Aliran Linguistik Arab

29
ALIRAN LINGUISTIK ARAB (PERIODE BAGHDAD) A. Sejarah Masuknya Gramatika Ke Baghdad Perkembangan gramatika Arab melaju sangat pesat. Jika ditelusuri alur perkembangannya bermula dari kota Başrah dan menuju kota Kufah, lalu muncul terminologi gramatika mażhab Başrah dan mażhab Kufah. Selanjutnya, pusat pembelajaran gramatika merambah ke kota Baghdad. Sebagai ibukota dinasti Abasiyah, Baghdad bagaikan gadis yang menarik hati bagi siapapun. Kenyamanan dan kemegahan duniawi yang dijanjikan Baghdad selalu menarik para ilmuwan untuk singgah, termasuk di antaranya para linguis bahasa Arab. Ahli gramatika Kufah merupakan pendatang pertama kali ke Baghdad ini. Al-Kisāiy datang ke sana dengan membawa ajaran-ajaran ataupun pendapat-pendapat ahli gramatika mażhab Kufah. Ketika mendengar kabar kedatangan Al-Kisāiy, khalifah Al-Mahdi, yang berkuasa saat itu, menyambut hangat kedatangannya dan memberinya posisi yang dekat dengan khalifah sebagai pendamping anaknya, Harun Al-Rasyid. i Faktor utama masuknya para linguis Arab dari Kufah dan Basrah ke Baghdad antara lain karena lingkungan dan pola hidup Baghdad siap menerima kedatangan ulama Kufah dan Basrah dengan gramatika dan ilmu bahasa yang dibawanya. Di samping itu, para ulama Kufah maupun khalifah Baghdad ingin menjadikan Baghdad sebagai kota ilmu. Pada waktu itu Baghdad baru menjadi kota kerajaan dan belum menjadi kota [ Type text ] Page 1

description

Macam - macam

Transcript of Aliran Linguistik Arab

ALIRAN LINGUISTIK ARAB (PERIODE BAGHDAD)A. Sejarah Masuknya Gramatika Ke BaghdadPerkembangan gramatika Arab melaju sangat pesat. Jika ditelusuri alur perkembangannya bermula dari kota Barah dan menuju kota Kufah, lalu muncul terminologi gramatika mahab Barah dan mahab Kufah. Selanjutnya, pusat pembelajaran gramatika merambah ke kota Baghdad. Sebagai ibukota dinasti Abasiyah, Baghdad bagaikan gadis yang menarik hati bagi siapapun. Kenyamanan dan kemegahan duniawi yang dijanjikan Baghdad selalu menarik para ilmuwan untuk singgah, termasuk di antaranya para linguis bahasa Arab. Ahli gramatika Kufah merupakan pendatang pertama kali ke Baghdad ini. Al-Kisiy datang ke sana dengan membawa ajaran-ajaran ataupun pendapat-pendapat ahli gramatika mahab Kufah. Ketika mendengar kabar kedatangan Al-Kisiy, khalifah Al-Mahdi, yang berkuasa saat itu, menyambut hangat kedatangannya dan memberinya posisi yang dekat dengan khalifah sebagai pendamping anaknya, Harun Al-Rasyid. [endnoteRef:1] [1: Ketika khalifah Al-mahdi mangkat dan digantikan dengan anaknya Harun Al-Rasyid, Al-Kisiy diangkat menjadi guru bagi kedua putra khalifah, Al-Amin dan Al-Makmun. Karena telah memasuki usia lanjut dan tubuhnya sering sakit-sakitan, maka tugas Al-Kisiy sebagai guru kedua putra khalifah pun digantikan oleh salah seorang sahabatnya, Ali Bin Al-Mubarak Al-Amar. Demikianlah, Al-Kisiy mampu mengokohkan gramatika mahab Kufah di kota Baghdad. Beliau beruntung mendapatkan posisi sebagai menteri pada masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid. Posisi ini semakin mengukuhkan beliau dalam menguasai diskusi dan dialog pada forum-forum diskusi keilmuan di Baghdad, sebagaimana yang terjadi dalam diskusi Al-Kisiy dan imam Barah Sibawaih, yang dikenal dengan diskusi Masalah Al-Zunburiyah. Setelah Al-Kisiy dan al-Amar, Yaya Bin Ziyad Al-Farra pun pergi ke Baghdad. Beliau diundang sebagai guru putra khalifah Al-Makmun. Di sana dia mendapatkan penyambutan dan penghormatan yang besar. Para khalifah di Baghdad sangat menghormati para ulama. Di sini pemerintah berusaha merangkul para ulama untuk mengubah paradigma rakyat Baghdad pada umumnya yang pada saat itu rakyat Baghdad lebih menyukai hal-hal yang bersifat konyol, mendengarkan kisah-kisah aneh dan lelucon, mengabaikan hal-hal prinsipiil dalam ilmu maupun agama, dan lebih mempertahankan hal-hal furu cabang daripada yang uul pokok. Misi utama pemerintah adalah menjadikan Baghdad sebagai kota ilmu, untuk mengukuhkan negara dan menguatkan pemerintahan. Pemerintah melihat para ulama Kufah sejalan dengan misi ini dan terbukti para ulama Kufah mampu mempengaruhi Baghdad.]

Faktor utama masuknya para linguis Arab dari Kufah dan Basrah ke Baghdad antara lain karena lingkungan dan pola hidup Baghdad siap menerima kedatangan ulama Kufah dan Basrah dengan gramatika dan ilmu bahasa yang dibawanya. Di samping itu, para ulama Kufah maupun khalifah Baghdad ingin menjadikan Baghdad sebagai kota ilmu. Pada waktu itu Baghdad baru menjadi kota kerajaan dan belum menjadi kota ilmu. Ilmu-ilmu yang dikembangkan di Baghdad merupakan transformasi keilmuan dari tempat lain. Semua orang mempunyai keinginan kuat untuk mengukuhkan negaranya, menguatkan pemerintahnya, dan mendedikasikan dirinya secara total dan menjadi pelayan dinasti Abbasiyah. Kenyamanan hidup yang dirasakan para ulama Kufah berupa sambutan baik khalifah ini menarik perhatian para ulama Barah untuk mencoba masuk ke kota Baghdad juga. Beberapa ulama Barah pun akhirnya datang ke Baghdad, di antaranya Al-Mubarrid. Dia mendirikan forum-forum kajian linguistik dan gramatika Arab di masjid-masjid Baghdad. Meski mendapat pertentangan dari ulama Kufah Abi Al-Abbas alab dan para pengikutnya, Al-Mubarrid tetap menjalankan aktiftasnya. Bahkan dia mampu menandingi keilmuan para ulama Kufah ini.[endnoteRef:2] [2: Pertentangan tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak awal bertemunya Sibaweih dengan Kisiy yang dikenal dengan peristiwa az-zunburiyah.]

Demikianlah, kedua ahli gramatika Arab ini bertemu di Baghdad. Mahab Barah dimotori oleh Al-Mubarrid, sedangkan mahab Kufah dimotori oleh alab. Masing-masing kelompok mempertahankan pendapatnya dan berusaha menyebarluaskan ajarannya disertai argumentasi dengan bukti-bukti yang kuat untuk dapat menjatuhkan kelompok lainnya. Tak heran, sering terjadi diskusi-diskusi maupun perdebatan ilmiah di antara mereka. Perbedaan pendapat inilah yang memicu perpecahan di antara para ulama di Baghdad. [endnoteRef:3] [3: Keadaan ini berlangsung hingga pertengahan abad ke-3H. Terlepas dari semua itu, kita menghormati mereka semua, karena ulama adalah pewaris para nabi. Yang terpenting bagi kita adalah mengambil manfaat dari keilmuan mereka, pendapat-pendapat positifnya, dan bukan memperkeruh keadaan dengan membuat perdebatan itu menjadi perseteruan. ]

B. Beberapa Pemikiran Gramatika Mahab BaghdadBeberapa pokok pemikiran yang ditawarkan oleh mahab Bagdad ditinjau dari pemikiran ulama mahab terdahulu adalah sebagai berikut:1. Permasalahan-permasalahan yang diterima Mahab Baghdad dari Mahab Kufah:a. Nomina madar berperilaku sebagaimana verbanyab. Penggunaan balha untuk itinc. Analog hukum mutan dikedepankan seperti muatn minhu, maka al-muan' minhu diakhirkan menjadi badal kulli pengganti keseluruhan karena hal itu merupakan m urda bih al-khsd. Dibolehkannya nid al-muarraf dengan () dalam pemilihan tanpa tersambung kepadanya dengan () atau isim isyrah nomina penunjuke. Peniadaan tanwin pada al-manquu al-mamnu minas arf dengan tetap menggunakan fathah dalam posisi jar genitif.f. Menggunakan bentuk jamak dalam adad penghitungan.2. Kaidah-kaidah yang diterima mahab Baghdad dari mahab Barah adalah Fungsi madar sebagaimana verbanya, seperti dalam al-Quran: Kaidah-kaidah yang disimpulkan sendiri oleh mahab Baghdad:a. Membolehkan pentarifan l, seperti dalam syair: b. Membolehkan peniadaan pemisahan antara () al-mukhaffafah dan fl al-mutaarrif, seperti: c. Membolehkan Bin ism () dengan arf hubungan keterangan dan al-jarr, seperti: d. Mengikuti posisi maf alih tanpa menyebutkan aslinya. Misalnya: e. Kalimat cercaan ,, ,, takdirnya adalah nab

C. Ulama-Ulama Gramatika Mahab BaghdadTokoh-tokoh linguistik dalam mahab Baghdad merupakan linguis yang terus berusaha memadukan dan mengkompromikan dua aliran sebelumnya. Di samping itu, mereka juga memiliki buah pemikiran yang original sebagai bukti kajian mereka terhadap gramatika dan juga karakteristik mereka yang membedakannya dengan mahab sebelumnya.Linguis mahab Baghdad ini terbagi menjadi tiga generasi utama. Setiap generasi memiliki tokoh-tokoh yang banyak, tidak seperti yang terdapat pada mahab Barah dan Kufah. Pemilahan generasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Generasi PertamaGenerasi pertama mahab Baghdad merupakan linguis yang menuntut ilmu kepada ulama di Barah dan juga Kufah. Mereka mencoba untuk mengkombinasikan kedua mahab tersebut, walaupun warna kefanatikan terhadap salah satu mahab masih terasa dan sering kali mempengaruhi pemikiran para linguis ini.Para ulama Baghdad generasi pertama adalah: a. Abu Mus Al-Hmi ( - 305 H)Nama lengkapnya adalah Abu Mus Sulaimn Bin Muhammad Bin Muhammad Bin Ahmad. Ia berguru garamatika kepada Abu al-Abbs alab selama 40 tahun dan ia termasuk murid terpandai disbanding dengan yang lainnya. Disamping itu, ia juga banyak belajar gramatika dari ulama Barah sehingga ia dapat menggabungkan antara pemikiran-pemikiran gramatika Barah dan Kufah. Di antara murid-muridnya adalah Abu Amru az-Zhid dan Abu Jafar al-Asybihniy.Ia sangat fanatik kepada pemikiran ulama Kufah, sampai suatu saat, ketika alab berkata: Al-Farr telah meninggal dunia dan di bawah kepalanya terdapat kitab Sibawaih. Abu Mus al-Hmi berdiri di hadapan alab seraya berkata: Sesungguhnya Farr tidak meninggalkannya karena ia (Sibawaih) pun mengikuti kesalahannya.[endnoteRef:4] Di antara karyanya adalah: Khalqu- al-Insn, As-Sabaq wa An-Nidll, An-Nabt, Al-Wusy, dan Mukhtaar f An-Nawi. Al-Hmi wafat pada tahun 305H di Baghdad.[endnoteRef:5] [4: Kefanatikannya yang kontras terhadap ahli gramatika dari Barah telah menghilangkan akalnya , terlebih lagi kepada Sibawaih. Ibn Kisn berkata: Aku telah melihat dalam mimpi sekelompok Jin dimana mereka sedang berdiskusi tentang berbagai macam ilmu, maka akupun bertanya kepada mereka: Kepada siapakah kalian berpegang dalam gramatika? Merekapun menjawab: Kepada Sibawaih. Aku memberitahukan hal itu kepada alab dan ketika itu Abu Mus al-Hmi ada bersamanya, mendengar hal yang demikian, marahlah al-Hmi dan berkata: Benarlah, bahwa sesungguhnya Sibawaih adalah syetan dajjal, karena itu para jin condong dan berpegang padanya. Mendengar itu Abu al-Abbas alab hanya terdiam.] [5: alah Rawway , hlm: 449]

b. Ibn Kisn ( - 299H)Nama aslinya adalah Abu al-asan Muhammad Bin Ahmad Bin Muhammad Bin Kisn. Ia belajar gramatika kepada al-Mubarrid dan alab. Ia dikenal sebagai ulama gramatika yang mengetahui dan hafal pemikiran-pemikiran Nuat dari kedua mahab Barah dan Kufah. Oleh karena itulah, majlis forumnya selalu dipenuhi para pemimpin, bangsawan, dan rakyat jelata, yang semuanya sama dalam pandangannya. Walaupun ia sangat memahami pemikiran mahab Barah dan Kufah, namun dalam gramatika ia lebih cenderung kepada pemikiran mahab Kufah. Hal ini berdasarkan perkataan Yaqut: Aku pergi kepada Ibn Kisn untuk membaca kitab Sibawaih di hadapannya, kemudian ia melarang dan berkata: Pergilah kepada ahlinya dan ia menunjuk kepada az-Zujj.[endnoteRef:6] Ia wafat pada hari Jumat pada bulan ulhijjah tahun 299 H. Yquut mengatakan bahwa ia wafat pada tahun 320 H. [6: Ibn Kisn meninggalkan beberapa karya tulis yang bermanfaat berbagai disiplin linguistik Arab yang berbeda-beda, diantaranya: Mukhtasar f An-Nawi, Asy-Syd f An-Nawi, Al-Muakkar wa al Muanna, Kitab Al-Fil wa al-Mafl Bih, Kitab Al-Maqr wa al-Manq, Kitab Al-Hiji , Al-Muhaab, Al-Mukhtr f Ilali an-Nawi, Al-Almt, dan Al-Masil Al Mahabi an-Nawiyyn min m Ikhtalafa fhi al-Bariyyn wa al Kfyyn. Dalam ilmu arf: Kitab At-Tarf. Dalam ilmu al-Quran: al-Burhn, Mani al-Qurn, kitab al-Qirat, al-Waqf wa al-Ibtid. Dalam ilmu adi: Gharbul adi dan Haqiq. Dalam ilmu sastra: Ghalu adabil ktib, dan Mabh al-kitb.]

c. Ibn Syaqr ( - 317 H)Ia bernama Abu Bakar Ahmad Bin al-asan Bin al-abbas Bin al-Farj Bin Syaqr. Ia belajar gramatika kepada ulama Kufah dan Barah, kemudian menggabungkan keduanya. Di dalam mahab Baghdad ia segenerasi dengan Ibn Sirj dan meninggal dunia pada bulan afar tahun 317 H. Karya tulisnya: Mukhtaar f an-Nawi, al-Maqr wa al Mamdd, serta al-Muakkar wa al Muanna.[endnoteRef:7] [7: alah Rawway, hlm: 449]

d. Ibn Al-Khiy ( - 320 H)Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad Bin Muhammad Bin Manuur Bin al-Khiy. Ia berasal dari Samarkand dan datang ke Baghdad setelah wafatnya al-Mubarrid. Ia seorang tunarungu dan banyak meninggalkan karya tulis yang sangat bernilai dalam gramatika. Di antaranya: an-Nawu al-Kabir, al-Muqni, al-Mjaz. Wafat di Barah pada tahun 320H.e. Nufuwaih ( - 323 H) Nama aslinya ialah Abu Abdillah Ibrahim Bin Muhammad Bin Arafah Bin Sulaiman Bin al-Mughirah Bin abib Bin al-Mahlab Bin Abi afrah al-Akiy al-Azdariy al-Wasiy. Ia lahir di Wasi pada tahun 240 H. Ada yang mengatakan tahun 244H, dan 250H dan tinggal di Baghdad. Ia dinamakan Nufuwaih karena keburukan mukanya. Kemiripannya dengan nufi minyak tanah maka dijadikan namanya seperti Sibawaih karena hubungannya dengan gramatika.[endnoteRef:8] [8: Diriwayatkan dari Ibn Hayan al-Andalusy bahwa yang diberi sebutan seperti siqhah (bentuk) ini di antara tokoh gramatika ada enam orang saja yaitu: Sibawaih, Nufuwaih, Nuzruwaih, Bin Duruuwaih, Bin Khaluwaih, dan Bin Syahuwaih.]

Ia memperdalam gramatika kepada alab, al-Mubarrid, dan mendengar dari Muhammad Bin al-Jam dan Abdullah Bin Ihaq Bin Salm, dan Abu al-Madiniy, lalu ia mengkomBinasikan antara gramatika mahab Kufah dan Barah. Ia seorang yang baik hafalan al-Qurannya dan orang yang pertama kali membuka majlisnya di masjid masyarakat Anbar di Ghadwt. Di sisi lain ia ahli qirat riwayaAim. Nufuwaih meninggal dunia di Baghdad pada hari Rabu tanggal 6 afar tahun 323 H dan dimakamkan pada hari Kamis di Kuburan Pintu Kufah.Di antara pemikiran gramatikanya bahwa ia mengingkari adanya isytiqaq derivasi dalam bahasa Arab karena justru ia melihat adanya kerusakan di dalamnya. Karya-karyanya antara lain adalah: at-Trikh, al-Iqtiart, gharbu al-Qurn, al-Muqni f an-Nawi, al-Iin wa as-Syarthi f al-Qirat, al-Milhi, al-Aml, asy-Syahdt, al-Madr, al-Qawfy, ar-Radd al Man Zaama Anna al-Arab Tasytaqqu al-Kalm Badluh min Badlin, dan lain-lainnya.f. Ibn al-Anbry ( - 327 H)Ia bernama lengkap Abu Bakar Muhammad Bin Abi Muhammad al-Qasim Bin Muhammad Bin Bisyr Bin al-asan Bin Bayn Bin Samah Bin Farwah Bin Qan Bin Dlimah al-Anbary. Ia dilahirkan pada hari Ahad bulan Rajab tahun 271H. Ia tinggal bersama orang tuanya yang berasal dari Anbar, Baghdad. Ia sangat mencintai ilmu. Ibn al-Anbri belajar ilmu sastra dan periwayatan dari orangtuanya dan dari Abi Jafar Ahmad Bin Abd, sedangkan dalam gramatika ia berguru kepada alab. Ia seorang yang sangat cepat menghafal dan cepat sekali menjawab jika diajukan pertanyaan kepadanya. Abu Ali al-Qliy mengatakan bahwa Abu Bakar Bin Al-Anbariy menghafal tiga ratus ribu bait syahid rumusan dalam bentuk bait syair dalam al-Quran. Pendapat lain mengatakan bahwa ia menghafal seratus dua puluh tafsir al-Quran beserta sanadnya urutan perawinya. Akan tetapi, al-Anbriy tidak berumur panjang. Ia meninggal dunia di bawah umur lima puluh tahun di Baghdad pada tahun 327H dan dimakamkan di rumahnya.[endnoteRef:9] [9: Karangannya dalam gramatika di antaranya adalah: adl-Dld, az-Zhir, al-Kf, al-Maqr wa al-Mamdd, al-Wdlih, al-Muwdlih, dan al-Muakkar wal-Muanna.]

g. Al-Akhfasy al-Aghar ( - 316H)Nama aslinya adalah Abu al-asan Ali Bin Sulaiman Bin Al-Fadlal. Ia berguru gramatika kepada alab, Al-Mubarrid, Al-Yazdi, Abi al-Ini, dan lain-lain. Ia belum sampai mencapai puncak kesempurnaannya dalam gramatika. Karya-karyanya antara lain: Syaru Kitbi Sibawaih, Tafsr Rislati Kitabi Sibawaih, at-Taniyah wa al-Jama, al-Muhaab f an-Nawi, al-Jarrd, dan al-Anw-i. Ia wafat di Baghdad pada bulan ulqadah tahun 316H pada usia kurang lebih 80 tahun.[endnoteRef:10] [10: alah Rawwaay, hlm: 466]

2. Generasi KeduaTokoh-tokoh pada generasi ini banyak belajar pada ulama Barah. Mereka mendalaminya kemudian melanjutkan kajiannya kepada ulama Kufah untuk mengetahui tempat berpijak masing-masing mahab sehingga mampu mengetahui duduk permasalahan di antara keduanya. Linguis generasi ini berusaha memadukan dua aliran secara merata tanpa ada ketimpangan dalam mengambil pokok pikiran. Dengan demikian, pemikiran-pemikiran mereka lebih netral dan berada dalam naungan mahab baru, yaitu mahab Baghdad.Di antara ulama Bagdad generasi kedua ini adalah sebagai berikut. a. Az-Zujj ( - 316H)Nama lengkapnya adalah Abu Ihaq Ibrahim Bin Muhammad Bin Sarr Bin Sahl az-Zujj. Dia dijuluki az-Zujj karena di masa kecilnya ia suka bermain kaca. Belajar gramatika kepada alab kemudian melanjutkan kepada al-Mubarrid. Karya tulisnya dalam bidang gramatika tertuang dalam beberapa buku, yaitu: Faaltu wa Afaltu, M Yanarif wa M L Yanarif, Syaru Abyti Sibawaih, an-Nawdir. Az-Zujj meninggal dunia di Baghdad pada tahun 316H pada usia 80 tahun.b. Ibn As-Sirj (.-316H)Abu Bakar Muhammad Bin Sarr Bin Sahl As-Sirj. Nama as-Sirj dikaitkan dengan keahlian membuat pelana kuda. Pengetahuannya tentang gramatika Arab didapatkan dari al-Mubarrid dan ia termasuk yang paling muda di antara murid-murid al-Mubarrid. Karena kecerdasan dan kepintarannya, al-Mubarrid cenderung kepadanya, lalu mendekatinya serta menerangkan segala sesuatu kepadanya, bertemu dalam diskusi-diskusi, dan membacakan kitab Sibawaih kepada as-Sirj. Di antara murid-muridnya adalah: Abu Said As-Sirf, Ali Bin Is ar-Rumni, Abu al-Qasim az-Zujji, dan Abu Ali al-Frisi. Ia meninggalkan beberapa karangan dalam ilmu linguistik, diantaranya adalah: al-Uul al Kabr, Jumlul Ul, al-Mjaz f an-Nawi, al-Isytiqq, Syaru Sibawaih, Itijju al-Qirah, al-Juml, dan lain-lain. As-Sirj wafat pada hari Ahad bulan ulhijjah tahun 316H.[endnoteRef:11] [11: Ibid, hlm: 472]

c. Az-Zujjy ( - 340H) Nama aslinya ialah Abu al-Qasim Abdu ar-Raman Bin Iq az-Zujjiy. Dia berasal dari amir, Nahwand. Ketika datang ke Baghdad ia masih kecil, kemudian memperdalam gramatika kepada Muhammad Bin al-Abbs al-Yazdi, Abu Bakar Bin Daraidiy, dan Abu Bakr Bin al-Anbriy. Dia melanjutkan studinya dalam bidang ini kepada Abu Ihaq Ibrahim Bin as-Sarr az-Zujj hingga ia menguasai imu gramatika . Lalu ia tinggal di Damaskus. Di antara murid-muridnya yaitu: Ahmad Bin Syarm an-Nawi dan Abu Muhammad Bin Abi Nasr. Ia merupakan pakar gramatika dan banyak melahirkan ahli gramatika. Beberapa karyanya yang terkenal: al-Juml, al-dlh f illi an-Nawi, Al-Kf, dan Syaru al-Alif wa al-Lm lil Mazniy.Ia meninggal dunia pada bulan Rajab di daerah abriyah tahun 340H.[endnoteRef:12] [12: Dikatakan juga bahwa ia meninggal pada tahun 338H dan juga 339H. Ibid, hlm: 475]

d. Mubramn ( - 345H)Abu Bakar Muhammad Bin Ali Bin Ismail al-Askariy. Ia belajar gramatika kepada al-Mubarrid, lalu kepada az-Zujj. Setelah ia mahir dan menguasai gramatika, banyak yang berguru kepadanya, di antaranya adalah Al-Frisi dan as-Sirf. Karya tulisnya: Syaru kitabi Sibawaih (tidak selesai), Syaru Syawhid Sibawaih, Syaru kitab al-Akhfasy, an-Nawu al-Majmu al al Ill, al-Uyn, at-Talqn, al-Majri, dan ifah Syukri al-Munim. Mubramn meninggal pada tahun 345 H.e. Ibn Duruyyah ( 258H 347H)Nama aslinya adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Jafar Bin Duruyah Bin al-Mirzabn atau juga biasa dipanggil Duruwaih. Ia lahir di Fasa, sebuah daerah di Persia, pada tahun 258H kemudian tinggal di Baghdad. Ia belajar gramatika kepada Al-Mubarrid dan alab, lalu belajar ilmu sastra kepada Ibn Qutaibah, ia juga meriwayatkan adi dari Daruquni. Dari beberapa karya tulisnya ada yang selesai dan ada yang tidak selesai. Karya-karyanya adalah: al-Irsyd f an-Nawi, Syarul Fah li a-alab, Muakkar wa al-Muanna dan lain-lain. Ibn Duruuyah meninggal dunia di Baghdad pada hari Senin bulan afar tahun 347H. 3. Generasi KetigaGenerasi ketiga ini merupakan generasi terakkir mahab Baghdad sehingga lebih dikenal sebagai ulama Bagdad al-mutakhkhirn. Linguis-liguis generasi ini adalah sebagai berikut.a. As-Sairfy (290H- 368H)Nama lengkapnya Abu Said al-asan Bin Abdillah Bin al-Marzabn. Lahir di irf tahun 290H. Ayahnya seorang Majusi bernama Bahzz, tetapi kemudian masuk Islam. Ia belajar al-Quran dan qiraat kepada Ibn Mujhid dan memperdalam linguistik kepada Ibn Duraid, sedangkan untuk gramatika ia berguru kepada Bin Sirj dan Abu Bakar Mubramn.Di antara karyanya adalah: Syaru Sibawaih, al Ft al-Wal wa al Qai, Akhbar an-Nawiyyin al-Bariyyn, al-Iqn f an-Nawi (tidak selesai). Ia wafat ketika alat antara uhur dan Aar pada hari Senin tanggal 2 Rajab tahun 368H dalam usia 84 tahun.[endnoteRef:13] [13: Ibid, hlm: 472]

b. Ibn Khluwaih (. 370H)Ia bernama Ab Abdullah Al- Husain Bin Ahmad Bin Khluwaih yang lahir dan besar di Hamdn. Ia belajar al-Quran kepada Ibn Majhid dan belajar gramatika dan sastra kepada Ibn Duraid, Nufthuwaih, Abu Bakr Bin Al-Anbry dan Ab Umar Az- Zhid. Di samping itu, ia juga belajar kepada As-Sairfy dan juga Ab Al Al- Frisy. Ia merupakan tokoh gramatika yang memiliki kemampuan berbahasa yang sangat hebat. Dalam perjalannya ia mencoba memadukan pemikiran dua mahab Barah dan Kufah walaupun pada dasarnya ia pendukung Kufah. Ia seorang ulama yang senang dengan Saif Ad-Daulah Ibn Hamdn. [endnoteRef:14] Ia meninggal pada tahun 370H di Aleppo. [14: sehingga ia dikatakan sebagai ulama yang memiliki kemampuan khusus dalam memahami dan mencerna karangan saif ad-daulah dengan baik. Ibid, hlm: 496]

c. Abu Ali Al-Frisy (288H 377H)Ia memiliki nama lengkap Ab Al Al-asan Bin Ahmad Bin Abdu Al-Ghaffr Bin Muhammad Bin Sulaimn Bin Abn. Ia dilahirkan di Bafas sebuah daerah yang terletak di wilayah Persia pada tahun 288H. Ia melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu, di antaranya adalah ke Bagdad dan belajar gramatika kepada Az-Zujj, Ibn Sirj, Mubramn, Al-Akhfasy A-aghr, dan Nufuwaih. Kemudian belajar bahasa kepada Ibn Duraid dan selanjutnya ia belajar kepada Ibn Al-Khiyth pada masa alaqt para ulama Baghdad al-Awwaliyyn. Setelah dari Baghdad ia melakukan perjalanan menuntut ilmu ke daerah Mul, Sym, dan juga Persia. Ia memiliki beberapa karangan yang sangat monumental, di antaranya adalah al-dlh f an-nawi yang berhubungan dengan gramatika dan juga al-Ighfl yang merupakan penjelasan Az-Zujj Many al-Quran. Di samping buku-buku gramatika, ia juga banyak mengarang buku yang berhubungan dengan ilmu tafsr, ilmu qirat, dan juga ilmu kalm.[endnoteRef:15] Ia meninggal di Bagdad pada hari ahad pada tanggal 17 Rabul Awwl tahun 377H. [15: Bukunya yang berhubungan dengan ilmu tafsir di antaranya adalah: kitb tafsr y ayyuh al-lana man i qumtum il a-alti. Dalam ilmu qirat adalah kitb al-hujjah f al qirat, kemudian dalam ilmu kalam adalah kitb at-tatabbu likalmi kitb aby aly aj-jubiy. Dalam gramatika ia juga banyak mengarang buku di samping yang sudah disebutkan, yaitu: at-takmilah, at-takirah, al-maqr wa al-mamdd, al-awmil al-miat, naqdlu al-hdr, syarkhu al-abyt al-muskilah al-Irb (al-dlh as-siry), mukhtaar awmil al-Irb, at-tarjamah, dan abytu al-many. Lihat: alah Rawwaay, hlm: 503-504]

d. Ar-Rumniy (396H 384H)Ia bernama Abu al-asan Ali Bin Is Bin Ali Bin Abdillah. Di antara julukannya adalah al-Warq, al-Ikhsydiy, tapi yang paling terkenal adalah ar-Rumny. Asalnya dari Sammaria Surra Man Ra- dan lahir di Baghdad pada tahun 396H. Belajar gramatika kepada bin Duraid dan az-Zujj. Yang berguru kepadanya antara lain: Abu al-Qsim at-Tanukhy dan Abu Muhammad al-Jauhary. Adapun karyanya dalam bidang gramatika yaitu: kitab al-Masil al-Mufradah f kitb Sibawaih, kitb al-Iijz f an-Nawi, kitb al-Mubtada f an-Nawi. Ia meninggal dunia pada tahun 384H.e. Ibn Jinniy ( 330H 392H)Ia adalah Abu al-Fath Umn Bin Jinni al-Muali. Kemungkinan namanya diambil dari bahasa Yunani yang ditaribkan, yaitu Gennaius karena ayahnya merupakan petinggi Romawi. Ia lahir di daerah Mul pada tahun 330H dan belajar di Universitas Mul hingga usaianya yang ke-16.[endnoteRef:16] Ia belajar gramatika kepada al-Mubarrid dan alab, keduanya merupakan ulama Barah dan Kufah. Di samping itu, ia juga belajar kepada Aly Al-Frisy dan Al-Mutanabby.[endnoteRef:17] Ia banyak menulis buku tentang gramatika, di antaranya adalah: Taqib f al-Arbiyyah, al-Muarrab, at-Talqn, Sirr Sin-ati al-Irb. Ia wafat pada tahun 392H di Baghdad. [16: alah Rawwaay, hlm: 508] [17: Pertemuannya dengan Aly Al-Farsy berlangsung di dalam kelas universitas Mul, di mana ketika itu Al-Frisy sedang berkunjung ke Mul untuk mengajar. Pada saat masuk ke dalam kelas ia mendapatkan Ibn Jinni belajar tentang qalb al-ww alifan () dan mengungkapkan argumentasinya mengenai kaedah tersebut kemudian ditolak oleh Al-Farisy. Pada saat itu Ibn Jinni masih muda dan menentang apa yang dikatakan oleh Al-Frisy tetapi ketika ia mengetahui bahwasannya orang yang ia tentang adalah al-frisy an-nahwi, ia meinta maaf dan belajar dan bersahabat dengannya sampai akhir hayat Al-Frisy. Sedangkan pertemuannya dengan Al-Mutanabby berlangsung di negara Saif Ad-Daulah Ibn Hamdn Khalb. ]

f. Ar-Rubiy ( 320H- 420H)Namanya adalah Abu Al-asan Ali Bin is Bin al-Farj Bin lih ar-Rubiy. Lahir di Syirz pada tahun 320H lalu pindah ke Baghdad untuk belajar gramatika kepada as-Sairfy kemudian kembali lagi ke Syirz dan belajar lagi kepada Abu Ali al-Frisiy selama 20 tahun, kemudian pulang ke Baghdad dan mendirikan majlis ilmu yang terkenal. Ia juga belajar kepada gramatikalis, seperti: Aly Ad-Daqqy, As-Samsamy, Ibn An-Nazaly, dan Ibn Asyras. Beberapa karya tulisnya dalam bidang gramatika, antara lain: Syaru al-dlh li Abi Ali al-Frisiy, Syaru Mukhtaar al-Jaramiy. Ia meninggal dunia pada tahun 420H di Baghdad.[endnoteRef:18] [18: Ibid, hlm: 516]

g. Ibn Burhn ( - 453H)Ia lahir di Akbar, bernama lengkap Abu Al-Qsim Abdul Whid Bin Ali Bin Umar Bin Ihaq Bin Ibrhim Bin Burhn. Setelah dewasa ia pergi ke Baghdad untuk belajar gramatika kepada ad-Daqiqiy, as-Samsamiy, dan Bin Asyrasy. Ia tidak meninggalkan banyak karya tulis kecuali satu kitab, yaitu: Syaru al-Ama li bin Jinniy. Ibn Burhn wafat di Baghdad pada tahun 453H.[endnoteRef:19] [19: Ibid, hlm: 518]

h. At-Tibrziy (421H- 452H)Abu Zakariya Yaya Bin Ali Bin Muhammad Bin al-asan Bin Muhammad Bin Mus Bin Busamiy asy-Syibzi nin Khatb at-ibrziy. Lahir di ibriz tahun 421H.Belajar gramatika kepada Abi al-Al al-Marriy kemudian kepada Ubaidillah ar-Raqiy, Bin Dahn, dan Bin Burhn. Karyanya yang terkenal adalah: Baynu Asrri as-Sunah dan Syaru al-Lama li bin Jinniy. Ia wafat mendadak pada hari selasa pada tahun 452H di Baghdad dan dimakamkan di Bb Abraz.i. Malik An-Nut (489H 568H)Nama aslinya adalah Abu Nazr al-asan Bin fy Bin Abdillah Bin Nazr Bin Abi Al-asan yang dijuluki Malik An-Nut. Ia lahir di Dr-Raqq sebelah barat kota Baghdad pada tahun 489 H. Belajar gramatika kepada Abi al-asan Ali Bin Abi Zaid al-Fahiy al-Istirbai yang berguru kepada Abdul Qahir al-Jurjniy. Karya tulisnya dalam gramatika: al-Hwiy, al-Umdah, al-Muntakhab, dan at-Takirah as-Syiriyah. Meninggal dunia di Damaskus pada bulan Syawwal tahun 568H.j. Az-Zamakhsyari ( 467H- 538H)Nama lengkapnya ialah Jdullah Abu al-Qasim Mahmd Bin Umar Bin Muhammad Bin Ahmad. Lahir di Zamakhsyar pada hari Rabu 27 Rajab tahun 467H. Di antara guru gramatikanya adalah Abu Manur al-Jawliqiy, Abu Said as-Syanniy, dan Abu Bakar Bin alah al-Bbiriy al-Andalsiy yang berguru kepada Sibawaih. Beberapa buku karangannya: al-Mufaal f an-Nawi, Syaru Badli al Musykilt al-Mufaal. Ia wafat di Jurjniyah pada tahun 538H.k. Ibn As-Syajriy ( - 542H)Asy- Syarf Dliy-uddin Abu Sadt Hibbatullh Bin Ali Bin Muhammad Bin Ali Bin Abdillah Bin Hamzah Bin Muhammad Bin Abdillah Abi al-asan Bin Abdillah al-Amin Bin Abdillah Bin al-asan Bin Jafar Bin al-asan Bin Ali Bin Abi alib karamallh wajhah- yang dikenal dengan Bin As-Syajriy. Beberapa pendapatnya tentang julukannya: Yqut al-Hamawiy mengatakan bahwa Asy-Syajriy merupakan nama dari kabilah ibunya. Pendapat lain mengatakan bahwa asy-Syajriy adalah penisbahan kepada Syajrah, yaitu sebuah desa sekitar 7 mil dari Madinah. Ia berguru dalam gramatika kepada al-Khtib at-ibriziy, Abi al-Barkt az-Zaidiy al-Kfy, dan lain lain. Karya tulisnya antara lain: al-Amliy, al-Intir, Syaru tarf al-Mulkiy li Bini Jinniy. Wafat pada tahun 542H di Baghdad.l. Ibn Al-Khasyb (492H 567H)Ia adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Ahmad Bin Ahmad Bin Ahmad Bin Abdillah Bin Nar Bin al-Khasyb. Lahir di Baghdad tahun 492H. Belajar gramatika kepada Abu Manur al-Jawliqiy dan Bin Syajriy, dan lainnya. Bin al-Khasyb juga banyak meninggalkan karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu, baik sastra dan linguistik, di antaranya: Syaru Muqaddimah Bin Hubairah f an-Nawi, Syaru al-Lam li bin Jinniy, ar-Radd al bin Syajriy f Amlihi, dan sebagainya. Ia wafat pada tahun 567H di Baghdad setelah sebelumnya sakit parah selama dua puluh hari.

m. Ibn Ad-Dahn ( 494H 569H)Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Na ad-Din Sad Bin al-Mubrak Bin Ali Bin Abdillah Bin Sad Bin Muhammad Bin Nar Bin Am Bin Raja Bin Abi Bin Syibl Bin Abi al-Yasr Kaab al-Anriy, tetapi dikenal dengan Bin Dahan.Ia lahir di daerah sungai biq di kota Baghdad pada tahun 494H. Ia memperdalam gramatika kepada tokoh-tokoh gramatika yang terkenal pada masa itu. Di antara karya tulisnya dalam bidang gramatika adalah: Syaru al-dlh wa at-Takmmulah li Abi Ali al-Farisiy, ar-Riydlah f an-Nakht an-Nawiyyah, kitab ad-Durs f an-Nawi, dan sebagainya. Ibn Dahan meninggal dunia di Mosul pada hari Ahad bulan Syawwal tahun 569H dan jenazahnya dikebumikan di pemakaman al-Maniy Bin Umran di Bab al-Maidn.n. Al-Anbriy ( 513H 577H)Namanya adalah Abu al-Barakt Kamluddin Abdurrahman Bin Abi al-Waf Muhammad Bin Abdillah Bin Muhammad Bin Ubaidillah Bin Abi Said Muhammad Bin al-asan Bin Sulaiman al-Anbariy.Ia dilahirkan di al-Anbr[endnoteRef:20] pada bulan Rabiul Akhir tahun 513H. semenjak kecil ia mendapat pendidikan dari ayahnya sendiri di al-Anbr. Kemudian ia pergi ke Baghdad dan belajar gramatika kepada Bin Syajriy, lalu ilmu sastra dari Bin al-Jawliqiy. Dia belajar di madrasah an-Niamiyyah dengan kecerdasan yang sangat menonjol. [20: Al-Anbr adalah sebuah daerah lama di sekitar sungai Eufrat. Jaraknya dengan Baghdad sekitar 10 Mil. Dinamakan al-Anbr karena dahulu seorang Kisra pernah menjadikan daerah ini sebagai gudang atau lumbung benih padi. Dari asal katanya sendiri, anbar merupakan bentuk jamak dari nibr yang artinya adalah tempat penyimpanan benih tanaman.]

Al-Anbriy sangat menguasai gramatika sebagaimana ia menguasai sastra sehingga ia menjadi rujukan setiap orang. Banyak orang yang pergi kepadanya untuk belajar gramatika. Karena keluasan ilmunya itulah kemudian hari banyak murid-muridnya yang menjadi ulama. Bahkan dikatakan bahwa sebab penamaan dirinya (Abu al-Barakt) karena ia banyak diberkati. Setiap orang yang belajar kepadanya pasti menjadi seorang yang sukses.Sepeninggalnya, Al-Anbriy banyak menyumbangkan karya-karya yang diakui, monumental, dan banyak dimanfaatkan oleh para pencari ilmu. Di antaranya adalah: al-Inf f masili al-khilf baina al-Bariyyin dan al-Kfyyin, Lamu al-Adillah f an-Nawi, Asrr al-Arabiyyah, al-Ighrb f jadli al-Irb, dan masih banyak karya lainnya. Buku-buku yang telah ditulisnya berjumlah 65 buku. Al-Anbriy wafat pada tahun 577H di Baghdad.o. Al-Marziy (538H 610H)Nama aslinya adalah adru al-Afdll Abu al-Fath Nair Bin Abi al-Makrim Abdu as-Sayyid Bin Ali atau yang lebih dikenal dengan al-Marziy. Sepenggal tentang cerita penamaan itu, Bin Khilkan berkata:Namanya dikaitkan kepada orang yang menyulamkan bajunya dan saya tidak tahu apakah ia sendiri yang mendapatkannya atau orang tuanya yang mendapatkannya kemudian dinisbahkan kepadanya. Akan tetapi, kemudian diketahui bahwa kakek dari ayahnyalah yang memberikan penisbahan itu karena as-Suyiy menambahkan dalam nasabnya (Bin al-Marziy). Ia dilahirkan pada tahun 538H di Khawarizmi. Tahun kelahirannya bertepatan dengan wafatnya Zamakhsyari di Kota yang sama. Di masa kecilnya ia belajar kepada ayahnya dan kepada al-Muayyad al-Muwaffaq Bin Ahmad al-Makkiy seorang khatib di Khawarizmi, kemudian ia belajar ilmu adi kepada Abi Abdillah Muhammad Bin Abi Saad at-Tjir dan penganut mahab Hanafy dalam hal fiqh. Al-Marziy pergi ke Baghdad dalam perjalanannya untuk berhaji pada tahun 601H. Ia juga banyak menulis buku yang bernilai dalam sastra dan linguistik. Di antaranya adalah: al-Mibh f an-Nawi, al-Muqaddimah al-Mathraziyyah, al-Iqn f al-Lughah. Pada tahun 610H ia meninggal dunia dan dimakamkan di Khawarizmi.p. Al-Kindiy (520H 613H)Ia adalah Tjuddn Abu al-Yamn Zaid Bin al-asan Bin Zaid Bin al-asan Zaid Bin al-asan Bin Said Bin Imah Bin Khumeir Bin Hari i Raain al-Aghar. Ia lahir pada tahun 520H di Baghdad. Al-Kindiy adalah penisbahan kepada nama kabilahnya (Kindah) salah satu kabilah Arab yang terkenal. Ia belajar gramatika kepada al-Khiy, Bin Syajriy, dan Bin Khasyab.Dalam perjalanan hidupnya ia selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Pada tahun 563H ia pergi dari Baghdad ke Aleppo kemudian ia melanjutkan ke Rum untuk berniaga barang-barang dan pakaian lalu pindah ke Damaskus. Di sana ia memperoleh keberhasilan dan kemajuan dan di sana banyak orang yang datang untuk menimba ilmu kepadanya. Di samping itu, ia juga menjadi menteri untuk Amir Izzuddn Farahsyah. Ia penganut mahab anbali, tetapi kemudian berpindah ke mahab anaf. Karena kesibukannya berniaga dan menjadi pejabat pemerintahan, ia sempat berkarya dan hanya menuliskan beberapa fatwa dan ajaran. Ia kemudian wafat di Damaskus pada tahun 613H.

q. Al-Akbriy (538H 616H)Nama lengkapnya adalah Muib ad-Dn Abu al-Baq Abdullah Bin usain Bin Abdullah Bin al-usain al-Akbriy. Julukan Akbriy dikaitkan dengan akbara.[endnoteRef:21] Ia dilahirkan di Baghdad tahun 538H dalam keadaan buta. Ia memperdalam linguistik kepada Yaya Bin Naja dan Ibn Khasyab. Karena kedalaman ilmunya itulah banyak orang yang belajar kepadanya dan menjadi rujukan dalam berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, faridl waris, dan isab matematika. Di antara karya-karyanya adalah: Lubb Kitb Sibawaih, Syaru lama li Bin Jinniy, at-Tahb f an-Nawi dan lainnya. Akbariy seorang penganut mahab Hanaf dan wafat di Baghdad pada tahun 616H. [21: Akbara ialah sebuah daerah kecil di tepi sungai Dajlah. Di sebelah utara Baghdad sekitar 10 mil. Dari daerah ini banyak muncul ulama-ulama masyhur.]

r. Ibn Al-Khabz ( - 637H)Ia bernama Abu al-Abbas Syamsu ad-Dn Ahmad Bin al-usain Bin Ahmad Bin Abi al-Maaliy Bin Manur Bin Ali al-Arbaliy al-Mouliy. Sedikit sekali data sejarah yang menyebutkan tahun kelahirannya, sejarah hidup atau perjalanannya dalam menimba ilmu guru-gurunya secara pasti sehingga menimbulkan pro dan kontra segala sesuatu yang berkenaan dengannya. Dikatakan bahwa ia seorang buta sejak kecil, tetapi ia banyak meninggalkan karya tulis, di antaranya adalah: al-Kifyah f an-Nawi, an-Nihayah f an-Nawi, Syaru al-dlh li Abi Ali al-Farisiy, dan sebagainya. Ada perbedaan pendapat tentang tahun meninggalnya, tetapi as-Suyiy berpendapat bahwa ia wafat di Mosul pada tahun 637H.

[Type text]Page 2