All About Asi

download All About Asi

of 103

Transcript of All About Asi

Artikel Semua Tentang ASI Dari Ibu Luluk Lely Soraya Ichwan 1. "Nyusuin ?! ah gampang. Jaman dulu juga gak perlu persiapan ini itu" Sering dengar kata-kata tsb ?! Ternyata menyusui itu gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Mudah jika kita tahu ilmunya. Sulit jika kita tidak tahu. Nah cari tahu yuk kenapa, kapan dan apa saja yang perlu disiapkan untuk proses menyusui.

Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I @ Agustus 2005 Bicara soal persiapan ibu hamil, biasanya banyak sekali para ibu hamil yang sibuk dalam menyambut kedatangan sang bayi. Mulai dari perlengkapan bayi hingga sang ibu, dll. Tapi tahukah kita bahwa di masyarakat kita, sangat sedikit sekali ibu hamil yang menyiapkan dirinya dg berbagai ilmu ttg anak (spt imunisasi, masalah umum pada anak, dsbnya). Terutama ttg proses menyusui. Coba kita perhatikan dg baik atau paling tidak kita ingat pengalaman pribadi. Kapan sih biasanya seorg ibu menyiapkan dirinya atau mempelajari ttg gimana cara menyusui, apa kendala yang biasa ibu hadapi saat menyusui, dsbnya ?! Maka jawabannya kebanyakan adalah saat sang bayi telah lahir ke dunia. Padahal saat itu kondisi ibu sedang payah baik fisik ataupun mental (baby

blues syndrome). Banyak yang beranggapan, Nanti aja deh kalo anaknya dah lahir atau Ah nyusuin itu kan gampang, tinggal nempel aja, dsbnya. Suka atau tidak suka jika kita perhatikan ke masyarakat kita, maka banyak ibu yang mempercayakan ilmu ttg menyusui itu dari orang yang lebih tua (ibu, nenek, kakak, dsbnya). Atau dari apa kata kebanyakan orang. Termasuk juga mempercayai mitos2 ttg ASI & menyusui yang kebanyakan justru tidak tepat. Nah ternyata menurut pakar laktasi sedunia bahwa saat yang tepat mempersiapkan diri masalah menyusui adalah saat kehamilan. Bahkan jika jauh sebelum itu tentu lebih sempurna. Ingat bahwa ada 2 aktor utama dalam produksi ASI (hormon prolaktin & oksitosin). Lebih dr 80% keberhasilan dalam menyusui ditentukan dari rasa percaya diri sang ibu. Karena hormon produksi ASI yang sangat sensitif dengan hal ini. Nah gimana sih caranya supaya ibu selalu PEDE saat menyusui ?! Tentu saja dg bekal ilmu yang cukup. Apa saja sih yang harus ibu hamil ketahui dan siapkan utk proses menyusui nanti ? Ini pertanyaan yang sangat menarik. Kalau ditanya, apa sih yang biasa disiapkan ibu hamil utk menyusui ? Jawaban yang umum ditemukan adalah perawatan payudara. Yang dimassage lah, dsbnya. Sebetulnya itu bukan yang utama loh. Persiapan menyusui untuk calon ibu 1. Pelajari dan pahami ttg ASI & menyusui Mulai dari apa saja manfaat ASI, bagaimana caranya agar ASI diproduksi dg baik, teknik menyusui yang tepat, pentingnya proses menyusui di 24 jam pertama kelahiran bayi, pentingnya rawat gabung (rooming in), apa saja kendala umum yang sering dihadapi ibu menyusui, kemana ibu harus mencari pertolongan jika ibu mulai menemui kendala dlm menyusui, dsbnya. Jika ibu mengetahui hal-hal tersebut, ibu relatif terhindar dari kebingungan ataupun

hambatan selama masa menyusui. Gimana caranya mendapatkan informasi tsb ? Ibu bisa mendapatkannya dari media massa (buku, radio, tv), internet, klinik laktasi, dsbnya. 2. Transfer ilmu ttg ASI & menyusui ke lingkungan terdekat ibu. Terutama suami, keluarga dekat, dsbnya. Sudah sering kita jumpai para ibu yang ingin menyusui bayinya secara eksklusif namun menemui hambatan. Terutama tidak ada dukungan dari lingkungan. Sebaliknya, jika lingkungan ibu mendukung, maka keberhasilan menyusui akan besar. Teman-teman dekat yang mengerti dan mendukung ASI juga akan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Kenyataan lingkungan tidak mendukung lebih dikarenakan mereka tidak mengerti ilmu tentang ASI dan menyusui. Nah ibu dapat membagi ilmunya (transfer knowledge) tentang ASI & menyusui ke lingkungan terdekatnya. Tujuannya tidak lain agar ibu mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya dalam proses menyusui nanti. 3. Window shopping (Mencari tempat bersalin yang pro-ASI) Window shopping bukan hanya perlu dilakukan, jika kita akan membeli barang berharga saja loh. Window shopping juga perlu ibu lakukan untuk mencari tempat bersalin (Rumah Sakit, klinik bersalin dsbnya) yang mendukung ASI eksklusif. Tempat bersalin yang sayang ibu & anak istilahnya. Mengapa hal ini penting ?! Karena seringkali hambatan awal saat menyusui adalah saat persalinan dan pasca persalinan. Beberapa tempat bersalin menyediakan fasilitas rawat gabung (Rooming in), bahkan konselor laktasi. Tapi banyak juga tempat bersalin yang tidak menyediakan fasilitas ini. Tentu dengan mencari tahu jauh sebelum masa persalinan, akan memudahkan ibu dalam proses awal menyusui. Selain itu, tentu ibu dapat meminimalisasi intervensi atau hal-hal yang dapat mengganggu proses menyusui. 4. Persiapan fisik ibu hamil.

Gizi ibu yang baik juga membantu stamina tubuh ibu dalam menyusui. Perawatan payudara juga perlu dilakukan. Mulai dari massage atau pemijatan payudara hingga kompres payudara. Menarik-narik puting payudara, seperti yang sering dilakuan oleh ibu-ibu hamil di masa dulu, dianjurkan tidak dilakukan. Karena hal ini justru dapat merusak pelembab alami dari daerah sekitar puting. Artinya juga, saat ibu membersihkan payudara disarankan untuk tidak membersihkan dengan sabun. Khususnya daerah sekitar areola (daerah kecoklatan di payudara). Nah jika semua persiapan tersebut dilakukan dengan baik, tentu ibu lebih percaya diri saat proses menyusui tiba kan ?! OK selamat menyusui ! Sumber artikel :?

Information is Your Ally in preparing to breastfeed: 10 Tips for Success. by Eva Lyford. http://www.kellymom.com/bf/start/prepare/bf-preparation.html Lalecheleague. What do I have to do to prepare my breasts for breastfeeding? I have heard things like "roughing them up" is a good way to prepare them so they won't hurt. http://www.lalecheleague.org/FAQ/breastprep.html

?

?

BreastfeedingStarting Out Right. http://www.kellymom.com/newman/01starting_out_right.html

2. Mau cepat langsing ?! Menyusui yuk ! Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I @ September 2006 Jika dilakukan dg benar, maka menyusui bisa jadi cara menurunkan BB (berat badan) paling aman dah sehat loh !

Tahukah kita saat ibu menyusui bayinya secara eksklusif, ia juga membakar > 600 kalori tubuhnya per hari. Ini sama saja dengan melakukan latihan aerobik selama lebih dari 2 jam ! Penelitian yg dipublikasikan di Journal of American Dietician Association menunjukkan bahwa aktivitas menyusui akan mengecilkan pinggul dan paha hingga beberapa inci. Tapi kok saya menyusui malah tambah gemuk ?! Nah coba perhatikan pola asupan sang ibu. Inget loh menyusui bukan berarti ada alasan utk makan berlebihan yang tidak sesuai dengan piramida makanan. Bukan berarti ibu menyusui butuh asupan kalori lebih dari ibu tidak menyusui, tetap saja pola makannya harus dijaga dong. Jadi ?! Makan yang sehat sesuai piramida makanan, olahraga dan menyusui. Tentu akan membuat ibu akan mudah kembali ke BB awal sebelum hamil alias langsing deh. Sumber artikel :

Breastfeeding reduces maternal lower body fat. Published in: J Am Diet Assoc 1993;93(4):429-33?

You will lose weight faster. http://www.breastfeeding.com/all_about/all_about_lose_weight.html

3. Wah..lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng ?! Seringkali ibu berpikir cukup gak sih ASI saya di hari-hari pertama menyusui ? Apalagi kolostrum hanya dihasilkan sekitar 3-5 sdt. Dan berulang kali ibu akan mendapatkan jawaban di berbagai artikel laktasi bahwa jumlah kolostrum tersebut amat sangat cukup untuk si bayi baru lahir. Itupun masih banyak ayah dan ibu yang meragukan. Yang belum banyak kita ketahui ternyata bahwa lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng ! Ilustrasi kapasitas lambung bayi

Di hari 1, lambung bayi hanya berkapasitas 5-7 ml. Kurang lebih seukuran kelereng.

Penelitian menunjukkan bahwa lambung tsb tidak dapat menampung lebih byk lagi. Sehingga cairan yg berlebihan masuk akan relatif dikeluarkan oleh tubuh dengan cara dimuntahkan atau gumoh. Jadi jelas kan bahwa kolostrum yang sedikit itu jelas SANGAT CUKUP untuk si kecil ! Di hari ke-3, lambung bayi mulai membesar (sekitar 20-30 ml) atau seukuran bola bekel. Karena lambungnya kecil, tentu saja bayi akan sering menyusu pada ibunya. Seminggu setelah itu, kapasitas lambung bayi akan berukuran sekitar 44-60 ml atau kira-kira sebesar bola pingpong. Terus berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi. Hingga ASI akan memenuhi kebutuhannya. Nah sekarang tidak ragu lagi kan ?! Relax dan pede aja ya mom ! Selamat menyusui ! (Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006 ) Referensi artikel : What is colostrum? How does it benefit my baby? (http://www.lalecheleague.org/FAQ/colostrum.html) __._,_.___ 4. KOLOSTRUM, si cairan emas : Cari tahu apa itu kolostrum dan manfaatnya yuk !

Ilustrasi diambil dari Tabloid Nakita

Sedikit jumlahnya, kaya kandungannya Sesaat setelah ibu melahirkan, seluruh organ produksi ASI akan memproduksi cairan yg amat sangat berharga, yaitu kolostrum. Jangan bayangkan kolostrum berwarna putih susu. Cairan ini berwarna kuning hingga oranye, kental, lengket dan terkadang bening. Jumlahnya pun hanya sekitar 3-5 sdt. Namun meski sedikit, kolostrum amat padat dg nutrisi utk bayi baru lahir. Cairan ASI di hari-hari pertama ini kaya akan karbohidrat, protein dan amat kaya akan antibodi yg melindungi bayi dari terkena berbagai penyakit infeksi. Kolostrum ini merupakan makanan sempurna yg amat sgt disesuaikan bagi bayi. Kolostrum yg dihasilkan ibu dg bayi prematur akan beda dg kolostrum yang dihasilkan ibu dengan bayi cukup bulan. Karena jumlahnya yang sedikit dan berwarna bukan putih susu ini, seringkali ibu merasa ASInya belum keluar. Sehingga banyak ibu yang ragu hingga si kecil diberikan susu formula. Selain itu, sekali lagi meski jumlah kolostrum relatif minim jumlah itu jelas sangat mencukupi lambung bayi yang memang masih mini. Kolostrum bikin bayi sering BAB Di minggu-minggu pertama usia bayi baru lahir, jangan kaget jika si kecil bolak balik Buang Air Besar (BAB). Selain memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, kolostrum juga memiliki efek laksatif (obat urus-urus) yg akan membantu bayi mengeluarkan tinja dari sistem pencernaannya. Sehingga efeknya juga akan membantu mengeluarkan bilirubin dari darah dan melindungi bayi dari kuning (jaundice). Setelah sekitar 1-2 mg, organ produksi ASI akan memproduksi asi matang (mature milk). Selama masa transisi ini, konsentrasi antibodi dalam ASI akan berkurang, tapi volumenya meningkat.

Dan secara bertahap volume akan meningkat dan warna dari ASI mulai terlihat lebih putih dan lebih encer. Pada masa-masa spt ini berikan ASI sesering mungkin, jangan dibatasi. Biasanya ibu akan menyusui 8-12 kali atau lebih. Makin sering disusui, makin banyak ASI yg diproduksi ! Sisi lain tentu saja, payudara bengkak dapat dihindari. Kehebatan kolostrum Kolostrum bukan hanya nutrisi sempurna bagi bayi anda, tetapi juga kandungannya yg amat kaya akan zat anti kuman yang melindungi bayi dari berbagai macam penyakit. Kolostum memiliki kandungan zat imun yg jauh lebih tinggi dari ASI matang (ASI setelah kolostrum). Kolostrum mengandung sejumlah besar antibodi yang disebut dengan IgA (secretory immunoglobulin A ). Sebelum bayi lahir, ia akan mendapatkan antibodi lain, IgG, melalui plasenta. IgG bekerja melalui sistem sirkulasi bayi, tetapi IgA akan melindungi bayi dari serangan kuman di daerah membran mukus di tenggorokan, paru-paru dan usus. Kolostrum juga memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan bayi. Usus bayi baru lahir umumnya amat rentan / "berlubang-lubang" (very permeable). Kolostrum akan menutup lubang-lubang di saluran pencernaan dengan membuat benteng yang akan mencegah masuknya substansi asing masuk. Kolostrum juga mengandung kaya akan lekosit, sel darah putih yang akan menghancurkan bakteri jahat dan virus. Kurang lebih 2 minggu setelah bayi lahir, secara perlahan kolostrum akan berubah menjadi ASI matang. Selama masa transisi ini zat antibodi dalam ASI relatif menurun, tetapi jumlahnya makin banyak karena ASI dibuat makin banyak. Bahkan selama bayi masih mendapatkan ASI, maka ia akan mendapatkan zat anti imun untuk melawan bakteri jahat dan virus. Jadi karena ASI itu emas, ayo

kita perlakukan ia selayaknya emas. Kita gali dan produksi sebanyak-banyaknya. Hingga si kecil mendapatkan manfaat dan kehebatan ASI selama mungkin. Ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006 Referensi artikel : What is colostrum? How does it benefit my baby? (http://www.lalecheleague.org/FAQ/colostrum.html) Sumber artikel : http://www.kellymom.com/bf/supply/breast-fullness.html 5. Tolong....payudara saya terasa kosong ! Berkurangkah ASI saya ?! By Kelly Bonyata, BS, IBCLC Setelah 6-12 minggu pasca melahirkan, normal loh jika ibu merasa payudaranya terasa gak penuh atau kosong Banyak ibu yang mengkhawatirkan produksi ASInya diawal-awal masa menyusui. Umumnya mereka merasa ASI yang dipompa lebih sedikit atau payudara terasa lebih "lunak" atau "kosong". Kondisi ini normal terjadi. Umumnya payudara terasa lebih lunak dari beberapa minggu sebelumnya. Meskipun jeda menyusui cukup panjang, ibu merasa payudaranya terasa sedikit penuh. Tidak sepenuh mingguminggu sebelumnya. Di awal masa menyusui, ibu seringkali merasa payudaranya penuh (bahkan bengkak). Kondisi ini sebetulnya bukan kondisi yang normal terjadi selama masa menyusui. Karena pada masa tsb, payudara belum menyesuaikan jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Di awal masa menyusui, umumnya payudara ibu akan memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Hingga pada titik tertentu, yaitu sekitar 6-12 minggu (bahkan lebih pada beberapa ibu), jumlah ASI yang diproduksi relatif mulai menyesuaikan dengan jumlah ASI yang dibutuhkan

bayi. Akibatnya, payudara ibu terasa tidak penuh seperti sebelumnya, lunak bahkan terasa "kosong". Di masa ini, umumnya rembesan ASI tidak lagi terjadi. Ibu relatif sulit merasakan efek let-down (ASI yang mengalir). Dan jika ibu memompa atau memerah ASI, ibu akan mendapatkan ASI dalam jumlah yang tidak sebanyak sebelumnya. Kondisi ini bukan berarti menandakan bahwa produksi ASI menurun. Tetapi organ produksi ASI telah menghitung dan mendapatkan berapa banyak ASI yang dibutuhkan oleh bayi selama ia menyusu. Sehingga ASI berlebih yang sebelumnya diproduksi akan dihentikan dan payudara tidak lagi membuat kelebihan ASI. Perubahan ini terjadi secara perlahan dan tidak terasa oleh ibu. Umumnya ibu tidak mengerti atau menyadari bahwa hal ini normal terjadi. Sehingga banyak juga ibu yang menyapih anaknya atau memberikan asupan selain ASI bagi bayinya. Karena mereka menganggap bahwa ASInya berkurang, kering atau berhenti memproduksi ASI. Mengapa hal ini bisa terjadi ?! Mengapa produksi ASI di awal masa menyusui berlimpah dan berkurang secara bertahap sesuai dg kebutuhan bayi ?! Umumnya jumlah ASI yang diproduksi tergantung dari berapa banyak ASI yang dibutuhkan bayi. Namun hal ini tidak 100% terjadi di awal masa menyusui. Pengaruh dari ekstra hormon pasca melahirkan menyebabkan ibu memproduksi ASI lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi. Perubahan kadar hormon pasca melahirkan akan memicu organ produksi ASI untuk menghasilkan ASI berlebih. Di minggu-minggu pertama, kadar prolaktin lebih tinggi dari biasanya hingga nantinya secara bertahap akan menurun hingga kadar normal produksi ASI. Saat ini lah tubuh akan menyesuaikan produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi sekarang ibu sudah mengerti dan tidak perlu khawatir lagi kan ?! Selamat menyusui ! Dimodifikasi : 10/10/2005 Ditulis : 1/20/03 (Artikel ini diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006) http://www.lactationinstitute.org/MANUALEX.html

6. TEKNIK MARMET Bertahun-tahun lamanya para ibu telah menggunakan cara memeras ASI dg teknik Marmet yg mengutamakan let-down refleks. Bahkan banyak ibu menyusui yg menyatakan bahwa dg teknik marmet ini produksi ASInya meningkat. Ibu menyusui yg sebelumnya memerah ASI ataupun yg belum pernah memerah ASI akan mendapatkan hasil sempurna dg teknik ini. PENTINGNYA TEKNIK MEMERAH YANG TEPAT Jika kita perhatikan cara memerah ASI dg tangan tampaknya sulit dari yg dibayangkan. Dalam hal ini, tangan harus lebih cepat dari mata. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dg tangan sangat sulit. Meskipun ia telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat diperah dg mudah tanpat teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah. Memerah ASI dg teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yg harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dg refleks yg tidak sesuai dg refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat. Jika teknik ini dilakukan dg efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik in dapat dg mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dg teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala. KEUNGGULAN MEMERAH ASI Banyak sekali keuntungan memerah ASI dg teknik marmet. Diantaranya : Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan

payudara.

Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dg tangan jauh lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI). Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dg Skin to skin contact (dg cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik). Jelas nyaman digunakan Aman dari segi lingkungan Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa tangannya ? Dan yg paling mengasyikkan : GRATIS

BAGAIMANA ASI DIPRODUKSI Sel-sel pembuat ASI (Aveoli) Areola (Bagian gelap daripayudara) Gudang ASI Puting Saluran ASI ASI diproduksi oleh sel-sel pembuat ASI (alveoli). ASI tsb disalurkan melalui saluran ASI dan disimpan di gudang ASI. Ketika alveoli terstimulasi, maka sel-sel tsb akan memproduksi ekstra ASI ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya ASI (Let-down reflex).

MEMERAH ASI Mengeluarkan ASI dari Gudang ASI hingga tuntas

1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola

* Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap wanita bervariasi. * Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6 spt pada gambar. * Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal.

* Hindari melingkari jari pada areola spt gambar ini. Posisi jari seharusnya

TIDAK berada di jam 12 dan jam 4.

Dorong (Push)

Gulung (Roll)

(Keluarkan) Finish Roll

2. DORONG ke arah dada Hindari meregangkan jari. Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.

3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan

Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.

Catatan : Perhatikan posisi dari ibu jari dan jari-jari lainnya pada gamabr dg baik. Arah panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan. Perhatikan posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jari terletak jauh di belakang areola) hingga posisi Roll (jari terletak di sekitar areola). 4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung). 5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9. Gambar berikut menunjukkan posisi tangan

pada payudara kanan. Tangan Kanan.. Tangan Kiri

HINDARI GERAKAN BERIKUT

.

Menekan (Squeeze)

Menarik-narik (Pulling)

Slide on

Hindari menekan / memencet Hindari menarik-narik payudara. Hal ini dapat melukai payudara. puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola. AGAR ASI MUDAH DIKELUARKAN

Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau

Hal-hal dibawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya ASI.

PEMIJATAN

STROKE MENGGUNCANG

(MASSAGE)

(SHAKE)

1. PIJATLAH sel-sel produksi ASI dan saluran ASI. Mulai dari bagian atas payudara. Dg gerakan memutar, pijat dg menekan ke arah dada.

2. TEKANLAH daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting dg tekanan lembut dg jari spt menggelitiki.

3. GUNCANGLAH payudara dg arah memutar. Gerakan gravitas akan membantu keluarnya ASI.

.PROSEDUR Prosedur berikut diutamakan bagi para ibu yg memberikan ASI eksklusif dan bagi mereka yg ingin meningkatkan produksi ASI juga menjaga agar produksi ASI optimal. * Perahlah kedua payudara hingga ASI kosong dari gudang payudara (ditandai dg aliran ASI yg menurun). *Lakukan prosedur stimulasi refleks keluarnya ASI agar ASI mudah dikeluarkan (massage, stroke, shake) pada kedua payudara. Prosedur tsb dapat dilakukan kapanpun. *Ulangi seluruh proses memerah ASI pada tiap payudara dan teknik stimuasi refleks keluarnya ASI sekali atau dua kali. Aliran ASI biasanya menurun pada kali kedua atau ketiga. Ini artinya gudang ASI mengering. WAKTU KESELURUHAN PROSEDUR umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit. *Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit. *Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).

*Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit. *Pijat (Massage), stroke, guncang (shake). *Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit. Catatan : Jika supply ASI terjaga, gunakan waktu semaksimal mungkin. Waktu tsb diatas hanya sbg patokan saja. Perhatikan aliran ASI dan ganti payudara lainnya jika aliran ASI pd payudara tsb sudah mulai menurun. Catatan : Jika ASI tidak keluar atau hanya sedikit ASI yg keluar, ikuti petunjuk diatas dg periode waktu lebih singkat dan sering. Diterjemahkan bebas dari artikel MARMET TECHNIQUE oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006 http://www.kellymom.com/newman/a-when_latching.html 7. Saat Bayi Latching-on (*) (*) : Latching-on ataupun Latch-on adalah kondisi dimana bayi menempelkan mulutnya ke areola (daerah kecoklatan di payudara ibu) dan memasukkan ke dalam mulutnya. Di dalam artikel ini, istilah latch-on tidak akan ditranslate mengingat tidak adanya kesepadanan arti dalam Bahasa Indonesia

Gambar1a

Gambar1b

Dekatkan bayi ke sisi bagian tubuh ibu yang sejajar dengan lengan ibu (Lihat Gambar 1a & 1b)?

Posisi ini akan memudahkan bayi untuk memasukkan sebagian besar payudara ibu ke mulutnya. Letakkan tangan ibu di belakang kepala bayi dengan posisi telapak tangan ke atas. Kepala bayi disangga dengan telapak tangan ibu, tetapi TIDAK menekan payudara ibu. Miringkan kepala bayi perlahan ke arah payudara ibu. Badan dan tangan bayi merangkul ke tubuh ibu Saat mulut bayi terbuka lebar, dekatkan ia ke arah payudara ibu dengan bantuan tangan ibu. Dagu dan rahang bawah akan menyentuh terlebih dahulu ke payudara ibu.

?

?

? ? ?

?

PERHATIKAN BIBIR BAWAH, arahkan bibir bawah bayi selebar mungkin, sehingga lidah bayi akan mengambil sebagian besar payudara ibu kedalam mulutnya. Pindahkan tubuh dan kepala bayi secara bersamaan jaga bayi agar tidak melingkar. Sekali bayi latch-on, Once latched, top lip will be close to nipple, areola shows above lip. Keep chin close against breast.

MULUT TERBUKA LEBAR / MENGANGA

Dgbantuan telapak tangan ibu utk menopangbahu bayi, dorong perlahan bayi mendekati areola, Jaga agar posisi bayi tidak melingkar, dagu akan erlebih dahulu menempel padapayudara ibu Usahakan mulut bayi terbuka lebar sebelum bayi didekatkan ke arah areola. Ajarkan bayi untuk membuka mulutnya lebar-lebar (menganga) :?

Dekatkan bayi ke arah payudara I bu, sentuh bibir atas bayi dengan putting payudara ibu. Jauhkan PERLAHAN mulut bayi dari putting payudara ibu Sentuh kembali bibir atas bayi dengan putting payudara ibu, danjauhkan kembali Ulangi hingga mulut bayi terbuka lebar dan lidahnya bergerak ke atas.

? ?

?

?

Atau, lebih baik lagi, arahkan puting payudara ibu ke arah bibir atas bayi, dari satu sudtu bibir ke sudut lainnya, lakukan perlahan, hingga mulut bayi terbuka lebar. POSISI BAYI SAAT LATCHING-ON (Gambar diambil dari sisi ibu)

Sanggakepala bayi dengan tangan dan arahkanperlahan Bawa bayisegera mendekati areola ibu Dorongperlahan bahu bayi dengan bantuan tanganibu Dagu akanmenyentuh terlebih dahulu Badanbayi menempel pada ibu Gerakkan bayi, bukan payudara !

POSISI BAYI SAAT MENYUSU PADA IBU (Gambar diambil dari sisi ibu)

Sanggakepala bayi dengan tangan dan arahkanperlahan Dagumenempel dengan baik pada payudara ibu Rangkulbayi secara baik dengan bantuan lengan ibu Jaga agarposisi bayi tidak melingkar REKOMENDASI untuk IBU Posisi Ibu? ? ? ?

Duduk tegak dan sangga bagian belakang tubuh ibu dengan bantalan. Badan ibu menghadap bayi, dengan posisi paha (pangkuan) rata Posisi bayi sebelum mulai menyusui Letakkan bayi diatas bantal. Posisi ini akan membantu proses latching-on

?

Puting payudara ibu menghadap bibir atas atau hidung bayi

Posisi badan bayi?

Posisikan badan bayi & ibu tidak langsung perut ke perut, tetapi arahkan bayi mendekati payudara ibu dari sisi bawah dan mata bayi bertatapan dg mata ibu.

Sangga payudara?

Siapkan jaringan payudara dengan cara menyangga payudara perlahan dengan jari-jari tangan diletakkan sejajar payudara dan ibu jari menghadap ke atas (terkadang penggunaan kain peyangga /sling ataupun tensor bandage di sekita payudara akan membantu)

Dekatkan bayi ke arah payudara?

Sangga kepala bayi dengan perlahan, dekatkan ke bahu bayi sehingga dagu dan rahang atas akan menyentuh pertama kali dengan payudara (bukan hidung). Sementara itu saat mulut bayi terbguka lebar, jaga bayi dalam posisi merangkul (artinya lidah dekat dengan payduara), bibir atas diarahkan sejauh mungkin sehingga mulut bayi terbuka lebar dan siap lidah bayi akan memasukkans sebagian besar payudara ibu.

PERHATIAN Hal-hal yang harus ibu HINDARI? ?

Mendorong payudara berlawanan tubuh ibu Mengejar bayi dengan payudara ibu. Ingat bayi yang didekatkan ke payduara ibu, bukjan payudara ibu yg mencari mulut bayi. Menepuk-nepuk payudara ke atas dan bawah

?

?

Menahan payudara dengan dua buah jari (seperti menggunting). Posisi ini sering juga disebut scissor hold Tidak menyangga payudara Memutar tubuh ibu ke arah bayi. Padahal yg benar adalah mendekatkan bayi secara perlahan ke payudara ibu. Mengarahkan puting payudara ke bagian tengah mulut bayi Menarik dagu bayi ke bawah agar mulut bayi terbuka Tidak menyangga dengan baik kepala bayi saat didekatkan ke payudara Mendekatkan payudara ibu ke mulut bayi. Sementara yg betul adalah mendekatkan bayi secara perlahan ke payudara ibu. Mendekatkan bayi ke payudara ibu saat mulut bayi belum terbuka lebar Tidak segera mendekatkan bayi ke payudara ibu saat mulutnya terbuka lebar Hidung bayi lebih dulu menyentuh payudara ibu, dan bukan dagunya. Menahan payudara agar tidak menutupi hidung bayi (Hal ini tidak akan terjadi jika bayi latch-on dengan baik, sehingga hidung tidak akan menempel pada payudara ibu)

? ?

? ? ? ?

? ?

? ?

See videos at www.thebirthden.com/Newman.html Handout A, When Latching Revised: January 2005 Original written and designed by Anne Barnes

This handout may be copied and distributed without further permission, on the condition that it is not used in any context in which the WHO code on the marketing of breastmilk substitutes is violated

Artikel ini ditranslate bebas oleh Luluk Lely Soraya Ichwan @Sept 2005

http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug05p142.html

8. Agar ASI lancar di awal masa menyusui (Diterjemahkan dari artikel "How to Get Your Milk Supply Off to a Good Start") Lisa Marasco, IBCLC Santa Maria CA USA Diana West, IBCLC Long Valley NJ USA From: NEW BEGINNINGS, Vol. 22 No. 4, July-August 2005, pp. 142-147 Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 - 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan utk melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi hingga ia dapat "mengunci" dan menyusu dg baik) dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit. Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tsb dilakukan akan membuat bayi kehilangan kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan (Righard and Alade 1990; Widstrom et al. 1990; Wang and Wu 1994). Oleh karena itu, pastikan bahwa bayi mendapatkan kesempatan utk melakukan proses inisiasi menyusui paling tidak satu jam pertama setelah ia lahir. Hal ini akan menunjang proses lancarnya ASI di kemudian hari.

Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak tidak dapat latch on dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi (Ransjo-Arvidson et al. 2001). Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi sulit menyusui atau melakukan latch on. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin (Lihat kolom di halaman 144.) Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi. Jika ibu melahirkan di RS atau di klinik melahirkan, biasanya disediakan breastpump elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya. Perawat, konsultan laktasi ataupun bidan dapat membantu ibu dalam menggunakan alat tsb. Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan dan terciptanya bonding antara ibu dan bayi. Meskpun tidak mudah membuat suasana spt it di RS, namun adanya dukungan, support dan kenyamanan akan membantu ibu dalam proses makin lancarnya produksi ASI. Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar Ibu yang melahirkan dengan cara operasi cesar (c-sections) seringkali sulit menyusui bayinya segera setelah ia lahir. Terutama jika ibu diberikan anastesi

umu. Ibu relatif tidak sadar untuk dapat mengurus bayinya di jam pertama setelah bayi lahir. Meskipun ibu mendapat epidural yang membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di bagian perut relatif membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara itu, bayi mungkin mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama jika ibu mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan menghambat terbentuknya produksi ASI (Dewey et al. 2003; Grajeda and Perez-Escamilla 2002; Rowe-Murray Fisher 2002; Hartmann 1987). Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran dg cesar akan meminimalisasi masalah-masalah tsb. Bahkan beberapa ibu yang melahirkan dg cesar memiliki produksi ASI yang berlimpah. Kehebatan Kolostrum Tiap ibu perlu mengetahui dan menghargai betul betapa berharganya kolostrum. Kolostrum, cairan bening kekuningan yang sering disebut "Pre-milk", akan diproduksi di hari-hari pertama menyusui. Kolostrum, kemudian disusul dengan ASI "matang", akan menjaga dan melindungi bayi seperti plasenta saat ia dalam kandungan ibu. Kolostrum relatif rendah lemak dan karbohidrat, tetapi kaya akan protein. Kandungan tsb sangat tepat sesuai dengan kebutuhan bayi di hari-hari pertama. Kolostrum mudah dicerna dan mengandung sel-sel hidup yang memberikan proteksi terhadap berbagai bakteri, virus dan alergen. Kolostrum ini akan melindungi bagian dalam usus bayi dan menjaganya dari absorpsi substansi-substansi yang dapat menyebabkan terjadinya alergi. Faktor imun seperti IgG dan IgA sangat banyak jumlahnya dalam kolostrum dibandingkan dengan ASI matang. Kedua zat imun tsb akan menstimulasi dan meningkatkan sistem imun bayi. Dan penelitian menunjukkan bahwa manfaat tsb akan terus didapatkan bayi selama hidupnya. Lebih jauh lagi, kolstrum beraksi sebagai laxative ("obat pencuci perut") yg efektif, mulai dari membuang meconium dari usus, hingga

memecahkan bilirubin (substansi yg dapat membuat bayi menjadi kuning). Dua minggu kemudian, kolostrum akan berubah komposisi menjadi ASI matang. Namun kondisi tsb tidak terjadi secara sekaligus. Kolostrum akan secara perlahan berubah menjadi ASI matang. Karena itu ASI yang dihasilkan di saatsaat tsb terlihat lebih kekuningan dibandingkan ASI yg dihasilkan kemudian. Terkadang kita jumpai beberapa ibu yang belum dapat menghasilkan ASI di awal setelah kelahiran bayinya. Ibu-ibu yang tidak melihat kolostrum saat menyusui bayinya akan merasa khawatir jika dirinya tidak dapat memproduksi ASI. Namun, kenyataan bahwa tidak terlihatnya ASI saat bayi menyusu, bukan berarti ASI (kolostrum) tidak keluar. Kolostrum yang dihasilkan ibu umumnya diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu sekitar 7.4 sendok teh (36.23 ml) per harinya. Atau sekitar 1.4 hingga 2.8 sendok teh (6.86-13.72 ml) sekali menyusu. Dan jumlah yang sangat sedikit tsb akan segera diminum dan ditelan oleh bayi (Hartmann 1987; Hartmann and Prosser 1984; Houston et al. 1983). Kenyataan bahwa warna dari kolostrum yang bening kekuningan dan tampak spt air liur menyebabkan kolostrum sulit untuk diidentifikasi. Sehingga tak jarang ibu yang merasa ASInya belum keluar, padahal ASI (kolostrum) nya sudah keluar. Memerah ASI di awal-awal pasca melahirkan akan terasa sulit, karena payudara terasa bengkak. Disini ibu membutuhkan bantuan dari konsultan laktasi. Selanjutnya seiring dengan waktu dan makin seringnya ibu memerah ASI, maka ibu akan lebih terampil dalam memerah ASI. Karena sedemikian berharganya kolostrum, maka pastikan ibu memberikannya ke bayi meskipun hanya dalam jumlah yg amat sangat sedikit. Kolostrum ini akan menjadi hadiah yang tak ternilai harganya utk anak. Karena manfaatnya yang demikian hebat, maka segala macam upaya dalam memberikan kolostrum akan menjadi hal yang patut diperjuangkan. Rooming-In (Rawat Gabung)

Banyak RS yang menawarkan pilihan agar bayi dapat terus bersama ibunya selama 24 jam. Kondisi ini dinamakan rawat gabung. Meskipun selama ini banyak RS yang masih menerapkan ruangan khusus untuk bayi, terpisah dari ibunya. Namun riset terakhir menunjukkan bahwa jika tidak ada masalah medis, tidak ada alasan untuk memisahkan ibu dari bayinya, meskipun sesaat (Yamauchi and Yamanouchi 1990; Buranasin 1991; Oslislo and Kaminski 2000). Bahkan makin seringnya ibu melakukan kontak fisik langsung (skin-to-skin contact) dengan bayi akan membantu menstimulasi hormon prolaktin dalam memproduksi ASI (Hurst 1997). Karena itu pada tahun 2005, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan agar ibu dapat terus bersama bayinya di ruangan yang sama dan mendorong ibu untuk segera menyusui bayinya kapanpun sang bayi menginginkannya. Semua kondisi tsb akan membantu kelancaran dari produksi ASI. Susui bayi sesering mungkin Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali menyusui selama 24 jam. Coba kalkulasikan berapa lama bayi menyusu, mulai dari awal hari menyusu hingga akhir hari. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di minggu-minggu pertama menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu terasa hanya diisi dengan kegiatan menyusui saja. Saat bayi baru selesai menyusui, ibu harus menyusu kembali. Ini sangat lumrah terjadi. Sebelum ASI matang keluar, bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan lambung bayi yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar. Makin sering bayi menyusui akan memperbanyak ASI yang diproduksi. Hal ini disebabkan oleh stimulasi maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin yang akan memicu produksi ASI dalam jumlah sebanyak mungkin. Bulan pertama menyusui

adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia berusaha menguasai betul bagaimana teknik menyusui yang tepat. Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia dapat menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat. Dengan selalu berada di dekatnya, Ibu dapat memastikan tanda-tanda awal bayi lapar (mimik muka tanda haus, dsbnya). Jadi ibu dapat segera menyusuinya sebelum bayi kelaparan dan menangis karena stres. Jika hal ini dilakukan, ibu dan orang sekitar ibu akan terhindar relatif jauh dari stres. Seiring waktu, ibu tidak selalu menghabiskan waktu dengan menyusui sepanjang hari. Ingatlah bahwa ibu dalam masa pemulihan pasca melahirkan, sehingga ibu butuh banyak istirahat. Menyusui adalah cara alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat dengan baik. Terutama di sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak menyusu. Semakin bertambahnya waktu juga, bayi akan memiliki pola menyusui. Sehingga ibu dapat mengatur waktunya dengn baik. Pola menyusui yang bayi atur akan sangat spesifik sesuai dengan kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan emosinya hingga kebutuhan fisiologisnya. Dan pola menyusui tsb akan terus berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik secara fisik ataupun emosional. Begitu ibu mulai menyusui, ibu butuh lingkungan yang supportif, yang mendukung ibu dari berbagai keraguan dan kritikan. Menyusui memang hal biologis yang wajar. Namun di dalam masyarakat, kita masih sering menjumpai orang-orang yang tidak nyaman dengan keberadaan ibu menyusui. Dan orang-orang ini akan banyak melontarkan pertanyaanpertanyaan yang sinis seputar produksi ASI ibu. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang mereka ketahui tentang menyusui dan kadang dipengaruhi oleh anggapan yang salah tentang payudara dari segi sexual. Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan dukungan positif. Jangan pedulikan

tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri ibu akan ASI dan menyusui. Memang tidak mudah menjaga jarak dari orang-orang yang tidak mendukung ibu dalam hal menyusui. Namun ingatlah bahwa ibu butuh suasana dan lingkungan yg kondusif demi keberhasilan ASI eksklusif. Ingatlah selalu bahwa bayi ibu butuh air susu ibu. Ingatlah selalu akan hal ini diatas segala kritikan dan tekanan. Jika ibu sulit menghadapi berbagai kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang dapat membantu ibu untuk menghadapi hal tsb. Mungkin ibu berpikir, "Bagaimana jika orang yg tidak mendukung saya adalah ibu saya atau ibu mertua saya ? Bagaimana cara utk menghadapinya ?". Banyak eyang baru yang tidak berhasil menyusui anaknya saat ia bayi. Beberapa eyang yang sedih akan berupaya sedemikian rupa membantu agar anaknya ataupun menantunya sukses menyusui bayinya. Namun ada juga eyang yang justru menjadi defensif. Mereka akan berupaya mempertahankan pendapatnya agar diberikan susu formula dan menganggap menyusui adalah hal yang menyebalkan. Nah tahukah anda pengalaman ibu anda ataupun ibu mertua anda dalam hal menyusui ?! Tanyakan hal ini kepada mereka. Dengarkan cerita dan pengalaman mereka saat menyusui dulu. Dengan demikian, anda mendapatkan informasi, dukungan ataupun masalah teknis yang mungkin anda belum dapatkan. Hal ini akan mengetahui bagaimana perjuangan mereka dahulu dan bagaimana anda mengetahui betul bahwa mereka adalah orang tua yang baik. Dengan menunjukkan empati dan mendengarkan pengalaman mereka, anda akan mendapatkan dukungan ataupun masukan yang baik dalam menyusui. Kewajiban lainnya Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan terfokus pada perawatan anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung jawab lainnya tidak akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak yang lebih besar (akak dari bayi),

anda perlu memperhatikan mereka juga. Padahal anda harus membagi perhatian utama ke bayi dan anda sendiri. Mintalah bantuan kepada suami ataupun pengasuh yang akan membantu anda dalam memenuhi kebutuhan utama sang kakak. Biasanya teman ataupun kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca ibu melahirkan. Di saat spt ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa menyusui bai ataupun utk beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara perlahan dan sopan kepada tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui ataupun istirahat. Jika tamu tsb tetap memaksa utk tinggal, maka cara terbaik adalah membatasi waktu berkunjung. Atau ibu dapat menjelaskan secara perlahan bahwa ibu butuh istirahat. Istirahat di tempat tidur Tahukah anda bahwa istrihat di tempat tidur di hari-hari pertama menyusui adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Ibu dapat membawa buku atau majalah ataupun tv untuk dibawa ke kamar ibu. Siapkan juga snack dan minuman di dekat tempat tidur. Jadi ibu hanya berdiri jika ke kamar mandi. Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menyusui bayi kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Jika perlu jelaskan ke tiap orang bahwa ini adalah "perintah dokter" jika ibu butuh justifikasi. Pasca melahirkan, banyak dokter yang menginstruksikan kepada ibu utk melakukan hal diatas. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar, tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca melahirkan. Jika ibu tidak istirahat di awalawal pasca melahirkan, maka beberapa bulan berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi produksi dari ASI. Masak dan pekerjaan rumah Dari sekian banyak tanggung jawab, ada 2 hal yang sebaiknya tidak ibu lakukan

sendiri, yaitu masak dan pekerjaan rumah. Mintalah bantuan teman ataupun keluarga utk dapat membantu ibu menyiapkan makanan. Jadi jika ada banyak tamu yang datang membawakan banyak makanan, simpanlah dalam kulkas utk cadangan makanan ibu nanti. Biasanya banyak tamu yang berpikir jika mereka membawa makanan akan jauh lebih bermanfaat utk ibu pasca melahirkan. Pekerjaan rumah, terutama di hari-hari saat ibu melahirkan, akan terasa sangat menumpuk. Ini bukan waktunya utk ibu memikirkan hal-hal resik spt ini. Meskipun banyak yang sudah membantu membersihkan rumah dsbnya. Jangan pedulikan hal-hal yang detail, terutama menyangkut urusan keapikan rumah, selama masa awal menyusui. Jangan paksakan diri utk membereskan pekerjaan rumah, terutama di awal pasca melahirkan. Mintalah bantuan orang lain. Beritahukan mereka dimana letak piring akan menghemat energi ibu daripada mengerjakannya sendiri. Ingat dan ingatlah selalu bahwa urusan rumah bukanlah tanggung jawab anda saat ini. Tiap orang yang bertamu akan mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Sehingga mereka tidak akan menuntut rumah selalu terlihat rapi. Seorang ibu menyusui yang mengatakan: "Memang melakukan sesuatu tidak semudah mengatakan sesuatu. Semua orang bilang saya hanya boleh menyusui saja. Santai dan jangan memikirkan urusan rumah. Jangan hiraukan. Konsentrasi menyusui saja. Lupakan urusan lain. Saya pikir saya tidak akan menghiraukan nasehat itu, Ini sama saja saya membiarkan diri saya sendiri bermalas-malasan. Padahal saya dapat melakukannya meski saya harus mengurus dan menyusui bayi saya. Saya tidak mengerti kenapa tiap orang menyarankan hal tsb". Jawabannya hanya satu : Jangan biarkan energi ibu habis untuk hal yang tidak perlu, meski itu sekecil apapun. Simpan energi ibu untuk menyusui bayi. Pengasuh pasca melahirkan (Postpartum Doula Care )

Banyak ibu yang memilki suami ataupun keluarga yang begitu mendukung dan membantu semua urusan ibu. Namun ada hal lain yg ibu butuhkan selain hal tsb.Selain merawat bayi, ibu juga perlu merawat dan memanjakan diri sendiri. Terkadang ibu juga merasa kebingungan dalam merawat bayi baru lahir. Disinilah ibu butuh bantuan dari doula. Doula adalah orang (biasanya wanita) profesional yg membantu ibu dalam merawat bayi dan memberikan dukungan dalam menyusui. Banyak juga doula yg ikut membantu ibu dalam proses persalinan, meski banyak juga yg membantu ibu pasca melahirkan. Doula juga dapat membantu ibu dalam mengurus rumah, mengasuh sang kakak dari bayi, ataupun merawat anda. Kehadiran doula bukan hanya utk membantu hal-hal tsb diatas, tetapi juga membantu memastikan ibu agar tetap percaya diri selama proses menyusui dengan bayinya. Saat ibu memilih menyewa doula, tanyakan betul bagaimana filosofinya tentang perawatan bayi. Apakah ia percaya bahwa bayi disusui kapanpun bayi menginginkan atau ia lebih meyakini agar proses menyusui dilakukan berdasarkan jam? Apakah dia lebih suka bayi tinggal sekamar bersama ibu, atau ia lebih suka bayi dirawat olehnya ? Apakah ia mengerti betul tentang masalahmasalah menyusui ? Apalah dia menyarankan ibu untuk menemui konsultan laktasi jika dibutuhkan ? Dengan mengetahui betul filosofi dari doula yg akan ibu sewa, maka ibu dapat memastikan kelancaran berbagai urusan di rumah dan proses menyusui. Dan apabila ibu memiliki berbagai pertanyaan atau sekedar ingin mengetahui berbagai hal seputar menyusui, ibu dapat menghubungi ahli laktasi. Makan, minum dan tidur nyenyak Agar anda memiliki tenaga utk menyusui dan merawat bayi, anda butuh makanan yang bergizi, banyak cairan dan tidur yang banyak. Jangan melewatkan saat makan. Bahkan, ibu perlu makan snack bergizi di sela-sela waktu makan. Secara umum, jumlah dan kualitas makanan sangat perlu

diperhatikan bagi ibu menyusui. Meski tubuh ibu akan membuat ASI yang bagus (berkualitas) meskipun ibu makan makanan yg kurang gizi. Makan makanan yang bergizi akan mengembalikan tubuh ibu ke kondisi prima. Karena itu nikmatilah waktu makan dengan baik. Minuman juga perlu diperhatikan. Minumlah saat ibu merasa haus. Ingatlah, minum dalam volume yang banyak tidak akan memperbanyak ASI. Air adalah cairan terbaik. Meskipun ibu dapat minum the yg tidak berkafein jika ibu menginginkannya. Buah dan jus jeruk juga sangat bermanfaat karena gizinya yg baik. Tapi jika anda minum jus yang ada dalam kemasan, pastikan anda membaca label kemasan. Pastikan tidak ada gula di dalamnya. Gula dalam jus kemasan hanya akan menambah kalori yang tidak diperlukan tubuh. Beberapa ibu merasa jika ia minum banyak jus jeruk, maka bayinya menjadi rewel. Demikian juga dengan susu sapi. Beberapa bayi sensitif thd protein dari susu sapi yg ada di dalam ASI. Meski hanya sedikit ibu yg mengalaminya. Ada anggapan bahwa ibu harus minum susu agar dapat membuat ASI. Anggapan ini tidak benar. ASI dibuat dari berbagai nutrien yg ada dari berbagai sumber. Jadi bukan hanya dari susu. Banyak ibu yang tidak minum susu dan tidak ada masalah dalam produksi ASInya. Selain urusan makan dan minum, hal lain yg perlu ibu perhatikan adalah masa tidur. Tidurlah kapanpun ibu bisa. Tidurlah saat bayi sedang tidur. Di awal kehidupannya, bayi masih belum memiliki pola tidur yg teratur. Sehingga waktu malam ia masih memungkinkan sering bangun dan memotong waktu tidur ibu di malam hari. Karena itu tidurlah saat bayi sedang tidur. Saat bayi tidur, biasanya ibu memanfaatkannya utk menelpon, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dsbnya. Padahal inilah waktu yg tepat utk ibu banyak beristirahat. Mungkin tidak mudah utk ibu tidur saat bayi tidur. Terutama jika tidak alma kemudian bayi bangun. Namun seiring waktu ibu akan terbiasa beristirahat dan mengikuti ritme bayi. Percayalah ibu akan mendapatkan banyak manfaat dengan istirahat

banyak. Apalagi tubuh ibu butuh memulihkan kondisi pasca melahirkan. Agar produksi ASI selalu optimal Menyeimbangkan urusan menjaga produksi ASI agar terus optimal, menyusui dan mengurus keluarga adalah hal yg tidak mudah. Setiap hari ibu harus memenuhi kebutuhan bayi, keluarga dan diri sendiri. Terkadang sulit sekali bagi ibu utk membagi perhatian dan menyeimbangkan semua urusan. Jika hal ini terjadi, cobalah utk selalu mengingat bahwa ibu telah memberikan yg terbaik utk keluarga ibu sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan pernah memaksakan diri sendiri. Anda akan kelelahan jika berusaha memaksakan diri. Akibatnya produksi ASI juga tidak optimal. Bersikap ariflah dalam melalui proses ini. Ingatlah, anda butuh waktu banyak utk mencintai bayi anda, sosok mungil yg baru lahir dan butuh waktu singkat sebelum ia tumbuh besar. Referensi American Academy of Pediatrics. Policy statement: Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics 2005; 115(2):496-506. Buranasin, B. The effects of rooming-in on the success of breastfeeding and the decline in abandonment of children. Asia Pac J Public Health 1991; 5(3):217-20. Dewey, K., Nommsen-Rivers, L., Heinig, M., Cohen, R. Risk factors for suboptimal infant breastfeeding behavior, delayed onset of lactation, and excess neonatal weight loss. Pediatrics 2003; 112(3 Pt 1):607-19. Grajeda, R. and Perez-Escamilla, R. Stress during labor and delivery is associated with delayed onset of lactation among urban Guatemalan women. J Nutr 2002; 132(10):3055-60.

Hartmann, P. Lactation and reproduction in Western Australian women. J Reprod Med 1987; 32:543-47. Hartmann, P. and Prosser, C. Physiological basis of longitudinal changes in human milk yield and composition. Fed Proc 1984; 43:2448-53. Houston, M., Howie, P., McNeilly, A. Factors affecting the duration of breast feeding: 1. Measurement of breast milk intake in the first week of life. Early Hum Dev 1983; 8:249-54. Hurst, N., Valentine, C., Renfro, L. et al. Skin-to-skin holding in the neonatal intensive care unit influences maternal milk volume. J Perinatol 1997; 17(3):21317. Oslislo, A. and Kaminski, K. Rooming-in: a new standard in obstetrics and neonatology. Ginekol Pol Apr 2000; 71(4):202-7. Ransjo-Arvidson, A., Matthiesen, A., Lilja, G. et al. Maternal analgesia during labor disturbs newborn behavior: effects on breastfeeding, temperature, and crying. Birth 2001; 28(1):5-12. Righard, L. and Alade, M. Effect of delivery room routines on success of first breast-feed. Lancet 1990; 336:1105-07. Rowe-Murray, H. and Fisher, J. Baby friendly hospital practices: cesarean section is a persistent barrier to early initiation of breastfeeding. Birth 2002 Jun; 29(2):124-31. Wang, Y. and Wu, S. Effect of early suckling and emptying the breasts after nursing on exclusive breastfeeding. Zhonghua Fu Chan Ke Za Zhi 1994; 29(8):465-7, 509-10.

Widstrom, A., Wahlberg, V., Matthiesen, A. Short-term effects of early suckling and touch of the nipple on maternal behavior. Early Hum Dev 1990; 21:153-63. Yamauchi Y. and Yamanouchi, I. The relationship between rooming-in/not rooming-in and breast-feeding variables. Acta Paediatr Scand 1990; 79:1017-22. Last edited Sunday, September 18, 2005 9:38 PM by jlm. Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I @ September 2005 http://www.breastfeeding.com/helpme/helpme_asklc_ans135.html

9. ASIku basi ! Ditranslate dari artikel "Frozen Breastmilk Stinks!" NAMA IBU: Susan NAMA BAYI : Gia UMUR BAYI: 6 bulan PERTANYAAN: Saya ingin bertanya tentang ASI peras yg dibekukan. Saat saya kembali bekerja, saya membuat stok ASI dalam freezer. Ketika saya cairkan, saya mencium bau aneh seperti bau logam. Saat saya coba rasakan ternyata memang rasanya spt logam. ASI tsb terasa gak enak, meskipun tidak asam. Tadinya saya pikir karena ASInya masih beku. Namun saat ASI tsb dicairkan, rasa dan baunya sama, spt

logam. Akhirnya saya putuskan untuk membuang ASI tsb. Keesokannya saya mulai membuat stok ASI lagi dan saya memastikan menyimpannya dalam wadah yg baik (kantung khusus ASI dari Medela). Namun yg terjadi hal yg sama, hingga akhirnya saya buang lagi. Saya jadi bingung apakah ASI saya memang bermasalah ?! Padahal ASI yg baru diperas tidak memiliki bau ataupun rasa spt itu. JAWABAN : Dear Susan, Kemungkinan masalahnya ada di ASInya ataupun freezer tempat menyimpan ASI. Beberapa ibu memiliki ASI dengan kandungan lipase lebih banyak dari ibuibu lainnya. Enzim lipase ini akan memecahkan lemak dalam ASI. Ini lah yg menyebabkan rasa dan bau dari ASI menjadi jelek. Sekarang coba lakukan eksperimen ini. Coba didihkan ASI sebentar saja. Kemudian bekukan ASI tsb. Setelah itu pernahkah anda mencoba memberikannya ke bayi anda ? Hampir dapat dipastikan bayi anda tidak peduli dg perubahan rasa tsb. (Berbeda jika kita mencoba beberapa susu formula dalam kurun waktu singkat, bayi relatif akan menolaknya). Pertanyaan selanjutnya, apakah anda menaruh ASI beku di dinding freezer ?! Jika ya, bisa jadi hal ini yg membuat rasa dan bau dari ASI berubah. Apalagi jika kulkas anda memiliki siklus defrost yg otomatis. Jangan pernah menaruh ASI pada dinding freezer. Satu hal lagi, tahukah anda bahwa ASI dapat disimpan di refrigerator (kulkas bawah) selama 8 hari?! OK selamat mencoba ! Cher Sealy RN, BSN, IBCLC, LLLL Diterjemahkan bebas oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006

--------------------------------------------------------------------------------

10. ASI peras/pompa saya berbau tidak sedap. Apa yg harus saya lakukan ? http://www.kellymom.com/bf/pumping/lipase-expressedmilk.html Pada dasarnya ASI memang memiliki rasa dan bau yg agak asam - mirip dengan susu sapi yg diasamkan. Jika ASI anda berbau agak asam, maka ASI tsb relatif aman diberikan ke bayi. Jika anda kerapkali menemukan ASI peras yg didinginkan berbau atau terasa tidak sedap, cobalah utk memeriksa kembali tatacara menyimpan ASI anda selama ini. Hal ini untuk memastikan apakah ada hal-hal yg dapat mempengaruhi rasa ataupun bau dari ASI : Wadah penyimpanan: Berbagai wadah tempat penyimpanan yg tidak

mudah rusak sebaiknya digunakan utk menyimpan ASI. Seperti botol kaca, botol plastik, ataupun kantung khusus ASI. Wadah terbaik adalah yg terbuat dari kaca atau food-grade polypropylene atau polybutylene. Kantung dari polyethylene (spt bottle liners) kurang menyimpan nutrien ataupun kandungan imun dari ASI. Tidak sebaik wadah yg terbuat dari kaca ataupun polybutylene. (Jones & Tully 2005). a.. Jika anda menggunakan botol susu (yg terbuat dari plastik), cobalah untuk menggunakan kantung khusus ASI. b.. Jika anda biasa menggunakan plastik, cobalah menggunakan kaca. a.. Kondisi saat menyimpan : a.. Apakah anda berencana utk membekukan ASI ? Jika anda tidak berencana utk memberikan ASI peras pd bayi anda dalam 5-8 hari kedepan, segeralah bekukan ASI begitu selesai diperah. Saat memberikan, segera berikan ke bayi anda segera setelah dicairkan (tapi sebaiknya < 24 jam). b.. Pastikan wadah tempat ASI tertutup rapat, sehingga bau dari makanan di kulkas tidak masuk ke dalam ASI. Cobalah menaruh satu kantung berisi baking

soda di dalam kulkas atau freezer untuk membantu menyerap bau dari kulkas. c.. Simpanlah ASI pada BAGIAN BELAKANG refrigerator (kulkas bawah) atau freezer, BUKAN di pintu kulkas. Jangan menyimpan ASI pada dinding freezer yg memiliki otomatis defrost. d.. Apakah freezer cukup dingin ? Jika anda menyimpan es krim dalam freezer dan es krim tsb beku, maka temperatur dari freezer tsb benar. Ini artinya freezer bekerja dg baik. Beberapa ibu mendapatkan ASI beku nya ataupun ASI yg disimpan di refrigerator selama beberapa waktu, berbau atau terasa spt sabun, asam atau bahkan tengik. Meskipun para ibu tsb telah mengikuti petunjuk penyimpanan ASI dg benar. Menurut Lawrence & Lawrence (hal. 781), kemungkinan hal tsb terjadi karena sang ibu memiliki kandungan enzim lipase di ASI dalam jumlah berlebih. Sehingga lemak dalam ASI akan dipecah oleh enzim tsb sesaat setelah ASI diperah. Umumnya bayi tidak mempermasalahkan dg sedikit perubahan bau dan rasa itu, dan jelas ASI tsb tidak berbahaya bagi sang bayi. Namun demikian jika perubahan bau & rasa terasa sekali, maka bayi akan menolaknya. Lipase adalah enzim yg umumnya terdapat pada ASI dan memiliki beberapa manfaat seperti: Lipase akan membantu lemak ASI tercampur dg baik (ter-emulsi

sempurna) dengan kandungan protein "whey" dalam ASI. Sehinggalemak tsb akan dipecah menjadi molekul-molekul kecil yg mudah dicerna secara sempurna oleh pencernaan bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156). a.. Lipase juga membantu memecahkan lemak dalam ASI, sehingga nutrien yg larut dalam lemak (mis. vitamin A & D) dan asam lemak (yg membantu melindungi bayi dari penyakit) akan mudah didapatkan oleh bayi (Lawrence & Lawrence, hal. 156).

a.. Kandungan utama dari lipase di lemak ASI, yaitu bile salt-stimulated lipase (BSSL), "dianggap sebagai faktor utama yg dapat me-nonaktif-kan protozoa. Sehingga jelas bayi terlindungi dari infeksi. (Lawrence & Lawrence, hal. 203). Menurut Lawrence & Lawrence (hal.158), jumlah BSSL dalam ASI relatif tetap dan tidak berubah dari waktu ke waktu sejak awal masa menyusui. Ada penelitian yg menunjukkan bawah ibu yang kekurangan gizi memiliki kandungan lipase lebihrendah makin harinya. Apa yg dapat saya lakukan jika memang lipase saya berlebih ? Begitu ASI mulai terasa/berbau asam atau tengik, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun demikian, ASI yg baru saja diperas dapat disimpan, namun sebelumnya dipanaskan (hingga hampir mendidih) agar lipase berhenti bekerja (inactivated) sehingga proses pemecahan lemak terhenti. Panaskan ASI segera setelah diperah. Cara memanaskan ASI : Panaskan ASI pada suhu 180 F (82 C), atau hingga tampak sedikit

gelembung di pinggir panci (JANGAN sampai mendidih secara keseluruhan). Segera dinginkan dan simpan ASI.

Pemanasan ini akan merusak kandungan zat anti infeksi dalam ASI dan menurunkan kandungan nutrien dalam ASI, tetapi tidak menjadi masalah utk beberapa stok ASI. Kecuali jika seluruh stok ASI diperlakukan spt itu (dipanaskan dan dibekukan). Menurut Lawrence & Lawrence, bile salt-stimulated lipase (BSSL) dalam ASI dapat juga dirusak pada pemanasan suhu 144.5 F (62.5 C) selama 1 menit (hal. 205), atau pada 163 F (72 C) selama lebih dari 15 detik (p. 771).

Prosedur tsb diatas dilakukan HANYA jika ASI beku ibu SELALU berbau / terasa asam & tengik. Additional information Breastmilk Storage & Handling @ Common Concerns When Storing Human Milk by Cindy Scott Duke, from New Beginnings, Vol. 15 No. 4, July - August 1998, p. 109. Funny Milk from Lactation Education Resources discusses milk that looks or smells unusual Soapy aftertaste to breast milk Q&A by Debbi Donovan, IBCLC Frozen breast milk: My baby is very unhappy with the taste Q&A by Debbi Donovan, IBCLC Storage and Handling of Breastmilk by Becky Flora, BS, IBCLC (see "What about soured or "off" milk?") References Berkow SE, Freed LM, Hamosh M, Bitman J, Wood DL, Happ B, Hamosh P. Lipases and lipids in human milk: effect of freeze-thawing and storage. Pediatr Res. 1984 Dec;18(12):1257-62. Bitman J, Wood DL, Mehta NR, Hamosh P, Hamosh M. Lipolysis of triglycerides of human milk during storage at low temperatures: a note of caution. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 1983;2(3):521-4. Dupuy P, Sauniere JF, Vis HL, Leclaire M, Lombardo D. Change in bile salt

dependent lipase in human breast milk during extended lactation. Lipids. 1991 Feb;26(2):134-8. Freed LM, Berkow SE, Hamosh P, York CM, Mehta NR, Hamosh M. Lipases in human milk: effect of gestational age and length of lactation on enzyme activity. J Am Coll Nutr. 1989 Apr;8(2):143-50. Hamosh M, Dewey KG, Garza C, et al. Nutrition During Lactation. Institute of Medicine, Washington, DC, National Academy Press, 1991. pp. 138. Jones F, Tully MR. Best Practice for Expressing, Storing and Handling Mother's Milk in Hospitals, in Homes and in Daycares. Raleigh, NC: Human Milk Banking Association of North America, 2005: 14-15, 20. Lawrence R, Lawrence R. Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession, 6th ed. Philadelphia, Pennsylvania: Mosby, 2005: 156-158, 203-205, 771, 781. Lawrence RA. Storage of human milk and the influence of procedures on immunological components of human milk. Acta Paediatr Suppl. 1999 Aug;88(430):14-8. May JT. Table 7: Effect of heat treatment or storage on antimicrobial factors in human milk. From: May JT. Molecular Virology: Tables of Antimicrobial Factors and Microbial Contaminants in Human Milk. Accessed 9/8/05. May JT. Antimicrobial properties and microbial contaminants of breast milk--an update. Aust Paediatr J. 1984 Nov;20(4):265-9. Page last modified: 09/08/2005 Written: 09/08/05

11. Menyusui : Awali dengan Benar (Diterjemahkan dari artikel "Breastfeeding-starting out right") http://www.kellymom.com/newman/01starting_out_right.html Handout #1. Breastfeeding-Starting Out Right. Revised January 2005 Written by Jack Newman, MD, FRCPC. 2005 Menyusui adalah cara yang alami dan fisiologis untuk memberikan nutrisi ke bayi dan batita, dan ASI adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi manusia. Susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai (kebanyakan susu formula, bahkan "susu formula rancangan") hanyalah dibuat menyerupai ASI, dan iklan yang menyatakan sebaliknya dapat menyesatkan. Menyusui seharusnya mudah dan tidak sulit bagi kebanyakan ibu. Sebuah awal yang baik akan membantu untuk menyakinkan bahwa menyusui adalah suatu pengalaman yang membahagiakan bagi ibu maupun bayi. Kebanyakan ibu sangat mampu menyusui bayi mereka secara eksklusif selama 6 bulan. Bahkan kenyataannya kebanyakan ibu memproduksi ASI lebih dari cukup. Namun sayangnya kebiasaan kuno di RS yang menggunakan botol susu masih banyak terjadi di banyak sekali institusi pusat kesehatan dan membuat menyusui menjadi sulit, bahkan tidak mungkin banyak ibu & bayi yang mengalaminya. Agar menyusui dapat dilakukan dengan baik dan benar, mulailah dengan baik di beberapa hari pertama. Bahkan dengan permulaan yang kurang baik, ternyata banyak ibu dan bayi yang berhasil menyusui. Trik untuk menyusui adalah membuat bayi latch on dengan baik. Bayi yang melakukannya dengan baik akan mendapatkan ASI dengan baik pula. Bayi yang tidak melakukannya dengan baik akan lebih sulit mendapatkan ASI, terutama jika persediaannya kurang. Hal ini mirip dengan menyusui bayi dengan botol yang memiliki lubang dot yang terlalu kecil - botolnya penuh dengan susu, tapi sang bayi tidak memperoleh banyak susu. Jika demikian, maka puting sang ibu juga dapat terluka. Dan jika bayi tidak dapat menyusu dengan baik, biasanya ia akan

bertahan di payudara ibu untuk waktu yang lama, sehingga memperparah rasa sakit. Sayangnya siapa saja dapat menyatakan bahwa sang bayi sudah latch on dengan baik. Padahal kenyataannya tidak demikan. Banyak orang yg merasa dirinya tahu ternyata tidak tahu bagaimana latch on yang tepat. Berikut adalah beberapa cara menyusui yang dapat dibuat mudah: 1.. Latch yang benar sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ini adalah kunci keberhasilan menyusui. Sayangnya kebanyakan ibu "dibantu"oleh orang yang tidak tahu bagaimana latch yang benar. Jika anda diberitahu bahwa posisi latch on sudah benar namun puting Anda terluka parah, mulailah bertanya-tanya dan minta bantuan orang lain yang mengerti betul. Sebelum Anda meninggalkan RS, anda harus diberitahu bahwa bayi Anda telah latch on dengan benar dan dia benar-benar memperoleh ASI. Anda juga tahu bagaimana ia memperoleh ASI (mulut terbuka lebar - berhenti sebentar - menutup mulut dan mulai menyusu). Lihat juga situs www.breastfeedingonline.com/newman.shtml untuk melihat bagaimana membuat bayi latch on. Jika Anda dan bayi meninggalkan RS tanpa mengetahui hal ini, cepatlah cari bantuan orang yang berpengalaman (lihat handout When Latching). Beberapa staf RS memberitahu para ibu bahwa jika menyusui terasa menyakitkan, berarti bayi tidak latch on dengan baik. Jika hal ini terjadi, ibu harus melepaskan bayi dan kemudian membiarkan bayi latch on lagi. Ini bukan cara yang tepat. Rasa sakit biasanya akan mereda dan latch seharusnya dilakukan di payudara yang sebelah lagi atau saat menyusui berikutnya. Dengan melepaskan bayi dari payudara yang sakit dan membiarkannya latch on di payudara tsb akan membuat ibu makin kesakitan dan puting ibu terluka. 2.. Susui bayi segera setelah ia lahir. Kebanyakan bayi baru lahir dapat diletakkan dekat payudara ibu beberapa saat setelah ia lahir. Bahkan penelitian membuktikan bahwa banyak bayi baru lahir dapat merayap kearah payudara dari perut si ibu, latch on dan mulai menyusui dengan baik tanpa bantuan siapapun. Proses ini dapat berlangsung selama sejam atau lebih. Namun ibu dan bayi

sebaiknya diberikan waktu bersama untuk mulai saling kenal & belajar. Bayi yang "self-attach" relatif terhindar dari masalah menyusui. Proses ini tidak membutuhkan bantuan usaha dari sisi ibu, dan alasan bahwa si ibu letih setelah melahirkan tidak masuk akal, itu saja. Selain itu studi menunjukkan bahwa kontak antar kulit (skin-to-skin contact) antara ibu dan bayi membuat bayi sehangat di dalam inkubator. 3.. Ibu dan bayi harus bersama-sama dalam satu kamar (rawat gabung/room in). Sama sekali tidak ada alasan medis bagi ibu dan bayi yang sehat untuk dipisahkan satu dengan lainnya, bahkan untuk jangka waktu yang singkat. a.. Fasilitas kesehatan yang biasa memisahkan bayi dan ibu setelah kelahiran sudah ketinggalan jaman. Dan alasan pemisahan ini biasanya adalah memberitahu para orangtua siapa yang berkuasa (RS) dan siapa yang tidak (orangtua). Bahkan berbagai alasan klasik [Administr1] diberikan. Satu contoh adalah bayi melepaskan meconium sebelum lahir. Bayi yang melewati meconium dan baik-baik saja beberapa menit setelah lahir tidak perlu diletakkan dalam inkubator untuk "observasi" selama beberapa jam. b.. Tidak ada bukti bahwa ibu yang dipisahkan dari bayi mereka akan beristirahat dengan tenang. Kebalikannya ibu akan lebih beristirahat dan tidak stress ketika mereka bersama sang bayi. Ibu dan bayi belajar bagaimana tidur dengan irama yang sama. Dengan demikian, saat bayi mulai bangun untuk menyusui, maka sang ibu akan mulai bangun dengan alami. Ini tidak melelahkan seperti jika sang ibu terbangun dari tidur lelap, seperti yang sering terjadi jika bayi ada di tempat lain saat ia terbangun. Jika sang ibu diajari bagaimana menyusui bayi dengan posisi tidur bersisian, maka ia akan istrirahat dengan lebih baik. c.. Umumnya bayi menunjukkan tanda-tanda bahwa ia lapar sebelum mulai menangis. Misalkan, nafasnya mungkin berubah. Atau ia mulai menggeliat. Ibu akan terbangun, kemudian ASI akan mulai mengalir, dan bayi akan tenang karena disusui. Bayi yang terlanjur menangis untuk beberapa saat sebelum didekatkan ke payudara mungkin akan menolak menyusui. Walaupun ia sudah kelaparan. Ibu dan bayi dianjurkan untuk tidur bersisian di RS. Ini cara yang baik

agar ibu dapat beristrirahat sembari bayi menyusui. Menyusui seharusnya santai, bukan melelahkan. 4.. Dot sebaiknya tidak diberikan ke bayi. Nampaknya ada beberapa kontroversi tentang "bingung puting". Bayi akan menghisap apa saja yang dapat memberikan mereka cairan yang mengalir deras dan mungkin akan menolak yang tidak dapat memberikan hal ini. Dengan demikian, di hari-hari pertama sang ibu biasanya hanya memproduksi sedikit ASI (sangat alami terjadi), umumnya bayi diberikan susu dari botol (diatur alam?) dimana ia mendapatkan aliran yang deras. Di kemudian hari bayi akan cenderung memilih metode aliran yang deras. Hal ini mudah sekali dimengerti. Yang terjadi kemudian adalah bukan si bayi yang kebingungan. Tetapi bingung puting akan diakibatkan oleh berbagai masalah. Termasuk juga ketika bayi tidak tidak dapat menyusu di areoal ibu dengan benar. Akibatnya ia tidak dapat memperoleh ASI dengan baik dan/atau sang ibu mengalami luka pada putingnya. Namun jika bayi dapat "menerima keduanya" (menyusu dari payudara & botol) bukan berarti botol susu tidak memiliki dampak negatif. Saat ini banyak cara & alternatif untuk memberikan cairan (asi peras) selain menggunakan dot (lihat handout #5 Using a Lactation Aid, dan handout #8 Finger Feeding. 5.. Jangan batasi lama atau frekuensi menyusui. Bayi yang menyusui dengan benar tidak akan menyusu selama berjam-jam. Jika pun terjadi demikian, biasanya karena ia tidak latch on dengan baik, sehinga ia tidak memperoleh ASI yang tersedia. Mintalah bantuan ke ahli laktasi untuk memperbaiki posisi latch on yang tepat dan lakukan teknik breast compression (handout #15 Breast Compression). Teknik ini akan bekerja sangat baik di hari-hari pertama menyusui agar kolostrum keluar dengan baik. Inilah yang akan membantu, bukan empeng, bukan botol susu, bukan membawa bayi ke ruang bayi. 6.. Pengganti ASI (Tambahan air, air gula, atau susu formula) jarang sekali dibutuhkan. Kebanyakan pengganti ASI dapat dihindari dengan membiarkan bayi menyusui dengan benar sehingga ia memperoleh ASI dengan baik. Jika ada yang memberitahukan bahwa Anda butuh memberikan ekstra cairan tanpa ada orang yang mengamati cara Anda menyusui, tanyalah orang lain yang lebih tahu.

Indikasi untuk memberikan pengganti ASI jarang sekali terjadi. Namun biasanya hal ini dilakukan untuk kenyamanan staf RS. Kalaupun pengganti ASI dibutuhkan, seharusnya diberikan menggunakan alat bantu spt lactation aid, bukan cangkir, sendok, sedotan, atau botol. Tambahan yang terbaik adalah kolostrum. Kolostrum dapat dicampur dengan 5% air gula jika ASI Anda tidak keluar banyak pada awalnya. Formula sangat jarang dibutuhkan di beberapa hari pertama. 7.. Sampel susu formula dan brosur dari perusahaan susu formula bukanlah hadiah. Hanya ada satu tujuan dari "hadiah" ini, yaitu membuat Anda menggunakan susu formula. Cara ini sangat efektif dan merupakan teknik pemasaran yang tidak etis. Jika Anda memperolehnya dari tenaga professional, Anda sebaiknya mempertanyakan pengetahuan serta komitmennya akan menyusui. "Tapi ibu butuh susu formula karena si bayi tidak cukup menyusui!" Mungkin, namun sepertinya Anda tidak memperoleh bantuan yang memadai dan bayi tidak memperoleh ASI yang tersedia. Jika Anda membutuhkan susu formula, tak seorang pun seharusnya menyarankan merek tertentu dan memberikan sampel gratis. Carilah bantuan yang benar. Sampel susu formula tidaklah membantu. Pada kondisi tertentu, bisa jadi ibu tidak dapat menyusui di awal kelahiran bayi. Namun bagaimanapun juga, kebanyakan "alasan medis" (misalkan, obat pasca melahirkan) BUKANLAH alasan utk menunda proses menyusui. Jika hal ini terjadi, anda mendapatkan informasi yang salah. Segera cari bantuan. Bayi prematur seharusnya dapat menyusui sesegera mungkin dari kebiasaan yang terjadi di RS. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa bayi prematur relatif tidak stress dengan menyusu pada ibunya, dibandingkan menyusu dari botol. Sayangnya, terlalu banyak dokter yang menangani bayi prematur tidak memahami dengan hal ini. Questions? see my book Dr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding (called The Ultimate Breastfeeding Book of Answers in the USA) Handout #1. Breastfeeding-Starting Out Right. Revised January 2005

Written by Jack Newman, MD, FRCPC. 2005 This handout may be copied and distributed without further permission, on the condition that it is not used in any context in which the WHO code on the marketing of breastmilk substitutes is violated Diterjemahkan oleh Listi Rosati @ September 2005 Sumber Artikel : http://www.kellymom.com/nutrition/solids/baby-water.html 12. Bayi ASI eksklusif perlu minum air gak ya ?! (Diterjemahkan bebas dari artikel "Guidelines for offering water to breastfed babies" oleh Luluk Lely Soraya I, September 2006) Tentu saja tidak perlu ! Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak perlu minum air. Ingat loh, ASI mengandung 88% air. Meskipun kolostrum jumlahnya sedikit, bayi tetap tidak membutuhkan ekstra air. Menurut American Academy of Pediatrics, "Suplemen (air, air gula, susu formula dan cairan lainnya) sebaiknya tidak diberikan ke bayi ASI eksklusif, kecuali jika instruksi dari dokter atas dasar indikasi medis. Selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, air ataupun cairan lain sama sekali tidak diperlukan oleh bayi ASI eksklusif meskipun udara panas. Ingat pemberian cairan tsb dapat mengundang masuknya kuman atau alergen." Selain itu, bayi ASI eksklusif TIDAK membutuhkan air ketika udara amat sangat panas (dg asumsi bayi disusui sesering yang ia mau). Bayi mendapat kecukupan cairan dari ASI. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi ASI eksklusif sama sekali tidak membutuhkan ekstra cairan. Penelitian ini dilakukan di berbagai lokasi berbeda (baik yang berudara lembab atau kering) dg suhu ruang berkisar 22-41C (71.6-105.8F) dan tingkat humiditas sekitar 9-96%.

Catatan : Bayi yang mendapatkan susu formula juga tidak membutuhkan ekstra air. Beberapa sumber menyarankan agar memberikan air untuk bayi susu formula jika udara sangat panas (meskipun yg terbaik adalah lebih sering memberikan susu formula untuk mendapatkan ekstra cairan), atau jika bayi demam (konsultasikan dengan dokter anak). Untuk bayi baru lahir (khususnya bayi berusia < 4-5 minggu), pemberian air amat beresiko. a.. Bayi dibawah umur 2 bulan sebaiknya tidak diberikan ekstra cairan. b.. Pemberian ekstra air seringkali dihubungkan dengan kenaikan kadar bilirubin pada bayi kuning. c.. Terlalu banyak cairan dapat memicu kondisi lebih serius, seperti Oral Water Intoxication (lihat oral water intoxication). d.. Pemberian air (yg jelas tidak mengandung kalori) akan membuat bayi kenyang, sehingga bayi dapat malas menyusu. Efeknya tentu saja resiko berat badan menurun dapat terjadi. e.. Karena bayi kenyang minum air, maka jelas ia makin malas menyusu. Akibatnya produksi ASI akan menurun seiring dg makin jarangnya bayi menyusu. Untuk bayi lebih besar (bayi < 6 bl) a.. Terlalu banyak air dapat membuat bayi kenyang dan malas menyusu. Seluruh kebutuhan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan bayi ASI eksklusif terdapat dalam ASI.

b.. ASI memiliki kadar air yang amat sangat mencukupi kebutuhan cairan bayi, meski udara sangat panas. Begitu bayi sudah mulai mendapatkan MPASI (diatas usia 6 bulan), ibu dapat memberikan MPASI atau air pada campuran makanannya. Informasi lebih lanjut : Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source Young Infants Need FAQ Sheet No. 5 from the Linkages Project Supplemental Water in Breastfed Infants by Jay Gordon, MD Do Breastfed Babies Need Water? by Anne Smith, IBCLC Should I give my baby water as well as breastmilk? by Annie VerSteeg, IBCLC Water: Dangerous for newborns? by Debbi Donovan, IBCLC Water for Babies: When is it appropriate to give your baby water? by Teresa Pitman American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding. Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics. 2005 Feb;115(2):496-506. References No need for water in hot weather Almroth S, Bidinger PD. No need for water supplementation for exclusively breast-fed infants under hot and arid conditions. Trans R Soc Trop Med Hyg.

1990;84:602-604. [This study took place in India at temperatures from 35-40C and relative humidity of 10-35%.] Almroth SG. Water requirements of breast-fed infants in a hot climate. Am J Clin Nutr. 1978 Jul;31(7):1154-7. [This study took place in Jamaica, at an average outdoor temperature of 27.6C.] Armelini PA, Gonzalez CF. Breast feeding and fluid intake in a hot climate. Clin Pediatr. 1979;18:424-425. Ashraf RN, Jalil F, Aperia A, Lindblad BS. Additional water is not needed for healthy breast-fed babies in a hot climate. Acta Paediatr. 1993 Dec; 82(12): 1007-11. [This study took place in Lahore, Pakistan at temperatures from 27.440.7C and relative humidity of 24-77%.] Brown KH, Creed de Kanashiro H, del Aguila R, Lopez de Romana G, Black RE. Milk consumption and hydration status of exclusively breastfed infants in a warm climate. J Pediatr. 1986;108:677-680. [This study took place in Peru at temperatures from 26-33C and relative humidity of 49-96%.] Cohen RJ, Brown KH, Rivera LL, Dewey KG. Exclusively breastfed, low birthweight term infants do not need supplemental water. Acta Paediatr. 2000 May; 89(5): 550-2. [This study took place in Honduras at temperatures from 2236C and relative humidity of 37-86%.] Goldberg NM, Adams E. Supplementary water for breast-fed babies in a hot and dry climate--not really a necessity. Arch Dis Child. 1983 Jan;58(1):73-4. [This study took place in the Sinai desert, with temperatures between 32 and 37C] Sachdev HP, Krishna J, Puri RK. Do exclusively breast fed infants need fluid supplementation? Indian Pediatr. 1992 Apr; 29(4): 535-40.

Sachdev HP, Krishna J, Puri RK, Satyanarayana L, Kumar S. Water supplementation in exclusively breastfed infants during summer in the tropics. Lancet. 1991 Apr 20; 337(8747): 929-33. [This study took place in the tropics at temperatures from 34-41C and relative humidity of 9-60%.] Senanayake MP, Weerawarna H, Karunaratne KW, de Silva TU. Do babies need water in Sri Lanka? Ceylon Med J. 1999 Sep; 44(3): 126-9. Jaundice de Carvalho M, Klaus MH, Merkatz RB. Frequency of breast-feeding and serum bilirubin concentration. Am J Dis Child 1982 Aug;136(8):737-8. de Carvalho M, Hall M, Harvey D. Effects of water supplementation on physiological jaundice in breast-fed babies. Arch Dis Child. 1981: 56: 568-569). Nicoll A, Ginsburg R, Tripp JH. Supplementary feeding and jaundice in newborns. Acta Paediatr Scand 1982 Sep;71(5):759-61. General Glover J, Sandilands M. Supplementation of breastfeeding infants and weight loss in hospital. J Hum Lact 1990 Dec;6(4):163-6. Martin-Calama J, Bunuel J, Valero MT, Labay M, Lasarte JJ, Valle F, de Miguel C. The effect of feeding glucose water to breastfeeding newborns on weight, body temperature, blood glucose, and breastfeeding duration. J Hum Lact 1997 Sep;13(3):209-13. Scariati PD, Grummer-Strawn LM, Fein SB. Water supplementation of infants in

the first month of life. Arch Pediatr Adolesc Med. 1997 Aug;151(8):830-2. World Health Organization, Division of Child Health and Development Update No. 9: Breastfeeding and the Use of Water and Teas, November 1997. Dimodifikasi : 05/11/2005 Ditulis : 5/21/98 13. Kenali yuk gimana ASI dibuat !

Diterjemahkan bebas dari artikel Frequently Asked Questions about Milk Production oleh Luluk Lely Soraya I, Agustus 2006. (http://www.kellymom.com/bf/supply/milkproduction-faq.html)

Tahukah kita bahwa ASI di awal menyusui dibuat berlimpah ?! Di hari-hari pertama pasca melahirkan, ASI mulai dibuat oleh organ produksi ASI. Di hari-hari pertama tsb, produksi ASI tsb tidak ditentukan dari berapa banyak ASI yg dikeluarkan. Setelah beberapa hari kemudian, produksi ASI amat ditentukan dari berapa banyak ASI yg dikeluarkan (baik dg cara disusui atau dipompa). Organ produksi ASI akan mulai mengurangi produksi ASI hingga jumlah sesuai dg kebutuhan bayi (banyaknya ASI yg dikeluarkan). Di minggu-minggu pertama, umumnya ibu akan memproduksi ASI lebih dari kapasitas yg dibutuhkan bayi (terutama jika ibu menyusui dg baik). Di masa tsb banyak ibu merasakan rembesan ASI dan atau payudara terasa penuh atau bengkak. Kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pada masa tsb organ

produksi ASI ibu sedang dalam proses penyesuaian thd jumlah ASI yg dibutuhkan bayi. Kemudian sekitar mg ke-6 hingga bln ke-3, kadar prolaktin yg tinggi akan mulai berkurang bertahap hingga akhir masa menyusui. Pada masa tsb, payudara terasa tidak penuh, rembesan ASI berkurang, refleks let down (ASI mengalir) mulai tidak terasa, dan ASI yg dipompa/perah berkurang. Hal ini normal terjadi. Bukan berarti produksi ASI berkurang.

Benarkah kandungan ASI berubah tiap menit ?! Mungkin belum banyak ibu mengerti bahwa ASI selalu berubah dari waktu ke waktu. Di menit-menit awal menyusui, ASI kaya akan protein, rendah lemak, cenderung lebih encer. ASI ini berfungsi sbg makanan pembuka / penghilang haus. Dinamakan FOREMILK. Sedangkan di menit2 terakhir ASI kaya akan lemak dan cenderung kental. ASI ini akan mengenyangkan bayi spt makanan utama. ASI ini dinamakan HINDMILK. Saat menyusui ibu tidak dapat membedakan secara pasti antara foremilk dan hindmilk. Perubahan foremilk-hindmilk berlangsung secara amat perlahan. Menurut Penelitian Grup Peter Hartmann menyatakan bahwa makin kosong payudara, makin tinggi kandungan lemak dalam ASI. Apakah ASI dibuat sebelum disusui ke bayi atau sesudahnya ? Satu hal yg pasti bahwa ASI diproduksi setiap saat. Termasuk juga sebelum, selama dan sesudah bayi menyusu. Diantara masa menyusu satu ke lainnya, ASI yg diproduksi akan disimpan dalam payudara ibu. Volume ASI yg disimpan

dalam payudara akan lebih banyak jika masa jeda menyusu berikutnya lebih lama. Jumlah ASI yg disimpan dalam payudara relatif bervariasi pd tiap ibu dan TIDAK ditentukan dari ukuran payudara (meski ukuran payudara dapat membatasi kapasitas gudang ASI). Beberapa ibu tidak memiliki ruang simpan yg banyak. Meski demikian ibu yg memiliki gudang ASI sedikit ataupun banyak sama2 menghasilkan ASI yg cukup utk bayi. Ibu yg memilki gudang ASI yg banyak relatif memilki jeda menyusui dengan waktu yg lebih lama dari ibu yg memiliki gudang ASI lebih sedikit. Apakah ASI akan kosong dari payudara ibu setelah bayi menyusu ? Banyak orang berpikir bahwa cara kerja ASI sama spt galon air (dispenser air). Begitu isinya kosong, maka ia perlu diisi ulang sebelum bayi menyusu lagi. Ini bukan cara kerja produksi ASI. ASI diproduksi setiap saat. ASI tidak akan pernah habis 100%, meski bayi telah menyusu pada payudara tsb. Penelitian laktasi membuktikan, bayi tidak akan menghabiskan semua stok ASI pada payudara. Jumah ASI yg diminum tergantung dari nafsu makannya. Umumnya volume ASI yg diminum oleh bayi relatif berkisar 75-80% dari 100% stok ASI di payudara. Sederhananya, bayangkan ilustrasi berikut. Mengosongkan ASI dari payudara sama saja spt menguras sungai. Sesuatu yg mustahil dilakukan. Karena ASI akan terus mengalir sementara ASI itu sendiri dikeluarkan. Riset laktasi juga menunjukkan bahwa makin kosong payudara, makin cepat payudara memproduksi ASI. Makin banyak & sering bayi minum ASI, makin cepat ASI diproduksi. Jadi jangan berpikir menyusui / memompa/ perah spt minum air dari gelas dg sedotan, begitu diminum akan berkurang dan kosong. Tapi bayangkan jika kita minum air dari gelas dg menggunakan sedotan. Kemudian di saat yang sama, air dituang secara perlahan ke dalam gelas itu. Makin cepat kita minum, makin cepat juga air dituang dalam gelas tsb. Jadi kirakira bisakah kita menghabiskan air dalam gelas tsb ? Tentu tidak kan ?! Begitu juga ASI dibuat. ASI tidak akan pernah kering atau kosong dari payudara, meski

bayi selesai menyusu. Banyak ibu yg belum mengerti hal ini. Banyak juga ibu yang merasa ASI perlu diisi ulang. Akibatnya sering terjadi ibu menunggu dulu sampai payudaranya terasa penuh baru disusui ke bayinya. Padahal hal ini dapat menyebabkan produksi ASI jadi lambat. (Luluk) 14. Dear Mbak Eka, Saya coba nambahin dikit lagi dari input SP lainnya ya. Kalau menurut ahli laktasi spt Dr Jack Newman, ibu menyusui harus makan lebih banyak supaya ASInya lebih banayk keluar itu adalah mitos belaka. Jika ibu menyusui butuh ekstra kalori dari ibu2 yg gak menyusui itu benar. Karena memang kalori yg dibutuhkan oleh ibu menyusui memang jauh lebih besar dari ibu yg tidak menyusui. Namun demikian mungkin belum banyak dari kita yg mengetahui bahwa ibu yg mengalami gizi buruk sekalipun tetap menghasilkan kualitas dan kuantitas ASI yg mencukupi. Saya posting artikelnya dibawah supaya lebih jelas ya. Spt yg mbak ade katakan, betul bahwa asi spt parasit. Dia akan mengambil dari ibu untuk memenuhi standar ASI. Misalkan, jika ibu kekurangan kalsium, maka ASI akan mengambil dari tulang agar standar kalsiumd alam ASI mencukupi. Sedemikian hebatnya ASI. Namun demikian memang selayaknya ibu menyusui mengikuti pola makan sesuai dg piramida makanan utk ibu menyusui. Sayang krn kita bebas attachment, jadi gak bisa memberikan gambar piramida makanan utk ibu menyusui. Tapi bagi yg ingin mengetahui dapat melihatnya di site ini :

http://www.hollister.com/us/files/pdfs/breastfeeding/mother_eat.pdf Jika pola makan sesuai dg piramida makanan, tentu saja masalah obesitas bagi ibu menyusui dapat dihindari. Dan betul loh bahwa menyusui adalah cara alami utk menurunkan bb. Tapi tentu saja lagi2 makannya ya gak boleh menggila hehehe. Tetap sesuai dg piramida makanan. Kemudian exercise atau olahraga itu penting loh. Bukan hanya cara efektif dan sehat utk menurunkan bb juga. Tetapi juga membuat tubuh ibu jadi lebih sehat tentunya kan ?! Jadi jika ibu merasa makan atau minum lebih banyak membuat ASI lebih banyak, ini lebih ke masalah comfort aja. Secara ilmu laktasi, gak terbukti memperbanyak ASI. Moga membantu Luluk =================================== http://www.kellymom.com/newman/12more_bf_myths.html#2 More Breastfeeding Myths Handout #12 More breastfeeding myths. Revised January 2005 Written by Jack Newman, MD, FRCPC. 2005 ...........quoted........... 1. A breastfeeding mother has to be obsessive about what she eats. Not true! A breastfeeding mother should try to eat a balanced diet, but neither needs to eat any special foods nor avoid certain foods. A breastfeeding mother does not need to drink milk in order to make milk. A breastfeeding mother does not need to avoid spicy foods, garlic, cabbage or alcohol. A breastfeeding mother

should eat a normal healthful diet. Although there are situations when something the mother eats may affect the baby, this is unusual. Most commonly, "colic", "gassiness" and crying can be improved by changing breastfeeding techniques, rather than changing the mother's diet. (Handout #2 Colic in the breastfed baby). 2. A breastfeeding mother has to eat more in order to make enough milk. Not true! Women on even very low calorie diets usually make enough milk, at least until the mother's calorie intake becomes critically low for a prolonged period of time. Generally, the baby will get what he needs. Some women worry that if they eat poorly for a few days this also will affect their milk. There is no need for concern. Such variations will not affect milk supply or quality. It is commonly said that women need to eat 500 extra calories a day in order to breastfeed. This is not true. Some women do eat more when they breastfeed, but others do not, and some even eat less, without any harm done to the mother or baby or the milk supply. The mother should eat a balanced diet dictated by her appetite. Rules about eating just make breastfeeding unnecessarily complicated. 3. A breastfeeding mother has to drink lots of fluids. Not true! The mother should drink according to her thirst. Some mothers feel they are thirsty all the time, but many others do not drink more than usual. The mother's body knows if she needs more fluids, and tells her by making her feel thirsty. Do not believe that you have to drink at least a certain number of glasses a day. Rules about drinking just make breastfeeding unnecessarily complicated. .............unquoted........... ========================================= Source : www.linkagesproject.org Breastfeeding and Maternal Nutrition Frequently Asked Questions (FAQ)

Q. How much extra food does a breastfeeding mother need? To support lactation and maintain maternal reserves, most mothers in developing countries will need to eat about 500 additional kilocalories every day (an increase of 20 percent to 25 percent over the usual intake before pregnancy). Well-nourished mothers who gain enough weight during pregnancy need less because they can use body fat and other stores accumulated during pregnancy. Lactation also increases the mother's need for water, so it is important that she drink enough to satisfy her thirst. Q: Can malnourished mothers produce enough milk to breastfeed successfully? Yes. In all but the most extreme cases, malnourished mothers can follow the same recommendations for breastfeeding as mothers who are not malnourished. These recommendations include exclusive breastfeeding1 for six months followed by on-demand breastfeeding and the introduction of complementary foods. There is a common misconception that malnutrition greatly reduces the amount of milk a mother produces. Although malnutrition may affect the quality of milk, studies show that the amount of breastmilk produced depends mainly on how often and how effectively the baby sucks on the breast. If a mother temporarily produces less milk than the infant needs, the infant responds by suckling more vigorously, more frequently, or longer at each feeding. This stimulates greater milk production. When the breastfeeding mother is under-nour