BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya ...
akuntansi biaya
-
Upload
adtyadjavanet -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
Transcript of akuntansi biaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa
menghitung danmembuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan
menggunakan batu, kayu, bahkandaun menurut tingkat kebudayaan manusia
waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangandan perluasan perdagangan
oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdaganganini
menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang
lebih baik,sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai
berkembang.Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya
seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika
mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica,
Proportioni et Propotionalita, di mana dalamsuatu bab berjudul Tractatus de
Computies et Scriptoris yang memperkenalkan danmengajarkan sistem
pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem continental
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia
mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal
arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan tukar-menukar
barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang [innatura] dan pencatatan
kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia
melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang
[barter] dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya
[akuntansi]. Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat.
Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di
Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari
waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha,
walaupun belum lengkap dan sistematis.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah
menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat
1
pembelian barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da
warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan
dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang
dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya
pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan
pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika
dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
B. Rumusan masalah
Dalam hal pembahasan yang di lakukan memiliki cakupan yang di
batasi, maka penyusun membatasi masalah sebagai berikut
1. Apa Pengertian Akuntansi biaya
2. Apa peranan Akuntansi biaya
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Akuntansi biaya
2. Untuk mengetahui peranan akuntansi biaya
D. Manfaat
1. Memahami lebih dalam mengenai akuntansi biaya
2. Untuk mengetahui peranan akuntansi biaya lebih mendalam
3. Menjadi bahan referensi dalam tulisan yang berkaitan dengan akuntansi
biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi Biaya
1. Pengertian Akuntansi Biaya
Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan
oleh beberapa ahli, antara lain:
Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan
“Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur,
melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak
langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan
jasa” (h.3).
Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah
suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,
mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan”
(h.2).
Horngren, Datar, dan Foster yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani
(2005) mendefinisikan “Akuntansi Biaya menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan
dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau
pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi” (h.3).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:
a. Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan
penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya
dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.
b. Disamping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan
harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual di pasar
baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan
barang dagangan yang akan dijual.
3
c. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai
awal guna untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah
satu manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur
apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.
B. Peranan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan
untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas
dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun
strategis.
Carter dan Usry (2006) menyatakan, “Peranan akuntansi biaya adalah
membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam
kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan
sebelumnya.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin
adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau
adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya
dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan
harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode
akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk
menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan
aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).
4
C. Manfaat Akuntansi Biaya
Menurut pendapat Witjaksono (2006) manfaat akuntansi biaya, antara lain:
1. “menimbulkan sifat “sadar akan biaya” (cost awareness).
2. Sebagai tolak ukur pengelolaan biaya sehingga mampu mengukur biaya
dengan cukup akurat serta didukung kemampuan manajemen untuk
memanfaatkan informasi yang dihasilkan.
3. Sebagai pemasok informasi dasar untuk menentukan harga jual produk
barang dan jasa.
4. Sebagai bagian dari alat pengendalian manajemen, terutama yang
berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.
5. Sebagai pemasok informasi pada pihak eksternal berkenaan dengan
seluruh aspek biaya operasi, misalnya untuk kepentingan pajak” (h.4).
D. Biaya
1. Definisi Biaya
Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000)
mendefinisikan “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi”
(h.38).
Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan
“Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi” (h.4).
Bastian et al. mendefinisikan “Biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu” (h.4).
Sedangkan Horngren et al. menyatakan, “Biaya sebagai sumber
daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk
mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit yang
harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa” (h.34).
5
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah
pengorbanan sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu yang
dapat memberikan manfaat bagi perusahaan baik saat ini maupun di masa
yang akan datang.
2. Klasifikasi Biaya
Dalam akuntansi biaya, biaya dapat dikelompokan dalam berbagai
macam cara. Umumnya klasifikasi biaya ini ditentukan atas dasar tujuan
yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Mengacu pada
pendapat Carter et al. mencatat, “Penggolongan biaya dapat dilakukan
berdasarkan:
a. Biaya dalam Hubungannya dengan Produk
Berdasarkan hubungannya dengan produk, biaya dapat diklasifikasikan
menjadi:
1) Biaya Manufaktur
Disebut dengan biaya produksi atau biaya pabrik. Terdiri dari
tiga elemen biaya yaitu:.
- Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang
membentuk bagian integral dari produk jadi dan
dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang
digunakan untuk membuat mebel dan minyak mentah yang
digunakan untuk membuat bensin.
- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
- Overhead pabrik disebut juga overhead manufaktur, beban
manufaktur, atau beban pabrik yang terdiri atas semua biaya
manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu. Overhead pabrik biasanya
6
memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut
biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik, keduanya disebut biaya konversi (convertion cost).
2) Beban Komersial
Terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu:
a) Beban Pemasaran adalah beban yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Dimulai pada saat
barang siap dijual. Contohnya; beban penjualan, beban promosi,
beban pengiriman.
b) Beban Administratif termasuk beban yang terjadi dalam
mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Contohnya; biaya
gaji kasir.
b. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi
Dalam hubungannya dengan volume produksi, biaya dapat
diklasifikasikan menjadi:
1) Biaya Variabel (Variable Cost)
Adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional
dengan perubahan volume produksi, dimana biaya per unit produk
adalah tetap. Contohnya; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya pengiriman barang, dan sebagainya.
2) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah biaya yang jumlahnya konstan dalam rentang yang
relevan, dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi.
Tetapi biaya tetap per unit akan menjadi lebih rendah jika volume
produksi bertambah, demikian juga sebaliknya. Contohnya;
depresiasi, amortisasi paten, dan sebagainya.
7
3) Biaya Semivariabel (Semivariable Cost)
Adalah biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya ini jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan
volume produksi, tetapi sifat perubahannya tidak proporsional atau
sebanding. Contohnya; biaya listrik, pajak penghasilan, telepon,
air, dan sebagainya.
c. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau
Segmen Lain
Suatu bisnis dapat dibagi ke dalam sejumlah segmen yang
bervariasi. Pembagian pabrik menjadi departemen, proses-proses, unit
kerja, proses biaya, atau kelompok biaya juga berfungsi sebagaidasar
untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan
membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya. Biaya
tersebut, antara lain:
1) Biaya Langsung (Direct Cost) dan Biaya Tidak Langsung (Indirect
Cost)
- Biaya Langsung (Direct Cost) adalah biaya yang dapat
dengan mudah ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya
tersebut berasal. Contohnya; gaji dari supervisor departemen.
- Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) adalah biaya
yang digunakan bersama oleh beberapa departemen yang
memperoleh manfaat dari biaya tersebut. Contohnya; biaya
sewa gedung, biaya penyusutan gedung.
2) Biaya Bersama (Common Cost) dan Biaya Gabungan (Joint Cost)
- Biaya Bersama (Common Cost) adalah biaya yang berasal dari
penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua operasi atau lebih.
Biaya ini pada umumnya timbul dalam organisasi yang
mempunyai banyak departemen atau segmen. Contohnya; gaji
dari wakil presiden direktur pemasaran, yang memberikan
jasanya ke beberapa segmen dalam suatu perusahaan.
8
- Biaya Gabungan (Joint Cost) adalah biaya yang terjadi bila
proses produksi menghasilkan lebih dari satu produk.
Contohnya; industri minyak dan gas, pengepakan daging.
3. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi
Biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Adalah pengeluaran modal yang dimaksudkan untuk menghasilkan
manfaat pada periode mendatang atau lebih dari satu tahun dan
dilaporkan sebagai aktiva. Contohnya; biaya pembelian mesin dan
perawatan.
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Adalah pengeluaran yang memberi manfaat dalam periode berjalan
dan dilaporkan sebagai beban. Contohnya, penyusutan mesin dan
peralatan.
4. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan,
Tindakan, atau Evaluasi
Biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya Diferensial (Differential Cost)
Seringkali disebut dengan biaya marginal atau biaya
inkremental. Biaya tersebut adalah biaya yang relevan untuk suatu
pilihan diantara banyak alternatif.
b. Biaya Tunai (Out-Of-Pocket-Cost)
Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu
diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai
yang berkaitan dengan alternatif itu.
c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Adalah sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang
bila alternatif tertentu diambil.
9
d. Biaya Tertanam (Sunk Cost)
Adalah suatu biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian ternyata
tidak relevan dengan keputusan yang diambil.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, antara lain:
Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan
“Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur,
melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak
langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa”
(h.3).
Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah
suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,
mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan” (h.2).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:
1. Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan
penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya dokumen
yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.
2. Disamping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga
pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual di pasar baik guna
memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan barang
dagangan yang akan dijual.
3. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai awal
guna untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu
manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur apakah
kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.
Peranan akuntansi biaya adalah membantu manajemen dalam
menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam
kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan
sebelumnya.
11
2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin
adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau
adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya
dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan
harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode
akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk
menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan
aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis
atas partisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar
bahwa penulis adalah manusia yang pasti nya mmiliki kesalahan. Oleh karena
itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi
diri dan menjadikan makalah kedepan menjadimakalahyang lebih baik lagi
dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
12