Alat Ukur Listrik

4
Jenis-Jenis Alat Ukur Listrik 1. Voltmeter Fungsi Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik. Spesifikasi Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif voltmeter. Biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai, elemen Volta, atau aki. Bagian-bagian voltmeter hanya terdiri dari skala penunjuk besarnya tegangan, setup pengatur fungsi, dan kutub positif serta negatif. Selain voltmeter sederhana, juga tedapat voltmeter elektronik yaitu voltmeter elektronik analog dan voltmeter digital. 2. Amperemeter Fungsi Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Spesifikasi Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar. 3. Ohmmeter Fungsi Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai suatu tahanan / hambatan.

description

Alat Ukur Listrik

Transcript of Alat Ukur Listrik

Page 1: Alat Ukur Listrik

Jenis-Jenis Alat Ukur Listrik

1. Voltmeter

 Fungsi

Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik.

 Spesifikasi

Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau

peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung

sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus

dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki

potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif

voltmeter. Biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti

baterai, elemen Volta, atau aki. Bagian-bagian voltmeter hanya terdiri dari skala

penunjuk besarnya tegangan, setup pengatur fungsi, dan kutub positif serta negatif.

Selain voltmeter sederhana, juga tedapat voltmeter elektronik yaitu voltmeter

elektronik analog dan voltmeter digital.

2. Amperemeter

 Fungsi

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.

 Spesifikasi

Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam

praktikum sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk

mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.

3. Ohmmeter

 Fungsi

Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai suatu tahanan /

hambatan.

 Spesifikasi

Biasanya ohmmeter ini disatukan dengan voltmeter atau amperemeter menjadi

multimeter. Ohmmeter yang biasa dipakai adalah ohmmeter-seri. Ohmmeter tipe seri,

terdiri dari sebuah gerakan d’Arsonval yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan

dan beterai ke sepasang terminal dan dihubungkan dengan tahanan yang tidak

diketahui. Arus yang melalui alat ukur sebanding dengan tahanan yang tidak

diketahui, dengan persyaratan kalibrasi diperhitungkan.

Page 2: Alat Ukur Listrik

4. Multimeter

 Fungsi

Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik . Selain itu

alat ini juga atau biasa disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter yang artinya suatu

alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (AC dan DC) (I)

dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (AC dan DC) (V) dengan satuan

volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik (R) dengan satuan ohm. Kegunaan

multimeter ini selain untuk mengukur besaran-besaran listrik juga sangat berguna

untuk mencari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis pesawat atau

alat-alat elektronika.

5. Frekuensimeter

 Fungsi

Frekuensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui banyaknya getaran

listrik dengan kesatuan Herzt dari sumber pembangkit tenaga listrik.

 Spesifikasi

Mengapa getaran ini perlu diketahui, hal ini menyangkut permasalahan dari alat yang

dipergunakan, dalam hal ini adalah alat–alat listrik karena alat–alat tersebut sudah

mempunyai spesifikasi tertentu untuk getaranya. Biasanya yang dipakai rata–rata

berkisar 48 Hz sampai dengan 60 Hz. Kecuali getaran–getaran dari komponen

elektronika.

Frekuensimeter bekerja atas dasar azas getaran listrik atau getaran secara mekanis.

Frekuensi dengan azas resonansi (getaran) listrik jarang ditemukan, mengingat

pembuatannya sangat mahal dan rumit dan disebabkan ruang lingkup penunjukkan

jarum penunjuk sangat–sangat sempit hanya berkisar 48 dengan Hz sampai 52 Hz,

tetapi yang banyak dipakai adalah frekuensimeter dengan azas mekanik karena

mudah merakitnya. Penyambungan frekuensimeter sama halnya dengan

penyambungan alat ukur Voltmeter. Jadi disambung secara pararel terhadap jaringan

listrik. Dan alat ini banyak ditemukan pada panel–panel PHB.

Pemasangan secara tidak langsung Cosphimeter phasa tiga

1. Frekuensi meter Lidah Bergetar

Sejumlah kepingan plat baja yang tipis membentuk lidah-lidah bergetar, masing–

masing memiliki perbedaan frekuensinya, relatif tidak berjauhan satu sama lain

Page 3: Alat Ukur Listrik

dalam barisnya, dan mendapatkan arus medan magnet dari arus bolak–balik, salah

satu lidah akan timbul getaran dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar

sesuai frekuensi yang ditimbulkan oleh arus bolak–balik.

6. Meger

 Fungsi

Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi.

 Spesifikasi

Jenis megger adalah: megger dengan engkol sebagai pembangkit tegangan, Sumber

tenaga pada megger jenis ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang

ada dalam alat ukur ini dan untuk membangkitkannya poros megger harus diputar;

dengan alat penunjukan jarum dan megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat

penunjukkanya berupa jarum juga. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini

adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat

pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang

sama.

7. Pengukuran Daya Listrik

Dalam teori teknik tenaga listrik terurai untuk menentukan besarnya daya listrik yang

dipakai dalam satuan Volt Amper (VA) dan yang lebih tinggi kVA (kilo Volt Amper).

Dapat pula dikatakan Watt dan kW (kilo Watt) jika

faktor daya atau cos f diperhitungkan.

Dalam uraian secara perhitungan, besarnya daya (P) adalah:

P = E . I. Cos f watt, untuk daya arus bolak–balik satu phasa P= E . I. Cos f . 3 Watt

untuk daya arus bolak–balik tiga phasa. Dalam praktiknya kita tinggal melihat hasil

yang telah didata pada alat ukur. Di sini akan kelihatan berapa besar daya yang

dipakai pada alat pemakai.

Pengukuran Faktor Daya

Dalam pengertian sehari–hari disebut pengukur Cosinus phi (f ). Tujuan pengukuran

Cos f atau pengukur nilai cosinus sudut phasa adalah, memberikan penunjukan secara

langsung dari selisih phasa yang timbul antara arus dan tegangan. Kita menghendaki

bukan penunjukan sudut phasa melainkan penunjukan cosinus phi.