Aldy Sanza Nasukha

16
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan kemudahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan observasi Psikologi Perkembangan yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi pada masa dewasa akhir (lansia). Adapun laporan ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan nilai tugas pada mata kuliah Psikologi Perkembangan di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam laporan ini penulis membahas hasil observasi terkait dengan perkembangan pada masa dewasa akhir (lansia). Terselesaikannya laporan observasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si selaku dosen mata kuliah Psikologi Perkembagan yang telah membimbing dalam penulisan laporan observasi ini. 2. Teman-teman Psikologi C yang telah membantu serta memberikan dorongan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. 3. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dalam kelancaran penulisan laporan observasi ini. 1

description

pendahuluan

Transcript of Aldy Sanza Nasukha

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan kemudahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan observasi Psikologi Perkembangan yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi pada masa dewasa akhir (lansia).Adapun laporan ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan nilai tugas pada mata kuliah Psikologi Perkembangan di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam laporan ini penulis membahas hasil observasi terkait dengan perkembangan pada masa dewasa akhir (lansia).Terselesaikannya laporan observasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1.Ibu Nimatuzahroh, S.Psi, M.Si selaku dosen mata kuliah Psikologi Perkembagan yang telah membimbing dalam penulisan laporan observasi ini.2.Teman-teman Psikologi C yang telah membantu serta memberikan dorongan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.3. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dalam kelancaran penulisan laporan observasi ini.Penulis sadar bahwa dalam laporan observasi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan observasi selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 17 Desember 2014

Observe

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1BAB 13PENDAHULUAN3LATAR BELAKANG3BAB II4HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA4IDENTITAS SUBJEK4TUJUAN OBSERVASI4HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN SOSIOEMOSI4FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN SOSIOEMOSI5Metode Pengumpulan Data5BAB III6PEMBAHASAN6Aspek fisik6Aspek Kognitif7Aspek Sosioemosi7BAB IV8KESIMPULAN8DAFTAR PUSTAKA9LAMPIRAN10

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGLansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata.Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, kognitif dan sosioemosi sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Beberapa faktor fisik dan psikososial dapat mengarahkan pada meremehkan lansia. Penurunan penglihatan dan pendengaran mungkin membuat pemahaman terhadap stimulus yang diterima juga melemah. Sehingga lansia mengalami perasaan diabaikan oleh kaum yang lebih muda. Sensitifitas perasaan yang tinggi pada lansia sering kali membuat perdebatan antara lansia dengan kaum yang lebih muda dan diakhiri dengan kekecewaan dari lansia karena kaum yang lebih muda mengabaikan lansia.Sosioemosi para lansia juga berubah seperti kembali pada masa kanak-kanak. Sikap manja dan selalu ingin diperhatikan, yang sering kali seperti anak-anak kecil sering membuat orang-orang disekitarnya merasa jengkel karena sikap tersebut.

BAB IIHASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

1. IDENTITAS SUBJEKNama : UJenis kelamin : PerempuanTempat, tanggal lahir : Nganjuk, 27 September 1928Usia : 87 tahunPendidikan terakhir : SDKedudukan dalam keluarga : Anak keenam dari sepuluh bersaudaraTanggal observasi : Selasa, 9 Desember dan Senin, 15 Desember 2014

2. TUJUAN OBSERVASIMembuktikan kebenaran apa yang kita teliti dalam tugas jurnal sebelumnya dengan kenyataan yang terjadi pada masa dewasa lansia yang dialami oleh Ibu

3. HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN SOSIOEMOSIBerdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh observe dapat diketahui identitas dari subjek sebagai berikut, subjek bernama Bu Usmaun. Subjek tinggal di Jalan Bunga Kopi 3 Malang. Subjek tinggal bersama seorang anak laki-laki dan menantunya, serta ketiga cucunya. Dalam hasil wawancara yang observator lakukan dapat diketahui berbagai permasalahan pada perkembangan fisik seperti, penurunan fisik, mengalami berbagai macam penyakit seperti TBC. Tetapi pada perkembangan kognitifnya subjek tidak mengalami penurunan, subjek masih ingat semua hal, masih bisa membaca dan menulis, sedangkan perkembangan sosioemosi dari subjek, diambil dari keterangan cucunya yang mengatakan bahwa subjek sering kali mudah marah, tidak sabaran dan kembali lagi seperti anak kecil.Namun diantara permasalahan-permasalahan yang muncul dari subjek, ada beberapa perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi yang belum mengalami penurunan. Dapat dilihat dari kemampuan subjek yang masih dapat bercerita tentang perjuangan para penjajah terdahulu.

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN SOSIOEMOSIA. Faktor Yang Mempengruhi Perkembangan Fisik

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik subjek ialah faktor penyakit. Subjek saat ini mengalami penyakit TBC dan sudah tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, subjek hanya berada di tempat tidur saja. Penurunan fisik juga dapat dilihat dari kulit yang sudah keriput dan menimbulkan bercak-bercak hitam diseluruh tubuh, gigi yang banyak sudah tanggal, rambut yang sudah beruban dan bertambah tipis, dan badan yang sudah mulai membungkuk. B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KognitifFaktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada subjek ialah faktor pendidikan. Faktor pendidikan mempengaruhi perkembangan kognitif dikarenakan pada saat subjek masih berusia muda, subjek bekerja di salah satu Bank di Indonesia. Hal ini menyebabkan pengingatan akan memori tentang membaca, menulis masih bisa. Bahkan dalam bercerita tentang zaman penjajahan sampai G30S/PKI masih ingat dan sangat detail penjelasannya. C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosioemosi Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi pada subjek ialah faktor kesepain dan takut akan hidup sendiri. Subjek merasa takut hidup sendiri didunia, subjek berfikir lebih baik meninggal dari pada ditinggal anak cucunya. Tetapi subjek juga merasakan takut akan kematian.

5. Metode Pengumpulan Data1. ObservasiObservasor menggunakan metode pengamatan (observasi) di luar kelas dalam pengumpulan data ini. Disini observasor terjun langsung untuk melihat perkembangan lansia.2. WawancaraObservasor bertanya dengan subjek dan cucu subjek. Dalam metode wawancara observasor lebih banyak bertanya kepada subjek lalu mengkonfirmasikan kepada cucu subjek.

BAB IIIPEMBAHASAN

Masa dewasa akhir merupakan periode penutup dimana seseorang individu telah mencapai kematangan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukkan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan berjalannya waktu.Hasil observasi yang telah observator lakukan membuktikan bahwa beberapa teori yang mengemukakan tentang perkembangan masa dewasa akhir (lansia) tersebut benar adanya. Ditinjau dari aspek fisik, kognitif dan sosioemosi subjek dapat dihasilkan penjelasan sebagai berikut. 1. Aspek fisikBeberapa perubahan yang terjadi pada proses penuaan dapat terlihat jelas oleh seseorang pengamat biasa. Pada subjek terlihat kulit yang lebih tua cenderung lebih pucat, memiliki bercak-bercak hitam, dan kulit menjadi keriput. Rambut di kepala memutih dan menjadi lebih tipis. Gigi subjek sudah banyak tanggal dan subjek telah mengalami menopouse sehingga seksualitas juga ikut menurun. Hal ini terkait dengan (Kane, 1989) menyatakan beberapa perubahan yang terjadi pada lansia yaitu penyusutan berat badan dan peningkatan jumlah masa lemak pada bagian tubuh yang kurus, munculnya keriput karena berkurangnya kekencangan kulit. Dan pada (Afida, dkk., 2005, h.181) yang menjelaskan bahwa kemunduran ini cenderung menimbulkan anggapan bahwa orang lanjut usia sudah tidak produktif lagi. Subjek juga memilikii penyakit TBC dan batu empedu sehingga subjek tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Hal ini juga dijelaskan oleh (Kedaulatan Rakyat, 2005) menyatakan penurunan fungsi organ tubuh membuat lansia rentan terhadap penyakit rematik, tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes mellitus, osteoporosis, dan penyakit lain yang beresiko kematian.

2. Aspek KognitifPada aspek kognitif subjek tidak mengalami penurunan secara drastis ini ditunjukkan dengan proses pengingatan masih kuat, membaca dan menulis masih bisa, ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Bee 1996), tahapan usia lanjut dibagi menjadi late adulthood (65-75 tahun) dan late late adulthood (75 tahun - meninggal) yang mana terjadi penurunan pada aspek kognitif, seperti ingatan, bahasa, dan logika. Hal ini disebabkan karena faktor pekerjaan dan intelegensi yang tinggi pada subjek pada masih muda dahulu, pekerjaan subjek saat masih muda dahulu adalah bekerja di Bank yang setiap hari menulis, membuat laporan, melayani nasabah dan sebagainya. Hal in berkaitan dengan (Eddington dan Shuman , 2005) orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan lebih bahagia dan menikmati masa hidupnya sekarang karena sering dikaitkan dengan status pekerjaan (jabatan) dan pendapatan. Orang yang berpendapatan lebih tinggi akan merasa lebih bahagia daripada orang yang miskin meskipun dengan korelasi yang rendah. Itu yang menyebabkan subjek masih bisa mengingat dengan jelas, masih bisa menulis dan masih bisa mencerna sesuatu yang abstrak dengan baik, meskipun tidak seperti masa muda dahulu. 3. Aspek SosioemosiPerubahan sosioemosi yang terjadi pada subjek ditunjukkan oleh faktor kesepian, subjek mengalami kesepian dan sampai ia berfikir ingin segera cepat meninggal agar ia tidak merasa sendiri di dunia ini. Hal ini berkaitan dengan(Woodward, 1988)kesepian adalah perasaan sendiri dan tidak terhubung atau terpisah dengan orang yang disenangi. Menurut Peplau dan Perlman (1982), faktor-faktor yang menyebabkan kesepian pada usia lanjut antara lain adalah (1)kurang tersedianya teman (akrab) (2) ketidakpuasan dalam membandingkan masa lalu dan sekarang (3) bentuk kontak sosial yang dialami pada masa usia lanjut.Disamping subjek ingin cepat meninggal, sebenarnya subjek juga merasakan ketakutan akan kematian, hal ini berkaitan dengan (Siswati dan Haditono, 1999) menyatakan bahwa seperti yang telah diketahui, masa usia lanjut merupakan proses akhir dalam tahap pertumbuhan manusia yang berakhir dengan kematian, hal ini kadang menyebabkan lansia takut dalam menjalani masa usia lanjutnya.

BAB IVKESIMPULAN

Masa dewasa akhir (lansia) adalah masa dimana kehidupan sudah ada pada tingkatan yang terakhir. Pada masa ini lansia sudah mengalami banyak penurunan dari aspek fisik, kognitif dan sosioemosinya.Dari hasil observasi dapat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan subjek yaitu : 1. Aspek FisikPenurunan fisik meliputi, kulit mulai keriput dan kendor, muka terlihat pucat, terdapat bercak-bercak hitam di wajah, gigi sudah banyak yang tangal dan keropos, rambut beruban dan semakin tipis dan subjek sudah mengalami menopause, sehingga seksualitaspun berkurang dan bahkan sudah tidak terfikirkan lagi. Hal ini benar adanya dilihat dari segi teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli.2. Aspek KognitifSedangkan dilihat dari faktor kognitifnya dapat ditemukan bahwa subjek tidak mengalami banyak penurunan seperti, masih dapat membaca, menulis bahkan mengingat sekalipun. Hal ini disebabkan oleh faktor intelegensi yang tinggi dan status pekerjaannya. 3. Aspek Sosioemosi Dilihat dari aspek sosioemosinya, subjek mengalami kesepian akan hidupnya, subjek merasakan takut diabaikan dan subjek merasakan takut akan kematian. Hal ini benar adanya jika dilihat dari beberapa teori yang dikemukakan para ahli. Setiap masa perkembangan individu tidaklah sama, banyak macam dan variasi yang dialaminya. Jadi, perkembangan lansia berjalan secara berlarut-larut dan seiring berjalannya waktu akan mengalami penurunan dan penurunan itu selalu ada tahapan-tahapan yang akan dilalui.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia. Vol. 1, No. 1. Aceh: Fakultas Kedokteran Universitas Syiah KualaHayati, S. dan Martini, L. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian pada Lansia di Perkumpulan Lansia Habibi dan Habibah. Medan: Universitas Sumatra Utara Fakultas PsikologiPapalia dan Olds. 1986. Developmental Psychology. New York: Mc.Graw HillSantrock. J. W. 2012. Life-Span Development. Perkembangan Masa-Hidup Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: ErlanggaMonks, F. J dkk. 2001. Psikologi Perkembangan. Yogjakarta: Gajah Mada University PressDacey, J. S. dan Travers, J. F. 2004. Human Development. North America: McGraw-Hill

LAMPIRAN

ASPEKNOINDIKATORIYATIDAK

FISIK1.Mengalami menopose

2.Kulit keriput dan timbul bercak-bercak hitam

3.Rambut memutih

4.Gigi mulai tanggal

5.Aktivitas fisik berkurang

6.Penyakit-penyakit

KOGNITIF11.Mampu membaca

12.Mampu menulis

13.Menjadi pelupa

SOSIOEMOSI21.Rasa takut akan kematian

22.Sering gelisah

23.Merasa kesepian

24.Mengalami stres

25.Menutup diri

26.Interaksi dengan keluarga atau kerabat dekat berkurang

8