AKTUALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS MELALUI KEGIATAN …
Transcript of AKTUALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS MELALUI KEGIATAN …
AKTUALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS MELALUI
KEGIATAN HABIT FORMING DI SEKOLAH
ADIWIYATA (STUDI ANALISIS DI SMPN 13 BOGOR)
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nurmayanti Dien Lestari
(15311594)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1438H/2019 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Religius Melalui Kegiatan
Habit Forming Di Sekolah Adiwiyata (Studi Analisis Di SMP Negeri 13
Bogor)” yang disusun oleh Nurmayanti Dien Lestari dengan Nomor Induk
Mahasiswa 15311594 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan
dinilai oleh pembimbing telah layak dan memenuhi syarat ilmiah untuk
diujikan dalam sidang munaqasyah.
Jakarat, 7 Agustus 2019
Pembimbing,
Reksiana, MA.Pd
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Religius Melalui Kegiatan
Habit Forming Di Sekolah Adiwiyata (Studi Analisis Di SMP Negeri 13
Bogor)” yang disusun oleh Nurmayanti Dien Lestari Nomor Induk
Mahasiswa 15311594 telah diujiakan dalam sidang Munaqasyah Fakultas
Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta (IIQ) Jakarta pada 12 Agustus
2019. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Agama (S. Pd).
Jakarta, 12 Agustus 2019
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dr. Esi Hairani, M. Pd Reksiana, MA.Pd
Penguji II
Alfun Khusnia, S. Psi, Msi.
Pembimbing,
Reksiana, MA.Pd
iii
PERNYATAAN PENULIS
Nama : Nurmayanti Dien Lestari
NIM : 15311594
Tempat Tanggal Lahir : Bogor 9 Juni 1997
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Religius
Melalui Kegiatan Habit Forming Di Sekolah Adiwiyata (Studi Analisis di
SMP Negeri 13 Bogor) adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-
kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 8 Agustus 2019
NIM 15311594
iv
MOTTO
زة ٱنؼسش ٱنؼظيى .... هج كه ح ػهي إله ل إن ٩٢١حسبي ٱلله
Artinya: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-
Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang
agung". (Q.S. At-Taubah [9]:129)
v
بسم الله الرحمن الرحيم
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang mana telah
menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Atas rahmat-Nya, penulis menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul
“Aktualisasi Nilai-Nilai Religius Melalui Kegiatan Habit Forming di
Sekolah Adiwiyata (Studi Analisis di SMP Negeri 13 Bogor).” Sebagai
karya ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Agama pada Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta.
Begitu banyak kesulitan, kendala serta halangan yang penulis alami dan
banyak pula rasa suka dan duka yang penulis rasakan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Alhamdulillah, semua rintangan tersebut dapat penulis
atasi dan lalui dengan baik. Skripsi ini tidak bisa diselesaikan tanpa bangtuan
dan motivasi dari berbagai pihak. Banyak orang yang telah membantu
penulisan skripsi ini. Dengan demikian, penulis mengucaplan terimakasih
dengan rasa tulus kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah T. Yanggo, MA, selaku Rektor Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Esi Hairani, M. Pd, selaku dekan fakultas Tarbiyah Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
3. Ibu Reksiana, MA. Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membantu penulis dengan penuh kesabaran dan banyak meluangkan
waktunya.
vi
4. Staf Fakultas Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, serta bapak dan ibu
dosen fakultas Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, atas ilmu yang
telah diberikan kepada penulis, semoga bermanfaat bagi kehidupan
peneliti di dunia dan akhirat.
5. Seluruh instruktur tahfidz Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
terutama kepada bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni Lc.Ma, Ibu Hj.
Mutmainnah M.A, Ibu Hj. Halimatus Saidiyyah, M.A, yang telah
menuntun, mengarahkan dan memberikan nasehat dalam hal menghafal
Al-Qur‟an. Semoga beliau mendapatkan derajat yang mulia.
6. Orang tua tercinta dan tersayang, yang selama ini senantiasa dengan
kasih sayangnya telah membesarkan, mendidik, dan mencurahkan kasih
sayangnya kepada peneliti, serta motivasi yang selalu diberikan,
pengorbanan, segenap tenaga, hati dan materinya yang tak ternilai
dengan apapun.
7. Guru-guru di SMP Negeri 13 Bogor, khususnya kepada bapak
Drs.Tatang Mulyana selaku kepala sekolah, ibu Husnul Hayati S.Pd
selaku guru koorndinator tim Adiwiyata, dan ibu Artati Afrianingsih,
M.Pd selaku guru koorndinator tim PPK, yang senantiasa memberikan
informasi dan membantu penulis dalam proses berjalannya penelitian
ini.
8. Kawan-kawan Tarbiyah angkatan tahun 2015 Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta khususnya keluarga besar Tarbiyah c yang salama
beberapa tahun ini selalu menemani selalu saling mendoakan serta
memberikan semangat kepada penulis untuk dapat segera menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan.
vii
Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan
perlindungan pahala yang berlipat ganda oleh Allah Swt. Akhir kata, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurba. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan digunakan demi
pebaikan dimasa mendatang. Penulis harap semoga skripsi ini dapat
bermanfaaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 8 Agustus 2019
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERNYATAAN PENULIS ........................................................................ iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................................. xii
ABSTRACK .............................................................................................. xv
ABSTRAK ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 9
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 9
D. Rumusan Masalah .......................................................................... `10
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... `10
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 11
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 20
BAB II KAJIAN TEORI
A. Nilai-Nilai Religius ........................................................................ 23
1. Pengertian Nilai ........................................................................... 23
ix
2. Pengertian Religius .................................................................... 25
3. Sumber Nilai Religius ................................................................ 27
4. Dimensi Niali-Nilai Religius ..................................................... 29
B. Kegiatan Habit Forming (pembiasaan) Di Sekolah Adiwiyata ....... 42
1. Pengertian Sekolah Adiwiyata .................................................... 42
2. Tujuan dan Manfaat Sekolah Adiwiyata ................................... 44
3. Target Sasaran Adiwiyata ........................................................... 45
4. Program Pemerintah Tentang Sekolah Adiwiyata ..................... 46
5. Pengertian Habit Forming .......................................................... 47
6. Dasar dan Tujuan Habit Forming (pembiasaan) ........................ 51
7. Bentuk-bentuk Habit Forming .................................................... 57
8. Cara-cara Membentuk pembiasaan ............................................. 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi ....................................................................................... 63
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................ 63
2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 65
3. Sumber Data .............................................................................. 66
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 68
5. Teknik Analisis Data ................................................................. 72
6. Teknik Keabsahan Data ............................................................. 76
B. Pedoman Wawancara ....................................................................... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 79
1. Gambaran Umum SMP Negeri 13 Bogor ................................. 79
2. Visi dan Misi SMP Negeri 13 Bogor ........................................ 79
3. Tujuan SMP Negeri 13 Bogor .................................................. 81
x
4. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................. 81
5. Jumlah Siswa SMP Negeri 13 Bogor ....................................... 82
6. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 13 Bogor .......................... 82
B. Hasil Temuan dan Analisis Data ..................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 95
B. Saran ........................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 97
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu pelaksanaan penelitian
Tabel 2. Pedoman Wawancara
Tabel.3 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 13 Bogor
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara
Lampiran 2. Hasil Dokumentasi
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah menyalin dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ Jakarta karya
Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo dan kawan-kawan tahun 2017 sebagai
berikut:
1. Konsonan
th : ط a : ا
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : ؽ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
r : n : ز
z : w : ش
s : h : س
„ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a أ : a ...´ : ai
Kasrah : i : î ....´ : au
Dhammah : u : û
xiv
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : انبقسة
al-Madînah : انديت
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsyiah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsyiah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : انسيدة ar-Rajul : انسجم
ad-Dârimî :اندازيي asy-Syams : انشس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (
), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah
kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang
diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:
Âmannâ billâhi : ايهب ببلل
انس فبء اي : Âmana as-sufahâ‟u
ه انهري Inna al-ladzîna : ا
كهغ انس : waar-rukka„i
xv
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af‟idah : الأفئدة
al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah : انجبيؼت الإسلآييهت
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nâshibah„ : ػبيهت بصبت
al-Âyat al-Kubrâ : الآيت انكبس
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan ejaan
yang disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-
lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,
bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh, al-‟Asqallânî,
al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an
dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-
Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xvi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang nilai-nilai
religius yang diaktualisasikan melalui kegiatan Habit Forming siswa di
sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor). Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari sampai Agustus 2019 di SMP Negeri 13 Bogor. Metode
penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara terstruktur, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman
yaitu analis data secara induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa,
aktualisasi nilai-nilai religius di sekolah Adiwiyata diterapkan melalui
kegiatan pembiasaan rutin, spontan dan terprogram siswa. Dimana dengan
diterapkannya kegiatan pembiasaan tersebut siswa dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai religius dalam dimensi hablumminallah, hablumminannas, dan
hablumminal alam.
Kata kunci: Nilai-Nilai Religius dan Kegiatan Pembiasaan
xvii
ABSTRAK
The purpose of this study is to provide an overview of the religious
values that are actualized through the habituation of students in the
Adiwiyata school (Junior High School 13 Bogor). This research was
conducted in February to August 2019 in SMPN 13 Bogor. This research
method uses qualitative with a phenomenological approach. The main data
sources are the principal, Adiwiyata team coordinator teacher, character team
coordinator teacher, and ninth grade students. The sampling technique uses
purposive sampling. Data collection techniques such as observation,
structured interviews, and documentation. Data analysis techniques using the
model of Miles and Huberman inductive data analyst. The results showed
that the actualization of religious values in Adiwiyata school was
implemented through routine, spontaneous, and programmed student
habituation. Where by applying the habituation activity students can
actualize religious values in the dimensions of hablumminallah,
hablumminannas and hablumminal alam.
Keywords: Religious Values, And Habit Forming Activities
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan penelitian ini, akan diuraikan tentang latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keabsahan data, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan yaitu sebagai berikut:
A. Latar Belakang
Saat ini bangsa Indonesia dapat dikatakan sedang dilanda persoalan
yang sangat serius yaitu dekadensi moral. Dimana secara tidak langsung
masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa hal tersebut sangat
berpengaruh bagi peradaban dan identitas bangsa di mata dunia
khususnya bagi para penerus generasi yang akan meningkatkan kualitas
bangsa.1
Sebagaimana terjadinya kasus tindakan siswa SMP di Wringinanom
Gresik pada bulan Februari 2019, yang ditegur gurunya karena merokok
di kelas, hingga siswa tersebut tidak terima dan melakukan tindakan
kekerasan yang tidak sopan pada gurunya. Hal tersebut merupakan wujud
adanya krisis nilai pada sebagian anak-anak sekolah. Krisis nilai ini bisa
jadi karena problem kompleks yang salah satunya membuat anak merasa
dirinya bisa melakukan apa saja. 2
Adapun kasus bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di
daerah Sentani Papua pada bulan Maret 2019 lalu, terjadi akibat ulah
manusia yang merusak dan mengeksploitasi lingkungan. Dengan
terjadinya bencana alam tersebut dapat menjadi fakta bahwa hilangnya
1 Aulia Nurfadila, “Krisis Moral Bangsa Indonesia” (2018), https://www.kompasiana.
com, (Diakses pada tanggal 6 Agustus 2019). 2Surya, “Pendidikan Jatim: Krisis Kepercayaan Orang Tua Pada Guru” (2019),
https://jatim.tribunnews.com. (Diakses pada tanggal 6 Agustus 2019).
2
nilai-nilai moral manusia dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar
sebagai tempat manusia tersebut melangsungkan kehidupannya.3
Selanjutnya, ada pula fakta yang terjadi di daerah Lampung,
Sumatera Selatan pada bulan Oktober tahun 2018 lalu, tentang kasus
pergaulan bebas di kalangan pelajar SMP yang mengakibatkan dua belas
siswi hamil di luar pernikahan. Hal tersebut juga menunjukan adanya
kemerosotan moral penerus bangsa, dimana nilai-nilai keagamaan tidak
lagi direalisasikan oleh sebagian kalangan pelajar di Indonesia.4
Hancurnya bangsa-bangsa besar hampir secara umum dilatar
belakangi karena mengalami krisis moral dan hilangnya nilai-nilai luhur
budaya kehidupan manusia. Apabila moral telah diabaikan dan tidak lagi
diindahkan, maka berbagai kekacauan dan permasalahan bangsa akan
senantiasa muncul di masyarakat, sehingga dapat menimbulkan
kehancuran di segala bidang dan sisi kehidupan.5
Sudah seharusnya dewasa ini seluruh masyarakat Indonesia dapat
lebih memperhatikan dan menganggap penting kasus moral yang sedang
terjadi, karena moral tercermin pada perbuatan dan tingkah laku
masyarakat itu sendiri, khususnya para remaja sebagai generasi penerus
bangsa.6
Dengan demikian sebagai manusia, masyarakat Indonesia perlu untuk
selalu menjaga hubungan baik dengan Tuhannya, dengan sesama manusia
lain dan dengan alam yang menjadi tempat ia melangsungkan kehidupan,
3 Ghita Intan, “Banjir Bandang Sentani Akibat Ulah Manusia yang Merusak Alam”,
(2019), https://www.voaindonesia.com, (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2019). 4 Abdi Tumanggor, “Fenomena Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar SMP,
Mengejutkan 1 SMP 12 Siswanya Hamil” (2018), https://belitung.tribunnews.com, (Diakses
pada tanggal 26 Agustus 2019). 5 Aulia Nurfadila, “Krisis Moral Bangsa Indonesia” (2018), ....., (Diakses pada
tanggal 6 Agustus 2019). 6Minawati Dewi, “Merosotnya Moral Bangsa” (2015), https://www.kompasiana.com,
(Diakses pada tanggal 6 Agustus 2019).
3
sebab segala tingkah laku manusia tidak terlepas dari berhubungan
dengan ketiga hal tersebut.7
Di Indonesia, permasalahan tersebut masih menjadi pekerjaan rumah
yang membutuhkan penyelesaian. Persoalan ini menjadi sangat penting
karena menyangkut kualitas kehidupan di masa mendatang. Adapun
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut di
antaranya yaitu dengan memfokuskan dan memperbaiki kualitas generasi
mendatang melalui pendidikan.8
Tempat pendidikan utama seorang anak dimulai dari rumah. Dalam
hal ini, peran orang tua dibutuhkan untuk dapat mendidik serta
menanamkan nilai agama kepada anaknya, sebab hal tersebut dapat
menjadi dasar yang kuat dalam pemahaman keagamaan dan kehidupan
beragama anak di masa mendatang. Pemberian pemahaman mengenai
agama perlu dilakukan sejak anak masih berusia dini, bahkan sejak lahir
agar dasar keagamaan yang ada dalam diri anak tersebut semakin kuat
berada di benak dan pikirannya. Dengan dasar keagamaan yang kuat,
maka seorang anak tidak akan mudah tergelincir kepada aspek-aspek
negatif dalam kehidupannya.9
Maka peran orang tua sangat penting dalam memberikan pembinaan
serta pendidikan dasar keagamaan kepada anaknya. Sebagaimana Luqman
pernah mengajarkan dan memberikan pendidikan keagamaan kepada
anaknya sejak kecil seperti yang tertera pada ayat berikut:
7 Terra, “Agama dan Moralitas”(2017), https://medium.com, (Diakses pada tanggal 6
Agustus 2019) 8 Nabilah Hasan, “Menilik Fungsi Tiga Komponen Pendidikan Anak: Sekolah, Guru,
Dan Orang Tua” (2018), https://www.kompasiana.com, (Diakses pada tanggal 8 Juli 2019). 9 Devita Retno, “14 Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Agama Sejak
Dini”(2018), https://dosenpsikologi.com. (Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019).
4
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S. Luqman [31]:13).10
Melalui ayat tersebut Allah mengingatkan para Nabi ketika Luqman
menasehati puteranya: wahai anakku, janganlah sekali-kali kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya perbuatan syirik adalah
kezaliman yang besar. Dzalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada
tempatnya. Adapun syirik adalah menyamakan Dzat Tuhan pencipta yang
Maha Memberi kenikmatan dengan makhluk yang tidak mampu
memberikan kenikmatan, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa.11
Setiap orang tua tentu ingin membuat anaknya senang. Namun,
terkadang hal ini justru menjadi bumerang bagi orang tua itu sendiri,
karena memberikan kebahagiaan kepada anak sama pentingnya dengan
memberikan tantangan untuk ia hadapi. Dengan demikian, karena terlalu
seringnya orang tua berusaha untuk membuat anaknya senang, maka
orang tua menjadi berlebihan dan tanpa sadar membuat anaknya menjadi
sosok yang manja. Padahal, sifat manja ini dapat menimbulkan dampak
buruk bagi perkembangan anaknya kelak.12
Secara tidak langsung, orang tua tidak menyadari perlu adanya
batasan dalam memberikan kenyamanan pada buah hatinya. Anak yang
10
Kemenag Agama RI, Al- Qur‟an Dan Terjemahannya Untuk Wanita, (Jakarta:
Penerbit Wali, 2012 ), h..412. 11
Tafsirweb, “Surat Luqman Ayat 13” (2019), https://tafsirweb.com, (Diakses Pada
Tanggal 26 Juli 2019). 12
Wyethnutrition, “5 Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja”(2017),
www.wyethnutrition.co.id. (Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019).
5
terlalu terbiasa dalam kondisi nyaman cenderung menjadi manja dan tidak
bisa mandiri. Namun sebagai pendidik, orang tua juga bertanggung jawab
mendidik anaknya agar dapat menghadapi kesulitan, dapat mengurus
dirinya sendiri, dan kelak dapat membawa dirinya kepada kesuksesan.13
Semua agama pastinya mengajarkan kebaikan, karena itu orang tua
dapat menanamkan pentingnya berbuat baik yang sesuai dengan ajaran
agama masing-masing. Cara ini akan mengajarkan anak untuk tidak egois,
memiliki empati pada orang lain, bertenggang rasa, serta memiliki rasa
tanggung jawab terhadap semua perbuatan baik dan buruknya.14
Selain memberikan pendidikan secara langsung di rumah (pra
sekolah), selanjutnya orang tua juga wajib mengikut sertakan anaknya
untuk menempuh pendidikan di sekolah. Karena sekolah merupakan salah
satu lembaga resmi penyelenggara pendidikan yang berperan sebagai
tempat berlanjutnya proses menimba ilmu dan bersosialisasi anak, setelah
memperoleh pembinaan dan pendidikan dasar dari orang tuanya di
rumah.15
Sebagai wali murid, orang tua menitipkan anaknya kepada guru yang
merupakan pendidik di sekolah. Namun bukan berarti orang tua
menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah, dan lepas dari
tanggung jawab terhadap perkembangan anaknya, akan tetapi orang tua
harus selalu terlibat dalam mendidik dan mengetahui perkembangan
anaknya baik di rumah maupun di sekolah.16
13
Wyethnutrition, “5 Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja” (2017),
www.yethnutrition.co.id, (Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019). 14
Devita Retno, “14 Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Agama Sejak Dini”
(2018), ....., (Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019). 15
Abdul Latip, “Bolehkah Menyerahkan Sepenuhnya Pendidikan Anak Kepada
Pihak Sekolah?” (2018), https://www.kompasiana.com, (Diakses Pada Tanggal 26 Juli
2019). 16
Abdul Latip, “Bolehkah Menyerahkan Sepenuhnya Pendidikan Anak Kepada
Pihak Sekolah?” (2018), ....., (Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019).
6
Sekolah dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Di
sekolah siswa diajarkan tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
di masyarakat luas. Salah satunya adalah nilai-nilai agama yang
diinternalisasikan melalui pendidikan agama Islam, dimana dengan
dipelajarinya nilai-nilai tersebut akan menjadi rem bagi siswa untuk
mempertimbangkan perilaku yang akan diperbuatnya. 17
Pendidikan agama Islam yang dipelajari di sekolah diharapkan tidak
hanya berorientasi pada pengajaran agama yang bersifat kognitif dan
hafalan saja, tetapi harus berorientasi pada aspek pengamalan ajaran
agamanya. Oleh karena itu diperlukan suatu bentuk pendidikan yang tidak
hanya mengajarkan nilai keagamaan saja, namun bagaimana nilai-nilai
tersebut dapat teraktualisasikan oleh peserta didik. Nilai tersebut akan
tecermin dalam perilaku keseharian siswa sehingga tercipta generasi yang
cerdas, berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.18
Oleh karenanya, penting bagi orang tua dan pihak sekolah untuk
selalu menanamkan nilai-nilai keagamaan tersebut pada siswa yang
kemudian dapat mengaktualisasikannya, salah satunya yaitu melalui
kegiatan pembiasaan. Pembiasaan terbentuk dalam sikap dan perilaku
yang baik melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Apabila
pembiasaan yang terbentuk baik maka akan terus menetap menjadi
kebiasaan baik, sebaliknya pembiasaan buruk akan menyebabkan dampak
buruk pula bagi manusia yang melakukannya.19
Penanaman kebiasaan yang baik dapat dilakukan dengan mudah pada
siswa apabila ia mendapatkan contoh-contoh dari orang dewasa di
17
Sukker Zakky, “Pengembangan Pengalaman Belajar” (2016), https://academia.edu,
(Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2019). 18
Muhammad Noer Cholifuddin Zuhri “Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-Quran
Dalam Pembinaan Akhlak Di Smpn 8 Yogyakarta”(2013), Jurnal Cendekia Vol. 11 No. 1,
h.114. 19
Referensi Makalah, “Pendidikan Melalui Proses Pembiasaan” (2019),
www.referensimakalah.com, (Diakses pada tanggal 7 Juli 2019).
7
sekitarnya terutama dari guru. Kebiasaan-kebiasaan baik yang sesuai
dengan ajaran agama, menjadi dasar pokok dalam pembentukan
kepribadian siswa. Sebenarnya, pembiasaan bukanlah suatu hal yang baru
dalam dunia pendidikan. Rasulullah dan para ulama terdahulu juga
menggunakan pembiasaan sebagai salah satu teknik untuk mendidik.
Untuk itu, pada pendidikan modern yang ada di sekolah-sekolah sekarang
ini, teknik pembiasaan perlu mendapatkan perhatian semua pihak, dalam
arti perlu terprogram secara sistematis, supaya pembiasaan siswa pada
perilaku yang baik dapat berulang dan terlatih secara optimal.20
Kesadaran dan kebiasaan pada perilaku yang baik sangatlah
diperlukan bagi setiap pribadi manusia agar tidak ada penyimpangan dari
nilai-nilai agama atau etika yang seharusnya. Masalahnya nilai-nilai
agama tersebut tidak cukup hanya direalisasikan melalui kegiatan
beribadah kepada Allah saja, tanpa memikirkan kehidupan di dunia dan
menjaga hubungan baik dengan makhluk Allah lainnya. Karena setiap
ibadah yang diperintahkan Allah tentunya bertujuan untuk meningkatkan
hubungan yang seimbang baik secara vertikal yaitu, hubungan ubudiah
manusia kepada Allah (Hablumminallah), maupun secara horizontal
yaitu, hubungan muamalah manusia kepada sesama manuisa
(Hablumminannas) dan kepada alam (Hablumminal alam).21
Dari hasil observasi awal penulis ke sekolah Adiwiyata Mandiri
(SMP Negeri 13 bogor), penulis melihat bahwa adanya kegiatan
pembiasaan yang baik dari seluruh siswa, yang dapat penulis amati dari
kondisi lingkungan sekolah yang bersih sejuk dan nyaman, situasi
kegiatan pembelajaran yang tenang dan kondusif, kegiatan beribadah
20
Muhammad Noer Cholifuddin Zuhri “Studi tentang efektivitas tadarus al-quran
dalam pembinaan akhlak di smpn 8 yogyakarta”(2013), ....., h.114. 21
Humas KWPSI, “Jaga Keseimbangan Hablumminallah dan Hablumminannas”
(2018), https://aceh.antaranews.com. (Diakses pada tanggal 7 Juli 2019).
8
yang berjalan dengan damai, tentram dan teratur, serta keadaan sosialisasi
dan interaksi yang baik antara siswa dengan seluruh warga sekolah.
Penulis juga melihat bahwa banyaknya peraihan piala atau trofi
penghargaan yang diraih oleh siswa ataupun sekolah itu sendiri. Salah
satu penghargaan yang paling diakui dan diketahui oleh seluruh warga
sekolah dan pemerintah kota Bogor adalah penghargaan sekolah
Adiwiyata Mandiri yang diraih pada Tahun 2012. Dimana penghargaan
tersebut diapresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup serta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diserahkan langsung oleh
presiden Republik Indonesia kepada kepala sekolah SMP Negeri 13
Bogor.
Sekolah Adiwiyata yang dirancang oleh Kementerian Lingkungan
Hidup, diwujudkan dalam rangka terciptanya pengetahuan, kesadaran dan
kebiasaan warga sekolah terutama kebiasaan siswa dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup, yang diharapkan dapat menuju lingkungan
sekolah yang sehat dan menghindari dampak lingkungan sekitar dari segi
negatif. Dengan demikian sekolah SMP Negeri 13 Bogor menerapkan
kegiatan-kegiatan pembiasaan yang baik di sekolah khususnya dalam
pelestarian lingkungan pada siswanya, dimana selain untuk membentuk
kebiasaan baik pada siswa, kegiatan pembiasaan tersebut juga diterapkan
sebagai wadah bagi siswa dalam merealisasikan nilai-nilai yang telah
dipelajari dan diketahuinya. Sehingga eksistensi dan tujuan pendidikan di
sekolah peraih Adiwiyata Mandiri tersebut dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang realisasi nilai-nilai keagamaan
melalui pembiasaan di sekolah tersebut dengan judul “Aktualisasi Nilai-
Nilai Religius Melalui Kegiatan Habbit Forming di Sekolah Adiwiyata
(Studi Analisis di SMP Negeri 13 Bogor)”
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada latar belakang di atas,
maka permasalahan penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Problematika proses aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan
pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
2. Belum diketahui secara keseluruhan nilai-nilai religius yang
diaktualisasikan melalui kegiatan pembiasaan di sekolah Adiwiyata
(SMP Negeri 13 Bogor).
3. Dampak positif penghargaan sekolah Adiwiyata pada kegiatan
pembiasaan siswa di SMP Negeri 13 Bogor.
4. Belum diketahui pemahaman siswa terhadap materi-materi keagamaan
yang didalamnya terkandung nilai religius.
5. Minimnya luas lahan sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
6. Belum diketahui materi nilai-nilai religius yang diberikan oleh guru di
sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada aktualisasi nilai-nilai religius
melalui kegiatan habit forming pada program Adiwiyata dalam
pembentukan karakter siswa yang diterapkan di SMPN 13 Bogor. Peneliti
akan mengkaji lebih dalam mengenai:
1. Problematika proses aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan
pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
2. Nilai-nilai religius yang diaktualisasikan siswa melalui kegiatan
pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja nilai-nilai religius yang diaktualisasikan siswa melalui
kegiatan pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor)?
2. Bagaimanakah siswa mengaktualisasikan nilai-nilai religius melalui
kegiatan pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ilmiah ini yaitu:
1. Mengetahui nilai-nilai religius yang diaktualisasikan melalui kegiatan
pembiasaan siswa di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
2. Memberikan gambaran tentang proses aktualisasi nilai-nilai religius
melalui kegiatan pembiasaan di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13
Bogor)
F. Manfaat Penelitian
Adapun dari hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan
kontribusi dan manfaat, antara lain:
1. Kegunaan secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah keilmuan
khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai religius yang teraktualisasi
dalam kegiatan pembiasaan siswa di sekolah Adiwiyata Mandiri.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi kepala sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar kebijakan agar
memiliki ciri khas dan mempunyai keunggulan dibanding dengan
sekolah lain serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
mengambil kebijakan yang tepat untuk meningkatkan mutu sekolah,
11
agar menjadi sekolah yang unggul dalam mencetak siswa yang
berprestasi.
b. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pendidik sebagai sarana
untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan proses
belajar mengajar, sehingga para pendidik lebih semangat dalam
mengajarkan peserta didiknya untuk belajar menerapkan nilai-nilai
religius dalam kegiatan pembiasaan di sekolah sehingga terciptalah
generasi yang cerdas dan islami yang bermanfaat bagi bangsa dan
negara.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawsan
pengetahuan serta dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin mengkaji lebih dalam tentang topik ini serta
mengembangkannya kedalam fokus lain untuk memperkaya temuan
penelitian yang lain.
d. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
yang dapat dimanfaatkan pembaca dalam kehidupan sehari-hari dan
dapat menjadi sumber keilmuan bagi pembaca khususnya dalam
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pembiasaan dalam
mengaktulisasikan nilai-nilai religius yang telah diketahui
G. Keabsahan Data
H. Tinjauan Pustaka
Dari hasil penelusuran yang dilakukan penulis, ada beberapa skripsi
yang pembahasannya terkait dengan nilai-nilai religius melalui kegiatan
habit forming pada penerapan program Adiwiyata. Peninjauan skripsi
12
mengenai penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari adanya
duplikasi. Adapun penelitian tersebut diantaranya:
1. Di dalam skripsi Lia Khikmatul Maula tahun 2017 yang berjudul
“Implementasi Pendidikan karakter Dalam Pembelajaran PAI Melalui
Program Adiwiyata Di SMA Al-Firdaus Pabelan Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2016/2017”, jurusan Pendidikan Agama Islam fakultas ilmu
tarbiyah dan keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Dalam skripsi ini hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga
tahapan dalam pembelajran PAI melalui Adiwiyata di SMA Al-
Firdaus yaituTahap Pra Instruksional merupakan tahap sebelum
pelaksanaan pembelajaran di mulai, guru pendidikan agama Islam
selalu membiasakan peserta didik untuk merapikan tempat duduk dan
membuang sampah yang ada disekitanya, merapikan tempat duduk
dan membuang sampah pada tempatnya merupakan pengamalan dari
Adiwiyata. Tahap Instruksional merupakan tahap penyampaian
materi PAI dengan mengintegrasikan Adiwiyata yang terkait dengan
pendidikan lingkungan hidup di dalamnya, misalnya pada materi
menjaga kelestarian lingkungan. Dalam praktek Adiwiyata itu sendiri
guru PAI mengajak peserta didik untuk belajar di luar kelas, seperti
menanam dan merawat tanaman, membuang sampah berdasarkan
kategori tempatnya, membersihkan tempat ibadah, dan mendaur
ulang sampah an organik. Tahap evaluasi dan tindak lanjut yang
digunakan dalam pembelajaran PAIyaitu dengan tes tertulis dan
praktek. Sedangkan untuk evaluasi dari pengintegrasian PAI dengan
adiwiyata guru pendidikan agama Islam menggunakan penilaian
sikap yang dilihat dari kebiasaan peserta didik dalam kesehariannya
di kelas, seperti berpakaian bersih dan rapi, melaksanakan piket
harian, dan membuang sampah pada tempatnya.
13
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif,
dilaksanakan di SMA Al-Firdaus Pabelan Sukoharjo pada bulan
April-Agustus 2017.Subjek penelitian adalah Guru Agama kelas XI
di SMA Al-Firdaus Pabelan Sukoharjo. Sedangkan informan dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi metode dan sumber. Teknik analisisnya menggunakan
model analisis data interaktif, tahap yang ditempuh yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
adalah persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif , persamaan pada
subjek penelitiannya yaitu program adiwiyata. Sedangkan perbedaan
antara skripsi ini dengan skripsi penulis adalah dalam skripsi ini
membahas tentang implementasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran PAI, sedangkan dalam skripsi penulis membahas
tentang aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan habit forming.
Perbedaan dalam segi tempat penelitiannya; peneliti skripsi ini
melakukan penelitian di SMA Al-Firdaus Pabelan Sukoharjo,
sementara penulis melakukan penelitian di SMPN 13 Bogor.
2. Di dalam skripsi Kholidah Zuha, NIM. 2811133122, tahun 2017 yang
berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada Program
Adiwiyata di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung”. Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
Dalam skripsi ini hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai
PAI pada program Adiwiyata di UPTD SMKN 2 Boyolangu
14
Tulungagung diantaranya, nilai PAI dalam kegiatan bank sampah
yaitu nilai peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar, nilai
tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan untuk
menghidupkan rekening pada setiap kelas, serta untuk menanamkan
nilai kemandirian untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Nilai PAI
dalam kegiatan Jum‟at bersih yaitu nilai kejujuran dalam
menjalankan kegiatan yang diwujudkan dengan daftar hadir, nilai
tanggung jawab dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitar
dalam berkehidupan sosial, serta mengajarkan nilai gotong royong
dan kerja sama dalam dalam melaksanakan kegiatan. Nilai PAI dalam
kegiatan sidak sampah yaitu nilai disiplin untuk mematuhi peraturan
dalam rangka menjaga kebersihan ruang kelas dalam kondisi apapun
dan kepedulian terhadap orang lain yang juga berhak menikmati alam
dan lingkungan yang bersih.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini juga
menggunakan pengecekan keabsahan data diantaranya perpanjang
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, serta triangulasi metode dan
sumber.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
adalah persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan jenis penelitian kualitatif, persamaan pada subjek
penelitiannya yaitu program adiwiyata, persamaan pada objek
penelitiannya yaitu sama-sama meneliti tentang suatu nilai-nilai
berunsur keagamaan. Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan
skripsi penulis adalah dalam skripsi ini peneliti hanya membahas
15
tentang nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata,
sedangkan dalam skripsi penulis membahas tentang aktualisasi nilai-
nilai religius melalui kegiatan habit forming (pembiasaan) pada
program adiwiyata. Perbedaan dalam segi tempat penelitiannya;
peneliti skripsi ini melakukan penelitian di UPTD SMKN 2
Boyolangu Tulungagung, sementara penulis melakukan penelitian
skripsi di SMPN 13 Bogor.
3. Di dalam skripsi Aliffatul Afi‟ah, NIM 13111840, tahun 2017 yang
berjudul “Peran Program Adiwiyata Dalam Pembentukan Akhlak
Siswa Di MAN 1 Ponorogo. Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Dalam skripsi ini hasil penelitian menunjukan bahwa
pelaksanaan program Adiwiyata di MAN 1 Ponorogo menghasilkan
kreativitas dan inovasi bagi warga madrasah khususnya siswa
meliputi kegiatan pembuatan bank sampah dan pengolahan sampah
atau barang bekas, penghematan energi, memanfaatkan
keanekaragaman hayati, penghematan air dan pengolahan air limbah,
serta memanfaatkan produk-produk organik menjadi makanan sehat.
Peran program Adiwiyata sangat berpengaruh dalam proses
pembentukan dan perubahan akhlak siswa, dimana biasanya siswa
memiliki akhlak yang kurang baik terhadap lingkungan kini siswa
menjadi lebih peduli, bertanggung jawab, mandiri, mau menjaga dan
merawat lingkungan serta memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap
lingkungan hidup terlebih dalam penyelamatan bumi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualtiatif,
metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara,
observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan peneliti adalah
teknik analisis data secara deskriptif.
16
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
adalah persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan jenis penelitian kualitatif, persamaan pada subjek
penelitiannya yaitu program adiwiyata. Sedangkan perbedaan antara
skripsi ini dengan skripsi penulis adalah dalam skripsi ini peneliti
membahas tentang peran program adiwiyata dalam pembentukan
akhlak siswa, sedangkan dalam skripsi penulis membahas tentang
aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan habit forming
(pembiasaan) pada program adiwiyata. Perbedaan dalam segi tempat
penelitiannya; peneliti skripsi ini melakukan penelitian di MAN 1
Ponorogo, sementara penulis melakukan penelitian skripsi di SMPN
13 Bogor.
4. Di dalam skripsi Imroatul Azizah, NIM. D01213017, tahun 2017
yang berjudul “Pengaruh Habit Forming (Pembiasaan) terhadap
Motivasi Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas VII di SMP Negeri
4 Surabaya. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian menunjukan
bahwa Habit Forming (Pembiasaan) di SMP Negeri 4 Surabaya
tergolong baik, terbukti dari hasil presentasenya yaitu 66%. Motivasi
Belajar di SMP Negeri 4 Surabaya juga tergolong baik terbukti dari
hasil prosentasenya yaitu 68%. Terdapat pengaruh yang rendah pada
kedua variabel yaitu antara Habit Forming (Pembiasaan) terhadap
Motivasi Belajar mata pelajaran PAI siswa kelas VII di SMP Negeri
4 Surabaya terbukti t hitung < t tabel (1,936 < 4,4), maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
masing-masing variabel. Jadi, hasil yang didapatkan 4,1% variabel
motivasi belajar mata pelajaran PAI dipengaruhi atau dijelaskan oleh
17
variabel Habit Forming (Pembiasaan), sisanya sebesar 95,9%
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, sedangkan jenis dalam penelitian ini menggunakan
Regresi Studies, yakni ada pengaruh antara variabel independent dan
variabel dependen, sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan tempatnya adalah penelitian lapangan
(Field research) yaitu jenis penelitian yang berorientasi pada
pengumpulan data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan
dalam penelitian.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
yaitu sama-sama meneliti tentang kegiatan habit forming
(pembiasaan). Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan
skripsi penulis adalah peneliti skripsi ini membahas tentang pengaruh
habit forming (pembiasaan) terhadap motivasi belajar mata pelajaran
PAI, sedangkan penulis membahas tentang aktualisasi nilai-nilai
religius melalui kegiatan habit forming (pembiasaan) pada program
adiwiyata. Perbedaan dalam segi metodologi penelitian; peneliti
skripsi ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif sedangkan
penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Perbedaan
dalam segi tempat penelitiannya; peneliti skripsi ini melakukan
penelitian di SMP Negeri 4 Surabaya, sementara penulis melakukan
penelitian skripsi di SMP Negeri 13 Bogor.
5. Di dalam skripsi Dimas Firdaus Al-aulia, NIM. 2811133069, tahun
2017 yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Religius Pada Peserta
Didik Melalui Kegiatan Keagamaan di SMAN Kauman
Tulungagung”. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.
18
Dalam skripsi ini hasil penelitian menunjukan bahwa penanaman
nilai-nilai religius pada peserta didik melalui kegiatan sholawatan
dilakukan dengan menanamkan nilai ibadah, nilai disiplin, dan nilai
akhlak. Penanaman nilai-nilai religius pada peserta didik melalui
kegiatan Tilawatil Qur‟an dilakukan dengan menanamkan nilai
akhlak, menanamkan nilai keteladanan, dan menanamkan nilai ruhul
jihad. Penanaman nilai-nilai religius pada peserta didik melalui
kegiatan tausyiah dilakukan dengan menanamkan nilai amanah,
menanamkan nilai ikhlas, dan menanamkan nilai disiplin. Penanaman
nilai-nilai religius pada peserta didik melalui kegiatan kajian kitab
dilakukan dengan menanamkan nilai ruhul jihad, menanamkan nilai
akhlak, dan menanamkan nilai ibadah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi
penelitian adalah di SMAN Kauman Tulungagung. Sumber data guru
pendidikan agama Islam, guru pembina kegiatan keagamaan, siswa,
peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data wawancara tidak
terstruktur, observasi nonpartisipan, dan dokumen. Analisis data
dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Sedangkan pengecekan keabsahan data pemeriksaan sejawat melalui
diskusi, triangulasi, dan keajekan pengamat.
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
adalah persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu
menggunakan jenis penelitian kualitatif, persamaan pada objek
penelitiannya yaitu meneliti tentang nilai-nilai religius. Sedangkan
perbedaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis adalah dalam
skripsi ini membahas tentang penanaman nilai –nilai religius pada
peserta didik melalui kegiatan keagamaan, sedangkan dalam skripsi
penulis membahas tentang aktualisasi nilai-nilai religius melalui
19
kegiatan habit forming. Perbedaan dalam segi tempat penelitiannya;
peneliti skripsi ini melakukan penelitian di SMAN Kauman
Tulungagung, sementara penulis melakukan penelitian di SMPN 13
Bogor.
6. Di dalam skripsi Negla Hidayati, NIM. 1323301110, tahun 2017
yang berjudul “Nilai-Nilai Religius Dalam Film Ada Surga Di
Rumahmu Dan Relevansinya Terhadap Materi Pendidikan Agama
Islam”. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama IslamNegeri Purwokerto.
Dalam skripsi ini hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai
religius yang terkandung dalam film Ada Surga di Rumahmu yaitu,
tentang aqidah (keimanan) yang meliputi iman kepada Allah, iman
kapada Malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepaa Rasul, iman
kepada hari akhir, serta iman kepada qadha dan qadar. Bagian akhlak
meliputi, akhlak terhadap diri sendiri (berani, amanah, larangan
makan yang berlebihan, jujur, ikhlas, sabar, tawadhu), akhlak
terhadap orang tua (berbakti kepada orang tua, dan larangan durhaka
kepada orang tua), akhlak terhadap keluarga (nasehat orang tua,
pengorbanan orang tua kepada anaknya), akhlak terhadap masyarakat
(tolong menolong, pemurah), akhlak terhadap lingkungan (larangan
merusak lingkungan, dan larangan menyakiti hewan. Bagian Syari‟ah
(ibadah) meliputi shalat dan wudhu. Selain itu, nilai-nilai religius
dalam film Ada Surga di Rumahmu memiliki relevansi dengan materi
Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library
research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan fenomenologis. Sedangkan dalam mengumpulkan
datanya menggunakan metode pengamatan dan dokumentasi.
20
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
(content analisys).
Adapun persamaan antara skripsi ini dengan skripsi penulis
adalah persamaan pada objek penelitiannya yaitu meneliti tentang
nilai-nilai religius. Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan
skripsi penulis adalah dalam skripsi ini membahas tentang nilai-nilai
religius dalam film ada surga di rumahmu dan relevansinya terhadap
materi Pendidikan Agama Islam, sedangkan dalam skripsi penulis
membahas tentang aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan
habit forming (pembiasaan) pada program adiwiyata. Perbedaan
dalam segi metodologi penelitian; peneliti skripsi ini menggunakan
metodologi penelitian kepustakaan (library research) sedangkan
penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Perbedaan
dalam segi tempat penelitiannya; peneliti skripsi ini melakukan
penelitian dalam menganalisis sebuah film, sementara penulis
melakukan penelitian lapangan di SMPN 13 Bogor.
I. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam skripsi ini disusun dalam bab-bab yang terdiri
dari lima bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri.
Walaupun terpisah melalui masing-masing bab, skripsi adalah satu
kesatuan yang utuh. Adapun sistematika yang penulis gunakan dalam
pembahasan ini terdiri dari:
BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
21
BAB II Kajian Teori berisi tentang pembahasan teori yang
menjadi variabel dalam penelitian diantaranya, pengertian
nilai, pengertian religius, sumber nilai religius, dimensi
nilai-nilai religius, pengertian sekolah Adiwiyata, tujuan
dan manfaat sekolah Adiwiyata, target dan sasaran
Adiwiyata, program pemerintah tentang sekolah
Adiwiyata, pengertian habit forming (pembiasaan), dasar
dan tujuan habit forming (pembiasaan), bentuk-bentuk
habit forming (pembiasaan), cara membentuk pembiasaan.
BAB III Metodologi Penelitian membahas tempat dan waktu
penelitian, jenis dan metode penelitian, teknik
pengumpulan data, sumber data dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian membahas tentang hasil penelitian yang
terdiri dari penyajian data dan analisis data dalam
pengaktualisasian nilai-nilai religius melalui pembiasaan
siswa di sekolah Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor).
BAB V Penutup menjelaskan tentang kesimpulan, saran daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
93
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini, akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian
penulis yaitu sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan pada bab-bab
sebelumnuya maka pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Nilai-nilai religius yang diaktualisasikan dalam dimensi
Hablumminallah pada kegiatan pembiasaan rutin yaitu nilai iman,
takwa, tawakal dan ikhlas. Adapun pada kegiatan pembiasaan
spontan nilai yang diaktualisasikan yaitu nilai sabar dan ikhlas.
Sedangkan pada kegiatan pembiasaan terprogram nilai yang
diaktualisasikan yaitu nilai ikhlas dan syukur.
Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam dimensi Hablumminannas
pada kegiatan pembiasaan rutin yaitu, nilai adil, ukhuwah
(persaudaraan), dan al-adah (persamaan). Adapun nilai yang
diaktualisasikan pada kegiatan pembiasaan spontan, yaitu nilai
silaturahmi dan tawadhu (rendah hati). Sedangkan nilai yang
diaktualisasikan pada kegiatan pembiasaan terprogram yaitu, nilai
silaturahmi dan ukhuwah (persaudaraan).
Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam dimensi Hablumminal
alam pada kegiatan pembiasaan rutin, yaitu nilai menjaga kebersihan,
nilai cinta tumbuhan, dan nilai pelestarian lingkungan. Adapun nilai-
nilai yang diaktualisasikan pada kegiatan pembiasaan spontan yaitu
nilai menjaga kebersihan, nilai cinta tumbuhan, dan nilai cinta
94
binatang. Sedangkan nilai yang diaktualisasikan pada kegiatan
pembiasaan terprogram yaitu nilai pelestarian lingkungan.
2. Aktualisasi nilai-nilai religius melalui kegiatan pembiasaan di sekolah
Adiwiyata (SMP Negeri 13 Bogor) direalisasikan dalam 3 bentuk
kegiatan pembiasaan yaitu kegiatan pembiasaan rutin, kegiatan
pembiasaan spontan dan kegiatan pembiasaan terprogram siswa.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan kesimpulan di atas, maka berikut ini
penulis akan memberikan beberapa saran sebagai harapan diantaranya:
1. Kegiatan pembiasaan rutin siswa dalam bentuk peribadatan seperti
shalat dhuda dan tadarus Al-Qur‟an, hendaknya dapat disesuaikan lagi
jadwal kegiatannya agar dapat dilaksanakan rutin setiap harinya.
2. Sebelum nilai-nilai religius dapat teraktualisasikan oleh siswa di
sekolah, hendaknya guru-guru di sekolah dapat lebih menambahkan
teori atau materi keagamaan yang mengandung nilai-nilai religius yang
dapat diselipkan dalam materi saat upacara ataupun saat kultum.
3. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam proses aktualisasi nilai-
nilai religius melalui kegiatan pembiasaan di sekolah, hendaknya dapat
dipertahankan. Untuk mengatasi kekurangan yang menjadi faktor
penghambat tersebut, maka hendaknya guru dapat bekerja sama
dengan orang tua siswa agar tetap senantiasa meningkatkan semangat
dan tekadnya dalam membentuk kebiasaan baik siswa. Karena kualitas
dari pendidikan itu sendiri dapat membantu pembangunan dan
kemajuan kualitas pendidikan di sekolah pada masa mendatang.
95
DAFTAR PUSTAKA
Akmansyah, M.. ”Al-Qur‟an Dan Al-Sunnah Sebagai Dasar Ideal
Pendidikan Islam”. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Vol. 8,
No. 2. 2015.
Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press.
2008.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan
Pemikiran dan Kepribadian Kepribadian Muslim, Bandung: PT. Rosda
Karya. 2011.
Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputtap Pers. 2002.
Arifin, Zaenal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2019.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Arikunto. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka
Cipta. 2002.
Asaad, Ilyas. Akhlaq Lingkungan: Panduan Berperilaku Ramah
Lingkungan, Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kementerian Lingkungan hidup RI dan Majelis Lingkungan
Hidup PP Muhamamdiyah. Cet. 1. 2011.
Asaad, Ilyas. Panduan Adiwiyata. Deputi Komunikasi Lingkungan dan
Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Lingkungan hidup RI dan
Majelis Lingkungan Hidup PP Muhamamdiyah. 2011.
96
Azwar, Saifudin. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.
Baiturrabbi, Musholla. “Hablum Minannas”. https://musholla-
baiturranni.jimdo.com. 2017.
Daradjat, Zakiah. Dasar-Dasar Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1996.
Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: P.T. Bulan Bintang. 2005.
Dewi, Minawati. “Merosotnya Moral Bangsa”.
https://www.kompasiana.com. 2015.
Dias, Devi. “Pengertian Singkat Adiwiyata”. https://www.academia.edu.
2019.
Dimas,Muhammad Rasyid. 25 Kiat Mempengaruhi Jiwa dan Akal Anak.
Bandung: Syamil Cipta Media. 2005.
Hamdi, Asep Saepul. Dasar-Dasar Agama Islam. Yogyakartar: Deepublish.
2017.
Hardiansyah, Agus. “Contoh Indikator Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap
Sosial Pada Kurikulum 2013”.
https://fasilitasi.bpmtv.kemendikbud.go.id. 2017.
Hasan, Nabilah. “Menilik Fungsi Tiga Komponen Pendidikan Anak:
Sekolah, Guru, Dan Orang Tua”. https://www.kompasiana.com. 2018.
Humas KWPSI. “Jaga Keseimbangan Hablumminallah dan
Hablumminannas”. https://aceh.antaranews.com. 2018.
97
Intan, Ghita. “Banjir Bandang Sentani Akibat Ulah Manusia yang Merusak
Alam”. https://www.voaindonesia.com. 2019.
Jaelani. Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental. Jakarta: Amzah. 2000.
Jahja, Zurkani. Teologi al-Ghazali; Pendekatan Metodologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2009.
Jawas, Abdul Qadir. “Islam Itu Mudah”. https://almanhaj.or.id. 2016.
Kemenag Agama RI. Al- Qur‟an Dan Terjemahannya Untuk Wanita.
Jakarta: Penerbit Wali. 2012 .
Khozin. Khazanah Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2013.
Kurniawan, Asep. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2018.
Latip, Abdul. “Bolehkah Menyerahkan Sepenuhnya Pendidikan Anak
Kepada Pihak Sekolah?”. https://www.kompasiana.com. 2018.
Lubab, Sadid Baha Badrul. “Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius
Siswa di Mts Nurul Huda Dempet Demak”. Skripsi. 2017.
Madani, Bacaan. “Hubungan Tuhan, Manusia dan Alam”.
https://www.bacaanmadani.com. 2018.
Maunah, Binti. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta: Teras.
2010.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakary. 2012.
Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam. Bandung: CV Alfabeta. 1993).
98
Mursyi, Muhammad Sa‟id. Seni Mendidik Anak terj. Al-Ghazira. Jakarta:
Arroyan. 2001.
Naim, Ngainun. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam
Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta:
Arruz Media. 2012.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara. 2012.
Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
1997.
Nurfadila, Aulia. “Krisis Moral Bangsa Indonesia”.
https://www.kompasiana. com. 2018.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun
2013, tentang “Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.”
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2016, tentang “Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.”
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2015, tentang “Penumbuhan Budi Pekerti”
Priyono, Agus. “Khutbah Jum‟at: Hablum Minallah Wa Hablum Minannas”.
https://minanews.net. 2018
R, Heny Puspita. “Adiwiyata Mewujudkan Sekolah Yang Berbudaya
Lingkungan”. http://bp2sdm.menlhk.go.id. 2015.
99
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. cet. Ke-2. 1998.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
2005.
Referensi Makalah. “Pendidikan Melalui Proses Pembiasaan”.
www.referensimakalah.com. 2019.
Retno, Devita. “14 Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Agama
Sejak Dini”. 2018.
Ridwan. “Cara Membentuk Kebiasaan”. https://Ridwan202.wordpress.com.
2015.
Sahlan, Asmaun. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN
Maliki Press. 2010.
Shodiq, Fajar. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Surakarta:
Fataba Press. 2013.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitaif,Kualitatif,Dan R&D. Bandung: Alfabeta. cet. Ke-16. 2012.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara. 2005.
Surya. “Pendidikan Jatim: Krisis Kepercayaan Orang Tua Pada Guru”.
https://jatim.tribunnews.com. 2019.
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz
Media. 2006.
100
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2000.
TafsirWeb. “Surat Al-An‟am Ayat 141. Arab, Latin, Terjemahan Arti
Bahasa Indonesia”. https://tafsirweb.com. 2019.
TafsirWeb. “Surat Al-An‟am Ayat 99 Arab, Latin, Terjemahan Arti Bahasa
Indonesia”. https://tafsirweb.com. 2019.
TafsirWeb. “Surat Al-Israa Ayat 44 Arab, Latin, Terjemahan Arti Bahasa
Indonesia”. https://tafsirweb.com. 2019.
TafsirWeb. “Surat Luqman Ayat 13 Arab, Latin, Terjemahan Arti Bahasa
Indonesia”. https://tafsirweb.com. 2019.
Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. 2011
Terra. “Agama dan Moralitas”. https://medium.com. 2018.
Thoha, M. Chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 1996.
Thontowi, Ahmad. “Hakekat Religiusitas”. https://sumsel.kemenag.go.id.
2012.
Tuasikal, Muhammad Abduh. “Dibalik Amalan yang Sedikit Namun
Kontinu”. https://Rumaysho.com. 2009.
Tumanggor, Abdi. “Fenomena Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar SMP,
Mengejutkan 1 SMP 12 Siswanya Hamil”
https://belitung.tribunnews.com. 2018.
Ulfa, Risa Alfiyah dan Ahmad Arifi. “Aktualisasi Pendidikan Al-Qur‟an
Melalui Kegiatan Habit-Forming Pada Anak Usia Dini di TK Al-
101
Kautsar Durisawo Ponorogo”. Jurnal Al-Athfal: Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 (1). 2017.
Ulwan, Abdullah Nasih. Tarbiyatul Aulad fil Islam, terj. Khalilullah Ahmad
Masjkur Hakim. Pendidikan Anak Menurut Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 1992.
Wijaya, Mangun. Sastra dan Religius. Jakarta: Sinar Harapan. 1982.
Wiyani, Novan Ardy. Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality
Management. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2018.
Wyethnutrition. “5 Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja”.
www.wyethnutrition.co.id. 2017.
Zakky, Sukker. “Pengembangan Pengalaman Belajar”. https://academia.edu
2016.
Zakky. “Pengertian Nilai Menurut Para Ahli dan Secara Umum”.
https://www.zonareferensi.com. 2018.
Zuhri, Muhammad Noer Cholifuddin . “Studi Tentang Efektivitas Tadarus
Al-Quran Dalam Pembinaan Akhlak Di Smpn 8 Yogyakarta”. Jurnal
Cendekia Vol. 11 No. 1. 2013.
Zuhri, Saifuddin dkk. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan pustaka
Pelajar. 1999.