All Tugas Menejemen Laktasi (1)

62
BAB II ASI DAN SUSU FORMULA (Oleh : Utari Prasetyaningrum - 08020124 ) Definisi ASI Menurut Soetjiningsih (1997), ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara, sebagai makanan utama bagi bayi. Menurut Hubertin (2003), ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. Menurut Yanya (2007), ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Kandungan ASI Komposisi ASI menurut stadium laktasi adalah: a. Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara ibu yang disekresi dari 8

Transcript of All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Page 1: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB II

ASI DAN SUSU FORMULA

(Oleh : Utari Prasetyaningrum - 08020124 )

Definisi ASI

Menurut Soetjiningsih (1997), ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar

payudara, sebagai makanan utama bagi bayi.

Menurut Hubertin (2003), ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh

unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,

hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI

mencakup hampir 200 unsur zat makanan.

Menurut Yanya (2007), ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang

memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan

penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air

susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama

ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak

dan perkembangan sistem saraf.

Kandungan ASI

Komposisi ASI menurut stadium laktasi adalah:

a. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar

payudara ibu yang disekresi dari hari pertama sampai hari ke-3 atau ke-4. Kolostrum

berupa cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk

membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran

pencernaan bayi untuk makanan yang akan datang. Kolostrum mengandung lebih

banyak protein terutama globulin (gamma globulin), antibodi yang dapat memberikan

perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, dan kadar karbohidrat lemak yang

rendah tetapi kadar mineral terutama natrium, kalium dan kloridanya lebih tinggi.

b. ASI transisi / peralihan

ASI peralihan merupakan peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang

matur. ASI transisi ini disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi,

tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu

8

Page 2: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

ketiga sampai minggu kelima. Kadar protein dalam ASI transisi semakin merendah

sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin meninggi.

c. ASI matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya

dimana komposisinya relatif konstan. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI

cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk

bayi sampai umur 6 bulan. ASI matur merupakan suatu cairan berwarna putih

kekuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin, dan karoten

yang terdapat di dalamnya. ASI matur ini tidak akan menggumpal jika dipanaskan

dan terdapat beberapa antimikrobial, antara lain: antibodi terhadap bakteri dan virus,

sel (fagosit granulosit, makrofag dan limfosit T), enzim, protein (laktoferin, B12

binding protein), faktor resisten terhadap stafilokokus, komplemen, interferron

producting cell, dan hormon-hormon.

Komposisi ASI pada umumnya :

a. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu

sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat

dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam

kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI

transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar

karbohidrat ASI relatif stabil.

b. Protein

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan

protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri

dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein

whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi., sedangkan susu formula lebih

banyakmengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah

casein yang terdapat di dalam ASI hanya 30% dibanding susu formulayang

mengandung protein ini dalam jumlah yang tinggi (80%).

c. Lemak

Kadar lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan

sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan sumber asam lemak yang

9

Page 3: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

esensial. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang

merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta

mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA

(Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk

meilinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dalam jumlah yang cukup tinggi. Lemak

ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung enzim lipase

yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga lemak banyak diserap

oleh sistem pencernaan bayi.

d. Air

ASI terdiri dari 88% air, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak

perlu mendapat tambahan air walaupun berada ditempat yang suhu udara panas.

Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih

kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada

bayi yang mendapat susu formula

e. Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah

tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI

merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diit ibu.

Garam organik yang terdapat di dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium,

sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif

sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulang kadarnya dalam ASI

cukup.

f. Vitamin

Vitamin K

Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai

faktor pembekuan. Kadar vitamin K di dalam ASI hanya seperempatnya kadar

dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk mengalami

perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada

bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk

suntikan.

Vitamin D

Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. hal ini

tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka

10

Page 4: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

bayiakan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.

Sehingga pemberian ASI eklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar

pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena

kekurangan vitamin K.

Vitamin E

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah

merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah

(anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi

terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.

Vitamin A

Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk

mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI

mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A, tetapi juga bahan

bakunya yaitu beta karoten.

Vitamin yang larut dalam air Hampir semua vitamin yang larut dalam air

seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang

dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar

vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan

asam folatmungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang.

g. Zat antivirus dan bakteri

Kandungan gizi ASI paling baik adalah pada ASI kolostrum yang keluar pada

hari kesatu sampai hari keempat-ketujuh. Dibanding dengan ASI pada umumnya,

kolostrum lebih banyak mengandung protein, zat antivirus, dan antibakteri. Berikut ini

aneka zat antivirus dan antibakteri yang terkandung di dalam kolostrum.

Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya

ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu formula.

Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi

saluran pencernaan bayi.

Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan

parasit tidak mampu bertahan hidup.

Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang

membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapatkan suplai zat besi hingga mati.

11

Page 5: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri

Streptococcus (yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru),

Pseudomonas, dan Escheriscia coli.

Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI, berfungsi melindungi

kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.

Manfaat ASI

Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula.

Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang menyusui.

Manfaat ASI bagi bayi:

1. ASI merupakan sumber gizi sempurna

ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan

dan perkembangan kecerdasan bayi. Faktor pembentukan sel-sel otak terutama DHA

dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang

berbentuk cair) lebih banyak dari casein (protein utama dari susu yang berbentuk

gumpalan).komposisi ini menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi.

2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari

ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat

sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup

pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara

produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada

bayi. Di sinilah ASI berperan bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi

kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang

mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur.

Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin

10 - 17 kali lebih banyak dari ASI

3. ASI eklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak

Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas

bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama kehidupannya.

Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya

taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari

12

Page 6: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan

asam lemak utama dari ASI.

Hasil penelitian tahun 1993 terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan, bayi-

bayi prematur yang mendapat ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi secara

bermakna yaitu 8,3 poin lebih tinggi dibanding bayi premature yang tidak diberi ASI.

Pada penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang ketika bayi

mendapat ASI eksklusif, ditemukan memiliki IQ mencapai 12,9 poin lebih tinggi

dibandingkan anak-anak yang ketika bayi tidak mendapatkan.

4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang

Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang

disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi

anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan

pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. akan sering

dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan

pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga akan sering merasakan situasi seperti

saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram.

Manfaat menyusui bagi ibu:

1. Mengurangi resiko kanker payudara

Menyusui setidaknya sampai 6 bulan mengurangi kemungkinan ibu menderita

kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur. Perlindungan terhadap kanker

payudara sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui akan terhindar dari

kanker payudara sebanyak 20%-30%. Berdasarkan penelitian dari 30 negara pada

50.000 ibu menyusui dan 97.000 tidak menyusui kemungkinan kejadian kanker

payudara lebih rendah pada ibu menyusui. Jika menyusui lebih dari 2 tahun ibu akan

lebih jarang menderita kanker payudara sebanyak 50%.

2. Metode KB paling aman

Kuisioner digunakan untuk memperoleh data dari para ibu di Nigeria untuk

mengetahuidampak menyusui dengan jarak kelahiran anak secara alami. Jarak

kelahiran anak lebih panjang pada ibu yang menyusui secara eklusif daripada yang

tidak.

3. Kepraktisan dalam pemberian ASI

13

Page 7: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

ASI dapat segera diberikan pada bayi, segar, siap pakai dan mudah

pemberiannya sehingga tidak terlalu merepotkan ibu.

4. Ekonomis

Dengan memberikan ASI, ibu tidak memerlukan untuk makanan bayi sampai

berumur 4-6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga

untuk membeli susu formula dan peralatannya

Tabel Perbedaan Antara ASI dan Susu Formula

ASI Susu Formula

Pencemaran bakteri Tidak ada Mungkin ada

Zat anti infeksi Banyak Tidak ada

Protein :

• Kasein (%)

• Whey (%)

40

60

80

20

Asam amino (taurine) Cukup untuk pertumbuhan

otak

Tidak ada

Lemak :

• Kolesterol

• Lipase untuk

mencerna lemak

Ikatan panjang untuk otak

Cukup untuk pertumbuhan

otak

Ada

Ikatan pendek dan sedang

Tidak cukup

Tidak ada

Laktosa / gul (%) 7 (cukup) 3-4 (tidak cukup)

Garam Tepat untuk pertumbuhan Terlalu banyak

Mineral :

• Kalsum

• Fosfat

350 (ideal)

150 (ideal)

1440 (terlalu banyak)

900 (terlalu banyak)

Zat besi Jumlahnya sedikit, diserap

baik

Jumlahnya sedikit,

diserap tidak baik

Vitamin Cukup Tidak cukup

Air Cukup Diperlukan lebih banyak

14

Page 8: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB III

GIZI IBU MENYUSUI

(Oleh: Reza Adityawan Prakoso - 08020046 dan Chandra Nampira)

3.1. Pendahuluan

Kebutuhan gizi pada ibu yang mengandung dan menyusui harus dipertimbangkan

dalam hubungannya dengan gizi anak sebelum lahir dan sewaktu bayi. Gizi pada ibu

menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk

tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan

meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu

menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan

yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan bayinya.

Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan

jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan

800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat

menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak

yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan

berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan si ibu selalu

menuruti rasa laparnya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat

badan dan menjadi langsing kembali. Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi

produksi susu si ibu.

Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum

sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sup. Hindarilah minuman

ringan, teh, atau kopi, seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah

bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi ASI. Malahan, apabila ibu

menyusui terlalu banyak mengkonsumsi produk susu dapat menyebabkan bayi terkena kolik.

Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu, merokok selama

menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB

selama menyusui juga harus dihindari, sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil

masih belum diketahui. Combined pill juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil

progesteron (progesterone only pill / low-dose pill) tidak mempengaruhi produksi susu, dan

15

Page 9: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

pada kasus khusus pil ini boleh digunakan (misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak

boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya enggunakan metode KB natural,

kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormon (pil, suntik, susuk).

3.2. Beberapa Manfaat ASI

a. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun system

kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik;

b. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi;

c. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan

meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan;

d. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk;

e. ASI kaya akan AA dan DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak;

f. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus;

g. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang

memilikinya);

h. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan

terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak;

i. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan

darah tinggi di kemudian hari;

j. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker

payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis

3.3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :

a. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.

b. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram

protein sehari.

c. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika

kekurangan satu atau lebih zat gizi.

d. Aktivitas.

3.4. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kalori

Selamamenyusuiproporsionaldengan jumlahair susu ibu yang dihasilkan

danlebihtinggi selama menyusui dibanding selamahamil. Rata-rata

kandungankaloriASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml,

16

Page 10: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

dan kira-kira85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata

ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari

selama6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus

mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui

Protein.

Ibu memerlukan tambahan20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.

Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan

Cairan.

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu

menyusui minum2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.

Vitamin dan mineral.

3.5. Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya

untuk ibu hamil dan menyusui

No

Zat

Gizi

Wanita

Dewasa

Ibu Hamil Ibu menyusui

0 –6

bula

n

7 –12 bulan

1 Energi (kkal ) 2200 285 700 500

2 Protein (g) 48 12 16 12

3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300

4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5

5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2

6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5

7 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3

8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3

9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 3

10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3

11 Asam Folat (mg) 150 150 50 40

12 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5

13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10

17

Page 11: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

14 Kalsium (mg) 500 400 400 400

15 Fosfor (mg) 450 200 300 200

16 Besi (mg) 26 20 2 2

17 Seng (mg) 15 5 10 10

18 Yodium (mg) 150 25 50 50

19 Selenium (mg) 55 15 25 20

3.6. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama

hamil. Tabel Gizi

Makanan Saat Tidak Hamil

dan 4 Bukan

Pertama

Kehamilan

5 Bulan Tterakhir

Kehamilan

Menyusui

Susu (sapi atau kedelai) 600ml 1200ml 1200ml

Protein hewani: daging

matang, ikan, atau unggas)

atau Protein Nabati:(biji-

bijian, kacang-kacangan,

produk susu, produk kedelai)

1 porsi 1-2 porsi 3 porsi atau

lebih

Telur 1 butir 1 butir 1 butir

Buah dan Sayuran yang kaya

Vit A (sayuran hijau atau

kuning) brokoli, kailan,

kangkung, caisim, labu,

wortel, tomat

1 porsi 1 porsi 1 porsi

Buah dan Sayuran yang kaya

Vit C: jeruk-jerukan, tauge,

tomat, melon, pepaya,

mangga, jambu

1-2porsi 2porsi 3porsi

18

Page 12: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Biji-bijian (beras merah, roti

wholemeal, havermut, mie

3-4porsi 3-4porsi 3-4porsi

Mentega, margarine, minyak

sayur

gunakan

secukupnya

gunakan secukupnya gunakan

secukupnya

3.7. Pengaruh Makanan Terhadap Kuantitas produksi Asi

Konsumsi ibu menyusui tidak secara langsung

mempengaruhi mutu/jumlah ASI

Dalam tubuh ibu terdapat cadangan berbagai zat gizi yang

dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.

Ibu hamil menyimpan cadangan 4 kg sebagai cadangan

untuk produksi ASI.

Jika konsumsi ibu terus-menerus tidak mengandung

cukup zat gizi dpt berakibat kelenjar pembuat air susu

tidak dapat bekerja sempurna, dan berpengaruh juga

terhadap produksi ASI.

Defisit konsumsi zat gizi secara terus menerus akan

terjadi konversi cadangan jaringan tubuh ibu menjadi

ASI, mengakibatkan bentuk payudara menjadi berubah

dan jaringan payudara jadi mengendor.

Efisiensi konversi zat gizi ibu untuk menjadi ASI

adalah 80- 90 %, berasal dari makanan ibu

sehari-hari atau berasal dari cadangan jaringan

tubuh ibu.

Ibu dianjurkan minum dlm jumlah cukup, kurang

lebih 8 gelas air minum sehari.

Konsumsi jenis sayuran tertentu telah secara

turun-temurun diakui dpt memperlancar

produksi ASI, misal: daun katuk.

19

Page 13: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB IV

PERAWATAN PAYUDARA SEBELUM MELAHIRKAN

(Oleh : Yoggie Andang Gunawan – 08020072 )

Saat seorang wanita hamil terjadi perubahan-perubahan pada tubuh yg memang

secara alamiah dipersiapkan utk menyambut datang si buah hati. Perubahan-perubahan

itu antara lain berat badan bertambah perubahan pada kulit perubahan pada payudara dll.

Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.

Hal ini krn payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok

bayi yg baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.

Inilah karunia Allah yg sangat besar kepada kaum wanita di mana ASI merupakan

makanan paling cocok bagi bayi komposisi paling lengkap dan tdk bisa ditandingi susu

formula buatan manusia.

Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat antara lain:

• Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.

• Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi utk menyusu.

• Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.

• Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya utk

mengatasinya.

• Mempersiapkan mental ibu utk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tdk melakukan perawatan payudara dgn baik dan hanya

melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan mk sering dijumpai

kasus-kasus yg akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yg sering terjadi antara lain:

• ASI tdk keluar. Inilah yg sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.

• Puting susu tdk menonjol sehingga bayi sulit menghisap.

• Produksi ASI sedikit sehingga tdk cukup dikonsumsi bayi.

• Infeksi pada payudara payudara bengkak atau bernanah.

• Muncul benjolan di payudara dll.

Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dgn melakukan perawatan payudara

sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yg bisa dilakukan:

a. Umur kehamilan 3 bulan. Periksa puting susu utk mengetahui apakah puting susu

datar atau masuk ke dlm dgn cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting

susu yg normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk

20

Page 14: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

kembali ke dlm payudara mk sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa

menonjol.

Cara adl dgn menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu

diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara.

Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.

b. Umur kehamilan 6-9 bulan

• Kedua telapak tangan dibasahi dgn minyak kelapa. • Puting susu sampai areola mamae

dikompres dgn minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuan utk memperlunak kotoran atau

kerak yg menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan

membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg bersifat iritasi krn dapat menyebabkan puting

susu lecet.

• Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dlm dan ke arah luar .

• Pangkal payudara dipegang dgn kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak

30 kali sehari.

• Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas.

• Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dgn handuk kering dan bersih.

• Pakailah BH yg tdk ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yg

ketat dan menekan payudara.

21

Page 15: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB V

PERAWATAN PAYUDARA PASCA MELAHIRKAN

(Oleh : Putri Damayanti - 08020005)

A. TUJUAN

Tujuan perawatan payudara pasca melahirkan ini adalah untuk memperlancar

sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar

pengeluaran ASI. Pelaksanaan dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari pasca

persalinan dan dilakukan 2 kali sehari. Agar tujuan perawatan dapat tercapai maka

perlu diperhatikan hal berikut:

P Perawatan dikerjakan teratur

P Kebersihan sehari-hari harus dijaga

P Gizi harus lebih baik dan lebih banyak dibandingkan ibu hamil

P Ibu harus punya percaya diri yang besar bahwa dia mampu menyusui

P Ibu harus merasa nyaman dan santai

P Hindari rasa cemas dan stress

B. PELAKSANAAN

Berikut langkah-langkahnya :

1. Siapkan alat dan bahan berikut : minyak kelapa, gelas susu, air panas dan dingin

dalam baskom kecil, handuk kecil, dan handuk bersih.

2. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut :

a. Pengurutan pertama (menggunakan telapak tangan)

Licinkan kedua tangan dengan minyak. (Gambar 1)

Tempatkan kedua tangan di antara payudara.

Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kanan ke

arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan.

Lakukan terus pengurutan ke bawah dan samping, selanjutnya pengurutan

melintang.

Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara

22

Page 16: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Gambar 1

b. Pengurutan kedua (menggunakan jari-jari tangan)

Gambar 2

Telapak tangan kiri menopang payudara kiri kemudian jari-jari tangan

kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu. Gerakan diulang

20-30 kali untuk setiap payudara.

c. Pengurutan ketiga (menggunakan sendi jari-jari tangan)

Telapak tangan menopang payudara, yangan lain menggenggam dan mengurut

payudara dari pangkal ke puting susu. Gerakan diulang 20-30 kali untuk setiap

payudara

d. Perangsangan Payudara

Setelah selesai mengurut, payudara disiram dengan air hangat dan air dingin

secara bergantian selama ±5menit (air hangat dulu)

23

Page 17: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Gambar 3

Bila perawatan telah selesai pakailah BH yang menopang payudara.

Diharapkan dengan perawatan teratur sebelum dan sesudah melahirkan ini proses

laktasi akan berlangsung sempurna.

24

Page 18: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB VI

CARA MENYUSUI YANG BENAR

(Oleh : Nabilah Gaisani – 07020102 )

Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang

anak secara optimal merupakan salah satu hak asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia

berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu

(ASI).

Keberhasilan menyusui bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi merupakan

keterampilan yang perlu diajarkan. Agar ibu berhasil menyusui, perlu diketahui cara

menyusui yang benar. Berikut ini penjelasannya.

Langkah menyusui yang benar :

1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan

aerola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga

kelembaban puting susu.

2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan

menekan puting susu atau aerolanya saja.

4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : a.

menyentuh pipi dengan puting susu atau, b.menyentuh sisi mulut bayi

5. Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu

dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi : a. Usahakan sebagaian besar

aerola dapat masuk kemulut bayi,  sehingga puting susu berada dibawah langit-langit

dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak

dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau

disangga lagi

25

Page 19: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Cara pengamatan teknik menyusui yang benar :

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI

keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan

menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar, perhatikan :

- Bayi tampak tenang

- Badan bayi menempel pada perut ibu,

- Mulut bayi terbuka lebar,

- Dagu bayi menempel pada payudara ibu,

- Sebagaian besar aerola masuk kedalam mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk,

- Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan,

- Puting susu ibu tidak terasa nyeri,

- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,

- Kepala agak menengadah.

Melepas isapan bayi :

Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya mengganti denagn

payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi :

1. Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,

2.  Dagu bayi ditekan kebawah.

Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting

susu dan aerola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya.

Menyendawakan bayi, dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi

tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Dengan cara : Bayi digendong tegak dengan

bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi

tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Lama dan frekwensi menyusui

Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi (on demand),karena bayi akan

menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara

sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang

dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada

rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI.

Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga

payudara,tetapi tidak terlalu ketat.

26

Page 20: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Waktu menyusui bayi

Menyusui bayi tidak perlu di jadwal.Bila bayi membutuhkan atau menangis ibu harus segera

memberikan ASI.

Bila bayi puas menyusu,bayi akan tertidur pulas.

Ketika bayi tertidur dalam keadaan masih menyusu,untuk melepaskan putting dari mulut bayi

ibu dapat memasukkan jari tangan secara perlahan  kedalam mulut bayi menyusuri putting

susu.Dengan demikian, bayi masih dapat merasa ada sesuatu yang di isap.Kemudian dengan

perlahan lepaskan putting susu dari mulut bayi, hal ini untuk menghindari lecet akibat

gesekan yang kuat dan bayi tidak terkejut.

Cara menyusui bayi

Bergantian diantara dua payudara bila payudara pertama yang disusui masih ada , hendaknya

dikeluarkan dengan memasase payudara kearah putting susu sampai payudara tidak lagi

mengeluarkan ASI lagi. Hal ini akan memperlancar pengeluaran ASI berikutnya dan

pengeluaran berikutnya akan lebih banyak. Bila terdapat sisa sedikit harus segera dikeluarkan

lebih dulu, tetapi bila masih biarkan saja dan untuk menyusui berikutnya di mulai pada

payudara yang mengandung ASI sebelumnya.

ASI dapat disimpan dalam suhu ruang sampai 8 jam dan 2 kali 24 jam, bahkan dalam frezer

dapat bertahan sampai 6 bulan.Wadah yang direndam kedalam air hangat (suhu lebih kurang

lebih 50 derajat celcius).Hindari menggunakan air panas atau merebus agar berbagai jenis

nutrisi, sel-sel hidup, maupun factor-faktor yang ada di ASI tidak rusak.

Pengeluaran ASI

Melakukan mamase dari bagian tepi buah dada kemudian menekan bagian belakang putting

susu untuk mengeluarkan sebagian ASI. Setelah ASI keluar dengan aliran normal, baru dapat

disusukan kepada bayi.Mencuci tangan sampai bersih siapkan tempat untuk menampung ASI

dan p[ayudara dikompres dengan kain(handuk) hangat dengan gerakan dari arah luar kearah

putting susu.Cara pengeluaran ASI dengan pompa tangan.

Menghindari penggunaan dot

Alasan ibu berkerja memberi solusi untuk memberi makanan pendamping selain ASI.Tidak

mau memberikan ASI adalah takut kecantikan citra tubuh ibu terganggu,ibu memahami apa

yang menyebabkan pemberian ASI atau ASS dengan dot akan mempengaruhi pengeluaran

ASI.Bayi menyusu dengan benar bila daerah areola mamae(bagian hitam sekitar putting

susu)masuk ke mulut bayi sehingga seluruh duktus laktiferus yang terletak di puncak

payudara bagian belakang putting tertekan oleh rahang bayi. Bila bayi hanya menghisap

27

Page 21: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

putting susu, bayi hanya mendapat ASI sedikit dan bila makin kuat bayi menghisap akan

menyebabkan lecet pada daerah sekitar putting susu.

KASUS BAYI KEMBAR

Berikut ini beberapa contoh posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan:

1.  Kepala bayi keduanya sejajar berada di depan dada ibu. 

sanggalah kepala bayi dengan bantal. kaki bayi berada di bawah

ketiak, lurus ke belakang. jika anda merasa terlalu membungkuk,

ambillah beberapa bantal lagi dan letakkan di bawah kedua paha

ibu sehingga posisi agak naik.

posisi ini adalah posisi yang paling banayak dipraktikkan karena

memberi keleluasaan bagi ibu sehingga jika telah mahir dan

terbiasa, ibu bahkan bisa saja membaca atau mengelus sang buah hati secara bebas.

2.  Posisi kebalikan dari yang pertama. ibu seakan menggendong

kedua bayi karena seluruh anggota tubuh bayi berada sepenuhnya

diatas pangkuan ibu. sanggalah tangan ibu dengan bantal agar

tidak terlalu terbebani berat badan bayi.

umumnya, posisi bayi yang satu lebih ditinggikan dari posisi bayi

lainnya agar ibu merasa nyaman menyusui.

3.  Posisi silang. bayi pertama berada sepenuhnya dalam pangkuan

ibu sedangkan   bayi  kedua, kedua kakinya berada diluar dengan

posisi telentang hanya kepala yang menghadap ke dada ibu.

Agar kepala bayi kedua tidak menindih badan saudaranya,

sanggahlah dengan bantal sehingga tidak mengenai badan saudaranya 28

Page 22: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

secara langsung. jika ibu merasa khawatir kaki bayi akan keram karena tertindih kepala bayi

yang berada di atasnya, masukkan tangan ibu ke bawah kepala bayi dan angkat sedikit sesuai

yang dibutuhkan. posisi ini dianjurkan untuk bayi yg lehernya sudah agak kuat.

4.  Posisi berdampingan. bayi pertama posisinya sama dengan bayi

pertama pada posisi ke 3 diatas. bedanya, bayi kedua diletakkan

berdampingan dengan perut bayi pertama. tangan ibu menyanggah

kepala bayi sehingga tidak menindih langsung bagian tubuh bayi

lainnya. taruhlah bantal secukupnya di bawah kepala bayi pertama agar posisinya lebih tinggi

dan membuat ibu tetap nyaman menyusui

29

Page 23: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB VII

CARA MENYIMPAN ASI

(Oleh: Ade Selvia Christy - 08020015)

PENDAHULUAN

ASI (Air Susu Ibu) eksklusif merupakan pemberian ASI murni tanpa bayi diberi

tambahan makanan atau minuman lain seperti air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun

makanan tambahan lainnya seperti bubur susu atau bubur saring dsb.

Pada seorang bayi, usia cukup untuk mendapat makanan lain selain ASI adalah

setelah usia 6 bulan sehingga dari usia 0 bulan (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, bayi

hanya mendapat ASI saja. Menurut suatu hasil penelitian, ASI merupakan nutrisi terbaik

bagi bayi, dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena didalam ASI terkandung

imunoglobulin, yaitu suatu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh,

sehingga dapat melawan berbagai penyakit, dapat meningkatkan kecerdasan bayi, dan

juga dapat meningkatkan jalinan kasih antara ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting

sekali dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Menurut beberapa penelitian, sekitar 70 % ibu di Indonesia bekerja. Hal ini

menandakan bahwa banyak ibu yang tak bisa menyusui atau tidak bisa memberikan ASI

eksklusif secara maksimal kepada bayinya. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa

bayi tidak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Ada solusi yang baik untuk bisa terus

memberikan ASI pada bayi meskipun si Ibu tidak selalu berada dirumah dikarenakan

bekerja atau sedang bepergian jauh tanpa membawa bayinya adalah dengan memberi

bayi ASI perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari

payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya dapat diberikan pada bayi. Dengan cara

itu, bayi tetap bisa memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif juga.

Hanya saja ASI perah tidak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri

karena seperti yang telah diketahui bahwa tindakan menyusui bayi secara langsung

mempunya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Anak-anak yang

diberi ASI eksklusif secara langsung akan tumbuh menjadi anak dengan kepribadiannya

baik. Anak-anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dalam keadaan yang dinamakan

secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai

kepribadian yang baik. Oleh karena itu, jika ibu tidak bekerja atau bayinya bisa dibawa

30

Page 24: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

ke tempat di mana ibunya berada, maka harus diusahakan breast feeding atau menyusui

secara langsung, bukan diberi ASI perah.

Yang perlu diingat sebelum mulai menyimpan ASI Perah :

Mencuci tangan sebelum memerah atau memompa ASI

Mencuci wadah penyimpanan ASIP serta peralatan pompa ASI dengan air panas dan

sabun (pastikan apabila menggunakan pompa ASI anda mengikuti instruksi pencucian

yang tertera pada kemasan produk), dan disiram sekali lagi dengan air matang – tidak

perlu untuk disterilkan

Jangan lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASI Perah

Wadah penyimpanan ASI Perah :

Botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang

rapat

Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang

dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat

Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASI Perah

31

Page 25: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Petunjuk Penyimpanan ASI Perah

Asi Suhu ruangan Lemari es / kulkas Freezer

ASI yang baru

saja diperah

(ASI segar)

Kolostrum – hari ke-

5 (12-24 jam dalam

suhu <25ºc)

ASI matang : 24 jam

dalam suhu 15ºc10

jam dalam suhu 19-

22ºc4-6 jam dalam

suhu 25ºc

3–8 hari dengan suhu

0-4ºc.

Jangan simpan di

bagian pintu, tetapi

simpan di bagian

paling belakang lemari

es/kulkas – paling

dingin dan tidak terlalu

terpengaruh perubahan

suhu

2 minggu dalam freezer

yang terdapat di dalam

lemari es / kulkas (1

pintu).

3-4 bulan dalam freezer

yang terpisah dari

lemari es/kulkas (2

pintu).

6–12 bulan dalam

freezer khusus yang

sangat dingin (<18ºc)

ASIP beku

dicairkan dalam

lemari es /

kulkas tapi

belum

dihangatkan

Tidak lebih dari 4

jam (yaitu jadwal

minum ASIP

berikutnya)

Simpan di dalam

lemari es/kulkas

sampai dengan 24 jam

Jangan masukkan

kembali dalam freezer

ASIP yang

sudah dicairkan

dengan air

hangat

Untuk diminum

sekaligus

Dapat disimpan selama

4 jam atau sampai

jadwal minum asip

berikutnya

Jangan masukkan

kembali dalam freezer

ASIP yang

sudah mulai

diminum oleh

bayi dari botol

yang sama

Sisa yang tidak di

habiskan harus

dibuang

Di buang Di buang

32

Page 26: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Tatacara menyimpan ASI Perah :

Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam

lemari es / kulkas

Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 – 120 ml per botol / wadah untuk

mengurangi sisa ASIP yang terbuang

Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari

es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer - kandungan nutrisi

dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak

Pemberian ASI Perah

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ASI perah, yaitu :

Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan, yaitu ASI yang pertama diperah adalah

yang diberikan lebih dahulu kepada bayi

Jika ASI diletakkan di freezer dan membeku, makan cairkan di bawah air hangat

mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah

lain berisi air panas

Kocok terlebih dahulu sebelum mengetes suhu ASI, lalu tes suhu ASI dengan cara

meneteskan ASI diatas punggung tangan. Jika terlalu panas, maka angin-anginkan

agar panas turun dan dapat dikonsumsi bayi

Jangan gunakan oven microwave atau memanaskan ASI diatas kompor karena

tindakan tersebut dapat melarutkan atau bahkan merusak kandungan zat-zat yang

penting dalam ASI, seperti merusak immunoglobulin yang berfungsi sebagai daya

tahan tubuh

Berikan ASI perah dengan menggunakan sendok

33

Page 27: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB VIII

CARA MENGELUARKAN ASI

(Oleh: Haifa Taufiq 08020101)

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi karena

mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan

bayi. Beberapa ibu terkadang tidak bisa memberikan bayinya air susu ibu (ASI) secara

langsung, sehingga mau tidak mau membuat ibu harus memompa ASI-nya. Ibu yang

harus memompa ASI biasanya karena sudah harus bekerja kembali dari pagi hingga sore

hari.

Sebagian besar perempuan menggunakan pompa listrik, manual atau menggunakan

tangan sendiri. Meskipun mungkin terasa aneh saat pertama kali menggunakannya, tapi

biasanya tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan proses ini sehingga

prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah.

Cara Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu dengan tangan dan

dengan pompa. Cara mengeluarkan ASI yang paling baik adalah dengan tangan, cara ini

lebih cepat, efektif dan ekonomis. Karenanya, ibu dianjurkan melakukan cara ini.

Caranya mengeluarkan ASI dengan tangan adalah sbb:

1. Siapkan cangkir, botol bayi atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun

dan  keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam

cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI,

buang air dari cangkir.

2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih. Gunakan cangkir yang bersih

untuk menampung ASI.

3. Lakukan massage atau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal

payudara ke arah areola mamae (lingkaran hitam). Lakukan dengan merata seperti

(gambar 1).

4. Lalu letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan telunjuk pada batas

areola bagian bawah. Tekan kedua jari ini ke dalam. (gambar 2)

5. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu (gambar 3 )karena akan

menyebabkan rasa sakit. Pada mulanya ASI tidak keluar, jangan berhenti. Setelah

beberapa kali, maka ASI akan keluar. Ulangi gerakan dari samping kiri dan kanan 3-5

menit, tekan, pijat dan lepas beberapa kali.

34

Page 28: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

6. Setelah pancaran ASI berkurang,pindah ke payudara yang masih penuh dengan ASI.

Dengan cara yang sama seperti di atas peraslah ASI. Memeras ASI yang efektif

dilakukan selama waktu 20-30 menit.

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Selain dengan tangan, pengeluaran ASI juga bisa dilakukan dengan menggunakan

pompa. Berbagai macam pompa dapat dijumpai di pasaran. Berikut berbagai macam

pilihan pompa yang dapat digunakan. Gambar dibawah ini adalah contoh untuk pompa

manual:

Selain pompa yang manual, sekarang juga terdapat berbagai macam pilihan pompa

elektrik, sehingga dalam penggunaannya dapat diatur berapa kekuatan yang akan

dipompakan, berikut adalah tampilan berbagai macam pompa elektrik:35

Page 29: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Setelah memilih berbagai macam pompa, kita dapat melakukan cara pemompaan

payudara untuk mendapatkan ASI, dengan langkah sebagi berikut:

1. Cuci pompa yang akan digunakan.

2. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.

3. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tepat di tengah, dan

tabung benar-benar melekat pada kulit.

4. Lepas bola karet sehingga puting dan areola tertarik ke dalam, tekan dan lepas

beberapa kali sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada

sisi tabung.

5. Cucilah alat dengan bersih menggunakan air mendidih setelah selesai dipakai atau

akan dipakai.

6. Setelah dikeluarkan dan ditampung dalam cangkir atau gelas tertutup, lalu ASI dapat

disimpan.

Untuk cara pengeluaran ASI dengan menggunakan pompa elektrik adalah sebagai

berikut:

1. Jika menggunakan pompa elektrik; hangatkan dan pijat ringan payudara, tempatkan

“breast cup” di dada lalu putar mesin(kec. dan tekanan) dan biarkan mesin memompa

ASI ke dalam wadah yang sudah terpasang.

2. Biasanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk memompa kedua payudara.

36

Page 30: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB IX

MASALAH YANG ADA PADA LAKTASI

(Oleh : Resa Putra Adipurna – 08020004 dan Asadullah - 08020063)

1. PENDAHULUAN

Masalah pada bayi banyak sekali terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah

masalah dalam menyusui pada bayi. Masalah dalam menyusui yang paling sering

pada bayi adalah tidak mau menyusu atau melakukan pemogokan . Masalah tersebut

adalah sesuatu yang normal dan bisa berlangsung beberapa hari. Namun kondisi ini

bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan jika sebelumnya ia tidak pernah

memiliki masalah dalam hal menyusu. Saat dalam masa menyusui, terkadang bayi

melakukan pemogokan dan tidak mau menyusu. Hal tersebut dapat diatasi apabila kita

mengetahui apa yang menyebabkan mogok menyusui pada bayi.

Gambar 1. Ibu dan bayi

2. PENYEBAB BAYI TIDAK MAU MENYUSUI

Bayi seharusnya mendapat air susu ibu dengan cukup, namun ada kalanya bayi

menolak ASI yang diberikan untuknya. Adapun bila bayi tidak mau menyusu ASI

kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut :

a. Fatigue / kelelahan

Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat akibat kelelahan / fatigue bisa membuat

bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat

sedikit. Hal hal yang dapat menyebabkan fatigue antara lain adalah perjalanan

jauh , adanya suatu stress baik fisik maupun psikis , dan adanya suatu penyakit

jantung kongenital juga dapat menyebabkan fatigue pada bayi. Akhirnya bayi

37

Page 31: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu sehingga terjadi

UNDERFEEDING dan akhirnya akan terjadi suatu UNDERNUTRITION .

b. Trauma saat partus

Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan menggunakan alat bantu

(misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini

terpencet tiap kali ia menyusu. Oleh karena itu segera deteksi adanya suatu

bekas trauma agar tidak terjadi masalah saat menyusui.

c. Nasal congestion

Bayi yang hidungnya tersumbat (Nasal congestion) mungkin menolak

menyusu karena kesulitan bernafas.Oleh karena itu harus segera atasi nasal

congestion dengan menggunakan humidifier yang aman untuk bayi.

d. Sariawan

Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin

hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.

e. Sedang tumbuh gigi

Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya

berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak

nyaman.

f. Bingung puting / Nipple confusion

Istilah bingung puting (nipple confusion) sering terjadi pada bayi karena bayi

terlalu sering dengan dot atau botol susu dan enggan/bingung saat dihadapkan

pada puting ASI (nipple).

Mekanisme gerakan mulut, lidah, dan rahang bayi serta aliran air susu antara

botol dot dan ASI memang berbeda. Pada botol dot, bayi cukup memasukkan

mulutnya sampai ujung dot, susu akan mengalir dengan sendirinya tanpa perlu

menghisap terlalu kuat. Sedangkan pada ASI, mulut bayi harus mencapai

areola, bukan hanya ujung puting. Sering tanpa kerjasama mulut, lidah, dan

rahangnya, ASI tidak sendirinya mengucur.

Pemakaian dot (pacifier) pada bulan-bulan awal kelahiran memang

menimbulkan kontroversi. Di satu sisi mampu memberi kenyamanan pada

bayi yang belum/tidak memperoleh ASI. Sebaiknya memang bayi hanya

diberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama.

38

Page 32: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Kondisi tertentu mungkin akan memaksa pemberian ASI yang diperas, susu

formula, ASI/susu formula dengan botol (+ sendok atau dot). Misalnya:

belum keluarnya ASI saat bayi baru lahir, apalagi bayi kuning

ASI kurang lancar

ibu sakit/sedang dalam pengobatan

ibu bekerja

Bayi yang terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusui karena

bingung cara menyusui.

g. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya

Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu

mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk

mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi,

lalu menolak menyusu. Oleh karena itu kita harus mengecek saat bayi

menyusui seluruh areola harus masuk ke mulut bayi agar ASI bisa keluar

dengan lancar.

h. Terganggu isapannya

Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi

mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak

nyaman dan menolak menyusu.

i. Dibatasi jadwal menyusunya

Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan

bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.Oleh

karena itu kita harus memberikan edukasi kepada ibu bhwa menyusui yang

baik adalah tidak terjadwal/sesuai keinginan si bayi.

j. Terganggu semburan ASI

Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa

membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi

mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.

k. Merasa terganggu oleh suatu perubahan

Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah

dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya

sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah,

39

Page 33: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis

melainkan langsung ‘mogok’ menyusu / tidak mau menyusu .

l. Bibir sumbing / CLEFT LIP ALVEOLUS PALACE (CLAP)

Pada bayi dengan kelainan kongenital yaitu bibir sumbing/CLAP dapat terjadi

masalah menyusui bila ibu tidak tahu bagaimana cara menyusui dengan benar

pada bayi dengan CLAP. Oleh karena itu pemberian ASI dapat diberikan

dengan botol berleher panjang dan berlubang lebar agar tidak menyusahkan

bagi bayi untuk menyedot karena adanya suatu cleft/separasi dari

LIP,ALVEOLUS, or PALACE.

Gambar 2. botol berleher panjang dan berlubang lebar

3. KESIMPULAN

Menolak menyusui adalah masalah yang lazim terjadi pada bayi. Bila kita

mengetahui penyebabnya , hal tersebut adalah masalah yang mudah untuk diatasi .

Oleh karena itu penting bagi dokter untuk melakukan edukasi yang baik kepada ibu

yang menyusui.

40

Page 34: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

BAB X

MASALAH LAKTASI YANG ADA PADA IBU

(Oleh: Annisa Qoyyum N.A – 08020112 dan Tri Sulis Tya Ratna Dewi - 07020100 )

ASI merupakan asupan nutrisi pertama yang di berikan pada bayi, didalamnya

mengandung berbagai zat-zat esensial untuk bayi yang tidak ditemukan pada susu

formula biasa. Namun kesadaran para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif masih

sangat rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah

yang terdapat pada ibu saat masa laktasi, yaitu:

A. Kelainan anatomis puting susu (papilla mammae)

Puting susu normalnya berbentuk bulat dan menonjol , namun pada beberapa

ibu ditemukan puting susu yang datar dan bahkan tertarik masuk ke dalam (inversi).

Kelainan anatomis ini menyusahkan bayi untuk menghisap ASI dan bayi akan

kekurangan ASI sehingga dapat mengakibatkan penurunan tumbuh kembang bayi

Penanganan:

Jika ditemukan saat antenatal care dapat dilakukan perawatan puting susu dengan

jalan :

- teknik pemijatan Hoffman:

1. gunakan kedua ibu jari atau telunjuk

2. daerah disekitar puting susu diurut ke arah berlawanan

3. dilakukan 2kali sehari selama 5 menit

- Menariknya dengan pompa susu

- Kadang-kadang dilakukan tindakan operasi

Jika ditemukan setelah melahirkan:

- Susui bayi secepatnya segera setelah lahir saat bayi aktif dan ingin

menyusu.

- Bila hanya satu puting yang terkena, maka bayi pertama-tama disusukan

pada puting susu yang normal. Karena dengan menyusukan pada puting

susu yang normal maka sebagian kebutuhan bayi akan terpenuhi, sehingga

bayi akan mau mencoba menyusu pada puting yang terkena, disamping itu

juga mengurangi kemungkinan lecetnya puting.

41

Page 35: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

- Susui bayi sesering mungkin (misalnya tiap 2 - 2½jam), ini akan

menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk

menyusu.

- Pemijatan payudara dan mengeluarkan ASI secara manual sebelum

menyusui dapat membantu bila terdapat bendungan payudara dan puting

susu tertarik ke dalam.

B. Puting susu lecet dan nyeri

Masalah tersering dalam menyusui adalah puting nyeri/lecet, sekitar 57% dari

ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya.

Penyebab :

1. Kebanyakan puting susu nyeri/lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik

menyususui, yaitu bayi tidak menyusu sampai area areola mammae. Bila bayi

menyusu hanya pada puting susu, maka bayi akan mendapat asi sedikit karena

gusi bayi tidak menekan pada daerah sinus laktiferus, sedangkan pada ibunya

akan terjadi nyeri/kelecetan pada puting susunya.

2. Selain itu puting yang lecet juga dapat disebabkan oleh moniliasis pada

daerah mulut bayi yang menular pada puting susu ibu

3. Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk

mencuci puting susu.

4. Keadaan ini juga dapat terjadi pada bayi dengan lidah yang pendek, sehingga

menyebabkan bayi sulit menghisap sampai areola mammae dan hisapan hanya

pada putingnya saja.

5. Rasa nyeri ini juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui kurang

hati-hati.

Penanganan:

1. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal/yang lecetnya

lebih sedikit. Untuk menghindari tekanan lokal pada puting. Maka posisi

menyusu harus sering dirubah. Untuk puting yang sakit dianjurkan

mengurangi frekuensi lamanya menyusui. Disamping itu kita harus yakin

bahwa teknik menyusui bayi adalah benar, yaitu bayi harus menyusu sampai

areola mammae. Untuk menghindari payudara yang bengkak, ASI dikelurkan

dengan tangan/pompa, kemudian diberikan dengan sendok, gelas, atau pipet.

42

Page 36: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

2. Setiap kali habis menyusui, bekas ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi diangin-

anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Karena bekas berfungsi

sebagai pembalut puting dan sekaligus sebagai anti infeksi.

3. Jangan menggunakan sabun, alkohol atau zat iritan lainnya untuk

membersihkan puting susu.

4. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak kelapa yang telah dimasak terlebih

dahulu.

5. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak

sampai terlalu penuh dan bayi yang tidak terlalu lapar akan menyusu tidak

terlalu rakus.

6. Periksalah apakah bayi tidak menderita moniliasis (infeksi), yang dapat

menyebabkan lecet pada puting susu ibu. Kalau ditemukan gejala moniliasis,

dapat diberikan nistatin.

C. Payudara bengkak

Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak disusu dengan adekuat,

sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang menyebabkan terjadinya

pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat

sesudahibu melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan

menigkatkan tekanan intraduktal, yang akan mempengaruhi beberapa segmen pada

payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudar sering

terasa penuh, tegang serta nyeri, kemudian diikuti penurunan produksi ASI.

Gejala :

Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sukar disusu oleh

bayi, karena kalang payudara lebih menonjol, puting lebih datar dan sukar dihisap

oleh bayi. Bila keadaan suda demikian, kulit pada payudara nampak lebih mengkilat,

ibu merasa demam dan payudara terasa nyeri.

Penanganan :

1. Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.

2. Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Bisa dilakukan selang-seling

dengan kompres panas, untuk melancarkan aliran darah payudara.

3. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk

melancarkan aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.

43

Page 37: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Pencegahan :

1. Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir.

2. Susukan bayi tanpa dijadwal.

3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produk ASI melebihi

kebutuhan bayi.

4. Melakukan perawatan payudara pasca natal secara teratur.

D. PENGELUARAN AIR SUSU KURANG

Penyebabnya:

Isapan pada putting susu jarang, atau diisap terlalu singkat

Metode isapan bayi kurang efektif

Bayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu

berkurang.

Nutrisi (makanan) ibu kurang sempurna

stress atu cemas

Obat-obatan yang menghambat sekresi air susu

E. SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE DUCT)

Suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih duktus laktiferus.

Penyebab :

1. Tekanan jari ibu pada waktu menyusui.

2. Pemakaian BH yang terlalu ketat.

3. Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan

sehinnga merupakan sumbatan.

Gejala :

Pada wanita yang kurus, gejala berupa benjolan yang terlihat dengan jelas dan lunak

pada perabaan.

Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa nyeri dan bengkak yang

terlokalisir.

Penatalaksanaan :

44

Page 38: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

Saluran susu yang tersumbat ini harus dirawat sehingga benar-benar sembuh, untuk

menghindari terjadinya radang payudara (mastitis).

Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak, dapat dilakukan masase serta kompres

panas dan dingin secara bergantian.

Ibu dianjurkan untuk mengeluarkan ASI dengan tangan atau dengan pompa setiap kali

setelah menyusui, bila payudar masih terasa penuh.

Ubah-ubah posisi menyusui untuk melancarkan aliran ASI.

Pencegahan :

Perawatan payudara pasca natal secara teratur, untuk menghindari terjadinya statis

aliran ASI.

Posisi menyusui yang diubah-ubah

Mengenakan BH yang menyangga, bukan yang menekan.

F. MASTITIS ATAU RADANG PAYUDARA

Definisi

Mastitis adalah infeksi di jaringan pada payudara yang menimbulkan rasa nyeri,

pembengkakan, panas, dan warna kemerahan pada payudara.

Penyebab :

1. Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya terjadi mastitis

2. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak.

45

Page 39: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

3. BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement. Kalau tidak dengan

adekuat, bisa terjadi mastitis

4. Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah terkena infeksi.

GEJALA

Tanda dan gejala radang payudara dapat muncul tiba-tiba, antara lain:

Lemas atau merasa tidak sehat

Payudara membengkak

Rasa nyeri atau rasa panas terbakar yang terjadi terus-menerus atau selama menyusui

Kulit kemerahan, seringkali berbentuk seperti prisma segitiga tidak beraturan 

Demam 38,3 C

FAKTOR RISIKO

Hal-hal yang meningkatkan risiko mastitis antara lain:

Puting yang sakit atau luka, walaupun mastitis juga bisa terjadi tanpa adanya luka

pada kulit

Sudah pernah mengalami mastitis sebelumnya

Hanya menggunakan satu posisi menyusui, yang bisa jadi tidak sepenuhnya

mengosongkan payudara

Memakai BH yang terlalu ketat, sehingga menghambat aliran asi

Penatalaksanaan :

1. Menyusui diteruskan. Pertama bayi disusukan pada payudar yang terkena selama dan

sesering mungkin, agar payudara kosong, kemudian pada payudar normal

2. Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau lap basah panas pada

payudara yang terkena.

3. Ubahlah posisi menyusui dari waktu-kewaktu, yaitu dengan posisi tiduran, duduk atau

posisi memegang bola (foot ball position)

4. Pakailah baju/ BH longgar.

5. Istirahat yang cukup, makanan yang bergizi.

6. Banyak minum sekitar 2 liter per hari.

7. Dengan cara seperti tersebut diatas biasanya peradangan akan menghilang setelah 48

jam, jarang sekali menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara seperi tersebut diatas

tidak ada perbaikan setelah 12 jam, maka diberikan antibiotikselama 5-10 hari dan

analgesik.

46

Page 40: All Tugas Menejemen Laktasi (1)

G. ABSES PAYUDARA

Harus dibedakan antara abses dan mastitis. Abses payudara merupakan kelanjutan/komplikasi

dari mastitis. Hal ini disebabkan karena meluasnya peradangan dalam payudara tersebut.

Gejala

ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan lebih

lunak karena berisi nanah. Sehingga perlu diinsisi untuk mengeluarkan nanah tersebut. Pada

abses payudara perlu diberikan antibiotika dosis tinggi dan analgesik. Sementara bayinya

hanya disusukan tanpa dijadwal pada payudara yang sehat saja. Sedangkan ASI dari payudara

yang sakit diperas sementara (tidak disusukan). Setelah sembuh, bayi bisa disusukan kembali.

Penanganan

1. Teknik menyusui yang benar.

2. Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian

3. Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.

4. Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

5. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap

dikeluarkan.

6. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.

7. Rujuk apabila keadaan tidak membaik

47