Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan...
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan...
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 1/52
Alih Fungsi Lahan Pertanian dan
Kebijakan Penataan RuangKondisi, Faktor-faktor Penyebab, dan Kebijakan Penataan Ruang
Dr. Ir. Budi Situmorang, MURP
Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional
Disampaikan pada acara Focused Group Discussion Aktual-2 “Konsep Perluasan Kawasan Industridan Permukiman Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development
Dalam Rangka Ketahanan Nasional ” , tanggal 26 Agustus 2014 di Lemhanas.
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 2/52
Outline Pembahasan
1. Pendahuluan
2. Kondisi Kawasan Industri, Permukiman dan
Lahan Pertanian, serta Faktor-faktor Alih
Fungsi Lahan Pertanian3. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Pulau
Jawa-Bali
4. Penutup
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 3/52
1. Pendahuluan
• 5 Kata kunci dari Judul FGD “Konsep Perluasan (5) Kawasan Industri danPermukiman (1) Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian (2) Guna Menjaga SustainableDevelopment (3) Dalam Rangka Ketahanan Nasional” (4)
• Pemahaman mendalam thd alih fungsi Lahan Pertanian ini, memberikan sudutpandang yg lebih lengkap utk merumuskan konsep perluasan tsb.
• Penyebab utama terjadinya alih fungsi lahan pertanian ini adalah pembangunan
yang bersifat target sektoral, orientasi ekonomi, sehingga tidak berhasilmewujudkan kesatuan wilayah, yaitu: tidak seimbangnya hubungan antarasubsistem ekologi, sosial, dan ekonomi suatu wilayah, dan antarwilayah: – Fenomena ini sebagai akibat pembangunan yg dilakukan (sejak tahun 1969-sekarang)
baru memasukkan dimensi MANUSIA dan WAKTU, tetapi belum dimensi RUANG.Padahal MAN-SPACE-TIME adalah sendi-sendi dari suatu pembangunan. SPACE beradasebagai “ jembatan” dari Manusia dan waktu.
– Kemampuan memahami Ruang (Wilayah) sebagai suatu sistem ekonomi, ekologi, dansosial yang saling berinteraksi dan interdependensi baik intrawilayah maupunantarwilayah termasuk menjaga kelestarian wilayah.
• Terakhir, perspektif kebijakan Penataan Ruang terhadap konsep perluasan kawasanindustri dan permukiman tanpa alih fungsi lahan pertanian, suatu keharusan.
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 4/52
2. Kondisi Kawasan Industri,
Permukiman dan Lahan Pertanian, serta
Faktor-faktor Alih Fungsi LahanPertanian
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 5/52
5
Pulau Penduduk
2010
Penduduk
2035
Sumatera 21,3 22,4
Jawa 57,4 54,7
Kalimantan 5,8 6,6Sulawesi 7,3 7,4
Bali, Nusa
Tenggara
5,5 5,7
Maluku 1,0 1,2
Papua 1,5 1,7
2.A.
JUMLAH PENDUDUK 2010
DAN PREDIKSI INDONESIA
2035 PER PULAU
Sebaran Penduduk tahun 2010 terkonsentrasi di Jawa57,4% yg hanya berluas lahan 7%, tahun 2035 54,7%
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 6/52
Perkembangan Kawasan Perkotaan tahun 2000-2025
2025
Total urban area
2000
Sumber : Analisis Java Spatial Model
Wujud spasial konsentrasi penduduk adalah Kawasan Permukiman
Perkotaan. Kawasan perkotaan di Jawa cenderung terlihat semakin
meluas baik di sekitar kota besar dan ada gejala “aglomerasi” kota-kotakecil (tahun 2010-2025)
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 7/52
2.B. SEBARAN KAWASAN INDUSTRI
Sei Mangkei :
Industri Turunan
CPO
Dumai:
Industri
Turunan CPO
Bangka:
Industri
Timah
Cilegon:
Industri
Besi Baja
Muara Enim:
Gasifikasi Batu
Bara
Tanggamus:
Industri Maritim
Bojonegara:
Industri
Kimia
Kuala Tanjung:
Industri Alumina
Maloy:
IndustriTurunan
CPO
Mempawah dan
Tayan : Industri
Smelter/
Chemical Grade
Alumina
Batu Licin:
IndustriBesi Baja
Kariangau:
Industri
Turunan
CPO
Landak:
Industri
Berbasis
Agro
Ketapang:
Industri
Berbasis
Agro
Puruk
Cahu:
Industri
Berbasis
Batubara
Gowa:
Agroindustri
Palu:
Agroindustri
Bitung :Logistik
Soroako:
Industri
Ferronikel
Takalar: Industri
Minyak dan Gas
Morowali: Industri
Ferronikel
Bantaeng :
Ferronikel
Perkembangan Kawasan Industri terus
semakin meluas di Indonesia sejalan
dengan prinsip klaster (pengelolaan
SDAlam) dan daya saing produk
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 8/52
No Lokasi Kabupaten/Kota Provinsi
1 Kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar
(KAPET BANDA ACEH DARUSSALAM)
Aceh
2 Medan-Binjai-Deli Serdang-Serdang
Bedagai (bagian dari MEBIDANGRO)
Sumatera Utara
3 Karo-Simalungun-Batubara (bagian dari
MEBIDANGRO)
Sumatera Utara
4 Dumai-Siak Riau5 Batam-Bintan Kep. Riau
6 Muara Enim Sumatera Selatan
7 Tanjung Api-Api Sumatera Selatan
8 Lampung Bagian Selatan Lampung
9 Tanggamus Lampung
10 Cilegon-Serang-Tangerang Banten11 Bogor-Bekasi-Karawang- Purwakarta-
Subang
Jawa Barat
12 Cirebon-Majalengka Jawa Barat
13 Kendal-Semarang-Demak-Ungaran Jawa Tengah
RENCANA PENETAPAN WPPIRencana Penetapan Wilayah Pusat Pengembangan Industri
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 9/52
No Lokasi Kabupaten/Kota Provinsi
14 Tuban-Lamongan-Gresik-Surabaya-Sidoarjo-
Mojokerto-Bangkalan
Jawa Timur
15 Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang Kalimantan Barat
16 Tanah Bumbu-Kota Baru (KAPET BATULICIN) Kalimantan Selatan
17 Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kab. Kutai
Kertanegara (KAPET SASAMBA)
Kalimantan Timur
18 Bontang-Kutai Timur Kalimantan Timur
19 Tarakan Kalimantan Utara20 Kota Bitung-Kota Manado- Kota Tomohon-
Kabupaten Minahasa- Kabupaten Minahasa
Utara (KAPET MANADO BITUNG)
Sulawesi Utara
21 Morowali-Konawe-Konawe-Pomala (Morowali
+KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA)
Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara
22 Kota Palu-Kab.Donggala-Kab.Parigi Mountong-
Kab.Sigi (KAPET PALAPAS)
Sulawesi Tengah
23 Makasar-Maros Sulawesi Selatan
24 Takalar-Jeneponto-Bantaeng Sulawesi Selatan
25 Halmahera Timur-Halmahera Utara Maluku Utara
26 Mimika Papua
27 Teluk Bintuni Papua Barat
RENCANA PENETAPAN WPPI (2)Rencana Penetapan Wilayah Pusat Pengembangan Industri
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2014
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 10/52
2025
Sawah area
2000
2.C. Degradasi Kawasan Pertanian tahun 2000-2025
Sumber : Analisis Java Spatial Model
Wujud spasial lahan pertanian sawah di Jawa cenderung terlihat semakin menyempit hampir
si seluruh wilayah. Ini berarti tekanan yg semakin besar baik dari kaw permukiman dan
perkotaan termasuk kaw industri (tahun 2010-2025)
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 11/52
11
Kriteria Lahan Pangan Pertanian
Berkelanjutan Tahun 2005
Terlayani irigasi teknis / 1/2 teknis
Indeks pertanaman (IP) > 2
Produktivitas :
> 4,5 ton/ha
< 4,5 ton/ha
Rawa
(Prospektif) pertanian lahan/utama
Irigasi teknis
Wilayah pelayanan waduk baru
Status Tanah
Arahan Ruang RTRW Kota/ Kab
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 12/52
12
Kurva Kumulatif Persebaran LP2B• Sumatera Utara
– Tingkat persebarantdk merata,mengelompok padakawasan tertentu
(kaw pantai Timur) – 68 % lahan
pertanian beradapada 50 % lahan diSumatera Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Luas Lahan
Pend Lhn-Pertn
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 13/52
13
Kurva Kumulatif LP2B•
JAWA BARAT – Tingkat
persebaran tdkmerata,mengelompok
pada kawasantertentu (kawpantai Utara)
– 70 % lahanpertanian berada
pada 50 % lahandi Jawa Barat
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Luas Lahan
Pend Lhn-Pertn
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 14/52
14
Kurva Kumulatif LP2B•
SULAWESISELATAN
– Tingkat persebarantdk merata,
mengelompokpada kawasantertentu (kawpantai Barat)
– 80 % lahanpertanian beradapada 50 % lahan diSulawesi Selatan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Pend Lhn-Pertn
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 15/52
15
4,5
5,5
6,0
3,5
5,0
4,0
3,0
0,0 10102030 20 30
P
R
O
D
U
V
T
T
H
a
40
LAJU KONVERSI
2.D. Matrik LAJU KONVERSI
KUADRAN 1• Laju Konversi Positif
• Produktivitas Tinggi
KUADRAN 2• Laju Konversi Negatif
• Produktivitas Tinggi
KUADRAN 3•
Laju Konversi Negatif• Produktivitas Rendah
KUADRAN 4• Laju Konversi Positif
• Produktivitas Rendah
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 16/52
16
Matrik LAJU KONVERSI• JAWA BARAT
12
15
13
6
3
4,5
5,5
6,0
3,5
5,0
4,0
3,0
0,0 10102030 20 30
P
R
O
D
U
V
T
T
H
a
1. Bogor
2. Sukabumi
3. Cianjur
4. Bandung
5. Garut
6. Tasikmalaya
7. Ciamis8. Kuningan
9. Cirebon
10.Majalengka
11.Sumedang
12.Indramayu
13.Subang
14.Purwakarta
15.Karawang
16.Bekasi
40
LAJU KONVERSI
1
2
4
5
8
10
11
4
16
III
III IV
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 17/52
17
15
1. Selayar
2. Bulukumba
3. Bantaeng
4. Jeneponto
5. Takalar
6. Gowa
7. Sinjai
8. Maros
9. PangkajeneKep.
10.Barru
11.Bone
12.Soppeng
13.Wajo
14.Sidenreng
Rappang
15.Pinrang
16.Enrekang17.Luwu
18.Tana Toraja
19.Luwu Utara
11
4,5
5,5
6,0
3,5
5,0
4,0
3,0
0,0 10102030 20 30 40
1
2
3
4
6
7
8
90
12
13
14
16
17
18
19
LAJU KONVERSI
P
R
O
D
U
V
T
T
H
a
III
III IV
Matrik LAJU KONVERSI• SULSEL
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 18/52
18
1. Kota Medan
2. Langkat3. Deli Serdang
4. Simalungun
5. Karo
6. Asahan
7. Labuhan Batu
8. Tap.Utara
9. Tap.Tengah
10.Tap.Selatan
11.Nias
12.Dairi
13.T.Tinggi
14.Tanj.Balai
15.Binjai
16.P.Siantar
17.Tobasa
18.Madina
4,5
5,5
6,0
3,5
5,0
4,0
3,0
0,0 10102030 20 30
P
R
O
D
U
V
T
T
H
a
40
LAJU KONVERSI
6
3
10
2
4
5
8
11
124
Matrik LAJU KONVERSI• Sumatera Utara
18
1
7
13
15
16
17
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 19/52
19
2.E. Akar Masalah
• TAHAPAN
1. Analisis Penyebab Konversi berdasarkan TekananEksternal
A. Kurva Distribusi KotaB. Kebijakan Struktur Ruang RTRWP
C. Struktur Ekonomi
2. Analisis Pembentukan Akar Masalah
3. Analisis AHP (Analytical Hierarchy Proccess)untuk menentukan faktor yang dominanberdasarkan stakeholders di daerah
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 20/52
20
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
8.000.000
9.000.000
10.000.000
0 5 10 15 20 25 30 35
Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan
2.E.1A Tekanan EksternalA. KURVA DISTRIBUSI KOTA di INDONESIA
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Th 1960 Th 1980 Th 1995 Th 2000
SumateraIndonesia
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 21/52
21
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1 2 3 4 5 6 7 8
Th 1960 Th 1980 Th 1995 Th 2000
2.E.1A Tekanan Perkembangan Kota
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
8.000.000
9.000.000
0.000.000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Th 1960 Th 1980 Th 1995 Th 2000
Sulawesi Jawa
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 22/52
22
S . B e
n g k u
n g
Kr.Ala
K r . P
. D a d a l u
S . A l a s
S . M a m a
s
L . B a t u - b a t u
L.S e rk ea
S . S i m p a n g
k i r i
L. R i m
a u
S. S i m
p a n g k a n a
n
S . S i n g k e l
S . W a m p u
S. B e r k a
i l
S . B i n g a i
S . S
e r
u a i
S . B
e l u m a i
S. U l a r
S . B
e r k
u l a
p
S . B e
s i t a
n g
S . S u l k a n
S. Te ba h
S.Wampu
S . B u a y a
S . B a n a i
S.Bengap
S . K u
l i s t i k
S . P a d a n g
B a h_
H i l a
n g B a
h_ H
a p a i
B a h
_ B o l o
n
S . G
a m b u
s
S . K i r i
S. D u
s a n
S . B e l u r i
B a h_
B o l u k
A. P i a
s a
A. S a
i l a u
A.A sa h
a n
S . K
u a l a
A . I d u n
g
A.K a no p a n
A . S u l a m
A.Natas
S . B i l a
S.N a t o
l a n
A . B a r u m u n
S.Me rb au
A.nalar
A . K a n a n
B .P a n
i
A.Batangilung
A .M a n g g u
B . A n
g k
a l a
B . S i l a n g
A.Batang gad is
A.M a h a t o
A.SosaB.Parl um p u ng an
B . G a d i s
A .P o h o n
B .G a d i s
B . P u n g k u r
B.B at ahan
B . B
a n g k o
B .N a t a l
A.S o m a
B . S
i n g
k u a n g
A.S a n g k u n u r
A . T a p u s
A. H ap o ra s
A. R a
i s a n
I e . G a w
o
I e. M o
l a
I e . M u z o y
Ie .M o y
L.B e tug ar ig is
A. N at al a
A . S i b u n d o n g
A . I s a
A . S i t u m
a n d i
A . S i l a
n g
L.P e r o h a n
L . C i n e n d a
n g
L . O l
d i
L .R e n u n
I e . M u z o
y
I e . S a w u
I e . O y o
Ie.How
S. R a
m b a n
g
B . N a t a
l
B .A i r b i n t a s
B. K u nk u n
B . L u m u t
L.T ap u s
I e . H
o
S .La h o n i
I e.O y o
A . K o l a
n g
S. B i l a
S . B
e r u m
u n
S . K u
a l a
A. A s a h
a n
S . L e
p a n
S. B a
t a n g s a r
a n g a
n
S . D u s
a n
S . G a m b u
s
S. W a m p
u
S . T e n a n
g
S . K a r a n g
g a j i n
g
S . B
e l a
w a
n
B a h .
K a r a i
L .B a t u b a t u
A . T o r u
B .
B a
t a
h a n
SIDIKALANG
PEMATANGSIANTAR
KISARAN
TEBING TINGGI
RANTAUPRAPAT
PADANGSIDEMPUAN
SIBOLGA
TARUTUNG
MEDAN
GUNUNGSITOLI
%[
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
D. Toba
I N S I S
U M A T
E R A B A
R A T
PROPINSI D.I. ACEH
SELAT MALAKA
P R O P I N S I
2.E.1B Tekanan Eksternal
Pusat Pelayanan Primer
Pusat Pelayanan Sekunder
B.TEKANAN AKIBATKEBIJAKAN STR
RUANG
– STRUKTURRUANG SUMUT
• Distribusi Pusat
Pelayanan berada di
sekitar kaw lahan
pertanian
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 23/52
23
C i S
a n g g a r
u n g
K . B
a n g
k a d
e r e s
K. B o n d
e t
K.K umpulk ost a
K . R a m
b a t a n
b a r u
K . B e j i
C i P a
n a s
C i M
a n u k
C i L u
t u n g
C i M
a r i
Ci.Kaso
C i See l
C i T and u y
C i M u n t u r
Ci Julang
C i G
u g u r
C i M e d a n g
C i W u la n
C i L a n g k a
C i Lo n g g a n
C i W u l a n
C i K
u n t e
n
C i M
a n u k
S . C i p u n e g
a r a
S . C i a s e m
S . C i a
s e m
S. A s
e m
S. C i p u
e a g a r a
S . C i k a n d u n g
S . C
i k e r u
h
S. C i t a r i k
S . C
i l a m a y a
S . C i m
a l a y a S . C i h e
u r a n g
S . C
i t a r u m
S .M e t a
S . C i t a r u m
S . B e k
a s i
S . C i
k a r a
n g
S . S
u n t e
r
S . C
i k e a s
S . C
i l e u n g s
i r
S . C i l i w
u n g
S . C i p
a m i n
g k i s
S .C i b e e t
S. C i k u
n d u l
S . C i t a r u m
S . C i s o
k a n
S. C i m a
n d i r i
S . C i t a
r i k
S . C i s a d a n e
S .C i a n t a n
S. C i a n
t e n
S . C i k a n i k i
S . C
i l i w u n
g
P a s a n g g r a h
a n
S . C i s
a d a n e S .C i m a n c e u r
C i K a i n g a n
C i S
a n g i r i
C i K
a n d a n g
C i P
a n d
a k
C i S
a d e
aCi Sokan
C i B u n i
C i D o l o g
C i K a s o
C i S
e u r e u h
C i K a s o
C i K a
r a n g
C i . B
e l e n g b e
n o
C i Le t u h
C i . W i d e y
C i S a n g k u y C
i T a r u
m
C i D
u r i a n
C i B
e u r e u m
C i . H
a r a
C i . M
a n d u r
C i . S
a w a r n o
C i . D
u r i a
n
S. C i h e r a n g
C i. M
a n u k
C i . L a
k i
S. B o
d a s
NG
RANGKASBITUNG
TANGERANG
BOGOR
BEKASI
KARAWANG
PURWAKARTASUBANG
INDRAMAYU
CIREBON
KUNINGAN
MAJALENGK ASUMEDANG
GARUT
CIAMIS
TASIKMALAYA
BANDUNG
CIANJUR
SUKABUMI
D . K . I
P R O P
. J A W
A T E N G A H
SERANG
Losari
Ciratas
Sumber
Cikijing
Pangandaran
Rajapolah
Banjar
Cipatujah
Kelapagenep
Cimerak
Wado
Jangga
Pamanukan
Kadipaten
Cikamurang
Jatibarang
Karangampel
Wr. Kalde
CikampekSadang
Cagak
Cileunyi
Sukanegara
Pangalengan
Malabar
Rancabali
Pamaungpeuk
Agrabinta
SindangbarangCidaun
Rancabuaya
Batujaya
Ciawi
Cibinong
Cibubur
Cileungsi
P. Gede
Surade
Cikotok
Pelabuhanratu Cikembar
Sagaranten
Jampangkulon
Cikande
Cipanas
Serpong
Parung
Cilegon
#S
#Y
%[
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#S
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S#S
#S
#S
#S
#Y
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#Y
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S
#S#S
#S
IBUKOTA PROPINSI%[
IBUKOTA KABUPATEN#Y
IBUKOTA KECAMATAN#S
TUBUH AIR
sawah 1x padi /thn
sawah 2x padi /thn
sawah tadah hujan
L E G E N D A
PENGGUNAAN LAHAN SAWAH
P E T A P E N G G U N A A N L A H A N S A W A H
P R O P I N S I J A W A B A R A T
T A H U N 2 0 0 2
2.E.1B Tekanan Eksternal
B. TEKANAN AKIBATKEBIJAKAN STR RUANG – STRUKTUR RUANG
JABARD
Distribusi PusatPelayanan berada di
sekitar kaw lahanpertanian
PKN
PKW
S. K a r o s a
B a l a n t a
P
ROPINSI SULAWESI TENGAH
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 24/52
24
S .L a r o n a
S . A n g k o n a
S .T a m a n i
S . K a l e a n a
S . M a
s a m b a
S . B o n t o n u
S . B i n u a n g
S
. R o n g
k o n g
S . P o m p e n g a n
S. A w
o
S .S i w a
S .S u l i
S .B a j o
S.Paremang
S. B a n g k u d u
S. B u
a
S . M
a n d a r
S . M a m b i
S . M a n y a m
b a
S . M
a l o s o
S. M a t a n
g a S. M a
t t a
S . M a m a s a
S .M a m a s a
S.Mapai
S . B a n g l e
S . M a s u p u S .
S a d a
n g
S . M
a u l u S
. S a d a n g
S . M a t a o l a
S. U l u w
a e
S . S
a d a n g
S . T a b
a n g
S . B
i l a
S . K
a l u m p
a n g
S a l o B a t
u p u t e
S a l o
M a n r i a n
g
S a l o L
a m p e
S . W
a l a n a e C e n r a n a e
S a l o L i p k a s i
Salo Mario
J e n e G u m a n t i
J e n e T a k a
J e n e T e l l o
SaloMaros
S.Tanga
S. S in j a i
S . T i r o
S a lo M u a l a
S a l o P e n i k i
S . U s a
S a l o P
a r i u
s i
S a lo B a li e n g
S a l o
S a l a
n g k
e t o
S . U e l e o
S.Bulue
S . U
r a nS . K a r a t a u n
S . M
a s u p
u S
. M a m
p i l i
S . M a l u n d
a
S . K
a l u k
u
S . H o i
S .K A R A M A
S. L a m
u
S.B u d u n g B u d
u n g
S . B i j a l o
J e n e P
o n t o
S a lo P u t ir o
S . L a r i a n g
S .
J e n e B e r a n g
1190
120
0
121
0
1220
PROPINSI SULAWESI TENGAH
PROPINSI SULAWESI SELATAN
PROPINSI SULAWESI T
T
E L U
K
B O N
E
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
Maros
Barru
Majene
Mamuju
Palopo
Makale
Sinjai
Takalar
Pinrang
Bonthain
Enrekang
Polewali
Sengkang
Watampone
Pare-pare
Sidenreng
Bulukumba
Jene Ponto
Pangkajene
Luwu Utara
Watansopeng
Sungguminasa
2.E.1B Tekanan Eksternal
B.TEKANAN AKIBATKEBIJAKAN STR
RUANG
– STRUKTUR RUANGSULSEL
• Distribusi Pusat
Pelayanan berada
di sekitar kawlahan pertanian
Pusat Pelayanan Nasional
Pusat Pelayanan Antar Wilayah
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 25/52
25
2.E.1C Tekanan EksternalC. TEKANAN akibat PERUBAHAN STR EKONOMI
METODE : Struktur Ekonomi mencerminkanstruktur aktivitas yg terjadi dlm suatu wilayah,dpt dikategorikan dalam 4 TIPOLOGI•TIPE 1
– Sektor primer, sekunder dan tersiermemiliki komposisi yg seimbang tekanan thd konversi lhn pertanian tdk
besar•TIPE 2
– Sektor primer > 50 % dan sektor sekunder& tersier seimbang wilayah dgdominasi yg kuat dr sektor priemer, sektorlain belum berkembang
•TIPE 3 – Sektor sekunder > 50 % dan sektor primer
& tersier seimbang wilayah dgdominasi yg kuat dr sektor industripengolahan, shg tekanan thd konversi lhnpertanian sangat besar
•TIPE 4 – Sektor tersier > 50 % dan sektor primer &
sekunder seimbang wilayah yg telah
berkembang atau wilayah bersifat urban
0 %
50 %
100 %
Sektor PRIMER
1
2
3
4
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 26/52
26
1. Nias
2. Tapanuli Selatan
3. Tapanuli Tengah
4. Tapanuli Utara
5. Labuhan Ratu6. Asahan
7. Simalungun
8. Dairi
9. Karo
10.Deli Serdang
11.Langkat
12.Mandailing Natal
13.Kota Sibolga
14.Kota Tanjung Balai15.Kota Pematang Siantar
16.Kota Tebing Tinggi
17.Kota Medan
18.Kota Binjai
0 %
50 %
100 %
Sektor PRIMER
15
1
2
4
5
7
8
12
10
11
9
13
14
16
17
3
6
18
Tipe 1
Tipe 3 Tipe 4
Tipe 2
2.E.1C Tekanan Eksternal
C.ANALISIS STREKONOMI
– Str Ekonomi
Kab di SUMUT
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 27/52
27
0 %
50 %
100 %1. Pandeglang
2. Lebak3. Bogor
4. Sukabumi
5. Cianjur
6. Bandung
7. Garut
8. Tasikmalaya
9. Ciamis
10.Kuningan
11.Cirebon12.Majalengka
13.Sumedang
14.Indramayu
15.Subang
16.Purwakarta
17.Karawang
18.Bekasi
19.Tangerang
20.Serang
21.Kota Bogor
22.Kota Sukabumi
23.Kota Bandung
24.Kota Cirebon
25.Kota Tangerang
26.Prop DKI Jakarta
1
2
3
4
21
5
6
7
12
10
11
9
13
14
15
16
20
19
18
17
22
23
24
25
26
Sektor PRIMER
Tipe 1
Tipe 2
Tipe 3
Tipe 4
2. Tekanan Eksternal
C.ANALISIS STREKONOMI
– Str Ekonomi Kab
di JABAR-BANTEN
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 28/52
28
1. Selayar
2. Bulukumba
3. Bantaeng4. Jeneponto
5. Takalar
6. Gowa
7. Sinjai
8. Maros
9. Pangkajene Kep.
10.Barru
11.Bone
12.Soppeng
13.Wajo
14.Sidenreng Rappang
15.Pinrang
16.Enrekang
17.Luwu
18.Tana Toraja
19.Polewali Mamasa
20.Majene21.Mamuju
22.Kota Makassar
23.Kota Pare-pare
0 %
50 %
100 %
Sektor PRIMER
15
2
4
5
7
8
12
10
11
9
13
14
6
17
3
6
8
19
20
21
23
Tipe 1
Tipe 2
Tipe 3
2. Tekanan Eksternal
C.ANALISIS STREKONOMI
– Str Ekonomi
Kab di
SULSEL
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 29/52
29
2.E.2. Pembentukan Akar Masalah
Nilai Lahan
Pertanian Tinggi
Suwandi, A;
Roosita, E)
Koordinasi &
Pengawasan
Lemah Prabowo,
D)
Perkemb Kaw
Terbngn skt
Pertn Cepat
Kustiawan, I)
Pertumb.Pend
Perkotaan
Tinggi
Kustiawan,
I)
Penguasaan Luas
Lahan Petani Se-
makin Kecil
Kustiawan, I)
Laju Perkemb
Kaw Industri
Cepat
Kustiawan, I)
Privatissi. Pemb
Kaw Indstri
Kustiawan, I;
Mansyur, E)
Deregulasi
Investasi &
Perijinan
Kustiawan, I)
Perkemb Pemb
Perum Skala
Besar Cepat
Kustiawan, I)
Pergeseran
Paradigma
Kepemilikan
Lahan
Sitorus, F)
Kebutuhan Lhn
Industri Tinggi
Mansyur, E)
Transformasi Str
Ekonomi
Kustiawan, I;
Mansyur, E)
Kesenjangan
Desa-Kota
Tinggi
Mansyur, E)
Kepentingan
Jangka Pendek
& Lokal Besar
Mansyur, E)
Konektivitas
antr Pertnian &
Indstri Lemah
Agus, F)
Sangsi Tidak
Tegas
Agus, F; Irawan, B)
Keputusan
Kolektif
Agus, F; Irawan, B)
Peraturan Pengend
Konvrsi Lemah
Agus, F)
Kriteria Lhn
hanya dr aspek
Fisik
Irawan, B)
Pengaturan
Kawasan tdk
sistemik
Agus, F)
Permintaan Alih
Fungsi Lhn Pertn
Tingi
Abdurachman)
Struktur Pajak
tdk Mendukung
Isnawan)
Laju Konversi
Tinggi
Pendapatan
Petani Rendah
Suwandi, A)
Nilai Tambah
Pertanian
Rendah
Suwandi,
A)
Harga
Komoditas
Pertanian
Rendah Saragih,
B)
Pajak Lahan
Pertanian Tinggi
Suwandi, A)
Kebutuhan
Lahan Perumah
Tinggi
Aksesibilitas
Meningkat
Karnina, D)
F1
F2
F4
F5
F7
F3
F6
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 30/52
30
• PENGELOMPOKAN FAKTOR
F1 = Peningkatan nilai lahan pertanian
F2 = Nilai Tambah Lahan Pertanian Rendah
F3 = Peraturan konversi lahan tdk Efektif
F4 = Kebutuhan ruang perumahan besar
F5 = Kebutuhan ruang utk fungsi industri besar
F6 = Kebutuhan ruang utk infrastruktur besar
F7 = Konektifitas Antar Fungsi Lemah
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 31/52
31
2.E.3. ANALISIS PROSES HIRARKI
•
EXPERT yg DIPILIH – Bappeda Kabupaten Karawang (Hi. Agus Hermawan); – BPN Kabupaten Karawang (Juarin, SH); – Dinas Pertanian Kabupaten Karawang (Ir. Didi); – Developer PT. Griya Indah Kab. Kerawang (Yuliana); dan – Petani Kabupaten Karawang (Safaan). –
BPN Sulawesi Selatan (Drs. Koesratno); – Bappeda Kab. Maros (Ir. Saharudin); – Bappeda Sulawesi Selatan (Ir. Ani), – Dinas Tata Ruang Kabupaten Maros (Ir. Nasarudin) – Bappeda Prop Sumatera Utara (Ir. Syarif Burhanuddin, MEng); – Dinas Ketahanan Pangan Sulsel (Ir. Syukri) – Kabid Perencanaan Sarana dan Prasarana BAPPEDA SUMUT (Riadil
Lubis) dan – Kasubbid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup BAPPEDA SUMUT (Mulyadi
Simatupang, Spi, Msi) – Kasie Pengkajian Iklim dan Tata Guna Air dan Wakadis Pertanian Dinas
Pertanian SUMUT (Ir. Amron Efendi Siregar) – Bappeda Kab. Deli Serdang (Ir. D. Simanjuntak; Kabid Fisik dan
Prasarana)
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 32/52
32
2.E.3. ANALISIS PROSES HIRARKI• NILAI FAKTOR
setiap RESPONDEN
F1=Peningk nilai lahan pertanian
F2=Nilai Tambah Lhn Pertan Rndh
F3=Pengaturan Konversi tdk Efektif
F4=Kebutuhan Rg Perum Besar
F5=Kebutuhan Rg ut Industri Besar
F6=Kebutuhan Rg Infrastruktur Bsr
F7=Konektivitas Antar Fungsi lmh
D i n P e r t n K a b
K r w g
B P N K a b K a r a w a n g
B a p p e d a K a b K r w g
D e v e l o p .
K a b K r w g
P e t a n i K a b K r w
g
B P N S u l s e l
B a p p e d a K a b M a r o s
B a p p e d a S u l s e l
D i n T R K a b M a
r o s
B a p p e d a S u m u t
D i n K t h n P n g S u l s e l
3,04
0,32
1,74
0,57
1,74
0,19
1,00
1,74
0,32
1,00
1,74
3,04
0,19
0,57
3,04
0,57
0,32
1,74
1,74
0,19
1,00
0,32
3,04
1,74
0,57
1,74
0,19
1,00
1,74
0,57
0,32
3,04
1,74
1,00
0,19
0,32
0,32
5,30
1,74
3,04
1,00
0,32
0,19
0,32
5,30
3,04
1,00
0,57
1,74
1,74
0,32
0,19
3,04
5,30
0,57
1,00
0,19
0,32
3,04
1,74
5,30
0,57
1,00
0,19
0,32
5,30
1,00
1,74
0,57
3,04
0,19
0,32
5,30
1,74
3,04
0,57
1,00
D i n K t h n P n g S u l s e l
0,57
1,00
1,74
3,04
0,19
5,30
0,32
D i n K t h n P n g S u l s e l
0,19
0,32
5,30
1,74
3,04
0,57
1,00
D i n K t h n P n g S u l s e l
1,00
0,19
0,32
1,74
0,57
3,04
5,30
Nilai Angka Menunjukan Bobot
Faktor yg Mempengaruhi
Konversi Lahan Pertanian
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 33/52
33
2.E.3. ANALISIS PROSES HIRARKI
F1=Peningk nilai lahan pertanian
F2=Nilai Tambah Lhn Pertan Rndh
F3=Pengaturan Konversi tdk Efektif
F4=Kebutuhan Rg Perum Besar
F5=Kebutuhan Rg ut Industri Besar
F6=Kebutuhan Rg Infrastruktur Bsr
F7=Konektivitas Antar Fungsi lmh
JABAR
1,98
0,96
1,02
1,53
2,00
0,35
0,75
0,64
1,00
3,13
3,28
2,48
0,79
0,77
0,13
0,20
0,63
0,66
0,50
0,16
0,15
SULSEL SUMUT
NILAI FAKTOR berdasarkan LOKASI PROVINSI
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 34/52
34
Skenario
1. Pengendalian Perkembangan Kawasan Terbangun
2. Pengendalian Pembangunan Perumahan Skala Besar
3. Pengendalian Perkembangan Kawasan Industri
4. Peningkatan Pengendalian Konversi Lahan5. Peningkatan Konektivitas Antara Pertanian dan
Industri
6. Peningkatan Nilai Tambah Sektor Pertanian
Urutan skenario berdasarkan faktor penyebab yangdominan (Analisis Proses Hirarki)
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 35/52
35
KEBIJAKAN SPASIAL
• Instrumen Kebijakan Spasial – Pengaturan Sistem Pusat Pertumbuhan
– Pengaturan Jaringan Transportasi
– Pengaturan Pemanfaatan Ruang• Jenis Pemanfaatan Ruang
• Instensitas Pemanfaatan Ruang
• Instrumen Kebijakan Non Spasial – Organisasi
– Regulasi – Instalasi
– Insentif-Desinsentif
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 36/52
36
KEBIJAKAN SPASIAL
1. Pengendalian Perkembangan Kawasan Terbangun (Growth Management )
– Tujuan : Mengendalikan pertumbuhan nilai lahan pertanian yang tidakterkendali
– Lokasi :
•
Terutama pada Kota Besar, Metropolitan dan sekitarnya• Kabupaten dan Propinsi Lumbung Beras
– Kebijakan
1. Pengaturan Pusat pertumbuhan secara seimbang (regional network)
2. Pengaturan intensitas pemanfaatan ruang yang tinggi (densifikasi) padasekitar pusat pertumbuhan untuk mengurangi urban sprawl
3. Pengaturan jenis penggunanaan lahan secara mixed use untukmengurangi tarikan dan bangkitan pergerakan
4. Pengaturan akses penghubung antar pusat pertumbuhan secararectalinear (gabungan antara Radial dan Grid)
5. Pengaturan pergerakan manusia dan barang secara terintegrasi(integrated multi moda transport system)
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 37/52
37
KEBIJAKAN SPASIAL
2. Pengendalian Pembangunan Perumahan Skala Besar
– Tujuan : Mengurangi Permintaan Alih Fungsi Lahan menjadi Perumahan Skala Besar
– LOKASI :• Kota Besar dan Metropolitan disekitar Lumbung Beras• Propinsi dg Produktivitas Padi tinggi
–
Kebijakan :• Pengaturan lokasi perumahan berdasarkan skala perumahan. Semakin besar skala
perumahan, diarahkan pada sekitar kota dengan orde yang tinggi
• Pembangunan perumahan secara vertikal (rumah susun)
• Pengaturan Intensitas Bangunan (KDB, KLB, Jumlah Lantai) berdasarkan lokasi
perumahan (orde kota dan radius terhadap pusat kota). Intensitas tinggi untuk
lokasi perumahan pada kota orde tinggi dan radius yang kecil
• Pengaturan struktur ruang wilayah dengan konsep regional network untuk
mengurangi kesenjangan wilayah (desa-kota) dan mengurangi urbanisasi
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 38/52
38
KEBIJAKAN SPASIAL
3. Pengendalian Perkembangan Kawasan Industri
– Tujuan : Mengurangi Permintaan Alih Fungsi Lahan menjadi fungsi
industri
– LOKASI: Kawasan industri di sekitar kawasan sebaran lahan pertanian
utama
– Kebijakan
• Pengaturan pengembangan industri dalam bentuk kawasan industri, untuk
mempermudah pengendalian dan kontrol
• Pengaturan Lokasi Kawasan industri berdasarkan jenis industri (industri menengah
dan besar di sekitar pusat pertumbuhan)• Pengaturan pemanfaatan lahan yang dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk
fungsi industri
• Pengembangan industri secara vertikal pada kota besar dan metropolitan.
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 39/52
39
KEBIJAKAN SPASIAL4. Pengaturan Kawasan Secara Sistemik
– Tujuan : Meningkatkan Pengendalian terhadap Lahan Utama dengan
memperkuat aspek internal
– LOKASI
• Seluruh Indonesia
– Kebijakan :
• Pengembangan Kriteria Lahan Secara Komprehensif
• Pengaturan fungsi guna lahan yang berdekatan dengan lahan
pertanian utama.
• Pengaturan pengembangan lahan pertanian secara defragmented
• Pengaturan kawasan penyangga yang memisahkan guna lahan
pertanian utama dengan guna lahan yang tdk memiliki konektivitas
• Pengembangan aturan sempadan irigasi
• Penyatuan saluran irigasi dalam kawasan lahan pertanian secara
sistemik
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 40/52
40
Kebijakan Kelembagaan & Ekonomi
5. Peningkatan Koordinasi dan Pengawasan Konversi – Tujuan : Memperkuat Peraturan Pengendalian Konversi
– Kebijakan
• Peningkatan mekanisme pengawasan
• Memperjelas Pengambilan Keputusan
• Peningkatan instrumen pengedalian (Sangsi&Insentif)
6. Peningkatan Pendapatan Petani
– Tujuan : Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian
– Kebijakan
• Peningkatan Penguasaan Lahan Petani
• Peningkatan Harga Komoditas
7. Perbaikan Struktur Pajak – Tujuan : Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian
– Kebijakan
• Pemberian Insentif dalam pengemb Lahan Pertanian Utama
• Pemberian Desinsentif utk kegiatan konservasi Lahan Pertanian Utama
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 41/52
3. Kebijakan dan Strategi
Penataan Ruang Pulau Jawa-Bali(Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2012)
Contoh Kebijakan Penataan Ruang terhadap
Perluasan Kawasan Industri dan PermukimanTanpa Alig Fungsi Lahan
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 42/52
PETA RENCANA STRUKTUR Pulau jawa Bali
Struktur Ruang Pulau Jawa-Bali diindikasikan dengan sistem perkotaan yang lebih kuat (Pantai
Utara, Tengah, dan Selatan) dan lebih selektif , didukung sistem jaringan infrastruktur wilayah
(Jalan, KA, Penyebrangan, Pelabuhan, Bandara) yang handal dan antarpulau.
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 43/52
PETA RENCANA POLA Pulau Jawa Bali
Pola Ruang Pulau Jawa-Bali diindikasikan dengan alokasi kawasan lindung yang lebih optimal, dan
kawasan budidaya yang selektif sesuai daya tampung dan daya dukung lingkungan pulau Jawa
(ramah lingkungan, hemat ruang dan air).
PERPRES NO 3/2012
RTR PULAU JAWA BALIPERPRES NO 28/2012
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 44/52
1. Lumbung pangan utama nasional
2. Kawasan perkotaan nasional yang kompak berbasis mitigasi & adaptasi bencana3. Pusat industri yang berdaya saing dan ramah lingkungan
4. Pemanfaatan potensi sumber daya alam mineral, minyak & gas bumi, panas bumi
serta perikanan, perkebunan, & kehutanan secara berkelanjutan
5. Pusat perdagangan & jasa yang berskala internasional
6. Pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis cagar budaya & ilmu
pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan,perjalanan insentif, konferensi, & pameran (Meeting, Incentive, Convention &
Exhibition/MICE )
7. Kapasitas daya dukung & daya tampung lingkungan hidup yang memadai
untuk pembangunan
8. Pulau Jawa bagian selatan & Pulau Bali bagian utara yang berkembang
dengan memperhatikan keberadaan kawasan lindung & kawasan rawan
bencana9. Mendorong pengembangan jaringan transportasi antar moda transportasi
untuk daya saing Pulau Jawa –Bali
10. Meningkatkan keterkaitan antar wilayah Pulau Jawa-Bali dengan pulau-
pulau lainnya yang sinergis
PERPRES NO. 3/2012 RTR PULAU JAWA-BALITUJUAN PENATAAN RUANG UTK PENGEMBANGAN WILAYAH PULAU JAWA BALI
PERPRES NO. 28/2012
Kebijakan dan Strategi Pengembangan P. Jawa-Bali
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 45/52
Mempertahankan Pulau Jawa –Bali sebagailumbung pangan utama nasional.
Mempertahankan lahanpertanian
utama.
Mempertahankan luas lahan
pertanian.
Mengendalikan alih fungsilahan utama pertanian
pangan.
Mengendalikansecara ketat alih
fungsiperuntukanlahan utama
pertanianpangan.
Mengendalikanpengembangan
fisik kawasanperkotaan
untuk menjagakeutuhan lahan
utamapertanianpangan.
Mengembangkan dan mengendalikan jaringan prasarana sumber daya air
untuk meningkatkan luasan lahan utamapertanian.
Membangunwaduk dan
jaringan prasaranasumber daya air
dalammeningkatkanluasan lahan
utama pertanianpangan.
Mencegahpendangkalan
danau dan wadukuntuk
mempertahankandaya tampung air
sehingga berfungsisebagai pemasok
air baku dansumber energi.
Mempertahankandan mengendalikan
kawasan resapanair, khususnya padazona resapan tinggidan kawasan karstsebagai kawasan
penyimpancadangan air tanah.
K E B I J
A K A N
S T R A T E G I
T U J
U A N
1
Kebijakan dan Strategi Pengembangan P. Jawa Bali
2
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 46/52
Kawasan perkotaan nasional yang kompak berbasismitigasi & adaptasi bencana.
Mendorong kegiatan pemanfaatan ruang dikawasan perkotaan Ibukota negara,
Metropolitan dan Besar secara vertikal dankompak.
Mengendalikanpembangunan
kawasanpermukiman,
bisnis/komersial, atau industri di
daerahpinggiran kota,
daerahpenyangga,dan/atau di
sepanjang jalanarteri primerdan kolektor
primer.
Mengendalikanpengembangan
permukiman secaraekspansif di
kawasan perkotaanmetropolitan dan
besar denganmendorong
pemanfaatan ruangsecara vertikal.
Mengembangkanprasarana
perkotaan denganfasilitasevakuasibencana
Mengendalikan urban sprawl danketerkaitan antara kawasanperkotaan dan perdesaan.
Meningkatkanketerkaitan yang
saling
menguntungkandan sinergis
antara kawasanperkotaan dan
kawasanperdesaan
Mengendalikanpembangunan
kawasanpermukiman
berskala besar didaerah pinggirankota, daerah
penyangga, atausepanjang jalan
arteri primer dankolektor primer.
Mengembangkan
peruntukandan prasaranaperkotaan sbg
ibukotanegara
K E B I J A K A N
S T R A
T E G I
T U J U A N
2
3
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 47/52
Mengendalikan Pulau Jawa-Bali sebagai pusat
industri pengolahan
Mengembangkan industri dan jasa ramah lingkungan, hemat ruang, dan padat karya danmengintegrasikan kegiatan industri ke dalam zona-zona dan kawasan Industri yang ditetapkan.
Mengendalikan secara ketat industri pengolahan yangmemanfaatkan luas lahan dan volume air dalam skalabesar serta yang mencemari lingkungan.
Mengintegrasikan kegiatan industri ke dalam zona-zona
industri dan mendorong relokasi kegiatan industrimenuju kawasan-kawasan industri yang ditetapkan
melalui instrumen insentif dan disinsentif.
K
E B I J A K A N
S T R A
T E G I
T U J U A N
3
8
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 48/52
Mendorong pengembangan infrastruktur antar modatransportasi untuk daya saing Pulau Jawa –Bali
Pengembangan infrastruktur antarmoda untuk daya saingekonomi
Memantapkaninfrastruktur
transportasi antar modaJawa-Bali untuk
meningkatkan dayasaing ekonomi wilayah
dan nasional yaitu
mewujudkan kelancaranarus barang antarwilayah antara
infrastruktur Jalannasional (arteri, kolektor
primer dan bebashambatan/Tol) dengan
kereta api.
Memantapkaninfrastruktur
transportasi antar modaJawa-Bali untuk
meningkatkan dayasaing ekonomi wilayah
dan nasional (kelancaran
arus barang antarwilayah): antara
infrastruktur jalannasional dan/atau kereta
api dengan outletpelabuhan dan bandar
udara.
Memantapkaninfrastruktur
transportasi antar modaJawa-Bali untuk
meningkatkan dayasaing ekonomi wilayah
dan nasional antarainfrastruktur jalan dan
penyeberangandan/atau jembatan
antar Pulau Jawa denganPulau Sumatera (SelatSunda), dengan PulauBali (Selat Bali), dan
dengan Pulau Madura(Suramadu).
Pengembanganinfrastruktur antarmodauntuk membuka akses
antar pulau
Mengembangkaninfrastruktur
penyeberangan
untuk membukaakses wilayah kegugus pulau-pulau
kecil.
K E B I J A K A N
S T
R A T E G I
T U J U A N 8
9
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 49/52
Meningkatkan keterkaitan antar wilayah Pulau Jawa-Balidengan pulau-pulau lainnya yang sinergis
Mendorong keterkaitan antar pulau secara nasional yang berbasispada spesialisasi pengembangan wilayah.
Penghentian(moratorium) pemberian
ijin baru danperpanjangan ijin untuk
industri yang
memerlukan banyak air,lahan dan tidak ramah
lingkungan di PulauJawa –Bali antara lainindustri kertas, baja,kayu, dan lain-lain.
Mengembangkan outletekspor pelabuhan
dan/atau bandar udara diPulau-pulau Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi,Kepulauan Maluku, Nusa
Tenggara, dan Papua agardapat ekspor (langsung
ke luar negeri) tanpamelalui pelabuhan
dan/atau bandar udara diPulau Jawa
Meningkatkan jaringaninterkoneksi
ketenagalistrikandan/atau jaringan energi
pipa gas antar PulauJawa –Bali dengan Pulau
Sumatera dan PulauKalimantan.
Mendorongpengembangan
transportasi antar modasebagai tulang punggungpergerakan arus barang
dan penumpang dari
Pulau Jawa ke kawasanhinterland (Sumatera
Selatan,Lampung,Bangka-
Belitung, KalimantanBarat, dan Kalimantan
Selatan).
K E B I J A K A N
S T
R A T E G I
T U J U A N 9
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 50/52
4. Penutup
1. Kondisi lahan pertanian saat ini sangat rapuh untuk beralihfungsi menjadi nonpertanian, diperlihatkan dengan indikator al. karakteristik lahan pertanian ygtersegmentasi baik luasan, sebaran, maupun variasi tekanan akibatketidakseimbangan struktur ekonomi, pertumbuhan penduduk/kaw perkotaan,perkembangan kaw industri, dan pegembangan struktur ruang wilayah
2. Paling tidak ada 7 faktor sebagai akar masalah dari alih fungsi lahan: (i)Peningkatannilai lahan pertanian (F1), Nilai Tambah Lahan Pertanian Rendah (F2), Peraturan
konversi lahan tdk Efektif (F3), Kebutuhan ruang perumahan besar (F4),Kebutuhan ruang utk fungsi industri besar (F5), Kebutuhan ruang utk infrastrukturbesar (F6), dan Konektifitas Antar Fungsi Lemah (F7). Masing wilayah bervariasi,Jawa Barat (F5, F1, F4, F3); Sulsel (F4, F3, F5), Sumut (seluruh Faktor masih relatifmenengah)
3. Berdasarkan faktor utama akar masalah dirumuskan skenario dan masukankebijakan spasial maupun non spasial seperti pengenaan pajak (insentif dan
disinsentif)4. Masukan tersebut diformulasikan ke dalam kebijakan dan strategi penataan ruangpulau/kepulauan, dan diharapkan sesuai dengan fungsinya dapat disesuaikan kePerda RTRW Provinsi dan Kabupaten/kota
5. Untuk perluasan kaw industri dan permukiman tanpa alih fungsi lahan pertanian,perlu diikuti pula perubahan dari pengelolaan atau institutional arrangement ,meliputi lembaga pengelola, mekanisme atau prosedural, dan kapasitas
sumberdaya manusianya.
7/21/2019 Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kebijakan Penataan Ruang. Kondisi, Faktor Penyebab dan Kebijakan Penataan Ruang
http://slidepdf.com/reader/full/alih-fungsi-lahan-pertanian-dan-kebijakan-penataan-ruang-kondisi-faktor-penyebab 51/52
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
Terima asih