Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah

30
Aksan Qomarullah aksanqomarullah.blogspot.co.id / SETIAWAN JODI NPM: 16116946 BAB 8 PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT 1. Perbedaan Kepentingan Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu.Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa : 1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang 2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri 3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama 4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi 5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain 6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya 7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri 8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri. 2. Prasangka Diskriminasi Dan Ethosentris 2.1 Diskriminasi Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan 1/30

Transcript of Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah

Aksan Qomarullah aksanqomarullah.blogspot.co.id /

SETIAWAN JODI

NPM: 16116946

BAB 8

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

1. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu.Individu bertingkah laku karena adanyadorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itusendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknyakegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya,maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasanpemenuhan dari kepentingan tersebut.

Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya,baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.

Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :

1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang

2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri

3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama

4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi

5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain

6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya

7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri

8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.

2. Prasangka Diskriminasi Dan Ethosentris

2.1 Diskriminasi

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuatberdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasadijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakanyang lain.

Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan

1/30

kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakandiskriminasi. Diskriminasi dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristiktertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.

2. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan dilapangan. Contohnya diskriminasi ditempat kerja, diskriminasi tsb dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk:

· Dari struktur upah

· Cara penerimaan karyawan

· Strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan, atau

· Kondisi kerja yang secara umum bersifat diskriminatif

Diskriminasi di tempat kerja ini berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan pribadinya tanpamengindahkan prestasi yang dimilikinya.

Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol produktivitas pekerjasecara individual.Alhasil, pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata,seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompoktertentu memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.

2.3 Ethosentrisme

Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang danmengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.“ ( The Random House Dictionary ).

Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengankebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan ethosentrisme ialah “sumber utama perbedaan budaya dalamsikap adalah ethosentrisme, yaitu yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar denganmenggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besarkesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh merekadari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagaiyang paling bermoral.”

Kecenderungan etnosentrisme berkaitan erat dengan kemampuan belajar dan berprestasi.Dalam buku TheAuthoritarian Personality, Adorno (1950) menemukan bahwa orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar,kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Dalam pendekatan ini, etnosentrisme didefinisikan terutamasebagai kesetiaan yang kuat dan tanpa kritik pada kelompok etnis atau bangsa sendiri disertai prasangka terhadapkelompok etnis dan bangsa lain. Yang artinya orang yang etnosentris susah berasimilasi dengan bangsa lain,bahkan dalam proses belajar-mengajar.

3. Pertentangan Sosial Dan Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang denganmengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar darisuatu konflik, yaitu

2/30

1. terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik

2. unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap,maupun gagasan-gagasan

3. terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkandengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang,kelompok, dan masyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut :

1. Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik

2. Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untukmengalah

3. Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting

4. Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasadikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama

5. Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkanjalan tengah

6. Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaahkembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

4. Golongan – Golongan Yang Berbeda Dan Integrasi Masyarakat

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsadan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.Masyarakatmajemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan,politik, ekonomi, dan sosial.Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan,Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.

Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yangmajemuk.Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan.Masyarakat majemuk tetap berada padakemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapimerupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:

1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya

2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia aslidengan keturunan (Tionghoa,arab)

3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan

4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu3/30

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satukesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dannorma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikandan dijadikan pedoman

3. Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten

5. Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatunegara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupunwilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaanalam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namunselain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahuidengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbedapula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemudatanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawanbangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor – faktor penghambat integrasi nasional adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan denganmasing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.

3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan

4/30

dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkanberbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakanseparatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihanbudayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:

1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yangdiresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi diIndonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasilbudaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.

2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudaran,kita harus saling menghormati.

Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :

· Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akandatang.

· Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia

· Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangatsulit.

· Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baikmengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.

· Adanya rasa senasib dan sepenanggungan

· Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian

Sumber

https://akhman.wordpress.com/2012/01/04/perbedaan-kepentingan/

https://shatriacesarya.wordpress.com/2010/12/26/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme/

https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/pertentangan-sosial-ketegangan-masyarakat/

https://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/

DISUSUN OLEH

AKSAN QOMARULLAH

NPM : 10116472

Bab 9

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN5/30

KEMISKINAN

1. ILMU PENGETAHUAN

1.1 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN MENURUT PARA AHLI

- Menurut Soerjono Soekanto adalah Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakankekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiaporang lain yang mengetahuinya.

- Menurut Sutrisno Hadi, Pengertian ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman danpengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yangteratur.

- Sondang Siagian Mengungkapkan, Pengertian ilmu Pengetahuanmerupakan suatu objek, ilmiah yang memilikisekelompok prinsipil, dalil, rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah terujikebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari.

Jadi dari berbagai Pengertian Ilmu Pengetahuan di atas, dapat saya simpulkan bahwa ilmupengetahuan itu konkrit, sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji kebenarannya, teratur, bersifatkhas atau khusus dalam arti mempunyai metolodologi, objek, sistematika dan teori tersendiri. Dan ilmu pengetahuanitu dapat dikembangkan dan bisa di dalami oleh orang yang ingin mengetahui lebih luas lagi.

1.2 4 HAL DALAM SIKAP YANG ILMIAH

1). Objektif

Sikap objektif ini diartikan sebagai sikap menyisihkan prasangka – prasangka pribadi (personal bias) ataukecenderungan yang tidak beralasan. dengan kalimat lain, dapat melihat secara riil apa asanya mengenaikenyataan objek. Karena dalam suatu penyelididikan yang dipentingkan adalah objeknya, maka pengeruh subjekdalam membuat deskripsi, analisis dan hipotesis seharusnya dilepaskan jauh-jauh. Walaupun tidaklah mungkin kitamenemukan objektivitas yang absolute sebab ilmu itu sendiri merupakan banyaknya akan ituk mewarnainya tetapisikap objektif ini sekurang-kurangnya , minimal dapat memperkecil pengaruh perasaannya sendiri danmempersempit prangka sikap tanpa pamrih.

2). Serba relatif

Ilmiah tidak mempunyai maksud untuk mencari kebenaran mutlak. Ilmu tidak mendasarkan kebenaran ilmiahnyaatas beberapa postulat yang secara apriori dalam ilmu sering digunakan oleh teori-teori lain. Dan terutama untukmengugurkan teori-teori sebelumnya yang sudah diterima.

3). Skeptis

Adapun yang termasuk sikap skeptic adalah selalu ragu terhadap pernyataan –pernyataan yang belum cukup kuatdasar bukti, fakta-fakta maupun persaksian- persaksian autoritas dengan diikuti sikap untuk dapat menyusunpemikiran-pemikiran baru. Atau sikap ini diatikan juga sebagai sikap tidak cepat puas dengan jawaban tunggal.

4) . Kesabaran Intelektual

Sikap sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan-tekanan maupun intimidasi agar kitamenyatakan suatu pendirian ilmiah karena agar kita menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belumtuntas dan belum cukup lengkap hasil penelitian kita tentang sesuatu objek kajian ilmiah adalah sikap utama ahliilmu.

6/30

2. TEKNOLOGI

2.1 Pengertian Teknologi Informasi atau disingkat dengan TI atau dalam bahasa inggrisnya disebut denganInformation Technology yang disingkat dengan IT. Dalam hal ini, pengertian teknologi informasi merupakan istilahyang umum yang memberikan penjelasan tentang segala teknologi yang dapat membantu manusia untukmenyimpan, membuat, mengubah, mengkomunikasikan, dan juga menyebarkan informasi. Teknologi secarasignifikan memengaruhi manusia serta kemampuan spesies hewan lain untuk mengendalikan dan beradaptasidengan lingkungan alami mereka. Istilah ini dapat diterapkan secara umum atau untuk daerah tertentu. Contoh:teknologi informasi, teknologi nuklir, teknologi pertanian, dan teknologi komunikasi.

2.2 Fenomena Teknik pada Masyarakat

- Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan denganperhitungan rasional.

- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah..- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian jugadengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang padasuatu kebudayaan.- Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasaikebudayaan.- Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

2.3 Ciri-ciri teknologi barat adalah sebagai berikut:

Ø Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.

Ø Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.

Ø Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.

Ø Selalu ingin mempunyai apa yang sedang trending di barat

3. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai

3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai

- Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengansistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagipenerimanya.

- Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagaisumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

- Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itubernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

4. Kemiskinan

7/30

4.1 Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupyang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.

Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhanpokok, dapat dipengaruhi oleh tiga hal:

1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.

2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.

3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

4.2 CIRI – CIRI DIBAWAH GARIS KEMISKINAN

Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.

- Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untukmemperoleh tanah garapan atau modal usaha.

- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.

- Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

4.3 Fungsi Kemiskinan

- Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat,berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet,membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam.

- Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual(diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanyamenjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.

- Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakankeuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.

- Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukangkredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagaikegiatan yang dikelola oleh departemen sosial.

- Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orangkaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukankekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.

- Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan8/30

kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dankerugiannnya tidak diganti).

Sumber:

- Buku dalam Penulisan Pengertian ilmu dan Pengertian ilmu Pengetahuan Menurut Para Pakar

- https://ciptadestiara.wordpress.com/category/ciri-ciri-fenomena-teknik/

DISUSUN OLEH

AKSAN QOMARULLAH

NPM: 10116472

BAB 10

AGAMA DAN MASYARAKAT

1.1 Fungsi Agama

Ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari dalam mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat, yaitukebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek itu merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yangpengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan sejauh mana fungsi lembagaagama memelihara sistem, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan adalah suatu sistem, atau sejauh manaagama dapat mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya. Pertanyaan tersebut timbul karenasejak dulu hingga sekarang, agama masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.

- Fungsi agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat.Contohnya adalaha sistem kredit dalam masalah ekonomi, di mana sirkulasi sumber kebudayaan suatu sistemekonomi bergantung pada kepercayaan yang terjalin antar manusia, bahwa mereka akan memenuhi kewajibanbersama dengan jenji sosial mereka untuk membayar. Dalam hal ini, agama membantu mendorong terciptanyapersetujuan dan kewajiban sosial dan memberikan kekuatan memaksa, memperkuat, atau mempengaruhi adat-istiadat.

- Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, makanorma pun dikukuhkan dengan sanksi sakral. Sanski sakral itu mempunyai kekuatan memaksa istimewa karenaganjaran dan hukumannya bersifat duniawi, supramanusiawi, dan ukhrowi.

- Fungsi agama di sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baikantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang mempersatukanmereka.

- Fungsi agama sebagai sosialisasi individu adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akanmembutuhkan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam masyarakat.Agama juga berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua tidak akan mengabaikanupaya “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperolehkeselamatan sebagai tujuan utamanya. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah secara teraturdan kontinu.

9/30

1.2 DIMENSI AGAMA

Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Menurut Roland Robertson(1984), dimensi komitmen agama diklasifikasikan menjadi :

A. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganutpandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran tertentu.

B. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakankomitmen agama secra nyata. Ini menyangkut hal yang berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan,perbuatan religius formal, perbuatan mulia, berbakti tidak bersifat formal, tidak bersifat publik dan relatif spontan.

C. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orangyang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentangrealitas tertinggi, mampu berhubungan dengan suatu perantara yang supernatural meskipun dalam waktu yangsingkat.

D. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memilikiinformasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaanmereka.

E. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukancitra pribadinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki konsekuensi paling penting bagi agama. Akibatnya adalahmasyarakat makin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapimasalh kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas dan sering kali denganpengorbanan lingkungan yang sakral.

2. Pelembagaan Agama

Agama sangat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, makaakan sulit memahami masyarakat. Hal yang harus diketahui dalam memahami lembaga agama adalah apa danmengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur dari agama.

2.1 3 TIPE KAITAN AGAMA

Menurut Elizabeth K. Nottingham (1954), kaitan agama dalam masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipuntidak menggambarkan keseluruhannya secara utuh.

A. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral

Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakatnya menganut agama yang sama. Sebabitu, keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup kedalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya:

1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem masyarakat secara mutlak.

2. Nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan dalam masyarakat dan agamamenjadi fokus utama pengintegrasian dan persatuan masyarakat secra keseluruhan yang berasal dari keluargayang belum berkembang.

B. Mayarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang

10/30

Masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi. Agama memberi arti dan ikatan kepada sistem nilaidalam tiap masyarakat, pada saat yang sama, lingkungan yang sakral dan yang sekular masih dapat dibedakan.Fase kehidupan sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu. Di pihak lain, agama tidak memberikan dukungansempurna terhadap aktivitas sehari-hari, agama hanya memberikan dukungan terhadap adat-istiadat.

2.2 LEMBAGA KEAGAMAAN

Lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan, pola ide-ide dan keyakinan-keyakinan, dan tampil pulasebagai asosiasi atau organisasi. Misalnya pada kewajiban ibadah haji dan munculnya organisasi keagamaan.

Lembaga ibadah haji dimulai dari terlibatnya berbagai peristiwa. Ada nama-nama penting seperti Adam a.s, Ibrahima.s, Siti Hajar, dan juga syetan; tempatnya adalah Masjidil-Haram, Mas’a, Arafah, Masy’ar, Mina, serta Ka’bah yangmerupakan symbol penting; ada peristiwa kurban, pakaian ihram, tawaf, sa’I, dan sebagainya.

Adam dan Hawa dalam keadaan terpisah, kemudian keduanya berdoa : “Ya, Tuhan kami, kami telah menganiayadiri sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscayalah kami termasukorang-orang yang merugi.” (Q.S al-A’raf : 23).

Setelah itu Allah SWT memerintahkan Adam untuk ibadah haji (pergi ke sesuatu untuk mengunjunginya). Saatsampai di suatu tempat (Arafah= tahu, kenal), maka bertemulah ia dengan Hawa setelah diusir dari surge. Sebabitu dalam pelaksanaan ibadah haji, ada ketentuan wukuf (singgah).

Nama nabi Ibrahim a.s selalu dikaitkan dengan Ka’bah sebagai pusat rohani agama Islam (Kiblatnya Islam). Padasuatu peristiwa Allah memerintahkan Jibril membawa Ibrahim a.s, Siti Hajar dan Ismail a.s putranya yang masihkecil ke Makkah dari Palestina. Di suatu tempat, Ibrahim a.s atas perintah Allah SWT supaya meninggalkan istri danputranya. Kemudian Ismail menangis meminta air, tentu saja Siti Hajar menjadi khawatir dan gelisah, maka ia punberlari mencari air ke bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali.

Setelah itu dengan kuasa Tuhan, memancarlah air dari dekat kaki Ismail (sekarang sumur air Zam-zam). Sebab itu,dalam rukun Haji ada Sa’I (berlari kecil) sebanyak tujuh kali di bukit Shafa dan Marwa. Siti Hajar merupak lambangyang bertanggung jawab, tidak pasrah, perjuangan fisik dan meniadakan diri tenggelam ke dalam samudera cinta.

Kurban dikaitkan resmi dengan ibadah haji. Lembaga ini berhubungan dengan sejarah rohani Ibrahim a.s yangdiperintahkan oleh Alla SWT untuk menyembelih putranya Ismail a.s, untuk menguji kesempurnaan tauhidnya.Sewaktu penyembelihan akan dilaksanakan, syetan sempat menggoda Ibrahim a.s agar tidak melaksanakanperintah Allah tersebut. Kemudian Ibrahim dan Ismail melemparkan batu ke arah suara syetan itu berasal. Untukmengenang peristiwa itu, dalam pelaksanaan ibadah haji diwajibkan melempar jumrah (batu).

Sewaktu Ismail akan disembelih oleh Ibrahim a.s, ternyta Allah menggantinya dengan seekor gibas (domba) jantan.Firman Allah : “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang yang sanggupmengadakan perjalanan pergi kesana. Barang siapa yang kafir (terhadap kewajiban haji), maka bahwasanya AllahMahakuasa (tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta)” (Q.S 3:97).

Jadi, kewajiban tersebut, esensinya adalah evolusi manusia menuju Allah dengan pengalaman agama yangpenting. Mengandung simbolis dari filsafat “pencptaan Adam”, “sejarah”, “keesaan”, “ideology islam”, dan “ummah”.

Organisasi keagamaan yang tumbuh secara khusus, bermula dari pengalaman agama tokoh kharismatik pendiriorganisasi keagamaan yang terlembaga.

Muhammadiyah, sebuah organisasi sosial Islam yang dipelopori oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan yang menyebarkanpemikiran Muhammad Abduh dari Tafsir Al-Manar. Ayat suci Al-Quran telah memberi inspirasi kepada AhmadDahlan untuk mendirikan Muhammadiyah. Salah satu mottonya adalah, Muhammadiyah diapandang sebagai“segolongan dari kaum” mengajak pada kebaikan dan mencegah perbuatan jahat (amar ma’ruf, nahi ’anil munkar)

11/30

Dari contoh sosial di atas, lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan(keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembagaan agama puncaknya terjadi padatingkat intelektual, tingkat pemujaan (ibadat), dan tingkat organisasi.

Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya “perubahan batin” atau kedalaman beragama, mengimbangiperkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan, dan sebagainya. Agamamenuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corakorganisasi keagamaan.

Sumber:

http://karinarisaf.blogspot.co.id/2011/01/agama-dan-masyarakat.htmlDISUSUN OLEH

ARSYADA SATRIAWAN

NPM: 11116107

BAB 5

WARGANEGARA DAN NEGARA

1. HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAHAN

1.1 PENGERTIAN HUKUM

Hukum secara umum adalah keseluruhan norma oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum,dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan, dengan tujuan untuk mengadakan suatu mengikat bagi sebagian atauseluruh tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Pengertian hukum menurut beberapa ahli :

1. Van Kan

Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalammasyarakat.

2. Wiryono Kusumo

Hukum adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib dalammasyarakat dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi.

3. Lily Rasjidi

Hukum bukan sekedar merupakan norma melainkan juga institusi.

4. Austin

Hukum adalah tiap-tiap undang-undang positif yang ditentukan secara langsung atau tidak langsung oleh seorangpribadi atau sekelompok orang yang berwibawa bagi seorang anggota atau anggot-anggota suatu masyarakatpolitik yang berdaulat, dimana yang membentuk hukum adalah yang tertinggi.

12/30

1.2 CIRI – CIRI HUKUM DAN SIFAT HUKUM

A. CIRI – CIRINYA:

· Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.

· Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.

· Peraturan itu bersifat memaksa.

· Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas.

· Berisi perintah dan atau larangan.

· Perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.

B. SIFAT HUKUM

· Mengatur

Hukum memuat peraturan-peraturan berupa perintah dan larangan yang mengatur tingkah laku manusia dalamhidup bermasyarakat demi terciptanya ketertibandalam masyarakat.

· Memaksa

Hukum dapat memaksa anggota masyarakat untuk mematuhinya. Apabila melanggar hukum akan menerima sanskitegas.

1.3 PEMBAGIAN HUKUM

1. Hukum menurut bentuknya

- Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

- Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namunberlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundang-undangan.

2. Hukum menurut tempat berlakunya

- Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu Negara.

- Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan dunia internasional.

- Hukum asing, yaitu hukum yangdiberlakukan di Negara lain.

3. Hukum menurut waktu berlakunya- IUS CONSTITUTUM, yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam wilayah tertentu.- IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang.

4. Hukum menurut isinya- Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain,dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan.

13/30

- Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat perlengkapanya atau Negaradengan perorangan.

5. Hukum menurut cara mempertahankannya- Hukum formil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimana cara melaksanakan danmempertahankan hukum materil.- Hukum materil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepetingan – kepentingan dan hubunganyang wujud perintah dan larangan – larangan.

6. Hukum menurut sifatnya- Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaanmutlak.- Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak – pihak yang bersangkutan telahmembuat peraturan sendiri dalam perjanjian.

7. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat-alat perlengkapan atauhubungan atara Negara dengan perseorangan (warga Negara).Hukum publik terdiri dari :

· Hukum tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu Negara sertahubungan kekuasaan anatara alat-alat perlengkapannya satu sama lain, dan hubungan antara Negara.

· Hukum administrasi Negara, yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban)dari kekuasaan alat-alat perlengkapan Negara.

· Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidanakepada siapa yang melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara mengajukan perkara-perkara ke mukapengadilan.

· Hukum Internasional, yang terdiri dari hukum perdata internasional dan hukum publik internasional.Hukum perdata internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antar warga Negara dengan wargaNegara yang lain dalam hubungan internasional.Hukum publik internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan anatara Negara yang satu dengan Negara-negara yang lain dalam hubungan internasional.

1.4 SUMBER – SUMBER HUKUM

Hukum menurut sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu:- Sumber hukum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi hukum yang menentukan agarsesuatu dapat disebut hukum dan mempunyai kekuatan mengikat.- Sumber hukum formil, yaitu sumber hukum yang membentuk hukum, menentukan berlakunya hukum atauberkaitan dengan tata cara pembentukannya. Yaitu terdiri dari :

1. Undang – undang (statute)Undang – undang adalah peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukummengikat yang diadakan dan di pelihara oleh Negara. Undang – undang ada 2 yaitu : undang – undang formil danundang – undang materil.

2. KebiasaanKebiasaan merupakan sumber hukum tertua, kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dan berulang.

14/30

Sehingga merupakan pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, da normal/perilaku yang di ulang yang menimbulkankesadaran bahwa perbuatan itu baik.

3. Keputusan hakimYurrisprudentie adalah putusan hakim (pengadilan) yang mengikuti/mendasarkan putusan hakim terdahulu dalamperkara yang sama.

4. TraktatTraktat adalah perjanjian yang diadakan oleh 2 negara/lebih.

· Negara: bilateral.

· Lebih dari 2 Negara: multilateral.

· Perjanjian terbuka/kolektif: perjanjian multilateral yang memberi kesempatan Negara lain yang tidak ikutmengadakan perjanjian untuk menjadi pihak.

5. DoktrinDoktrin menjadi sumber hukum karena UU perjanjian internasional dan yurisprudensi tidak memberi jawabanhukum sehingga di carilah pendapat ahli hukum.

1.5 NEGARA

Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenanga untuk mengatur perihal yangberhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterahkan, melindungidan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengertian Negara menurut beberapa ahli :

1. John Locke dan RousseauNegara merupakan suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat.

2. Max WeberNegara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalamwilayah tertentu.

3. Mac lverSebuah Negara harus memiliki tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat, dan pemerintahan.

1.6 TUGAS UTAMA NEGARA

1. Mengatur dan menertibkan gejala – gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain.

2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yangdisesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara.

1.7 SIFAT – SIFAT NEGARA

1. Sifat memaksa.

2. Sifat monopoli.

3. Sifat totalitas.

1.8 BENTUK – BENTUK NEGARA

15/30

1. Negara kesatuan

2. Negara serikat

1.9 UNSUR – UNSUR NEGARA

1. PendudukPenduduk merupakan warga Negara yag memiliki tempat tinggal dan juga memiliki kesepakatan diri untuk bersatu.

2. WilayahWilayah adalah daerah tertentu yang dikuasai atau menjai teritorial dari sebuah kedaulatan. Wilayah adalah suatuunsure yang paling utama dalam pembentuk Negara.

3. PemerintahPemerintah merupakan unsure yang memegang kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan.

4. KedaulatanKedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang untuk membentuk undang-undang dan melaksanakannya dengansemua cara.

1.10 TUJUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

1.11 PEMERINTAH

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk (penerapanhukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada dibawahkekuasaan mereka.

1.12 PERBEDAAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN

Pemerintah berbeda dengan pemerintahan. Pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam artisempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan arti pemerintahan dalam arti luas adalah semuamencakup aparatur Negara yang meliputi semua organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan Negara yangmenjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan Negara. Lembaga Negara yang dimaksud adalah lembagaeksekutif, legislatif, dan yudikatif.Jika pemerintah adalah lebih ke organ sedangkan pemerintahan menunjukkan kearah bidang dan fungsi.

2. WARGA NEGARA DAN NEGARA

2.1 WARGA NEGARA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, warga Negara diartikan sebagai penduduk sebuah Negara atau bangsayang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagaiseorang warga Negara dari Negara itu.

2.2 KRITERIA MENJADI WARGA NEGARA

16/30

1. Kriteria kelahiran, berdasarkan kriteria ini, dibedakan menjadi dua yaitu :

· Kriteria kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut “ius sanauinis”.

· Kriteria kelahiran menurut asa tempat lahir “ius soli”.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarattertentu mempunyai kewarganegaraan lain.

2.3 ORANG – ORANG YANG BERADA DALAM SATU WILAYAH NEGARA

1. RakyatUnsur ini sangat penting dalam suatu Negara, oleh karena orang/manusia sebagai individu dan aggota masyarakatyang pertama-tama berkepentingan agar organisasi Negara berjalan baik.

2. WilayahTidak mungkin ada Negara tanpa suatu wilayah. Disamping pentingya unsur wilayah dengan batas-batas yangjelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatuNegara tertentu atau sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai Negara.

3. PemerintahanCiri khusus dari pemerintahan dalam Negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggotamasyarakat yang merupakan penduduk suatu Negara dan berada dalam wilayah Negara.

4. UUD (konstitusi).

5. Pengakuan Internasional (secara de facto atau de jure).

2.4 UUD’45 TENTANG WARGA NEGARA

Pasal 26 :

1) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangs alain yangdisahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.

2) Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

2.5 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM UUD’45

1) Pasal 26 (1) dan (2) :

· Yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangs Indonesia asli dan orang-orang bangsa lainyangdisahkan dengan UU sebagai warga Negara.

· Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan UU.

2) Pasal 27 (1) dan (2) :

· Segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahannya, wajibmenjunjung hukum dan pemerintahan itu.

· Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

17/30

3) Pasal 28 :

· Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkandengan UU.

4) Pasal 30 (1) dan (2) :

· Hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.

· Pengaturan lebih lanjut diatur engan UU.

Sumber :

https://muhammadfathan.wordpress.com/2011/03/13/warganegara-dalam-pasal-26-uud-1945/

http://googleweblight.com/?lite_url=http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/menyebutkan-orang-orang-yang-berada.html?m%3D1&ei=DcNIUI_O&lc=id-ID&s=1&m=574&host=wwww.googloe.co.id&ts=1477569877&sig=AF9NednenNE5rbnCskbr8dqQ2DQtEJUxWA

http://adievanz06.blogspot.co.id/2010/12/kriteria-warga-negara.html?m=1

http://www.edukasippkn.com/2015/09/pengertian-warga-negara-kewarganegaraan.html?m=1

http://www.kitapunya.net/2015/07/sifat-sifat-negara.html?m=1

http://noteofgirl.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-ciri-ciri-tujuan-sifat.html?m=1

http://hendriseptian.blogspot.co.id/2013/04macammacam-pembagian-hukum.html?m=1

BAB 6

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. PELAPISAN SOSIAL

1.1 PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atauhierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat.

1.2 FAKTOR TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

1. Terjadi dengan sendirinyaProses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Oleh karena sifatnya yang tidak disengajainilah maka bentuk pelapisan dan dan dasar dari pada pelapisan ini bervariasi menurut tempat, waktu, dankebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku.

2. Terjadi dengan disengajaSistem pelapisan ini disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan iniditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Denganadanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu terdapatperaturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimilikidan dalam organisasi baik secara vertical atau horizontal.

18/30

1.3 PERBEDAAN SISTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT

Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatumasyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.

Sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem :

1. Sistem fungsionalpembagian kerja pada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerjasama dalam kedudukan yangsederajat.

2. Sistem skalarPembagian kekuasaan menurut jenjang dari bawah keatas.kelemahan dari system ini, yaitu :

· Terjadi kelemahan dalam menyatakan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

· Membatasi kemampuan-kemampuan individual yang sebenarnya mampu tapi karena kedudukannya yangmengangkat maka tidak memungkinkan mengambil inisiatif.

Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa :

· Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.

· Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan.

· Kasta brahmana

· Kasta ksatria

· Kasta waisya

· Kasta sudra

· Paria

1.4 TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIALPelepasan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :

· Kelas atas

· Kelas bawah

· Kelas menengah

· Kelas menengah kebawah

Beberapa teori tentang pelapisan sosial :

· Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali,mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.

· Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. Menyatakan bahwa selama di dalammasyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yangdihargai.

19/30

· Vilfredo Pareto menayatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golonganElite dan golongan Non Elite.menurut dia pangkall dari perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki watak,kecakapan, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.

· Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakatyang kurang berkembang, damapai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalumuncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya selalu banyak).

· Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah danalat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya meiliki tenaga untuk disumbangkandidalam proses produksi.

2. KESAMAAN DERAJAT

2.1 PENGERTIAN KESAMAAN DERAJAT

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungkan antara manusia dengan lingkung masyarakat umumnyatimbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap pemerintahdan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-udangan atau konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat.Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai factor kehidupan.

2.2 PASAL – PASAL TENTANG PERSAMAAN HAK YANG TERDAPAT PADA UUD’45

1. Pasal 27 (1) :

· Setiap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjungtinggi hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak adapengecualiannya.

2. Pasal 28D (1) & Pasal 28I (2) :

· Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuanyang sama di hadapan hukum.

· Setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun da berhak mendapat perlindungandari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

2.3 EMPAT POKOK TENTANG HAK ASASI DALAM UUD’45

Empat pokok hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 45 adalah sebagai berikut :

1. Pokok pertamaMengenai kesamaan kedudukan dan kewajiban warga Negara di dalam hukum dan dimuka pemerintahan. Dalampasal 27 ayat 1 dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang dimilikioleh warga Negara,yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Kemudian yangditetapkan dalam pasal 27 ayat 2, ialah hak setiap warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan.

2. Pokok keduaDalam pasal 28 ditetapkan, bahwa “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan datulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang”.

20/30

3. Pokok ketigaPasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh Negara.

4. Pokok keempatPasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

3. ELITE DAN MASSA

3.1 ELITE

Elite dapat diartikan sebagai orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok, kelompok kecil orang-orangterpandang atau berderajat tinggi (kaum bangsawan, cendekiawan, dan sebagainya).

3.2 FUNGSI ELITE DALAM MEMEGANG STRATEGI

Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara yangbernilai sosial.Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :

a) Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secarakeseluruhan.

b) Factor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan baik yang bersifat fisikmaupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer mapun pencapaian.

c) Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan denganmasyarakat lain.

d) Ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal diatas adalah imbalan yang lebih besar yangdiperoleh atas pekerjaan dan usahanya.

3.2 MASSA

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan,yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yaglain.

3.4 CIRI – CIRI MASSA

1) Keanggotaannyaberasal dari semua lapisan masyarakat atau sastra sosial, meliputi orang-orang dari berbagaiposisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda.Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilantentang pembunuhan misalnya melalui pers.

2) Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.

3) Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.

Sumber:

http://fauzaanazima.blospot.co.id/2014/11/kesamaan-derajat.html?m=1

https://cspampamm.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-pelapisan-sosial-dan.html?m=1

21/30

DISUSUN OLEH

SETIAWAN JODI

NPM: 16116946

BAB 7

Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan

1. Masyarakat Perkotaan, Aspek – Aspek Positif Dan Negatif

1.1 Pengertian Masyarakat

Istilah “masyarakat” merupakan terjemahan dan kata society (Inggris).Sedangkan istilah society berasal dansocietas (Latin) yang berarti “kawan”. Lantas, apa masyarakat itu?

Menurut Pendapat Ralp Linton, Pengertian Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup danbekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan mengganggap diri mereka sebagaisuatu kesatuan sosial degan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas.

Menurut Maclver, Pengertian Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dankerja sama antara berbagai kelompok, berbagai golongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan individu (manusia). Keseluruhan yang selalu berubah inilah yang dinamakan denganmasyarakat.Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosal dan masyarakat selalu berubah.

Selo Soemardjan mengemukakan pengertian masyarakat, Masyarakat ialah orang-orang yang hidup bersamadimana menghasilkan kebudayaan.

Dari pengertian masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Pengertian Masyarakatadalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama dan saling membantu satusama lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi.

1.2 Syarat – Syarat Menjadi Masyarakat

1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu yang cukup lama

2. Merupakan Satu Kesatuan

3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan dimana setiapanggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.

1.3 Pengertian Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut URBAN COMMUNITY.Pengertian masyarakat perkotaan lebih ditekankankepada sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Berikut adalah pengertian kota menurutbeberapa ahli:

Menurut Max Weber => Kota menurutnya adalah apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besarkebutuhan ekonominya dipasar local.

Menurut Dwight Sanderson => Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.

22/30

Menurut Wirth => Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat, dan permanen. Dan dihuni oleh orang –orang yang kedudukannya heterogen.

Dari pendapat diatas dapat dikatakan mempunyai ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan padadaerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Menurut Konsep Sosiologik. Jakarta dapat disebut sebagai kota, karena memang penduduknya yang hidup dengancara individualistic. Berikut adalah ciri masyarakat kota diantaranya :

· Netral Afektif

Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erathubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association.Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yangbersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulahsebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.

· Orientasi Diri

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetanggaitu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasahidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.

· Universalisme

Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yangsangat penting untuk Universalisme.

· Prestasi

Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlianyang dimilikinya.

· Heterogenitas

Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunanpenduduknya

1.4 Type Masyarakat

Terdapat dua type masyarakat, yaitu :

- Masyarakat Paksaan : misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain.

- Masyarat Merdeka : Terbagi Dalam 2

- masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertaliandengan hubungan darah atau keturunan

- kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi,kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya

1.5 Ciri – Ciri Masyarakat Kota

Ada beberapa ciri dari masyarakat kota, yaitu :

23/30

o Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.

o Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yangpenting disini adalah manusia perorangan atau individu.

o Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

o Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari padawarga desa.

o Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

o Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

o Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerimapengaruh dari luar.

1.6 Perbedaan Antara Desa Dan Kota

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Perkotaan

Perilaku Homogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaandan kebersamaan

Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status

Isolasi social, sehingga static

Kesatuan dan keutuhan cultural

Banyak ritual dan nilai – nilai saktal

Kolektivisme

Perilaku heterogen

Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diridan kelembagaan

Perilaku yang diorientasi pada rasionalitas dan fungsi

Mobilitas social, sehingga dinamik

Kebauran dan diversifikasi kultural

Birokrasi fungsional dan nilai – nilai secular

individualisme

2. Hubungan Desa Dan Kota

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalamhubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:

· Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambilkawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beranekaragam;

· Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubahperdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;

24/30

· Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnyabanyak terjadi.

· Urbanisaasi, Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat puladikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

o Sebab-sebab Urbanisasi

- Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)

- Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

3. Aspek Positif Dan Aspek Negatif

3.1 Aspek positif dan negatif bagi desa terhadap kota ataupun sebaliknya.

A. Aspek positif bagi desa terhadap kota:

- Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.

- Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan dari keluarga yangbekerja secara layak di kota.

- Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.

- Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

B. Aspek negative bagi desa terhadap kota :

- Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah kekota.

- Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan seringditularkan di kehidupan pedesaan.

- Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.

C. Aspek positif bagi kota terhadap desa :

- Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.

- Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.

D. Aspek negative bagi kota terhadap desa:

- Meningkatnya pengangguran di perkotaan

- Munculnya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk liar di kota.

- Meningkatnya kemacetan lalu lintas.

- Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.

3.2 Unsur – Unsur Perkotaan

Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang

25/30

meliputi :

· Wisma

Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya,serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan dapatmengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masamendatang memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutukehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan

· Karya

unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagikehidupan bermasyarakat.

· Marga

unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempatdengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.

· Suka

unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan,rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian

· Penyempurna

unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempatunsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

3.3 Fungsi Eksternal Kota

Fungsi eksternal kota adalah sebagai berikut adalah :

- Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu

- Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas

- Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor

- Simpul komunikasi regional atau global

- Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.

4. Masyarakat Pedesaan

4.1 Pengertian Desa

Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desaadalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.

Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yangterdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

26/30

Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagaiberikut :

- mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.

- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

- Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

4.2 Ciri – Ciri Masyarakat Desa

Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons”menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagaiberikut :

- Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan.Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang dideritaorang lain dan menolongnya tanpa pamrih.

- Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan ,tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkankeseragaman persamaan.

- Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuksuatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlakuuntuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)

- Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yangtidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanyaprestasi).

- Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasanyang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu.Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnyatanpa pengaruh dari luar.

4.3 Macam – Macam Pekerjaan Gotong Royong

o Kerja Bakti

o Memperbaiki jalan atau jembatan yang rusak

o Dll

4.4 Sifat Dan Hakikat Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah.Biasanyaadat dan kepercayaanmasyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adatdan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.

Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yangmenyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepasdari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.

27/30

4.5 Macam – Macam Gejala Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan mengenal berbagai macam gejala sosial, khussunya hal ini merupakan sebab-sebabbahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social. Gejala- gejala social ituadalah :

· Konflik

· Pertengkaran-Pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dansering menjalar ke luar ruamah tangga.

· Kontraversi (Pertentangan)

· Pertentangan ini bisa disebabkan oleh peruibahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi ataudalam hubungannya dengan guna-guna ( black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalahkontraversi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.

· Kompetisi

· Masyarakat pedesaan adalah manusia pada biasanya yang antara lain mempunyai saingan denganmanifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negative

4.6 Sistem Budaya Petani Di Indonesia

- Mereka beranggapan bahwa orang berkerja itu untuk hidup

- Mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi bencana

- Dalam menghadapi alam mereka cukup dengan bekerja sama

4.7 Unsur – Unsur Desa

- Daerah, dalam arti tanah yang dalam hal geografis

- Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharianpenduduk desa setempat

- Tata kehidupan dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan – ikatan pergaulan antar warga desa.

Ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan suatu satukesatuan.

4.8 Fungsi Desa

Antara lain:

- Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahanmakanan pokok.

- Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yangtidak kecil artinya.

- Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desanelayan, dll

28/30

5. Perbedaan Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakatpedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakatpedesaannya.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dankebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.

A. Masyarakat Pedesaan

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidupbermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka.Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagiankarakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa.Namun dengan adanya perubahan sosialdan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.Berikut ini ciri-cirikarakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.

- Sederhana

- Mudah curiga

- Menjunjung tinggi norma yang berlaku didaerahnya

- Mempunya sifat kekeluargaan

- Luga atau berbicara apa adanya

- Tertutup dalam hal keuangan mereka

- Perasaaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota

- Menghargai orang lain

- Demokratis dan religious

- Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotongroyong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakatpedesaan.

B. Masyarakat Perkotaan

Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamananbersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu.Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urbancommunity.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:

- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kotahanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, danlainnya.

- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain

29/30

- Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dansebagainya.

- Jalan pikiran rasional yang dianut masyarakat perkotaan

- Interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum

Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu,banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya,masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untukkesejahteraan mereka.

Sumber:

http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-masyarakat-serta-ciri-masyarakat.html

https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/syarat-syarat-menjadi-masyarakat/

https://fadlyghopal.wordpress.com/2010/12/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/

https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/01/23/hubungan-desa-dan-kota/

http://www.radarplanologi.com/2015/10/dampak-negatif-dan-dampak-positif-urbanisasi.html?m=1

30/30