ALKENA

11
PENDAHULUAN Dalam bidang kimia , hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,danjenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan

description

hidrokarbon

Transcript of ALKENA

Page 1: ALKENA

PENDAHULUAN

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa

karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon

memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa

hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari

banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan

lain-lain.

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2

golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah

senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.

Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik

jenuh dan tidak jenuh.

Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. sifat senyawa-

senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh

karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli

melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,danjenis ikatan koevalen antar

atom karbon dalam molekulnya.

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2

golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah

senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.

Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik

jenuh dan tidak jenuh.

a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan

tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.

b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua

atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga

dinamakan alkuna.

Page 2: ALKENA

c. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran

itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik

dan aromatik. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.

d. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai

benzena. http://mubarrok93.blogspot.com/2014/01/makalah-kimia.html

Page 3: ALKENA

PEMBAHASAN

ALKENA (OLEFIN)

1. PENGERTIAN ALKENA

Alkena adalah deret hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua di antara atom

karbonnya. Alkena termasuk senyawa tak jenuh dengan istilah olefin. Hal ini disebabkan anggota

paling sederhana dari alkena, yaitu C2H4 (etena/etilena) bereaksi dengan klorin menghasilkan

C2H4Cl2 yang berwujud seperti minyak. Rumus umumnya CnH2n.

Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan

rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara dua atom karbon

yang berhadapan.

Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat dalam

produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan gugus

fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-komponen

minyak bumi.

Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan

mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-

senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan ilid

phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.

2. TATA NAMA ALKENA

Tata nama  menurut IUPAC

- Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap dua dan

diberi akhiran -ena.

-  Penomoran pada rantai utama dimulai dari atom C yang dekat dengan ikatan rangkap.

- Penulisan nama : nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, diikuti tanda (-)

baru nama dari rantai utama.

Page 4: ALKENA

- Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai utama, beri nama alkil yang sesuai.

- Penulisan nama alkena bercabang : nomor cabang diikuti tanda (-), nama alkil diikuti

tanda (-), nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C diikuti tanda (-), kemudian

nama rantai utama.

- Alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap diberi akhiran diena dan jika tiga ikatan

rangkap triena. Kedua atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, harus memiliki nomor

sekecil mungkin.

3. SIFAT ALKENA

- Sifat fisik alkena

Nama alkena Rumus

molekul

Mr Titik leleh

(0C)

Titik didih (0C) Wujud pada

25 0C

Etena C2H4 28 -169 -104 gas

Propena C3H6 42 -185 -48 gas

1-Butena C4H8 56 -185 -6 gas

1-Pentena C5H10 70 -165 30 cair

1-Heksena C6H12 84 -140 63 cair

1-Heptena C7H14 98 -120 94 cair

1-Oktena C8H16 112 -102 122 cair

1-Nonena C9H18 126 -81 147 cair

1-Dekena C10H20 140 -66 171 cair

1.    Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.

Page 5: ALKENA

2.    Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi

mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.

3.   Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai

lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.

4.   Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans.

Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).

5.    C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

- Sifat kimia alkena

Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.

Reaksi yang terjadi pada alkena :

1.   Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)

a.   Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)

CH2=CH2   +  Cl2         -->         CH2Cl-CH2Cl

Etena klorin 1,2-dikloroetana

b.   Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

CH2=CH2(g)    +  H2(g)    katalis Ni/Pt  -->     CH3-CH3(g)

Etena etana

c.   Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)

Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX) akan  terikat

pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih banyak.

CH3CH=CH2  +  HBr  -->     CH3CH-CH3Br

Page 6: ALKENA

1-propena 2-bromopropana

d.   Reaksi alkena dengan air (hidrasi)

Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.

CH2=CH2(g)   +  H2O     katalis H+     --> CH3-CH2-OH(g)

Etena  300 0C, 70 atm        etanol              

e.   Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)

CH2=CH2(g)  +  H2SO4    -->   C2H5OH + H2SO4

f.- Polimerisasi adisi pada alkena

Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi

adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini

disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-

hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa

paralon), dan politetraetena (teflon).

2.   Pembakaran alkena

C2H4(g)  +  3O2(g)    -->    2CO2(g)  +  2H2O(g) , bersifat eksotermik

3.   Reaksi oksidasi alkena

CH2=CH2   +  KMnO4   -->  CH2OH-CH2OH 

Etena 1,2-etanadiol (etilen glikol)

4. ISOMER ALKENA

Ada 3 jenis isomer pada alkena :

1.   Isomer rantai (kerangka)

Page 7: ALKENA

Isomer rantai (kerangka) disebabkan nomor ikatan rangkap sama, tetapi kerangka karbon

berbeda. Contoh 1-butena dan 2-metil-1-propena.

2.   Isomer posisi           

Isomer posisi disebabkan posisi ikatan rangkapnya yang berbeda. Contoh : 1-pentena dan 2-

pentena.

3.   Isomer geometri (cis-trans)

Isomer geometri terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua dan gugus yang

terikat pada atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap tersebut berbeda atau sama. Hal

ini terjadi karena ikatan rangkap dua, C=C pada senyawa tersebut tidak dapat berputar

dengan bebas. Berdasarkan posisi atom/gugus atomnya, isomer-isomer geometri dibedakan :

·   Isomer cis, yaitu isomer di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi yang sama

(berdampingan).

·     Isomer trans, yaitu isomer di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi

bersebrangan.

Pada isomer cis-trans : harus ada dua gugus yang berlainan yang terikat pada masing-masing

karbon ikatan rangkap.

Contoh : cis-2-butena dan trans-2-butena.

5. CARA PEMBUATAN ALKENA

Ø    Dehidrohalogenasi alkil halida

Ø    Dehidrasi alkohol

Ø    Dehalogenasi dihalida

Ø    Reduksi alkuna

Page 8: ALKENA

6. SUMBER ALKENA

Alkena berada dalam jumlah kecil di alam sehingga harus disintesis melalui

perengkahan /eliminasi alkana dari gas alam dan minyak bumi.

7. KEGUNAAN ALKENA

      Kegunaan alkena dalam kehidupan

Bahan dasar pada industri plastik, karet sintetik, pipa (PVC = polivinilklorida), dan

Teflon. Khusus etena atau etilena digunakan sebagai bahan pembuat zat-zat kimia seperti alkohol

(etanol), etilena glikol, dan etil eter, dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2,

untuk memasakkan buah-buahan

(http://diansetyawati11.blogspot.com/2012/11/alkena.html )