Alitha Rachma Makalah Spss

download Alitha Rachma Makalah Spss

of 25

description

berbagi bersama

Transcript of Alitha Rachma Makalah Spss

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAIKAN KADAR KOLESTEROL DARAHAlitha Rachma Oktavia102010278Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510E-mail: [email protected]

AbstrakKolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Banyaknya efek buruk yang dihasilkan oleh kolesterol mendorong pencarian faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kolesterol di dalam darah. Dari berbagai faktor yang berpengaruh diambil beberapa faktor, antara lain umur, jenis kelamin, Hb, minum teh, minum kopi, dan aktivitas fisik. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara umur, jenis kelamin, Hb, minum teh, minum kopi dan aktivitas fisik terhadap peningkatan kolesterol. Metode penelitian yang dipakai adalah kros sektional dengan pengambilan sampel secara simple random sampling pada lansia usia diatas 60 tahun di wilayah A pada tanggal 26 juli 2015. Variabel terikatnya adalah kolesterol, sedangkan variabel bebasnya adalah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, minum teh, minum kopi dan Hb. Hubungan antara variabel bebas dan terikat di analisa menggunakan metode Fisher dan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil yang didapat adalah jumlah sampel yang didapat adalah 54 lansia yang berusia diatas 65 tahun setelah dianalisis ternyata terdapat hubungan antara kolesterol dengan minum kopi.Kata kunci : umur, jenis kelamin, minum teh, minum kopi, aktivitas fisik, hemoglobinAbstractCholesterol is a fat molecules in the cell is divided into LDL, HDL, the total cholesterol and triglyceride. Cholesterol actually is a form of fat component. Many stock exchange principles that produced by cholesterol encouraging factors that can lead to the increase cholesterol in the blood. From various factors that influence taken a number of factors, among others age, gender, Hb, drinking tea, coffee, and physical activity. The purpose will be done this research is to find a relationship between the ages, gender, Hb, drinking tea, coffee and physical activity to increase cholesterol. Research method is kros sektional with samples taking a simple random sampling in old age above 60 years in the region A on July 26, 2015. Dependent variable is cholesterol, Independent variable is age, gender, physical activity, drinking tea, coffee and Hb. Relations between the free and bound in analysis using methods Fisher and Kolmogorov Smirnov with using a program SPSS 16.0. Results obtained is the number of sample that acquired 54 senior citizens aged above 65 years after analyzed it turns out that there is a relationship between cholesterol by drinking coffee.Key words : Age, gender, drinking tea, drinking coffe, physical activity, hemoglobin

PendahuluanKolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.1-3

Tinjauan PustakaPengertian KolesterolKolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.1Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks. Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.1-4 Jenis KolesterolAda beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui. 1. Kolesterol LDL (low density lipoprotein)Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama dalam pengobatan

2. Kolesterol HDL (high density lipoprotein)Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas.5,6

Penyebab Kolesterol Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada yang pernah mengalami kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab Kolesterol Tinggi. Sebelum kita bahas mengenai Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke. Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh dunia.Penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.1. Makanan sehari-hariKolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol.Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih.Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh.Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.

2. Berat badanBerat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).3. Kurang bergerakTubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).4. Umur dan jenis kelaminSetelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.5. Penyakit tertentuBisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.6. Sejarah keluargaJika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.7. MerokokMerokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.7-8

Cara Mengontrol Kolesterol Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri pnting pula diperhatikan untuk terpantau harus diangka yang tetap rendah.Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 239 mg/dl Tinggi > 240 mg/dl2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 129 mg/dl Perbatasan tinggi 130 159 mg/dl Tinggi 160 189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/d3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dlRisiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan.4,6,7,8Metode PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kolesterol dalam darah. Populasi yang di perlukan adalah lansia yang berusia diatas 60 tahun. Penelitian kali ini melakukan pengambilan sample secara simple random sampling, yaitu semua lansia berusia diatas 60 tahun yang tinggal di wilayah A dengan kriteria inklusi dan eksklusi dalam satu kali pengumpulan data. Kriteria eksklusi yaitu umur, jenis kelamin, Hb, aktivitas fisik, minum teh, dan minum kopi serta pengumpulan data di,lakukan pada tanggal 26 juli 2015 yang setuju untuk ikut dalam penelitian. Sedangkan kriteria inklusi yaitu kadar kolesterol total dalam darah. Data yang perlu dicatat adalah meliputi umur lansia, jenis kelamin, hemoglobin, aktivitas fisik, riwayat mengkonsumsi kopi dan teh, serta kadar kolestrol. Umur lansia selain dijadikan data numerik, juga diubah menjadi data kategorik tipe nominal, yaitu =65 tahun. Hemoglobin juga selain digunakan dalam bentuk numerik, juga diubah menjadi data kategorik tipe nominal, yaitu =11,5 mg/dL. Kolesterol juga selain digunakan dalam bentuk numeric, juga diubah menjadi data kategorik tipe nominal, yaitu =200 mg/dL. Kriteria aktivitas dibuat menjadi data kategorik nominal, yaitu berat dan sedang. Kriteria jenis kelamin dibuat menjadi data kategorik nominal, yaitu laki-laki dan perempuan. Sedangkan untuk data minum kopi dan minum teh dibuat menjadi data kategorik ordinal, yaitu setiap hari, kadang-kadang, dan tidak minum.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, hemoglobin, aktivitas fisik, minum teh, dan minum kopi. Sedangkan, variabel terikatnya adalah kolesterol. Hipotesis yang digunakan adalah tidak ada hubungan antara peningkatan kolesterol dalam darah dengan umur, jenis kelamin, hemoglobin, aktivitas fisik, minum teh, dan minum kopi (Ho). Penganalisaan data menggunakan program SPSS versi 16, dan penolakan atau penerimaan hipotesis dengan melihat signifikansinya. Hubungan kolesterol yang di kategorikan dihubungkan dengan umur, jenis kelamin, hemoglobin, aktivitas fisik, minum teh, dan minum kopi dilakukan analisis dengan menggunakan Fishers atau Kolmogoroc Smirnov tergantung kriteria metode yang terpenuhi atau tidak.9-10

Hasil PenelitianSampel yang didapatkan adalah 54 lansia di wilayah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 54 lansia tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1 kriteria sampel yang didapatkan. Jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Umur lansia juga lebih banyak yang berusia 60-65 tahun daripada yang berusia >=65 tahun. Hemoglobin >=11,5 mg/dL lebih banyak daripada yang =200 mg/dL lebih banyak dibandingkan