ALKALINITAS-ASIDITAS
description
Transcript of ALKALINITAS-ASIDITAS
ALKALINITAS
ALKALINITAS
Alkalinitas adalah : • kapasitas air untuk menerima tambahan asam
tanpa penurunan nilai pH larutan• Sama halnya dengan larutan buffer, alkalinitas
merupakan pertahanan air terhadap pengasaman• Hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga
merupakan sebuah analisa “makro” yang menggabungkan beberapa reaksi.
• Alkalinitas dinyatakan dalam mek/L atau CaCO3/L
Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat
(HCO3-), hidroksida (OH), borat (BO3
2-), fosfat (PO42-), silikat (SiO4
4-), dsb.
Dalam air alam, alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya disebabkan oleh karbonat dan hidroksida.
Air minum perpipaan memerlukan ion alkalinitas dalam konsentrasi tertentu, apabila kadar alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+ (kesadahan) air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa. Sebaliknya kadar alkalinitas yang rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa.
Air buangan, khususnya dari industri, kadar alkalinitas yang tinggi menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat, propionat, amoniak dan sulfit (SO32-). Alkalinitas juga merupakan parameter pengontrol untuk anaerobic digester dan instalasi lumpur aktif
Air irigasi, tidak boleh mengandung kadar alkalinitas yang tinggi
Prinsip Analisa :Alkalinitas ditetapkan melalui titrasi asam basa. Asam
kuat seperti asam sulfat dan asam klorida (H2SO4 dan HCl) menetralkan zat-zat alkalinitas yang merupakan zat basa sampai titik akhir titrasi (titik ekivalensi) kira-kira pada pH 8,3 dan pH 4,5
Titik akhir ini dapat ditentukan oleh :1. Jenis indikator yang dipilih, dimana warnanya
berubah-ubah pada pH titik akhir titrasi (pH ekivalensi)
2. Perubahan nilai pH meter waktu titrasi asam basa dimana lengkungan pada grafik pH vs volum asam memperlihatkan titik akhir titrasi/titik ekivalensi
Reaksi yg terjadi adalah sbb :OH- + H+ H2OCO3
2- + H+ HCO3-
HCO3- + H+ H2O + CO2 Pada pH 4,5
Tabel 1.pH titik akhir titrasi alkalinitas untuk beberapa contoh air :
Pada pH 8,3
Contoh Air pH titik akhir titrasi-Air dgn kandungan alkalinitas (CO32-, HCO3-, OH-) sebanyak :-30 sbg mg CaCO3/l-150 sbg mg/l -500
8,3 5,18,3 4,88,3 4,5
- Air dgn kandungan alkalinitas, silikat, fosfat 8,3 4,5
- Limbah industri 8,3 ±3,7
Berdasarkan tabel 1, titik akhir titrasi 4,5 sebenarnya berubah sedikit dengan komposisi air. Bila perlu ketelitian tinggi, pH tersebut dapat dipakai untuk titrasi potensiometris (titrasi kolorometris kurang peka). Namun untuk analisa biasa pH titik akhir tsb dianggap tetap sama 4,3-4,5, yaitu pada saat indikator metil oranye mulai berubah warnanya dari kuning-oranye menjadi kemerah-merahan.
Tabel 2. Indikator yg dapat digunakan untuk titrasi alkalinitas
Jenis Pelarut indikator
Perubahan warna pada interval pH
Warna
Keadaan Basa Keadaan Asam
1. Fenoftalen 50% alkohol 8,0 – 9,0 Merah lembayung
tanpa
2.a. Metil oranye 70% alkohol 3,1 – 4,4 Kuning oranye merah
b. Metil merah + Brom kresol hijau
Air suling 5,25,04,84,6
Biru kehijauanBiru muda dgn kelabuKelabu kemerahan dgn biruMerah muda
Jumlah asam yg diperkirakan utk mencapai titik akhir pertama pada pH 8,3 (sebagian dari alkalinitas total) dikenal sbg nilai P (Phenolptalein), dan yang diperlukan sampai pH 4,3 dikenal sebagai nilai T (Total Alkalinity) atau M (Metil Oranye)
Alkalinitas didapatkan dari titrasi dengan asam, maka lebih tepat kalau hasil dinyatakan sbg ‘x mek ion H+’ yang diperlukan untuk menghapuskan zat-zat alkali di dalam 1 liter sanpel. Tetapi karena alkalinitas biasanya dipakai untuk mengetahui stabilitas air minum perpipaan yaitu hubungan kimiawi antara ion-ion karbonat/bikarbonaat/pH dengan ion-ion kesadahan (terpenting : Ca), semua zat-zat alkalinitas yang ditentukan dgn metode titrasi asam basa tersebut dapat dinyatakan sbg mg CaCO3/L
Gangguan :• Sabun detergen dan lumpur dapat mempengaruhi elektroda dan
memperlambat response pada pH meter.• Usahakan titrasi dilakukan dengan perlahan untuk memberikan waktu yg
cukup bagi keseimbangan pH pada elektroda• Amoniak tinggi jangan dihilangkan, tetapi ikut dianalisis krn merupakan
alkalinitas• CO2 akan memperngaruhi alkalinitas suatu sampel yg terbuka• CO3
-/HCO3-/CO2 yg terlarut dalam sampel akan mencari keseimbangan
baru baru, akibat adanya CO2
• Setiap kegiatan yg bisa memperluas permukaan air, seperti kocokan, pengadukan dan penyaringan dapat mempercepat perubahan tsb, shg titrasi harus selesai dalam waktu singkat (± 5 menit)
• Pengenceran sampel dilarang krn air pengencer mempunyai alkalinitas yg berbeda
• Pemanasan dilarang karena akan mengurang CO2 terlarut, sehingga alkalinitas berkurang pula
Ketelitian :Penyimpangan baku 1-5 mg/L CaCO3 , terjadi pada alkalinitas
antara 20-500 mg/L CaCO3. Bila nilai alkalinitas < 20 mg/L CaCO3 harus dilaksanakan dengan metode khusus.
Pengawetan sampel : - gunakan botol polietilen atau kaca boroksilat.- Isi botol sampai penuh dan tutup dgn baik supaya tidak
ada kontak antara cairan dan udara- Simpan pada suhu rendah 1- 50C- Analisis dilakukan paling lambat 1 haari, apabila kadar
organik tinggi, paling lambat 6 jam
PERHITUNGAN :
Alakilitas (mg CaCO3/L) = [(AxB)/C] x 1000x 50,4 = (A/C) x 1000 (B=0,02)
Alkalinitas (mek/L) = [(AxB)/C] x 1000 = (A/C) x 20
Dimana : A = ml asam H2SO4
B = Normalitas asam (biasanya 0,02 N) C = ml sampel 50,4 = (berat molekul)/2
ASIDITASBanyaknya basa kuat yang dibutuhkan untuk
menaikkan pH sampai 8,3
0 10 20 30 40 50 60 700
2
4
6
8
10
12
14
Vol MO
Merah jambu
Kuning orange
PP
Merah orange
MO
Vol PP
Reaksi : H+ + OH- H2O CO2 HCO3
-
Pada penetapannya :P = m CO2; CO2 = (1000/ml contoh) x Vpp x N x BE.......mg/L
P<m CO2 dan HCO3- CO2 = (1000/ml contoh) x Vpp x N x BE = ....mg/LHCO3- = (1000/ml contoh) x (V mo x N asam) –
(Vpp x N basa) x BE = .........mg/L
pp
m<p H+ dan CO2 H+ = (1000/ml contoh) x (Vpp x N basa) – (V mo x
N asam) x BE =..........mg/LCO2 = (1000/ml contoh) x V mo x N asam x BE
= ........mg/L
Pentingnya Asiditas dalam bidang TL :- Penyebab korosi pipa- CO2 mempengaruhi proses pelunakan- Bila oksidasi mengurangi pH air sd. 4,5 mo terganggu- Dalam pengolahan air secara biologi :
mikroorganisme + z. Organik CO2 + H2O(pH optimum 6 – 8,5)
METODE TITRASI ASAM BASAIndikator : - Methyl Orange/Methyl Red
- Phenolphtalein (pp)
MERAHpH> 8,3 Alkalinitas(HCO3-, CO3
2-, OH-)2. Titrasi dengan HCl sd merah tepat hilang pH = 8,3
3. Tambahkan Methyl Orange Kuning
Titrasi dengan HCl sd. Orange pH = 4,3
TIDAK MERAHpH<8,3 Asiditas (H+, CO2) 2. Titrasi dengan OH- sd. pH = 8,3
3. Tambahkan Methyl Orange Kuning
Titrasi dengan HCl ad. Orange (pH = 4,3
1. Contoh air + pp
• Alkalinitas Asiditas14
8,3
4,3
HCl
HCl
14
8,3
4,3
0
HCl
NaOH
Istilah-Istilah :1. Phenolptalein Alkalinity (OH-, CO3
2-)2. Methyl Orange Acidity : pH < 4,3 (H+)3. Total Alkalinitas (OH-, CO3
2-, CO, CO3-, HCO3
-)4. Pheloptalein Acidity : pH < 8,3 (CO2, H+)
OH- + H+ H2OCO3
- HCO3-
CO32- + H+ H2CO3 CO2
HCO3 H2O
Bila :P = ada nilainya ; m = 0 OH-
P=0, m ada nilainya HCO3-
P>m OH- dan CO32-
P=m CO32-
P<m CO32- dan HCO3
-
P ml (Vp)
M ml (Vm)
pp, pH = 8,3
mo, pH = 4,7
0 10 20 30 40 50 60 700
2
4
6
8
10
12
14
Tidak berwarna
+ mo : kuning menjadi orange
Merah menjadi orange
Hydroxide
Carbonate
A B
C
pH
Kurva Titrasi H2CO3
+ pp : merah muda
ml asam
A : OH- + H+ H2OB : CO3
2- + H+ HCO3-
C : HCO3- + H+ H2CO3
pH = -log [H+]Kw = [H+] [OH-]-log kw = -log [H+] – log [OH-]Pkw = pH + pOHPada 25oC : kw = 10-14; pkw = 14
ALKALINITAS : Basa lemah + Asam kuatASIDITAS : Asam lemah + Basa kuatHA [H+] + [A-]Ka = {[H+] [A-]}/[HA]
1. Asam Lemah + Basa KuatHA + B+ + OH- B+ + A- + H2O B+ kation yg bersatu dgn basa kuat
Untuk menjaga elektronetralitas dalam larutan :∑ kation = ∑ anion [H+] + [B+] = [OH-] + [A-].............(1)
• Pada Awal Titrasi : Hanya ada asam lemah[HA] = c ; c = konsentrasi awalDari persamaan (1) :[H+] ≈ [A-][H+] = √(Ka.[HA] = √(Ka (c-A)
[A-] ≤ c, sehingga : [H+] ≈ √ka.c pH = log [H+] = -1/2 log Ka – ½ log c
pH = ½ (pKa- log c)
• Pada Pertengahan Titrasi 50% reaksi ; terjadi netralisasi[A+] meningkat, [HA] berkurang[B+] = [A-] = ½ c[H+] << [B+] dan [OH-] << [A-]
Bila : [HA] + [A] = c [HA] = ½ cka = {[H+].[1/2 c]} / ½ c[HA] ≈ ka pH = pKa
• Pada Akhir Titrasi jumlah basa yang ditambahkan = jumlah asam dalam larutan asal, sehingga :
[B+] = c dan pH >>>[H+] << [OH-]c ≈ [A-] + [OH-]c- [A-] ≈ [OH-], tetapi c – [A-] = [HA]maka : [HA] ≈ [OH] = kw/[H+]1/[H+] = {[A-]/[kw.a]}1/2
Jadi : pH = ½ (log c +pka + pkw)
2. Basa Lemah + Asam kuat• Pada awal titrasi :
pH = pkw – ½ pkB + ½ log c
• Pada pertengahan titrasi :pH = pkw – pkB
• Pada akhir titrasi :pH = ½( pkw – pkB- log c)