Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT_Standar 1-7)
Transcript of Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT_Standar 1-7)
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI
o Anggota tim yang kurang cakapo Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkano Data base yang jeleko Sulit mengumpulkan anggota timo Penulisan tidak mengacu pada standar penilaian
o Anggota tim yang kurang cakapo Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkano Data base yang jeleko Sulit mengumpulkan anggota timo Penulisan tidak mengacu pada standar penilaian
SOLUSI
Perlu dibentuk tim yang terdiri dari ketua, koordinatorstandar dan satuan tugas unit
Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator tiap-tiapstandar
Koordinator standar bertanggungjawab sepenuhnyaterhadap isian borang pada standar tersebut
Satuan tugas unit bertugas melacak data-data yang belumterdokumnetasi
Setiap anggota tim wajib mengkosongkan kegiatan padahari tertentu
Perlu dibentuk tim yang terdiri dari ketua, koordinatorstandar dan satuan tugas unit
Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator tiap-tiapstandar
Koordinator standar bertanggungjawab sepenuhnyaterhadap isian borang pada standar tersebut
Satuan tugas unit bertugas melacak data-data yang belumterdokumnetasi
Setiap anggota tim wajib mengkosongkan kegiatan padahari tertentu
STRUKTUR TIM AKREDITASI PERGURUAN TINGGITAHAP I : DRAF BORANG DAN EVALUASI DIRI
Ketua Borang
Koordinator
Standar1
Koordinator
Standar2
Koordinator
Standar3
Koordinator
Standar4
Koordinator
Standar5
Koordinator
Standar6
Koordinator
Standar7
Koordinator
EvaluasiDiri
Koordinator
Standar1
Koordinator
Standar2
Koordinator
Standar3
Koordinator
Standar4
Koordinator
Standar5
Koordinator
Standar6
Koordinator
Standar7
Koordinator
EvaluasiDiri
Satuan Tugas UnitTiap Fakultas
STRUKTUR TIM KECIL AKREDITASI PERGURUAN TINGGITAHAP II : REVISI BORANG DAN EVALUASI DIRI
Ketua Borang
EvaluatorStandar
1 & 2
KoordinatorStandar
1 & 2
EvaluatorStandar
3 & 4
KoordinatorStandar
2 & 4
EvaluatorStandar
5 & 6
KoordinatorStandar
5 & 6
EvaluatorStandar7 & ED
KoordinatorStandar7 & ED
BOBOT PENILAIAN DOKUMEN AKREDITASI
No. Komponen Penilaian Bobot (%)
A Mutu evaluasi-diri PT (Penilaian kualitatif laporanevaluasi-diri institusi)
10
B Mutu data dan informasi pemenuhan tujuh standarakreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dankuantitatif berdasarkan Buku V: Matriks PenilaianBorang)
90Mutu data dan informasi pemenuhan tujuh standarakreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dankuantitatif berdasarkan Buku V: Matriks PenilaianBorang)
Total 100
BOBOT PENILAIAN STANDAR BORANG AKREDITASISECARA KUANTITATIF
No. Standar Bobot (%)
1 Standar 1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategipencapaian
2,62
2 Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistempengelolaan, dan penjaminan mutu
26,32
3 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13,163 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13,16
4 Standar 4. Sumber daya manusia 18,42
5 Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasanaakademik
7,89
6 Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, sertasistem informasi
18,42
7 Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat, dan kerjasama
13,16
Total 100,00
KRITERIA PENILAIAN AIPT
<< STANDAR 1 >>
KRITERIA PENILAIAN AIPT
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Visi, misi dansasaran mutu harusjelas dan terukur
Disusun olehstakeholders
Visi dijadikanacuan dalammerancang sasaranmutu dankurikulum
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITANANTAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUANTINGGI, DAN PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Sangat jelas.(2) Sangat realistik.(3) Saling terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumnidan masyarakat.
Point (3)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Jelas.(2) Realistik.(3) Saling terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan
alumni.
Visi, misi dansasaran mutu harusjelas dan terukur
Disusun olehstakeholders
Visi dijadikanacuan dalammerancang sasaranmutu dankurikulum
Point (4)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Sangat jelas.(2) Sangat realistik.(3) Saling terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumnidan masyarakat.
Point (3)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Jelas.(2) Realistik.(3) Saling terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan
alumni.
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Visi, misi dansasaran mutu harusjelas dan terukur
Disusun olehstakeholders
Visi dijadikanacuan dalammerancang sasaranmutu dankurikulum
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITANANTAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUANTINGGI, DAN PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Cukup jelas.(2) Cukup realistik.(3) Kurang terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.
Point (1)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Tidak jelas.(2) Tidak realistik.(3) Tidak terkait satu sama lain.(4) Hanya melibatkan unsur pimpinan atau yayasan.
Visi, misi dansasaran mutu harusjelas dan terukur
Disusun olehstakeholders
Visi dijadikanacuan dalammerancang sasaranmutu dankurikulum
Point (2)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Cukup jelas.(2) Cukup realistik.(3) Kurang terkait satu sama lain.(4) Melibatkan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.
Point (1)Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:(1) Tidak jelas.(2) Tidak realistik.(3) Tidak terkait satu sama lain.(4) Hanya melibatkan unsur pimpinan atau yayasan.
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Adanya RencanaIndukPengembangan(RIP).
Adanya renstra ditingkat Universitasdan Fakultas
Adanya RKATditingkat prodisampai universitas
RKAT di auditsecara berkala
KetercapaianRenstra dan RKATserta evaluasi
1.2 PERGURUAN TINGGI MENETAPKAN TONGGAK-TONGGAKCAPAIAN (MILESTONES) TUJUAN SEBAGAI PENJABARANATAU PELAKSANAAN RENSTRA, SERTA MEKANISMEKONTROL KETERCAPAIANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Dokumen formal berisi:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaiantujuan.
Point (3)Dokumen formal berisi:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuankurang efektif.
Adanya RencanaIndukPengembangan(RIP).
Adanya renstra ditingkat Universitasdan Fakultas
Adanya RKATditingkat prodisampai universitas
RKAT di auditsecara berkala
KetercapaianRenstra dan RKATserta evaluasi
Point (4)Dokumen formal berisi:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaiantujuan.
Point (3)Dokumen formal berisi:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuankurang efektif.
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Adanya RencanaIndukPengembangan(RIP).
Adanya renstra ditingkat Universitasdan Fakultas
Adanya RKATditingkat prodisampai universitas
RKAT di auditsecara berkala
KetercapaianRenstra dan RKATserta evaluasi
1.2 PERGURUAN TINGGI MENETAPKAN TONGGAK-TONGGAKCAPAIAN (MILESTONES) TUJUAN SEBAGAI PENJABARANATAU PELAKSANAAN RENSTRA, SERTA MEKANISMEKONTROL KETERCAPAIANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Dokumen formal yang bersifat parsial pada aspek-aspek berikut:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan
Point (1)Tidak ditemukan dokumen formal berisi tujuan bertahap,tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan, dan mekanismekontrol serta tindakan perbaikannya sebagai penjabaran ataupelaksanaan renstra.
Adanya RencanaIndukPengembangan(RIP).
Adanya renstra ditingkat Universitasdan Fakultas
Adanya RKATditingkat prodisampai universitas
RKAT di auditsecara berkala
KetercapaianRenstra dan RKATserta evaluasi
Point (2)Dokumen formal yang bersifat parsial pada aspek-aspek berikut:(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun
waktu tertentu(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode
kepemimpinan perguruan tinggi(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan
untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan
Point (1)Tidak ditemukan dokumen formal berisi tujuan bertahap,tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan, dan mekanismekontrol serta tindakan perbaikannya sebagai penjabaran ataupelaksanaan renstra.
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Sosialisasi :dipasangdidinding,dicantumkan dlmkalender, bukuagenda, website,kartu mahasiswa
1.3.1 SOSIALISASI VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGIDILAKSANAKAN SECARA SISTEMATIS DANBERKELANJUTAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematisdan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan,internal maupun eksternal.
. Point (3)
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematisdan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentinganinternal.
Point (2)Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan hanya kepadajajaran pimpinan unit-unit organisasi di dalam perguruan tinggi.
Point (4)Visi dan misi perguruan tinggi tidak disosialisasikan
Sosialisasi :dipasangdidinding,dicantumkan dlmkalender, bukuagenda, website,kartu mahasiswa
Point (4)Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematisdan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan,internal maupun eksternal.
. Point (3)
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematisdan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentinganinternal.
Point (2)Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan hanya kepadajajaran pimpinan unit-unit organisasi di dalam perguruan tinggi.
Point (4)Visi dan misi perguruan tinggi tidak disosialisasikan
1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTARVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DANPEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT.
Visi dan misidijadikan acuandalam menyusunrenstra universitasdan fakultas dandiatur dalamstatuta.
Renstra mendapatpersetujuan rapatsenat
1.3.2 VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI DIJADIKAN PEDOMAN, PANDUAN,DAN RAMBU-RAMBU BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGANINTERNAL SERTA DIJADIKAN ACUAN PELAKSANAAN RENSTRA,KETERWUJUDAN VISI, KETERLAKSANAAN MISI, KETERCAPAIANTUJUAN MELALUI STRATEGI-STRATEGI YANG DIKEMBANGKAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.
Point (3)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada sebagian besar unit kerja
Point (2)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada sebagian sebagian kecil unit kerja
Point (1)Visi dan misi tidak dipahami dan atau tidak dijadikan acuanpenjabaran renstra maupun pedoman bagi semua pemangkukepentingan internal.
Visi dan misidijadikan acuandalam menyusunrenstra universitasdan fakultas dandiatur dalamstatuta.
Renstra mendapatpersetujuan rapatsenat
Point (4)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.
Point (3)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada sebagian besar unit kerja
Point (2)Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuanpenjabaran renstra pada sebagian sebagian kecil unit kerja
Point (1)Visi dan misi tidak dipahami dan atau tidak dijadikan acuanpenjabaran renstra maupun pedoman bagi semua pemangkukepentingan internal.
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 2 >>2 >><<<< STANDARSTANDAR 2 >>2 >>
2.1.1 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI TATA PAMONG YANG MEMUNGKINKANTERLAKSANANYA SECARA KONSISTEN PRINSIP-PRINSIP TATA PAMONG,TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PELAKU TATA PAMONG (AKTOR) DANSISTEM KETATAPAMONGAN YANG BAIK (KELEMBAGAAN, INSTRUMEN,PERANGKAT PENDUKUNG, KEBIJAKAN DAN PERATURAN, SERTA KODEETIK)
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Peraturan/pedoman/acuan terkait tata pamong
Kredibel : adanya legalitaslembaga serta WT,mekanisme pemilihanyang demokratis, adanyamekanisme yang jelasdalam penentuankebijakan mutu, sasaranmutu, renstra dan RKAT
Transparasi : keterbukaandan mekanismekomunikasi
Akuntabilitas : dokumendan informasi yang dapatdiakses, adanya auditinternal dan eksternal
Tanggung jawab :pertanggung jawabandalam forum resmi (rapattahunan)
Keadilan : Terbukanyakesempatan
Point (4)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhilima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Point (3)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhiempat dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Peraturan/pedoman/acuan terkait tata pamong
Kredibel : adanya legalitaslembaga serta WT,mekanisme pemilihanyang demokratis, adanyamekanisme yang jelasdalam penentuankebijakan mutu, sasaranmutu, renstra dan RKAT
Transparasi : keterbukaandan mekanismekomunikasi
Akuntabilitas : dokumendan informasi yang dapatdiakses, adanya auditinternal dan eksternal
Tanggung jawab :pertanggung jawabandalam forum resmi (rapattahunan)
Keadilan : Terbukanyakesempatan
Point (4)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhilima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Point (3)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhiempat dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
2.1.1 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI TATA PAMONG YANG MEMUNGKINKANTERLAKSANANYA SECARA KONSISTEN PRINSIP-PRINSIP TATA PAMONG,TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PELAKU TATA PAMONG (AKTOR) DANSISTEM KETATAPAMONGAN YANG BAIK (KELEMBAGAAN, INSTRUMEN,PERANGKAT PENDUKUNG, KEBIJAKAN DAN PERATURAN, SERTA KODEETIK)
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Peraturan/pedoman/acuan terkait tata pamong
Kredibel : adanya legalitaslembaga serta WT,mekanisme pemilihanyang demokratis, adanyamekanisme yang jelasdalam penentuankebijakan mutu, sasaranmutu, renstra dan RKAT
Transparasi : keterbukaandan mekanismekomunikasi
Akuntabilitas : dokumendan informasi yang dapatdiakses, adanya auditinternal dan eksternal
Tanggung jawab :pertanggung jawabandalam forum resmi (rapattahunan)
Keadilan : Terbukanyakesempatan
Point (2)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhitiga dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Point (1)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi1 s.d. 2 dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Peraturan/pedoman/acuan terkait tata pamong
Kredibel : adanya legalitaslembaga serta WT,mekanisme pemilihanyang demokratis, adanyamekanisme yang jelasdalam penentuankebijakan mutu, sasaranmutu, renstra dan RKAT
Transparasi : keterbukaandan mekanismekomunikasi
Akuntabilitas : dokumendan informasi yang dapatdiakses, adanya auditinternal dan eksternal
Tanggung jawab :pertanggung jawabandalam forum resmi (rapattahunan)
Keadilan : Terbukanyakesempatan
Point (2)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhitiga dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
Point (1)Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistemtata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi1 s.d. 2 dari lima pilar berikut:(1) kredibel(2) transparan(3) akuntabel(4) bertanggung jawab(5) adil
2.1.2 KELENGKAPAN DAN KEEFEKTIFAN STRUKTURORGANISASI YANG DISESUAIKAN DENGANKEBUTUHAN PENYELENGGARAAN DANPENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Struktur organisasimengacu dalam 8organ :1) Pimpinan2) Senat3) Dewan pengawas4) Dewan
pertimbangan5) Pelaksana
kegiatanakademik
6) Pelaksanaadministrasi,pelayanan danpendukung
7) Pelaksanapenjaminan mutu
8) Unit perencanadanpengembangan tridharma
Point (4)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengandeskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang,dan tanggung jawab.
Point (3)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dan satudari dua organ lainnya, dilengkapi dengan deskripsi tertulis yangjelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
Point (2)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dilengkapidengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab.
Point (1)Lima organ pertama dalam struktur organisasi tidak lengkap
Struktur organisasimengacu dalam 8organ :1) Pimpinan2) Senat3) Dewan pengawas4) Dewan
pertimbangan5) Pelaksana
kegiatanakademik
6) Pelaksanaadministrasi,pelayanan danpendukung
7) Pelaksanapenjaminan mutu
8) Unit perencanadanpengembangan tridharma
Point (4)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengandeskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang,dan tanggung jawab.
Point (3)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dan satudari dua organ lainnya, dilengkapi dengan deskripsi tertulis yangjelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
Point (2)Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi strukturorganisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dilengkapidengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab.
Point (1)Lima organ pertama dalam struktur organisasi tidak lengkap
2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DANEFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Badan Etika danHukum (BEH) Dewan
petimbanganpegawai
Dewan Etikadosen
Pedoman yangdigunakan BEHadalah kode etikdosen, kode etiktenagakependidikan,peraturan disiplinmahasiswa
Point (4)Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi:(1) Lembaga tersendiri,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), dan non-akademik,(3) SOP sangat lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan secara efektif.
Point (3)Pelaksanaan kode etik, meliputi:(1) Komisi ad hoc,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), dan non-akademik,(3) SOP lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan secara efektif.
Badan Etika danHukum (BEH) Dewan
petimbanganpegawai
Dewan Etikadosen
Pedoman yangdigunakan BEHadalah kode etikdosen, kode etiktenagakependidikan,peraturan disiplinmahasiswa
Point (4)Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi:(1) Lembaga tersendiri,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), dan non-akademik,(3) SOP sangat lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan secara efektif.
Point (3)Pelaksanaan kode etik, meliputi:(1) Komisi ad hoc,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), dan non-akademik,(3) SOP lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan secara efektif.
2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DANEFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Badan Etika danHukum (BEH) Dewan
petimbanganpegawai
Dewan Etikadosen
Pedoman yangdigunakan BEHadalah kode etikdosen, kode etiktenagakependidikan,peraturan disiplinmahasiswa
Point (2)Pelaksanaan kode etik:
(1) Komisi ad hoc,(2) Hanya mencakup masalah akademik (termasuk penelitian
dan karya ilmiah),(3) SOP cukup lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan kurang efektif.
Point (1)Pelaksanaan kode etik:(1) Tidak ada lembaga khusus,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), disiplin,(3) SOP tidak ada.
Badan Etika danHukum (BEH) Dewan
petimbanganpegawai
Dewan Etikadosen
Pedoman yangdigunakan BEHadalah kode etikdosen, kode etiktenagakependidikan,peraturan disiplinmahasiswa
Point (2)Pelaksanaan kode etik:
(1) Komisi ad hoc,(2) Hanya mencakup masalah akademik (termasuk penelitian
dan karya ilmiah),(3) SOP cukup lengkap dan jelas,(4) SOP dilaksanakan kurang efektif.
Point (1)Pelaksanaan kode etik:(1) Tidak ada lembaga khusus,(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan
karya ilmiah), disiplin,(3) SOP tidak ada.
2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIFDALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL,KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINANPUBLIK
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kepemimpinanoperasional :kemampuanmenjabarkan visi, misidan tujuan strategisdalam renstra danRKAT
Kepemimpinanorganisasional :pemahaman tata kerjaunit dalam organisasi(WT, tata kerjaorganisasi,mekanisme/prosedurkerja)
Kepemimpinan publik: kiprah pimpinan dimasyarakat
Point (4)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Point (3)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki dua dari karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Kepemimpinanoperasional :kemampuanmenjabarkan visi, misidan tujuan strategisdalam renstra danRKAT
Kepemimpinanorganisasional :pemahaman tata kerjaunit dalam organisasi(WT, tata kerjaorganisasi,mekanisme/prosedurkerja)
Kepemimpinan publik: kiprah pimpinan dimasyarakat
Point (4)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Point (3)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki dua dari karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIFDALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL,KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINANPUBLIK
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kepemimpinanoperasional :kemampuanmenjabarkan visi, misidan tujuan strategisdalam renstra danRKAT
Kepemimpinanorganisasional :pemahaman tata kerjaunit dalam organisasi(WT, tata kerjaorganisasi,mekanisme/prosedurkerja)
Kepemimpinan publik: kiprah pimpinan dimasyarakat
Point (2)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Point (1)Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Kepemimpinanoperasional :kemampuanmenjabarkan visi, misidan tujuan strategisdalam renstra danRKAT
Kepemimpinanorganisasional :pemahaman tata kerjaunit dalam organisasi(WT, tata kerjaorganisasi,mekanisme/prosedurkerja)
Kepemimpinan publik: kiprah pimpinan dimasyarakat
Point (2)Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
Point (1)Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristikberikut:(1) kepemimpinan operasional,(2) kepemimpinan organisasi,(3) kepemimpinan publik
2.3.1 SISTEM PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PERGURUANTINGGI MENCAKUP FUNGSI PENGELOLAAN (PLANNING,ORGANIZING, STAFFING, LEADING, DAN CONTROLLING), YANGDILAKSANAKAN SECARA EFEKTIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DANMELAKSANAKAN MISI PERGURUAN TINGGI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Planning : perencanaandilakukan secaraterstruktur oleh rektor
Organizing : rektordibantu oleh WR1, WR2,WR3 mengelola aktivitas,proses dan sumber dayayang dibutuhkan untukmeningkatkan efektivitaskinerja institusi.
Staffing : penempatan danpengembangan personilmengacu pada strukturorganisasi.
Leading : Rektormenjalankan tugasnyasesuai dengan WT
Controlling :Melaksanakan fungsipengendalianimplementasi semuaaktivitas
Point (4)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (3)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup empat dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (2)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup tiga dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (1)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggikurang (kurang atau sama dengan dua yang efektif).
Planning : perencanaandilakukan secaraterstruktur oleh rektor
Organizing : rektordibantu oleh WR1, WR2,WR3 mengelola aktivitas,proses dan sumber dayayang dibutuhkan untukmeningkatkan efektivitaskinerja institusi.
Staffing : penempatan danpengembangan personilmengacu pada strukturorganisasi.
Leading : Rektormenjalankan tugasnyasesuai dengan WT
Controlling :Melaksanakan fungsipengendalianimplementasi semuaaktivitas
Point (4)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (3)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup empat dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (2)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggimencakup tiga dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakansecara efektif.
Point (1)Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggikurang (kurang atau sama dengan dua yang efektif).
2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN,DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSIMANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSESPENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNITKERJA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Desain strukturorganisasi
Deskripsi tugastingkat universitasdan fakultas
Wewenang danTugas (WT)
Konsep yangdijalankan adalahPlan-Do-Check-Action.
Program kompetensimanajerial dilakukansecara berkala(pelatihan dosen,karyawan danpimpinan)
Point (4)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja,yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemenoperasi di setiap unit kerja.
Point (3)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemenoperasi di setiap unit kerja, tetapi tidak ada programpeningkatan kompetensi manajerial perguruan tinggi.
Desain strukturorganisasi
Deskripsi tugastingkat universitasdan fakultas
Wewenang danTugas (WT)
Konsep yangdijalankan adalahPlan-Do-Check-Action.
Program kompetensimanajerial dilakukansecara berkala(pelatihan dosen,karyawan danpimpinan)
Point (4)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja,yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemenoperasi di setiap unit kerja.
Point (3)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemenoperasi di setiap unit kerja, tetapi tidak ada programpeningkatan kompetensi manajerial perguruan tinggi.
2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN,DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSIMANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSESPENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNITKERJA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
Desain strukturorganisasi
Deskripsi tugastingkat universitasdan fakultas
Wewenang dan Tugas(WT)
Konsep yangdijalankan adalahPlan-Do-Check-Action.
Program kompetensimanajerial dilakukansecara berkala(pelatihan karyawan,dosen, pimpinan)
Point (2)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,tetapi tidak menggambarkan keefektifan dan efisiensimanajemen operasi di setiap unit kerja
Point (1)Perguruan tinggi tidak memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja.
Desain strukturorganisasi
Deskripsi tugastingkat universitasdan fakultas
Wewenang dan Tugas(WT)
Konsep yangdijalankan adalahPlan-Do-Check-Action.
Program kompetensimanajerial dilakukansecara berkala(pelatihan karyawan,dosen, pimpinan)
Point (2)Perguruan tinggi memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,tetapi tidak menggambarkan keefektifan dan efisiensimanajemen operasi di setiap unit kerja
Point (1)Perguruan tinggi tidak memiliki:(1) rancangan dan analisis jabatan,(2) uraian tugas,(3) prosedur kerja,(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja.
2.3.3 DISEMINASI HASIL KERJA PERGURUANTINGGI SEBAGAI AKUNTABILITAS PUBLIK,SERTA KEBERKALAANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Laporan Rektor
Laporan tahunankinerja unit
Website
Point (4)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiaptahun.
Point (3)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya secara berkala, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
Point (2)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya kepada internal stakeholders, tetapi tidak dilakukansecara berkala.
Point (1)Perguruan tinggi tidak menyebarluas-kan hasil kinerjanya kepadastakeholders.
Laporan Rektor
Laporan tahunankinerja unit
Website
Point (4)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiaptahun.
Point (3)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya secara berkala, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
Point (2)Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasilkinerjanya kepada internal stakeholders, tetapi tidak dilakukansecara berkala.
Point (1)Perguruan tinggi tidak menyebarluas-kan hasil kinerjanya kepadastakeholders.
2.3.4 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT INTERNAL,DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN INSTRUMENPENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGUKURKINERJA SETIAP UNIT KERJA, SERTA DISEMINASI HASILNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Audit MutuInternal :• Prosedur Mutu
Audit Internal• Panduan Audit :
Jadwal, agenda,lingkup, tugasauditor danauditee
• Kode EtikAuditor
Diseminasi dalamRapat TinjauanManajemen (RTM).
Point (4)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasilpengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
Point (3)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit, dan hasilnyadigunakan tetapi tidak didiseminasikan.
Point (2)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit tetapihasilnya tidak digunakan serta tidak didiseminasikan.
Point (1)Perguruan tinggi tidak memiliki kriteria dan instrumen penilaianuntuk mengukur kinerja unit kerjanya.
Audit MutuInternal :• Prosedur Mutu
Audit Internal• Panduan Audit :
Jadwal, agenda,lingkup, tugasauditor danauditee
• Kode EtikAuditor
Diseminasi dalamRapat TinjauanManajemen (RTM).
Point (4)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasilpengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
Point (3)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit, dan hasilnyadigunakan tetapi tidak didiseminasikan.
Point (2)Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit tetapihasilnya tidak digunakan serta tidak didiseminasikan.
Point (1)Perguruan tinggi tidak memiliki kriteria dan instrumen penilaianuntuk mengukur kinerja unit kerjanya.
2.3.5 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDITEKSTERNAL, DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DANINSTRUMEN PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYAUNTUK MENGUKUR KINERJA PERGURUAN TINGGI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
TUV Rheinland
ISO 17025
Akuntan Publik
Diseminasi dalamRapat RTM.
Point (4)Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakanserta didiseminasikan dengan baik.
Point (3)Lembaga audit eksternal kredibel namun hasil auditnya tidakdigunakan dengan baik atau tidak didiseminasikan dengan baik.
Point (2)Lembaga audit eksternal kredibel, namun hasilnya sama sekalitidak ditindaklanjuti.
Point (1)Tidak meggunakan lembaga audit eksternal.
TUV Rheinland
ISO 17025
Akuntan Publik
Diseminasi dalamRapat RTM.
Point (4)Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakanserta didiseminasikan dengan baik.
Point (3)Lembaga audit eksternal kredibel namun hasil auditnya tidakdigunakan dengan baik atau tidak didiseminasikan dengan baik.
Point (2)Lembaga audit eksternal kredibel, namun hasilnya sama sekalitidak ditindaklanjuti.
Point (1)Tidak meggunakan lembaga audit eksternal.
2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEMPENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGANADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DANPELAKSANAANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Manual Mutu yang lengkap meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan Mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja(7) Pentahapan Sasaran Mutudan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Point (3)Manual Mutu yang lengkap, meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan Mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja(7) Pentahapan Sasaran Mututetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Point (4)Manual Mutu yang lengkap meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan Mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja(7) Pentahapan Sasaran Mutudan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Point (3)Manual Mutu yang lengkap, meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan Mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja(7) Pentahapan Sasaran Mututetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEMPENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGANADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DANPELAKSANAANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Manual Mutu yang hanya meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja
Point (1)Tidak ada manual mutu.
Point (2)Manual Mutu yang hanya meliputi:(1) Pernyataan Mutu(2) Kebijakan mutu(3) Unit Pelaksana(4) Standar Mutu(5) Prosedur Mutu(6) Instruksi Kerja
Point (1)Tidak ada manual mutu.
2.4.2 IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTUAKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
• PenetapanNorma,Standar,Program, Peraturan,manual
• Penyusunanperangkat sistem
• Implementasi• Monitoring• Pengukuran• Audit mutu internal• RTM dan Tindak
lanjut
Point (4)Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yangmencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis danevaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuklaporan monev dan audit.
Point (3)Penjaminan mutu sudah berjalan tetapi tidak di seluruh unit kerjayang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis danevaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuklaporan monev dan audit.
Point (2)Penjaminan mutu sudah berjalan yang mencakup siklusperencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakanperbaikan tetapi tidak ada bukti dalam bentuk laporan monev danaudit.
Point (1)Tidak ada pelaksanaan penjaminan mutu.
• PenetapanNorma,Standar,Program, Peraturan,manual
• Penyusunanperangkat sistem
• Implementasi• Monitoring• Pengukuran• Audit mutu internal• RTM dan Tindak
lanjut
Point (4)Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yangmencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis danevaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuklaporan monev dan audit.
Point (3)Penjaminan mutu sudah berjalan tetapi tidak di seluruh unit kerjayang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis danevaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuklaporan monev dan audit.
Point (2)Penjaminan mutu sudah berjalan yang mencakup siklusperencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakanperbaikan tetapi tidak ada bukti dalam bentuk laporan monev danaudit.
Point (1)Tidak ada pelaksanaan penjaminan mutu.
2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DIBIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN,PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, SARANAPRASARANA, KEUANGAN, MANAJEMEN, SERTA TINDAKLANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
• PendidikanPenelitian, PkMdan Manajemendilakukan lewatAudit MutuInternal
• Sarana Prasaranadan Keuanganmelalui AuditMutu Internal danYayasan
Point (4)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkM(4) sarana prasarana,(5) keuangan,(6) manajemenyang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, sertaditindaklanjuti.
Point (3)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal dibidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkMyang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, sertaditindaklanjuti.
• PendidikanPenelitian, PkMdan Manajemendilakukan lewatAudit MutuInternal
• Sarana Prasaranadan Keuanganmelalui AuditMutu Internal danYayasan
Point (4)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkM(4) sarana prasarana,(5) keuangan,(6) manajemenyang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, sertaditindaklanjuti.
Point (3)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal dibidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkMyang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, sertaditindaklanjuti.
2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DIBIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIANKEPADA MASYARAKAT, SARANA PRASARANA, KEUANGAN,MANAJEMEN, SERTA TINDAK LANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimaldi bidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkMterdokumentasi tetapi tidak disosialisasikan dengan baik.
Point (1)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu dibidang(1) pendidikantetapi tidak ada di bidang penelitian atau PkM
Point (2)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimaldi bidang(1) pendidikan(2) penelitian(3) PkMterdokumentasi tetapi tidak disosialisasikan dengan baik.
Point (1)Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu dibidang(1) pendidikantetapi tidak ada di bidang penelitian atau PkM
2.4.4 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI SISTEM PEMBINAANPROGRAM STUDI YANG MENCAKUP: (1) PENGEMBANGANPROGRAM STUDI, (2) PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASIDALAM BENTUK PELATIHAN, DANA, DAN INFORMASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
BPA bertugaspengembangankonsep dan desainpendidikan/akademik.
Program BPMadalahmembangun,implementasi,evaluasi danpengembanganSPM terkait denganakreditasi
Hibah prodi untukpeningkatanakreditasi
Point (4)Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (3)Perguruan tinggi memberikan pembinaan baik dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (2)Perguruan tinggi memberikan pembinaan cukup dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (1)Perguruan tinggi memberikan pembinaan kurang dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
BPA bertugaspengembangankonsep dan desainpendidikan/akademik.
Program BPMadalahmembangun,implementasi,evaluasi danpengembanganSPM terkait denganakreditasi
Hibah prodi untukpeningkatanakreditasi
Point (4)Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (3)Perguruan tinggi memberikan pembinaan baik dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (2)Perguruan tinggi memberikan pembinaan cukup dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
Point (1)Perguruan tinggi memberikan pembinaan kurang dalam:(1) pengembangan program studi,(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, daninformasi.
2.4.5 KELENGKAPAN DAN AKSESIBILITAS SISTEM BASISDATA INSTITUSI YANG MENDUKUNG PENYUSUNANEVALUASI DIRI INSTITUSI DAN PROGRAM STUDI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
Sistem informasi• Sistem informasi
akademik
• Sistem informasikeuangan
• Sistem informasiperpustakaan
• Sistem informasiakuntansi
• SIM SDM
• SIM AMI ( didesainuntuk akreditasi)
Point (4)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.
Point (3)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, namun kurang mudah diakses.
Point (2)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, namun sulit diakses.
Point (1)Basis data kurang lengkap.
Sistem informasi• Sistem informasi
akademik
• Sistem informasikeuangan
• Sistem informasiperpustakaan
• Sistem informasiakuntansi
• SIM SDM
• SIM AMI ( didesainuntuk akreditasi)
Point (4)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.
Point (3)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, namun kurang mudah diakses.
Point (2)Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standarakreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusimaupun program studi, namun sulit diakses.
Point (1)Basis data kurang lengkap.
2.4.6 STATUS AKREDITASI BAN-PT UNTUK SELURUHPROGRAM STUDI DALAM PERGURUAN TINGGI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NA = Jumlah program studi dengan status akreditasi ANB = Jumlah program studi dengan status akreditasi BNC = Jumlah program studi dengan status akreditasi CNK = Jumlah program studi yang status akreditasinya kadaluwarsaNO = Jumlah program studi yang belum terakreditasiN = Jumlah seluruh program studi
= NA + NB + NC + NK + NO
Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memilikiizin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistemakreditasi BAN-PT.
NA = Jumlah program studi dengan status akreditasi ANB = Jumlah program studi dengan status akreditasi BNC = Jumlah program studi dengan status akreditasi CNK = Jumlah program studi yang status akreditasinya kadaluwarsaNO = Jumlah program studi yang belum terakreditasiN = Jumlah seluruh program studi
= NA + NB + NC + NK + NO
Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memilikiizin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistemakreditasi BAN-PT.
RumusSkor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.RumusSkor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 3 >>3 >>
3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUNSECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR,INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN)DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barudituangkan dalamPeraturan rektor
Buku panduan
Pola seleksi
Pengambilankeputusanberdasarkan padarapat PanitiaPenerimaanMahasiswa Baru(PMB)
Point (4)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusandan dilaksanakan dengan konsisten.
Point (3)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi hanya empat diantaranya yang dilaksanakan secara konsisten.
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barudituangkan dalamPeraturan rektor
Buku panduan
Pola seleksi
Pengambilankeputusanberdasarkan padarapat PanitiaPenerimaanMahasiswa Baru(PMB)
Point (4)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusandan dilaksanakan dengan konsisten.
Point (3)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi hanya empat diantaranya yang dilaksanakan secara konsisten.
3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUNSECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR,INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN)DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barudituangkan dalamPeraturan rektor
Buku panduan
Pola seleksi
Pengambilankeputusanberdasarkan padarapat PanitiaPenerimaanMahasiswa Baru(PMB)
Point (2)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi hanya tiga yang dilaksanakan secara konsisten.
Point (1)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi kurang atau sama dengan dua yang dilaksanakan dengankonsisten.
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barudituangkan dalamPeraturan rektor
Buku panduan
Pola seleksi
Pengambilankeputusanberdasarkan padarapat PanitiaPenerimaanMahasiswa Baru(PMB)
Point (2)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi hanya tiga yang dilaksanakan secara konsisten.
Point (1)Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut:(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru(5) sistem pengambilan keputusantetapi kurang atau sama dengan dua yang dilaksanakan dengankonsisten.
3.1.2 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG MEMBERIKANPELUANG DAN MENERIMA MAHASISWA YANG MEMILIKI POTENSIAKADEMIK NAMUN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI DAN/ATAUCACAT FISIK DISERTAI BUKTI IMPLEMENTASI SISTEM TSB BERUPAKETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barutidak mampuekonomi dan cacatfisik
Beasiswa bagiekonomi lemah(internal ataueksternal)
Menyediakanfasilitas untuk paradifabel
Point (4)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap
Point (3)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang lengkap
Point (2)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang cukup
Point (1)Tidak ditemukan sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik.
Kebijakanpenerimaanmahasiswa barutidak mampuekonomi dan cacatfisik
Beasiswa bagiekonomi lemah(internal ataueksternal)
Menyediakanfasilitas untuk paradifabel
Point (4)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap
Point (3)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang lengkap
Point (2)Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.yang ditunjang oleh fasilitas yang cukup
Point (1)Tidak ditemukan sistem untuk memberikan peluang dan menerimamahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampusecara ekonomi atau cacat fisik.
3.1.3 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANGMENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EKUITAS
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kebijakandituangkan dalamsurat keputusanrektor
Panduan admisimahasiswa baruterhadap prinsipekuitas.
Point (4)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangditerapkan secara konsisten
Point (3)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangkurang diterapkan secara konsisten
Point (2)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangtidak diterapkan secara konsisten
Point (1)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas tetapitidak diterapkan
Kebijakandituangkan dalamsurat keputusanrektor
Panduan admisimahasiswa baruterhadap prinsipekuitas.
Point (4)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangditerapkan secara konsisten
Point (3)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangkurang diterapkan secara konsisten
Point (2)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yangtidak diterapkan secara konsisten
Point (1)Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas tetapitidak diterapkan
3.1.4 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARUMENERAPKAN PRINSIP PEMERATAAN WILAYAH ASALMAHASISWA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Jika NP ≥ 7
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NP < 7 maka skor = (5 + NP) / 3.NP = Jumlah propinsi asal mahasiswa
Kebijakandituangkan dalamsurat keputusanrektor
Point (4)Jika NP ≥ 7
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NP < 7 maka skor = (5 + NP) / 3.NP = Jumlah propinsi asal mahasiswa
3.1.5.1 RASIO JUMLAH CALON MAHASISWA YANG IKUTSELEKSI TERHADAP JUMLAH CALON MAHASISWAYANG LULUS SELEKSI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NB = Jumlah calonmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang lulusseleksi
NA = Jumlah calonmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang ikutseleksi
Rasio = (NA / NB)
Point (4)Jika Rasio ≥ 5maka skor = 4.
Point (3) dan Point (2)Jika 1 < Rasio < 5maka skor = (3 + Rasio) / 2.
Point (1)Jika Rasio ≤ 1maka skor = 2 x Rasio.
NB = Jumlah calonmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang lulusseleksi
NA = Jumlah calonmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang ikutseleksi
Rasio = (NA / NB)
Point (4)Jika Rasio ≥ 5maka skor = 4.
Point (3) dan Point (2)Jika 1 < Rasio < 5maka skor = (3 + Rasio) / 2.
Point (1)Jika Rasio ≤ 1maka skor = 2 x Rasio.
3.1.5.2 RASIO JUMLAH MAHASISWA YANG MENDAFTARULANG TERHADAP JUMLAH MAHASISWA YANGLULUS SELEKSI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NB = Jumlahmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang lulusseleksi
NC = Jumlahmahasiswabaru bukantransfer darisemua jenjangpendidikan
Rasio = (NC/NB) x100%
Point (4)Jika Rasio ≥ 95%maka skor = 4
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 25% < Rasio < 95%maka skor = ((40 x Rasio)–10)/7
Jika Rasio ≤ 25%maka skor = 0
NB = Jumlahmahasiswadari semuajenjangpendidikanyang lulusseleksi
NC = Jumlahmahasiswabaru bukantransfer darisemua jenjangpendidikan
Rasio = (NC/NB) x100%
Point (4)Jika Rasio ≥ 95%maka skor = 4
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 25% < Rasio < 95%maka skor = ((40 x Rasio)–10)/7
Jika Rasio ≤ 25%maka skor = 0
3.1.5.3 RASIO JUMLAH MAHASISWA BARU TRANSFERTERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU BUKANTRANSFER
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NC = Jumlahmahasiswabaru bukantransfer darisemua jenjangpendidikan
ND = Jumlahmahasiswabaru transferdari semuajenjangpendidikan
Rasio = (ND/NC)
Point (4)Jika Rasio ≤ 0.25maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0.25 < Rasio < 1.25maka skor = 5 – (4 x Rasio)
Jika Rasio ≥ 1.25maka skor = 0.
NC = Jumlahmahasiswabaru bukantransfer darisemua jenjangpendidikan
ND = Jumlahmahasiswabaru transferdari semuajenjangpendidikan
Rasio = (ND/NC)
Point (4)Jika Rasio ≤ 0.25maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0.25 < Rasio < 1.25maka skor = 5 – (4 x Rasio)
Jika Rasio ≥ 1.25maka skor = 0.
3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASANMAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kuesioner di ujiterlebih dahulu
Dilakukan denganmenyebarkankuesioner.
Dilakukan secaraon-line .
Point (4)Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanankemahasiswaan yang(1) sahih,(2) andal,(3) mudah digunakan,(4) dilaksanakan secara berkala setiap semester
Point (3)Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanankemahasiswaan yang(1) sahih,(2) andal, namun tidak mudah digunakan,(3) dilaksanakan secara berkala minimal setiap tahun
Kuesioner di ujiterlebih dahulu
Dilakukan denganmenyebarkankuesioner.
Dilakukan secaraon-line .
Point (4)Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanankemahasiswaan yang(1) sahih,(2) andal,(3) mudah digunakan,(4) dilaksanakan secara berkala setiap semester
Point (3)Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanankemahasiswaan yang(1) sahih,(2) andal, namun tidak mudah digunakan,(3) dilaksanakan secara berkala minimal setiap tahun
3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASANMAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Kuesioner di ujiterlebih dahulu
Dilakukan denganmenyebarkankuesioner.
Dilakukan secaraon-line
Point (2)Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kemahasiswaan, yang sahih, tetapi kurang andal atautidak berkala.
Point (1)Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswaterhadap layanan kemahasiswaan.
Kuesioner di ujiterlebih dahulu
Dilakukan denganmenyebarkankuesioner.
Dilakukan secaraon-line
Point (2)Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kemahasiswaan, yang sahih, tetapi kurang andal atautidak berkala.
Point (1)Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswaterhadap layanan kemahasiswaan.
3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASANMAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATANKEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
Kepuasaan mahasiswaNilai Kinerja DosenPelayanan kepada
mahasiswaKepuasan mahasiswa
untuk softskill
Kuesioner diuji(Validitas danreabilitas)
Hasil surveydisampaikan dalamRapat Tinjauan Mutuuntuk tindak lanjut
Point (4)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang:(1) komprehensif,(2) dianalisis dengan metode yang tepat,(3) disimpulkan dengan baik,(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,(5) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (3)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang:(1) komprehensif,(2) dianalisis dengan metode yang tepat,(3) disimpulkan dengan baik,(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Kepuasaan mahasiswaNilai Kinerja DosenPelayanan kepada
mahasiswaKepuasan mahasiswa
untuk softskill
Kuesioner diuji(Validitas danreabilitas)
Hasil surveydisampaikan dalamRapat Tinjauan Mutuuntuk tindak lanjut
Point (4)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang:(1) komprehensif,(2) dianalisis dengan metode yang tepat,(3) disimpulkan dengan baik,(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,(5) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (3)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang:(1) komprehensif,(2) dianalisis dengan metode yang tepat,(3) disimpulkan dengan baik,(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASANMAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATANKEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
Kepuasaan mahasiswaNilai Kinerja DosenPelayanan kepada
mahasiswaKepuasan mahasiswa
untuk softskill
Kuesioner diuji(Validitas dan reabilitas)
Hasil surveydisampaikan dalamRapat Tinjauan Mutuuntuk tindak lanjut
Point (2)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang: komprehensif, tetapitidak:(1) dianalisis dengan metode yang tepat,(2) disimpulkan dengan baik,(3) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,dan tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (1)Tidak ditemukan laporan tentang hasil survei kepuasanmahasiswa terhadap layanan kegiatan kemahasiswaan.
Kepuasaan mahasiswaNilai Kinerja DosenPelayanan kepada
mahasiswaKepuasan mahasiswa
untuk softskill
Kuesioner diuji(Validitas dan reabilitas)
Hasil surveydisampaikan dalamRapat Tinjauan Mutuuntuk tindak lanjut
Point (2)Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadaplayanan kegiatan kemahasiswaan yang: komprehensif, tetapitidak:(1) dianalisis dengan metode yang tepat,(2) disimpulkan dengan baik,(3) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanankegiatan kemahasiswaan,dan tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (1)Tidak ditemukan laporan tentang hasil survei kepuasanmahasiswa terhadap layanan kegiatan kemahasiswaan.
3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANGBIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT,PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DANKESEHATAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Tim bimbingan dankonseling diangkatberdasarkan suratkeputusan rektor
Tempat yangmemadai
Ada personel yangmemilikikompetensi
Point (4)Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembanganbidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Point (3)Aksesibilitas dan layanan sebanyak empat unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Tim bimbingan dankonseling diangkatberdasarkan suratkeputusan rektor
Tempat yangmemadai
Ada personel yangmemilikikompetensi
Point (4)Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembanganbidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Point (3)Aksesibilitas dan layanan sebanyak empat unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANGBIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT,PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DANKESEHATAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Tim bimbingan dankonseling diangkatberdasarkan suratkeputusan rektor
Tempat yangmemadai
Ada personel yangmemilikikompetensi
Point (2)Aksesibilitas dan layanan sebanyak 2 s.d. 3 unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Point (1)Aksesibilitas dan layanan minimal satu unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Tim bimbingan dankonseling diangkatberdasarkan suratkeputusan rektor
Tempat yangmemadai
Ada personel yangmemilikikompetensi
Point (2)Aksesibilitas dan layanan sebanyak 2 s.d. 3 unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
Point (1)Aksesibilitas dan layanan minimal satu unit pembinaan danpengembangan bidang:(1) bimbingan dan konseling(2) minat dan bakat(3) pembinaan soft skills(4) beasiswa(5) kesehatan
3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANGBIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT,PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DANKESEHATAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No. Jenis Pelayanan kepadaMahasiswa Uraian Kegiatan Frekuensi
PelaksanaanJumlah
Mahasiswa
1 Bimbingan dan konseling 1. Sosialisasi Konseling 1 bln Seluruh mahasiswa UII melaluiwebsite dan jejaring sosialinternet.
2. Bimbingan Konseling 1 thn 10 Orang2 Minat dan bakat (ekstra
kurikuler)1. Workshop PKM 1 thn 98 Orang2. PIMNAS 1 thn 2 Orang
Minat dan bakat (ekstrakurikuler) 2. PIMNAS 1 thn 2 Orang
3. MTQ UII 1 thn 115 Orang4. MTQ Nasional 2 thn 13 Orang
3 Pembinaan soft skills 1. Wokshop ICB 1 thn 25 Orang2.Workshop Dunia Kerja 1 thn 150 Orang3.Workshop Kewirausahaan 1 thn 80 Orang
4 Beasiswa 1. AKMS, 1 thn 19 orang2. IPK Tertinggi 1 thn 20 orang3. PPA, 1 thn 266 orang4. BBM, 1 thn 415 orang5. Dikpora 1 thn 1 orang6. Bank Permata, Insidental 20 orang7. BRI Insidental 25 orang
5 Kesehatan 1. Asuransi Kecelakaan Insidental 10 Orang
3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIRDAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DANLULUSAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala(3) perencanaan karir(4) pelatihan melamar kerja(5) layanan penempatan kerja
Point (3)Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala(3) perencanaan karir
Program masukdalam RKAT
Point (4)Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala(3) perencanaan karir(4) pelatihan melamar kerja(5) layanan penempatan kerja
Point (3)Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala(3) perencanaan karir
3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIRDAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DANLULUSAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala
Point (1)Tidak ditemukan dokumen formal kebijakan dan pelaksanaanlayanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswaserta lulusan
Program masukdalam RKAT
Point (2)Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentangpemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagimahasiswa serta lulusan, yang mencakup:(1) penyebaran informasi kerja(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala
Point (1)Tidak ditemukan dokumen formal kebijakan dan pelaksanaanlayanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswaserta lulusan
3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIRDAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DANLULUSAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No JENIS KEGIATAN1 TAHUN
I II III IV V VI VII VII IX X XI XII
1 Penyebaran informasi kerja.
Informasi Lowongan Pekerjaan
2 Penyelenggaraan bursa kerja2 Penyelenggaraan bursa kerja
Job Fair/Career Day
Job On-line
3 Perencanaan karir
Career Meeting
Intrepreneurship Workshop
3 Pelatihan melamar kerja
JobSeeker Workshop
Seminar
4 Layanan penempatan kerja
On Campus Recruitment
3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGANKARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWADAN LULUSAN, SERTA HASILNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
ACC UIImenyelenggarakanbursa kerjabekerjasama denganperusahaan (JobOffer) untukmelaksanakanrekruitmen melaluiprogram On CampusRecruitment (OCR)dan Walk-in Interviewyang dilaksanakanminimal satu bulansekali.
ACCmenyelenggarakanJob Fair/Career Dayyangdiselenggarakansetahun sekali.
Point (4)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasarkerja,(2) merencanakan karir yang realistik,(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik.
Point (3)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasarkerja,(2) merencanakan karir yang realistik,tanpa kemudahan untuk mengajukan lamaran kerja.
ACC UIImenyelenggarakanbursa kerjabekerjasama denganperusahaan (JobOffer) untukmelaksanakanrekruitmen melaluiprogram On CampusRecruitment (OCR)dan Walk-in Interviewyang dilaksanakanminimal satu bulansekali.
ACCmenyelenggarakanJob Fair/Career Dayyangdiselenggarakansetahun sekali.
Point (4)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasarkerja,(2) merencanakan karir yang realistik,(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik.
Point (3)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasarkerja,(2) merencanakan karir yang realistik,tanpa kemudahan untuk mengajukan lamaran kerja.
3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGANKARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWADAN LULUSAN, SERTA HASILNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
ACC UIImenyelenggarakanbursa kerjabekerjasama denganperusahaan (JobOffer) untukmelaksanakanrekruitmen melaluiprogram On CampusRecruitment (OCR)dan Walk-in Interviewyang dilaksanakanminimal satu bulansekali.
ACCmenyelenggarakanJob Fair/Career Dayyangdiselenggarakansetahun sekali.
Point (2)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk memperolehinformasi yang komprehensif tentang pasar kerja,tanpakemudahan untuk merencanakan karir dan melamar kerja.
Point (1)Tidak ditemukan pelaksanaan program layanan bimbingan karirdan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
ACC UIImenyelenggarakanbursa kerjabekerjasama denganperusahaan (JobOffer) untukmelaksanakanrekruitmen melaluiprogram On CampusRecruitment (OCR)dan Walk-in Interviewyang dilaksanakanminimal satu bulansekali.
ACCmenyelenggarakanJob Fair/Career Dayyangdiselenggarakansetahun sekali.
Point (2)Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasikerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkankemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk memperolehinformasi yang komprehensif tentang pasar kerja,tanpakemudahan untuk merencanakan karir dan melamar kerja.
Point (1)Tidak ditemukan pelaksanaan program layanan bimbingan karirdan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan.
3.1.11 PENCAPAIAN PRESTASI MAHASISWA DITINGKAT PROPINSI/ WILAYAH, NASIONAL,DAN INTERNASIONAL
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
NA = Jumlah penghargaantingkat propinsi/wilayah
NB = Jumlah penghargaantingkat nasional
NC = Jumlah penghargaantingkat internasional
N = Jumlah semua programstudi.
NPMHS = (2 x NA + 3 x NB +4 x NC) / N
Point (4)Jika NPMHS ≥ 4,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NPMHS < 4,maka skor = NPMHS.
NA = Jumlah penghargaantingkat propinsi/wilayah
NB = Jumlah penghargaantingkat nasional
NC = Jumlah penghargaantingkat internasional
N = Jumlah semua programstudi.
NPMHS = (2 x NA + 3 x NB +4 x NC) / N
Point (4)Jika NPMHS ≥ 4,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NPMHS < 4,maka skor = NPMHS.
3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKANPRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANGAKADEMIK DAN NON-AKADEMIK
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Peningkatan prestasi mahasiswa dibidang akademik dan non-akademik dituangkan dalamRencana Strategis (Renstra).
Bagian kemahasiswaan melakukanupaya peningkatan prestasimahasiswa yang dituangkan dalamRKAT.
Program peningkatan prestasidilakukan secara rutin melaluiworkshop penulisan karya ilmiahmahasiswa.
Peningkatan prestasi mahasiswayang bersifat non-akademikdilakukan melalui menyediakanfasilitas-fasilitas yang menunjangpeningkatan prestasi mahasiswa dibidang olahraga dan seni.
Point (4)Ketiga upaya berikut:(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
Point (3)Dua dari tiga upaya berikut.(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
Peningkatan prestasi mahasiswa dibidang akademik dan non-akademik dituangkan dalamRencana Strategis (Renstra).
Bagian kemahasiswaan melakukanupaya peningkatan prestasimahasiswa yang dituangkan dalamRKAT.
Program peningkatan prestasidilakukan secara rutin melaluiworkshop penulisan karya ilmiahmahasiswa.
Peningkatan prestasi mahasiswayang bersifat non-akademikdilakukan melalui menyediakanfasilitas-fasilitas yang menunjangpeningkatan prestasi mahasiswa dibidang olahraga dan seni.
Point (4)Ketiga upaya berikut:(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
Point (3)Dua dari tiga upaya berikut.(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKANPRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANGAKADEMIK DAN NON-AKADEMIK
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Peningkatan prestasi mahasiswa dibidang akademik dan non-akademikdituangkan dalam Rencana Strategis(Renstra).
Bagian kemahasiswaan melakukanupaya peningkatan prestasimahasiswa yang dituangkan dalamRKAT.
Program peningkatan prestasidilakukan secara rutin melaluiworkshop penulisan karya ilmiahmahasiswa.
Peningkatan prestasi mahasiswayang bersifat non-akademikdilakukan melalui menyediakanfasilitas-fasilitas yang menunjangpeningkatan prestasi mahasiswa dibidang olahraga dan seni.
Point (2)Satu dari tiga upaya berikut.(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
Point (1)Ada upaya, tetapi tidak terprogram.
Peningkatan prestasi mahasiswa dibidang akademik dan non-akademikdituangkan dalam Rencana Strategis(Renstra).
Bagian kemahasiswaan melakukanupaya peningkatan prestasimahasiswa yang dituangkan dalamRKAT.
Program peningkatan prestasidilakukan secara rutin melaluiworkshop penulisan karya ilmiahmahasiswa.
Peningkatan prestasi mahasiswayang bersifat non-akademikdilakukan melalui menyediakanfasilitas-fasilitas yang menunjangpeningkatan prestasi mahasiswa dibidang olahraga dan seni.
Point (2)Satu dari tiga upaya berikut.(1) Bimbingan peningkatan prestasi(2) Penyediaan dana(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasidilakukan secara terprogram.
Point (1)Ada upaya, tetapi tidak terprogram.
3.2.1.1 PERSENTASE MAHASISWA DO ATAUMENGUNDURKAN DIRI UNTUK SEMUAPROGRAM STUDI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Keterangan:(a) = (a1) + ... + (a7)(b) = (b1) + ... + (b7)(c) = (c1) + ... + (c7)MDO =(a) – (b) – (c) x 100%
(a)
Point (4)Jika MDO ≤ 6%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 6% < MDO < 45%maka skor = [180 – (400 x MDO)] / 39
Jika MDO ≥ 45%maka skor = 0.
Keterangan:(a) = (a1) + ... + (a7)(b) = (b1) + ... + (b7)(c) = (c1) + ... + (c7)MDO =(a) – (b) – (c) x 100%
(a)
Point (4)Jika MDO ≤ 6%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 6% < MDO < 45%maka skor = [180 – (400 x MDO)] / 39
Jika MDO ≥ 45%maka skor = 0.
3.2.1.2 PERSENTASE KELULUSAN TEPAT WAKTUUNTUK SEMUA PROGRAM STUDI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Point (4)Jika KTW ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < KTW < 50%maka skor = 1 + (6 x KTW)
Jika KTW = 0maka skor = 0.
Keterangan(d) = (d1) + ... + (d7)(f) = (f1) + ... + (f7)KTW = [(f) / (d)] x 100%
Point (4)Jika KTW ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < KTW < 50%maka skor = 1 + (6 x KTW)
Jika KTW = 0maka skor = 0.
3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGATAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program doktorRS3 = Rata-rata masa studi program doktor.Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengancara berikut:Jika RS3 ≤ 3.5 tahun, maka SS3 = 4; Jika 3.5 < RS3 < 7, maka SS3= 8 – (8 x RS3) / 7 ; Jika RS3 ≥ 7, maka SS3 = 0.
Untuk program magisterRS2 = Rata-rata masa studi program magister.Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitungdengan cara berikut:Jika RS2 ≤ 2 tahun, maka SS2 = 4; Jika 2 < RS2 < 4, maka SS2 = 8– (2 x RS2) ;Jika RS2 ≥ 4, maka SS2 = 0.
Untuk program doktorRS3 = Rata-rata masa studi program doktor.Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengancara berikut:Jika RS3 ≤ 3.5 tahun, maka SS3 = 4; Jika 3.5 < RS3 < 7, maka SS3= 8 – (8 x RS3) / 7 ; Jika RS3 ≥ 7, maka SS3 = 0.
Untuk program magisterRS2 = Rata-rata masa studi program magister.Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitungdengan cara berikut:Jika RS2 ≤ 2 tahun, maka SS2 = 4; Jika 2 < RS2 < 4, maka SS2 = 8– (2 x RS2) ;Jika RS2 ≥ 4, maka SS2 = 0.
3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGATAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program sarjanaRS1 = Rata-rata masa studi program sarjana.Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengancara berikut:Jika RS1 ≤ 4 tahun, maka SS1 = 4; Jika 4 < RS1 < 7, maka SS1 =[28 – (4 x RS1) ] / 3; Jika RS1 ≥ 7, maka SS1 = 0.
Untuk program diploma IVRD4 = Rata-rata masa studi program diploma IV.Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitungdengan cara berikut:Jika RD4 ≤ 4 tahun, maka SD4 = 4; Jika 4 < RD4 < 7, maka SD4 =[28 – (4 x RD4) ] / 3; Jika RD4 ≥ 7, maka SD4 = 0.
Untuk program sarjanaRS1 = Rata-rata masa studi program sarjana.Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengancara berikut:Jika RS1 ≤ 4 tahun, maka SS1 = 4; Jika 4 < RS1 < 7, maka SS1 =[28 – (4 x RS1) ] / 3; Jika RS1 ≥ 7, maka SS1 = 0.
Untuk program diploma IVRD4 = Rata-rata masa studi program diploma IV.Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitungdengan cara berikut:Jika RD4 ≤ 4 tahun, maka SD4 = 4; Jika 4 < RD4 < 7, maka SD4 =[28 – (4 x RD4) ] / 3; Jika RD4 ≥ 7, maka SD4 = 0.
3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGATAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program diploma IIIRD3 = Rata-rata masa studi program diploma IIIJika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitungdengan cara berikut:Jika RD3 ≤ 3 tahun, maka SD3 = 4; Jika 3 < RD3 < 5, maka SD3 =10– (2 x RD3) ; Jika RD4 ≥ 5, maka SD3 = 0.
Untuk program diploma IIRD2 = Rata-rata masa studi program diploma II.Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitungdengan cara berikut:Jika RD2 ≤ 2 tahun, maka SD2 = 4; Jika 2 < RD2 < 3, maka SD2 =12– (4 x RD2) ; Jika RD2 ≥ 3, maka SD2 = 0.
Untuk program diploma IIIRD3 = Rata-rata masa studi program diploma IIIJika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitungdengan cara berikut:Jika RD3 ≤ 3 tahun, maka SD3 = 4; Jika 3 < RD3 < 5, maka SD3 =10– (2 x RD3) ; Jika RD4 ≥ 5, maka SD3 = 0.
Untuk program diploma IIRD2 = Rata-rata masa studi program diploma II.Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitungdengan cara berikut:Jika RD2 ≤ 2 tahun, maka SD2 = 4; Jika 2 < RD2 < 3, maka SD2 =12– (4 x RD2) ; Jika RD2 ≥ 3, maka SD2 = 0.
3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGATAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program diploma IRD1 = Rata-rata masa studi program diploma I.Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitungdengan cara berikut:Jika RD1 ≤ 1 tahun, maka SD1 = 4; Jika 1 < RD1< 2, maka SD1 =8 –(4 x RD1) ; Jika RD1 ≥ 2, maka SD2 = 0.
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
Untuk program diploma IRD1 = Rata-rata masa studi program diploma I.Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitungdengan cara berikut:Jika RD1 ≤ 1 tahun, maka SD1 = 4; Jika 1 < RD1< 2, maka SD1 =8 –(4 x RD1) ; Jika RD1 ≥ 2, maka SD2 = 0.
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUNTERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program doktorIPKS3 = Rata-rata IPK program doktor.Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengancara berikut:Jika IPKS3 ≥ 3.8, maka SS3 = 4; Jika 3 < IPKS3 < 3.8, maka SS3 =(2.5 x IPKS3) – 5.5 ; Jika IPKS3 ≤ 3, maka SS3 = 2.
Untuk program magisterIPKS2 = Rata-rata IPK program magister.Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKS2 ≥ 3.5, maka SS2 = 4; Jika 3 < IPKS2 < 3.5, maka SS2 =(4 x IPKS2) - 10 ; Jika IPKS2 ≤ 3, maka SS2 = 2.
Untuk program doktorIPKS3 = Rata-rata IPK program doktor.Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengancara berikut:Jika IPKS3 ≥ 3.8, maka SS3 = 4; Jika 3 < IPKS3 < 3.8, maka SS3 =(2.5 x IPKS3) – 5.5 ; Jika IPKS3 ≤ 3, maka SS3 = 2.
Untuk program magisterIPKS2 = Rata-rata IPK program magister.Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKS2 ≥ 3.5, maka SS2 = 4; Jika 3 < IPKS2 < 3.5, maka SS2 =(4 x IPKS2) - 10 ; Jika IPKS2 ≤ 3, maka SS2 = 2.
3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUNTERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program sarjanaIPKS1 = Rata-rata IPK program sarjana.Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengancara berikut:Jika IPKS1 ≥ 3, maka SS1 = 4; Jika 2.75 < IPKS1 < 3, maka SS1 =(4 x IPKS1) - 8; Jika 2 ≤ IPKS1 ≤ 2.75, maka SS1 = [(4 x IPKS1) – 2]/ 3.
Untuk program diploma IVIPKD4 = Rata-rata IPK program diploma IV.Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKD4 ≥ 3, maka SD4 = 4; Jika 2.75 < IPKD4 < 3, maka SD4 =(4 x IPKD4) - 8; Jika 2 ≤ IPKD4 ≤ 2.75, maka SD4 = [(4 x IPKD4) – 2]/ 3.
Untuk program sarjanaIPKS1 = Rata-rata IPK program sarjana.Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengancara berikut:Jika IPKS1 ≥ 3, maka SS1 = 4; Jika 2.75 < IPKS1 < 3, maka SS1 =(4 x IPKS1) - 8; Jika 2 ≤ IPKS1 ≤ 2.75, maka SS1 = [(4 x IPKS1) – 2]/ 3.
Untuk program diploma IVIPKD4 = Rata-rata IPK program diploma IV.Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKD4 ≥ 3, maka SD4 = 4; Jika 2.75 < IPKD4 < 3, maka SD4 =(4 x IPKD4) - 8; Jika 2 ≤ IPKD4 ≤ 2.75, maka SD4 = [(4 x IPKD4) – 2]/ 3.
3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUNTERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program diploma IIIIPKD3 = Rata-rata IPK program diploma IIIJika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung dengan
cara berikut:Jika IPKD3 ≥ 3, maka SD3 = 4; Jika 2.75 < IPKD3 < 3, maka SD3 = (4 x
IPKD3) - 8; Jika 2 ≤ IPKD3 ≤ 2.75, maka SD3 = [(4 x IPKD3) – 2] / 3.
Untuk program diploma IIIPKD2 = Rata-rata IPK program diploma II.Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung dengan
cara berikut:Jika IPKD2 ≥ 3, maka SD2 = 4; Jika 2.75 < IPKD2 < 3, maka SD2 = (4 x
IPKD2) - 8; Jika 2 ≤ IPKD2 ≤ 2.75, maka SD2 = [(4 x IPKD2) – 2] / 3.
Untuk program diploma IIIIPKD3 = Rata-rata IPK program diploma IIIJika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung dengan
cara berikut:Jika IPKD3 ≥ 3, maka SD3 = 4; Jika 2.75 < IPKD3 < 3, maka SD3 = (4 x
IPKD3) - 8; Jika 2 ≤ IPKD3 ≤ 2.75, maka SD3 = [(4 x IPKD3) – 2] / 3.
Untuk program diploma IIIPKD2 = Rata-rata IPK program diploma II.Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung dengan
cara berikut:Jika IPKD2 ≥ 3, maka SD2 = 4; Jika 2.75 < IPKD2 < 3, maka SD2 = (4 x
IPKD2) - 8; Jika 2 ≤ IPKD2 ≤ 2.75, maka SD2 = [(4 x IPKD2) – 2] / 3.
3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUNTERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Untuk program diploma IIPKD1 = Rata-rata IPK program diploma I.Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKD1 ≥ 3, maka SD1 = 4; Jika 2.75 < IPKD1 < 3, maka SD4 =(4 x IPKD1) - 8; Jika 2 ≤ IPKD1 ≤ 2.75, maka SD1 = [(4 x IPKD1) – 2]/ 3.
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
Untuk program diploma IIPKD1 = Rata-rata IPK program diploma I.Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitungdengan cara berikut:Jika IPKD1 ≥ 3, maka SD1 = 4; Jika 2.75 < IPKD1 < 3, maka SD4 =(4 x IPKD1) - 8; Jika 2 ≤ IPKD1 ≤ 2.75, maka SD1 = [(4 x IPKD1) – 2]/ 3.
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUPKEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAANINSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTATINDAK LANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Berdasarkan SuratKeputusan Rektor
Strategi lewatwawancaralangsung,mengirimkan emailatau melaluiwebsite
Instrumen berupakuesioner
Point (4)Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorongseluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Point (3)Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorongseluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,tetapi tidak ada tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Berdasarkan SuratKeputusan Rektor
Strategi lewatwawancaralangsung,mengirimkan emailatau melaluiwebsite
Instrumen berupakuesioner
Point (4)Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorongseluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Point (3)Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorongseluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,tetapi tidak ada tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUPKEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAANINSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTATINDAK LANJUTNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Berdasarkan SuratKeputusan Rektor
Strategi lewatwawancaralangsung,mengirimkan emailatau melalui website
Instrumen berupakuesioner
Point (2)Sistem evaluasinya hanya parsial atau hanya mencakup satuatau dua diantara elemen berikut:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untukmendorong seluruh program studi melakukan proses pelacakandan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Point (1)Tidak ada sistem evaluasi angka efisiensi edukasi yang efektif.
Berdasarkan SuratKeputusan Rektor
Strategi lewatwawancaralangsung,mengirimkan emailatau melalui website
Instrumen berupakuesioner
Point (2)Sistem evaluasinya hanya parsial atau hanya mencakup satuatau dua diantara elemen berikut:(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untukmendorong seluruh program studi melakukan proses pelacakandan evaluasi lulusan(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisiperguruan tinggi(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan danpemberdayaan lulusan,(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Point (1)Tidak ada sistem evaluasi angka efisiensi edukasi yang efektif.
3.2.4 RASIO ALUMNI DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR YANGMEMBERIKAN RESPONS TERHADAP STUDIPELACAKAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NA = Banyaknyaalumni tigatahun terakhiryangmemberikanrespon
N = Banyaknyaalumni dalamtiga tahunterakhirRasio = (NA /N) x 100%
Point (4)Jika Rasio ≥ 20%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika Rasio < 20%maka skor = (20 x Rasio).
NA = Banyaknyaalumni tigatahun terakhiryangmemberikanrespon
N = Banyaknyaalumni dalamtiga tahunterakhirRasio = (NA /N) x 100%
Point (4)Jika Rasio ≥ 20%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika Rasio < 20%maka skor = (20 x Rasio).
3.2.5 PARTISIPASI ALUMNI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGANPERGURUAN TINGGI DALAM BENTUK: SUMBANGAN DANA,SUMBANGAN FASILITAS, MASUKAN UNTUK PERBAIKANPROSES PEMBELAJARAN, DAN PENGEMBANGAN JEJARING
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (3)Tiga bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (2)Hanya dua bentuk partisipasi yang dilakukan oleh alumni.
Point (1)Hanya satu bentuk partisipasi saja yang dilakukan oleh alumni.
Point (4)Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (3)Tiga bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (2)Hanya dua bentuk partisipasi yang dilakukan oleh alumni.
Point (1)Hanya satu bentuk partisipasi saja yang dilakukan oleh alumni.
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 44 >>>><<<< STANDARSTANDAR 44 >>>>
Point (4)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusiayang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.
Point (3)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusiayang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,yang berbasis pada meritokrasi, tetapi tidak transparan danakuntabel.
4.1 SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANGLENGKAP, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL, MENCAKUP:PERENCANAAN, REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PEMBERHENTIANPEGAWAI, ORIENTASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI,PENGEMBANGAN KARIR, REMUNERASI, PENGHARGAAN, DANSANKSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Perencanaan dan PengembanganDosen: Peta Potensi, TantanganDosen dan Tenaga Kependidikan
Rekruitmen, seleksi, danpemberhentian pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan; Peraturan Universitas; SKRektor
Orientasi dan penempatan pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan ; Peraturan Universitas .
Pengembangan karir : karirjabatan struktural dan fungsionalyang berpedoman pada: PeraturanYayasan dan Peraturan Universitas
Remunerasi, penghargaan, dansanksi, yang dilaksanakanberdasarkan Peraturan Yayasandan Peraturan Universitas
Point (4)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusiayang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.
Point (3)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusiayang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,yang berbasis pada meritokrasi, tetapi tidak transparan danakuntabel.
Perencanaan dan PengembanganDosen: Peta Potensi, TantanganDosen dan Tenaga Kependidikan
Rekruitmen, seleksi, danpemberhentian pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan; Peraturan Universitas; SKRektor
Orientasi dan penempatan pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan ; Peraturan Universitas .
Pengembangan karir : karirjabatan struktural dan fungsionalyang berpedoman pada: PeraturanYayasan dan Peraturan Universitas
Remunerasi, penghargaan, dansanksi, yang dilaksanakanberdasarkan Peraturan Yayasandan Peraturan Universitas
Point (2)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber dayamanusia yang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,tetapi tidak transparan dan akuntabel serta tidakberbasis pada meritokrasi.
Point (1)Tidak ada dokumen formal sistem pengelolaan sumberdaya manusia
4.1 SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANGLENGKAP, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL, MENCAKUP:PERENCANAAN, REKRUTMEN, SELEKSI, DANPEMBERHENTIAN PEGAWAI, ORIENTASI DAN PENEMPATANPEGAWAI, PENGEMBANGAN KARIR, REMUNERASI,PENGHARGAAN, DAN SANKSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Perencanaan dan PengembanganDosen: Peta Potensi, TantanganDosen dan Tenaga Kependidikan
Rekruitmen, seleksi, danpemberhentian pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan; Peraturan Universitas; SKRektor
Orientasi dan penempatan pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan ; Peraturan Universitas .
Pengembangan karir : karirjabatan struktural dan fungsionalyang berpedoman pada: PeraturanYayasan dan Peraturan Universitas
Remunerasi, penghargaan, dansanksi, yang dilaksanakanberdasarkan Peraturan Yayasan danPeraturan Universitas
Point (2)Dokumen formal sistem pengelolaan sumber dayamanusia yang mencakup:(1) perencanaan,(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai(3) orientasi dan penempatan pegawai,(4) pengembangan karir,(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,tetapi tidak transparan dan akuntabel serta tidakberbasis pada meritokrasi.
Point (1)Tidak ada dokumen formal sistem pengelolaan sumberdaya manusia
Perencanaan dan PengembanganDosen: Peta Potensi, TantanganDosen dan Tenaga Kependidikan
Rekruitmen, seleksi, danpemberhentian pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan; Peraturan Universitas; SKRektor
Orientasi dan penempatan pegawaiberpedoman pada PeraturanYayasan ; Peraturan Universitas .
Pengembangan karir : karirjabatan struktural dan fungsionalyang berpedoman pada: PeraturanYayasan dan Peraturan Universitas
Remunerasi, penghargaan, dansanksi, yang dilaksanakanberdasarkan Peraturan Yayasan danPeraturan Universitas
Point (4)Pedoman formal yang lengkap; dan ada buktidilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Pedoman formal yang lengkap; dan ada bukti tidakdilaksanakan secara konsisten.
Point (2)Pedoman formal yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan.
Point (1)Pedoman formal tidak lengkap dan tidak dilaksanakan.
4.2.1 PEDOMAN FORMAL TENTANG SISTEMMONITORING DAN EVALUASI, SERTA REKAMJEJAK KINERJA DOSEN DAN TENAGAKEPENDIDIKAN.
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Dosen Monitoring dan evaluasi
Nilai Kinerja Dosen(NKD) yang dilakukansetiap semester
Laporan Kinerja Dosen(LKD)
Monitoring dan Evaluasijuga dilakukan melaluiSistem Informasi SumberDaya Manusia(SIMSDM).
Karyawan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan(DP3)
Kehadiran, kemampuan,kepribadian
Point (4)Pedoman formal yang lengkap; dan ada buktidilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Pedoman formal yang lengkap; dan ada bukti tidakdilaksanakan secara konsisten.
Point (2)Pedoman formal yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan.
Point (1)Pedoman formal tidak lengkap dan tidak dilaksanakan.
Dosen Monitoring dan evaluasi
Nilai Kinerja Dosen(NKD) yang dilakukansetiap semester
Laporan Kinerja Dosen(LKD)
Monitoring dan Evaluasijuga dilakukan melaluiSistem Informasi SumberDaya Manusia(SIMSDM).
Karyawan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan(DP3)
Kehadiran, kemampuan,kepribadian
Point (4)Monev kinerja dosen di bidang:(1) pendidikan(2) penelitian(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakatyang terdokumentasi dengan baik.
Point (3)Monev tentang kinerja dosen di bidang:(1) pendidikan(2) penelitian(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakattetapi tidak terdokumentasi dengan baik.
4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN,PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Monev kinerja dosen di bidang:(1) pendidikan(2) penelitian(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakatyang terdokumentasi dengan baik.
Point (3)Monev tentang kinerja dosen di bidang:(1) pendidikan(2) penelitian(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakattetapi tidak terdokumentasi dengan baik.
Point (2)Monev kinerja dosen di bidang pendidikan yangterdokumentasikan dengan baik tetapi tidak ada bukti di bidangpenelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Point (1)Monev kinerja dosen di bidang pendidikan tetapi tidakterdokumentasikan dengan baik serta tidak ada bukti di bidangpenelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN,PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Monev kinerja dosen di bidang pendidikan yangterdokumentasikan dengan baik tetapi tidak ada bukti di bidangpenelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Point (1)Monev kinerja dosen di bidang pendidikan tetapi tidakterdokumentasikan dengan baik serta tidak ada bukti di bidangpenelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN,PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Fakultas
Semester Genap2010/2011
Semester Ganjil2011/2012
Keterangan
Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
FE % % % %
FH % % % %
FTSP % % % %
Prosentase laporan per semesterberdasarkan jumlah dosen padamasing-masing unit yang melaporkankinerjanya terhadap jumlah dosen yangberkewajiban membuat laporansemesteran
FTSP % % % %
FTI % % % %
FPSB % % % %
FMIPA % % % %
FK % % % %
FIAI % % % %
% % % %
Lain-lain % % % %Pejabat Negara/Sedang studi/tidakmembuat LKD
Point (4)Jika Rasio ≤ 30,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 30 < Rasio < 50Maka skor = 10 – (Rasio / 5).
Jika Rasio ≥ 50,maka skor = 0.
4.3.1.1 RASIO JUMLAH MAHASISWA TERHADAPJUMLAH DOSEN TETAP
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
NMHS = Jumlah mahasiswapada TS
= NMR + NMT (LihatTabel 3.1.5 yaitu =NMR + NMT)
NDT = Jumlah dosen tetap
Rasio = NMHS/NDT
NMR = Jumlah mahasiswareguler
NMT = Jumlah mahasiswatransfer
Point (4)Jika Rasio ≤ 30,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 30 < Rasio < 50Maka skor = 10 – (Rasio / 5).
Jika Rasio ≥ 50,maka skor = 0.
NMHS = Jumlah mahasiswapada TS
= NMR + NMT (LihatTabel 3.1.5 yaitu =NMR + NMT)
NDT = Jumlah dosen tetap
Rasio = NMHS/NDT
NMR = Jumlah mahasiswareguler
NMT = Jumlah mahasiswatransfer
Point (4)Jika NDTS3 ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NDTS3 < 50%maka skor = 2 + (4 x NDT S2S3)
(Tidak ada skor di bawah 2)
4.3.1.2 PERSENTASE DOSEN TETAPBERPENDIDIKAN DOKTOR/SP-2
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Point (4)Jika NDTS3 ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NDTS3 < 50%maka skor = 2 + (4 x NDT S2S3)
(Tidak ada skor di bawah 2)NDTS3 = persentase dosentetap berpendidikandoktor/Sp-2
UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI Point (4)
Jika Pprof ≥ 30%maka skor = 4.
Point (3) dan Point (2)Jika Pprof < 30%maka skor = 2 + (20 x Pprof) / 3.
(Tidak ada skor di bawah 2)
UNTUK AKADEMI DAN POLITEKNIK Point (4)
Jika PLK ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika PLK < 50%maka skor = 1 + (6 x PLK).
4.3.1.3 PERSENTASE DOSEN TETAP DENGAN JABATANGURU BESAR (UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS,DAN SEKOLAH TINGGI) DAN LEKTOR KEPALA(UNTUK AKADEMI DAN POLITEKNIK).
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Pprof = Persentase dosendengan jabatan guru besar
PLK = Persentase dosen denganjabatan lektor kepala
NB: (untuk institut, universitas,dan sekolah tinggi)
UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI Point (4)
Jika Pprof ≥ 30%maka skor = 4.
Point (3) dan Point (2)Jika Pprof < 30%maka skor = 2 + (20 x Pprof) / 3.
(Tidak ada skor di bawah 2)
UNTUK AKADEMI DAN POLITEKNIK Point (4)
Jika PLK ≥ 50%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika PLK < 50%maka skor = 1 + (6 x PLK).
Pprof = Persentase dosendengan jabatan guru besar
PLK = Persentase dosen denganjabatan lektor kepala
NB: (untuk institut, universitas,dan sekolah tinggi)
Point (4)Jika PDTT ≤ 10%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 10% < PDTT < 50%maka skor = 10 x (50% - PDTT).
Jika PDTT ≥ 50%maka skor = 0.
4.3.2 PERSENTASE JUMLAH DOSEN TIDAKTETAP TERHADAP JUMLAH SELURUHDOSEN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Point (4)Jika PDTT ≤ 10%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 10% < PDTT < 50%maka skor = 10 x (50% - PDTT).
Jika PDTT ≥ 50%maka skor = 0.
PDTT = Persentase jumlahdosen tidak tetapterhadap jumlah seluruhdosen.
Jika persentase dosen bergelar doktor/Sp-2 ≥ 50%, maka skor =4.Jika tidak, gunakan aturan berikut.SP = (0.25 NPL + 0.75 NS2 + 1.25 NS3) / NPS
dimana:NPL = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan tanpa gelarNS2 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S2/Sp-1NS3 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S3/Sp-2NPS = Banyaknya program studi (Tabel 2.9.3)
Point (4)Jika SP ≥ 4maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika SP < 4maka skor = SP.
4.4 PERSENTASE DOSEN TETAP YANG MENJALANI PROGRAMPENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI TUGAS BELAJAR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Jika persentase dosen bergelar doktor/Sp-2 ≥ 50%, maka skor =4.Jika tidak, gunakan aturan berikut.SP = (0.25 NPL + 0.75 NS2 + 1.25 NS3) / NPS
dimana:NPL = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan tanpa gelarNS2 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S2/Sp-1NS3 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S3/Sp-2NPS = Banyaknya program studi (Tabel 2.9.3)
Point (4)Jika SP ≥ 4maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika SP < 4maka skor = SP.
Point (4)Jika A ≥ 4maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika A < 4maka skor = A.
4.5.1.1 PUSTAKAWAN DANKUALIFIKASINYA
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUANTINGGI (AIPT)
Catatan: nilai dihitung denganrumus berikut:
A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4X1 = jumlah pustakawan yang
berpendidikan S2/S3/SpecialLibrarian.
X2 = jumlah pustakawan yangberpendidikan D4 atau S1.
X3 = jumlah pustaka-wan yangberpendidik-an D1, D2, atau D3.
Point (4)Jika A ≥ 4maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika A < 4maka skor = A.
Catatan: nilai dihitung denganrumus berikut:
A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4X1 = jumlah pustakawan yang
berpendidikan S2/S3/SpecialLibrarian.
X2 = jumlah pustakawan yangberpendidikan D4 atau S1.
X3 = jumlah pustaka-wan yangberpendidik-an D1, D2, atau D3.
Point (4)Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanyasedang-sedang saja.
Point (1)Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurangkegiatannya.
4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DANPROGRAMER
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanyasedang-sedang saja.
Point (1)Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurangkegiatannya.
4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DANPROGRAMER
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No Jenjang JabatanLaboran
JabatanFungsional Pendidikan Angka
Kredit Jumlah
LaboranPertama
Laboran Dengan Jabatan FungsionalLaboran Dengan Jabatan Fungsional
1 Laboran Tingkat AhliLaboranPertama
S1 100 7
2Laboran TingkatTerampil
LaboranPelaksana
D3 60 17
3Laboran TingkatTerampil
LaboranPelaksana
SLTA ditambahpendidikan/pelatihan kompetensi
sesuaipenugasan
laboratorium
30 15
Point (4)Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanyasedang-sedang saja.
Point (1)Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurangkegiatannya.
4.5.1.3 TENAGA ADMINISTRASI: JUMLAH,KUALIFIKASI, DAN MUTU KERJANYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanyasedang-sedang saja.
Point (1)Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurangkegiatannya.
Point (4)Jika PTKS ≥ 70%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika PTKS < 70%maka skor = (40 x PTKS) / 7.
4.5.1.4 PERSENTASELABORAN/TEKNISI/ANALIS/OPERATOR/PROGRAMER YANG MEMILIKISERTIFIKAT KOMPETENSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
PTKS = persentase tenagalaboran/ teknisi/analis/operator/programer yangmemiliki sertifikatkompetensi.
Point (4)Jika PTKS ≥ 70%maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika PTKS < 70%maka skor = (40 x PTKS) / 7. PTKS = persentase tenaga
laboran/ teknisi/analis/operator/programer yangmemiliki sertifikatkompetensi.
Point (4)Semua empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Point (3)Tiga dari empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4.5.2 UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKANKUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGAKEPENDIDIKAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Program studilanjut dan dana
Tes kompetensijenjang karir
Program studibanding secararutin
Point (4)Semua empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Point (3)Tiga dari empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Program studilanjut dan dana
Tes kompetensijenjang karir
Program studibanding secararutin
Point (2)Dua dari empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga cukup dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Point (1)Dua dari upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik namun kurang dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4.5.2 UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKANKUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGAKEPENDIDIKAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Program studilanjut dan dana
Tes kompetensijenjang karir
Program studibanding secararutin
Point (2)Dua dari empat upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik sehingga cukup dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Point (1)Dua dari upaya berikut:(1) kesempatan belajar/ pelatihan(2) pemberian fasilitas termasuk dana(3) jenjang karir yang jelas(4) studi bandingdilaksanakan dengan baik namun kurang dapat meningkatkankualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Program studilanjut dan dana
Tes kompetensijenjang karir
Program studibanding secararutin
Point (4)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:(1) validitas,(2) reliabilitas, dan(3) mudah digunakan.
Point (3)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:(1) validitas,(2) reliabilitas, tetapi tidak mudah digunakan.
4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN,LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASITERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYAMANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:(1) validitas,(2) reliabilitas, dan(3) mudah digunakan.
Point (3)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:(1) validitas,(2) reliabilitas, tetapi tidak mudah digunakan.
Point (2)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki validitas,tetapi tidak ada bukti tentang reliabilitas, dan tidak mudahdigunakan.
Point (1)Tidak ada instrumen untuk mengukur kepuasan dosen,pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadapsistem pengelolaan sumber daya manusia.
4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN,LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASITERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYAMANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistempengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki validitas,tetapi tidak ada bukti tentang reliabilitas, dan tidak mudahdigunakan.
Point (1)Tidak ada instrumen untuk mengukur kepuasan dosen,pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadapsistem pengelolaan sumber daya manusia.
Point (4)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang:(1) jelas,(2) komprehensif,(3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (3)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang:(1) jelas,(2) komprehensif,tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN,PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGAADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAPSISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang:(1) jelas,(2) komprehensif,(3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (3)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang:(1) jelas,(2) komprehensif,tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (2)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang jelas, tetapi tidak komprehensif dan tidak mudahdiakses oleh pemangku kepentingan.
Point (1)Tidak ada hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaansumber daya manusia.
4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN,PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGAADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAPSISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dantenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-dayamanusia yang jelas, tetapi tidak komprehensif dan tidak mudahdiakses oleh pemangku kepentingan.
Point (1)Tidak ada hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaansumber daya manusia.
Point (4)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu:(1) pengelolaan sumber daya manusia,(2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
Point (3)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu dua dari tiga aspek berikut.(1) pengelolaan sumber daya manusia(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN,PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGAADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAANSUMBER DAYA MANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu:(1) pengelolaan sumber daya manusia,(2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
Point (3)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu dua dari tiga aspek berikut.(1) pengelolaan sumber daya manusia(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
Point (2)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu satu dari tiga aspek berikut.(1) pengelolaan sumber daya manusia,(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi \(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,
Point (1)Tidak ada pemanfaatan hasil survei.
4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN,PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGAADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAANSUMBER DAYA MANUSIA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutanuntuk mutu satu dari tiga aspek berikut.(1) pengelolaan sumber daya manusia,(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,laboran, teknisi, dan tenaga administrasi \(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,
Point (1)Tidak ada pemanfaatan hasil survei.
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 5 >>5 >>
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)Dokumen formal yang mencakup :(1) kebijakan,(2) peraturan,(3) pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulumsecara berkala.
Point (3) Dokumen formal yang mencakup :
(1) kebijakan,(2) peraturan,(3) tetapi tidak ada pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulumsecara berkala.
5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGANKURIKULUM YANG LENGKAP
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
SK rektor tentangkebijakan pengembangandan pemutakhirankurikum
Peraturan universitastentang kompetensi
Road mappengembanganakademik sebagai bagiandari upaya sasaran mutu
Pedoman perencanaan,pengembangananpemutakhiran.
Point (4)Dokumen formal yang mencakup :(1) kebijakan,(2) peraturan,(3) pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulumsecara berkala.
Point (3) Dokumen formal yang mencakup :
(1) kebijakan,(2) peraturan,(3) tetapi tidak ada pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulumsecara berkala.
SK rektor tentangkebijakan pengembangandan pemutakhirankurikum
Peraturan universitastentang kompetensi
Road mappengembanganakademik sebagai bagiandari upaya sasaran mutu
Pedoman perencanaan,pengembangananpemutakhiran.
Point (2)Dukumen formal tentang kebijakan, tetapi tidak ada,(1) peraturan,(2) pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhirankurikulum secara berkala.
Point (1)Tidak ada dokumen formal yang memfasilitasi programstudi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, danpemutakhiran kurikulum secara berkala.
5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGANKURIKULUM YANG LENGKAP
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
SK rektor tentangkebijakan pengembangandan pemutakhirankurikum
Peraturan universitastentang kompetensi
Road mappengembanganakademik sebagai bagiandari upaya sasaran mutu
Pedoman perencanaan,pengembangananpemutakhiran.
Point (2)Dukumen formal tentang kebijakan, tetapi tidak ada,(1) peraturan,(2) pedoman atau buku panduanyang memfasilitasi program studi untuk melakukanperencanaan, pengembangan, dan pemutakhirankurikulum secara berkala.
Point (1)Tidak ada dokumen formal yang memfasilitasi programstudi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, danpemutakhiran kurikulum secara berkala.
SK rektor tentangkebijakan pengembangandan pemutakhirankurikum
Peraturan universitastentang kompetensi
Road mappengembanganakademik sebagai bagiandari upaya sasaran mutu
Pedoman perencanaan,pengembangananpemutakhiran.
Point (4)Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulumprogram studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutusecara berkesinambungan.
Point (3)Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulumprogram studi tetapi tidak ditindaklanjuti.
Point (2)Dokumen pemutakhiran kurikulum program studi tetapitidak dianalisis dan dievaluasi.
Point (1)Tidak ada bukti dokumen analisis dan evaluasipemutakhiran kurikulum program studi.
5.1.2 MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGANKURIKULUM PROGRAM STUDI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Adanya dokumen analisisdan pemutakhirankurikulum
Monitoring dan evalusidilalukan dua sisi yaitu :Evaluasi pengembangankurikulum dilakukan olehBPA dan implementasidilakukan oleh Badanpenjaminan mutu
Aturan perubahan, reviewdan penyusunan dokumendirumuskan dalam SKRektor
Point (4)Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulumprogram studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutusecara berkesinambungan.
Point (3)Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulumprogram studi tetapi tidak ditindaklanjuti.
Point (2)Dokumen pemutakhiran kurikulum program studi tetapitidak dianalisis dan dievaluasi.
Point (1)Tidak ada bukti dokumen analisis dan evaluasipemutakhiran kurikulum program studi.
Adanya dokumen analisisdan pemutakhirankurikulum
Monitoring dan evalusidilalukan dua sisi yaitu :Evaluasi pengembangankurikulum dilakukan olehBPA dan implementasidilakukan oleh Badanpenjaminan mutu
Aturan perubahan, reviewdan penyusunan dokumendirumuskan dalam SKRektor
Point (4)Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji danmengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnyadimanfaatkan oleh institusi.
Point (3)Tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untukmengkaji dan mengembangkan sistem serta mutupembelajaran tetapi fungsinya dilaksana-kan oleh unit/lembagayang sudah ada serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
Point (2)Mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutupembelajaran, dilaksanakan oleh unit/lembaga yang sudahada tetapi hasilnya tidak dimanfaatkan oleh institusi.
Point (1)Tidak memiliki unit pengkajian dan tidak melakukan pengkajianmaupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.
5.2.1 UNIT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN MUTUPEMBELAJARAN MENDORONG MAHASISWA UNTUK BERFIKIRKRITIS, BEREKSPLORASI, BEREKSPRESI, BEREKSPERIMENDENGAN MEMANFAATKAN ANEKA SUMBER YANG HASILNYADIMANFAATKAN OLEH INSTITUSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Unit pengkajian danpengambangandilakukan oleh BadanPengembanganAkademik (BPA)
Hasil kajian digunakanuntukmenyelenggarakanhibah kompetensipeningkatanpenyelenggaraanpendidikan.
Point (4)Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji danmengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnyadimanfaatkan oleh institusi.
Point (3)Tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untukmengkaji dan mengembangkan sistem serta mutupembelajaran tetapi fungsinya dilaksana-kan oleh unit/lembagayang sudah ada serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
Point (2)Mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutupembelajaran, dilaksanakan oleh unit/lembaga yang sudahada tetapi hasilnya tidak dimanfaatkan oleh institusi.
Point (1)Tidak memiliki unit pengkajian dan tidak melakukan pengkajianmaupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.
Unit pengkajian danpengambangandilakukan oleh BadanPengembanganAkademik (BPA)
Hasil kajian digunakanuntukmenyelenggarakanhibah kompetensipeningkatanpenyelenggaraanpendidikan.
Point (4)Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaranyang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkanberagam sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusandan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasisecara berkala.
Point (3)Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaranyang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkanberagam sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusandan dilaksanakan secara konsisten, tetapi tidak dimonitor sertadievaluasi secara berkala.
5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARANDITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSESMONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Pendekatan Student-centered learningdituangkan dalamperaturan rektor.
E-learning dituangkandalam peraturan rektor
Perencanaan dilakukansecara bertingkatCourse outline dan SAP
dievaluasi pada awalsemesterEvaluasi kompetensi
dosenEvaluasi
penyelenggaraanperkuliahan
Kelulusan diatur olehPeraturan Rektor
Point (4)Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaranyang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkanberagam sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusandan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasisecara berkala.
Point (3)Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaranyang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkanberagam sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusandan dilaksanakan secara konsisten, tetapi tidak dimonitor sertadievaluasi secara berkala.
Pendekatan Student-centered learningdituangkan dalamperaturan rektor.
E-learning dituangkandalam peraturan rektor
Perencanaan dilakukansecara bertingkatCourse outline dan SAP
dievaluasi pada awalsemesterEvaluasi kompetensi
dosenEvaluasi
penyelenggaraanperkuliahan
Kelulusan diatur olehPeraturan Rektor
Point (2)Sistem yang menjamin terselenggaranya prosespembelajaran yang efektif berpusat kepada pebelajar denganmemanfaatkan aneka sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusantetapi pelaksanaannya tidak konsisten dan tidak dimonitorserta dievaluasi secara berkala.
Point (1)Tidak ada sistem pengendalian mutu pembelajaran yangmenjamin penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik
5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARANDITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSESMONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Pendekatan Student-centered learningdituangkan dalamperaturan rektor.
E-learning dituangkandalam peraturan rektor
Perencanaan dilakukansecara bertingkatCourse outline dan SAP
dievaluasi pada awalsemesterEvaluasi kompetensi
dosenEvaluasi
penyelenggaraanperkuliahan
Kelulusan diatur olehPeraturan Rektor
Point (2)Sistem yang menjamin terselenggaranya prosespembelajaran yang efektif berpusat kepada pebelajar denganmemanfaatkan aneka sumber belajar minimal mencakup :(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran(3) syarat kelulusantetapi pelaksanaannya tidak konsisten dan tidak dimonitorserta dievaluasi secara berkala.
Point (1)Tidak ada sistem pengendalian mutu pembelajaran yangmenjamin penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik
Pendekatan Student-centered learningdituangkan dalamperaturan rektor.
E-learning dituangkandalam peraturan rektor
Perencanaan dilakukansecara bertingkatCourse outline dan SAP
dievaluasi pada awalsemesterEvaluasi kompetensi
dosenEvaluasi
penyelenggaraanperkuliahan
Kelulusan diatur olehPeraturan Rektor
Point (4)Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkanpengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam prosespembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkanpengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam prosespembelajaran, namun pelaksanaannya masih belum konsisten.
Point (2)Pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksana tetapi tidakmewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalamproses pembelajaran.
Point (1)Tidak memiliki pedoman pelaksanaan tridarma perguruan tinggi
5.2.3 PEDOMAN PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI YANGDIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN BAGI PERENCANAAN DANPELAKSANAAN PROGRAM TRIDARMA UNIT DI BAWAHNYA,MENJAMIN TERINTEGRASINYA KEGIATAN PENELITIAN DAN PKM KEDALAM PROSES PEMBELAJARAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Rencana IndukPengembangan
Rencana Indukpenelitian
Hibah Peningkatankualitaspembelajarandengan tema localgenius
Materi ajar danbuku daripenelitian
Point (4)Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkanpengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam prosespembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkanpengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam prosespembelajaran, namun pelaksanaannya masih belum konsisten.
Point (2)Pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksana tetapi tidakmewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalamproses pembelajaran.
Point (1)Tidak memiliki pedoman pelaksanaan tridarma perguruan tinggi
Rencana IndukPengembangan
Rencana Indukpenelitian
Hibah Peningkatankualitaspembelajarandengan tema localgenius
Materi ajar danbuku daripenelitian
Point (4)Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentangotonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik, serta dilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Dokumen yang lengkap mencakup informasi tentangotonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik tetapi tidak dilaksanakan secara konsisten.
Point (2)Dokumen kurang lengkap.
Point (1)Tidak ada dokumen kebijakan tentang otonomi keilmuan,kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik
5.3.1 DOKUMEN FORMAL TENTANG KEBEBASANAKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK, DANOTONOMI KEILMUAN, SERTA KONSISTENSIPELAKSANAANNYA
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Kebebasan akademik,kebebasan mimbarakademik dan otonomikeilmuan tercantumdalam statuta
Pelaksanaannyadirumuskan dalamPeraturan Universitas
Point (4)Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentangotonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik, serta dilaksanakan secara konsisten.
Point (3)Dokumen yang lengkap mencakup informasi tentangotonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbarakademik tetapi tidak dilaksanakan secara konsisten.
Point (2)Dokumen kurang lengkap.
Point (1)Tidak ada dokumen kebijakan tentang otonomi keilmuan,kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik
Kebebasan akademik,kebebasan mimbarakademik dan otonomikeilmuan tercantumdalam statuta
Pelaksanaannyadirumuskan dalamPeraturan Universitas
Point (4)Dalam bentuk:(1) kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasi(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
Point (3)Sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk:(1) adanya kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasitetapi tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
5.3.2 SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIKYANG KONDUSIF BAGI PEBELAJAR UNTUK MERAIHPRESTASI AKADEMIK YANG MAKSIMAL
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Kebijakan dan strategidituangkan dalamperaturan universitas.
Program kurikuler danekstra kurikuler.
Pengembangan forumilmiah bagi dosen danmahasiswa
Pengembangan ekstrakurikuler oleh bidang 3
Pengembangankemampuan mahasiswasecara terpaduOrientasi Nilai Dasar
Islam (ONDI)Latihan
kepemimpinan
Point (4)Dalam bentuk:(1) kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasi(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
Point (3)Sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk:(1) adanya kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasitetapi tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
Kebijakan dan strategidituangkan dalamperaturan universitas.
Program kurikuler danekstra kurikuler.
Pengembangan forumilmiah bagi dosen danmahasiswa
Pengembangan ekstrakurikuler oleh bidang 3
Pengembangankemampuan mahasiswasecara terpaduOrientasi Nilai Dasar
Islam (ONDI)Latihan
kepemimpinan
Point (2)Sistem pengembangan suasana akademik masih parsialdalam:(1) kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasi(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
Point (1)Tidak ada sistem pengembangan suasana akademik
5.3.2 SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIKYANG KONDUSIF BAGI PEBELAJAR UNTUKMERAIH PRESTASI AKADEMIK YANG MAKSIMAL
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Kebijakan dan strategidituangkan dalamperaturan universitas.
Program kurikuler danekstra kurikuler.
Pengembangan forumilmiah bagi dosen danmahasiswa
Pengembangan ekstrakurikuler oleh bidang 3
Pengembangankemampuan mahasiswasecara terpaduOrientasi Nilai Dasar
Islam (ONDI)Latihan kepemimpinan
Point (2)Sistem pengembangan suasana akademik masih parsialdalam:(1) kebijakan dan strategi(2) program implementasi yang terjadwal(3) pengerahan sumber daya(4) monitoring dan evaluasi(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secaraberkelanjutan.
Point (1)Tidak ada sistem pengembangan suasana akademik
Kebijakan dan strategidituangkan dalamperaturan universitas.
Program kurikuler danekstra kurikuler.
Pengembangan forumilmiah bagi dosen danmahasiswa
Pengembangan ekstrakurikuler oleh bidang 3
Pengembangankemampuan mahasiswasecara terpaduOrientasi Nilai Dasar
Islam (ONDI)Latihan kepemimpinan
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 66 >>>><<<< STANDARSTANDAR 66 >>>>
Point (4)Dokumen yang lengkap yang mencakup:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Point (3)Dokumen yang mencakup empat dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUPPERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN,PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI,SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKUKEPENTINGAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Rencana AnggaranPendapatan dan Belanja(RAPB) disusun olehprogram studi dan fakultassesuai dengan prediksipenerimaan dan program.
RAPB rektorat disesuaikandengan RAPB program studiProgram Studi
RAPB disahkan senatuniversitas diajukan keYayasan.
Pelaporan keuangan didokumentasikan denganbaik dan dapat dilihat secarareal time melalui sistem
Audit dilakukan olehYayasan dan eksternal
Point (4)Dokumen yang lengkap yang mencakup:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Point (3)Dokumen yang mencakup empat dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Rencana AnggaranPendapatan dan Belanja(RAPB) disusun olehprogram studi dan fakultassesuai dengan prediksipenerimaan dan program.
RAPB rektorat disesuaikandengan RAPB program studiProgram Studi
RAPB disahkan senatuniversitas diajukan keYayasan.
Pelaporan keuangan didokumentasikan denganbaik dan dapat dilihat secarareal time melalui sistem
Audit dilakukan olehYayasan dan eksternal
Point (2)Dokumen yang mencakup dua s.d. tiga dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Point (1)Dokumen yang mencakup hanya satu dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUPPERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN,PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, SERTAPERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKUKEPENTINGAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Rencana AnggaranPendapatan dan Belanja(RAPB) disusun olehprogram studi dan fakultassesuai dengan prediksipenerimaan dan program.
RAPB rektorat disesuaikandengan RAPB program studiProgram Studi
RAPB disahkan senatuniversitas diajukan keYayasan.
Pelaporan keuangan didokumentasikan denganbaik dan dapat dilihat secarareal time melalui sistem
Audit dilakukan olehYayasan dan eksternal
Point (2)Dokumen yang mencakup dua s.d. tiga dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Point (1)Dokumen yang mencakup hanya satu dari hal berikut:(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana(2) pelaporan(3) audit(4) monitoring dan evaluasi(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
Rencana AnggaranPendapatan dan Belanja(RAPB) disusun olehprogram studi dan fakultassesuai dengan prediksipenerimaan dan program.
RAPB rektorat disesuaikandengan RAPB program studiProgram Studi
RAPB disahkan senatuniversitas diajukan keYayasan.
Pelaporan keuangan didokumentasikan denganbaik dan dapat dilihat secarareal time melalui sistem
Audit dilakukan olehYayasan dan eksternal
Point (4)Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biayapendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkanhasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semuapemangku kepentingan internal
Point (3)Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biayapendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidakberdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakansemua pemangku kepentingan internal
Point (2)Ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yangdibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak terdokumentasi.
Point (1)Tidak ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikanyang dibebankan pada mahasiswa.
6.1.2 MEKANISME PENETAPAN BIAYA PENDIDIKANMAHASISWA DENGAN MENGIKUTSERTAKAN SEMUAPEMANGKU KEPENTINGAN INTERNAL
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
1. Rapat dewandosen
2. Rapat tingkatfakultas denganmempertimbangkan rencanapengembanganfisik
3. Ditetapkan dalamrapat fakultas,universitas danyayasan
Point (4)Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biayapendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkanhasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semuapemangku kepentingan internal
Point (3)Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biayapendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidakberdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakansemua pemangku kepentingan internal
Point (2)Ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yangdibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak terdokumentasi.
Point (1)Tidak ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikanyang dibebankan pada mahasiswa.
1. Rapat dewandosen
2. Rapat tingkatfakultas denganmempertimbangkan rencanapengembanganfisik
3. Ditetapkan dalamrapat fakultas,universitas danyayasan
Point (4)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomiyang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan datamahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskandalam jumlah yang memadai.
Point (3)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi,namun jumlah mahasiswa yang menerima kurang memadai.
Point (2)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi,namun kurang jelas pelaksanaannya/ tidak ada bukti yang sahih.
Point (1)Tidak ada kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untukmahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secaraekonomi.
6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANGBERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPUSECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANGMENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYAPENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Point (4)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomiyang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan datamahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskandalam jumlah yang memadai.
Point (3)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi,namun jumlah mahasiswa yang menerima kurang memadai.
Point (2)Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswayang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi,namun kurang jelas pelaksanaannya/ tidak ada bukti yang sahih.
Point (1)Tidak ada kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untukmahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secaraekonomi.
Kebijakan berdasarkanpada Peraturan Rektoratau PeraturanUniversitas
6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANGBERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPUSECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANGMENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYAPENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No Jenis BeasiswaJumlah Penerima Beasiswa
TS-2 TS-1 TS Total1 UII Bebas SPP Mhs. Unggulan 71 74 81 2262 UII Bebas SPP Mhs Teladan Juara I-III 3 3 3 93 UII Bebas SPP Tetap Setiap Jurusan 21 21 19 61
Jenis Beasiswa dan Jumlah Penerima BeasiswaJenis Beasiswa dan Jumlah Penerima Beasiswa
3 UII Bebas SPP Tetap Setiap Jurusan 21 21 19 614 UII Beasiswa Khusus AK 108 119 133 3605 UII A. Kahar Muzakir-Sardjito 75 96 72 2436 UII Beasiswa Daerah Tertinggal 9 15 15 397 UII Pengurus Lembaga berprestasi 0 0 25 258 Beasiswa Toyota Astra 15 15 15 459 Beasiswa Supersemar 5 15 8 28
10 Beasiswa PPA 438 284 452 1.17411 Beasiswa BBM 517 455 407 1.37912 Beasiswa Bank Permata Syariah 20 20 20 6013 Beasiswa Bank Rakyat Indonesia 25 25 25 7514 Beasiswa BKLN 20 25 45 90
Total1.318 1.152 1.305 3.775
Point (4)Jika PDMHS ≤ 33%,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 33% < PDMHS ≤ 100%,maka skor = [ 334 - (200 x PDMHS)] / 67.
6.1.4 PERSENTASE DANA PERGURUAN TINGGI YANGBERASAL DARI MAHASISWA (SPP DAN DANALAINNYA)
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Point (4)Jika PDMHS ≤ 33%,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 33% < PDMHS ≤ 100%,maka skor = [ 334 - (200 x PDMHS)] / 67. PDMHS = Persentase
dana perguruan tinggiyang berasal darimahasiswa (SPP dandana lainnya)
Point (4)Jika DOM ≥ Rp.18 juta,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika DOM < Rp.18 jutamaka skor = DOM / 4.5.
6.1.5 PENGGUNAAN DANA UNTUK OPERASIONAL(PENDIDIKAN, PENELITIAN, PENGABDIAN PADAMASYARAKAT, TERMASUK GAJI DAN UPAH, DANINVESTASI PRASARANA, SARAN, DAN SDM).
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Jumlah danaoperasional/mahasiswa/tahun(=DOM)
Point (4)Jika DOM ≥ Rp.18 juta,maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika DOM < Rp.18 jutamaka skor = DOM / 4.5. Jumlah dana
operasional/mahasiswa/tahun(=DOM)
Point (4)Jika RPD ≥ 3 jutamaka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika RPD < 3 juta,maka skor = (4 x RPD) / 3.
6.1.6 DANA PENELITIAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR.RATA-RATA DANA PENELITIAN/DOSEN TETAP/TAHUN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Jika RPD ≥ 3 jutamaka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika RPD < 3 juta,maka skor = (4 x RPD) / 3.
RPD = Rata-ratadanapenelitian/dosentetap/tahun
Point (4)Jika RPKM ≥ 1,5 jutamaka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika RPKM < 1,5 jutamaka skor = (8 x RPKM) / 3.
6.1.7 DANA YANG DIPEROLEH DALAM RANGKAPELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATDALAM TIGA TAHUN TERAKHIR.
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
RPKM = Rata-ratadanapelayanan/pengabdian kepadamasyarakat /dosentetap/tahun.
Point (4)Jika RPKM ≥ 1,5 jutamaka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika RPKM < 1,5 jutamaka skor = (8 x RPKM) / 3. RPKM = Rata-rata
danapelayanan/pengabdian kepadamasyarakat /dosentetap/tahun.
Point (4)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnyadidokumentasikan dan ditindaklanjuti.
Point (3)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang, dilakukan secara berkala, hasilnyadidokumentasikan, tetapi tidak ditindaklanjuti.
Point (2)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang, dilakukan secara berkala tetapi hasilnya tidakdidokumentasikan atau tidak ditindaklanjuti.
Point (1)Tidak ada sistem monitoring dan evaluasi pendanaan sertakinerja.
6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAANINTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIHEFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURANKEUANGAN YANG BERLAKU
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnyadidokumentasikan dan ditindaklanjuti.
Point (3)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang, dilakukan secara berkala, hasilnyadidokumentasikan, tetapi tidak ditindaklanjuti.
Point (2)Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yangakuntabel yang, dilakukan secara berkala tetapi hasilnya tidakdidokumentasikan atau tidak ditindaklanjuti.
Point (1)Tidak ada sistem monitoring dan evaluasi pendanaan sertakinerja.
6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAANINTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIHEFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURANKEUANGAN YANG BERLAKU
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Impelemntasi
Evaluasi dantindak lanjut Monitoring
Audit internal(Yayasan)
Rapat laporanhasil
pemeriksaan
Evaluasi dantindak lanjut
Point (4)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikanserta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi
Point (3)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikantetapi tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
Point (2)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten tetapi hasilnya tidakdipublikasikan dan tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
Point (1)Laporan audit keuangan tidak dilakukan oleh auditor eksternalsecara berkala.
6.1.9 LAPORAN AUDIT KEUANGAN OLEH AUDITOREKSTERNAL YANG TRANSPARAN DAN DAPATDIAKSES OLEH SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Diaudit oleh KantorAkuntan Publik (KAP)
Dipublikasikan dikoran, majalahkampus atau mediaelektronik (website).
Point (4)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikanserta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi
Point (3)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikantetapi tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
Point (2)Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala olehauditor eksternal yang kompeten tetapi hasilnya tidakdipublikasikan dan tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
Point (1)Laporan audit keuangan tidak dilakukan oleh auditor eksternalsecara berkala.
Diaudit oleh KantorAkuntan Publik (KAP)
Dipublikasikan dikoran, majalahkampus atau mediaelektronik (website).
Point (4)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semuaaspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementasian
Point (3)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk duasampai tiga aspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementa-sikan
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPAKEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUKASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPANPENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN,PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Pengelolaan prasaranadan sarana harus jelas.
Yayasan mengelola ?
Universitas mengelola?
Fakultas mengelola ?
Point (4)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semuaaspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementasian
Point (3)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk duasampai tiga aspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementa-sikan
Pengelolaan prasaranadan sarana harus jelas.
Yayasan mengelola ?
Universitas mengelola?
Fakultas mengelola ?
Point (2)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk satuaspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementasi-kan
Point (1)Tidak ada dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yangberisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan.
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPAKEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUKASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPANPENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN,PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Pengelolaan prasaranadan sarana harus jelas.
Yayasan mengelola ?
Universitas mengelola?
Fakultas mengelola ?
Point (2)Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisikebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk satuaspek berikut.(1) Pengembangan dan pencatatan(2) Penetapan penggunaan(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihanyang diimplementasi-kan
Point (1)Tidak ada dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yangberisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan.
Pengelolaan prasaranadan sarana harus jelas.
Yayasan mengelola ?
Universitas mengelola?
Fakultas mengelola ?
Point (4)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri(2) Luas lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (3)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan lahan > 5000m2(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri(2) Luas lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (3)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan lahan > 5000m2(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (2)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan + 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (1)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan < 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan + 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (1)Kepemilikan dan penggunaan lahan:(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal20 tahun diikat dengan perjanjian formal)(2) Luas lahan < 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (4)Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianyafasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangatmemadai.
Point (3)Prasarana lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitaskegiatan akademik yang memadai, namun fasilitas untukkegiatan non-akademik kurang memadai
Point (2)Prasarana hanya cukup untuk mendukung kegiatan akademik.
Point (1)
Prasarana sangat kurang.
6.2.3 KECUKUPAN DAN MUTU PRASARANA YANG DIKELOLAPERGURUAN TINGGI, UNTUK KEGIATAN AKADEMIKDAN NON-AKADEMIK
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianyafasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangatmemadai.
Point (3)Prasarana lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitaskegiatan akademik yang memadai, namun fasilitas untukkegiatan non-akademik kurang memadai
Point (2)Prasarana hanya cukup untuk mendukung kegiatan akademik.
Point (1)
Prasarana sangat kurang.
Point (4)Rencana pengembangan prasarana sangat baik dandidukung oleh dana yang memadai
Point (3)Rencana pengembangan prasarana baik dan didukung olehdana yang memadai
Point (2)Rencana pengembangan prasarana baik tetapi kurangdidukung oleh dana yang memadai
Point (1)Rencana pengembangan prasarana tidak baik dan tidakdidukung oleh dana yang memadai
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANAAKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Master plan fisik
• Penambahan Fasilitasdalam tiga tahunterakhir
• Jumlah dana danSumber Pendanaan.
Point (4)Rencana pengembangan prasarana sangat baik dandidukung oleh dana yang memadai
Point (3)Rencana pengembangan prasarana baik dan didukung olehdana yang memadai
Point (2)Rencana pengembangan prasarana baik tetapi kurangdidukung oleh dana yang memadai
Point (1)Rencana pengembangan prasarana tidak baik dan tidakdidukung oleh dana yang memadai
• Master plan fisik
• Penambahan Fasilitasdalam tiga tahunterakhir
• Jumlah dana danSumber Pendanaan.
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No. Jenis Prasarana Tambahan
InvestasiPrasarana
Selama TigaTahun Terakhir(Juta Rupiah)
Rencana Investasi Prasarana dalamLima Tahun Mendatang
Nilai Investasi(Juta Rupiah)
Sumber Dana
1 Fasilitas Akademik Fakultas Rp YBW
2 Fasilitas Pendukung Rp YBW3 Perpustakaan Rp YBW3 Perpustakaan Rp YBW4 Student Centre Rp YBW5 Pusat Studi Rp YBW6 Gedung Kuliah Umum Rp YBW7 Bulevard Kampus Rp YBW8 Masjid dan Auditorium "KH. Kahar Mudzakkir" Rp YBW9 Kemahasiswaan Rp YBW
10 Klaster Akademik: Agama dan Kemanusiaan Rp YBW11 Klaster Akademik: Alam dan Ilmu Hayati Rp YBW12 Campus Life Facility / Fasilitas Kehidupan Kampus Rp YBW13 Manajemen Fasilitas Kampus Rp YBW14 Ruang Terbuk Hijau (RTH) dan Ruang Publik Rp YBW15 Fasilitas Parkir dan Transportasi Rp YBW16 Rumah Sakit Pendidikan Rp YBW
TOTAL Rp Rp
Untuk setiap bahan pustaka berikut.A. Buku teksB. Jurnal internasionalC. Jurnal nasional terakreditasiD. Prosiding
Diberi skor dengan aturan:4 jika sangat memadai3 jika memadai2 jika cukup1 jika kurang0 jika sangat kurang
Skor akhir = (4 Skor A + 3 Skor B + 2 Skor C + 1 Skor D) / 10.
6.2.5 KECUKUPAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN,AKSESIBILITAS TERMASUK KETERSEDIAAN DANKEMUDAHAN AKSES E-LIBRARY
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Jumlah judul dan rencanapenambahan
• Jurnal internasional yangdilanggan DIKTI.
• DOAJ, Global Ethics,PubMed, Highwire, e-Resources, CopernicusOffice (Gratis).
Untuk setiap bahan pustaka berikut.A. Buku teksB. Jurnal internasionalC. Jurnal nasional terakreditasiD. Prosiding
Diberi skor dengan aturan:4 jika sangat memadai3 jika memadai2 jika cukup1 jika kurang0 jika sangat kurang
Skor akhir = (4 Skor A + 3 Skor B + 2 Skor C + 1 Skor D) / 10.
• Jumlah judul dan rencanapenambahan
• Jurnal internasional yangdilanggan DIKTI.
• DOAJ, Global Ethics,PubMed, Highwire, e-Resources, CopernicusOffice (Gratis).
Point (4)Perpustakaan dikelola dengan(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh > 30% mahasiswa dan dosen
Point (3)Perpustakaan dikelola dengan dua dari tiga aspek:(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh 20%-30% mahasiswa dan dosen
6.2.6 AKSESIBILITAS DAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA,MENCAKUP WAKTU LAYANAN, MUTU LAYANAN (KEMUDAHANMENCARI BAHAN PUSTAKA, KELELUASAAN MEMINJAM, BANTUANMENCARIKAN BAHAN PUSTAKA DARI PERPUSTAKAAN LAIN),DAN KETERSEDIAAN LAYANAN E-LIBRARY
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Melayani pemustakadengan waktu yangmemadai.
• Mutu layanan : jumlahpegawai, penelusuransecara online,peminjaman mandiri,bookdrop.
• Survey kepuasanpemustaka
Point (4)Perpustakaan dikelola dengan(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh > 30% mahasiswa dan dosen
Point (3)Perpustakaan dikelola dengan dua dari tiga aspek:(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh 20%-30% mahasiswa dan dosen
• Melayani pemustakadengan waktu yangmemadai.
• Mutu layanan : jumlahpegawai, penelusuransecara online,peminjaman mandiri,bookdrop.
• Survey kepuasanpemustaka
BU1
Slide 22
BU1 BP UII, 7/31/2013
Point (2)Perpustakaan dikelola dengan satu dari tiga aspek:(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh <20% mahasiswa dan dosen
Point (1)Pelayanan perpustakaan kurang baik.
6.2.6 AKSESIBILITAS DAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA,MENCAKUP WAKTU LAYANAN, MUTU LAYANAN (KEMUDAHANMENCARI BAHAN PUSTAKA, KELELUASAAN MEMINJAM, BANTUANMENCARIKAN BAHAN PUSTAKA DARI PERPUSTAKAAN LAIN),DAN KETERSEDIAAN LAYANAN E-LIBRARY
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Melayani pemustakadengan waktu yangmemadai.
• Mutu layanan : jumlahpegawai, penelusuransecara online,peminjaman mandiri,bookdrop.
• Survey kepuasanpemustaka
Point (2)Perpustakaan dikelola dengan satu dari tiga aspek:(1) waktu layanan(2) mutu layanan(3) ketersediaan layanan e-libraryyang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dandikunjungi oleh <20% mahasiswa dan dosen
Point (1)Pelayanan perpustakaan kurang baik.
• Melayani pemustakadengan waktu yangmemadai.
• Mutu layanan : jumlahpegawai, penelusuransecara online,peminjaman mandiri,bookdrop.
• Survey kepuasanpemustaka
BU2
Slide 23
BU2 BP UII, 7/31/2013
Point (4)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudahdiakses sivitas akademika
Point (3)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat dan agak lengkap serta mudahdiakses sivitas akademika
Point (2)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat tetapi tidak lengkap sertamudah diakses sivitas akademika
Point (1)Tidak ada prasarana dan sarana pembelajaran terpusat.
6.2.7 PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA PEMBELAJARANTERPUSAT UNTUK MENDUKUNG INTERAKSI AKADEMIKANTARA MAHASISWA, DOSEN, PAKAR, DAN NARA SUMBERLAINNYA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN PEMBELAJARAN DANAKSESIBILITASNYA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Auditorium
Perpustakaanterpadu.
Student InternetService
Laboratoriumterpadu
Point (4)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudahdiakses sivitas akademika
Point (3)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat dan agak lengkap serta mudahdiakses sivitas akademika
Point (2)Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaandan laboratorium) yang terpusat tetapi tidak lengkap sertamudah diakses sivitas akademika
Point (1)Tidak ada prasarana dan sarana pembelajaran terpusat.
Auditorium
Perpustakaanterpadu.
Student InternetService
Laboratoriumterpadu
Point (4)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut.(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (3)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi dua sampai tiga dari empatfasilitas:(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKANPERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY)
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut.(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (3)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi dua sampai tiga dari empatfasilitas:(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (2)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi satu dari empat fasilitasberikut.(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (1)Tidak ada sistem informasi dan fasilitas yang digunakanperguruan tinggi dalam proses pembelajaran,
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKANPERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY)
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggidalam proses pembelajaran, meliputi satu dari empat fasilitasberikut.(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (1)Tidak ada sistem informasi dan fasilitas yang digunakanperguruan tinggi dalam proses pembelajaran,
Point (4)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
Point (3)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi dua dari tiga fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANGDIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAMADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM)
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• SIM akademik
• SIM perpustakaan
• SIMSDM
• SIM keuangan
• SIM Mahasiswa danalumni.
Point (4)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
Point (3)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi dua dari tiga fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
• SIM akademik
• SIM perpustakaan
• SIMSDM
• SIM keuangan
• SIM Mahasiswa danalumni.
Point (2)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi satu dari tiga fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
Point (1)Perguruan tinggi menggunakan sistem informasi administrasimanual
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANGDIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAMADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM)
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• SIM akademik
• SIM perpustakaan
• SIMSDM
• SIM keuangan
• SIM Mahasiswa danalumni.
Point (2)Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruantinggi dalam administrasi yang meliputi satu dari tiga fasilitasberikut.(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet(2) Software basis data yang memadai.(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
Point (1)Perguruan tinggi menggunakan sistem informasi administrasimanual
• SIM akademik
• SIM perpustakaan
• SIMSDM
• SIM keuangan
• SIM Mahasiswa danalumni.
Point (4)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranayang transparan, akurat dan cepat.
Point (3)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranayang akurat, cepat, tetapi kurang transparan.
Point (2)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana yangkurang transparan, akurat dan cepat.
Point (1)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranatidak transparan, akurat dan cepat.
6.3.3 SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAANPRASARANA DAN SARANA YANG TRANSPARAN,AKURAT DAN CEPAT
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Point (4)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranayang transparan, akurat dan cepat.
Point (3)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranayang akurat, cepat, tetapi kurang transparan.
Point (2)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana yangkurang transparan, akurat dan cepat.
Point (1)Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan saranatidak transparan, akurat dan cepat.
• SIM Inventaris
• SIM pengelolaanprasarana dan sarana
Point (4)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap,efektif, dan obyektif.
Point (3)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki duadari tiga unsur berikut.(1) Lengkap(2) Efektif(3) Obyektif.
Point (2)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki satudari tiga unsur berikut.(1) Lengkap(2) Efektif(3) Obyektif.
Point (1)Tidak ada sistem pendukung pengambilan keputusan.
6.3.4 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN(DECISION SUPPORT SYSTEM) YANG LENGKAP,EFEKTIF, DAN OBYEKTIF
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
SIM pengambilankeputusan :
• Level operasional yangsifatnya monitoring.
• level strategis untukpengembangan jangkapendek dan jangkapanjang
Point (4)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap,efektif, dan obyektif.
Point (3)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki duadari tiga unsur berikut.(1) Lengkap(2) Efektif(3) Obyektif.
Point (2)Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki satudari tiga unsur berikut.(1) Lengkap(2) Efektif(3) Obyektif.
Point (1)Tidak ada sistem pendukung pengambilan keputusan.
SIM pengambilankeputusan :
• Level operasional yangsifatnya monitoring.
• level strategis untukpengembangan jangkapendek dan jangkapanjang
Point (4)Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampusserta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
Point (3)Sistem informasi yang dikembangkan meliputi dua sampai tiga dariempat komponen:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampusserta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWADAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBERINFORMASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampusserta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
Point (3)Sistem informasi yang dikembangkan meliputi dua sampai tiga dariempat komponen:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampusserta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
Point (2)Sistem informasi yang dikembangkan satu dari empat komponen:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternalkampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumberinformasi
Point (1)Tidak ada sistem informasi yang dikembangkan dandimanfaatkan.
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWADAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBERINFORMASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Sistem informasi yang dikembangkan satu dari empat komponen:(1) Website institusi(2) Fasilitas internet(3) Jaringan lokal(4) Jaringan nirkabeltelah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternalkampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumberinformasi
Point (1)Tidak ada sistem informasi yang dikembangkan dandimanfaatkan.
Point (4)Jika KBPM ≥ 0.75maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika KBPM < 0.75maka skor = (16 x KBPM) / 3.
6.3.6 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI KAPASITAS INTERNETDENGAN RASIO BANDWIDTH PER MAHASISWA YANGMEMADAI.
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Jika KBPM ≥ 0.75maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika KBPM < 0.75maka skor = (16 x KBPM) / 3.
KBPM = Kapasitasbandwidth (dalamKbps permahasiswa)
KeteranganNA = Banyaknya jenis data yang hanya dapat diakses secara
manual.NB = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer tanpa jaringan.NC = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan lokal (intranet).ND = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan luas (internet).
Skor akhir = (NA + 2 x NB + 3 x NC + 4 x ND) / 13.
6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
KeteranganNA = Banyaknya jenis data yang hanya dapat diakses secara
manual.NB = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer tanpa jaringan.NC = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan lokal (intranet).ND = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan luas (internet).
Skor akhir = (NA + 2 x NB + 3 x NC + 4 x ND) / 13.
6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
No. Jenis Data
Sistem Pengelolaan Data
SecaraManual
DenganKomputer
TanpaJaringan
DenganKomputerJaringan
Lokal(Intranet)
DenganKomputerJaringan
Luas(Internet)
1 Mahasiswa √2 Pembayaran SPP √2 Pembayaran SPP √3 Kartu Rencana Studi (KRS) √4 Jadwal mata kuliah √5 Nilai mata kuliah √6 Transkrip akademik √7 Lulusan √8 Tenaga pendidik √9 Tenaga kependidikan √
10 Tenaga pendukung lainnya √11 Keuangan √12 Inventaris √13 Perpustakaan √
Jumlah tanda √ NA= NB= NC = ND = 13
Point (4)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusi(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,(4) sistem disaster recovery.
Point (3)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusi(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,tetapi tidak memilki sistem disaster recovery.
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DANPEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG LENGKAP
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusi(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,(4) sistem disaster recovery.
Point (3)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusi(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,tetapi tidak memilki sistem disaster recovery.
Point (2)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusitetapi tidak memiliki sistem aliran data dan otorisasi akses data,dan sistem disaster recovery.
Point (1)Tidak memiliki blue print sistem informasi pengembangan,pengelolaan,dan pemanfaatan sistem informasi.
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DANPEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG LENGKAP
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (2)Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sisteminformasi, yang mencakup:(1) prasarana dan sarana yang mencukupi(2) unit pengelola di tingkat institusitetapi tidak memiliki sistem aliran data dan otorisasi akses data,dan sistem disaster recovery.
Point (1)Tidak memiliki blue print sistem informasi pengembangan,pengelolaan,dan pemanfaatan sistem informasi.
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
<<<< STANDARSTANDAR 7 >>7 >>
KRITERIA PENILAIAN AIPTKRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dandipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihakluar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.
Point (3)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dandipublikasikan oleh institusi, mencakup 3 dari aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihakluar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.
7.1.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIANYANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTADIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Lembaga penelitiandan strukturorganisasi
• Rencana IndukPenelitian
• Buku pedomanpenelitian
Point (4)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dandipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihakluar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.
Point (3)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dandipublikasikan oleh institusi, mencakup 3 dari aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihakluar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.
• Lembaga penelitiandan strukturorganisasi
• Rencana IndukPenelitian
• Buku pedomanpenelitian
Point (2)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yangdikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup 1sampai 2 dari aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arahdan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, polakerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaanintektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakupagenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian danpelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleholeh semua pihak.
Point (1)Tidak ada pedoman pengelolaan penelitian.
7.1.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIANYANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTADIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Lembaga penelitiandan strukturorganisasi
• Rencana IndukPenelitian
• Buku pedomanpenelitian
Point (2)Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yangdikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup 1sampai 2 dari aspek-aspek:(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arahdan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, polakerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi,(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaanintektual(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakupagenda tahunan,(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian danpelaksanaannyayang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleholeh semua pihak.
Point (1)Tidak ada pedoman pengelolaan penelitian.
• Lembaga penelitiandan strukturorganisasi
• Rencana IndukPenelitian
• Buku pedomanpenelitian
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:NK = Nilai kasar =4xna + 2xnb + nc
f
Point (4)Jika NK ≥ 2maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < NK < 2maka skor = 1 + (1.5 x NK)
Jika NK = 0,maka skor = 0.
7.1.2 JUMLAH PENELITIAN DOSEN TETAP SELAMA TIGATAHUN TERAKHIR
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Keterangan:na = N5=Jumlah penelitian
dengan biaya luar negeri
nb = N3+N4=Jumlahpenelitian dengan biayaluar
nc = N1+N2=Jumlahpenelitian dengan biayadari PT atau dosen
f = Jumlah dosen tetapperguruan tinggi
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:NK = Nilai kasar =4xna + 2xnb + nc
f
Point (4)Jika NK ≥ 2maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < NK < 2maka skor = 1 + (1.5 x NK)
Jika NK = 0,maka skor = 0.
Keterangan:na = N5=Jumlah penelitian
dengan biaya luar negeri
nb = N3+N4=Jumlahpenelitian dengan biayaluar
nc = N1+N2=Jumlahpenelitian dengan biayadari PT atau dosen
f = Jumlah dosen tetapperguruan tinggi
Perhitungan:NK = Nilai kasar =Na + 2xNb
f
Point (4)Jika NK ≥ 1maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NK < 1maka skor = 4 x NK.
7.1.3 JUMLAH ARTIKEL ILMIAH YANG DIHASILKAN OLEHDOSEN TETAP DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Keterangan:f = Jumlah dosen tetap
PT
Na = A1 + B1 + C1 + D1
Nb = A2 + B2 + C2 + D2
A1 + B1 + C1 + D1 =Nasional
A2 + B2 + C2 + D2 =Internasional
Perhitungan:NK = Nilai kasar =Na + 2xNb
f
Point (4)Jika NK ≥ 1maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NK < 1maka skor = 4 x NK.
Keterangan:f = Jumlah dosen tetap
PT
Na = A1 + B1 + C1 + D1
Nb = A2 + B2 + C2 + D2
A1 + B1 + C1 + D1 =Nasional
A2 + B2 + C2 + D2 =Internasional
NK =(NA/f) x 1000dimana:NA = Banyaknya artikel ilmiah karya dosen tetap dalam tigatahun terakhir yang disitasif = Banyaknya dosen tetap perguruan tinggi.
Point (4)Jika NK ≥ 25maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1) Jika NK < 25
maka skor = 2 + 0.8 x NK.
(Tidak ada skor kurang dari dua)
7.1.4 BANYAKNYA ARTIKEL YANG TERCATAT DALAMLEMBAGA SITASI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
NK =(NA/f) x 1000dimana:NA = Banyaknya artikel ilmiah karya dosen tetap dalam tigatahun terakhir yang disitasif = Banyaknya dosen tetap perguruan tinggi.
Point (4)Jika NK ≥ 25maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1) Jika NK < 25
maka skor = 2 + 0.8 x NK.
(Tidak ada skor kurang dari dua)
• Bisa dilacak diScopus
NK = (4 x Na + Nb + 2 x Nc) / NPS
Point (4)Jika NK ≥ 8maka skor 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NK < 8maka skor = 2 + (NK / 4).
(Tidak ada skor kurang dari dua)
7.1.5 KARYA DOSEN DAN ATAU MAHASISWA YANG BERUPAPATEN/HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL(HAKI)/KARYA YANG MENDAPATKAN PENGHARGAANTINGKAT NASIONAL/INTERNASIONAL
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUAN TINGGI(AIPT)
Na = Jumlah karya yangmemperoleh paten
Nb = Jumlah karya yangmemperoleh HaKI
Nc = Jumlah karya yangmemperoleh penghargaandari lembaga nasional atauinternasional.
NPS = Jumlah program studi
NK = (4 x Na + Nb + 2 x Nc) / NPS
Point (4)Jika NK ≥ 8maka skor 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika NK < 8maka skor = 2 + (NK / 4).
(Tidak ada skor kurang dari dua)
Na = Jumlah karya yangmemperoleh paten
Nb = Jumlah karya yangmemperoleh HaKI
Nc = Jumlah karya yangmemperoleh penghargaandari lembaga nasional atauinternasional.
NPS = Jumlah program studi
PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspekberikut:• Memiliki agenda penelitian jangka panjang.• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya penelitian secara berkelanjutan.• Mengembangkan dan membina jejaring penelitian.• Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian
seperti hibah penelitian nasional maupun internasional.
Point (4)Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.
Point (3)Kebijakan dan upaya untuk tiga dari empat aspek.
Point (2)Kebijakan dan upaya untuk satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ada kebijakan dan upaya.
7.1.6 KEBIJAKAN DAN UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAMMENJAMIN KEBERLANJUTAN PENELITIAN
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI
(AIPT)
• Rencana indukpenelitian
• SDM yang handaldan cukup
• Laboratorium• Kerjasama
penelitian• Jumlah hibah yang
didapat.
PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspekberikut:• Memiliki agenda penelitian jangka panjang.• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya penelitian secara berkelanjutan.• Mengembangkan dan membina jejaring penelitian.• Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian
seperti hibah penelitian nasional maupun internasional.
Point (4)Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.
Point (3)Kebijakan dan upaya untuk tiga dari empat aspek.
Point (2)Kebijakan dan upaya untuk satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ada kebijakan dan upaya.
• Rencana indukpenelitian
• SDM yang handaldan cukup
• Laboratorium• Kerjasama
penelitian• Jumlah hibah yang
didapat.
Point (4)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup semua aspek.
Point (3)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup tiga dari empat aspek.
Point (2)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ditemukan adanya pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
7.2.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAANPELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATYANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTADIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup semua aspek.
Point (3)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup tiga dari empat aspek.
Point (2)Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,mencakup satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ditemukan adanya pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
NK = Nilai kasar =4xna + 2xnb + nc
f
Point (4)Jika NK ≥ 1maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < NK < 1maka skor = 1 + (3 x NK)
Jika NK = 0,maka skor = 0.
7.2.2 JUMLAH KEGIATAN PKM DOSEN TETAPSELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR
AKREDITASI INSTITUSIPERGURUAN TINGGI (AIPT)
Keterangan:na = N5=Jumlah PkM dengan
biaya luar negeri
nb = N3+N4=Jumlah PkMdengan biaya luar
nc = N1+N2=Jumlah PkMdengan biaya dari PT ataudosen
f = Jumlah dosen tetapperguruan tinggi
NK = Nilai kasar =4xna + 2xnb + nc
f
Point (4)Jika NK ≥ 1maka skor = 4.
Point (3), Point (2), dan Point (1)Jika 0 < NK < 1maka skor = 1 + (3 x NK)
Jika NK = 0,maka skor = 0.
Keterangan:na = N5=Jumlah PkM dengan
biaya luar negeri
nb = N3+N4=Jumlah PkMdengan biaya luar
nc = N1+N2=Jumlah PkMdengan biaya dari PT ataudosen
f = Jumlah dosen tetapperguruan tinggi
PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspekberikut:• Memiliki agenda PkM jangka panjang.• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya PkM secara berkelanjutan.• Mengembangkan dan membina jejaring PkM.• Mencari berbagai sumber dana PkM.
Point (4)Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.
Point (3)Kebijakan dan upaya untuk tiga dari empat aspek
Point (2)Kebijakan dan upaya untuk satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ada kebijakan dan upaya.
7.2.3 KEBIJAKAN DAN UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAMMENJAMIN KEBERLANJUTAN KEGIATAN PKM
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspekberikut:• Memiliki agenda PkM jangka panjang.• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya PkM secara berkelanjutan.• Mengembangkan dan membina jejaring PkM.• Mencari berbagai sumber dana PkM.
Point (4)Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.
Point (3)Kebijakan dan upaya untuk tiga dari empat aspek
Point (2)Kebijakan dan upaya untuk satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)Tidak ada kebijakan dan upaya.
Point (4)Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev)yang efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dankeberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (3)Kebijakan yang jelas, namun upayanya kurang efektif untukmenjamin mutu, relevansi, produktivitas dan keberlanjutankegiatan kerjasama
Point (2)Kebijakan namun kurang jelas untuk menjamin mutu, relevansi,produktivitas dan keberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (1)Tidak ada kebijakan tentang kegiatan kerjasama.
7.3.1 KEBIJAKAN, PENGELOLAAN, DAN MONEV OLEH PERGURUAN TINGGIDALAM KEGIATAN KERJASAMA UNTUK MENJAMIN EMPAT ASPEK:MUTU KEGIATAN KERJASAMA, RELEVANSI KEGIATAN KERJASAMA,PRODUKTIVITAS KEGIATAN KERJASAMA, KEBERLANJUTAN KEGIATANKERJASAMA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev)yang efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dankeberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (3)Kebijakan yang jelas, namun upayanya kurang efektif untukmenjamin mutu, relevansi, produktivitas dan keberlanjutankegiatan kerjasama
Point (2)Kebijakan namun kurang jelas untuk menjamin mutu, relevansi,produktivitas dan keberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (1)Tidak ada kebijakan tentang kegiatan kerjasama.
Point (4)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyakdalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yangada di PT.
Point (3)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalamjumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS
Point (2)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, cukup dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di dalam negeri.
7.3.2 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI DALAMNEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyakdalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yangada di PT.
Point (3)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalamjumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS
Point (2)Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, cukup dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di dalam negeri.
Point (4)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah.Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
Point (3)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, cukup dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (2)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, kurang dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di luar negeri.
7.3.3 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI LUARNEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah.Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
Point (3)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, cukup dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (2)Kerjasama dengan institusi di luar negeri, kurang dalam jumlah.Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di luar negeri.
Point (4)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yangdapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Point (3)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yanghanya dapat diakses oleh pemangku kepentingan internal.
Point (2)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yanghanya dapat diakses oleh pimpinan perguruan tinggi.
Point (1)Tidak ditemukan bukti tentang pelaksanaan dan hasil monitoringkerjasama perguruan tinggi dengan fihak lain.
7.3.4 MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN DANHASIL KERJA SAMA SECARA BERKALA
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yangdapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Point (3)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yanghanya dapat diakses oleh pemangku kepentingan internal.
Point (2)Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasikerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yanghanya dapat diakses oleh pimpinan perguruan tinggi.
Point (1)Tidak ditemukan bukti tentang pelaksanaan dan hasil monitoringkerjasama perguruan tinggi dengan fihak lain.
Point (4)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga,serta keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yangbersangkutan.
Point (3)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembagapada kedua mitra yang bersangkutan.
Point (2)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yangbersangkutan.
Point (1)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yangbersangkutan.
7.3.5 MANFAAT DAN KEPUASAN MITRA KERJA SAMA.
AKREDITASIINSTITUSI
PERGURUANTINGGI (AIPT)
Point (4)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga,serta keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yangbersangkutan.
Point (3)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembagapada kedua mitra yang bersangkutan.
Point (2)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yangbersangkutan.
Point (1)Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahanuntuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yangbersangkutan.