Alfun Hidayatulloh (12-47)

29
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN MAKALAH oleh Alfun Hidayatulloh NIM 122310101047

description

Alfun Hidayatulloh (12-47)

Transcript of Alfun Hidayatulloh (12-47)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN

TINGGI KEPERAWATANMAKALAHolehAlfun Hidayatulloh

NIM 122310101047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2014

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN

TINGGI KEPERAWATANdisusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam KeperawatanFasilitator: Ns.Roymond H. Simamora, M.Kep

MAKALAHolehAlfun Hidayatulloh

NIM 122310101047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2014PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN

TINGGI KEPERAWATANNama: Alfun Hidayatulloh

NIM: 122310101047

A. PendahuluanProses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/pendidik, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, membangkitkan motivasi pada subjek belajar. Untuk mendapatkan gambaran yang agak rinci tentang macam-macam media pembelajaran, perlu diadakan pembahasan seperlunya tentang taksonomi media pembelajaran.

Bidang pendidikan merupakan suatu hal penting didalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan diharapkan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan manusia. Pendidikan formal maupun informal yang pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kecerdasan, mempertinggi budi pekerti, dan kepribadian. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Tujuan pendidikan tinggi menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.Media pembelajaran di perpendidikan tinggi terdapat perberbedaan dengan media belajar ketika sekolah. Berbagai macam media pembelajaran digunakan diperpendidikan tinggi, sehingga mahasiswa harus mampu menguasai penggunaan media yang sesuai dengan pembelajaran. Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif didalam media cetakmaupun elektronik untuk mencari informasi baru tanpa menunggu informasi yang diberikan oleh dosen pengajar. Pendidikan tinggi didunia keperawatan juga sangat penting untuk diketahui baik. Mahasiswa keperawatan perlu mengetahui media pembelajaran yang digunakan diperpendidikan tinggi sehingga mahasiswa mampu mengetahui bagaimana cara yang tepat guna mempelajari materi-materi yang ada dengan cepat dan tepat. Media pembelajaran yang baru ini didasarkan atas kenyataan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Kegiatan belajar mengajar terdiri atas banyak komponen yang satu sama lain harus memiliki kesinambungan secara baik untuk mencapai hasil yang maksimal. Proses yang ada di dalam pembelajaran ini perlu berjalan dengan lancar agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas bagi yang menerima pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanyamedia pembelajaran yang sesuai. Tidak hanya itu, diperlukan juga adanya kaitan dengan teori yang akan disampaikan, metode yang relevan, dan penentuan strategi pembelajaran sebagai sebuah pola untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang di awal pembelajaran. Konsep interaksi merupakan suatu yang cukup penting untuk diperhitungkan. Hal inilah yang menuntut seorang untuk memunculkan beraneka ragam media pembelajaran yang bervariasi. B. Kajian Teoritis

1. Pengertian Media

Media adalah kata jamak dari medium, yang artinya perantara. Dalam proses komunikasi, media hanyalah satu dari empat komponen yang harus ada. Komponen yang lain, yaitu: sumber informasi, informasi dan penerima informasi. Seandainya satu dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin terjadi. Di saat tertentu, seseorang dapat berperan sebagai sumber informasi, namun pada saat lain (atau pada saat yang sama), bias juga menjadi penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara dua arah atau timbal balik semacam ini. Secara harfiah, kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang memiliki arti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media dapat diartikan sebagai alat. Selain diartikan sebagai alat, media juga dapat diartikan sebagai sarana untuk berkomunikasi antara oaring yang satu dengan orang yang lainnya, contoh dari media komunikasi ini adalah majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu kata medius yang secara harfiah memiliki arti yaitu tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media memiliki arti yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar akan memiliki sebuah arti yaitu manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Djamarah (2002), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Menurut Daryanto (2010), media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.2. Pengertian PembelajaranPembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Pembelajaran adalah kegiatan pendidik secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut Trianto,Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang pendidik untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2005), Pembelajaran merupakan suatu proses, cara, menjadikan orang atau mahluk hidup belajar.Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat peserta didik belajar secara aktif dan menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran dianggap sebagai proses belajar yang dibangun untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran. Nantinya media pembelajaran dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran tertentu. Dalam pembelajaran (instructional), sumber informasi adalah dosen, pendidik, instruktur, peserta didik, bahan bacaan dan sebagainya. Menurut Schramm (1977), media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sedang menurut Arief S. Sadiman (1986) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat mahasiswa sehingga proses belajar terjadi. 4. Pendidikan Tinggi Keperawatan

Pendidikan Tinggi Keperawatan adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi dibidang keperawatan daripada sekolah menengah. Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional untuk dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian dan dapat dilakukan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri dalam bidang keperawatan.

C. Pembahasan

Media merupakan bagian dari proses komunikasi yang mengantarkan atau membawa informasi ke penerima informasi. Proses belajar mengajar yang pada hakikatnya juga merupakan proses komunikasi, informasi yang dikomunikasikan yang berupa bahan ajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum sedangkan sebagai sumber informasinya adalah dosen yang membuat media pembelajaran. Mahasiswa adalah penerimaan informasi. Media pembelajaran merupakan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran.Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang mahasiswa untuk belajar. Dilain pihak, National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya sehingga dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca. Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media, dapat dikemukakan ciri- ciri umum yang terkandung pada media, yaitu:a. media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera;b. media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yangterdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa;c. penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audi;d. media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di iuar kelas;e. media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran;f. media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder);g. sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.Dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung penyampaianhasil pembelajaran. Setiap mahasiswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media dapat menerima pesan yang sama. Meskipun para pendidik menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada mahasiswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi pendidik dan mahasiswa, dengan maksud membantu mahasiswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Pendidik mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu pendidik dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, pendidik mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada mahasiswa. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi. Sering kali terjadi, para pendidik banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik. Kualitas belajar mahasiswa dapat ditingkatkan. Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan pendidik. Sikap positif mahasiswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dengan ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pegetahuan dan proses pencarian ilmu. Peran pendidik dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. Dengan media, pendidik tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga pendidik dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.

Bretz (1972) mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur, yaitu unsur: suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Antara lain media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu, media audio visual gerak, media audio visual diam, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, media audio, dan media cetak.Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/ penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang pendidik pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.

a. Media Grafis.

Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain, gambar foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan papan buletin.b. Media Audio

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain, radio, dan alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.c. Media Projeksi

Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain, film televisi dan video.Sedangkan Pengelompokan media oleh Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Arsyad, dibagi dalam lima kelompok, sebagai berikut.a. Media Berbasis ManusiaMedia berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Disamping itu, pelajaran interaktif mendorong partisipasi mahasiswa dan jika digunakan akan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan.b. Media Berbasis Cetakan

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak.c. Media Berbasis Visual

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat mahasiswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda, diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi material, peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka- angka.d. Media Berbasis Audio-VisualMedia visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan atau rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.e. Media Berbasis KomputerDewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama ComputerManaged Instruction (CMI). Pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya.Setiap jenis media mempunyai karakteristik atau ciri tertentu dari masing- masing media memiliki kelebihan clan kekurangan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk dikembangkan dan digunakan. Tiga macam kelaikan media dalam menentukan pemilihan media yang akan digunakan, yaitu kelaikan praktis, kelaikan teknis, dan kelaikan biaya. Kelaikan Praktis, didasarkan pada kemudahan dalam mengajarkannya bahan ajar dengan menggunakan media, seperti media yang digunakan telah lama diakrabi, sehingga mengoperasikannya dapat terlaksana dengan mudah dan lancar, mudah digunakan tanpa memerlukan alat tertentu, mudah diperoleh dari sekitar, tidak memerlukan biaya mahal,mudah dibawa atau dipindahkan (mobilitas tinggi), dan mudah pengelolaannya.Kelaikan Teknis, adalah potensi media yang berkaitan dengan kualitas media. Di antara unsur yang menentukan kualitas tersebut adalah relevansi media dengan tujuan belajar, potensinya dalam memberi kejelasan informasi, kemudahan untuk dicerna. Dan segi susunannya adalah sistematik, masuk akal, apa yang terjadi tidak rancu. Kualitas suatu media terutama berkaitan dengan atributnya. Media dinyatakan berkualitas apabila tidak berlebihan dan tidak kering informasi. Kelaikan Biaya, mengacu pada pendapat bahwa pada dasarnya ciri pendidikan modern adalah efisiensi dan keefektifan belajar mengajar. Salah satu strategi untuk menekan biaya adalah dengan simplifikasi dan memanipulasi media atau alat bantu dan material pengajaran.Penentuan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, pertama-tama seorang pendidik harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan:a. apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai ?

b. apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan?

c. apakah perlu dibentuk tim untuk memonitor yang terdiri dari para calon pema- kai? (Sadiman, 1986).

Dalam pemilihan media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memilih yaitu dengan menggunakan tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan gerak atau diam, keterssediaan sumber setempat, apakah media siap pakai, ataukah media rancang, kepraktisan dan ketahanan media, efektifitas biaya dalam jangka waktu panjang. Dengan kriteria pemilihan media di atas, tenaga pendidik akan dapat lebih mudah, dalam menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas pendidik, tapi harus sebaliknya yakni mempermudah pendidik dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.Hubungan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pembelajaran menurut Arsyad (2006:38) menjelaskan setidak-tidaknya digunakan pendidik pada situasi sebagai berikut: perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian pendidik, penjelasan atau penuturan secara verbal oleh pendidik mengenai bahan pembelajaran biasanya sering membosankan apalagi bila cara pendidik menjelaskannya tidak menarik dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi mahasiswa. Situasi tersebut menyebabkan pendidik menampilkan media untuk memperjelas pemahaman siswa mengenai bahan pembelajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual yang berkenaan dengan isi bahan pembelajaran. Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua institusi pendidikan mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pembelajaran ada dalam buku sumber. Situasi ini menuntut pendidik untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media.Dalam situasi ini pendidik dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa. Misalnya pendidik menampilkan bagan atau grafik dan mahasiswa diminta memberi analisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun kelompok.Banyaknya macam-macam dari media pembelajaran di atas, pendidik dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pendidik. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas pendidik, tetapi justru harus sebaliknya yakni mempermudah pendidik dalam menjelaskan bahan pembelajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar. Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pembelajaran, perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian pendidik. Penjelasan atau penuturan secara verbal oleh pendidik mengenai bahan pembelajaran biasanya sering membosankan apalagi bila cara pendidik menjelaskannya tidak menarik.Bahan pembelajaran yang dijelaskan pendidik kurang dipahami peserta didik. Dalam situasi ini sangat bijaksana apabila pendidik menampilkan media untuk memperjelas pemahaman peserta didik mengenai bahan pembelajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau model-model yang berkenaan dengan isi bahan pembelajaran. Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pembelajaran ada dalam buku sumber. Situasi ini menuntut pendidik untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media. Pendidik tidak perlu menjelaskan bahan pembelajaran melalui penuturan kata-kata secara verbal akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar cukup lama. Dalam situasi ini pendidik dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Misalnya pendidik menampilkan bagan atau grafik dan peserta didik diminta memberi analisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara kelompok.Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi peserta didik di dalam kegiatan belajar. Sehingga hal ini akan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Pada saat ini, seseorang sudah mulai merasakan akan pentingnya media yang membantu pembelajaran. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas.D. Kesimpulan

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu atau perantara untuk menyampaikan pesan yang dapat berupa materi pembelajaran. Materi pembelajaran ini disampaikan dari seorang pendidik yang bertindak sebagai komunikator ke peserta didik yang bertindak sebagai komunikan, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan pendidik pada awal pembelajaran berlangsung. Media disini perperan membantu komunikasi antara seorang pendidik dan peserta didik, sebab dalam suatu proses pembelajaran terdapat hambatan dalam komunikasi. Sebagai calon perawat, hendaknya kita lebih memahami tentang media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kita nantinya akan menjadi seorang perawat dan menjalankan peran kita sebagai educator. Dengan pemahaman yang ada tersebut diharapkan kita nantinya dapat menjalankan dengan baik peran perawat sebagai educator bagi klien. Oleh karena itu, pentingnya media pembelajaran ini akan sangat berguna di dalam proses belajar. Sehingga kita patut untuk turut serta dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan terutama pendidikan dalam kesehatan.Persoalan media mana yang tepat yang akan di gunakan sangat bergantung pada perawat itu sendiri dengan pertimbangan kesesuaian dengan kondisi tertentu pula. Setiap jenis media pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan suatu system pembelajaran yang efektif dan efisien dalam memfasilitasi pencapain tujuan belajar, yang pada akhirnya bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang sukses, yakni dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diinginkan. Sebagai calon perawat, hendaknya kita lebih memahami tentang media pembelajaran. Kita nantinya akan menjadi seorang perawat dan menjalankan peran kita sebagai educator. Dengan pemahaman yang ada tersebut diharapkan kita nantinya dapat menjalankan dengan baik peran perawat sebagai educator bagi klien.E. DAFTAR PUSTAKAAnggraini ,Irmalia Susi. 2005. Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa. E-Journal http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/3_Irma_ Motivasi%20Belajar.pdf [diunduh pada 16 Maret 2014]Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGCBurhanuddin dan Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz MediaGagne, Robert M., 2004. Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional

Haryanto. 2010. Kajian Konseptual Media Pembelajaran. Dari http://staff.uny.ac. id (diakses pada tanggal 16 Maret 2014 pukul 16.05 WIB)Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGCMutaqin. 2005. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif. Dari http://staff.uny.ac.id (diakses pada tanggal 16 Maret 2014 pukul 16.05 WIB)Nursalam dan Ferry. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba MedikaSanjaya, H. Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: KencanaSunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti UtamaW.S Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Jember, 18 Maret 2014

Diperiksa oleh,

Disusun oleh,

Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep.

Alfun HidayatullohNIP. 197606292005011001

NIM. 122310101047