AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di...

15
Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni..... 415 AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI PERTUNJUKAN DI JAWA TIMUR MELALUI PERAN TRIO ABG DAN KEUNGGULAN BERSAING Gendut Sukarno 1) , Lia Nirawati 2) 1) 2) FEB UPN "Veteran" Jawa Timur 1) 2) Jl.Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya, Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRACT ASEAN Economic Society (MEA) era initiated in 2015 brought opportunity and challenge as well for Indonesian economic including creative industry. From 14 creative economic sectors as listed in Presidential Instruction (Inpres) Number 6 Year 2009 concerning Creative Economic Development, there is one poor creative industry subsector, namely „Exhibition Art‟, in which such subsector only contribute 0.10% from entire creative industries. TRIO ABG which is synergy between Academic, Business Government, is one of concept in raising creative industry growth, alongside such creative industry competitive advantages. This research aimed to review TRIO ABG concept and Competitive Advantages against exhibition art creative industry development in East Java. Population in this research were entire creative industry owner/management from 14 creative industry sectors. Sample in this research were 42 owners/management of “Exhibition Art” creative industry sub- sector. PLS (Partial Least Square) were analysis technique used in this research. Research result showed that TRIO ABG still unable to provide contribution for exhibition art creative industry in East Java. Such three helix roles actually exist, but it was highly minimum and not synergized yet. Likewise competitive advantages on exhibition art creative industry in East Java still unable to become competitive advantage that could compete with other creative industries. Keywords: TRIO ABG, Competitive Advantages, Exhibition Art Creative Industry. ABSTRAK Era Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada tahun 2015 membawa peluang dan tantangan bagi ekonomi Indonesia termasuk industri kreatif. Dari 14 sektor ekonomi kreatif sebagaimana tercantum dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, ada satu subsektor industri kreatif yang memprihatinkan yaitu sub sektor “Seni Pertunjukan”, dimana subsektor tersebut hanya menyumbang 0,10% dari seluruh industri kreatif. TRIO ABG yang merupakan sinergi antara Academic, Business Government, merupakan salah satu konsep dalam meningkatkan pertumbuhan industri kreatif, disamping keunggulan bersaing industri kreatif tersebut. Riset ini bertujuan untuk mengkaji konsep TRIO ABG dan Keunggulan Bersaing terhadap pengembangan industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur.

Transcript of AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di...

Page 1: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

415

AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF

SENI PERTUNJUKAN DI JAWA TIMUR

MELALUI PERAN TRIO ABG DAN KEUNGGULAN BERSAING

Gendut Sukarno1)

, Lia Nirawati2)

1) 2)

FEB UPN "Veteran" Jawa Timur 1) 2)

Jl.Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya, Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

ASEAN Economic Society (MEA) era initiated in 2015 brought opportunity and

challenge as well for Indonesian economic including creative industry. From 14 creative

economic sectors as listed in Presidential Instruction (Inpres) Number 6 Year 2009

concerning Creative Economic Development, there is one poor creative industry subsector,

namely „Exhibition Art‟, in which such subsector only contribute 0.10% from entire

creative industries.

TRIO ABG which is synergy between Academic, Business Government, is one of

concept in raising creative industry growth, alongside such creative industry competitive

advantages.

This research aimed to review TRIO ABG concept and Competitive Advantages

against exhibition art creative industry development in East Java. Population in this research

were entire creative industry owner/management from 14 creative industry sectors. Sample

in this research were 42 owners/management of “Exhibition Art” creative industry sub-

sector. PLS (Partial Least Square) were analysis technique used in this research.

Research result showed that TRIO ABG still unable to provide contribution for

exhibition art creative industry in East Java. Such three helix roles actually exist, but it was

highly minimum and not synergized yet. Likewise competitive advantages on exhibition art

creative industry in East Java still unable to become competitive advantage that could

compete with other creative industries.

Keywords: TRIO ABG, Competitive Advantages, Exhibition Art Creative Industry.

ABSTRAK

Era Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada tahun 2015 membawa peluang

dan tantangan bagi ekonomi Indonesia termasuk industri kreatif. Dari 14 sektor ekonomi

kreatif sebagaimana tercantum dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan

Ekonomi Kreatif, ada satu subsektor industri kreatif yang memprihatinkan yaitu sub sektor

“Seni Pertunjukan”, dimana subsektor tersebut hanya menyumbang 0,10% dari seluruh

industri kreatif.

TRIO ABG yang merupakan sinergi antara Academic, Business Government,

merupakan salah satu konsep dalam meningkatkan pertumbuhan industri kreatif, disamping

keunggulan bersaing industri kreatif tersebut.

Riset ini bertujuan untuk mengkaji konsep TRIO ABG dan Keunggulan

Bersaing terhadap pengembangan industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur.

Page 2: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

416

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik / pengelola industri kreatif dari 14

sektor industri kreatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 42 pemilik / pengelola sub

sektor industri kreatif "Seni Pertunjukan". Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Parsial Least Square (PLS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa TRIO ABG masih belum mampu

memberikan kontribusi bagi industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur. Peran tiga

heliks seperti tersebut sebenarnya ada, namun sangat minim dan belum disinergikan.

Demikian juga keunggulan bersaing pada industri kreatif seni pertunjukan di Jawa

Timur masih belum bisa menjadi keunggulan kompetitif yang bisa bersaing dengan

industri kreatif lainnya.

Kata kunci: TRIO ABG, Keunggulan Bersaing, Industri Kreatif Seni Pertunjukan

PENDAHULUAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah bergelut dengan persaingan yang

ketat. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada 2015 membawa

suatu peluang sekaligus tantangan bagi ekonomi Indonesia. Dengan diberlakukannya

MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN mengalami aliran bebas barang, jasa,

investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara.

Melalui MEA akan terjadi integrasi yang berupa “free trade area” (area

perdagangan bebas), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, serta pasar

tenaga kerja dan pasar modal yang bebas, akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan

dan pembangunan ekonomi tiap negara. Untuk menghadapi era pasar bebas se-Asia

Tenggara itu, dunia usaha harus mengambil langkah-langkah strategis agar dapat

menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya, tak terkecuali sektor industri

kreatif.

Sebagaimana dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Pengembangan Ekonomi Kreatif yang terdiri dari 14 sektor ekonomi kreatif yaitu Sub-

sektor : Periklanan, Arsitektur, Pasar Seni dan Barang Antik, Kerajinan, Desain,

Fashion, Video-Film-dan Fotografi, Permainan Interaktif, Music, Seni Pertunjukan,

Penerbitan dan Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Televisi dan Radio,

Riset dan Pengembangan. Terpilihnya Presiden RI ke VII, Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif

dihilangkan, dan pemerintah akhirnya resmi membentuk Badan Ekonomi Kreatif

(BEK). BEK merupakan lembaga setingkat kementerian, Kepala BEK bertanggung

jawab langsung kepada Presiden.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan industri kreatif berkontribusi

terhadap produk domestik bruto (PDB) pada urutan ke-9 dari 10 sektor lapangan usaha.

Kontribusi industri kreatif terhadap PDB memang masih relatif rendah, akan tetapi

menurut Adi Suryo (Ketua Bidang Industri Kreatif, Teknologi Informasi, dan Media

Hipmi Jatim, SURYA Online, 26/2/2013) "Potensi untuk industri kreatif di Jatim sangat

besar, bahkan industri kreatif ini mampu memenuhi kebutuhan eksport Jawa Timur di

Page 3: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

417

bidang non migas," Saat ini industri kreatif berkontribusi sekitar 7 persen dari total

PDRB Surabaya.

Dari 14 sektor tersebut, nilai tambah yang dihasilkan subsektor fasyen dan

kerajinan cukup dominan, berturut-turut sebesar 43,02% dan 25,12% dari total

kontribusi sektor industri kreatif.

Kedua jenis industri ini menjadi lokomotif dalam perkembangan industri kreatif

nasional. “Kontribusi fashion dan kerajinan jauh mengungguli kontribusi jenis industri

kecil lainnya. Baik dalam nilai tambah, tenaga kerja jumlah perusahaan, maupun

ekspornya," (DirJen.Industri Kecil dan Menengah dalam pembukaan pameran fashion

dan kerajinan bertema "Indonesia arid Craft 2013" di Jakarta, Kamis [27/6]. Akan

tetapi ada subsektor industri kreatif yang memprihatinkan yaitu subsektor „Seni

pertunjukan‟, dimana subsektor tersebut hanya mampu memberikan kontribusi terhadap

industri kreatif secara menyeluruh hanya sebesar 0,10%. Fenomena di atas patut untuk

mendapat perhatian dari semua pihak demi eksistensi subsektor tersebut. Perhatian

dapat diharapkan dari peran serta beberapa pihak antara lain pihak Academic, pihak

Business, dan pihak Government, atau sering disebut Trio ABG atau Triple Helix. Dunia

akademisi dapat memberikan kontribusinya terhadap riset-riset yang dilakukan,

demikian juga pihak Business dapat memberikan kontribusinya terhadap pengembangan

wawasan business dan capitalisasi, serta pihak Government dibutuhkan untuk

memberikan perlindungan dan regulasi industri kreatif. Lebih khusus eksistensi industri

kreatif Seni dan pertunjukan yang nasibnya semakin termarginalkan.

Sebagian besar perlindungan yang dirasakan, masih hanya pada pembajakan

bidang musik dan perfilman saja, sedangkan di bidang industri kreatif yang lainnyaris

perhatian itu belum terlihat. Kontribusi Akademisi dan Pemerintah nampaknya dapat

ditingkatkan, demikian juga peran dunia bisnis dalam menompang peningkatan industri

kreatif (Gibbons et al (1994) dalam The New Production of Knowledge dan Nowotny et

al (2001) dalam Re-Thinking Science).

Page 4: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

418

Sebagai konsep, gagasan utama Trio ABG atauTriple Helix adalah sinergi kekuatan

antara akademisi, bisnis, dan pemerintah.Kalangan akademisi dengan sumber daya, ilmu

pengetahuan, dan teknologinya memfokuskan diri untuk menghasilkan berbagai temuan

dan inovasi yang aplikatif.Kalangan bisnis melakukan kapitalisasi yang memberikan

keuntungan ekonomi dan kemanfaatan bagi masyarakat.Sedang pemerintah menjamin dan

menjaga stabilitas hubungan keduanya dengan regulasi kondusif (Etzkowitz&Leydesdorff,

2000).

Fenomena di atas nampak bahwa industri kreatif yang bertahan dalam suatu

lingkungan industri harus lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Membanjirnya produk-

produk cina yang menggempur produk lokal menuntut industri/ industri kreatif harus

mempunyai keunggulan bersaing dari produk rival. Porter (1994) menjelaskan bahwa

keunggulan bersaing adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan.

Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan

kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif. Strategi ini harus

didesain untuk mewujudkan keunggulan bersaing yang terus menerus sehingga industri

kreatif dapat mendominasi baik dipasar lama maupun pasar baru. Keunggulan bersaing

pada dasarnya tumbuh dari nilai–nilai atau manfaat yang diciptakan oleh industri kreatif

yang melebihi/dominan daripada industri lainnya.

FILM, VIDEO, & PHOTOGRAPHY;

0,60%

PUBLISHING & PRINTING; 4,86%

ADVERTISING; 7,18%

INTERACTIVE GAMES; 0,37%

RESEARCH& DEVELOPMENT;

0,72%

CRAFTS; 25,12%

COMP.SERVICE & SOFTWARE;

1,13% MUSIC; 5,30% ART & ANTIQUES MARKET;

0,45% SHOW ART;

0,10% TV & RADIO;

1,57%

ARCHITECTURE; 3,52%

DESIGN; 6,06%

FASHION; 43,02%

Sumber: SURYA Online, SURABAYA, (27/06/2013)

Diagram 1. The Average Percentage of Creative Industry Subsector „s Contribution

to The Creative Industry (2006-2013)

Page 5: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

419

Berdasarkan kajian-kajian empirik di atas penulis tertarik untuk mensinergikan

konsep Trio ABG (triple helix) dan keunggulan bersaing terhadap pertumbuhan industri

kreatif seni dan pertunjukan dalam sebuah penelitian.

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Jawa Timur dengan sasaran Kotamadya, sehingga

terdapat 9 kota yaitu : Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Batu, Mojokerto,

Kediri, Blitar, dan Madiun. Pertimbangan dipilihnya daerah tersebut karena secara realita

industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga

kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif yang banyak memerlukan unsur

informasi, teknologi, kreativitas, inovasi.

Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini ádalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden dengan pendekatan wawancara

langsung dengan pimpinan pengelola industri kreatif seni pertunjukan. Wawancara ini

dimaksudkan sebagai langkah pendekatan untuk memperoleh data yang lebih komprehensif

dan lebih jelas.

Selain wawancara dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk memperoleh

data lewat pengisian pertanyaan yang diujukan kepada pelaku industri kreatif seni

pertunjukan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Kesenian Jawa Timur serta

dinas terkait lainnya.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha industri kreatif yang ada di Jawa

Timur, yang terdiri dari 14 sektor. Sampel dalam penelitian ini adalah pengelola/pimpinan

industri kreatif “Seni pertunjukan” di 9 kota yang ada di Jawa Timur yaitu : Surabaya,

Pasuruan, Probolinggo, Malang, Batu, Mojokerto, Kediri, Blitar, dan Madiun.dengan

sampel sebanyak 42 responden (small sample).Penggunaan small sample tersebut

didasarkan dari teknik analisis Partial Least Sequare(PLS)yangmempunyai spesifikasi

diantaranya: ukuran sampel tidak harus besar (Herman Wold, 1985).

Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan Partial Least Sequare (PLS).Salah satu pendekatan baru yang diperkenalkan

oleh Herman Wold(1985), adalah Partial Least Square (PLS) dan sering disebut soft

modeling.Dengan menggunakan PLS dimungkinkan melakukan pemodelan persamaan

structural dengan ukuran sampel relative kecil dan tidak membuhkan asumsi normal

multivariate. Selain permasalahan asumsi sebaran dan banyaknya data, kendala lain yang

dihadapi pemodelan structural menggunakan LISREL adalah indikator (variabel manifest)

penelitian hanya dimungkinkan bersifat reflektif (variabel laten menjelaskan variabel

manifest), tidak dimungkinkan untuk indikator bersifat formatif (variabel manifest

menjelaskan variabel laten). Dengan menggunakan PLS dimungkinkan penelitian

menggunakan indikator bersifat reflektif ataupun formatif.

Page 6: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

420

Metode PLS mempunyai keunggulan tersendiri diantaranya: data tidak harus

berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai

rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak harus besar. Hal ini

sesuai dengan jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 42 responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Madiun Kota Madiun memaknai industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan sambal

pecel, madumongso, kerupuk puli atau biasa disebut lempeng Madiun sebagai sektor

ekonomi kreatif masyarakat Kota Madiun. Pemerintah Kota Madiun terus

mengembangkan potensi produk unggulan industri kecil dan menengah setempat guna

menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Salah satu seni pertunjukan di kota Madiun adalah seni tari dongkrek. Seni

Dongkrek menggabungkan seni tari dan drama dengan mengambil cerita tentang

pertarungan kakek sakti melawan kawanan gendruwo yang berakhir dengan kemenangan

sang kakek. Sangat disayangkan apabila seni topeng dongkrek kini menjadi salah satu

kesenian yang hampir punah, seperti halnya kepunahan beberapa kesenian tradisional daerah lainnya yang hampir kesemuanya disebabkan oleh kurangnya perhatian

masyarakat dan pemerintah.Seni reog walaupun lahir dari kota Ponorogo namun karena

kedekatan dari Ponorogo dan Madiun, sehingga kesenian Reog sangat melekat berada di

kota Madiun juga. Seperti kota lainnya di Jawa Timur, di Madiun juga hidup seni tari

tradisional maupun kontemporer, seni drama, maupun seni Drama.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Mojokerto

Mojokerto mempunyai hasil industri kreatif sepatu dan sandal yang tidak hanya

dipasarkan pada pasar lokal saja, namun juga dieksport ke Eropa (Jerman dan Belanda)

serta kuliner kerupuk rambak, dan telur asin (Eastjava.com, diakses tgl 20/04/2016

pukul 06.15).

Di Mojokerto ludruk merupakan seni pertunjukan etika yang melekat dalam

kehidupan sehari – hari di masyarakat. Ludruk memiliki unsur tarian, narasi lucu,

pelawak dan pemain yang terdiri dari laki – laki semua, meskipun yang diperankan ada

peran wanitanya. Seiring dengan berkembangnya ludruk, masuk juga pemain

perempuan. Tema yang terdapat di pertunjukkan ini umumnya berkaitan dengan

kehidupan rakyat sehari – hari, perjuangan disertai dengan lawakan yang diiringi

dengan alunan musik gamelan.Kabupaten Mojokerto merupakan daerah yang kaya akan

ragam kesenian daerah. Salah satunya adalah Tari Mayang Rontek, yang merupakan

tarian khas dari Kabupaten Mojokerto. Disamping itu terdapat salah satu seni yaitu seni

bantengan.Seni Tradisional Bantengan, adalah sebuah seni pertunjukan budaya tradisi

yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang

sangat kental dengan nuansa magis.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Kediri

Kota Kediri, mempunyai hasil industri kreatif yang berupa Kain Tenun ikat yang

sudah terkenal di samping industri kuliner Tahu Kuningnya. Pemerintah kota Kediri

berkeinginan menggerakkan ekonomi rakyat, terutama industri kreatif tradisional kain

Page 7: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

421

tenun ikat yang merupakan ciri khas kerajinan dari Kediri yang sudah terkenal

(www.kedirikota.go.id, diakses 20/04/2016, pukuk 0433).

Kediri mempunyai beberapa seni pertunjukan yang khas seperti : seni tari

tradisional dan kontemporer, seni jaranan, seni drama, seni mocopat. Selain seni

tersebut di atas terdapat seni pertunjukan yang jarang sekali dijumpai di kota lain yaitu

seni wayang jemblung yang jumlahnya nyaris punah. Perkembangan seni wayang

jemblung tersebut sangat lamban bahkan cenderung melemah, penyebabnya selain

peminat seni tersebut sangat jarang, juga akibat dari biaya pementasan yang tidak

kecil.Orang atau lembaga sangat jarang sekali jika punya hajat acara mendatangkan seni

wayang jemblung.Kebanyakan lebih mudah dan praktis dengan mendatangkan player

electone dan penyanyi.Ragam kesenian di Kabupaten Kediri tentunya tidak lepas dari

sejarah kerajaan Kediri.Beberapa kesenian khas daerah yang dapat dinikmati wisatawan

antara lain Seni Jaranan, kethek ogleng dan lain lain. Kesenian Jaranan menyuguhkan

berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa takjub.Atraksi gerak

pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali diselingi unsur magis

menjadikan kesenian ini layak ditonton.

Di Kabupaten Kediri terdapat beberapa kesenian Jaranan yang dapat dinikmati

diantaranya Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, Jaranan Dor, dan Jaranan Jowo.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Batu

Kota Batu sebenarnya adalah daerah persinggahan sejak jaman kerajaan.Jadi,

potensi untuk menjadi pusat budaya justru sangat terbuka besar dengan hal

tersebut.Budaya Persilangan dan Campuran dari berbagai daerah mustinya bisa dilihat

sebagai potensi besar untuk daya jual Kota Batu. Seni tari sanduk merupakan seni tari

khas kota wisata Batu. Sebuah tarian yang dimainkan oleh banyak orang dengan iringan

musik tradisional khas tarian sanduk. Tari Sanduk dapat di ikuti oleh siapa saja tidak ada

batasan usia dan gender. Kebudayaan Tradisional di Kota Batu tumbuh dan berkembang

dengan baik sebagai suatu teradisi budaya yang dipegaang teguh masyarakatnya,

Keindahan tradisi budaya Batu dapat dilihat pada pentas tari-tarian khas Batu, pada

Sedekah Bumi dan kegiatan Bersih desa serta pentas Ludruk dan Campur Sari.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Malang

Pelaku industri kreatif di Malang makin berkembang pesat. Beberapa waktu yang

lalu Wali Kota Malang melantik Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dalam rangka

memfasilitasi komunitas kreatif di Kota Malang. Langkah Kota Malang ini menyusul

Bandung yang lebih dulu membentuk komite serupa.Komite yang beranggotakan sejumlah

SKPD serta para penggiat industri kreatif ini diharapkan mampu menjadi katalisator bagi

berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang.

Selain terkenal akan kekayaan kuliner serta deretan bangunan kuno yang

dimilikinya, Malang juga memiliki beberapa kesenian yang cukup berkembang dan dikenal

masyarakat. salah satu seni tersebut yang sangat digemari oleh masyarakat dan masih terus

dilakukan hingga saat ini adalah kesenian bantengan. Seni ini masih banyak dilakukan di

kampung-kampung, baik ketika ada acara tertentu maupun hanya sekedar sebagai hiburan.

Kesenian bantengan sendiri merupakan sebuah seni pertunjukkan yang menggabungkan

tarian, musik, seni bela diri, serta mantra-mantra yang biasanya mengandung magis. Dalam

Page 8: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

422

menjadi seekor banteng, seorang pemain sering kali akan mengalami tahap kesurupan

arwah leluhur banteng sehingga kadang sering lepas kendali. Di samping itu seni tari

lainnya adalah Tari Topeng diamping seni tari lain seperti tari tradisional maupun tari

kontemporer.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Blitar

Seni pertunjukan di Blitar diantaranya terdiri dari seni ketoprak, seni jemblung,

seni wayang orang, seni drama/ teater, seni jaranan. Dari beberapa seni pertunjukan

diatas, seni jemblung nyaris hampir punah. Selama ini yang kita ketahui tentang kesenian

tradisional rakyat Jawa, terutama di daerah Jawa Timur mungkin hanyalah wayang,

jaranan atau reog, tetapi ternyata ada kesenian tradisional yang menggabungkan antara

musik tradisional Jawa dengan selingan dakwah Islam. Kesenian ini namanya Jemblung.

Memang agak asing di telinga kita jika mendengar kata jemblung. Maklum, kesenian ini

mulai tidak dikenal oleh masyarakat. Keberadaan mulai terpinggirkan seiring semakin

banyaknya kesenian modern yang digandrungi oleh masyarakat, sehingga Kesenian

Jemblung dianggap kuno dan ketinggalan zaman.

Profil Sub SektorIndustri Kreatif Seni Pertunjukan di Probolinggo

Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan barat. Di Probolinggo, terdapat

sejumlah seni tradisi yang patut dijaga kelestariannya. Peminat seni tradisional yang

antaranya Ludruk Probolinggo, Seni Glipang, Tari Sapi Pajengan, Tari Topeng Tengger,

dan Kemplang Bergending ini semakin surut bahkan terancam punah.Selain tidak ada

penerus bagi kesenian-kesenian tradisional, apreasi seni tradisi terhambat pula karena

mahalnya biaya untuk menampilkan suatu pertunjukan. Untuk ludruk, sekali tampil warga

harus menyediakan dana sekitar Rp25 juta. Bila dibandingkan dengan organ tunggal yang

hanya Rp1 juta, umumnya lebih banyak disewa saat acara seperti pernikahan. Jaran

Bodhag adalah kesenian tradisional yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur. Jaran

Bodhag mulai muncul dan dikenal oleh masyarakat Kota Probolinggo sejak zaman awal

kemerdekaan.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Pasuruan

Terkait seni pertunjukan di Pasuruan, terdapat salah satu kesenian pertunjukan

yang secara lambat laun semakin termarginalkan yaitu seni pertunjukan jaranan. Kesenian

jaranan adalah suatu seni tari yang menggunakan instrumen berupa anyaman bambu atau

daun pandan yang dibentuk sedemikian rupa hingga mirip seperti kuda. Tarian jaranan ini

populer di daerah Jawa bagian timur, mulai dari Ponorogo, Kediri, Tulungagung,

Nganjuk, Malang bahkan sampai Banyuwangi.

Profil Sub Sektor Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Surabaya

Kota Surabaya sebagai kota Metropolis ke II setelah Jakarta terkenal dengan

beberapa industri kreatif yang dibuat oleh warganya. Surabaya siap menjadi pusat industri

kreatif nasional karena memiliki potensi besar yang didukung kualitas sumber daya

manusia (SDM) dan mampu memunculkan berbagai ide kreatif bernilai ekonomis. Terkait

dengan sub sektor seni pertunjukan di Surabaya, secara umum dapat diketemukan

beberapa jenis seni pertunjukan diantaranya : seni ludruk, seni tari tradisional, seni tari

kontemporer, seni drama, musik tradisional. Surabaya sebagai kota metropolis, sehingga

Page 9: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

423

seni pertunjukan yang diketemukan sebagian besar sudah banyak tercampur dengan seni

pertunjukan yang memainkan perkembangan IT dan komunikasi.Hal tersebut sebagai

misal seni ludruk sudah banyak ditayangkan lewat tayangan siaran radio, yang

kemungkinan bisa berupa hasil rekaman. Seni tari banyak diwarnai tari kontemporer

dan modern yang lebih banyak dimintai anak-anak mahasiswa. Demikian juga seni

musik tradisional seperti campur sari sudah banyak dihiasi dengan musik elektrik

seperti elektone, gitar listrik, maupun alat musik elektronik lainnya.

Data Kharakteristik Seni Pertunjukan

Tabel 2

Data Jenis Seni Pertunjukan di 9 Kota Jawa Timur Kota Objek

Penelitian

Jenis Seni Pertunjukan

1 Madiun1 Reog

2 Madiun2 Tari Tradisional

3 Madiun3 Tari Kontemporer

4 Madiun4 Wayang Orang

5 Blitar1 Seni Mocopat

6 Blitar2 Seni Jaranan

7 Blitar3 Seni Wayang Orang

8 Blitar4 Seni Drama

9 Kediri1 Seni Wayang Jemblung

10 Kediri2 Seni Jaranan

11 Kediri3 Seni Drama

12 Kediri4 Tari Tradisional

13 Mojokerto1 Ludruk

14 Mojokerto2 Tari Mayang Rontek

15 Mojokerto3 Seni Bantengan

16 Mojokerto4 Tari Kontemporer

17 Batu1 Tari Sanduk

18 Batu2 Ludruk

19 Batu3 Campur sari

20 Batu4 Tari Kontemporer

21 Malang1 Seni Bantengan

22 Malang2 Tari Topeng

23 Malang3 Tari Tradisional

24 Malang4 Tari Kontemporer

25 Probolinggo1 Tari Topeng Tengger

26 Probolinggo2 Seni Glipang

27 Probolinggo3 Tari Sapi Pajengan

28 Probolinggo4 Jaran Bodhag

29 Pasuruan1 Tari Tradisional

30 Pasuruan2 Drama Teater

31 Pasuruan3 Ludruk

32 Pasuruan4 Seni Jaranan

33 Surabaya1 Ludruk

34 Surabaya2 Tari Tradisional

35 Surabaya3 Tari Kontemporer

36 Surabaya4 Drama teater

37 Surabaya5 Balet

Page 10: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

424

38 Surabaya6 Ketoprak

39 Surabaya7 Reog

40 Surabaya8 Tari Tradisional

41 Surabaya9 Drama Teater

42 Surabaya10 Campur Sari

PembahasanVariabel Penelitian

Trio ABG

Tabel 3. TRIO ABG

Trio ABG adalah suatu konsep yang merupakan penciptaan sinergi tiga kutub

yaitu akademisi, bisnis, dan pemerintah yang memiliki tujuan pembangunan ekonomi

berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan, yang deskripsi variabel tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut. Dari tabel berikut nampak bahwa respon responden terhadap

keberadaan TRIO ABG dalam industri kreatif seni pertunjukan belum menyentuh

sebagaimana pertanyaan yang di sebarkan. Hal tersebut nampak dari 6 point pertanyaan

yang diajukan sebagian besar berkisar pada skor 2 (tidak setuju)dengan rata-rata (mean)

sebesar 2,55. Hal tersebut mengandung makna bahwa peran TRIO ABG (Triple Helix)

baik dari pihak akademisi, pebisnis, maupun pemerintah belum nampak dalam

keterlibatannya dalam mendukung/membina sub sektor industri kreatif seni pertunjukan.

No.

Pernyataan dalam pertanyaan Skor Penilaian

Rata-

rata 1

STS

2

TS

3

N

4

S

5

SS

1. Usaha saya sering digunakan

sebagai penelitian dan

pengembangan dari perguruan

tinggi (Perguruan Tinggi peduli)

0

24

15

3

0

2,50

2. Usaha saya sering mendapatkan

bantuan sumberdaya

( SDM, alat kerja/ sarana kerja,

dana) dari perguruan tinggi

0

24

17

1

0

2,45

3. Usaha saya sering mendapatkan

bantuan dalam memproduksi/

menghasilkan karya seni dari

pabrikan/ perusahaan

0

21

19

2

0

2,54

4. Usaha saya sering mendapatkan

bantuan dalam mengkomer

sialkan karya seni dari pabrikan/

perusahaan

0

25

16

1

0

2,43

5. Pemerintah sebagai pembuat

regulasi/ peraturan, sering

mengutungkan bagi kepentingan

usaha seni pertunjukan

0

16

21

5

0

2,74

6. Pemerintah sering memberikan

pembina an jiwa wirausaha bagi

kepentingan usaha seni pertunjukan

0

18

20

4

0

2,67

TOTAL RATA-RATA 2.55

Page 11: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

425

Keunggulan Bersaing

Tabel 4.Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang

melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam

pasarnya, yang deskripsi variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Dari tabel berikut nampak bahwa respon responden terhadap keunggulan

bersaing dalam industri kreatif seni pertunjukan belum dapat dianggap sebagai

keunggulansebagaimana pertanyaan yang di sebarkan. Hal tersebut nampak dari 7 point

pertanyaan yang diajukan sebagian besar berkisar pada skor 2 (tidak setuju) dengan

rata-rata (mean) sebesar 2,62. Hal tersebut mengandung makna bahwa keunggulan

bersaing yang ada pada sub sektor industri kreatif seni pertunjukan belum nampak

dikatakan sebagai keunggulan bersaing yang patut dihandalkan, baik dilihat dari segi

promosi, produk/ karya yang akan dihasilkan, harga yang bersaing, variasi produk,

maupun distribusi produk.

No.

Pernyataan dalampertanyaan Skor Penilaian

Rata-

rata 1

STS

2

TS

3

N

4

S

5

SS

1. Promosi seni pertunjukan telah

dilakukan oleh bpk/ibu cukup

sering sekali, dan tidak mengalami

kesulitan

0

23

15

4

0

2.55

2. Produk/ karya yang akan dihasilkan

oleh seni dan pertunjukan

disesuaikan dengan tuntutan atau

selera konsumen

0

23

17

2

0

2.50

3. Harga yang dijual selalu

disesuaikan dengan kualitas karya

seni pertunjukan

0

21

19

2

0

2.55

4. Menghasilkan produk/ karya seni

berbagai tipe/ variasi/ model

berdasarkan pesanan calon

pemesan/ pemirsa

0

18

21

3

0

2.64

5. Produk karya seni pertunjukan

yang dihasilkan dipasarkan ke

berbagai tempat

0

16

21

5

0

2.74

6. Pemasaran produk ke berbagai

daerah tersebut dilakukan secara

selektif

0

18

20

4

0

2.67

7. Penguasaan daerah/ wilayah

penjualan produk seni pertunjukan

adalah suatu hal yang harus

diperhatikan bagi pemasar seni

pertunukan

0

18

20

4

0

2.67

TOTAL RATA-RATA 2,62

Page 12: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

426

Pertumbuhan Industri Kreatif

Tabel 5. Pertumbuhan Industri Kreatif

Pertumbuhan industri kreatif merupakan perubahan peningkatan industri yang

berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya

kreasi dan daya cipta individu tersebut,yang deskripsi variabel tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut. Dari tabel berikut nampak bahwa respon responden terhadap pertumbuhan

industri kreatif seni pertunjukan belum dapat dianggap tumbuh dengan baik sebagaimana

pertanyaan yang di sebarkan. Hal tersebut nampak dari 5 point pertanyaan yang diajukan

sebagian besar berkisar pada skor 2 (tidak setuju) dengan rata-rata (mean) sebesar 2,48. Hal

tersebut mengandung makna bahwa pertumbuhan sub sektor seni pertunjukan baik dilihat

dari pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, peluncuran produk baru, peluang

kesempatan kerja bagi karyawan baru, maupun pertumbuhan kreatifitas.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Trio ABG masih belum mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur. Peran ke 3 helix tersebut sebenarnya

ada, namun sangatlah minimal dan tanpa ada sinergytas, dengan demikian peran Trio

ABG belum mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri kreatif

seni pertunjukan.

No.

Pernyataan dalam pertanyaan Skor Penilaian

Rata-

rata 1

STS

2

TS

3

N

4

S

5

SS

1. Usaha saya, mempunyai

pertumbuhan laba yang

meningkat

0

25

15

2

0

2.45

2. Usaha saya, mempunyai

pertumbuhan penjualan yang

meningkat

0

24

15

3

0

2.50

3. Usaha saya, melaku kan

peluncuran produk baru sesuai

dengan yang ditarget kan

0

19

20

3

0

2.62

4. Usaha saya, memberi peluang

kesempatan kerja bagi

karyawan baru yang meningkat

dari waktu ke waktu

0

19

20

3

0

2.62

5. Pertumbuhan usaha saya,

mengakibatkan peningkatan

kreatifitas dari waktu ke waktu

0

19

19

4

0

2.19

TOTAL RATA-RATA 2.48

Page 13: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

427

Keunggulan bersaing pada industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur belum

mampu menjadi keunggulan bersaing yang mampu bersaing dengan industri lain.

Implikasi dan Rekomendasi

Lemahnya peran Trio ABG dalam industri kreatif seni pertunjukan diantaranya terkait

dengan penelitian dan pengembangan sebagai indikator dari Trio ABG. Hendaknya

terhadap pelaku industri kreatif, pemerintah bisa segera merealisasikan terkait dengan

komersialisasi produk dihararapkan peran industri (dunia usaha) dalam bermitra

dengan industri kreatif seni pertunjukan semakin ditingkatkan dan diintensifkan.

Pelaku industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur mengapresiasi dan

membutuhkan sekali perhatian terhadap perbaikan dan peningkatan peran Trio ABG.

Pelaku industri kreatif seni pertunjukan di Jawa Timur mengapresiasi dan

membutuhkan sekali peran dari ke 3 institusi (Trio ABG) tersebut, akan tetapi yang

lebih penting bukan hanya peran dari 3 institusi yang dilakukan secara parsial yang

cenderung statis, namun peran yang sinergytas dengan perubahan dari masing-masing

institusi (akademisi, binis, dan pemerintah).

Peran institusi Akademisi (A) dalam memberikan transfer knowledge pada pelaku

usaha industri kreatif tidak dapat sendirian, namun dibutuhkan institusi dari pebisnis

(B), maupun peran dari Pemerintah (G). Tidak hanya keterlibatan Trio ABG saja,

namun diperlukan perubahan institusi dari 3 helix tersebut. Perubahan ke 3 institusi

tersebut harus segera dilakukan, riset perguruan tinggi terhadap UKM jangan sekedar

sebagai target hibah penelitian saja, namun perlu ditindak lanjuti dengan Focus Group

Discussion dan pendampingan usaha yang terus menerus. Pebisnis/Industri dalam

memberikan perhatian terhadap UKM/pelaku industri kreatif harus merubah mindset

bahwa UKM bukan sebgai obyek namun sebagai mitra kerja usaha dalam

komersialisasi bisnis. Peran Pemerintah (G) agar tidak mengambil kebijakan yang

sifatnya populis namun kebijakan yang kebih berpihak pada posisi tawar industri

kreatif dalam menghadapi MEA. Yang perlu dipahami bahwa kreativitas industri

kreatif tidak hanya didasari bakat saja namun sangat mungkin dilakukan melalui

edukasi dari peran sinergytas Trio ABG. Perlu dimaksimalkan peran lembaga

pembiayaan pendukung industri kreatif untuk lebih mendapatkan akses dana modal

ventura maupun dana Corporate Social Responsibility.

Ketidakmampuan industri kreatif seni pertunjukan bersaing dengan produk-produk

pesaing (produk import, produk import dengan bahan baku lokal) dikarenakan

kurang/tidak mempunyai keunggulan yang mampu dipersaingkan. Keunggulan

bersaing dapat berupa Local Wisdom (kearifan lokal) yang berupa kekhasan kharakter

produk dari daerah tersebut, misal jaran bodhag, reog, tari topeng tengger, glipang,

bantengan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih

kepada :

1. Dr.Ir. Sukendah, MSc., selaku Kepala LPPM Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

2. Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur Mas Taufik Hidayat, S.Pd

Page 14: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

428

3. Ketua Dewan Kesenian Kediri Pak Jamran, dan seluruh Ketua Dewan Kesenian di 8

kota lainnya.

Sumber dana penelitian ini berasal dari SKIM Penelitian Riset Kebijakan Institusi

(RISKI) tahun 2017

DAFTAR PUSTAKA

Barney, J.B.,, 1991. Firm Resources and Sustained Competitive Advantage, Journal of

Management, Vol.17, No.1, pp.99-120.

Adiwaty, Mei Retno, (2012), Terpuruknya Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Dalam

Implementasi Otonomi Daerah, Hasil PenelitianFakultas Ekonomi UPN

“Veteran” Jawa Timur, 2012.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, (2008). “Pengembangan Ekonomi

Kreatif Indonesia 2025 :Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

2009 – 2025”.

Etzkowitz, H & L. Leydesdorff, (2000). The Dynamics of Innovation: from National

Systems and „Mode 2‟ to a Triple Helix of University-Industrygovernment.

Research Policy 29: pp. 109-123. Gibbons et al, (1994).The New Production of Knowledge dan Nowotny et al (2001)

dalam Re-Thinking Science

Helen Lawton Smith and Loet Leydesdorff. (2012). The Triple Helix in the Context of

Global Change: Dynamics and Challenges, Prometheus (in press).

Inga A. Ivanova and Loet Leydesdorff.(2014). Rotational Symmetry and the

Transformation of Innovation Systems in a Triple Helix of University-Industry-

Government Relations. Technological Forecasting and Social Change 86 (2014)

143 156http://dx.doi.org/10.1016/j.techfore.2013.08.022

Leydesdorff, Loet (2005), The triple helix model and the study of knowledge-based

innovation systems, International Journal of Contemporary Sociology, Vol. 42,

no. 1, pp 1- 16

Mulyaningsih, Sri, 2012, Strategi Pengembangan Pasca Peningkatan Kinerja pada UKM

Sandang di Sidoarjo, Hasil Penelitian Mandiri Idola LPPM UPNV.Jatim

Mulyaningsih, Sri, 2014, Penelitian Fundamental: Strategi Relationship Marketing

Terhadap Retensi Pelanggan: Studi Restoran di Surabaya, Hasil Penelitian Skim

Hibah Fundamental

Porter, Michael E. (1994). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan

Kinerja Unggul. Terjemahan BinaRupa Aksara. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Sukarno, Gendut, Permanasari, Resi, (2012). Competitive Advantage Through

“SANTRI” Community In Improving Performanve, GLOBAL NETWORK

International Journal Of Business Management, Volume 5, Number 2 August

2012

Sukarno, Gendut, 2009, Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil Melalui Sumber2

Keunggulan Bersaing Bidang Pemasaran, Seminar Nasional Teknik Industri &

Manajemen Produksi IV ”Improving Competitiveness Through Strategic

Alignment, 20 Agustus 2009, MMTI ITS Surabaya

Page 15: AKSELERASI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF SENI … · industri kreatif sebagian besar berkembang di kota Metropolis, propinsi hingga kotamadya yang mendukung aktivitas industri kreatif

Akselerasi Peningkatan Industri Kreatif Seni.....

429

Sukarno, Gendut, 2010,Kendala Mencapai Keunggulan Bersaing Usaha Kecil

Menengah Batik di Surakarta, Call For Papers Sidang Pleno ISEI XIV

Revitalisasi UMKM untukMenggerakkanPerekonomianNasional, 20-22 Juli

2010, Bandung

Sukarno, Gendut, 2013, Menumbuhkan Industri Kreatif Di Surabaya, Seminar Nasional

& Sidang Pleno ISEIXVI “Mempercepat Penguatan Daya Saingekonomi Daerah

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015”, 18–20 September 2013, 18–20

September 2013, Abadi Suite Hotel Jambi.

Sukarno, Gendut, dan Nirawati, Lia, 2013,ModelCommunity DevelopmentDalam Pola

CorporateSocial ResponsibilityUntukMeningkatkan Kinerja UKM, Hasil

Penelitian (SKIM Hibah Bersaing, DIPA Kemdikbud Kopertis Wil VII), 2013

Sukarno, Gendut, 2014,Pertumbuhan Industri Kreatif FesyenMelalui HumanCapital

Dan Perubahan Institusi, Call For PaperBank Indonesia 1 st East Java Economic

Forum 2014 (EJAVEC) : Mendorong Transformasi Ekonomi Jawa Timur

Menuju Masyarakat Mandiri dan Dinamis, 28 Oktober 2014, Universitas

Airlangga

SURYA Online, SURABAYA, (27/06/2013), Diakses : 2013-07-18, pukul 10.20

Surabaya Post Online, Kamis, 08/03/2012 | 12:51 WIB, Industri Kreatif Jatim Belum

Maksimal, Diakses : 2013-07-10, pukul 09.07