alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk...

26

Transcript of alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk...

Page 1: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 2: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 3: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 4: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 5: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 6: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 7: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Frekuensi pernafasan dalam batas normal 16-20 kali/menit

a. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) jika frekuensi

pernafasan ≥28 kali/menit

b. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) jiska

frekuensi pernafasan 26-28 kali/menit

c. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) jika frekuensi

pernafasan 24-25 kali/menit

d. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) jika frekuensi

pernafasan 21-23 kali/menit

e. Tidak ada deviasi /normal skala (5) jika frekuensi pernafasan 16-20

kali/menit

2. Suara nafas tambahan

a. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) suara nafas tambahan

terdengar jelas saat ekspirasi

b. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) terdapat

suara nafas tambahan saat ekspirasi namun tidak terdengar jelas

c. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) suara nafas tambahan

terdengar jelas bila menggunakan stetoskop

d. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) suara nafas tambahan

terdengar berkurang dengan menggunakan stetoskop

e. Tidak ada deviasi /normal skala (5) suara nafas berkurang/tidak

ada.

Page 8: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

3. Kemampuan untuk mengeluarkan sekret

a. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) klien tidak mampu

mengeluarkan secret, akumulasi secret berlebih, secret tertahan

sehingga tidak dapat dikeluarkan

b. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) klien mulai

mampu mengeluarkan secret, akumulasi secret berlebih, secret

yang tertahan sehingga sulit untuk dikeluarkan

c. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) klien mampu

mengeluarkan secret dengan tekhnik batuk efektif dengan

bimbingan perawat, akumulasi secret berkurang, sekret sedikit

mudah dikeluarkan

d. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) klien mampu

mengeluarkan secret dengan tekhnik batuk efektif secara mandiri,

akumulasi secret berkurang, secret mudah dikeluarkan

e. Tidak ada deviasi /normal skala (5) klien sangat mampu

mengeluarkan secret dengan tekhnik batuk efektif secara mandiri,

akumulasi secret berkurang/tidak ada

Page 9: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

Lampiran 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BATUK EFEKTIF

A. Pengertian

Batuk efektif adalah aktivitas perawat untuk membersihkan sekresi

pada jalan nafas, yang bertujuan untuk meningkatkan mobilisasisekresi

dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi (Mutaqin, 2008). Sedangkan

menurut (kapuk, 2012) batuk efektif merupakan latihan mengeluarkan

secret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan cara

dibatukkan.

B. Tujuan

Untuk membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret,

mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laboratorium dan

mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret. (Mardiyono, S 2016).

C. Alat dan Bahan

1. Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk.

2. Bantal untuk penyangga

3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup

4. Tissue

5. Air minum

D. Prosedur Pelaksanaan

1. Tahap pra interaksi : mengece program terapi, menyiapkan alat dan

bahan, mencuci tangan

Page 10: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

2. Tahap orientasi : memberi salam dan sapa nama pasien, bina hubungan

saling percaya dengan pasien, menjelaskan tujuan dan prosedur

pelaksanaan serta menanyakan persetujuan/kesiapan pasien.

3. Tahap kerja :

a) Jaga privasi klien dan pasang sampiran bila perlu

b) Anjurkan pasien minum air putih terlebih dahulu sebelum

dilakukan latihan.

c) Atur posisi klien dengan posisi duduk dan dapat menyamgga

punggung dengan bantal, atur bagian atas tubuh dengan sikap yang

lentur

d) Jika abdomen terasa nyeri saat bernafas, dapat diletakkan bantal

pada bagian depan abdominal

e) Anjurkan klien untuk bernafas pelan dan dalam 2-3 x melalui

hidung kemudian mengeluarkan secara pasif melalui mulut

f) Instruksikan klien untuk bernafas dalam, kemudian mintalah pada

klien untuk menahannya selama 1-2 detik, dan lakukan batuk

dengan menggunakan otot abdominal dan otototot bantu

pernafasan lainnya

g) Instruksikan klien untuk batuk dengan menggunakan seluruh isi

pernafasan (bukan menggunakan isi akhir pernafasan dalam).

h) Anjurkan klien untuk melakukan 2x batuk (kasar) supaya

didapatkan aliran deras dalam saluran pernafasan selama ekshalasi.

i) Evaluasi respons klien untuk melakukan batuk.

Page 11: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

j) Buang sekresi atau lendir pada tempat yang disediakan

k) Evaluasi karakteristik sekresi untuk memastikan yang di keluarkan

adalah lendir dan bukan saliva (air liur).

4. Tahap evaluasi :

Melakukan evaluasi tindakan, berpamitan dengan klien

Page 12: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI

Nama : Ny. N

Umur : 44 Tahun

No. RM : 160273

Berdasarkan Deviasi Kriteria Hasil

No Instrumen

Penelitian

Hari

ke-1

Hari

ke-2

Hari

ke-3

Hari

ke-4

Hari ke-5

1 Frekuensi

Pernapasan

Deviai

berat

skala 1

Deviasi

cukup

berat

skala 2

Deviasi

sedang

skala 3

Deviasi

ringan

skala 4

Tidak ada

deviasi/norm

al

2 Suara nafas

tambahan

Deviasi

sedang

skala 3

Deviasi

sedang

skala 3

Deviasi

ringan

skala 4

Deviasi

ringan

skala 4

Tidak ada

deviasi/norm

al

3 Kemampuan

untuk

mengeluarkan

secret

Deviai

berat

skala 1

Deviasi

cukup

berat

skala 2

Deviasi

sedang

skala 3

Deviasi

ringan

skala 4

Tidak ada

deviasi/norm

al

Keterangan :

1. Frekuensi pernafasan dalam batas normal 16-20 kali/menit

Page 13: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

f. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) jika frekuensi pernafasan ≥28

kali/menit

g. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) jiska frekuensi

pernafasan 26-28 kali/menit

h. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) jika frekuensi pernafasan

24-25 kali/menit

i. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) jika frekuensi pernafasan 21-

23 kali/menit

j. Tidak ada deviasi /normal skala (5) jika frekuensi pernafasan 16-20

kali/menit

2. Suara napas tambahan berkurang atau tidak ada

a. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) suara nafas tambahan terdengar

jelas saat ekspirasi

b. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) terdapat suara

nafas tambahan saat ekspirasi namun tidak terdengar jelas

c. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) suara nafas tambahan

terdengar jelas bila menggunakan stetoskop

d. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) suara nafas tambahan

terdengar berkurang dengan menggunakan stetoskop

e. Tidak ada deviasi /normal skala (5) suara nafas berkurang/tidak ada.

Page 14: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

3. Kemampuan untuk mengeluarkan secret

a. Deviasi berat dari kisaran normal skala (1) klien tidak mampu

mengeluarkan secret, akumulasi secret berlebih, secret tertahan

sehingga tidak dapat dikeluarkan

b. Deviasi yang cukup berat dari kisaran normal skala (2) klien mulai

mampu mengeluarkan secret, akumulasi secret berlebih, secret yang

tertahan sehingga sulit untuk dikeluarkan

c. Deviasi sedang dari kisaran normal skala (3) klien mampu

mengeluarkan secret dengan tekhnik batuk efektif dengan bimbingan

perawat, akumulasi secret berkurang, sekret sedikit mudah dikeluarkan

d. Deviasi ringan dari kisaran normal skala (4) klien mampu

mengeluarkan secret dengan tekhnik batuk efektif secara mandiri,

akumulasi secret berkurang, secret mudah dikeluarkan

e. Tidak ada deviasi /normal skala (5) klien sangat mampu mengeluarkan

secret dengan tekhnik batuk efektif secara mandiri, akumulasi secret

berkurang/tidak ada

Page 15: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI

Nama : Ny. N

Umur : 44 Tahun

No. RM : 160273

No Instrumen

Penelitian

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-

5

1 Status

oksigenasi

Tidak

diberikan

oksigen

Pemberian

oksigen

nasal

kanul

5L/menit

Pemberian

oksigen

nasal

kanul

3L/menit

Pemberian

oksigen

nasal

kanul

2L/menit

Tidak

diberika

n

oksigen

2 Frekuensi

Pernapasan

30x/menit 26x/menit 24x/menit 22x/menit 20x/men

it

3 Kemampua

n untuk

mengeluark

an secret

Klien

tidak

mampu

Klien

mulai

mampu

Klien

mampu

dengan

bimbingan

perawat

Klien

mampu

secara

mandiri

Tidak

ada

batuk

4 Suara nafas

tambahan

Ronkhi

(+)

Ronkhi

(+)

Ronkhi

(+)

Ronkhi

(+)

Tidak

ada

suara

napas

tambaha

n

Page 16: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 17: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 18: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 19: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 20: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 21: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 22: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 23: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 24: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 25: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur
Page 26: alisda fix.… · Tempat tidur yang bisa untuk posisi fowler atau tempat duduk. 2. Bantal untuk penyangga 3. Pot pembuangan sputum yang memiliki tutup 4. Tissue 5. Air minum D. Prosedur

DOKUMENTASI

Gambar 1. melakukan pemberian inhalasi (hari petama)

Gambar 2. Memberikan HE tentang penggunaan oksigen (hari pertama)

Gambar3. Mengauskultasi bunyi napas (hari kedua)