All Tugas Menejemen Laktasi (1)
-
Upload
m-syaifullah-muzaka -
Category
Documents
-
view
55 -
download
7
Transcript of All Tugas Menejemen Laktasi (1)
BAB II
ASI DAN SUSU FORMULA
(Oleh : Utari Prasetyaningrum - 08020124 )
Definisi ASI
Menurut Soetjiningsih (1997), ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar
payudara, sebagai makanan utama bagi bayi.
Menurut Hubertin (2003), ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh
unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI
mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
Menurut Yanya (2007), ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang
memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air
susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama
ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak
dan perkembangan sistem saraf.
Kandungan ASI
Komposisi ASI menurut stadium laktasi adalah:
a. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara ibu yang disekresi dari hari pertama sampai hari ke-3 atau ke-4. Kolostrum
berupa cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk
membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi untuk makanan yang akan datang. Kolostrum mengandung lebih
banyak protein terutama globulin (gamma globulin), antibodi yang dapat memberikan
perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, dan kadar karbohidrat lemak yang
rendah tetapi kadar mineral terutama natrium, kalium dan kloridanya lebih tinggi.
b. ASI transisi / peralihan
ASI peralihan merupakan peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang
matur. ASI transisi ini disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi,
tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu
8
ketiga sampai minggu kelima. Kadar protein dalam ASI transisi semakin merendah
sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin meninggi.
c. ASI matur
ASI matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya
dimana komposisinya relatif konstan. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI
cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk
bayi sampai umur 6 bulan. ASI matur merupakan suatu cairan berwarna putih
kekuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin, dan karoten
yang terdapat di dalamnya. ASI matur ini tidak akan menggumpal jika dipanaskan
dan terdapat beberapa antimikrobial, antara lain: antibodi terhadap bakteri dan virus,
sel (fagosit granulosit, makrofag dan limfosit T), enzim, protein (laktoferin, B12
binding protein), faktor resisten terhadap stafilokokus, komplemen, interferron
producting cell, dan hormon-hormon.
Komposisi ASI pada umumnya :
a. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat
dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam
kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI
transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar
karbohidrat ASI relatif stabil.
b. Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri
dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein
whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi., sedangkan susu formula lebih
banyakmengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah
casein yang terdapat di dalam ASI hanya 30% dibanding susu formulayang
mengandung protein ini dalam jumlah yang tinggi (80%).
c. Lemak
Kadar lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan
sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan sumber asam lemak yang
9
esensial. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta
mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA
(Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk
meilinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dalam jumlah yang cukup tinggi. Lemak
ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung enzim lipase
yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga lemak banyak diserap
oleh sistem pencernaan bayi.
d. Air
ASI terdiri dari 88% air, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak
perlu mendapat tambahan air walaupun berada ditempat yang suhu udara panas.
Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih
kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada
bayi yang mendapat susu formula
e. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diit ibu.
Garam organik yang terdapat di dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium,
sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif
sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulang kadarnya dalam ASI
cukup.
f. Vitamin
Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai
faktor pembekuan. Kadar vitamin K di dalam ASI hanya seperempatnya kadar
dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk mengalami
perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada
bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk
suntikan.
Vitamin D
Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. hal ini
tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka
10
bayiakan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.
Sehingga pemberian ASI eklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar
pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena
kekurangan vitamin K.
Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah
merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah
(anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi
terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.
Vitamin A
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A, tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten.
Vitamin yang larut dalam air Hampir semua vitamin yang larut dalam air
seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang
dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar
vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan
asam folatmungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang.
g. Zat antivirus dan bakteri
Kandungan gizi ASI paling baik adalah pada ASI kolostrum yang keluar pada
hari kesatu sampai hari keempat-ketujuh. Dibanding dengan ASI pada umumnya,
kolostrum lebih banyak mengandung protein, zat antivirus, dan antibakteri. Berikut ini
aneka zat antivirus dan antibakteri yang terkandung di dalam kolostrum.
Lisozim, yakni enzim yang sangat aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya
ribuan kali dibandingkan dengan kadar lisozim yang ada di dalam susu formula.
Tugasnya menghancurkan dinding sel bakteri patogen, sekaligus melindungi
saluran pencernaan bayi.
Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan
parasit tidak mampu bertahan hidup.
Laktoferin, bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang
membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapatkan suplai zat besi hingga mati.
11
Laktoperoksida, bersama unsur lainnya berperang melawan serangan bakteri
Streptococcus (yang dapat juga menimbulkan gejala penyakit paru),
Pseudomonas, dan Escheriscia coli.
Makrofag, yang terkandung di dalam sel-sel susu ASI, berfungsi melindungi
kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.
Manfaat ASI
Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula.
Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang menyusui.
Manfaat ASI bagi bayi:
1. ASI merupakan sumber gizi sempurna
ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi. Faktor pembentukan sel-sel otak terutama DHA
dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang
berbentuk cair) lebih banyak dari casein (protein utama dari susu yang berbentuk
gumpalan).komposisi ini menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi.
2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari
ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat
sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup
pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara
produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada
bayi. Di sinilah ASI berperan bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi
kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang
mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin
10 - 17 kali lebih banyak dari ASI
3. ASI eklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak
Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas
bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama kehidupannya.
Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya
taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari
12
ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan
asam lemak utama dari ASI.
Hasil penelitian tahun 1993 terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan, bayi-
bayi prematur yang mendapat ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi secara
bermakna yaitu 8,3 poin lebih tinggi dibanding bayi premature yang tidak diberi ASI.
Pada penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang ketika bayi
mendapat ASI eksklusif, ditemukan memiliki IQ mencapai 12,9 poin lebih tinggi
dibandingkan anak-anak yang ketika bayi tidak mendapatkan.
4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang
disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi
anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan
pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. akan sering
dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan
pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga akan sering merasakan situasi seperti
saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram.
Manfaat menyusui bagi ibu:
1. Mengurangi resiko kanker payudara
Menyusui setidaknya sampai 6 bulan mengurangi kemungkinan ibu menderita
kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur. Perlindungan terhadap kanker
payudara sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui akan terhindar dari
kanker payudara sebanyak 20%-30%. Berdasarkan penelitian dari 30 negara pada
50.000 ibu menyusui dan 97.000 tidak menyusui kemungkinan kejadian kanker
payudara lebih rendah pada ibu menyusui. Jika menyusui lebih dari 2 tahun ibu akan
lebih jarang menderita kanker payudara sebanyak 50%.
2. Metode KB paling aman
Kuisioner digunakan untuk memperoleh data dari para ibu di Nigeria untuk
mengetahuidampak menyusui dengan jarak kelahiran anak secara alami. Jarak
kelahiran anak lebih panjang pada ibu yang menyusui secara eklusif daripada yang
tidak.
3. Kepraktisan dalam pemberian ASI
13
ASI dapat segera diberikan pada bayi, segar, siap pakai dan mudah
pemberiannya sehingga tidak terlalu merepotkan ibu.
4. Ekonomis
Dengan memberikan ASI, ibu tidak memerlukan untuk makanan bayi sampai
berumur 4-6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga
untuk membeli susu formula dan peralatannya
Tabel Perbedaan Antara ASI dan Susu Formula
ASI Susu Formula
Pencemaran bakteri Tidak ada Mungkin ada
Zat anti infeksi Banyak Tidak ada
Protein :
• Kasein (%)
• Whey (%)
40
60
80
20
Asam amino (taurine) Cukup untuk pertumbuhan
otak
Tidak ada
Lemak :
• Kolesterol
• Lipase untuk
mencerna lemak
Ikatan panjang untuk otak
Cukup untuk pertumbuhan
otak
Ada
Ikatan pendek dan sedang
Tidak cukup
Tidak ada
Laktosa / gul (%) 7 (cukup) 3-4 (tidak cukup)
Garam Tepat untuk pertumbuhan Terlalu banyak
Mineral :
• Kalsum
• Fosfat
350 (ideal)
150 (ideal)
1440 (terlalu banyak)
900 (terlalu banyak)
Zat besi Jumlahnya sedikit, diserap
baik
Jumlahnya sedikit,
diserap tidak baik
Vitamin Cukup Tidak cukup
Air Cukup Diperlukan lebih banyak
14
BAB III
GIZI IBU MENYUSUI
(Oleh: Reza Adityawan Prakoso - 08020046 dan Chandra Nampira)
3.1. Pendahuluan
Kebutuhan gizi pada ibu yang mengandung dan menyusui harus dipertimbangkan
dalam hubungannya dengan gizi anak sebelum lahir dan sewaktu bayi. Gizi pada ibu
menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan
yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan
jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat
menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak
yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan
berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan si ibu selalu
menuruti rasa laparnya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat
badan dan menjadi langsing kembali. Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi
produksi susu si ibu.
Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum
sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sup. Hindarilah minuman
ringan, teh, atau kopi, seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah
bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi ASI. Malahan, apabila ibu
menyusui terlalu banyak mengkonsumsi produk susu dapat menyebabkan bayi terkena kolik.
Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu, merokok selama
menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB
selama menyusui juga harus dihindari, sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil
masih belum diketahui. Combined pill juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil
progesteron (progesterone only pill / low-dose pill) tidak mempengaruhi produksi susu, dan
15
pada kasus khusus pil ini boleh digunakan (misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak
boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya enggunakan metode KB natural,
kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormon (pil, suntik, susuk).
3.2. Beberapa Manfaat ASI
a. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun system
kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik;
b. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi;
c. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan
meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan;
d. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk;
e. ASI kaya akan AA dan DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak;
f. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus;
g. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang
memilikinya);
h. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan
terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak;
i. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan
darah tinggi di kemudian hari;
j. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker
payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis
3.3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
a. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
b. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein sehari.
c. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
d. Aktivitas.
3.4. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kalori
Selamamenyusuiproporsionaldengan jumlahair susu ibu yang dihasilkan
danlebihtinggi selama menyusui dibanding selamahamil. Rata-rata
kandungankaloriASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml,
16
dan kira-kira85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari
selama6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui
Protein.
Ibu memerlukan tambahan20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan
Cairan.
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral.
3.5. Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya
untuk ibu hamil dan menyusui
No
Zat
Gizi
Wanita
Dewasa
Ibu Hamil Ibu menyusui
0 –6
bula
n
7 –12 bulan
1 Energi (kkal ) 2200 285 700 500
2 Protein (g) 48 12 16 12
3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300
4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5
5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2
6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5
7 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3
8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3
9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 3
10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3
11 Asam Folat (mg) 150 150 50 40
12 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5
13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10
17
14 Kalsium (mg) 500 400 400 400
15 Fosfor (mg) 450 200 300 200
16 Besi (mg) 26 20 2 2
17 Seng (mg) 15 5 10 10
18 Yodium (mg) 150 25 50 50
19 Selenium (mg) 55 15 25 20
3.6. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama
hamil. Tabel Gizi
Makanan Saat Tidak Hamil
dan 4 Bukan
Pertama
Kehamilan
5 Bulan Tterakhir
Kehamilan
Menyusui
Susu (sapi atau kedelai) 600ml 1200ml 1200ml
Protein hewani: daging
matang, ikan, atau unggas)
atau Protein Nabati:(biji-
bijian, kacang-kacangan,
produk susu, produk kedelai)
1 porsi 1-2 porsi 3 porsi atau
lebih
Telur 1 butir 1 butir 1 butir
Buah dan Sayuran yang kaya
Vit A (sayuran hijau atau
kuning) brokoli, kailan,
kangkung, caisim, labu,
wortel, tomat
1 porsi 1 porsi 1 porsi
Buah dan Sayuran yang kaya
Vit C: jeruk-jerukan, tauge,
tomat, melon, pepaya,
mangga, jambu
1-2porsi 2porsi 3porsi
18
Biji-bijian (beras merah, roti
wholemeal, havermut, mie
3-4porsi 3-4porsi 3-4porsi
Mentega, margarine, minyak
sayur
gunakan
secukupnya
gunakan secukupnya gunakan
secukupnya
3.7. Pengaruh Makanan Terhadap Kuantitas produksi Asi
Konsumsi ibu menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu/jumlah ASI
Dalam tubuh ibu terdapat cadangan berbagai zat gizi yang
dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Ibu hamil menyimpan cadangan 4 kg sebagai cadangan
untuk produksi ASI.
Jika konsumsi ibu terus-menerus tidak mengandung
cukup zat gizi dpt berakibat kelenjar pembuat air susu
tidak dapat bekerja sempurna, dan berpengaruh juga
terhadap produksi ASI.
Defisit konsumsi zat gizi secara terus menerus akan
terjadi konversi cadangan jaringan tubuh ibu menjadi
ASI, mengakibatkan bentuk payudara menjadi berubah
dan jaringan payudara jadi mengendor.
Efisiensi konversi zat gizi ibu untuk menjadi ASI
adalah 80- 90 %, berasal dari makanan ibu
sehari-hari atau berasal dari cadangan jaringan
tubuh ibu.
Ibu dianjurkan minum dlm jumlah cukup, kurang
lebih 8 gelas air minum sehari.
Konsumsi jenis sayuran tertentu telah secara
turun-temurun diakui dpt memperlancar
produksi ASI, misal: daun katuk.
19
BAB IV
PERAWATAN PAYUDARA SEBELUM MELAHIRKAN
(Oleh : Yoggie Andang Gunawan – 08020072 )
Saat seorang wanita hamil terjadi perubahan-perubahan pada tubuh yg memang
secara alamiah dipersiapkan utk menyambut datang si buah hati. Perubahan-perubahan
itu antara lain berat badan bertambah perubahan pada kulit perubahan pada payudara dll.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.
Hal ini krn payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok
bayi yg baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
Inilah karunia Allah yg sangat besar kepada kaum wanita di mana ASI merupakan
makanan paling cocok bagi bayi komposisi paling lengkap dan tdk bisa ditandingi susu
formula buatan manusia.
Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat antara lain:
• Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
• Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi utk menyusu.
• Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
• Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya utk
mengatasinya.
• Mempersiapkan mental ibu utk menyusui.
Bila seorang ibu hamil tdk melakukan perawatan payudara dgn baik dan hanya
melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan mk sering dijumpai
kasus-kasus yg akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yg sering terjadi antara lain:
• ASI tdk keluar. Inilah yg sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.
• Puting susu tdk menonjol sehingga bayi sulit menghisap.
• Produksi ASI sedikit sehingga tdk cukup dikonsumsi bayi.
• Infeksi pada payudara payudara bengkak atau bernanah.
• Muncul benjolan di payudara dll.
Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dgn melakukan perawatan payudara
sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yg bisa dilakukan:
a. Umur kehamilan 3 bulan. Periksa puting susu utk mengetahui apakah puting susu
datar atau masuk ke dlm dgn cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting
susu yg normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk
20
kembali ke dlm payudara mk sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa
menonjol.
Cara adl dgn menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu
diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara.
Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
b. Umur kehamilan 6-9 bulan
• Kedua telapak tangan dibasahi dgn minyak kelapa. • Puting susu sampai areola mamae
dikompres dgn minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuan utk memperlunak kotoran atau
kerak yg menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan
membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg bersifat iritasi krn dapat menyebabkan puting
susu lecet.
• Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dlm dan ke arah luar .
• Pangkal payudara dipegang dgn kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak
30 kali sehari.
• Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas.
• Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dgn handuk kering dan bersih.
• Pakailah BH yg tdk ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yg
ketat dan menekan payudara.
21
BAB V
PERAWATAN PAYUDARA PASCA MELAHIRKAN
(Oleh : Putri Damayanti - 08020005)
A. TUJUAN
Tujuan perawatan payudara pasca melahirkan ini adalah untuk memperlancar
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI. Pelaksanaan dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari pasca
persalinan dan dilakukan 2 kali sehari. Agar tujuan perawatan dapat tercapai maka
perlu diperhatikan hal berikut:
P Perawatan dikerjakan teratur
P Kebersihan sehari-hari harus dijaga
P Gizi harus lebih baik dan lebih banyak dibandingkan ibu hamil
P Ibu harus punya percaya diri yang besar bahwa dia mampu menyusui
P Ibu harus merasa nyaman dan santai
P Hindari rasa cemas dan stress
B. PELAKSANAAN
Berikut langkah-langkahnya :
1. Siapkan alat dan bahan berikut : minyak kelapa, gelas susu, air panas dan dingin
dalam baskom kecil, handuk kecil, dan handuk bersih.
2. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut :
a. Pengurutan pertama (menggunakan telapak tangan)
Licinkan kedua tangan dengan minyak. (Gambar 1)
Tempatkan kedua tangan di antara payudara.
Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kanan ke
arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan.
Lakukan terus pengurutan ke bawah dan samping, selanjutnya pengurutan
melintang.
Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara
22
Gambar 1
b. Pengurutan kedua (menggunakan jari-jari tangan)
Gambar 2
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri kemudian jari-jari tangan
kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu. Gerakan diulang
20-30 kali untuk setiap payudara.
c. Pengurutan ketiga (menggunakan sendi jari-jari tangan)
Telapak tangan menopang payudara, yangan lain menggenggam dan mengurut
payudara dari pangkal ke puting susu. Gerakan diulang 20-30 kali untuk setiap
payudara
d. Perangsangan Payudara
Setelah selesai mengurut, payudara disiram dengan air hangat dan air dingin
secara bergantian selama ±5menit (air hangat dulu)
23
Gambar 3
Bila perawatan telah selesai pakailah BH yang menopang payudara.
Diharapkan dengan perawatan teratur sebelum dan sesudah melahirkan ini proses
laktasi akan berlangsung sempurna.
24
BAB VI
CARA MENYUSUI YANG BENAR
(Oleh : Nabilah Gaisani – 07020102 )
Resolusi World Health Assembly (WHA) tahun 2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang
anak secara optimal merupakan salah satu hak asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia
berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu
(ASI).
Keberhasilan menyusui bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi merupakan
keterampilan yang perlu diajarkan. Agar ibu berhasil menyusui, perlu diketahui cara
menyusui yang benar. Berikut ini penjelasannya.
Langkah menyusui yang benar :
1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan
aerola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan
menekan puting susu atau aerolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : a.
menyentuh pipi dengan puting susu atau, b.menyentuh sisi mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi : a. Usahakan sebagaian besar
aerola dapat masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit
dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak
dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau
disangga lagi
25
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar :
Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI
keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar, perhatikan :
- Bayi tampak tenang
- Badan bayi menempel pada perut ibu,
- Mulut bayi terbuka lebar,
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu,
- Sebagaian besar aerola masuk kedalam mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk,
- Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan,
- Puting susu ibu tidak terasa nyeri,
- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,
- Kepala agak menengadah.
Melepas isapan bayi :
Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya mengganti denagn
payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi :
1. Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,
2. Dagu bayi ditekan kebawah.
Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting
susu dan aerola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya.
Menyendawakan bayi, dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi
tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Dengan cara : Bayi digendong tegak dengan
bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi
tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
Lama dan frekwensi menyusui
Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi (on demand),karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara
sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang
dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada
rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI.
Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga
payudara,tetapi tidak terlalu ketat.
26
Waktu menyusui bayi
Menyusui bayi tidak perlu di jadwal.Bila bayi membutuhkan atau menangis ibu harus segera
memberikan ASI.
Bila bayi puas menyusu,bayi akan tertidur pulas.
Ketika bayi tertidur dalam keadaan masih menyusu,untuk melepaskan putting dari mulut bayi
ibu dapat memasukkan jari tangan secara perlahan kedalam mulut bayi menyusuri putting
susu.Dengan demikian, bayi masih dapat merasa ada sesuatu yang di isap.Kemudian dengan
perlahan lepaskan putting susu dari mulut bayi, hal ini untuk menghindari lecet akibat
gesekan yang kuat dan bayi tidak terkejut.
Cara menyusui bayi
Bergantian diantara dua payudara bila payudara pertama yang disusui masih ada , hendaknya
dikeluarkan dengan memasase payudara kearah putting susu sampai payudara tidak lagi
mengeluarkan ASI lagi. Hal ini akan memperlancar pengeluaran ASI berikutnya dan
pengeluaran berikutnya akan lebih banyak. Bila terdapat sisa sedikit harus segera dikeluarkan
lebih dulu, tetapi bila masih biarkan saja dan untuk menyusui berikutnya di mulai pada
payudara yang mengandung ASI sebelumnya.
ASI dapat disimpan dalam suhu ruang sampai 8 jam dan 2 kali 24 jam, bahkan dalam frezer
dapat bertahan sampai 6 bulan.Wadah yang direndam kedalam air hangat (suhu lebih kurang
lebih 50 derajat celcius).Hindari menggunakan air panas atau merebus agar berbagai jenis
nutrisi, sel-sel hidup, maupun factor-faktor yang ada di ASI tidak rusak.
Pengeluaran ASI
Melakukan mamase dari bagian tepi buah dada kemudian menekan bagian belakang putting
susu untuk mengeluarkan sebagian ASI. Setelah ASI keluar dengan aliran normal, baru dapat
disusukan kepada bayi.Mencuci tangan sampai bersih siapkan tempat untuk menampung ASI
dan p[ayudara dikompres dengan kain(handuk) hangat dengan gerakan dari arah luar kearah
putting susu.Cara pengeluaran ASI dengan pompa tangan.
Menghindari penggunaan dot
Alasan ibu berkerja memberi solusi untuk memberi makanan pendamping selain ASI.Tidak
mau memberikan ASI adalah takut kecantikan citra tubuh ibu terganggu,ibu memahami apa
yang menyebabkan pemberian ASI atau ASS dengan dot akan mempengaruhi pengeluaran
ASI.Bayi menyusu dengan benar bila daerah areola mamae(bagian hitam sekitar putting
susu)masuk ke mulut bayi sehingga seluruh duktus laktiferus yang terletak di puncak
payudara bagian belakang putting tertekan oleh rahang bayi. Bila bayi hanya menghisap
27
putting susu, bayi hanya mendapat ASI sedikit dan bila makin kuat bayi menghisap akan
menyebabkan lecet pada daerah sekitar putting susu.
KASUS BAYI KEMBAR
Berikut ini beberapa contoh posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan:
1. Kepala bayi keduanya sejajar berada di depan dada ibu.
sanggalah kepala bayi dengan bantal. kaki bayi berada di bawah
ketiak, lurus ke belakang. jika anda merasa terlalu membungkuk,
ambillah beberapa bantal lagi dan letakkan di bawah kedua paha
ibu sehingga posisi agak naik.
posisi ini adalah posisi yang paling banayak dipraktikkan karena
memberi keleluasaan bagi ibu sehingga jika telah mahir dan
terbiasa, ibu bahkan bisa saja membaca atau mengelus sang buah hati secara bebas.
2. Posisi kebalikan dari yang pertama. ibu seakan menggendong
kedua bayi karena seluruh anggota tubuh bayi berada sepenuhnya
diatas pangkuan ibu. sanggalah tangan ibu dengan bantal agar
tidak terlalu terbebani berat badan bayi.
umumnya, posisi bayi yang satu lebih ditinggikan dari posisi bayi
lainnya agar ibu merasa nyaman menyusui.
3. Posisi silang. bayi pertama berada sepenuhnya dalam pangkuan
ibu sedangkan bayi kedua, kedua kakinya berada diluar dengan
posisi telentang hanya kepala yang menghadap ke dada ibu.
Agar kepala bayi kedua tidak menindih badan saudaranya,
sanggahlah dengan bantal sehingga tidak mengenai badan saudaranya 28
secara langsung. jika ibu merasa khawatir kaki bayi akan keram karena tertindih kepala bayi
yang berada di atasnya, masukkan tangan ibu ke bawah kepala bayi dan angkat sedikit sesuai
yang dibutuhkan. posisi ini dianjurkan untuk bayi yg lehernya sudah agak kuat.
4. Posisi berdampingan. bayi pertama posisinya sama dengan bayi
pertama pada posisi ke 3 diatas. bedanya, bayi kedua diletakkan
berdampingan dengan perut bayi pertama. tangan ibu menyanggah
kepala bayi sehingga tidak menindih langsung bagian tubuh bayi
lainnya. taruhlah bantal secukupnya di bawah kepala bayi pertama agar posisinya lebih tinggi
dan membuat ibu tetap nyaman menyusui
29
BAB VII
CARA MENYIMPAN ASI
(Oleh: Ade Selvia Christy - 08020015)
PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) eksklusif merupakan pemberian ASI murni tanpa bayi diberi
tambahan makanan atau minuman lain seperti air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun
makanan tambahan lainnya seperti bubur susu atau bubur saring dsb.
Pada seorang bayi, usia cukup untuk mendapat makanan lain selain ASI adalah
setelah usia 6 bulan sehingga dari usia 0 bulan (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, bayi
hanya mendapat ASI saja. Menurut suatu hasil penelitian, ASI merupakan nutrisi terbaik
bagi bayi, dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena didalam ASI terkandung
imunoglobulin, yaitu suatu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh,
sehingga dapat melawan berbagai penyakit, dapat meningkatkan kecerdasan bayi, dan
juga dapat meningkatkan jalinan kasih antara ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting
sekali dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi.
Menurut beberapa penelitian, sekitar 70 % ibu di Indonesia bekerja. Hal ini
menandakan bahwa banyak ibu yang tak bisa menyusui atau tidak bisa memberikan ASI
eksklusif secara maksimal kepada bayinya. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa
bayi tidak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Ada solusi yang baik untuk bisa terus
memberikan ASI pada bayi meskipun si Ibu tidak selalu berada dirumah dikarenakan
bekerja atau sedang bepergian jauh tanpa membawa bayinya adalah dengan memberi
bayi ASI perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari
payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya dapat diberikan pada bayi. Dengan cara
itu, bayi tetap bisa memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif juga.
Hanya saja ASI perah tidak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri
karena seperti yang telah diketahui bahwa tindakan menyusui bayi secara langsung
mempunya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Anak-anak yang
diberi ASI eksklusif secara langsung akan tumbuh menjadi anak dengan kepribadiannya
baik. Anak-anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dalam keadaan yang dinamakan
secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai
kepribadian yang baik. Oleh karena itu, jika ibu tidak bekerja atau bayinya bisa dibawa
30
ke tempat di mana ibunya berada, maka harus diusahakan breast feeding atau menyusui
secara langsung, bukan diberi ASI perah.
Yang perlu diingat sebelum mulai menyimpan ASI Perah :
Mencuci tangan sebelum memerah atau memompa ASI
Mencuci wadah penyimpanan ASIP serta peralatan pompa ASI dengan air panas dan
sabun (pastikan apabila menggunakan pompa ASI anda mengikuti instruksi pencucian
yang tertera pada kemasan produk), dan disiram sekali lagi dengan air matang – tidak
perlu untuk disterilkan
Jangan lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASI Perah
Wadah penyimpanan ASI Perah :
Botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang
rapat
Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang
dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat
Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASI Perah
31
Petunjuk Penyimpanan ASI Perah
Asi Suhu ruangan Lemari es / kulkas Freezer
ASI yang baru
saja diperah
(ASI segar)
Kolostrum – hari ke-
5 (12-24 jam dalam
suhu <25ºc)
ASI matang : 24 jam
dalam suhu 15ºc10
jam dalam suhu 19-
22ºc4-6 jam dalam
suhu 25ºc
3–8 hari dengan suhu
0-4ºc.
Jangan simpan di
bagian pintu, tetapi
simpan di bagian
paling belakang lemari
es/kulkas – paling
dingin dan tidak terlalu
terpengaruh perubahan
suhu
2 minggu dalam freezer
yang terdapat di dalam
lemari es / kulkas (1
pintu).
3-4 bulan dalam freezer
yang terpisah dari
lemari es/kulkas (2
pintu).
6–12 bulan dalam
freezer khusus yang
sangat dingin (<18ºc)
ASIP beku
dicairkan dalam
lemari es /
kulkas tapi
belum
dihangatkan
Tidak lebih dari 4
jam (yaitu jadwal
minum ASIP
berikutnya)
Simpan di dalam
lemari es/kulkas
sampai dengan 24 jam
Jangan masukkan
kembali dalam freezer
ASIP yang
sudah dicairkan
dengan air
hangat
Untuk diminum
sekaligus
Dapat disimpan selama
4 jam atau sampai
jadwal minum asip
berikutnya
Jangan masukkan
kembali dalam freezer
ASIP yang
sudah mulai
diminum oleh
bayi dari botol
yang sama
Sisa yang tidak di
habiskan harus
dibuang
Di buang Di buang
32
Tatacara menyimpan ASI Perah :
Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam
lemari es / kulkas
Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 – 120 ml per botol / wadah untuk
mengurangi sisa ASIP yang terbuang
Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari
es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer - kandungan nutrisi
dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak
Pemberian ASI Perah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ASI perah, yaitu :
Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan, yaitu ASI yang pertama diperah adalah
yang diberikan lebih dahulu kepada bayi
Jika ASI diletakkan di freezer dan membeku, makan cairkan di bawah air hangat
mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah
lain berisi air panas
Kocok terlebih dahulu sebelum mengetes suhu ASI, lalu tes suhu ASI dengan cara
meneteskan ASI diatas punggung tangan. Jika terlalu panas, maka angin-anginkan
agar panas turun dan dapat dikonsumsi bayi
Jangan gunakan oven microwave atau memanaskan ASI diatas kompor karena
tindakan tersebut dapat melarutkan atau bahkan merusak kandungan zat-zat yang
penting dalam ASI, seperti merusak immunoglobulin yang berfungsi sebagai daya
tahan tubuh
Berikan ASI perah dengan menggunakan sendok
33
BAB VIII
CARA MENGELUARKAN ASI
(Oleh: Haifa Taufiq 08020101)
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi karena
mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Beberapa ibu terkadang tidak bisa memberikan bayinya air susu ibu (ASI) secara
langsung, sehingga mau tidak mau membuat ibu harus memompa ASI-nya. Ibu yang
harus memompa ASI biasanya karena sudah harus bekerja kembali dari pagi hingga sore
hari.
Sebagian besar perempuan menggunakan pompa listrik, manual atau menggunakan
tangan sendiri. Meskipun mungkin terasa aneh saat pertama kali menggunakannya, tapi
biasanya tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan proses ini sehingga
prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah.
Cara Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu dengan tangan dan
dengan pompa. Cara mengeluarkan ASI yang paling baik adalah dengan tangan, cara ini
lebih cepat, efektif dan ekonomis. Karenanya, ibu dianjurkan melakukan cara ini.
Caranya mengeluarkan ASI dengan tangan adalah sbb:
1. Siapkan cangkir, botol bayi atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun
dan keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam
cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI,
buang air dari cangkir.
2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih. Gunakan cangkir yang bersih
untuk menampung ASI.
3. Lakukan massage atau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal
payudara ke arah areola mamae (lingkaran hitam). Lakukan dengan merata seperti
(gambar 1).
4. Lalu letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan telunjuk pada batas
areola bagian bawah. Tekan kedua jari ini ke dalam. (gambar 2)
5. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu (gambar 3 )karena akan
menyebabkan rasa sakit. Pada mulanya ASI tidak keluar, jangan berhenti. Setelah
beberapa kali, maka ASI akan keluar. Ulangi gerakan dari samping kiri dan kanan 3-5
menit, tekan, pijat dan lepas beberapa kali.
34
6. Setelah pancaran ASI berkurang,pindah ke payudara yang masih penuh dengan ASI.
Dengan cara yang sama seperti di atas peraslah ASI. Memeras ASI yang efektif
dilakukan selama waktu 20-30 menit.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Selain dengan tangan, pengeluaran ASI juga bisa dilakukan dengan menggunakan
pompa. Berbagai macam pompa dapat dijumpai di pasaran. Berikut berbagai macam
pilihan pompa yang dapat digunakan. Gambar dibawah ini adalah contoh untuk pompa
manual:
Selain pompa yang manual, sekarang juga terdapat berbagai macam pilihan pompa
elektrik, sehingga dalam penggunaannya dapat diatur berapa kekuatan yang akan
dipompakan, berikut adalah tampilan berbagai macam pompa elektrik:35
Setelah memilih berbagai macam pompa, kita dapat melakukan cara pemompaan
payudara untuk mendapatkan ASI, dengan langkah sebagi berikut:
1. Cuci pompa yang akan digunakan.
2. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.
3. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tepat di tengah, dan
tabung benar-benar melekat pada kulit.
4. Lepas bola karet sehingga puting dan areola tertarik ke dalam, tekan dan lepas
beberapa kali sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada
sisi tabung.
5. Cucilah alat dengan bersih menggunakan air mendidih setelah selesai dipakai atau
akan dipakai.
6. Setelah dikeluarkan dan ditampung dalam cangkir atau gelas tertutup, lalu ASI dapat
disimpan.
Untuk cara pengeluaran ASI dengan menggunakan pompa elektrik adalah sebagai
berikut:
1. Jika menggunakan pompa elektrik; hangatkan dan pijat ringan payudara, tempatkan
“breast cup” di dada lalu putar mesin(kec. dan tekanan) dan biarkan mesin memompa
ASI ke dalam wadah yang sudah terpasang.
2. Biasanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk memompa kedua payudara.
36
BAB IX
MASALAH YANG ADA PADA LAKTASI
(Oleh : Resa Putra Adipurna – 08020004 dan Asadullah - 08020063)
1. PENDAHULUAN
Masalah pada bayi banyak sekali terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah
masalah dalam menyusui pada bayi. Masalah dalam menyusui yang paling sering
pada bayi adalah tidak mau menyusu atau melakukan pemogokan . Masalah tersebut
adalah sesuatu yang normal dan bisa berlangsung beberapa hari. Namun kondisi ini
bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan jika sebelumnya ia tidak pernah
memiliki masalah dalam hal menyusu. Saat dalam masa menyusui, terkadang bayi
melakukan pemogokan dan tidak mau menyusu. Hal tersebut dapat diatasi apabila kita
mengetahui apa yang menyebabkan mogok menyusui pada bayi.
Gambar 1. Ibu dan bayi
2. PENYEBAB BAYI TIDAK MAU MENYUSUI
Bayi seharusnya mendapat air susu ibu dengan cukup, namun ada kalanya bayi
menolak ASI yang diberikan untuknya. Adapun bila bayi tidak mau menyusu ASI
kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Fatigue / kelelahan
Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat akibat kelelahan / fatigue bisa membuat
bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat
sedikit. Hal hal yang dapat menyebabkan fatigue antara lain adalah perjalanan
jauh , adanya suatu stress baik fisik maupun psikis , dan adanya suatu penyakit
jantung kongenital juga dapat menyebabkan fatigue pada bayi. Akhirnya bayi
37
jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu sehingga terjadi
UNDERFEEDING dan akhirnya akan terjadi suatu UNDERNUTRITION .
b. Trauma saat partus
Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan menggunakan alat bantu
(misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini
terpencet tiap kali ia menyusu. Oleh karena itu segera deteksi adanya suatu
bekas trauma agar tidak terjadi masalah saat menyusui.
c. Nasal congestion
Bayi yang hidungnya tersumbat (Nasal congestion) mungkin menolak
menyusu karena kesulitan bernafas.Oleh karena itu harus segera atasi nasal
congestion dengan menggunakan humidifier yang aman untuk bayi.
d. Sariawan
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin
hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.
e. Sedang tumbuh gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya
berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak
nyaman.
f. Bingung puting / Nipple confusion
Istilah bingung puting (nipple confusion) sering terjadi pada bayi karena bayi
terlalu sering dengan dot atau botol susu dan enggan/bingung saat dihadapkan
pada puting ASI (nipple).
Mekanisme gerakan mulut, lidah, dan rahang bayi serta aliran air susu antara
botol dot dan ASI memang berbeda. Pada botol dot, bayi cukup memasukkan
mulutnya sampai ujung dot, susu akan mengalir dengan sendirinya tanpa perlu
menghisap terlalu kuat. Sedangkan pada ASI, mulut bayi harus mencapai
areola, bukan hanya ujung puting. Sering tanpa kerjasama mulut, lidah, dan
rahangnya, ASI tidak sendirinya mengucur.
Pemakaian dot (pacifier) pada bulan-bulan awal kelahiran memang
menimbulkan kontroversi. Di satu sisi mampu memberi kenyamanan pada
bayi yang belum/tidak memperoleh ASI. Sebaiknya memang bayi hanya
diberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama.
38
Kondisi tertentu mungkin akan memaksa pemberian ASI yang diperas, susu
formula, ASI/susu formula dengan botol (+ sendok atau dot). Misalnya:
belum keluarnya ASI saat bayi baru lahir, apalagi bayi kuning
ASI kurang lancar
ibu sakit/sedang dalam pengobatan
ibu bekerja
Bayi yang terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusui karena
bingung cara menyusui.
g. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu
mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk
mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi,
lalu menolak menyusu. Oleh karena itu kita harus mengecek saat bayi
menyusui seluruh areola harus masuk ke mulut bayi agar ASI bisa keluar
dengan lancar.
h. Terganggu isapannya
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi
mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak
nyaman dan menolak menyusu.
i. Dibatasi jadwal menyusunya
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan
bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.Oleh
karena itu kita harus memberikan edukasi kepada ibu bhwa menyusui yang
baik adalah tidak terjadwal/sesuai keinginan si bayi.
j. Terganggu semburan ASI
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa
membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi
mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.
k. Merasa terganggu oleh suatu perubahan
Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah
dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya
sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah,
39
dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis
melainkan langsung ‘mogok’ menyusu / tidak mau menyusu .
l. Bibir sumbing / CLEFT LIP ALVEOLUS PALACE (CLAP)
Pada bayi dengan kelainan kongenital yaitu bibir sumbing/CLAP dapat terjadi
masalah menyusui bila ibu tidak tahu bagaimana cara menyusui dengan benar
pada bayi dengan CLAP. Oleh karena itu pemberian ASI dapat diberikan
dengan botol berleher panjang dan berlubang lebar agar tidak menyusahkan
bagi bayi untuk menyedot karena adanya suatu cleft/separasi dari
LIP,ALVEOLUS, or PALACE.
Gambar 2. botol berleher panjang dan berlubang lebar
3. KESIMPULAN
Menolak menyusui adalah masalah yang lazim terjadi pada bayi. Bila kita
mengetahui penyebabnya , hal tersebut adalah masalah yang mudah untuk diatasi .
Oleh karena itu penting bagi dokter untuk melakukan edukasi yang baik kepada ibu
yang menyusui.
40
BAB X
MASALAH LAKTASI YANG ADA PADA IBU
(Oleh: Annisa Qoyyum N.A – 08020112 dan Tri Sulis Tya Ratna Dewi - 07020100 )
ASI merupakan asupan nutrisi pertama yang di berikan pada bayi, didalamnya
mengandung berbagai zat-zat esensial untuk bayi yang tidak ditemukan pada susu
formula biasa. Namun kesadaran para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif masih
sangat rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah
yang terdapat pada ibu saat masa laktasi, yaitu:
A. Kelainan anatomis puting susu (papilla mammae)
Puting susu normalnya berbentuk bulat dan menonjol , namun pada beberapa
ibu ditemukan puting susu yang datar dan bahkan tertarik masuk ke dalam (inversi).
Kelainan anatomis ini menyusahkan bayi untuk menghisap ASI dan bayi akan
kekurangan ASI sehingga dapat mengakibatkan penurunan tumbuh kembang bayi
Penanganan:
Jika ditemukan saat antenatal care dapat dilakukan perawatan puting susu dengan
jalan :
- teknik pemijatan Hoffman:
1. gunakan kedua ibu jari atau telunjuk
2. daerah disekitar puting susu diurut ke arah berlawanan
3. dilakukan 2kali sehari selama 5 menit
- Menariknya dengan pompa susu
- Kadang-kadang dilakukan tindakan operasi
Jika ditemukan setelah melahirkan:
- Susui bayi secepatnya segera setelah lahir saat bayi aktif dan ingin
menyusu.
- Bila hanya satu puting yang terkena, maka bayi pertama-tama disusukan
pada puting susu yang normal. Karena dengan menyusukan pada puting
susu yang normal maka sebagian kebutuhan bayi akan terpenuhi, sehingga
bayi akan mau mencoba menyusu pada puting yang terkena, disamping itu
juga mengurangi kemungkinan lecetnya puting.
41
- Susui bayi sesering mungkin (misalnya tiap 2 - 2½jam), ini akan
menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk
menyusu.
- Pemijatan payudara dan mengeluarkan ASI secara manual sebelum
menyusui dapat membantu bila terdapat bendungan payudara dan puting
susu tertarik ke dalam.
B. Puting susu lecet dan nyeri
Masalah tersering dalam menyusui adalah puting nyeri/lecet, sekitar 57% dari
ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya.
Penyebab :
1. Kebanyakan puting susu nyeri/lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik
menyususui, yaitu bayi tidak menyusu sampai area areola mammae. Bila bayi
menyusu hanya pada puting susu, maka bayi akan mendapat asi sedikit karena
gusi bayi tidak menekan pada daerah sinus laktiferus, sedangkan pada ibunya
akan terjadi nyeri/kelecetan pada puting susunya.
2. Selain itu puting yang lecet juga dapat disebabkan oleh moniliasis pada
daerah mulut bayi yang menular pada puting susu ibu
3. Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk
mencuci puting susu.
4. Keadaan ini juga dapat terjadi pada bayi dengan lidah yang pendek, sehingga
menyebabkan bayi sulit menghisap sampai areola mammae dan hisapan hanya
pada putingnya saja.
5. Rasa nyeri ini juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui kurang
hati-hati.
Penanganan:
1. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal/yang lecetnya
lebih sedikit. Untuk menghindari tekanan lokal pada puting. Maka posisi
menyusu harus sering dirubah. Untuk puting yang sakit dianjurkan
mengurangi frekuensi lamanya menyusui. Disamping itu kita harus yakin
bahwa teknik menyusui bayi adalah benar, yaitu bayi harus menyusu sampai
areola mammae. Untuk menghindari payudara yang bengkak, ASI dikelurkan
dengan tangan/pompa, kemudian diberikan dengan sendok, gelas, atau pipet.
42
2. Setiap kali habis menyusui, bekas ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi diangin-
anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Karena bekas berfungsi
sebagai pembalut puting dan sekaligus sebagai anti infeksi.
3. Jangan menggunakan sabun, alkohol atau zat iritan lainnya untuk
membersihkan puting susu.
4. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak kelapa yang telah dimasak terlebih
dahulu.
5. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak
sampai terlalu penuh dan bayi yang tidak terlalu lapar akan menyusu tidak
terlalu rakus.
6. Periksalah apakah bayi tidak menderita moniliasis (infeksi), yang dapat
menyebabkan lecet pada puting susu ibu. Kalau ditemukan gejala moniliasis,
dapat diberikan nistatin.
C. Payudara bengkak
Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak disusu dengan adekuat,
sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang menyebabkan terjadinya
pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat
sesudahibu melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan
menigkatkan tekanan intraduktal, yang akan mempengaruhi beberapa segmen pada
payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudar sering
terasa penuh, tegang serta nyeri, kemudian diikuti penurunan produksi ASI.
Gejala :
Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sukar disusu oleh
bayi, karena kalang payudara lebih menonjol, puting lebih datar dan sukar dihisap
oleh bayi. Bila keadaan suda demikian, kulit pada payudara nampak lebih mengkilat,
ibu merasa demam dan payudara terasa nyeri.
Penanganan :
1. Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.
2. Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Bisa dilakukan selang-seling
dengan kompres panas, untuk melancarkan aliran darah payudara.
3. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk
melancarkan aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.
43
Pencegahan :
1. Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir.
2. Susukan bayi tanpa dijadwal.
3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produk ASI melebihi
kebutuhan bayi.
4. Melakukan perawatan payudara pasca natal secara teratur.
D. PENGELUARAN AIR SUSU KURANG
Penyebabnya:
Isapan pada putting susu jarang, atau diisap terlalu singkat
Metode isapan bayi kurang efektif
Bayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu
berkurang.
Nutrisi (makanan) ibu kurang sempurna
stress atu cemas
Obat-obatan yang menghambat sekresi air susu
E. SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE DUCT)
Suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih duktus laktiferus.
Penyebab :
1. Tekanan jari ibu pada waktu menyusui.
2. Pemakaian BH yang terlalu ketat.
3. Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan
sehinnga merupakan sumbatan.
Gejala :
Pada wanita yang kurus, gejala berupa benjolan yang terlihat dengan jelas dan lunak
pada perabaan.
Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan terasa nyeri dan bengkak yang
terlokalisir.
Penatalaksanaan :
44
Saluran susu yang tersumbat ini harus dirawat sehingga benar-benar sembuh, untuk
menghindari terjadinya radang payudara (mastitis).
Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak, dapat dilakukan masase serta kompres
panas dan dingin secara bergantian.
Ibu dianjurkan untuk mengeluarkan ASI dengan tangan atau dengan pompa setiap kali
setelah menyusui, bila payudar masih terasa penuh.
Ubah-ubah posisi menyusui untuk melancarkan aliran ASI.
Pencegahan :
Perawatan payudara pasca natal secara teratur, untuk menghindari terjadinya statis
aliran ASI.
Posisi menyusui yang diubah-ubah
Mengenakan BH yang menyangga, bukan yang menekan.
F. MASTITIS ATAU RADANG PAYUDARA
Definisi
Mastitis adalah infeksi di jaringan pada payudara yang menimbulkan rasa nyeri,
pembengkakan, panas, dan warna kemerahan pada payudara.
Penyebab :
1. Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya terjadi mastitis
2. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak.
45
3. BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement. Kalau tidak dengan
adekuat, bisa terjadi mastitis
4. Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah terkena infeksi.
GEJALA
Tanda dan gejala radang payudara dapat muncul tiba-tiba, antara lain:
Lemas atau merasa tidak sehat
Payudara membengkak
Rasa nyeri atau rasa panas terbakar yang terjadi terus-menerus atau selama menyusui
Kulit kemerahan, seringkali berbentuk seperti prisma segitiga tidak beraturan
Demam 38,3 C
FAKTOR RISIKO
Hal-hal yang meningkatkan risiko mastitis antara lain:
Puting yang sakit atau luka, walaupun mastitis juga bisa terjadi tanpa adanya luka
pada kulit
Sudah pernah mengalami mastitis sebelumnya
Hanya menggunakan satu posisi menyusui, yang bisa jadi tidak sepenuhnya
mengosongkan payudara
Memakai BH yang terlalu ketat, sehingga menghambat aliran asi
Penatalaksanaan :
1. Menyusui diteruskan. Pertama bayi disusukan pada payudar yang terkena selama dan
sesering mungkin, agar payudara kosong, kemudian pada payudar normal
2. Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau lap basah panas pada
payudara yang terkena.
3. Ubahlah posisi menyusui dari waktu-kewaktu, yaitu dengan posisi tiduran, duduk atau
posisi memegang bola (foot ball position)
4. Pakailah baju/ BH longgar.
5. Istirahat yang cukup, makanan yang bergizi.
6. Banyak minum sekitar 2 liter per hari.
7. Dengan cara seperti tersebut diatas biasanya peradangan akan menghilang setelah 48
jam, jarang sekali menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara seperi tersebut diatas
tidak ada perbaikan setelah 12 jam, maka diberikan antibiotikselama 5-10 hari dan
analgesik.
46
G. ABSES PAYUDARA
Harus dibedakan antara abses dan mastitis. Abses payudara merupakan kelanjutan/komplikasi
dari mastitis. Hal ini disebabkan karena meluasnya peradangan dalam payudara tersebut.
Gejala
ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan lebih
lunak karena berisi nanah. Sehingga perlu diinsisi untuk mengeluarkan nanah tersebut. Pada
abses payudara perlu diberikan antibiotika dosis tinggi dan analgesik. Sementara bayinya
hanya disusukan tanpa dijadwal pada payudara yang sehat saja. Sedangkan ASI dari payudara
yang sakit diperas sementara (tidak disusukan). Setelah sembuh, bayi bisa disusukan kembali.
Penanganan
1. Teknik menyusui yang benar.
2. Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian
3. Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.
4. Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.
5. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap
dikeluarkan.
6. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.
7. Rujuk apabila keadaan tidak membaik
47