ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

122
TESIS ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA DI KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT HARYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Transcript of ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

Page 1: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

TESIS

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIFOLEH IBU BEKERJA DI KOTA MATARAM

NUSA TENGGARA BARAT

HARYANI

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

Page 2: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

iv

TESIS

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIFOLEH IBU BEKERJA DI KOTA MATARAM

NUSA TENGGARA BARAT

HARYANI

NIM 1292161024

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

Page 3: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

ii

TESIS

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIFOLEH IBU BEKERJA DI KOTA MATARAM

NUSA TENGGARA BARAT

Tesis untuk Memperoleh Gelar MagisterPada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pascasarjana Universitas Udayana

HARYANI

NIM 1292161024

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

Page 4: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL: 3 Juli 2014

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro., PA(K) dr. Luh Putu Lila Wulandari, MPHNIP. 19461231196902001 NIP. 197806272003012002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Magister DirekturIlmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana

Program Pascasarjana Universitas Udayana,Universitas Udayana,

Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH Prof. Dr. dr. A. A Raka Sudewi, Sp. S (K)NIP. 194810101977021001 NIP. 194810101977021001

Page 5: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

iv

Tesis Ini Telah DiujiTanggal: 3 Juli 2014

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK RektorUniversitas Udayana, No: 2060/UN14.4/HK/2014 Tanggal: 3 Juli 2014

Ketua : Prof. Dr. Dr. Mangku Karmaya, M. Repro., PA (K)

Anggota :1. dr. Luh Putu Lila Wulandari, MPH2. Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And3. Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si4. Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes

Page 6: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

v

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT

NAMA : Haryani

NIM : 1292161024

PROGRAM STUDI : Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

JUDUL TESIS : ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIFOLEH IBU BEKERJA DI KOTA MATARAM NUSATENGGARA BARAT

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di

kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya

bersedia menerima sangsi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 3 Juli 2014Yang Membuat Pernyataan,

HaryaniNIM. 1292161024

Page 7: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyeselesaikan tesis yang berjudul “Alasan Tidak

Diberikan ASI Eksklusif Oleh Ibu Bekerja Di Kota Mataram Nusa Tenggara

Barat” ini tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. dr.

Mangku Karmaya, M. Kes. Repro sebagai pembimbing I yang telah penuh

perhatian telah memberi dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama

penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini.

Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Ibu dr. Luh Putu

Lila Wulandari, MPH sebagai pembimbing II yang telah dengan penuh perhatian

dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana

Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut Suatika, SpPD(KEMD) atas kesempatan dan fasilitas

yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan

terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Udayana yang dijabat oleh Ibu Prof.Dr.dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S(K)

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa

Program Magister pada Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.dr. Dewa Nyoman Wirawan,

MPH selaku ketua PS MIKM UNUD. Pada kesempatan ini, penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS MIKM UNUD, Kordinator

Peminatan KIA-Kespro PS MIKM UNUD dan semua para dosen dan staf PS

MIKM UNUD. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para

penguji tesis ini, yaitu Bapak Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, MSc, Sp.And, Ibu Dr.

dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si dan Ibu Dr. Luh Seri Ani, SKM, M.Kes

yang telah memberikan masukan dan koreksi. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Wali Kota Mataram dan Bapak Kepala BAPPEDA Kota

Mataram yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di Kota Mataram.

Page 8: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

vii

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi dan Kopertis Wilayah Bali dan Nusa Tenggara melalui

Program BPPS di Jakarta dan juga Civitas Akademika STIKES Yarsi Mataram,

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan finansial sehingga meringankan

beban penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru, mulai dari SD sampai

perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang

telah mengasuh dan membesarkan penulis hingga seperti sekarang ini. Akhirnya

penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada suami tersayang (Alm)

Muhammad Matrapi Sibawae, SH., serta anak-anak tersayang Rudinal Muhtar

Sibawae dan Nauril Qolby Hasniah dan keluargaku, yang dengan penuh

pengorbanan telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk lebih

berkonsentrasi dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis

ucapkan kepada seluruh informan yang membantu terlaksananya proses penelitian

khusunya dalam pengambilan data penelitian. Terima kasih juga penulis ucapkan

kepada teman-teman yang telah memberikan dukungannya sehingga tesis ini

dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Denpasar,

Haryani

Page 9: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

viii

ABSTRAK

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJADI KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan ibu bekerja tidakmemberikan ASI eksklusif pada bayinya dan hal-hal yang menghambat di dalampemberiannya di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Cakupan ASIeksklusif di Kota Mataram tahun 2011 sebesar 50,68%, namun pencapaiantersebut masih di bawah target Nasional yaitu sebesar 80% .

Metodelogi : Studi ini menggunakan rancangan kualitatif denganpendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini denganmenggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam(indepth interview). Sumber informasi terdiri dari dua yaitu informan kunci daninforman lain. Jumlah sampel ditentukan oleh ”tersaturasinya” data daripernyataan sumber informan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakanadalah pedoman FGD, pedoman wawancara mendalam, kaset, alat perekam, bukucatatan dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan tidak diberikanya ASI Ekslusifoleh ibu yang bekerja antara lain karena adanya rasa malas dari ibu, beban kerjayang tinggi, waktu cuti terbatas, sarana prasarana yang kurang dan tuntutankebutuhan ekonomi keluarga. Sedangkan hal-hal yang menghambat ibu bekerjadidalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya dipengaruhi oleh berbagaimacam faktor seperti : faktor ekonomi, faktor fisik ibu, faktor psikologis danfaktor kurangnya sarana dan prasarana pendukung, serta meningkatnya promosisusu formula.

Simpulan penelitian ini adalah alasan ibu bekerja tidak memberikan ASIeksklusif pada bayinya karena rasa malas, beban kexrja, waktu cuti terbatas,sarana dan prasarana kurang dan tuntutan ekonomi. Sedangkan hal yangmenghambat pemberian ASI tersebut adalah faktor ekonomi, keadaan fisik ibu,psikologis, sarana prasarana pendukung dan peningkatan promosi susu formula.

Kata Kunci : ASI Eksklusif, Ibu Bekerja, Alasan Tidak Diberikan ASI Eksklusif.

Page 10: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

ix

REASONS BEHIND NON-EXCLUSIVE BREASTFEEDING BYWORKING WOMEN, MATARAM

WEST NUSA TENGGARA (NTB) PROVINCE

ABSTRACT

Statictics of exclusive breastfeeding in Mataram 2011 to 50.68%, and thenthe proportion low targets for national for breasfeeding exlusivity to 80%. Thepurpose of this study was to determine why working mothers choose to notexclusively breast feed their infants in Mataram, NTB.

The study used a qualitative design with a phenomenological approach.Data collection in this study involved 2 Focus Group Discussions comprising of10 and 11 respondents (husbands, in-laws, mother’s family, healthcare provider,workplace representatives, religious and community leaders) and in-depthinterviews with 9 working women. In this study, the instruments used were FGDguidelines, in-depth interview guides, cassettes, tape recorder, notebook anddocumentation.

Study findings indicated that the primary reason for working women to notexclusively breastfeed, because of a lack of individual motivation, pressures of ahigh workload, lack of permitted time off, lack of infrastructure and concernsabout losing employment due to time off. Obstacles included fear of losingemployment, maternal physical factors (low/no milk production), psychologicalfactors (stress/anxiety/frustration), lack of facilities and supporting infrastructure,and the constant promotion of infant formula.

The predominant reasons behind non-exclusive breastfeeding were lack ofpersonal motivation, high workload, lack of permitted time off, lack of supportinginfrastructure and fear of losing employment.

The external obstacles for providing exclusive breastfeeding were economicfactors, the mother’s ability to produce milk, psychological factors, lack ofsupporting infrastructure and the increasing promotion of infant formula.

Keywords: exclusive breastfeeding, working women, reasons, obstacles, NTB.

Page 11: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. i

PRASYARAT GELAR.................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS................................................... iv

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT .............................................. v

UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 6

1.3 Tujuan ...................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................. 6

1.4 Manfaat .................................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Akademik ..................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................... 7

Page 12: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN .................................................................. 8

2.1 Kajian Pustaka ......................................................................... 8

2.2 Konsep Penelitian .................................................................... 21

2.2.1 ASI Eksklusif ............................................................... 21

2.2.2 ASI Non Eksklusif ...................................................... 21

2.2.3 Ibu Bekerja................................................................... 21

2.3 Landasan Teori ........................................................................ 22

2.3.1 Teori Lawrence Green ................................................. 22

2.3.2 Teori WHO 1998.......................................................... 22

2.3.3 Teori Kurt Lewin ........................................................ 23

2.4 Model Penelitian ...................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25

3.1 Pendekatan Penelitian .............................................................. 25

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 26

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 26

3.3.1 Populasi ......................................................................... 26

3.3.2 Sampel ............................................................................ 27

3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 27

3.4.1 Jenis Data........................................................................ 27

3.4.2 Sumber Data ................................................................... 28

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................ 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

3.6.1 Cara Pengumpulan Data ................................................. 29

Page 13: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xii

3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data........................................... 29

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data ............................................ 31

3.7.1 Pengolahan Data ............................................................ 31

3.7.2 Analisis Data ................................................................... 31

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data .................. 32

3.9 Keabsahan Data ........................................................................ 33

3.10 Etika Penelitian ....................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 35

4.1 Gambaran Umum Kota Mataram ............................................. 35

4.2 Karakteristik Informan ............................................................. 37

4.3 Hasil Penelitian ......................................................................... 38

4.3.1 Alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya ............................................................................ 38

4.3.1.1 Pernyataan dari informan lain ........................... 38

4.3.1.2 Pernyataan dari informan kunci .......................... 44

4.3.2 Hambatan ibu bekerja dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayinya ................................................... 50

4.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 53

5.1 Simpulan ................................................................................... 53

5.2 Saran ......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 55

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 61

Page 14: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Wawancara Mendalam .............................. 37

Tabel 4.2 Karakteristik Informan FGD pertama ........................................... 38

Tabel 4.3 Karakteristik Informan FGD kedua ............................................... 38

Page 15: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian tentang Alasan Ibu Bekerja TidakMemberikan ASI Eksklusif pada Bayinya Di Kota MataramProvinsi Nusa Tenggara Barat .................................................... 24

Page 16: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xv

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu IbuBPS : Badan Pusat StatistikDisdikpora : Dinas Pendidikan dan Olah RagaFGD : Focus Group DiscusionKemenkes : Keputusan Menteri KesehatanMP-ASI : Makanan Pendamping Air Susu IbuNCI : National Cancer InstituteNTB : Nusa Tenggara BaratOR : Odd RatioPP-ASI : Peraturan Pemerintah tentang Air Susu IbuPNS : Pegawai Negeri SipilSDKI : Survey Demografi dan Kesehatan IndonesiaTOGA : Tokoh AgamaTOMA : Tokoh MasyarakatUNICEF : United Nations Children’s FundUNUD : Universitas UdayanaUSA : United States AmericanUSAID : United States Agency for International DevelopmentWHO : World Health Organization

Page 17: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan........................................................................ 61

Lampiran 2 Informed Consent ..................................................................... 62

Lampiran 3 Pedoman FGD Untuk informan lain yaitu suami, mertua,keluarga, kader, pimpinan, TOGA dan TOMA........................ 63

.Lampiran 4 Pedoman wawancara mendalam untuk ibu bekerja

yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. .............. 71

Lampiran 5 Hasil Pengolahan data FGD dan wawancara mendalam.......... 76

Lampiran 6 Keterangan Kelaikan Etik ....................................................... 104

Lampiran 7 Ijin Rekomendasi Dari BAPPEDA Kota Mataram .................. 105

Page 18: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui adalah suatu proses alamiah dan merupakan salah satu tugas

dalam perawatan kesehatan anak (bayi), namun pada kenyataannya tidak semua

ibu dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik,tidak berhasil menyusui atau

menghentikan menyusui lebih dini. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada

kesehatan bayi tetapi pada beberapa perempuan juga dapat menganggu konsep

diri sebagai ibu, karena tidak dapat berperan optimal dalam perawatan kesehatan

bayinya. Gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan konsep diri yang dialami

perempuan pada usia produktif sering berhubungan dengan perannya sebagai

isteri,ibu dan pekerja (Hamid,1998)

ASI memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan dan

kelangsungan hidup bayi karena ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi.

ASI adalah pilihann makanan yang tepat ubtuk bayi, karena bayi yang diberikan

akan membuat bayi jarang menderita penyakit dan terhindar dari kurang gizi

dibandingkan dengan bayi yang diberi susu lainnya (Bobak, 2000; Prakoso, 2002;

Masoara, 2003). Ibu yang menyusui secara ekslusif mempunyai kontribusi yang

cukup besar terhadap peningkatan derajat kesehatan bayi terutama menurunkan

jumlah kematian bayi (Diharjo, 1998). Oleh karena itu sangat disayangkan apabila

sesudah persalinan ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif atau bahkan

menghentikan sama sekali pemberian ASI kepada bayinya.

Page 19: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

2

Hasil pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007, dinyatakan

bahwa situasi pemberian ASI di Indonesia masih kurang memuaskan.

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tercatat bahwa

cakupan ASI ekslusif sebesar 40,2% (SDKI 2007), menurun dari kondisi tahun

2002-2003 yaitu 39,5% dari keseluruhan bayi, sementara jumlah bayi dibawah 6

bulan yang diberikan susu formula meningkat dari 16,7% (SDKI 2002-2003)

menjadi 27,9% (SDKI 2007).Dan hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa bayi

umur 0-1 bulan yang diberikan ASI dan susu lain sebesar 31,5%, umur 2 – 3

bulan sebesar 18% dan umur 4 – 5 bulan sebesar 7,6%. Ini adalah merupakan

angka yang cukup penting untuk diwaspadai dan diperhatikan.

Begitu juga dengan hasil pendataan Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa

cakupan ASI ekslusif rata-rata Nasional baru sekitar 15,3%. Data SDKI 2007

mencatat 32,4% ASI ekslusif 24 jam sebelum interview, ibu-ibu di desa lebih

banyak yang ASI ekslusif. Ibu-ibu yang berpendidikan SMA lebih sedikit (40,2%)

yang ASI eksklusif dibandingkan yang tidak berpendidikan (56%). Data yang

menarik dari DHS adalah bahwa ibu-ibu yang melahirkan ditolong oleh petugas

kesehatan terlatih, ASI ekslusifnya lebih sedikit (42,7%) dari pada ibu-ibu yang

tidak ditolong tenaga kesehatan (54,7%). (USAID, Indonesian Nutrition

Assessment Report, 2010). Data terakhir pemberian ASI ekslusif (0 - 6 bulan) di

Indonesia sebesar 61,5% (Kemenkes RI, 2012).

Beberapa faktor diduga menyebabkan bayi tidak mendapatkan ASI dengan

baik. Faktor tersebut adalah faktor karakteristik ibu, faktor bayi, lingkungan,

dukungan keluarga, pendidikan kesehatan, sosial ekonomi dan budaya (Budiharjo,

Page 20: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

3

2003).

Selain itu berdasarkan beberapa laporan studi tentang permasalahan

pemberian ASI eksklusif menemukan faktor-faktor tidak diberikannya ASI

ekslusif pada bayi adalah karena ibu sibuk bekerja, pendidikan ibu yang rendah,

gencarnya periklanan tentang penggunaan susu formula,kurangnya sekresi ASI,

persepsi tentang bayi tanpa diberi makanan tambahan akan menjadi lapar dan

pengetahuan ibu tentang ASI kurang (Kearney, 1991; Diharjo, 1998).

Tenaga kerja perempuan yang meningkat menjadi salah satu kendala

dalam mensukseskan program ASI Eksklusif, hal ini karena cuti melahirkan hanya

12 minggu, dimana 4 (empat) minggu diantaranya sering harus diambil sebelum

melahirkan (Suradi, 2003). Dengan demikian, ibu yang bekerja hanya dapat

mendampingi bayinya secara intensif hanya 2 (dua) bulan, termasuk dalam

penyusuan bayinya. Setelah itu ibu harus kembali bekerja dan sering ibu terpaksa

berhenti menyusui.

Faktor ibu bekerja sering menjadi faktor penting dalam kegagalan

menyusui. Hal ini ditunjukkan oleh hasil studi yang dilakukan Old (2000) tentang

perilaku menyusui dari 140 sampel yang terbagi 2 kelompok (75,4% kelompok

kontrol dan 73,2% kelompok intervensi) dimana ditemukan responden yang tidak

bekerja menyusui jumlahnya 3(tiga) kali responden yang bekerja dan tetap

menyusui.

Di daerah perkotaan dimana relatif lebih banyak ibu yang bekerja untuk

mencari nafkah mengakibatkan ibu tidak dapat menyusui bayinya dengan baik

dan teratur. Hal ini menjadi signifikan karena situasi tempat kerja belum

Page 21: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

4

mendukung praktik pemberian ASI, misalnya tidak tersedianya tempat memerah

dan menyimpan ASI, belum banyak tersedia atau tidak adanya tempat penitipan

bayi agar ibu pekerja dapat menyusui bayinya pada saat-saat tertentu (Tumbelaka

(1977) dalam Diharjo, 1998).

Baik di negara maju maupun negara berkembang seperti halnya di

Indonesia, ibu bekerja sering dihadapkan pada suatu masalah,dimana ia harus

meninggalkan bayinya untuk jangka waktu tertentu. Hal ini karena ibu dihadapkan

pada 2 (dua) pilihan yang dilematik yaitu tetap menyusui atau bekerja untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi namun tidak menyusui secara teratur atau tidak

sama sekali. Tentunya hal tersebut berpengaruh pada kepuasan ibu dalam

menyusui. Dilaporkan oleh Kearney (1991) bahwa bagaimanapun ada perbedaan

kepuasan psikologis dalam penyusuan bayi anatara ibu yang bekerja dan ibu yang

tinggal dirumah.

Adapun cakupan pencapaian ASI ekslusif pada tahun 2008 di Provinsi

NTB pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 28%, pada tahun 2009 sebesar 35,8%, pada

tahun 2010 49,86%. Di Kota Mataram sendiri cakupan ASI eksklusif memang

mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana pada tahun 2009 sebesar

19,12%, pada tahun 2010 sudah lebih dari 39%. Sedangkan pada tahun 2011

cakupan ASI eksklusif sebesar 50,68%. Namun pencapaian tersebut masih di

bawah target Nasional yaitu sebesar 80% setiap tahunnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohani (2010) tentang

“faktor-faktor yang meningkatkan risiko kegagalan pemberian ASI ekslusif pada

ibu bayi usia 6 – 9 bulan di Kota Mataram” di dapatkan hasil bahwa hasil empat

Page 22: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

5

variabel yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan risiko

kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-9 bulan yaitu: Ibu bekerja,

persepsi yang keliru, tingkat pengetahuan ibu kurang dan dukungan keluarga yang

kurang. Dan berdasarkan besaran nilai OR menunjukkan bahwa ibu bekerja

memiliki risiko kegagalan pemberian ASI ekslusif sebesar 10 kali lebih besar

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

Hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Sri (2008) tentang studi

fenomenologi: pengalaman menyusui eksklusif ibu bekerja di wilayah Kendal

Jawa Tengah disimpulkan bahwa praktik menyusui secara eksklusif dipengaruhi

oleh persepsi dan pemahaman serta pengetahuan ibu tentang manfaat menyusui,

pengawetan ASI dan bagaimana cara agar ASI tetap produksi secara baik.

Berbagai perasaan dapat muncul karena ibu terpaksa meninggalkan bayi dirumah,

seperti perasaan tidak tega, berat, kasihan dan rasa penyesalan karena harus

bekerja. Beberapa hambatan yang dirasakan ibu bekerja dalam praktik menyusui

secara eksklusif adalah jarak rumah yang jauh, tidak ada fasilitas ditempat kerja

agar ibu dapat menyusui bayinya.

Beberapa alasan yang membuat penulis merasa perlu untuk meneliti

masalah ini adalah masih rendahnya cakupan pencapaian ASI eksklusif dan

besarnya risiko kegagalan pada ibu bekerja serta kompleksitasnya masalah yang

ada seperti diuraikan di atas. Adanya pemahaman dan kesadaran yang masih

rendah tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi pada ibu bekerja

sangat penting untuk menentukan perencanaan pengembangan program KIA,

pengambilan kebijakan pemerintah terkait hak cuti dan dan pengadaan sarana

Page 23: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

6

prasarana pendukung bagi keberhasilan ASI eksklusif di NTB, terutama di Kota

Mataram, oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut “ Alasan apa saja dan faktor penghambat apa yang mendasari ibu bekerja

sehingga tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya di Kota Mataram

Provinsi Nusa Tenggara Barat ”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui alasan dan faktor penghambat ibu bekerja tidak

memberikan ASI eksklusif pada bayinya di Kota Mataram Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

1.3.2 Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini ingin mengetahui

1. Alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya di

Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Faktor apa saja yang menghambat ibu bekerja tidak memberikan ASI

eksklusif pada bayinya di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang alasan ibu

bekerja tidak memberikan ASI tidak eksklusif pada bayinya di Kota

Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 24: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

7

2. Sebagai acuan yang dapat digunakan untuk penelitian sejenis dan lebih

spesifik lagi tentang ASI eksklusif pada bayi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi institusi

Sebagai masukan bagi instansi Dinas Kesehatan Kota Mataram dan

Puskesmas khususnya dalam melaksanakan intervensi penyusunan

program terutama untuk peningkatan program pemberian ASI eksklusif.

2. Manfaat bagi masyarakat

Diharapkan masyarakat pada umumnya dapat meningkatkan

pengetahuannya, memperbaiki persepsi yang keliru dan keluarga dapat

memberikan dukungan yang baik kepada ibu bayi sehingga pemberian

ASI eksklusif dapat ditingkatkan.

Page 25: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 ASI Eksklusif

Menurut Purwati (2004) menyatakan bahwa ibu yang memiliki

pengetahuan kurang tentang pemberian ASI ekslusif cenderung memiliki perilaku

yang kurang baik dalam pemberian ASI ekslusif dan beranggapan makanan

pendamping ASI(susu formula) baik diberikan kepada bayinya. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Ifa dkk tahun 2011 di Kabupaten Demak disimpulkan bahwa

pengetahuan responden tentang ASI eksklusif sebagian besar dalam kategori

kurang yaitu sebanyak 45,7%. Sebagian besar tidak dapat memberikan ASI

eksklusif pada bayinya hingga usia 6 bulan yaitu sebanyak 85,7% sehingga

didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden

dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga umur 6 bulan bagi ibu yang

bekerja dengan nilai p sebesar 0,044.

Pada Tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF

memberikan/klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI

eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World Health Assembly

(WHA) dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu pemberian

ASI eksklusif selama 6 bulan dan setelah 6 bulan bayi boleh diperkenalkan

dengan makanan pendamping ASI dan ibu tetap menyusui bayinya sampai

berumur 2 tahun (Roesli, 2005)

Page 26: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

9

Pemberian makanan padat yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian

ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu tidak

ditemukan bukti yang menyokong pada pemberian makanan padat 4 atau 5 bulan

lebih menguntungkan, bahkan sebaliknya hal ini akan mempunyai dampak yang

negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk

perkembangan pertumbuhannya (Roesli, 2005).

Cox (2006) mengatakan, Bahwa dalam 48 jam kehidupannya, bayi tidak

membutuhkan air susu terlalu banyak, hanya setengah sendok teh kolostrum saat

pertama menyusu dan 1-2 sendok teh di hari kedua. Cairan kental yang sangat

sedikit tersebut akan mampu melapisi saluran pencernaan bayi dan menghentikan

masuknya bakteri ke dalam darah sehingga dapat mencegah timbulnya infeksi

pada bayi. Dan banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang

diberikan ASI lebih sedikit yang terkena infeksi jika dibandingkan dengan bayi

yang tidak diberikan ASI.

Masalah rendahnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh banyak

faktor salah satunya adalah karena masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu

mengenai pentingnya ASI, hal ini disebabkan karena kurang atau salah informasi

mengenai pentingnya manfaat ASI, banyak ibu yang merasa bahwa susu formula

lebih baik daripada ASI sehingga ibu lebih percaya bahwa susu formula bisa

menambah gizi pada bayinya padahal promosi penambahan Arachidonic Acid

(AA), Decosahexanoic Acid (DHA), Arachinoid Acid (ARA), pada susu formula

ternyata sudah terkandung dalam komposisi ASI.

Demikian juga dengan zat kekebalan tubuh (antibodi) untuk ketahanan

Page 27: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

10

tubuh bayi. Ibu juga memberikan tambahan makanan selain ASI yaitu diberi

pisang dan nasi lembut karena dengan pemberian makanan tambahan kepada

bayinya ibu merasa bayinya akan lebih tercukupi kebutuhan gizinya (Roesli,

2005). Adapun dampak jika bayi tidak diberi ASI secara eksklusif yaitu bayi akan

lebih mudah terkena resiko terjadinya penyakit infeksi seperti infeksi saluran

pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga serta

menghambat sistem kekebalan tubuh bayi dan terjadinya karies dentis (kerusakan

gigi) pada bayi (Dwi, 2009).

Alasan yang menjadi penyebab kegagalan praktek ASI eksklusif

bermacam-macam seperti misalnya budaya memberikan makanan pralaktal,

memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan

pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin

mencoba susu formula. Studi kualitatif Fikawati dan Syafiq melaporkan faktor

predisposisi kegagalan ASI eksklusif adalah karena faktor predisposisi yaitu

pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang dan faktor pemungkin penting

yang menyebabkan terjadinya kegagalan adalah karena ibu tidak difasilitasi

melakukan IMD (Fikawati, 2009)

Hasil studi kualitatif yang dilakukan oleh Farohiatul pada tahun 2011 di

Kabupaten Kudus, diperoleh hasil bahwa penyebab pemberian ASI non ekslusif

adalah pngetahuan ibu, kondisi kesehatan ibu, dukungan suami, sosial budaya

(meliputi adanya kepercayaan pemberian makanan prelaktal, anggapan yang salah

tentang kolostrum, serta anggapan tentang bayi yang menangis ketika sudah

disusui berarti bayi masih lapar dan harus diberi tambahan), adanya promosi susu

Page 28: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

11

formula terutama dari petugas kesehatan, serta adanya tanggapan positif dari ibu

terhadap susu formula dan pengaruh orang tua. Penyebab paling dominan adalah

anggapan bahwa ASI saja tidak cukup sehingga bayi masih lapar dan harus diberi

tambahan berupa susu formula atau MP-ASI.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian ASI

non eksklusif dapat berasal dari faktor ibu sendiri dari faktor dari luar. Faktor dari

dalam ibu meliputi pengetahuan, pendidikan, sikap, dari persepsi ibu tentang ASI

non eksklusif. Sedangkan faktor yang berasal dari luar adalah adanya dukungan

dari keluarga (ibu, mertua, suami) dan adanya dukungan dari tenaga kesehatan.

Persepsi ibu dari pengetahuan yang baik tentang manfaat ASI eksklusif dari

kerugian MP-ASI dini dapat mempengaruhi ibu dalam mengambil tindakan untuk

memberikan ASI eksklusif atau tidak (Afifah, 2009).

Peranan keluarga (suami, ibu mertua, ibu, dan ipar) dapat mempengaruhi

perilaku ibu untuk memberikan ASI non Eksklusif. Jika keluarga memberikan

dorongan dan arahan pada ibu untuk memberikan ASI non eksklusif, maka

kemungkinan besar ibu akan memberikan ASI non Ekslusif, demikian pula

sebaliknya jika keluarga tidak memberikan dorongan dan arahan kemungkinan ibu

akan memberikan ASI Eksklusif (Roesli, 2005).

Selain itu peranan tenaga kesehatan juga sangat penting dalam menentukan

perilaku ibu untuk memberikan ASI non eksklusif, dimana sejauh mana tenaga

kesehatan memberikan KIE yang diarahkan untuk membentuk sikap,

kemungkinan ibu akan mempunyai pengetahuan yang benar tentang ASI eksklusif

dan dengan pengetahuan yang benar maka ibu akan bisa merubah perilaku untuk

Page 29: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

12

memberikan ASI eksklusif dan ibu tidak memilih memberikan ASI non eksklusif

(susu formula) bagi bayinya (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2 Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif

2.1.2.1 Umur

Umur adalah lama hidup atau ada (sejak dilahirkan). Proses degenerasi

payudara mengenai ukuran dan kelenjar alveoli mengalami regresi yang dimulai

pada usia 30 tahun. Sehingga dengan proses tersebut payudara cenderung kurang

menghasilkan air susu. Makin tua umur seseorang maka proses-proses

perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,

bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika

berumur belasan tahun. Ibu yang umurnya lebih muda lebih banyak memproduksi

ASI dibandingkan dengan ibu- ibu yang sudah tua. (Prakoso, 2002)

2.1.2.2 Pendidikan

Berdasarkan GBHN, pendidikan adalah usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Sedangkan tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah

formal yang ditamatkan oleh seseorang. Sementara menurut Notoaatmodjo

(2003), pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Tingkat pendidikan seseorang akan

membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu

informasi. Mereka yang berpendidikan tinggi akan berbeda dengan mereka yang

berpendidikan rendah. Tingkat pendidikan seorang ibu yang rendah

Page 30: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

13

memungkinkan ia lambat dalam mengadopsi pengetahuan baru khususnya hal-hal

yang berhubungan dengan ASI Eksklusif.

2.1.2.3 Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu

hidup di luar rahim. Semakin banyak anak yang dilahirkan akan mempengaruhi

produkvitias ASI karena berhubungan dengan status kesehatan ibu dan kelelahan.

Pikiran, perasaan dan sensasi seorang ibu sangat mempengaruhi peningkatan atau

penghambat pengeluaran oksitosin yang sangat berperan dalam pengeluaran ASI

(Roesli, 2005)

2.1.2.4 Pekerjaan

Bekerja selalu dijadikan alasan tidak memberikan ASI Eksklusif pada

bayi karena ibu meninggalkan rumah sehingga waktu pemberian ASI pun

berkurang. Akan tetapi seharusnya seorang ibu yang bekerja tetap memberia ASI

secara eksklusif kepada bayinya dengan pengetahuan yang benar tentang

menyusui, perlengkapan memerah ASI, dan dukungan lingkungan kerja

(Soetjiningsih, 2004)

2.1.2.5 Kepercayaan Ibu

Menurut Notoatmodjo (2010) kepercayaan adalah komponen kognitif

dari faktor sosio-psikologis. Kepercayaan dapat bersifat rasional dan irasional.

Kepercayaan yang rasional apabila kepercayaan orang terhadap sesuatu tersebut

masuk akal. Sebaliknya seorang mempunyai kepercayaan irasional bila ia

mempercayakan air yang diberi mantera oleh dukun dapat menyembuhkan

penyakit. Kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan.

Page 31: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

14

Hal ini dimaksudkan bahwa orang percaya kepada sesuatu karena ia mempunyai

pengetahuan tentang hal itu.

2.1.2.6 Penyuluhan / Konseling di Pelayanan Kesehatan

Yang dimaksud dengan penyuluhan kesehatan adalah suatu pemberian

informasi melalui media komunikasi, informasi dan edukasi (panduan penyuluh,

2003) dalam meningkatkan penggunaan ASI, masalah utama dan prinsipil adalah

bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi yang mendukung sehingga

menambah keyakinan bahwa mereka akan dapat menyusui bayinya dengan sukses

(Soetjiningsih, 2004)

2.1.2.7 Kebijakan

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan

dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara

bertindak. Kebijakan merupakan pedoman tindakan yang paling mungkin

memperoleh hasil yang diinginkan. Kebijakan adalah aturan tertulis yang

merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat dan mengatur

prilaku yang bertujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat

(Pudjihardjo, 2007)

Bila kebijakan di Puskesmas mendukung program ASI Eksklusif maka

ASI Eksklusif selama 6 bulan lebih mudah dilaksanakan. Akan tetapi apabila

belum ada kebijakan, walaupun pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan sudah

baik terhadap praktek pemberian ASI Eksklusif, bila tidak ada kebijakan yang

mendukung akan tetap mengalami hambatan.

Page 32: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

15

2.1.2.8 Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan faktor pendukung yang pada prinsipnya

adalah suatu kegiatan baik bersifat emosional maupun psikologis yang diberikan

kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI. Seorang ibu yang tidak pernah

mendapatkan nasehat atau penyuluhan tentang ASI dari keluarganya dapat

mempengaruhi sikapnya ketika ia harus menyusui sendiri bayinya (Lubis, 2000).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asmijati (2007) menyebutkan ibu yang

mendapat dukungan keluarga memiliki kemungkinan memberikan ASI Eksklusif

6,533 kali lebih besar dibanding dengan ibu yang tidak mendapat dukungan

keluarga. Penelitian lain juga mengatakan bahwa ibu yang tidak mendapat

dukungan keluarga akan meningkatkan resiko untuk tidak memberikan ASI

Eksklusif (Mardiyanti, 2007).

2.1.2.9 Dukungan Petugas Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2003), prilaku terbentuk karena faktor pendorong

yang terwujud dalam sikap dan prilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain

yang merupakan referensi dari perilaku masyarakat. Sebagai seorang yang

dipercayai ibu-ibu dalam mengatasi masalah bayi, tenaga kesehatan hendaknya

memberikan nasehat kepada seorang ibu permulaan menyusui agar dapat

mengukuhkan kepercayaan dirinya atas kesanggupan menyusui dan bersikap

mendukung penilaian bahwa menyusui adalah suatu fungsi alamiah yang

sempurna.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahusilawane dkk tahun 2013

di Ambon. Didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan,

Page 33: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

16

mastitis, dukungan keluarga, dukungan lingkungan masyarakat, paparan media

dan penyuluhan dengan pemberian PASI(susu formula) pada bayi dibawah usai 6

bulan. Hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Rahmawati (2009) didapatkan

hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam pemberian ASI eksklusif

pada ibu menyusui di kelurahan Pedalangan kecamatan Banyumanik kota

Semarang antara lain status pekerjaan, usia ibu, dukungan petugas kesehatan dan

urutan kelahiran bayi. Dan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemberian

ASI eksklusif adalah status pekerjaan ibu dimana responden yang tidak bekerja

berpeluang untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya 4 kali lebih besar

dibanding responden yang bekerja.

2.1.3 Ibu Bekerja

Jumlah ibu bekerja di seluruh dunia mencapai 54,3 % pada tahun 2001

(OECD, 2001). Peran ganda ibu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari

nafkah semakin dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi. Menurut Bower

(2001) dalam Reynolds et. al. (2003), selain faktor ekonomi, partisipasi para ibu

di lapangan kerja juga dipengaruhi oleh faktor sosial, politik dan demografi. Pada

tahun 2000, 35% dari ibu dengan anak balita bekerja selama 31 jam atau lebih

(Reynolds et. al., 2003).

Di negara maju dan negara industri seperti Inggris dan Amerika Serikat dua

pertiga dari jumlah ibu adalah seorang pekerja. Menurut data statistik Office for

National Statistics (ONS, 2008), di Inggris terdapat 57% ibu yang memiliki anak

dengan umur di bawah lima tahun. Menurut angka statistik tersebut, di Inggris

terdapat 71% dari ibu yang memiliki anak paling muda berumur lima sampai

Page 34: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

17

sepuluh tahun merupakan seorang pekerja. Sedangkan di Amerika Serikat, 60%

wanita (35% ibu dengan anak di bawah 18 tahun dan 45% ibu dengan anak balita)

adalah seorang pekerja (AAP, 1984). Mereka yang bekerja memiliki alasan

bahwa, bekerja merupakan suatu pilihan atau suatu kebutuhan.

Berbeda dengan negara maju, seorang ibu yang bekerja demi menambah

hasil pendapatan keluarga merupakan suatu keharusan. Di negara yang sedang

berkembang seperti Indonesia tingkat kemiskinan yang semakin meningkat dan

merebaknya pengangguran menjadi salah satu alasan mengapa banyak ibu yang

bekerja (Tjaja, 2000). Didapati 29% dari populasi Indonesia di bawah garis

kemiskinan internasional pada tahun 1994-2008 (UNICEF, 2010). Menurut Data

Statistik Indonesia (2005), lebih kurang 34 juta penduduk berumur di atas 15

tahun dan berjenis kelamin perempuan adalah seorang pekerja. Sedangkan di

Sumatera Utara, menurut Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan (2010),

terdapat 35,7% wanita yang berumur 20-34 tahun adalah seorang pekerja.

Menurut data BPS kota mataram tahun 2013, di dapatkan data distribusi

perempuan dari segi jenis pekerjaan atau profesi yang dijalani, yang terbanyak

adalah ibu rumah tangga yaitu sekitar 40 %, PNS sebesar 25 % dan sisanya

adalah pegawai swasta dan pedagang yaitu sebesar 35 %.

Status ibu bekerja tentu saja memilki dampak terhadap pertumbuhan dan

perkembangan anak, khususnya anak balita. Dampak tersebut dibagi menjadi dua

yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun jika ditinjau dari segi dampak

negatif ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif adalah, terjadinya status gizi

kurang atau gizi buruk yang dialami balita sebagai akibat dari memendeknya

Page 35: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

18

durasi pemberian Air Susu Ibu (ASI) oleh ibu karena harus bekerja (Glick, 2002).

Hogart et al. (2000) dalam Reynolds (2003) juga mengatakan bahwa sekitar satu

pertiga dari ibu yang bekerja saat mengandung, kembali bekerja penuh waktu saat

anak mereka berusia 11 bulan. Mereka kembali bekerja pada saat awal kehidupan

bayi mereka, yaitu saat-saat kritis dimana perkembangan otak sedang berlangsung

dan membutuhkan ASI sebagai nutrisi utama. Rekomendasi dari WHO, ASI

eksklusif sebaiknya diberikan dalamenam bulan pertama kelahiran, diteruskan

sampai umur 1-2 tahun (Ong et al., 2001). Sedangkan rekomendasi dari The

American Academy of Pediatrics (AAP), diharapkan para ibu untuk memberikan

ASI eksklusif enam bulan setelah kelahirandan diteruskan sampai anak berumur

satu tahun. Ong et al. (2001), dalam penelitiannya mendapatkan bahwa faktor

pendidikan ibu juga mempengaruhi lamanya durasi pemberian ASI oleh ibu-ibu

yang bekerja.

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Rohani tahun 2010 di Kota

Mataram, NTB. Dari hasil analisis menunjukkan empat variabel yang terbukti

berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatkan risiko kegagalan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bayi usia 6-9 bulan adalah ibu bekerja dengan nilai

OR=7,89, persepsi ibu yang keliru dengan nilai OR=3,42, pengetahuan ibu yang

kurang dengan nilai OR=3,31 dan dukungan keluarga yang kurang dengan nilai

OR=2,68.Sedangkan dukungan tenaga kesehatan tidak terbukti meningkatkan

resiko kegagalan pemberian ASI eksklusif.

Sementara hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mardiyanti tahun

2007 tentang pengaruh karakteristik dan dukungan keluarga terhadap pemberian

Page 36: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

19

ASI ekslusif di Tanggerang, dan Ita S, dkk (2008) di Semarang, disimpulkan

bahwa ibu yang tidak bekerja lebih besar peluangnya untuk memberikan ASI

ekslusif dan berpeluang kecil untuk memberikan PASI atau susu formula kepada

bayinya.

Penelitian kualitatif lainnya yang dilakukan oleh Agus (2008) di

Kabupaten Sukoharjo didapatkan kesimpulan bahwa menyusui masih populer di

Kecamatan Sukoharjo Kota, tetapi eklsklusifitasnya rendah. Terdapat perbedaan

yang bermakna dalam hal eksklusifitas menyusui antara kelompok ibu bekerja

pabrik dengan kelompok ibu yang tidak bekerja. Pada kelompok pekerja, faktor

yang berhubungan degan eksklusifitas menyusui adalah tingkat pendidikan dan

kesempatan menyusui pada saaat bekerja, yang didukung oleh jarak tempat

tinggal responden yang dekat serta kepemilikan sarana transportasi. Menyusui

tidak langsung (ASI perahan) belum dikenal secara luas di kalangan ibu-ibu di

Kecamatan Sukoharjo Kota.

Penelitian serupa yang dilakukan Dewi tahun 2009 di Jawa Tengah.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa kegagalan praktik pemberian ASI eksklusif

disebabkan karena praktik pemberian ASI yang keliru seperti belum adanya

praktik pemberian ASI pada satu jam pertama setelah melahirkan, bayi masih

diberi prelaktal setelah bayi lahir yakni susu formula oleh tenaga kesehatan di

rumah bersalin, sebagian subyek meninggalkan susu formula di TPA, kurangnya

motivasi ibu untuk rutin menjenguk bayinya yang dititipkan di TPA diwaktu jam

istirahat, sebagian subyek masih percaya mitos mengenai pemberian MP-ASI dini

sebelum bayi genap usia 6 bulan, kurang adanya realisasi PP-ASI pekerja wanita

Page 37: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

20

di tempat kerja, kurang dukungan dokter anak di TPA, serta adanya subyek yang

mengalami masalah produksi ASI.

Studi fenomenologi dengan judul Atribusi tentang kegagalan pemberian

ASI pada ibu pekerja yang dilakukan oleh Laily (2008) dapat disimpulkan sebagai

berikut:penyebab kegagalan pemberian ASI pada subjek penelitian berasal dari

tiga sumber yaitu: (a) faktor penyebab yang sifatnya internal, tidak stabil dan

dapat dikendalika adalah kondisi psikis ibu yang mengalami stress, kurangnya

usaha atau persiapan ibu semasa kehamilan, kurangnya pengetahuan ibu tentang

manajemen laktasi, kurangnya keterampilan menyusui, kurangnya ketekunan dan

kesabaran dalam berlatih menyusui, persepsi yang salah tentang menyusui,dan

tidak adanya motivasi untuk menyusui. (b) faktor penyebab yang sifatnya

eksternal, tidak stabil dan dapat dikendalikan adalah kegagalan dalam tehnik

menyusu. (c) faktor penyebab yang eksternal, stabil dan tidak dapat dikendalikan

adalah belum dimilikinya pengalaman menyusui dan kesulitan mencari waktu

yang efektif untuk menyusui.

Disamping itu juga hasil penelitian yang dilakukan Erlina tahun 2011 di

Surakarta didapatkan hasil bahwa motivasi internal wanita bekerja dalam

memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan yaitu disebabkan oleh

kurangnya pemahaman ibu terhadap pemberian ASI eksklusif dan motivasi

eksternal dalam memberikan susu formula yaitu karena faktor ekonomi yang

menuntut ibu bekerja, petugas kesehatan yang kurang memberikan sosialisasi

terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi, serta pemberian MP-ASI pada usia

yang tepat dan faktor budaya yang mempengaruhi informan dalam pemberian

Page 38: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

21

susu formula.

Penelitian terkait yang dilakukan oleh Tinuk (2012) tentang “penerapan

hak cuti melahirkan bagi pekerja di sektor formal” didapatkan bahwa hak tenaga

kerja perempuan dalam mendapatkan kesempatan memberikan ASI kepada

anaknya sampai usia 1 tahun yang diatur oleh PP No.4 Tahun 1951, dan diperkuat

dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.409 Tahun 1984 Ps.10, hanya 25%

pengusaha yang telah memberlakukan kepada tenaga kerjanya.

2.2 Konsep Penelitian

2.2.2 ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja pada bayi sejak lahir

sampai usia 6 bulan, tanpa diberikan makanan tambahan dalam bentuk

apapun.

2.2.3 ASI Non Eksklusif

Pengertian ASI non eksklusif adalah pemberian ASI yang ditambahkan

dengan jenis makanan atau minuman lainnya mulai bayi lahir sampai usia 6 bulan.

Jadi tidak hanya diberi ASI saja, tetapi diberikan tambahan cairan lain, seperti

susu formula, jeruk, madu, air teh dan lain-lain.

2.3.3 Definisi Ibu Bekerja

Ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja untuk mendapatkan

penghasilan tambahan.

Page 39: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

22

2.3 Landasan Teori

2.3.2 Teori Lawrence Green

Menurut teori Lawrence Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan

bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku

(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya

perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor yaitu faktor

predisposisi (predisposing factors) yang mencakup pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, kebiasaan, norma sosial, budaya dan sebagainya, faktor

pendukung (enabling factor) yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak

tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana, pelatihan dan sebagainya serta

faktor pendorong (reinforcement factor) yang meliputi sikap dan perilaku petugas

kesehatan, kelompok referensi, dan tokoh masyarakat.

Teori Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni

faktor perilaku dan faktor di luar perilaku. Bahwa perilaku seseorang atau perilaku

masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, kepercayaan, tradisi,

sikap, dan sebagainya dari orang atau masyarakat tersebut. Di samping itu, sikap,

ketersediaan fasilitas dan perilaku petugas terhadap masyarakat juga akan

mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.

2.3.3 Teori WHO 1998

Hasil analisis tim ahli WHO menunjukkan bahwa terdapat empat penyebab

orang berperilaku, antara lain sebagai berikut :

Page 40: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

23

1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), meliputi pengetahuan,

persepsi, kepercayaan, sikap, dan nilai.

2. Orang penting sebagai referensi. Hal ini berarti perilaku seseorang banyak

dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting. Orang-orang yang

dianggap penting ini sering disebut kelompok referensi. Individu cenderung

melakukan atau mencontoh perilaku orang lain yang penting untuknya.

3. Sumber daya yang mencakup fasilitas (uang, waktu, tenaga kerja, pelayanan

dan keterampilan, atau kemampuan petugas).

4. Kebudayaan, yaitu berupa perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan

penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilakan

pola hidup tertentu. Kebudayaan selalu berubah, baik cepat atau lambat

mengikuti peradaban umat manusia.

2.3.4 Teori Kurt Lewin

Teori kurt Lewin dikenal dengan teori medan magnet, yang merupakan

sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan

psikologis. Dalam penerapannya konsep ini dapat mencakup semua bentuk

tingkah laku dan sekaligus cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu

dalam situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu

metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk

membangun konstruk-konstruk ilmiah”

Ciri- ciri utama dari teori Lewin, yaitu :

1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah

laku itu terjadi

Page 41: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

24

2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian

komponennya dipisahkan

3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara

matematis.

2.4 Model Penelitian

Gambar 2.1 Model Penelitian tentang Alasan Ibu Bekerja Tidak MemberikanASI Eksklusif pada Bayinya Di Kota Mataram Provinsi NusaTenggara Barat.

Model penelitian ini menggunakan Teori Lawrence green dan Kurt Lewin

untuk mengetahui alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya.

Faktor Presdisposisi

- Umur- Paritas- Pendidikan- Pekerjaan- Pengetahuan- Persepsi- Keyakinan- Nilai-nilai- Tingkah laku- Kepercayaan diri

Faktor Penguat

- Dukungan keluarga- Dukungan tenaga

kesehatan- Dukungan Suami- Pemimpin masyarakat- Pengambil keputusan

Faktor Pemungkin

- Ketersediaan sumberdaya kesehatan

- Keterjangkauansumber dayakesehatan

- Hukum, prioritas dankomitmen masyarakatatau pemerintah

- Keterampilan yangberkaitan dengankesehatan

Alasan ibu bekerja tidakmemberikan ASI eksklusifpada bayinya

Page 42: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Studi ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi. Rancangan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk

mendiskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu

secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. Penelitian kualitatif memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk menekankan adanya kealamiahan data yang

diperoleh dan semua kenyataan yang ada terkait erat dengan pengalaman manusia

dalam hidupnya (Djam’an dan Aan, 2012).

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah fenomenologi yaitu

penelitian yang berfokus pada penemuan fakta yang ada. Fenomenologi

merupakan suatu metode penelitian yang kritis dan menggali fenomena yang ada

secara sistematis (Speziale dan Carpenter, 2003 dalam Saryono dan Anggraeni,

2013).

Pengalaman dalam penelitian fenomenologi meliputi semua pengalaman

tentang persepsi manusia yang meliputi : penglihatan, pendengaran, perabaan,

pengecapan dan penciuman serta fenomena-fenomena lain seperti mempercayai,

mengingat, mengantisipasi, memutuskan, berintuisi, merasakan, kepedulian,

mencintai, menghayalkan dan mendambakan atau menginginkan (Meleong,

2013).

Penelitian ini berusaha menggali secara mendalam mengenai gambaran

pengalaman nyata yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada partisipan yang

Page 43: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

26

digunakan untuk membantu peneliti mengkaji tentang alasan ibu bekerja tidak

memberikan ASI ekslusif pada bayinya.

Fenomenologi deskriptif menurut Spielberg (1975 dalam Speziale dan

Carpenter, 2003) memiliki tiga tahapan yaitu : Intuiting, analyzing dan

describing.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Mataram yang merupakan Ibu Kota

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana pengambilan data dilakukan selama dua

bulan yaitu bulan Maret sampai April 2014. Peneliti memilih Kota Mataram

sebagai lokasi tempat penelitian karena cakupan pemberian ASI eksklusif tahun

2011 sebesar 50,68%, dan pemberian ASI non eksklusif sebesar 49,32% . Angka

ini merupakan angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka

pemberian ASI eksklusif secara nasional masih dibawah target yaitu 80%. Kota

Mataram sebagai ibu kota Provinsi memiliki mobilitas penduduk yang cukup

tinggi dan secara komposisi pekerjaan penduduknya berkerja di bidang

pendidikan, perkantoran, perdagangan dan sebagian kecil dipertanian dan buruh

( BPS Provinsi NTB, 2012).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu bekerja yang

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, bertempat tinggal di wilayah Kota

Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 44: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

27

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil secara purposive

sampling, yang disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian. Sampel pada

penelitian ini adalah informan kunci dan informan lain. Sebagai informan kunci

dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan informan

lain dalam penelitian ini adalah suami, mertua dan keluarga ibu bekerja, tokoh

agama, tokoh masyarakat serta pimpinan. Dalam penelitian ini jumlah sampel

ditentukan oleh ”tersaturasinya” sumber informan, dalam penelitian ini jumlah

informan kunci sebanyak 9 orang yang terdiri dari ibu bekerja di perkantoran/PNS

sebanyak 4 orang dan ibu bekerja di swasta/non PNS sebanyak 5 orang. Dan

informan lain adalah: suami, mertua, keluarga, tenaga kesehatan atau kader,

pimpinan, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebanyak 21 orang yang dibagi

dalam dua kelompok besar.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa

data primer dan data sekunder yang didapat dari hasil wawancara dengan

informan yang telah dipilih menjadi sampel. Data pada penelitian ini bersifat

narasi dan uraian serta penjelasan dari informan baik lisan maupun data dokumen

yang tertulis, perilaku subjek yang diamati di lapangan juga menjadi data dalam

pengumpulan hasil pada penelitian ini.

Page 45: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

28

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dapat dibagi menjadi dua yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer didapatkan dari informan kunci yaitu ibu bekerja

yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Informan lain dalam

penelitian ini adalah suami, mertua , keluarga, tokoh agama dan tokoh

masyarakat serta pimpinan lembaga atau instansi baik swasta dan pemerintahan.

Adapun dalam penelitian ini melibatkan suami, mertua dan kelurga dari ibu

bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, dimana pada FGD

kedua dihadirkan juga keluarga dari ibu bekerja yang memberikan ASI eksklusif,

sebagai pembanding dan triangulasi sumber untuk mendapatkan pernyataan yang

variatif dari informan. Untuk data sekunder didapatkan dari dokumen atau data -

data yang berkaitan dengan penelitian yang dipergunakan sebagai pendukung

penelitian ini.

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang tidak memberikan ASI

eksklusif pada bayinya. Informan yang dipilih dalam penelitian ini memiliki

karakteristik sebagai berikut : dapat berkomunikasi dengan baik, ibu bekerja yang

tinggal diwilayah Kota Mataram dan bersedia menjadi informan.

3.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan

menggunakan alat pengumpulan data yaitu pedoman FGD dan pedoman

wawancara mendalam. Dimana sebagai sumber data utama penelitian ini adalah

ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penggunaan

metode FGD dan wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh

Page 46: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

29

informasi mengenai alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya. Dalam pelaksanaan penelitian ini, alat atau instrumen lainnya yang

digunakan adalah kaset, alat perekam, buku catatan dan dokumentasi.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data meliputi cara pengumpulan data, prosedur

pengumpulan data, dan alat pengumpulan data. Hal ini dijelaskan sebagai berikut :

3.6.1 Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode

FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (indepth interview).

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan melakukan FGD pertama dengan

10 orang peserta dan FGD kedua dengan 11 orang peserta informan lain.

Sedangkan untuk pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan secara bertahap

dan hari yang berbeda pada 9 orang informan kunci.

Alat bantu yang digunakan adalah pedoman FGD dan pedoman wawancara,

alat tulis dan perekam atau handphone. Wawancara mendalam dilakukan untuk

mengeksplorasi secara mendalam partisipan dan peneliti akan menangkap arti

yang diberikan partisipan pada pengalamannya (Raco, 2010).

3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dimulai, setelah mendapatkan surat keterangan

lulus uji etik dan surat ijin penelitian dari Fakultas Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Udayana. Setelah mendapatkan ijin penelitian, kemudian

peneliti akan menyerahkan ke Dinas Kesehatan Kota Mataram. Sebelum informan

memberikan persetujuan, terlebih dahulu peneliti menjelaskan berbagai hal dalam

Page 47: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

30

penelitian sampai mereka mengerti dan memahami secara maksimal serta setelah

bersedia menjadi informan kemudian diminta untuk menandatangani surat

persetujuan (informed consent) yang telah disediakan.

Tahapan intuiting, merupakan langkah awal peneliti untuk dapat

menyatukan secara keseluruhan fenomena yang sedang diamati atau diteliti.

Intuiting memerlukan konsentrasi mental yang memungkinkan seorang peneliti

untuk melihat, mendengar dan sensitif terhadap setiap aspek dari fenomena (Asih,

2005). Pada tahap ini peneliti akan mengamati, mendengarkan setiap ungkapan

ibu bekerja tentang alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya melalui proses wawancara, mempelajari data yang dideskripsikan,

mengulang kembali serta memahami fenomena yang disampaikan oleh informan

kunci dan informan lainnya.

Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan FGD dengan suami, mertua,

keluarga, tenaga kesehatan atau kader, pimpinan, tokoh agama dan tokoh

masyarakat. Tiap-tiap kelompok memiliki karakteristik yang mirip (homogen).

FGD dilakukan untuk mendapatkan variasi jawaban yang beragam dari informan.

FGD dilakukan sebanyak dua kali dengan partisipan yang berbeda. Untuk

wawancara mendalam dilakukan pada ibu bekerja yang tidak memberikan ASI

eksklusif pada bayinya. Wawancara mendalam dilakukan satu kali untuk setiap

informan kunci dengan lama wawancara antara 30-40 menit pada setiap

pertemuan. Apabila ada data yang perlu ditambahkan atau dikonfirmasi, dilakukan

member checking. Wawancara mendalam dilakukan satu per satu. Informasi yang

diperoleh dalam wawancara mendalam direkam dalam kaset, catatan lapangan,

Page 48: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

31

dan foto sebagai dokumentasi. Transkrip hasil wawancara langsung disusun

setelah selesai melakukan wawancara. Wawancara mendalam dilakukan sendiri

oleh peneliti tanpa bantuan orang lain.

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Proses pengolahan data dimulai dengan pemrosesan dokumentasi. Hasil

FGD dan wawancara mendalam yang telah direkam dalam alat perekam atau

handphone didengarkan berulang-ulang dan dipindahkan ke dalam bentuk

verbatim yang kemudian digabung dengan catatan lapangan. Hasil verbatim

dibuat dalam bentuk transkrip. Hasil transkrip dibaca berulang-ulang dan

mendengarkan kembali hasil rekaman secara berulang untuk memastikan

keakuratannya. Data kemudian dipindahkan ke dalam file khusus di komputer dan

dilakukan back up dengan flash disc untuk menghindari kehilangan data. Data

yang telah terkumpul diberikan kode (coding). Coding dilakukan untuk

memudahkan analisa data terhadap kata kunci dari partisipan satu dengan

partisipan lainnya. Coding dilakukan dengan memberikan angka 1, 2, 3 dan

seterusnya pada kata kunci member kode P1 pada partisipan 1, P2 pada partisipan

2, P3 pada partisipan 3 dan kepada partisipan selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk

membeda-bedakan antara transkrip partisipan satu dengan partisipan yang lainnya.

3.7.2 Analisis data

Dalam proses analisis peneliti mengidentifikasi tema-tema, arti dan makna

penjelasan mengenai alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya dan munculnya faktor penghambat ibu bekerja dalam memberikan ASI

Page 49: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

32

eksklusif pada bayinya serta harapan ibu terhadap dukungan dalam pemberian

ASI eksklusif. Peneliti selanjutnya menelaah data secara berulang-ulang untuk

meyakinkan keaslian dan keakuratan deskripsi informan.

Adapun tahapan yang dilakukan dimulai dari tahap pertama yaitu dilakukan

pengumpulan data dan membuat transkrip data dengan cara mendengarkan secara

cermat dan berulang-ulang hasil rekaman yang kemudian membuat hasil

wawancara dalam bentuk verbatim. Selanjutnya pada tahap kedua peneliti

membaca berulang-ulang kali transkrip data yang ada sehingga peneliti dapat

menemukan makna data yang signifikan dan memberikan garis bawah pada

pernyataan-pernyataan penting informan. Tahap ketiga menentukan kategori/

tema. Dalam penentuan tema ini adalah merupakan proses yang agak sulit, disini

peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu tema.

Selanjutnya tema yang sudah ada peneliti kelompokkan menjadi tema-tema yang

potensial. Tahap kelima adalah menulis laporan. Dalam penulis laporan peneliti

harus mampu menulis setiap frase, kata dan kalimat serta pengertian secara tepat

sehingga dapat mendeskripsikan data dan hasil analisa.

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Untuk hasil analisis data disajikan dalam bentuk naratif, dimana hasil

dianalisis dengan uraian atau kata-kata biasa, sesuai dengan hasil FGD dan

wawancara mendalam serta tema yang telah ditentukan. Penyajian hasil analisis

juga mengikuti proses deduktif dan induktif dengan tujuan agar pemaparan yang

dilakukan tidak monoton.

Dalam Describing ini, peneliti mengkomunikasikan dan menggambarkan

Page 50: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

33

secara tertulis dalam bentuk narasi yang luas dan mendalam, tentang deskripsi,

verbal, kejelasan dan elemen atau esensi yang kritikal dari sebuah fenomena

(Speziale dan Carpenter, 2003). Dalam tahap ini peneliti mendeskripsikan elemen

kritis atau esensi dari penjelasan alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI

eksklusif, dan penghambat serta harapan ibu bekerja terhadap dukungan

pemberian ASI eksklusif pada bayinya, sehingga didapatkan pemahaman yang

mendalam tentang fenomena yang menjadi alasan ibu bekerja tidak memberikan

ASI eksklusif pada bayinya.

3.9 Keabsahan Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan keabsahan data dengan teknik

Triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut. Ada empat macam teknik triangulasi

yaitu triangulasi sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini

menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan menanyakan kembali kepada

informan lain yaitu suami, mertua, keluarga, kader, pimpinan, tokoh agama dan

tokoh masyarakat.

3.10 Etika Penelitian

Sebelum penelitian dimulai, peneliti meminta ijin penelitian di Kesatuan

Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Pol dan Linmas) Provinsi

Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan

Perlindunan Masyarakat (Kesbang Pol dan Linmas) Kota Mataram. Karena

peneliti melibatkan masyarakat, peneliti juga mengurus Ethical Clearance dari

Page 51: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

34

Komisi Etik FK UNRAM. Peneliti melakukan koordinasi dan mengurus surat

rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Mataram.

Sebelum memulai wawancara mendalam informan menandatangani

pernyataan kesediaan menjadi partisipan penelitian, setelah dibacakan pernyataan

penelitian oleh peneliti. Pada akhir wawancara informaan diberikan bingkisan

sebagai ucapan terimakasih dan penghargaan karena telah ikut berpartisipasi

dalam penelitian.

Page 52: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kota Mataram

4.1.1 Data Demografi

Berdasarkan data sementara yang ada di BPS tahun 2013, jumlah

penduduk Kota Mataram tercatat 362.243 jiwa. Dimana distribusi jumlah

pendududk menurut jenis kelamin terdiri dari laki-laki berjumlah 156.720 jiwa

dan perempuan berjumlah 205.523 jiwa. Dan bila dilihat dari distribusi

perempuan dari segi jenis pekerjaan atau profesi yang dijalani, yang terbanyak

adalah ibu rumah tangga yaitu sekitar 40 %, PNS sebesar 25 % dan sisanya

adalah pegawai swasta dan pedagang yaitu sebesar 35 %. Perkembangan jumlah

penduduk dan kepadatan penduduk Kota Mataram dalam kurun waktu lima tahun

menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari

selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga karena adanya migrasi.

Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi, pusat

pemerintahan, pendidikan serta perdagangan dan jasa menjadi penyebab tingginya

migrasi. Khususnya wilayah kecamatan pagesangan dan mataram, merupakan

kecamatan dengan tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi, dimana kedua

kecamatan ini menjadi pusat pendidikan dan perdagangan selain kecamatan

cakranegara, hal inilah yang menjadi alasan sehingga peneliti memilih tempat

tersebut sebagai lokasi untuk mengambil informan dalam penelitian ini.

Page 53: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

36

4.1.2 Sarana dan prasarana yang tersedia

Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan

adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang

kesehatan, di mana angka kematian bayi selama lima tahun mengalami penurunan

dari 41,58 per 1000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 40,25 per 1000 kelahiran

hidup pada 2010. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan.

Umur Harapan Hidup Kota Mataram mengalami peningkatan dari sebesar 64,90

tahun pada 2007 menjadi 66.60 tahun pada 2010. Untuk fasilitas kesehatan

khususnya di Kota Mataram cukup baik, hal ini dapat dilihat dari sarana gedung

puskesmas yang telah diperbaiki dan dilengkapi sesuai dengan standar yang ada.

Namun demikian khusus untuk sarana dan prasarana pendukung dalam

pemberian ASI eksklusif belum banyak tersedia, seperti adanya pojok ASI pada

tempat pelayanan publik. Pojok ASI hanya ada di tempat pelayanan kesehatan,

sementara di tempat lain belum tersedia. Seperti pada instansi pemerintah dan

swasta, keberadaan pojok ASI belum disediakan. Untuk saranan TPA (tempat

penitipan anak), baru tersedia pada 2 instansi saja yaitu di Kantor Gubenur NTB

dan di Universitas Mataram, sementara keberadaan TPA lainnya diadakan oleh

pihak swasta atau perorangan yang tempatnya berbeda dengan tempat kerja dari

ibu ( Disdikpora, Kota Mataram, 2012)

Sementara itu untuk keberadaan kurir ASI, secara umum di Nusa Tenggara

Barat dan khususnya di wilayah Kota Mataram belum ada, masyarakat bahkan

belum mengenai adanya istilah kurir ASI tersebut.

Page 54: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

37

4.2 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu informan kunci

dan informan lain. Untuk informan kunci, pengambilan data dilakukan dengan

wawancara mendalam. Karakteristik informan wawancara mendalam dapat dilihat

dari umur, tingkat pendidikan, pekerjaan informan dan alamat informan yang

berjumlah 9 orang.

Tabel 4.1

Karakteristik Informan Wawancara Mendalam

No. KodeInforman

Umur Pendidikan PekerjaanInforman

Alamat Informan

1. P 1 40 Sarjana Dosen Jl. Krakatau No. 7x,Mataram

2. P 2 27 Sarjana Dosen Pejeruk Sejahtera,Ampenan

3. P 3 28 Sarjana Guru BTN Lingkar Permai,Mataram

4. P 4 31 Sarjana Dosen Karang Baru, Rembiga,Mataram

5. P 5 42 Sarjana Staff Adm. Jl. Seroja No. 5 ,Ampenan

6. P 6 25 SMA Pedagang Kr. Kateng , Punia7. P 7 24 SMA Pegawai Koperasi Punia Saba8. P 8 24 Sarjana Pegawai toko Kr. Kateng, Punia9. P 9 33 SMA Pegawai Salon Punia Saba

Pengambilan data pada informan lain yaitu : suami, mertua, keluarga, kader,

pimpinan, TOGA dan TOMA dilakukan dengan FGD, dimana dilakukan

sebanyak 2 kali. Dimana pada pelaksanaan FGD pertama sebanyak 10 orang

peserta dan pada FGD kedua sebanyak 11 orang peserta. Karakteristik informan

lain dapat dilihat dari umur, kedudukan dalam keluarga atau masyarakat dan

alamat informan. Karakteristik informan FGD dapat disajikan pada tabel di bawah

ini.

Page 55: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

38

Tabel 4.2

Karakteristik Informan FGD pertama

No Kode Informan Umur (th) Kedudukan Alamat Informan1. RFA 1 39 Suami Kr. Kateng , Punia2.3.4.5.6.7.8.9.10.

RFA 2RFA 3RFA 4RFA 5RFA 6RFA 7RFA 8RFA 9RFA 10

434434657029393334

SuamiTOGA

KeluargamertuaTOMA

KeluargaPemilik toko

KaderKader

Kr. Kateng, PuniaPunia Saba

Kr. Kateng, PuniaKr. Kateng, Punia

Punia SabaPunia Saba

Kr. Kateng, PuniaKr. Kateng, Punia

Punia Saba

Tabel 4.3

Karakteristik Informan FGD kedua

No Kode Informan Umur (th) Kedudukan Alamat Informan

1. RFB 1 46 TOGA Gomong Lama, Mataram2. RFB 2 43 Suami Jl. Matahari, Gomong3. RFB 3 50 Kepala Sekolah Jl. Sakura, Gomong Lama4. RFB 4 32 Keluarga Gomong Lama, Mataram5. RFB 5 43 Suami Gomong Lama, Mataram6. RFB 6 47 Mertua Jl. Pemuda, Gomong7. RFB 7 60 Mertua Jl. Matahari, Gomong8.9.10.11.

RFB 8RFB 9RFB 10RFB 11

62423139

TOMAKeluarga

KaderKeluarga

Gomong Lama, MataramJl. Pemuda, GomongJl. Sakura, Gomong LamaGomong Lama, Mataram

4.3 Hasil dan Pembahasan

4.3.1 Alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya di

Kota Mataram Nusa Tenggara Barat.

4.3.1.1 Pernyataan dari informan lain

Hasil FGD dengan informan lain yang dilakukan pada : suami, mertua,

keluarga, kader, TOGA, dan TOMA serta pimpinan, mengenai hal-hal yang

Page 56: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

39

menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, dapat

dilihat dari pernyataan sebagai berikut.

1. Pendapat yang dikemukanan oleh suami, dapat dilihat pada pernyataan berikut.

Pertama, mungkin pengetahuan tentang manfaat dari ASI. Kedua, sepertiyang dikatakan tadi karena tuntutan ekonomi dari ibu-ibu yang bekerjadisamping kurangnya pemahaman sehingga lalai dalam memberikan ASI itusendiri.

(RFA 1 )

Ini juga seperti buah simalakama, karena kita harus memenuhi kebutuhankeluarga, tapi kita tidak mampu kalau dari hasil saya saja jadi ibunya bantu-bantu sedikit dengan bekerja, sehingga menyusui bayinya kurang.

( RFB 2 )

Saya sudah bilang sama ibunya untuk menyusui bayi dengan eksklusif, tapikatanya tidak bisa karena air susunya sedikit dan terburu-buru untukberangkat kerja. Jadi terpaksa diberikan juga susu botol.

( RFA 2)

Kebutuhan ekonomi yang meningkat, sering menjadi faktor utama ibu harus

bekerja, sehingga pemberian ASI eksklusif tidak dapat sepenuhnya dilakukan. Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Qin (2009) di China

didapatkan kesimpulan bahwa pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh tempat

tinggal dari keluarga tersebut, rendahnya pendidikan, usia dan pendapatan dari

keluarga.

2. Pendapatan yang dikemukanan oleh mertua, dapat dilihat pada pernyataan

berikut.

Sekarang ini mereka tidak mau repot, jadi diberi susu botol. Padahal itukanpemborosan, suami jadi susah utuk cari uang. Padahal air susunya kadangdibuang-buang, tidak diberikan ke bayinya

( RFA 6)

Perempuan sekarang berbeda, solekannya saja diperhatikan anak kurangdiurus, susunya dia tidak diberikan ke anaknya, sibuk-sibuk saja katanya danmalas menampung air susunya untuk anak, jadi anak dikasi susu kaleng.

Page 57: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

40

( RFB 5)

Kita yang gendong anak merasa kasihan kalau anak nangis, jadi terpaksadiberikan susu botol atau teh karena air susu ibunya tidak disediakan dandisimpan untuk anaknya, cepat-cepat berangkat kerja. Dan diberi nyusu lagikalau sudah pulang.

( RFB 6)

Mertua merupakan orang terdekat didalam keluarga, khususnya di Indonesia,

keberadaan mertua juga sebagai pengambil keputusan juga sering dimanfaatkan

oleh anak atau menantu sebagai orang yang membantu didalam mengurus anak-

anaknya. Dan sebagai orang tua, mertua juga dapat mempengaruhi ibu di dalam

memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Afifah tahun 2009, dikatakan bahwa faktor eksternal yang

mempengaruhi ibu di dalam memberikan ASI non eksklusif adalah adanya

dukungan keluarga yaitu ibu, mertua dan suami.

3. Pernyataan yang dikemukanan oleh keluarga, dapat dilihat pada pernyataan

berikut.

Banyak yang mempengaruhi, disamping karena kesibukan, bisa terjadi sampaidia tidak bisa memberikan ASI dan juga mungkin dari segi manfaatnya diabelum tahu. Kadang-kadang ya mungkin juga karena kegengsian ibu ini takutmungkin ya mohon maaf aja payudaranya melembek atau gimana gitu kan bisajadi juga seperti itu. Penampilannya kurang oke gitu kan, memang banyakfactor-faktor yang dapat mempengaruhi si ibu ini sampai tidak memberikanASI kepada bayinya.

(RFA 9)Ibunya yang malas, seperti ipar saya, sudah dikasi tahu air susunya jangandibuang-buang kasi bayinya, eh katanya terlalu banyak yang keluar, sayasuruh simpan dia tidak mau, dibilang nanti basi. Padahal tidak seperti itu kan.

( RFB 9 )

Saya lihat juga mereka tidak mau repot dalam memberikan ASI pada bayinya,kan bisa izin sebentar dari tempat kerja untuk nyusuin, dibilang sibuk dansusah, akhirnya bayi diberi susu sapi.

( RFA 9)

Page 58: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

41

Dukungan keluarga merupakan faktor pendukung yang pada prinsipnya

adalah suatu kegiatan baik bersifat emosional maupun psikologis yang diberikan

kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI. Seorang ibu yang tidak pernah

mendapatkan nasehat atau penyuluhan tentang ASI dari keluarganya dapat

mempengaruhi sikapnya ketika ia harus menyusui sendiri bayinya (Lubis, 2000).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asmijati (2007) menyebutkan ibu yang

mendapat dukungan keluarga memiliki kemungkinan memberikan ASI Eksklusif

6,533 kali lebih besar dibanding dengan ibu yang tidak mendapat dukungan

keluarga. Penelitian lain juga mengatakan bahwa ibu yang tidak mendapat

dukungan keluarga akan meningkatkan resiko untuk tidak memberikan ASI

Eksklusif (Mardiyanti, 2007)

4. Pendapat yang dikemukanan oleh kader, dapat dilihat pada pernyataan berikut.

Ibu-ibu itu kadang ada rasa malas dalam memberikan ASI pada bayinya,mereka bilang repot harus menyusui bayi karena bekerja, padahal kan sudahdiberitahu, air susunya bisa diperas dan disimpan di kulkas.

( RFB 8)Kita sudah beritahu cara menyiapkan susu perah, tapi ibunya tidak maumelakukan, katanya susahlah, terburu-buru karena harus cepat jalan bekerjadan ada yang mau tapi selang seling melakukan, akhirnya bayi diberitambahan susu formula.

( RFA 8)

Para ibu juga kurang punya keinginan yang besar untuk memberikan ASIeksklusif pada bayinya, sehingga malas berusaha untuk dapat memenuhikebutuhan bayinya akan ASI eksklusif, padahal kalau dipiki-pikir semuanyabisa sejalan walaupun ibu harus bekerja.

( RFA 7 )

Peranan tenaga kesehatan juga sangat penting dalam menentukan

perilaku ibu untuk memberikan ASI non eksklusif, dimana sejauh mana tenaga

kesehatan memberikan KIE yang diarahkan untuk membentuk sikap,

Page 59: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

42

kemungkinan ibu akan mempunyai pengetahuan yang benar tentang ASI eksklusif

dan dengan pengetahuan yang benar maka ibu akan bisa merubah perilaku untuk

memberikan ASI eksklusif dan ibu tidak memilih memberikan ASI non

ekslusif(susu formula) bagi bayinya (Notoatmojo, 2003).

Ketika peran tersebut telah dilakukan, keputusan akan ada pada ibu

sendiri didalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh O’ Brien et. al. tahun 2008, dikatakan bahwa

strategi keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh

kepercayaan diri ibu, pikiran positif, mampu mengatasi masalah, pencapaian

tujuan dan keberhasilan dalam pelaksanaannya.

5. Adapun pendapat yang dikemukanan oleh TOMA, dapat dilihat pada

pernyataan berikut.

Kita lihat ibu-ibu terlalu mengabaikan kebutuhan anaknya karena ada sususapi itu, yang gampang untuk dibeli dan anaknya juga mau, ya walaupunmampu dibeli oleh orang tua tapi itu kan tidak baik untuk kesehatan anaknya.

( RFA 10 )

Kalau saya perhatikan ini juga karena sudah zamannya yang dianggapmodern, sehingga kalau memberikan susu ibu dianggap kuno. Jadi ibu merasagengsi dan tidak mau direpotkan.ini kan tidak baik untuk tanggung jawabnya.

( RFB 10)

Tokoh masyarakat merupakan orang yang cukup dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan seorang individu atau keluarga, dimana keberadaannya

dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perubahan prilaku kesehatan

masyarakat. Dalam teori perilaku kesehatan menurut WHO dikatakan bahwa,

orang penting sebagai referensi. Hal ini berarti perilaku seseorang banyak

dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting. Orang-orang yang dianggap

Page 60: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

43

penting ini sering disebut kelompok referensi. Individu cenderung melakukan atau

mencontoh perilaku orang lain yang penting untuknya.

6. Pendapat lain yang dikemukanan oleh TOGA, dapat dilihat pada pernyataan

berikut:

Mereka juga ada yang gengsi dan lebih memilih pekerjaan daripadamemikirkan bayinya, kan ini salah. Secara agama memberikan susu ke bayiadalah kewajiban dan ini ada dalam Al-Quran.

(RFA 3)

Air susu ibu ya untuk bayi dan air susu sapi untuk anak sapi kan, jadi sudahdiberikan juga aturan oleh ALLAH bahwa, bayi itu diberikan air susu olehibunya sampai berusia 2 tahun. Ini kewajiban ibu jadi jangan karena alasanpekerjaan dan kesibukan, kewajibannya dilalaikan, kan ini berdosa jadinya.

( RFB 1)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bai et. al tahun 2009

di USA disimpulkan bahwa penyebab berhentinya pemberian ASI eksklusif salah

satunya karena kepercayaan dan tata nilai yang ada disekitarnya, hal ini dapat

mempengaruhi seseorang di dalam mengambil keputusan.

Menurut teori Lawrence Green menyatakan bahwa perilaku manusia

dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan

faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Perilaku itu sendiri terbentuk dari

tiga factor, dimana salah satu faktornya adalah faktor predisposisi (predisposing

factors) yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, kebiasaan,

norma sosial, budaya dan sebagainya

7. Pendapat yang dikemukanan oleh Pimpinan, dapat dilihat pada pernyataan

berikut.

Kita juga melihat aturan cuti memang kurang dan hanya 3 bulan, tapi memangitu sudah peraturan pemerintah, jadi tidak dapat dirubah, hanya saja ibu bolehizin dengan tidak meninggalkan tanggung jawab kerjanya, itu saja.

Page 61: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

44

( RFB 3 )

Ini kita swasta, toko kan harus buka terus kita harus dagang, untuk menyusuibayi, ibu harus pandai membagi waktu dan kesempatan dong, tidak bisa liburatau izin terlalu lama. Memang untuk cuti istilahnya kita beri hanya 1 bulansaja kan kalau terlalau lama, saya bisa rugi dan kerepotan nantinya.

( RFA 8 )

Penelitian terkait yang dilakukan oleh Tinuk (2012) tentang “penerapan

hak cuti melahirkan bagi pekerja di sektor formal” didapatkan bahwa hak tenaga

kerja perempuan dalam mendapatkan kesempatan memberikan ASI kepada

anaknya sampai usia 1 tahun yang diatur oleh PP No.4 Tahun 1951, dan diperkuat

dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.409 Tahun 1984 Ps.10, hanya 25%

pengusaha yang telah memberlakukan kepada tenaga kerjanya.

Adapun hambatan dalam penerapan hak cuti melahirkan adalah

(a) Pengusaha belum semuanya memahami tentang hak cuti melahirkan,

(b) Kurangnya Disnaker dalam pengawasan/pembinaan terhadap pengusaha,

(c) Lemahnya penegakan hukum dan sanksi bagi pengusaha yang melanggar,

(d) Peran SPSI yang belum optimal mendukung kepentingan tenaga kerja

perempuan. Dimana kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Dewi (1996), yang mendapatkan bahwa tidak semua pengusaha memberikan

perlindungan kesehatan reproduksi bagi karyawannya, terutama para pekerja

wanita.

4.3.1.2 Pernyataan dari informan kunci.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam pada ibu di dapatkan bahwa dari 9

informan, mempunyai tanggapan yang beragam tentang alasan yang

menyebabkan mereka tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Pernyataan

Page 62: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

45

informan tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Adanya alasan karena kemalasan dari ibu, seperti yang dikemukan dalam

pernyataan sebagai berikut :

Ya saya sebenarnya tahu ASI eksklusif penting, tapi kita kan bekerja daripagi sampai siang kadang sore, capek, jadi malas kita nyusuin dan anaksaya sudah biasa minum susu dot, jadi ndak mau nyusu disaya.

( wawancara mendalam, P2 )

Ndak bisa kita beri ASI terus, apalagi harus diperes tadi mbak bilang itu,tidak banyak dapatnya, padahal bayinya butuh susu banyak, ya kitatambah dengan susu formula saja supaya cukup.

( wawancara mendalam, P7)

Kalau ASI terus sepertinya susah mbak, karena saya kan repot dan sibuk,harus kerja, jadi pilih yang praktis dan mudah saja gitu, supaya semuabisa jalan maksudnya.

( wawancara mendalam, P4 )

Studi fenomenologi dilakukan oleh Laily (2008) di Jawa Tengah,

Atribusi tentang kegagalan pemberian ASI pada ibu pekerja disimpulkan

sebagai berikut: penyebab kegagalan pemberian ASI pada subjek penelitian

berasal dari tiga sumber yaitu: (a) faktor penyebab yang sifatnya internal,

tidak stabil dan dapat dikendalika adalah kondisi psikis ibu yang mengalami

stress, kurangnya usaha atau persiapan ibu semasa kehamilan, kurangnya

pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi, kurangnya keterampilan

menyusui, kurangnya ketekunan dan kesabaran dalam berlatih menyusui,

persepsi yang salah tentang menyusui, dan tidak adanya motivasi untuk

menyusui. (b) faktor penyebab yang sifatnya eksternal, tidak stabil dan dapat

dikendalikan adalah kegagalan dalam tehnik menyusu. (c) faktor penyebab

yang eksternal, stabil dan tidak dapat dikendalikan adalah belum dimilikinya

pengalaman menyusui dan kesulitan mencari waktu yang efektif untuk

Page 63: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

46

menyusui.

Menurut teori perilaku menurut Lawrence Green Kesehatan seseorang

atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku dan

faktor di luar perilaku. Bahwa perilaku seseorang atau perilaku masyarakat

tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, kepercayaan, tradisi, sikap,

dan sebagainya dari orang atau masyarakat tersebut. Di samping itu, sikap,

ketersediaan fasilitas dan perilaku petugas terhadap masyarakat juga akan

mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.

b. Adanya tuntutan ekonomi keluarga, hal ini seperti yang dikemukakan dalam

pernyataan ini :

Gimana ya, kita kan butuh uang untuk makan, sepertinya serba susahmilihnya, karena penghasilan suami saya tidak cukup, jadi saya jugabantu-bantu seperti itu dengan ikut bekerja juga.

( wawancara mendalam, P9 )

Pekerjaan penting tapi anak juga penting, saya bingung juga ini, cumankita butuh mempersiapkan masa depan untuk anak, terpaksa ada yangdikorbankan, tuntutan kebutuhan juga kan ini.

( wawancara mendalam, P1 )

Kita punya kemampuan untuk bekerja dan mendapat uang, jadi tidak adasalahnya kan kita bekerja, ini juga dapat meningkatkan kesejahteraananak-anak nantinya.

( wawancara mendalam, P8)

Hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Rahmawati (2009)

didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam pemberian

ASI eksklusif pada ibu menyusui di kelurahan Pedalangan kecamatan

Banyumanik kota Semarang antara lain status pekerjaan, usia ibu, dukungan

petugas kesehatan dan urutan kelahiran bayi. Dan faktor yang sangat

Page 64: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

47

berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif adalah status pekerjaan ibu

dimana responden yang tidak bekerja berpeluang untuk memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya 4 kali lebih besar dibanding responden yang bekerja.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria,

et. al. tahun 2006 di Brazil, didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi

pemberian ASI eksklusif pada 3 bulan pertama adalah rendahnya pendapatan

keluarga yang berkaitan dengan pendidikan dan kemauan dari ibu sendiri.

c. Karena tanggung jawab pekerjaan, hal ini seperti pernyataan berikut :

Sebagai pegawai kita kan harus disiplin dan tanggung jawab, jadi tidakbisa juga sering izin atau tidak masuk kerja.

( wawancara mendalam, P3)

Kalau saya tidak masuk kerja, pekerjaan saya semakin menupuk jadinyadan bisa stress nanti, jadi harus diselesaikan dengan baik dan tepatwaktu.

( wawancara mendalam, P5)

Penelitian kualitatif lainnya yang dilakukan oleh Agus (2008) di

Kabupaten Sukoharjo didapatkan kesimpulan bahwa menyusui masih populer di

Kecamatan Sukoharjo Kota, tetapi eklsklusifitasnya rendah. Ditemukan perbedaan

yang bermakna dalam hal eksklusifitas menyusui antara kelompok ibu bekerja

pabrik dengan kelompok ibu yang tidak bekerja. Pada kelompok pekerja, faktor

yang berhubungan dengan eksklusifitas menyusui adalah tingkat pendidikan dan

kesempatan menyusui pada saaat bekerja, yang didukung oleh jarak tempat

tinggal responden yang dekat serta kepemilikan sarana transportasi. Menyusui

tidak langsung (ASI perahan) belum dikenal secara luas di kalangan ibu-ibu di

Kecamatan Sukoharjo Kota.

Page 65: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

48

d. Kendala waktu cuti yang tidak mencukupi, dimana hal ini seperti pernyataan

berikut :

Memang kita diberi cuti, disini cuma 3 bulan dan itu sudah aturan, jadiya mau tidak mau harus masuk kembali kalau udah habis cutinya. Jadiya terpaksa anak saya tinggal dirumah, ASI ndak full diberikan 6 bulan.

( wawancara mendalam, P7)

Saya kan dagang, jadi mau ndak mau tetap harus jualan di pasar. Tidakada libur-liburan atau apa tadi itu, bayi saya titip di ibu saya sampaisiang.

( wawancara mendalam, P6)

Kalau kita di toko itu dikasi izin istilahnya 1 bulan saja, bukan cuti katatokenya, gaji dikasi sekedarnya tidak seperti biasa, makanya sayaberusaha cepet masuk kerja supaya gaji dapat penuh.

( wawancara mendalam, P8)

Penelitian terkait yang dilakukan oleh Tinuk (2012) tentang “penerapan

hak cuti melahirkan bagi pekerja di sektor formal” didapatkan bahwa hak

tenaga kerja perempuan dalam mendapatkan kesempatan memberikan ASI

kepada anaknya sampai usia 1 tahun yang diatur oleh PP No.4 Tahun 1951,

dan diperkuat dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.409 Tahun 1984

Ps.10, hanya 25% pengusaha yang telah memberlakukan kepada tenaga

kerjanya.

Adapun hambatan dalam penerapan hak cuti melahirkan adalah

(a) Pengusaha belum semuanya memahami tentang hak cuti melahirkan,

(b) Kurangnya Disnaker dalam pengawasan/pembinaan terhadap pengusaha,

(c) Lemahnya penegakan hukum dan sanksi bagi pengusaha yang melanggar,

(d) Peran SPSI yang belum optimal mendukung kepentingan tenaga kerja

perempuan. Dimana kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Dewi (1996), yang mendapatkan bahwa tidak semua pengusaha

Page 66: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

49

memberikan perlindungan kesehatan reproduksi bagi karyawannya, terutama

para pekerja wanita.

e. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung bagi ibu bekerja, hal ini seperti

pernyataan berikut :

Di tempat kerja saya tidak ada TPA, untuk pojok ASI saja yang khusubelum ada, jadi kita kadang-kadang pakai ruangan yang kebetulankosong saja, ini bikin susah.

( wawancara mendalam, P3)

Pojok ASI disini tidak disediakan, tadi untuk kurir ASI di lombok inibelum ada sama sekali, paling kita bisa minta keluarga yang ambilASInya, cuman kadang bisa dan tidak. Jadi kesulitan juga akhirnya.

( wawancara mendalam, P9)

Disini memang tidak mancet dan jalanan rata-rata bagus, tapi saya tidakada kendaraan untuk pulang pergi sendiri supaya bisa ngasi anak susu,jadi terpaksa pakai susu dot itu sebagai tambahan.

( wawancara mendalam, P7)

Penelitian serupa yang dilakukan Dewi tahun 2009 di Jawa Tengah.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa kegagalan praktik pemberian ASI

eksklusif disebabkan karena praktik pemberian ASI yang keliru seperti belum

adanya praktik pemberian ASI pada satu jam pertama setelah melahirkan,bayi

masih diberi prelaktal setelah bayi lahir yakni susu formula oleh tenaga

kesehatan di rumah bersalin, sebagian subyek meninggalkan susu formula di

TPA, kurangnya motivasi ibu untuk rutin menjenguk bayinya yang dititipkan

di TPA diwaktu jam istirahat, sebagian subyek masih percaya mitos mengenai

pemberian MP-ASI dini sebelum bayi genap usia 6 bulan, kurang adanya

realisasi PP-ASI pekerja wanita di tempat kerja, kurang dukungan dokter anak

di TPA, serta adanya subyek yang mengalami masalah produksi ASI.

Page 67: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

50

4.3.2 Hambatan yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI

eksklusif pada bayinya di Kota Mataram

Hasil wawancara mendalam pada ibu di dapatkan hasil bahwa dari 9

informan, mempunyai tanggapan yang berbeda-beda tentang faktor penghambat

ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Pernyataan informan tersebut diuraikan

sebagai berikut :

Hambatannya itu ya karena pekerjaan itu, pada saat itu juga sedang sakit,saat anak saya umur 2 bulan saya opname karena saya kekurangan kalium,kalau memberikan ASI kan harus membutuhkan nutrisi yang banyaksementara saya mengalami kekuranga kalium, jalan satu-satunya ya denganmemberikan susu formula

(wawancara mendalam, P 1 )

Kayanya kalau saya yang paling ini manajemen waktu dan kemalasan sayakayaknya

(wawancara mendalam, P 2 )

Hambatan pemberian salah satunya karena pengaturan waktu yang tidakefektif, yang seharusnya kita mengurus bayi tapi kita harus bekerja diluar

(wawancara mendalam, P 4 )

Karena ini anak pertama mungkin maslah psilogisnya dari yang tidak punyaanak menjadi punya anak dan yang kedua adalah maslah pekerjaan karenajaraknya lumayan jauh antara rumah dan tempat kerja jadinya tidak bisasemaksimal mungkin bersama anak

(wawancara mendalam, P 5 )Bagi saya, ya bagi saya adalah bayi tidak bisa berkembang secara baik dankedua waktunya sangat terbatas untuk menyusui

(wawancara mendalam, P 4)

Sepertinya kalau orang kerja itu waktunya sama ini di tempat kerjapisikiskan mempengaruhi reproduksi ASI gitu,jadinya kalau dia kerja capekstres bekerja

(wawancara mendalam, P 6)

Hambatannya waktu aja, Waktu..jadi kita ngasi ASInya , ASInya harus cepetkalau ndak kan waktu kerja kita kan telat , namanya juga kita diantar jemput

(wawancara mendalam, P 9)

Studi fenomenologi dilakukan oleh Laily (2008) di Jawa Tengah,

Page 68: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

51

Atribusi tentang kegagalan pemberian ASI pada ibu pekerja disimpulkan

sebagai berikut: penyebab kegagalan pemberian ASI pada subjek penelitian

berasal dari tiga sumber yaitu: (a) faktor penyebab yang sifatnya internal,

tidak stabil dan dapat dikendalika adalah kondisi psikis ibu yang mengalami

stress, kurangnya usaha atau persiapan ibu semasa kehamilan, kurangnya

pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi, kurangnya keterampilan

menyusui, kurangnya ketekunan dan kesabaran dalam berlatih menyusui,

persepsi yang salah tentang menyusui, dan tidak adanya motivasi untuk

menyusui. (b) faktor penyebab yang sifatnya eksternal, tidak stabil dan dapat

dikendalikan adalah kegagalan dalam tehnik menyusu. (c) faktor penyebab

yang eksternal, stabil dan tidak dapat dikendalikan adalah belum dimilikinya

pengalaman menyusui dan kesulitan mencari waktu yang efektif untuk

menyusui.

Banyak yang mempengaruhi, disamping karena kesibukan, bisa terjadisampai dia tidak bisa memberikan ASI dan juga mungkin dari segimanfaatnya dia belum tahu. Kadang-kadang ya mungkin juga karenakegengsian ibu ini takut mungkin ya mohon maaf aja payudaranya melembekatau gimana gitu kan bisa jadi juga seperti itu. Penampilannya kurang okegitu kan, memang banyak factor-faktor yang dapat mempengaruhi si ibu inisampai tidak memberikan ASI kepada bayinya.

(RFA 9)

Pertama, mungkin pengetahuan tentang manfaat dari ASI. Kedua, sepertiyang dikatakan tadi karena tuntutan ekonomi dari ibu-ibu yang bekerjadisamping kurangnya pemahaman sehingga lalai dalam memberikan ASI itusendiri”

(RFB 10 )

Hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Sri (2008) di wilayah

Kendal Jawa Tengah disimpulkan bahwa praktik menyusui secara eksklusif

dipengaruhi oleh persepsi dan pemahaman serta pengetahuan ibu tentang manfaat

Page 69: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

52

menyusui, pengawetan ASI dan bagaimana cara agar ASI tetap produksi secara

baik. Berbagai perasaan dapat muncul karena ibu terpaksa meninggalkan bayi

dirumah, seperti perasaan tidak tega, berat, kasihan dan rasa penyesalan karena

harus bekerja. Beberapa hambatan yang dirasakan ibu bekerja dalam praktik

menyusui secara ekslusif adalah jarak rumah yang jauh, tidak ada fasilitas

ditempat kerja agar ibu dapat menyusui bayinya.

Hasil penelitian tentang tanggapan ibu dalam pemberian susu formula

didapatkan hasil bahwa ibu memiliki tanggapan yang sangat bervariasi. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohani (2010) di Kota Mataram

didapatkan empat variabel yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

peningkatan risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif yaitu: Ibu bekerja, persepsi

yang keliru, tingkat pengetahuan ibu kurang, dan dukungan keluarga yang kurang.

Dan berdasarkan besaran nilai OR menunjukkan bahwa ibu bekerja memiliki

risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif sebesar 10 kali lebih besar

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada

peneliti. Penelitian ini sangat tergantung kepada interpretasi penelitian makna

yang tersirat di dalam melakukan FGD dan wawancara mendalam sehingga

kecenderungan untuk bias masih tetap ada. Dan perlunya variasi informan kunci

berdasarkan jenis pekerjaan dan tempat bekerja sehingga informasi yang di

dapatkan lebih beragam dan maksimal.

Page 70: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Alasan ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya di

Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya,

ditemukan beberapa alasan, antara lain: adanya rasa malas dari ibu, karena

tuntutan beban kerja yang tinggi, waktu cuti yang sedikit, sarana prasarana

yang kurang dan adannya tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga. Sehingga

para ibu tersebut memilih untuk tidak memberikan ASI eksklusif pada

bayinya, sebagian besar memberikan ASI hanya 1 bulan saja dan

selanjutnya pemberian ASI dicampur atau diganti dengan susu formula

5.1.2 Hal-hal yang menghambat ibu bekerja didalam memberikan ASI

eksklusif pada bayinya di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara

Barat.

Faktor-faktor yang menghambat ibu bekerja dalam memberikan ASI

eksklusif pada bayinya di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti : faktor ekonomi, faktor

fisik ibu, faktor psikologis dan faktor kurangnya sarana dan prasarana

pendukung, waktu cuti yang terbatas, meningkatkan promosi susu

formula.

Page 71: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

54

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan, perlu mengembangkan program yang menarik dan

variatif dalam meningkatkan motivasi ibu bekerja untuk dapat memberikan ASI

eksklusif bagi bayinya.

5.2.2 Bagi Dinas Kesehatan

Diharapkan bagi pengambil kebijakan khususnya dinas kesehatan

memberikan dukungan dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pendukung

dalam pemberian ASI Eksklusif bagi kesehatan bayi dan anak.

5.2.3 Bagi Masyarakat

Agar meningkatkan partisinya dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah

dalam bentuk pemberian kebijakan bagi ibu bekerja untuk dapat memberikan ASI

eksklusif dengan baik. Dan melibatkan TOGA dalam memberikan motivasi dan

pemahaman kepada ibu bekerja untuk dapat memberikan ASI eksklusif sebagai

tanggung jawab sebagai orang tua.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti tentang faktor yang dapat

menghambat ibu bekerja dalam memberikan bayinya ASI Eksklusif secara cukup

dan maksimal.

Page 72: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

55

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Dewi. 2009 penelitian ”faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalanpemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja (studi kualitatif di tempatpenitipan anak (TPA) Dian Dharma Putra Provinsi Jawa Tengah).Skripsi. Undip Semarang.

Afifah, D. N. 2009. ”Faktor yang berperan dalam Kegagalan Praktik PemberianASI Eksklusif’(tesis).Universitas Dipenogoro. Semarang

Arifah, N. D. 1996. “ Perlindungan Hukum tenaga Kerja Wanita di PT NyoyaMeneer Semarang. Skripsi. Fakultas Hukum Unisulla.Semarang.

Asih, Y. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Numed.

Asmijati, 2007. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusifdi wilayah kerja puskesmas Tiga raksa Tangerang. Tesis FKM UI. Depok.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2007. Survei Demografi dan Kesehatan indonesia2006-2007, Jakarta.

______________________, 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia,Jakarta.

______________________, 2013. Hasil Survei sementara Data Demografi danDistibusi Penduduk Kota Mataram, NTB. Mataram

______________________, 2010. Sumatera Utara Dalam Angka, Medan.Sumatera Utara.

Bai. Y.K., Middlestadt, S.E., Peng J. C.Y. and Flys A.D ( 2009), PsychososialFactor Undrlying the Mothers decision to continue exclusive breasfeedingfor 6 months: an elicitation study. Journal of Human Nutrition andDietetics. USA

Bobak. 2000. Maternity and Gynecology Care. 5.ed. Philadelphia.Mosby

Budiharjo, N. S. D. 2003 Masalah-masalah dalam menyusui, PerkumpulanPernatologi Indonesia.Jakarta

Chubley, J. 2004. Panduan Para Ibu Untuk Menyusui dan Mengenalkan BayiPada Susu Botol. Jakarta.Erlangga

Cox, S. 2006. Breasfeeding wiyh Confidence, Panduan untuk belajar menyusuidengan percaya diri. PT. Elex Media komputindo. Jakarta

Page 73: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

56

Cresswell, J. 2010. Research Design : Qualitative, Quantitative, and MixedMethods Approaches. SAGE

Departemen Kesehatan RI. 2001. Buku Panduan Manajemen Laktasi. Jakarta: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI

Departemen Kesehatan RI. 2005, Manajemen Laktasi: Buku Panduan Bagi Bidandan Petugas Kesehatan di Puskesmas, Jakarta:Dit.Gizi Masyarakat-DepkesRI.

Diharjo, K, Riyadi, S., dan Media, Y. (1998) Masalah di seputar pemberian ASIsecara eksklusif, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia.XXVI, AprilNo.3

Djam’an, S. dan Komariah. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.Alfabeta.

Dinas Kesehatan Propinsi NTB, 2011. Laporan tahunan bidang pelayananKesehatan Propinsi NTB, Mataram.

Dinkes Kota Mataram. 2011. Profil Kesehatan 2012 Pemerintah Kota Mataram,Mataram.

Disdikpora Kota Mataram, 2012. Laporan tahunan sarana dan prasaranapelayanan pendidikan informal, Mataram

Dwi L., Yuliarti. 2008. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perilakupemberian ASI eksklusif. Universitas Sebelas Maret.

Fikawati S., Syafiq A., 2010. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu IbuEksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini di Indonesia. Jakarta

Green, L. W. Kreutter, M. W. 1991. Health Promoting Planning An EducationalAnd Environmental Approach, Second Edition Mayfield PublishingCompany, London, p. 142-147

Hamid, S. A. (1998) Adaptasi psikologis masa kehamilan dan nifas, JurnalKeperawatan Indonesia.Vol.1 No.4 bulan Juli.

Indiarti, M. T 2008. ASI, Susu Formula dan Makanan Bayi. Yogyakarta. ElmateraPublishing.

Ita S. E., dkk., 2008. Gambaran pengetahuan,sikap dan perilaku BUTEKI padakalangan pekerja terhadap pemberian ASI ekslusif di perusahaan X,Jurnal Kesehatan Masyarakat, Skripsi. Semarang.

Page 74: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

57

Kearney, M. H. and Cronenwett, L. (1991) “ Breasfeeding and Employment”.Jurnal Obstet-Gynecol-Neonatal-Nurs, 471-480

Lubis, 2000. Pengaruh pengetahuan keluarga tentang ASI dan sikap ibu didalam memberikan ASI pada bayinya. Universitas Sumatra Utara. Medan

Mardiyanti., 2007. Pengaruh karakteristik dan dukungan keluarga terhadappemberian ASI ekslusif di Tanggerang. Tesis.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2089/2/reference.pdf,jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.(Diakses pada tanggal 30 April2013).

Mascarenhas M.L.,Albernaz E.P.,da Silva M.B., da Silveira R.B. ( 2006), “Prevalence of exclusive breasfeeding and its determiners in the fist 3months of life in the south of Brazil”. Jornal de pediatria. Brazil

Masoara, S. 2003 Manfaat ASI untuk bayi, ibu dan keluarga.ProgramManajemen Laktasi. Perkumpulan Perinatologi Indonesia.Jakarta

Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya

Notoatmojo, S. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

O’ Brien, L. M., Buikstra E.,Fallon T. And Hegney D., (2008), Stategies forsuccess : a toolbox of coping stategies used by breastfeeding women.Journal of Clinical Nursing. Blackwell Publishing, Ltd. Australia

OECD. 2001. BALANCING WORK AND FAMILY LIFE.www.oecd.org/dataoedc/11/12/2079435.pdf. Diakses pada tanggal 20 Mei2014.

Old. 2000. Maternal newborn nursing a family and community based approach.6.ed. Philadelphia Prentice Hall.

Ong et. al. (2001). The role of breastfeeding on nutrition education andprevention of childhood obesity. Congresso Latino on Americano deNutricao Comutaria. Porto. Portugal

Prakoso, H. 2002. Penggunaan ASI dan rawat gabung dalam Ilmu Kebidanan,Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.

Prasetyono, S. D. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press, Yogyakarta.

Purwati., 2008. Konsep penerapan ASI ekslusif, EGC.Jakarta

Qin, L., Zhao Y., Binns W. C., Lee H. A. And Xie X., (2009). “Iniation of

Page 75: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

58

breasfeeding and prevalence of exclusive breasfeeding at hospitaldischarge in urban. Suburban and rural arens of Zhejiang, China”.International Breasfeeding Journal, Australia.

Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulan.Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rahmah, Laily . 2008. Atribusi tentang kegagalan pemberian ASI pada ibubekerja (Sebuah Studi Fenomenologi). Skripsi. Fakultas PsikologiUniversitas Islam Sultan Agung. Jawa Tengah.

Rahmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : Shindunata

Rahmawati, M. D. 2010 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASIeksklusif pada ibu menyusui di kelurahan Pedalangan KecamatanBanyumanik Kota Semarang. Skripsi. STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Rejeki, Sri . 2008 penelitian” Studi fenomenologi: pengalaman menyusui eksklusifibu bekerja di wilayah kendal Jawa Tengah.Universitas MuhamadiyahSemarang. Dalam Media Ners,Volume 2,Nomor 1, Mei 2008.

Reynolds et.al. 2003. FI Research Summary: Fathers, Mothers, Work, AndFamily. http://www.fatherhoodinstitute.org/2011/fi.research-summary-fathers-mothers-work-and-family.html. Diakses pada tanggal 20 Mei 2014.

Rikesdas. 2010. Cakupan pemberian ASI dan MP-ASI pada bayi. Jakarta.

Riksani, R. 2012, Keajaiban ASI,Penerbit: Naga Swadaya.Jakarta

Robin, P. S. 2001. Perilaku Organisasi, Jilid I, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Roesli. U. 2005. Mengenai ASI Eklusif. Trubus Agriwidya.Jakarta

Rohani. 2010. ” Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kegagalan pemberianASI eksklusif pada ibu bayi usia 6-9 bulan di Kota Mataram Provinsi NusaTenggara Barat.Tesis. Universitas Udayana.Bali

Saifuddin. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sari I., Mulyono B., Andarsari W., 2011. Hubungan tingkat pengetahuan ibubekerja dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Sumberejo KecamatanMrenggen Kabupaten Demak. Skripsi. Program Studi Diploma IIIKebidanan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang.

Page 76: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

59

Sahusilawane H., Abdullah T. H. M., 2013. Faktor yang mempengaruhipemberian PASI pada bayi usia 0 – 6 bulan di Puskesmas ChristinaMartha Tiahahu, Ambon.Tesis.UNHAS,Makasar.

Saryono dan Anggraeni. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatifdalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Numed

Sartono, Agus 2008. Praktek menyusui ibu pekerja pabrik dan ibu tidak bekerja diKecamatan Sukoharjo Kota Kabupaten Sukoharjo.Skripsi. Program studigizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Semarang.

Sholichah, F. 2011. Studi kualitatif penyebab pemberian ASI non Ekslusif padaibu rumah tangga di Desa Ngemplak Kecamatan undaan KabupatenKudus,Tesis.Universitas Negeri Semarang.

Siagian. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Jakarta : BumiAksara

Soetjiningsih. 2004. ASI petunjuk untuk tenaga Kesehatan, EGC.Jakarta

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Suradi, R. 2003. Peranan Lingkungan untuk Menunjang Keberhasilan Laktasi,Bunga Rampai Menyusui dan Rawat Gabung. Jakarta

Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya DalamPenelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Tjaja P.R., 2000. Wanita Bekerja dan Implikasi Sosial. Deputi I BidangPertumbuhan dan Kuantitas Penduduk Kantor Menteri NegaraTransmigrasi dan Kependudukan. Naskah no.20, Juni – Juli 2000.

UNICEF. 2006. Maternal and Fetal death in the World. Jenewa.Swiss

WHO. 2005. Modul Safe Motherhood. Jakarta: Depkes RI.

WHO-UNICEF, 2010. Pelatihan Konselor Laktasi”Breasfeeding Counselling: ATranning Course”. Jakarta.

Widyastuti, Erlina. 2011.”motivasi wanita bekerja dalam memberikan susuformula pad bayiusia 0-6 bulan.Skripsi. STIKES Kusuma HusadaSurakarta.

Widjaja, M. C. 2004. Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak dan KesehatanBalita. Jakarta:Kawan Pustaka.Hal: 1-29

Page 77: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

60

Wulandari, Y. 2012, Kontroversi susu formula pada ibu hamil dan bayi, Artikelmajalah Bunda, Jakarta.

Wulandari, W. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI EksklusifDengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan DiWilayah Kerja Puskesmas Candi Lama Kota Semarang. UniversitasMuhammadiyah Semarang, Semarang.

Page 78: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

61

Lampiran 1

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN

No KegiatanTahun 2014

Januari Februari Maret April1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul2 Survey Awal3 Penyelesaian dan Bimbingan Proposal dari Bab I s/d III4 Sidang Proposal5 Revisi Proposal6 Penelitian7 Penyelesaian dan Bimbingan Tesis8 Sidang Hasil9 Sidang Tesis

61

Page 79: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

62

Lampiran 2

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

Pernyataan Kesediaan Menjadi Partisipan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi partisipan pada penelitian

yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Udayana, yang bernama Haryani, dengan judul “Alasan

Ibu Bekerja Tidak Memberikan ASI Eksklusif pada Bayi Usia 6 – 9 Bulan di Kota

Mataram Provinsi Nusa tenggara Barat”. Saya mengetahui dan menyadari bahwa

informasi yang saya berikan ini bermanfaat bagi saya sendiri, masyarakat dan

peneliti.

Demikian pernyataan saya buat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Mataram,…………..2014

Partisipan

Page 80: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

63

Lampiran 3

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJADI KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PANDUAN FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD)UNTUK INFORMAN LAIN (SUAMI, MERTUA, KELUARGA, TOGA,

TENAGA KESEHATAN, TIEM PENGGERAK PKK,PIMPINAN/ATASAN DI TEMPAT KERJA)

1. Nama Fasilitator :

2. Tanggal FGD :

3. Nama Informan :

NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN ALAMAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 81: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

64

A. Pendahuluan

1. Memperkenalkan diri. Saya adalah Haryani , mahasiswa Program

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.

2. Memberitahukan maksud dan tujuan diskusi. Tujuan kami adalah untuk

mendapatkan informasi tentang hal-hal yang dapat menghambat ibu

bekerja dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan alasan tidak

diberikan ASI Eksklusif oleh ibu bekerja pada bayinya.

3. Menjelaskan tentang kerahasiaan informan. Identitas yang diberikan

responden pada hari ini akan sangat kami jaga kerahasiannya dan hanya

untuk konsumsi pendidikan. Mohon kiranya memberikan informasi secara

terbuka dan tidak ada yang disembunyikan.

4. Mempersiapkan alat rekam. Minta ijin mempersiapkan alat perekam yang

dibantu oleh pendamping peneliti.

5. Setelah tercipta suasana kondusif dan nyaman maka FGD baru dapat

dimulai

B. Pertanyaan yang diajukan

No. Tema Pertanyaan Probing

1. Pemahaman

tentang ASI

eksklusif yaitu:

Ceritakan apa yang

saudara ketahui

tentang ASI

Eksklusif?

Tanyakan pandangan

mereka tentang ASI

eksklusif.

Tanyakan apa

manfaat menyusui

bayi atau ASI

eksklusif

Tanyakan apa yang

sering memotivasi

para ibu untuk tidak

memberikan ASI

eksklusif pada

bayinya.

Page 82: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

65

Apakah saudara

pernah mendengar

tentang ASI Eksklusif

Ceritakan apa yang

saudara ketahui

tentang manfaat ASI

bagi bayi dan

keluarga?

Apabila pernah

mendengar, tanyakan

dari mana

mendapatkan

informasi mengenai

ASI eksklusif.

Tanyakan apa itu

ASI dan manfaat bagi

bayi.

Tanyakan manfaat

ASI bagi keluarga.

Tanyakan pada ibu

tentang susu formula.

Tanyakan tentang

keunggulan ASI

dibandingkan dengan

susu formula.

Tanyakan hal yang

membuat para ibu

memberikan susu

formula pada bayinya.

2. Tanggung

Jawab

memberikan

ASI eksklusif

yang merupakan

hak bayi.

Menurut pandangan

saudara, apakah ASI

eksklusif penting bagi

bayi dan merupakan

tanggung jawab bagi

ibu untuk

memberikannya?

Apabila penting ,

tanyakan alasannya.

Apabila tidak

penting, tanyakan

alasannya.

Tanyakan bagaimana

pendapat saudara

tentang ibu yang

tidak memberikan

ASI eksklusif pada

bayinya.

Page 83: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

66

Kondisi yang

mendorong dan

menghambat

pemberian ASI

eksklusif oleh ibu

bekerja bayinya?

Bagaimana dengan

lamanya waktu cuti

pada ibu bekerja.

Dengan pemberian

ASI eksklusif?

Apakah disediakan

pojok ASI ditempat

kerja? Tanyakan

alasannya

Bagimana dengan

tanggung jawab

dalam pekerjaan? Jika

ada kebijakan apa

bentuknya

3. Masalah-

masalah yang

berkaitan

dengan

pemberian ASI

eksklusif oleh

ibu bekerja.

Ceritakan hal-hal

yang menjadi

masalah bagi ibu

bekerja dalam

memberikan ASI

eksklusif pada bayi?

Tanyakan tentang

hambatan-hambatan

yang pernah dilihat

dan diamati pada Ibu

bekerja berkaitan

dengan pemberian

ASI eksklusif pada

bayinya?

Tanyakan apakah ada

keluhan yang pernah

diungkapkan oleh ibu

bekerja selama

memberikan ASI pada

bayinya.

Tanyakan tentang

usaha yang pernah

dilakukan dalam

Page 84: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

67

mendukung ibu

bekerja untuk

memberikan ASI

eksklusif pada

bayinya.

Bagaimana dengan

ASI perah/disimpan

dalam lemari es

selama ibu bekerja?

Tanyakan tentang

keberadaan dari

tempat penitipan

anak(TPA) selama ibu

bekerja dan

pemberian ASI

Eksklusif.

Tanyakan sarana dan

prasarana yang

dianggap penting

sebagai dukungan ibu

bekerja untuk

pemberian ASI

eksklusif pada

bayinya?

Tanyakan tentang

kurir ASI?

Apakah kurir ASI

penting? Apa

alasannya?

Page 85: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

68

4. Dukungan atau

support yang

diberikan pada

ibu bekerja

dalam

memberikan

ASI eksklusif

pada bayinya.

Menurut pandangan

saudara, apa bentuk

dukungan dan support

yang penting bagi ibu

bekerja dalam

memberikan ASI

eksklusif pada

bayinya?

Bentuk dukungan dari

suami dan alasannya.

Bentuk dukungan dari

mertua/keluarga dan

alasannya.

Bentuk dukungan dari

teman-teman sekerja

yang memberikan

ASI eksklusif dan

alasannya.

Bentuk dukungan

TOGA dan TP-PKK

dan alasannya.

Bentuk dukungan

dari pimpinan atau

atasan di tempat kerja

dan alasannya.

Bentuk dukungan dari

tenaga kesehatan yang

ada?

5. Apakah yang

menjadi

prioritas dalam

menjalani

kehidupan.

Ceritakan bagaimana

pandangan saudara

tentang ibu bekerja

yang tidak

memberikan ASI

Eksklusif pada

bayinya

Tanyakan tentang arti

penting pekerjaan

dan alasannya?

Tanyakan tentang ibu

bekerja yang tidak

memberikan ASI

eksklusif, apakah baik

atau tidak? Apa

alasannya?

Jika ibu tidak bekerja

apa yang dirasakan

Page 86: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

69

dan dampaknya bagi

keluarga?

Bagaimana

seharusnya sikap ibu

bekerja didalam

memenuhi kebutuhan

ASI eksklusif bagi

bayinya?

Khusus bagi pimpinan

atau atasan : tanyakan

pendapatnya tentang

PP-ASI tahun 2013?

Bagaimana

penerapannya di

tempat/instansi

tersebut?

Tanyakah apakah

pernah mendapatkan

sosialisasi atau

informasi tentang PP-

ASI oleh dinas

terkait?

Tanyakan bentuk

kebijakan yang

diberikan pada ibu

bekerja dalam

kaitannya dengan ASI

eksklusif ?

Apakah pernah ada

evaluasi dari dinas

terkait tentang

Page 87: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

70

penerapan aturan

tersebut?

Bagaimana dengan

sanksi yang ada dari

peraturan tersebut?

Page 88: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

71

Lampiran 4

ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJADI KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PANDUAN WAWANCARA MENDALAMUNTUK IBU BEKERJA YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

PADA BAYINYA

Nama Pewawancara :

Tanggal Wawancara :

Identitas Informan :

Pendahuluan

1. Memperkenalkan diri. Saya adalah Haryani, mahasiswa Program Magister

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.

2. Memberitahukan maksud dan tujuan wawancara. Tujuan kami adalah untuk

mendapatkan informasi tentang “Alasan Tidak Diberikan ASI Eksklusif oleh

Ibu Bekerja Pada Bayinya”.

3. Menjelaskan tentang kerahasiaan informan. Identitas yang diberikan

responden pada hari ini akan sangat dijaga kerahasianya dan hanya untuk

kebutuhan pendidikan. Mohon kiranya memberikan informasi secara terbuka

dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

4. Mempersiapkan alat rekam. Minta ijin mempersiapkan alat perekam yang

dibantu oleh pendamping peneliti.

5. Setelah tercipta suasana kondusif dan nyaman maka wawancara baru bisa

dimulai.

Page 89: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

72

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Panduan Wawancara Mendalam

Tema Pertanyaan

Alasan tidak diberikan

ASI eksklusif oleh ibu

bekerja pada bayinya.

1. Ceritakan pandangan Anda berkaitan dengan

pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0- 6

bulan..

2. Apa manfaat dari pemberian ASI eksklusif

pada bayi usia 0 - 6 bulan tersebut?

3. Menurut saudara apakah pemberian ASI

eksklusif tersebut penting bagi bayi? Sebutkan

alasannya.

4. Bagaimana dengan pemberian susu formula

bagi bayi usia 0 – 6 bulan? Apa akibatnya bagi

pertumbuhan dan perkembangan bayi dimasa

depan?

5. Apakah ada beban secara ekonomi yang ibu

rasakan karena memberikan susu formula? Apa

alasannya?

6. Adakah beban secara tanggung jawab profesi/

pekerjaan yang dirasakan oleh ibu sehingga

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi?

7. Apakah ada beban secara psikologis yang ibu

rasakan karena bekerja sehingga tidak

memberikan ASI eksklusif pada bayi?

Page 90: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

73

8. Menurut pendapat saudara apa yang dapat

dilakukan oleh ibu bekerja di dalam

memberikan ASI eksklusif bagi bayinya?

9. Apakah yang menjadi hambatan bagi ibu

bekerja di dalam memberikan ASI eksklusif

bagi bayinya?

10. Apa yang mendasari ibu bekerja tidak

memberikan ASI eksklusif pada bayi?

11. Bagaimana pendapat saudara tentang susu

formula dan iklannya yang ada saat ini?

12. Bentuk dukungan seperti apakah yang dapat

saudara harapkan dalam mendukung ibu

bekerja untuk menunjang keberhasilan

pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 – 6

bulan?

13. Ceritakan apa yang saudara rasakan ketika

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi?

14. Menurut saudara jika ibu bekerja apa yang

harus dilakukan untuk dapat memenuhi

kebutuhan bayi akan ASI selama ditinggal oleh

ibunya?

15. Menurut saudara mengapa pada ibu bekerja

sering terjadi kegagalan di dalam memberikan

ASI eksklusif pada bayinya?

16. Bagaimanakah pendapat saudara tentang

wanita karir dan keluarga?

17. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari suami?

18. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari suami?

Page 91: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

74

19. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari mertua?

20. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari keluarga?

21. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari teman sekerja?

22. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari TOGA dan TP-PKK?

23. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari tenaga kesehatan?

24. Dukungan dan suport yang seperti apa yang

saudara harapkan dari pimpinan/ atasan di

tempat kerja?

25. Bentuk dukungan dari segi sarana dan

prasarana seperti apa yang saudara harapkan

untuk mendukung pemberian ASI eksklusif

pada bayi?

26. Apa yang saudara ketahui tentang susu perah?

27. Bagaimana pendapat saudara tentang kurir

ASI?

28. Bagaimana pendapat ibu tentang tempat

penitipan anak (TPA) ?

29. Apa arti penting kesehatan bayi dan anak bagi

saudara?

30. Bagimana persaan yang saudara rasakan ketika

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi?

31. Bagaimana dengan tanggung jawab ibu untuk

memberikan ASI eksklusif yang merupakan

hak bagi seorang bayi?

32. Apa usaha yang pernah dilakukan ibu dalam

memberikan ASI eksklusif pada bayi?

Page 92: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

75

33. Apakah usaha yang dilakukan tersebut

berhasil? Apa alasannya?

34. Apa arti pentingnya pekerjaan bagi saudara?

Apa alasannya?

35. Jika ibu tidak bekerja apa yang dirasakan dan

dampaknya bagi keluarga?

36. Selama saudara bekerja siapakah yang

membantu merawat anak dan memenuhi

kebutuhan bagi bayi? Apa asalsannya?

37. Hal apa yang dirasakan paling menghambat ibu

bekerja dalam memberikan ASI eksklusif ? apa

alasannya?

38. Menurut ibu hal apa yang paling mendorong

ibu sehingga tidak memberikan ASI eksklusif

pada bayi? Apa alasannya?

39. Apakah ibu pernah merasa bersalah karena

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi?

Apa alasannya?

40. Apa yang menjadi prioritas dalam hidup ibu?

Apa alasannya?

Page 93: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

76

Lampiran 5

KONTROL PENGOLAHAN DATA KUALITATIF FGD 1 DAN 2

Pertanyaan Partisipan Transkripsi/ Jawaban1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui

tentang ASI EksklusifRFA 1

RFB 2

ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan oleh ibudari anak bayi baru lahir sampai usia 6 bulandengan tidak diberikan tambahan susu apapunhanya ASI saja

ASI Eksklusif itu ASI yang pertama kali teluardan jernih.

2. Ada pendapat lain RFB 4 ASI yang lebih pekat karena banyakmengandung anti body

3. Ada pendapat lain lagi yangdiketahui tentang manfaatASI Eksklusif?

RFB 6

RFA 5

Manfaat asi eksklusif untuk mempertahankan daya tahantubuh anak agar lebih kuat, tidak mudahterkena penyakit, dan juga dengan mengiringiimunisasi yang diterima

Untuk kekebalan tubuh

4. Penting tidak ASI Eksklusifdiberikan pada bayi

Sangat penting untuk memberi kenyamananuntuk bayi

5. Apakah ibu tidakmemberikan ASI karenabenar-benar tidak ada ataubagaimana

RFB 7Ada sih ada ASI nya dan saya juga seringbilang “terus aja dikasi biar ASI nya banyakkeluar” tapi dibantu dengan air nasi yangmembuat anak tampak gemuk tetapi tampaktidak ada tenaga

6. Kira-kira kenapa ASInyatidak mau keluar? Apakahkarena sakit atau apa

RFA 9Ada yang sakit, ada juga yang karena putingsusunya itu kependekan jadi tidak bisa dihisapoleh bayi sehingga itu menjadi kendala

7. Kalau menurut Bapak / ibuapa yang diketahui tentangalasaan ibu bekerja tidakmemberikan ASI Eksklusif?

RFA 1

RFB 2

RFA 2

Pertama, mungkin pengetahuan tentangmanfaat dari ASI. Kedua, seperti yangdikatakan tadi karena tuntutan ekonomi dariibu-ibu yang bekerja disamping kurangnyapemahaman sehingga lalai dalam memberikanASI itu sendiri.

Ini juga seperti buah simalakama, karena kitaharus memenuhi kebutuhan keluarga, tapi kitatidak mampu kalau dari hasil saya saja jadiibunya bantu-bantu sedikit dengan bekerja,sehingga menyusui bayinya kurang.

Saya sudah bilang sama ibunya untuk menyusuibayi dengan eksklusif, tapi katanya tidak bisakarena air susunya sedikit dan terburu-buruuntuk berangkat kerja. Jadi terpaksa diberikanjuga susu botol.

8. Dimana Bapak-Ibu pernahmendengar informasi tentangASI Eksklusif

RFA 7Di Puskesmas dan Posyandu

9. Apakah dari informasi yang Iya pernah, karena dari petugas Puskesmas

Page 94: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

77

didapatkan juga disebutkanmanfaat dari ASI itu sendiri

RFB 11 diberikan penyuluhan dan juga kertasbergambar ( kayak brosur atau leaflet)

10. Apa manfaat ASI bagikeluarga RFB 6

Banyak sekali manfaat ASI, untuk mengurangipengeluaran dari segi ekonomi

11. Menurut ibu apakah SusuFormula itu mahal atau tidak RFA 2

Mahal, karena 1 kotak itu saja habis selama 3hari dan harus beli lagi

12. Apa manfaat ASI Eksklusifdari segi agama RFA 3

Dari segi agama, dalam Al-Qur’an dianjurkanuntuk menyusui anak selama 2 tahun yangbermanfaat bagi kekebalan tubuh dan menjagadari segala macam penyakit, dan prosespertumbuhan intelektual.

13. Apa yang Bapak-Ibu ketahuitentang Susu Formula RFB 3

Susu Formula itu menggunakan pengawet,kalau untuk ASI itu sendiri jika seorang ibubekerja memerah air susunya kedalam botoldan disimpan dalam lemari pendingin akanbertahan cukup lama karena tidak akan bisabasi bahkan sampai 6 bulan. Saya pernahdengar dari ibu-ibu yang pulang dari pasar adayang membuang ASInya karena takut basimungkin disebabkan oleh kurangnyapengetahuan

14. Apa keunggulan ASIdibandingkan dengan SusuFormula

ASI untuk kecerdasan anak, kalau untuk SusuFormula mungkin untuk membantu saat kitapergi begitu

15. Apa alasan ibu tidakmemberikan ASI Eksklusif RFB 8

Dari segi ekonomi karena untuk memenuhikebutuhan keluarga jadi para ibu lebih memilihuntuk bekerja dari pada menyusui anakdirumah, mungkin itu faktor utamanya

16. Menurut pandangan Bapak-Ibu sekalian penting tidakASI Eksklusif itu diberikankepada anak

RFA 10Sangat penting

17. Kemudian apa pendapatBapak-Ibu sekalian tentangIbu yang tidak memberikanASI Eksklusif kepadabayinya kalau dilihat daritanggung jawab

RFB 5

RFA 9

RFA 10

Perempuan sekarang berbeda, solekannya sajadiperhatikan anak kurang diurus, susunya diatidak diberikan ke anaknya, sibuk-sibuk sajakatanya dan malas menampung air susunyauntuk anak, jadi anak dikasi susu kaleng.

Saya lihat juga mereka tidak mau repot dalammemberikan ASI pada bayinya, kan bisa izinsebentar dari tempat kerja untuk nyusuin,dibilang sibuk dan susah, akhirnya bayi diberisusu sapi.

Pemberian ASI juga bisa dijadikan sebagai KBalami

18. Bagaimana pendapat Ibutentang Ibu yang tidakmemberikan ASI Eksklusif

RFB 11

RFA 9

Mungkin karena banyak uang jadi berfikiruntuk tidak memberikan ASI.

Banyak yang mempengaruhi, disamping karenakesibukan, bisa terjadi sampai dia tidak bisamemberikan ASI dan juga mungkin dari segimanfaatnya dia belum tahu. Kadang-kadang yamungkin juga karena kegengsian ibu ini takutmungkin ya mohon maaf aja payudaranya

Page 95: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

78

RFB 9

RFB 8

RFA 8

melembek atau gimana gitu kan bisa jadi jugaseperti itu. Penampilannya kurang oke gitu kan,memang banyak factor-faktor yang dapatmempengaruhi si ibu ini sampai tidakmemberikan ASI kepada bayinya.

Ibunya yang malas, seperti ipar saya, sudahdikasi tahu air susunya jangan dibuang-buangkasi bayinya, eh katanya terlalu banyak yangkeluar, saya suruh simpan dia tidak mau,dibilang nanti basi. Padahal tidak seperti itukan.

Ibu-ibu itu kadang ada rasa malas dalammemberikan ASI pada bayinya, mereka bilangrepot harus menyusui bayi karena bekerja,padahal kan sudah diberitahu, air susunya bisadiperas dan disimpan di kulkas.

Kita sudah beritahu cara menyiapkan susuperah, tapi ibunya tidak mau melakukan,katanya susahlah, terburu-buru karena haruscepat jalan bekerja dan ada yang mau tapiselang seling melakukan, akhirnya bayi diberitambahan susu formula.

19. Apa kira-kira yangmenyebabkan Ibu bekerjatidak memberikan ASIEksklusif

RFB 4

RFA 5

Sekarangkan zamannya Baby Sister, karenaada orang yang mau memegang anak itu danmemberikan Susu Formula sementara Ibuharus bekerja mungkin itu yang menyebabkanIbu malas memberikan ASI

Sekarang ini mereka tidak mau repot, jadidiberi susu botol. Padahal itukan pemborosan,suami jadi susah utuk cari uang. Padahal airsusunya kadang dibuang-buang, tidakdiberikan ke bayinya.

20. Apa yang menghambat ibumemberikan bayinya ASIEksklusif.

RFB 6

RFA 7

RFA 6

Kita yang gendong anak merasa kasihan kalauanak nangis, jadi terpaksa diberikan susu botolatau teh karena air susu ibunya tidakdisediakan dan disimpan untuk anaknya, cepat-cepat berangkat kerja. Dan diberi nyusu lagikalau sudah pulang.

Para ibu juga kurang punya keinginan yangbesar untuk memberikan ASI eksklusif padabayinya, sehingga malas berusaha untuk dapatmemenuhi kebutuhan bayinya akan ASIeksklusif, padahal kalau dipiki-pikir semuanyabisa sejalan walaupun ibu harus bekerja.

Karena banyak pekerjaan dan banyak uangmungkin, sehingga fasilitas mungkin jugamemuaskan bagi Ibu

Banyak yang mempengaruhi, disamping karena

Page 96: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

79

RFA 9

RFB 10

kesibukan, bisa terjadi sampai dia tidak bisamemberikan ASI dan juga mungkin dari segimanfaatnya dia belum tahu. Kadang-kadang yamungkin juga karena kegengsian ibu ini takutmungkin ya mohon maaf aja payudaranyamelembek atau gimana gitu kan bisa jadi jugaseperti itu. Penampilannya kurang oke gitu kan,memang banyak factor-faktor yang dapatmempengaruhi si ibu ini sampai tidakmemberikan ASI kepada bayinya.

Pertama, mungkin pengetahuan tentangmanfaat dari ASI. Kedua, seperti yangdikatakan tadi karena tuntutan ekonomi dariibu-ibu yang bekerja disamping kurangnyapemahaman sehingga lalai dalam memberikanASI itu sendiri.

21. Bagaimana pendapat Bapak-Ibu tentang cuti dalambekerja.

RFB 3 Nah, pada saaat cuti itu kita bisa memberikanASI kan.

22. Menurut Bapak-Bapak sudahcukup untuk 2-3 bulantersebut atau ada pandanganlain mengenai hal tersebut

RFB 11Pada dasarnya masih tidak cukup kalau hanya3 bulan, padahal dalam agama diperintahkan 2tahun menyusui. Tapi yang utama disini adalahpemberian yang pertama itu yang terpentingkarena ASI pertama baik untuk kekebalan tubuhkarena mengandung kolostrum. Kemudian yangkedua adalah untuk mengatasi hambatan daritempat kerja itu sendiri bagaimana kitamembangun komunikasi dengan Bos, mungkinnanti akan ada Perserikatan Buruh yangdimana Perusahaan bisa memberikankelonggaran bagi para Ibu yang menyusui.

23. Cukup tidak diberikan waktu3 bulan untuk pemberian ASIEksklusif

RFA 1 Tidak cukup, mungkin harus ditambah.

24. Bagaimana strateginya agarbisa memberikan ASIEksklusif

RFA 9 Mengatur waktu agar bisa memberikan ASI danbisa menyediakan ASI perah untuk cadanganbagi bayi

25. Bagaimana pendapat Bapak-Ibu sekalian tentang pojokASI.

RFB 1 Sangat bagus dan dapat dijadikan solusi untukmengatur waktu bekerja dan memperhatikankesehatan anak. Pekerjaan tidak terbengkalaidan kesehatan anak juga terjamin

26. Bagaimana menurut ibukaitannya dengan tanggungjawab dalam bekerja jika adakebijakan dari pimpinan,bentuk kebijakan seperti apayang di inginkan oleh ibubekerja

RFB 4Komunikasikan dengan atasan agar kita bisameluangkan waktu untuk anak

27. Bagaimana dengan yangbekerja ditoko RFA 8

Nah, tergantung bagaimana cara kitamengkomunikasikan dengan atasan sebenarnyadan rasa saling pengertian. Karena memangdisatu sisi ada tanggung jawab pekerjaan dandisisi lain adanya tanggung jawab untukkesehatan anak

Page 97: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

80

28. Kira-kira apa Pak bentukkebijakan yang diharapkan RFB 8

Kebijakan yang kita harapkan mungkin kalaudari sisi Undang-undang itu sendiri sudah ada,Undang-undang dalam dunia kerja dimanaPerusahaan memberikan waktu khusus untukIbu hamil dan melahirkan. Kemudian yangkedua dari sisi Perusahaan, bagaimanapunjuga kualitas dari pekerjaan itu akanterpengaruh kalau konsenterasi Ibu terbagidengan anaknya, karena persoalan kesehatananak bukan hanya memberikan ASI saja tapidalam proses perkembangan anak itu jugasangat rentan dengan penyakit jadi bentukkebijakan bisa lebih focus pada waktu yangdiberikan. Dari segi Psikologis juga ibu jaditidak bisa konsen

29. Apa yang menghambat ibudalam memberikan bayinyaASI EKSklusif.

RFA 2

RFA 10

RFB 10

Karena faktor pekerjaan dan harusmenyelesaikan pekerjaan

Kita lihat ibu-ibu terlalu mengabaikankebutuhan anaknya karena ada susu sapi itu,yang gampang untuk dibeli dan anaknya jugamau, ya walaupun mampu dibeli oleh orang tuatapi itu kan tidak baik untuk kesehatananaknya.

Kalau saya perhatikan ini juga karena sudahzamannya yang dianggap modern, sehinggakalau memberikan susu ibu dianggap kuno.Jadi ibu merasa gengsi dan tidak maudirepotkan.ini kan tidak baik untuk tanggungjawabnya.

30. Apa keluhan ibu terkaitdengan pemberian ASIEksklusif

RFA 2Mungkin kebanyakan ada juga yang kesaldengan suami jadi anak juga terkena imbasnya

31. Apa usaha yang pernahdiberikan untuk mendukungIbu dalam memberikan ASIEksklusif bagi Ibu bekerja

RFB 2

RFA 3

RFB 1

Memberikan pengertian kepada Ibu agar bisamenangani anak dalam pemberian ASI secarateratur tanpa harus mengurangi tanggungjawab pada keluarga.

Mereka juga ada yang gengsi dan lebihmemilih pekerjaan daripada memikirkanbayinya, kan ini salah. Secara agamamemberikan susu ke bayi adalah kewajiban danini ada dalam Al-Quran.

Air susu ibu ya untuk bayi dan air susu sapiuntuk anak sapi kan, jadi sudah diberikan jugaaturan oleh ALLAH bahwa, bayi itu diberikanair susu oleh ibunya sampai berusia 2 tahun.Ini kewajiban ibu jadi jangan karena alasanpekerjaan dan kesibukan, kewajibannyadilalaikan, kan ini berdosa jadinya.

32. Bagaimana pendapat Bapak-Ibu sekalian tentang ASIperah?

RFA 4 Bagus juga untuk anak, dan misalnya saat anakkita titipkan ketetangga dan rewel bisadiberikan ASI perah itu tadi tanpa harus

Page 98: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

81

mengeluarkan biaya untuk membeli SusuFormula

33. Bagaimana pendapat Bapak-Ibu sekalian tentang tempatpenitipan anak selama ibubekerja berkaitan denganpemberian ASI Eksklusifnya

RFB 2Kita sebagai orang tua tidak boleh terlalumengandalkan orang lain dan harus terusdipantau. Walaupun dalam keadaan bekerjajuga harus tetap di cek untuk melihatkondisinya pada saat waktu istirahat

34. Bagaimana menurut Ibutentang tempat penitipananak berkaitan dengan ASIEksklusif

RFB 9Sepertinya tidak diberikan ASI, kebanyakanyang saya liat diberikan Susu Formula

35. Kalau ibu tidak dapat datangapa yang harus dilakukanagar dapat memberikan ASIkepada anak

RFA 9Bisa memerah ASI untuk dititipkan di TPA dandisimpan dalam lemari pendingin

36. Menurut Bapak-Ibu sekalianbagaimana dengan sarana danpra-sarana baik yangdisediakan oleh pemerintahmaupun swasta dalampemberian ASI Eksklusif

RFA 7TPA seperti PAUD disekitar lingkungan kerjaatau pojok ASI juga bisa

37. Kalau untuk PAUD mungkinanak usia 3 tahun yang bisamasuk, tapi kira-kira saranadan pra-sarana apa yang diinginkan kira-kira

RFB 7Mungkin dari kendaraan seperti motor agarlancer dalam perjalanan yang mengharuskanuntuk kesana-kemari dari tempat kerja menujutempat anak

38. Selain motor, sarana dan pra-sarana apa yang diinginkandari pemerintah untukmelancarkan pemberian ASIpada anak

RFB 11 Mungkin berkaitan dengan jalan raya yangharus bagus, dari sisi peraturan jugapemerintah itu harus derpihak pada kesehatanibu dan anak sehingga harus ada undang-undang yang mengatur perusahaan agar bisamenyediakan fasilitas. Kemudian danaoprasional untuk karyawan terutama para Ibu

39. Bagaimana pendapat Bapak-Ibu sekalian tentang kurirASI

RFA 4 Bagus juga untuk mengatasi kesulitan yangdialami Ibu bekerja ditempat kerja, jadi baguskalau ada kurir yang bisa mengantarkan ASI

40. Bagaimana bentuk dukungandari suami Ibu dalammemberikan ASI Eksklusif

RFA 1 Suami akan lebih senang melihat Istrinyamemberikan ASI dari pada Susu Formula

41. Bagaimana bentuk dukungandari mertua atau keluargaanda dalam memberikan ASIEksklusif.

RFB 6Mungkin memberikan sayur yang sudah matangitu juga merupakan dukungan untuk Ibu, ikutmembantu menggendong

42. Bagaimana kalau dari temankerja apakah ada bentukdukungan yang diberikan

RFA 2 Memberikan semangat

43. Kalau dari pimpinan ditempatkerja bentuk dukungan yangpenting seperti apa

RFB 11

RFB 3

Mungkin itu tadi memberikan izin pada waktuyang diperlukan saat menyusui danmemberikan hadiah kepada karyawan yangmelahirkan sebagai bentuk penghargaan,karena kalau diperhatikan seperti itu karyawanjuga akan bekerja lebih giat lagi

Kita juga melihat aturan cuti memang kurangdan hanya 3 bulan, tapi memang itu sudah

Page 99: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

82

RFA 8

peraturan pemerintah, jadi tidak dapat dirubah,hanya saja ibu boleh izin dengan tidakmeninggalkan tanggung jawab kerjanya, itusaja.

Ini kita swasta, toko kan harus buka terus kitaharus dagang, untuk menyusui bayi, ibu haruspandai membagi waktu dan kesempatan dong,tidak bisa libur atau izin terlalu lama. Memanguntuk cuti istilahnya kita beri hanya 1 bulansaja kan kalau terlalau lama, saya bisa rugidan kerepotan nantinya.

44. Kalau dari tenaga kesehatanbentuk dukungannya sepertiapa

RFB 10 Memberikan pengertian tentang pentingnya ASIEksklusif untuk bayi

45. Bapak-Ibu sekalian kaitannyadengan pekerjaan bagiseorang ibu, terkadang adaprioritas dalam pekerjaan.Kalau menurut Bapak-Ibusekalian apa arti penting daripekerjaan?

RFA 1 Sangat penting karena untuk menopangkehidupan rumah tangga dan kebutuhan baikuntuk bayi maupun Ibu

46. Bagaimana pendapatibu/bapak tentang ASIEksklusif jika dikaitkandengan pekerjaan.

RFB 4 Tidak baik

47. Baik tidak kalau seorang ibutidak memberikan ASI

RFA 9 Tidak baik karena kurangnya rasa kasih sayangdari Ibu, asupan gizi juga berkurang

48. Apa dampak yang Bapak /Ibu dirasakan jika Ibu itutidak bekerja dagi keluarga

RFB 9Selama suaminya masih mampu untukmencukupi kebutuhan mungkin tidak akanterlalu mempengaruhi, tapi jika sebaliknyatentu dampaknya akan cukup besar dalamartian tidak dapat mencukupi kebutuhan

49. Bagaimana seharusnyasikap seorang Ibu yangbekerja dalam memberikanASI Eksklusif.

RFB 4Biasanya Ibu yang menyusui mengurangi jamkerja yang biasanya satu hari menjadi setengahhari sehingga kebutuhan anak bisa terpenuhi

50. Bagaimana kaitannyadengan peraturan pemberianASI dan bagaimanapenerapannya di tempatkerja

RFA 4Jadi terkadang Perusahaan juga kurang fahamdengan peraturan pemerintah terkait denganberapa lama cuti, terkadang perusahaankurang faham. Kemudian terkait denganpemerintah harus bisa memantau terutamapada perusahaan-perusahan besar

51. Mengenai hal cuti, apakahpernah diberikan tidak padakaryawan

RFB 2 Pernah, tapi karena tidak bisa mencukupi jadiIbu harus tetap bekerja

52. apakah pernah adasosialisasi dari dinaskesehatan, dinas socialterkait dengan peraturanpemberian ASI itu sendiri.

RFA 6Tidak ada sosialisasi maupun penyuluhanterkait dengan pemberian ASI dan memangbelum pernah ada

53. Apa kebijakan yang pernahdiberikan terkait dengankebijakan pada Ibu bekerja

RFB 3 Hanya diberikan cuti itu saja, kalau untukminta izin tidak pernah

Page 100: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

83

tentang pemberian ASIEksklusif.

54. Bagaimana peraturan daridinas terkait tentangperaturan dalam pemberianASI terkait dengan cuti

RFA 3 Disini pemerintah belum ada yang menerapkanperaturan, tapi disini Posyandu dalammeningkatkan kesehatan anak, menimbang dansebagainya tapi kalau untuk penyuluhan terkaitdengan ASI mungkin ada tapi kurang maksimal

55. Bagainama dengan sangsiyang ada terkait peraturantersebut? Ada tidak sangsiyang diberikan olehpemerintah pada perusahaanyang melanggar ataupimpinan yang tidakmemberikan keleluasaanterkait peraturan tersebut

RFB 3Belum ada saya lihat, karena di media punbelum ada yang saya baca terkait kasusmemberikan sangsi oleh pemerintah terkaitdengan masalah tersebut. Mungkin juga belumada laporan dari masyarakat

56. Apakah ibu/ bapak pernahtidak mendengar ada sangsiyang diberikan kepadapimpinan.

RFA 8Belum ada, belum pernah mendengar. Lebihbanyak yang memberi motivasi atau dorongankepada IIbu yang menyusui

Page 101: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

84

KONTROL PENGOLAHAN DATA KUALITATIF (WAWANCARA MENDALAM)

Pertanyaan Transkripsi/ Jawaban1. Apa pandangan ibu tentang

pemberian ASI eksklusif padabayi usia 0-6 bulan

P1 : Memberikan ASI eksklusif sangat penting buat anak,selain untuk lebih mempererat ikatan antara ibudan anak juga bisa memberikan daya tahan tubuhanak menjadi lebih bagus

P2 : Kalau menurut saya sih, sangat penting ASIeksklusif sebenarnya, Cumakan kadang-kadangada beberapa hal yang menyebabkan kita ibu-ibu,apalagi yang bekerja gk bias ngasih Asi, Cumakalau saya sendiri pengennya sih Asi eksklusif gitu.Cuma kebetulan anak saya yang pertama samasekali, bukan sama sekali sih Cuma dia Asi itu gknyampe 1 bulan, kalau yang no. 2 ini yang asieksklusif saya kasihnya 4 bulan setelah itu sayabalik bekerja

P3 : Kalau menurut saya ASI Eksklusif sangat penting,terkait dengan system kekebalan tubuh bayi ketikasudah besar

P4 : Pemberian ASI ekslusif itu artinya memberikan ASIsampai umur 6 bulan artinya tidak pakai susupendamping hanya pakai ASI saja

P5 : Saya pribadi, saya mewajibkan diri untukmemberikan asi ekslusif. Rasanya gak klop yakalau tanpa asi. Jadi, anak pertama anak kedua asisemua sampai genap 2 tahun. Tapi berhubung sayakerja, jadi saya pakai formula tambahan untukpendampingnya. Untuk menjaga agar ditinggalkantidak dalam kondisi lapar kan nanti kalau sudahpulang baru dikasi asi lagi

P6 : Ya bagus untuk pertumbuhan bayi, tidak mudahterkena penyakit dan merupakan anugerahpertama bagi ibu menyusui

P7 : Pandangan saya sih terhadap pemberia ASIeksklusif adalah ASI eksklusif sangatlah pentingbagi bayi 0 sampai 6 bulan karena, karena asi itumakanan terbaik bagi bayi dan asi juga dapatmembantu pertumbuhan dan perkembangan padasi bayi tersebut

P8 : Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan ituharus diberikan sebenarnya,karna akanmempengaruhi pertumbuhan dan perkembangananak nantinya

P9 : Lebih bagus ASI ekslusif nggeh karena untuk sisitemkekebalan tubuhnya

2. Dari segi manfaat ASIeksklusif bagaimana?

P1 : Manfaat ASI eksklusif bagi sang ibu bisa mencegahterjadinya kehamilan, manfaatnya juga bagusuntuk kesehatan anak

P2 : Kalau yang saya rasakan sih kalau untuk anak sayayang pertama bedanya kelihatan sekali memanguntuk anak saya yang 1 sama yg ke 2 walaupun

Page 102: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

85

untuk yang kedua gk nyampe 6 bulan, Cumamemang keliatan perbedaannya banyak. Kalauanak saya yang pertama disbanding ama yang kedua. Yang pertama cenderung lebih seringg sakitterutama yang seperti untuk pencernaan kayadiare, atau pilek, dll. Dia gk secepat kakaknyakena kalau menurut saya sih begitu

P3 : Untuk manfaat sangat banyak, salah satunya untukkekebalan tubuh itu tadi jadi dapat mencegah bayidari berbagai penyakit infeksi

P4 : Kalau di lihat dari kandunganya memang sangatkomplit,system pencernaannyabagus,perkembangannya juga bagus terutamauntuk ibu dan bayi itu seperti ada ikatan batinyadan juga pada ikatan emosinya

P5 : Untuk saya sendiri secara pribadi badan saya jadilebih segar, terasa lebih enak selama memberikan.Memang ribet ya, memang repot, Cuma adakelegaan tersendiri dalam memberikan asi,kepuasan tersendiri, dan lega rasanya ssudahmemberikan sekalipun gak bisa ngomong apa gituselama menimang anak, bisa sambil ngomong ya.Kadang-kadang capek tu gak ngomong apa apapunkasi asi rasanya cukup. Kita ngomong dalam hatiaja deh

P6 : Manfaatnya bagus juga. tidak mudah terkenapenyakit dan pertumbuhan bayi bagus

P7 : Manfaat dari asi pertama bisa menjaga kekebalantubuh, terus kedua asi juga dapat mencegahberbagai penyakit dan tidak mudah sakit,terusyang ketiga asi juga berguna bagi pertumbuhandan perkembangan kesehatan anak, dan keempatasi juga bisa menjalin kedekatan ibu dan anaksecara emosional

P8 : Kalau dari mamfaatnya setau saya sih,karnadidalam ASI itu ada anti bodinya.jadinya bayi ituakan jarang sakit

P9 : Manfaatnya banyak..untuk kesehatan anak samaniki menjaga sisitem bodynya.

3. Menurut ibu, apakahpemberian ASI eksklusif itupenting bagi bayi

P1 : Sangat penting, karena kebutuhan nutrisi bayi yangpaling mendasar adalah ASI, bayi apabiladiberikan makanan selain ASI belum cocok jadiyang paling cocok ya ASI

P2 : Sangat penting, karena bisa memperkuat imun anak.Yang saya rasakan kalau kita kasih asi eksklusifsama anak hubungan rasa kasih saying antaraanak sama ibu itu lebih kuat, ya biasanya sihbegitu disbanding yang tidak di kasi asi.

P3 : Sangat penting, karena Yang pertama selain untukkekebalan, merupakan salah satu bentuk rasasayayang ibu kepada anaknya

P4 : Sangat penting terutama untuk perkembangan anakdan untuk kesehatan karena semua kandungan ASIitu semuanya diserap oleh tubuh

P5 : Penting penting penting, alasannya dengan dasar

Page 103: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

86

ilmu pengetahuan itu saya jadi tahu bahwa asieksklusif itu memberikan manfaat terhadap datatahan / imunitas tubuh anak-anak

P6 : Penting, Karena bagus untuk perkembangan bayidan otaknya

P7 : Penting sekali, karena sudah saya bilang, kalau asiitu banyak sekali manfaatnya dibandingkan dengansusu formula, karena asi adalah makanan terbaikbagi bayi, dan asi juga dapat menc mencegahberbagai penyakit (suara anak) karna didalamsusu ibu itu terdapat colostrum atau kekebalantubuh pada si bayi

P8 : Sangat Penting, karena di dalamnya ada anti bodyjadi jarang sakit anak itu dan juga pertumbuhandan perkembangannya bagus dibanding anak yangpake susu formula

P9 : Sangat penting, biar untuk jaga tenaganya juga kanbiar bagus perkembangan anak untuk otaknya apasegala macem

4. Bagaimana tanggapan ibutentang susu formula pada bayiusia 0-6 bulan

P1 : Menurut saya, alangkah lebih bagusnya tidakmenggunakan susu formula bila ibunya mungkintidak bekerja atau ibu hanya diam dirumah, tidakperlulah menggunakan susu formula apalagi harusmemperhatikan kebersihan botolnya, kemudianairnya tapi kalau ASI kan bisa langsung diberikan

P2 : Dibilang gk boleh juga gk sebenarnyakan memangdianjurkan asi eksklusif tetapi untuk beberapa hal,misalkan tadi kita bekerja, mungkin ya boleh-bolehsaja, karena suatu alasan tertentu juga Cumakalau menurut saya kalau anak dengan formulakita sebagai ibu harus teliti lagi ya itu tadi, iadapat susunya tidak langsung dari si ibu, kankebersihannya jadi sangat perlu di perhatikan. Ibu-ibu itu kan kita kadang-kadang malas untuk yangmau rebus dulu, bersihkan dulu, kalau menurutsaya sih itu yang penting, gk papa yang pentinganaknya cocok kemudian orang tua sanggup gkpapa tergantung dari keadaan

P3 : Pada dasarnya pemberian susu formula tidak baikdiberikan kepada bayi, mungkin salah satu alasandiberikan karna ibu juga bekerja. Tetapi jikamemungkinkan lebih baik diberikan ASI Eksklusif

P4 : Tidak bagus,karena bermasalah di systempencernaan karena bisa menyebabkan mencret danberbahanya

P5 : Saya pakai komparasi ya, jadi komparasi antaraanak-anak saya yang pakai dot, susu formuladengan asi. Tidak ada yang asi saja memang sayadampingi dengan susu formula. Yang terakhir inihanya susu formula saja, anak saya jauh lebihrewel ya, lebih membangkang gitu lo

P6 : Sebenarnya tidak bagus sih, tapi apa boleh buatkalau bayi tidak mau

P7 : Menurut saya kalau kita berikan susu formula padabayi bahkan bayi itu sangat rentang pada penyakit

Page 104: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

87

dan memang kalau kita berikan susu formula padabayi pertumbuhanan, e pertumbuhan danperkembangannya sangat baik, (suara anak) tapitidak kalah baiknya kalau kita berikan (suaraanak) secara eksklusif

P8 : Sebenarnya susu formula itu hanya alternatif bagiibu-ibu yang tidak memiliki ASI atau ASInyakurang

P9 : Kaitannya sebenarnya sih ndak bagus ya ..lebihbagus asi.

5. Menurut ibu, ada tidakakibatnya susu formula padatumbuh kembang anak

P1 : Kalau menurut saya, iya. Dari pembuatan susuformula yang tidak bersih dapat menyebabkan anakitu sakit , apabila anak itu sudah sakit otomatisperkembangan dan pertumbuhannya bisaterganggu.

P2 : Kalau yang tumbuhnya kalau anak saya karenaminum susu, jadi dia makannya yang kurang, kalaumasalah kembangnya sih saya gk ada masalah, yaitu karena dia banyak susu

P3 : Kalau untuk pengalaman saya sendiri, semua anaksaya alergi terhadap susu formula. Jadi yang sayalihat dari pertumbuhan yang seharusnya sudah bisaduduk atau berdiri, karena sering sakit jadimenghambatnya

P4 : Kalau untuk pertumbuhan sperti yang di alami anaksaya pada pertumbuhanya agak kurang terutamapsikologisnya itu akan lebih keras untuk anak yangmengunakan susu formula dan berat badanya jugakurang

P5 : Saya pakai komparasi ya, jadi komparasi antaraanak-anak saya yang pakai dot, susu formuladengan ASI. Tidak ada yang ASI saja memang sayadampingi dengan susu formula. Yang terakhir inihanya susu formula saja, anak saya jauh lebihrewel ya, lebih membangkang gitu lo

P6 : Baik-baik saja saya lihatP7 : Menurut saya kalau kita berikan susu formula pada

bayi bahkan bayi itu sangat rentang pada penyakitdan memang kalau kita berikan susu formula padabayi pertumbuhanan, e pertumbuhan danperkembangannya sangat baik, (suara anak) tapitidak kalah baiknya kalau kita berikan (suaraanak) secara eksklusif

P8 : Akibatnya gini anak sering sakit kalau dikasiformula, itu dah batuk pilek itu cepet sekali dapet

P9 : Seperti yang saya rasakan saat ini,anak saya sudahsakit baru umur 2 bulan setengah,sudah sakit.

6. Ada tidak beban secaraekonomi pada saat memberikansusu formula tersebut, apaalasannya

P1 : Pada saat memberikan susu formula tentunya adabeban. Pada saat itu saya sedang sekolah, butuhbiaya untuk membayar kos dan biaya hidup jugatinggi kemudian diharuskan membelikan susuformula

P2 : Ya pasti kalau saya, itu pasti apalagi kita tambahanak ya misalkan kalau sudah anak lewat umur 6bulan misalkan belum lewat 6 bulan, kalau anak

Page 105: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

88

kita pake formulakan pasti ada tambahan biayaterutama ibu-ibu yang mungkin membiarkananaknya dengan susu formula yang berhargalumayan gitukan.

P3 : Jadi awalnya saya mencoba susu yang palingmurah tetapi anak saya jadi BAB terus. Akhirnyasaya coba dengan susu yang lebih mahal, kalausaya boleh jujur

P4 : Sangat beban,terutama bebanya saat pembeliannyayang terlalu mashal dan juga otomatis anak jugaakan benyak kencing jadi biaya untuk pampers nyajuga mahal dan juga kalau tidak memakai pamperkita capek nyucinyadan kenyamanannya jugatergangu karena tidak banyak di serap kalaumenggunakan susu formula

P5 : Mungkin setiap orang selalu menganggap setiappengeluaran itu adalah beban ya, kalau untuk anaksaya membuang jauh-jauh fikiran bahwa duuhhharus ini harus itu. Dalam kondisi seperti apapunsaya harus selalu menyiapkan gitu. Dalam yabagaimanalah caranya agar susu itu selalutersedia

P6 : Sebenarnya kasihan sih, tapi ya karena ekonomi yaterpaksa

P7 : Ada, disisi lain kan harga susu formula sangatmahal dan saya merasa risih karna setiap kitamenyediakan dot yang bersih dan harus di stresterilkan setiap kali ingin membuat susu, dan bagisaya susu formula itu tidak (suara anak) baikkarena kekebalan tubuh si bayi kurang dan mudahsakit dibandingkan dengan susu asi, kedua repotcara penyajiannya

P8 : Sangat terbebani, karena gaji suami kan gak banyakya secukupnya lah.kalau pake beli ASI yaa harusirit-irit sedemikian rupa supaya dapet beli iniitu,harus irit

P9 : Sangat berat, karena harga susu dampaknya keanak ini susunya aduuhh...ndak cukup ee..berapakilo dah satu bulan itu.

7. Kaitannya dengan tanggungjawab pekerjaan yang iburasakan sehingga menyebabkanibu tidak memberi ASIeksklusif bagaimana? Adatidak bebannya?

P1 : Bebannya ada sih, terpaksa kita berikan karena itujuga tuntutan pekerjaan, mau sering-sering pulangjuga tidak enak izin-izin terus sama kantor, atasan,nanti kalau diberikan surat peringatan tidak enakjuga.

P2 : kalo anak saya yang pertama alasannya tidak kasiASI eksklusif bukan karena saya nggak mau cumawaktu itu kebetulan saya bersalin itu kan dalamkeadaan yang dibuat, istilahnya persalinan buatan,memang saya dulu belum waktunya bersalin tetapiharus bersalin dan kebetulan waktu itu anak sayayang pertama itu lahir itu dalam keadaan airketuban saya kotor dan masuk ke saluranpernafasan, akhirnya harus di saction dan tidakdikasi mimi dulu, tidak langsung ASI

P3 : Sebagai pegawai kita kan harus disiplin dan

Page 106: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

89

tanggung jawab, jadi tidak bisa juga sering izinatau tidak masuk kerja. Yang pertama harusberangkat kerja pagi, kemudian pulang jam sekian.Jadi waktunya tidak bisa kita atur. Disamping itujuga ibu-ibu bekerja itu banyak stresnya, sehinggaproduksi ASI itu sedikit

P4 : Sebenarnya dari factor kerja bebanya tidak terlalubesar, namun factor keluarga dan lingkungan jugamempengaruhi dan factor setrees juga karena ituanak pertama dan factor air susu juga tidak keluar

P5 : Kalau saya tidak masuk kerja, pekerjaan sayasemakin menupuk jadinya dan bisa stress nanti,jadi harus diselesaikan dengan baik dan tepatwaktu.

P6 : Sebenarnya kasihan sih, tapi ya karena ekonomi yaterpaksa.

P7 : Ya memang ada, kalo tidak memberikan ASI karnamenurut saya beban utama (suara anak) adalahpada si bayi, karena si bayi tersebut lagimembutuhkan perhatian dalam tumbuhkembangnya si bayi mba.

P8 : Sebenarnya kalo ASI saya banyak gak ada bebansih, kalo bisakan kita pake pompa masukin dalamdot masukin kulkaskan bisa dikasik tapi saya karnaberhubung ASInya yang kurang jadi sedotpuncuma 2 sendok dapetnya itu terpaksa kasik susuformula jadinya.

P9 : Pandangannya gitu , karena kita sibuk bekerja nikejadi ndak terlalu full di kasi asi

Page 107: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

90

8. Apa beban psikologis yang iburasakan karena ibu bekerjasehingga tidak dapatmemberikan ASI eksklusifpada bayi

P1 : Beban psikologisnya sendiri sih karena kita menjadiibu ya tetap ada, itu kan tanggung jawab kitasebagai ibu , seharusnya bisa memberikan ASIeksklusif, cuma kan kendalanya itu

P2 : Ya penting, misalkan kalau sekarang-karang ajamisalkan anak saya yang walaupun tidak ASIeksklusif yang terakhir yang no 2, kalau misalkandia nggak menyusui pada malam hari kemudiansaya langsung berangkat kerja dan dia tidakmenyusui lagi saya pasti tidak merasa nyamankarena, mungkin karena ASI saya masih cukuplumayan banyak jadi di daerah payudara sayamasih sakit banget, apalagi kalau kita bekerja gknyaman harus basah-basah gitu saya sihmerasanya gitu

P3 : Kalau untuk saya sendiri, mungkin karena bekerjadari pagi sampai siang. Melihat anak itu lebihdekat dengan bapaknya karna setiap hari ketemudengan bapaknya, jadi mereka lebih akrab denganbapaknya.

P4 : Sebenarnya berpengaruh,karena kita tidak bisamemberikan ASI secara ekslusif pada anaakkarena tuntutan ekonomi

P5 : Terasa sekali, saya suka sedih sendiri melihat anaksaya seperti itu aduuh rasanya terenyuh. Ini sajadibahas rasanya terenyuh Kasian ya anakku yangini. Meskipun setiap hari digendong tapi tidakmemberikan asi itu kan diganti dengan dot sajakan terasa itu

P6 : Ya sedih, kepikiran gitu, ndak seperti anak seumurdia masih ASI sedangkan dia sudah mimikformula.

P7 : Iya biasa saja, biasa saja nggak ngasi asi eksklusifP8 : Ada sih perasaan bersalah karna gak ngasik ASI

itu,tapi bukan maunya kita gak ngasik itu tapikarna keadaan yaa,kondisi yang tidak mendukunguntuk ngasik kalau sekedar ASI dia nagis ajakkarna ASI sedikit.terpaksa kasik susu formula barudia tenang

P9 : Ya bebannya kasian juga ya kerena kita kasi trusiitu apa formula , jadi ndak netek sama kita ,paling malem baru dia netek gitu

9. Apa yang menjadi hambatanibu sehingga ibu tidakmemberikan ASI eksklusifpada bayi

P1 : Hambatannya itu ya karena pekerjaan itu, pada saatitu juga sedang sakit, saat anak saya umur 2 bulansaya opname karena saya kekurangan kalium,kalau memberikan ASI kan harus membutuhkannutrisi yang banyak sementara saya mengalamikekuranga kalium, jalan satu-satunya ya denganmemberikan susu formula

P2 : Ya saya sebenarnya tahu ASI eksklusif penting, tapikita kan bekerja dari pagi sampai siang kadangsore, capek, jadi malas kita nyusuin dan anak sayasudah biasa minum susu dot, jadi ndak mau nyusudisaya.

P3 : Hambatan pemberian salah satunya karena

Page 108: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

91

pengaturan waktu yang tidak efektif, yangseharusnya kita mengurus bayi tapi kita harusbekerja diluar

P 4: Kalau ASI terus sepertinya susah mbak, karenasaya kan repot dan sibuk, harus kerja, jadi pilihyang praktis dan mudah saja gitu, supaya semuabisa jalan maksudnya.

P5 : Banyak hambatan ya, kita masuk dilingkunganbekerja itu kan ada aturan-aturan harus kita ikuti.Tidak mungkin setiap saat kita akan pulang,sebentar ya pergi menyusui. Kecuali jika sayapimpinannya. Atau ada tempat penitipan anakyang bisa kita pakai sewaktu-waktumemperbolehkan kita, ada undang-undangnya, adaperaturannya, ini tempat-tempat titip anak, nantidari jam sekian sampai jam sekian bisa khususuntuk ibu-ibu menyusui bisa diberikan waktu untukmenyusui. Misalnya seperti itu, mungkin saya akanpakai itu. Kesempatan itu akan saya pergunakan.Cuman kita 1 jauh. Saya di Lombok tengah kerja dimataram. Tidak mungkin setiap hari bisa terbangkan. Kalau ingin ya ingin memberikan. Yang keduaya aturan. Kalau misalnya rumah saya disebelahkantor aturannya saya tidak boleh keluar setiapwaktu, tidak mungkin saya kasi

P6 : Ya karena ekonomi jugaP7 : Ndak bisa kita beri ASI terus, apalagi harus diperes

tadi mbak bilang itu, tidak banyak dapatnya,padahal bayinya butuh susu banyak, ya kitatambah dengan susu formula saja supaya cukup.

P8 : Sepertinya kalau orang kerja itu waktunya sama inidi tempat kerja pisikiskan mempengaruhireproduksi asi gitu,jadinya kalau dia kerja capeksetres bekerja

P9 : Hambatannya waktu aja, Waktu..jadi kita ngasiasinya , Asinya harus cepet kalau ndak kan waktukerja kita kan telat , namanya juga kita diantarjemput.

10. Dari segi dukungan, menurutibu dukungan apa yang pentinguntuk ibu sehingga menunjangkeberhasilan pemberian ASIeksklusif?

P1 : Mungkin kalau dirumah ada neneknya dan bibinya,dukungan yang saya inginkan mereka dapatmaksimal dalam merawat anak-anak, misalkandalam memberikan susu formula ini, sebelum sayaberangkat ke kantor saya buatkan dulu susuny,saya steril dulu botolnya kemudian tinggaldiberikan nanti oleh neneknya.

P2 : Mungkin ya kalo memang bisa, mungkin dariinstitusi sendiri bisa memberikan satu tempatkhusus, daeraah khusus untuk menyusui. Mungkinmisalkan nantinya kalo gk sempat pulang, mintadibawakan bayinya ada tempat khusus yang kita gkmerasa risih ataupun mungkin ibu-ibu yangmemerah, jadi ada tempat yang nyaman gk haruskekamar mandi, jadi kalo saya pas merah di kamarmandi itu saya kurang giman gitu rasanya. :

P3 : Kembali seperti yang tadi untuk diberikan waktu

Page 109: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

92

cuti yang lebih lama sampai dengan waktupemberian ASI Eksklusif selesai

P4 : Untuk dalam pekerjaan saya harap mendapatkancuti yang lebih panjang dan juga belajar mandiridari keluarga karena itu juga pencetus kitamenjadi bingung dalam pengambilan keputusandalam merawat anak

P5 : Tenaga ya, tenaga dalam artian tenaga sayapribadi dan tenaga dari orang lain dirumah.

P6 : Ya . . . membutuhkan bantuan kurir atau memompaterlebih dahulu air susu kita sebelum berangkatbekerja dan menaruhnya di dalam frizer

P7 : Dukungan seperti penuluhan ato penyuluhan daritenaga kesehatan bagi ibu yang tidak bisa ato sulitmemberikan asi (suara panggilan) demikelancaran dan keberhasilan pemberian asieksklusif pada bayi 0-6 bulan.

P8 : Apa ya ? yang baik-baik lah.jangan bikin setresmaksutnya jangan menyinggung hati kita lah apaatau bagemna karna kalo kita sosialisasi kanpisikis pendukung reproduksi ASI

P9 : Saya kepingin didukung sama suami, biar terusdiberi asi tapi ya gimana ..karena kita ekonominyakurang ya terpaksa kita harus keluar.

11. Menurut ibu, kenapa sering ibubekerja itu gagal memberikanASI eksklusif?

P1 : Ya karena tuntutan pekerjaan, jam sekian harussudah di kantor. Kita telat saja menjadi bahanmasalah apalagi sering tidak dating, telat sedikitsaja kita tidak enak, jadi omongan.

P2 : Mungkin karena itu tadi karena tuntutan, tanggungjawab

P3 : Sebenarnya jika ada keinginan, bisa kitamemberikan ASI Eksklusif

P4 : Mungkin karna factor pekerjaan yang terlalu sibukdan juga di kasi istirahat Cuma 2 bulan itumenyebabkab pemberian ASI tidak maksimal

P5 : Nah itu dia, karena banyak factor yang salahduanya bukan salah satunya ya. Yaitu Karenajarak bekerja dengan rumah, kemudian aturan-aturan, sekalipun tadi ada solusi pernah saya bacadisebuah media ibu itu tetap memberikan asieksklusif, mungkin disini ada contoh yang begitukalau tidak salah, yang tetap memberikan asiperah yang disimpan di freezer kemudiandiberikan. Jadi tetap mendapatkan asi.

P6 : Ya karena dia, kenapa ya, karena dia jarang maunetek trus dia suka sama susu formula ya akhirnyasaya bekerja, itu aja.

P7 : Karena faktor utamanya adalah kesibkan bekerjadalam berkarir (suara anak), terus kedua waktuuntuk menyusui terbatas.

P8 : Karna seperti sebelum-sebelumnya saya katakanlagikan waktu,pekerjaan yang terlalu menumpukitukan yang bikin stress mungkin .

P9 : Na karena mungkin pada males begini sudah..males memberikan anaknya asi kan ya kayak

Page 110: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

93

katanya bu sophi tadi ,capek lupa urus anak gitu.12. Mengenai wanita karir dan

keluarga bagaimana pendapatibu tentang itu

P1 : Sebagai wanita karir harus tetap mengutamakankeluarga karena bagaimanapun kita perempuanhanya sebagai pemberi nafkah tambahan saja.Tapi karena sudah terikat kontrak dengan instansitempat bekerja juga tidak boleh semena-mena.Keluarga tetap diutamakan, caranya mungkin yangharus disiasati seperti apa.

P2 : Karir gimana ya, wanita karir wanita berkarir, kalomenurut saya sih boleh-boleh saja, asalkan yaitutadi keluarga dan anak khususnya tetap dapatporsinya, perhatiannya tetap dapat, jadi gkmasalah sih kalo menurut saya wanita karir cumajangan terlalu, karenakan pada hakekatnya wanitasenarnyakan tidak memiliki kewajiban untukberkarir mungkin untuk mengisi waktu luang ataumemang karena kebutuhan tetap kalo menurut sayakeluarga ya tetap no 1.

P3 : Wanita karir itu sebenarnya rugi, karena ibu rumahtangga pada dasarnya dituntut bekerja dirumahuntuk mengurus anak, rumah, suami dan akanmengurangi beban pekerjaan. Justru denganbekerja diluar kita menambah beban pekerjaan itusendiri, tapi untuk alasan mengapa harus bekerjamungkin karena ada hal-hal urgen yang dimiliki

P4 : Kalau dalam keluarga wanita karir adlah wanitayang hebat di samping harus mengurus anak jugaharus bekerja dan harus bisa juga memenuhikebutuhan keluarga

P5 : Kalau bisa seimbang dan berjalan secaraberiringan ya Alhamdulillah, karena menjadiwanita karir tidak artinya semua waktu diluarrumah tapi mempunyai sebuah pekerjaan yangtetap dan terus eksis disitu itu pandangan sayatentang wanita karir tapi keluarga tetap ada dalamlingkup kehidupannya sehari-hari menjadiprioritas, orang ibu itu bekerja pun kadang-kadang, bukan kadang-kadang tapi sering sekalikarena alasan kebutuhan dirumah ya kan, jadi mautidak mau dia harus bekerja

P6 : Wanita karir itu, wanita yang ingin membantukebutuhan keluarga

P7 : Ya, wanita karir menurut saya adalah wanita yangsangat menunjang perekonomian keluarga dankeluarga adalah waktu yang sangat singkatdibandingkan dengan wanita karir, dan menurutsaya adalah keluarga adalah hidupku

P8 : Wanita karir itu bagus juga, tapi harus seimbangantara pekerjaan dan keluarga. Jangan mentang-mentang bekerja terus keluarga di telantarkanbegitu saja seperti i ni sudah capek kerja sampekrumah aaaa capek tidur harus seimbang dua-duanya

P9 : Pendapatnya ya sebenernya kalo bisa sih harus ini ,tapi ada dukungan dari suami kita bekerja terus

Page 111: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

94

disebelahnya harus inget keluarga13. Kalau dukungan dari suami,

apa yang ibu harapkanP1 : Suami kan tidak bekerja full time dikantor karena

dia bekerja di lapangan, mungkin pada saat sayatidak dirumah dia juga memperhatikan anak-anaknya

P2 : Kalau suami saya sebenarnya dia sangatmensupport untuk ASI eksklusif, sangat-sangatkalau suami saya bahkan dia yang selalu anu ajaperah anu lagi ASI nya, ini lagi Cuma ya ini itukadang-kadang awal-awal umur 1, 2, 3 bulanmasih cape-capenya kita kan untuk malam yang gkbangun sayanya yang lemah, kalau suami sayaselama ini untuk anak pertama dan keduawalaupun ana yang pertama tidak mendapat ASIeksklusif suami saya tetap. Sebenarnya suami sayasangat mensupport Cuma lagi-lagi sayanya gk bisamengatur waktu, sehingga ssaya mungkin merasacape gitukan sehingga gk sempat mungkin begitu,kalau suami saya dia selalu support, bahkan diakalau saya anu sedikit misalnya terlalu banyak kasidot yang rewel gitu

P3 : Kalau untuk saya sendiri karena anak-anak lebihakrab dengan bapaknya, jadi untuk minum susudan makan mereka cenderung kebapaknya. Dankarena kita sama-sama bekerja jadi harus salingmembantu

P4 : Suami harus bisa membantu mengurus rumahtangga dan mengasuh bayi agar kita juga merasasenang karena suami kita memperhatikan.

P5 : Ya mendukung kerja dan mendukung dirumah, tidakterlalu banyak tuntutan, ya kita saling bertoleransilah, telaransi kalau kondisi istri bekerja teruspulangnya juga harus mengurus anak itu pasti ituya kayaknya dimana-mana ibu Indonesia itu begitukeluarga lagi sibuk lagi dari bangun subuh sampaitengah malam ngurus dot ngurus ini belum ngurussuami, jadi saling bertoleransi lah kalau capek yaada waktu istirahat bergiliran misalnya jaga anak.

P6 : Ingin selalu didukung lah.P7 : Kalau dari suami sih menerima dan memahami

proses pemberian asi kepada anaknya tidakeksklusif dan selalu memberikan asupan gizimelalui susu formula

P8 : Bantu-bantu nyuci, bantu jaga anak ketika sayamandi atau nyuci seperti itu

P9 : Saya kepingin didukung sama suami, biar terusdiberi asi tapi ya gimana ..karena kita ekonominyakurang ya terpaksa kita harus keluar

Page 112: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

95

14. Kemudian dari mertua,dukungan apa yang ibuharapkan

P1 : Kalau dari mertua tanpa saya harapkan pun diasudah memberikan perhatian yang sangat luarbiasa, bahkan dia juga tidak mau cucu-cucunyadiasuh leh pembantu, jadi dia sangat maksimalsekali dalam membentu merawat anak-anakdirumah.

P2 : Kalo mertua saya kan jauh dan waktu saya, apa yakalo mertua saya tetap dia selalu mensupport diaselalu bilang ini, misalkan saya harus makan apa,biar ASI saya banyak.

P3 : Menganjurkan untuk memberikan susu dot atauformula itu tadi bu, karena katanya agar anaktidak rewel. Kalau anak terbiasa diberi ASI nantisusah memberikan susu formula seperti itu katabeliau

P4 : Untuk memberikan pengarahan atau komunikasiyang lebih bagus

P5 : Saya tidak bisa menyatakan saya butuh dukunganapa karna mereka fine-fine saja, kasi asi. Ohmalah mereka memberikan apa istilahnya sayamalah dikritik. Kok gak dikasi asi kasian donganakmu, sebagian besar terutama ibu saya bapaksaya. Kasian tuh anak kok gak dikasi asi. Sudah iniobatnya sudah minum, ini makan, dukungannyasangat besar malah, saya diberikan sayuran apa,malah dalam kondisi mateng, ini supaya asi mulancar, ini supaya asi mu bisa keluar, saya bilangsaya butuh, mereka sudah memberikan gitu lo

P6 : Ya Selalu memberikan dukungan agar rumahtangga rukun dan aman.

P7 : Yang saya inginkan adalah memberikan leluasa atokebebasan dalam memberikan asi.

P8 : Kalau dari mertua di pijitin ini punggungnya. Katabidankan di pijit-pijit biar ASInya banyak keluar,makanya di pijit sama mertua

P9 : Ia dukungannya sama gini dah kayaktadi sayangomong itu biar dukung untuk keluaraga gitu,jaga anak lah ,bantu-bantu jaga anak

15. Kalau dari keluarga lainbagaimana ?

P1 : Kalau keluarga lan tidak ada, dari suami danmertua saja.

P2 : :Palingan kalo kami sih kumpul-kumpul paling iniaja sih sering-sering aja. Bagaimana gitu kalo inigk mau mimi, bagaimana caranya gitu-gitu aja sih

P3 : Kalau dari keluarga, saya berharap bisa dibantudalam menyelesaikan pekerjaan rumah, danmenjaga anak-anak untuk mengurangi bebanpsikologis juga

P4 : Mungkin hanya membutuhkan pehatian sepertidukungan dan motivasi tapi tidak menjastis

P5 : Saya tidak bisa menyatakan saya butuh dukunganapa karna mereka fine-fine saja, kasi asi. Ohmalah mereka memberikan apa istilahnya sayamalah dikritik. Kok gak dikasi asi kasian donganakmu, sebagian besar terutama ibu saya bapaksaya. Kasian tuh anak kok gak dikasi asi. Sudah ini

Page 113: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

96

obatnya sudah minum, ini makan, dukungannyasangat besar malah, saya diberikan sayuran apa,malah dalam kondisi mateng, ini supaya asi mulancar, ini supaya asi mu bisa keluar, saya bilangsaya butuh, mereka sudah memberikan gitu lo.

P6 : Ya selalu mensupport lah.P7 : Memberi motivasi dalam menunjang karir

pekerjaan .P8 : Selama ini di perhatikan misalnya dibeliin apa

tablet buat susuP9 : Nggeh sama pengen di dukung gini dah karir sama

keluarga aja kita kepingin di dukungan gitu kayakapa

16. Kalau dari teman kerja apadukungan dan support yangdiberikan

P1 : Kalau dari teman-teman yang sudah menikahbiasanya mengerti ya mereka memberi dukungan,disuruh pulang saja bagi yang menyusui. Jadi kanbisa lega juga pulangnya

P2 : Kalo rekan kerja sebagian besar memang, tetapigini, sebenarnya saya lihat kalo teman-teman dikantor saya tau sebenarnya mereka semua adakeinginan untuk ASI eksklusif bahkan ada salahsatu teman yang bu widya itu dia bahkan bolakbalik, bolak balik hanya untuk menyusui gitukan,kami sangat iri sekali tapi memang posisinya jarakdari rumah sangat dekat di samping ya jadimemungkinkan untuk mobilitasnya cepat, bolakbalik gitu, sebenarnya kami di kantor kalo sayarasa bagi ibu-ibu yang punya bayi sebenarnyapingin cuman kembali lagi ya itu

P3 : Kalau dari teman-teman karena rata-ratamemberikan susu formula juga kepada anakmereka. Untuk bentuk dukungan ada, tetapi tidaksecara langsung. Mereka hanya memberikaninformasi tentang susu formula yang menurutmereka bagus itu yang lebih sering

P4 : Tukar informasi bagi teman yang mempunyai anaklebih dari satu dan menjelaskan teknik atau caraagar ASI keluar dengan lancar

P5 : Dari rekan kerja ya, hal biasa rasanya jika kitamembicarakan tentang memberikan asi kecuali jikatidak memberikan asi malah pergi jalan-jalan yalain cerita. Mungkin jadi gunjingan

P6 : Memberikan dukungan jugaP7 : Kalo dari teman sih, semoga ini,kelancaran untuk

mencapai apa yang saya inginkan dan berdoa jugaP8 : Dukungan moril aja kalu bisa materi di kasi hahaha

kalau bisa materi di kasiP9 : Yah suportnya paling nanyain kesehatan anak-anak

aja seperti itu.17. Kalau dari tokoh agama atau

tim PKK pernah tidak ibumendapat support ataudukungan apa yang ibuharapkan.

P1 : Kalau dari mereka sih jarang karena kita kantinggal di perumahan jarang dengan masyarakatsocial.

P2 : Kalo saya sih di rumah itu, mungkin karena sayajarang ikut ini ya, karena kan kegiatan posyanduitukan pagi, pas kerja jadi kalo kadang-kadang

Page 114: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

97

saya sempat ya mungkin saya kalo saya sempat,saya hanya antar anak saya timbang nah setelahitu langsung saya tinggal gitukan, geh saya jadi gksempat untuk yang lama-lama gitu

P3 : Dari kelompok PKK belum pernah, tapi dari tokohagama pemberian ASI sangat dianjurkan. Karenakatanya ibu yang mengurus anaknya, menyiapkanmakanan untuk anak tanpa harus membeli, anakitu akan lebih berbakti kepada orang tuanya

P4 : Memang selama ini tidak pernah orang PKK datingke rumah saya dan sayamengharapkan dukunganseperti bagaimana cara memberikan ASI yang baikapalagi saya baru mempunyai anak pertama dankurang pengalaman

P5 : Kebetulan saya tidak aktif di lingkungan yangseperti itu jadi mau bilang apa ya

P6 : Apa ya . . .P7 : Tidak adaP8 : Kalo saya sih, dapat memberikan program

tambahan pada ibu yang tidak memberikan asieksklusif pada bayi

P9 : Suportnya yang kepingin saya anuk biar di suportsaya untuk pemberian asinya harus di suport tapigimana karena kita sibuk bekerja jadi ndak adayang urus gitu-gitu

18. Kalau dari tenaga kesehatankebetulan ibu juga kan darikesehatan juga

P1 : Ya sangat menganjurkan untuk memberikan ASIeksklusif tapi ya memang kondisi yang tidakmemungkinkan

P2 : Kalau menurut saya karenakan banyak ya terutamaswasta-swasta mereka tidak inisiasi menyusuidinikan kadang-kadang seperti itu IMD nya ya,harapan saya mau kita yang bersalinnyadimanapun, karena kan kebetulan teman itukemarin kan melahirkan padahal dia ituriwayatnya dari anak pertamanya itu dia menyusuiASI eksklusif itu sampe umur 2 tahunkan baru yangdisapinya umur 1 tahun lebih, itu dia eksklusif dia

P3 : Disetiap rumah sakit menuntut pemberian ASIEksklusif, tapi nyatanya jika ASI ibu tidak keluar 1-2 hari mereka menganjurkan untuk memberikansusu formula

P4 : Intinya saja sepeti informasi cara cara tekhnikmenyusui yang benar itu seperti apa,memberikanpenyuluhan

P5 : Biasanya lewat penyuluhanP6 : Ya penting sekali, karena dia adalah buah hati saya

dan suamiP7 : Memberikan ini pelayanan keehatan secara rutin,

terus kedua melakukan penanganannya terhadapbayi, terus ketiga memberikan asupan gizitambahan terhadap bayi

P8 : Gak ada,Cuma dia bilang makan-makanan yangmengandung apa yang bisa menunjang reproduksiasi gitu ajak.

P9 : Untuk pemberian asinya ya kita harus dikasi

Page 115: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

98

makanan yang bergizi-bergizi gitu kali gitu biarbanyak asinya , jadi dukungannya harus di suruhmakan ini-makan ini.

19. Kalau support dari pimpinanbagaimana bu

P1 : Diberikan cuti hanya 2 bulan tapi masih kurangkarena ASI eksklusif kan harus 6 bulan

P2 : Ya itu tadi disediakan tempat, harapan nya sih biarbisa disediakan tempat

P3 : Mungkin cutinya lebih lama dan untuk jam kerja,khusus untuk ibu yang memberikan ASI Eksklusifbisa diberikan kelonggaran waktu

P4 : Saya harapkan di berikan pengertian kalau kitamempunyai anak yang membutuhkan ASI ekslusifdi berikan waktu kerja yang lebih fleksibel dankelonggaran dalm pekerjaan

P5 : Hhmm, kalau berbalik kepada asi eksklusif yangartinya tidak atau tanpa susu formula tambahan,kalau disini di lingkungan sekolah kayaknya sulitya, ya sulit untuk memberikan kelonggaran setiapjam harus pulang, harus pulang memberikan asi.Ya mungkin kalaupun diadakan ada tempatpenitipan anak pun akan sulit juga, akan banyakkendala seperti jarak tempuh si bayi ke kantor itu

P6 : Dukungannya sih yang baik-baik saja, yang pentingkerjaan kantor selesai dan tanggung jawabsebagai istri dan ibu selesai

P7 : Dukungan yang bisa membangkitkanmenggairahkan kerja bagi saya

P8 : Kalau atasan sih materi heheheP9 : Kepingin asinya harus tetep di suruh misalnya di

suruh pulang gitu biar ngasi asinya tapi gak adagitu

20. Dari segi sarana dan prasarana, kalau menurut ibu ditempat kerja perlu tidak adanyaTPA (Tempat Penitipan Anak)atau tempat pemberian ASI

P1 : Sangat perlu, karena itu sangat menunjang, buatkita tenang juga saat kita bekerja, begitu anakbutuh ASI kita tinggal jalan sedikit sudah sampai,tidak perllu banyak waktu. Itu sebenarnya sangatpenting kalau memang ada

P2 : Disediakan pojok ASIP3 : Menurut saya sarana yang disediakan sudah cukup

mendukung karena sudah ada pojok ASI yang disediakan

P4 : Yang saya harapkan di dekat kantor di sediakantempat untuk penitipan anak ada yang menagsuhwalaupun kita bayar setidaknya nanti kita bisalihat anak karena lokasinya yang dekat dan adatempat di sediakan untuk menyusui (Pojok ASI )

P5 : Yes, ya mungkin itu dia. Mungkin ya untuk sebagianorang yang memberi itu ada tempat khususruangan yang sekarang kan ada itu sedangdiusulkan oleh DPR RI, anggota bagi untuk ibu-ibuyang ada ruangan khusus untuk menyusui.

P6 : Ya, tidak mudah sering macet aja gituP7 : Kalo dari sarana (suara anak) mungkin,

memberikan alat untuk pemerah susu yang cepat,cara proses keluarnya asi, terus dari segiprasarananya mungkin ibu bisa menyiapkan waktu

Page 116: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

99

dan memberikan perhatian kepada si bayi.P8 : Sarana pompa ASIP9 : Harapkan ya gini kayak tadi biar tumbuh

kembangnya baik21. Bagaimana pendapat ibu

tentang kesehatan bayiP1 : Kesehatan bayi itu sangat penting, apalagi di tahun

pertama itu sangat rentan sekali dengan masalah.Karena mereka sangat butuh perhatian sekali padausia 1 tahun pertama itu

P2 : Penting sekali kalo menurut saya karena mulai bayiitu kita bisa mempersiapkan anak kita menjaditumbuh kembang yang baik kalo menurut saya gitu.

P3 : Kesehatan bayi itu harus sesuai dengan tumbuhkembangnya, seperti anak sudah bisa duduk dankesehatan anak itu sangat penting

P4 : Pentingnya akan membantu pertumbuahan danperkembangan anak terutama perkembanganotaknya,kalau anak itu sehat maka cepatperkembanganya

P5 : Oo penting sekali. Sangat penting. Anak sehat,bahagia, itu tandanya orang tuanya siap menjadiorang tua gitu atau peduli apalagi bahasanya yanglain ndak lalai (care) kadang-kadang kita cerewetorang tua tempat menitip anak tempatmenitipkannya itu bsa sembarangan. Tetap sajaakhirnya yang salah orang tua juga, ah lu sih pilihorang begini, yang bantuin seperti ini, udah taukemproh masih dipekerjakan misalnya, orang tualagi yang salah, sakit, diare, karena makan sesuatuyang diberikan si bibi misalnya, tetep aja sayayang salah, aduuuhh bisa nggak tapi nggasemudah itu cari orang baru yang bisa pedulisemuaaa kebutuhan si anak seperti ibunya itu gakmungkin kan ya, jadi anak sehat biasanya ibunyaitu cerewet lah ya. Cerewet terhadap yang bantuin.Gak boleh ini gak boleh itu, gini gini gini gini.Seperti apa yang supaya anak itu aman. Jangansampai anak kena barang panas kan sakit, nangisjadi sehat nomer satu.

P6 : Ya penting sekali, karena dia adalah buah hati sayadan suam.

P7 : Arti penting kesehatan bayi dan anak bagi sayaadalah suatu yang berharga bagi kenyamananuntuk berkeluarga yang sangat-sangat berharga.

P8 : Penting skali sih kesehatan anak, kaerna anak kantitian ilahi jadi kita harus memberikan yangterbaik untuk dia.

P9 : Ya penting kan karena kesehatan anak kita yangmenunjang juga dri ibu , dan dari makanannya apa

Page 117: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

100

22. Bagaimana perasaanibu ketika tidakmemberikan ASIeksklusif pada bayi

P1 : Perasaannya miris ya, kenapa saya tidak bisa memberikan?.Sebenarnya sih ingin memberikan Cuma kan kendalanya ya itutadi. Banyak sekali.

P2 : Gimana ya, dibilang iya tetap sebenarnya, kalo dibilang gimanatetap saja ibunya salah, ya. Cuma ya itu tadi lah alasannyatetap kalo kita mau bilang salah ya pasti salah.

P3 : Tidak sempat, disamping produksi yang sedikit tapi jika seringdiberikan lama-kelamaan akan mnjadi bnyak juga produksi ASInya. Hanya tidak ada kesempatan saja sih sebenarnya

P4 : Sangat berasa bersalah karena meras menjadi ibu yang tidaksempurna

P5 : Perasaannya ya, saya tidak punya perasaan apapun itu wajibsaya harus ngasi sesuatu yang lain. Mau merasa bersalahpunkondisi akan terus seperti ini. Itu ya

P6 : Sebenarnya kasihan sih, tapi ya karena ekonomi ya terpaksaP7 : Merasa apa namanya, pertama saya merasa gagal dalam

memberikan hak bagi seorang bayi, terus kedua merasabersalah dan merasa berdosa, iya itu sih

P8 : Waktu yang pertama waktu, kecapean,kecapean jadi kanyakyang tadi itu pulang bekerja,karna kecapean tidur ajak kasikformua tidur hahaha

P9 : Kasihan anak kita kan ndak di kasi asi itu23. Apa usaha yang ibu

katakana untukmemberikan ASIeksklusif

P1 : Pulang lebih cepat, memberikan ASI walaupun sudah diberikansusu formula tapi kan kasihan ASInya dibuang begitu saja

P2 : Kalo yang air susunya banyak saya rasa diusahakan untuk dipompa sebanyak-banyaknya, susuh perah. Tapi kadang-kadangibu-ibu banyak yang gk tau caranya itu mungkin yangmenyebabkan kebingungan takut atau gimana

P3 : Dari penyuluhan yang pernah saya dengar, untuk pemberianASI Eksklusif dapat dilakukan oleh ibu bekerja dengan caramelakukan susu perah karena ASI dapat disimpan dalamlemari pendingin. Tapi mungkin karna stress jadi produksinyasedikit sehingga yang diperah juga sedikit, sehingga tidakmaksimal

P4 : Pernah,mungkin karena awalnya sudah salah anak menjadibingung putting beda dengan susu formula anak lebih senangkarena rasanya yanglebih manis sudah di coba sampai 2bulanan anaknya mau tapi cepat enagis mungki karena kurangpuas karena ASI yang keluar juga sedikit

P5 : Untuk rentan waktu yang pendek itu? Rentang waktu yang sayaberikan kepada anak saya selama cuti saja ya, selama cutijadinya kan? Tanpa adanya campuran susu formula, sayamakan yang memang harusnya dimakan ibu-ibu menyusui,istirahat yang cukup, sering memberikan katanya teorinya,sering memberikan asi akan memicu produksi asi menjadi lebihbanyak kan

P6 : Pergi ke orang pintar, itu dibacain apa itu biar terus dianuksusu kita udah 2 kali tapi sayang ndak mau.

P7 : Pertama usahanya seperti memakan makanan yang sangat apanamanya? Memakan makanan yang membuat merangsangagar air susu cepat keluar dan banyak, terus kedua harusminum yang banyak supaya air susunya keluar, ketiga membelialat-alat pemerah susu terus keempat melakukan rangsangandan memberikan bayi untuk menyusu secara berkala.

P8 : Terus menerus saya berikan ASI ditunjang makanan-makanan

Page 118: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

101

yang menunjang produksinya.P9 : Tak perah ngfgeh tak perah bawa pulang , kasi mbahnya suruh

bawa pulang24. Menurut ibu pekerjaan

ibu penting tidakP1 : Ya penting sih, selain untuk menambah pendapatan dalam

keluarga kita juga bisa bersosialisasi dengan teman-teman,kalau diam sendiri dirumah kan cepat bosan, gampang stress,ada masalah sedikit cepat tersinggung karena tidak adaaktifitas

P2 : Ini konteks dalam pekerjaan tanggung jawabnya saja ya bukanmaksud saya apa yang kita dapat dalam pekerjaan bukan kan

P3 : Kalau kita sebagai seorang ibu, pekerjaan diluar itu tidakterlalu penting sih menurut saya, kecuali ada beberapa halyang sudah saya katakana tadi. Tapi sebenarnya kalau suamisudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, kita sebagaiibu tidak perlu bekerja diluar.

P4 : Untuk menunjang ekonomi terutama u tuk mas depan anak yanglebih baik dan bisa sekolah tinggi

P5 : Penting sekali, ya kalo kayak seperti yang sudah saya singgungdi awal tadi juga untuk kehidupan anak-anak saya juga,penting untuk tabungan mereka juga, bekerja juga untukmereka. Satu kebutuhan untuk saat ini, dua untuk kebutuhanmereka kelak, kalau ada yang bisa kita sisihkan untuk mereka,Cuma untuk anak-anak semua untuk anak-anak. Nggak cumanuntuk saya saja saat ini

P6 : Penting sekali karena dapat membantu kebutuhan keluargaP7 : Kalo pentingnya pekerjaan bagi saya adalah kewajiba sangat

penting sekali itupun kewajiban karena dapat menunjangperekonomian keluarga

P8 : Sangat penting lah kan dapat menunjang prekonomian keluarganambah uang jajan hehe

P9 : Ndak, prioritas diantara dua itu pilih salah satu mba atik,prioritas kan ndak boleh dua

25. Kalau ibu tidakbekerja dampak yangibu rasakan bagikeluarga

P1 : Pekerjaan penting tapi anak juga penting, saya bingung jugaini, cuman kita butuh mempersiapkan masa depan untuk anak,terpaksa ada yang dikorbankan, tuntutan kebutuhan juga kanini.

P2 : Pastinya saya agak sedikit kebingungan ya dalam arti sayamengatur pemasukan atau pengeluaran, ya itu tadi karenakembali lagi saya tidak bekerja, misalkan anak saya butuhdibelikan susu misalkan begitukan dalam posisi misalkan tidakmencukupi dari suami saya pasti saya akan kebingungan dankedua kalo saya tidak bekerja terusterang saya merasa tidaknyaman saya bukan tipe orang yang senang diam gitu ya saya

P3 : Karena sedah terbiasa diluar, jadi ada rasa jenuh juga kalautidak bekerja

P4 : kalau tidak bekerja maka kebutuhan sehari-hari tidak akanterpenuhi

P5 : Ada dong besar. Banyak dong dampaknya. Besar dongdampaknya.

P6 : Ya . . . gajinya segini, sedangkan anak membutuhkan susu yangbanyak, membelikan pampers gitu, belanja

P7 : Yang saya rasakan adalah merasa bosan dan risih terhadaplingkungan keluarga

P8 : Kita punya kemampuan untuk bekerja dan mendapat uang, jaditidak ada salahnya kan kita bekerja, ini juga dapat

Page 119: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

102

meningkatkan kesejahteraan anak-anak nantinya.Gaji suamikan gak banyak seperti tak bilang tadi menambah

uang jajan,apa lagi sekarang dia gak netek kan jadi harus belisusu

P9 : Gimana ya, kita kan butuh uang untuk makan, sepertinya serbasusah milihnya, karena penghasilan suami saya tidak cukup,jadi saya juga bantu-bantu seperti itu dengan ikut bekerja juga.

Sangat berat banget bagi saya soal tanggung jawab juga kitaharepin suami ya gajinya pas-pasan.

26. Selama ibu bekerja,siapa yang membantumerawat anak ibuuntuk memenuhikebutuhannya

P1 : Ada neneknyaP2 : PengasuhP3 : BapaknyaP4 : Sementara saya bekerja saya titipkan anak saya di rumah orang

tua karena disana lebih amanP5 : BibiP6 : KeluargaP7 : NeneknyaP8 : Mertua dan iparP9 : Ibu kandung

27. Selama ibu berusahamemberikan ASIeksklusif hambatanapa yang paling iburasakan

P1 : Hambatannya itu ya karena pekerjaan itu, pada saat itu jugasedang sakit, saat anak saya umur 2 bulan saya opname karenasaya kekurangan kalium, kalau memberikan ASI kan harusmembutuhkan nutrisi yang banyak sementara saya mengalamikekuranga kalium, jalan satu-satunya ya dengan memberikansusu formula

P2 : Manajemen waktu dan kemalasan saya kayanya.P3 : Hambatan pemberian salah satunya karena pengaturan waktu

yang tidak efektif, yang seharusnya kita mengurus bayi tapi kitaharus bekerja diluar

P4 : Bagi saya, ya bagi saya adalah bayi tidak bisa berkembangsecara baik dan kedua waktunya sangat terbatas untukmenyusui

P5 : Karena ini anak pertama mungkin masalah psilogisnya dariyang tidak punya anak menjadi punya anak dan yang keduaadalah maslah pekerjaan karena jaraknya lumayan jauhantara rumah dan tempat kerja jadinya tidak bisa semaksimalmungkin bersama anak

P6 : Sepertinya kalau orang kerja itu waktunya sama ini di tempatkerja psikiskan mempengaruhi reproduksi ASI gitu,jadinyakalau dia kerja capek stres bekerjaSaya kan dagang, jadi mau ndak mau tetap harus jualan dipasar. Tidak ada libur-liburan atau apa tadi itu, bayi saya titipdi ibu saya sampai siang.Ya karena ekonomi juga.

P7 : Memang kita diberi cuti, disini cuma 3 bulan dan itu sudahaturan, jadi ya mau tidak mau harus masuk kembali kalau udahhabis cutinya. Jadi ya terpaksa anak saya tinggal dirumah, ASIndak full diberikan 6 bulan.

P8 : Kalau kita di toko itu dikasi izin istilahnya 1 bulan saja, bukancuti kata tokenya, gaji dikasi sekedarnya tidak seperti biasa,makanya saya berusaha cepet masuk kerja supaya gaji dapatpenuh.

P9 : Hambatannya waktu aja, Waktu..jadi kita ngasi ASInya , ASInyaharus cepet kalau ndak kan waktu kerja kita kan telat ,namanya juga kita diantar jemput.

Page 120: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

103

28. Kemudian apa halyang palingmendorong ibusehingga tidakmemberikan ASIeksklusif pada bayinya

P1 : Yang mendorong adalah kesehatan saya yang pada saat itu sayasedang rawat inap

P2 : Kalo yang dulu-dulu baru saya baru saya mulai mencoba untukpake formula saya coba berpikir nya ah gk masalah lah tosaya juga sudah perah susu saya, walaupun tidak cukup anaksaya juga gk begitu doyan sih sama susu formula saya bilangbegitu aja sih sebenarnya.

P3 : Di tempat kerja saya tidak ada TPA, untuk pojok ASI saja yangkhusus belum ada, jadi kita kadang-kadang pakai ruanganyang kebetulan kosong saja, ini bikin susah.

P4 : Karena jaraknya yang cukup jauh dan waktu tempuh satu jamP5 : Mungkin itu tapi, saya tidak merasa wajib pergi bekerja ya.

Bukan terdorong karena itu ya, bukan terdorong sehingga tidakmemberikan asi, karena kondisi yang mengharuskan. Sayaharus pergi kerja, jadi itu

P6 : Menurut saya sih, anak saya yang tidak mau ASI karenakebiasaan memimik susu formula dari bayi .

P7 : Disini memang tidak mancet dan jalanan rata-rata bagus, tapisaya tidak ada kendaraan untuk pulang pergi sendiri supayabisa ngasi anak susu, jadi terpaksa pakai susu dot itu sebagaitambahan.

P8 : Yaa ASI yang sedikitP9 : Mendorong karena malesnya itu ,jadi di dorong cepet kerja aja ,

jadi anak di abaikan terus. Pojok ASI disini tidak disediakan,tadi untuk kurir ASI di lombok ini belum ada sama sekali,paling kita bisa minta keluarga yang ambil ASInya, cumankadang bisa dan tidak. Jadi kesulitan juga akhirnya.

29. Apakah ibu pernahmerasa bersalahkarena tidakmemberikan ASI

P1 : Sangat, sangat merasa bersalah karena pertumbuhan anak yangtidak diberikan ASI eksklusif itu berbeda dengan saudaranyayang mendapat ASI, baik dari pertumbuhan maupunkemampuannya

P2 : Saya merasa bersalah saya besar, kalo sama anak saya yangpertama, Cuma kalo anak yang ke dua ini saya merasa tidakbersalah saya seperti anak saya yang pertama, Cuma yang kedua ini karena saya masih tetap intens dia nya juga gk sukasusu formula jadi saya masih agak ringan

P3 : Merasa bersalah juga sebenarnya, karena kita melihat anakorang tampak terurus oleh orang tuanya tapi anak kita tidak.Jadi ada rasa bersalah disitu

P4 : Merasa bersalah karena tidak meberikan ASI anak juga kurangkontak kepada kita beda lalau pakai ASI itu ikatam batinyalebih menyatu

P5 : Ada rasa bersalah sedikitP6 : Rasa bersalah juga sih. Tapi apa boleh buat karena bayi ndak

mauP7 : Saya merasa tidak mampu menjadi seorang ibu dan merasa

bersalah karena hak seorang bayi tidak saya penuhi.P8 : Ada sih perasaan bersalah karna gak ngasik ASI itu,tapi bukan

maunya kita gak ngasik itu tapi karna keadaan yaa,kondisiyang tidak mendukung untuk ngasik kalo sekedar ASI dia nagisajak karna ASI sedikit.terpaksa kasik susu formula baru diatenang.

P9 : Merasa bersalah, karena ndak pernah dikasi asi, ujung-ujungnya anak berhenti sendiri minum asi.

Page 121: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

104

Lampiran 6 Keterangan Kelaikan Etik

104

Lampiran 6 Keterangan Kelaikan Etik

104

Lampiran 6 Keterangan Kelaikan Etik

Page 122: ALASAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA ...

105

Lampiran 7 Ijin Rekomendasi Dari BAPPEDA Kota Matara