akuntansi biaya

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung danmembuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkandaun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangandan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdaganganini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik,sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalamsuatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan danmengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem continental Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu 1

Transcript of akuntansi biaya

Page 1: akuntansi biaya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa

menghitung danmembuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan

menggunakan batu, kayu, bahkandaun menurut tingkat kebudayaan manusia

waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangandan perluasan perdagangan

oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdaganganini

menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang

lebih baik,sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai

berkembang.Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya

seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika

mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica,

Proportioni et Propotionalita, di mana dalamsuatu bab berjudul Tractatus de

Computies et Scriptoris yang memperkenalkan danmengajarkan sistem

pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem continental

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia

mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal

arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan tukar-menukar

barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang [innatura] dan pencatatan

kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia

melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang

[barter] dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya

[akuntansi]. Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat.

Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di

Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari

waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha,

walaupun belum lengkap dan sistematis.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah

menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat

1

Page 2: akuntansi biaya

pembelian barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da

warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan

dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang

dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya

pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan

pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika

dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.

B. Rumusan masalah

Dalam hal pembahasan yang di lakukan memiliki cakupan yang di

batasi, maka penyusun membatasi masalah sebagai berikut

1. Apa Pengertian Akuntansi biaya

2. Apa peranan Akuntansi biaya

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Akuntansi biaya

2. Untuk mengetahui peranan akuntansi biaya

 

D. Manfaat

1. Memahami lebih dalam mengenai akuntansi biaya

2. Untuk mengetahui peranan akuntansi biaya lebih mendalam

3. Menjadi bahan referensi dalam tulisan yang berkaitan dengan akuntansi

biaya

2

Page 3: akuntansi biaya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Akuntansi Biaya

1. Pengertian Akuntansi Biaya

Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan

oleh beberapa ahli, antara lain:

Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan

“Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur,

melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak

langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan

jasa” (h.3).

Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah

suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,

mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan”

(h.2).

Horngren, Datar, dan Foster yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani

(2005) mendefinisikan “Akuntansi Biaya menyediakan informasi yang

dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan

dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau

pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi” (h.3).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:

a. Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan

penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya

dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.

b. Disamping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan

harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual di pasar

baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan

barang dagangan yang akan dijual.

3

Page 4: akuntansi biaya

c. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai

awal guna untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah

satu manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur

apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.

B. Peranan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan

untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas

dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun

strategis.

Carter dan Usry (2006) menyatakan, “Peranan akuntansi biaya adalah

membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam

kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan

sebelumnya.

2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin

adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau

adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.

3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya

dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan

harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.

4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode

akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk

menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan

aturan pelaporan eksternal.

5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka

panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).

4

Page 5: akuntansi biaya

C. Manfaat Akuntansi Biaya

Menurut pendapat Witjaksono (2006) manfaat akuntansi biaya, antara lain:

1. “menimbulkan sifat “sadar akan biaya” (cost awareness).

2. Sebagai tolak ukur pengelolaan biaya sehingga mampu mengukur biaya

dengan cukup akurat serta didukung kemampuan manajemen untuk

memanfaatkan informasi yang dihasilkan.

3. Sebagai pemasok informasi dasar untuk menentukan harga jual produk

barang dan jasa.

4. Sebagai bagian dari alat pengendalian manajemen, terutama yang

berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

5. Sebagai pemasok informasi pada pihak eksternal berkenaan dengan

seluruh aspek biaya operasi, misalnya untuk kepentingan pajak” (h.4).

D. Biaya

1. Definisi Biaya

Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000)

mendefinisikan “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang

dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan

memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi”

(h.38).

Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan

“Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai

tujuan organisasi” (h.4).

Bastian et al. mendefinisikan “Biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu” (h.4).

Sedangkan Horngren et al. menyatakan, “Biaya sebagai sumber

daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk

mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit yang

harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa” (h.34).

5

Page 6: akuntansi biaya

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah

pengorbanan sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu yang

dapat memberikan manfaat bagi perusahaan baik saat ini maupun di masa

yang akan datang.

2. Klasifikasi Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya dapat dikelompokan dalam berbagai

macam cara. Umumnya klasifikasi biaya ini ditentukan atas dasar tujuan

yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Mengacu pada

pendapat Carter et al. mencatat, “Penggolongan biaya dapat dilakukan

berdasarkan:

a. Biaya dalam Hubungannya dengan Produk

Berdasarkan hubungannya dengan produk, biaya dapat diklasifikasikan

menjadi:

1) Biaya Manufaktur

Disebut dengan biaya produksi atau biaya pabrik. Terdiri dari

tiga elemen biaya yaitu:.

- Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang

membentuk bagian integral dari produk jadi dan

dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya

produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang

digunakan untuk membuat mebel dan minyak mentah yang

digunakan untuk membuat bensin.

- Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan

konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat

dibebankan secara layak ke produk tertentu.

- Overhead pabrik disebut juga overhead manufaktur, beban

manufaktur, atau beban pabrik yang terdiri atas semua biaya

manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output

tertentu. Overhead pabrik biasanya

6

Page 7: akuntansi biaya

memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut

biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead

pabrik, keduanya disebut biaya konversi (convertion cost).

2) Beban Komersial

Terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu:

a) Beban Pemasaran adalah beban yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Dimulai pada saat

barang siap dijual. Contohnya; beban penjualan, beban promosi,

beban pengiriman.

b) Beban Administratif termasuk beban yang terjadi dalam

mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Contohnya; biaya

gaji kasir.

b. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi

Dalam hubungannya dengan volume produksi, biaya dapat

diklasifikasikan menjadi:

1) Biaya Variabel (Variable Cost)

Adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional

dengan perubahan volume produksi, dimana biaya per unit produk

adalah tetap. Contohnya; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, biaya pengiriman barang, dan sebagainya.

2) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Adalah biaya yang jumlahnya konstan dalam rentang yang

relevan, dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi.

Tetapi biaya tetap per unit akan menjadi lebih rendah jika volume

produksi bertambah, demikian juga sebaliknya. Contohnya;

depresiasi, amortisasi paten, dan sebagainya.

7

Page 8: akuntansi biaya

3) Biaya Semivariabel (Semivariable Cost)

Adalah biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya ini jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan

volume produksi, tetapi sifat perubahannya tidak proporsional atau

sebanding. Contohnya; biaya listrik, pajak penghasilan, telepon,

air, dan sebagainya.

c. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau

Segmen Lain

Suatu bisnis dapat dibagi ke dalam sejumlah segmen yang

bervariasi. Pembagian pabrik menjadi departemen, proses-proses, unit

kerja, proses biaya, atau kelompok biaya juga berfungsi sebagaidasar

untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan

membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya. Biaya

tersebut, antara lain:

1) Biaya Langsung (Direct Cost) dan Biaya Tidak Langsung (Indirect

Cost)

- Biaya Langsung (Direct Cost) adalah biaya yang dapat

dengan mudah ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya

tersebut berasal. Contohnya; gaji dari supervisor departemen.

- Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) adalah biaya

yang digunakan bersama oleh beberapa departemen yang

memperoleh manfaat dari biaya tersebut. Contohnya; biaya

sewa gedung, biaya penyusutan gedung.

2) Biaya Bersama (Common Cost) dan Biaya Gabungan (Joint Cost)

- Biaya Bersama (Common Cost) adalah biaya yang berasal dari

penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua operasi atau lebih.

Biaya ini pada umumnya timbul dalam organisasi yang

mempunyai banyak departemen atau segmen. Contohnya; gaji

dari wakil presiden direktur pemasaran, yang memberikan

jasanya ke beberapa segmen dalam suatu perusahaan.

8

Page 9: akuntansi biaya

- Biaya Gabungan (Joint Cost) adalah biaya yang terjadi bila

proses produksi menghasilkan lebih dari satu produk.

Contohnya; industri minyak dan gas, pengepakan daging.

3. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi

Biaya dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Adalah pengeluaran modal yang dimaksudkan untuk menghasilkan

manfaat pada periode mendatang atau lebih dari satu tahun dan

dilaporkan sebagai aktiva. Contohnya; biaya pembelian mesin dan

perawatan.

b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)

Adalah pengeluaran yang memberi manfaat dalam periode berjalan

dan dilaporkan sebagai beban. Contohnya, penyusutan mesin dan

peralatan.

4. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan,

Tindakan, atau Evaluasi

Biaya dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Biaya Diferensial (Differential Cost)

Seringkali disebut dengan biaya marginal atau biaya

inkremental. Biaya tersebut adalah biaya yang relevan untuk suatu

pilihan diantara banyak alternatif.

b. Biaya Tunai (Out-Of-Pocket-Cost)

Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu

diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai

yang berkaitan dengan alternatif itu.

c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Adalah sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang

bila alternatif tertentu diambil.

9

Page 10: akuntansi biaya

d. Biaya Tertanam (Sunk Cost)

Adalah suatu biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian ternyata

tidak relevan dengan keputusan yang diambil.

10

Page 11: akuntansi biaya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh

beberapa ahli, antara lain:

Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) mendefinisikan

“Akuntansi biaya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengukur,

melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak

langsung yang berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa”

(h.3).

Bastian dan Nurlela (2006) mendefinisikan “Akuntansi biaya adalah

suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,

mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan” (h.2).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan:

1. Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan

penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan adanya dokumen

yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.

2. Disamping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga

pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual di pasar baik guna

memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi persediaan barang

dagangan yang akan dijual.

3. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur nilai masukan atau nilai awal

guna untuk menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu

manfaatnya untuk menetapkan harga jual dan dapat mengukur apakah

kegiatan usahanya menghasilkan laba atau tidak.

Peranan akuntansi biaya adalah membantu manajemen dalam

menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam

kondisi- kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan

sebelumnya.

11

Page 12: akuntansi biaya

2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin

adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau

adanya pembebanan biaya dan perbaikan mutu.

3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya

dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan

harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.

4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode

akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk

menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan

aturan pelaporan eksternal.

5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka

panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya” (h.11).

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis

atas partisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar

bahwa penulis adalah manusia yang pasti nya mmiliki kesalahan. Oleh karena

itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi

diri dan menjadikan makalah kedepan menjadimakalahyang lebih baik lagi

dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

12