alat tangkap bubu

18
VI. BUBU DASAR DAN BUBU LIPAT 6.1. Pengertian Bubu Dasar dan Bubu Lipat Bubu dasar adalah perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat diangkat ke beberapa daerah penangkapan dengan mudah, dengan atau tanpa perahu merupakan alat tangkap yang sangat efektif untuk menangkap organisme yang bergerak lambat di dasar perairan, baik laut maupun danau dan merupakan perangkap terbuat dari anyaman bambu (bamboos netting), anyaman rotan (rottan netting) (Rumajar, 2002). Menurut Brandt (1984) bahwa bubu adalah semacam perangkap yang memudahkan ikan untuk memasukinya dffanmenyulitkan ikan untuk keluar, alat ini sering diberi nama fishing pots atau fishing basket. Menurut Martasuganda (2002), mengemukakan bahwa bubu dasar merupakan alat tangkap tradisional yang memiliki banyak keistimewaan, antara lain : 1. Pembuatan bubu mudah dan murah;

description

metode penangkapan ikan

Transcript of alat tangkap bubu

VI. BUBU DASAR DAN BUBU LIPAT

6.1. Pengertian Bubu Dasar dan Bubu LipatBubu dasar adalah perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat diangkat ke beberapa daerah penangkapan dengan mudah, dengan atau tanpa perahu merupakan alat tangkap yang sangat efektif untuk menangkap organisme yang bergerak lambat di dasar perairan, baik laut maupun danau dan merupakan perangkap terbuat dari anyaman bambu (bamboos netting), anyaman rotan (rottan netting) (Rumajar, 2002).Menurut Brandt (1984) bahwa bubu adalah semacam perangkap yang memudahkan ikan untuk memasukinya dffanmenyulitkan ikan untuk keluar, alat ini sering diberi nama fishing pots atau fishing basket.Menurut Martasuganda (2002), mengemukakan bahwa bubu dasar merupakan alat tangkap tradisional yang memiliki banyak keistimewaan, antara lain :1. Pembuatan bubu mudah dan murah;2. Mudah dalam pengoperasiannya;3. Hasil tangkapan diperoleh dalam keadaan segar;4. Tidak merusak sumberdaya, baik secara ekologi maupun teknik;5. Biasanya dioperasikan di tempat-tempat yang ada tangkap lain tidak bisa operasikan6.1.1. Pengertian bubu lipatMenurut Barus (1987), bubu lipat termasuk jenis perangkap, merupakan alat penangkap yang berupa jebakan atau menghadang ikan.Alat ini bersifat pasif menunggu ikan/hewan laut lainnya masuk ke dalam perangkap dan mencegah ikan atau hewan laut lainnya keluar dari perangkap.Menurut Martasuganda (2002) Perangkap ini terbuat dari kawat dan dapat di lipat sebagai penghematan tempat dalam penyimpanannya. Bubu lipat merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan karang.

6.2. Klasifikasi Bubu Dasar dan Bubu Lipat6.2.1. Klasifikasi bubu dasarMenurut Von Brandt (1984) dalam Nugroho (2004), juga mengklasifikasikan bubu ke dalam jenis alat tangkap perangkap (traps).Menurut Dulgofar (2000) dalam Nugroho (2004), mengelompokan bubu berdasarkan bentuk dan sasaran alat tangkap ini, seperti :1. Klasifikasi bubu berdasarkan bentuka. Bubu berbentuk kerucut terpotongb. Bubu berbentuk piramida terpotongc. Bubu berbentuk silinderd. Bubu berbentuk semi silindere. Bubu berbentuk kotak2. Klasifikasi bubu berdasarkan sasaran tangkapanKlasifikasi ini mendasarkan pada jenis ikan atau tangkapan yang menjadi sasaran. Sehingga nama yang diberikan adalah nama ikan atau tangkapan yang menjadi sasaran tangkapan bubu tersebut, diantaranya :a. Bubu kepitingb. Bubu Udangc. Bubu lobsterd. Bubu ikane. Bubu cumi-cumiMenurut Brandt (1984) dalam Nugroho (2004), juga mengklasifikasikan bubu ke dalam jenis alat tangkap perangkap (traps). Dimana ikan dapat masuk ke dalam ruang yang ada di dalam bubu, namun terhambat sehingga tidak dapat keluar dari perangkap tersebut. Berikut ini adalah klasifikasi alat tangkap perangkap menurut Von Brandt (1984) dalam Nugroho (2004) :a. sebagai tempat bersembunyi (hidding places)b. sebagai penghalang c. perangkap mekanik (menutup secara mekanik karena gerakan ikan sasaran yang masuk ke dalam perangkap). d. perangkap berbentuk pipa dengan bentuk corong yang menyempit.e. keranjang, kebanyakan merupakan perangkap berukuran kecil, tiga dimensi, dengan dilengkapi penghalang, terbuat dari kayu, kawat atau plastik.f. alat penjebak, kebanyakan merupakan perangkap berukuran besar, 2 dimensi, dengan penghalang, ditancapkan dengan tongkat atau jangkar, menetap atau apung, dilengkapi dengan sayap dan atau penggiring.6.2.2. Klasifikasi bubu lipatMenurut Von Brandt (1984), bubu digolongkan ke dalam kelompok alat perangkap (traps). Menurut Waluyo (1972), menyatakan bahwa bubu dapat digunakan untuk menangkap ikan hias maupun ikan yang hidup di karang lainnya. Kelemahan bubu konvensional adalah pemasangan biasanya menggunakan karang sebagai jangkar penahan sehingga merusak karang. Ikan baru dapat dipanen setelah bubu diletakkan selama satu malam atau lebih. Untuk mengetahui berapa ikan yang telah terperangkap, nelayan harus mengangkat bubu ke permukaan atau nelayan menyelam. Keuntungan bubu adalah ikan tertangkap hidup-hidup dan hanya ikan-ikan jenis tertentu saja yang tertangkap (tergantung besar pintu dan ukuran mata jaring).

6.3. Konstruksi Bubu Dasar dan Bubu Lipat6.3.1. Konstruksi Bubu Dasara. Konstruksi Bubu DasarSecara garis besar bubu dasar tediri atas bagian-bagian badan (body), mulut (funnel) atau ijeb dan pintu. Badan bubu sebagai rongga tempat ikan terkurung. Mulut bubu berbentuk seperti corong dan merupakan tempat ikan masuk tetapi tidak dapat keluar. Fungsi pintu bubu merupakan tempat pengambilan hasil tangkapan. Menurut Sudirman dan Mallawa (2004), bubu yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu :1. Badan atau tubuh bubuBadan pada bubu moderen biasanya terbuat dari kawat, nylon, baja, bahkan plastik. Pemilihan material badan bubu bergantung pada kebudayaan atau kebiasaan masyarakat setempat, kemampuan pembuat dan ketersediaan material, serta biaya dalam pembuatan. Lain dari pada itu, pemilihan material bergantung pula pada target hasil tangkapan dan kondisi daerah penangkapan. Di beberapa tempat masih dijumpai badan bubu yang terbuat dari anyaman rotan dan bambu.2. Mulut bubuMulut bubu memiliki beberapa tipe yang berbeda-beda. Salah satunya adalah yang berbentuk lubang corong bagian dalam mengarah ke bawah dan ukuran dipersempit untuk menyulitkan ikan keluar dari bubu. Jumlah mulut bubu bervariasi ada yang hanya satu buah dan ada pula yang lebih dari satu.3. Pintu bubu Pintu bubu adalah bagian dari badan bubu yang digunakan sebagai jalan untuk memudahkan nelayan mengeluarkan hasil tangkapan. Terdapat pada beberapa jenis bubu lobster, posisi pintu bubu berada di bagian atas.

b. Hasil dan PembahasanHasil yang didapatkan pada pengukuran bubu dasar adalah sebagai berikut :Tabel. Konstruksi bubu dasar.Bagian yang di ukurArah pilinanukurandiameterJenis bahanjumlahJumlah mataMesh size

Panjang bubu-100 cm---773 cm

Lebar bubu-50 cm---213 cm

Tinggi bubu-50 cm---373 cm

Bahan jaringZ-0,02 cmPE---

Material bubu--0,72 cmFe---

Pemberat-------

Sumber:Praktikum Metode Penangkapan Ikan 2015Bubu dasar yang telah diukur memiliki panjang 100 cm, jenis bahan besi, jumlah mata jaring 77 dan mesh size 3 cm. Lebar bubu 50 cm, jumlah mata jaring 21 dan mesh size 3 cm. Tinggi bubu 50 cm, jumlah mata jaring 37 dan mesh size 3 cm. Bahan jaringnya terbuat dari bahan polyetilen (PE). Material bubu terbuat dari jenis bahan besi (Fe).

6.3.2. Konstruksi Bubu Lipata. Konstruksi Bubu LipatKonstruksi bubu lipat sangat sederhana karena hampir semuanya terbuat dari bahan jaring, kecuali untuk rangka terbuat dari besi yang fungsinya selain sebagai kerangka, juga sebagai pemberat pada saat bubu lipat kotak dioperasikan. Bubu lipat kotak berukuran relatif kecil dan ringan. Bentuk konstruksi demikian, bubu lipat kotak dapat ditumpuk di atas kapal dalam jumlah besar (Tiku, 2004). Cara untuk memudahkan mengetahui tempat-tempat di mana bubu lipat kotak dipasang, maka dilengkapi dengan pelampung melalui tali panjang yang dihubungkan dengan bubu tersebut (Subani dan Barus, 1989).Menurut Martasuganda (2002), peramgkap ini terbuat dari kawat dan dapat dilipat sebagai penghematan tempat dalam penyimpanannya. Bubu lipat merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan karang,

b. Hasil dan pembahasanHasil yang didapatkan pada pengukuran bubu lipat adalah sebagai berikut :Tabel. Konsruksi bubu lipat.Bagian yang di ukurArah pilinanukurandiameterJenis bahanjumlahJumlah mataMesh size

Panjang bubu-45 cm-PE-263 cm

Lebar bubu-31 cm-PE-203 cm

Tinggi bubu-18 cm0.005 cm--123 cm

Bahan jaringZ-0,41 cmPE---

Material bubu--0,303 cmFe---

Pemberat-------

Sumber:Praktikum Metode Penangkapan Ikan 2014Bubu lipat yang telah diukur memiliki panjang 45 cm, jenis bahan besi, jumlah mata jaring 26 dan mesh size 3 cm. Lebar bubu 31 cm, jumlah mata jaring 20 dan mesh size 3 cm. Tinggi bubu 18 cm, jumlah mata jaring 12 dan mesh size 3 cm. Bahan jaringnya terbuat dari bahan polyetilen (PE), karena bahan tersebut cukup kuat untuk menampung ikan atau bahan tangkapan yang didapatkan. Material bubu terbuat dari jenis bahan besi yang tidak memiliki mulut jaring dan tidak memiliki diameter. Bubu lipat terdapat pelampung sebagai tanda bahwa ada bubu lipat yang sedang dioperasikan.

6.4. Gambar Konstruksi dan Desain Bubu Dasar dan Bubu Lipat6.4.1. Gambar konstruksi bubu dasar

1

234Gambar . Konstruksi bubu dasarKeterangan :1. Bingkai2. Lubang penjebak3. Saluran masuk4. Pemberat

6.4.2. Gambar desain bubu dasar

21

3Gambar . Desain bubu dasarKeterangan1. Lebar50 cm2. Panjang100 cm3. Tinggi50 cm

6.4.3. Gambar desain bubu lipat

31 cm; besi

45 cm

18 cm; besi

# 3 cm; PE31 cm

18 cm

45 cm

Gambar .Desain bubu lipat

Keterangan :1. Lubang untuk masuk dan keluar ikan2. Lubang untuk masuk dan keluar ikan3. Tempat umpan4. Batu sebagai pemberat5. Tali pelampung

6.4.4. Gambar konstruksi bubu lipat

1

2

34

5Gambar . Kontruksi Bubu LipatKeterangan :1. Bingkai2. Lubang penjebak3. Kisi-kisi4. Saluran masuk5. Pintu pengambilan hasil tangkapan