Akhlak Etika Dan Moral

26
Akhlak, Etika dan Moral dalam Islam Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Agama Islam OLEH : Kelompok 4 Norawaty Ma’as 04091401051 Verga Kusumananda 04091401052 Aditya Nugroho 04091401053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA ANGKATAN 2009 NON REGULER GRUP B

Transcript of Akhlak Etika Dan Moral

Page 1: Akhlak Etika Dan Moral

Akhlak, Etika dan Moral dalam Islam

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Agama Islam

OLEH : Kelompok 4

Norawaty Ma’as 04091401051

Verga Kusumananda 04091401052

Aditya Nugroho 04091401053

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

ANGKATAN 2009 NON REGULER GRUP B

Page 2: Akhlak Etika Dan Moral

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya

kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan

terima kasih kepada Pak Abdul Gafur yang telah memberikan tugas dan dukungan dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin...

Palembang, 12 Desember 2012

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

2

Page 3: Akhlak Etika Dan Moral

A. Latar Belakang Masalah

Akhlak merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang tidak

berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti

jasad yang tidak bernyawa karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina

kembali akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu mulai pada

jaman penyembahan berhala oleh pengikutnya yang telah menyeleweng.

Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan kita dari siksa api neraka.

Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya di dalam neraka. Umpamanya

seseorang itu melakukan maksiat, durhaka kepada kedua orang tuanya, melakukan kezhaliman

dan sebagainya, sudah pasti Allah akan menolak mereka untuk dijadikan ahli syurga.

Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak

merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman seseorang manusia

yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang bermaksud : “Orang yang sempurna

imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.”

Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga runtuhnya suatu

ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di atas dijelaskan dalam kisah-kisah

sejarah dan tamadun manusia melalui al-Quran seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi

Ibrahim, Bani Israel dan lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah

keridhoan dan perlindungan Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah saw.

Betapa pentingnya akhlak ini bagi kehidupan manusia, bahkan Allah telah mengatur cara

seorang individu berinteraksi dengan individu yang lain telah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran

ayat 159: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri

dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah

membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

3

Page 4: Akhlak Etika Dan Moral

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar itu Etika dan Moral, namun pada

kenyataannya hanya sebagian orang yang dapat menerakan Etika dan Moral yang baik dalam

kehidupan sehari-hari. Sebelum lebih lanjut membahas pentingnya etika akan lebih baik jika

kita mengerti apa itu etika dan moral.

Etika merupakan Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia

sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Sedangkan moral Istilah Moral berasal dari

bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores

yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.

Mengapa Etika dan moral penting? Karena Dalam dunia sehari-hari, bisnis, sekolah,

bermasyarakat, dan lain sebagainya. Harus di dukung oleh sikap dalam tutur kata yang baik dan

tingkah laku (perbuatan) yang baik pula, karena pada dasarnya seseorang akan melihat cara kita

berbicara dan tingkah laku kita saat berbicara dengan lawan bicara kita. Misal : jika dalam

lingkungan perumahan atau sekitar rumah anda, anda tidak dapat menjaga etika dan moral,

secara sikap dan tingkah laku maka dalam kehidupan bermasyarakat anda akan mendapatkan

predikat yang kurang baik.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah agama ini adalah untuk menambah pengetahuan dan

diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

C. Metode Penulisan

Penulisan menggunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara lain yang dapat

dipergunakan penulis adalah studi pustaka dalam metode ini penulis membaca buku yang

berkaitan dengan penulisan makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

4

Page 5: Akhlak Etika Dan Moral

I. Pengertian Akhlak dan Objek Kajiannya

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-

macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.

Objek kajiannya adalah perbuatan manusia, dan norma atau aturan yang

dijadikan untuk mengukur perbuatan dari segi baik dan buruk.

Akhlak dalam Islam memiliki fungsi utama. Al-Qur’an menjelaskan konsep baik

dengan istilah:

1. Tayyibah; sesuatu yang memberikan kelezatan kepada panca indera dan

jiwa (QS. 2: 57).

2. Hasanah; sesuatu yang disukai atau dipandang baik (QS. 16: 125, 28: 84)

3. Khair; sesuatu yang baik menurut umat manusia (QS. 2: 158).

4. Mahmudah; sesuatu yang utama akibat melaksanakan sesuatu yang

disukai Allah (QS. 17: 79).

5. Karimah; perbuatan terpuji yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-

hari (QS. 17: 23).

6. Birr; upaya memperbanyak perbuatan baik (QS. 2: 177).

Pembentukan akhlak dilakukan secara integratal, melalui rukun iman dan rukun

Islam. Rukun Iman bertujuan tumbuhnya keyakinan akan keesaan Tuhan (unity

of God) dan kesatuan kemanusiaan (unity of human beings). Kesatuan

kemanusiaan menghasilakn konsep kesetaraan sosial (social equity). Rukun

Islam menekankan pada aspek Ibadah yang menjadi sarana pembinaan akhlak,

karena ibadah memiliki fungsi sosial.

II. Pengertian Etika

Etika merupakan usaha dengan akal budinya untuk menyusun teori

mengenai penyelenggaraan hidup yang baik. Etika dalam islam akan melahirkan

5

Page 6: Akhlak Etika Dan Moral

konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia dalam hubungan sosial

hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, buka ada pamrih di dalamnya.

[49:11] Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum

yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang

mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain

(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita

(yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah

kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan

ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat,

maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

Karakteristik Etika Islam:

1. Sebuah moral yang beralasan (argumentatif) dan dapat dipahami

2. Moral universal

3. Kesesuaian dengan fitrah

4. Memperhatikan realita

5. Moral positif

6. Komprehensifitas (menyeluruh)

7. Tawazun (keseimbangan)

III. Pengertian Moral

Moral Islam adalah tingkah laku seseorang yang muncul secara otomatis

berdasarkan kepatuhan dan kepasrahan pada pesan (ketentuan) Allah SWT. Seorang

Muslim yang bersikap demikian akan mengarahkan pandangan hidupnya pada

spektrum yang luas, tidak berpandangan sempit ataupun eksklusif. Ia dapat

menerima realitas sosial yang beragam dan memupuk pergaulan dengan berbagai

kalangan tanpa membatasi diri dengan sekat agama, kultur, dan fanatisme

kelompok.

''Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

6

Page 7: Akhlak Etika Dan Moral

supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.'' (QS Al-Hujurat [49]: 13). Ayat

tersebut mengisyaratkan bahwa moral Islam adalah takwa itu sendiri.

IV. Jenis Akhlak

Akhlak terbagi menjadi dua : Akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.

Akhlak mahmudah seperti beribadah kepada Allah, mencintai-Nya dan mencintai

makhluk-Nya karena Dia, dan berbuat baik serta menjauhkan diri dari perbuatan-

perbuatan yang dibenci Allah dan memulai berbuat sholeh dengan niat ikhlas,

berbakti kepada kedua orangtua dan lainyya. Sedangkan akhlak madzmumah seperti

ujub, sombong, riya', dengki, berbuat kerusakan, bohong, bakhil, malas, dan lain

sebagainya. Akhlak mahmudah adalah sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan

akhirat, yang meridhoilah Allah dan mencintailah keluarga dan seluruh manusia dan

diantara kehidupan mereka kepada seorang muslim. Sebaliknya akhlak madzmumah

adalah asal penderitaan di dunia dan akhirat.

A. Akhlak Mahmudah

Keimanan sering disalahpahami dengan 'percaya', keimanan dalam Islam

diawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul

dari sana pengetahuan akan adanya Yang Mengatur alam semesta ini, dari

pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari

pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran Islam tidak sama dengan

dogma atau persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman. Implementasi

dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji. Allah sangat

menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam

disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapa contoh akhlak terpuji antara lain

adalah bersikap jujur, bertanggung jawab, amanah, baik hati, tawadhu, istiqomah

dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri-tauladan yang perlu untuk dicontoh

7

Page 8: Akhlak Etika Dan Moral

atau diikuti yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia adalah sebaik-

baik manusia yang berakhlak sempurna. Ketika Aisyah ditanya bagaimana akhlak

rasul, maka ia menjawab bahwa akhlak rasul adalah Al-Qur’an. Artinya rasul

merupakan manusia yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam Al-

Qur’an. [10:36] Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.

Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Contoh-Contoh

Akhlak Mahmudah :

Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut Al-Qurtubi, ikhlas pada

dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-

Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat

dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang

ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah

berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati

orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.” Pengertian yang

demikian dapat dijumpai di dalam QS. Al-Insan (76): 9, ”Sesungguhnya kami

memberi makan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak

mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.”

Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah dan perbuatan seorang muslim. Allah Ta’ala

berfirman dalam QS. Al Bayyinah: 5), ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan –keikhlasan— kepada-Nya dalam

(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan

menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Amanah.

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan)

sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan

kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah Ta’ala : “Sesungguhnya Allah

8

Page 9: Akhlak Etika Dan Moral

memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang

memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan

adil…”(QS 4:58). Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Kami

telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka

semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka

dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan

bodoh…” (QS. 33:72)

Amanah yang diberikan Allah kepda manusia meliputi :

1. Amanah Fitrah: Yaitu amanah yang diberikan oleh Sang Pencipta Allah Ta’ala

sejak manusia dalam rahim ibunya, bahkan jauh sejak dimasa alam azali, yaitu

mengakui bahwa Allah Ta’ala sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pembimbing (QS

7:172).

2. Amanah Syari’ah/Din: Yaitu untuk tunduk patuh pada aturan Allah Ta’ala dan

memenuhi perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA, barangsiapa yang tidak

mematuhi amanah ini maka ia zhalim pada dirinya sendiri, dan bodoh terhadap

dirinya, maka jika ia bodoh terhadap dirinya maka ia akan bodoh terhadap Rabb-nya

(QS. 33:72).

3. Amanah Hukum/Keadilan: Amanah ini merupakan amanah untuk menegakkan

hukum Allah Ta’ala secara adil baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat maupun

bernegara (QS. 4:58). Makna adil adalah jauh dari sifat ifrath (ekstrem/berlebihan)

maupun tafrith (longgar/berkurangan).

4. Amanah Ekonomi: Yaitu bermu’amalah dan menegakkan sistem ekonomi yang

sesuai dengan aturan syariat Islam, dan menggantikan ekonomi yang bertentangan

dengan syariat serta memperbaiki kurang sesuai dengan syariat (QS. 2: 283).

5. Amanah Sosial: Yaitu bergaul dengan menegakkan sistem kemasyarakatan yang

Islami, jauh dari tradisi yang bertentangan dengan nilai Islam, menegakkan amar

ma’ruf dan nahi munkar, menepati janji serta saling menasihati dalam kebenaran,

kesabaran dan kasih-sayang (QS 23: 8).

9

Page 10: Akhlak Etika Dan Moral

6. Amanah Pertahanan dan Kemanan: Yaitu membina fisik dan mental, dan

mempersiapkan kekuatan yang dimiliki agar bangsa, negara dan ummat tidak

dijajah oleh imperialisme kapitalis maupun komunis dan berbagai musuh Islam

lainnya (QS. 8:27). Sifat mulia ini harus diamalkan oleh setiap orang. Dalam suatu

sumber menyebutkan, amanah adalah asas ketahanan umat, kestabilan negara,

kekuasaan, kehormatan dan roh kepada keadilan. Singkatnya, amanah berarti

sesuatu yang dipercayakan sehingga kita harus menjaga amanah tersebut. Dalam

hal ini, Allah berfirman dalam Alquran, yang artinya: “….maka tunaikanlah oleh

orang yang diamanahkan itu akan amanahnya dan bertakwalah kepada Allah

Tuhannya;….” (QS. Al Baqarah: 283).

Adil

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain

ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil

kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/

pimpinan dan sesama saudara.

Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya

kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat

tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat Allah

Ta’ala dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur adalah

kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau

menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah Ta’ala .

Definisi ini ditulis oleh Ibnu Quddamah dalam bukunya “minhajul qashidin”.

Bersyukur pada tataran menjadi pribadi unggul berlaku pada dua keadaan yaitu

sebagai tanda kerendahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Sang

Pencipta adalah sama, baik sedikit atau banyak dan sebagai ketetapan daripada

Allah, supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan. Allah berfirman, “….

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)

10

Page 11: Akhlak Etika Dan Moral

kepadamu, dan sekiranya kamu mengingkari –kufur— (nikmat-Ku), maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Al Baqarah ayat 152 : ‘Maka

ingatlah Aku ( Allah ) niscaya Aku akan mengingatimu dan syukurilah nikmatku serta

jangan sekali-kali kamu menjadi kafir‘.

Sabar

Sabar yaitu sifat tahan menderita sesuatu (tidak lekas marah; tidak lekas patah hati;

tidak lepas putus asa, tenang dsb). Di dalam menghadapi cobaan hidup, ternyata

kesabaran ini sangat penting untuk membentuk individu/ pribadi unggul. Manusia

diciptakan dengan disertai sifat tidak sabar dan karenanya ia banyak berbuat

kesalahan. Akan tetapi, agama meminta setiap orang agar bersabar karena Allah.

Orang beriman harus bersabar menunggu keselamatan yang besar yang Allah

janjikan. Inilah perintah di dalam Al-Qur`an, “Dan untuk (memenuhi perintah)

Tuhanmu, bersabarlah.” (al-Muddatstsir: 7) Sabar merupakan salah satu sifat

penting untuk mencapai ridha Allah; itulah kebaikan yang harus diusahakan agar

lebih dekat kepada Allah. “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan

bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).

Al Qur`an juga menyatakan hal ini, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah: 45). Ayat lain dari surah yang sama

menekankan bahwa kegembiraan diberikan kepada orang-orang yang bersabar

dalam menghadapi rintangan atau kesusahan. “Dan sungguh akan Kami berikan

cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaa

lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.’” (al-Baqarah: 155-156). Sabar merupakan sifat

mulia yang dapat meningkatkan kekuatan orang-orang beriman. Allah menyatakan

pada ayat berikut, betapa kekuatan sabar ini bisa mengalahkan sesuatu. “Sekarang,

11

Page 12: Akhlak Etika Dan Moral

Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada

kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka

dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang

sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan

Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Anfaal: 66).

Sabar merupakan sifat yang tergolong positif yang diterangkan dalam Al-Qur`an.

Seseorang bisa saja rendah hati, sederhana, baik budi, taat atau patuh; namun

semua kebaikan ini hanya akan berharga ketika kita menggabungkannya dengan

kesabaran. Kesabaranlah yang diperlihatkan dalam berdo’a dan merupakan sifat

orang beriman, yang membuat do’a-do’a kita dapat diterima.

Jujur

Shiddiq (jujur, benar) adalah lawan kata dari kidzib (bohong atau dusta). Secara

morfologi, akar kata shidq berasal dari kata shadaqa, yashduqu, shadqun, shidqun.

Ungkapan shaddaqahu mengandung arti qabila qauluhu ‘pembicarannya diterima’.

Ayat Allah yang memberikan ilustrasi yang jelas tentang makna (shiddiq): “Agar Dia

menanyakan kepada orang-orang yang jujur (benar) tentang kebenaran mereka dan

Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.” (Al-Ahzab:8)

Imam al-Ghazali membagi sikap benar atau jujur (shiddiq) ke dalam enam jenis:

1. Jujur dalam lisan atau bertutur kata. Setiap orang harus dapat memelihara

perkataannya. Menepati janji termasuk kategori kejujuran jenis ini.

2. Jujur dalam berniat dan berkehendak. Kejujuran seperti ini mengacu kepada

konsep ikhlas, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan

gerakannya selain dorongan karena Allah. Jika dicampuri dengan dorongan obsesi

dari dalam jiwanya, maka batallah kebenaran niatnya. Orang yang seperti ini dapat

dikatakan pembohong. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist Abu Hurairah

yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut: “Ketika Rasulullah saw bertanya

kepada seorang alim, ‘Apa yang telah kamu kerjakan dari yang telah kamu ketahui?’

Ia menjawab, ‘Aku telah mengerjakan hal ini dan hal itu.’ Lalu Allah berkata, ‘Engkau

telah berbohong karena kamu ingin dikatakan bahwa si Fulan orang alim.”

12

Page 13: Akhlak Etika Dan Moral

3. Jujur dalam berobsesi atau bercita-cita (azam). Manusia terkadang

mengemukakan obsesinya untuk melakukan sesuatu. Misalnya, “Jika Allah

menganugerahkan banyak harta kepadaku, aku akan sedekahkan setengahnya.”

Janji atau obsesi ini harus diucapkan secara jujur.

4. Jujur dalam menepati obsesi. Dalam suatu kondisi, hati terkadang banyak

mengumbar obsesi. Baginya mudah saat itu untuk mengumbar obsesi. Kemudian,

saat kondisi realitas sudah memungkinkannya untuk menepati janji obsesinya itu, ia

memungkirinya. Nafsu syahwatnya telah menghantam keinginannya untuk

merealisasikan janjinya. Hal itu sungguh bertentangan dengan kejujuran (shiddiq).

5. Jujur dalam beramal atau bekerja. Jujur dalam maqam-maqam beragama.

Merupakan kejujuran paling tinggi. Contohnya adalah kejujuran dalam khauf (rasa

takut akan siksaan Allah), raja’ (mengharapkan rahmat Allah), ta’dzim

(mengagungkan Allah), ridha (rela terhadap segala keputusan Allah), tawwakal

(mempercayakan diri kepada Allah dalam segala totalitas urusan), dan mencintai

Allah.

B. AKHLAK MADZMUMAH

Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus menghindari

akhlak madzmumah yang meliputi: tergesa-gesa, riya (melakukan sesuatu dengan

tujuan ingin menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur

(membesarkan diri), ujub (kagum dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak

dan pemarah. Akhlak madzmumah adalah akhlak yang dikendalikan oleh Syetan dan

kita sama sekali tidak boleh memiliki akhlak yang demikian, karena akhlak

madzmumah adalah akhlak yang tercela dan sangat harus kita jauhi. Bersabda

Rasulullah SAW: “Ketahuilah, didalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila

segumpal daging itu baik, seluruhnya baik dan apabila daging itu buruk, buruklah

seluruhnya Ketahuilah olehmu bahwa segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR.

Bukhari). Adanya penyakit hati pada diri seseorang menandakan ia memiliki akhlak

tercela (madzmumah). Penyakit hati antara lain disebabkan karena ada perasaan iri:

13

Page 14: Akhlak Etika Dan Moral

Pengertian Iri

Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapat kebaikan atau

keberuntungan. Sikap ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik terhadap

orang lain, misalnya sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap orang yang

kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini

dibiarkan tumbuh didalam hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan,

pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seperti yang terjadi pada kisah Qabil

dan Habil. Akibat (berbahayanya) sifat Iri :

Sifat iri tidak membawa kepada kebaikan, bahkan pasti membawa akibat buruk.

Akibat dari sifat iri tersebut antara lain :

a. Merasa kesal dan sedih tanpa ada manfaatnya bahkan bisa dibarengi dosa.

b. Merusak pahala ibadah

c. Masuk Neraka

d. Mencelakakan orang lain

e. Menyebabkan buta hati

f. Mengikuti ajakan syetan

g. Meresahkan orang lain

Namun apabila kita punya iri terhadap suatu kebaikan ini di perbolehkan yang

mencakup dua hal yaitu :

1. Melihat orang lain mempunyai atau melakukan amalan – amalan yang baik yang

sesuai dengan perintah Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa jalla dan

RasulNya misalnya : menghafal Al Qur’an.

2. Melihat orang kaya yang berinfaq di jalan Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa

jalla. .

Penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki.

Pengertian Dengki

14

Page 15: Akhlak Etika Dan Moral

Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan

berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya,

serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini berkaitan

dengan sifat iri. Hanya saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan yang berupa

kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama baik orang lain.

Orang yang terkena sifat ini bersikap serakah, rakus, dan zalim. ia akan

menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya, bahkan tidak segan-segan

berbuat aniaya (zalim) terhadap sesamanya yang mendapatkan kenikmatan agar

cepat kenikmatan itu berpindah kepada dirinya. Allah ta'ala befirman, artinya :

"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan

makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari

kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari

kejahatan pendengki bila ia dengki". (QS. Al-falaq : 1-5).

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam juga bersabda : “ Janganlah kalian saling

dengki (HR.Muslim : 2564).

Adapun hasad ( iri & dengki ) bisa kita hindari dengan :

Banyak istighfar dan bertobat kepada Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza

wa jalla.

Ingat kepada kematian yang kapan saja menjemput dan ingat kehidupan

akhirat.

Yakin bahwa taqdir di tentukan oleh Allah subhanallaahu wa ta'ala, 'azza wa

jalla, S Ar Ra’d ayat 26 : Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi

siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia,

padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat,

hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Yakin bahwa semua perbuatan manusia telah tercatat di Lauh Mahfuz.

Ingat kalau kita hasad kepada orang lain hanya akan menyempitkan diri

( dada sesak ).

15

Page 16: Akhlak Etika Dan Moral

V. Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan

Menurut obyeknya aktualisasi akhlak dalam kehidupan terdapat pada akhlak

kepada Allah, akhlak kepada manusia dan akhlak kepada lingkungan.

1. Akhlak kepada Allah

a. Beribadah kepada-Nya yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi

larangan-Nya

b. Berdzikir kepada Allah untuk mengingat-Nya

c. Berdoa yaitu meminta segala keinginan kita kepada Allah dengan cara yang

baik

d. Tawakal menyerahkan diri kepada Allah

e. Tawadhu kepada Allah dengan merendahkan hati dihadapan Allah

f. Husnudzan, yaitu berbaik sangka kepada Allah, segala apapun yang diberikan

dari Allah adalah yang terbaik untuk kita

2. Akhlak kepada manusia

a. Akhlak terhadap diri sendiri

Setia/amanah

Jujur/shidiq

Memelihara kesucian/ifafah

Malu/hayya

Sabar

syukur

b. Akhlak terhadap orang tua

Patuh

Ihsan, berbuat baik kepada mereka sepanjang hidup

Lemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan

Merendahkan diri kepada mereka

Berterimakasih

16

Page 17: Akhlak Etika Dan Moral

Berdoa untuk mereka selalu selama kita masih hidup

c. Akhlak terhadap orang lain

Kasih sayang

Saling menghormati

3. Akhlak kepada lingkungan

a. Tanggung jawab

b. Kasih sayang

c. Memelihara lingkungan dan tidak mengeksploitasi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Akhlak adalah sifat yang terbentuk sejak lahir dan bertahap berkembang

selama masa kehidupan. Akhlak mencerminkan sikap individu dalam menjalani

kehidupannya. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

17

Page 18: Akhlak Etika Dan Moral

macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan. Akhlak terbagi menjadi dua : Akhlak mahmudah dan akhlak

madzmumah.

Akhlak mahmudah seperti beribadah kepada Allah, mencintai-Nya dan mencintai

makhluk-Nya karena Dia, dan berbuat baik serta menjauhkan diri dari perbuatan-

perbuatan yang dibenci Allah dan memulai berbuat sholeh dengan niat ikhlas,

berbakti kepada kedua orangtua dan lainyya. Sedangkan akhlak madzmumah

seperti iri, dengki, malas dan lain sebagainya.

Tasawuf adalah upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh

kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt. Konsep

tasawuf meliputi empat hal, yaitu : Mahabbah, Ma’rifat, Wahdatul wujud, dan Insan

Kamil.

II. Saran

Makalah ini dibuat bersumber dari materi-materi yang ada di dunia maya. Materi ini juga dibuat

dengan tenggat waktu yang pendek diantara kesibukan yang cukup padat dan menyita waktu,

jika ada kekurangan mohon diberikan masukan yang dapat membangun kami agar kedepan

makalah ini dapat dibuat dengan sebaik dan sesempurna mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasan, dkk. 2012. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum. Palembang: departemen pendidikan nasional unit pelaksana teknis matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) Universitas Sriwijaya

18

Page 19: Akhlak Etika Dan Moral

Ariwibowo. 2005. Akhlak. http://mediasauna.multiply.com/journal/item/8 diakses pada 12 desember 2012

www.tasawufislam.blogspot.com

http://nasehat-muslim.blogspot.com/2011/04/tentang-haramnya-sihir-dan-dengki.html

http://ummushofi.wordpress.com/2009/08/22/larangan-saling-dengki-1-makna-hukum-dan-sebab-sebab-hasad/

http://mentoring98.wordpress.com/2008/08/05/pentingnya-akhlak-islami/ diakses 12 Desember 2012 23.00 wib

http://www.dakwatuna.com/2007/11/315/membangun-akhlakul-karimah/ di akses 12 Desember 2012 pukul 00.00 wib

http://alkhawarizmi.or.id/artikel/hikmah/akhlak-rasulullah-saw/ di akses 12 Desember 2012 23.oo wib

19