Akuntansi Sektor Publik

30
Akuntansi Sektor Publik UNDANG-UNDANG REGULASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) KELOMPOK 5 DIMAS NURSYARAYA (1306390633) INDRA PERDANA (1306390652) INTAN NURHASANAH (1306390684) NUR RAHMAH HIDAYATI (1306390671) SANDY MUHAMAD QALBY (1306390646)

Transcript of Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik

UNDANG-UNDANG REGULASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)KELOMPOK 5DIMAS NURSYARAYA(1306390633)INDRA PERDANA(1306390652)INTAN NURHASANAH (1306390684)NUR RAHMAH HIDAYATI(1306390671)SANDY MUHAMAD QALBY(1306390646)

Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikonsumsikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

DIMAS NURSYARAYA

(1306390633)

INTAN NURHASANAH

(1306390684)

SANDY MUHAMAD QALBY

(1306390646)

INDRA PERDANA

(1306390652)

NUR RAHMAH HIDAYATI

(1306390671)

Mata Ajaran : Akuntansi Sektor Publik (A)Fakultas, Jurusan : Vokasi Akuntansi KeuanganJudul Makalah: Undang-Undang Regulasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)Tanggal: 10 September 2014Dosen: Marsdenia S.E., MARS.

DAFTAR ISII.PEMBUKAAN1II. PEMBAHASAN21. LATAR BELAKANG.22. DEFINISI LSM33. PERKEMBANGAN LSM44. CIRI, JENIS, & KEUNGGULAN LSM65. PRINSIP OPERASIONAL LSM76. TUJUAN KOMUNIKASI 77. KOMPONEN KOMUNIKASI88.PROSES KOMUNIKASI10 9. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI1110. HAMBATAN KOMUNIKASI..1211. KOMUNIKASI TATAP MUKA...13

I. PEMBUKAAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan karunia-Nya, makalah mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang membahas tentang Undang-undang Regulasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan utama, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik di semester ketiga ini. Makalah ini, dapat kami buat dan pada akhirnya dapat kami selesaikan dengan baik, karena adanya bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak dari Program Vokasi, khususnya untuk Ibu Putri Marsdenia S.E.,MARS. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik kami, yang telah memberikan bimbingan kepada kami tentang pembuatan makalah ini, dan tentunya untuk orang tua kami yang selalu memberikan dukungan positif kepada kami, serta untuk pihak yang lainnya yang juga telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Pada akhirnya, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas, khususnya untuk kami sendiri sebagai penulis. Tentunya, kritik dan saran dari Anda semua sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas dari tulisan kami pada masa yang akan datang.WassalamualaikumWr. Wb Depok, September 2014

Penulis

Latar Belakang

Pada dasarnya LSM adalah satu wadah yang di gunakan untuk menyampaikan aspirasi ataupun gagasan. lsm ini di bentuk biasanya oleh sekumpulan masyarakat guna menyelesaikan maslah2 yang ada di lingkungan mereka, biasanya adalah masalah masalah sosial yang kurang mendapat perhatian pemerintah yang selalu menjadi aspirasi mereka. tetapi pada kenyataannya sekarang ini lsm itu telah keluar dari jalurnya, banyak mereka yang mengatasnamakan lsm tertentu dan visi n misinya pun sekarang ini sudah tidak murni lagi krn banyak ditunggangi oleh misinya yg lain. Indonesia adalah Negara berkembang yang sedang melaksanakan program pembangunan di segala bidang. Kelesuan ekonomi yang melanda dunia ditambah lagi dengan krisis moneter tahun 1997, membuat Indonesia semakin terpuruk khusunya pembangunan ekonomi. Pemerintah mengalami penurunan kemampuan dalam membiayai proyek pembangunan, sehingga banyak kegiatan pembangunan harus dikaji ulang atau bahkan terhenti sama sekali. Di masa lalu sumber-sumber dana melimpah telah memungkinkan pemerintah untuk memainkan peranan sebagai pemrakarsa pembangunan. Melalui strategi pembangunan yang tersentralisasi, cenderung padat modal dan berorientasi pertumbuhan, pemerintah hendak merealisasi gagasan yang mendasari teori penetesan ke bawah (Trickle Down Effect). Pada era 70-an, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) muncul dan memberi warna terhadap strategi pembangunan indonesia. LSM tampil sebagai penganjur pembangunan alternatif yang didasari keyakinan bahwa masyarakat memiliki potensi, terutama pada masyarakat miskin (baik di kota maupun di desa). LSM berusaha menggali potensi laten masyarakat ini, dengan strategi grass roots (akar rumput), yang pada masa lalu tidak tersentuh oleh strategi penetesan ke bawah. Perkembangan selanjutnya menunjukkan tumbuh subur berdiri LSM dimana-mana, dimana hal ini mendapat pujian sekaligus kritikan. Di era reformasi, LSM turut berperan sebagai pengontrol kebijakan pemerintah, sebut saja seperti ICW (Indonesian Corruption Watch), GOWA (Government Watch), dan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). LSM ini dengan jeli selalu mengkritisi segala kebijakan yang merugikan rakyat. Lembaga Swadaya Masyarakat Unik Karena bisa berperan sebagai bermacam hal, otomiatis dalam mengatur peraturannya perundang-undangannya dibuat khusus, dan oleh karena itu Kami Kelompok 5 memilih LSM sebagai dasar dari Materi kelompok kami.

2 Definisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.LSM secara umum diartikan sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannyaMenurut Pendapat Lain:1. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasinon-pemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakanbagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan. (Kode Etik LSM Bab 1 No. 1)2. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasinon-partisan dan karena itu tidak merupakan bagian atau berafiliasi denganpartai-partai politik dan tidak akan menjalankan politik praktis dalam artimengejar kekuasaan. (Kode Etik LSM Bab 1No. 2)3. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah lembaganon-sektarian dan membebaskan dirinya dari prasangka-prasangka atas dasarsegala perbedaan, termasuk agama, suku, ras, golongan dan gender. (Kode Etik LSM Bab 1 No. 3)4. Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yangtumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengahmasyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup. (UU No.4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12)

Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP (Bahasa Inggris: non-governmental organization; NGO).Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri sebagai berikut: Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (nirlaba) Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi profesi

3 Perkembangan LSM

PERKEMBANGAN LSM DI INDONESIA

Umumnya LSM di Indonesia mencerminkan kebangkitan kesadaran golongan masyarakat menengah terhadap masalah kemiskinan, ketidakadilan social, dan masalah HAM. Harus diakui bahwa pemerintah amat memerlukan LSM sebagai mitra, dalam melakukan pembangunan. Pemerintah dengan kondisi keuangan yang amat sangat memprihatinkan, bekerja sama dengan LSM berjuang agar rakyat Indonesia bebas dari kemiskinan. Dalam beberapa kasus kita dapat melihat, LSM menawarkan bantuannya untuk menggali potensi masyarakat miskin baik di kota maupun di desa. Dan pemerintah sendiri mengakui merasa terbantu dengan adanya uluran tangan LSM dalam membantu rakyat miskin. Secara garis besar perkembangan dan bentuk LSM di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :1. Tahun 60an, pada masa ini ada dua bentuk LSM :o Organisasi primordial grassroots LSM jenis ini mengacu kepada kepentingan kelompok kecil (khususnya golongan miskin) dan dilandasi kepentingan bersama (afiliasi keagamaan atau kekerabatan dekat). LSM jenis ini merupakan organisasi rakyat, dengan struktur organisasi longgar, berukuran kecil, bersifat local, terpencar, kurang terorganisir dan mengacu kepada kelangsungan hidupnya. Kepemimpinannya bersifat tradisional.o Organisasi amal, fenomena kelas menengah Tujuan organisasi ini adalah mengumpulkan dana dari masyarakat untuk di sumbangkan kepada kaum miskin, cacat fisik maupun mental, dalam bentuk makanan, obat-obatan dan uang.2. Akhir 60an dan awal 70an Lahir LSM jenis baru dengan semangat gelora pembangunan dan upaya mempropagandakan semangat membangun. Mulai disadari bahwa masalah kemiskinan tidak bisa diatasi dengan penyediaan makanan atau obat-obatan. Mulai disadari bahwa perbaikan hidup golongan miskin akan sangat tergantungng pada kemampuan mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan dari sumber-sumber: Organisasi pembangunan setempat berskala kecil dikelola oleh kelas menengah dan menekankan program pembangunan terpadu dan berskala kecil memalui prakarsa di bidang kesehatan, pertanian, industry kecil, teknologi tepat guna dan sebagainya. Strategi perjuangan dilandasi upaya untuk memajukan kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam menghimpun sumber daya dari dalam maupun dari luar masyarakat setempat, menyusun rencana untuk menanggulangi masalah tersebut. Contoh, LBH, PKBI, Bina Desa, Walhi, YLKI.3. Pada awal 1980an, bangkit kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, serta perlu dicari terobosan untuk mengadakan perombakan social secara damai dan demokratis.Organisasi kemasyarakatan yang berorientasi pada perubahan struktur dan kelembagaan di bidang ekonomi, politik dan social. Sejumlah masalah yang mendapat perhatian adalah kemiskinan structural, bantuan hukum, monopoli, sentralisasi dan lain-lain. Contoh, GOWA, ICW, dan UPC

4 Dalam waktu yang bersamaan timbul jenis LSM lain lagi yaitu LSM yang memperoleh bantuan dari pemerintah dan perusahaan multinasional.KONDISI PERAN LSM MASA KINIPeter Hannam telah melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Bentuk Bangunan Alternatif Pengalaman LSM di Indonesia penelitian ini mencoba melihat bagaimana LSm menjalankan peran yang telah disebutkan oleh Goran Hayden diatas. Hasil penelitian menunjukkan hal sebagai berikut:1. Pada umumnya, LSM di Indonesia cenderung kurang member perhatian kepada pekerja lapangan, insentif kurang sementara beban kerja para pekerja lapangan terlalu berat. Kondisi ini menyebabkan komunikasi kurang lancer. Pihak LSM kurang memperhatikan laporan kerja dari pekerja lapangan. Hal ini, dapat mengakibatkan pekerja lapangan akan memilih keluar dari lembaga, dan informasi ke atas akan terhambat.2. Manakala sebuah LSM semakin bertambah usianya, semangat individu yang tergabung dalam LSM cenderung menurun. Komunikasi semakin tersentralisir. Gagasan-gagasan yang dilontarkan cenderung tidak up to date. Kalaupun ada yang tetap bersemangat biasanya adalah pimpinan LSM itu sendiri. Sementara pekerja lapangan biasanya kurang bersemangat karena mereka bergabung hanya demi memperoleh pekerjaan saja.3. Efektivitas biaya hanya berlaku pada LSM kecil, dimana LSM dapat bekerja walaupun dana yang tersedia kecil.4. Setiap LSM yang baik akan maju dan berkembang menjadi kelompok professional dalam bidangnya. LSM ini akan mengakan konsultasi, pelatihan, yang membuat LSM semakin bekerja sebagai organisasi yang top down. Kondisi ini menyebabkan jarak LSM dengan kaum miskin semakin jauh.5. LSM mampu bekerja sama dengan pemerintah. Contohnya lurah diminta dukungannya untuk mendirikan koperasi. Hanya saja keterlibatan pihak pemerintaha dalam proyek LSM dapat menimbulkan masalah, dimana proyek yang akan direncanakan akan dikooptasi sehingga LSm tidak leluasa menjalankan misinya. Proyek akan diarahkan sesuai dengan kepentingan kaum elit (pemerintah), sementara kaum miskin terabaikan. Kecenderungan semacam ini sudah semakin Nampak, dimana pada akhirnya LSM tidak independent lagi dalam menjalankan tugasnya.

5 Keunggulan LSMLembaga Swadaya Masyarakat mempunyai banyak kelebihan apabil dibandingkan dengan jenis organisasi lain. Kelebihannya antara lain :1. LSM dekat dengan masyarakat menengah ke bawah dan merupakan organisasi yang terbuka sehingga memudahkan informasi ke atas.2. LSM mempunyai ektefitas biaya dan bebas dari yang apa namanya korupsi.3. LSM mempunyai pegawai yang semangat kerja dan motivasinya sangat tinggi.4. LSM mampu menerima feedback dengan baik.

Ciri-ciri LSMBanyak yang belum bisa membedakan Lembaga Swadaya Masyarakat dengan organisasi-organisasi lain yang ada di Indonesia. Ada beberapa ciri-ciri yang sangat lekat dengan LSM :1. Bukan bagian dari pemerintah, negara, ataupun birokrasi.2. Dibuat tidak dengan tujuan untuk mendapatkan uang3. Kegiatan yang sering dibuat didasari oleh untuk kepentingan masyarakat

Jenis-Jenis Lembaga Swadaya MasyarakatBegitu banyak jenis Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Indonesia. PBB sendiri tahun 1995 melaporkan bahwa terdapat dua puluh sembilan ribu LSM internasional. Dengan peringkat pertama yang paling banyak memiliki LSM adalah Amerika Serikat yaitu sebanyak dua juta LSM.Berikut jenis-jenis LSM yang ada di Indonesia :LSM Mitra PemerintahLembaga Swadaya Masyarakat yang menjalankan kegiatan-kegiatannya bermitra dengan pihak pemerintah.LSM OposisiOrganisasi yang menjalankan tugas sebagai penyeimbang pemerintah dengan cara memberikan kritik dan pengawasan akan setiap kegiatan pemerintah.LSM ProfesionalLembaga Swadaya Masyarakat profesional melakukan kemampuan profesional seperti dalam bidang pendidikan, bantuan hukum, jurnalis,kesehatan, dan pengembangan ekonomi.

Tugas Pokok LSM :1. Ikut serta menciptakan suasana yang kondusif2. Menumbuhkan semangat dalam masyarakat dalam pembangunan3. Mendengar dan melaksanakan semua aspirasi masyarakat

6 Prinsip-Prinsip Operasional LSM:5. Anti kekerasan6. Independen7. Transparan8. Integritas9. Kesetaraan gender10. Keuangan11. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasinon-pemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakanbagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan. (Kode Etik LSM Bab 1 No. 1)12. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasinon-partisan dan karena itu tidak merupakan bagian atau berafiliasi denganpartai-partai politik dan tidak akan menjalankan politik praktis dalam artimengejar kekuasaan. (Kode Etik LSM Bab 1No. 2)13. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah lembaganon-sektarian dan membebaskan dirinya dari prasangka-prasangka atas dasarsegala perbedaan, termasuk agama, suku, ras, golongan dan gender. (Kode Etik LSM Bab 1 No. 3)14. Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yangtumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengahmasyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup.15. (UU No.4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12)16. Lembaga swadaya masyarakat atau yang sering disebutLSM saat ini jumlahnya meningkat di berbagai sektor seperti lingkungan hidup,usaha kesejahteraan sosial, hak asasi manusia, kesehatan, ekonomi, danpendidikan. Seperti yang telah disebutkan di atas, berdasarkan kode etik LSMBab 1 No. 1 LSM merupakan organisasi non-pemerintah sehingga tidak adakoordinasi langsung dari pemerintah dan merupakan badan yang mandiri sifatnya.LSM berdiri ketika terdapat kesamaan visi dan misi sekelompok orang yangmembentuk organisasi dengan kebebasan segala perbedaan yang terdapat dimasyarakat seperti agama, suku, ras, golongan, dan gender tetapi tetapberazaskan pancasila dan UUD 1945. UU No 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12 merupakancontoh definisi dari LSM lingkungan hidup. Dijelaskan dalam UU tersebut bahwaLSM adalah organisasi atas kehendak dan keinginan sendiri dan berminat dalambidang lingkungan hidup contohnya WALHI. 17. Sedangkan dalam dunia kesehatan kita mengenalYayasan Kanker Indonesia, Yayasan Stroke Indonesia, Yayasan Autis Indonesia,Palang Merah Indonesia, dll. LSM yang bergerak dalam kesehatan merupakanorganisasi yang terdiri dari sekumpulan orang yang berminat dalam bidangkesehatan, dapat berupa orang yang berprofesi di bidang kesehatan sepertidokter, ahli kesehatan masyarakat, dokter gigi, perawat, dll. Sekumpulan orangtersebut melaksanakan visi dan misinya tanpa memandang perbedaan yang adaseperti disebutkan dalam Kode Etik LSM Bab 1 No. 3. Salah satu hal terpentingdari LSM adalah organisasi ini tidak berafiliasi dengan parpol dan tidakmenjalankan politik praktis seperti mengejar kekuasaan. (Kode Etik LSM Bab 1 No. 2)18. LSM dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengahmasyarakat memiliki prinsip-prinsip keberadaannya yaitu integritas,transparansi, independensi, anti kekerasan, kesetaraan gender, dan keuangan.

7

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:

Bentuk komunikasi berdasarkan proses1. Komunikasi langsungKomunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.2. Komunikasi tidak langsungBiasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.

Bentuk komunikasi berdasarkan sasarana. Komunikasi massaKomunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.Komunikasi massa yang baik harus : Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami Bentuk gambar yang baik Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)b. Komunikasi kelompokAdalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.c. Komunikasi peroranganAdalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan1. Komunikasi satu arahPesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.2. Komunikasi timbal balikPesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik

4 Macam-macam Komunikasi

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi verbalKomunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.

Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience

Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :a) Berbicara dan MenulisSuatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporanb) Mendengarkan dan MembacaUntuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami

Adapun Komunikasi nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:a) Menyediakan dan memberikan informasib) Mangatur alur suatu percakapanc) Mengekspresikan emosid) Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbale) Mengendalikan atau mempengaruhi orang lainf) Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah5 Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing masing memiliki budaya yang berbeda.

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni : Komunikator = who [communicator, source, sender] Pesan = says what [message] Media = in which channel [channel, media] Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient] Efek [effect, impact, influence]Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi. Namun secara keseluruhan atau singkatnya dalam ilmu Komunikasi, khususnya dalam Komunikasi Bisnis terdapat 3 Aspek utama dalam menjalankan atau mempraktekannya, yaitu: Manusia (Objek) Tujuan (Subjek) Komunikasi (Adanya Interaksi)

6 Tujuan Komunikasi

1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.

7 Komponen-komponen Komunikasi A. Komunikasi Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi: 1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.1. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,2. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.B. Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.C. Enkoding-DekodingDalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).D. Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.

Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri. E. Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk.. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.F. Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).H. Umpan Balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.I. Gangguan Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).

9 Proses Komunikasi A. komunikatorKomunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.B. Pesanadalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.C. Penerimaadalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.D. FeedbackBalikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidakBalikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku

10maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

Efektifitas Komunikasi Bisnis Komunikasi akan Efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Juga akan membantu mengantisipasi masalah, membuat keputusan yang tepat, dapat mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai hubungan.Faktor-Faktor yang mempengaruhi KE: Kredibilitas (bagian dari kepercayaan, ini dapat muncul melalui keahlian dan status sosial) dan daya tarik komunikator (karena dikagumi dan disenangi misal: artis), Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan (karena menarik perhatian dirancang dengan format yang baik-pilihan kata yang tepat-waktu dan media yang tepat),Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan (mampu memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingan, mampu mengambil suatu keputusan sesuai kebutuhan dan kepentingan, secara fisik dan mental mampu menerima pesan).Efektifitas komunikasi bisnis ditentukan oleh:1. Persepsi.Komunikator harus dapat memprediksi apakah message yang disampaikan dapat diterima komunikan.2. Ketepatan.Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengeksperikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka piker komunikan.3. Kredibilitas.Dalam berkomunikadi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bawah komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.4. Pengendalian.Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.5. Kecocokan.Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.Sementara Ketrampilan meningkatkan efektivitas komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara menyangkut komunikasi verbal non verbal, lisan maupun tulisan.1. Reading2. Listening3. Speaking dan lakukan Wawancara yang menarik4. Kontak dengan kelompok-kelompok lain5. Membiasakan diri berpidato dan atau melakukan presentasi Hambatan Komunikasi Bisnis

Hambatan dari Proses Komunikasia) Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.b) Hambatan dalam penyandian/simbolHal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.c) Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.d) Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerimae) Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.f) Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

1. Hambatan FisikHambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.2. Hambatan Semantik.Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.3. Hambatan PsikologisHambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan. 12Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.

Komunikasi Tatap Muka Komunikasi tatap muka adalah komunikasi yang secara langsung terjadi antara face to face tanpa alat bantuan. Komunikasi tatap muka ini sangat penting dalam berbisnis. Meskipun dalam menulis memo kepada pegawai akan lebih teliti dan efisien dengan mencatat. Tujuan dari komunikasi tatap muka adalah :1. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah2. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam memecahkan masalah3. mengerti tentang konsep-konsep pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik4. mempelajari konsep-konsep pokok komunikasi tatap muka menjadi lebih baik5. dapat mengembangkan ketrampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.

13 Daftar Pustaka

Buku Business Communication, karangan Guffey, Chapter 1 http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/ http://apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/proses-komunikasi.html http://ilmuilmiah.blogspot.com/2012/05/pengertian-komunikasi-bisnis.html http://finkipink.blogspot.com/2012/04/ http://www.slideshare.net/freelancemkt1/chapt1-ppt-business-communications id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis heber-makariorio.blogspot.com/.../komunikasi-bisnis...

Terima Kasih