AljabarLinear 1_TUGAS 1_ Mario Jaya M. Jusman_1311041016_Pend.Matematika_UNM(1).pdf
Transcript of AljabarLinear 1_TUGAS 1_ Mario Jaya M. Jusman_1311041016_Pend.Matematika_UNM(1).pdf
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
Sistem Persamaan Linier
Pengertian Sistem Persamaan Linear
Persaman adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan (relasi) sama dengan.
Sedangkan persamaan linear adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
satu atau berderajat satu. Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya
mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
Sistem persamaan linear ialah kumpulan dari persamaan-persamaan linear yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem persamaan linear adalah himpunan beberapa
persamaan linear yang saling terkait, dengan koefisien-koefisien persamaan adalah bilangan real.
Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus
dalam Sistem koordinat Kartesius.
Contoh grafik dari suatu persamaan
linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis
merah)
Bentuk umum untuk persamaan linear
adalah:
Dalam hal ini, konstanta m akan
menggambarkan gradien garis, dan konstanta
b merupakan titik potong garis dengan sumbu-
y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan
bukanlah persamaan linear
Sifat-sifat Persamaan Linear
a. Nilai persamaan tidak berubah, jika :
1) Kedua ruas ditambah atau dikurangi bilangan yang sama.
2) Kedua ruas dikalikan atau dibagi bilangan yang sama.
b. Suatu persamaan jika dipindahkan ruas, maka :
1) Penjumlahan berubah menjadi pengurangan dan sebaliknya.
2) Perkalian berubah menjadi pembagian dan sebaliknya.
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
Bentuk Umum Sistem Persamaan Linear
SPL dengan 2 variabel dari 2 persamaan, mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
SPL dengan 3 variabel dari 3 persamaan, mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
Bentuk Umum:
Contoh 2
o SPL dengan 2 variabel dari 2 persamaan
o SPL dengan 3 variabel dari 3 persamaan
Sistem Persamaan dengan n Variabel dan m Persamaan
Bentuk yang melibatkan variabel, yaitu
f (x1 , x2 , … , xn) = c
disebut persamaan dengan n buah variabel. Sistem persamaan adalah suatu sistem yang terdiri dari
dua atau lebih persamaan, yaitu
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
f1 (x1 , x2 , … , xn) = c1
f2 (x1 , x2 , … , xn) = c2
fm(x1 , x2 , … , xn) = cm
Sistem persamaan di atas disebut sistem persamaan dengan n buah variabel dan m persamaan.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan nilai yang memenuhi
secara serentak (simultan) semua persamaan-persamaan dari sistem tersebut dengan memperhatikan
domain atau daerah asalnya. Atau secara sederhana penyelesaian sistem persamaan linier adalah
menentukan titik potong dari dua persamaan linier.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
Ilustasi Grafik
Misalnya SPL 2 persamaan dengan 2 variabel
Masing-masing persamaan berupa garis lurus. Penyelesaiannya adalah titik potong kedua garis ini
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
Dikatakan tidak memiliki solusi jika persamaan garis yang menyusun system persamaan
linear itu sejajar tetapi tidak berimpit. Dikatakan memiliki satu solusi jika garis saling berpotongan.
Dan dikatakan memiliki tak hingga banyaknya solusi jika garis garis itu berimpit.
Metode penyelesaian suatu sistem persamaan linier, yaitu:
1. Subtitusi (Penggantian)
Prinsip yang dilakukan metode ini adalah dari salah satu persamaan linear kita buat nilai
eksplisit salah satu variabelnya terhadap variabel lainnya. Kemudian susbtitusi nilai eksplisit
variabel yang didapat ke dalam persamaan linear yang lainnya, sehingga diperoleh nilai variabel
yang diinginkan. Artinya, kita menyatakan variabel yang satu ke dalam variabel lain pada suatu
persamaan atau dengan kata lain mengubah salah satu persamaan dalam bentuk x atau y.
Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dengan cara subtitusi dari sistem persamaan:
2x – y = 4 dan x + y = 5 untuk x, y ∈ R!
Penyelesaian :
2x – y = 4 ……………. ( Pers.1 )
x + y = 5 ……………. ( Pers.2 )
Dari persamaan (1), 2x – y = 4 dapat diubah menjadi y = 2x – 4.
Kemudian nilai y disubstitusikan pada persamaaan (2).
Sehingga diperoleh :
x + y = 5 ↔ x + 2x – 4 = 5
↔ 3x – 4 = 5
↔ 3x = 5 + 4
↔ 3x = 9
↔ x=3
Nilai y diperoleh dengan menyubstitusikan nilai x = 3 pada persamaan (1) atau (2) sehingga
diperoleh :
2x – y = 4 ↔ 2 x 3 – y = 4
↔ 6–y=4
↔ y=4–6
↔ y = -2
Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan lineartersebut adalah {(3,2)}
2. Eliminasi (Pelenyapan)
Metode eliminasi adalah salah satu metode yang sederhana, yaitu dengan cara menghilangkan
suatu atau beberapa variabel dari semua persamaan yang lain, sehingga diperoleh nilai dari
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
variabel yang kita inginkan. Mengeliminasi atau melenyapkan salah satu variabel dan variabel
yang akan dieleminasi harus mempunyai koefisien yang sama.
Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dengan cara eliminasi dari sistem persamaan: 2x + 3y
= 13 dan x - y = -1 untuk x, y∈ R !
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,3)}
3. Campuran (Eliminasi-Subtitusi)
Cara eliminasi-subtitusi adalah dengan menggabungkan antara metode eliminasi dan metode
subtitusi atau sebaliknya.
Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dengan cara eliminasi dan subtitusi dari sistem
persamaan: 2x + 3y = 13 dan x - y = -1 untuk x, y∈ R !
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,3)}
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
4. Determinan
Misal persamaan pada soal sebelumnya yaitu 3x-2y=7 dan 2x+4y=10 akan diselesaikan dengan
cara determinan:
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan
pasangan (3,1)
5. Grafik
Mencari titik potong pada masing – masing persamaan
Untuk 2x + 3y = 13
Jika x = 0 maka y = 13/3, titiknya (0,13/3)
Jika y = 0,maka x = 13/2,titiknya (13/2,0)
Untuk x – y = -1
jika x = 0, maka y = 1, titiknya (0,1)
jika y = 0, maka x = -1, titiknya (-1,0)
Aljabar Linear 1/Tugas 1/Mario Jaya M. Jusman/1311041016/Pendidikan Matematika/UNM
Dari gambar di atas dapat di simpulkan bahwa penyelesaian dari SPL dengan grafik merupakan
titik potong dari kedua garis persamaannya. Jadi HP = {2,3}