Aloha Products.docx
Click here to load reader
-
Upload
dwitya-aribawa -
Category
Documents
-
view
179 -
download
2
description
Transcript of Aloha Products.docx
Aloha Products
Brazil sebagai produsen terbesar industri kopi yaitu memasok 20-30% kopi hijau dunia.
Sedangkan Amerika Serikat sebagai importer tunggal terbesar di dunia, dimana membeli
sebagaian besar kopinya dari Brazil dan Colombia. Sedangkan dalam kondisi keungannya, faktor
yang mempengaruhi harga yaitu cuaca. Cuaca kering dan dingin adalah faktor yang paling
mempengaruhi produksi dan harga kopi Western Hemisphere. Ancaman atau peristiwia buruh
mogok akan menyebabkan tumpukan kopi di pelabuhan dan aturan pemasaran apda berbagai
Negara eksportir juga akan mempengaruhi harga. Sedangkan pada sisi konsumen, harga eceren
yang tinggi atau kekhawatiran mengenai kesehatan dapat mengurangi konsumsi, dimana akan
berdampak menambah tekanana pada harga.
Nestle merupakan perusahaan kopi terbesar di dunia. Di Amerika, produsen kopi terbesar
adalah Philip Morris (Maxwell House) dan P&g (Folgers). Perusahaan tersebut memiliki sumber
daya yang memadai yaitu infrastruktur, jaringan distribusi, merek dagang terkenal, sumber
produksi dan ahli pemasaran. Persaingan mereka berbentuk periklanan, dimana pada tahun 1990
Philip Morris dan P&G menghabiskan dana sekitar $100 juta untuk iklan kopi. Hal ini
dikarenakan adanya kepekaan terhadap perubahan konsumsi kopi, sehingga produsen tersebut
meluncurkan banyak produk kopi baru.
Aloha products berdiri pada tahun 1910, berpusat di Columbus, Ohio, yaitu menjual kopi
dengan merek sendiri di Negara-negara bagian Mid-western dan Atlantik Tengah. Pada tahun
1994, pendapatan penjualan perusahaan sebesar $150 juta dengan saham yang dipegang oleh
keluarga pendiri, dimana preseiden dan sekretaris merupakan bagian dari keluarga. Aloha
memproduksi kopi seperti halnya Nestle dan P&G. Setiap perusahaan yang sejenis dengan Aloha
dapat melakukan pembelian dengan berbagai cara, perusahaan besar seperti Nestle akan
melakukan impor kopi secara langsung dari negara penghasil kopi (perkebunan kopi), sedangkan
perusahaan dengan level bisnis yang lebih kecil akan melakukan pembelian kopi melalui broker
atau perusahaan perdagangan.
Aloha Products memiliki tiga pabrik di Midwest Amerika Serikat, setiap pabrik diberi
tanggungjawab terhadap keuntungan maupun kerugian masing-masing. Perusahaan ini dimana
wakil presiden penjualan Aloha Products dan dua asistennya mengatur kebijakan penjualan
secara terpusat. Presiden dan wakil presiden penjualan bertanggung jawab atas periklanan dan
promosi. Wakil presiden produksi mengatur pemanggangan, penggilingan, dan pengemasan kopi
Aloha.
Setiap awal bulan, kantor pusat memberikan jadwal produksi untuk bulan berjalan kepada
manajer pabrik dan proyeksi jadwal untuk bulan ke depannya, selain itu setiap pabrik memiliki
bagian pembukuan yang mencatat semua biaya produksi dan mempersiapkan gaji karyawan.
Kantor pusat mengatur tagihan, kredit dan pungutan serta membuat seluruh laporan keuangan
perusahaan. Manajer pabrik tidak memiliki control atas pembelian biji kopi hijau (mentah),
sebuah unit khusus dalam perusahaan mengatur pembelian ini. Selajutnya, fungsi utama unit
penjualan adalah mendapatkan varietas dan jumlah kopi hijau yang diperlukan pabrik untuk
dicampur, dipanggang, dibungkus, dan diantarkan ke konsumen.
Akan tetapi, sejak beberapa tahun lalu, manajer pabrik merasa tidak terpuaskan dengan
sistem pengendalian manajemen yang diterapkan, yaitu metode perhitungan pendapatan kotor.
Keluhan ini akhirnya memotivasi presiden untuk meminta bahwa pengawas mempelajari seluruh
metode pelaporan hasil grup operasi, penjualan dan pemasaran, serta unit penjualan pabrik.
Jawaban Pertanyaan :
1. Evaluasi sistem pengendalian pada departemen produksi, pemasaran, dan pembelian
Aloha Products :
Adanya sistem penetapan pusat tanggung jawab yang kurang tepat pada manajemen
perusahaanya dimana ketiga unit pabrik yang ditetapkan sebagai pusat laba namun tidak
dapat bekerja dengan maksimal, karena adanya banyak batasan yang diberikan
manajemen pusat. Selain itu, adanya permasalahan dalam sistem pengendalian pabrik,
yaitu :
Manajer pabrik tidak dapat menentukan jumlah input yang digunakan sebagai
bahan pokok produksi dan juga manajer pabrik tidak memiliki akses terhadap
penjualan produk. Hal ini akan bertentangan dengan tujuan dari pusat laba karena
manajer pabrik tak akan mampu memaksimalkan tingkat laba bila tidak dapat
menentukan jumlah input produksi
Jadwal dan tingkat produksi ditentukan oleh pusat, sehingga membuat pusat laba
tidak memiliki hak sepenuhknya untuk menentukan tingkat produksi yang efektif
sesuai dengan kapasitas pabrik
Gross margin dan perhitungan bonus digunakan untuk dasar mengukur kinerja
manajer pabrik. Masalah yang terjadi yaitu jumlah input dan produksi hanya
boleh ditetapkan oleh pusat sehingga pengukuran dan pemberian bonus tidak
berfungsi, karena hasil produksi dan gross margin ditentukan oleh pasar secara
tidak langsung.
2. Saran yang diberikan untuk sistem control dari ketiga departemen yaitu :
Apabila pabrik tidak diposisikan sebagai pusat laba, tetapi sebagai pusat biaya dan pabrik
memiliki akses ke departemen pembelian. Dengan demikian, pabrik dapat mengontrol
harga bahan baku dan pusar biaya bisa lebih maksimal. Selain itu, penilaian kinerja tidak
berdasarkan gross margin, tapi berdasarkan pengefektifan sumber daya pabrik sehingga
menghasilkan output yang maksimal.
Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat kelompok, apabila pabrik tidak diposisikan sebagai pusat laba?
2. Dampak apa yang terjadi apabila pabrik diganti menjadi pusat biaya?
3. Mengapa gross margin tidak dapat dijadikan dasar untuk penilaian kinerja? Jelaskan!
4. Jelaskan mengenai job description seorang manajer pabrik, mengapa sebagai
manajer pabrik tidak dapat menentukan jumlah input?