Alam Akhirat

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan ini memang selalu ada yang namanya susah dan senang. Perlu kita sadari bahwa susah senang yang kita alami ini semuanya berasal dari Allah SWT, walaupun semuanya kita yang merasakan. Begitu juga isi dari bumi ini juga berasal dari Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya disuruh untuk menjaganya bukan untuk merusaknya. Begitupun kita hidup di bumi ini melainkan hanya untuk beribadah kepada- Nya. Tidak ada yang lain di dunia ini selain Allah SWT. Ada hidup ada mati, kita hidup karena Allah dan kita mati juga karena Allah pula. Hidup dan mati kita hanya ada di tangan Allah dan hanya Dialah yang tahu. Membahas masalah kehidupan di dunia pasti kita sudah bisa merasakan sendiri, bagaimana perjuangan selama kita hidup di dunia ini. Tapi hanya satu yang belum kita rasakan , yaitu kematian ataupun kehidupan di alam akhirat. Dalam makalah ini akan membahas sedikit gambaran tentang kematian dan kehidupan di alam akhirat kelak nanti. Dengan membaca makalah ini Insya Allah bisa membuka hati para kaum muslimin ataupun semua makhluk ciptaan Allah SWT untuk selalu ingat akan kekuasaan-Nya.

description

Alam Akhirat

Transcript of Alam Akhirat

  • 1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam kehidupan ini memang selalu ada yang namanya susah dan senang. Perlu

    kita sadari bahwa susah senang yang kita alami ini semuanya berasal dari Allah SWT,

    walaupun semuanya kita yang merasakan. Begitu juga isi dari bumi ini juga berasal dari

    Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya disuruh untuk menjaganya bukan untuk

    merusaknya. Begitupun kita hidup di bumi ini melainkan hanya untuk beribadah kepada-

    Nya. Tidak ada yang lain di dunia ini selain Allah SWT.

    Ada hidup ada mati, kita hidup karena Allah dan kita mati juga karena Allah pula.

    Hidup dan mati kita hanya ada di tangan Allah dan hanya Dialah yang tahu. Membahas

    masalah kehidupan di dunia pasti kita sudah bisa merasakan sendiri, bagaimana

    perjuangan selama kita hidup di dunia ini. Tapi hanya satu yang belum kita rasakan ,

    yaitu kematian ataupun kehidupan di alam akhirat.

    Dalam makalah ini akan membahas sedikit gambaran tentang kematian dan

    kehidupan di alam akhirat kelak nanti. Dengan membaca makalah ini Insya Allah bisa

    membuka hati para kaum muslimin ataupun semua makhluk ciptaan Allah SWT untuk

    selalu ingat akan kekuasaan-Nya.

  • 2

    2

    BAB II

    ISI

    A. Akhirat

    Akhirat (Bahasa Arab: ; transliterasi: Akhirah) dipakai untuk

    mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/ sesudah dunia berakhir.

    Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara berulang-ulang pada

    beberapa ayat di dalam Al Qur'an sebanyak 115 kali,[1] yang mengisahkan tentang Yawm

    al-Qiymah dan akhirat juga bagian penting dari eskatologi Islam.

    Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu: Percaya Allah,

    percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya adanya nabi dan rasul

    dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan

    peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu. Allah akan memutuskan apakah

    orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka) atau Jannah (surga).

    Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari Penghakiman dalam ajaran

    Islam.

    Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata yang terjadi setelah

    dunia fana berakhir. Bagi mereka yang beragama samawi meyakini bahwa kehidupan

    akhirat sebagai tempat dimana segala perbuatan seseorang di dalam kehidupan dunia

    ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga orang yang meragukan akan adanya

    kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Mereka-mereka yang meyakini adanya

    kehidupan akhirat ada yang menyatakan: 'Mudahnya meyakini adanya kehidupan

    setelah kematian sama mudahnya dengan meyakini adanya hari esok setelah hari ini,

    adanya nanti setelah sekarang, adanya memetik setelah menanam'. Dengan meyakini

    adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan didunia ini akan menjaga seseorang dari

    bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam

    kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah kematian.

    Asal kata khirah () adalah al-khir () yang berarti lawan dari al-awwal

    ( ) atau yang terdahulu. Kata itu juga berarti ujung dari sesuatu,[2] yang biasanya

    menunjuk pada jangka waktu.

    Penggunaan kata khirah di dalam Al-Quran menunjuk pada pengertian alam

    yang akan terjadi setelah berakhirnya alam dunia. Dengan kata lain, kata khirah

  • 3

    3

    merupakan antonim dari kata dunia (misalnya, di dalam Al-Baqarah 2:201 dan Al Imran

    3:152). Sejalan dengan pengertian asli kata khirah, yang merupakan lawan dari yang

    awal, Al-Quran juga menggunakan kata al-la ( = yang pertama) untuk menunjuk

    pengertian dunia.

    B. Fase Alam

    Sebelum terjadi hari kehancuran, bagi mereka yang telah mati akan mengalami

    fase kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh.

    Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka

    tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka

    selalu dipalingkan (dari kebenaran), Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu

    pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu

    telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka

    inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya)." (Ar-Rum 55-56)

    Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua barang atau penghalang. Pada

    masa itu ruh manusia sudah menyadari akan kebenaran janji-janji Allah.

    (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada

    seseorang dari mereka, dia berkata:" Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia). Agar

    aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.

    Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka

    ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (Al-Mu'minun 99-100)

    Menurut syariat Islam, kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan kehidupan

    mereka kelak setelah masa penghakiman selesai di neraka dan selama itu pula mereka

    akan mendapatkan siksa kubur, dalam beberapa hadits Muhammad menyebutkannya

    sebagai "azab kubur."

    1. Sebab sebab Seseorang Mendapat Azab Kubur

    Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan adzab

    kubur. Sampai-sampai Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam kitabnya Ar-Ruh

    menyatakan: Secara global, mereka diadzab karena kejahilan mereka tentang Allah

  • 4

    4

    Subhanahu wa Taala, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan karena perbuatan

    mereka melanggar larangan-Nya. Maka, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan

    mengadzab ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya,

    dan meninggalkan larangan-Nya.

    Demikian juga, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengadzab satu badan

    pun yang ruh tersebut memiliki marifatullah (pengenalan terhadap Allah) selama-

    lamanya. Sesungguhnya adzab kubur dan adzab akhirat adalah akibat kemarahan

    Allah Subhanahu wa Taala dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya. Maka

    barangsiapa yang menjadikan Allah Subhanahu wa Taala marah dan murka di dunia

    ini, lalu dia tidak bertaubat dan mati dalam keadaan demikian, niscaya dia akan

    mendapatkan adzab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan kemurkaan-Nya.

    (Ar-Ruh hal. 115).

    Di antara sebab-sebab adzab kubur secara terperinci adalah sebagai berikut:

    a. Kekafiran dan kesyirikan

    Sebagaimana adzab yang menimpa Firaun dan bala tentaranya. Allah Subhanahu

    wa Taala berfirman:

    .

    Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta

    kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan

    neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada

    malaikat): Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat

    keras. (Ghafir: 45-46)

    b. Kemunafikan

    Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

    Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang

    munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam

    kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah

  • 5

    5

    yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian

    mereka akan dikembalikan kepada adzab yang besar. (At-Taubah: 101)

    c. Tidak menjaga diri dari air kencing dan mengadu domba

    Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    n :

    . . :

    :

    Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau Shallallahu alaihi

    wa sallam bersabda: Sesungguhnya keduanya sedang diadzab, dan tidaklah

    keduanya diadzab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah

    satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain suka

    mengadu domba antara manusia. Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma

    yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau

    tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya:

    Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini? Beliau menjawab:

    Mudah-mudahan diringankan adzab tersebut dari keduanya selama pelepah

    kurma itu belum kering. (Muttafaqun alaih dari Ibnu Abbas radhiyallahu

    anhuma)

    d. Ghibah

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi

    wa sallam bersabda:

    :

    :

    Tatkala Rabbku memirajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa

    kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik

    wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya: Siapakah mereka

    ini wahai Jibril? Dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan

    daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia. (HR. Ahmad,

    dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 533. Hadits ini juga

  • 6

    6

    dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Asy-Syaikh Muqbil

    rahimahullahu)

    e. Niyahah (meratapi jenazah)

    Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,

    beliau bersabda:

    Sesungguhnya mayit itu akan diadzab karena ratapan keluarganya.

    (Muttafaqun alaih)

    Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim:

    Mayit itu akan diadzab di kuburnya dengan sebab ratapan atasnya.

    Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa mayit

    yang ditimpa adzab karena ratapan keluarganya adalah orang yang berwasiat

    supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi padahal dia tahu

    bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati. Oleh karena itu Abdullah

    ibnul Mubarak rahimahullahu berkata: Apabila dia telah melarang mereka

    (keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka melakukannya setelah

    kematiannya, maka dia tidak akan ditimpa adzab sedikit pun. (Umdatul Qari,

    4/78)

    Adzab di sini menurut mereka maknanya adalah hukuman. (Ahkamul Janaiz, hal.

    41)

    Selain sebab-sebab di atas, ada beberapa hal lain yang akan disebutkan dalam

    pembahasan Macam-macam Adzab Kubur.

    2. Apakah Azab Kubur itu Terus - Menerus ?

    Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata: Jawaban

    terhadap pertanyaan ini:

    a. Adzab kubur bagi orang-orang kafir terjadi terus-menerus dan tidak mungkin

    terputus karena mereka memang berhak menerimanya. Seandainya adzab

    tersebut terputus atau berhenti, maka kesempatan ini menjadi waktu istirahat

    bagi mereka. Padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak mendapatkan

  • 7

    7

    hal itu. Maka, mereka adalah golongan orang-orang yang terus-menerus dalam

    adzab kubur sampai datangnya hari kiamat, walaupun panjang masanya.

    b. Orang-orang beriman yang berbuat maksiat, Allah Subhanahu wa Taala

    mengadzab mereka dengan sebab dosa-dosanya. Di antara mereka ada yang

    diadzab terus-menerus, ada pula yang tidak. Ada yang panjang masanya, ada

    pula yang tidak, tergantung dosa-dosanya serta ampunan Allah Subhanahu wa

    Taala. (Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/123)

    3. Macam macam Azab Kubur

    a. Diperlihatkan neraka jahannam.

    Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Ghafir: 46)

    Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi

    wa sallam bersabda:

    :

    Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan

    ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila

    dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia

    termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka,

    dikatakan kepadanya: Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa

    Taala membangkitkanmu pada hari kiamat. (Muttafaqun alaih).

    b. Dipukul dengan palu dari besi.

    Dari Anas radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

    : : .

    : .

    Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya

    kepadanya: Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu alaihi wa

    sallam)? Dia mengatakan: Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan

    orang-orang. Maka kedua malaikat itu mengatakan: Engkau tidak tahu?!

    Engkau tidak membaca?! Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di

    wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar

  • 8

    8

    seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia. (Muttafaqun

    alaih)

    c. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan

    didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.

    Dalam hadits Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu yang panjang, Rasulullah

    Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

    :

    . : . : . :

    Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya

    sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu

    disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian

    datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan

    busuk baunya. Dia berkata: Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan

    menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).

    Maka dia bertanya: Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang

    dengan kejelekan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang jelek. Maka dia

    berkata: Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat. (HR. Ahmad,

    An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

    d. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang dibakar, dipecah

    kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah, bila mau keluar

    dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.

    Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Jibril dan Mikail

    alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:

    . :

    Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat. Keduanya menjawab: Ya.

    Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia

    berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar

  • 9

    9

    luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang

    yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang engkau lihat dipecah

    kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Quran, namun dia tidur

    malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak

    mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat.

    Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina.

    Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan

    harta dari hasil riba. (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah

    radhiyallahu anhu)

    e. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas.

    Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    : :

    Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-

    cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: Kenapa mereka? Malaikat

    menjawab: Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya

    (tanpa alasan syari). (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-

    Jamiush Shahih berkata: Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili

    radhiyallahu anhu.)

    4. Amalan yang Menyelamatkan dari Azab Kubur

    a. Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam.

    Dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu

    alaihi wa sallam bersabda:

    Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang

    mati dalam keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu wa Taala. Amalannya

    akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari

    fitnah kubur. (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

    b. Mati syahid.

    Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu

    alaihi wa sallam:

  • 10

    10

    :

    Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah

    Subhanahu wa Taala: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan

    darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan

    dari adzab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi

    hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi

    kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya. (HR.

    Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Janaiz

    bahwa sanadnya hasan)

    c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya.

    Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, dari Nabi

    Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

    Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali

    Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad dan Al-Fasawi. Asy-

    Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Janaiz bahwa hadits ini dengan

    seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)

    d. Membaca surat Al-Mulk.

    Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Nabi Shallallahu alaihi wa

    sallam bersabda:

    Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan

    menyelamatkan pembacanya dari adzab kubur. (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-

    Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dengan sedikit perubahan]

    e. Doa sebagaimana yang telah lalu,

    Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari adzab kubur

    dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.

    5. Nikmat Kubur

    Setelah mengetahui dan meyakini adanya adzab kubur yang demikian

    mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih,

  • 11

    11

    juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal yang akan

    menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari

    berbagai adzab tersebut dan mendapatkan nikmat di dalamnya dengan rahmat-Nya.

    Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

    Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih maka Rabb

    mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan

    yang nyata. (Al-Jatsiyah: 30)

    .

    Katakanlah: Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar (hari kiamat), jika

    aku mendurhakai Rabbku. Barangsiapa yang dijauhkan adzab daripadanya pada hari

    itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah

    keberuntungan yang nyata. (Al-Anam: 15-16)

    Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

    beritakan dalam hadits Al-Bara radhiyallahu anhu yang panjang:

    a. mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul

    maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:

    Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.

    b. dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah kubur.

    Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh

    itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)

    c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga, dibukakan

    baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di dalamnya ditemani

    orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya,

    Sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kabarkan dalam hadits

    Al-Bara yang panjang:

    . :

    . : :

    . : . :

  • 12

    12

    Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian dari

    surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya

    bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang,

    kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya,

    wangi baunya. Lalu dia berkata: Berbahagialah dengan perkara yang

    menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan. Dia pun

    bertanya: Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa

    kebaikan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang shalih (HR. Ahmad dan

    Abu Dawud)

    C. Penghakiman dan Perhentian Akhirat

    Hari ketika mulut dikunci, dan semua anggota badan memberikan kesaksiannya

    kepada Allah SWT Yang Maha Adil. Hari penimbangan amal kebajikan dan kejahatan

    semasa hidup di dunia.

    Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib berkata: "Sesungguhnya pada

    hari kiamat ada lima puluh tempat perhentian (stasiun), dan setiap stasiun lamanya

    seribu tahun. Stasiun pertama adalah saat manusia keluar dari kuburnya, di sini mereka

    ditahan selama seribu tahun dalam keadaan hina, lapar dan haus. Barangsiapa yang

    keluar dari kuburnya dalam keadaan beriman kepada Tuhannya, mempercayai surga

    dan neraka-Nya, mempercayai hari kebangkitan, hari hisab dan hari kiamat, meyakini

    Allah dan membenarkan Nabi-Nya saw serta ajaran yang dibawanya dari sisi Allah azza

    wa jalla, ia akan selamat dari kelaparan dan kehausan.

    D. Nama Lain Dari Akhirat

    Al-Ghsyiyah (Arab: ) - Peristiwa Yang Dahsyat

    Al-Qriah (Arab: ) - Yang Menggemparkan

    Ar-Rjifah (Arab: ) - Yang Menggetarkan

    As-S'ah (Arab: ) - Kehancuran Ash-Shakhah - Bencana yang memilukan

    At-Thaamah (Arab: ) - Bencana Al-Wqiah (Arab: ) - Peristiwa

    Yang Pasti Terjadi

    Al-Zalzalah (Arab: ) - Kegoncangan

    Yawm al-Hisb (Arab:

    ) - Hari Perhitungan Yawm al-Jami' (Arab: )

    - Hari Pengumpulan

    Yawm al-Jaza' (Arab: ) - Hari Pembalasan/ Hukuman

    Yawm al-Khuld (Arab: ) - Hari Kekekalan

    Yawm al-Khurj (Arab: ) - Hari Keluar dari Kubur]

    Yawm al-Mahsyar (Arab:

    ) - Hari Berkumpul

  • 13

    13

    Yawm ad-Dn (Arab: ) - Hari Penghakiman[13]

    Yawm al-khir (Arab: ) - Hari Akhir

    Yawm al-Alm Arab: ) - Hari Yang Menyedihkan

    Yawm al-Azhim (Arab: ) - Hari Yang Besar

    Yawm al-zifah (Arab: ) - Hari Yang Dekat

    Yawm al-Ba'ats (Arab: ) - Hari Kebangkitan

    Yawm al-Fashl (Arab: ) - Hari Keputusan

    Yawm al-Fath (Arab: ) - Hari Kemenangan

    Yawm al-Haqq (Arab: ) - Hari Kebenaran

    Yawm al-Hasrah (Arab: ) - Hari Penyesalan

    Yawm al-Hasyr (Arab: ) - Hari Perhimpunan

    di Mahsyar

    Yawm al-Maud (Arab: ) - Hari Yang Dijanjikan

    Yawm al-Mizan (Arab:

    ) - Hari Penimbangan Yawm al-Qiymah (Arab:

    ) - Hari Kebangkitan Yawm al-Waiid (Arab:

    ) - Hari Ancaman

    Yawm an-Nusyur (Arab: ) - Hari Kembali

    Yawm Aqm (Arab: ) - Hari Siksaan

    Yawm at-Taghbun (Arab:

    ) - Hari Pengungkapan Kesalahan

    Yawm at-Tanad (Arab: ) - Hari Panggil Memanggil

    Yawm ath-Thalq (Arab: ) - Hari Pertemuan

    Yawm azh-Zhullah (Arab: ) - Hari Naungan

    Yawm Kabr' (Arab: ) - Hari Yang Besar

    Yawm Malm (Arab: ) - Hari Yang Dikenal

    Yawm Muhth (Arab: ) - Hari Yang Membinasakan

    E. Peristiwa dan Kehidupan Setelah Kiamat

    1. Alam Kubur / Alam Barzah

    Alam barzah adalah suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah

    meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari

    kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk

    memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Jika kita

    beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan nikmat

    kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya

    bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur praneraka yang pedih

    sudah menanti di depan mata.

  • 14

    14

    2. Hari Kebangkitan / Yaumul Ba'ats

    Hari kebangkitan adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah

    hidup di dunia baik yang tua, muda, besar, kecil, hidup di zaman nabi adam as, baru

    lahir saat kiamat, dsb akan bangkit kembali dari mati untuk kemudian dihitung amal

    perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan bangkit kembali

    dengan jasad / tubuh ketika masih muda dengan raut yang wajah berbeda-beda

    sesuai amal perbuatannya.

    3. Yaumul Mahsyar

    Yaumul mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan

    makhluk hidup lainnya dari awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab

    atau peradilan tuhan yang sejati pada yaumul hisab. Selanjutnya akan

    diberangkatkan ke jembatan shirotol mustaqim untuk disortir mana yang masuk

    surga dan mana yang masuk neraka. Yang terjatuh di neraka akan menjadi penghuni

    neraka baik yang kekal abadi maupun yang hanya sementara hingga segala dosa-

    dosanya yang tidak terlalu berat itu termaafkan.

    F. Macam macam Azab Penghuni Neraka

    1. Azab bagi Orang Kafir

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam

    bersabda:

    Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42 hasta ukuran orang

    kuat yang besar. Giginya sebesar gunung Uhud, dan sungguh tempat duduknya dia

    di Jahannam seluas Makkah dan Madinah. (HR. At-Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat

    Shahihul Jami no. 2110)

    Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika terbakar.

    Allah Subhanallahu wa Taala berfirman:

    Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami

    masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit

    mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah

    Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (an-Nisa: 56)

    2. Orang yang paling dahsyat siksanya

    Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam

    berkata:

  • 15

    15

    Orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang

    menggambar (makhluk bernyawa). (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami no. 1559)

    Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu juga, Rasulullah shallallahu alaihi

    wassalam berkata, Sesungguhnya orang yang paling dahsyat siksanya pada hari

    kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi, dan

    seseorang yang membuat berhala. (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami no. 1011)

    Dari Khalid bin Walid radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi

    wassalam berkata, Manusia yang paling dahsyat siksanya adalah orang yang paling

    bengis ketika menyiksa manusia di dunia. (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami no.

    1009)

    3. Azab bagi orang yang berbuka di bulan Ramadhan sebelum waktunya

    Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi

    wassalam berkata, Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum

    yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka robek-robek. Darah

    mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, Mereka adalah orang yang berbuka di

    bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.

    Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-

    Shahihul Musnad)

    4. Azab bagi pezina

    Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu, Rasulullah

    shallallahu alaihi wassalam berkata, Kemudian keduanya membawaku, ternyata

    ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling

    jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran

    (comberan). Aku tanyakan, Siapakah mereka? Keduanya menjawab, Mereka

    adalah pezina laki-laki dan perempuan. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.

    Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-

    Shahihul Musnad)

    5. Azab bagi wanita yang tidak mau menyusui anaknya

    Pada lanjutan hadits Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu di atas,

    Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Kemudian keduanya berangkat

    membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka digigit ular. Aku

    bertanya, Siapa mereka? Keduanya menjawab, Mereka adalah wanita yang tidak

  • 16

    16

    mau memberikan air susu mereka kepada anak-anak mereka. (HR. Ibnu

    Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh

    asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

    Rasulullah shallallahu alaihi wassalam memberitakan bahwa jika ular di

    neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam selama empat

    puluh musim. Demikian juga kalajengking di neraka, apabila menggigit satu gigitan

    akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. (HR. Al-Baihaqi, lihat

    ash-Shahihah no. 3429)

    6. Azab bagi peminum khamr (minuman keras)

    Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asyari radhiyallahu anhu,

    bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda,

    Ada tiga macam manusia yang tidak masuk surga, peminum khamr, pemutus

    silaturahim, dan orang yang mempercayai sihir. Barangsiapa mati sebagai peminum

    khamr, maka Allah memberinya minum dari sungai Ghuthah. Seseorang bertanya,

    Apa itu sungai Ghuthah? Rasul menjawab, Sungai yang mengalir dari kemaluan

    para pelacur. Para penghuni neraka lainnya merasa terganggu oleh bau kemaluan

    mereka. (HR. Ahmad dalam Musnadnya 4/399)

    7. Azab bagi pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya

    Dalam Shahih Al-Bukhari terdapat riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu

    anhu, sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam,

    Tidak seorang pun pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya, melainkan

    hartanya kelak akan ditampakkan di hadapannya dalam ujud seekor ular botak. Ular

    itu memiliki dua titik hitam di atas matanya. Dia mematuk pangkal dagu orang itu

    seraya ia berkata, Akulah hartamu, akulah simpananmu. (HR. Al-Bukhari dalam

    shahihnya 6/39 cet. Asy-Syab)

    Dalam riwayat lain diceritakan, Orang itu lari menghindarinya, tapi ular itu

    mengejarnya. Lalu dia berlindung darinya, tapi ular itu mematuk tangannya dan

    melilitnya.

    8. Azab bagi orang yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya

    Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu

    alaihi wassalam bersabda:

  • 17

    17

    Akan didatangkan seseorang kemudian dia dicampakkan ke neraka. Maka dia di

    sana berputar seperti berputarnya keledai di tempat penggilingannya, hingga para

    penduduk neraka berkumpul mengelilinginya. Mereka berkata kepadanya: Wahai

    fulan, bukankah engkau dulu di dunia yang menyuruh kami kepada yang baik dan

    melarang kami dari yang mungkar? Usamah berkata, dia menjawab: Aku dulu

    menyuruh kalian kepada yang baik (tapi) aku tidak melakukannya. Dan aku

    melarang kalian dari yang jelek, (tapi) aku melakukannya. (Shahihul Jami)

    Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda:

    Pada malam Isra aku dibawa kepada beberapa kaum yang lidah mereka dipotong

    dengan gunting api. Setiap kali selesai dipotong, lidah itu kembali lagi. Aku berkata:

    Siapa mereka itu, wahai Jibril? Jibril berkata: Mereka adalah para penceramah

    dari kalangan umatmu yang mereka mengucapkan apa yang tidak mereka lakukan

    dan mereka membaca Kitabullah, tapi tidak mengamalkannya. (Shahihul Jami:

    128)

    9. Azab bagi orang yang mati bunuh diri

    Diriwayatkan oleh Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu Hurairah

    radhiyallahu anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

    Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi di tangannya, dia (akan) menikam

    perutnya di dalam neraka jahannam yang kekal (nantinya), (dan) dikekalkan di

    dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa yang meminum racun lalu bunuh diri

    dengannya, maka dia (akan) meminumnya perlahan-lahan di dalam neraka

    jahannam yang kekal, (dan) dikekalkan di dalamnya selama- lamanya. Dan

    barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, dia akan

    jatuh ke dalam neraka jahannam yang kekal (dan) dikekalkan di dalamnya selama-

    lamanya.

    Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim dari Tsabit bin Dhahhak

    radhyiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

    Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka dia disiksa

    dengan (alat tersebut) pada hari kiamat.

    10. Penduduk neraka yang paling ringan azabnya

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wassalam

    berkata, Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah

  • 18

    18

    seseorang yang dipakaikan kepadanya dua sendal dari api neraka, lantas mendidih

    otaknya karenanya. (HR. Ahmad dan al-Hakim, lihat ash-Shahihah no. 1680)

    G. Empat Hal Kebaikan Dunia dan Akhirat

    Menurut hadits, ada 4 perkara apabila diberikan kepada seseorang

    sesungguhnya ia telah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, yaitu :

    Hati yang senantiasa bersyukur

    Lisan yang senantiasa berdzikir

    Tubuh yang senantiasa sabar dalam menanggung musibah

    Istri yang tidak pernah berkhianat baik terhadap dirinya atau terhadap harta

    benda suaminya.

    Menurut syariat Islam, jika keluarga kita semuanya termasuk orang yang sholeh

    maka semua anggota keluarga akan dapat berkumpul bersama di dalam syurga. Hal ini

    seperti tertulis dalam Al-Qur'an Ar-Ra'd ayat 23:

    ("yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-

    orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang

    malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Ar-Ra'd ayat 23)

  • 19

    19

    BAB III

    PENUTUP

    Sebagai penutup, penulis ingin mengingatkan bahwa iman kepada neraka mestinya

    mengharuskan kita memperbanyak amal shalih yang merupakan sebab selamatnya

    seseorang dari api neraka.

    Di antara amalan terpenting yang mesti kita lakukan adalah memperkuat tauhid.

    Tauhid adalah faktor utama yang menjadi sebab selamatnya seseorang dari api neraka. Dari

    Jabir radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Barangsiapa

    berjumpa dengan Allah (meninggal) dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan

    sesuatu pun pasti masuk surga.

    Dari Itban radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Allah

    mengharamkan neraka dari seseorang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah, dalam

    keadaan mengharapkan wajah Allah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    Setelah itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah meninggalkan perkara-perkara

    bidah dengan cara senantiasa mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wassalam dan

    para shahabatnya radhiyallahu anhum. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata,

    Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; 72 golongan masuk neraka dan satu golongan

    masuk surga, yaitu al-jamaah.

    Dalam satu riwayat, Yaitu orang-orang yang mengikuti jalanku dan jalan sahabatku

    sekarang ini. (HR. Abu Dawud dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani

    rahimahullahu)

    Tidak kalah pentingnya, selain beramal, seseorang juga hendaknya mengiringinya

    dengan banyak berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Taala. Di antaranya adalah berdoa

    minta dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka.

    Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Barangsiapa meminta surga kepada

    Allah tiga kali, surga akan berkata, Ya Allah, masukkanlah dia ke surga. Barangsiapa

    meminta perlindungan dari neraka kepada Allah tiga kali, neraka akan berkata, Ya Allah,

    lindungilah dia dari neraka. (Shahihul Jami no. 6151)

    Mudah-mudahan Allah Subhanallahu wa Taala menyelamatkan kita dari dahsyatnya

    api neraka dan memasukkan kita dengan rahmat-Nya ke dalam surga-Nya yang abadi.

    ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKAL JANNATA WA NAUDZUBIKA MINAN NAAR.

    Ya Allah, kami memohon surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari neraka.