ALIRAN FLUIDA
-
Upload
agus-sumantri -
Category
Documents
-
view
1.809 -
download
20
description
Transcript of ALIRAN FLUIDA
-
1
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
ALIRAN FLUIDA
(D1)
Disusun oleh
AGUS SUMANTRI 121100025
ARINA ULYA 121100042
KUKUH SETYA PAMBUDI 121100160
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA
PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2012
-
2
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
ALIRAN FLUIDA
(D1)
Disusun oleh
AGUS SUMANTRI 121100025
ARINA ULYA 121100042
KUKUH SETYA PAMBUDI 121100160
Yogyakarta, Desember 2012
Asisten pembimbing praktikum
Alan Syahputra
-
3
Puji dan syukur kami panjatkan ke-Hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul Sedimentasi
dengan tepat.
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan resmi ini adalah untuk memenuhi
syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia.
Dengan selesainya makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Ir. Gogot Haryono, MT, selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
UPN Veteran Yogyakarta.
2. Alan Syahputra, selaku Asisten Pembimbing Praktikum Dasar Tenik Kimia
pada acara (D1) ini.
3. Seluruh staf Laboratorium Dasar Teknik Kimia atas seluruh bantuannya yang
telah diberikan kepada praktikan.
4. Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang memerlukan laporan ini.
Penyusun
-
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
Daftar Gambar .................................................................................................. vi
Daftar Lambang ............................................................................................... vii
Intisari .............................................................................................................. viii
Bab I. Pendahuluan
A. Maksud Percobaan ........................................................................... 1 B. Latar Belakang ................................................................................. 1 C. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 1
Bab II. Pelaksanaan Percobaan
A. Bahan .............................................................................................. 9 B. Alat-alat ........................................................................................... 9 C. Gambar Rangkaian Alat .................................................................. 9 D. Cara Kerja ........................................................................................ 10
Bab III. Hasil dan Pembahasan ... 11 Bab IV. Kesimpulan ....................................................................................... 16
Daftar Pustaka .................................................................................................. 17
Lampiran .......................................................................................................... 18
Tanya Jawab Seminar .....................................................................................
-
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data hasil percobaan 11
Tabel 2. Hubungan antara debit (Q) vs Head Pompa (H) . 18
Tabel 3. Hubungan antara debit (Q) vs Head Pompa (H) untuk mencari Yhitung 19
Tabel 4. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) vs derajad pembukaan pompa (K) 21
Tabel 5. Hubungan antara Le vs K untuk mencari Y hitung . 23
Tabel 6. Hubungan Cofissient of Discharge (Co) vs bilangan Reynold (Re) .. 24
Tabel 7. Hubungan antara Co vs Re untuk mencari Y hitung .................. 26
Tabel 8. Hubungan antara debit (Q) vs tinggi float .. 27
Tabel 9.hubungan antara debit (Q) vs tinggi float untuk mencari Y hitung 28
-
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hubungan debit (Q) vs Head Pompa (H) ... 12
Gambar 2. Hubungan sudut putaran (K) vs panjang ekivalen (Le) 13
Gambar 3. Hubungan bilangan reynold (Re) vs Coefisient of discharge (Co) 14
Gambar 4. Hubungan debit (Q) vs tinggi float . 15
Gambar 5. Hubungan debit (Q) vs Head Pompa (H) ... 20
Gambar 6. Hubungan sudut putaran (K) vs panjang ekivalen (Le) 23
Gambar 7. Hubungan bilangan reynold (Re) vs Coefisient of discharge (Co) 26
Gambar 8. Hubungan debit (Q) vs tinggi float . 28
-
7
DAFTAR LAMBANG
A = Luas, cm2
Q = debit aliran, cm3
H = head pompa
Co= coefisient of discharge
Re= bilangan reynold
Le = panjang ekivalen (cm)
g = percepatan gravitasi (cm/det)
D = diameter pipa (cm)
F = faktor gesekan
U = kecepatan (cm/det) : - Ws = H = head pompa (cm)
= densitas raksa (gr/cm3)
= densitas air (gr/cm3)
= perbedaan ketinggian Hg dalam manometer (cm)
-
8
INTISARI
Aliran fluida adalah suatu cara pemindahan fluida (gas, uap, cairan) dari
suatu tempat ke tempat lain dengan mengalirkannya melalui pipa. Aliran fluida
terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi. Tujuan dari percoban Aliran
Fluida ini adalah untuk mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara
debit aliran (Q) dengan head pompa (H), mempelajari hubungan antara panjang
ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran (oK), hubungan antara coefficient
of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re), dan menera rotameter yaitu
hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h).
Pertama-tama percobaan di mulai dengan Memeriksa rangkaian alat agar
proses percobaan berjalan dengan lancar, setelah itu mengisi air ke dalam tangki
penampung hingga batas tangki, setelah tangki terisi dengan penuh lalu membuka
kran dengan derajat pembukaan penuh dan setelah itu menghidupkan pompa
hingga aliran konstan. Setelah aliran konstan, praktikan mencatat kedudukan dari
beda ketinggian manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan
tinggi float pada rotameter, setelah semua sudah dicatat, praktikan mengukur debit
aliran dengan menampung volume debit yang keluar dengan batas waktu tertentu
dan dengan alat penampung (beker glass) dan stopwatch.Setelah semua langkah di
atas selesai baru praktikan memulai percobaan dengan menutup 120 kran dan
menunggu aliran konstan, setelah aliran konstan praktikan mencatat beda
ketinggian manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan tinggi
float pada rotameter, dan mengulangi percobaan dengan percobaan ke 2, 3, 4, dan
5 dengan derajat pembukaan yang berbeda-beda dan mengulangi 5x percobaan di
setiap derajad pembuka yang berbeda agar didapat data yang baik.
Dari percobaan ini dapat dinyatakan bahwa makin besar debit aliran, maka
Head Pompa semakin kecil .untuk data panjang ekivalen (Le) dengan derajad
pembukaan keran didapat, makin kecil derajat pembukaan keran, maka panjang
ekivalen makin besar. Untuk hubungan coefficient of discharge (Co) dengan
bilangan Reynold di peroleh, Co bertambah selaras dengan pertambahan bilangan
Reynolds. Yang terakhir, didapat Hubungan debit alian (Q) dengan tinggi float
(H). dengan bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float
-
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses transportasi dengan menggunakan fluida merupakan suatu hal yang
sangat penting karena banyak digunakan dalam industri. Aliran fluida adalah salah
satu cara untuk mengangkut fluida dari satu tempat ke tempat lain dengan cara
mengalirkannya melalui pipa. Transportasi aliran fluida dapat digunakan piapa
karena lebih mudah dan aman. Setiap pengangkutan dalam industri yang berupa
cairan, larutan, atau suspensi akan sering dijumpai dalam transportasi fluida baik
dengan closed duck atau open channel. Untuk pengangkutan zat padat
dilakukan secara fluidized artinya zat padat tersebut dimasukan ke dalam flluida
ssehingga menjadi campuran dua fase dengan demikian zat padat diangkut. Aliran
fluida terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi ( pengaruh gravitasi).
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q)
dengan head pompa (H).
b. Mempelajari hubungan antara penjang ekivalen ( ) dengan derajad
pembukaan kran (oK).
c. Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge ( ) dengan
bilangan reynold ( ).
d. Menara rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi
float (h).
C. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam proses transportasi fluida, salah satu faktor yang berpengaruh adalah
densitas. Fluida dapat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu tetapi ada juga fluida
yang tidak tidak di pengaruhi tekana dan suhu.
-
10
a. Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara
permanen pada suhu dan tekanan tertentu. Berdasarkan pengaruh suhu
dan tekanan, fluida di bagi dua :
Fluida compressible: fluida yang sangat di pengaruhi suhu dan
tekanan.
Fluida incompressible: fluida yang densitasnya tidak di pengaruhi oleh
suhu dan tekanan / fluida yang tidak temampatkan.
Jenis aliran fluida dapat dibagi:
Aliran laminar: dengan jenis ini partikel-pertikel fluida mengalir secara
sejajar dengan sumbu tabung.
Aliran turbulen: dalam jenis ini pertikel-pertikel fluida dalam aliran
turbulen tidak mengalir teratur dan mempunyai komponen kecepatan
tegak lurus dengan arah aliran.
Aliran transisi: pada aliran ini fluida dapat mengalir secara laminar
atau turbulen tergantung kondisi setempat.
Aliran zat cair dalam pipa dibagi dua:
Aliran steady state: untuk aliran yang harga dari masing-masing
kuantitasnya yang ada dalam aliran tersebut tidak berubah dengan
waktu.
Aliran unsteady: untuk aliran yang harga kuantitasnya berubah
menurut waktu.
Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tetutup, maka akan tejadi
perbedaan bentuk aliran yang dapat ditentukan dengan bilangan reynold:
Dimana: = densitas cairan (kg/m3)
U= kecepatan aliran (m/detik)
D= diameter pipa (m)
= viskositas (kg/m.detik)
Persamaan kontinuitas dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan dalam aliran fluida. Persamaan kontinuitas untuk aliran
incompressible:
-
11
Asumsi=
Maka: Q1 = A1 .U2 = A2 . U2
persamaan kontinuitas untuk aliran compressible:
m = . A1 .U1 = . A2 . U2
Energy, dibawa oleh fluida yang mengalir dan juga di transfer dari
fluida kesekeliling atau sebaliknya.
Energy potensial dibawa fluida mencakup:
Interval energy: energy yang disebabkan gerak molekul atom dan
electron.
Energy yang dibawa fluida karena kondisi aliran/posisinya:
Energy kinetic: energy karena gerakannya
Energy potensial: energy karena tempat kedudukannya yang
diperoleh gravitasi
Energy tekan: energy untuk melakukan kerja melawan tekanan
yang dibawa oleh zat karena alirannya dari awal masuk-keluar
Energy yang di transfer fluida/sistem dalam aliran dan
sekelilingnya ada dua jenis:
Energy panas (q) : energy yang diserap oleh zat alir dari sekeliling
selama aliran.
Energy kerja (w) : kerja yang diterima/dihasilkan atau dilakukan oleh
zat yang mengalir ke sekeliling selama aliran(shaf work).
Neraca energy untuk sistem aliran fluida:
Energi masuk = Energi keluar
-
12
Neraca energy untuk setiap satuan massa
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, volume
diasumsikan konstan maka persamaan diatas menjadi:
Apabila ada gesekan dan asumsi aliran adiabatic (q=0) maka
persamaan dikenal dengan persamaan bernouli:
jika persamaan (7) dibagi dengan g/gc, dimensi masing-masing suku
dinyatakan dalam ft cairan dengan:
(Brown, 6.6.1978)
1. Alat-alat aliran fluida
Pompa
Pompa adalah alat untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ke
tempat lain. Ada dua jenis pompa:
-
13
Centrifugal pump: gaya sentrifugal yang dihasilkan akan
melemparkan fluida yang ada didinding pompa (casing)
sehingga zat memiliki tenaga kinetic yang membuat cairan
meninggalkan impelier.
Positif displacement pump:
Rotary pump: cocok untuk cairan yang kental.
Reciprocating pump: tenaga yang di hasilkan dari
gerakan piston.
Kran (valve)
Salah satu jenis fiting untuk mengatur, mengontrol, menbuka, atau
menutup aliran. Pemilihan kran berdasarkan jumlah dan jenis
cairan,serta tujuan pemakaiannya.
Orificemeter
Digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan. Prinsip orificemeter
adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice itu, akan
menyebabkan tinggi penurunan tekanan kecepatan meningkat tetapi
tinggi tekanan menurun dan penurunan tekanan antara area titik
diukur denga manometer.
Rotameter
Alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah. Terdiri dari gelas
yang berbentuk kerucut (capered glass tube) yang di dalamnya ada
pelampung(float).
Manometer
Manometer adalah alat untuk mengukur beda tekanan
Manometer pompa
Bila : Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)
U1 = U2 (luas penampang sama)
F = 0
Maka persamaan (7) menjadi :
Tekanan A = Tekanan B
-
14
PA = PB
Bila persamaan (9) di bagi g/gc:
Dimana: - Ws = H = head pompa (cm)
= densitas raksa (gr/cm3)
= densitas air (gr/cm3)
= perbedaan ketinggian Hg dalam manometer
(cm)
Manometer kran
Bila Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)
U1 = U2 (luas penampang sama)
Ws = 0 (tidak ada kerja)
Maka persamaan (7) menjadi:
Menurut fanning dan diarchy:
Maka:
Dimana :
Le = panjang ekivalen (cm)
g = percepatan gravitasi (cm/det)
D = diameter pipa (cm)
F = faktor gesekan
U = kecepatan (cm/det)
-
15
Manometer orifice
Bila : Z1 = Z2 (tidak ada beda ketinggian)
Ws = 0
Persamaan (7) menjadi:
Persamaan (19) di kombinasikan dengan persamaan (18) menjadi:
Karema persamaan maka persamaan (20) menjadi
Diketahui:
-
16
Dimana: Co = coefficient of discharge (koefisien orifice)
D1 = diameter pipa (cm)
D2 = diameter orifice (cm)
-
17
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. ALAT
Bak penampung air
Pompa air
Kran
Orificemeter
Rotameter
Busur derajad
Beker glass 1L
Thermometer
Stop wacth
Piknometer
Manometer
o Manometer pompa
o Manometer kran
o Manometer orifice
B. BAHAN
1. Air
2. Air raksa
C. RANGKAIAN ALAT
1
2 3 4
5
-
18
7
Keterangan :
1. Bak penamping
2. Pompa air
3. Kran
4. Orificemeter
5. Rotameter
6. Mnometer pompa
7. Manometer kran
8. Manometer orifice
D. CARA KERJA
Memeriksa rangkaian alat
6 8
Memeriksa rangkaian alat
Mengisi air ke dalam tangki penampung hingga batas tangki
Tangki terisi penuh, membuka kran dengan derajat pembukaan penuh.
Menghidupkan pompa hingga aliran konstan
Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda ketinggian
manometer pompa, manometer kran, manometer orifice, dan tinggi float
pada rotameter, Mengukur debit aliran dengan alat penampung dan stopwatch
Mengulangi langkah 2,3 dan 4 dengan derajat pembukaan kran yang
berbeda-beda
Mengukur Temperatur air,densitas air dengan menggunakan piknometer,
diameter pipa dan diameter orifice.
-
19
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Temperature air = 28
Densitas air = 1.023 gr/ml
Densitas raksa =13.52259 gr/ml
Diameter orifice = 2.5 cm
Diameter dalam pipa = 1.6 cm
Diameter luar pipa = 2 cm
Berat piknometer kosong = 14.5281 gr
Berat piknometer + aquadest = 40.105 gr
Berat aquadest = 25.5769 gr
Diameter kran = 3 cm
Panjang orifice = 3.35 cm
Jumlah elbow = 6 buah
Tabel 1.Data hasil percobaan.
Kran
(o)
Volume
(ml)
Waktu
(s)
Q
(ml/s)
Manometer Tinggi
Float Pompa Kran Orifice K1 K2 K3 K4
K5 K6
120 558.4 3 166.66 31 11.5 15 14.7 17.5 11.5 5
603 3 201 31.5 12.5 16.5 16 18.5 13 4.5
547 3 182.33 30.5 12 16.5 16 18.5 13 4.5
560 3 186.66 30 11.5 16.5 16 18.5 13 4
582 3 194 31 12 16.5 16 18.5 13 4
240 556 3 173.66 31 11.5 16 15.8 18.5 13 5
568 3 150 30.5 12.5 16.5 15.9 18.5 13.5 4
560 3 163.33 30 12 16 15.8 17.5 13.5 5
541 3 180.33 32.5 11.5 16 15.8 19.5 12 5
560 3 186.66 32 15 16 15.8 19.5 12 5.5
-
20
360 538 3 179.33 32 10 16.5 16 18.8 12 6
563 3 187.66 32 10.5 16.5 16 19.5 12.5 6
562 3 187.33 31.5 11 16.3 16.1 19 12 5.5
559 3 186.33 31.5 11 16.3 16.1 19.5 13 6
549 3 183 31 11 16.3 16.1 16.5 12 5.5
480 542 3 180.66 30.5 10 16 15.5 19 12.3 6.5
539 3 179.66 32 11 16.3 15.8 19.5 12.5 6
578 3 192.66 31.5 10.5 16 15.8 19 12 6
560 3 186.66 31 10.5 16 15.5 19 12.5 6
557 3 185.66 30 10.5 16 15.5 19 12.5 5.5
600 546 3 182 32 10 15.5 14.5 19.5 12 5.5
540 3 180 30 11 16 15.5 19 12.5 5.5
540 3 180 32 10 15.5 14.5 19 12.5 5.5
560 3 186.66 30 10 16 15 19.5 12 5
578 3 192.66 32 10 16 15 19 12.5 5.5
B. Pembahasan
1. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan aliran (Q) dengan head pompa
(H).
Deri percobaan diperoleh bahwa semakin besar derajat pembukaan kran debit
aliran semakin besar. Hal ini menyebabkan head pompa semakin besar sehingga
energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida semakin besar.
-
21
Gambar 1. Hubungan debit vs head pompa
Dari perhitungan di dapat garfik diatas, pada titik ke tiga grafik cenderung
naik karena pratikan telat menampung aliran air dalam waktu 3 detik dan di dapat
% kesalahan sebesar 1.226%
2. Mempelajari hubungan panjang ekivalen (Le) dengan derajad pembukaan
kran (0kran), untuk menentukan panjang ekivalen menggunakan rumus:
Dengan
Dari data setelah dilakukan analisis perhitungan di dapat nilai (U) yang semakin
besar selaras dengan bertambahnya derajad pembukaan kran dimana (U)
berbanding terbalik dengan (Le). Sehingga dari grafik dan data Le, terlihat
semakin besar derajat pembukaan kran maka semakin kecil panjang ekivalen
(Le).
y = -14.65x + 2967.R = 0.857
235.000
240.000
245.000
250.000
255.000
260.000
265.000
270.000
184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500
thea
d p
om
pa
debit (ml/s)
y data
Linear (y data)
-
22
Gambar 2. Hubungan sudut putaran( K) vs pamjang ekivalen (Le)
Dari perhitungan di dapat grafik yang cenderung naik pada titik 1 dan 5, karena
pratikan kurang teliti dalam melakukan pembukaan kran sehingga panjang
ekivalen yang di dapat pada kedua titik tersebut mengalami kenaikan dan di dapat
% kesalahan rata-rata sebesar 30.209 %
3. Mempelajari hubungan antara coefficien (Co) dengan bilangan reynold (Re).
untuk menentukan Co dengan rumus :
y = 7.921e0.001x
R = 0.404
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
0 100 200 300 400 500 600 700
pa
nja
ng
eki
vale
n (
Le)
sudut putaran keran (K)
Y data
Expon. (Y data)
-
23
Gambar 3. Hubungan bilangan Reynold (Re) vs Coefisient of Discharge (Co)
Dari perhitungan di dapat grafik antara bilangan reynold dengan coefisient of
discharge dan di dapat grafik yang cukup baik hanya pada titik ke dua mengalami
penurunan karena pembacaan pada manometer orificenya kurang tepat.
Dan di dapat % kesalahan rata-rata sebesar 2.040 %
4. Menara rotametar yaitu hubungan debit alian (Q) dengan tinggi float (H). dengan
bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh
aliran karena float dapat bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran yang
terdorong sehingga semakin besar aliran air pada pipa maka tinggi float semakin
besar.
Gambar 4. Hubungan debit (Q) vs tinggi float
y = 0.000x - 7.675
R = 0.985
0.640
0.660
0.680
0.700
0.720
0.740
0.760
11650 11700 11750 11800 11850
coef
icie
nt
of
dis
char
ge (
Co
)
bilangan Reynold (Re)
y data
Linear (y data)
y = -0.736x + 141.7
R = 0.675
0
1
2
3
4
5
6
7
184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500
tin
ggi f
loa
t (c
m)
debit (ml/s)
y data
Linear (y data)
-
24
Dari perhitunga di dapat grafik hubungan antara debit (Q) dengan tinggi float (H)
di dapat pada titik ke 2 dan 3 mengalami kenaikan karena daya pompayang tidak
konsatan sehingga aliran yang di dorong oleh pompa tidak konstan dan
cenderung tidak tentu itu menyebabkan float didalam rotameter tidak teratur, dan
itu yang menyebabkan pembacaannya tidak tepat.
-
25
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan grafik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam aliran fluida, semakin besar debit aliran (Q) maka semakin besar head pompa (H) dengan
persamaan garis :
Y = 15,656X+2967,2
Dengan persen kesalahan rata-rata : 1.226 %
2. Untuk suatu kran yang digunakan untuk mengatur aliran fluida, panjang ekuivalen akan berkurang
dengan bertambahnya derajat kran, sehingga didapat persamaan garis:
Y = 7,9219 e 0,0015X
dengan persen kesalahan rata-rata : 30,20%
3. Untuk suatu orifice, harga Coeffisient Of Discharge (Co) akann bertambah besar selaras dengan
bertambahnya bilangan Reynold, sehingga diiperoleh persamaan garis :
Y = 0,0007X-7,6756
dengan persen kesalahan rata-rata : 20,040 %
4. Pada rotameter bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh cairan,
maka diperoleh persamaan garis :
Y = -0,7366X +141,73
Dengan persen kesalahan rata-rata : 5,53 %
-
26
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978,Unit Operation, 14th Printing, John willey and Suns.Inc, New York.
Mc Cabe, W.L. and Smith, J., 1976,Unit Operation of Chemical Engineering, International
Student Ediyion, Mc Graw Hill, Kogajuba, Tokyo.
Perry, H.R. and Dun Green, 1973, Perrys Chemical Engineers Handbook 6th edition, Mc Graw Hill Book
Company Inc., New York.
-
27
LAMPIRAN
1. Menentukan karakteristik pompa, hubungan antara debit aliran (Q),dengan head
pompa (H).
hair
airHgHWs .
dimana : Hg = 13.5213 gr/ml
air = 0.993687 gr/ml
maka : H = 12.5737 h
Dari perhitungan di atas di dapat:
Tabel 2. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)
SUDUT
PUTARAN V t Q=x
MANOMETER
POMPA dh H= y
K1 K2
120 558.4 3 186.133 30.800 11.900 18.9 237.643
240 557 3 185.667 31.200 11.760 19.4 244.433
360 555.2 3 185.067 31.600 10.700 20.9 262.791
480 554.2 3 184.733 31.000 10.500 20.5 257.761
600 552.8 3 184.267 31.200 10.200 21.0 264.048
925.8667
1266.677
Dari tabel dibuat grafik hubungan Q Vs H
Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi membentuk garis lurus
sehingga persamaan yang digunakan adalah :
Y = a X + b
-
28
Dengan metode Least Square :
Y = a X + n b
XY = a X2+ Xb
x 1
x 0.0054
Dari dua persamaan tersebut,dengan cara eliminasi dan substitusi, maka didapat nilai:
a =
b =
Dari perhitungan diatas di dapat Yhitung :
Tabel 3.hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H) untuk mencari Y hitung
Q=x H= y x^2 xy Y hitung % kesalahan
186.133 237.643 34645.618 44233.35 239.266 0.683
185.667 244.433 34472.111 45383.09 246.105 0.684
185.067 262.791 34249.671 48633.82 254.899 3.003
184.733 257.761 34126.404 47617.11 259.784 0.785
184.267 264.048 33954.204 48655.28 266.623 0.975
925.8667 1266.677 171448.009 234522.6 1.226
Sehingga didapat persamaan garis lurus : Y = -14.66 X + 2967.16 Dan didapatkan persen
kesalahan rata-rata sebesar 1.226 %
-
29
Gambar 5. Hubunganantara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)
2. Menentukan hubungan antara panjang ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan
kran (oKran)
Menentukan kecepatan linier:
Menentukan bilangan reynold:
y = -14.65x + 2967.R = 0.857
235.000
240.000
245.000
250.000
255.000
260.000
265.000
270.000
184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500
hea
d p
om
pa
debit (ml/s)
y data
Linear (y data)
-
30
Untuk turbulen:
Menentukan panjang ekivalen:
Dari perhitungan di atas diperolah data:
Tabel 4: hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K)
0kran
(x) Q u
Manometer kran
H Re f fU2 Le= y k3 K4
120 186.133 26.338 16.2 15.740 0.460 95295.03 0.01831 12.704 14.277
240 185.667 26.272 16.1 15.82 0.280 95056.45 0.01832 12.648 8.729
360 185.067 26.187 16.4 16.06 0.320 94749.27 0.01834 12.575 10.034
480 184.733 26.140 16.06 15.62 0.440 94578.27 0.01835 12.535 13.841
600 184.276 26.075 15.8 14.9 0.900 94344.30 0.01836 12.480 28.436
1800 75.317
Dari table dibuat grafik hubungan 0kran (X) Vs Le (Y)
Dari grafik diperoleh titik-titik data yang mempunyai tendensi membentuk persamaan garis Y=
ae-bx
-
31
Dengan least square:
Dari ketiga persamaan tersebut cara eleminasi dan subtitusi maka didapat nilai
Sehingga didapat persamaan dari persamaan tersebut diperoleh Y
hitung seperti yang tercantung dalam tabel di bawah ini:
Dari perhitungan di ata di dapat data:
-
32
Table 5.hubungan panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K) untuk mencari
Yhitung
SUDUT
PUTARAN=x Le= y X2 x ln y ln y y hitung
%
kesalahan
120 3.558 14400 152.318 1.269 9.521 33.311
240 2.175 57600 186.517 0.777 11.443 31.094
360 2.500 129600 329.832 0.916 13.754 37.074
480 3.448 230400 594.112 1.238 16.530 19.432
600 7.082 360000 1174.544 1.958 19.868 30.131
1800 18.763 792000 2437.323 6.158 30.209
Sehingga didapat persamaan exponensial: Dan didapatkan persen kesalahan
rata-rata sebesar 30.209 %
Gambar 6. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan Kran(0K)
y = 7.921e0.001x
R = 0.404
0.000
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
0 100 200 300 400 500 600 700
pan
jan
g ek
ival
en (
Le)
sudut putaran keran (K)
Y data
Expon. (Y data)
-
33
3. Menentukan hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re):
Dari perhitungan diatas didapat data:
Tabel 6 .hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re)
0kran
H
Manometer orifice
Q U Re= x Co= y k5 k6
120 5.6 18.3 12.7 186.133 37.938 11810.95 0.742
240 5.9 18.7 12.8 185.667 37.843 11781.38 0.721
360 6.36 18.66 12.3 185.067 37.721 11743.3 0.692
480 6.74 19.1 12.36 184.733 37.653 11722.11 0.671
600 6.9 19.2 12.3 184.276 37.559 11693.11 0.661
1800 58750.84 3.486
Dari table di atas dibuat grafik hubungan antara koefisien of discharge dengan bilangan
Reynold. Dari grafik diperoleh titik-titik data yang mempunyai tendensi membentuk linier,
sehingga didekati dengan persamaan
-
34
Dengan least square:
Deri kedua persamaan tersebut dengan cara eleminasi dan subtitusi maka di dapat nilai:
Sehingga didapat
Dari perhitungan diatas di dapat data:
Tabel 7. Hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re) untuk mencari
Yhitung
Re= x co= y x^2 xy y hitung
%
kesalahan
11810.95 0.742 139498423 8758.538 0.741 0.127
11781.38 0.721 138800804 8490.286 0.720 0.157
11743.3 0.692 137905159 8124.718 0.692 0.074
11722.11 0.671 137407839 7863.899 0.677 0.953
11693.11 0.661 136728829 7733.782 0.657 0.730
58750.84 3.486 690341053 40971.223 2.040
-
35
Sehingga didapat persamaan linier: Dan didapatkan persen kesalahan
rata-rata sebesar 2.040 %
Gambar 7.Hubungan coefisient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re)
4. Menara rotameter
Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (H)
Table 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float
SUDUT PUTARAN Debit (Q)= x tinggi float (H)= y x^2 xy
120 186.133 4.4 34645.494 818.985
240 185.667 4.9 34472.235 909.768
360 185.067 5.8 34249.794 1073.389
480 184.733 6 34126.281 1108.398
600 184.276 5.5 33957.644 1013.518
925.876 26.6 171451.449 4924.058
y = 0.000x - 7.675
R = 0.985
0.650
0.660
0.670
0.680
0.690
0.700
0.710
0.720
0.730
0.740
0.750
11680 11700 11720 11740 11760 11780 11800 11820
coef
icie
nt
of
dis
char
ge (
Co
)
bilangan Reynold (Re)
y data
Linear (y data)
-
36
Dari table dibuat grafik huungan antara debit aliran (X) dengan tinggi float (Y) dari
grafik diperolah titik-titik data yang menpunyai tendensi membentuk linier, sehingga didekati
dengan persamaan garis
Dengan leats square:
Dari kedua persamaan tersebut dengan cara eleminasi dan subtitusi maka di dapat nilai:
Di dapat nilai:
Sehingga didapat persamaan
Deri perhitungan diatas di dapat data:
Tabel 9. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float untuk mencari Yhitung
Debit (Q)=
x
tinggi float
(H)= y x^2 xy y hitung
%
kesalahan
-
37
186.133 4.4 34645.494 818.985 4.6145 4.87
185.667 4.9 34472.235 909.768 4.9577 1.18
185.067 5.8 34249.794 1073.389 5.3997 6.90
184.733 6 34126.281 1108.398 5.6457 5.90
184.276 5.5 33957.644 1013.518 5.9824 8.77
925.876 26.6 171451.449 4924.058
5.53
Sehingga didapat persamaan linier: Dan di dapat % kesalahan rata-rata
5.53 %
Gambar 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float
y = -0.736x + 141.7
R = 0.675
0
1
2
3
4
5
6
7
184.000 184.500 185.000 185.500 186.000 186.500
tin
ggi f
loa
t (c
m)
debit (ml/s)
y data
Linear (y data)