Alat bantu komunikasi tunawicara

39
ALAT BANTU KOMUNIKASI TUNAWICARA DENGAN OUTPUT AUDIO VISUAL (AVCOM) Laporan proyek ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas- Matakuliah Perancangan dan Fabrikasi Sistem Elektronika II Disusun oleh: Irwan Fuzi Saputra (141311047) Muflih Adinata Negara (141311049) 2B - EC PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016

Transcript of Alat bantu komunikasi tunawicara

Page 1: Alat bantu komunikasi tunawicara

ALAT BANTU KOMUNIKASI TUNAWICARA

DENGAN OUTPUT AUDIO VISUAL (AVCOM)

Laporan proyek ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas-

Matakuliah Perancangan dan Fabrikasi Sistem Elektronika II

Disusun oleh:

Irwan Fuzi Saputra (141311047)

Muflih Adinata Negara (141311049)

2B - EC

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2016

Page 2: Alat bantu komunikasi tunawicara

ii | P a g e

ABSTRAK

Komunikasi merupakan hal yang vital dalam kehidupan sehari-hari. Para penyandang

cacat tunawicara akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak

menguasai bahasa isyarat.

Sehubungan dengan hal di tersebut maka alat portabel ini dapat menjadi solusi

permasalahan. Seorang tunawicara dapat memasukan kalimat yang ingin dikatakan melalui

keypad kemudian memperlihatkan tulisan tersebut melalui LCD kepada lawan bicara sebagai

output ‘Visual’ dan tersedia beberapa pilihan rekaman yang dapat di-perdengarkan ke lawan

bicara (rekaman berupa percakapan sehari-hari) yang merupakan output ‘Audio’ alat ini .

Komponen yang digunakan pada alat ini antara lain Keypad 4x4, LCD(Liquid Crystal

Display) 16*2, Mikrokontroler ATmega8535, speaker dan Multimedia Player (MP3).

Page 3: Alat bantu komunikasi tunawicara

iii | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah

serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan project PFSE

(Perancangan Fabrikasi Sistem Elektronika) 2.

Laporan ini disusun berdasarkan proses perancangan dan pembuatan project kami

yang berjudul “Alat Bantu Komunikasi Tunawicara dengan Output Audiovisual

(AVCOM)” sebagai tugas project mata kuliah PFSE 2.

Penulis berharap semoga laporan project ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan

rekan-rekan mahasiswa pada khususnya serta seluruh pembaca pada umumnya.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan, baik dari

segi penyusunan bahasa maupun pada segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan ini. Terimakasih.

Bandung, 14 Juni 2016

Penulis

Page 4: Alat bantu komunikasi tunawicara

1

Daftar Isi

Daftar Isi ......................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. ii

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... ii

1.3 Tujuan ............................................................................................................... ii

1.4 Batasan Masalah

1.5 Metodologi

1.6 Sistematika Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Atmega 8535 .................................................................................................... 1

2.2 Liquid Crystal Display (LCD) ......................................................................... 1

2.3 Liquid Emitting Diode (LED) ......................................................................... 3

2.4 Keypad 4x4 ....................................................................................................... 4

2.5 Basic Compiler AVR ........................................................................................ 5

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI

3.1 Sistematik rangkaian ......................................................................................... 14

3.2 Prinsip Kerja Rangkaian ................................................................................... 16

3.3 Metodologi Analisis Data ................................................................................. 26

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Hasil Relisasi Alat ............................................................................................ 18

4.2 Hasil Pengujian ................................................................................................. 27

4.3 Analisis Sistem ................................................................................................. 28

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 32

5.2 Saran ................................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Alat bantu komunikasi tunawicara

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penyandang cacat bisu (tunawicara) di Indonesia menurut Susenas

2003 adalah sebanyak 118.293 orang [8,hal.1]. Sebagaimana yang kita semua telah

ketahui bahwa komunikasi adalah sarana untuk berhubungan dengan orang lain

sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Komunikasi dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan,

menyampaikan perasaan atau keinginan, menyampaikan keadaan darurat kepada

orang lain dan banyak lagi yang dapat dilakukan dengan komunikasi. Sebagai

orang yang dianugerahi kesempurnaan organ tubuh, kita tentu mudah melakukan

komunikasi dengan orang lain, tetapi hal ini berbeda bagi para penderita cacat

tunawicara.

Dalam kehidupan mereka akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka

mungkin akan dapat menyampaikan pesan kepada orang lain melalui bahasa isyarat

atau tulisan tetapi tidak dengan suara. Padahal pada saat ini banyak orang normal

yang tidak menguasai bahasa isyarat dan penggunaan kertas sebagai media tulis bagi

tunawicara sangat tidak efektif karena cenderung akan menghasilkan sampah yang

merugikan lingkungan sehingga tidak akan terjadi komunikasi antara penyandang

cacat tunawicara dan orang normal yang tidak menguasai bahasa isyarat.

Saat ini masih jarang ditemukan alat yang murah dan mudah dibawa serta

dapat menghasilkan ouput teks (tulisan) dan audio (suara) sehingga mampu

membantu para penyandang cacat tunawicara dalam melakukan komunikasi.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuatlah alat bantu bicara portabel untuk

tunawicara dengan output audiovisual ini.

1.2 Rumusan Masalah

- Bagaimana cara alat ini bekerja dalam usaha membantu tunawicara untuk

berkomunikasi dengan lingkungan sekitar ?

- Apakah alat ini dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi penyandang

tunawicara ?

1.3 Tujuan

- Alat ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah komunikasi yang dihadapi

tunawicara secara tepat dan efektif.

- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PFSE II.

1.4 Batasan Masalah

- Keterbatasan lcd dalam menampilkan teks yang hanya mampu menampilkan 16

karakter dan 2 baris.

- Keterbatasan rekaman (percakapan sehari-hari) yang tersimpan pada memori

rangkaian Multimedia Player (MP3).

Page 6: Alat bantu komunikasi tunawicara

3

1.5 Metodologi

Metode yang digunakan dalam perencanaan dan penyelesaian Alat ini adalah :

1. Studi literatur

2. Perancangan pcb

3. Pemprograman berbasis mikrokontroller

4. Perakitan(Assembling) dan Manufacturing

5. Pengujian alat

6. Analisa Sistem

7. Pembuatan Laporan

1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah,

metodologi, dan sistematika pembahasan masalah yang digunakan dalam pembuatan

laporan project akhir ini

Bab II Teori Penunjang

Teori – teori berisi tentang pembahasan secara garis besar mikrokontroller AVR

Atmega8535, software AVR programmer, software compiler dan tools pendukung

lainnya.

Bab III Perencanaan dan Pembuatan Software

Menguraikan tentang tahap-tahap perencanaan dan pembuatan alat serta software Alat

bantu komunikasi Tunawicara.

Bab IV Pengujian Alat dan Analisa

Membahas tentang pengujian alat dan analisa software dari sistem yang telah dibuat.

Bab V Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan analisa hasil data yang

diperoleh.

Page 7: Alat bantu komunikasi tunawicara

4

BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1 Atmega 8535

ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk

keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan

keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.

Gambar-1a Atmega 8535

Tabel-1 Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR

Keterangan:

• Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.

• RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk

penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running.

• EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori

untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running.

• Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran

ataupun masukan bagi program.

• Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa.

Page 8: Alat bantu komunikasi tunawicara

5

• UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data

khusus secara serial asynchronous.

• PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa.

• ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal

analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital

dalam range tertentu.

• SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial

secara serial synchronous.

• ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk

dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah

pin yang minimal.

Arsitektur ATmega8535

• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D

• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel

• Tiga buah timer / counter

• 32 register

• Watchdog Timer dengan oscilator internal

• SRAM sebanyak 512 byte

• Memori Flash sebesar 8 kb

• Sumber Interrupt internal dan eksternal

• Port SPI (Serial Peripheral Interface)

• EEPROM on board sebanyak 512 byte

• Komparator analog

• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

Fitur ATmega8535

• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.

• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel

• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps

• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

Konfigurasi pin ATmega8535

• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya

• GND merupakan pin Ground

• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC

• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu

Timer/Counter, komparator Analog dan SPI

• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus,

yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator

analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial

• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler

• XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal

• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC

• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Page 9: Alat bantu komunikasi tunawicara

6

Gambar-1b Pin-out ATmega8535

Peta Memory ATmega8535

ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori

program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register

umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan

umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara

itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler

menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut

merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai

peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O,

dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada

tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu

pada lokasi $60 sampai dengan $25F.

Gambar-1c Peta Memori Data ATmega8535

Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte

karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki

4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR

tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi

Flash.

Page 10: Alat bantu komunikasi tunawicara

7

Memori Program AVR ATmega8535

Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit

sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang

dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU

mikrokontroler.

Gambar-1d Status Register ATmega8535

Penjelasan :

• Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis

interupsi.

• Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai

sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat

disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin

kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.

• Bi5 >>> H (Half Cary Flag)

• Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag

V (komplemen dua overflow).

• Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung

operasi matematis.

• Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis

menghasilkan bilangan negatif.

• Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis

menghasilkan bilangan 0.

• Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan

carry.

SISTEM MINIMUM ATmega8535

Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang

diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa

dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.

Gambar-1e Sistem Minimum ATmega8535

Page 11: Alat bantu komunikasi tunawicara

8

2.2 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai

bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar

komputer.. LCD berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk

menampilkan status kerja alat.

Fitur LCD 16 x 2

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

Gambar-2 Bentuk Fisik LCD 16 x 2

Fungsi Pin-Pin LCD

Modul LCD berukuran 16x2 (dengan fasilitas backlighting) memiliki 16 pin

yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan

fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk

menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi

pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.

Tabel 2 Konfigurasi pin LCD 16x2

Page 12: Alat bantu komunikasi tunawicara

9

Cara Kerja LCD Secara Umum

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-

bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan

DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah

parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam

pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan

sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode

4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit

(pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap

nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa

mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program

harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol

lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat

(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS

berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai

sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).

Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII

yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar

maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0)

saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam

kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari

LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status

LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang

menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur

(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6

dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode

operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode

operasi merupakan hal yang paling penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam

sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8

pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin

untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau

instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set

(RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika

bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status

eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

Page 13: Alat bantu komunikasi tunawicara

10

2.3 Keypad 4x4

Keypad matriks adalah solusi untuk inputan cukup banyak dengan

menggunakan sedikit pin mikrokontroller. Keypad matriks umumnya terdiri dari

tombol / Push Button NO (Normally Open) yang dirangkai dengan susunan baris dan

kolom sehingga membentuk matriks. Susunan matriks inilah yang menyebabkan

banyak tombol dengan mengunakan sedikit pin mikrokontroller. Susunan matriks 4

baris dan 4 kolom atau matriks 4x4 maka banyak tombol yang dicapai adalah 16

buah tombol.

Gambar-3a Bentuk fisik Keypad 4x4

Untuk mengakses keypad yang terhubung secara matriks seperti pada gambar

3 yaitu menggunakan cara sistem scanning.

Gambar-3b Konfigurasi Keypad 4x4

Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar

atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom

terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan

kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3,

ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan

sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris

dan pin kolom tersebut satupersatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang

selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya

kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu

kolom menjadi output dan baris menjadi input (disesuaikan dengan perancangan

hardwarenya).

Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena

tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu.

Page 14: Alat bantu komunikasi tunawicara

11

2.4 Bascom AVR

BASCOM-AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan / pembuatan

program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada microcontroller terutama

microcontroller keluarga AVR. BASCOM-AVR juga bisa disebut sebagai IDE

(Integrated Development Environment) yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi,

karena disamping tugas utamanya (meng-compile kode program menjadi file HEX /

bahasa mesin), BASCOM-AVR juga memiliki kemampuan / fitur lain yang berguna

sekali, contohnya :

- Terminal (monitoring komunikasi serial)

- Programmer (untuk menanamkan program yang sudah di-compile ke

microcontroller).

Gambar-4 Software BASCOM AVR

Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR

Konstruksi dari program bahasa BASIC harus mengikuti aturan sebagai berikut:

$regfile = “header”

’inisialisasi

’deklarasi variabel

’deklarasi konstanta

Do

’pernyataan-pernyataan

Loop

End

Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat

berpengaruh pada program. Pemilihan tipe data yang tepat maka operasi data menjadi

lebih efisien dan efektif.

Tabel-3 Tipe data pada BASCOM AVR

Page 15: Alat bantu komunikasi tunawicara

12

Konstanta

Konstanta merupakan suatu nilai dengan tipe data tertentu yang tidak dapat

diubah-ubah selama proses program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan

terlebih dahulu diawal program.

Contoh : Kp = 35, Ki=15, Kd=40

Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai

tertentu di dalam proses program yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

Nama dari variable terserah sesuai dengan yang diinginkan namun hal yang terpenting

adalah setiap variabel diharuskan :

- Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf,

max 32 karakter.

- Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti : $, ?, %, #, !, &, *,

(, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore.

Deklarasi

Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam suatu

program.

Contoh : Dim x As Integer (deklarasi ‘x’ bertipe data integer)

Deklarasi Konstanta

Dalam Bahasa Basic konstanta di deklarasikan langsung.

Contohnya : S = “Hello world” ‘Assign string

Deklarasi Fungsi

Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat dipanggil di manapun

di dalam program. Fungsi dalam Bahasa Basic ada yang sudah disediakan sebagai

fungsi pustaka seperti print, input data dan untuk menggunakannya tidak perlu

dideklarasikan.

Deklarasi buatan

Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh

programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :

Sub Test ( byval variabel As type)

Contohnya : Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer)

Operator

Operator Penugasan

Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa Basic berupa “=”.

Operator Aritmatika

* : untuk perkalian

/ : untuk pembagian

+ : untuk pertambahan

– : untuk pengurangan

% : untuk sisa pembagian (modulus)

Page 16: Alat bantu komunikasi tunawicara

13

Operator Hubungan (Perbandingan)

Operator hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand

atau sebuah nilai / variable, misalnya :

= ’Equality X = Y

< ’Less than X < Y

> ’Greater than X > Y

<= ’Less than or equal to X <= Y

>= ’Greater than or equal to X >= Y

Operator Logika

Operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator

hubungan. Operator logika ada empat macam, yaitu :

NOT ‘Logical complement

AND ‘Conjunction

OR ‘Disjunction

XOR ‘Exclusive or

Operator Bitwise

Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori.

Operator bitwise dalam Bahasa Basic :

Shift A, Left, 2 : Pergeseran bit ke kiri

Shift A, Right, 2 : Pergeseran bit ke kanan

Rotate A, Left, 2 : Putar bit ke kiri

Rotate A, right, 2 : Putar bit ke kanan

Page 17: Alat bantu komunikasi tunawicara

14

2.5 Multimedia Player (MP3)

MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu format

berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun bersifat lossy)

sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini

dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3 memakai

pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit yang diperlukan

dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen

suara yang tidak terdengar oleh manusia.

Gambar-5 Contoh Bentuk fisik MP3 Player

MP3 memakai sebuah transformasi hybrid untuk mentransformasikan sinyal pada ranah

waktu ke sinyal pada ranah frekuensi:

- Filter polyphase quadrature 32-band

- 36 atau 12 MDCT (modified discrete cosine transform), dengan ukuran dapat dipilih

secara independen untuk sub-band 0…1 dan 2…31

- Postproses aliasing reduction

Standar MPEG-1 tidak menspesifikasikan secara spesifik cara melakukan encode

MP3. Sebaliknya, algoritma decode serta format file didefinisikan secara spesifik. Yang

ingin mengimplementasikan encoder MP3 harus membuat sendiri algorima untuk

menghilangkan bagian dari informasi pada file audio asal (atau pada representasi MDCT

pada ranah frekuensi).

Karena itu, maka cara encode setiap encoder MP3 berlainan dan menghasilkan

kualitas hasil yang berlainan juga. Hal yang harus diperhatikan adalah dari semua

encoder yang ada, terdapat encoder yang bagus untuk bitrate tinggi maupun encoder

yang bagus untuk bitrate rendah.

MP3 mempunyai beberapa batasan/limit:

- Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate

yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang

memiliki bit rate tinggi).

- Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal

suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.

- Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi

efisiensi coding.

- Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.

- Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.

- Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk

gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti

LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada

MP3 player untuk mengatasi hal itu.

Page 18: Alat bantu komunikasi tunawicara

15

BAB III

PERENCANAAN & PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Blok Sistem

a. Sub- blok Output Visual

b. Sub-blok Rangkaian MP3

SPI

KEYPAD 4x4

ATmega8535

LCD

Push Button MP3

Player Speaker

KEYPAD 4x4 ATmega8535 LCD

Push Button

Microcontroller Speaker

SD Card

Audio Decoder

D/A Converte

r

Page 19: Alat bantu komunikasi tunawicara

16

3.2 Flowchart Alat

START

KEYPAD

Mikrokontroller

LCD

Tulis Lagi ?

END

PILIHAN VISUAL / AUDIO

TENTUKAN ALAMAT

MP3

SPEAKER

YA

TIDAK

PutarREKAMAN ?

Ya

Tidak

Gambar-6a FlowChart AVCOM

3.3 Alat dan Komponen

Tabel-4 Alat dan Komponen yang digunakan

No Komponen yang digunakan Spesifikasi Qyt (unit)

1 Atmega8535 1

2 Keypad 4x4 1

3 LCD 16x2 1

4 LED 5mm 2

5 Resistor 330 1

6 Potensiometer 25k 1

7 Speaker 4 Ω 1

8 Baterai 9V 1

9 Socket Baterai 9V 1

10 Push Button 3

11 Switch ON/OFF 1

12 Socket IC Atmega8535 40 pin 1

13 Header 8x2 1

14 Header 2x2 1

15 Header 6x2 1

16 MP3 Player 1

Page 20: Alat bantu komunikasi tunawicara

17

3.4 Skematik

Skematik ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09

Gambar-6b Schematic AVCOM

- Sub-blok MP3

Kami menggunakan MP3 yang siap Pakai dengan rangkaian sebagai berikut :

Gambar-6c Bentuk Fisik dan Rangkaian MP3

Page 21: Alat bantu komunikasi tunawicara

18

3.5 Desain PCB

Layout PCB ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09

Gambar-6d Layout PCB AVCOM

3.6 Perancangan Mekanik

Gambar-6e Desain Mekanik

Page 22: Alat bantu komunikasi tunawicara

19

3.7 Prinsip kerja rangkaian

a. Blok Output Visual

Pada bagian blok output visual prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan

keypad 4x4 sebagai input yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroller

ATmega8535 yang sebelumnya telah diprogram dan dikeluarkan ke LCD.

Gambar-7a Konfigurasi Keypad 4x4

Pada alat ini digunakan Metode scanning keypad yaitu mendeteksi hubungan

pin baris dan kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-

persatu. Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar

atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom

terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan

kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3,

ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan

sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris

dan pin kolom tersebut satu persatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang

selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya

kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu

kolom menjadi output dan baris menjadi input.

b. Blok Output Audio

Pada bagian blok output Audio prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan

Push Button sebagai input yang kemudian akan diproses oleh Rangkaian MP3 dan

dikeluarkan ke Speaker, terdapat 3 button yaitu next, play/pause dan previous.

Tombol next berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya, tombol

previous berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman sebelumnya dan tombol

play/pause untuk memainkan rekaman atau menghentikan sementara rekaman.

Digunakan SD card untuk media penyimpan file rekaman, untuk mengakses

SD Card dengan microcontroller maka digunakan komunikasi SPI(Serial Peripheral

Interface). IC STA013 sebagai Audio Decoder yang menerima input data dari Serial

Input Interface dan sinyal outputnya adalah stereo yang terhubung langsung ke D/A

converter (CS4334) yang outpunya terhubung dengan speaker sebagai keluaran audio.

Page 23: Alat bantu komunikasi tunawicara

20

3.8 Rencara Anggaran dan Jadwal Kegiatan

Tabel 5 Estimasi Biaya

No Bahan yang digunakan Spesifikasi Harga

(RP)

Qyt

(buah)

Jumlah

(RP)

1 ATmega8535 42.500 1 42.500

2 Keypad 4x4 20.000 1 20.000

3 LCD 16*2 45.000 1 45.000

4 LED 5mm 300 2 600

5 Resistor 330 100 1 100

6 Potensiometer 25k 500 1 500

7 Speaker 4Ω 20.000 1 20.000

8 Baterai 9V 10.000 2 10.000

9 Socket Baterai 9V 1.000 1 1.000

10 Push Button 500 3 1.500

11 Switch ON/OFF 1000 1 1.000

12 Socket IC Atmega8535 40 pin 500 1 500

13 Header 8x2 300 1 300

14 Header 2x2 300 1 300

15 Header 6x2 300 1 300

16 MP3 Player 30.000 1 30.000

Jumlah Rp. 174.200

Tabel-6 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan Maret Bulan April Bulan Mei Bulan Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mencari dan

menetukan judul X

2. Pembuatan proposal X

3. Pembelian

Komponen X X

4. Simulasi di

protoboard X X

5. Desain layout PCB X X X 6. Produksi PCB X X 7. Assembling

komponen,

penyolderan X X X

8. Desain packaging X X X

9. Pembuatan/cetak

packaging X X

10. Dokumentasi

berbentuk laporan

dan presentasi X X X X

Page 24: Alat bantu komunikasi tunawicara

21

BAB IV

HASIL DAN ANALISA DATA

4.1 Hasil Relisasi Alat

Berdasarkan bab sebelumnya perancangan alat terdiri dari desain mekanik,

rangkaian elektronika, dan pemograman. Berikut merupakan penjelasan terkait hasil

dari reliasi perancangan alat.

4.1.1 Realisasi Rangkaian elektronika

Layout PCB

Keterangan :

- Bahan : FR04

- Ukuran 8.5 x 5.5 (cm)

Assembling Komponen pada Box

Page 25: Alat bantu komunikasi tunawicara

22

4.1.2 Realisasi mekanik

Tampak Depan

Tampak Atas

Tampak Samping Kanan

Tampak Samping Kiri

- Keterangan :

a. Dimensi : Panjang : 14.5 cm

Lebar : 9 cm

Tinggi : 5 cm

b. Bobot : 470 gram

Page 26: Alat bantu komunikasi tunawicara

23

4.1.3 Listing program

Menggunakan software BASCOM AVR dan Khazama Compiler

$regfile = "8535def.dat"

$crystal = 2500000

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5

= Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7,

Portc.2 , Rs = Portc.0

Config Lcd = 16 * 2

Cursor Off

Cls

Lcd " Masukkan Kata"

Dim Pos As Byte

Dim Kodetombol1 As Byte

Dim Kodetombol2 As Byte

Dim Kodetombol3 As Byte

Dim Kodetombol4 As Byte

Dim Kodetombol5 As Byte

Dim Kodetombol6 As Byte

Dim Kodetombol7 As Byte

Dim Kodetombol8 As Byte

Dim Kodetombol9 As Byte

Dim Kodetombol0 As Byte

Dim Kodetombolbintang As Byte

Dim Kodetombolpagar As Byte

Dim Kodetombol_a As Byte

Dim Kodetombol_b As Byte

Dim Kodetombol_c As Byte

Dim Kodetombol_d As Byte

Dim Kodetombol_e As Byte

Dim Karakter As String * 1

Dim Teks As String * 16

Dim Record As String * 16

Dim Record2 As String * 16

Dim Button As String * 8

Do

Gosub Scan_keypad

Loop

Entri:

If Kodetombolbintang = 1 Then

Teks = Teks + Karakter

Cls

Locate 2 , 3

Lcd Teks

Kodetombolbintang = 0

End If

Waitms 100

Return

Back:

If Kodetombol0 = 1 Then

Teks = ""

Cls

Locate 2 , 3

Lcd Teks

Kodetombol0 = 0

End If

Waitms 100

Return

Scan_keypad:

Do

'KOLOM 1

Porta = &B11101111

If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol1 = Kodetombol1 + 1

If Kodetombol1 = 1 Then

Karakter = "*"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 2 Then

Karakter = "+"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 3 Then

Karakter = "&"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 4 Then

Karakter = "0"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol1 = 0

Page 27: Alat bantu komunikasi tunawicara

2

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol4 = Kodetombol4 + 1

If Kodetombol4 = 1 Then

Karakter = "A"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 2 Then

Karakter = "B"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 3 Then

Karakter = "C"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 4 Then

Karakter = "2"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol4 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol7 = Kodetombol7 + 1

If Kodetombol7 = 1 Then

Karakter = "D"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 2 Then

Karakter = "E"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 3 Then

Karakter = "F"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 4 Then

Karakter = "3"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol7 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombolbintang = 1

Gosub Entri

End If

'KOLOM 2

Porta = &B11011111

If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol2 = Kodetombol2 + 1

If Kodetombol2 = 1 Then

Karakter = "!"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 2 Then

Karakter = "?"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 3 Then

Karakter = "."

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 4 Then

Karakter = ","

Locate 1 , 3

Page 28: Alat bantu komunikasi tunawicara

3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 5 Then

Karakter = "@"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 6 Then

Karakter = "1"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol2 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol5 = Kodetombol5 + 1

If Kodetombol5 = 1 Then

Karakter = "J"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 2 Then

Karakter = "K"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 3 Then

Karakter = "L"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 4 Then

Karakter = "5"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol5 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol8 = Kodetombol8 + 1

If Kodetombol8 = 1 Then

Karakter = "M"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 2 Then

Karakter = "N"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 3 Then

Karakter = "O"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 4 Then

Karakter = "6"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol8 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol0 = Kodetombol0 + 1

If Kodetombol_c = 1 Then

Karakter = " "

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

End If

Gosub Back

End If

'KOLOM 3

Porta = &B10111111

If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol3 = Kodetombol3 + 1

Page 29: Alat bantu komunikasi tunawicara

4

If Kodetombol3 = 1 Then

Karakter = "G"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 2 Then

Karakter = "H"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 3 Then

Karakter = "I"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 4 Then

Karakter = "4"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol3 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol6 = Kodetombol6 + 1

If Kodetombol6 = 1 Then

Karakter = "T"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 2 Then

Karakter = "U"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 3 Then

Karakter = "V"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 4 Then

Karakter = "8"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol6 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol9 = Kodetombol9 + 1

If Kodetombol9 = 1 Then

Karakter = "W"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 2 Then

Karakter = "X"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 3 Then

Karakter = "Y"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 4 Then

Karakter = "Z"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 5 Then

Karakter = "9"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol9 = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol_e = Kodetombol_e + 1

If Kodetombol_e = 1 Then

Record = "list Rekaman :"

Teks = "1.Slmt Pagi"

Record2 = "2.Slmt Siang"

Page 30: Alat bantu komunikasi tunawicara

5

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Waitms 333

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Teks

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 2 Then

Record = "3.Slmt Malam"

Record2 = "4.Apa Kabar?"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 3 Then

Record = "5.Baik"

Record2 = "6.Tidak Baik"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 4 Then

Record = "7.Ya"

Record2 = "8.Tidak"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 5 Then

Record = "9.Sampai Jumpa"

Record2 = "10.Terimakasih"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Kodetombol_e = 0

End If '

Gosub Entri

End If

'-------

'KOLOM 4

Porta = &B01111111

If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol_a = Kodetombol_a + 1

If Kodetombol_a = 1 Then

Karakter = "P"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 2 Then

Karakter = "Q"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 3 Then

Karakter = "R"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 4 Then

Karakter = "S"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 5 Then

Karakter = "7"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol_a = 0

End If

Gosub Entri

Page 31: Alat bantu komunikasi tunawicara

1

End If

If Pina.1 = 0 Then

Kodetombol_b = Kodetombol_b + 1

If Kodetombol_b = 1 Then

Karakter = " "

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd "Spasi"

Kodetombol_b = 0

End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol_c = Kodetombol_c + 1

If Kodetombol_c = 1 Then

Record = "Made By:"

Teks = "Muflih A.N"

Record2 = "Irwan Fuzi S"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Record

Waitms 333

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Teks

Locate 2 , 3

Lcd " "

Locate 2 , 3

Lcd Record2

Kodetombol_c = 0

End If

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol_d = Kodetombol_d + 1

If Kodetombol_d = 1 Then

Karakter = "#"

Locate 1 , 3

Lcd " "

Locate 1 , 3

Lcd Karakter

Kodetombol_d = 0

End If

End If

Loop

End

Page 32: Alat bantu komunikasi tunawicara

2

4.2 Metodologi Analisis Data

Metode yang digunakan dalam Analisis data Alat ini adalah sebagai berikut :

- Pengambilan Sampel

- Analisa Sistem

- Pengujian

Pengambilan Sampel Metode ini efektif dilakukan untuk menguji suatu sistem dengan banyak sub-

sistem dengan karakteristik yang sama yaitu dengan mengambil salah satu sample

sistem/sub sistem yang akan diuji dan hasil pengujian salah satu sistem/sub sistem ini

mewakili sistem/sub sistem yang lain.

Analisa Sistem Analisa sistem dilakukan untuk menjamin keselarasan program (software) dengan

hardwarenya agar Alat ini dapat bekerja secara efektif. Analisa yang dilakukan

diantaranya database alamat memori tempat penyimpanan rekaman audio dan koneksi

antara keypad dengan LCD.

Pengujian Tahap ini merupakan proses terakhir dari pembuatan Alat Bantu Komunikasi

Tunawicara dengan Output Audiovisual ini. Proses pengujian diperlukan untuk

menjamin kehandalan dan kesesuaian alat sebelum digunakan user.

4.3 Hasil Pengujian

Gambar-8 Alat Bantu Komunikasi Tunawicara Yang Akan Diuji

Spasi

Speaker

LCD

Keypad

Switch

ON/OFF

Next

Play/Pause

Previous

Enter

Clear all

List rekaman

Page 33: Alat bantu komunikasi tunawicara

3

Tabel-7 Hasil Pengujian dalam Kondisi Tertentu

Kondisi Hasil Pengujian

Sw-2 (Baris-1, Kolom-3) ditekan 1x

- “A” Sw-2 ditekan 1x

- “K” Sw-6 ditekan 2x

- “U” Sw-10 ditekan 2x

- ENTER Sw-4 ditekan dan teks-

“AKU” diposisikan pada baris ke-2

- Spasi Sw-14 ditekan 1x

- ENTER SW-4 ditekan sehingga

terdapat spasi setelah teks “AKU”

- “A” Sw-2 ditekan 1x

- ENTER SW-4 ditekan sehingga

terdapat karakter “A” setelah spasi.

- “!” Sw-1 ditekan 2x

- ENTER SW-4 ditekan sehingga

terdapat karakter “!” setelah karakter

“A”

- Clear all Sw-8 ditekan sekali

sehingga layar LCD bersih (teks yang

ditampilkan sebelumnya hilang)

- Push Button Next ditekan 1x Play

Pada speaker terdengar :

“Selamat Pagi”

- Push Button Next ditekan 3x Play

Pada speaker terdengar :

“Selamat Malam”

Page 34: Alat bantu komunikasi tunawicara

4

Pada Tabel-5 diatas hanya beberapa kondisi output visual (sebagai sampel) saja yang

dapat ditampilkan pada laporan ini dikarenakan banyaknya input dan output kemungkinan

dari keypad yaitu 16 tombol yang masing-masing tombol memiliki kemungkinan 4

karakter yang dapat ditampilkan sehingga outputnya yaitu 16 x 4 = 64 output. Sedangkan

untuk hasil lengkap output audio adalah sebagai berikut :

Tabel-8 Hasil Lengkap Pengujian Output Audio

Button Next

ditekan –

(kali)

Output Audio yang

diharapkan

Output Audio

Sebenarnya (test)

Hasil

1 “Selamat Pagi” “Selamat Pagi” Sesuai

2 “Selamat Siang” “Selamat Siang” Sesuai

3 “Selamat Malam” “Selamat Malam” Sesuai

4 “Apa Kabar” “Apa Kabar” Sesuai

5 “Baik” “Baik” Sesuai

6 “Tidak baik” “Tidak baik” Sesuai

7 “Ya” “Ya” Sesuai

8 “Tidak” “Tidak” Sesuai

9 “Terimakasih” “Terimakasih” Sesuai

10 “Sampai Jumpa” “Sampai Jumpa” Sesuai

4.4 Analisis Sistem

4.4.1 Analisa Program

Meng-inisialisasi nama file register yang digunakan, mengatur frekuensi crystal

internal, dan mengkonfigurasikan pin-pin LCD yang terhubung ke

microcontroller.

Meng-inisialisasi variable

dapat sebagai byte, string

ataupun integer.

Menentukan panjang

maksimal karakter yang

dapat ditulis/disimpan

pada setiap variabel.

Page 35: Alat bantu komunikasi tunawicara

5

Meng-eksekusi Sub routine Scan_Keypad

Routine Scan_keypad

Sub Routine Entri

Set Kolom ke-1 (keypad 4x4) sebagai input

Instruksi decision, apabila button pada Kolom-1, baris-1 pada keypad ditekan 1x maka akan ditampilkan karakter ‘*’ pada LCD, jika ditekan 2x akan ditampilkan karakter ‘+’ dan begitu juga seterusnya. Apabila diklik 4x maka program akan men-set kembali bahwa variable Kodetombol1 = 0 sehingga terjadi looping.

Meng-eksekusi sub routine Entri

Jika Tombol Entri ditekan maka karakter akan diposisikan pada baris ke 2 dan kolom ke 3 sebagai awal penulisan dan subroutine ini bekerja setiap saat.

Page 36: Alat bantu komunikasi tunawicara

6

Sub routine Back

4.4.2 Menampilkan Karakter ASCII Pada LCD

Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed),

13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)

Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9),

karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{})

Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini

umumnya untuk kode-kode grafik

Kode ASCII yang bernilai dari 0 sampai dengan 31 dinamakan kode control,

sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan.

Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode

ASCII yang lain dapat dilihat tabel dibawah ini :

Berfungsi membersihkan layar LCD (teks maupun karakter dihapus dari LCD)

Page 37: Alat bantu komunikasi tunawicara

7

Setiap kode ASCII dikonversi ke bilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang terdiri dari

bit ‘0’ dan bit ‘1’. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima (LCD) akan dikodekan

kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks

aslinya. Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan

“lidya”. Maka setiap huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.

Gambar-9 Pengalamatan LCD

Kode ASCII untuk setiap huruf :

– l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama)

– i = 105 = 0110 1001

– d = 100 = 0110 0100

– y = 121 = 0111 1001

– a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)

Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks

aslinya. Asumsikan pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima (LCD) akan diterima

kode-kode bit 01101101 01101001 01110010 01101001 01101011

Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit.

0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)

0111 1001 = 121 = y

0110 0100 = 100 = d

0110 1001 = 105 = i

0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)

Maka diterjemahkan bahwa pesannya adalah kata “lidya”

Page 38: Alat bantu komunikasi tunawicara

8

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan

pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai

berikut :

Alat Bantu Komunikasi Tunawicara ini memiliki 2 output yaitu Visual dan

Audio. Dengan memasukkan input dari keypad 4x4 maka input akan diproses oleh

microcontroller dan dikeluarkan ke LCD berupa karakter dan teks.

Untuk output audio telah disediakan 10 rekaman audio yang berupa kata-kata

percakapan sehari-hari dan disimpan pada SD Card dan dapat diputar dengan

menekan push button “Play”, untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya

maka digunakan button “next” sedangkan untuk memindahkan rekaman ke rekaman

sebelumnya dapat digunakan button “pevious”.

Keterbatasan alat ini yaitu hanya mampu menampilkan 16 karakter pada 2

baris dan hanya terdapat beberapa rekaman yang dapat dikeluarkan sebagai output

audio.

5.2 Saran

Untuk perbaikan alat ini di masa depan maka akan lebih baik bila digunakan

lcd dengan dimensi yang lebih besar sehingga dapat menampilkan karakter dan teks

yang lebih banyak, selain itu diharapkan alat ini mampu mengkonversi teks menjadi

suara secara langsung dan tanpa keterbatasan output suara yang mampu dikeluarkan

oleh speaker.

Page 39: Alat bantu komunikasi tunawicara

9

DAFTAR PUSTAKA

http://indo-robotic.blogspot.co.id/2014/02/mengakses-isd256090120-dengan-avr.html,

diakses pada tanggal 01 Maret 2016

http://blog.adisanjaya.com/2015/03/menggunakan-keypad-4x4-untuk-mengetik.html, diakses

pada tanggal 02 Maret 2016

http://documents.mx/documents/7105040018-pengubah-teks-ke-suara.html, diakses pada

tanggal 04 Maret 2016

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin disabilitas, diakses

pada tanggal 06 Maret 2016

http://paper-saver.blogspot.co.id/2009/05/data-penggunaan-kertas.html, diakses pada tanggal

06 Maret 2016

http://baskarapunya.blogspot.co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html,diakses

pada tanggal 10 Juni 2016

http://sir.stikom.edu/207/6/BAB%20III.pdf ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/ ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://fiandstory.blogspot.co.id/2011/05/cara-kerja-keypad-4x4.html, diakses pada tanggal 14

Juni 2016

https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09/mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr/,

diakses pada tanggal 14 Juni 2016

http://www.microcontroller-project.com/16x2-lcd-working.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2016