ALIRAN FLUIDA

download ALIRAN FLUIDA

of 37

description

PDTK D-1

Transcript of ALIRAN FLUIDA

  • 1

    LAPORAN PRAKTIKUM

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    ALIRAN FLUIDA

    (D1)

    Disusun oleh

    AGUS SUMANTRI 121100025

    ARINA ULYA 121100042

    KUKUH SETYA PAMBUDI 121100160

    LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA

    PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    YOGYAKARTA

    2012

  • 2

    HALAMAN PENGESAHAN

    PROPOSAL PRAKTIKUM

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    ALIRAN FLUIDA

    (D1)

    Disusun oleh

    AGUS SUMANTRI 121100025

    ARINA ULYA 121100042

    KUKUH SETYA PAMBUDI 121100160

    Yogyakarta, Desember 2012

    Asisten pembimbing praktikum

    Alan Syahputra

  • 3

    Puji dan syukur kami panjatkan ke-Hadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

    Laporan resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul Sedimentasi

    dengan tepat.

    Adapun tujuan dari pembuatan Laporan resmi ini adalah untuk memenuhi

    syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia.

    Dengan selesainya makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-

    besarnya kepada:

    1. Ir. Gogot Haryono, MT, selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia

    UPN Veteran Yogyakarta.

    2. Alan Syahputra, selaku Asisten Pembimbing Praktikum Dasar Tenik Kimia

    pada acara (D1) ini.

    3. Seluruh staf Laboratorium Dasar Teknik Kimia atas seluruh bantuannya yang

    telah diberikan kepada praktikan.

    4. Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung

    sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

    Akhir kata penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi

    penyusun dan semua pihak yang memerlukan laporan ini.

    Penyusun

  • 4

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul .................................................................................................. i

    Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii

    Kata Pengantar ................................................................................................. iii

    Daftar Isi........................................................................................................... iv

    Daftar Tabel ..................................................................................................... v

    Daftar Gambar .................................................................................................. vi

    Daftar Lambang ............................................................................................... vii

    Intisari .............................................................................................................. viii

    Bab I. Pendahuluan

    A. Maksud Percobaan ........................................................................... 1 B. Latar Belakang ................................................................................. 1 C. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 1

    Bab II. Pelaksanaan Percobaan

    A. Bahan .............................................................................................. 9 B. Alat-alat ........................................................................................... 9 C. Gambar Rangkaian Alat .................................................................. 9 D. Cara Kerja ........................................................................................ 10

    Bab III. Hasil dan Pembahasan ... 11 Bab IV. Kesimpulan ....................................................................................... 16

    Daftar Pustaka .................................................................................................. 17

    Lampiran .......................................................................................................... 18

    Tanya Jawab Seminar .....................................................................................

  • 5

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data hasil percobaan 11

    Tabel 2. Hubungan antara debit (Q) vs Head Pompa (H) . 18

    Tabel 3. Hubungan antara debit (Q) vs Head Pompa (H) untuk mencari Yhitung 19

    Tabel 4. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) vs derajad pembukaan pompa (K) 21

    Tabel 5. Hubungan antara Le vs K untuk mencari Y hitung . 23

    Tabel 6. Hubungan Cofissient of Discharge (Co) vs bilangan Reynold (Re) .. 24

    Tabel 7. Hubungan antara Co vs Re untuk mencari Y hitung .................. 26

    Tabel 8. Hubungan antara debit (Q) vs tinggi float .. 27

    Tabel 9.hubungan antara debit (Q) vs tinggi float untuk mencari Y hitung 28

  • 6

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Hubungan debit (Q) vs Head Pompa (H) ... 12

    Gambar 2. Hubungan sudut putaran (K) vs panjang ekivalen (Le) 13

    Gambar 3. Hubungan bilangan reynold (Re) vs Coefisient of discharge (Co) 14

    Gambar 4. Hubungan debit (Q) vs tinggi float . 15

    Gambar 5. Hubungan debit (Q) vs Head Pompa (H) ... 20

    Gambar 6. Hubungan sudut putaran (K) vs panjang ekivalen (Le) 23

    Gambar 7. Hubungan bilangan reynold (Re) vs Coefisient of discharge (Co) 26

    Gambar 8. Hubungan debit (Q) vs tinggi float . 28

  • 7

    DAFTAR LAMBANG

    A = Luas, cm2

    Q = debit aliran, cm3

    H = head pompa

    Co= coefisient of discharge

    Re= bilangan reynold

    Le = panjang ekivalen (cm)

    g = percepatan gravitasi (cm/det)

    D = diameter pipa (cm)

    F = faktor gesekan

    U = kecepatan (cm/det) : - Ws = H = head pompa (cm)

    = densitas raksa (gr/cm3)

    = densitas air (gr/cm3)

    = perbedaan ketinggian Hg dalam manometer (cm)

  • 8

    INTISARI

    Aliran fluida adalah suatu cara pemindahan fluida (gas, uap, cairan) dari

    suatu tempat ke tempat lain dengan mengalirkannya melalui pipa. Aliran fluida

    terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi. Tujuan dari percoban Aliran

    Fluida ini adalah untuk mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara

    debit aliran (Q) dengan head pompa (H), mempelajari hubungan antara panjang

    ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran (oK), hubungan antara coefficient

    of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re), dan menera rotameter yaitu

    hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h).

    Pertama-tama percobaan di mulai dengan Memeriksa rangkaian alat agar

    proses percobaan berjalan dengan lancar, setelah itu mengisi air ke dalam tangki

    penampung hingga batas tangki, setelah tangki terisi dengan penuh lalu membuka

    kran dengan derajat pembukaan penuh dan setelah itu menghidupkan pompa

    hingga aliran konstan. Setelah aliran konstan, praktikan mencatat kedudukan dari

    beda ketinggian manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan

    tinggi float pada rotameter, setelah semua sudah dicatat, praktikan mengukur debit

    aliran dengan menampung volume debit yang keluar dengan batas waktu tertentu

    dan dengan alat penampung (beker glass) dan stopwatch.Setelah semua langkah di

    atas selesai baru praktikan memulai percobaan dengan menutup 120 kran dan

    menunggu aliran konstan, setelah aliran konstan praktikan mencatat beda

    ketinggian manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan tinggi

    float pada rotameter, dan mengulangi percobaan dengan percobaan ke 2, 3, 4, dan

    5 dengan derajat pembukaan yang berbeda-beda dan mengulangi 5x percobaan di

    setiap derajad pembuka yang berbeda agar didapat data yang baik.

    Dari percobaan ini dapat dinyatakan bahwa makin besar debit aliran, maka

    Head Pompa semakin kecil .untuk data panjang ekivalen (Le) dengan derajad

    pembukaan keran didapat, makin kecil derajat pembukaan keran, maka panjang

    ekivalen makin besar. Untuk hubungan coefficient of discharge (Co) dengan

    bilangan Reynold di peroleh, Co bertambah selaras dengan pertambahan bilangan

    Reynolds. Yang terakhir, didapat Hubungan debit alian (Q) dengan tinggi float

    (H). dengan bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float

  • 9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Proses transportasi dengan menggunakan fluida merupakan suatu hal yang

    sangat penting karena banyak digunakan dalam industri. Aliran fluida adalah salah

    satu cara untuk mengangkut fluida dari satu tempat ke tempat lain dengan cara

    mengalirkannya melalui pipa. Transportasi aliran fluida dapat digunakan piapa

    karena lebih mudah dan aman. Setiap pengangkutan dalam industri yang berupa

    cairan, larutan, atau suspensi akan sering dijumpai dalam transportasi fluida baik

    dengan closed duck atau open channel. Untuk pengangkutan zat padat

    dilakukan secara fluidized artinya zat padat tersebut dimasukan ke dalam flluida

    ssehingga menjadi campuran dua fase dengan demikian zat padat diangkut. Aliran

    fluida terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi ( pengaruh gravitasi).

    B. TUJUAN PERCOBAAN

    a. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q)

    dengan head pompa (H).

    b. Mempelajari hubungan antara penjang ekivalen ( ) dengan derajad

    pembukaan kran (oK).

    c. Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge ( ) dengan

    bilangan reynold ( ).

    d. Menara rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi

    float (h).

    C. TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam proses transportasi fluida, salah satu faktor yang berpengaruh adalah

    densitas. Fluida dapat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu tetapi ada juga fluida

    yang tidak tidak di pengaruhi tekana dan suhu.

  • 10

    a. Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara

    permanen pada suhu dan tekanan tertentu. Berdasarkan pengaruh suhu

    dan tekanan, fluida di bagi dua :

    Fluida compressible: fluida yang sangat di pengaruhi suhu dan

    tekanan.

    Fluida incompressible: fluida yang densitasnya tidak di pengaruhi oleh

    suhu dan tekanan / fluida yang tidak temampatkan.

    Jenis aliran fluida dapat dibagi:

    Aliran laminar: dengan jenis ini partikel-pertikel fluida mengalir secara

    sejajar dengan sumbu tabung.

    Aliran turbulen: dalam jenis ini pertikel-pertikel fluida dalam aliran

    turbulen tidak mengalir teratur dan mempunyai komponen kecepatan

    tegak lurus dengan arah aliran.

    Aliran transisi: pada aliran ini fluida dapat mengalir secara laminar

    atau turbulen tergantung kondisi setempat.

    Aliran zat cair dalam pipa dibagi dua:

    Aliran steady state: untuk aliran yang harga dari masing-masing

    kuantitasnya yang ada dalam aliran tersebut tidak berubah dengan

    waktu.

    Aliran unsteady: untuk aliran yang harga kuantitasnya berubah

    menurut waktu.

    Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tetutup, maka akan tejadi

    perbedaan bentuk aliran yang dapat ditentukan dengan bilangan reynold:

    Dimana: = densitas cairan (kg/m3)

    U= kecepatan aliran (m/detik)

    D= diameter pipa (m)

    = viskositas (kg/m.detik)

    Persamaan kontinuitas dapat digunakan untuk menyelesaikan

    persoalan dalam aliran fluida. Persamaan kontinuitas untuk aliran

    incompressible:

  • 11

    Asumsi=

    Maka: Q1 = A1 .U2 = A2 . U2

    persamaan kontinuitas untuk aliran compressible:

    m = . A1 .U1 = . A2 . U2

    Energy, dibawa oleh fluida yang mengalir dan juga di transfer dari

    fluida kesekeliling atau sebaliknya.

    Energy potensial dibawa fluida mencakup:

    Interval energy: energy yang disebabkan gerak molekul atom dan

    electron.

    Energy yang dibawa fluida karena kondisi aliran/posisinya:

    Energy kinetic: energy karena gerakannya

    Energy potensial: energy karena tempat kedudukannya yang

    diperoleh gravitasi

    Energy tekan: energy untuk melakukan kerja melawan tekanan

    yang dibawa oleh zat karena alirannya dari awal masuk-keluar

    Energy yang di transfer fluida/sistem dalam aliran dan

    sekelilingnya ada dua jenis:

    Energy panas (q) : energy yang diserap oleh zat alir dari sekeliling

    selama aliran.

    Energy kerja (w) : kerja yang diterima/dihasilkan atau dilakukan oleh

    zat yang mengalir ke sekeliling selama aliran(shaf work).

    Neraca energy untuk sistem aliran fluida:

    Energi masuk = Energi keluar

  • 12

    Neraca energy untuk setiap satuan massa

    Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, volume

    diasumsikan konstan maka persamaan diatas menjadi:

    Apabila ada gesekan dan asumsi aliran adiabatic (q=0) maka

    persamaan dikenal dengan persamaan bernouli:

    jika persamaan (7) dibagi dengan g/gc, dimensi masing-masing suku

    dinyatakan dalam ft cairan dengan:

    (Brown, 6.6.1978)

    1. Alat-alat aliran fluida

    Pompa

    Pompa adalah alat untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ke

    tempat lain. Ada dua jenis pompa:

  • 13

    Centrifugal pump: gaya sentrifugal yang dihasilkan akan

    melemparkan fluida yang ada didinding pompa (casing)

    sehingga zat memiliki tenaga kinetic yang membuat cairan

    meninggalkan impelier.

    Positif displacement pump:

    Rotary pump: cocok untuk cairan yang kental.

    Reciprocating pump: tenaga yang di hasilkan dari

    gerakan piston.

    Kran (valve)

    Salah satu jenis fiting untuk mengatur, mengontrol, menbuka, atau

    menutup aliran. Pemilihan kran berdasarkan jumlah dan jenis

    cairan,serta tujuan pemakaiannya.

    Orificemeter

    Digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan. Prinsip orificemeter

    adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice itu, akan

    menyebabkan tinggi penurunan tekanan kecepatan meningkat tetapi

    tinggi tekanan menurun dan penurunan tekanan antara area titik

    diukur denga manometer.

    Rotameter

    Alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah. Terdiri dari gelas

    yang berbentuk kerucut (capered glass tube) yang di dalamnya ada

    pelampung(float).

    Manometer

    Manometer adalah alat untuk mengukur beda tekanan

    Manometer pompa

    Bila : Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)

    U1 = U2 (luas penampang sama)

    F = 0

    Maka persamaan (7) menjadi :

    Tekanan A = Tekanan B

  • 14

    PA = PB

    Bila persamaan (9) di bagi g/gc:

    Dimana: - Ws = H = head pompa (cm)

    = densitas raksa (gr/cm3)

    = densitas air (gr/cm3)

    = perbedaan ketinggian Hg dalam manometer

    (cm)

    Manometer kran

    Bila Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)

    U1 = U2 (luas penampang sama)

    Ws = 0 (tidak ada kerja)

    Maka persamaan (7) menjadi:

    Menurut fanning dan diarchy:

    Maka:

    Dimana :

    Le = panjang ekivalen (cm)

    g = percepatan gravitasi (cm/det)

    D = diameter pipa (cm)

    F = faktor gesekan

    U = kecepatan (cm/det)

  • 15

    Manometer orifice

    Bila : Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)

    Ws = 0

    Persamaan (7) menjadi:

    Persamaan (19) di kombinasikan dengan persamaan (18) menjadi:

    Karema persamaan maka persamaan (20) menjadi

    Diketahui:

  • 16

    Dimana: Co = coefficient of discharge (koefisien orifice)

    D1 = diameter pipa (cm)

    D2 = diameter orifice (cm)

  • 17

    BAB II

    PELAKSANAAN PERCOBAAN

    A. ALAT

    Bak penampung air

    Pompa air

    Kran

    Orificemeter

    Rotameter

    Busur derajad

    Beker glass 1L

    Thermometer

    Stop wacth

    Piknometer

    Manometer

    o Manometer pompa

    o Manometer kran

    o Manometer orifice

    B. BAHAN

    1. Air

    2. Air raksa

    C. RANGKAIAN ALAT

    1

    2 3 4

    5

  • 18

    7

    Keterangan :

    1. Bak penamping

    2. Pompa air

    3. Kran

    4. Orificemeter

    5. Rotameter

    6. Mnometer pompa

    7. Manometer kran

    8. Manometer orifice

    D. CARA KERJA

    Memeriksa rangkaian alat

    6 8

    Memeriksa rangkaian alat

    Mengisi air ke dalam tangki penampung hingga batas tangki

    Tangki terisi penuh, membuka kran dengan derajat pembukaan penuh.

    Menghidupkan pompa hingga aliran konstan

    Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda ketinggian

    manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan tinggi float

    pada rotameter, Mengukur debit aliran dengan alat penampung dan stopwatch

    Mengulangi langkah 2,3 dan 4 dengan derajat pembukaan kran yang

    berbeda-beda

    Mengukur Temperatur air,densitas air dengan menggunakan piknometer,

    diameter pipa dan diameter orifice.

  • 19

    BAB III

    HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Percobaan

    Temperature air = 28

    Densitas air = 1.023 gr/ml

    Densitas raksa =13.52259 gr/ml

    Diameter orifice = 2.5 cm

    Diameter dalam pipa = 1.6 cm

    Diameter luar pipa = 2 cm

    Berat piknometer kosong = 14.5281 gr

    Berat piknometer + aquadest = 40.105 gr

    Berat aquadest = 25.5769 gr

    Diameter kran = 3 cm

    Panjang orifice = 3.35 cm

    Jumlah elbow = 6 buah

    Tabel 1.Data hasil percobaan.

    Kran

    (o)

    Volume

    (ml)

    Waktu

    (s)

    Q

    (ml/s)

    Manometer Tinggi

    Float Pompa Kran Orifice K1 K2 K3 K4

    K5 K6

    120 558.4 3 166.66 31 11.5 15 14.7 17.5 11.5 5

    603 3 201 31.5 12.5 16.5 16 18.5 13 4.5

    547 3 182.33 30.5 12 16.5 16 18.5 13 4.5

    560 3 186.66 30 11.5 16.5 16 18.5 13 4

    582 3 194 31 12 16.5 16 18.5 13 4

    240 556 3 173.66 31 11.5 16 15.8 18.5 13 5

    568 3 150 30.5 12.5 16.5 15.9 18.5 13.5 4

    560 3 163.33 30 12 16 15.8 17.5 13.5 5

    541 3 180.33 32.5 11.5 16 15.8 19.5 12 5

    560 3 186.66 32 15 16 15.8 19.5 12 5.5

  • 20

    360 538 3 179.33 32 10 16.5 16 18.8 12 6

    563 3 187.66 32 10.5 16.5 16 19.5 12.5 6

    562 3 187.33 31.5 11 16.3 16.1 19 12 5.5

    559 3 186.33 31.5 11 16.3 16.1 19.5 13 6

    549 3 183 31 11 16.3 16.1 16.5 12 5.5

    480 542 3 180.66 30.5 10 16 15.5 19 12.3 6.5

    539 3 179.66 32 11 16.3 15.8 19.5 12.5 6

    578 3 192.66 31.5 10.5 16 15.8 19 12 6

    560 3 186.66 31 10.5 16 15.5 19 12.5 6

    557 3 185.66 30 10.5 16 15.5 19 12.5 5.5

    600 546 3 182 32 10 15.5 14.5 19.5 12 5.5

    540 3 180 30 11 16 15.5 19 12.5 5.5

    540 3 180 32 10 15.5 14.5 19 12.5 5.5

    560 3 186.66 30 10 16 15 19.5 12 5

    578 3 192.66 32 10 16 15 19 12.5 5.5

    B. Pembahasan

    1. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan aliran (Q) dengan head pompa

    (H).

    Deri percobaan diperoleh bahwa semakin besar derajat pembukaan kran debit

    aliran semakin besar. Hal ini menyebabkan head pompa semakin besar sehingga

    energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida semakin besar.

  • 21

    Gambar 1. Hubungan debit vs head pompa

    Dari perhitungan di dapat garfik diatas, pada titik ke tiga grafik cenderung

    naik karena pratikan telat menampung aliran air dalam waktu 3 detik dan di dapat

    % kesalahan sebesar 1.226%

    2. Mempelajari hubungan panjang ekivalen (Le) dengan derajad pembukaan

    kran (0kran), untuk menentukan panjang ekivalen menggunakan rumus:

    Dengan

    Dari data setelah dilakukan analisis perhitungan di dapat nilai (U) yang semakin

    besar selaras dengan bertambahnya derajad pembukaan kran dimana (U)

    berbanding terbalik dengan (Le). Sehingga dari grafik dan data Le, terlihat

    semakin besar derajat pembukaan kran maka semakin kecil panjang ekivalen

    (Le).

    y = -14.65x + 2967.R = 0.857

    235.000

    240.000

    245.000

    250.000

    255.000

    260.000

    265.000

    270.000

    184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500

    thea

    d p

    om

    pa

    debit (ml/s)

    y data

    Linear (y data)

  • 22

    Gambar 2. Hubungan sudut putaran( K) vs pamjang ekivalen (Le)

    Dari perhitungan di dapat grafik yang cenderung naik pada titik 1 dan 5, karena

    pratikan kurang teliti dalam melakukan pembukaan kran sehingga panjang

    ekivalen yang di dapat pada kedua titik tersebut mengalami kenaikan dan di dapat

    % kesalahan rata-rata sebesar 30.209 %

    3. Mempelajari hubungan antara coefficien (Co) dengan bilangan reynold (Re).

    untuk menentukan Co dengan rumus :

    y = 7.921e0.001x

    R = 0.404

    0.000

    5.000

    10.000

    15.000

    20.000

    25.000

    30.000

    0 100 200 300 400 500 600 700

    pa

    nja

    ng

    eki

    vale

    n (

    Le)

    sudut putaran keran (K)

    Y data

    Expon. (Y data)

  • 23

    Gambar 3. Hubungan bilangan Reynold (Re) vs Coefisient of Discharge (Co)

    Dari perhitungan di dapat grafik antara bilangan reynold dengan coefisient of

    discharge dan di dapat grafik yang cukup baik hanya pada titik ke dua mengalami

    penurunan karena pembacaan pada manometer orificenya kurang tepat.

    Dan di dapat % kesalahan rata-rata sebesar 2.040 %

    4. Menara rotametar yaitu hubungan debit alian (Q) dengan tinggi float (H). dengan

    bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh

    aliran karena float dapat bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran yang

    terdorong sehingga semakin besar aliran air pada pipa maka tinggi float semakin

    besar.

    Gambar 4. Hubungan debit (Q) vs tinggi float

    y = 0.000x - 7.675

    R = 0.985

    0.640

    0.660

    0.680

    0.700

    0.720

    0.740

    0.760

    11650 11700 11750 11800 11850

    coef

    icie

    nt

    of

    dis

    char

    ge (

    Co

    )

    bilangan Reynold (Re)

    y data

    Linear (y data)

    y = -0.736x + 141.7

    R = 0.675

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500

    tin

    ggi f

    loa

    t (c

    m)

    debit (ml/s)

    y data

    Linear (y data)

  • 24

    Dari perhitunga di dapat grafik hubungan antara debit (Q) dengan tinggi float (H)

    di dapat pada titik ke 2 dan 3 mengalami kenaikan karena daya pompayang tidak

    konsatan sehingga aliran yang di dorong oleh pompa tidak konstan dan

    cenderung tidak tentu itu menyebabkan float didalam rotameter tidak teratur, dan

    itu yang menyebabkan pembacaannya tidak tepat.

  • 25

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Dari hasil perhitungan dan grafik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Dalam aliran fluida, semakin besar debit aliran (Q) maka semakin besar head pompa (H) dengan

    persamaan garis :

    Y = 15,656X+2967,2

    Dengan persen kesalahan rata-rata : 1.226 %

    2. Untuk suatu kran yang digunakan untuk mengatur aliran fluida, panjang ekuivalen akan berkurang

    dengan bertambahnya derajat kran, sehingga didapat persamaan garis:

    Y = 7,9219 e 0,0015X

    dengan persen kesalahan rata-rata : 30,20%

    3. Untuk suatu orifice, harga Coeffisient Of Discharge (Co) akann bertambah besar selaras dengan

    bertambahnya bilangan Reynold, sehingga diiperoleh persamaan garis :

    Y = 0,0007X-7,6756

    dengan persen kesalahan rata-rata : 20,040 %

    4. Pada rotameter bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh cairan,

    maka diperoleh persamaan garis :

    Y = -0,7366X +141,73

    Dengan persen kesalahan rata-rata : 5,53 %

  • 26

    DAFTAR PUSTAKA

    Brown, G.G., 1978,Unit Operation, 14th Printing, John willey and Suns.Inc, New York.

    Mc Cabe, W.L. and Smith, J., 1976,Unit Operation of Chemical Engineering, International

    Student Ediyion, Mc Graw Hill, Kogajuba, Tokyo.

    Perry, H.R. and Dun Green, 1973, Perrys Chemical Engineers Handbook 6th edition, Mc Graw Hill Book

    Company Inc., New York.

  • 27

    LAMPIRAN

    1. Menentukan karakteristik pompa, hubungan antara debit aliran (Q),dengan head

    pompa (H).

    hair

    airHgHWs .

    dimana : Hg = 13.5213 gr/ml

    air = 0.993687 gr/ml

    maka : H = 12.5737 h

    Dari perhitungan di atas di dapat:

    Tabel 2. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)

    SUDUT

    PUTARAN V t Q=x

    MANOMETER

    POMPA dh H= y

    K1 K2

    120 558.4 3 186.133 30.800 11.900 18.9 237.643

    240 557 3 185.667 31.200 11.760 19.4 244.433

    360 555.2 3 185.067 31.600 10.700 20.9 262.791

    480 554.2 3 184.733 31.000 10.500 20.5 257.761

    600 552.8 3 184.267 31.200 10.200 21.0 264.048

    925.8667

    1266.677

    Dari tabel dibuat grafik hubungan Q Vs H

    Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi membentuk garis lurus

    sehingga persamaan yang digunakan adalah :

    Y = a X + b

  • 28

    Dengan metode Least Square :

    Y = a X + n b

    XY = a X2+ Xb

    x 1

    x 0.0054

    Dari dua persamaan tersebut,dengan cara eliminasi dan substitusi, maka didapat nilai:

    a =

    b =

    Dari perhitungan diatas di dapat Yhitung :

    Tabel 3.hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H) untuk mencari Y hitung

    Q=x H= y x^2 xy Y hitung % kesalahan

    186.133 237.643 34645.618 44233.35 239.266 0.683

    185.667 244.433 34472.111 45383.09 246.105 0.684

    185.067 262.791 34249.671 48633.82 254.899 3.003

    184.733 257.761 34126.404 47617.11 259.784 0.785

    184.267 264.048 33954.204 48655.28 266.623 0.975

    925.8667 1266.677 171448.009 234522.6 1.226

    Sehingga didapat persamaan garis lurus : Y = -14.66 X + 2967.16 Dan didapatkan persen

    kesalahan rata-rata sebesar 1.226 %

  • 29

    Gambar 5. Hubunganantara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)

    2. Menentukan hubungan antara panjang ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan

    kran (oKran)

    Menentukan kecepatan linier:

    Menentukan bilangan reynold:

    y = -14.65x + 2967.R = 0.857

    235.000

    240.000

    245.000

    250.000

    255.000

    260.000

    265.000

    270.000

    184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500

    hea

    d p

    om

    pa

    debit (ml/s)

    y data

    Linear (y data)

  • 30

    Untuk turbulen:

    Menentukan panjang ekivalen:

    Dari perhitungan di atas diperolah data:

    Tabel 4: hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K)

    0kran

    (x) Q u

    Manometer kran

    H Re f fU2 Le= y k3 K4

    120 186.133 26.338 16.2 15.740 0.460 95295.03 0.01831 12.704 14.277

    240 185.667 26.272 16.1 15.82 0.280 95056.45 0.01832 12.648 8.729

    360 185.067 26.187 16.4 16.06 0.320 94749.27 0.01834 12.575 10.034

    480 184.733 26.140 16.06 15.62 0.440 94578.27 0.01835 12.535 13.841

    600 184.276 26.075 15.8 14.9 0.900 94344.30 0.01836 12.480 28.436

    1800 75.317

    Dari table dibuat grafik hubungan 0kran (X) Vs Le (Y)

    Dari grafik diperoleh titik-titik data yang mempunyai tendensi membentuk persamaan garis Y=

    ae-bx

  • 31

    Dengan least square:

    Dari ketiga persamaan tersebut cara eleminasi dan subtitusi maka didapat nilai

    Sehingga didapat persamaan dari persamaan tersebut diperoleh Y

    hitung seperti yang tercantung dalam tabel di bawah ini:

    Dari perhitungan di ata di dapat data:

  • 32

    Table 5.hubungan panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K) untuk mencari

    Yhitung

    SUDUT

    PUTARAN=x Le= y X2 x ln y ln y y hitung

    %

    kesalahan

    120 3.558 14400 152.318 1.269 9.521 33.311

    240 2.175 57600 186.517 0.777 11.443 31.094

    360 2.500 129600 329.832 0.916 13.754 37.074

    480 3.448 230400 594.112 1.238 16.530 19.432

    600 7.082 360000 1174.544 1.958 19.868 30.131

    1800 18.763 792000 2437.323 6.158 30.209

    Sehingga didapat persamaan exponensial: Dan didapatkan persen kesalahan

    rata-rata sebesar 30.209 %

    Gambar 6. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K)

    y = 7.921e0.001x

    R = 0.404

    0.000

    5.000

    10.000

    15.000

    20.000

    25.000

    30.000

    0 100 200 300 400 500 600 700

    pan

    jan

    g ek

    ival

    en (

    Le)

    sudut putaran keran (K)

    Y data

    Expon. (Y data)

  • 33

    3. Menentukan hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re):

    Dari perhitungan diatas didapat data:

    Tabel 6 .hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re)

    0kran

    H

    Manometer orifice

    Q U Re= x Co= y k5 k6

    120 5.6 18.3 12.7 186.133 37.938 11810.95 0.742

    240 5.9 18.7 12.8 185.667 37.843 11781.38 0.721

    360 6.36 18.66 12.3 185.067 37.721 11743.3 0.692

    480 6.74 19.1 12.36 184.733 37.653 11722.11 0.671

    600 6.9 19.2 12.3 184.276 37.559 11693.11 0.661

    1800 58750.84 3.486

    Dari table di atas dibuat grafik hubungan antara koefisien of discharge dengan bilangan

    Reynold. Dari grafik diperoleh titik-titik data yang mempunyai tendensi membentuk linier,

    sehingga didekati dengan persamaan

  • 34

    Dengan least square:

    Deri kedua persamaan tersebut dengan cara eleminasi dan subtitusi maka di dapat nilai:

    Sehingga didapat

    Dari perhitungan diatas di dapat data:

    Tabel 7. Hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re) untuk mencari

    Yhitung

    Re= x co= y x^2 xy y hitung

    %

    kesalahan

    11810.95 0.742 139498423 8758.538 0.741 0.127

    11781.38 0.721 138800804 8490.286 0.720 0.157

    11743.3 0.692 137905159 8124.718 0.692 0.074

    11722.11 0.671 137407839 7863.899 0.677 0.953

    11693.11 0.661 136728829 7733.782 0.657 0.730

    58750.84 3.486 690341053 40971.223 2.040

  • 35

    Sehingga didapat persamaan linier: Dan didapatkan persen kesalahan

    rata-rata sebesar 2.040 %

    Gambar 7.Hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re)

    4. Menara rotameter

    Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (H)

    Table 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float

    SUDUT PUTARAN Debit (Q)= x tinggi float (H)= y x^2 xy

    120 186.133 4.4 34645.494 818.985

    240 185.667 4.9 34472.235 909.768

    360 185.067 5.8 34249.794 1073.389

    480 184.733 6 34126.281 1108.398

    600 184.276 5.5 33957.644 1013.518

    925.876 26.6 171451.449 4924.058

    y = 0.000x - 7.675

    R = 0.985

    0.650

    0.660

    0.670

    0.680

    0.690

    0.700

    0.710

    0.720

    0.730

    0.740

    0.750

    11680 11700 11720 11740 11760 11780 11800 11820

    coef

    icie

    nt

    of

    dis

    char

    ge (

    Co

    )

    bilangan Reynold (Re)

    y data

    Linear (y data)

  • 36

    Dari table dibuat grafik huungan antara debit aliran (X) dengan tinggi float (Y) dari

    grafik diperolah titik-titik data yang menpunyai tendensi membentuk linier, sehingga didekati

    dengan persamaan garis

    Dengan leats square:

    Dari kedua persamaan tersebut dengan cara eleminasi dan subtitusi maka di dapat nilai:

    Di dapat nilai:

    Sehingga didapat persamaan

    Deri perhitungan diatas di dapat data:

    Tabel 9. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float untuk mencari Yhitung

    Debit (Q)=

    x

    tinggi float

    (H)= y x^2 xy y hitung

    %

    kesalahan

  • 37

    186.133 4.4 34645.494 818.985 4.6145 4.87

    185.667 4.9 34472.235 909.768 4.9577 1.18

    185.067 5.8 34249.794 1073.389 5.3997 6.90

    184.733 6 34126.281 1108.398 5.6457 5.90

    184.276 5.5 33957.644 1013.518 5.9824 8.77

    925.876 26.6 171451.449 4924.058

    5.53

    Sehingga didapat persamaan linier: Dan di dapat % kesalahan rata-rata

    5.53 %

    Gambar 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float

    y = -0.736x + 141.7

    R = 0.675

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500

    tin

    ggi f

    loa

    t (c

    m)

    debit (ml/s)

    y data

    Linear (y data)