Al Qur'an Adalah Ruh

29

description

Al Qur'an adalah Cahaya

Transcript of Al Qur'an Adalah Ruh

PowerPoint Presentation

Al Quran adalah Ruh KehidupanAl Quran adalah CahayaAl Quran adalah PetunjukFokus Hati, Inti Semua IbadahMulut dan hati tidak selaras saat membaca bacaan ibadah.Saat membaca bacaan shalat.Saat membaca Al Quran.Saat dzikirSaat umrah, yaitu membaca talbiyah.Hati ikut membaca selaras dengan lisan.Ketika kita membaca sesuatu, setan berusaha untuk membisiki dalam hati kita bacaan lain, hingga hati dan mulut menjadi tidak sinkron. Ketika mulut kita membaca takbir, membaca Allahu Akbar, mestinya hati juga ikut membaca, ikut mengucapkan Allah Maha Besar, dan membaca makna-makna dari kalimat takbir. Ini yang membuat setan senang, karena setan begitu susah ketika hati kita ikut membaca.Makanya setan selalu berusaha mengganggu kita dalam membaca. Ini terjadi di semua ibadah, bukan saat umroh saja. Saat shalat, saat dzikir, saat membaca Al Quran, ketika itulah setan menggoda dan mengganggu kita, karena setan tidak ingin kita mendapatkan manfaat maksimal.Setan tidak rela ketika kita mendownload iman dengan kuat dari bacaan yang kita baca, dari ibadah yang kita lakukan.Maka itulah kita perlu melatih agar hati kita ikut membaca, kita paksa hati kita membaca, kita lawan setan. Jangan sampai kita dikalahkan setan, dan setan berhasil menghalangi iman kita. Akibatnya bacaan yang kita baca jadi tidak bermanfaat.

5Fokus Hati, Meresapi MaknaBacaan-bacaan itu dibaca bukan sekedar tanpa makna.Bacaan itulah yang menambah iman kita, mengundang rahmat Allah.Setan tidak bisa menerima jika kita mereguk iman dari ibadah kita.Maka setan mengganggu kita, dengan melancarkan bisikannya dalam hati, untuk mengganggu bacaan kita.Al Quran, Shalat, Dzikir, bagai hujan yang menghidupkan hati.Jika kita bertambah iman, maka setan akan semakin susah.Membaca dengan hati ini merupakan inti dari ibadah. Jika kita bisa membaca dengan hati ini, maka kita bisa mengambil manfaat dan mengambil iman dari kata-kata langit yang kita baca. Tapi ketika kita tidak bisa membaca dengan hati, maka kita tidak bisa mengambil manfaat iman. Hanya kita membaca dengan mulut tanpa hati ikut membaca.Ketika kita membaca, maka hati harus ikut memikirkan apa yang kita baca dengan mulut kita.Ketika kita bisa membaca dengan hati, bisa memurnikan hati agar mengikuti apa yang dibaca mulut, maka kita mendapatkan manfaat yang luar biasa. Hati kita menjadi tersiram oleh iman yang terkandung dari makna bacaan itu.Air hujan yang turun dari langit menghidupkan tanah, lalu tanaman pun hidup dan berkembang subur. Begitu juga dengan iman, disuburkan oleh bacaan-bacaan yang turun dari langit. Disuburkan oleh ibadah-ibadah yang kita lakukan. Ini bisa terjadi ketika kita membaca dengan hati yang ikut meresapi makna. Tanpa itu, maka tidak bisa maksimal, dan tidak bisa membekas.Ini berlaku untuk semua ibadah yang mengandung pengucapan lisan, utamanya shalat. Shalat adalah ibadah yang sehari-hari kita lalui. Shalat adalah ibadah yang sudah menjadi bagian hidup kita. Shalat adalah rangkaian gerakan dan bacaan. Dan bacaan ini selalu ada dalam setiap gerakan shalat. Tidak ada posisi gerakan shalat yang tidak ada bacaannya.Mulai takbiratul ihram, doa istiftah, al fatehah, dan surat Al Quran. Bagi yang makmum di shalat jamaah, maka tidak membaca al fatehah di rkaat pertama dan kedua, karena mendengar bacaan imam. Mendengar ini pun bukan berarti mendengar pasif, tapi hati mesti terus mencerna makna bacaan. Hati tidak lantas diam dan tidak memproses. Hati harus tetap mencerna makna bacaan. Jangan biarkan bisikan setan mengganggu kita, dan membuat kita tidak fokus pada makna bacaan. Maka imam disyareatkan membaca dengan suara keras, agar makmum bisa mendengar. Begitu juga bacaan surat Al Quran, yang dibaca oleh imam setelah surat al fatehah, juga dibaca keras, pada shalat subuh, maghrib dan isya. Makmum tidak diam, tapi mendengar aktif, sambil mencerna makna bacaan dengan hati. Ini membuat setan tidak bisa melancarkan bisikannya kepada kita.Saat ruku, Itidal, sujud, di semua posisi shalat, tidak ada kata diam. Tidak ada kata diam bagi hati untuk mencerna makna bacaan shalat. Semua bekerja. Mulut membaca bacaan shalat, tidak boleh diam. Pikiran mencerna dan menggali makna bacaan shalat, dan hati ikut mencerna bersama pikiran.Begitu juga saat membaca Al Quran, hati harus selalu ikut membaca, tidak memberi peluang bagi setan untuk membisikkan kepada kita.Juga saat kita berdoa, hati pun ikut berdoa dan memohon, bukan hanya mulut saja yang berdoa, tapi hati pun juga. Karena Allah tidak menerima doa yang dipanjatkan oleh hati yang lalai.

Hati yang lalai adalah hati yang kemana-mana ketika kita berdoa. Mulut kita meminta kepada Allah, tapi hati kita entah sedang di mana. Doa yang seperti ini juga ditolak.Dalil shalat mengampuni dosa, bagaimana jika kita lakukan di tanah suci, akan lebih dahsyat efeknya, akan lebih dahsyat pahalanya. Apalagi jika kita lakukan di waktu-waktu utama, yaitu di sepertiga malam terakhir, atau di tempat-tempat utama, seperti mekkah dan madinah.Ini berlaku saat kita membaca Al Quran, saat kita berdzikir, berdoa dan ibadah lain yang perlu bacaan lisan.Salah satunya adalah umroh.Bacaan umroh mengandung bacaan yang luar biasa, berguna bagi hati kita dan bermanfaat. Maka membaca bacaan saat pelaksanaan umroh pun harus dengan hati juga.Tentang bacaan umroh nanti kita sambung bahas lebih dalam di manasik umroh nanti setelah makan siang.

6Hati Yang Lalai - - .Berdoalah dalam kondisi yakin bahwa doamu akan terkabul, dan ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai. HR Tirmidzi.Doa harus disertai hati yang hadir, tidak lalai. Begitu juga ibadah lainnya, shalat, dzikir, umroh, haji.Harus memiliki ketrampilan fokus hatiKetika doa tidak dengan hati yang hadir, maka doa ditolak Allah. Ini gara-gara hati yang tidak hadir. Gara-gara kita tidak melatih untuk menghadirkan hati dalam shalat. Alangkah rugi ketika doa tidak diterima karena kita tidak bisa hadirkan hati.

Hadirnya hati, hati yang menghadap Allah, inilah inti dari ibadah kita. Apalagi doa, yang merupakan inti dari ibadah. Maka wajar jika Allah menolak doa yang dipanjatkan tidak dengan hati yang hadir.

Apakah kita siap menghadapi resiko tidak menghadirkan hati dalam ibadah? Yaitu ibadah tidak berkualitas, doa tidak diterima.

Fokus hati adalah keterampilan yang bisa dipelajari sedikit demi sedikit, dengan berlalunya waktu maka akan bisa menguat, dan kita dengan mudah melakukan fokus hati dalam ibadah kita.

Kita menjadi rugi ketika ibadah kita tidak bisa disertai dengan fokus hati, tidak disertai hati yang hadir.

7Hati Yang Lalai : - - .Seorang melakukan shalat, hanya mendapatkan 1/10 bagian, 1/9, 1/7, 1/6, 1/5, dan nya.Shalat tidak mesti mendapatkan pahala penuh. Tergantung dari hadirnya hati.

Fadhilah dan keutamaan shalat adalah ketika dilakukan dengan hati yang hadir, yaitu ketika hati ikut membaca makna bacaan yang dibaca oleh mulut. Kualitas shalat kita bergantung kehadiran hati kita.

Ada orang yang hadirnya hati hanya 10% dari shalat. Sedang 90% shalat hatinya tidak hadir, pergi kesana kemari dan tidak hadir dalam shalat. Maka dia hanya dapat 10%. Ada yang shalat hadir hatinya 50%, maka dia hanya mendapat pahala 50% saja.

Bagaimana dengan kita hari ini? Berapa persen shalat yang hati kita hadir di dalamnya? Apakah 10%, 40% atau kurang dari 10%. Ini harus kita ubah. Kita harus berubah, jangan menyerah menghadapi kenyataan pahit yang merugikan diri kita sendiri.

8Hati Yang Lalai : " ". : " " .Hasan Al Bashri: shalat yang tidak dihadiri hati, maka akan lebih cepat mendatangkan hukuman.Abdul Wahid bin Zaid: ulama sepakat bahwa bagian hamba dari shalat adalah bagian yang dipahami.Shalat yang tidak dihadiri hati, maka akan lebih cepat mendapatkan hukuman. Mengapa? Karena ketika kita tidak mengerjakan perintah yang sesuai keinginan Allah, wajar ketika kita dapat hukuman. Apa hukumannya? Kita tidak perlu bahas. Yang penting ketika kita tidak shalat dengan hati yang hadir, ada hukuman yang akan menimpa.

Bisa jadi hukumannya adalah shalat tidak memberi manfaat bagi hidup kita. Shalat tidak memberikan pengaruh buat hidup kita.

Kualitas shalat ditentukan oleh hadirnya hati. Saat hati hadir di dalam shalat, saat itulah orang mendapatkan pahala shalat. Pahala shalat bergantung kehadiran hati kita.9Nilai ShalatBergantung dari pemahaman kita terhadap yang kita baca.Pemahaman ini ada beberapa tingkatan, yang paling bagus adalah memahami sambil menggali pelajaran.Ada yang sekedar tahu makna saja.Ada yang sama sekali tidak tahu makna. Bagaimana bisa fokus?Ada yang sama sekali tidak fokus. Shalat kemana-mana pikirannya.Ada yang paham, tapi tidak fokus.Kita amat rugi jika ternyata kita shalat tapi kita hanya dapat lelah saja.Hadirnya hati ada beberapa tingkatan. Ada yang bisa hatinya hadir pada 20% shalat, ada yang hatinya bisa hadir pada 60%, ada yang 80%. Begitu juga hadirnya hati ini ada beberapa tingkatan.

Ada yang hanya tingkatan mengetahui terjemah saja, tapi tidak bisa menghadirkan hati, tidak bisa fokus. Ada yang hatinya bisa fokus dengan terjemahan, ada yang bisa paham makna bacaan shalat dan hatinya hadir. Ada yang bisa memahami makna, sekaligus menggali pelajaran-pelajaran yang ada di balik ayat-ayat itu. Ini tingkatan yang paling sempurna.

Apakah kita bisa mencapai tingkatan ini? Jawaban saya, bisa. Walaupun saya tidak mampu berbahasa arab, apakah saya masih bisa menggali pelajaran dari ayat-ayat Al Quran?

Jawab saya, bisa. Karena ketika orang sudah paham makna global sebuah ayat, atau sebuah bacaan, maka dia bisa menggali pelajaran dari balik makna ayat itu. Syaratnya adalah dia tahu makna global ayat. Dan ini bisa dilakukan, meski tidak semudah mereka yang bisa berbahasa arab.

Yang ingin tahu makna global sebuah ayat, atau sebuah bacaan, bisa membacanya dari buku tafsir, atau buku terjemahan, atau penjelasan makna itu. 10Nilai Ibadah LainnyaUmrohHajiBacaan Al QuranDzikirShalatHarus disertai hati yang hadir.Dosanya Diampuni - -

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : siapa yang berwudhu seperti aku berwudhu, lalu shalat dua rakaat, tidak berbicara kepada dirinya dalam shalatnya, maka dosanya yang lalu akan diampuni. Muttafaq AlaihiHadits ini menunjukkan keutamaan fokus hati, di mana fokus hati, amalan yang seolah ringan, tapi hakekatnya amat berat, bisa menghapuskan dosa-dosa kita dengan sekali shalat.

Siapa yang berwudhu dengan benar, lalu shalat dua rakaat, dan tidak berbicara dalam dirinya saat shalat dua rakaat itu, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Bayangkan, hanya dengan fokus hati, dosa-dosa kita yang telah lalu akan diampuni. Dan ini

Ini adalah shalat sunnah, bagaimana dengan shalat wajib? Bagaimana jika kita melakukan shalat wajib dengan fokus hati? Sedangkan Nabi Muhammad sudah memberitahukan kepada kita bahwa shalat wajib yang lima waktu adalah menghapuskan dosa. Dan yang pasti, shalat wajib pahalanya lebih besar dibandingkan shalat sunnah.

Jika kita mampu fokus hati di rumah kita, maka dosa-dosa kita akan diampuni, kita akan bersih dari dosa. Apalagi ketika kita melakukan shalat sunnah di masjidil haram. Apalagi ketika kita mampu fokus hati dalam shalat wajib, saat kita shalat wajib di masjidi haram.

Ketika kita tahu keutamaan shalat dengan fokus hati, kita sadar bahwa sungguh rugi mereka yang tidak memiliki kemampuan fokus hati, banyak sekali yang hilang jika kita tidak bisa fokus hati.

Apalagi mereka yang berangkat ke tanah suci dan tidak mampu fokus hati, sungguh banyak kebaikan yang terlewatkan. Apakah umrohnya sah? Jelas sah. Tapi kita harus paham, ada beda antara shalat yang dikerjakan dengan fokus hati, dan shalat yang dikerjakan tanpa hati yang hadir dan fokus. Ada dampak dan efek dalam hidup kita. Itu pasti.

Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan orang beriman, ketika orang beriman melakukan amalan lebih, maka dia akan mendapatkan hasil yang berbeda dari yang amalannya biasa-biasa saja.

Dan ketika orang bisa melakukan fokus hati dengan konsisten dalam shalat, maka Allah akan memberi balasan dan pahala yang berbeda. Mereka akan berbeda. Ketika kita lihat kembali kepada hubungan shalat dan kehidupan, ketika orang mampu menghadirkan fokus hati dalam shalat, maka kualitas shalatnya akan berbeda. Kualitas shalatnya akan lebih baik dibanding orang yang shalatnya biasa-biasa saja. Ketika kualitas shalat meningkat, maka kualitas hidup akan meningkat.

Yang jelas, Allah lebih senang kepada kita ketika kita bisa fokus hati dalam shalat. Allah makin cinta pada shalat kita.12 - - . Setiap muslim yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya , lalu shalat dua rakaat, menghadapkan hatinya dan wajahnya ke dalam shalat, maka wajib baginya masuk sorga. HR Muslim.13 - - Jika dia berdiri shalat, lalu memuji Allah dan mengagungkanNya sesuai dengan kelayakanNya, dan memfokuskan hatinya kepada Allah, maka dia akan melepaskan kesalahannya dan kembali seperti saat dilahirkan oleh Ibunya.

Ketika orang fokus kepada Allah dalam shalat, yaitu fokus kepada bacaan shalat, maka shalat menjadi penggugur dosa bagi dirinya. Dia selesai shalat, tapi dosanya ikut hilang. Ini buah dari fokus hati dalam shalat. Dosa-dosanya hilang dalam sekali shalat. Yang disebut dalam hadits ini adalah shalat sunnah, bukan shalat wajib, bukan shalat sunnah yang dikerjakan di masjidil haram, bukan shalat wajib yang dikerjakan di masjidil haram.

14Fokus Hati, Hidup Pun MeningkatFokus hati, meningkatkan kualitas shalat.Ketika kualitas shalat meningkat, maka kualitas hidup akan meningkat.Ketika kualitas shalat meningkat, maka amal shaleh akan meningkat.Ketika kualitas shalat meningkat, maka kualitas iman meningkat.Ketika kualitas shalat meningkat, maka kualitas takwa meningkat.Ketika kualitas shalat meningkat, maka hidup kita akan berkah.

15Fokus HatiYaitu bacaan yang murni dari bisikan hati, dari awal membaca sampai selesai, ada keterikatan penuh dan berkelanjutan antara hati, mata dan lisan, tidak ada bisikan di hati selain yang dibaca oleh lisan.Fokus hati terhadap apa yang dibaca, baik teks dan maknanya, mencegah bacaan lain di hati selain yang dibaca oleh mata dan lisan.Mengaitkan antara hati, lisan dan mata saat membaca, dan mengupayakan agar tidak ada hal lain di hati selain apa yang sedang dibaca oleh lisan.

Fokus hati adalah dengan membaca dengan murni, murni dari bisikan-bisikan selain apa yang ada di dalam hati. Ketika mulut membaca, tidak ada bisikan lain. Ini memang susah.

Tapi yang namanya susah, tidak mustahil dikerjakan. Pasti bisa dilakukan. Ini seperti latihan beban, kita tidak mampu mengangkat benda berat sekaligus, tapi kita awali dengan mengangkat beban yang ringan, sampai otot kita terlatih dan kuat, lalu kita mengangkat beban yang berat. Di situlah kita mampu.

Sama dengan fokus hati, awalnya susah, tapi lama kelamaan akan menjadi mudah dan bisa dilakukan. Kita harus paksa diri kita untuk memulai, jika kita ingin menjadi beruntung, ingin meningkatkan kualitas hidup kita. Ingin menjadi lebih baik. Shalat adalah kuncinya. Kunci dari shalat adalah fokus hati kepada makna bacaan.

Kita fokus terhadap apa yang kita baca, berupaya mengaitkan antara hati dan lisan dengan apa yang kita baca. Tidak ada hal lain selain yang kita baca. Jadi fokus seluruhnya pada bacaan.

16Setan MelawanPeperangan yang terjadi antara setan dan manusia adalah di hati, senjatanya adalah bacaan. Ketika orang membaca, maka setan berusaha membisikkan bacaan lain di hati.Kita berada dalam keadaan perang, sadarlah akan hal ini.Jangan menyerah, karena kita akan kalah dan dijajah setan.

Ini adalah peperangan di antara kita dan setan. Kita ingin membaca dengan fokus hati, tapi setan ingin menghalangi bacaan kita. Kita ingin agar hati kita membaca dan menyerap iman dari ayat-ayat dan bacaan yang kita baca. Tapi setan tidak ingin kita melakukan itu. Setan ingin agar kita tidak menyadari apa yang kita baca. Setan ingin agar kita tidak menyerap iman. Setan ingin agar bacaan dan shalat kita tidak membangun jiwa, setan tidak ingin jiwa kita kuat. Setan tidak ingin kita menjadi lebih kuat dan lebih baik. Setan ingin agar kita tetap lemah.

Maka setan menyerbu jiwa kita dengan pikiran-pikiran di luar yang kita baca, agar kita lalai.

Begitu juga ketika kita berada di tanah suci, setan tidak ingin kita mendapat tambahan iman yang membuat kita kuat menahan godaan setan. Setan tidak akan membiarkan kita mendapat tambahan iman yang deras di tanah suci, maka setan melancarkan bisikannya. Setan ingin agar kita tidak mendapat banyak cahaya di tanah suci, akhirnya kita menjadi rugi.

Kita harus sadar bahwa setan adalah musuh kita, ketika musuh kita biarkan untuk masuk ke jiwa kita, kita biarkan mengganggu hati kita, kita biarkan menjajah jiwa kita, ini artinya kita sudah berdamai dengan musuh. Setan sudah bukan musuh lagi. Ketika kita biarkan musuh masuk menyerang kita, maka kita akan kalah, kita akan dijajah.

Dan resikonya besar.17Harus Kita LawanFokus hati, artinya melarang segala bisikan, pikiran, atau hal lain, selain yang dibaca oleh lisan atau mata. Ini perlu perjuangan, dan perlu kesiapan dan kewaspadaan penuh.

Fokus hati, yaitu melarang semua bisikan dan hal lain di dalam hati, agar hati fokus penuh pada makna bacaan yang kita baca. Ini perlu perjuangan, ini perlu kerja keras, dan perlu usaha agar kita mampu. Perlu pantang menyerah. Perlu waspada dalam seluruh shalat, dzikir dan membaca Al Quran, menjaga hati agar tidak diserang oleh bisikan setan yang mengganggu. Perlu kerja keras, perlu kewaspadaan penuh. Perlu kesungguhan.

Kerja keras hati dan pikiran seringkali lebih susah daripada kerja keras fisik.18Jalan Menuju BahagiaSabar dan TeguhKetenangan hati.Kebahagiaan hati.

Fokus hati adalah jalan untuk menuju jiwa bahagia dan tenang. Bagaimana bisa?

Karena fokus hati membuat jiwa kita kuat, jadi kita tidak mudah menerima bisikan-bisikan dari jiwa maupun dari setan. Akhirnya jiwa kita tenang. Ketika kita menguasai fokus hati, maka hati kita tenang, karena tidak ada lagi bisikan yang mengganggu kita. Dan kita bisa mengusir bisikan mengganggu dari diri kita.

Dan kita akan mendapatkan kebahagiaan hati, karena kita bisa memilih bisikan yang bermanfaat dan mengusir bisikan yang tak berguna. Ketika kita melakukan fokus hati saat shalat, dzikir dan membaca Al Quran, maka kita menanamkan makna-makna yang baik dalam hati kita, yaitu makna-makna Al Quran, dzikir dan bacaan shalat. Makna-makna yang kita tanamkan adalah makna baik, ibarat kita menanam biji yang baik, biji yang baik akan tumbuh menjadi pohon yang indah dipandang, kemudian berbuah dengan buah yang nikmat.

Makna ayat dan bacaan dzikir yang ditanamkan dalam hati, akan menumbuhkan pohon iman dan takwa, dan membuahkan bahagia di dunia dan akhirat.19Latihan Fokus HatiMembaca Dzikir, lalu membaca maknanya dalam hati.Selalu susah di awal, akan ada bisikan.Latihan ini hanya sekedar memberitahu cara melakukan.Harus terus menerus dilakukan sendiri di rumah.Saat dzikir, shalat dan membaca Al Quran.Harus tahu maknaFokus hati dalam dzikir, yaitu berdzikr dan membaca maknanya dalam hati. Membaca makna ini adalah tingkatan dasar, tingkatan yang lebih tinggi adalah ketika mampu menggali makna. Tapi mulai dengan tingkatan awal, yaitu membaca makna dalam hati, tanpa ada bisikan dan gangguan apa pun.

Memang pada awalnya susah, tapi ini harus diupayakan agar kita bisa. Dan pada hari ini kita akan belajar bagaimana cara melakukannya. Sedangkan untuk bisa melakukan harus ada latihan yang terus menerus dilakukan, dan latihan ini harus dilakukan sendiri, tidak bisa diwakilkan. Nah kita harus sadar, bahwa untuk latihan ini tidak bisa diwakilkan, sadar bahwa kita sendiri yang harus berlatih.

Dan buah dari latihan ini akan kita petik sendiri, bukan orang lain yang memetiknya. Kita sendiri yang akan merasakan indahnya iman, kita sendiri yang merasakan peningkatan iman.Kita sendiri yang memetik buah takwa, kita sendiri yang merasakan hidup bahagia, dan kita sendiri yang merasakan ridha dari Allah. Kita sendiri yang akan masuk ke dalam sorga.

Kita harus melatih fokus hati dalam selurh kehidupan kita, dalam dzikir kita, dalam shalat kita setiap hari. Kita paksa diri kita untuk fokus hati. Memang berat, tapi hanya ini jalannya.

Dan syarat utama untuk bisa fokus hati adalah dengan memahami makna yang dibaca, tanpa memahami makna, kita tidak akan bisa fokus hati. Jika kita tidak memahami makna, kita mau memfokuskan hati ke mana? Karena fokus hati adalah pada makna bacaan. Kita tidak bisa fokus hati tanpa memahami makna bacaan. Begitu juga dengan menggali pelajaran dari hikmah dari bacaan, tidak bisa kita lakukan jika kita tidak memahami maknanya.

20Latihan Fokus HatiAwali dengan doa.Doa yang terus menerus, karena semua bergantung kepada Allah.Ketika Allah mengijinkan, maka kita akan mampu.Ketika tidak mengijinkan, ktia takkan mampu.Doa agar Allah memudahkan kita, Doa agar Allah mempertahankan dan menambah kemampuan kita.Doa agar kemampuan kita tidak menurun, alias terus meningkat.Kita mengawali latihan fokus hati dengan berdoa, dengan memohon kepada Allah agar Allah memudahkan kita untuk berlatih fokus hati, kita tunjukkan niat yang baik, kita tunjukkan kemauan kita bahwa kita ingin mendekat kepada Allah, kita belajar fokus hati dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, mencari rahmat dan keridhoan Allah semata.

Semua bergantung kepada Allah, jika Allah menghendaki, maka kita akan mampu melakukan fokus hati. Jika Allah tidak menghendaki, maka kita tidak akan mampu, dan Allah bisa saja membuat kita terhalang dari fokus hati, Allah memiliki 1001 cara untuk menghalangi kita, jika memang Allah tidak menghendaki. Maka kita perlu memohon kepada Allah, agar Allah memberi kemudahan kita untuk melakukan fokus hati.

Doa ini harus selalu kita panjatkan, tidak hanya saat kita mempelajari fokus hati. Kita berdoa saat sebelum kita belajar, agar Allah memudahkan, dan memberi kita kemampuan fokus hati. Ketika kita sudah sedikit bisa, kita berdoa agar Allah menambah kemampuan kita, sampai kita bisa. Ketika kita sudah bisa fokus hati, kita berdoa agar kita bisa fokus hati maksimal, agar kita bisa shalat dengan fokus hati pada seluruh shalat, tidak ada lewat sedikit pun. Kita berdoa agar kita mampu fokus hati terus menerus, agar kemampuan fokus hati tidak hilang dari kita.

Semuanya bergantung kepada Allah, maka hanya kepada Allah kita memohon.

Ketika kita berdoa, jangan lupa perasaan optimis, kita harus optimis bahwa Allah akan memperkenankan dan mengabulkan doa kita, karena Allah adalah Maha Baik, Allah sudah berjanji akan mengabulkan doa.21Latihan Fokus HatiAlhamdulillahSegala Puji adalah Milik Allah.Allah Maha Terpuji.

Baca Alhamdulillah, sambil lihat ke makna di bawahnya.Latihan ini sebenarnya bukan sekedar latihan, tapi kita mencoba untuk berdzikir kepada Allah dengan fokus hati. Kita baca dzikir, kita ketahui maknanya, lalu kita baca maknanya dalam hati, tapi dengan penuh fokus, dengan penuh konsentrasi, jangan biarkan ada bisikan yang masuk.

Jika ada bisikan yang masuk, segera sadari. Dan segeran hentikan bisikannya, jangan diteruskan, segera sadar dan belokkan hati ke makna bacaan.

Demikian proses ini terus berlanjut, karena setan tidak berhenti untuk menggoda, maka terus ulangi dan ulangi, terus lawan dan lawan, sampai nanti jiwa kita kuat, dan kita bisa melawan bisikan, atau bisa mengalahkan bisikan itu hingga tidak mengganggu shalat kita.

Ketika kita membaca dan ada bisikan, hentikan membaca, dan usir terus bisikan sampai shalat selesai, dan kita bisa mengalahkan bisikan.22Latihan Fokus HatiAllahu Akbar

Allah lebih besar dari seluruh alam.Allah lebih besar dari masalahku.Allah lebih besar dari seluruh manusia yang ada di dunia.Allah harus lebih dihormati, karena Allah adalah Maha Besar.Kita mulai latihan, pelan-pelan dan jangan putus asa, insya Allah akan bisa merasakan. Ketika belum terbiasa maka akan ada bisikan dan susah konsentrasi. Maka dibantu dengan makna yang ada di bawahnya. Kita baca dulu tulisan yang di atas, yaitu Allahu Akbar, lalu kita baca salah satu makna di bawahnya, kalo mau baca semua silakan.

Jadi caranya begini, kita baca kalimat dzikirnya, yaitu Allahu Akbar, lalu kita baca salah satu makna di bawahnya. Bisa salah satu makna, bisa seluruh makna. Nah kita upayakan untuk fokus kepada makna. Hati harus fokus kepada makna. Atau bisa juga begini:Kita sudah hafal kalimat takbirnya, lalu ketika kita melafalkan takbir sambil melihat ke salah satu makna. Jadi kita baca Allahu Akbar, setelah itu kita baca maknanya. Kita sudah hafal Allahu Akbar, kita baca Allahu Akbar tanpa melihat ke kalimat Allahu Akbar, tapi kita membaca Allahu Akbar, lalu membaca salah satu makna dalam hati, atau beberap makna sekaligus. Nanti kita akan merasakan ada bisikan-bisikan setan yang membisikkan kata lain. Ini wajar, dan ini harus kita halangi sebisa mungkin, kita kerahkan kekuatan hati kita untuk berdzikir.

Kita ulangi berkali-kali, sampai kita bisa merasakan hati yang fokus kepada makna. Ini bisa jadi tidak mudah, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Ini bisa dilakukan. Dan ini akan mengubah hidup kita. Meskipun susah, kita harus coba selangkah demi selangkah, janganlah kesulitan membuat kita berhenti dan putus asa. Sekarang bisa jadi kita lemah, kita dijajah setan, tapi kita harus sadar dan bangkit dari ikatan setan. Dan setan tidak akan rela jajahannya menjadi merdeka. Setan pun berusaha.

Kita hadapi setan dengan tawakal dan yakin, kita memohon bantuan Allah, dan kita yakin Allah akan membantu kita, Allah akan membantu hambaNya yang ingin mendekat kepadaNya. Allah gembira kepada hambaNya yang mau mendekat, dan mau terbebas dari jajahan setan.

Mari kita coba:

23Membaca Al QuranFokus hati saat membaca Al Quran, dengan membaca Al Quran terjemah pun bisa.Caranya, baca satu ayat, dengan fokus, lalu baca terjemahannya dengan fokus hati juga.Baca terjemahannya sambil direnungi maknanya. Ulangi berkali-kali.Kita membaca Al Quran untuk kualitas, bukan sekedar kuantitas.Fokus hati saat membaca Al Quran, yaitu dengan membaca Al Quran dan terjemahannya. Bisa dengan membaca Al Quran dan terjemahannya. Caranya adalah membaca ayat, lalu membaca terjemahannya, nah saat membaca terjemahan, biarkan hati fokus, dan usir semua bisikan yang ada, jangan biarkan bisikan masuk ke jiwa kita saat kita membaca terjemahan ayat.

Membaca ayat, lalu membaca terjemahannya. Lalu ulangi sekali lagi, ulangi lagi beberapa kali, nanti akan ada rasa nikmat di dada. Tapi ini bisa jadi tidak akan muncul dalam satu sesi, terus menerus lakukan, Allah akan melihat upaya dan usaha kita, Allah akan melihat kesungguhan kita, dan Allah akan melihat bahwa kita berusaha mengetuk pintu, dan Allah akan membukakan pintu.

Jangan kita anggap bentuk membaca Al Quran adalah seperti yang kita kenal hari ini, yaitu kita baca Al Quran sebanyak mungkin tanpa memperhatikan dan mengindahkan makna. Ini membuat kita banyak membaca ayat, tapi tidak membuat ayat-ayat itu meresap ke dalam jiwa kita. Cara membaca seperti ini adalah mementingkan kuantitas, tanpa kualitas. Apakah tidak berpahala? Tidak. Tetap ada pahala. Tetapi kadar pahala pasti berbeda. Ibarat banyak dan sedikit, yang sedikit lebih tinggi nilainya. Tentu yang sedikit adalah lebih baik.

Contohnya adalah besi dan permata. 1 ton besi dan 1 kg permata, nilainya lebih mahal dan lebih tinggi 1 kg permata.24Langkah Fokus HatiTahu makna, meskipun secara global.Baca bacaan dengan mulut, atau dengan mata, setelah membaca, hati fokus kepada makna yang dibaca.Membaca ayat, baca ayatnya, lalu fokus membaca maknanya dalam hati.Tingkatan lebih tinggi lagi, yaitu jika kita bisa menggali maknanya, mencari kesimpulan dan pelajaran dari makna.Ini berlaku juga dalam bidang lain, seperti membaca buku, rapat, mendengar ceramah dan pelajaran.Ketika hati kuat, maka konsentrasi akan meningkat.

Langkah-langkahnya adalah dengan mengetahui makna, jadi ketika kita membaca Allahu Akbar, kita membaca maknanya dalam hati, tanpa ada bisikan. Begitu pula dengan membaca yang lain, seperti membaca ayat, setelah kita baca ayatnya, kita baca maknanya dalam hati. Tingkatan lebih tinggi lagi, ketika kita tidak berhenti hanya dengan membaca maknanya, tapi ketika kita bisa menggali kesimpulan-kesimpulan dari makna ayat yang dibaca. Ini tingkatan yang lebih tinggi, barangkali kita bisa mencapai tingkatan itu setelah kita menguasi tehnik fokus hati.

Atau bukan tidak mungkin ketika kita membaca makna dalam hati dengan fokus, kita menemukan makna-makna baru dari ayat, kita menemukan pelajaran-pelajaran dari makna ayat yang kita baca. Ini bisa kita lakukan sekarang juga, tapi ada juga yang barangkali masih belum bisa. Jangan dipaksa, ikuti alur perjalanan dengan selangkah demi selangkah. Insya Allah akan sampai ke tujuan.

Ini juga berlaku pada bidang lain, karena ketika kita fokus hati, maka konsentrasi akan meningkat, konsentrasi ini bukan hanya berguna dalam shalat, tapi juga berguna pada bidang lain, seperti sekolah, membaca buku, rapat.

Ingat, kita fokus hati bukan dalam rangka melatih konsentrasi, tapi adalah demi kita ibadah kepada Allah, agar kita beribadah kepada Allah dengan lebih baik, agar kita semakin dekat dengan Allah. Bonusnya adalah konsentrasi kita menjadi lebih kuat.25Hidup Kita Jadi BerkualitasDengan fokus hati, shalat berkualitas, dzikir berkualitas, membaca Al Quran dengan kualitas tinggi, maka hidup akan berubah menjadi berkualitas.Allah sudah berjanji bahwa shalat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.Shalat akan menghasilkan iman dan takwa.Umrah menjadi berkualitas, menghasilkan iman dan takwa.Menghasilkan pengaruh dalam hidup.Menguasai fokus hati tidak semudah yang dikatakan, kita harus terus berdoa dan berusaha, dan menerapkannya dalam seluruh ibadah kita, termasuk ibadah umroh yang akan kita lakukan.

Kita harus melatih dari sekarang, kita terapkan dalam shalat, dzikir, bacaan Al Quran, dan ibadah lain. Ini agar shalat bisa mengubah hidup kita, agar shalat bisa mengubah jiwa kita. Ketika kita mengubah diri dan jiwa kita, maka hidup kita pun akan berubah.

Ketika kita mengharapkan dunia berubah, maka kita dulu yang harus berubah. Begitu kata orang. Tapi pertanyaannya bagaimana cara mengubah diri? Caranya dengan memperbaiki shalat. Caranya adalah dengan shalat penuh fokus hati. Shalat dengan fokus hati akan menghasilkan iman, shalat dengan fokus hati akan menghasilkan takwa, akan menghasilkan jiwa yang kuat.

Jiwa yang kuat tidak akan mudah terjebak kepada perbuatan keji dan munkar, dan Allah telah berjanji bahwa shalat akan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Dari mana shalat bisa mencegah perbuatan keji dan munkar? Tak lain dan tak bukan, shalat membuat jiwa kita menjadi kuat, dan mampu mencegah godaan setan yang datang.

Begitu juga umrah yang dikerjakan dengan fokus hati, akan mampu menghayati setiap detil dari bacaan dan gerakan umrah, yang akan membuat jiwa kita ikut melakukan umrah, bukan hanya fisik kita. Lalu kita berhasil mereguk nafas dan jiwa dari umrah yang kita lakukan, dan kita berhasil melakukan lompatan yang membuat kita lebih dekat dengan Allah.

Umrah kita akan menjadi umrah yang menghapuskan dosa, menghapus dosa yang dikerjakan antara umrah ini dan umrah sebelumnya. Umrah kita akan menjadi penghapus dosa dan kemiskinan, seperti dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ya, umrah dapat menghapuskan dosa dan kemiskinan, seperti api yang menghapuskan kotoran pada besi. Benar-benar menghilangkan kemiskinan.

26Dzikir Sebelum TidurFatimah, putri Rasulullah, meminta pembantu kepada ayahnya, agar bisa meringankan beban pekerjaannya di rumah.Rasulullah tidak memberikan, tapi menyuruh berdzikir sebelum tidur, dan mengatakan dzikir ini lebih baik daripada adanya pembantu.Dzikir sebelum tidur menguatkan jiwa kita, ketika jiwa kuat, pekerjaan akan efektif, karena Rasulullah mengatakan ini lebih baik daripada pembantu.Akan banyak pekerjaan yang akan bisa dikerjakan, pekerjaan 2 orang bisa dihandle oleh 1 orang.Yang Harus Kita LakukanPahami makna bacaan shalat.Pahami makna bacaan umroh.Pahami makna kalimat-kalimat dzikir.

Cara Menghafal MudahBaca sebuah doa, atau bacaan shalat, lalu baca terjemahannya, ulangi selama beberapa kali, misalnya 10 kali, 20 kali.Ketika kita membaca dalam shalat, kita ingat makna dari apa yang kita baca.Kita upayakan untuk terus melawan setan yang mengganggu.Jangan lupa awali dengan doa, agar Allah membantu kita.