ALAT UKUR DAN PENGUKURAN -...

54
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Modul I : PENGUKURAN DENGAN ,,MULTIMETER ANALOG Modul II : PENGUKURAN DENGAN ,,MULTIMETER DIGITAL Modul III : PENGENALAN APLIKASI ,,OSILOSKOP DISUSUN OLEH : Wahyu Hanggoro Mukti D312082 Kelompok 25 PARTNER PRAKTIKUM : Widya Alfita Sari D312083 Wini Oktaviani D312084 Dikumpulkan Tanggal : 30 Oktober 2012 Asisten Praktikum : Andra Utama Muhammad Nur Kholis Nasution Purna Betaria LABORATORIUM ELEKTRONIKA & TEKNIK DIGITAL AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2012

Transcript of ALAT UKUR DAN PENGUKURAN -...

Page 1: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Modul I : PENGUKURAN DENGAN

,,MULTIMETER ANALOG

Modul II : PENGUKURAN DENGAN

,,MULTIMETER DIGITAL

Modul III : PENGENALAN APLIKASI

,,OSILOSKOP

DISUSUN OLEH :

Wahyu Hanggoro Mukti

D312082

Kelompok 25

PARTNER PRAKTIKUM :

Widya Alfita Sari D312083

Wini Oktaviani D312084

Dikumpulkan Tanggal : 30 Oktober 2012

Asisten Praktikum : Andra Utama

Muhammad Nur Kholis Nasution

Purna Betaria

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2012

NEW
Rectangle
NEW
Typewriter
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
NEW
Typewriter
Page 2: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Modul I : PENGUKURAN DENGAN

,,MULTIMETER ANALOG

DISUSUN OLEH :

Wahyu Hanggoro Mukti

D312082

Kelompok 25

PARTNER PRAKTIKUM :

Widya Alfita Sari D312083

Wini Oktaviani D312084

Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2012

Asisten Praktikum : Andra Utama

Muhammad Nur Kholis Nasution

Purna Betaria

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2012

Page 3: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

MODUL I

PENGUKURAN DENGAN MULTIMETER ANALOG

I. DASAR TEORI

A. Lembar Informasi

Multimeter sering disebut juga dengan AVO Meter ,alat ini biasa dipakai

untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating

current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Bagian-

bagianmultimeter seperti ditunjukkan gambar di bawah

Gambar 1.1 Multimeter Analog/AVO meter [1]

Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan funsinya :

1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw),

berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara

memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng

pipih kecil.

2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm

Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi

nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi Ohm, test lead +

(merah) dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur

kedudukan 0 Ω di putar kekiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada

kedudukan 0 Ω.

3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi

pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat

posisi pengukuran, yaitu :

Page 4: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

3.1. Posisi Ω (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohm meter,

yang terdiri tiga batas ukur : x 1 ; x 10; dan K Ω.

3.2.Posisi ACV (volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai

voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500;

dan 1000.

3.3.Posisi DCV (volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai

voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500;

dan 1000.

3.4.Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai

mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan

500.Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang

satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.

4. Lubang kutub + (V A Ω Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya

test lead kutub + yang berwarna merah.

5. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat

masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.

6. Salah pemilih polaritas DC atau AC.

7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-

komponen multimeter.

8. Jarum penunjuk meter (Knief – edge Pointer), berfungsi sebagai

penunjuk besaran yang diukur.

9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

B. Menggunakan Multimeter

Pertama-tama jarum penunjuk meter di periksa, apakah sudah tepat pada

angka 0 pada skala DCmA, DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri

(lihat gambar 2a), dan untuk skala ohmmeter posisi jarum nol di

bagiankanan (lihat gambar 2b). Jika belum tepat harus diatur dengan

memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk nmeter ke kiri atau ke

kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.

Page 5: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Gambar 1.2. Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter [1]

1. Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi

Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi sekitar pemilih

multimeter diatur pada kedudukan Ω dengan batas ukur x1. Test lead

merah dan test leaad hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri,

kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum

pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan

baterai yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead

dihubungkan pada ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya.

Cara membaca penunjuk jarum meter sedemikian rupa sehingga mata

kita tegak lurus dengan jarum meter atau tidak terlihat garis bayang

jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter.

Supaya keteliatian kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian

tengah daerah tahanan. Jika jarum penunjuk meter berada pada bagian

kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya di ubah dengan

memutar saklar pemilih pada posisi x10. Seanjutnya dilakukan lagi

pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian

dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil

pengukurannya adalah penunjuk jarum meter dikalikan 10 Ω. Apabila

dengan batas ukur x10 jarum penunjuk meter berada di bagian kiri daerah

tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi K Ω dan dilakukan

proses yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x10. Pembacaan

hasilnya pada skala K Ω, yaitu angka penunjuk jarum meter dikalikan

dengan 1 K Ω.

2. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC

Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply

DC), sekitar pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan

batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Test lead

merah pada kutub (+) multimeter dihubungkan ke kutub positip sumber

Page 6: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-)

multimeter dihubungkan keutub negatip (-) dari sumber tegangan yang

akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel. Untuk

mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk

meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan

memperkecil batas ukurannya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250

V dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila

jarum susah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas

ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusak multimeter. [1]

3. Multimeter digunakan untuk engukur tegangan AC

Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar

pemilih multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur

yang paling besar misal 1000 V. Kedua test lead multimeter dihubungkan

ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau

negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC

di atas. [1]

4. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC

Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih

pada multimeter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA.

Kedua test lead multimeter dihubungkan secara seri pada ragkaian

sumber DC. [1]

Gambar 1.3 Multimeter untuk Mengukur Arus DC [1]

5. Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter

pada kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum,

saklar pilih diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya

dari 500 mA; 250 mA; dan 0,25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila

jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas

ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.[1]

Page 7: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

II. HASIL DATA

1. Resistor

Resistor

Selector

Switch

Nilai

Komponen

Hasil

Pegukuran

R1 1 KΩ 5,6 KΩ 5 KΩ

R2 1 KΩ 47 KΩ 46 KΩ

R3 1 Ω 47 Ω 40 Ω

R4 10 Ω 220 Ω 210 Ω

2. DIODA (1N4007)

Hasil Pengukuran Dioda

Jenis Dioda Hasil

1N4007 Baik

TidakBocor

2.1. Ketika kabel probe hitam ditempelkan di kaki-kaki anoda dan kabel

probe merah ditempelkan di kaki katoda, kemudian jarum bergerak

kearah kanan berarti dioda (IN4007) dalam keadaan baik.

2.2. Ketika kabel probe hitam ditempelkan dikaki-kaki katoda dan kabel

probe merah ditempelkan di kaki-kaki anoda,kemudian jarum tidak

bergerak berarti dioda (IN4007) dalam keadaaan baik.

R2

5.6kΩ

XMM1

R3

47 Ω

XMM1

XMM1 R1

47kΩ

R4

220 Ω

XMM1

XMM1 D1

1N4007

XMM1 D1

1N4007

1.1.

1.2

.3.

1.3.

1.4.

Page 8: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

3. Kondensator/Kapasitor

Jenis Kapasitor Hasil

Non Polar (1µF) Baik

Polar (10µF) Baik

3.1. Kondensator Keramik (Non Polar)

Ketika kabel probe pada kaki-kaki kapasitor dihubungkan, jarum

pada multimeter diam berarti kapasitor dalam keadaan baik.

3.2. Kondensator Elektrolit (Polar)

Ketika kabel probe dihubungkan dengan kaki-kaki kapasitor

dihubungkan, jarum pada multimeter tidak bergerak berarti kapasitor

dalam keadaaan baik.

4. Transistor

Jenis Transistor Hasil

PNP Baik

NPN Baik

4.1. PNP

Ketika kabel probe hitam ke emitor atau collector dan kabel probe

merah ke basis jika jarum bergerak maka keadaan transitor PNP

dalam keadaan baik.

XMM2C1

1uF

XMM2 C1

10uF

XMM2Q1

2N2906

Page 9: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

4.2. NPN

Ketika kabel probe hitam dihubungkan ke basis sedangkan kabel

probe merah ke emitor atau collector, jika jarum bergerak maka

transistor dalam keadaan baik.

Hasil pengecekan jarum bergerak berarti transistor masih baik.

Bila pengukuran terbalik maka jarum tidak akan bergerak, apabila

bergerak berarti transistor tersebut rusak.

5. Mengukur Tegangan AC (Alternating Current)

Atur selector pada multimeter ke tegangan AC tanpa polaritas

500 (𝑠𝑒𝑙𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 )

10 (𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 ) x Hasil pngukuran

5𝑜𝑜

10x 4,2 = 210 Volt

Jenis AC Hasil

AC 220V - 240V 210 V

XMM3Q2

2N2219

XMM4

V1

120 Vrms

60 Hz

Page 10: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum pertama kali ini, penulis melakukan pengukuran komponen-

komponen elektronika dengan menggunakan multimeter analog.dalam

penggunaan multimeter analog sangat di perlukan kalibrasi terlebihdahulu

sebelum melakukan pengukuran nilai hambatan atau ohm.dalam melakukan

kalibrasi tidaklah sulit,hanya menyatukan kabel probe merah dan hitam

menjadi satu. Dalampembacaan hasil data dan nilai dalam multimeter analog

masih bisa berubah karena skala dalam multimeter dalam perhitungan

dengan penggunaan nilai yangbulat, selector skala yangdigunakan multimeter

terdiri dari ohm meter, AC Volt, DC Volt, Ampere.

AC Volt yaitu untuk mengukur tegangan sumber listrik yang arusnya bolak-

bali. Contoh aliran listrik PLN mengunakan tegangan AC. Pengukuran

dengan multimeter gunakan skala yang lebih besar dari tegangan yang akan

diukur supaya tidak terjadi kerusakan pada alat tersebut.DC Volt yaitu arus

yang sifatnya searah. Contohnya battrey menggunakan arus searahdengan

nilai tegangan yang tidak terlalu besar dari pada nilai AC yang masih

berbentuk gelombang solonida. Tegangan DC digunakan untuk perangkat

elektronika yang mempunyai sifat arus yangsearah sumber tegangan

menggunakan battrey.

Resistor yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat arus

dari rangkaian elektronika. Dengan menggunakan resistor tersebut arus yang

mengalir akan berubah menjadi kecil tergantung dari kebutuhan arus yang

akan digunakan. Resistor sifatnya hanya menghambat arus. Macam-macam

jenis komponen dalam resistor sangat banyak. Dari nilai resitansi yangkecil

sampaiyangpaling besar sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan untuk

menghambat arus yang dialiridalam komonen tersebut . resistor mempunyai

besaran sesuai dengan pita warna yang beragam , sesuai dengan

kebutuhan.pita warna dalam restor antara lain Hitam, coklat, merah, orange/

jingga, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu, putih, emas, perak, dan tidak

berwarna ,emas, perak. Emas dan perak menunjukan besarnya toleransi pada

resistor tersebut. Dalam pengukuran resitor pada saat jarum menunjukan

hasilo kemudian dikalikan dengan penggunaan skala pada selektor .

Page 11: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Dioda yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk menyerahkan arus

AC.dengan penggunaan dioda dapat mengatur ataumenyesuaikan dengan

araharusyang akan digunakan. Dioda mempunyai dua jenis yaitu dioda maju

dan dioda mundur . dalam dioda maju fungsinya untuk memperbolehkan arus

yangmasuksesuai dengan araharus yang dilewati dioda tersebut. Sedangkan

untuk dioda mundur yaitu untuk menghambat arah arus yang akan masuk.

Dengan menggunakan dioda mundur menghambat arus yang tidak seharusnay

masuk dalam komponen. Dioda memiliki beberapa jenis yaitu dioda tabung

hampa dan dioda semimkonduktor , pengecekan dioda dengan menggunakan

multimeter untuk mengetahui kondisi dioda tersebut yaitu dengan cara

pasangjkn kabel probe merahpada kaki anoda dan kabel probe hitam pada

kaki katoda ,apabila jarum brgerak kearah kanan maka dioda tersebut

menglami kerusakan dan dioda tidak dapat digunakan kembali ,apabila jerum

penunjukpada multimeter tidak bergerak maka dioda tersebut dalam kondisi

baik.

kondensator atau yang biasa disebut dengan nama kapasitor atau elco.fingsi

dari kondensator yaitu untuk menyimpan energi.dengan penggunaan

kondensator atau kapasitor dapat menyimpan energi yang tidak di gunakan.

Jenis kondensator polar dan kondensator non polar, kondensatror polar yaitu

kapasitor yang mempunyai kutub positif dari komponen tersebut. Kapasitas

nilailebih besar , sedangkan kondensator non polar yaitu kapasitor yang tidak

memiliki kutub positif dalam komponen tersebut. Kapasitas nilai yang

digunakan lebih kecil dari kapasitor polar. Dalam mengecek kondisi

kondensator dengn memasang kabel probe merah dan kabel probe hitam pada

kaki kapasitor .untuk polar hubungkan kabel probe merah pada arus positif n,

apabila jarumbergerak kekanan kemudian kembali dengan pelan maka

kondensator polar bergerakkekanan kemudian kembali dengan pelan maka

kondensator polar dalam kondisi masih bagus, sedangkan untuk non polar

apabila jarum tidak bergerak maka kondisi baik.

Page 12: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Melakukan pengukuran menggunakan multimeter analog kemungkinan

terjadi kesalahan masih sangat besar, berbeda dengan multimeter digital

yang kemungkinan kesalahan lebih kecil.

b. Setiap pengukuran komponen elektronika mempunyai cara baca yang

berbeda tergantung komponen apa yang ingin diukur.

c. Dan multimeter analog tidak dapat membaca hasil pengukuran dengan

detail, masih mempunyai kekurangan dalam malakukan pengukuran

Saran

a. Sebelum melakukan pengukuran kita harus memahami alat ukur yang

akan digunakan, agar lebih jelas lihat buku manual.

b. Menentukan posisi skala pengali harus tepat agar tidak merusak alat.

c. Jika mengalami kesulitan atau ragu-ragu jangan malu untuk bertanya

kepada yang lebih memahami.

d. Jangan lupa mengkalibrasi bila ingin mengukur suatu komponen yang

sama namun nilainya berbeda

Page 13: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

V. DAFTAR PUSTAKA

1. http://listrikwiber.files.wordpress.com/2008/09/awalmodul17.pdf

19.30WIB,11Oktober 2012

2. http://labdasar.ee.itb.ac.id/lab/Kuliah/Percobaan%201a.ppt

19.40WIB,11Oktober 2012

3. http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/ketetapan-

pengukuran-kuat-arus-dc-tegangan-dc-tegangan-ac-hambatan-

menggunakan-multimeter-analog-dari-berbagai-merk-yang-dibandingkan-

dengan-pengukuran-multimeter-digital-di-laboratorium-fisika-ikip-

malang-oleh-imang-marsudi-5851.html

20.0 WIB,11Oktober 2012

4. http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/

BAB%20IV.pdf

21.30 WIB,11Oktober 2012

Page 14: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

VI. LAMPIRAN

A. Resume

( Terlampir)

B. Pertanyaan dan Jawaban

RS = R1 + R2 + R3 + R4

Rs = 47 Ω + 5600 Ω + 47000 Ω + 220 Ω = 52.867 KΩ

1

Rek=

1

R1+

1

R2+

1

R3+

1

R4

1

Rek=

1

0,047+

1

5,6+

1

47+

1

0,22

1

Rek=

70,818284

2,721488

Rek

1=

2,721488

70,818284

Rek = 0, 03842 kΩ

Rek = 38,42Ω

R5

47 Ω

R6

5.6kΩ

R7

47kΩ

R8

220 Ω

R147 Ω

R25.6kΩ

R347kΩ

R4220 Ω

Page 15: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter
Page 16: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

MODUL II : PENGUKURAN DENGAN

MULTIMETER DIGITAL

DISUSUN OLEH :

Wahyu Hanggoro Mukti

D312082

Kelompok 25

PARTNER PRAKTIKUM :

Widya Alfita Sari D312083

Wini Oktaviani D312084

Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2012

Asisten Praktikum : Andra Utama

Muhammad Nur Kholis Nasution

Purna Betaria

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2012

Page 17: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

MODUL II

PENGUKURAN DENGAN MULTIMETER DIGITAL

I. DASAR TEORI

A. Lembar informasi

Multimeter sering disebut juga dengan AVO (Ampere,Volt, Ohm) Meter,

alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan

AC (Alternating current), tegangan DC (Direct Current), dan arus

DC.Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog

tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter

digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih akurat jika

dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital

dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah

komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.[1]

Gambar 2.1. Multimeter Digital type UNI-T UT803 [4]

Bagian-bagian dari multimeter adalah sebagai berikut :

1. Selector switch

Pada bagian ini digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur

dengan jangkah pengukuran.

2. Sekrup Kontrol NOL

Sebelum dilakukan pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka

NOL, jika tidak sekerup control NOL harus diatur ulang.

Page 18: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

3. Tombol NOL

Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL harus diatursehingga jarum

menunjukkan tepat pada angka NOL.[2]

4. Kabel Probe

Kabel probe merah dipasang pada lubang Plus dan kabel probe hitam

dipasang pada lubang minus atau common.Pada penggunaan alat ini perlu

selalu diperhatikan pemilihan jangkah atau selector switch yang tepat.

Kesalahan pemilihan jangkah akan menyebabkan kerusakan pada

avometer, misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada Ohm,

maka akibatnya akan fatal. Apabila besaran yang diukur tidak dapat

diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi.

Setiap selesai pengukuran, dibiasakan untuk meletakkan jangkah pada

posisi off atau VDC angkan tertinggi.[2]

B. Pengoperasian Multimeter Digital

1. Pengukuran Tegangan DC

1.1. Selektor ditempatkan pada posisi tegangan DC.

1.2. Colok colok merah pada meter positip dan colok hitam pada

polaritas negative.

1.3. Cakupan batas ukur dipilih tertinggi bila pembatas cakupan tidak

otomatis.

1.4. Setelah yakin semua benar power meter di aktifkan.

2. Pengukuran Tegangan AC

2.1. Selektor di tempatkan pada posisi tegangan AC.

2.2. Cakupan batas ukur dipilih pada posisi terbesar jika pembatas

cakupan tidak otomatis.

2.3. Pasang kabel probe merah pada polaritas positip dan kabel probe

hitam pada negative.

2.4. Bila sudah yakin benar, baru power di aktifkan.

2.5. Satuan pengukuran diperhatikan agar tidak salah dalam membuat

data pengukuran.

3. Pengukuran Ohmmeter

3.1. Selektor di tempatkan pada posisi Ohm meter.[3]

Page 19: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

3.2..pasang kabel probe merah pada polaritas positive dan kabel probe

merah pada polaritas negative

3.3. Bila sudah yakin benar, baru power di aktifkan.

3.4..Satuan diperhatikan agar tidak salah dalam membuat data

pengukuran.

4. Fungsi Lain-lain

Selain sebagai AVO meter tiap multimeter mempunyai variasi

pengukuran yang berbeda-beda. Secara umum penggunaan multimeter

digital dengan langkah sebagai berikut :

4.1. Sisipkan probe ke dalam hubungan yang benar sesuai fungsinya.

Langkah ini diperlukan karena kemungkinan ada sejumlah hubungan

berbeda yang dapat digunakan.

4.2. Atur saklar pada jenis pengukuran dan cakupan pengukuran yang

benar. Pada saat memilih cakupan yakinkan bahwa telah diantisipasi

pada cakupan maksimum. Cakupan pada multimeter digital dapat

direduksi bilamana diperlukan. Oleh karena itu dengan pemilihan

cakupan yang terlalu tinggi dapat mencegah pembebanan meter.[3]

Page 20: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

III. HASIL DATA

1. Resistor

Untuk mengukur resistor pertama yang harus dilakukan adalah

menghubungkan probe merah ke lubang yang bertanda Ω (ohm) dan

probe hitam ke lubang hitam yang bertanda com pada multimeter, kedua

tekan tombol power, ketiga tekan tombol ohm untuk pengukuran tahanan,

keempat hubungkan kabel probe ke kaki-kaki resistor yang akan diukur,

besarnya nilai resistor adalah nilai yang ditampilkan pada layar monitor di

multimeter.

Resistor

Nilai

Komponen

Hasil

Pegukuran

R1 47 Ω 47.8 Ω

R2 220 Ω 222.8 Ω

R3 5.6 KΩ 5.54 KΩ

R4 220 KΩ 222.8 KΩ

2. DIODA (1N4007)

Untuk melakukan pengukuran dioda yang harus dilakukan adalah pertama

hubungkan probe merah ke lubang merah yang bertandaV dan kabel probe

hitam ke lubang yang bertanda com, kedua tekan tombol power untuk

menghidupkan multimeter, ketiga tekan tombol untuk mengukur

dioda, keempat hubungkan ujung probe merah ke kaki anoda dan ujung

probe hitam ke kaki katoda, maka pada layar keluar nilai dalam satuan

volt.

R1

47Ω

XMM1 R3

5.6kΩ

XMM3

R2

220Ω

XMM2R4

47kΩ

XMM4

D1

1N4007

1.1.

1.2

.3.

1.3.

1.4.

Page 21: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Hasil Pengukuran Dioda

3.1. Koneksi probe = Hitam = Katoda

Merah = Anoda

Ketika probe merah dihubungkan kekaki anoda dan probe hitam di

kaki katoda, dan hasilnya angka yang ditamapilkan didisplay

multimeter berubah maka diode dalam keadaan baik.

3.2. Koneksi probe = Hitam = Anoda

Merah = Katoda

Ketika kabel probe hitam dihubungkan dikaki-kaki anoda dan kabel

probe merah dihubungkan di kaki-kaki katoda, dan hasilnya angka

yang ditampilkan didisplay multimeter tetap dan tidak berubah maka

diode dalam keadaan baik.

Jenis Dioda Kondisi Hasil

1N4007 1 Baik

2 Baik

3. Kondensator / Kapasitor

Untuk melakukan pengukuran kapasitor yang harus dilakukan pertama kali

adalah menghubungkan probe merah ke lubang yang bertanda C dan probe

hitam kelubang yang bertanda com pada multimeter, kedua tekan tombol

power untuk menghidupkan multimeter, ketiga tekan tombol Cuntuk

melakukan pengukuran kapasitansi, keempat hubungkan ujung probe ke

kaki kapasitor.layar monitor akan menunjukan nilai kapasitas kondensator

tersebut.

XMM1 D1

1N4007

XMM1 D1

1N4007

Page 22: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

3.1. Kondensator Keramik (Non Polar)

Hasil pengukuran = 0,92 µF

3.2. Kondensator Elektrolit (Polar)

Hasil Pengukuran = 38,37 µF

4. Transistor

Untuk melakukan pengukuran kapasitor yang harus dilakukan pertama kali

adalah menghubungkan probe merah ke lubang merah yang bertanda V

dan probe hitam ke lubang hitam yang bertanda COM pada multimeter,

kedua Tekan tombol ON untuk menghidupkan multimeter,ketiga tekan

tombol untuk pengukuran transistor, keempat untuk memgukur

transistor PNP hubungkan probe merah ke kaki basis sedangkan probe

hitam ke kaki emitor atau colector maka layar monitor akan menunjukan

nilai dalam volt.Untuk transistor NPN hubungkan probe merah ke emitor

atau colector dan probe hitam ke basis, maka nilai akan menunjukan nilai

dalam volt.

4.1. PNP

Koneksi Probe = Hitam = basis

Merah = Emitor

Ketika probe hitam dihubungkan ke kaki basis dan probe merah ke

emitor dan hasilnya angka atau nilai yang ditampilkan didisplay

multimeter berubah maka transitor PNP dalam keadaan baik.

XMM2C1

1uF

XMM2 C1

10uF

D1

1N4007

XMM2Q1

2N2906

Page 23: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

4.2. NPN

Koneksi Probe = Hitam = Emitor

Merah = Basis

Ketika probe hitam dihubungkan ke kaki emitor sedangkan probe

merah dihubungkan ke Basis, dan hasilnya angka atau nilai yang

ditampilkan didisplay multimeter bertamabh atau berubah maka

transistor dalam keadaan baik.

.

Jenis Transistor Kondisi

PNP Baik

NPN Baik

5. Mengukur Tegangan listrik 1 Phasa dan 3 Phasa

Untuk melakukan pengukuran tegangan listrtik 1 Phasa dan 3 Phasa yang

harus dilakukan pertama kali adalah menghubungkan probe merah ke

lubang yang bertanda V dan probe hitam ke lubang yang bertanda COM

pada alat ukur, kedua tekan tombol power untuk menghidupkan alat

ukur,ketiga tekan tombol V untuk pengukuran tegangan, keempat

Tentukan pengukuran tegangan AC dengan menekan tombol

DC/AC,kelima untuk mengukur listrik 1 phasa hubungkan kedua probe ke

stop kontak listrik maka besarnya tegangan listrik akan ditampilkan pada

layar monitor, untuk mengukur tegangan listrik 3 phasa hubungkan kedua

probe ke klem R,S,T dan N di dalam Box KWH meter dan besarnya

tegangan pada layar.

5.1. tegangan listrik 1 Phasa

Hasil Pengukuran = 239.9 V

XMM3Q2

2N2219

V2

220 Vrms

60 Hz

XMM2

Page 24: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

5.2. Tegangan listrik 3 Phasa

Hasil Pengukuran = 1. R-N = 195 V

2. S-N = 186 V

3. T-N = 258 V

4. R-S = 363 V

5. R-T = 372 V

6. S-T = 365 V

6. Arus Listrik 3 Phasa

Untuk melakukan pengukuran tegangan listrtik 1 Phasa dan 3 Phasa yang

harus dilakukan pertama kali adalah mengubungkan probe merah ke

lubang merah yang bertanda F dan probe hitam ke lubang hitam yang

bertanda COM pada alat ukur, kedua tekan tombol F untuk pengukuran

frekuensi, ketiga hubungkan kedua ujung probe ke stop kontak listrik

maka layar monitor akan menampilkan besarnya frekuensi listrik tersebut.

Hasil Pengukuran = R = 24 A

S = 31 A

T = 23 A

N = 5 A

7. Tegangan dan Arus Battrey

7.1. Tegangan Batere

Untuk melakukan pengukuran tegangan listrtik 1 Phasa dan 3 Phasa

yang harus dilakukan pertama kali adalah mengubungkan probe merah

ke lubang yang bertanda V dan probe hitam ke lubang hitama yang

bertanda COM pada multimeter,kedua tekan tombol V untuk

V1

120 V 60 Hz

3PH

XMM1

V1

120 V 60 Hz

3PH

XMM1

Page 25: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

pengukuran tegangan, ketiga tekan tombol DC/AC untuk

mendapatkan pengukuran arus DC, keempat hubungkan probe merah

ke positif battrey dan probe hitam ke negatif, besarnya tegangan

batere akan ditampilkan pada layar monitor, bila pengukuran terbalik

maka yang timbul adalah nilai bertanda negatif.

Hasil Pengukuran = 1.509 V

7.2. Arus Battrey

Untuk melakukan pengukuran tegangan listrtik 1 Phasa dan 3 Phasa

yang harus dilakukan pertama kali adalah menghubungkan probe

merah ke lubang yang bertanda 20A dan probe hitam ke lubang hitam

yang bertanda COM pada multimeter,kedua tekan 20A untuk

pengukuran arus dalam Ampere,ketiga tekan tombol DC/AC untuk

mendapatkan pengukuran arus DC, keempat hubungkan probe merah

ke positif batere dan probe hitam ke negatif battrey,besarnya arus

batere akan ditampilkan pada layar monitor multimeter, bila

pengukuran terbalik maka penunjuknya negatif pada layar

monitor,untuk batere yang baik aturannya lebih besar dari 2 Ampere

sedangkan hasil ukur kurang dari 2 Ampere maka batere tersebut

sudah kurang baik.

Hasil Pengkuuran = 2.09 A

V31.5 V

XMM3

V31.5 V

XMM3

Page 26: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kedua kali ini, penulis melakukan pengukuran komponen-

komponen elektronika dengan menggunakan multimeter digital.dalam

penggunaan multimeter dgital sangat di perlukan kalibrasi terlebih dahulu

sebelum melakukan pengukuran nilai hambatan atau ohm.dalam melakukan

kalibrasi tidaklah sulit,hanya menyatukan kabel probe merah dan hitam

menjadi satu. Dalam pembacaan hasil data dan nilai dalam multimeter digital

sudah cukup akurat karena sudah menggunakan angka dalam memnujukan

hasil pengukuran. untuk multimeter digital ini memiliki kekurangan yaitu

susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil oleh karena apabila

melakukan pengukuran yang tidak stabil maka jangan menggunakan

multimeter digital melainkan menggunakan multimeter analog

AC Volt yaitu untuk mengukur tegangan sumber listrik yang arusnya bolak-

balik. Contoh aliran listrik PLN mengunakan tegangan AC.DC Volt yaitu

arus yang sifatnya searah. Contohnya battrey menggunakan arus searah

dengan nilai tegangan yang tidak terlalu besar dari pada nilai AC yang masih

berbentuk gelombang solonida. Tegangan DC digunakan untuk perangkat

elektronika yang mempunyai sifat arus yang searah sumber tegangan

menggunakan battrey.

Resistor yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat arus

dari rangkaian elektronika. Dengan menggunakan resistor tersebut arus yang

mengalir akan berubah menjadi kecil tergantung dari kebutuhan arus yang

akan digunakan. Resistor sifatnya hanya menghambat arus. Macam-macam

jenis komponen dalam resistor sangat banyak. Dari nilai resitansi yang kecil

sampai yang paling besar sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan

untuk menghambat arus yang dialiri dalam komonen tersebut . resistor

mempunyai besaran sesuai dengan pita warna yang beragam , sesuai dengan

kebutuhan.pita warna dalam restor antara lain Hitam, coklat, merah, orange/

jingga, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu, putih, emas, perak, dan tidak

berwarna ,emas, perak. Emas dan perak menunjukan besarnya toleransi pada

resistor tersebut. Dalam pengukuran resitor pada saat jarum menunjukan

hasilo kemudian dikalikan dengan penggunaan skala pada selektor .

Page 27: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Dioda yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk menyerahkan arus

AC.dengan penggunaan dioda dapat mengatur ataumenyesuaikan dengan arah

arus yang akan digunakan. Dioda mempunyai dua jenis yaitu dioda maju dan

dioda mundur . dalam dioda maju fungsinya untuk memperbolehkan arus

yang masuk sesuai dengan arah arus yang dilewati dioda tersebut. Sedangkan

untuk dioda mundur yaitu untuk menghambat arah arus yang akan masuk.

Dengan menggunakan dioda mundur menghambat arus yang tidak seharusnya

masuk dalam komponen. Dioda memiliki beberapa jenis yaitu dioda tabung

hampa dan dioda semi konduktor , pengecekan dioda dengan menggunakan

multimeter untuk mengetahui kondisi dioda tersebut yaitu dengan cara

pasangakan kabel probe merah pada kaki anoda dan kabel probe hitam pada

kaki katoda ,apabila angka pada display multimeter bertambah maka dioda

tersebut mengalami kerusakan dan dioda tidak dapat digunakan kembali

,apabila angka pada display multimeter tetap maka dioda tersebut dalam

kondisi baik.

kondensator atau yang biasa disebut dengan nama kapasitor atau elco.fungsi

dari kondensator yaitu untuk menyimpan energi.dengan penggunaan

kondensator atau kapasitor dapat menyimpan energi yang tidak di gunakan.

Jenis kondensator polar dan kondensator non polar, kondensatror polar yaitu

kapasitor yang mempunyai kutub positif dari komponen tersebut. Kapasitas

nilai lebih besar , sedangkan kondensator non polar yaitu kapasitor yang tidak

memiliki kutub positif dalam komponen tersebut. Kapasitas nilai yang

digunakan lebih kecil dari kapasitor polar. Dalam mengecek kondisi

kondensator dengn memasang kabel probe merah dan kabel probe hitam pada

kaki kapasitor .untuk polar hubungkan kabel probe merah pada arus positif,

apabila angka pada display maka kondensator polar dalam kondisi masih

bagus, sedangkan untuk non polar apabila angka pada display multimeter

tidak bertambah maka kondisi baik.

transistor dalam pratikum ini ada dua macam yang pertama adalah jenis

transistor PNP dan yang kedua adalah jenis trnsistor NPN.Untuk pengukuran

transistor PNP yaitu dengan cara menghubungkan probe merah dan probe

hitam pada alat multimeter digital lalu hubungkan ujung probe merah ke kaki

Page 28: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

emitor dan probe hitam ke kaki basis kemudian lihat pada layar monitor maka

angka pengukuran akan muncul jika angka bergerak atau berubah maka

kondisi transistor PNP adalah Baik,sedangkan untuk pengukuran NPN adalah

dengan menghubungkanujung probe merah ke pada basis dan probe hitam

pada emitor dalam hal ini probe merah dan probe hitam sudah tersambung

dengan alat multimeter kemudian lihat pada monitoring pengukuran alat

multimeter digital maka akan muncul nilai penghitungan jika angka bergerak

maka tidak ada kebocoran berarti tandanya kondisi transistor NPN adalah

Baik .

.

Page 29: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Melakukan pengukuran menggunakan multimeter digital kemungkinan

terjadi kesalahan sangat kecil,karena hasil pengukuran ditunjukan melalui

angka pada monitor multimeter digital.

b. Kekurangan pada multimeter digital adalah susah untuk memonitor

tegangan yang tidak stabil. Jika melakukan pengukuran tegangan yang

bergerak naik-turun.

c. Setiap ingin melakukan pengukuran komponen elektronika mempunyai

cara pengukuran yang berbeda tergantung komponen apa yang ingin

diukur.

Saran

a. Sebelum melakukan pengukuran kita harus memahami alat ukur yang

akan digunakan, agar lebih jelas lihat buku manual alat ukur tersebut.

b. Menentukan posisi skala pengali harus tepat agar tidak merusak alat

ukur.

c. Jika mengalami kesulitan atau ragu-ragu jangan malu untuk bertanya

kepada yang lebih memahami.

Page 30: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

VI. DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.alatuji.com/article/detail/45/multimeter#.UFMaabLN8sU

21.40 WIB,17 Oktober 2012

2. http://teknik-elektro.net/multimeter-atau-avometer.html

21.55 WIB, 17 Oktober2012

3. http://xlusi.com/multimeter-digital.html

22.10 WIB, 17 Oktober 2012

4. http://labdasar.ee.itb.ac.id/lab/EL2193/0910/kuliah/EL-

2193%20Edit/Percobaan%201a.pdf

22.40 WIB, 17 Oktober 2012

Page 31: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

VI. LAMPIRAN

C. Resume

( Terlampir)

D. Pertanyaan dan Jawaban

RS = R1 + R2 + R3 + R4

Rs = 47 Ω + 5600 Ω + 47000 Ω + 220 Ω = 52.867 KΩ

1

Rek=

1

R1+

1

R2+

1

R3+

1

R4

1

Rek=

1

0,047+

1

5,6+

1

47+

1

0,22

1

Rek=

70,818284

2,721488

Rek

1=

2,721488

70,818284

Rek = 0, 03842 kΩ

Rek = 38,42Ω

R5

47 Ω

R6

5.6kΩ

R7

47kΩ

R8

220 Ω

R147 Ω

R25.6kΩ

R347kΩ

R4220 Ω

Page 32: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter
Page 33: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

MODUL III : PENGENALAN APLIKASI

,,OSILOSKOP

DISUSUN OLEH :

Wahyu Hanggoro Mukti

D312082

Kelompok 25

PARTNER PRAKTIKUM :

Widya Alfita Sari D312083

Wini Oktaviani D312084

Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2012

Asisten Praktikum : Andra Utama

Muhammad Nur Kholis Nasution

Purna Betaria

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2012

Page 34: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

MODUL III

PENGENALAN APLIKASI OSILOSKOP

I. DASAR TEORI

A. Pengenalan Osiloskop

Cathode Ray Oscilloscope lebih dikenal dengan sebutan CRO, atau ada

yang menyebut sebagai Osiloskop Sinar Katoda atau Osiloskop saja.

Manfaat Osciloscope (CRO) adalah untuk mengukur besaran-besaran:

tegangan, frekuensi, periode, bentuk sinyal dan beda fasa. Ada berbagai

bentuk sinyal listrik, yaitu sinusoida, segitiga atau triangle, kotak atau

square, denyut atau pulse. Berbagai bentuk sinyal listrik tersebut dapat

dengan mudah diukur tegangannya, periodenya dan dapat ditentukan

berapa frekuensinya menggunakan perangkat Osciloscope

(CRO).Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel

kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak

berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan.[1]

Gambar 3.1. Gambar Osiloskop ESCORT EAS 1001.[1]

Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal

yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili

sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol

berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan

di layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa

digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal

satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal

keluaran.[1]

Page 35: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu

disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Hal hal

yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan).

Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari

frekuensi radio atau jala jala.

2. Memastikan probe dalam keadaan baik.

3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di

osiloskop. [1]

B. Fungsi Tombol Pada Panel Oscilloscope

Gambar 3.2. Panel Osiloskop[1]

1. power : menghidupkan dan mematikan Osiloskop

2. Intensitas : mengatur intensitas cahaya pada layar

3. Fokus : mengatur ketajaman gambar yang terjadi pada layar

4. Triger Level : mengatur supaya gambar yang diperoleh pada layar

selalu diam (tidak bergerak)

5. Coupling : menunjukkan hubungan dengan sinyal searah atau bolak-

balik

6. Source : penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector)

7. Hold OFF : pengaturan pada layar supaya gambar pada posisi diam

atau tidak bergerak.

8. Position Horizontal dan Vertikal: mengatur kedudukan gambar dalam

arah horizontal dan vertical.

9. Volt/Div (atau Volts/cm), ada 2 tombol yang konsentris. Tombol

warna merah ditempatkan pada kedudukan maksimum ke kanan

(searah dengan jarum jam) menyatakan osiloskop dalam keadaan

Page 36: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

terkalibrasi untuk pengukuran. Kedudukan tombol di luar menyatakan

besar tegangan yang tergambar pada layar per kotak (per cm) dalam

arah vertikal.

10. Time/Div (atau Time/cm), ada 2 tombol yang konsentris. Tombol

warna merah di tengah pada kedudukan maksimum ke kanan (searah

dengan jarum jam) menyatakan osiloskop dalam keadaan terkalibrasi

untuk pengukuran. Kedudukan tombol diluar menyatakan factor

pengali untuk waktu dari gambar pada layar dalam arah horizontal.

11. Pemilih AC, GND, DC : diatur sesuai dengan besaran yang diukur.

Untuk pengukuran tegangan baterai digunakan DC, pengukuran

frequensi AC dan menempatkan posisi berkas pada posisi ground

12. VERT MODE : Mode gelombang yang tertampil dilayar. Posisi diatur

di CH1 jika gambar yang ditampilkan bersumber dari CH1, posisi

diatur di CH2 jika gambar yang ditampilkan bersumber dari CH2,

posisi diatur pada DUAL jika gambar yang ditampilkan bersumber

dari CH1 dan CH2, posisi diatur pada ADD jika gambar yang

ditampilkan bersumber dari penjumlahan CH1 dan CH2

13. EXT TRIGER : triger dikendalikan oleh rangkaian di luar osiloskop

14. Terminal masukan CH1 dan CH2 : tempat dihubungkanyya sinyal

yang akan diukur

15. CAL : untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 Vp-p (peak to peak) atau

tegangan dari puncak ke puncak pada frequensi 1 kHz[1]

Tombol pada panel CRO yang harus diketahui fungsinya antara lain.Yang

harus diperhatikan dalam menggunakan alat ukur terutama osiloskop

adalah mengetahui batas maksimal sinyal yang boleh diukur dengan

osiloskop, hal ini wajib diketahui untuk menghindari kerusakan pada

osiloskop tersebut dan untuk mendapatkan seting alat ukur yang tepat. [1]

C. Langkah awal dalam kalibrasi osiloskop

1. Tombol ON-OFF pada posisi OFF

2. Posisikan tombol INTENTITY, FOCUS, TRIGER LEVEL, HOLD

OFF dan POSTION pada posisi tengah

3. Sambungkan kabel power pada jala – jala listrik

Page 37: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

4. Tekan tombol ON-OFF pada posisi ON, tunggu beberpa saat

kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis

belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam

5. Atur tombol FOCUS dan INTESITY untuk memperjelas jalur garis

6. Atur ulang POSITION baik vertical maupun horizontal sesuai dengan

kebutuhan

7. Sambungkan probe pada terminal masukan CH1 atau CH2 sesuai

kebutuhan

8. Sambungkan probe pada terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi

0,5 Vp-p

9. Atur Volt/Div pada posisi 0.5V dan gelombang persegi empat (square-

wave) akan terlihat di layar

10. Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur

Time/Div dan tombol pengaturan lainnya sampai bentuk gelombang

terlihat nyata dan tegangan outputnya 0,5 Vp-p dengan frequensi

sebesar 1kHz

11. Jika tegangan output dan frequensi sesuai osiloskop siap digunakan,

jika tidak atur adjuster dengan menggunakan obeng minus sampai

tegangan dan frequensinya sesuai.[2]

D. Konstruksi Layar Osiloskop / CRO

Layar osiloskop memiliki serentetan garis yang telah diberi tanda yang

disebut dengan garis-garis graticule dan garis-garis tersebut membentuk

seatu grafik 10 kotak arah horizontgal dan 8 kotak arah vertikal. Garis-

garis tersebut diberi spasi 1 cm. Sebuah layar osiloskop dilukiskan dalam

gambar di bawah ini. [5]

Gambar 3.3. Konstruksi Layar Osiloskop CRO.[5]

Page 38: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

Garis-garis graticule dalam arah horisontal dan dalam arah vertikal

memiliki sub garis kecil pada masing-masingnya. Seetiap sub garis kecil

ini adalah seperlima atau 0,2 dari satu centimeter dan keberadaan sub

garis ini untuk membantu pemakai untuk mendapatkan pembacaan yang

lebih akurat dari layar.Setiap centimeter vertikal mewakili satu langkah

dalam tegangan dan ukujran dari langkah tegangan ini ditentukan oleh

posisi dari saklar VOLT/DIVSetiap sentimeter/divisi horizontal mewakili

satu perioda dari waktu dan ukuran dari perioda wakatu ini ditentukan

oleh posisi dari saklar TIME/DIV.Ingatlah saklar TIME/DIV dan

TIME/DIV vernier hanya dapat memberikan gambaran yang akurat kalau

pengatur VERNIER dalam posisi CAL atau posisi kalibrasi. Jiika pengatur

VERNIER tidak dalam posisi CAL maka tidaklah mungkin mendapatkan

pembacaan yang akurat dari layar osiloskop. [5]

E. Cara Kerja Osiloskop Analog

Gambar 3.4. Skema cara kerja osiloskop analog.[4]

1. Saat kita mengkoneksikan probe ke sebuah rangkaian, Sinyal tegangan

mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem

osiloskop [ Vertical System ] ( Lihat Skema ), Sebuah Attenuator akan

melemahkan sinyal tegangan masukan sedangkan Amplifier akan

menguatkan sinyal tegangan masukan. Pengaturan ini ditentukan oleh

kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface

Osiloskop.[4]

2. Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju Pelat

Defleksi vertikal pada sebuah CRT[Catode Ray Tube, Akan dijelaskan

nanti ], sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan

Page 39: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

digunakan oleh CRT untuk menggerakkan Berkas2 elektron secara

bidang vertikal saja ( Ke atas atau ke bawah )

3. Sampai Point ini dapat kita simpulkan bahwa Vertical System pada

osiloskop analog ada untuk mengatur penampakan Amplitudo dari

sinyal yang diamati.

4. Lalu Sinyal masuk ke dalam Pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan

yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas berkas elektron

Bergerak. Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak

keatas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong

kebawah

5. Sinyal Yang keluar dari Vertikal Sytem tadi juga diarahkan ke Trigger

System untuk memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang

disebut dengan "Horizontal Sweep" [ pergerakan elektron secara sweep

dalam dimensi horizontal, atau dengan kata lain adalah sebuah

ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk bergerak

menyebrangi layar dalam suatu interval waktu tertentu, nah pergerakan

yang super cepat dari elektron yang dapat mencapai 500,000 kali per

detik inilah yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar

( Seperti kipas pada kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat

berputar ).

6. Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang

dapat kita anggap sebagai pengaturan Periode / Frekuensi yang tampak

pada layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop

Time/Div pada Osiloskop. [4]

7. Bersama, pengaturan bidang vertikal dan horizontal ahirnya dapat

merepresentasikan sinyal tegangan yang diamati kedalam bentuk grafik

yang kita kenal sampai saat ini. [4]

Page 40: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

II. HASIL DATA

1. Langkah-langkah menghidupkan dan mengkalibrasi osiloskop

1.1. Menekan tombol POWER.

1.2. Atur kedudukan time/div dan volt/div

1.3. Hubungkan probe channel 1 pada CAL, untuk channel 2 juga

dilakukan hal yang sama dengan channel 1.

1.4. Tekan tombol CH I/II untuk memunculkan gambar pada layar.

1.5. Putar tombol X position untuk menggeser gambar ke kanan dan kiri

agar gambar lebih mudah untuk ditafsirkan.

1.6. Putar tombol Y position untuk menggeser gambar ke atas dan bawah.

1.7. Hasil kalibrasi chanel 1 adalah sebesar 1 satuan.

Gambar 3.5. Mengkalibrasi Osiloskop

2. Mengatur tegangan Vpp

2.1. Trafo dihubungkan ke input X (channel 1).

2.2. Atur tombol volt/div pada kedudukan 5V.

2.3. Atur gambar agar tampak stabil menggunakan tombol time/div pada

5ms.

2.4. Mengatur posisi gambar agar dapat dilihat dengan jelas menggunakan

tombol X position dan Y position.

2.5. Tinggi gelombang pada layar adalah 3,2 satuan

2.6. Untuk menghitung tegangan Vpp menggunakan rumus :

Vpp = tinggi x harga kedudukan volt/div

Vpp = 4 x 5 = 20 Volt

2.7. Untuk menghitung tegangan rata-rata (RMS) dapat dihitung dengan

cara:

Page 41: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

VRMS = Vpp x 0,5 x 07

VRMS = 20 x 0,5 x 0,7 = 7 Volt

Gambar 3.6. Mengukur tegangan peak to peak (VPP)

3. Mengukur frekuensi

3.1. Trafo dihubungkan ke input X (channel 1).

3.2. Atur tombol volt/div pada kedudukan 5V.

3.3. Atur gambar agar tampak stabil menggunakan tombol time/div pada

5ms.

3.4. Atur posisi gambar agar dapat dilihat dengan jelas menggunakan

tombol X position dan Y position.

3.5. Panjang gelombang penuh (λ) yang didapatkan adalah 4 satuan

3.6. Untuk menghitung periode (T) adalah dengan cara :

T = λ x harga kedudukan time/div

T = 4 x 5ms

T = 20ms

3.7. Untuk menghitung frekuensi (ƒ) adalah dengan cara :

𝑓 =1

T=

1

4 x 5ms=

1

20 x 10−3 = 50 Hz

Gambar 3.7. Mengukur Frekuensi

Page 42: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

4. Melihat dua gelombang sekaligus secara bersamaan

4.1. Trafo dihubungkan ke input X (channel 1).

4.2. Channel 2 (Y) dihubungkan dengan ujung trafo yang lain.

4.3. Ground dari masing-masing channel di titik yang sama.

4.4. Atur tombol volt/div pada kedudukan 5V.

4.5. Atur gambar agar tampak stabil menggunakan tombol time/div pada

5ms.

4.6. Mode CHOP pada DUAL.

4.7. Atur posisi gambar agar dapat dilihat dengan jelas menggunakan

tombol X position dan Y position.

Gambar 3.8. Melihat dua gelombang sekaligus secara bersamaan

5. Mengukur frekuensi PLN dengan cara Lissajous

5.1. Hubungkan input channel 1 ke output trafo sebagai FH.

5.2. Hubungkan channel 2 ke output FG sebagai FV.

Gambar 3.9. Mengukur frekuensi PLN dengan cara Lissajous

5.3. Atur kedudukan tombol X-Y pada kondisi “on” dan kedudukan

volt/div channel 1 dan channel 2 pada kedudukan 5V.

5.4. Mode CHOP dalam keadaan DUAL dan ADD.

FH:FV = 1 : 1

FH = 50 Hz maka FV = 50 Hz

Page 43: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

FV =1

𝑇 =

1

𝜆 𝑋 𝑕𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 /𝑑𝑖𝑣

50 = 1

𝜆 𝑥 5 .10−3

50 x λ x 5 x10−3 = 1

λ= 1

50 𝑥 5 𝑥 10−3

λ= 1000

250= 4

Gambar 3.10. Frekuensi dengan perbandingan 1 : 1

FH:FV = 1 : 2

FH = 50 Hz maka FV = 100 Hz

FV =1

𝑇 =

1

𝜆 𝑋 𝑕𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 /𝑑𝑖𝑣

100 = 1

𝜆 𝑥 5 .10−3

100 x λ x 5 x10−3 = 1

λ= 1

100 𝑥 5 𝑥 10−3

λ= 1000

500= 2

Gambar 3.11.Frekuensi dengan perbandingan 1 : 2

Page 44: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

FH:FV = 1 : 3

FH = 50 Hz maka FV = 150 Hz

FV =1

𝑇 =

1

𝜆 𝑋 𝑕𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 /𝑑𝑖𝑣

150 = 1

𝜆 𝑥 5 .10−3

150 x λ x 5 x10−3 = 1

λ= 1

150 𝑥 5 𝑥 10−3

λ= 1000

750= 1,3

Gambar 3.12. Frekuensi dengan perbandingan 1 : 3

FH:FV = 3 : 1

FH = 50 Hz maka FV = 1

3 FH =

1

3 𝑥 50 =

50

3 = 16,6 Hz

FV =1

𝑇 =

1

𝜆 𝑋 𝑕𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 /𝑑𝑖𝑣

16,6 = 1

𝜆 𝑥 5 .10−3

16,6 x λ x 5 x10−3 = 1

λ= 1

16,6 𝑥 5 𝑥 10−3

λ= 1000

83,35= 12 => 5ms diganti pada kedudukan 10ms

λ= 1

16,6 𝑥 10 𝑥 10−3

λ= 1000

166,7= 6

Gambar 3.13. Frekuensi dengan perbandingan 3 : 1

Page 45: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

- FH:FV = 2 : 3 = 50 : 75

FH = 50 Hz maka FV = 3

2 FH =

3

2 𝑥 50 = 75 Hz

5ms diganti pada kedudukan 10ms

FV =1

𝑇 =

1

𝜆 𝑋 𝑕𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 /𝑑𝑖𝑣

75 = 1

𝜆 𝑥 10 .10−3

75 x λ x 10 x10−3 = 1

λ= 1

75 𝑥 10 𝑥 10−3

λ= 1000

750= 1,3

Gambar 3.14. Frekuensi dengan perbandingan 2 : 3

5.5. Tekan tombol X-Y untuk melihat gelombang dalam kedudukan

,sama.

FH : FV = 1 : 1

Gambar 3.15. Pola Interferensi 1 : 1

FH : FV = 1 : 2

Gambar 3.16. Pola Interferensi 1 : 2

Page 46: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

FH : FV = 1 : 3

Gambar 3.17. Pola Interferensi 1 : 3

FH : FV = 3 : 1

Gambar 3.18. Pola Interferensi 3 : 1

FH : FV = 2 : 3

Gambar 3.19. Pola Interferensi 2 : 3

6. Mengukur beda fase

6.1. Membuat rangkaian seperti di bawah ini :

Gambar 3.20. Rangkaian untuk pengukuran beda fase

Page 47: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

6.2. Putar nilai tahanan potensio (R) hingga terlihat gambar yang jelas.

6.3. Tinggi antara titik bawah dan atas = A

6.4. Jarak perpotongan antara sumbu vertikal dan ellips = a

6.5. Beda fase dapat dihitung dengan cara :

900

=> 𝜃1 =𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛𝑎

𝐴= 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

0,22

3= 𝑎𝑟𝑐 sin 0,73 = 4,20

Gambar 3.21. Pola Interferensi beda fase 90o

1800 =>

𝜃2 =𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛𝒂

𝑨= 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

0,8

3= 𝑎𝑟𝑐 sin 0,267 = 15,48

Gambar 3.22. Pola Interferensi beda fase 180o

00 =>𝜃3 =𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

𝒂

𝑨= 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

0,1

3,2= 𝑎𝑟𝑐 sin 0,03 = 1,79

Gambar 3.23. Pola Interferensi beda fase 0o

Page 48: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

450 =>𝜃4 =𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

𝒂

𝑨= 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛

0,14

2,8= 𝑎𝑟𝑐 sin 0,05 = 2,86

Gambar 3.21. Pola Interferensi beda fase 90o

Page 49: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ketiga ini penulis melakukan pengukuran menggunakan

osiloskop, osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang

berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat

bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat

mengetahui berapa frekuensi, periode,tegangan dari sinyal, dan juga bisa

mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada

beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu Mengukur besar tegangan listrik

dan hubungannya terhadap waktu. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. Membedakan

arus AC dengan arus DC.Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan

hubungannya terhadap waktu.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol.

Display yang berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini

terdapat garis-garis yang muncul secara vertikal dan horizontal yang

membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu

waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi

tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.

Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua channel yang bisa digunakan untuk

melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat

sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua

perangkat yang menggunakan rangkaian VCO. Cara menghitung frequency

tiap detik. Dengan rumus sebagai berikut ; F = 1/T, dimana F = frekuensi dan

T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi

kesalahan sangat fatal akibatnya.

Prinsip Kerja Osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop

terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray

Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe

analog (ART - analog real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital

storage osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan.

Osiloskop mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan

Page 50: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran

tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.

Dalam osiloskop, gelombang yang akan ditampilkan terlebih dulu disampling

(dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai

tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori.

Pada prinsipnya, osiloskop hanya mencuplik dan menyimpan demikian

banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi

sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah

cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang

yang akan diukur.

Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu

disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah

awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di

layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu

disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position.

Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka

kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi

yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan

frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe

pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada

layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1

volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai

tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1

ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu

gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel

dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan

time/div. pada osiloskop berupa potensio dengan label "var".

Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal yaitu

Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan),

disamping untuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi

radio atau jala-jala.Memastikan probe dalam keadaan baik, Kalibrasi tampilan

bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop, Tentukan skala

Page 51: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi

tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala

Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan,

gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div

dipasang pada posisi paling besar, Tentukan skala Time/Div untuk mengatur

tampilan frekuensi sinyal masukan, Gunakan tombol Trigger atau hold-off

untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil, Gunakan tombol pengatur

fokus jika gambarnya kurang fokus. Gunakan tombol pengatur intensitas jika

gambarnya sangat/kurang terang.

Page 52: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. Dengan Osiloskop memungkinkan kepada pengguna untuk melihat bentuk

gelombang suatu tegangan.

2. Dengan osiloskop bisa mengukur tegangan dan nilai-nilai waktu dari suatu

bentuk gelombang yang telah ditampakkan.

3. Cara penggunan osiloskop yang pertama adalah kalibrasi, yaitu menyetel

fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position, setelah probe

dikalibrasi dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan

maka akan muncul tegangan persegi pada layar.

4. Pengatur-pengatur osiloskop dapat dibagi menjadi empat kelompok.

pengatur-pengatur umum, pengatur-pengatur masukan vertikal, pengatur-

pengatur basis waktu dan pengatur-pengatur penyulutan. Setiap kelompok

memiliki pengatur atas suatu area utama dalam osiloskop.

Saran :

1. Kalibrasi osiloskop sebelum dioperasikan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

2. Aturlah posisi X dan posisi Y agar kita biasa melihat tampilan pada posisi

yang benar.

3. Aturlah volt/div dan time/div pada posisi 5 atau 10 untuk lebih

mempermudah pembacaan gelombang.

4. Gunakanlah pemutar hold untuk memperlambat gelombang yang di

tampilkan.

Page 53: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter

V. DAFTAR PUSTAKA

1. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/19

7407162001121-

HASBULLAH/PRAKTIKUM_ELEKTRIK_DASAR/4._PENGUKURAN

_DENGAN_OSCILOSCOP.pdf

20.12 WIB, 20 Oktober 2012

2. http://web.ipb.ac.id/~henrymanik/pdf/Tutorial%20OSILOSKOP.pdf %.pdf

20.15 WIB, 20 Oktober 2012

http://elektronika-dasar.com/instrument/cathode-ray-oscilloscope-cro/

20.43 WIB, 20 Oktober 2012

3. http://www.sentra-edukasi.com/2009/06/materi-elektro-osiloskop-

oscilloscope.html

13.10 WIB, 21 Oktober 2012

4. http://elektronikaindustri.com/konstruksi-layar-osiloskop-cro/

15.12 WIB, 21 Oktober 2012

5. http://www.gudangmateri.com/2010/04/osiloskop-beserta-spesifikasinya

19.35 WIB, 21 Oktober 2012

6. http://blog.uin-malang.ac.id/ellie/2011/06/osiloskop/

20.12 WIB, 23 Oktober 2012

Page 54: ALAT UKUR DAN PENGUKURAN - vokasi.uho.ac.idvokasi.uho.ac.id/teknik-elektronika/assets/download... · laporan praktikum alat ukur dan pengukuran modul i : pengukuran dengan ,,multimeter