aldehid & keton
-
Upload
klik-bayoe -
Category
Education
-
view
690 -
download
13
description
Transcript of aldehid & keton
/ BAB V ALDEHID & KETON
V. 1. Aldehid dan Keton
O O || ||R C H atau RCHO R C R atau RCOR Aldehid keton
Aldehid dan keton lazim terrdapat dalam sistem mahluk hidup
O CHO || | O | H C H H C OH H C OH C = C H C OH H | CH 2OH Sinamal dehid Karvan Ribosa (kayu manis) td 253C (minyak permen) (suatu karbohidrat) td 231C
Tata Nama Aldehid & keton
O O O || || || CH3 C H CH3CHCH CH3CH = CHCH Etanal | 2 butenal Cl 2- kloropropanal
O O O || || || = O CH3CCH2CH2CH3 CH3CCH2CCH3
sikloheksanon 2-pentanon 2,4-pentanadion
Nama trivial yang lazim dipakai :
O O O || || ||CH3CCH3 CH3CCH2CH3 (CH3)2 CH CC(CH3)3 IUPAC : propanon 2-butanon 2,2,4 tri metil 3 - pentanon Trivial : aseton metil etil keton isopropil t.-butil keton
Nama trivial beberapa asam karboksilat & aldehid
34
Asam Karboksilat Aldehid
O ||H C OH as. formiat
O ||CH3C OH as. asetat
O ||CH3CH2COH as. propionat
O ||CH3CH2CH2COH as. butirat
O || COH as. benzoat
O || HCH : formaldehid O || CH3CH : asetaldehid
O ||CH3CH2CH : propionaldehid
O ||CH3CH2CH2CH : butiraldehid
O || CH : benzaldehid
Posisi lain dalam satu molekul dirujuk oleh huruf Yunani :
O O O Br || || || |CH3CH2CH2CH2CH CH3CCH2CCH3 CH3CHCHO suatu di keton suatu bromo aldehid karbon- karbon- karbon (gamma)
O O | ||Br CH2CH2CH2CH2CC6H5 Br (CH2)10 C CH3
semua – bromo keton omega
O O || || CH2CH2CH CH3CHCH
35
| BrIUPAC : 3 fenil propanal 2 bromo propanal Trivial : -fenil propionaldehid bromo propionaldehid
Ringkasan sintesis aldehid & keton
Aldehid : CrO3
RCH2OH RCHO Piridin
Alkohol primer
O || R C C l ( 1 ) Li Al H [ OC (CH3)3 ]3 RCHOKlorida asam ( 2 ) H2O . H+
Keton :
H2CrO4
R2CHOH R2C = O H+
Alkohol sekunder H2OH+
RC CR R2C = O Hg2+
Alkuna
O O || R2Cd ||RCCl RCRKlorida asam
V.2. Reaksi-Reaksi Adisi Aldehid & Keton
36
Reaksi dengan Air : Air mengadisi suatu gugus karbonil jadi HIDRAT
O OH || H+ |
R C R + H2O ⇌ RCR | OH (suatu hidrat - dua OH pada C)
Contoh : Formalin adalah hidrat stabil (dari) formaldehid
O || H+
HCH + H2O ⇌ HCH ( OH)2
formaldehid dalam formalin formaldehid hidrat
Reaksi dengan Alkohol (pembentukan asetal dan hemiasetal)
Umum :
O OR OR || ROH | ROH |
RCH ⇌ RCH ⇌ R CH + H2O H+ | H+ | OH OR aldehid hemiasetal asetal
Mekanisme : + .. .. O : : OH || ||
Protonasi : RCH + H+ ⇌ RCH Aldehid terpotonkan
Serangan ROH :
+ .. . . .. OH : O H : OH || .. | H+ |
37
RCH + ROH ⇌ RCH ⇌ RCH .. | | HOR : OR .. .. + hemiasetal hemiasetal terprotonkan
Reaksi pembentukan Asetal :
Pronoasi dan lepasnya air : - +.. : OH : OH2 | H+ | H2O
RCH ⇌ RCH ⇌ RCH | | || OR : OR + OR .. .. Hemiasetal
Serangan ROH : + .. HOR .. .. | : OR RCH ROH RCH H+ |
|| ⇌ | ⇌ RCH + OR : OR | .. .. : OR .. Asetal bentuk aldehid lebih disukai
Reaksi dengan Hidrogen Sianida
O OH || OH |
CH3CH + HCN ⇌ CH3CHCNAsetaldehid Sianohidrin asetal dehid (75%)Mekanisme :
HCN + OH ⇌ H2O + : CN :
.. .. .. O: :O: :OH || | HCN |
38
R C H ⇌ R C H ⇌ R C H + :CN: | | CN: CN: :CN: zat antara sintetik yang berguna
Reaksi dengan Reagensia grignard
R + R eter - H2O
>C=O + RMg C O Mg C OH + Mg +
| HCl |
Reaksi ini sangat berguna banyak Alkohol yang disintesis
O O Mg || | HCH HCH H2O,H+ RCH2OH Alkohol Primer | R
O O Mg OH || | | RMg RCH RCH H2O,H+ RCH Alkohol Sekunder | | R R
O OMg OH || | | RCR RCR H2O,H+ RCR Alkohol Tertier | | R R
Aldehid dan Keton yang sering dijumpai
- Formaldehid : aldehid yang paling sederhana
H CH 2 = O C = O dibuat secara besar-besaran melalui oksidasi methanol H
Katalis Ag CH3OH CH2 = O + H2
600700Cdisimpan dalam bentuk Formalin ( 37% )
berguna sebagai desinfektan & pengawet
- Aseton : Keton yang paling sederhana
pelarut senyawaan organik (spt resin, cat, cat kuku)
39
5.2. Sifat Fisis Aldehid dan Keton
+ -
C = O Oksigen lebih elektronegtif
e pada ikatan C = O lebih tertarik pada oksigen ikatan jadi
lebih POLAR.
Polarisasi pada gugus karbonil :
+ -
C = O C O
Sehingga reaksi senyawa-senyawa karbonil melibatkan serangan Nukleofil
.. C = O elektron menyendiri ..
dapat mengadakan ikatan hidrogen (tetapi tidak dengan
senyawa karbonil lain).
misal : dengan senyawa-senyawa O H atau NH :
+ - H C = O : …… H O .
5.3. Tautomerisasi Keto-Enol
H O | || OH C C ⇌ C = C Isomer struktur ini dinamakan | Tautomer bentuk Keto bentuk Enol sama meros = bagian
Kebanyakan aldehid dan keton dalam bentuk keto seperti Aseton ( 99,997% bentuk keto ).
bentuk Enol yang sering dijumpai : Fenol.
O H O | || H ⇌ H
bentuk Enol bentuk Keto
Bentuk Keto : Senyawa karbonil yang tidak mempunyai hidrogen tidak dapat
40
membentuk enol.
O O O || || || C H H H
Formaldehid benzaldehid benzofenon Hidrogen
H O hidrogen = hidrogen yang melekat pada atom karbon | | yang bersebelahan dengan karbon karbonil. CC | Carbon
Hidrogen lebih asam daripada hidrogen dari ikatan CH biasa.
- - stabil H O - non polar || + - tidak asam C C C yang positip sebagian
1. mampu menarik e dari ikatan CH
naiknya keasaman.
Elektron-elektron bergerak menuju karbon karbonil & menjauhi hidrogen
yang mudahkan basa mengambil hidrogen .
2. Anion yang dihasilkan dapat dimantapkan melalui resonansi.
.. - ..
Basa H O O: : O :
C C C C C = C
R R R
Anion Enolat
( Pemantapan – Resonansi )
C C Oksigen lebih elektronegatif daripada C muatan pada atom O.
41
5.4. Kondensasi Aldol
yang paling sederhana : gabungan dua molekul Aldehid
O O OH O || || OH | || CH3CH + CH3CH ⇌ CH3CH CH2CH H2O
3 hidroksi butanal
Mekanisme :
O O || .. ||CH3 C H + OH ⇌ CH2 C H + HOH Anion Enolat
O O O O || .. || | ||CH3 CH + CH2 CH ⇌ CH3CH CH2CH
Nukleofil Ion Alkoksida
O O OH O | || | ||CH3CH CH2CH + HOH ⇌ CH3CH CH2CH + OH
Ion alkoksida menerima proton
42
BAB VIAROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
VI.1. Benzen : Senyawa aromatik tersederhana.
Senyawa aromatik : molekulnya harus siklik dan datar, tiap atom dalam cincin harus
memiliki orbital P tegak lurus pada bidang cincin delokalisasi penuh elektron II dan
memenuhi aturan Huckel.
harus memiliki elektron Pi sebanyak 4n + 2 bil.bulat
bidang datar yang dikelilingi oleh awan elektron bersifat negatif terhadap luar mudah diserang oleh E+
43
Benzena 4n + 2 AROMATIK n = 1
Substitusi Aromatik Elektrofilik :
Aromatis benzen : menyajikan suatu kesetabilan yang unik pada sistem Pi.
Benzen tidak menjalani reaksi seperti pada Alkena.
Pada kondisi yang tepat : mudah bereaksi substitusi elekrofilik.
Prinsip reaksi :
H + E+ ⇄ E + H+
Yang dipertukarkan adalah H+ (atom hidrogen)
H H H H H H H+
H H E+ H E H E lambat H H H H H H H
ion benzenonium sebagai antara aromatis cincin dipertahankan untuk setiap produk
VI. 2. Halogenasi (Monosubstitusi)
H dilepaskan H H H H FeBr3
H H + Br2 H Br + HBr H H H H
FeBr3 bertindak sebagai katalis, yang berperan menghasilkan :
Elektrofil Br + Elektrofilik +
.. .. .. .. .. :Br :Br: + FeBr3 ⇄ :Br :Br : ……… FeBr3 ⇄ :Br:+ + FeBr4
.. .. .. .. .. terpolarisasi terbelah
44
Mekanisme :
Tahap 1 H H H H ..lambat .. + Br: H H Br : H .. .. H
H H H H
Tahap 2 cepat :
H H H H ++ Br H H Br + H +
H
H H H H
Bromobenzen
Tahap 3 (cepat) terbentuknya kembali katalis asam lewis
H+ + FeBr 4 ⇌ FeBr 3 + HBr
Dengan tidak mengikutkan katalis, pers. Reaksi brominasi aromatik dari benzen :
Br + +
Br H+ Br lambat H benzen cepat Bromobenzen Ion benzenonium sebagai antara
VI.3. Nitrasi
Benzen menjalani reaksi nitrasi jika diolah dengan HNO3 P dengan katalis asam Lewis
: H2SO4 pekat.
Pembentukan suatu elektrofil oleh asam Lewis :
.. HSO4
+
HO NO2 + H2SO4 ⇌ H2O NO2 ⇌ H2O : + +NO2
45
.. .. ..
Reaksi nitrasi benzen 2 tahap tahap 1 (lambat) : serangan elektrofil
tahap 2 (cepat) : pelepasan H+
(seperti pada Brominasi) H+ bergabung dengan HSO4
H 2SO4
+ NO2 +
NO2 H+ NO2
lambat H benzen cepat Nitrobenzen Suatu ion
benzenonium
VI.4. Alkilasi
Alkilasi benzen : reaksi dengan alkil halida dengan katalis AlCl3
R. Alkilasi Friedel Crafts
Reaksi Friedelcraffs yang khas :
AlCl3
+ (CH3)2 CHCl CH(CH3)2 + HCl 30
2 Kloro propana Iso propil benzen (Iso propil klorida) (Kumena)
Tahap 1 ( pembentukan elektrofil ): R Cl : + AlCl3 ⇌ R+ + AlCl4
Tahap 2 ( serangan elektrofilik pada benzen ), tahap ke 3 eliminasi sebuah ion hidrogen :
R+ +
R H+ R lambat H cepat
46
Alkil benzen Satu masalah : Dalam alkilasi Friedel - Crafts substitusi gugus alkil pada benzen dapat
mengaktifkan cincin terjadi substitusi kedua.
Seperti contoh :
AlCl3
+ (CH3)2 CHCl CH(CH3)2 +
berlebih beberapa (CH3)2 CH CH(CH3)2
VI.5. Asilasi :
O O || ||Gugus : RC atau Ar C disebut gugus Asil
Reaksi Asilasi Friedel Crafts = reaksi asilasi aromatik
O O || AlCl3 ||
+ CH3 C Cl CCH3 + HCl 80 asetil klorida Asetofenon
( halida asam) ( 97% )
VI.6. Sulfonasi :
Sulfonasi benzen dengan H2 SO4 berasap ( H2 SO4 + SO3 )
H2 SO4 +
+ SO3 SO3H SO3 H 40 H Asam benzen sulfonat
TATA NAMA BENZEN Tersubstitusi
Struktur dan nama-nama beberapa senyawa benzen yang umum :
Struktur Nama Struktur Nama
CH3
H3C CH3
Toluena CH = CH2 Stirena
47
O || NHCCH3
O || CCH3
O || C
P – Xilena
Asetanilida
Asetofenon
Benzofenon
NH2
OH
CH2OH
CO2H
Anilin
Fenol
Benzil alkohol
Asam benzoat
Benzen terdisubstitusi : diberi awalan : orto, meta, para
Orto atau O meta, atau m Para, atau P
Contoh :
Br Cl
Br Cl OH
NH2
O – dibromo benzena m – Kloro anilin P– Kloro fenol
Jika 3 substituen / lebih sistem O , m , P– tidak dapat diterapkan
Contoh : (1)
Br (1) Cl (1) CH3
O2N NO2
Br Br O2N NH2
NO2
1,2,4 – tri bomo benzena 2 Kloro-4 –nitro anilin 2, 4, 6 trinitro toluena
Benzen sebagai substituen disebut : gugus fenil CH3
48
CH2 CH3
fenil benzil P – tolil O - tolil
Substitusi kedua
Benzen tersubstitusi dapat mengalami substitusi gugus kedua.
Contoh : Br
H2O
NH2 NH2 + 3 Br2 Br NH2 + 3HBr
Br
Anilin 2, 4, 6- tribromo anilin (100%)
tak perlu diberi katalis seperti benzen
NO2
H2SO4 NO2 + H2O NO2 + HNO3
100 m-dinitro benzen (93%)
jauh lebih perlahan daripada benzen untuk ter nitrasi kecuali dengan reagensia yang lebih
kuat & temperatur tinggi.
Dalam contoh diatas : NH2 gugus aktivasi
(gugus yang menyebabkan cincin lebih terbuka) terhadap
substitusi lebih lanjut.
Pengarah-Orto dan Para
Sebaliknya gugus NO2 gugus deaktivasi
(adanya gugus ini cincin lebih tertutup ) terhadap substitusi
lanjut Pengarah meta
Efek Substituen pertama terhadap Substitusi Kedua :
Pengarah Orto, para Pengarah meta (semua mendeaktivasi)
.. .. .. O NH2, NHR, NR2 || CR ..
49
bert
amab
ahny
a ak
tiva
si
OH CO2R .. .. OR SO3H .. O .. || CHO N H C R CO2H
CN C6H5 (aril) – R ( alkil) NO2 .. X : ( mendeaktivasi) NR3
+
.
Semua pengaruh O,P Semua pengarah - m
aktivasi, kecuali bersifat deaktivasi .. halogen ( X : ) tak satupun mempunyai .. pasangan e menyendiri kecuali gugus aril, alkil pada atomnya yang terikat
mempunyai pasangan e menyendiri pada cincin.
Contoh :
.. pasangan e Contoh : OH menyendiri .. .. + : O : N O : ..
tak ada pasangan
e menyendiri.
Mekanisme substitusi kedua dengan pengarah orto, para.
Contoh : Anilin (senyawa yang memiliki gugus NH2 (pengaruh O,P) pada cincin.
struktur resonansi untuk anilin gugus NH2 bersifat melepas elektron
secara resonansi
Struktur resonansi untuk anilin :
pasangan e menyendiri disumbangkan
. .. .._ NH2 NH2 NH2
50
bertambahnya deaktivasi
: = NH2 = NH2
Akibat stabilisasi – resonansi anilin : cincin menjadi negatif sebagian menarik elektrofil yang masuk
Halogen : mengarahkan gugus masuk ke posisi, orto/ para tapi mendeaktivasi cincin.
Gugus Amino dalam Anilin mendeaktifkan cincin benzen terhadap substitusi lanjut.sehingga tidak diperlukan katalis asam lewis dan sangat sukar untuk memperoleh mono bromo Anilin. Anilin bereaksi cepat membentuk 2,4,6,tri bromo Anilin. Penarikan elektron akan mendeaktifasi cincin oleh efek induktifCincin kurang menarik E + yang masuk
B. Mekanisme substitusi kedua dengan adanya pengarah Meta
Gugus penarik elektron pengarah meta: bersifat mendeaktifasi
Alkil Benzen
Substituen alkil benzen mempunyai efek yang besar pada sifat2 kimia substituen2nyaContoh reaksi : Gugus Alkil dari alkil benzen dapat dioksidasi :
51
BAB VII
ASAM KARBOKSILAT
VII.1. Asam Karboksilat
O O OR – C R – C R – C O – H O – H O – H polar Datar ( tak terintang ) elektron menyendiri
OMengandung gugus karboksil – C OH
Karboksil hidroksil
Sifat Kimia :
Gugus karboksil bersifat polar dan tidak terintangi. Keasamannya lebih tinggi dibandingkan
asam mineral seperti HCl dan HNO3 karena stabilasi-resonansi anion karboksilat.
.. .. O O : : O : || || . . |
52
CH3 C OH + H2O ⇌ CH3 C – O : CH3 C = O : + H3O+
. . . . terstabilkan secara resonansi
Tata Nama Asam Karboksilat :
Contoh :
Cl |HCO2H CH3 CH CH2 CO2 H HO2C CH2 CO2 HAsam Metanoat Asam Asam 3 – Kloro butanoat Propanadioat
CO2H CO2H
Asam Benzoat NO2
P – nitro benzoat
Pembentukan garam :
Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam :
O // O R – C // OH + Na+ OH– ⇌ R – C + HOH O – Na+
Penamaan garam lainnya :
O O O // // // C CH3 CH2 C Ca 2+ CH3 C O – K + O – 2
O – Na+
Natrium Asetat Kalium benzoat Kalsium Propanoat
Kation disebut lebih dulu
Pembuatan asam karboksilat
- Oksidasi Alkohol Primer dan Aldehid
H R O | [ O ] \ [O] // R – C – OH C = O R – C | / \
53
H H OH alkohol aldehid asam
Oksidatornya : KMnO4 , CrO3 , untuk aldehid : Ag 2 O
- Oksidasi rantai samping aromatik
O KMnO4 // CH3 C Kalor \ Toluena OH l Asam benzoat
- Dari pereaksi grignard dengan CO2 :
O O || HX ||R – MgX + O = C = O R – C – OMg X R – C – OH + Mg2+ + X2
–
VII.2. TURUNAN ASAM KARBOKSILAT :
O O O O O || || || || ||R – C – OR R – C – NH2 R – C – X R – C – O – C – R
Ester amida primer Asil Halida Asam Anhidrida
ESTER
Penamaannya seperti pada garam :
O O O || || || CH3 C – OCH3 CH3 C – OCH2 CH3 CH3 CH2 CH2 C – OCH3
metil asetat etil asetat metil butanoat
O O || || CH3 C – O – – C – O CH3
fenil asetat metil benzoat
Ester-ester umumnya mempunyai bau enak, seperti rasa buah dan wangi bunga-bungaan.
Contoh : n – pentil asetat ( pisang )
54
oktil asetat ( jeruk )
etil butirat ( nenas )
Pembuatan Ester (Esterifikasi Ester)
O O || H+ || R – C – OH + HO – R ⇌ R – C – OR + H2O
Asam Alkohol Ester
Mekanisme :
O OH OH OH || H+ | | – H+ | R – C – OH ⇌ R – C – OH ⇌ R – C – OH ⇌ R – C – OH .. | | O O+ RO R H R H .. ↿⇂ H+ O +OH : O H || H+ || H2O | H R – C – O R ⇋ R –C ⇋ R – C – O+
| | H RO RO
Penyabunan :
Hidrolisa suatu ester dikenal dengan istilah “Penyabunan”
O O // kalor //R – C + Na+ OH– R –C + R OH OR O– Na+
ester alkali garam dari asam alkohol
55
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat tergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan
asam karboksilatnya.
Kereaktifan alkohol terhadap esterifikasi :
ROHtersier ROH sekunder ROH primer CH3OH
bertambahnya kereaktifan
Kereaktifan asam karboksilat terhadap esterifikasi :
R3C CO2H R2 CH CO2H R CH2 CO2 H H3C CO2H HCO2H
bertambahnya kereaktifan
Ikatan yang terputs adalah ikatan C – O (dari asam karboksilat, bukan ikatan OH dari asam
atau ikatan C – O dari alkohol.
buktinya :
reaksi suatu alkohol bertanda CH318 OH dengan suatu asam karboksilat.
18 O tetap besama gugus metil
O OH || H+ | C – OH + CH3
18 OH ⇌ C OH ⇌ | 18 O CH3
O ||
C – 18 O CH3 + H2O
Reduksi asam karboksilat :
CH3CO2 H (1) Li Al H4
CH3CH2 OH (2) H2O, H+
as. asetat etanol
(1) Li Al H4
CO2 H CH2 OH (2) H2O, H+
as. benzoat benzil alkohol
56
Pada umumnya ester kurang reaktif terhadap nukleofil dibandingkan dengan aldehid &
keton.
R R R R R \ \ .. – \ .. \ .. - \ .. C = O : C + – O : C = O : C + – O : C – O: / . . / . . / . . / . . // . .
R R R O : R O : R O +
. . . . . .
resonansi pada aldehid atau keton resonansi pada ester
muatan positif pada karbon dapatdelokalisasi pada atom oksigen
Asil Halida :
Turunan asam karboksilat yang paling reaktif
O O // // R – C + SOCl2 R – C + HCl + SO2
\ tionil \ OH klorida Cl
O O // // R – C + PCl5 R – C + HCl + POCl3
\ pospor penta \ OH klorida Cl
57
BAB VIII
ASAM ANHIDRIDA
VIII.1. Asam Anhidrida
Asam anhidrida adalah dua molekul asam yang melepaskan satu molekul airnya.
O O O O || || || || R – C – OH HO – C – R R – C – O – C – R
dua molekul asam asam anhidrida
Anhidrida alifatik yang penting : Anhidrida Asetat
Asam Anhidrida lebih reaktif dibandingkan ester
Reaksi anhidrida asetat yang khas :
HO – H O O || ||
CH3C – OH + CH3 – C – OH
O O O O || || RO – H || ||CH3 – C – O – C – CH3 CH3C – OR + CH3 – C – OH anhidrida O O asetat NH2 – H || || CH3C – NH2 + CH3 – C – OH
58
VIII.2. AMIDA
Tidak reaktif banyak terdapat di alam
Amida yang terpenting : protein
Contoh penamaan :
O O O || || || H – C – NH2 CH3C – NH2 – C – NH2 formamida asetamida benzamida ( metanamida) (etanamida) (benzen karboksamida)
.. ..
O : O :R – C . .
.. N – H R – C + | N – H H | H
Titik didihnya tinggi dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun
substitusi aktif pada nitrogen cenderung menurunkan titik didih dan titik lelehnya,
menurunnya kemampuan membentuk ikatan hidrogen.
Contoh :
O O || || H – C – NH2 H – C – N (CH3)2
formamida NN dimetil formamida
t.d : 210C 153C
t.e : 2,5 C - 60,5C
Amida bereaksi dengan nukleofil, misalnya amida dapat dihidrolisis dengan air.
O O || H+ atau || R – C- NH2 + H – OH R – C – OH + NH3
OH amida asam karboksilat
VIII.3.UREA
Urea adalah amida penting diamida dari suatu asam karbonat.
59
Ikatan karbon nitrogen lebih banyak sebagai ikatan ganda dua
O O || || HO – C – OH H2N – C – NH2 asam karbonat urea t.e : 133C (padatan kristal tak berwarna, larut dalam air)
Urea dihasilkan besar-besaran untuk pupuk (mengandung 40% berdasarkan berat).
dibuat dari : O
150-200C || CO2 + 2 NH3 H2N – C – NH2 + H2O tekanan
Urea juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat dan plastik.
VIII.4. ASAM-ASAM DWIFUNGSI
- Asam-asam dikarboksilat
Contoh : Asam oksalat : HOOC – COOH
(Asam etanadioat)
Asam-asam dikarboksilat mempunyai harga tetapan keasaman (k) yang lebih tinggi dari
asam asetat, karena : gugus karboksil : sebagai gugus penarik elektron membantu
pemantapan muatan negatif pada ion mono karboksilat.
HOOC ------------- CO2
makin dekat jarak dua gugus fungsi, makin kuat pengaruhnya.
Contoh :
- Asam oksalat : terdapat pada cairan sel tanaman bayam
- Asam adipat : HOOC – (CH2)4 COOH terdapat pada gula bit, asam adipat
diproduksi besar-besaran untuk bahan pembuatan NILON.
Pengaruh panas pada macam-macam asam dikarboksilat bergantung pada strukturnya.
200C 200CHOOC – COOH CO2 + HCOOH CO + H2O asam oksalat asam format
135CHOOC – CH2 – COOH CO2 + CH3 COOH asam malonat asam asetat
berlangsung melalui keadaan transisi siklik, menghasilkan enol asam asetat yang kemudian
berfaufomeri.
60
H O H O O O kalor || O || | || C + | C C C C O CH2 OH CH2 OH CH3 OH asam malonat enol dari asam asetat asam asetat
Asam-asam Hidroksi
Banyak terdapat di alam
CH2 COOH CH3CHCOOH HOOC CH – CHCOOH | | | | OH OH OH OH asam glikolat asam laktat asam tartarat(ditemukan dalam (terdapat pada susu) (dibuat dari permentasi sari gula tebu) sari buah anggur)
Asam-asam fenolat : Aspirin
Asam salisilat (asam O-hidroksi benzoat)
OH | COOH
Lemak dan Minyak : triester gliserol
Lemak dan minyak ditemui dalam kehidupan sehari-sehari, merupakan triester dari gliserol
yang dinamakan TRIGLISERIDA.
Penyabunan lemak dan minyak
O ||CH2 OC (CH2)14 CH3 CH2 OH
O || kalor CHOH + 3 CH3 (CH2)14 CO2
Na+
CH OC (CH2)14 CH3 + 3 Na+OH
O CH2OH
61
|| Natrium palmitat =CH2 OC (CH2)14 CH3 gliserol SABUN
tri palmitin
(dari minyak kelapa
O
CH3 (CH2)16 C
non polar O – Na+ Natrium lipofilik Stearathidrofobik polar, hidrofilik
molekul sabun membentuk misel jika dilarutkan dalam air :
: molekul sabun : ion natrium
air
Butir minyak teremulsi oleh molekul sabun : Rantai karbon yang Lipofilik berada
di
bagian tengah misel, ujung polar =
hidrofilik membentuk permukaan
misel
yang berhubungan dengan air.
“ekor” molekul sabun yang Lipofilik larut dalam minyak.
rendahnya tegangan permukaan kekuatan pembasah.
Gabungan kekuatan pengemulsi & sifat permukaan sabun dapat melarutan lemak.
62
membentuk Suspensi
larutan sabun menjadi agregat dari
molekul sabun : Misel
BAB IX A M I N A
Amina
Karbon, hidrgen dan oksigen : tiga unsur yang lazim ada dalam sistem kehidupan. Nitrogen
: unsur ke-4. Nitrogen banyak dijumpai dalam protein dan asam nukleat.
Amina (senyawa organik yang mengandung nitrogen trivalen, yang terikat pada satu atom
C atau lebih) ; RNH2, R2 NH atau R3N. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,
banyak amina mempunyai keaktifan faali, contoh :
OH| | etedrine : obat peluruh dahak yang aktif dalam
– CCH2NHCH3 dekongestan obat tetes hidung dan obat flu. |
CH2
Klasifikasi dan Tata Nama
Amina dapat dikelompokkan : primer, sekunder & tertier
satu C terikat dua C terikat tiga C terikat
CH3NH2 – NHCH3 (CH3CH2)3 N
alkil amina alkil aril amin trialkil amin
Primer Sekunder Tertier
CH3 CH3 | | H3C – C – OH CH3 C – NH2
| | CH3 CH3
63
3 C terikat pada C ujung
yang memiliki gugus
hidroksil atau halida
1 C yang terikat
pada N
t – butil alkohol t – butilamin
alkohol tertier amin primer
Nitrogen amina dapat memiliki 4 gugus / atom : N nya : +
1. garam amina : 2. garam amonium kuartener :
(CH3)2 NH2+ Cl (CH3)4 N
+Cl
dimetil Amonium klorida tetra metil amm klorida
( N nya mengikat 1 atau lebih H ) ( tak ada H pada N)
CH3CH2CH2NH2 – NH2 (CH3CH2)2 NH
Propilamin Sikloheksilamin dietilamin
H2NCH2CH2CH2NH2
1,3 propana diamina
Jika lebih dari satu gugus alkil terikat pada Nitrogen, gugus alkil terbesar sebagai induk,
gugus alkil tambahan dinyatakan dengan gugus N-ALKIL
CH3 CH3
CH3CHNHCH3 CH3CHN(CH3)2
N Metil 2 propil amin N,N dimetil 2 propil amin
Jika terdapat kefungsionalan yang memiliki prioritas tata nama yang lebih tinggi
digunakan awalan “Amino”.
NHCH3
|H2NCH2CH2OH CH3CHCO2H
2-amino etanol asam 2- (N-metil amino) propanoat
Senyawa amina aromatik yang lazim dijumpai, yang mpunyai nama individu tersendiri.
–NH HN NH O – NH
N H Pirolidina Piperidin Piperazin Morfolina
64
Senyawa dengan gugus amino melekat pada cincin aromatik diberi nama sebagai turunan
anilin :
NH2 N (CH3)2
| |
anilin N, N – dimetil anilin
Sifat fisik amin
Amin dapat membentuk ikatan hidrogen, ikatan N.....HN lebih lemah daripada ikatan
hidrogen O....HO, karena N kurang elektronegatif dibanding O sehingga ikatan NH kurang
polar. Pengikatan hidrogen yang lemah antar molekul amin titik didihnya berada
antara T.D senyawa2 tanpa ikatan H (seperti alkana /eter ) dan senyawa yang berikatan H
( spt
Alkohol) dengan BM yang bersamaan. Contoh :
CH3CH2OCH2CH3 (CH3CH2)2NH CH3CH2CH2CH2OH
T.D: 34,5OC 56OC 117OC
Amina tersier tidak dapat membentuk ikatan Hidrogen T.D< dari pada yang primer
dan sekunder dengan BM yang sepadan
(CH3)3N (CH3)3CH CH3CH2CH2NH2
TD : 30C -100C 480C
Penbuatan amin
Substitusi Nukleofilik
SN2 OH-
RX + NH3 RNH3+X- RNH2
O [H]
Reduksi : RC-NH2 atau RCN RCH2NH2
Suatu amida nitril
Penataan Ulang amida :
O Br2 , OH
R-C-NH2 RNH2
65
Amida
Kebasaan Amin:
Sama halnya amonia, amin membentuk larutan basa (alkalis) dengan air :
R-NH2 + H-O-H RNH3 + OH-
Reaksi reaksi kimia
Reaksi amin dengan asam kuat membentuk garam2 amin
+ -
RNH2 + HCl RNH3Cl
Reaksi ini berguna dalam usaha memisahkan atau mengekstrak amin dari senyawa2 yang tidak larut dalam suasana asam atau netral. Contoh
Reaksi asilasi amin Sebagai teknik pembuatan amida
Produk-produk bertipe imina terbentuk dari aldehid dan keton dan suatu senyawa nitrogen
dari tipe H2N – NH2, (hidrazin)
Atau H2N – OH (Reagensia dengan gugus Elektronegatif terikat pada nitrogen) sangatlah
stabil lihat tabel
H3C H+ H3C
C = O + H2N NH2 ⇌ C = N NH2 + H2O
H3C H3C
aseton hidrazon
66
H+
= O + H2N NHC6H5 ⇌ =NNHC6H5 + H2O
siklo heksanon fenil hidrazina siklo heksanon fenil hidrazonTabel : Beberapa Senyawa Nitrogen yang membentuk Produk Substitusi Stabil
dengan Aldehid dan Keton
Nama Struktur Produk dengan RCHO
Hidroksilamin
Hidrazin
HO NH2
H2N NH2
RCH = NOH (suatu oksim)
RCH = NNH2 (suatu hidrazon)
Fenil hidrazin
NHNH2
(suatu fenil
RCH = NN hidrazon)
2 ,4 – dinitro
fenil hidrazon NO2
O2N NHNH2
O2N
RCH = N.NH NO2
Suatu 2 ,4 dinitrofenil hidrazon
(DNP)
67
68
69