ALBAQARAH WASQUR

download ALBAQARAH WASQUR

of 32

Transcript of ALBAQARAH WASQUR

6. Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja bagi mereka. Kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.Setelahdiuraikantentanggolonganorangberiman,ayatinimenyebutkan golonganorangkafir.Sekilasayatdiatasmenunjukkanbahwaseolahtidakadagunanya berdakwahterhadaporang-orangkafir.Toh,hasilnyatetapsamasaja.Diberidakwahatau tidak, mereka tetap tidak beriman. Namun, sebenarnya hal itu karena kekafiranyang begitu mendalamlahsehinggamembuatmerekatidakjuasudiberiman.Disampingitu,Allah memang memberikan hidayah kepadanya.Tentanggolongankafirini,RasyidRidhadalamTafsiral-Manar mengklasifikasikanmenjaditigamacam.Pertama,orangyangmengetahuikebenaran namuniadengansengajamengingkarinya.Jumlahorangkafirinilahyangpalingsedikit. Kedua, orang yang tidak mengetahui kebenaran, namun tidak ingin mengetahuinya dan tidak sukauntukmengetahuinya.Merekabersikapmasabodohdantidakpedulidengan kebenaran.Ketiga,orangyangtelahsakitjiwadanhatinya.Iatidakmerasakannikmatnya kebenaran.Takadaketertarikandidalamhatimerekauntukmenemukankebenaran.Hati danjiwamerekatelahdipenuhidengankeinginan-keinginanduniawidankenikmatan jasmaniahsemata.Akaldanpikiranmerekadicurahkanuntukmemperolehkeuntungan materialsaja.Ketigamacamorangkafirsepertiitulahyanghasilnyasamasaja.Diberi dakwah atau tidak, mereka tetap tak beriman. [18] =4E= +.- _O>4N )_)OU~ _O>4N4)_g;Ec W -O>4N4 g-@O=E4O4=gN W _4 R-EO4N _1g4N ^_7.Allahtelahmengunci-matihatidanpendengaranmereka,danpenglihatanmereka ditutup. Bagi mereka siksa yang amat berat.Ayatinimerupakanpenjelasanlanjutanmengapaorang-orangkafirsama hasilnya: diberi peringatan atau tidak, mereka tetap tak jua beriman. Hal itu karena kekafiran mereka sudah betul-betul kuat dan kokoh. Saking kuat dan kokohnya sehingga seolah Allah menutuphatimereka.Karenaitulah,hidayahpuntakjuasampaikedalamhatisanubari mereka. Allah seolah meletakkan suatu penutup di pendengaran mereka sehingga tidak bisa mendengarayat-ayatAllah,sertajanjidanancaman-Nya.Petunjuk-petunjukkebenaran tidak berpengaruh ke dalam hati mereka.Allahseolahmelemparkanpenutupmatabagimereka,lantasmencopot kemampuanmerekauntukmelihatdengangamblangdanjelas.Karenaitulahmerekapun terussajaberadadalamkekafiran.Dengankekafiranitupula,merekadiganjardengan siksaan yang dahsyat dari Allah.[19]Menurut Ibnu Abbas, orang-orang kafir yang telah tertutup hati, telinga, dan mata mereka itu adalah orang-orang Yahudi, seperti Kaab bin al-Asyraf, Huyay bin Akhthab, dan Juday bin Akhthab. Namun ada juga yang berpendapat, mereka adalah orang-orang musyrik Mekkah, seperti Utbah, Syaibah, dan al-Walid. [20]Dalamrealitasdimasyarakat,kitabisamenemukanorangyangtelahtertutup matahati,telinga,danmatanya.Apapunnasihatdananjurankebenaranyangdiberikan kepadanya, tak jua mempan untuk membuatnya sadar dan kembali ke jalan yang benar. Hal itu terjadi saat seseorang melakukan keburukan dan kemaksiatan secara berulang-ulang dan terus-menerus.Karenabegituseringnyakeburukandankemaksiatanialakukan,hati nuraninya jadi tertutup. Ia tak lagi merasa berdosa dan gundah saat melakukan kejahatan dan keburukan.

=}g`4 +EE4- }4` NO4C E44`-47*.) gO4O^)4 @O=E-4`4 - 4-g4g`u) ^g8.Diantaramanusiaadayangmengatakan:KamiberimankepadaAllahdanhari kemudian. Namun mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.Setelahsebelumnyadisebutkanpenjelasantentanggolonganberimandankafir, ayat ini menyebutkan tentang golongan ketiga manusia, yaitu golongan orang munafik. Hal ituselarasdenganpenjelasanImamal-Khazin,bahwaayatinimemangditurunkanuntuk orang-orangmunafik,sepertiAbdullahbinUbaybinSalul,MatabbinQusyair,Jadbin Qais,danlain-lain.Secaraverbal,merekamenyatakankeislamanmerekaagarmereka selamatdariNabiMuhammaddanparasahabat.Namunsebenarnyamerekamerahasiakan kekafiranmereka.KebanyakanmerekaberasaldarikalanganYahudi.Sifatorangmunafik bisa dikenali dari sikap mereka yang tidak konsisten. Mereka menyatakan Islam, namun hati merekamengingkariIslam.Pagiharimerekamenyatakansuatusikaptertentu,tapidisore hari mereka menyatakan sikap yang berbeda.[21]SikapmunafiktidakterjadisebelumperistiwahijrahkaummuslimdariMekkah keMadinah.SetelahhijrahdankemenanganumatIslamdalamPerangBadar,barulah muncul sikap munafik. Kemenangan itu membuat pamor kaum muslim di Madinah menjadi meningkat. Saat itulah, orang-orang non Muslim di Madinah menjadi merasa gentar. Mereka punmemilihuntukmenampakkankeislamankarenamerasatakutdansekedarpura-pura. Hal itu mereka lakukan agar keselamatan nyawa dan harta mereka tetap terjamin. [22]

]ONNgC7 -.- 4g~-.-4W-ONL4`-47 4`4 ]ONNE^C )_=O^ 4`4 4p^ON;=EC ^_9.MerekahendakmenipuAllahdanorang-orangyangberiman,padahalmerekahanya menipu diri sendiri namun mereka tidak menyadarinya.Dari aspek qiraat, kata bisa dibaca dengan cara lain. Qiraat yang paling banyakdigunakanmemangdemikian.NamunAbdullahdanAbuHayatmembacanya dengan , tanpadiberi hurufalif pada huruf kha.[23] Sedangkankata jugamemilikiduacaramembaca.PendudukKufah,Hamzah,Ashim,danal-Kisai membacanyadengan tanpahurufalifpadahurufkha.Sementarayanglain membacanyadengan tambahanhurufalifpadahurufkha.Meskiterdapatsedikit perbedaan cara membaca, kata tersebut relatif memiliki makna yang sama.[24]Ayatinimerupakanlanjutanpenjelasantentangjatidiriorang-orangmunafik. Ungkapan mereka hendak menipu Allah tentu saja bukan makna yang sebenarnya, karena AllahpastiMahaMengetahuidanKuasa.Allahtidakakanbisaditipuolehsiapapun.Di dalamtafsiral-Qurthubi,ungkapantersebutditafsirkan,bahwamerekamenipuAllah menurutpandanganataudugaanmerekasaja.[25] Karenaitulah,ungkapantersebut dilanjutkan dengan ungkapan berikutnya: mereka hanyalah menipu diri sendiri.

O) )_)OU~ E=OO N-E1-4O +.-L4O4` W _4 R-EO4N l1gE) W-O+^~E 4pO+O'4C ^10.Dalamhatimereka,terdapatpenyakit,lantasAllahmenambahpenyakitmereka.Bagi mereka siksa yang menyakitkan, disebabkan mereka berdusta.Ayat ini menjelaskan penyebab orang-orang termasuk golongan munafik. Hal itu karena di dalam hati mereka terdapat penyakit, syak wasangka dan iri hati. Sakit terbagi dua macam, sakit fisik dan sakit psikis. Secara denotatif (hakiki), sakit fisik terdapat di anggota badanyangmengakibatkanseseorangtidakmampumelakukanberbagaiperbuatan sebagaimanabiasanya.Sedangkansecarakonotatif(majazi),sakitpsikisterdapatdidalam hatiseseorangsehinggamengurangikesempurnaanperbuatannya,sepertikebodohan, jeleknyaakidah,dengki,pemarah,sukamaksiat,danlain-lain.Penyakit-penyakithatiini bisamencegahseseoranguntukbisameraihkeutamaanhidup,ataumenghalanginyadalam mencapaikehidupanhakikiyangabadi.Ayatdiatasmengandungpengertiansakit,baik secara fisik maupun psikis sekaligus. Namun mayoritas ulama menafsirkannya sebagai sakit secara psikis. [26]UngkapanAllahmenambahsakitmerekaadalahdikaitkandenganturunnya Alquran.Bagiorang-orangmunafik,setiapkaliayatAlquranditurunkankepadaNabi Muhammad,merekapunmengingkarikebenaranayattersebut.Padasaatitu,semakin bertambahpularasasyakwasangkadankedengkiandalamdirimereka.Dengandemikian, rasa sakit dalam hati mereka juga kian bertambah. [27]Meskibertambahnyapenyakitdalamhatimerekaadalahkarenaulahorang munafikitusendiri,namunayattersebutmenggunakanungkapanAllahmenambahsakit mereka.HalitukarenamemangAllahyangmenciptakansegalasesuatudialamsemesta ini.Allahpulayangmenciptakandanmewujudkanterjadinyasakitmerekayangsemakin bertambah. [28] Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 6-7 Orang-orang yang kafir, sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak, mereka tak akan beriman. Setelah memperkenalkan orang-orang yang bertakwa dan bersih hati, ayat ini berbicara tentang orang-orang kafir yang memiliki sifat fanatik dan keras kepala. Mereka adalah orang-orang yang tak akan terpengaruh sedikit pun oleh jalan-jalan kebenaran dan sama sekali tak beriman kepadanya.Kafara di dalam bahasa Arab berarti menutup dan mengingkari. Kufur nikmat, berarti mengingkari nikmat dan tidak mensyukurinya. Kafir berarti orang yang menyembunyikan kebenaran dan tidak mempedulikannya. Jika Allah SWT mau memaksa semua orang agar beriman, maka Allah mampu berbuat demikian. Namun iman yang tumbuh karena paksaan, tak memiliki nilai. Oleh karena itu, Allah ingin agar manusia menumbuhkan keimanan berdasarkan kehendak sendiri. Dengan demikian maka kita tak boleh berharap semua orang beriman dan bertakwa. Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik: 1. Kufur dan fanatisme, membuat hati manusia beku dan mati, bagaikan batu atau kayu yang tak akan bergeming menghadapi segala bentuk nasehat dan petunjuk. 2. Jika seseorang tidak menerima kebenaran, maka seruan Nabi pun tak akan berpengaruh padanya. Seruan para Nabi, bagaikan hujan yang jika turun menyirami tanah yang memiliki kesiapan, maka tanah tersebut akan menumbuhkan bunga. Sedangkan jika hujan tersebut turun di atas tanah yang kering tandus dan tidak subur, maka paling-paling ia akan menumbuhkan onak berduri dan rumput liar. 3. Meskipun kita tahu bahwa orang kafir tak akan beriman, namun kita harus melaksanakan kewajiban kita memberikan peringatan kepadanya. Allah menutup hati mereka dan pendengaran mereka, sedangkan di mata mereka terdapat tabir yang menutupi, dan bagi mereka azab yang besar. Orang-orang kafir memiliki akal, mata dan telinga, tapi perkataan-perkataan jelek dan fanatisme serta sifat keras kepala, telah menutupi semua itu sehingga tidak lagi mampu memahami dan melihat kebenaran. Itu merupakan hukuman dari Allah di dunia sedangkan di akhirat, azab yang pedih telah menanti mereka. Di sini muncul pertanyaan. Jika Allah SWT telah menutup hati, mata dan telinga orang-orang kafir, maka berarti mereka tidak lagi bertanggung jawab atas kekafiran mereka. Karena mereka telah dipaksa oleh Allah SWT untuk tetap dalam keadaan kafir. Untuk menjawab pertanyaan ini Al-Quran memberikan keterangan yang sangat jelas di dalam ayat 35 surat Al-Mukmin. Allah SWT berfirman, "Demikianlah Allah akan menutup hati orang yang sombong dan zalim." Juga di dalam ayat 155 surat An-Nisa' Allah berfirman, "Tetapi Allah menutup hati mereka karena kekafiran mereka." Sesungguhnya ayat ini menerangkan sunnatullah yang berlaku pada manusia, yaitu jika seseorang memiliki sifat takabbur, keras hati dan keras kepala dalam menghadapi kebenaran, maka alat-alat pencari pengetahuannya pun akan macet dan tak mampu bekerja lagi. Kebenaran pun akan tersembunyi baginya dan akibat buruk di dunia dan akhirat bakal menimpanya. Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik: 1. Orang yang memahami kebenaran, namun menolaknya, maka Allah akan menutup mata hatinya sehingga akan selalu menolak kebenaran. Hal itu merupakan ganjaran baginya. 2. Kelebihan manusia dibanding dengan hewan ialah akal dan kemampuan berpikir dengan benar yang dimiliki oleh manusia. Tetapi kelebihan ini dapat hilang. Mereka yang kehilangan akalnya lalu memusuhi kebenaran dengan kekafiran. AFSIR SURAH AL-BAQARAH AYAT 8-10 Posted by Redaksi on April 30, 2011 // Leave Your Comment ( 8 ) ( 9 )( 01 ). Di antara manusia ada yang mengatakan, Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian. Padahal mereka itu sesungguhnya bukanlah orang-orang yang beriman.(8) Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri, sedang mereka tidak sadar. (9) Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya ; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (10)

PENJELASANKATA (Wa minan-Naasi) : Di antara sebagian manusia. (ManYaquuluaamannaabillaahi):Merekaberkata.Kamimembenarkan AllahSubhanahuWataalasebagaiRabbdanIlaah,takadayangberhakdisembahselainDia dan tak ada Rabb kecuali Dia. (Wa bil Yaumil-Aakhiri) : Kami membenarkan adanya kebangkitan dan pembalasan pada hari kiamat. (Yukhaadiuuna-Allaaha):MerekamenipuAllahdenganmenampakkankeimanan dan merahasiakan kekafiran. (WamaaYakhdauunaillaaAnfusahum):Merekahanyamenipudiri merekasendiri,karenadampakpenipuanmerekaituakankembalipadadirimereka,bukan kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. (Wamaa Yasyuruun) : Mereka tidak mengerti bahwa akibat buruk penipuan mereka itu kembali kepada diri mereka sendiri. (Fii Quluubihim Maradh) : Di dalam hati mereka ada keraguan, kemunafikan dan rasasakitkarenaselalukhawatirakanterbongkarrahasiamerekadanmerekadihukumdengan sekeras-kerasnya hukuman. (FaZaadahumullaahuMaradhaa):PenyakitmerekaditambahlagiolehAllah SubhanahuWataaladenganpenyakitkeraguan,kemunafikandanrasasakithatikarenaselalu khawatirterhadapsunnatullahyangmenggariskanbahwakeburukantidakberakibatkecuali dengan keburukan pula. (AdzaabunAliim):Adzabyangsangatpedihdanmenyakitkandalamdirijugajiwa mereka. MAKNA AYAT 8-10 SECARA UMUM Setelah Allah Subhanahu Wataala menjelaskan tentang karakteristik orang-orang yang beriman secarasempurnadanmenyebutkanlawanmerekayaituorang-orangkafiryangmemuncak kekafirannya,makaselanjutnyaAllahSubhanahuWataalamenyebutkankarakteristikorang-oranngmunafik,bahwamerekaitumenampakkankeimanansecaralahiriahnamun menyembunyikan kekafiran dalam batin. Mereka ini jauh lebih buruk daripada orang-orang yang sangat kafir sekalipun. AllahSubhanahuWataalamemberitahukanbahwaadasekelompokmanusiayangdisebut orang-orangmunafik.Merekamengakuberimandenganlisanmerekatetapimenyembunyikan kekafiran di dalam hati mereka. Mereka menipu Allah Subhanahu Wataala beserta orang-orang berimandengankemunafikanmerekaitu.Akantetapiakibatburukdaripenipuanmerekaitu akankembalipadadirimerekasendiri,makapadahakikatnyamerekamenipudirimereka sendiri.Namun,merekatidakmemahamihalitu.AllahSubhanahuWataalajuga memberitahukanbahwadidalamhatimerekaituterdapatpenyakityangberwujudkeragu-raguan, hipokrit (nifak) dan ketakutan. Dan Allah Subhanahu Wataala menambah rasa sakit itu sebagai hukuman mereka di dunia disamping mengancam mereka dengan adzab yang amat pedih di akhirat nanti, akibat dari kedustaan dan kekafiran mereka. PELAJARAN YANG DAPAT DI AMBIL DARI AYAT8-10 Diantarapetunjukyangterkandungdalamtigaayatiniadalahuntukmengingatkanparapelaku dusta,nifakdanmenipu,karenasesungguhnyaakibatdarimenipuituakankembalikepada pelakunya, sebagaimana keburukan tidak akan melahirkan kecuali keburukan yang lain. [Mulai dari ayat 6 surat al-Baqarah ini, kami mengambil materi kajian tafsirnya dari kitab Zubdah at-Tafsr Min Fat-h al-Qadr (selanjutnya disingkat; Zub) karya DR. Muhammad Sulaiman bin Abdullah al-Asyqar (yang merupakan ringkasan dari kitab tafsir Fat-h al-Qadr karya Imam asy-Syawkany) sedangkan hal-hal yang kami anggap penting lainnya masih kami ambil dari kitab tafsir Aysarut Tafsr li kalmil aliyyil Kabir karya Syaikh Abu Bakar Jbir al-Jaz`iry hafizhahullhu Taala-(selanjutnya disingkat; Ays)] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman (6) Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat (7). Munasabah/korelasi kedua ayat tersebut dengan ayat sebelumnyaKetika Allah Taala menyinggung tentang orang-orang yang beriman, bertaqwa dan orang-orang yang mendapat hidayah serta keberuntungan, Dia kemudian menyinggung tentang orang-orang yang berbuat kekufuran, kesesatan dan mendapatkan kerugian . (Ays) TafsirannyaAyat 6Sesungguhnya orang-orang yang bersikeras/ngotot dalam mengingkari risalahmu wahai Muhammad, serta mengingkari juga ayat-ayat yang jelas yang engkau bawa padahal kebenaran bagi mereka sudah jelas disamping tidak adanya syubhat/kesamar-samaran serta keyakinan mereka bahwa engkau adalah orang yang jujur ; (namun begitu) peringatanmu kepada mereka tidak akan bermanfaat sama sekali bagi mereka karena mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka belaka. (zub) Ayat 7- Huruf Arab ; Mereka tidak melihat adanya petunjuk, tidak mendengar, memahami dan mengerti. Ibnu Jarir berkata: Sesungguhnya bila secara terus menerus dosa-dosa mengikuti/menempel ke hati maka ia akan menutupnya rapat-rapat, dengan demikian tidak akan ada lagi jalan untuk menggapainya sementara tidak ada jalan keluar pula bagi kekufuran darinya.(zub) - Huruf Arab ; maknanya adalah yaitu penutup/penyumbat yang menutupi/menyumbat jalan sesuatu yang ingin dicegah agar tidak sampai kepadanya. (Ays) - Huruf Arab ; siksaan yang dirasakan sehingga menghilangkan kenikmatan dan kelezatan hidup. (Ays) Artinya : Allah Taala memberitahukan bahwa mereka tidak siap untuk beriman sehingga adanya peringatan terhadap mereka dan tidak adanya, sama saja disisi mereka, karena demikianlah sunnatullah pada mereka yang telah mencap/mengunci mati hati-hati mereka hingga tidak dapat memahami, dan pendengaran-pendengaran mereka hingga tidak dapat mendengar serta menyumbat/menutupi mata-mata mereka hingga mereka tidak dapat melihat. Yang demikian itu sebagai akibat dari kesombongan, kebangkangan/keengganan serta kengototan mereka dalam kekufuran. Oleh karena itu, mereka pantas/wajib mendapatkan azab yang amat dahsyat, untuk kemudian mereka dihukum dengan azab tersebut. Inilah hukum Allah Taala terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikeras sepanjang masa dan di setiap tempat. (Ays) Petunjuk AyatPenjelasan mengenai sunnatullah terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikeras/ngotot (dalam kekufuran) bahwa Allah mengharamkan mereka untuk mendapatkan hidayah yaitu dengan tidak memfungsikan pancaindera mereka hingga mereka tidak dapat memanfaatkannya yang oleh karenanya pula mereka tidak beriman dan mendapat hidayah. Peringatan terhadap sikap bersikeras/ngotot dalam kekufuran, kezhaliman dan berbuat kerusakan dimana hal ini akan mendapatkan timpalannya yaitu wajib/pantasnya mereka mendapat azab yang besar. (Ays) Ayat 6 ; Ringkasan Tafsir Al Qurthubi Kekufuran adalah lawan keimanan. Inilah yang dimaksudkan dalam ayat diatas. Namun terkadang kufur juga bermakna mengingkari nikmat dan kebaikan, sebagaimana contoh dari Sabda Rosul SAW tentang kaum perempuan dalam hadits di bawah ini : Dulu aku pernah diperlihatkan api neraka. Tidak ada satupun pemandangan yang paling buruk seperti pemandangan yang kulihat waktu itu. Aku juga melihat sebagian besar penghuninya adalah kaum perempuan, Ada yang bertanya ,Kenapa , wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Karena KEKUFURAN mereka Ada yang bertanya, Apakah mereka kufur kepada Allah? Beliau menjawab, Mereka kufur kepada suami dan kufur kepada kebaikan. Jika kamu (laki-laki) berbuat baik kepada salah seorang dari mereka (istri) selama setahun penuh, kemudian dia melihat sesuatu (yang tidak menyenangkannya) dari dirimu maka dia berkata,Aku tidak pernah sekalipun melihat kebaikan darimu. (HR Bukhari dlm pembahasan tentang Gerhana) Kaafir juga berarti malam, karena kegelapam malam menutupi segalanya. Dengan ayat ini Allah ingin memberitahukan bahwa ada diantara manusia yang keadaannya seperti ini, tanpa menyebutkan siapa dia. Ringkasan Tafsir Fathul Qadir Allah SWT menyebutkan golongan yang buruk setelah selesai menyebutkan golongan yang baik, yang berarti memisahkan perkataan ini dari perkataan yang pertama dan menandainya dengan sesuatu yang menyatakan bahwa pemberian peringatan tidak melahirkan manfaat bagi orang-orang kafir, tuntutan keimanan pun tidak berlaku pada mereka dan keberadaannya sama dengan tidak ada. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Allah azza wa jalla berfirman, Sesungguhnya orang-orang kafir yaitu orang-orang yang menutup kebenaran dan menyembunyikannya. Dan Allah telah menetapkan hal itu bagi mereka, baik mereka diberi peringatan ataupun tidak. Mereka akan tetap kafir dan tidak mempercayai apa yang engkau (Muhammad) bawa kepada mereka. Sebagaimana firman Allah azza wa jalla Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabb-mu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan adzab yang pedih (QS Yunus :96-97) Dan Allah berfirman tentang orang-orang yang keras kepala dari kalangan Ahli Kitab: Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), maka mereka tidak akan mengikuti kiblatmu (QS Al Baqarah 145) Maksudnya, orang yang telah Allah tetapkan hidup dalam kesengsaraan, ia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan. Dan orang yang disesatkan oleh Allah, ia tidak akan pernah mendapatkan petunjuk. Maka jangan biarkan dirimu binasa dalam kesedihan karena mereka. Dan sampaikanlah risalah (Islam) kepada mereka. Maka barang siapa yang menyambut seruanmu, ia mendapat bagian yang banyak. Dan barang siapa berpaling, maka janganlah engkau bersedih karena perbuatan mereka, dan janganlah hal itu terlalu engkau pikirkan. Allah azza wa jalla berfirman, Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka (QS Ar-Rad :40) Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu (QS Huud : 12) Ringkasan Tafsir Ath Thabari. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, ia berkata, Dahulu Rasulullah SAW sangat menginginkan semua orang beriman dan mengikuti petunjuk. Maka Allah Taala mengabarkan bahwa tidak akan beriman kecuali orang-orang yang seblumnya telah Allah tetapkan kebahagiaan baginya dalam suratan takdir. Dan tidak akan sesat kecuali orang yang sebelumnya telah Allah tetapkan kesengsaraan baginya dalam suratan takdir (Tafsir ath Thabari) Ringkasan Tafsir As Sadi Allah azza wa jalla mengabarkan, Sesungguhnya orang-orang kafir yaitu mereka yang bersifat dengan kekufuran dan terwarnai dengannya, lalu menjadi sifat yang lazim bagi mereka, dimana tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi mereka darinya, nasihat tidak berguna pada mereka dan mereka selalu tetap dalam kekufuran mereka, maka itu sama saja bagi mereka, Kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman, hakikat kekufuran adalah mengingkari sesuatu yang datang dari Rasul, atau mengingkari sebagiannya, tidak akan ada manfaatnya dakwah bagi mereka orang-orang kafir, kecuali hanya sebatas menegakkan hujjah atas mereka, seolah-olah dalam hal ini hanya keinginan kuat rasulullah dalam mewujudkan keimanan mereka, dan bahwasanya kam jangan bersedih hati untuk mereka, dan janganlah dirimu menyesali mereka. Kemudian Allah azza wa jalla menyebutkan beberapa penghalang yang menghalangi mereka dari keimanan seraya berfirman, di ayat selanjutnya (ayat 7) Ayat 7 : Ringkasan Tafsir Al Qurthubi. Pada ayat ini ada beberapa masalah : 1. Firman Allah azza wa jalla khotamallohu (Allah telah mengunci-mati). Dalam ayat ini Allah azza wa jalla menjelaskan faktor yang menghalangi mereka dari iman dengan firman Nya Al Khotm yang maknanya adalah menutup atas sesuatu hingga tidak ada sesuatupun yang masuk. Ahli Makna berkata, Allah azza wa jalla menyebutkan 10 sifat hati orang-orang kafir, yaitu : a. Ingkar (al inkaar) (QS An Nahl : 22) b. Berpaling (al inshiraaf) (QS At-Taubah : 127) c. Sombong (al hamiyah) (QS Al Fath :26) d. Keras membatu (al qasaawah) (QS Az Zumar : 22) e. Mati (al maut) (QS Anaam : 122) f. Tertutup (ar-rain) (QS Al Muthaffifiin :14) g. Sakit (al maradh) (QS Al Baqarah : 10) h. Sesak (Adh-dhaiq) (QS Al An-aam : 125) i. Dikunci mati (Ath-tab-u) (QS Al Munafiquun : 3) j. Dikunci mati (Al Khatm) (QS Al Baqarah : 7) 2. Al Khatm pada hati adalah tidak mengindahkan firman-firman Allah azza wa jalla dan tidak merenungkan ayat-ayatNya. Al Khatm pada pendengaran adalah tidak memahami Al Qur-an apabila dibacakan kepada mereka. Al Khatm pada penglihatan adalah tidak merenungi mahluk Nya dan keajaiban ciptaan Nya. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Masud, Qatadah dll. 3. Dalam ayat ini terdapat dallil yang paling jelas bahwa Allah azza wa jalla adalah yang menciptakan hidayah (petunjuk) dan kesesatan, kekufuran dan keimanan. Selain itu, makna Al Khatm dan Ath Thabu bermakna sesuatu yang diciptakan Allah di dalam hati yang dapat menghalangi iman. Dlailnya adalalh firman Allah azza wa jalla Demikianlah, Kami memasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) kedalam hati orang-orang yangn berdosa (orang-orang kafir), mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran) (QS Al Hijr :15) 4. Dalam ayat ini terdapat bukti keutamaan hati atas seluruh anggota tubuh lainnya. 5. Anggota tubuh lain sekalipun tunduk kepada hati, namun terkadang hati terpengaruh-sekalipun dia adalah dan raja anggota tubuh-dengan perbuatan anggota tubuh lain, karena adanya keterikatan antara lahir dan batin. Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya bila - seseorang selalu jujur maka akan muncul dalam hatinya titik putih, dan sesungguhnya seseorang bila selalu bohong makak akan membuat hitam hatinya (HR Tirmidzy) 6. Maksud hati di ayat ini adalah akal, sebab hati adalah tempat akal, menurut sebagian besar ulama, sesuai dengan ayat berikut ,Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang yang mempunyai hati (QS Qaaf 50 :37) 7. Ayat ini menjadi dasar tentang mengutamakan pendengaran dibandingkan penglihatan, karena pendengaran disebutkan sebelum penglihatan. Wallahualam Ringkasan Tafsir Fathul Qadir. Abd bin Humaid meriwayatkan dari Qatadah tentang ayat ini, ia mengatakan, Mereka mematuhi syetan sehingga syetan pun menguasai mereka, maka Allah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup sehingga mereka tidak dapat melihat petunjuk, tidak dapat mendengar, tidak dapat memahami dan tidak dapat memikirkan Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, Penguncian pada hati dan pendengaran mereka, sedangkan tutup pada penglihatan mereka. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Al Amasy berkata, Mujahid mengisyaratkan kepada kami dengan tangannya seraya berkata Mereka berpendapat bahwa perumpamaan hati seperti ini, yakni telapak tangan. Jika seseorang berbuat dosa, maka dosa itu menutupinya. Sambil membengkokkan jari kelingkingnya. Ia (Mujahid) mengatakan Seperti ini, Jika ia berbuat dosa lagi, maka dosa itu menutupinya. Mujahid membengkokkan jari yang lain ke telapak tangannya. Demikian seterusnya hingga seluruh jari-jemari menutup telapak tangannya. Setelah itu Mujahid berkata Hati mereka itu terkunci mati dan Mujahid mengatakan Mereka memandang bahwa hal itu adalah ar-rain (Kotoran/dosa) (Tafsir ath Thabari) Ringkasan Tafsir Adwhaul Bayan Syaikh Asy Syanqithi. Dalam ayat ini dapat disimpulkan, bahwa yang akan dikunci mati itu adalah hati dan pendengaran mereka, sedangkan yang akan ditutup adalah penglihatan mereka. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman Nya, Maka pernahkan kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? (QS Jaatsiyah :45) Yang dimaksud dengan al Khatm (mengunci mati) adalah mengikat sesuatu agar apa-apa yang berada didalamnya tidak bisa keluar dan apa-apa yang berada diluarnya tidak bisa masuk ke dalamnya. Sedangkan ari al ghisyaawah adalah penutup mata yang berfungsi untuk menghalanginya agar tidak dapat melihat. Ringkasan Tafsir As Sadi adl sbb. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka yaitu menutupnya dengan penutup yang tidak dapat dimasuki oleh keimanan dan tidak bisa ditembus, akhirnya apa yang mereka lihat, tidak berguna bagi mereka dan apa-apa yang mereka dengarkan, tidak bermanfaat untuk mereka ,dan penglihatan merkea ditutup yaitu pelapis, penutup, dan penghalang yang menghalangi mereka dari melihat yang berguna bagi mereka, dan inilah jalan-jalan ilmu dan kebaikan dimana telah ditutup bagi mereka, tidak ada keingingan pada mereka dan tidak ada kebaikan yang diharapkan pada mereka, sesungguhnya mereka telah dihalangi dan ditutup bagi merka pintu-pintu keimanan yang disebabkan oleh kekufuran dan pengingkaran mereka serta keras kepala mereka setelah jelas bagi mereka kebenaran itu, sebagaimana Allah azza wa jalla berfirman, Dan kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya pada permulaannya (QS Al Anam:10). Dan ini hanyalah hukuman yang sekarang, kemudian Allah menyebutkan hukuman yang akan datang seraya berfirman ,Dan bagi mereka siksa yang amat pedih yaitu adzab api neraka, kemurkaan yang Maha Perkasa yang terus menerus dan selamanya.Diposkan oleh abu ammar di Senin, September 27, 2010 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook AL-BAQARAH:8 10 0 Di antara manusia ada yang mengatakan:kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (8). Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar (9). Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (10). (Q.,s. al-baqarah). Korelasi/munasabah antara ayat ini dan ayat sebelumnyaKetika Allah Taala (pada ayat sebelumnya) menyinggung tentang orang-orang Mukmin sejati (sempurna imannya) kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang kontra dengan mereka yaitu orang-orang Kafir sejati (yang berlebih-lebihan dalam kekufurannya), maka disini Dia menyinggung kelompok (ketiga) orang-orang Munafiq yaitu yang dari sisi lahiriah termasuk kelompok orang-orang beriman (Mukminun) sedangkan dari sisi bathiniah/luar termasuk kelompok orang-oang Kafir. Mereka adalah lebih jelek dari orang-orang kafir sejati yang paling jelek sekalipun. (Ays) TafsirannyaAyat 8 : Allah Taala menyinggung tentang orang-orang Mukmin sejati dalam surat ini, kemudian dilanjutkan dengan orang-orang Kafir sejati setelahnya, baru setelah itu menyinggung tentang orang-orang yang bukan dari kedua kelompok sebelumnya bahkan menjadi kelompok ketiga karena dari sisi lahiriah mereka menyamai kelompok pertama sedangkan dari sisi bathiniah mereka menyamai kelompok kedua. Tetapi meskipun demikian mereka termasuk penghuni neraka yang paling bawah. (Zub) Ayat 9 : - Huruf Arab : mereka menipu Allah ** dengan menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. (Ays). ** Jika ada yang mengatakan: apa sisi penipuan mereka terhadap Allah dan kaum Mukminin; jawabnya: (penipuan mereka terhadap Allah) yaitu ;dengan keimanan dan keislaman yang mereka tampakkan dimana menurut pandangan mereka akan dapat mengelabui Allah padahal mereka tidak tahu ke-Agungan dan ke-SempurnaanNya. Sedangkan (penipuan mereka terhadap kaum Mukminin) yaitu:sangkaan mereka bahwa mereka (kaum Mukminin) tidak mengetahui kekufuran dan permusuhan yang mereka sembunyikan di dalam jiwa mereka. Adapun sisi bagaimana (sebenarnya) Allah lah Yang menipu mereka adalah IlmuNya Taala terhadap kekufuran dan kejahatan yang mereka sembunyikan dan tidak mereka buka secara terus terang namun Dia tidak membongkar rahasia-rahasia mereka dan tidak satupun dari wahyuNya yang menyinggung mereka dengan (menyebut) nama-nama mereka. Dan sisi penipuan kaum Mukminin terhadap mereka adalah bahwa mereka mengetahui kenifakan mereka namun tidak menghukum mereka maupun menisbatkannya kepada mereka .Jawaban diatas bisa dinyatakan demikian, jika kita katakan bahwa sighat (bentuk) disini bukan dalam bab-nya tetapi ia bermakna seperti bila kita katakan :- Huruf Arab (aku telah memberikan sanksi kepada pencuri) dan seperti - Huruf Arab (aku telah mengobati orang sakit) maka dalam hal ini kita tidak memerlukan lagi keterangan yang telah disebutkan diatas. Wallhu alam. (Ays). - Huruf Arab : padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri; manakala mereka menipu Yang tidak akan tertipu maka mereka dengan sendirinya menipu diri sendiri karena penipuan itu bisa efektif bila diarahkan terhadap orang yang tidak mengetahui hal-hal yang bersifat bathiniah.(Zub). : mereka tidak mengetahui bahwa akibat dari penipuan yang mereka lakukan tersebut akan menjadi bumerang bagi mereka. (Ays) Ayat 10 : - Huruf Arab : dalam hati mereka ada penyakit.- Huruf Arab maksudnya kerusakan yang terjadi pada aqidah mereka baik disebabkan oleh keraguan dan kenifakan, ataupun oleh kejuhudan/keingkaran dan pembangkangan dan pendustaan.(Ays) - Huruf Arab : lalu ditambah Allah penyakitnya; hal itu selalu terjadi begitu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mendapatkan nikmat-nikmat dan anugerah-anugerah dari Allah baik yang bersifat duniawi maupun agamawi. Lantaran itulah mereka selalu diuji dengan keraguan yang selalu bertambah, penyesalan yang selalu menyertai dan kenifakan yang selalu berlebih-lebihan.(Ays). - Huruf Arab dan bagi mereka siksa yang pedih ; berupa siksaan yang sangat menyakitkan. (Ays). - Huruf Arab : disebabkan mereka berdusta; maksudnya dalam pengakuan keimanan mereka padahal mereka bukan termasuk orang-orang beriman (Ays). Petunjuk AyatPeringatan terhadap perbuatan dusta, nifaq dan menipu dan bahwa perbuatan menipu akan menjadi bumerang bagi pelakunya sendiri sebagaiman hal nya kejahatan hanya akan melahirkan kejahatan yang sepertinya pula. Terdapat Qiraat dalam ayat - Huruf Arab dimana Imam Nafi dan Jumhur membacanya dengan - Huruf Arab dengan tambahan alif setelah huruf kha sedangkan Imam Hafsh membacanya dengan - Huruf Arab dengan men-sukun kan (mematikan harakat) huruf kha. Tafsir Surat Al-Baqarah (ayat 1-20) Nov 2, '08 7:50 AM untuk semuanya Mengapa dikatakan surat al-Baqarah adalah karena pada ayat67-74 diceritakan tentang kisah penyembelihan sapi betina. Surat ini terdiri dari 286 ayat. Kalau mau kita cermati, surat ini tersusun dari muqoddimah, isi 3 bab, dan diakhiri dengan penutup. Muqoddimah surat Al-Baqarah adalah ayat 1 sampai ayat 20. Fadhillah surat Al-Baqarah: Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, sessungguhnya ia akan menjadi syafa'at bagi pembacanya." (HR, Muslim, HR Ahmad). Surat Al-Baqarah adalah puncaknya Al-Qur'an. Bersamaan dengan turunnya tiap ayat surat ini, turun pula 80 malaikat setiap kalinya. (HR. Ahmad) Muqoddimah Surat Al-Baqarah Muqoddimah adalah dari ayat 1 sampai ayat 20. Secara umum, 20 ayat ini membagi manusia menjadi 3 kelompok: kelompok yang bertaqwa, kelompok yang kufur, dan kelompok orang munafik. Muqoddimah bagian I Ayat 1-5 berbicara tentang kelompok yang pertama (kelompok orang2 yang bertaqwa). 1. Alif laam miin 2. Kitab(Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat kedua menyebutkan bahwa Al-Qur'an itu benar seluruh isinya, dan merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Ayat ketiga menjelaskan tentang kriteria orang-orang yang bertaqwa itu. Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada hal yang ghaib, menegakkan sholat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang mereka terima. Ayat keempat menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an dan beriman kepada kitab-kitab sebelum itu. Mereka juga meyakini akan keberadaan hari akhirat. Ayat kelima menegaskan bahwa mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah swt, dan mereka itulah kelompok yang beruntung. Secara umum, surat Al-Baqarah ini turun di Madinah. Saat itu, ummat Islam sudah berhadapan dengan orang-orang non-muslim dan orang-orang munafik. Lalu Allah memberikan penjelasan kepada kaum muslimin untuk bisa menghadapi mereka. Dari 20 ayat yang termasuk dalam kategori muqoddimah, hanya 5 ayat pertama yang berbicara tentang kaum mukminin. Lalu ayat yang berbicara tentang orang kafir hanyalah ayat 6 dan 7. Lalu sisanya adalah tentang orang munafik. Maka, dapat kita lihat bahwa inti pembicaraan dalam muqoddimah ini adalah tentang "berhati-hatilah dalam menghadapi dengan orang munafik". Rasulullah pernah mengangkat seseorang menjadi pemimpin suatu kelompok, karena orang tsb hafal surat Al-Baqarah. Karena, kalau seseorang sudah hafal surat Al-Baqarah, maka minimal orang tsb minimal sudah memahami sebagian dari Islam, apalagi karena di dalam surat Al-Baqarah ada banyak sekali aspek kehidupan Islam yang dibahas.

Muqoddimah bagian II Bagian ini berbicara tentang orang-orang kafir. 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka,kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Orang-orang kafir adalah orang yang baik diberi peringatan ataupun tidak, mereka tidak akan beriman juga. Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam fitrah Islam, atau fitrah yang akan cenderung untuk mengakui tuhan. Akan tetapi setelah dewasa, dia melupakan fitrah-nya itu. Dan oleh sebab itu, lalu Allah mengunci hati, pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, mereka akan mendapat siksa yang amat berat di akhirat nanti.

Muqoddimah bagian III Mulai dari ayat 8 sampai ayat 20, semuanya berbicara tentang orang munafik 8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.9. Mereka hendak menipu Allahdan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. 10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. 11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." 12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. 13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. 14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." 15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. 16. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. 17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), 19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. 20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Orang munafik adalah orang yang pada dasarnya tidak beriman. Mereka adalah orang-orang yang merasa terpaksa untuk masuk Islam, hanya dengan tujuan untuk bisa menjaga eksistensi mereka di tengah-tengah ummat Islam. Itu sebabnya Allah berfirman, "Mereka hendak menipu Allahdan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." Pada dasarnya, di dalam hati orang-orang munafik ini ada penyakit, yatu penyakit ragu-ragu. Penyakit ini-lah yang membuat mereka menjadi bersikap "setengah-setengah" di dalam menentukan keislaman ataupun kekafiran. Karena itu, lalu Allah menambah penyakit itu. Berikutnya, Al-Qur'an menjelaskan 3 argumentasi yang sering digunakan oleh orang-orang munafik. Argumentasi itu adalah: 1. Bila diajak untuk tidak merusak di muka bumi, mereka akan mengaku bahwa mereka adalah orang-orang yang sedang memperjuangkan hal-hal yang positif. Padahal dibalik itu semua, mereka punya ambisi besar dalam masalah lain, misalnya harta. 2. Bila diajak beriman, mereka akan menjawab, "Apakah kami akan beriman sebagaimana orang-orang kampung itu ?"Begitulah sikap orang munafik. Mereka akan melihat orang-orang yang menjalankan Islam sebagai orang yang "kampungan". 3. Bila berada di antara orang Islam, mereka akan mengaku muslim. Dan bila berada di antara non-muslim, mereka akan mengaku seperti non-muslim juga.

Lalu Allah menegaskan bahwa orang-orang munafik adalah orang-orang yang lebih memilih untuk menjadi sesat, dan lebih memilih untuk membuang hidayah iman yang sudah berada di hadapan mereka. Mereka adalah orang-orang yang meskipun berada di dalam lingkungan iman, tapi mereka memilih untuk tidak menerima iman tersebut. Mereka itu juga orang-orang yang menutup telinga, mata dan hati mereka dari ajakan-ajakan beriman.

---Rekaman pengajian online, 2 November 2008 Surat al-Baqarah ayat [6 - 7] Rabu, 17 Maret 04 [Mulai dari ayat 6 surat al-Baqarah ini, kami mengambil materi kajian tafsirnya dari kitab Zubdah at-Tafsr Min Fat-h al-Qadr (selanjutnya disingkat; Zub) karya DR. Muhammad Sulaiman bin Abdullah al-Asyqar (yang merupakan ringkasan dari kitab tafsir Fat-h al-Qadr karya Imam asy-Syawkany) sedangkan hal-hal yang kami anggap penting lainnya masih kami ambil dari kitab tafsir Aysarut Tafsr li kalmil aliyyil Kabir karya Syaikh Abu Bakar Jbir al-Jaz`iry hafizhahullhu Taala-(selanjutnya disingkat; Ays)]{ : 6 } { 7 }Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman (6) Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat (7). Munasabah/korelasi kedua ayat tersebut dengan ayat sebelumnya Ketika Allah Taala menyinggung tentang orang-orang yang beriman, bertaqwa dan orang-orang yang mendapat hidayah serta keberuntungan, Dia kemudian menyinggung tentang orang-orang yang berbuat kekufuran, kesesatan dan mendapatkan kerugian . (Ays) Tafsirannya Ayat 6Sesungguhnya orang-orang yang bersikeras/ngotot dalam mengingkari risalahmu wahai Muhammad, serta mengingkari juga ayat-ayat yang jelas yang engkau bawa padahal kebenaran bagi mereka sudah jelas disamping tidak adanya syubhat/kesamar-samaran serta keyakinan mereka bahwa engkau adalah orang yang jujur ; (namun begitu) peringatanmu kepada mereka tidak akan bermanfaat sama sekali bagi mereka karena mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka belaka. (zub) Ayat 7 ; Mereka tidak melihat adanya petunjuk, tidak mendengar, memahami dan mengerti.Ibnu Jarir berkata: Sesungguhnya bila secara terus menerus dosa-dosa mengikuti/menempel ke hati maka ia akan menutupnya rapat-rapat, dengan demikian tidak akan ada lagi jalan untuk menggapainya sementara tidak ada jalan keluar pula bagi kekufuran darinya.(zub) ; maknanya adalah yaitu penutup/penyumbat yang menutupi/menyumbat jalan sesuatu yang ingin dicegah agar tidak sampai kepadanya. (Ays) ; siksaan yang dirasakan sehingga menghilangkan kenikmatan dan kelezatan hidup. (Ays)Artinya : Allah Taala memberitahukan bahwa mereka tidak siap untuk beriman sehingga adanya peringatan terhadap mereka dan tidak adanya, sama saja disisi mereka, karena demikianlah sunnatullah pada mereka yang telah mencap/mengunci mati hati-hati mereka hingga tidak dapat memahami, dan pendengaran-pendengaran mereka hingga tidak dapat mendengar serta menyumbat/menutupi mata-mata mereka hingga mereka tidak dapat melihat. Yang demikian itu sebagai akibat dari kesombongan, kebangkangan/keengganan serta kengototan mereka dalam kekufuran. Oleh karena itu, mereka pantas/wajib mendapatkan azab yang amat dahsyat, untuk kemudian mereka dihukum dengan azab tersebut. Inilah hukum Allah Taala terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikeras sepanjang masa dan di setiap tempat. (Ays) Petunjuk Ayat Penjelasan mengenai sunnatullah terhadap orang-orang yang membangkang, sombong dan bersikeras/ngotot (dalam kekufuran) bahwa Allah mengharamkan mereka untuk mendapatkan hidayah yaitu dengan tidak memfungsikan pancaindera mereka hingga mereka tidak dapat memanfaatkannya yang oleh karenanya pula mereka tidak beriman dan mendapat hidayah.Peringatan terhadap sikap bersikeras/ngotot dalam kekufuran, kezhaliman dan berbuat kerusakan dimana hal ini akan mendapatkan timpalannya yaitu wajib/pantasnya mereka mendapat azab yang besar. (Ays) Surat Al-Baqarah ayat [8 - 10] Rabu, 17 Maret 04 { 8 } { 9 { } 01 }Di antara manusia ada yang mengatakan:kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (8). Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar (9). Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (01). (Q.,s. al-baqarah). Korelasi/munasabah antara ayat ini dan ayat sebelumnya Ketika Allah Taala (pada ayat sebelumnya) menyinggung tentang orang-orang Mukmin sejati (sempurna imannya) kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang kontra dengan mereka yaitu orang-orang Kafir sejati (yang berlebih-lebihan dalam kekufurannya), maka disini Dia menyinggung kelompok (ketiga) orang-orang Munafiq yaitu yang dari sisi lahiriah termasuk kelompok orang-orang beriman (Mukminun) sedangkan dari sisi bathiniah/luar termasuk kelompok orang-oang Kafir. Mereka adalah lebih jelek dari orang-orang kafir sejati yang paling jelek sekalipun. (Ays) Tafsirannya Ayat 8 : Allah Taala menyinggung tentang orang-orang Mukmin sejati dalam surat ini, kemudian dilanjutkan dengan orang-orang Kafir sejati setelahnya, baru setelah itu menyinggung tentang orang-orang yang bukan dari kedua kelompok sebelumnya bahkan menjadi kelompok ketiga karena dari sisi lahiriah mereka menyamai kelompok pertama sedangkan dari sisi bathiniah mereka menyamai kelompok kedua. Tetapi meskipun demikian mereka termasuk penghuni neraka yang paling bawah. (Zub) Ayat 9 : : mereka menipu Allah ** dengan menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. (Ays). ** Jika ada yang mengatakan: apa sisi penipuan mereka terhadap Allah dan kaum Mukminin; jawabnya: (penipuan mereka terhadap Allah) yaitu ;dengan keimanan dan keislaman yang mereka tampakkan dimana menurut pandangan mereka akan dapat mengelabui Allah padahal mereka tidak tahu ke-Agungan dan ke-SempurnaanNya. Sedangkan (penipuan mereka terhadap kaum Mukminin) yaitu:sangkaan mereka bahwa mereka (kaum Mukminin) tidak mengetahui kekufuran dan permusuhan yang mereka sembunyikan di dalam jiwa mereka. Adapun sisi bagaimana (sebenarnya) Allah lah Yang menipu mereka adalah IlmuNya Taala terhadap kekufuran dan kejahatan yang mereka sembunyikan dan tidak mereka buka secara terus terang namun Dia tidak membongkar rahasia-rahasia mereka dan tidak satupun dari wahyuNya yang menyinggung mereka dengan (menyebut) nama-nama mereka. Dan sisi penipuan kaum Mukminin terhadap mereka adalah bahwa mereka mengetahui kenifakan mereka namun tidak menghukum mereka maupun menisbatkannya kepada mereka .Jawaban diatas bisa dinyatakan demikian, jika kita katakan bahwa sighat (bentuk) disini bukan dalam bab-nya tetapi ia bermakna seperti bila kita katakan : (aku telah memberikan sanksi kepada pencuri) dan seperti (aku telah mengobati orang sakit) maka dalam hal ini kita tidak memerlukan lagi keterangan yang telah disebutkan diatas. Wallhu a'lam. (Ays). : padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri; manakala mereka menipu Yang tidak akan tertipu maka mereka dengan sendirinya menipu diri sendiri karena penipuan itu bisa efektif bila diarahkan terhadap orang yang tidak mengetahui hal-hal yang bersifat bathiniah.(Zub). : mereka tidak mengetahui bahwa akibat dari penipuan yang mereka lakukan tersebut akan menjadi bumerang bagi mereka. (Ays) Ayat 10 : : dalam hati mereka ada penyakit.maksudnya kerusakan yang terjadi pada aqidah mereka baik disebabkan oleh keraguan dan kenifakan, ataupun oleh kejuhudan/keingkaran dan pembangkangan dan pendustaan.(Ays) : lalu ditambah Allah penyakitnya; hal itu selalu terjadi begitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan nikmat-nikmat dan anugerah-anugerah dari Allah baik yang bersifat duniawi maupun agamawi. Lantaran itulah mereka selalu diuji dengan keraguan yang selalu bertambah, penyesalan yang selalu menyertai dan kenifakan yang selalu berlebih-lebihan.(Ays). dan bagi mereka siksa yang pedih ; berupa siksaan yang sangat menyakitkan. (Ays). : disebabkan mereka berdusta; maksudnya dalam pengakuan keimanan mereka padahal mereka bukan termasuk orang-orang beriman (Ays). Petunjuk Ayat Peringatan terhadap perbuatan dusta, nifaq dan menipu dan bahwa perbuatan menipu akan menjadi bumerang bagi pelakunya sendiri sebagaiman hal nya kejahatan hanya akan melahirkan kejahatan yang sepertinya pula.Terdapat Qiraat dalam ayat dimana Imam Nafi dan Jumhur membacanya dengan dengan tambahan alif setelah huruf kha sedangkan Imam Hafsh membacanya dengan dengan men-sukun kan (mematikan harakat) huruf kha.Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=8 Surah Al Baqarah 6-10 oleh AL-Qur'An (tafsir Jalalain) pada 3 November 2011 pukul 15:38 Surah Al Baqarah 6( 6 )Orang-orang kafir ialah orang yang tidak beriman kepada Allah swt, sebagaimana-yang dikehendaki-NyaDi dalam Alquran disebutkan bahwa orang-orang kafir, yaitu Ahli Kitab dan orang-orang musyrik, yang sangat ingkar kepada Rasulullah saw; mereka tidak akan beriman walaupun diberi peringatan yang disertai dengan ancaman. Bagi mereka sama saja, apakah mereka diberi peringatan keras atau tidak.

Surah Al Baqarah 7( 7 )Sebaborang-orangkafirtidakmenerimaperingatanialahkarenahatidanpendengaranmereka terkuncimati,tidakdapatmenerimapetunjukdansegalamacamnasihatpuntidakberbekas padanya.Danjugakarenapenglihatanmerekatertutup,merekatidakdapatmemperhatikandan memahamiayat-ayatAlquranyangtelahmerekadengar,tidakdapatmengambilpelajarandari tanda-tandakebesaranAllahyangmerekalihatdicakrawala,dipermukaanbumidanpadadiri mereka sendiri.Terkuncinyahatidanpendengaransertatertutupnyapenglihatanorang-orangkafirkarena merekaselalumengerjakanperbuatan-perbuatanyangterlarang.Tiap-tiapperbuatanyang terlarangyangmerekalakukanakanmenambahterkuncidantertutupnyahatidanpendengaran mereka.Makinbanyakperbuatanitumerekalakukan,makinbertambahkuatpulakuncidan tutupan pada hati dan telinga mereka sendiri.Firman Allah swt:

( 511 )Artinya:Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan "Hati kami tertutup", bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya. Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. (Q.S An Nisa': 155)Dan firman-Nya:

( 551 )Artinya:Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka. sebagaimana mereka tidak beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat. (Q.S Al An'am: 110)Proses bertambahnya tutupan dan bertambah kuatnya kunci hati dan pendengaran orang-orang kafir diterangkan oleh hadis:

: Artinya:Bersabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik itu hingga tertutup hatinya". (H.R At Tirmizi dan Ibnu Jarir At Tabari dari Abu Hurairah)

Surah Al Baqarah 8( 8 )Ayat ini menerangkan golongan yang ketiga yaitu golongan munafik, golongan yang mengaku bahwa mereka beriman tetapi sebenarnya mereka tidak beriman. Sebenarnya pengakuan mereka itu tidaklah benar. Mereka mengakui demikian itu untuk mengelabui mata orang Islam dan mempermainkan mereka. Sewaktu Rasul saw hijrah dari Mekah ke Madinah, banyak penduduk Madinah masuk Islam seperti kabilah Aus, Khazraj dan beberapa orang Yahudi. Pada mulanya masih belum nampak golongan mi.Akan tetapi sesudah perang Badar tahun kedua hijrah, yang membawa kemenangan bagi kaum muslimin, mulailah timbul golongan munafik ini.Abdullah bin Ubay, seorang pemimpin di Madinah dari kabilah Khazraj, anak dari seorang yang pernah menjadi pemimpin atas suka Aus dan Khazraj dan oleh pengikut-pengikutnya ia dijadikan calon raja di Madinah, berkata kepada pengikut-pengikutnya, "Situasi sekarang jelas menunjukkan ketenangan bagi Muhammad, maka Abdullah bin Ubay dan pengikut-pengikutnya menyatakan masuk Islam tetapi hati mereka tetap membenci. Tujuan mereka hendak menghancurkan kaum muslimin dari dalam, dengan berbagai macam usaha dan tipu daya. Di antara mereka banyak pula orang-orang Yahudi.Sabda Nabi saw:

:Artinya:Perumpamaan orang munafik seperti seekor anak kambing yang bingung dan ragu di antara dua kambing, bolak-balik, kadang-kadang mengikuti yang satu ini, kadang-kadang mengikuti yang lainnya (H.R Muslim dari Ibnu Umar)Mereka bukanlah termasuk orang-orang yang beriman yang benar dan yang merasakan keagungan Allah swt, bukanlah pula mereka menyadari bahwa Allah sebenarnya mengetahui perbuatan mereka lahir dan dalam. Sekiranya mereka beriman dengan iman yang benar, tentulah mereka tidak melakukan perbuatan yang menyakitkan hati Nabi saw dan kaum muslimin. Mereka melakukan ibadah salat dan puasa, hanya untuk mengelabui mata umum, sedang mereka sesungguhnya tidak menghayati jiwa ibadah-ibadah itu

Surah Al Baqarah 9( 9 )Orang munafik menipu Allah, ialah dengan menipu Rasul-Nya yaitu Muhammad saw. Menipu Allah, Rasul-Nya dan para Mukminin ialah memperlihatkan iman, kasih sayang dan menyembunyikan permusuhan dalam batin. Mereka bergaul dengan kaum Muslimin, untuk menyelidiki rahasia-rahasia mereka dan kemudian menyampaikan rahasia-rahasia itu kepada musuh-musuh Islam. Mereka menyebarkan permusuhan dan fitnah-fitnah untuk melemahkan barisan kaum Muslimin. Usaha kaum munafik itu gagal dan sia-sia. Hati mereka bertambah susah, sedih dan dengki, sehingga pertimbangan-pertimbangan yang benar dan jujur untuk menilai kebenaran semakin lenyap dari mereka. Sebenarnya mereka bukanlah menipu Allah, Rasul-Nya dan para mukminin tetapi mereka menipu diri mereka sendiri. Akibat perbuatan mereka itu akan menimpa diri mereka sendiri, akan tetapi mereka tidak menyadarinya. Kesadaran merupakan daya jiwa untuk menanggapi sesuatu yang tersembunyi yang tersirat dari yang nyata atau yang tidak nyata

Surah Al Baqarah 10

( 51 )Ayat yang lalu menerangkan sikap pura-pura (dusta) dari orang munafik, maka ayat ini menerangkan keburukan dusta atau sikap berpura-pura itu dan akibat-akibatnyaDendam, iri hati dan ragu-ragu termasuk penyakit jiwa. Penyakit ini akan bertambah parah, bilamana disertai dengan perbuatan nyata. Misalnya rasa sedih pada seseorang akan bertambah dalam, apabila disertai dengan perbuatan nyata, seperti menangis, meronta-ronta dan sebagainya. Penyakit-penyakit yang demikian itu terdapat dalam jiwa orang-orang munafik. Oleh karena itu mereka memusuhi Allah dan Rasul-Nya, menipu dengan sikap pura-pura palsu dan berusaha mencelakakan Rasul dan umatnya. Kemudian penyakit itu bertambah tambah setelah melihat kemenangan-kemenangan Rasul. Setiap kali Rasul memperoleh kemenangan, bertambah pulalah penyakit mereka itu. Terutama sekali penyakit bimbang dan ragu-ragu, menimbulkan ketegangan jiwa yang sangat pada orang-orang munafik itu. Akal pikiran mereka bertambah lemah untuk menanggapi kebenaran agama dan memahaminya, seperti yang diungkapkan Allah dengan firman-Nya:

Artinya:....mereka mempunyai hati yang tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). (Q.S Al A'raf: 179)Bukti-bukti yang nyata dari cahaya kebenaran yang terang benderang jelas bagi mereka, namun mereka enggan menerimanya, bahkan mereka tambah erat berpegang kepada pendiriannya yang lama. Cahaya terang menjadi gelap di mata mereka dan menjadi penyakit di hati mereka. Hati mereka tambah susah disebabkan lenyapnya kepemimpinan mereka. Iri dan dengki tambah mendalam karena melihat kokohnya Islam hari demi hari.Akibat pendustaan mereka, yaitu mengaku beriman kepada Allah dan hari kesudahan dan tipu daya mereka terhadap Allah, mereka akan menderita azab yang pedih.Dalam ayat ini dan ayat-ayat berikutnya, Allah menerangkan sebagian dari sifat-sifat buruk orang munafik yang melakukan tindakan-tindakan yang merusak, antara lain ialah membantu orang-orang kafir (musuh-musuh Islam) dengan membukakan rahasia kaum muslimin, mendorong orang-orang kafir segera menghancurkan kaum muslimin, mengadakan perjanjian kerja sama dengan lawan-lawan Islam menimbulkan pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, menghasut orang-orang Islam supaya meninggalkan Nabi saw dan lain-lain sebagainya.Firman Allah:

( 511 )Artinya:Apabila ia berpaling (dari mukamu); ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, sedang Allah tidak menyukai kebinasaan. (Q.S Al Baqarah: 205)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Baqarah 10 ( 51 )(Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati mereka. (Lalu ditambah Allah penyakit mereka) dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu. (Dan bagi mereka siksa yang pedih) yang menyakitkan (disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid, artinya amat mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa tasydid 'yakdzibuuna' yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui beriman padahal tidak. ,,,,,?,? AVqpPsFD {Suka Komentari Bagikan