Akhlak Mahmudah yanti

29
Akhlak Mahmudah: Dermawan 15 September 2011 tags: Islam Rate This Maha suci Allah swt. yang tidak pernah berhenti menyayangi makhluk- Nya. Dengan segala kehendaknya, Allah swy. telah menyediakan segala kebutuhan hamba-Nya. Jika kita sudah mengetahui bahwa Allah swt. selalu memberi pertolongan kepada hamba-Nya, diminta atau tidak, maka kita sangat pantas untuk meniru kemurahan Allah swt. Memberikan pertolongan kepada orang lain merupakan sifat yang sangan mulia Anjuran untuk saling menolong/membantu terdapat dalam firman Allah swt. pada surat Al-Maidah [5] / 2: Hendaklah kamu tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran” Sungguh besar balasan dari Allah swt. bagi orang yang dermawan: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah swt. adalah serupa dengan 1 benih yang menumbuhkan 7 butir, pada tiap-tiap butir seratus biji (1x7x100 = 700), Allah swt. melipat gandakan / pahala bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah swt. Maha luas / karunia- Nya lagi maha mengetahui” (Al Baqarah : 261) Orang yang suka memberi lebih baik dan lebih mulia daripada orang yang menerima: Alyadul ‘ulya khoirumminal yadissyufla: “tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta)” Dermawan adalah suatu perilaku sesorang yang selalu berusaha ingin menolong dan meringankan bebang orang lain yang membutuhkan bantuan, baik diminta maupun tidak, baik berupa harta, tenaga, pikiran, dan lain-lain dengan penuh kasih sayang dan hati yang ikhlas. Manfaat Dermawan: 1. Membagi kegembiraan kepada orang lain 2. Lebih disukai orang lain yang ada di sekitarnya 3. Menghilangkan kesenjangan sosial di lingkungannya

Transcript of Akhlak Mahmudah yanti

Page 1: Akhlak Mahmudah yanti

Akhlak Mahmudah: Dermawan

15 September 2011tags: Islam       Rate This

Maha suci Allah swt. yang tidak pernah berhenti menyayangi makhluk-Nya. Dengan segala kehendaknya, Allah swy. telah menyediakan segala kebutuhan hamba-Nya. Jika kita sudah mengetahui bahwa Allah swt. selalu memberi pertolongan kepada hamba-Nya, diminta atau tidak, maka kita sangat pantas untuk meniru kemurahan Allah swt. Memberikan pertolongan kepada orang lain merupakan sifat yang sangan mulia Anjuran untuk saling menolong/membantu terdapat dalam firman Allah swt. pada surat Al-Maidah [5] / 2: Hendaklah kamu tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran”

Sungguh besar balasan dari Allah swt. bagi orang yang dermawan: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah swt. adalah serupa dengan 1 benih yang menumbuhkan 7 butir, pada tiap-tiap butir seratus biji (1x7x100 = 700), Allah swt. melipat gandakan / pahala bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah swt. Maha luas / karunia- Nya lagi maha mengetahui” (Al Baqarah : 261)

Orang yang suka memberi lebih baik dan lebih mulia daripada orang yang menerima: Alyadul ‘ulya khoirumminal yadissyufla: “tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta)”

Dermawan adalah suatu perilaku sesorang yang selalu berusaha ingin menolong dan meringankan bebang orang lain yang membutuhkan bantuan, baik diminta maupun tidak, baik berupa harta, tenaga, pikiran, dan lain-lain dengan penuh kasih sayang dan hati yang ikhlas.

Manfaat Dermawan:

1. Membagi kegembiraan kepada orang lain2. Lebih disukai orang lain yang ada di sekitarnya3. Menghilangkan kesenjangan sosial di lingkungannya

Kebalikan sifat Dermawan = Kikir. Orang yang tidak mau memberikan kepada saudaranya, baik harta maupun yang lainnya disebut kikir (bakhil)

Orang kikir sangat tidak disukai oleh Allah dan termasuk saudara syetan (setan). Berlindunglah kepada Allah agar kita terhindar dari sifat kikir:

Allahhuma inni auzubika minaljubni walbukhr

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir”

http://windraseptamadya.wordpress.com/2011/09/15/akhlak-mahmudah-dermawan/

   Tawadhu1.      Pengertian Tawadhu

Page 2: Akhlak Mahmudah yanti

Tawadhu adalah rasa rendah diri tidak sombong. Orang muslim itu tawadhu tanpa menghinakan dirinya. Tawadhu adalah akhlak yang mulia. Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang tawadhu karena-Nya dan merendahkan orang-orang yang sombong. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya :  ”Harta itu tidak berkurang karena sedekah, Allah tidak akan menambahkan kepada hamba yang memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang tawadhu karena Allah melainkan Allah mengangkatnya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits yang lain :Artinya :  ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR.

Bukhari)

2.      Manfaat Sikap Tawadhua.       Dimuliakan oleh Allah SWT

Orang yang tawadhu dimuliakan oleh Allah SWT, sebaliknya orang yang sombong akan direndahkan oleh Allah SWT.Sabda Rasulullah SAW, yang artinya ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR. Bukhari)

b.      Dicintai sesamaOrang yang tawadhu akan dicintai oleh sesama manusia, karena ia selalu mencintai dan menghormati orang lain

c.       Banyak teman Kebanyakan manusia suka bergaul/berteman dengan orang yang menjauhkan diri dari kesombongan atau bersikap tawadhu, karena orang yang tawadhu senantiasa menghargai orang lain dalam segala hal. Selain itu tawadhu akan mengantarkan seseorang kepada sikap kekeluargaan dan menjauhkan diri dari sikap egois.Selain itu banyak lagi manfaat dari sikap tawadhu baik bagi diri sendiri atau bagi orang lain/masyarakat luas.

3.      Contoh Sikap Tawadhu-          Mengunjungi orang yang statusnya dibawahnya, atau orang yang selevel dengannya dengan

membawa oleh-oleh untuknya guna mencukupi kebutuhannya.-          Mau duduk bersama-sama orang-orang miskin, orang sakit, orang cacat dan mau menjawab

penggilannya, makan bersama mereka dan lain-lain.-          Menunjukkan kehidupan yang sederhana, tidak makan atau berpakaian yang berlebihan

B.     TaatMentaati peraturan merupakan salah satu akhlak terpuji. Pada dasarnya semua peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sebagai mahluk sosial kita sangat bergantung kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Dengan membiasakan diri mentaati peraturan akan menumbuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan damai serta dalam suasana yang teratur.Manusia diciptakan oleh Allah SWT dilengkapi dengan tata cara kehidupan yang baik, yakni dengan diturunan peraturan-peraturan-Nya yang disampaikan melalui para utusannya yang berupa Al-Qur’an dan Al Hadits. Jika manusia mau mentaati peraturan-peraturan tersebut niscaya akan menumbuihkan kehidupan yang tertib, aman dan sejahtera.Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, dari urusan pribadi sampai urusan bernegara. Dalam Islam ada perintah dan ada larangan, kewajiban bagi seorang muslim adalah mentaati peraturan tersebut. Bagi seorang muslim ketaatan harus dimiliki dalam kehidupannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’ ayat 59 sebagai berikut :

Artinya :    ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu.” (QS. An-Nisa’ : 59)

Pada ayat di atas bahwa kita wajib mentaati Allah, Rasul, dan ulil amri. Menurut Prof,. Dr. Quraish Syihab, pada kalimat ulil amri tersebut tida terselip kata taat, ini menunjukkan ketaatan pada ulil amri tidak bisa berdiri sendiri, tetapi berkait atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jadi, jika perintah ulil amri tidak bersesuaian dengan perintah Allah dan Rasul-Nya maka tidak dibenarkan kita mentaatinya. Ada sebuah kaidah yang menyatakan bahwa :

Artinya : ”Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada makhluk (manusia) dalam kemaksiatan kepada Khalik.”

C.    Qana’ah

Page 3: Akhlak Mahmudah yanti

1.      Pengertian Qana’ahMenurut bahasa qana’ah bermakna merasa cukup, sedangkan secara istilah, qana’ah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada seseorang. Hal ini tidak berarti bahwa kita pasrah begitu saja tanpa usaha atau hidup bermalas-malasan tidak mau berusaha meningkatkan kesejahteraan, akan tetapi justru sebaliknya kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dengan rela hati menerima hasil dengan rasa syukur, selanjutnya kita pasrah kepada Allah SWT. Contoh seseorang bekerja yang berpendapatan sedikit tiap bulannya, tetapi dia bisa menerima. Dia tidak memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar, misalnya dengan cara korupsi atau sejenisnya.Sifat qana’ah yang dimiliki oleh seorang muslim akan dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam hatinya. Sebab apapun yang dimilki orang lain tidak akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Dia tidak akan iri dan dengki terhadap hal tersebut, dia juga yakin bahwa rezeki seseorang yang menentukan adalah Allah SWT. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki sifat qana’ah, dia akan selalau merasa kurang terhadap apa yang dimilikinya. Ia bersifat rakus dan akan senantiasa berusahauntuk menambah apa yang dimilikinya dengan segala jalan tanpa memperhatikan tentang halal dan haramnya jalan tersebut.Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : ”Dari Abdillah bin Amir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :sungguh beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupi rezeki, kemudian merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT kepadanya”. (HR. Muslim)

2.      Fungsi Qana’ahQana’ah berfungsi untuk menetralisir dua sifat yang saling bertolak belakang, yaitu sifat sombong karena merasa kecukupan dan sifat berkeluh kesah karena merasa kekurangan, maka qana’ah berada pada posisi di tengah-tengah antara keduanya, artinya tidak sombong dan tidak berkeluh kesah.

a.       Fungsi qana’ah dalam kehidupan pribadiSifat qana’ah akan membawa hikmah bagi kehidupan seorang muslim, diantaranya :

1)      mempunyai jiwa yang tenang dan tenteram,2)      terhindar dari sifat tamak dan dengki,3)      menumbuhkan sikap sabar dan tabah,4)      memperoleh pahala yang tak terhingga,5)      menumbuhkan sifat optimis dan tidak mudah putus asa6)      menjadikan seseorang berpola hidup sederhana sesuai dengan ajaran Islam.b.      Fungsi qana’ah dalam kehidupan bermasyarakat

Orang yang mempunyai sifat qana’ah akan diwujudkan dalam kehidupan masyarakat berupa akhlak yang mulia, diantaranya :

1)      suka berbuat baik kepada orang lain,2)      jujur dalam perbuatan,3)      suka menghormati antar sesama,4)      bersikap toleransi dan lapang dada,5)      tidak suka mengganggu hak dan kehormatan orang lain.

D.    SabarSabara menurut bahasa, artinya teguh hati tanpa mengeluh tatkala ditimpa musibah. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah tahan menderita terhadap sesuatu yang tidak disenangi dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sikap sabar harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, semua musibah dan bencana itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Untuk mengatasi dan menghadapi segala macam ujian itu adalah sikap sabar. Dalam mencapai peringkat kesabaran diperlukan pelatihan yang terus menerus, disertai niat yang ikhlas dan tidak mudah putus asa.Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak dijumpai perintah dan anjuran supaya kita berlaku sabar dalam kehidupan. Bagaimanapun kita harus berusaha semaksimal mungkin menghindarimusibah, tetapi musibah itu tak pernah membiarkan siapa saja untuk mengingkari kedatangannya. Itulah pentingnya sikap sabar harus dimiliki setiap orang, sebab kekuatan manusia dalam menghadapi masalah sangat terbatas. Firman Allah SWT. :

Artinya :    ”Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan diberikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah : 155)

Dalam ayat yang lain :

Page 4: Akhlak Mahmudah yanti

Artinya :    ”Hai orang-orang yang beriman bersabarlah dan keluarkanlah kesabaranmua dan tetaplah bersikap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran : 200)

Kesabaran harus dimiliki setiap orang yang beriman, sebab kesuksesan dan keberhasilan biasanya diperoleh melalui sikap sabar, dan tidak sedikit tujuan yang ingin dicapai itu gagal, disebabkan tidak mempunyai sikap sabar. Jika kesabaran itu telah menjadi sikap kita berarti kesabaran itu telah menghiasi diri kita.Penerapan sabar bila ditinjau dari pendapat ulama akhlak dibagi menjadi lima macam, yaitu :

1.      Bersabar dalam melakukan ibadah (As sabru fil ”ibadah)Yakni selalu berusaha untuk mengamalkan setiap perintah Allah guna mendekatkan diri kepadanya baik amalan wajib maupun yang sunah. Begitu pula segala larangan-Nya selalu mengendalikan diri dan menjauhi untuk meninggalkannya baik yang haram maupun perbuatan-perbuatan yang makruh.

2.      Bersabar bila ditimpa musibah (As sabru indal musibah)Mereka mempunyai sikap teguh hati tatkala ditimpa musibah, baik berupa kemiskinan, kematian keluarga, sakit, dan kecelakaan. Mereka menyadari bahwa kehidupan ini semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.Sikap ini digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

Artinya :  ”(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, ” Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah : 156)

3.      Bersabar terhadap kehidupan dunia (As sabru ‘aniddunnya)Bersikap sabar terhadap tipu daya dengan cara mampu mengendalikan diri, tidak boros, rakus dan tamak, serta melampiaskan hawa nafsu kehidupan ini jangan dijadikan tujuan hidup, tetapi sebagai alat untuk mempersiapkan diri menghadapai kehidupan yang kekal di akhirat.

4.      Bersabar dalam menghadapi maksiat (As sabru ‘anil maksiat)Mampu menahan diri untuk berbuat maksiat dan berusaha menghindarinya. Dorongan perbuatan maksiat biasanya kuat sekali, sebab manusia senantiasa digoda syetan yang berusaha menjerumuskannya.

5.      Bersabar dalam perjuangan (As sabru fil jihad)Bila dalam berjuang menegakan kebenaran dikendalikan dengan sikap sabar, maka akan timbul kewaspadaan dan cermat dalam menghadapi segala tantangan, sebaliknya bila tidak sabar kerap kali mundur ditengah jalan dan gagal dalam perjuangan.

Dari beberapa penjelasan tentang kesabaran maka dapat diketahui ciri-ciri orang yang sabar, antara lain:

1.      Mereka menerima segala musibah yang menimpanya dengan lapang hati serta bersikap tabah menghadapinya.

2.      Mereka selalu berusaha mencari solusi yang baik agar bisa keluar dari permasalahan yang dihadapinya.

3.      Mereka tidak mudah putus asa dan berprasangka baik kepada Allah SWT, sekalipun cobaan itu datang bertubi-tubi.

4.      Mereka menerima dengan sikap ikhlas dan bertawakal kepada Allah sebab sikap yang demikian bernilai ibadah dalam pandangan Allah.

5.      Mereka menggunakan akalnya dalam menjalankan agamanya, sehingga segala maca musibah diyakini sebagai alat uji Allah terhadap keimanannay.

Peran sabar dalam kehidupanBeberapa peran sabar dalam kehidupan antara lain :

1.      Memperoleh kesenangan dan kesenangan dalam hidupnya.Firman Allah SWT.

Artinya :    “Keselamatan atasmu dan kesabaranmu maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu”. (QS. Ar-Ra’du : 24)

2.      Memperoleh pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT.Firman Allah SWT.

Artinya :    ”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang,. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”. (QS. Al Anfal : 65)

3.      Memperoleh rahmat dan kegembiraan dan kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat.Firman Allah SWT.

Page 5: Akhlak Mahmudah yanti

Artinya :    ”Mereka itulah orang yang dibalasi dengan bertabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya”. (QS. Al Furqan : 75)

4.      Memperoleh derajat yang mulia dan dijadikan menjadi pemimpin yang dapat memberikan petunjuk.Firman Allah SWT.

Artinya :    ”Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memeri petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”. (Qs. As Sajdah : 24)

5.      Memperoleh janji berupa balasan pahala yang tidak terbatas.Firman Allah SWT.

Artinya :    ”...sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”. (QS. Az Zumar : 10)

6.      Semakin membuat orang dekat kepada Allah, sebab dapat menerima ketentuan Allah dengan ikhlas.Firman Allah SWT.

Artinya :    ”...akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabarnmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap apa yang mereka tipudayakan.” (QS. An Nah : 126-127)

Selain manfaat di atas masih banyak lagi manfaat sabar antara laian :         Dapat menjadikan manusia memiliki mental yang kuat         Dapat menjadikan manusia memiliki keyakinan yang kokoh dan mendorong untuk memiliki

semangat kerja         Dapat menjadikan manusia dikasihi Allah. Karena Allah saya kepada orang-orang yang sabar         Dapat menjadikan manusia tidak berputus asa

Dapat menjadikan manusia hidupnya sukses mencapai keberhasilan.Posted in: AKHLAK TERPUJI http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/02/akhlak-terpuji.html

Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.

Akhlak Mahmudah“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula”.

Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.

Akhlak Madzmumah“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”

Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.

�ق�د� ل - اه�� د�د�ن ر� �م� ث � �م �ق�و�ي ت ن� �ح�س� أ ف�ى ان� �س� �ن اإل� �ا �ق�ن ل خ� - و�ا� و�ع�م�ل �و�ا م�ن� أ �ن� �ذ�ي ال �ال� إ �ن� �ي اف�ل س� ف�ل� س�

� أ و�ن�� م�م�ن �ر� غ�ي ج�ر-

� أ �ه�م� ف�ل �ح�ات� الص�الArtinya:“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami

Page 6: Akhlak Mahmudah yanti

kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.

د�� �ع�ب ال �ن� إ ف� ر� ش�� و�أ ة� خ�ر�

� األ� ج�ات� د�ر� �م� ع�ظ�ي �ق�ه� ل خ� ن� �ح�س� ب �غ� �ل �ب �ي ل غ�� �ل �ب �ي ل �اد�ة� �ع�ب ال �ف� ل�ض�ع�ي �ه� �ن و�إ �از�ل� �م�ن الو�ء� �س� ب م�� ج�ه�ن ف�ى ج�ة� د�ر� ف�ل� س�

� أ �ق�ه� ل خ�Artinya:“Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR. Thabrani)

Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut:

Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah, takut kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.

Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda Rasulullah saw.

Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya.

Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya.

Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.http://konsep-islam.blogspot.com/AKHLAK MAHMUDAH Yaitu akhlak yang terpuji, yang berupa semua akhlak yang baik-baik, yangharus dimiliki setiap orang, terhadap Allah, sesama manusia, dan makhlukyang lain.Para ulama akhlak mengatakan, akhlak yang baik merupakan sifat para nabidan orang-orang siddiq.1. JujurSifat jujur merupakan induk dari sifat-sifat baik yang lain, yang membawakepada orang untuk berbuat kebaikan. Karena itu Rasulullah menyebutkanbenar atau jujur ini sebagai semacam “kunci” masuk surga.Kebenaran dan kejujuran adalah sendi yang terpenting bagi tegaknyamasyarakat. Tanpa kebenaran akan hancurlah masyarakat, sebab hanyadengan kebenaran maka dapat tercipta adanya saling pengertian satu samalain dalam masyarakat, dan tanpa adanya saling pengertian tidak mungkinterjadi tolong-menolong.Rasulullah besabda :“Wajib kepadamu berlaku benar, karena sesungguhnya kebenaran itumembawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Seorangtiada henti-hentinya berkata dan berlaku benar dan mengusahakan sungguh-sungguh akan kebenaran, sehingga dicatat ia di sisi Allah sebagai seorangsiddiq. (Riwayat Bukhori)“Empat perkara apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segalasesuatu dari dunia dari padamu, yaitu memelihara amanat, tutur kata yangbenar, akhlak yang yang baik, dan bersih dari tamak. (Riwayat Ahmad)2. IkhlasArti ikhlas ialah murni, atau bersih (tidak ada campuran). Maksudnya adalahbersihnya sesuatu perbuatan dari campuran-campuran niat yang selain Allah,seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat nama, dan lain sebagainya. Jadi sesuatu pekerjaan dapat dikatakan ikhlas, kalau pekerjaan itu dilakukansemata-mata karena Allah saja, mengharap ridhoNya, dan pahalaNya.Rasulullah besabda :Allah tidak menerima amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlaskarena Allah, dan dimaksudkan untuk mencari keridhoanNya.(Riwayat IbnuMajah)3. Qona’ahSifat ini artinya, menerima dengan (hati) rela dengan apa yang ada, ataumerasa cukup dengan apa yang dimiliki. Sifat ini bukan berarti mengajarkankemalasan kepada manusia sehingga tidak mau berikhtiar, tetapi sifat inibersangkutan dengan sikap hati/mental dalam menghadapi apa yang kitamiliki, atau dalam menghadapi apa yang sedang menimpa diri kita. Maka

  beruntunglah orang yang hatinya telah mencapai qona’ah.Rasulullah bersabda :“Berbahagialah barangsiapa yang mendapat petunjuk untuk masuk islam,sedang keadaan hidupnya sederhana, tetapi qona’ah”. (Riwayat Tirmidzi).“Qona’ah itu adalah harta yang tidak bisa hilang dan simpanan yang akanlenyap”. (Riwayat Tabrani).Dan masih banyak lagi, sifat-sifat terpuji yang harus kita miliki dan kitaaplikasikan dalam kehidupan, karena Allah telah menyerukan kepada kitauntuk berbuat kebajikan di muka bumi ini.AKHLAK MAHMUDAHKeimanan sering disalahpahami dengan 'percaya',

Page 7: Akhlak Mahmudah yanti

keimanan dalam Islamdiawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehinggatimbul dari sana pengetahuan akan adanya Yang Mengatur alam semesta ini,dari pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensidari pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran Islam tidak samadengan dogma atau persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman.Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlakterpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji.Akhlak terpuji dalam islam disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapacontoh akhlak terpuji antara lain adalah bersikap jujur, bertanggung jawab,amanah, baik hati, tawadhu, istiqomah dll. Sebagai umat islam kitamempunyai suri-tauladan yang perlu untuk dicontoh atau diikuti yaitu NabiMuhammad SAW. Ia adalah sebaik-baik manusia yang berakhlak sempurna.Ketika Aisyah ditanya bagaimana akhlak rasul, maka ia menjawab bahwaakhlak rasul adalah Al-Quran. Artinya rasul merupakan manusia yangmenggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam Al-Quran.[10:36] Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapaikebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang merekakerjakan.1. Contoh-Contoh Akhlak MahmudahDalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang

  meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.a). IkhlasKata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas padadasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk.Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkansebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentangikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” laluAllah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikanke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”Pengertian yang demikian dapat dijumpai di dalam QS. Al-Insan (76): 9,”Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanya untukmengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharapkan balasan dari kamudan tidak pula ucapan terima kasih.”Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah dan perbuatan seorang muslim. AllahSWT berfirman dalam QS. Al Bayyinah: 5), ”Padahal mereka tidak disuruhkecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan –keikhlasan— kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supayamereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulahagama yang lurus.”Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan.Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapaikebaikan lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan danmencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.b). Amanah.Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan)sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankankepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allahmemerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yangmemilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumidengan adil…” (QS 4:58).Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telahmenawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka merekasemua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya,maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amatzalim dan bodoh…” (QS. 33:72)Amanah yang diberikan Allah kepda manusia meliputi :

Norma sopan santun Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.

Contoh-contoh norma kesopanan ialah:

Page 8: Akhlak Mahmudah yanti

1. Menghormati orang yang lebih tua.2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.3. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.4. Tidak meludah di sembarang tempat.5. tidak menyela pembicaraan.

Norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanki dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan.

 Artikel bertopik sosiologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya

http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun

Arti & Makna Tawakal

Firman Allah : ” Wa tawakkal ‘Alallahi wakafaa billahi wakilla ” (Dan bertawakallah kepada Allah dan cukup Allah sebagai pemelihara segala urusan) A.Q.S. 3:3.

Sabda Rasulullah : ” Ikatlah untamu dan bertawakallah ” ( R. Ibnu Hibban ).

BERTAWAKALLAH PERINTAH ALLAH

Ber-tawakal kepada Allah ( tawakkal ‘Alallah ), merupakan perintah yang banyak terdapat dalam Al-Qur’an, di samping perintah-perintah lainnya seperti bertaqwa, bersabar, beristiqomah, ikhlas dan beribadah, ridho dalam menerima ketetapan Tuhan, berlaku adil, berjihad pada jalan-Nya, berkurban dan lain-lain.

Di antara perintah-perintah yang terpokok dan terutama sekali adalah perintah untuk ber-IBADAH kepada-Nya. Oleh karena itulah maka TUGAS POKOK manusia di dunia ini tidak lain beribadah kepada-Nya sebagai mana ditegaskan oleh-Nya : ” Wamaa kholaktul jinna wal insa illa liya’buduuni ” ( Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan semata-mata supaya mereka menyembah-Ku/beribadah kepada-Ku ) A.Q.S. 51:56.

ARTI DAN MAKNA TAWAKAL

Tawakal artinya BERSERAH DIRI DAN BERPEGANG TEGUH KEPADA ALLAH. Di sini terdapat dua unsur pokok yaitu, pertama berserah diri dan kedua berpegang teguh. Kedua-duanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak dapat dikatakan tawakal kalau belum berserah diri secara ikhlas. Tidak dapat pula dikatakan tawakal kalau belum berpegang kepada-Nya, belum kokoh atau belum bulat pada tingkat haqqul yakin kepada kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, keadilan-

Page 9: Akhlak Mahmudah yanti

Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih sayang-Nya untuk mengatur segala sesuatu dengan sesempurna-sempurnanya.

http://www.tawakal.or.id/arti-makna-tawakal/

Tawakal kepada Allah sudah pasti merupakan kekuatan yang mendorong seorang hamba dapat hidup bahagia. Ketika ia beriman, tawakalnya kepada Allah akan mewujudkan semua permintaan dan keinginannya. Maka, ia tidak merasa ada keraguan dalam berusaha mendapatkan keinginan dan kebutuhan tersebut. Hal ini terjadi karena jiwa ketika ingin beramal membutuhkan kekuatan pendorong dari dalam dirinya. Bukankah kita lihat, seseorang yang sedang menghadapi kejadian atau keadaan yang tidak biasa terjadi akan tampak perasaan, pikiran dan aneka ragam kekuatan mendorongnya untuk menghadapi kejadian tersebut, sehingga kelelahannya lebih besar daripada kelelahan menghadapi keadaan dan kejadian biasa.

Apabila seorang  hamba bertawakal kepada Allah dengan benar-benar ikhlas dan terus mengingat keagungan Allah, maka perasan dan pikirannya serta seluruh kekuatannya semakin kuat mendorongnya melaksanakan semua amalan apa saja meskipun memiliki resiko besar. Ambil sebagai contoh,

1. Mujahid yang berperang membela agamanya ketika senantiasa ingat dengan firman Alllah,

“Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51)

Maka akan maju kemedan perang tanpa memandang resiko bahaya yang akan menimpanya

2. Seorang pilot pesawat terbang yang menerbangkan pesawatnya ketika bertawakal kepada Allah dan ingat bahwa segala sesuatu telah diatur Allah sang Mahapencipta. Ketika ia ingat benar firman Allah di atas, maka merasa tenang dan berani menerbangkan pesawatnya dalam ketinggian yang beribu-ribu kaki dari bumi.

3. Seorang petani ketika ber-tawakal kepada Allah dalam mencari rejekinya, maka ia lupa dengan resiko rusaknya hasil pertanian dan tanamannya.

Demikianlah sikap tawakal kepada Allah adalah kekuatan besar yang membedakan seorang muslim dengan selainnya apabila dilakukan dengan ikhlas. Sudah pasti Allah akan merealisasikan semua perkara yang hamba ber-tawakal kepada-Nya. Demikianlah janji Allah dalam firman-Nya,

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ” (QS. Ath-Thalaq: 3).

Allah pasti tidak akan menyelisihi janjinya.

Page 10: Akhlak Mahmudah yanti

Untuk mewujudkan tawakal yang benar dan ikhlas diperlukan syarat-syarat. Syarat-syarat ini wajib dipenuhi untuk mewujudkan semua yang telah Allah janjikan. Para ulama menyampaikan empat syarat terwujudnya sikap tawakal yang benar, yaitu:

1. Membatasi tawakal hanya kepada Allah saja. Untuk itu Allah berfirman,

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123).

Dan firmanNya,

“(Dia-lah) Rabb masyrik dan maghrib, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.” (QS. Al-Muzzammil: 9).

Pembatasan tawakal hanya kepada Allah dalam ayat ini meniadakan semua tawakal kepada selain Allah dalam semua urusan dunia dan akhirat. Siapa yang ber-tawakal kepada selain Allah dalam satu saja urusan dunia atau akhirat bukanlah termasuk orang yang ber-tawakal dengan benar kepada Allah. Bahkan bisa jadi terjerumus kepada kesyirikan besar atau kecil sesuai dengan keadaan perbuatannya tersebut.

2. Berkeyakinan yang kuat bahwa Allah Mahamampu mewujudkan semua permintaan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya dan semua yang didapatkan hamba hanyalah dengan pengaturan dan kehendak Allah.  Untuk itu Allah berfirman,

“Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami.Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12).

Allah juga berfirman melalui pernyataan Nabi Syu’aib,

“Syu’aib berkata, ’Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabb-ku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintahnya) Dan aku tidak berkehendak mengerjakan apa yang aku larang kamu daripadanya. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.’” (QS. Huud: 88).

3. Yakin bahwa Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan seorang hamba apabila ia mengikhlaskan niatnya dan menghadap kepada Allah dengan hatinya. Allah berfirman,

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.“ (QS. Ath-Thalaq: 3).

Page 11: Akhlak Mahmudah yanti

4. Tidak putus asa dan patah hati dalam semua usaha yang dilakukan hamba dalam memenuhi kebutuhannya dengan tetap menyerahkan semua urusannya kepada Allah. Dalam hal ini Allah berfirman,

“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah, ‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung.’” (QS. At-taubah: 129).

Demikianlah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar kita dapat bertawakal kepada Allah dengan benar dan mendapatkan janji-janji Allah.Mari berusaha mendapatkannya!

http://ustadzkholid.com/aqidah/syarat-syarat-tawakal/

Tawakal (bahasa Arab: توك�ل) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.

Menurut Abu Zakaria Ansari, tawakkal ialah "keteguhan hati dalam menyerahkan urusan kepada orang lain". Sifat yang demikian itu terjadi sesudah timbul rasa percaya kepada orang yang diserahi urusan tadi. Artinya, ia betul-betul mempunyai sifat amanah (tepercaya) terhadap apa yang diamanatkan dan ia dapat memberikan rasa aman terhadap orang yang memberikan amanat tersebut.

Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Sementara orang, ada yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini mempunyai pemikiran, tidak perlu belajar, jika Allah menghendaki pandai tentu menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, jika Allah menghendaki menjadi orang kaya tentulah kaya, dan seterusnya.

Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, seklipun ada berbagai makanan, tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah kenyang. Jika pendapat ini dpegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri.

Page 12: Akhlak Mahmudah yanti

Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.

Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah ia bertawakkal. Pada zaman Rasulullah saw ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut berkata, "Ikatlah dan setelah itu bolehlah engkau bertawakkal."

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tawakal&oldid=3605222" Kategori:

Islam

http://id.wikipedia.org/wiki/Tawakal

AmanahSyarah Hadits8/5/2007 | 22 Rabbi al-Thanni 1428 H | Hits: 15.427Oleh: Tim dakwatuna.com

Rasulullah saw. bersabda, “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)

Amanah adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Namun sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan seperti itu. Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)

Ayat di atas menegaskan bahwa amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan hal-hal yang bersifat fisik. Kata-kata adalah amanah. Menunaikan hak Allah adalah amanah. Memperlakukan sesama insan secara baik adalah amanah. Ini diperkuat dengan perintah-Nya: “Dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” Dan keadilan dalam hukum itu merupakan salah satu amanah besar.

Itu juga diperjelas dengan sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba

Page 13: Akhlak Mahmudah yanti

adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dan Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh.” (Al-Ahzab 72)

Dari nash-nash Al-Qur’an dan sunnah di atas nyatalah bahwa amanah tidak hanya terkait dengan harta dan titipan benda belaka. Amanah adalah urusan besar yang seluruh semesta menolaknya dan hanya manusialah yang diberikan kesiapan untuk menerima dan memikulnya. Jika demikian, pastilah amanah adalah urusan yang terkait dengan jiwa dan akal. Amanah besar yang dapat kita rasakan dari ayat di atas adalah melaksanakan berbagai kewajiban dan menunaikannya sebagaimana mestinya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/05/171/amanah/#ixzz1xZEnUjRO

  6.       Sabar, Tabah dan Bersopan Santun Amalan Terpuji.11 Ciri

Seorang pekerja yang sabar dan tabah mempunyai daya ketahanan hati atau perasaan dalam menghadapi sebarang tekanan, desakan keadaan sekeliling atau menerima sebarang kesusahan. Dalam keadaan seperti ini, dia tidak akan terburu-buru membuat sesuatu keputusan. Agama Islam banyak memberi galakan supaya kita selalu bersabar kerana sabar itu adalah separuh daripada iman. Sifat sabar boleh mendidik jiwa seseorang bertambah baik, cekal dan sentiasa dalam ketenangan.

Bersopan santun dan berbudi mulia adalah juga sangat dituntut dalam Islam. Sifat-sifat ini juga amat diperlukan dalam Perkhidmatan Awam. Orang ramai atau masyarakat pelanggan sentiasa mengharapkan perkhidmaan yang mesra dan memuaskan daripada pegawai-pegawai dan kakitangan Perkhidmatan Awam. Dengan yang demikian, adalah sangat penting dan menjadi satu kewajipan bagi pegawai-pegawai dan kakitangan dalam Perkhidmatan Awam untuk mengamalkan sifat berlemah-lembut, berbudi bahasa, ringan tangan, tidak camah mata dan berat mulut dalam melayan orang ramai ketika memberi perkhidmatan.

 

Amalan-amalan Yang Terpuji

Sentiasa memberi khidmat baik walaupun dalam suasana kerja yang mendesak

Sentiasa tenang dalam menghadapi masalah

Pemaaf dan berhemah tinggi

Tidak melatah apabila diberi kritikan

Dapat mengawal emosi apabila menerima cabaran

Nekad dan gigih dalam melaksanakan kerja yang mencabar

Lemah lembut dan berbudi bahasa dalam melayan orang ramai

Prihatin kepada kesusahan atau masalah orang lain

Page 14: Akhlak Mahmudah yanti

 

Larangan-larangan Yang Mesti Dijauhi

Membuat keputusan secara tergesa-gesa

Lekas marah

Mudah berputus asa

Kasar bahasa dan tingkah laku

Kurang memberi layanan kepada orang yang berurusan

Bersikap dingin

Berat mulut

Berat tangan http://www.ipa.gov.bn/ipaonline/ipa_resources/cirirukunakhlak.htm

CIRI SIFAT SOMBONG SECARA UMUM ADA 21.Menolak dan mengingkari kebenaran2.Merendahkan orang lain dan cenderung merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain.

CIRI CIRI ORANG SOMBONG

Suka akan pujianDari kata katanya dia merasa dirinya orang yang paling hebat sehingga timbul sifat ke Aku-annya dan merasa tanpa ada dia semua tidak akan bisa, tanpa jasa dia di pasti begini dan begini, dan sifat gila akan kehormatan selalu menjadi orang terhormat di mata teman temannya, astaugfirullah nudzubillah sering kali kita tergelincir pada kesombongan tersebut

Selalu menonjolkan diriDalam setiap pembicaraan selalu membawa harta sebagai topik utamanya atau jabatan serta ilmunya untuk merendahkan orang lain.

Egois dan memaksakan kehendak dirinyaSifat percaya diri yang berlebihan dikarenakan ia merasa yakin sebagai orang yang paling hebat dan orang lain tidak berarti baginya, misalkan jika didalam musyawarah ia berpendapat dan pendapatnya ditolak maka timbullah sifat sakit hati dan dengki.

Merasa takut diremehkanJika ada orang yang meremehkan dirinya ia menjadi sangat tersinggung. hatinya benci dan dendam.

Sukar sekali diberi nasehat dan merasa benarJika di kasih kebenaran dan nasehat dia sering menyanggah, menggubris dan berusaha mempertahankankan pendapatnya sehingga timbul pembenaran untuk dirinya.

Suka memalingkan muka

CONTOH PERBUATAN SOMBONG-perbuatan seseorang yang meremehkan atau menghina orang lain karena merasa

Page 15: Akhlak Mahmudah yanti

mempunyai kelebihan dari orang lain.-menolak nasehat dan kebenaran dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari kita. Seperti orang kaya yang menolak kebenaran yang muncul dari orang miskin, seorang guru yang menolak kebenaran yang muncul dari seorang murid, dan lain sebagainya.-suka pamer, seolah2 dia sendiri yang punya-kalo bicara berlebih lebih an-kalo dia kaya, cenderung berpenampilan glamor dan mewah (padahal sebetulnya tidak perlu)-kalo -dia miskin, cenderung gengsi menerima bantuan orang lain

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120306035245AA0PfOW

ciri-ciri seseorang itu ada penyakit sombong ialah:

1. Suka memperkecilkan orang lain lebih-lebih lagi orang yang dipandang hina dan lebih rendah taraf darinya.2. Susah menerima sebarang nasihat, teguran atau kritikan daripada orang lain terutama orang di bawahnya.3. Bermegah dengan keistimewaan anugerah Allah kepadanya, seperti cantik, berjawatan tinggi, kaya, bijak, mahsyur, dipuji orang, keturunan baik dan sebagainya.4. Suka marah-marah kepada orang atau membentak-bentak orang di khalayak ramai.5. Rasa diri hebat, sempurna, kuat hingga membelakangkan kehebatan dan kebesaran Allah samasekali.6. Suka bergaul dengan orang yang setaraf dengannya sahaja.7. Pendapatnya sahaja yang betul dan mesti diterima, orang lain salah dan tidak penting.8. Susah minta maaf dan senyum pada orang lain.9. Tidak pernah fikir kesusahan orang , ia fikir kesenangannya sahaja.

Apakah ciri-ciri di atas ada pada kita? Kalau ada ertinya kita memiliki sifat sombong, dan kita dalam kemurkaan Allah.

idak akan masuk surga orang yang didalam kalbunya ada sebesar atom saja dari sifat sombong (HR Muslim)

Setidaknya, ada dua ciri sifat sombong yang haram dimiliki oleh seorang muslim : 1.Menolak dan mengingkari kebenaran . 2.Merendahkan orang lain dan cenderung  merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain. Itulah yang dijelaskan oleh Rasulullah sendiri dalam lanjutan Hadis Riwayat Muslim diatas.

Sayanganya kondisi umat dewasa ini kita justru sering menjumpai orang-orang yang sombong, sesuatu yang sudah jelas diharam oleh Allah SWT, mereka tetap saja melaksanakannya, kebenaran yang sudah jelas terbukti—berdasarkan dalil-dalil yang kuat bersumber dari Al Quran dan As Sunah yang falid— mereka masih mempertanyakan kebenarannya dan bahkan menolaknya.

Sementara itu, dalam sekala yang lebih luas, kesombongan sang tampak pada dalam perilaku manusia yang bukan saja tidak mau diatur oleh syariah Allah, tetapi bahkan

Page 16: Akhlak Mahmudah yanti

menolak dan mengingkari Syariah itu sendiri. Dalam hal ini ide sekularisme sungguh ide yang mencermin kan kesombongan manusia. Ide ini menolak campur tangan  Allah  dalam mengatur kehidupan dan merasa yakin bahwa manusia sendiri mampu mengatur dirinya sendiri, Sekulerisme ini melahirkan Sistem demokrasi yang nyata-nyata mengakui kedaulatan rakyat  dan menolak kedaulatan Allah. Sistem demokrasi yang diterapkan di negara kita ini sangat menunjukkan kesombongan manusia karena menjadikan akal manusia yang serba terbatas dijadikan sebagai sumber hukum.

Begitulah kesombongan yang telah ditunjukkan Manusia saat ini, kaum sekuler, para demokrat/pejuang demokrasi, dan mereka yang anti syariah hakikatnya adalah orang-rang yang sombong. Sebab, Allah sendiri sebagai pencipta manusia dan pencipta seluruh alam ini telah mengklai tidak ada hukum ynag lebih baik selain hukum-Nya.

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (Al Maidah : 50)

Namun, mereka tidak mengakuinya. Secara faktual pun hukum-hukum buatan manusia hanya membawa petaka dan krisis bagi umat manusia. Akan tetapi mereka tetap enggan untuk berpaling kepada hukum-hukum Allah.

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.( Al A’raf : 36 ) (Oleh Efendi, BKLDK Tuban)

Sifat Akhlaqul Mazmumah

Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di golongkan

menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan perilaku

tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu banyaknya macam-macam akhlak

tercela yang terdapat dalam hati manusia. Akan tetapi, penulis hanya mengurai beberapa

contoh akhlak tercela, yaitu takabur, putus asa, berlebih-lebihan, dusta dan iri/dengki.

1. TakabburTakabbur adalah sikap perilaku membesarkan diri dan tidak menerima kebenaran serta

memandang kecil atau rendah terhadap orang lain. Dalam bahasa Indonesia perkataan takabur sama dengan sombong. Sikap/perilaku takabur termasuk akhlak tercela dan wajib dijauhi oleh setiap muslim muslimah. Sebagaimana Allah berfirman:

يعلنون وما يسرون ما يعلم الله أن فيه شك ال يحب . مما ال الله إن حقا

المستكبرين

Artinya : “Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka

rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang takabbur (sombong). (QS. An-Nahl:23)

Sifat sombong dibagi menjadi kesombongan batin dan kesombongan zhahir. Kesombongan batin adalah kesombongan yang terdapat dalam jiwa (hati), sedangkan

Page 17: Akhlak Mahmudah yanti

kesombongan zahir adalah kesombongan yang dilakukan anggota zahir, karena tingkah laku seseorang merupakan akibat dari apa yang terjadi di hatinya. Kesombongan batin akan memaksa anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang bersifat sombong, maka apabila hanya menyimpan di dalam hati tanpa ada tindakan disebut dengan kibr (sifat sombong).

Kesombongan berbeda dengan ujub. Karena ujub tidak memerlukan orang lain yang dijadikan bandingannya. Seperti seseorang yang ujub dengan ibadah shalat tahajudnya, maka ia tidak perlu melihat ibadah tahajud orang lain, cukup baginya mengatakan, “Saya seorang ahli ibadah karena selalu melakukan ibadah tajajud.” Maka ia telah melakukan ujub. Sedangkan kesombongan, orang yang sombong memerlukan orang lain untuk membandingkan dengannya. Semakin tinggi kesombongannya, maka ia tidak ingin ada orang yang menandinginya dan ingin selalu berada di atas yang lain.

Orang yang memiliki sifat sombong tidak menyadari bahaya yang dapat di timbulkan dari sifat ini. Rasulullah bersabda :

( النمل ( عن حتى الكبرياء قلوبهم في الذين الناس من السعادة الجنة يدخل لن

Artinya : “Tidak akan masuk surga (memperoleh kebahagiaan) orang yang di dalam hatinya

ada kesombongan walaupun sebesar semut”. (HR. Muslim)

2. Putus asaSemua umat manusia pasti merasakan putus asa. Dan umat itu pastilah menjadi lemah

dan lenyap kekuatannya karena putus asa merupakan penyakit atau racun yang benar-banar membahayakan bagi setiap pribadi manusia.

Bukan sembarangan jika Allah SWT. dalam salah satu firman-Nya, mempersamakan antara sifat putus asa itu dengan sifat kekafiran. Sebabnya tiada lain hanyalah karena bencana yang ditimbulkan oleh kedua macam sifat itu sama-sama besar dan dahsyat. Firman Allah dalam Al-Qur’an.

ولكن ، الله رحمة اليأسمن عدم يحب أحد ال ، الله رحمة اليأسمن جميعا لكم ال

الكفار هؤالء بين

Artinya: “janganlah kamu semua berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak tidak ada

yang suka berputus asa dari rahmat Allah, melainkan golongan orang-orang kafir”. (QS.

Yusuf:87)

Putus asa memiliki kaitan dengan ujub. Ibnu Mas'ud ra. berkata: "Kebinasaan ada dalam dua hal, putus asa dan ujub”. Ibnu Mas'ud ra menyebutkan kedua hal tersebut karena kabahagiaan tidak bisa dicapai kecuali dengan usaha, pencarian, keseriusan, dan perjuangan, sedangkan orang yang putus asa tidak mau berusaha dan tidak mau pula mencari, sementara orang yang 'ujub beranggapan bahwa ia bisa mencapai kebahagiaan dan menggapai tujuannya sehingga ia tidak mau berusaha, karenaapa yang sudah ada tidak perlu dicari dan apa yang mustahil juga tidak perlu dicari.

3. Berlebih-lebihanBerlebih-lebihan adalah melakukan sesuatu di luar batas ukuran yang menimbulkan

kemudharatan baik langsung ataupun tidak kepada manusia dan alam sekitarnya. Pada dasarnya sikap berlebih-lebihan akibat dari sikap manusia yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Sekecil apa pun perbuatan manusia berlebih-lebihan akan memberi dampak

Page 18: Akhlak Mahmudah yanti

negatif bagi manusia dan alam sekitarnya seperti kerusakan moral, harta benda dan kerusakan alam. Sikap berlebih-lebihan sangat dibenci Allah, sebagaimana dalam firmannya :

فيه مبالغ الذين يحب ال الله إن ، أبالغ وال

Artinya: “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang

yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am:141).

Allah juga menegaskan dalam ayat lain, yakni :

( واإلسراف ( ، العبور في والشعب المسلم الشعب وإلى حقوقهم ألقارب ويعطي

يكون التبذير . ال كانوا الذين أولئك

جدا بربهم كفروا والشيطان ، شقيق الشيطان

Artinya: “Dan berilah kepada kerabat-kerabat akan haknya (juga kepada) orang muslim dan

orang yang dalam perjalanan, dan janganlah engkau boros. Sesungguhnya orang-orang yang

boros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra’:

26-27).

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap berlebih-lebihan antara lain sebagai berikut:a. Senantisa bersyukur kepada Allah SWT.b. Mengatur anggaran keuangan denga menabung.c. Senantiasa berhemat dan membelanjakan harta seperlunya.d. Melakukan sesuatu sesuai ukurannya.

4. DustaDalam Alquran kalau kita perhatikan kalimat al-kadzibu, maka kita temukan dalam

bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan wazannya, seperti Kaadzibu, Kadzaab, Al-Mukadzibuun, Al-Mukadzibiin, Kadzaaba, Kadzaabat, Makdzuub, Takdziib, Kdazzabuu. Ini semua sesuai dengan ayat dan bentuknya.

Kebohongan atau sifat dusta adalah suatu sifat yang timbul dari sebab beberapa faktor yang ada, antara lain:

- Lemah jiwa dan mentalnya.- Kegoncangan jiwa.- Senang dengan perhatian manusia atau pandangan manusia.- Suka bergurau atau bercanda yang berlebihan.- Rasa dengki dan iri yang ada.- Lingkungan yang buruk dan berpengaruh padanya.

Dalam Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi membawakan dalil dari Ummu Kultsum, dari Nabi saw. Bersabda.

الجانبين كال في أيضا وقال ، البشري الشخص بين يدور الذي يقول ال هو

Artinya : "Tidaklah dikatakan Al-Kadzibu orang yang mengishlah antara manusia, dan dia

berkata baik pada kedua belah pihak." Hadis Bukhari Muslim.

Page 19: Akhlak Mahmudah yanti

Dalam riwayat Muslim berkata, Ummu kultsum diberi keringanan tentang apa yang diucapkan manusia dalam tiga hal, yaitu dalam perang, ishlah antara manusia, dan ucapan seorang suami pada istrinya, dan istri pada suaminya."

5. Iri Hati atau DengkiSyeikh Abu Hamid Al-Ghazali berkata: “Ketahuilah bahwa tidak ada kedengkian (hasad),

kecuali terhadap kenikmatan, jika Allah memberi nikmat kepada saudaramu, maka ada dua hal yang ada pada dirimu. Pertama, benci kepada seseorang yang memperoleh nikmat, dan berharap agar nikmat itu lenyap dari padanya. Keadaan ini disebut dengki. Batasan dengki adalah benci terhadap nikmat, dan ingin melenyapkan dari orang yang mendapat karunia. Kedua, ia sendiri mengharapkan agar mendapat nikmat itu tanpa berusaha melenyapkan nikmat yang dimiliki orang lain.

Sifat pertama di atas adalah haram hukumnya dalam segala hal. Betapa ganasnya penyakit nafsiyah ini menyerang manusia, bisa kita lihat dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Di antaranya :

الحطب التهمت التي والنار الحسد من الخير أكلت

Artinya : “Hasud itu memakan kebaikan sebagaimana api yang melalap kayu bakar”. (HR. Abu

Daud dari Abu Hurairah, dan Ibnu Majah dari Abbas)

بعضهم يكرهون ال ، اآلخرين األخوة كل من فصل ال البعض، بعضها الحسد هل

وأخيك لله خادما ويكون ، البعض بعضها الى تحول وال ، بعضا

Artinya : “Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memutuskan hubungan

persaudaraan, jangan saling membenci, jangan pula saling membelakangi, dan jadilah kalian

hamba Allah sebagai saudara”.(HR. Bukhari Muslim)

Orang yang memiliki sifat dengki juga bisa dilihat jika ia merasa bahagia ketika orang lain mendapatkan suatu bencana atau musibah. Kegembiraan yang demikian itu dinamakan Syamatah, yatu bahagia yang timbulnya sebab mendengar atau melihat adanya kesusahan, kemelaratan, kecelakaan yang menimpa orang yang dianggap saingan atau lawan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an

يحزنون هم ، ما مصلحة لديك كان فرحوا . اذا ، كارثة وقوع لديك كان اذا ولكن

Artinya : “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tapi jika kamu

mendapat bencana, mereka bergembira karenanya”.(HR. Ali Imran:120)

Dengki adalah pangkal dari semua perilaku tercela. Misalnya menggunjing, adu domba, menyebar fitnah. Oleh sebab itu, sifat dengki harus dijauhi karena sifat ini hanya akan membawa manusia terhadap kemelaratan dan rusaknya silaturahim.Solusi untuk menghindari sifat dengki, di antaranya:1) Menyadari dan selalu ingat bahwa iri dengki hanya akan menghapus amal baik kita.2) Menyadari dan senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan.3) berikhtiyar dan berdoahttp://inyongromi.blogspot.com/p/sifat-akhlaqul-mazmumah.html

Page 20: Akhlak Mahmudah yanti

Perbedaan dan Persamaan Hukum, Norma, Etika, Moral dan Akhlak