AKUNTANSI KEPERILAKUAN

24
AKUNTANSI KEPERILAKUAN Presented by : Kelompok 4 Hadi Yanuar Mudawamah (B41108001) Faradina Inda Wardhani (B41108009) Hartati Muharini (B41108010) Rema Yayang Permata (B41108063)

Transcript of AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Page 1: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Presented by : Kelompok 4 Hadi Yanuar

Mudawamah(B41108001)

Faradina Inda Wardhani(B41108009)

Hartati Muharini(B41108010)

Rema Yayang Permata(B41108063)

Page 2: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

INTERAKSI INFORMASI AKUNTANSI DENGAN FAKTOR –

FAKTOR INTERPERSONAL DALAM EVALUASI KINERJA

SUBORDINATE

Oleh :

Dwi Ratmono (Universitas Diponegoro Semarang

Zuhrotun (UPN Veteran Yogyakarta)

Page 3: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ABSTRACT The purpose of this study is to investigate the

interaction effects of interpersonal factors and accounting performance information on performance evaluation.

Interpersonal Factors

&

Accounting Personal Informatio

n

Performance

Evaluation

Page 4: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

PENDAHULUAN Salah satu peran penting informasi akuntansi adalah

memberikan informasi yang objektif untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengevaluasi kinerja bawahannya (subordinates)

Riset-riset terdahulu telah mengeksplorasi situasi-situasi dimana informasi kinerja tidak contractible karena aspek-aspek tertentu dari kinerja sulit atau terlalu mahal untuk dimonitor. Sebagai hasilnya manajemen mungkin berada dalam evaluasi kinerja yang subyektif. (Xu dan Tuttle, 2005)

Page 5: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

(Xu dan Tuttle, 2005) berargumen bahwa:a. Supervisor sering mengevaluasi subordinatenya

dengan cara yang subyektif meskipun tersedia informasi akuntansi yang obyektif.

b. Jika terdapat ukuran kinerja yang sama untuk dua subordinate, manajer mungkin akan berlaku berbeda ketika melakukan evaluasi kinerja.

Sebagai contoh, adalah tidak umum untuk seorang subordinate,yang mempunyai data kinerja lebih inferior dari subordinate lain, untuk menerima evaluasi dan bonus yang lebih tinggi hanya karena manajer menyukainya. (Cardy, 1998)

Page 6: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Attribution theory telah memberikan sebuah kerangka untuk memahami bagaimana faktor-faktor interpersonal yang tidak relevan dapat mempengaruhi hubungan antara informasi akuntansi yang obyektif dengan evaluasi kinerja. (Xu dan Tuttle, 2005)

Temuan-temuan dari riset-riset similarity-attraction theory. Riset tersebut menunjukkan bahwa individu-individu yang lebih disukai oleh superiornya adalah mereka-mereka yang memiliki sikap (attitude), opini, dan latar belakang yang mirip dibandingkan dengan mereka-mereka yang berbeda. (Bryne, 1961)

Page 7: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

(Xu dan Tuttle, 2005) Menunjukkan bahwa dengan mengkombinasikan attribution theory dan paradigm similarity-attraction maka dapat dihipotesiskan bahwa manajer akan membuat atribusi yang berbeda untuk kinerja subordinate tergantung seberapa besar manajer menyukai subordinate, yang selanjutnya akan dipengaruhi oleh seberapa mirip subordinate dengan manajer.

Memfokuskan pada salah satu aspek penting gaya bekerja (work style).

Menunjukkan bahwa faktor-faktor interpersonal tersebut mempengaruhi bagaimana supervisor menggunakan informasi akuntansi ketika mereka melakukan keputusan evaluasi kinerja.

Page 8: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji interaksi pengaruh sosial dengan informasi akuntansi penting untuk beberapa alasan.

1. Riset ini penting untuk mengembangkan sebuah pemahaman tentang masalah-masalah tertentu yang sering terjadi dalam penggunaan informasi akuntansi untuk proses evaluasi kinerja seperti interaksi informasi akuntansi dan faktor-faktor interpersonal.

2. Riset tentang evaluasi kinerja akan memperoleh manfaat dari kombinasi kedua aliran teori yaitu attribution theory dan similarity-attraction theory.

3. Memperluas riset similarity-attraction theory dengan memasukkan gaya bekerja sebagai sebuah basis penting untuk komparasi kemiripan.

Page 9: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Attribution theory Individu-individu tidak bereaksi secara

langsung terhadap perilaku orang lain namun pertama kali akan melalui proses intermediasi dengan mengatributkan perilaku terhadap penyebabnya (Tongtharadol et.al. 1991).

Page 10: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Beberapa penelitian telah menguji proses pembentukan atribusi dan efek atribusi supervisor pada evaluasi kinerja

Giola dan Sims (1986) : mendokumentasikan bahwa supervisor merespon dengan “menghukum” lebih berat kepada subordinate ketika supervisor mengatributkan kinerja yang lebih buruk kepada faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal.

Mitchell et.al (1981) : mengindentifikasikan beberapa variabel moderating dalam proses atribusi, termasuk hubungan supervisor subordinate dan karakteristik individual.

Page 11: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Faktor-faktor karakteristik individual seperti ras atau jenis kelamin,level,organisasi,dan tipe pekerjaan cenderung mempengaruhi atribusi kausal yang dilakukan suprvisor.

Regan et.al (1974):menunjukkan kesukaan (liking) merupakan variabel moderating dalam model atribusi.

Page 12: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

HIPOTESIS

H1a: Ketika informasi akuntansi adalah positif, supervisor akan mengatributkan kinerja lebih pada faktor-faktor internal untuk seorang subordinate yang disukai dibandingkan seorang

subordinate yang tidak disukai.

H1b: Ketika informasi akuntansi adalah negatif, supervisor akan mengatributkan kinerja

lebih pada faktor-faktor eksternal untuk seorang subordinate yang disukai dibandingkan tidak disukai.

H2 : terdapat efek interaksi antara data kinerja akuntansi dan atribusi-atribusi kausal yang dibuat pada evaluasi kerja.

Page 13: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

H3 : Kemiripan dalam gaya bekerja adaptor dan innovator antara seorang supervisor dan

subordinate akan berpengaruh positif terhadap tingkat kesukaan supervisor terhadap

subordinate.

H4: Tingkat kesukaan supervisor terhadap subordinate akan berpengaruh positif terhadap

evaluasi kinerja.

Page 14: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ANALISIS DATA DAN HASIL

Secara implisit H1a dan H1b memprediksikan adanya interaksi antara data kinerja akuntansi dengan tingkat kesukaan personal pada atribut – atribut kausal yang dibuat supervisor.

Dalam kondisi informasi akuntansi positif, cenderung tidak ada perbedaan atribusi yang dibuat subyek baik untuk subordinate yang disukai maupun yang tidak disukai.

Page 15: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

PENGUJIAN MANN-WHITNEY TEST

Dalam statistik, the Mann-whitney, disebut juga Mann-Whitney-Wilcoxon (MWW) yaitu non parametik uji hipotesis statistik untuk menilai apakah dua independen sampel pengamatan memiliki nilai sama besar. Ini adalah salah satu tes paling terkenal signifikansi non-parametrik.

Ini awalnya diusulkan oleh Frank Wilcoxon tahun 1945,untuk ukuran sampel yang sama, dan diperluas dengan ukuran sampel yang bebas.

Page 16: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

PENGUJIAN MANN-WHITNEY TEST

H1a,di sajikan pada tabel 4: tidak mendukung,tidak ada perbedaan signifikan dalam atribusi yang dibuat oleh grup supervisor yang menyukai atau yang kurang menyukai subordinate pada kondisi informasi akuntansi positif.

H1b:hipotesis tersebut didukung, terdapat perbedaan signifikan dalam atribusi yang dibuat oleh grup supervisor yang menyukai dan yang kurang menyukai subordinate pada kondisi informasi akuntansi yang negatif, yang nampak untuk subordinate yang disukai,supervisor mengatributkan kinerja lebih pada faktor – faktor eksternal.

Page 17: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

LANJUTAN….

Berdasarkan pengujian ini,bagi subordinate yang disukai maka supervisor mengatribusikan rata-rata skor atribusi adalah 3,00.,sedangkan subordinate yang tidak disukai,rata – rata skor atribusi adalah 13,00 maka perbedaan signifikan pada 0,001.

Page 18: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ANALISIS VARIANS ( ANOVA )

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistik yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi.

Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).

Page 19: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

PENGUJIAN ANOVA

Pada tabel 3 menunjukkan terdapat efek interaksi antara informasi akuntansi dengan tingkat personal liking pada hipotesis 1.

Pada tabel 6 menunjukkan hasil tidak mendukung hipotesis sebelumnya,setelah ada hipotesis 2,yang menyatakan bahwa ada efek interaksi antara data kinerja akuntansi dan atribusi – atribusi kausal yang dibuat pada evaluasi kinerja.

Page 20: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

LANJUTAN….

Untuk hasil regresi pada tabel 8 dengan pengujian diatas menunjukkan bahwa hipotesis tersebut didukung dengan koefisien untuk personal liking adalah 0,801 dan signifikan dengan nilai p=0,006.

Supervisor yang kurang menyukai, rata-rata =16,09. meskipun demikian,perbedaan evaluasi kinerja tersebut hanya marjinal signifikan secara statistik, nilai p=0,079.

Page 21: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

DISKUSI HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menekankan pada pengaruh aspek psikologis dari perilaku supervisor tentang bagaimana mereka menggunakan informasi kinerja akuntansi untuk mengevaluasi subordinate (bawahan).

Temuan utama dari riset ini menunjukkan bahwa faktor-faktor interpersonal seperti personal liking berinteraksi dengan angka-angka kinerja akuntansi sehingga mempengaruhi bagaimana atribusi hasil penilaian kinerja yang dibuat supervisor

Page 22: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Temuan pertama dari riset ini adalah ketika informasi akuntansi adalah negatif, supervisor akan mengatributkan kinerja lebih pada faktor-faktor eksternal untuk seorang subordinate yang disukai dibandingkan seorang subordinate yang tidak disukai. Sebaliknya ketika kinerja subordinate yang tidak disukai negatif, supervisor mengatributkan penyebabnya pada faktor-faktor internal.

Page 23: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Hasil empiris tidak mendukung hipotesis kedua, yang menunjukkan bahwa atribusi terhadap kinerja seorang subordinate tidak mempengaruhi bagaimana seorang supervisor mengevaluasi kinerja subordinate.

Hasil riset ini menunjukkan bahwa kemiripan dalam gaya bekerja adaptor dan innovator antara seorang supervisor dan subordinate tidak berpengaruh terhadap tingkat kesukaan supervisor terhadap subordinate.

Page 24: AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Hasil riset ini juga menunjukkan bahwa personal liking merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi evaluasi kinerja yang dilakukan manajer.