Alat Pengaturan Kecepatan Motor Dc
-
Upload
rishal-asri -
Category
Documents
-
view
142 -
download
11
Transcript of Alat Pengaturan Kecepatan Motor Dc
TUGAS IV MEKATRONIKA
“PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC ”
Disusun Oleh :
Rishal Asri 091041007
Reza Aristianto 101041007
Juangga Maruli M 1010410
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2012
1. Pendahuluan
Mekatronika adalah kata baru yang lahir dijepang pada awal tahun
1970an yang merupakan gabuangan antar 2 kata yaitu mechanics dan
electronic. Sekarang kita sering melihat di sekeliling kita barang-barang
mekatronik seperti robot, mesin bubut NC, kamera digital, printer dan lain
sebagainya. Persamaan dari barang-barng mekatronik ini adalah objek
yang dikendalikan adalah gerakan mesin. Jikad dibandingkan denga
gerakan mesin konvensional maka gerakan mesin tersebut lebih berdifat
fleksibel dan lebih memiliki kecerdasan. Hal ini dimungkinkan karena
memanfaatkan kemjuan iptek micro-electronics. Artinya dengan bantuan
micro-electronics mesin dapat dipasrahkan ke mesin yang dapat bergerak
secara otomatis. Ini sangat membantu menciptakan mesin atau alat yang
praktis dan mudah digunakan. Sehingga sumber daya pada manusia seperti
waktu dan otak dapat dipakai untuk pekerjaan yang lain. Sehingga dapat
menciptakan nilai tambah.
Pada awalnya mekatronik diarahkan pada 3 taget yaitu :
penghematan energy (energy saving), pengecilan dimensi dan peringanan
berat, dan peningkatan kehandalan (reliability). Sekarang, setelah 30 tahun
lebih berlalu dan kelahirannya, perlu dirumuskan kembali arah mekatronik
sesuai dengan perkembangan jaman. Dan khususnya untuk Indonesia
sebagai Negara yang masih berkembang dengan segudang
permasalahannya, rasanya arah mekatronik perlu ditentukan agara dapat
membantu memecahkan masalah-masalah yang ada dengan tetap
memperhatikan lingkungan regional dan global.
Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan
teknologi tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk, merancang,
memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sistem untuk mencapai
tujuan yang diamanatkan. Seperti diketahui defenisi, mekatronika adalah
gabungan disiplin teknik mesin, teknik electron, teknik informatika, dan
teknik kendali. Pada awalnya, secara khusus tidak ada disiplin
mekatronika. Untuk menggabungkan, beberapa disiplin iptek tersebut,
mekatronika memerlukan teori kendali dan teori sistem.
Secara sempit pengertian mekatronika mengarah pada teknologi
kendali numeric yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan
actuator mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan memonitor
informasi kondisi gerak mesin menggunakan sensor, dan memasukkan
inforamsi tersebut kedalam mikro-prosesor. Ini menyumbangkan
kemajuan yang spektakuler jika dibandingkan dengan control otomatis
menggunakan instrument analog, karena dapat merubah scenario control
secara fleksibel dan dapat memiliki fungsi pengambilan keputusan tingkat
tinggi.
Contoh klasik barang mekatronika adalah lengan robot dan mesin
bubut control numeric. Barang-barang ini dapat melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang berbeda-beda dengan cara merubah program mereka sesuai
kondisi yang diminta, karena telah ditambahkan kemampuan kendali aktif
yang canggih terhadap mekanisme yang telah ada.
Beberapa manfaat penerapan mekatronik adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan fleksibilitas
Manfaat terbesar yang dapat diperoleh dari penerapan mekatronik adalah
meningkatkan fleksibilitas mesin dengan menambahkan fungsi-fungsi baru
yang merupakan mayoritas kontribusi mikro-prosesor. Sebagai contaoh ,
lengan robot industry dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan dengan
merubaha program peranti lunak di mikro-prosesornya seperti halnya
dengan lengan manusia. Ini yang menjadi faktor utama dimungkinkannya
proses produksi produk yang beraneka ragam tipenya dengan jumlah yang
sedikit-sedikit.
2. Meningkatkan kehandalan
Pada mesin-mesin konvensional (manual) muncul berbagai masalah yang
diakibatkan oleh berbagai jenis gesekan pada mekanisme yang digunakan
seperti : keuangan, masalah sentuhan, getaran dan kebisingan, pada
penggunaan mesin-mesin tersebut diperlukan sarana dan operator yang
jumlahnya banyak untuk mencegah timbulnya masalah-masalah akibat
sentuhan tersebut dapat diminimalkan sehingga meningkatkan kehandalan.
Selain itu, dengan menggunakan komponen-komponen elektronika untuk
mengendalikan gerakan, maka komponen-komponen mesin pengendali
gerak bisa dikurangi sehingga meningkatkan kehandalan.
3. Meningkatkan presisi dan kecepatan
Pada mesin-mesin konvensional (manual) yang sebagian besar
menggunakan komponen-komponen mesin sebagai pengendali gerak,
tingkat presisi dan kecepatan telah mencapai garis saturasi yang sulit untuk
diangkat lagi. Dengan menerapkan kendali digital dan teknologi
elektronika, maka tingkat presisi mesin dan kecepatan gerak mesin dapat
diangkat lebih tinggi lagi sampai batas tertentu. Batas ini misalnya adalah
rigiditas mesin yang menghalangi kecepatan lebih tinggi karena
munculnya getaran. Hal ini melahirkan tantangan baru yaitu menciptakan
sistem mesin yang memiliki rigiditas lebih tinggi.
A. Alat dan Bahan
Motor dc adalah suatu motor yang mengubah energi listrik searah menjadi
energi mekanis berupa tenaga penggerak torsi. Motor dc digunakan dimana
kontrol kecepatan dan kecepatan torsi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
aplikasi.
Gambar 2.45 Motor Dc
a) Konstruksi Motor DC
Konstruksi motor dc sangat mirip dengan generator dc. Kenyataannya mesin
yang bekerja baik sebagai generator akan bekerja baik pula sebagai motor. Motor
biasanya lebih tertutup rapat daripada generator karena motor kerap kali
dioperasikan di lokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis,
berdebu, ataupun lembab.
Gambar 2.46 Konstruksi Motor Dc
Keterangan gambar konstruksi motor dc :
1. Lilitan Medan Berfungsi untuk membangkitkan fluksi medan utama dimana
fluksi ini akan berinteraksi dengan fluksi jangkar yang akan menghasilkan
putaran.
2. Sepatu Kutub Dengan adanya sepatu kutub ini fluksi medan utama akan
tersebar merata melingkupi seluruh belitan jangkar
3. Jangkar
Jangkar terdiri dari 3 Bagian :
a. Inti jangkar berfungsi untuk melakukan fluksi medan
b. Belitan jangkar berfungsi untuk membangkitkan fluksi jangkar yang bersama
– sama dengan fluksi utamaakan menimbulkan kopel.
c. Komutator berfungsi untuk menyearahkan arus dan tegangan jangkar.
4. Sikat Arang Berfungsi menghubungkan belitan medan dan belitan jangkar
5. . Komutator Komutator berfungsi untuk merubah polaritas arus belitan
jangkar
6. Poros Berfungsi meletakan jangkar agar dapat berputar
7. Bantalan (bearing) Bantalan berfungsi motor agar jangkar berputar dengan
baik
8. Bodyberfungsi untuk melindungi bagian yang bergerak dan untuk
meletakkan bantalan.
Setiap motor arus searah mempunyai bagian yang diam (stator) dan bagian
yang berputar (rotor). Di bawah ini merupakan bagian dari konstruksi motor DC.
b) Stator
Pada motor DC, kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu merupakan
stator ( bagian yang tidak berputar ), dan kumparan jangkar merupakan rotor
( bagian yang berputar ). Pada gambar 2.4 stator merupakan bagian yang tinggal
tetap ( tidak bergerak ) yang terdiri dari rumah dengan kutub magnet yang dibuat
dari pelat – pelat yang dipejalkan dengan gulungan magnet berikut tutup
rumahnya.
Gambar 2.47 Stator
c) Rotor
Rotor adalah bagian penggerak yang terdiri dari silinder dibuat dari plat-plat
yang dipejalkan yang diberi saluran sebagai tempat kumparan yang biasa disebut
angker/jangkat. Pada angker terpasang kolektor/komutator yang terdiri dari
sigmen – sigmen yang berhubungan dengan gulungan angker.
Gambar 2.48 Rotor
d) Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari motor dc yaitu suatu kumparan atau lilitan kawat yang
dialiri arus listrik untuk memperkuat medan magnetik akan mendapatkan gaya
yang dikeluarkan medan magnet tersebut dengan arah tegak lurus pada garis
medan dan kumparan yang dialiri arus.
Gambar 2.49 Prinsip Kerja Motor DC
Cara kerja dari motor dc ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Motor dc mempunyai rotor (bagian yang bergerak) magnet permanen, dan
stator (bagian mantap) yang berupa koil atau gulungan kawat tembaga, dimana
setiap ujungnya tersambung dengan komutator. Komutator ini dihubungkan
dengan kutub positif (+) dan kutup (-) dari catu daya melalui sikat-sikat.
2. Arus listrik dari kutub positif akan masuk melalui komutator, kemudian
berjalan mengikuti gulungan kawat sebelumnya, akhirnya masuk ke kutub
negatif dari catu daya. Karena ada medan elektromagnetik maka motor akan
berputar.
3. Karena putaran motor, arus listrik didalam kawat akan berjalan bolakbalik,
karena jalannnya sesuai dengan medan magnet, maka rotor akan selalu berputar
terus menerus selama arus listrik tetep mengalir di dalam kawat.
Badan motor berfungsi untuk mengalirkan fluks magnet yang dihasilkan
kutub-kutub magnet. Di samping itu berfungsi untuk melindungi bagian motor
lainnya. Untuk itu badan motor dibuat dari bahan ferromagnetik.
B. Desain Printed Circuit Board (PCB).
Di dalam pembuatan jalur PCB rangkaian tersebut menggunakan bantuan
software Express PCB berdasarkan skematik yang telah dibuat pada gambar 3.1.
Pada pembuatan desain PCB menggunakan Express PCB, hal yang menjadi
perhatian adalah mengenali alat-alat bantu atau tools yang sering digunakan
dalam proses pembuatan jalur PCB seperti yang tersedia pada menu. Pengguna
dipermudah dengan adanya fasilitas library karena didalamnya terdapat daftar-
daftar komponen dengan berbagai macam ukuran dan bentuk fisik sehingga dapat
menghindari kesalahan penempatan komponen pada PCB. Pada pembuatan PCB
ini hanya menggunakan satu layer saja yaitu layer atas (Top Layer). Karena masih
sangat memungkinkan, apabila tidak memungkinkan maka dapat dibuat dengan
dua layer.
Untuk memperoleh tata letak komponen yang baik dan benar maka perlu
diperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Letak komponen rapi dan memenuhi syarat.
b. Letak satu komponen dengan yang lainnya harus berdekatan sesuai dengan
titik hubungnya.
c. Jarak antara komponen harus memenuhi syarat kerapian dan keselamatan
komponen.
d. Diusahakan agar tidak ada komponen pada satu titik terminal.
e. Diusahakan tata letak komponen dibuat dengan ukuran PCB seminimal
mungkin dengan tujuan efisiensi.
Penggambaran tata letak komponen ini bertujuan untuk mempermudah
operator (user) dalam mengoperasikan dan merakit kembali alat tersebut,
sehingga dimungkinkan dengan notasi dan nilai yang jelas maka kesalahan (error)
pemasangan komponen tidak akan terjadi dengan kata lain kerusakan perakitan
rangkaian dapat diminimalkan,
C. Pembuatan PCB
Setelah desain PCB selesai kemudian gambar tersebut dicetak pada kertas,
selanjutnya difotocopy glossy kemudian meletakkan gambar desain tersebut diatas
PCB, lalu disetrika kurang lebih selama 15 menit dengan panas yang sedang.
Kemudian didinginkan dan dilihat apakah ada jalur yang kurang baik, apabila
masih ada jalur yang kurang baik, maka dilakukan penyetrikaan kembali dengan
menarik jalur yang masih kurang baik dengan setrika dari arah belakang sehingga
gelembungnya hilang dan disetrika seperti biasanya.
Setelah itu ditunggu hingga dingin, kemudian kertas glossy yang menempel di
atas PCB dilepas dengan merendanmnya pada air sehingga kertas terangkat
sendiri yang meninggalkan bekas pada jalur yang dibuat tadi. Sebelum dilarutkan
diperiksa kembali jalur yang menempel, apakah sudah sempurna atau belum.
Apabila belum sempurna, maka ditulisi dengan spidol permanen.
D. Pelarutan PCB (etching)
Proses selanjutnya adalah pelarutan PCB atau yang dikenal dengan istilah
Etching. Dalam proses ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan yang digunakan,
dan yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan keselamatan kerja dalam
proses pelarutan ini.
a. Alat dan Bahan
1. FeCl3 (Ferit Chlorit) atau larutan etching yang lain.
2. Air tawar (sebaiknya air mendidih).
3. Bak plastik.
4. PCB yang telah tergambar jalur.
b. Keselamatan Kerja
1. Gunakan sarung tangan karet saat bekerja dengan larutan kimia.
2. Hindari kontak fisik langsung dengan larutan kimia, jika terkena larutan
kimia tersebut segera cuci dengan air.
3. Jika larutan kimia telah jenuh maka perlu dinetralkan terlebih dahulu
sebelum dibuang ke dalam tanah.
c. Pembuatan Larutan Etching
Untuk membuat larutan etching dapat digunakan bermacam–macam jenis
larutan kimia, antara lain berikut ini.
1. Larutan FeCl3 (Ferit Chlorit)
Masukkan serbuk FeCl3 dengan air ke dalam bak plastik dengan perbandingan
larutan dengan air adalah 1 : 5, kemudian aduk hingga merata.
2. Larutan HNO3
Masukkan larutan tersebut dengan air ke dalam bak plastik dengan
perbandingan larutan dengan air adalah 1 : 3, kemudian aduk hingga rata.
3. Larutan HCL dan H2O2
Masukkan kedua larutan tersebut dengan air ke dalam bak plastik dengan
perbandingan larutan dengan air adalah 1 : 4 : 20, kemudian aduk hingga rata.
d. Proses Kerja
1. Menyiapkan larutan etching ke dalam bak plastik yang telah disiapkan.
Gambar 3.3 merupakan proses etching/ pelarutan FeCl3 (Ferit Chlorit) .
yang meliputi memasukkan pelarut secukupnya kemudian member air
sesuai dengan yang diperlukan, pengadukan larutan sehingga gumpalan
Ferit Chlorit terlarut semua dengan baik dan siap untuk digunakan dengan
memasukkan . Seperti diperlihatkan pada gambar 3.8.
Gambar 3.11 Proses pelarutan PCB
2. Memasukkan PCB tersebut ke dalam larutan etching. Untuk mempercepat
proses pelarutan tembaganya, bak plastik dapat digoyang-goyang, hati–
hati jangan sampai larutan tumpah.
3. Menunggu beberapa menit agar tembaga yang tidak tergambar pada PCB
terlarut dengan sempurna.
4. Kemudian tiriskan PCB tersebut dan dicuci sambil menggosok PCB
dengan amplas halus atau bahan yang lain hingga cat/tinta yang menempel
dapat hilang lalu keringkan.
5. PCB siap untuk dibor.
E. Pengeboran PCB
PCB yang sudah dilarutkan dapat dibersihkan cat/tintanya yang masih
menempel pada jalur dengan menggunakan steel wool. Selanjutnya PCB tersebut
siap untuk dibor pada bagian pad komponennya atau bagian lain yang
dikehendaki.
Pemilihan mata bor disesuaikan dengan diameter lubang kaki komponen.
apabila PCB tersebut ingin dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama (tidak
langsung digunakan), maka lapisan tembaganya perlu dilapisi dengan timah
dengan memberikan pasta kemudian menyolder setiap jalur secara merata. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi oksidasi pada lapisan tembaga PCB yang dapat
menyebabkan sulitnya penyolderan.
Setelah proses pengeboran selesai, maka PCB perlu di amplas dengan
menggunakan amplas halus, sehingga bekas mata bor yang masih meruncing
menjadi rata. Hal ini dimaksudkan supaya memudahkan pada proses penyolderan
kaki-kaki komponen.
F. Perakitan komponen
PCB yang telah melalui proses pengeboran selanjutnya akan dilakukan proses
perakitan. Dalam merakit komponen terhadap bidang PCB harus dilakukan
dengan baik dan rapi. Usahakan untuk mendahulukan komponen–komponen yang
mempunyai ukuran lebih kecil dari komponen lain, yang pertama harus dipasang
adalah jamper apabila ada kemudian disusul komponen yang sedikit lebih besar
dari jamper, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam kelanjutan perakitan.
Setelah komponen yang berukuran kecil selesai dipasang, kemudian dilanjutkan
dengan komponen yang berukuran sedang dan lebar. Manfaat yang diperoleh dari
perakitan komponen yang baik dan rapi akan dapat memudahkan dalam proses
penyolderan dan analisa rangkaian.
G. Petunjuk Penyolderan Komponen
Proses fabrikasi/pembuatan alat yang terakhir adalah penyolderan kaki–kaki
komponen ke media PCB. adapun proses kerja penyolderan sebagai berikut:
1. Membersihkan terlebih dahulu ujung solder dengan menggunakan kain/busa
yang telah diberi air (jangan sekali-kali menggunakan benda tajam semacam
cutter) karena dapat merusak mata solder.
2. Mempersiapkan ujung solder dengan memberikan flux timah pada ujung yang
sudah bersih kemudian dipanaskan sampai timahnya meleleh. Ini disebut
melapisi ujung solder dengan timah dan melindunginya dari oksidasi. Sisa
timah pada ujung solder akan melindungi ujung solder tetap bersih dan tahan
lama.
3. Memeriksa kebersihan pad jalur dan kaki komponen, bersihkan dengan
menggunakan pembersih atau solvent.
4. Meletakkan ujung solder ke pad jalur yang sudah terisi kaki komponen beri
sedikit timah hingga tersambung dengan rapi.
5. Menghubungkan antar kaki komponen dengan menyolder sesuai dengan
gambar layout sebagai petunjuk.
Terakhir, biarkan hasil solderan menjadi dingin dan padat. Setelah itu sisa–
sisa flux penyolderan yang menempel pada tembaga jalur dihilangkan dengan
menggunakan solvent sampai bersih. Jangan menggunakan sikat gosok untuk
menghilangkan flux timah, karena akan mengurangi kekuatan hasil solder.
H. Pengujian Rangkaian
Setelah proses perakitan, maka hal yang sangat penting dan utama adalah
menguji rangkaaian. Apakah rangakian yang dibuat telah sesuai dengan unjuk
kerja yang diinginkan atau belum. Proses pengujian rangkaian ini meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Pemberian catu daya sesuai dengan kebutuhan yang diminta alat
tersebut.dalam hal ini perlu diperhatikan tegangan yang akan diberikan
jangan sampai melebihi atau sangat kecil sehingga alat tidak dapat bekerja.
b. Melihat penampilan alat, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hal
yang pertama adalah melihat penampil apakah sudah menyala semua atau ada
yang belum menyala. Apabila ada yang belum menyala dilihat apakah
polaritas dari komponen yang dipasang sudah benar atau belum. Apabila
masih ada yang salah di rubah kembali sehingga benar.
c. Mencoba alat apakah sudah bekerja dengan baik atau belum, apabila belum
dilihat beberapa kemungkinan dari proses perancangan awal apakah sudah
benar atau belum. Apabila belum sesuai dengan yang diinginkan, maka dapat
dilakukan pengetesan perbagian dari awal hingga akhir alat sehingga
ditemukan permasalahannya dan dibenahi kembali
Hasil perancangan elektronis dan mekanis.
Analisa Hasil Perancangan
Gambar 1 dan 2
Rangkaian pengatur kecepatan motor dc sederhana dengan
menggunakan transistor 2N3053 dengan menggerakkan motor .