Akuntansi internasional

5
Akuntansi Internasional Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini. Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara Kedua, konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pemgakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep comparative accounting ini. Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting. Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut. Mencakup semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum. Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah : 1. Relativisme budaya 2. Relativisme bahasa 3. Relativisme politik dan sipil

Transcript of Akuntansi internasional

Page 1: Akuntansi internasional

Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara,

pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan

harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi

internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap

masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap

akuntansi internasional ini.

Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for

foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi

internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari

perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara

Kedua, konsep comperative atau international accounting yang menekankan

pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai

Negara. Di sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik

pelaporan, pemgakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing

Negara, dan kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan

keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep

comparative accounting ini.

Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau

konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori

dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari

international accounting.

Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai

berikut.

Mencakup semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua

Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap

Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika

mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang

berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi ,

sosial, ekonomi, politik, dan hukum.

Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan

tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :

1. Relativisme budaya

2. Relativisme bahasa

3. Relativisme politik dan sipil

Page 2: Akuntansi internasional

4. Relativisme ekonomi dan penduduk

5. Relativisme hukum dan pajak

Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan

pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan

antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian, diperlukan akuntansi

internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama dalam

akuntansi khususnya agama islam yang memiliki sistem ekonomi dan keuangan

tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya. Antara bank konvensional

dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga,

investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang

boleh dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan

beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvesional dan

akuntasi islam.

Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu

sebagai berikut :

1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder

2. Single-Domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari

domisili perusahaan tersebut.

3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.

Sejarah Akuntansi Intenasional

Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini

menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya

untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain

memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan

praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan

(doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa

akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota di

Italia pida abad ke-14 dan 15.

Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di

Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk

menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan

Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman

Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf

hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat

pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam

perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Page 3: Akuntansi internasional

Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi

bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di

daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa

ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat

akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi

di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar

luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah

Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.

Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan. Perkembangan tersebut

meliputi hal-hal berikut ini :

1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.

Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk

pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.

2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.

Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada

personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk

merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak

pasti hubungannya dan abstrak.

3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi

yang lain.

4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang

terpisah untuk jenis barang yang berbeda.

5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi

mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan

akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai

kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya

diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.

8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik

akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk

memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.

10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

Page 4: Akuntansi internasional

11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu

kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,

akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah

penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial

engineering).

Isu-isu Akuntansi Internasional

Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang

lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan

studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip

akuntansi secara internasional.

Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai

sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting

principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika

Serikat, akan dibentuk. Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat

diberlakukan di seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu

sistem internasional.

Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan

akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan

nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :

1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan

praktik-praktik pelaporan.

2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing

negara.

3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada

pelaporan keuangan.

Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas

kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi

internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-

konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan

hal-hal sebagai berikut :

1. Teori universal atau dunia

2. Teori multinasional

3. Teori komparatif

Page 5: Akuntansi internasional

4. Teori transaksi-transaksi internasional

5. Teori translasi

Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari

sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan

terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.