Aktivasi Kortikal Sewaktu Halusinasi Verbal Auditori Pada Schizophrenia1

14
Aktivasi kortikal sewaktu halusinasi auditori verbal (AVHs) pada skizofrenia : sebuah meta-analisis berdasarkan koordinat. Tujuan : Halusinasi auditori verbal (AVHs) yang berat, merupakan gejala skizofrenia. Ada ketertarikan untuk mengetahui lebih dalam tentang AVHs, karena sulit untuk menghubungkan kejadian dengan penyebabnya karena adanya variasi. Tujuan penulis untuk melakukan review kuantitatif dari data fungsional yang telah ada yaitu untuk menilai saat terjadi AVHs emergensi dan kaitannya dengan patofisiologi halusinasi yang baru. Metode : 10 penelitian Positron Emission Tomography atau Magnetic Resonance Imaging dipilih untuk dilakukan meta analisis setelah dilakukan review yang sistematik. Total 68 pasien dengan gangguan spektrum skizofrenia yang mengalami AVHs ketika discanning yang masuk kriteria inklusi. Menurut algoritma efek random untuk memperkirakan aktivasi, sebanyak 129 fokus kordinat stereotaksik dilaporkan sebagai sumber penelitian, kemudian dipilih dan diperkirakan lokasi otak yang berhubungan dengan AVHs (ambang perpanjangan kelompok: 200 mm 3 ) Hasil : Pasien yang mengalami AVHs telah dilaporkan terjadi peningkatan aktivasi jaringan neural bilateral, termasuk area broca (perkiraan aktivasi=1.84x10 -3 ), insula anterior (1.78x10 -3 ), girus presentral (1,46x10 -3 ), operkulum frontal

description

Halusinasi

Transcript of Aktivasi Kortikal Sewaktu Halusinasi Verbal Auditori Pada Schizophrenia1

SONY

Aktivasi kortikal sewaktu halusinasi auditori verbal (AVHs) pada skizofrenia : sebuah meta-analisis berdasarkan koordinat.Tujuan : Halusinasi auditori verbal (AVHs) yang berat, merupakan gejala skizofrenia. Ada ketertarikan untuk mengetahui lebih dalam tentang AVHs, karena sulit untuk menghubungkan kejadian dengan penyebabnya karena adanya variasi. Tujuan penulis untuk melakukan review kuantitatif dari data fungsional yang telah ada yaitu untuk menilai saat terjadi AVHs emergensi dan kaitannya dengan patofisiologi halusinasi yang baru.

Metode : 10 penelitian Positron Emission Tomography atau Magnetic Resonance Imaging dipilih untuk dilakukan meta analisis setelah dilakukan review yang sistematik. Total 68 pasien dengan gangguan spektrum skizofrenia yang mengalami AVHs ketika discanning yang masuk kriteria inklusi. Menurut algoritma efek random untuk memperkirakan aktivasi, sebanyak 129 fokus kordinat stereotaksik dilaporkan sebagai sumber penelitian, kemudian dipilih dan diperkirakan lokasi otak yang berhubungan dengan AVHs (ambang perpanjangan kelompok: 200 mm3)

Hasil : Pasien yang mengalami AVHs telah dilaporkan terjadi peningkatan aktivasi jaringan neural bilateral, termasuk area broca (perkiraan aktivasi=1.84x10-3), insula anterior (1.78x10-3), girus presentral (1,46x10-3), operkulum frontal (1,29x10-3), girus temporal superior dan media (1.59x10-3), lobus parietal inferior (1-33x10-3), dan regio hipokampus/parahippokampal (1.90x10-3).

Kesimpulan : Meta-analisis ini menunjukkan bahwa AVHs berhubungan dengan peningkatan aktivitas area fronto-temporal yang terlibat dalam kemampuan bicara dan persepsi bicara, dan juga lobus temporal media, sebuah struktur yang terlibat dalam memori verbal. Beberapa temuan menyebutkan bahwa AVHs disebabkan oleh aktivasi kortikal emergensi yang salah dalam distribusi jaringan karena adanya perbedaan kadar komplesitas arsitektur otak.

Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi tanpa sumber koresponden didunia eksternal. Gambaran klinis ini menggambarkan satu dari gejala positif utama dari gangguan spektrum skizofrenia, dan 60-70% pasien termasuk kriteria diagnostik mengalami halusinasi patologi seperti mengalami beberapa sensasi, AVHs yang paling sering dialami, pasien biasanya mengeluhkan seperti mendengar kata-kata, kalimat, dan percakapan. Pada 25% pasien gejala ini dapat menjadi resisten terhadap obat dan menjadi kronik, menyebabkan penurunan kualitas hidup, dan menyebabkan kerugian.

Ada 3 mekanisme utama AVHs pada meta-analisis ini, pertama, beberapa penulis mempostulasikan bahwa halusinasi tersebut dapat disebabkan persepsi umum yang salah pada regio auditori. Yang memperkuat teori ini adalah auditori involunter atau materi verbal sewaktu stimulasi elektrikal per-operatif pada korteks temporal pada subyek nonskizofrenia. Hipotesis lain yang mempengaruhi terjadinya AVHs adalah kesalahan perangkat eksternal bicara dari dalam diri sendiri. Menurut model ini, pasien dengan skizofrenia tidak dapat menentukan mereka sebagai self-generated dan akhirnya mereka berintreperasi bahwa ada suara alien didalam kepalanya. Pada akhirnya, terjadi disfungsi neural pada memori verbal episodik mengakibatkan terjadinya emergensi AVHs yang tidak disadari.

Sebuah prosedur pemeriksaan pencitraan fungsional untuk memeriksa hipotesis patofisiologi ini yang dapat membedakan antara dua kategori meta-analisis utama. Yang pertama yaitu meta-analisis kognitif yang membandingkan halusinator dan nonhalusinator. Meta-analisis ini disebut meta-analisis trait, meneliti dasar neural penyebab halusinasi, subyek bebas gejala ketika discanning. Kedua adalah meta-analisis status yang menghubungkan saat terjadinya AVHs. Beberapa penulis telah menemukan hambatan aktivasi pada girus Heschl atau pada area broca yang menyebabkan gangguan sensorik atau otorik AVHs. Meta-analisis yang lain mengungkapkan bahwa adanya distribusi jaringan fronto-temporal yang berpasangan dengan struktur subkortikal.

Perkiraan aktivasi dinilai dengan metode meta-analisis yang dibandingkan dengan gold-standar prosedur berdasarkan pencitraan. Metode ini membuat kami untuk melakukan meta-analisis pengaruh acak dan dikontrol dengan prosedur efek campuran sebelumnya.

Pada meta-analisis ini, kami mempostulasikan bahwa AVHs pada pasien skizofrenia disebabkan oleh interaksi antara beberapa area otak yang meliputi jaringan kortikal yang luas dibandingkan dengan hambatan aktivasi sensorik atau motorik.

Metode

Pemilihan literatur, pengumpulan data, dan persiapan

Pertama kami mencari MEDLINE sistematik untuk menemukan penelitian neuroimaging mengenai fenomena halusinasi yang telah dipublikasikan antara tahun 1990 dan Mei 2009 (gambar 1). Kata kunci yang dicari yaitu halusinasi, aktivasi, aliran darah, metabolisme, fMRI, PET (positron emission tomografi ) dan SPECT. Kami juga menggunakan artikel yang berhubungan dari database PubMed dan referensi dari artikel tambahan. Sejumlah 59 penelitian telah dikumpulkan dengan menggunakan proses ini. Kami kemudian menyeleksi penelitian pada orang-orang dengan fenomena yang mengarah ke gangguan spektrum skizofrenia. Masing-masing artikel dinilai oleh dua orang (drs. Jandri dan pouched). Setelah mereview semua abstrak, artikel yang yang tidak memenuhi kriteria akan dieksklusi.

Gambar 1. Diagram alur proses seleksi artikel

Sumber data

Pemilihan penelitian

Ekstraksi data

Masing-masing kasus direview secara sistematis, penelitian aktivasi mengeksplorasi AVHs pada orang dengan spektrum skizofrenia, penelitian trait membandingkan pasien dengan halusinasi dan nonhalusinasi, penelitian tentang isolasi halusinasi ekstraauditori dan penelitian yang menilai aktivasi otak yang menyebabkan onset AVHs. Setelah semua teks penuh direview dilakukan eksklusi sekunder pada penelitian resting state perfusion yang tidak mengindikasikan adanya halusinasi auditori verbal dan penelitian yang hasilnya tidak melaporkan adanya stereotaksik.

Untuk kesimpulan, tersisa 10 penelitian aktivasi otak dengan menggunakan seleksi PET atau MRI. Lima penelitian menggunakan metode button-press terjadinya AVHs, dua penelitian menggunakan metode sampel acak, dan tiga penelitian menggunakan analisis data yang dikombinasikan dengan kotak respon atau wawancara posterior. Untuk 10 daftar artikel tersebut disajikan pada tabel 1, kami membuat koordinat (x,y,z) untuk 129 fokus terkait AVHs. Hanya fokus yang tereaktivasi berlebihan signifikan dengan nilai p