AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT … · Inflamasi adalah respon awal tubuh terhadap...
Transcript of AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT … · Inflamasi adalah respon awal tubuh terhadap...
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGA
(Mangifera indica L.) INDRAMAYU PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN 1%
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Lie, Elvina
NIM : 148114145
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGA
(Mangifera indica L.) INDRAMAYU PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN 1%
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Lie, Elvina
NIM : 148114145
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada :
Kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa
Kedua orang tuaku
Sahabat dan teman-teman
Angkatan farmasi 2014
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan naskah skripsi yang
berjudul “Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Mangga (Mangifera indica
L.) Indramayu Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin 1%”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
pada kesempatan kali ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih
kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membimbing dan mendampingi dengan sangat baik
selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Penguji yang telah memberi kritik dan saran
yang sangat membangun untuk penelitian ini.
4. Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah
memberi kritik dan saran yang sangat membangun untuk penelitian ini.
5. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium
Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan
fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian.
6. Pak Heru, Pak Kayat, Pak Mus, Pak Wagiran, serta semua staff yang
telah bersedia membantu penulis selama penelitian.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi yang telah berbagi
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Kedua orang tua, kakak dan kedua adik serta semua keluarga yang
selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis selama penelitian.
9. Komunitas Mahasiwa Buddhis dan Kong Hu Cu yang telah menjadi
wadah dan sarana selama berada di Universitas Sanata Dharma
sehingga penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.
10. Sahabat-sahabat terkasih yang selalu mengasihi, mendukung dan
membantu dalam berbagai situasi.
11. Rekan penelitian Yunisca dan Maria, serta rekan satu bimbingan yang
telah menemani dalam suka maupun duka dan selalu memberikan
dukungan.
12. Teman-teman FSM D 2014 dan Keluarga Besar FSM 2014, atas
kebahagiaan dan kebersamaan selama ini.
13. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan naskah skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa naskah penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 15 Desember 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... vi
PRAKATA ...................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
ABSTRAK ..................................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 8
KESIMPULAN ............................................................................................................... 21
SARAN ........................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 22
LAMPIRAN .................................................................................................................... 25
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Uji normalitas rata-rata AUC pada uji pendahuluan dosis kalium
diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% .......................................... 11
Tabel II. Hasil uji LSD AUC total pada uji pendahuluan dosis kalium diklofenak
dan Selang Pemberian Karagenin 1% .......................................................... 12
Tabel III. Uji normalitas rata-rata AUC pada kelompok uji antiinflamasi ................... 16
Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total pada kelompok uji antiinflamasi ......................... 16
Tabel V. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji
antiinflamasi ................................................................................................. 17
Tabel VI. Hasil Uji LSD persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji
antiinflamasi ................................................................................................. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurva tebal udema (mm) terhadap waktu (menit) pada masing-masing
kelompok uji antiinflamasi (jangka sorong)................................................. 15
Gambar 2. Kurva volume udema (mL) terhadap waktu (menit) pada masing-
masing kelompok uji antiinflamasi (pletismometer) .................................... 15
Gambar 3. Kulit buah mangga, ekstrak etanol kulit buah mangga ................................. 32
Gambar 4. Pemberian secara oral, injeksi dengan spuit kosong, injeksi karagenin,
pengukuran udema dengan jangka sorong, pengukuran udema dengan
pletismometer .............................................................................................. 33
Gambar 5. Penetapan kadar air 1, penetapan kadar air 2, penetapan kadar air 3 ............ 34
Gambar 6. Uji flavonoid, uji tanin .................................................................................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Determinasi Buah Mangga (Mangifera indica L.) ........................ 26
Lampiran 2. Surat Ethical Clearance ........................................................................... 27
Lampiran 3. Surat Kalibrasi Jangka Sorong ................................................................ 28
Lampiran 4. Surat Legalitas Penggunaan Aplikasi SPSS ............................................ 29
Lampiran 5. Perhitungan Dosis .................................................................................... 30
Lampiran 6. Buah Beserta Ekstrak Etanol Mangga Indramayu ................................... 32
Lampiran 7. Cara Pembuatan dan Pengukuran Udema Pada Kaki Mencit.................. 33
Lampiran 8. Penetapan Kadar Air ................................................................................ 34
Lampiran 9. Uji Flavonoid dan Tanin .......................................................................... 35
Lampiran 10. Hasil Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang
Waktu Pemberian Kalium Diklofenak .................................................... 36
Lampiran 11. Rata-Rata AUC Total Udema dan Standard Error (SE) Pada Uji
Pendahuluan ............................................................................................ 37
Lampiran 12. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
AUC Total Pada Uji Pendahuluan ........................................................... 39
Lampiran 13. Hasil Analisis Uji Statistika Nilai AUC Total Pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Indramayu ............... 42
Lampiran 14. Rata-Rata AUC Total Udema dan Standard Error (SE) Pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Indramayu ............... 43
Lampiran 15. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
AUC Total Pada Uji Antiinflamasi Kulit Buah Mangga Indramayu ...... 45
Lampiran 16. Hasil Uji Statistik Nilai Persen Penghambatan Inflamasi Pada
Kelompok Uji Inflamasi .......................................................................... 48
Lampiran 17. Rata-rata Penghambatan Inflamasi dan Standartd Error (SE) Pada
Kelompok Uji Inflamasi .......................................................................... 49
Lampiran 18. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
Persen Penghambatan Inflamasi Pada Uji Antiinflamasi Kulit Buah
Mangga Indramayu .................................................................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Inflamasi adalah respon tubuh terhadap adanya kerusakan pada jaringan
tubuh. Mangga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai
antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya aktivitas
antiinflamasi pada ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola
searah. 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Kelompok I diberi
CMC-Na sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi kalium diklofenak sebagai
kontrol positif, kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak kulit Mangifera indica
L. indramayu dosis 6,25 g/kgBB; 12,5 g/kgBB; serta 25 g/kgBB. Setelah 15
menit, mencit diinjeksi dengan suspensi karagenin 1% kemudian dilakukan
pengukuran udema dengan menggunakan jangka sorong dan pletismometer
selama 6 jam. Analisis data dilakukan dengan menghitung AUC dari udema pada
kaki mencit, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan one-way ANOVA
dengan uji LSD. Persentase penghambatan inflamasi ekstrak kulit Mangifera
indica L. indramayu dari dosis terkecil ke dosis terbesar adalah 29,68; 16,40; dan
3,36% (jangka sorong) serta 32,02; 19,10; dan 2,11% (pletismometer). Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit mangga (Mangifera indica L.)
indramayu memiliki efek antiinflamasi.
Kata kunci: antiinflamasi, ekstrak kulit mangga (Mangifera indica L.) indramayu,
karagenin, ekstrak etanol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Inflammation is a body response to substance interference or damaged body
tissue. Mango is one of the plants that can be used as antiinflammatory agents.
This research aimed to prove the inflammatory effect of extract mango peels. This
research was purely experimental research with randomized complete direct
sampling design. Twenty five mice were devided randomly into five treatment
groups. Group I was given CMC-Na as negative control, group II was given
diclofenac potassium as a positive control. Group III, IV, and V was given extract
Mangifera indica L. indramayu peels dosed 6.25; 12.5; and 25 g/kgBW. After 15
minutes, mice were induced by carrageenan 1% was measured using a digital
caliper and plethysmometer for six hours. Analysis data had one by calculating
the AUC of hind paw edema, then the data had been statistically analyzed by one
way ANOVA and LSD test. The percentage of inflammation inhibition by extract
Mangifera indica L. indramayu peels from the smallest dose to the largest dose
were 29.68; 16.40; and 3.36% (digital caliper) and 32.02; 19.10; and 2.11%
(plethysmometer). The result of this research showed that Mangifera indica L.
indramayu peels extract had an antiinflammatory effect.
Keyword: antiinflammatory, Mangifera indica L. indramayu peels extract,
carrageenan, ethanol extract.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi adalah respon awal tubuh terhadap infeksi, iritasi atau cedera
lainnya dan dianggap sebagai protektif yang bertujuan untuk menetralisir agen
penyerang, dan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Gejala dari inflamasi
biasanya ditandai dengan rubor (kemerahan), calor (panas), tumor
(pembengkakan), dolor (nyeri), dan functio laesa (kehilangan fungsi) (Gomes et
al., 2008). Keadaan ini dapat mengganggu aktivitas dan membuat penderita tidak
nyaman sehingga diperlukan obat-obat antiinflamasi untuk mengatasi atau
mengurangi gejala inflamasi yang terjadi.
Salah satu terapi farmakologi untuk mengatasi inflamasi adalah dengan
pemberian NSAID (Non-Steroidal Antiinflammatory Drug) (Morley, 2016).
Namun penggunaan obat-obat antiinflamasi dapat menimbulkan efek samping,
terutama gangguan pada saluran pencernaan (Moore et al., 2015). Karena adanya
efek samping dari NSAID tersebut maka diperlukan jenis pengobatan lain untuk
meminimalkan efek samping yang muncul. Salah satu tanaman yang memiliki
efek antiinflamasi adalah buah mangga (Shah et al., 2010).
Mangga (Mangifera indica L.) merupakan buah yang padat dan berair dari
famili Anacardiaceae dan tumbuh diberbagai belahan dunia, terutama di negara
tropis (Parvez, 2016). Mangga adalah salah satu buah yang banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan juga memiliki daging buah
yang tebal, selain itu pada buah, daun, bunga, akar, kulit batang dan biji mangga
juga tersimpan kandungan zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh (Shah
et al., 2010).
Senyawa aktif pada buah mangga telah diteliti memiliki fungsi aktivitas
antioksidan pada bagian kulit, daging dan biji mangga. Penelitian dengan tiga
varietas mangga yang digunakan menunjukkan jumlah hasil kandungan metabolit
sekunder yang berbeda-beda tergantung varietasnya. Penggunaan ekstrak etil
asetat dari kulit dan biji mangga memiliki hasil polifenol yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bagian daging buah mangga serta menunjukkan aktivitas
antioksidan yang baik dengan menangkap beberapa macam radikal bebas seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
radikal DPPH, radikal kation ABTS, radikal nitrat oksida dan sistem antioksidan
FRAP (Kuganesan et al., 2017). Selain itu hasil menunjukkan kulit mangga yang
biasanya menjadi produk sampingan di industri pengolahan ternyata juga
merupakan sumber yang baik dari fitonutrien dan nutrasetikal seperti polifenol,
karotenoid dan antosianin, dimana senyawa ini pada ekstrak kulit mangga dapat
melindungi terhadap adanya kerusakan oksidatif (Ajila and Rao, 2008).
Flavonoid merupakan senyawa polifenol biologis aktif yang sering
ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan tanaman yang
diolah seperti pada teh ataupun wine. Komposisi flavonoid berbeda pada setiap
spesies buah yang ada (González-Gallego et al., 2010). Flavonoid memiliki
mekanisme molekuler yang dapat menghambat enzim inflamasi sehingga banyak
di ambil sebagai salah satu senyawa antiinflamasi (Serafini et al., 2010).
Penelitian ini menggunakan mangga jenis indramayu yang belum diuji
aktivitas sebagai antiinflamasi. Mangga yang digunakan adalah mangga mentah
didasarkan pada penelitian yang menyatakan bahwa mangga mentah memiliki
kandungan polifenol lebih tinggi dibandingkan dengan mangga matang, berkisar
antara 90-110 mg pada kulit mangga mentah dan 55-100 mg/g pada kulit mangga
matang (Ajila and Rao, 2008). Pemilihan bagian kulit Mangifera indica L.
indramayu didasarkan pada adanya penelitian yang menyatakan bahwa kulit
mangga menunjukkan jumlah kandungan fenolik sebanyak tiga kali lipat lebih
tinggi dibandingkan dengan daging buah mangga baik mangga mentah maupun
matang hingga 92,62 mg/g. Jumlah kandungan flavonoid pada kulit mangga
mentah dan mangga matang adalah 22,16 dan 21,16 mg, masing-masing tiga dan
enam kali lipat lebih tinggi dari daging buah mangga mentah dan matang (Kim et
al., 2010).
Salah satu metode yang digunakan untuk penemuan obat tradisional adalah
dengan metode ekstraksi. Uji aktivitas antiinflamasi kulit Mangifera indica L.
indramayu diuji melalui bentuk sediaan ekstrak kental dengan maserasi. Maserasi
merupakan metode yang mudah untuk dilakukan dan selain itu juga dapat
menghasilkan hasil yang tinggi (Hidayat and Perbawani, 2016). Pengukuran
aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode pengukuran tebal udema telapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kaki belakang mencit dengan menggunakan jangka sorong digital dan volume
telapak kaki belakang mencit dengan menggunakan pletismometer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antiinflamasi
ekstrak etanol kulit Mangifera indica L. indramayu dan besar persen (%)
penghambatan inflamasi ekstrak etanol kulit Mangifera indica L. indramayu pada
kaki mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. Penelitian ini juga
melakukan uji kandungan flavonoid dan tanin untuk membuktikan adanya
kandungan senyawa tersebut pada ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu.
Pemilihan dua senyawa tersebut yang digunakan untuk pengujian kandungan
didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kandungan
flavonoid dapat menghambat enzim inflamasi sehingga digunakan sebagai
senyawa antiinflamasi. Selain flavonoid, senyawa bioaktif lain yang berpotensi
sebagai antiinflamasi adalah tanin. Tanin memiliki aktivitas antioksidan yang
berperan sebagai antiinflamasi dengan menghambat produksi oksidan (O2) oleh
neutrofil, monosit dan makrofag. Penghambatan produksi O2 akan mengurangi
pembentukan H2O2 yang mengakibatkan produksi asam hipoklorid (HOCl) dan
OH ikut terhambat serta dapat menghambat langsung oksidan reaktif seperti
radikal hidroksi (OH) dan asam hipoklorid (Sukmawati et al., 2015).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah timbangan analitik (Mettler Toledo®), oven
(Memmert®), mesin penyerbuk (Retsch), ayakan, moisture balance (Halogen
Moisture Analyzer HG53), alat-alat gelas (Pyrex Iwaki Glass®), shaker (Innova
2100), rotary evaporator (Buchi R 201/215), corong Buchner, kertas saring,
aluminium foil, stopwatch, spuit injeksi, needle, jangka sorong digital (Tora®),
pletismometer (UGO Basile®). Bahan penelitian yang digunakan adalah mencit
jantan galur Swiss, Mangifera indica L. indramayu, Etanol 96%, Cataflam Fast®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D-50, karagenin tipe λ (Sigma Chemical Co), NaCl 0,9%, CMC-Na 1%, akuades,
wetting agent Trelux C-41.
Metode
Penelitian ini melihat efek antiinflamasi ekstrak etanol kulit Mangifera
indica L. indramayu pada mencit jantan yang terinduksi karagenin 1%. Subyek
penelitian ini adalah mencit jantan, umur 2-3 bulan dengan berat 20-30 g yang
diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Mencit tersebut dibagi ke dalam 5 kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 mencit. Bahan uji yang digunakan adalah kulit Mangifera
indica L. indramayu mentah dengan kriteria berwarna hijau, tidak memiliki aroma
manis dan masih keras.
Determinasi Tanaman Mangifera indica L. Indramayu
Determinasi tanaman dengan menggunakan ciri-ciri yang terdapat pada
tanaman Mangifera indica L. indramayu yang dilakukan di Fakultas Farmasi
Laboratorium Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Penyiapan Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Buah Mangifera indica L. indramayu yang telah dikumpulkan kemudian
disortasi basah dengan air mengalir hingga bersih. Buah dikupas dan diambil
bagian kulitnya. Kulit dipotong-potong terlebih dahulu menjadi lebih kecil dengan
ketebalan ± 2 mm, kemudian disebarkan pada tampah dan di oven pada suhu 40-
50°C selama 3 hari hingga kulit menjadi benar-benar kering. Suhu pengeringan
untuk simplisia tidak lebih dari 60°C (BPOM, 2014). Setelah itu diserbuk dengan
menggunakan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia yang telah didapatkan
kemudian diayak menggunakan ayakan nomor 40 mesh (Puspitasari and Proyogo,
2015)
Penetapan Kadar Air Pada Serbuk Kering Mangifera indica L. Indramayu
Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk yang
digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10%
(BPOM, 2014). Uji kadar air serbuk kering Mangifera indica L. dengan menguji 5
g serbuk ke dalam alat moisture balance (Permadi et al., 2015). Alat akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memanaskan sampel hingga 120°C dan akan berhenti dengan otomatis apabila
telah mencapai bobot tetap (Lampiran 8).
Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Ekstrak etanolik dibuat dengan maserasi, serbuk kering kulit Mangifera
indica L. indramayu sebanyak 40 g ditimbang kemudian dimaserasi dengan
pelarut etanol 300 mL dan diletakkan diatas mechanical shaker. Kemudian setelah
24 jam, dilakukan remaserasi dengan cara hasil maserasi disaring dengan
menggunakan corong buchner, kemudian ampas serbuk dipindahkan ke dalam
erlenmeyer berbeda dan direndam dengan pelarut baru sebanyak 100 mL, setelah
itu diletakkan kembali pada mechanical shaker selama 24 jam, sedangkan hasil
saringan disimpan. Setelah remaserasi selesai, hasil saringan disatukan dan
diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50°C. Hasil ekstrak
di pindahkan ke dalam cawan porselen, setelah itu dioven pada suhu 40-50°C
hingga bobot tetap dan didapatkan ekstrak kental.
Uji Flavonoid dan Tanin
Uji flavonoid dilakukan utuk membuktikan bahwa ekstrak kental kulit
Mangifera indica L. indramayu mengandung flavonoid. Uji ini dilakukan dengan
menambahkan serbuk 0,1 g Mg dan 5 tetes HCl pekat pada 2 mL larutan ekstrak.
Senyawa flavonoid akan menunjukkan warna jingga (Setyowati et al., 2014). Uji
tanin dilakukan dengan melarutkan 1 mL larutan ekstrak dengan FeCl3, adanya
tanin ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru tua atau hitam kehijauan
(Nirwana et al., 2015).
Uji Pendahuluan
Penetapan dosis kalium diklofenak. Dosis kalium diklofenak untuk
manusia adalah 50 mg untuk berat badan 50 kg, maka dosis untuk manusia
dengan berat badan 70 kg adalah 70 mg (Kartika, 2015). Konversi dari manusia
dengan berat 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,0026 (Harmita and Radji, 2008).
Dosis tersebut dikonversikan ke mencit dengan berat badan 20 g sehingga
didapatkan dosis 9,1 mg/kgBB. Digunakan juga dosis lain yaitu dosis untuk tikus
dengan berat badan 200 g adalah 32 mg/kgBB. Konversi dari tikus dengan berat
200 g ke mencit 20 g adalah 0,14 (Harmita and Radji, 2008). Dosis tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dikonversikan ke mencit dengan berat badan 20 g sehingga di dapatkan dosis
4,48 mg/kgBB.
Penentuan waktu pemberian karagenin 1% b/v. Penentuan selang waktu
pemberian karagenin digunakan dosis diklofenak dari hasil orientasi. Selang
waktu yang diujikan adalah 15 menit dan 30 menit. Kemudian, dihitung rata-rata
penurunan udema pada berbagai selang waktu tersebut, lalu dipilih berdasarkan
rentang waktu yang efektif yang mampu menurunkan udema secara bermakna.
Penentuan dosis ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu. Dalam
penelitian ini, ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu dibuat dalam 3
peringkat dosis, yaitu 25; 12,5; 6,25 g/kgBB. Hal ini didasarkan pada hasil
penetapan konsentrasi terpekat ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu yang
masih dapat diambil dan dikeluarkan dengan lancar oleh spuit injeksi peroral
(Susanti, 2010). Penetapan awal dimulai dengan konsentrasi 100%, kemudian
secara bertahap diturunkan hingga didapatkan konsentrasi optimal yaitu 75%
(0,75 g/mL).
Perlakuan Hewan Uji
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari The Medical and Health
Research Ethics Committee (MHREC) Faculty of Medicine Gadjah Mada
University (Lampiran 2). Pada uji pendahuluan digunakan 15 ekor mencit yang
dibagi sama rata secara acak menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif (CMC-Na
1%); kontrol positif kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB selang waktu 15 menit; 9,1
mg/kgBB selang waktu 15 menit; 4,48 mg/kgBB selang waktu 30 menit; 9,1
mg/kgBB selang waktu 30 menit.
Kemudian untuk pengujian efek antiinflamasi dari ekstrak kulit Mangifera
indica L. indramayu dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 5 ekor mencit, sehingga total mencit yang digunakan adalah 25 ekor mencit.
Kelompok I merupakan kontrol negatif (CMC-Na 1%), kelompok II merupakan
kontrol positif (Kalium Diklofenak) dan kelompok III-V merupakan kelompok
perlakuan dengan 3 peringkat dosis ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu
yaitu 6,25; 12,5; 25 g/kgBB. Kaki mencit sebelah kiri diinduksi menggunakan 0,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mL karagenin 1% secara subplantar, sedangkan kaki sebelah kanan disuntik
dengan spuit tanpa suspensi.
Pengujian Efek Antiinflamasi
Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode pengukuran
tebal udema telapak kaki belakang mencit dengan menggunakan jangka sorong
digital dan volume telapak kaki belakang mencit dengan menggunakan
pletismometer mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240,
270, 300, 330, dan 360 setelah terinduksi karagenin 1% dengan selang waktu
pemberian dari hasil orientasi. Nilai selisih udema dihitung menggunakan luas
area dibawah kurva Area Under Curve (AUC) dari tebal dan volume udema
telapak kaki mencit terinduksi karagenin pada masing-masing perlakuan di setiap
rentang waktu pengukuran dengan metode trapezoid. Rumus perhitungan:
AUC0-x = (
x t1-t0 ) + (
x t2-t0 ) + .... + (
x tn-tn-1 )
Keterangan :
AUC0-x = Area Under Curve dari udema telapak kaki mencit pada
menit ke-0 sampai menit ke-360
Cn – Cn-1 = Besarnya udema dari menit ke-0 sampai menit ke-360
tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit
ke-360
(Ikawati et al., 2007).
Adanya aktivitas antiinflamasi dapat dilihat dari persen (%) penghambatan
inflamasi. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Penghambatan inflamasi (%) =
x 100 %
Keterangan :
(AUC0-x)0 = AUC0-x rata-rata dari AUC udema telapak kaki mencit pada kelompok
kontrol negatif
(AUC0-x)n = AUC0-x masing-masing hewan uji yang diberi senyawa uji dengan
dosis sebesar n
(Ikawati et al., 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk
mendapatkan hasil dosis ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu yang dapat
menurunkan udema kaki mencit secara signifikan.
Analisis Statistik
Analisis hasil pengujian efek antiinflamasi dilakukan dengan menghitung
AUC total dari tebal (jangka sorong) dan volume (pletismometer) udema telapak
kaki mencit pada rentang waktu pengukuran untuk menghitung persen
penghambatan inflamasi. Hasil pengukuran dianalisis secara statistik dengan uji
Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data. Berdasarkan uji tersebut didapatkan
hasil bahwa semua kelompok memiliki distribusi normal (P>0,05) (Tabel III).
Selanjutnya dilakukan uji varian dan menghasilkan nilai probabilitas yang sama
(P>0,05). Dilanjutkan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 (P<0,05) yang menunjukkan bahwa
paling tidak terdapat perbedaan rerata AUC total yang bermakna pada dua
kelompok. Kemudian dilakukan analisis Post Hoc menggunakan uji LSD.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi Tanaman
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit Mangifera indica
L. indramayu yang akan dibuat menjadi ekstrak kental. Buah mangga didapatkan
dari UD Buah Segar, Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan, Jl. Imogiri Timur,
Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Setelah didapatkan bahan uji tersebut
dilakukan determinasi. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman yang
digunakan dalam penelitian ini adalah benar merupakan buah Mangifera indica L.
(Lampiran 1). Penentuan nama jenis atau kelompok organisme dilakukan dengan
berdasarkan ciri-ciri yang ada, setelah itu dicocokan dengan ciri-ciri tertulis di
dalam kunci determinasi. Namun pada penelitian ini, hasil determinasi tidak dapat
dilakukan hingga ke varietas, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengambilan
objek secara lengkap. Dimana untuk mengidentifikasi suatu organisme, maka
diperlukan objek yang lengkap, jika tumbuhan maka bagian yang diambil harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
selengkap mungkin, mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buah serta biji
(Susilowarno et al., 2008).
Penetapan Kadar Air Serbuk Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Pengujian kadar air pada serbuk dilakukan terlebih dahulu sebelum serbuk
diekstraksi. Kadar air pada serbuk diuji dengan menggunakan alat moisture
balance dengan replikasi sebanyak 3 kali agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
Pengujian kadar air menggunakan metode thermogravimetri, yaitu pengeringan
sampel dengan cara pemanasan hingga diperoleh bobot sampel yang konstan.
Tujuan pengujian kadar air adalah untuk memastikan bahwa serbuk simplisia
yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi persyaratan simplisia yang baik,
yaitu kurang dari 10% (BPOM, 2014), sehingga tidak menjadi tempat
bertumbuhnya jamur. Dari hasil pengujian kadar air, diperoleh kadar air sebesar
4,918% yang berarti bahwa serbuk simplisia kulit Mangifera indica L. indramayu
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan serbuk yang baik.
Ekstraksi Etanol Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Maserasi merupakan proses penyarian suatu kandungan senyawa dengan
menempatkan bahan ditempat dengan wadah bertutup bersama pelarut dan
dibiarkan dalam suhu kamar dan campuran kemudian dapat disaring atau di
dekantasi untuk mendapatkan ekstraknya (Handa, 2008). Perbandingan antara
jumlah serbuk kulit Mangifera indica L. indramayu dengan etanol 96% adalah
1:10, dimana maserasi dilakukan dengan jumlah pelarut 75 bagian dari total
pelarut dan remaserasi dengan dilakukan dengan jumlah pelarut 25 bagian dari
total pelarut sehingga didapatkan 100 bagian total pelarut yang digunakan
(Puspitasari and Proyogo, 2015). Sama halnya dengan FI IV, pembuatan maserasi
dikatakan dengan mencampurkan 75 bagian cairan penyari pada serbuk simplisia,
diaduk, serkai dan peras, kemudian pelarut ditambahkan kembali hingga diperoleh
100 bagian (Ditjen POM, 1995).
Serbuk kering kulit Mangifera indica L. indramayu ditimbang kemudian
dimaserasi dengan pelarut etanol dan diletakkan diatas mechanical shaker.
Pengadukan (shaker) bertujuan untuk meningkatkan proses ekstraksi sehingga
dapat berjalan lebih maksimal. Kemudian setelah 24 jam, dilakukan remaserasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan cara hasil maserasi disaring dengan menggunakan corong buchner,
kemudian ampas serbuk dipindahkan ke dalam erlenmeyer berbeda dan direndam
dengan pelarut baru, setelah itu diletakkan di mechanical shaker kembali selama
24 jam, sedangkan hasil saringan disimpan. Perendaman serbuk simplisia
bertujuan agar pelarut menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, sehingga zat aktif akan larut. Kemudian akan terjadi
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel yang
menyebabkan larutan di dalam sel terdesak keluar. Proses tersebut terjadi
berulang hingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan
di luar sel. Proses remaserasi adalah proses perendaman kembali serbuk kulit
Mangifera indica L. indramayu dengan pelarut yang baru, dimana tujuan dari
remaserasi adalah untuk menarik senyawa-senyawa yang masih tertinggal di
dalam sel selama proses maserasi. Setelah remaserasi selesai, hasil saringan
disatukan dan diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50°C.
Rotary evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan suatu
larutan dari pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak dengan kandungan kimia
tertentu sesuai yang diinginkan. Cairan yang ingin diuapkan ditempatkan dalam
suatu labu yang kemudian dipanaskan dengan bantuan penangas, dan diputar
untuk mempercepat penguapan pelarut. Uap cairan yang dihasilkan didinginkan
oleh suatu pendingin (kondensor) dan akan ditampung pada suatu tempat. Setelah
pelarutnya diuapkan, maka dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan atau
cairan. Penggunaan rotary evaporator meningkatkan presentase pelarut yang
terevaporasi dibandingkan dengan menggunakan waterbath (Mutairi and Jasser,
2012). Hasil ekstrak di pindahkan ke dalam cawan porselen, setelah itu dioven
pada suhu 40-50°C hingga bobot tetap dan didapatkan ekstrak kental. Hasil
ekstrak kental kulit Mangifera indica L. indramayu yang diperoleh dari proses
ekstraksi adalah 6,87 g dan rendemen sebesar 17,175%. Ekstrak kental ini yang
digunakan kemudian untuk penelitian pengujian antiinflamasi.
Uji Flavonoid dan Tanin
Uji flavonoid dan tanin dilakukan untuk membuktikan bahwa ekstrak
kental mengandung flavonoid dan tanin. Dari hasil uji flavonoid didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
ekstrak berubah warna menjadi sedikit berwarna jingga, kemudian pada uji tanin
ekstrak juga berubah warna menjadi berwarna biru tua setelah di tetesi dengan
FeCl3. Hal ini menunjukkan ekstrak positif mengandung flavonoid dan tanin
(Lampiran 9).
Uji Pendahuluan
Sebelum dilakukan pengujian efek antiinflamasi ekstrak etanol kulit
Mangifera indica L. indramayu, terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan.
Tujuan uji pendahuluan adalah untuk menentukan dosis kalium diklofenak
sebagai kontrol positif dan menentukan selang waktu pemberian karagenin yang
paling efektif. Hasil rata-rata AUC total yang diperoleh pada masing-masing
kelompok perlakuan pada tabel I berikut ini.
Tabel I. Uji Normalitas Rata-Rata AUC Pada Uji Pendahuluan Dosis Kalium
Diklofenak dan Selang Pemberian Karagenin 1%
Kelompok
Jangka Sorong Pletismometer
Rata-rata AUC total
(mm.menit) ( ±SE) Nilai p
Rata-rata AUC total
(mL.menit) ( ±SE) Nilai p
Kontrol negatif CMC-
Na 1% waktu pemberian
15 menit
458,14±18,89 0,385(N)
33,55±0,87 0,527(N)
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB waktu
pemberian 15 menit
237,85±9,74 0,182(N)
9,25±1,17 0,612(N)
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB waktu
pemberian 15 menit
242,82±3,58 0,936(N)
11,10±0,89 0,761
(N)
Diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB waktu
pemberian 30 menit
240,96±13,45 0,829(N)
11,78±0,90 0,183
(N)
Diklofenak dosis 9,1
mg/kgBB waktu
pemberian 30 menit
273,23±7,92 0,318(N)
9,50±0,21 0,182
(N)
Keterangan:
= Mean (rata-rata)
SE = Standard Error (SD/√ )
N = Distribusi data normal (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Rata-rata AUC total menggambarkan seberapa besar udema yang
dihasilkan oleh induksi karagenin pada kaki mencit. Semakin kecil nilai rata-rata
AUC total maka menunjukkan semakin besar aktivitas antiinflamasi yang
dihasilkan oleh senyawa uji. Berdasarkan hasil nilai rata-rata AUC total, kontrol
negatif CMC-Na 1% memiliki rata-rata AUC total yang paling besar, baik dengan
jangka sorong maupun pletismometer, yaitu 458,14±18,89 mm.menit (jangka
sorong) dan 33,55±0,87 mL.menit (pletismometer). Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian CMC-Na 1% tidak memberikan penurunan udema pada kaki mencit
yang terinduksi karagenin 1% jika dibandingkan dengan kelompok yang diberikan
kalium diklofenak, sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa CMC-
Na 1% tidak memberikan aktivitas antiinflamasi.
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC Total Pada Uji Pendahuluan Dosis Kalium
Diklofenak dan Selang Pemberian Karagenin 1%
Kelompok
Kontrol
negatif CMC-
Na 1%
Kalium
diklofenak
4,48 15 menit
Kalium
diklofenak
9,1 15 menit
Kalium
diklofenak
4,48 30 menit
Kalium
diklofenak
9,1 30menit
Kontrol
negatif CMC-
Na 1%
- BB BB BB BB
Kalium
diklofenak
4,48 15 menit
BB - BTB BTB BTB
Kalium
diklofenak
9,1 15 menit
BB BTB - BTB BTB
Kalium
diklofenak
4,48 30 menit
BB BTB BTB - BTB
Kalium
diklofenak
9,1 30menit
BB BTB BTB BTB -
*Tabel diatas menggambarkan hasil dari pengukuran jangka sorong dan
pletismometer (sama)
Keterangan:
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dosis diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin 1% yang paling
efektif ditentukan dengan melihat perbandingan hasil rata-rata AUC total antar
kelompok. Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok maka dilakukan analisis
Post Hoc dengan menggunakan uji LSD. Berdasarkan hasil Post Hoc uji LSD
masing-masing kelompok kalium diklofenak dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB dengan
selang waktu 15 dan 30 menit menunjukkan hasil yang berbeda bermakna dengan
kelompok kontrol negatif CMC-Na 1%. Hal ini membuktikan bahwa pemberian
kalium diklofenak dengan selang waktu 15 dan 30 menit, sama-sama sudah
mampu menurunkan udema pada telapak kaki mencit yang terinduksi karagenin
1%. Kemudian, kelompok kalium diklofenak dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB selang
waktu 15 dan 30 menit dibandingkan dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak
adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok tersebut. Karena tidak adanya
perbedaan yang signifikan diantara kelompok kontrol positif tersebut (p>0,05),
maka pada penelitian ini digunakan kalium diklofenak dengan dosis terendah
yaitu 4,48 mg/kgBB dan selang waktu 15 menit, dimana dengan pemberian
diklofenak dosis rendah dan selang waktu pemberian yang singkat sudah dapat
memberikan penurunan udema yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif
CMC-Na 1%.
Uji Aktivitas Antiinflamasi Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas
antiinflamasi ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu, persen penghambatan
inflamasi serta dosis yang efektif dari ekstrak kulit Mangifera indica L.
indramayu yang dapat menimbulkan aktivitas antiinflamasi. Hewan uji yang
digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur Swiss dengan bobot 20-
30 g dan umur 2-3 bulan. Bobot dan umur mencit diseragamkan dengan tujuan
agar variasi biologis antar hewan uji lebih kecil dan dapat memberikan respon
yang relatif seragam.
Dalam penelitian ini digunakan karagenin senyawa penginduksi udem, hal
ini dikarenakan karagenin dapat berperan dalam pembentukan udema dengan
menstimulasi pelepasan prostaglandin setelah suntikan ke hewan uji (Necas and
Bartosikova, 2013). Kontrol negatif aquadest dan CMC-Na menunjukkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
probabilitas (p) >0,05 yang artinya antar kelompok pemberian aquadest dan
CMC-Na berbeda tidak bermakna pada pengujian efek antiinflamasi. Sehingga
penggunaan aquadest dan CMC-Na sebagai kontrol negatif memiliki hasil yang
sama (Kusumawardani, 2015). Oleh karena itu, dalam uji antiinflamasi dalam
penelitian ini menggunakan kontrol negatif CMC-Na. Kontrol negatif ini
bertujuan untuk melihat apakah pelarut memiliki kemampuan aktivitas
antiinflamasi atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan kalium diklofenak
sebagai kontrol positif, dimana sediaan yang dipilih adalah serbuk, hal ini
dikarenakan serbuk akan lebih mudah larut serta memiliki absorpsi yang lebih
cepat dan akan mencapai sirkulasi sistemik serta konsentrasi plasma puncak
dalam waktu 10-15 menit setelah pemberian (Altman et al., 2015). Kontrol positif
ini bertujuan untuk membandingkan seberapa besar aktivitas antiinflamasi pada
ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu terhadap kalium diklofenak yang
telah terbukti memiliki efek antiinflamasi.
Aktivitas antiinflamasi dilihat dari penurunan tebal (jangka sorong) dan
volume (pletismometer) udem kaki mencit tiap satuan waktu (menit ke-0, 15, 30,
45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360) setelah induksi
karagenin 1% yang digambarkan dari penurunan AUC total serta dilihat dari nilai
persen penghambatan inflamasi dari masing-masing kelompok perlakuan terhadap
kontrol negatif. Semakin besar nilai AUC maka semakin kecil penurunan selisih
udema kaki mencit. Hasil perhitungan AUC dari masing-masing kelompok
kemudian digunakan untuk penentuan persen penghambatan inflamasi (PI) untuk
masing-masing kelompok. Persen PI dihitung dengan membandingkan selisih
rata-rata AUC total kelompok perlakuan dan kontrol positif dengan kelompok
kontrol negatif. Persen PI ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan senyawa uji dalam menurunkan udema kaki mencit akibat injeksi
karagenin 1% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hasil rata-rata
edema tiap waktu pengukuran dapat dilihat pada gambar 1 (jangka sorong) dan
gambar 2 (pletismometer).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 1. Kurva tebal udema (mm) terhadap waktu (menit) pada masing-masing
kelompok uji antiinflamasi (jangka sorong)
Gambar 2. Kurva volume udema (mL) terhadap waktu (menit) pada masing-
masing kelompok uji antiinflamasi (pletismometer)
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
0 15 30 45 60 90 120150180210240270300330360
Rat
a-ra
ta t
ebal
ud
ema
(mm
)
Waktu (menit)
Kontrol Negatif
Kontrol Positif
Dosis 6,25 g/kgBB
Dosis 12,5 g/kgBB
Dosis 25 g/kgBB
0,00
0,02
0,04
0,06
0,08
0,10
0,12
0,14
0,16
0 15 30 45 60 90 120150180210240270300330360
Rat
a-ra
ta v
olu
me
ud
ema
(mL)
Waktu (menit)
Kontrol Negatif
Kontrol Positif
Dosis 6,25 g/kgBB
Dosis 12,5 g/kgBB
Dosis 25 g/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel III. Uji Normalitas Rata-rata AUC pada Kelompok Uji Antiinflamasi
Kelompok
Jangka Sorong Pletismometer
Rata-rata AUC total
(mm.menit) ( ±SE) Nilai p
Rata-rata AUC total
(mL.menit) ( ±SE) Nilai p
Kontrol negatif
488,32±21,17 0,480(N)
34,73±0,97 0,856(N)
Kontrol positif
232,51±9,16 0,252(N)
13,70±0,93 0,724
(N)
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
343,38±10,76 0,611(N)
23,60±0,84 0,719
(N)
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
408,21±17,05 0,951(N)
28,08±0,50 0,937
(N)
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
472,88±7,92 0,990(N)
33,98±0,39 0,376
(N)
Keterangan:
= Mean (rata-rata)
SE = Standard Error (SD/√ )
N = Distribusi data normal (p>0,05)
Tabel IV. Hasil Uji LSD AUC Total pada Kelompok Uji Antiinflamasi
Kelompok Kontrol
negatif
Kontrol
positif
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
Kontrol
negatif
- BB BB BB BTB
Kontrol
positif
BB - BB BB BB
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
BB BB - BB BB
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
BB BB BB -
BB
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
BTB BB BB BB -
*Tabel diatas menggambarkan hasil dari pengukuran jangka sorong dan
pletismometer (sama)
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel V. Rata-rata Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji
Antiinflamasi
Kelompok
Jangka Sorong Pletismometer
Rata-rata PI
( ±SE) Nilai p
Rata-rata PI
( ±SE) Nilai p
Kontrol negatif
0,00±4,34 0,480(N)
0,00±2,82 0,860
(N)
Kontrol positif
52,39±1,88 0,253
(N)
60,54±2,67 0,725
(N)
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
29,68±2,20 0,609
(N)
32,02±2,43 0,719
(N)
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
16,40±3,49 0,951
(N)
19,10±1,44 0,938
(N)
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
3,36±1,62 0,990
(N)
2,11±1,11 0,374
(N)
Keterangan:
= Mean (rata-rata)
SE = Standard Error (SD/√ )
N = Distribusi data normal (p>0,05)
Tabel VI. Hasil Uji LSD Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji
Antiinflamasi
Kelompok Kontrol
negatif
Kontrol
positif
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
Kontrol
negatif
- BB BB BB BTB
Kontrol
positif
BB - BB BB BB
Ekstrak dosis
6,25 g/kgBB
BB BB - BB BB
Ekstrak dosis
12,5 g/kgBB
BB BB BB -
BB
Ekstrak dosis
25 g/kgBB
BTB BB BB BB -
*Tabel diatas menggambarkan hasil dari pengukuran jangka sorong dan
pletismometer (sama)
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan yang bermakna dari antara dua
kelompok yang dibandingkan (Dahlan, 2014). Gambar 1 dan 2 menunjukkan
bahwa tebal udema pada kelompok kontrol negatif mengalami peningkatan pada
menit ke-150, sedangkan volume udema pada kelompok kontrol negatif pada
menit ke-120. Pada kelompok kontrol positif terlihat terjadi penurunan udema
yang signifikan dan terjadi sedikit peningkatan udema pada menit ke-150
kemudian turun kembali hingga menit ke-360 dengan pengukuran jangka sorong
dan pada pletismometer juga menunjukkan hasil peningkatan pada menit ke-300
yang sangat tipis kemudian turun kembali hingga menit ke-360. Hasil yang
didapatkan antara pengukuran jangka sorong dengan pletismometer menunjukkan
hasil yang berbeda, hal ini kemungkinan dikarenakan pada saat pengukuran tebal
udema menggunakan jangka sorong terlalu menekan kaki mencit dan pengukuran
volume udema menggunakan pletismometer terganggu akibat pergerakan kaki
mencit saat proses pengukuran. Selain itu pengukuran menggunakan
pletismometer juga dapat terganggu kemungkinan akibat waktu pengukuran yang
tidak tepat dikarenakan pengukuran yang dilakukan adalah dengan menggunakan
jangka sorong terlebih dahulu sehingga waktu pengukuran pada pletismometer
tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Pada kurva menggambarkan hasil udema yang tinggi pada menit ke-0,
kemudian akan turun dan setelah itu baru mengalami kenaikan kembali. Hal ini
terjadi karena hasil pengukuran masih merupakan jumlah cairan karagenin yang di
injeksikan pada telapak kaki mencit dan bukan dikarenakan udema akibat
karagenin. Pengaruh karagenin terbentuk saat kenaikan udema mulai terjadi akibat
proses pembentukan udem terbentuk. Ada tiga fase pembentukan udem yang
diinduksi oleh karagenin. Fase pertama adalah pelepasan histamin dan serotonin
yang berlangsung hingga 90 menit. Fase kedua adalah pelepasan bradikinin yang
terjadi pada 1,5 hingga 2,5 jam setelah induksi. Pada fase ketiga, terjadi pelepasan
prostaglandin pada 3 jam setelah induksi (Sukmawati et al., 2015). Dari hasil
penurunan tebal maupun volume telapak kaki mencit yang diperoleh selama 6
jam, dapat terlihat bahwa ada efek antiinflamasi yang dihasilkan pada ekstrak
kulit buah mangga indramayu, hal ini disebabkan karena adanya penghambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
enzim inflamasi oleh flavonoid dan tanin. Ekstrak kulit Mangifera indica L.
indramayu terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi, namun kemampuannya untuk
menghambat inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif kalium
diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB. Namun untuk dosis 25g/kgBB memiliki hasil
penurunan udema yang tidak signifikan. Hal ini diperkuat dengan melihat hasil
perhitungan statistik pada tabel III dan IV yang menunjukkan perbedaan AUC
serta hasil kebermaknaan antar kelompok perlakuan.
Dari hasil nilai-rata-rata AUC total pada tabel III dan rata-rata persen PI
pada tabel V didapatkan kontrol negatif CMC-Na memiliki rata-rata AUC
488,32±21,17 dan persen PI 0,00±4,34 sedangkan kontrol positif memiliki nilai
rata-rata AUC 232,51±9,16 dan persen PI 52,39±1,88 dengan pengukuran jangka
sorong. Sedangkan hasil dengan pengukuran pletismometer, kontrol negatif rata-
rata AUC 34,73±0,97 dan persen PI 0,00±2,82 sedangkan kontrol positif memiliki
nilai rata-rata AUC 13,70±0,92 dan persen PI 60,54±2,67. Berdasarkan uji LSD
kelompok kontrol negatif memiliki rata-rata AUC total berbeda bermakna
(p<0,05) terhadap kelompok kontrol positif yang diberikan kalium diklofenak
4,48 mg/kgBB baik pengukuran dengan jangka sorong maupun pletismometer.
Hal ini menunjukkan bahwa CMC-Na sebagai pelarut tidak memiliki aktivitas
antiinflamasi.
Kemampuan ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu dalam
memberikan aktivitas antiinflamasi dapat dilihat dari adanya penurunan edema
telapak kaki mencit yang ditunjukkan dengan adanya penurunan rata-rata nilai
AUC total. Kelompok perlakuan ekstrak dosis 6,25; 12,5; dan 25 g/kgBB
dibandingkan dengan kelompok negatif maka menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna untuk dosis 6,25 g/kgBB dan 12,5 g/kgBB dan hasil berbeda tidak
bermakna pada dosis 25 g/kgBB dengan hasil rata-rata AUC 472,88±7,92 dan
persen PI 3,36±1,62 (jangka sorong), kemudian rata-rata AUC 33,98±0,39 dan
persen PI 2,11±1,11 (pletismometer). Hal ini membuktikan bahwa pemberian
ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu dosis 6,25 g/kgBB dan 12,5 g/kgBB
memberikan aktivitas antiinflamasi baik dengan pengukuran jangka sorong
maupun pletismometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Jika dibandingkan dengan kontrol positif kalium diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB, kelompok perlakuan ekstrak dosis 6,25; 12,5; dan 25 g/kgBB memiliki
nilai rata-rata AUC yang berbeda bermakna, baik dengan pengukuran jangka
sorong maupun pletismometer. Hal ini membuktikan bahwa kelompok perlakuan
ekstrak dosis 6,25; 12,5; dan 25 g/kgBB memiliki aktivitas antiinflamasi yang
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diberikan kalium diklofenak.
Terlihat dari nilai persen PI kelompok ketiga dosis ekstrak yang lebih rendah dari
hasil persen PI kelompok kontrol positif. Berdasarkan nilai rata-rata AUC dan
persen PI yang diperoleh, kontrol positif memiliki nilai rata-rata AUC terkecil dan
persen PI terbesar dibandingkan dengan kelompok ketiga dosis ekstrak maupun
kontrol negatif.
Apabila kelompok ketiga dosis ekstrak dibandingkan, maka dari antar
ketiga dosis 6,25; 12,5; dan 25 g/kgBB memiliki hasil yang berbeda bermakna.
Hal ini menunjukkan bahwa antar kelompok dari ketiga dosis tersebut memiliki
hasil yang berbeda. Apabila dilihat dari hasil persen PI maka dosis 6,25 g/kgBB
memiliki hasil persen PI paling besar yaitu 29,68±2,20 (jangka sorong) dan
32,02±2,43 (pletismometer) dibandingkan dengan dosis 12,5 g/kgBB yang
memiliki hasil persen PI 16,40±3,49 (jangka sorong) dan 19,10±1,44
(pletismometer) maupun dosis 25g/kgBB dengan hasil persen PI 3,36±1,62
(jangka sorong) dan 2,11±1,11 (pletismometer). Berdasarkan hasil tersebut seiring
meningkatnya dosis justru aktivitas antiinflamasinya semakin menurun. Hal ini
mungkin disebabkan oleh perubahan senyawa yang ada pada ekstrak kulit buah
mangga dari yang bersifat antioksidan menjadi bersifat prooksidan (Rahal et al.,
2014).
Adanya kemampuan ekstrak etanol kulit Mangifera indica L. indramayu
dalam menurunkan efek inflamasi dapat dikaitkan dengan adanya senyawa yang
terkandung didalamnya. Senyawa yang berperan sebagai antiinflamasi adalah
flavonoid dan tanin yang mampu menangkap radikal bebas yang dapat
menyebabkan timbulnya respon inflamasi. Flavonoid memberikan kontribusi pada
aktivitas antioksidannya secara in vitro dengan cara flavonoid mengikat (kelasi)
ion-ion metal seperti Fe dan Cu. Ion-ion metal seperti Fe dan Cu ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengkatalisis reaksi yang akhirnya memproduksi radikal bebas (Sayuti and
Yenrina, 2015). Sedangkan tanin dapat mentransfer sebuah elektron ke senyawa
radikal bebas, dengan mekanisme tersebut tanin memiliki efek yaitu menghambat
peroksidasi lipid dan menekan kerusakan jaringan oleh radikal bebas
(Sandhiutami et al., 2014). Senyawa yang mampu menangkap radikal bebas
didalam tubuh disebut antioksidan. Kulit buah mangga memiliki aktivitas
antioksidan sehingga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu antioksidan alami
(Kuganesan et al., 2017).
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak etanol kulit Mangifera indica L.
indramayu memiliki aktivitas antiinflamasi dengan hasil persen PI berturut-turut
dari dosis terkecil ke terbesar 29,68; 16,40; dan 3,36% (jangka sorong) serta
32,02; 19,10; 2,11% (pletismometer). Ekstrak etanol kulit Mangifera indica L.
indramayu dosis 6,25 g/kgBB memiliki nilai persen penghambatan inflamasi yang
paling besar, diikuti dengan dosis 12,5 g/kgBB dan paling rendah pada dosis 25
g/kgBB. Oleh karena itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
dosis efektif ekstrak etanol kulit buah mangga indramayu yang diperoleh pada
dosis lebih rendah dari dosis 6,25 g/kgBB.
Kesimpulan
Ekstrak etanol kulit Mangifera indica L. indramayu memiliki efek antiinflamasi
pada mencit jantan yang terinduksi karagenin. Persen penghambatan inflamasi
oleh ekstrak kulit mangga indramayu pada dosis 6,25; 12,5; dan 25 g/kgBB
berturut-turut adalah 29,68; 16,40; dan 3,36% (jangka sorong) serta 32,02; 19,10;
2,11% (pletismometer). Dosis efektif ekstrak kulit mangga indramayu sebagai
antiinflamasi adalah 6,25 g/kgBB.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif
ekstrak etanol kulit buah mangga indramayu yang diperoleh pada dosis lebih
rendah dari dosis 6,25 g/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
DAFTAR PUSTAKA
Ajila, C.M., and Rao, U.J.S.P., 2008. Protection Against Hydrogen Peroxide
Induced Oxidative Damage in Rat Erythrocytes by Mangifera indica L. Peel
Extract. Food and Chemical Toxicology., 46 (1), 305, 308.
Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., and Young, C., 2015. Advances
in NSAID Development : Evolution of Diclofenac Products Using
Pharmaceutical Technology. Cross Mark., 868.
Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.
Dirjen POM., 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.
BPOM, 2014. Persyaratan Mutu Obat Tradisional.
Gomes, A., Fernandes, E., Lima, J.L.F.C., Mira, L., and Corvo, M.L., 2008.
Molecular Mechanisms of Anti-Inflammatory Activity Mediated by
Flavonoids. Current Medical Chemistry., 15 (1), 1586.
González-Gallego, J., García-Mediavilla, M.V., Sánchez-Campos, S., and Tuñón,
M.J., 2010. Fruit Polyphenols, Immunity and Inflammation. British Journal
of Nutrition., 104 (S3), 15.
Handa, S.S., 2008. An Overview Extraction Technologies for Medical and
Aromatic Plants.
Harmita and Radji, M., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati.
Hidayat, N.T., and Perbawani, B., 2016. Best Method for the Extraction of Egg
Carotenoid Pigments Golden Egg Snails (Pomacea canaliculata Lamarck).
American Institute of Science., 2 (4), 71.
Ikawati, Z., Supardjan, A.M., and Asmara, L.S., 2007. Pengaruh Senyawa
Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilakasis
Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan
Penelitian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kartika, A.V., 2015. Uji Antiinflamasi Dekokta Daun Macaranga tanarius L.
Pada Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin, Skripsi. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Kim, H., Yong, J., Kim, H., Lee, D., Cho, M., Choi, H., Suk, Y., Mosaddik, A.,
and Kim, S., 2010. Antioxidant and Antiproliferative Activities of Mango
(Mangifera indica L.) Flesh and Peel. Food Chemistry., 121 (2), 433.
Kuganesan, A., Thiripuranathar, G., Navaratne, A., and Paranagama, P., 2017.
Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities of Peels, Pulps and Seed
Kernels of Three Common Mango (Magifera indica L.) Varieties in Sri
Lanka. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research., 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(1), 77.
Kusumawardani, N., 2015. Uji Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak
Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. Pada Mencit Galur Swiss
Terinduksi Karagenin, Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Moore, N., Pollack, C., and Butkerait, P., 2015. Adverse Drug Reactions and
Drug-Drug Interactions with Over-The-Counter NSAIDs. Dove Press., 1062.
Morley, D.C., 2016. The Mechanics of The Knee.
Mutairi, S.K., and Jasser, M.S., 2012. Effect of Using Rotary Evaporator on Date
Dibs Quality. Journal of American Science., 8 (11), 588.
Necas, J., and Bartosikova, L., 2013. Carrageenan : a Review. Veterinarni
Medicina., 58 (4), 194–195.
Nirwana, A.P., Astirin, O.P., and Widiyani, T., 2015. Skrining Fitokimia Ekstrak
Etanol Daun Benalu Kersen (Dendrophtoe pentandra L. Miq.). El-vivo., 3
(2), 11.
Parvez, G.M.M., 2016. Pharmacological Activities of Mango (Mangifera indica):
A Review. Pharmacognosy and Phytochemistry., 5 (3), 1.
Permadi, A., Sutanto, and Wardatun, S., 2015. Perbandingan Metode Ekstraksi
Bertingkat dan Tidak Bertingkat Terhadap Flavonoid Total Herba Ciplukan
(Physalis angulata L.) Secara Kolorimetri, Skripsi. Universitas Pakuan.
Puspitasari, A.D., and Proyogo, L.S., 2015. Perbandingan Metode Ekstraksi
Maserasi dan Sokletasi Terhadap Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun
Kersen (Muntingia calabura). Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta., 2.
Rahal et al., 2014. Oxidative Stress, Prooxidants, and Antioxidants: The Interplay.
Biomed Research International., 11.
Sandhiutami, N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani, T., and Sari, L.Y., 2014. Uji
Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor
Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L.) Blume) Secara In
Vitro, Universitas Pancasila, 4.
Sayuti, K., and Yenrina, R., 2015. Antioksidan, Alami dan Sintetik.
Serafini, M., Peluso, I., and Raguzzini, A., 2010. Flavonoids as Anti-
Inflammatory Agents. Proceedings of the Nutrition Society., 69 (3), 274.
Setyowati, W.A.E., Ariani, S.R.D., Ashadi, Rahmawati, C.P., and Mulyani, B.,
2014. Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak
Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.) Varietas Petruk. Kimia
Organik Bahan Alam., 273–274.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Shah, K., Patel, M., Patel, R., and Parmar, P., 2010. Mangifera indica (Mango).
Pharmacognosy Reviews., 4 (7), 43, 46.
Sukmawati, Yulief, Ririen, H., 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol
Daun Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.) Terhadap Tikus Putih (Rattus
Norvegicus L.) Yang Diinduksi Karagenan, GALENIKA Journal of
Pharmacy., 1 (2), 130-131.
Susanti, D., 2010. Uji Efek Antiinflamasi dan Analgesik Jus Buah Belimbing
(Averrhoa carambola L.) Pada Mencit Putih Betina Galur Swiss, Skripsi.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Susilowarno, R.G., Hartono, R.S., Mulyadi, Mutiarsih, E., Murtiningsih, and
Umiyati, 2008. Biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 1. Surat Determinasi Buah Mangga (Mangifera indica L.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 2. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 3. Surat Kalibrasi Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 4. Surat Legalitas Penggunaan Aplikasi SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 5. Perhitungan Dosis
a. CMC-Na 1%
Sebagai kontrol negatif CMC-Na 1% diberikan secara per oral, dan volume
pemberian maksimal pada mencit adalah 1 mL (Harmita and Radji, 2008).
Apabila berat mencit maksimal adalah 30 g maka:
D x BB = C x V
D =
D =
D = 333,3 mg/kgBB, dan V = (33,3 x BB kg) mL
b. Karagenin 1%
Dosis karagenin 1% =
= 0,005 g/kgBB = 50 mg/kgBB
c. Dosis Kalium Diklofenak
Penetapan dosis kalium diklofenak. Dosis kalium diklofenak untuk manusia
adalah 50 mg untuk berat badan 50 kg, maka dosis untuk manusia dengan
berat badan 70 kg adalah 70 mg (Kartika, 2015). Konversi dari manusia
dengan berat 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,0026 (Harmita and Radji, 2008).
Dosis = 70 mg x 0,0026
= 0,182 mg/ 20gBB mencit
= 9,1 mg/kg BB mencit
Digunakan juga dosis lain yaitu dosis untuk tikus dengan berat badan 200 g
adalah 32 mg/kgBB. Konversi dari tikus dengan berat 200 g ke mencit 20 g
adalah 0,14 (Harmita and Radji, 2008).
Dosis = 32 mg/kgBB x 0,14
= 4,48 mg/kgBB mencit
d. Dosis Ekstrak Etanol Kulit Mangifera indica L. Indramayu
Perhitungan dosis ekstrak kulit Mangifera indica L. indramayu sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D x BB = C x V
Keterangan:
D = dosis (mg/kg)
BB = berat badan (g)
C = konsentrasi (g/mL)
V = volume (mL)
D =
D =
D = 25 mg/g BB
D = 25 g/kg BB Dosis III
Peringkat dosis dalam penelitian:
Dosis III : 25 g/kg BB
Dosis II : 12,5 g/kg BB
Dosis I : 6,25 g/kg BB
e. Perhitungan Rendemen Ekstrak Etanol Kulit Mangifera indica L. Indramayu
% Rendemen =
=
= 17,175 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 6. Buah Beserta Ekstrak Etanol Mangga Indramayu
(a)
(b)
Gambar 3. a. Kulit buah mangga, b. ekstrak etanol kulit buah mangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 7. Cara Pembuatan dan Pengukuran Udema Pada Kaki Mencit
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4. a. Pemberian secara oral, b. injeksi dengan spuit kosong, c. injeksi
karagenin, d. pengukuran udema dengan jangka sorong, e. pengukuran udema
dengan pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 8. Penetapan Kadar Air
(a) (b)
(c)
Gambar 5. a. Penetapan kadar air 1, b. penetapan kadar air 2,
c. penetapan kadar air 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 9. Uji Flavonoid dan Tanin
(a)
(b)
Gambar 6. a. Uji flavonoid, b. uji tanin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 10. Hasil Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang
Waktu Pemberian Kalium Diklofenak
Jangka Sorong
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC
Kontrol negatif ,309 3 . ,900 3 ,385
Kalium diklofenak
4,48 15 menit ,351 3 . ,827 3 ,182
Kalium diklofenak
9,1 15 menit ,182 3 . ,999 3 ,936
Kalium diklofenak
4,48 30 menit ,208 3 . ,992 3 ,829
Kalium diklofenak
9,1 30 menit ,323 3 . ,878 3 ,318
a. Lilliefors Significance Correction
Pletismometer
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC
Kontrol negatif ,278 3 . ,940 3 ,527
Kalium diklofenak
4,48 15 menit ,259 3 . ,959 3 ,612
Kalium diklofenak
9,1 15 menit ,224 3 . ,984 3 ,761
Kalium diklofenak
4,48 30 menit ,351 3 . ,828 3 ,183
Kalium diklofenak
9,1 30 menit ,351 3 . ,827 3 ,182
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 11. Rata-Rata AUC Total Udema dan Standard Error (SE) Pada Uji
Pendahuluan
Descriptives
Kelompok Jangka Sorong Pletismometer
Statistic Std. Error Statistic Std. Error
AUC
Kontrol
negatif
Mean 458,1400 18,88687 33,5533 ,86951
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 376,8763 29,8121
Upper Bound 539,4037 37,2945
5% Trimmed Mean . .
Median 470,1000 33,9800
Variance 1070,142 2,268
Std. Deviation 32,71303 1,50603
Minimum 421,13 31,88
Maximum 483,19 34,80
Range 62,06 2,92
Interquartile Range . .
Skewness -1,425 1,225 -1,173 1,225
Kurtosis . . . .
Kalium
diklofenak
4,48 15
menit
Mean 237,8500 9,73918 9,2533 1,17305
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 195,9457 4,2061
Upper Bound 279,7543 14,3006
5% Trimmed Mean . .
Median 245,9400 8,7800
Variance 284,555 4,128
Std. Deviation 16,86876 2,03178
Minimum 218,46 7,50
Maximum 249,15 11,48
Range 30,69 3,98
Interquartile Range . .
Skewness -1,662 1,225 ,991 1,225
Kurtosis . . . .
Kalium
diklofenak
9,1 15 menit
Mean 242,8200 3,57581 11,1033 ,89324
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 227,4345 7,2600
Upper Bound 258,2055 14,9466
5% Trimmed Mean . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Median 243,0600 10,8800
Variance 38,359 2,394
Std. Deviation 6,19349 1,54714
Minimum 236,51 9,68
Maximum 248,89 12,75
Range 12,38 3,07
Interquartile Range . .
Skewness -,174 1,225 ,636 1,225
Kurtosis . . . .
Kalium
diklofenak
4,48 30
menit
Mean 240,9633 13,45120 11,7800 ,90416
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 183,0875 7,8897
Upper Bound 298,8392 15,6703
5% Trimmed Mean . .
Median 238,5600 12,5300
Variance 542,804 2,452
Std. Deviation 23,29816 1,56605
Minimum 218,96 9,98
Maximum 265,37 12,83
Range 46,41 2,85
Interquartile Range . .
Skewness ,459 1,225 -1,661 1,225
Kurtosis . . . .
Kalium
diklofenak
9,1 30 menit
Mean 273,2300 7,92461 9,5033 ,21263
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 239,1332 8,5885
Upper Bound 307,3268 10,4182
5% Trimmed Mean . .
Median 267,6900 9,6800
Variance 188,398 ,136
Std. Deviation 13,72583 ,36828
Minimum 263,14 9,08
Maximum 288,86 9,75
Range 25,72 ,67
Interquartile Range . .
Skewness 1,520 1,225 -1,662 1,225
Kurtosis . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 12. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
AUC Total Pada Uji Pendahuluan
Jangka Sorong
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,292 4 10 ,131
Pletismometer
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,427 4 10 ,295
Jangka Sorong
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 107701,974 4 26925,494 63,376 ,000
Within Groups 4248,518 10 424,852 Total 111950,492 14
Pletismometer
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1299,026 4 324,756 142,712 ,000
Within Groups 22,756 10 2,276 Total 1321,782 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 13. Hasil Analisis Uji Statistika Nilai AUC Total Pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Indramayu
Jangka Sorong
Pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 14. Rata-Rata AUC Total Udema dan Standard Error (SE) Pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga Indramayu
Descriptives
Kelompok Jangka Sorong Pletismometer
Statistic Std. Error Statistic Std. Error
AUC
Kontrol
Negatif
Mean 488,3200 21,17276 34,7280 ,96823
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 429,5350 32,0398
Upper Bound 547,1050 37,4162
5% Trimmed Mean 489,4867 34,7111
Median 483,1900 34,8000
Variance 2241,430 4,687
Std. Deviation 47,34374 2,16502
Minimum 421,13 31,88
Maximum 534,51 37,88
Range 113,38 6,00
Interquartile Range 87,91 3,56
Skewness -,487 ,913 ,322 ,913
Kurtosis -,812 2,000 1,378 2,000
Kontrol
Positif
Mean 232,5080 9,15993 13,6980 ,92803
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 207,0760 11,1214
Upper Bound 257,9400 16,2746
5% Trimmed Mean 232,4694 13,7322
Median 239,4800 13,7300
Variance 419,521 4,306
Std. Deviation 20,48222 2,07513
Minimum 210,43 10,88
Maximum 255,28 15,90
Range 44,85 5,02
Interquartile Range 39,66 3,97
Skewness -,270 ,913 -,369 ,913
Kurtosis -2,757 2,000 -1,404 2,000
Dosis 6,25
g/kgBB
Mean 343,3820 10,76460 23,5960 ,84135
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 313,4947 21,2600
Upper Bound 373,2693 25,9320
5% Trimmed Mean 343,4306 23,6344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Median 341,4000 23,5500
Variance 579,383 3,539
Std. Deviation 24,07038 1,88131
Minimum 315,00 20,70
Maximum 370,89 25,80
Range 55,89 5,10
Interquartile Range 47,27 3,12
Skewness ,034 ,913 -,799 ,913
Kurtosis -2,378 2,000 1,449 2,000
Dosis 12,5
g/kgBB
Mean 408,2120 17,04776 28,0820 ,50133
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 360,8798 26,6901
Upper Bound 455,5442 29,4739
5% Trimmed Mean 408,3944 28,0939
Median 408,1500 28,0500
Variance 1453,131 1,257
Std. Deviation 38,11995 1,12101
Minimum 354,08 26,55
Maximum 459,06 29,40
Range 104,98 2,85
Interquartile Range 64,56 2,10
Skewness -,193 ,913 -,286 ,913
Kurtosis 1,068 2,000 -,857 2,000
Dosis 25
g/kgBB
Mean 471,8820 7,92119 33,9780 ,38550
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 449,8892 32,9077
Upper Bound 493,8748 35,0483
5% Trimmed Mean 472,0150 34,0111
Median 474,2400 34,2000
Variance 313,726 ,743
Std. Deviation 17,71232 ,86202
Minimum 447,23 32,63
Maximum 494,14 34,73
Range 46,91 2,10
Interquartile Range 32,00 1,53
Skewness -,295 ,913 -1,129 ,913
Kurtosis -,056 2,000 ,684 2,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 15. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
AUC Total Pada Uji Antiinflamasi Kulit Buah Mangga Indramayu
Jangka Sorong
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,360 4 20 ,283
Pletismometer
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,729 4 20 ,583
Jangka Sorong
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 218368,202 4 54592,050 54,514 ,000
Within Groups 20028,765 20 1001,438
Total 238396,966 24
Pletismometer
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1489,735 4 372,434 128,138 ,000
Within Groups 58,130 20 2,907
Total 1547,866 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 16. Hasil Uji Statistik Nilai Persen Penghambatan Inflamasi Pada
Kelompok Uji Inflamasi
Jangka Sorong
Pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 17. Rata-rata Penghambatan Inflamasi dan Standartd Error (SE) Pada
Kelompok Uji Inflamasi
Descriptives
Kelompok Jangka Sorong Pletismometer
Statistic Std. Error Statistic Std. Error
AUC
Kontrol
negatif
Mean ,0000 4,33610 ,0000 2,82416
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound -12,0389 -7,8411
Upper Bound 12,0389 7,8411
5% Trimmed Mean -,2389 ,0411
Median 1,0500 -,2500
Variance 94,009 39,880
Std. Deviation 9,69581 6,31502
Minimum -9,46 -9,13
Maximum 13,76 8,39
Range 23,22 17,52
Interquartile Range 18,01 10,38
Skewness ,487 ,913 -,269 ,913
Kurtosis -,812 2,000 1,373 2,000
Kontrol
positif
Mean 52,3860 1,87647 60,5380 2,67448
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 47,1761 53,1124
Upper Bound 57,5959 67,9636
5% Trimmed Mean 52,3939 60,4394
Median 50,9600 60,4500
Variance 17,606 35,764
Std. Deviation 4,19591 5,98032
Minimum 47,72 54,19
Maximum 56,91 68,66
Range 9,19 14,47
Interquartile Range 8,13 11,44
Skewness ,269 ,913 ,369 ,913
Kurtosis -2,756 2,000 -1,401 2,000
Dosis 6,25
g/kgBB
Mean 29,6820 2,20400 32,0240 2,42513
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 23,5627 25,2907
Upper Bound 35,8013 38,7573
5% Trimmed Mean 29,6722 31,9133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Median 30,0900 32,1600
Variance 24,288 29,406
Std. Deviation 4,92830 5,42276
Minimum 24,05 25,67
Maximum 35,49 40,37
Range 11,44 14,70
Interquartile Range 9,68 8,98
Skewness -,035 ,913 ,798 ,913
Kurtosis -2,381 2,000 1,446 2,000
Dosis 12,5
g/kgBB
Mean 16,4040 3,49134 19,0980 1,44420
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 6,7105 15,0883
Upper Bound 26,0975 23,1077
5% Trimmed Mean 16,3667 19,0639
Median 16,4200 19,1900
Variance 60,947 10,429
Std. Deviation 7,80688 3,22933
Minimum 5,99 15,30
Maximum 27,49 23,51
Range 21,50 8,21
Interquartile Range 13,22 6,05
Skewness ,193 ,913 ,285 ,913
Kurtosis 1,069 2,000 -,859 2,000
Dosis 25
g/kgBB
Mean 3,3640 1,62112 2,1140 1,11067
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound -1,1369 -,9697
Upper Bound 7,8649 5,1977
5% Trimmed Mean 3,3367 2,0183
Median 2,8800 1,4700
Variance 13,140 6,168
Std. Deviation 3,62492 2,48353
Minimum -1,19 -,05
Maximum 8,41 6,00
Range 9,60 6,05
Interquartile Range 6,55 4,42
Skewness ,296 ,913 1,134 ,913
Kurtosis -,056 2,000 ,696 2,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 18. Hasil Analisis Dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai
Persen Penghambatan Inflamasi Pada Uji Antiinflamasi Kulit Buah Mangga
Indramayu
Jangka Sorong
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,360 4 20 ,283
Pletismometer
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,735 4 20 ,579
Jangka Sorong
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9158,038 4 2289,510 54,515 ,000
Within Groups 839,960 20 41,998
Total 9997,998 24
Pletismometer
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12353,420 4 3088,355 126,940 ,000
Within Groups 486,587 20 24,329
Total 12840,007 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pletismometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Aktivitas
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Mangga (Mangifera
indica L.) Indramayu pada Mencit Jantan Galur Swiss
Terinduksi Karagenin 1%” memiliki nama lengkap Lie,
Elvina, merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari
pasangan Lie Ing King dan Nurhayati (Liong Ha). Penulis
lahir di Pati, 13 Februari 1997. Pendidikan formal yang
telah di tempuh yaitu TK Kanisius Pati (2000-2002),
kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar
di SD Kanisius Pati (2002-2008), kemudian melanjutkan pendidikan di SMP
Kanisius Pati (2008-2011). Pendidikan Sekolan Menengah Atas ditempuh di SMA
Yos Soedarso Pati (2011-2014). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan
sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2014 di Fakultas
Farmasi.
Selama masa kuliah penulis cukup aktif dalam berbagai kegiatan
kepanitian maupun kepengurusan di dalam fakultas. Penulis pernah menjadi
Anggota Divisi Organisasi JMKI 2014 dan Sekretaris Eksternal JMKI 2015,
Anggota Divisi Humas KMBK-DV 2014 dan Sekretaris KMBK-DV 2015.
Sebagai Bendahara pada DesMit III & IV 2014 serta Donor Darah JMKI 2016
dan Bendahara I pada DesMit I 2015. Menjadi panitia divisi konsumsi dalam
acara 17th
ACCP Indonesia, koordinator divisi Sponsorship Seminar Nasional
KMBK-DV 2015 dan Vegetarian Day KMBK-DV 2016, anggota divisi Dana
Usaha SIGMA KMBK-DV 2015 serta koordinator divisi Dana Usaha Meditation
Class KMBK-DV 2016 dan Makrab KMBK-DV 2016. Mengikuti beberapa
kegiatan Bakti Sosial bersama YPMJ dan Rotary Club of Yogyakarta Tamansari.
Penulis juga pernah menjadi panitia di luar universitas pada Peringatan Magha
Puja 2015. Selain itu penulis juga menjadi asisten praktikum Pharmaceutical Care
II tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI