AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK...

135
AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL DI PT. BNI SECURITIES Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: Dani Arsyad Anwar 205046100662 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Transcript of AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK...

Page 1: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL

DI PT. BNI SECURITIES

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Dani Arsyad Anwar

205046100662

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

AKAD SALES AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL

DI PT. BNI SECURITIES

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

Dani Arsyad Anwar

NIM : 205046100662

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

DR. Euis Amalia, M.Ag

NIP. 197107011998032002

Pembimbing II

DR. Hj. Mesraini, M. Ag

NIP. 150 326 895

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul AKAD SALES AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK

RITEL DI PT BNI SECURITIES telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada

18 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 18 Maret 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.DR.H.Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA

195510151979031002 (…………………….)

2. Sekretaris : Drs.Ahmad Yani, MA.

196404121994031004

(…………………….)

3. Pembimbing I : DR. Euis Amalia, M.Ag

197107011998032002 (…………………….)

4. Pembimbing II : DR.Hj.Mesraini, M.Ag

150326895 (…………………….)

5. Penguji I : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag

19740725200112001 (…………………….)

6. Penguji II : Drs.H.Burhanuddin Yusuf, MM

195406181981031005 (…………………….)

Page 4: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

i

بسم اهلل الرحمن الر حيم

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat

serta salam senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah

memberikan tuntunan dan bimbingan kepada umat manusia untuk kehidupan yang

lebih baik serta kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya.

Alhamdulillah, pada akhirnya skripsi yang berjudul “Akad Sales and Lease

Back pada Transaksi Sukuk Ritel di PT BNI Securities” dapat diselesaikan oleh

penulis dengan baik. Dengan penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi ini

jauh dari kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa dukungan dari berbagai pihak

baik dukungan moril maupun materil. Penghargaan yang tidak dapat terlukiskan,

penulis berikan kepada orang-orang tersayang dan pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan, do’a, dan pengorbanan demi selesainya skripsi ini. Ucapan

terima kasih yang mendalam penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, M. Ag., dan Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag., selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Mu’amalah Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta Drs. Djawahir Hejazziey dan Drs. H.

Page 5: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

ii

Ahmad Yani, M.Ag., selaku Ketua dan Sekretaris Koordinator Teknis Program

Non-Reguler. dan Pembimbing Akademik penulis, Asmawi, M.Ag.

3. Dr. Euis Amalia, M. Ag dan Dr. Hj. Mesraini, M.Ag., selaku pembimbing skripsi

yang telah sabar membimbing, memberikan arahan, dan meluangkan waktunya di

sela-sela kesibukannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak memberikan peranan dalam hal pembelajaran dan ilmunya kepada penulis

selama masa kuliah.

5. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

6. Bapak Sandy, Bapak Robitirtanto, selaku Manajer Debt Capital Maket PT BNI

Securities, Bapak Adrian Mailangkay, selaku Corporate Secretary PT BNI

Securities, dan seluruh karyawan serta staf PT BNI Securities yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan membantu perolehan data dan

informasi yang penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Papah Ali Nurdin S.Ag dan Mamah D. Yarnalis,

yang kasihnya sepanjang masa tidak bisa terbayarkan oleh apapun. Yang terus

mengorbankan tenaga, fikiran, tenaga, dan harta demi selesainya pendidikan

anak-anaknya. Nasehat berharga, motivasi bernilai, dan dukungan yang kuat terus

menerus diberikan kepadaku.

Page 6: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

iii

8. Bapak dan ibu mertua, (alm) Moch. Nuh dan Azmah yang selalu memberikan

support, cinta, dan kasih sayangnya, memberikan penulis ruang yang nyaman

untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk Kak Alamsyah dan Kak Hildah

terima kasih atas komputernya, saya dan Rahma harus bergadang di rumah untuk

revisi skripsi ini.

9. Isteriku tersayang, Rahmawati yang selalu setia menemaniku di kala suka dan

duka, walaupun dalam keadaan hamil, tetapi masih bisa semangat menemani,

men-support, dan menyelesaikan pendidikan ini bersama, dengan kekompakkan

dan komitmen. Dan buah hatiku yang kunantikan kehadirannya, menambahku

semangat untuk tetap komitmen dan konsisten fi sabililah.

10. Adik-adiku yang tercinta, Annisa Ulfah (Icha) dan Putri Insan Kamilah (Uthi),

yang terus memotivasiku, menyemangatiku, pinjaman laptopnya yang berharga,

walaupun jarang aku berada di sisi kalian selama menempuh pendidikan ini.

Sepupuku Eko Saputra, Eki Sentosa terima kasih atas do’a kalian.

11. Ali Sakti, S.E, M.Ec dan keluarga yang senantiasa meluangkan waktunya di sela-

sela kesibukannya setiap minggu untuk membimbing kami menjadi pribadi-

pribadi tangguh. Dan teman-teman kajian, Daris, Abdurrahman, Iqbal, Nurkholis.

Semoga amal dan kebaikan semua pihak yang diberikan kepada penulis

diberikan ganjaran berupa pahala dunia dan akhirat. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini banyak kekurangan disebabkan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman. Namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

Page 7: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

iv

semua pihak. Skripsi ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk skripsi-skripsi

berikutnya, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk berbagai pihak yang terlibat

dalam terselesainya skripsi ini.

Jazakumullah khairon katsiron.

Wassalamu’alikum

Jakarta, Maret 2010 H

Rabiu-t-Tsani 1431 M

Penulis,

Dani Asyad Anwar

Page 8: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Metodologi Penelitian

E. Review Studi Terdahulu

F. Kerangka Teori

G. Sistematika Penelitian

1

7

7

9

11

14

15

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Ijarah (Sewa) dalam Fiqh Mu’amalat

1. Pengertian Ijarah

2. Prinsip-prinsip Ijarah

3. Pendapat Fuqaha Klasik dan Kontemporer

4. Mekanisme Ijarah

B. Konsep Al-Bay’ (Jual Beli) dalam Fiqh Muamalat

1. Pengertian Al-Bay’ (Jual Beli)

17

17

20

32

35

38

38

Page 9: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

vi

2. Dasar Hukum Al-Bay’

3. Hukum Al-Bay’

4. Rukun dan Syarat Jual Beli

C. Konsep Sales and Lease Back

1. Pengertian Sale and Lease Back

2. Prinsip-prinsip Sale and Lease Back

3. Mekanisme Sale and Lease Back

D. Konsep Sukuk

1. Pengertian Sukuk

2. Prinsip-prinsip Sukuk

3. Jenis-jenis Sukuk

4. Mekanisme Sukuk

41

43

44

48

48

48

49

51

51

57

59

69

BAB III SUKUK RITEL DI PT. BNI SECURITIES

A. Profil PT. BNI Securities

1. Sejarah Singkat PT. BNI Securities

2. Visi dan Misi PT. BNI Securities

3. Struktur Organisasi PT. BNI Securities

4. Produk dan Jasa PT. BNI Securities

B. Mekanisme Sukuk Ritel di PT BNI Securities

72

72

87

88

89

96

BAB IV ANALISA DAN TEMUAN

A. Mekanisme Akad Sale and Lease Back pada Transaksi

Page 10: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

vii

Sukuk Ritel di PT. BNI Securities

B. Analisa Konsistensi Akad Jual Beli (Al-Bay’) Pada Struktur

Akad Sales and Lease Back dalam Transaksi Sukuk Negara

Ritel

1. Bentuk dan Jenis SBSN

2. Struktur Akad Jual Beli (Al-Bay’) pada Sukuk Ritel

3. Rukun Jual Beli Bersyarat (bay’ wafa’) pada Akad

Sales and Lease Back

4. Syarat-syarat pada Akad al-bay’ (Jual Beli) dalam

Struktur Akad Sales and Lease Back

5. Hukum Jual Beli Bersyarat (Bay’ Wafa’)

C. Analisa Konsistensi Akad Sewa (Ijarah) Pada Struktur

Akad Sales and Lease Back dalam Transaksi Sukuk

Negara Ritel

1. Akad Ijarah (sewa) pada Struktur Akad Sales and

Lease Back dalam Sukuk Negara Ritel

2. Mekanisme Akad Ijarah (sewa) pada Transaksi SBSN

Sukuk Negara Ritel

3. Rukun Ijarah (sewa) pada Akad Sales and Lease Back

dalam Sukuk Negara Ritel

101

102

102

103

105

108

108

111

111

112

113

Page 11: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

viii

DAFTAR PUSTAKA 120

LAMPIRAN 123

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

116

118

Page 12: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa usaha dilakukan pada tahun 1980-an untuk mengembangkan

instrumen sekuritas Islam yang dapat diperdagangkan, akan tetapi proses yang baik

untuk menerbitkan sukuk dimulai pada tahun 1992 di Malaysia dan pada tahun 2001

di Bahrain. Setelah itu pasar sukuk meningkat dengan cepat hampir di seluruh bagian

dunia. Selama tahun 2001-2004 volume investasi pada sukuk diperkirakan mencapai

US $ 8 sampai 9 miliar, di mana senilai lebih kurang US $ 6 miliar sukuk ijarah dan

sisanya berdasarkan syirkah, salam atau aset gabungan. Penerbitan sukuk di Malaysia

sebagian besar berdasarkan konsep bay’al ‘ínah berupa aset utama dan konsep

tabarru, sementara perdagangan pada pasar sekunder dengan melalui bay’ al-dayn,

mereka juga telah menerbitkan sukuk ijarah.1

Di Indonesia saat ini instrumen sukuk mulai dilirik oleh pemerintah setelah

beberapa perusahaan swasta meluncurkan Obligasi Syariah. Pemerintah melalui

Departemen Keuangan (Depkeu) melalui Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu telah

menunjuk Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki izin

usaha dari Bank Indonesia (BI), dan perusahaan efek yang memiliki izin usaha

sebagai penjamin emisi efek dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

1 Mustafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syari’ah, Jakarta:

Kencana Predana Media Group h. 149.

Page 13: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

2

Keuangan (Bapepam-LK) untuk menjadi agen penjual Sukuk. Agen penjual yang

dipilih ini wajib memiliki komitmen terhadap pemerintah dalam pengembangan

pasar sukuk dan berpengalaman dalam menjual produk keuangan syariah. Instrumen

sukuk tersebut adalah Sukuk Ritel Indonesia yang menjadi prioritas dalam

menambah defisit anggaran tahun 2009 di tengah pasar obligasi konvensional yang

mengalami kesulitan akibat krisis keuangan global.2

Pemerintah telah menerbitkan Sukuk Ritel tersebut pada akhir Februari 2009

silam. Tujuan penerbitan sukuk ini untuk diversifikasi instrumen pembiayaan dan

mengembangkan pasar Sukuk di Indonesia. Sukuk Ritel merupakan instrumen yang

menyasar investor-investor masyarakat individual karena di tengah situasi krisis

keuangan global yang masih gonjang-ganjing, investor individual menjadi alternatif

ketika banyak perusahaan yang terkena imbas krisis ekonomi. Menariknya investor-

investor sukuk tidak hanya berasal dari institusi-institusi syariah saja, tetapi juga

investor konvensional.3

Dari beberapa sosialisasi yang dilakukan, pemerintah telah berhasil menjaring

calon-calon investor potensial. Pertama, mereka adalah para investor yang membeli

sukuk dengan pertimbangan syariah compliance (kepatuhan syariah). Kedua, mereka

para investor yang memiliki institusi kelebihan dana, seperti bank syariah (Bank

Muamalat), Asuransi Takaful. Institusi ini kelebihan dana, namun tidak ada

2 M.Gunawan Yasni. “Syariah Dan Implikasinya Atas Pengembangan Sukuk Khususnya

Ijarah & Pasar Modal Ke Depan” artikel diakses pada 4 November 2009 dari www.wordpress.com

3 Ibid.

Page 14: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

3

instrumen yang dapat dijadikan sarana investasi. Dalam hal ini potensi Sukuk Ritel

sangat besar, apalagi diprediksikan pertumbuhan perbankan syariah akan mencapai

15-20%. Ketiga, potensi pasar internasional, yaitu mereka para investor asal Timur

Tengah yang memiliki akses likuiditas seiring melambungnya harga minyak mentah

dunia. Para Investor Timur Tengah lebih tertarik menempatkan uang mereka di

instrumen berbasis syariah. Ini semakin menambah potensi demand Sukuk Indonesia.

Makanya Sukuk Ritel ini tidak hanya diterbitkan di dalam negeri tapi juga luar

negeri.4

Belum lagi sukuk memiliki kelebihan di mata investor yang sangat

memperhatikan syariah compliance. Bagi investor ini, sukuk adalah instrumen yang

paling tepat. Antara sukuk dengan non sukuk yang menarik adalah dari sisi

penentuan yield dan penerbitnya. Pemerintah adalah sebagai penerbit yang bebas dari

resiko, sukukpun adalah instrumen bebas resiko, inilah yang membuat sukuk

semakin menarik, disamping itu, yieldnya sepadan dengan instrumen lain terutama

bagi para investor.

Perkembangan Sukuk Ritel terbukti dari waktu enam hari masa penawaran

sukuk ritel perdana dari masa penawaran yang dibuka pemerintah sejak 30 Januari

sampai 20 Februari 2009, jumlah penjualan mencapai Rp 1,487 triliun atau 82% dari

target yang disampaikan oleh 13 Agen Penjual sukuk ritel yaitu sebesar Rp1,7 triliun.

Minat masyarakat membeli Sukuk Ritel cukup besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh

4 M.Yasni Gunawan. Ibid.

Page 15: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

4

perkembangan tingkat suku bunga yang trennya downturn yang terlihat dari

berlanjutnya kebijakan penurunan BI Rate menjadi 8,25%. 5

Perkembangan harga sukuk ritel lebih kurang sama dengan perkembangan

harga obligasi nasional ritel (ORI 001-005). Sebab, sukuk ritel secara risiko,

penerbit, dan imbal hasilnya dijamin oleh pemerintah. Selain itu, kedua instrumen

tersebut juga memiliki prinsipal yang sama yaitu undang-undang.

Trend yield ORI periode 2007-24 Februari 2009 sebagai pembanding yield

sukuk karena ORI jatuh temponya tidak jauh berbeda dengan sukuk. Dalam periode

tersebut ORI yang sudah berumur dua tahun, yield awalnya 12 persen. Saat ini,

setelah umurnya tinggal satu tahun, yield-nya di secondary market 11-12 persen,

bahkan ada yang 10 persen untuk satu tahun. Namun untuk ORI yang jatuh

temponya masih lebih panjang, yieldnya masih berada di level 13 persen.6

Selain masalah harga, transaksi harian sukuk diperkirakan juga meningkat

seperti layaknya rata-rata transaksi ORI 001-005 sejak diterbitkan tahun 2006. Pada

tahun 2006 nilai frekuensi ORI di secondary market mencapai Rp14,73 miliar per

hari. Di tahun 2007, frekuensinya naik menjadi Rp110 miliar per hari, dan di 2008

meningkat menjadi Rp 209 miliar per hari.7

5 Heri Susanto, Agus Dwi Darmawan, “Tawarkan Bagi Hasil 12% Depkeu: Peminat Sukuk

Ritel Luar Biasa Besar” Artikel diakses pada 30 Juli 2009 dari www.vivanews.com

6 Heri Susanto, Agus Dwi Darmawan. ibid

7 Ibid.

Page 16: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

5

Setelah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga sukuk ritel seri

SR001 naik 30 basis poin. Saat itu, sukuk ritel ditransaksikan pada harga terendah

sebesar 100 persen par dan harga tertinggi 100,30 persen par dengan volume Rp 55

miliar.8

Jumlah nominal sukuk ritel yang diterbitkan mencapai Rp5,556 triliun

dengan imbal hasil tingkat kupon (fixed rate) 12 persen per tahun. Pencapaian

penjualan sukuk ritel, melampaui 200 persen dari target. Sukuk ritel ini akan jatuh

tempo pada 25 Februari 2012 atau memiliki jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan

25 Februari 2009.

Di samping pentingnya peningkatan permodalan dan penambahan anggaran

negara disertai dengan semakin naiknya demand terhadap sukuk dan meningkatnya

potensi sukuk di Indonesia, yang menjadi elemen terpenting adalah syariah

compliance akan sukuk itu sendiri. Kepatuhan syariah dari penerapan transaksi itu

mulai dari penawaran, penjualan, sampai perdagangannya di pasar modal.

Transaksi dalam Sukuk Ritel Indonesia pada seri SR 001 adalah dengan

menggunakan akad al-bay’ (jual beli) dan ijarah (sewa), atau lebih dikenal dengan

akad sales and lease back. Yaitu satu kesatuan transaksi antara dua transaksi yang

terpisah antara sales (penjualan) dan lease (sewa).

Dalam transaksi ini Lessee terlebih dahulu menjual barang modal yang sudah

dimilikinya kepada Lessor dan atas barang modal yang sama kemudian dilakukan

8 M. Yasni Gunawan. loc cit.

Page 17: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

6

kontrak sewa guna usaha antara Lessee (pemilik semula) dengan Lessor (pembeli

barang modal tersebut). Lessee membutuhkan dana untuk modal kerja, sehingga

seolah-olah dia menjual asset-nya (meskipun sebenarnya tidak karena memang masih

dubutuhkan).

Selain masalah-masalah di atas yang berkaitan dengan sukuk yang

memberikan pengaruh jangka panjang terhadap integritas sistem keuangan Islam9 di

antaranya adalah:

1. Tingkat return yang dipastikan pada sukuk

2. Akad bay’ ad-dayn

3. Metodologi jual dan sewa kembali (sales and lease back)

4. Penguasaan Sukuk Ijarah

5. Sukuk untuk pembiayaan sektor publik yang defisit

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka topik ini menjadi sangat menarik

untuk dibahas, terutama analisa pada metodologi jual dan sewa kembali (sales and

lease back) pada instrumen Sukuk Ritel Indonesia di salah satu agen penjual SRI

yaitu PT. BNI Securities. Dengan demikian maka penulis ingin membahasnya lebih

lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul:

“Akad Sales and Lease Back Pada Transaksi Sukuk Ritel Indonesia di

PT. BNI Securities”

9 Mustafa Edwin, Nurul Huda dan Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Kedua, h. 150

Page 18: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat banyaknya tempat agen penjualan Sukuk Ritel Indonesia dan

luasnya segmen yang dapat dibahas dari pembahasan Sukuk Ritel Indonesia, maka

penulis membatasi tempat penelitian pada PT.BNI Securities objek pembahasan

adalah seputar analisis pada akad yang dijalankan yaitu Sales and Lease Back yang

masih relevan dengan Ijarah, mekanisme dan aplikasi Sukuk Ritel Indonesia (SRI)

pada PT.BNI Securities.

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, untuk mempermudah

pembahasannya maka yang diajukan dalam perumusan masalah ini, yaitu:

1. Bagaimana konsep akad Sukuk Ritel di Indonesia berdasarkan Fatwa DSN MUI?

2. Bagaimana konsistensi akad al-bay’ (jual beli) pada struktur akad sales and lease

back pada instrumen Sukuk Ritel Indonesia?

3. Bagaimana konsistensi akad al-ijarah (sewa) pada struktur akad sales and lease

back pada instrumen Sukuk Ritel Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas maka tujuan dari

penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui mekanisme Sukuk Ritel Indonesia berdasarkan Fatwa DSN

MUI?

2. Untuk mengetahui konsistensi akad al-bay’ (jual beli) pada struktur akad sales

and lease back pada Sukuk Ritel Indonesia.

Page 19: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

8

3. Untuk mengetahui konsistensi akad al-ijarah (sewa) pada struktur akad sales and

lease back pada Sukuk Ritel Indonesia.

Adapun manfaat dari penulisan dan penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, penulisan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai mekanisme Sukuk Ritel Indonesia mulai diperjualkan

melalui agen penjual Sukuk Ritel Indonesia sampai diperdagangkan di pasar

sekunder, dan menambah pangetahuan mengenai hukum transaksi dengan

menggunakan akad sales and lease back pada SRI .

2. Bagi akademisi, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan

pemikiran, pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam dan menambah referensi

serta acuan dalam menunjang penelitian selanjutnya yang mungkin cakupannya

jauh lebih luas sebagai bahan perbandingan.

3. Bagi praktisi (penjual dan pembeli SRI), dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam memperdagangkan Sukuk Ritel

Indonesia berdasarkan prinsip syariah.

4. Bagi PT. BNI Securities sebagai salah satu agen penjualan Sukuk Ritel Indonesia,

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

mempertimbangkan prinsip syariah (syariah compliance) terhadap produk Sukuk

Ritel.

Page 20: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

9

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini akan digunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu data

yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, gambar, dan tidak dapat dinyatakan

dengan angka-angka, mendeskripsikan mekanisme Sukuk Ritel Indonesia, serta

konsistesi akad al-bay’ dan al-ijarah di dalamnya.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis lakukan yakni pendekatan studi kasus di

PT BNI Securities, yaitu salah satu agen penjual Sukuk Ritel yang ditunjuk oleh

Pemerintah. Pendekatan studi kasus ini menjabarkan keadaan objek yang sedang

diteliti serta menganalisanya.

3. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah transaksi Sukuk Ritel Indonesia, yang

diterbitkan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

Departemen Keuangan Republik Indonesia yang kemudian diperjualkan melalui

agen penjual Sukuk salah satunya adalah PT.BNI Securities.

4. Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diambil langsung dari sumbernya seperti wawancara

langsung ke bagian Debt Capital Market PT. BNI Securities, Ditjen

Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia, para praktisi

dan akademisi seperti Prof. Dr. Hasanuddin AF dan Ali Sakti, M.Ec.

Page 21: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

10

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-data yang

dikeluarkan oleh bank. Selain itu, diperoleh dari internet, literatur kepustakaan

seperti buku, kitab sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library riset) dan

melakukan wawancara/studi lapangan (field riset) sesuai dengan permasalahan yang

penulis bahas. Kajian kepustakaan penulis lakukan guna mencapai pemahaman

secara menyeluruh (komprehensif) tentang konsep dari permasalahan yang sedang

dibahas.

a. Library Riset (Studi Kepustakaan)

Yaitu pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan tertulis seperti

buku, majalah, surat kabar, serta artikel yang terkait dengan penelitian

mengenai Sukuk Ritel Indonesia yang sedang dilakukan.

b. Field Riset (Studi Lapangan)

Yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung dengan

melakukan wawancara kepada bagian Debt Capital Market PT.BNI Securities

atau seorang authoritas (seorang yang ahli atau yang berwenang dalam suatu

masalah).10

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disiapkan terlebih dahulu

yang diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang akan digarap.

10 Gorys Keraf, Komposisi, (Semarang: Bina Putera, 2001, cet. Ke-12), h. 161.

Page 22: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

11

6. Teknik Analisa Data

Bahan-bahan yang diperoleh dari hasil penelitian baik berupa data primer dan

data sekunder yang didapatkan dari majalah, surat kabar, artikel, dan pengamatan

langsung melalui wawancara kemudian diseleksi dan dipilah sesuai kebutuhan

penelitian, kemudian disusun dan diklasifikasikan berdasarkan kepada masalah

yang akan dibahas. Setelah bahan-bahan tersebut terklasifikasikan kemudian

dianalisa dengan menggunakan analisa studi pustaka untuk sebuah temuan

masalah.

7. Teknik Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Tahun 2007.

E. Review Studi Terdahulu

1. Ani Khoironi, 2008. “Potensi Sukuk Bagi Pertumbuhan Investasi di Pasar

Modal Indonesia”.

Temuan inti dari skripsi ini bahwa saudari Ani Khoironi menganalisa

potensi sukuk secara umum bagi pertumbuhan investasi di pasar modal

Indonesia dengan menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Treath), dan juga menganalisa potensi sukuk dengan analisa

Eksternal-Internal, Internal-Eksternal sukuk itu sendiri.

Page 23: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

12

Dalam skripsi ini ditemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh

pemerintah dalam pengembangan sukuk ke depan setelah diketahui kekuatan

dan peluangnya, dan ditemukan pula strategi-strategi yang harus ditempuh oleh

penerbit dan Bapepam-LK didasarkan pada analisa SWOT.

Sementara skripsi yang dibuat oleh penulis lebih membahas kepada

aplikasi objek yang lebih spesifik yaitu Sukuk Ritel Indonesia, penulis juga

menganalisa transaksi akad sales and lease back pada salah satu agen penjual

sukuk ritel yaitu PT.BNI Securities berdasarkan pada akad ijarah dalam fiqh

mu’amalat.

2. Susanto Abdillah, 2005. “Konsep dan Mekanisme Obligasi Syariah serta

Kontribusinya Terhadap Aspek Permodalan (Studi Kasus pada PT. Bank

Syariah Muamalat Indonesia).”

Dalam kripsi ini saudara Susanto Abdillah menggunakan metode studi

lapangan langsung ke tempat penerbit sukuk korporasi yaitu PT. Bank

Muamalat Indonesia ditambah studi kepustakaan dari literatur-literatur yang

tersedia.

Skripsi ini membahas konsep dan mekanisme obligasi syariah

mudaharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia dan efektifitasnya terhadap

peningkatan permodalan di PT. Bank Muamalat Indonesia, dijelaskan pula

pemeringkatan efek hutang BBB Obligasi Syariah Mudharabah dan rencana

penggunaan dana dari hasil penawaran umum PT. Bank Muamalat Indonesia.

Page 24: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

13

3. Rachmi Handayani, 2003. “Obligasi Syariah Upaya Kreatif Menghindari

Riba: Analisis Obligasi Mudharabah pada PT. Indosat, Tbk Jakarta .”

Dalam skripsi ini saudari Rachmi Handayani membahas manfaat dan

efektifitas Obligasi Syariah Mudharabah terhadap penghindaran transaksi

ribawi dan perannya dalam peningkatan permodalan pada PT. Indosat, Tbk.

Dijelaskan pula struktur Obligasi Syariah Mudharabah mulai dari

dana Obligasi yang ditetapkan, harga penawaran, jatuh tempo dana obligasi,

perhitungan pendapatan bagi hasil, rencana penggunaan dana hasil penawaran

umum Obligasi Syariah, dan pemeringkatan oleh Bapepam yaitu peringkat

AA+ (Stable Outlook).

Perbedaan skripsi saudari Rachmi Handayani dan skripsi ini

diantaranya: objek yang akan dibahas yaiitu sukuk ritel dengan menggunakan

akad sales and lease back, bentuk sukuk/obligasi syariah yang dibahas adalah

sukuk pemerintah yang dijual ritel dan bukan sukuk korporasi, dalam skripsi

ini penulis akan lebih menganalisa seputar aplikasi akad sales and lease back

pada transaksi sukuk ritel pada salah satu agen penjual sukuk yaitu PT.BNI

Securities.

4. Joko Wahyu, 2009. “Akad Ijarah pada SBSN (Analisa Fiqh Muamalat)”.

Dalam skripsi ini saudara Joko membahas mengenai akad Ijarah pada

SBSN (Surat Berharga Syariah Nasional) dengan pendekatan analisa fiqh

muamalat.

Page 25: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

14

Perbedaan skripsi saudara Joko dengan skripsi penulis adalah, pada

skripsi ini penulis membahas mengenasi konsistensi akad sales (al-bay’/jual

beli) dan Lease (al-ijarah/sewa) pada akad Sales and Lease Back dalam

transaksi Sukuk Negara Ritel.

F. Kerangka Teori

Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) dengan instrumennya yaitu Sukuk

Ritel Indonesia berdasarkan prinsip syariah adalah atas pertimbangan bahwa negara

akan mengalami defisit anggaran pada Tahun 2009, maka Pemerintah melalui Ditjen

Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia menerbitkan Sukuk

Ritel Indonesia untuk memenuhi kebutuhan defisit anggaran tahun 2009 di tengah

pasar obligasi konvensional yang sulit akibat krisis keuangan global, atas dasar itu

Depkeu memilih beberapa lembaga keuangan Perbankan, dan non perbankan untuk

menjadi agen penjual SBSN seri SR 001. Sampai saat ini penjualan Sukuk Ritel

Indonesia mengalami peningkatan bahkan melebihi dari target penjualan

sebelumnya. Kenaikan bahkan dialami pada secondary market, target sukuk naik

samapai 200% melebihi target dan menambah 14 ribu investor baru.

Sukuk dan instrumen keuangan syariah lainnya perlu menjadi pertimbangan

maslahat dan mudharat berdasarkan perspektif ekonomi Islam terlihat dari kebutuhan

pasar terhadap instrumen keuangan syariah sebagai solusi dari instrumen ekonomi

konvensional yang tidak konsisten dalam menjaga prinsip-prinsip keadilannya.

Page 26: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

15

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan penulisan skripsi, maka penulis membagi

skripsi ini menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, review

studi terdahulu, kerangka teori dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Dalam bab ini, penulis membahas konsep ijarah dalam fiqh mu’malat,

pengertian ijarah (sewa), prinsip-prinsip ijarah (sewa), pendapat fuqaha klasik dan

kontemporer, mekanisme ijarah (sewa), konsep al-bay’ (jual beli) dalam Fiqh

Muamalat, pengertian al-bay’ (jual beli), dasar hukum al-bay’ (jual beli), hukum al-

bay’ (jual beli), rukun dan syarat al-bay’ (jual beli), pengertian sale and lease back,

prinsip-prinsip sale and lease back, mekanisme sale and lease back, pengertian

Sukuk, prinsip-prinsip sukuk, jenis-jenis sukuk, mekanisme sukuk

BAB III SUKUK RITEL DI PT. BNI SECURITIES

Dalam bab ini, penulis menguraikan sejarah singkat PT. BNI Securities, visi

dan misi PT. BNI Securities, struktur organisasi PT. BNI Securities, produk dan jasa

PT. BNI Securities, dan mekanisme sukuk ritel di PT BNI Securities.

Page 27: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

16

BAB IV ANALISA DAN TEMUAN

Pada Bab ini penulis membahas akad sale and lease back pada transaksi

sukuk ritel di PT. BNI Securities, analisa konsistensi akad jual beli (al-bay’) pada

struktur Akad Sales and Lease Back dalam transaksi Sukuk Negara Ritel, bentuk dan

jenis SBSN, struktur akad jual beli (al-bay’) pada Sukuk Ritel, rukun jual beli

bersyarat (bay’ wafa’) pada Akad Sales and Lease Back, syarat-syarat pada Akad al-

bay’ (jual beli) dalam struktur akad Sales and Lease Back, hukum jual beli bersyarat

(Bay’ Wafa’), analisa konsistensi akad sewa (ijarah) pada struktur akad Sales and

Lease Back dalam transaksi Sukuk Negara Ritel, akad ijarah (sewa) pada struktur

akad Sales and Lease Back dalam Sukuk Negara Ritel, mekanisme akad ijarah

(sewa) pada transaksi SBSN Sukuk Negara Ritel, rukun ijarah (sewa) pada akad

Sales and Lease Back dalam Sukuk Negara Ritel.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari sebuah penelitian yang berisi

kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

Page 28: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

17

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Ijarah dalam Fiqh Mu‟amalat

1. Pengertian Ijarah

Lafal al-ijarah dalam bahasa Arab berarti upah, sewa, jasa, atau imbalan. Al-

Ijarah merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah dalam memenuhi kebutuhan

hidup manusia, seperti sewa menyewa, kontrak, atau menjual jasa perhotelan dan

lain-lain.

Secara terminologi, ada beberapa definisi al-ijarah yang dikemukakan para

ulama fiqh.

Pertama, Ulama Hanafiyah mendefinisikannya dengan:

1

“Transaksi terhadap suatu mafaat dengan imbalan.”

Kedua, ulama Syafi‟iyah mendefinisikannya dengan:

2

1 Al-Kasani, al-Bada‟i‟ al-Shana‟i‟, (Beirut: Dar al-Fikri, 1978), Jilid IV h.174.

Page 29: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

18

“Transaksi terhadap suatu manfaat yang dituju, tertentu, bersifat mubah dan boleh

dimanfaatkan dengan imbalan tertentu.”

Ketiga, ulama Malikiyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan:

3

“Pemilikan manfaat sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu

imbalan.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka akad al-ijarah tidak boleh

dibatasi oleh syarat. Akad al-ijarah juga tidak berlaku pada pepohonan untuk diambil

buahnya, karena buah itu sendiri adalah materi, sedangkan akad al-ijarah itu hanya

ditujukan kepada manfaat. Demikian juga halnya dengan kambing, tidak boleh

dijadikan objek al-ijarah untuk diambil susu atau bulunya, karena susu dan bulu

kambing adalah materi. Jumhur ulama fiqh juga tidak membolehkan air mani hewan

ternak pejantan, seperti unta, sapi, kuda, dan kerbau, karena yang dimaksudkan

dengan hal itu adalah mendapatkan keturunan hewan, dan mani itu sendiri merupakan

materi. Hal ini sejalan dengan sebuah riwayat dari Rasulullah saw yang berbunyi:

2 Asy-Syaibani al-Khatib, Mughni al-Muhtaj, (Beirut: Dar al-Fikri, 1978), Jilid II, h.233.

3 Syihab ad-Din al-Qarafi, al-Furuq, (Beirut: Dar al-Fikri, 1982), Jilid IV, hlm. 4. Dan lihat

juga Ibnu Qudamah, al-Mughni, (Riyadh al-Haditsah, 1982), Jilid V, h.398.

Page 30: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

19

) 4

“Rasulullah saw melarang penyewaan mani hewan pejantan. (HR al-Bukhari,

Ahmad ibn Hanbal, an-Nasa‟i, dan Abu Daun dari „Abdillah ibn „umar)”.

Demikian juga para ulama fiqh tidak memperbolehkan al-ijarah terhadap nilai

tukar uang, seperti Dirham dan Dinar, karena menyewakan hal itu berarti

menghabiskan materinya, sedangkan dalam al-ijarah yang dituju hanyalah manfaat

dari suatu benda.5

Akan tetapi Ibn Qayyim al-Jauziyyah (691-751 H/1292-1350 M), pakar fiqh

Hanbali, menyatakan bahwa pendapat jumhur pakar fiqh itu tidak didukung oleh al-

Qur‟an, as-Sunnah, ijmak, dan qiyas. Menurutnya, yang menjadi prinsip dalam

syari‟at Islam adalah bahwa suatu materi yang berevolusi secara bertahap, hukumnya

sama dengan manfaat, seperti buah pada pepohonan, susu dan bulu pada kambing.

Oleh karena itu, Ibn al-Qayyim menyamakan antara manfaat dengan materi dalam

wakaf. Menurutnya, manfaat pun boleh diwakafkan, seperti mewakafkan manfaat

rumah untuk ditempati dalam masa tertentu dan mewakafkan hewan ternak untuk

4 Al-Kasani, op. cit., h.175.

5 Ibid.

Page 31: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

20

dimanfaatkan susunya. Dengan demikian, menurutnya tidak ada alasan yang

melarang untuk menyewakan (al-ijarah) suatu materi yang hadir secara evolusi,

sedangkan basisnya tetap utuh, seperti susu kambing, dan manfaat rumah; karena

kambing dan rumah itu, menurutnya tetap utuh.6

2. Prinsip-prinsip Ijarah

Para ulama fiqh mengatakan bahwa yang menjadi dasar dibolehkannya akad

al-ijarah adalah firman Allah dalam surat az-Zukhruf, 43: 32 yang berbunyi:

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan

antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah

meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar

sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain....”

Di samping itu, para ulama fiqh juga beralasan kepada firman Allah dalam

surat ath-Thalaq, 65: 6 yang berbunyi:

6 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, I‟lam al-Muwaqqi‟in „an Rabb al-„Alamin, (Beirut: Dar-al-Jail,

1973), Jilid II, h.15.

Page 32: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

21

“...Jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, maka berikanlah upah kepada

mereka..”

Dalam surat al-Qashash, 28: 26 Allah juga berfirman:

“Salah seorang dari dua wanita itu berkata: “Wahai bapakku ambillah dia sebagai

orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang

kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”

Para ulama fiqh juga mengemukakan alasan dari beberapa buah sabda

Rasulullah saw., di antaranya adalah sabda beliau yang mengatakan:

) 7

7 Al-Kasani, al-Bada‟i‟ al-Shana‟i‟, (Beirut: Dar al-Fikri, 1978), Jilid IV h.174.

Page 33: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

22

“Berikanlah upah/jasa kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringat

mereka.” (HR Abu Ya‟la, Ibnu Majah, ath-Thabrani, dan at-Tirmidzi).

Dalam riwayat Abu Hurairah dan Abu Sa‟id al-Khudri Rasulullah sam bersabda:

)8

“Siapa yang menyewa seseorang maka hendaklah ia beritahu upahnya.” (HR „ abd

ar-Razzaq dan Baihaqi)

Selanjutnya dalam riwayat „Abdullah ibn „Abbas dikatakan:

)9

“Rasulullah saw berbeka, lalu beliau membayar upahnya kepada orang yang

membekamnya. (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad ibn Hanbal).”

8 Al-Kasani, al-Bada‟i‟ al-Shana‟i‟, (Beirut: Dar al-Fikri, 1978), Jilid IV h.174.

9 Ibid, h. 174

Page 34: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

23

a. Rukun al-Ijarah

Menurut ulama Hanafiyyah, rukun al-ijarah itu hanya satu, yaitu ijab

(ungkapan menyewakan) dan qabul (persetujuan terhadap sewa menyewa). Akan

tetapi, jumhur ulama mengatakan bahwa rukun al-ijarah ada empat, yaitu:

1) Orang berakad

2) Sewa/imbalan

3) Manfaat, dan

4) Shighat (ijab dan qabul)

Ulama Hanafiyyah menyatakan bahwa orang yang berakad, sewa/imbalan,

dan manfaat, termasuk syarat-syarat al-ijarah, bukan rukun-rukunnya.10

b. Syarat-syarat al-Ijarah

Sebagai sebuah transaksi umum, al-I jarah baru dianggap sah apabila telah

memenuhi rukun dan syaratnya, sebagaimana yang berlaku secara umum dalam

transaksi lainnya. Adapun syarat-syarat akad ijarah adalah sebagai berikut:11

1) Untuk kedua orang yang berakad (al-muta‟aqidain), menurut ulama

Syafi‟iyah dan Hanabilah, disyaratkan telah baligh dan berakal. Oleh sebab

itu, apabila orang yang belum atau tidak berakal, seperti anak kecil dan orang

gila, menyewakan harta mereka atau diri mereka (sebagai buruh), menurut

mereka, al-ijarah-nya tidak sah. Akan tetapi, ulama Hanafiyah dan Malikiyah

10 Al-Khathib Asy-Syarbaini, Mugni al-Muhtaj, (Beirut: Dar al-Fikr, 1978), Jilid II, h.233.

11

Imam al-Kasani, op. cit., h.176.

Page 35: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

24

berpendapat bahwa kedua orang yang berakad itu tidak harus mencapai usia

balig, tetapi anak yang telah mumayyiz pun boleh melakukan akad al-ijarah.

Namun, mereka mengatakan, apabila seorang anak yang mumayyiz melakukan

akad al-ijarah terhadap harta atau dirinya, maka akad itu baru dianggap sah

apabila disetujui oleh walinya.12

2) Kedua belah pihak yang berakad menyatakan kerelaannya untuk melakukan

akad al-ijarah. Apabila salah seorang di antaranya terpaksa melakukan akad

itu, maka akadnya tidak sah. Hal ini berdasarkan kepada firman Allah dalam

surat an-Nisa‟, 4: 29 yang berbunyi:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

kamu dengan cara yang batil, kecuali melalui suatu perniagaan yang berlaku

suka sama suka...”

3) Manfaat yang jadi objek al-ijarah harus diketahui secara sempurna, sehingga

tidak muncul perselisihan di kemudian hari. Apabila manfaat yang akan

menjadi objek al-ijarah itu tidak jelas, maka akadnya tidak sah. Kejelasan

12 Ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir, (Beirut: Dar al-Fikr. Tt) Jilid IV, h.2.

Page 36: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

25

manfaat itu dapat dilakukan dengan menjelaskan jenis manfaatnya, dan

penjelasan berapa lama manfaat di tangan penyewa. Dalam masalah

penentuan waktu sewa ini, ulama syafi‟iyyah memberikan syarat yang ketat.

Menurut mereka apabila seseorang menyewakan rumahnya selama satu tahun

dengan harga sewa Rp. 150.000,- sebulan, maka akad sewa menyewa batal,

karena dalam akad seperti ini diperlukan pengulangan akad baru setiap bulan

dengan harga sewa baru pula. Sedangkan kontrak rumah yang telah disepakati

selama satu tahun itu, akadnya tidak diulangi setiap bulan. Oleh sebab itu,

menurut mereka, akad sebenarnya belum ada, yang berarti al-ijarah pun batal

(tidak ada). Di samping itu, menurut mereka, sewa menyewa dengan cara di

atas, menunjukkan tenggang waktu sewa tidak jelas, apakah satu tahun atau

satu bulan. Berbeda halnya jika rumah itu disewa dengan harga sewa Rp. 1

juta setahun, maka akad seperti itu adalah sah, karena tenggang waktu sewa

jelas dan harganya pun ditentukan untuk satu tahun. Akan tetapi, jumhur

ulama mengatakan bahwa akad seperti itu adalah sah dan bersifat mengikat.

Apabila seseorang menyewakan rumahnya selama satu tahun dengan harga

sewa Rp. 100.000,- sebulan, maka, menurut jumhur ulama, akadnya sah untuk

bulan pertama, sedangkan untuk bulan selanjutnya apabila kedua belah pihak

saling rela membayar sewa dan menerima sewa seharga Rp. 100.000,- maka

kerelaan ini dianggap sebagai kesepakatan bersama, sebagaimana halnya

Page 37: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

26

dalam ba‟i al-mu‟athah (jual beli tanpa ijab dan qabul, tetapi cukup dengan

membayar uang dan mengambil barang yang dibeli).13

4) Obyek al-ijarah itu boleh diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan

tidak bercacat. Oleh karena itu, para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa

tidak boleh menyewakan sesuatu yang tidak boleh diserahkan dan

dimanfaatkan langsung oleh penyewa. Misalnya, apabila seseorang menyewa

rumah, maka rumah itu langsung ia terima kuncinya dan langsung boleh ia

manfaatkan. Apabila rumah itu masih berada di tangan orang lain, maka akad

al-ijarah hanya berlaku sejak rumah itu boleh diterima dan ditempati oleh

penyewa kedua. Demikian juga halnya apabila atap rumah itu bocor dan

sumurnya kering, sehingga membawa mudharat bagi penyewa. Dalam kaitan

ini, para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa pihak penyewa berhak

memilih apakah akan melanjutkan akad itu atau membatalkannya.

5) Obyek al-ijarah itu sesuatu yang dihalalkan oleh syara‟. Oleh sebab itu, para

ulama fiqh sepakat menyatakan tidak boleh menyewa seseorang untuk

mengajarkan ilmu sihir, menyewa seseorang untuk membunuh orang lain

(pembunuh bayaran), dan orang Islam tidak boleh menyewakan rumah kepada

orang non Muslim untuk dijadikan tempat ibadah mereka. Menurut mereka,

obyek sewa menyewa dalam contoh di atas termasuk maksiat, sedangkan

kaidah fiqh menyatakan:

13 Syihab ad-Din al-Qarafi, al-Furuq, (Beirut: Dar al-Fikr, 1982), Jilid IV, h.4, dan lihat juga

as-Sarakhsi, al-Mabsuth, (Beirut: Dar al-Fikr, 1978), Jilid XI, h.43.

Page 38: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

27

14

“Sewa menyewa dalam masalah maksiat tidak boleh”

6) Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi penyewa. Misalnya,

menyewa orang untuk melaksanakan shalat untuk diri penyewa dan menyewa

orang yang belum haji untuk menggantikankan haji penyewa. Para ulama fiqh

sepakat menyatakan bahwa sewa menyewa seperti ini tidak sah, karena shalat

dan haji merupakan kewajiban bagi orang yang disewa. Terkait dengan

masalah itu juga, para ulama fiqh berbeda pendapat dalam hal

menyewa/menggaji seseorang untuk jadi mu‟adzin, menggaji imam shalat,

dan menggaji seseorang yang mengajarkan al-Qur‟an. Ulama Hanafiyah dan

Hanabilah15

mengatakan tidak boleh atau haram hukumnya menggaji seorang

mu‟adzin, imam shalat, dan guru yang akan mengajarkan al-Qur‟an, karena

pekerjaan seperti ini, menurut mereka, termasuk pekerjaan taat (dalam rangka

mendekatkan diri kepada Allah), dan terhadap perbuatan taat seseorang tidak

boleh menerima gaji. Alasan mereka adalah sebuah riwayat dari „Amr ibn al-

„Ash yang mengatakan:

14

Ad-Dardir, op. cit., h.21. 15

Ibnu Qudamah, al-Mughni, (Riyadh: Maktabah ar-Roiyadh al-Haditsah, tt.), Jilid V, h.506.

Page 39: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

28

16

“Apabila salah seorang di antara kamu dijadikan mu‟adzin (di Masjid) maka

janganlah kamu minta upah atas azan itu.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Nasa‟ i)

Akan tetapi, ulama Malikiyah17

dan Syafi‟ iyyah18

, menyatakan bahwa

boleh menerima gaji dalam mengajarkan Al-Qur‟ an, karena mengajarkan Al-

Qur‟ an itu merupakan suatu pekerjaan yang jelas. Alasan mereka adalah

sabda Rasulullah saw, yang menjadikan hafalan al-Qur‟ an seseorang menjadi

mahar, sebagaimana yang terdapat dalam sabda beliau yang berbunyi:

)

19(

“Rasulullah saw menikahkan seorang laki-laki dengan mahar ayat-ayat Al-

Qur‟an yang ada (hafal) padanya”. (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad ibn

Hanbal).

16

Ibid. 17

Ad-Dardir, op. cit., h.16.

18

Asy-Syarbaini al-khathib, Mughni al-Muhtaj, jilid II, h.344. 19

Ibid.

Page 40: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

29

Menurut mereka, Hadits ini mengandung pengertian bahwa ayat Al-

Qur‟an boleh dijadikan mahar, sedangkan mahar biasanya bermakna harta. Di

samping itu, Rasulullah saw bersabda:

)

( 20

“Upah yang lebih berhak kamu ambil adalah dari mengajarkan Kitab Allah.”

(HR. Ahmad ibnu Hanbal, Abu Daud, Tirmidzi, dan ibnu Majah dari Sa‟ id al-

Khudri).

Berdasarkan sabda Rasulullah saw di atas, ulama malikiyyah

berpendapat boleh hukumnya menggaji seseorang untuk menjadi mu‟adzin

dan imam tetap di Masjid. Akan tetapi ulama Syafi‟iyyah tidak membolehkan

menggaji imam shalat. Akan tetapi seluruh ulama fiqih sepakat menyatakan

bahwa seseorang boleh menerima gaji untuk mengajarkan berbagai disiplin

ilmu, baik ilmu agama, seperti Fiqih dan Hadits, maupun ilmu umum, seperti

bahasa, sejarah, dan ilmu-ilmu eksakta, karena mengajarkan seluruh ilmu itu,

menurut mereka, bukanlah kewajiban pribadi tetapi kewajiban kolektif

(fardhu kifayah). Selanjutnya terdapat pula perbedaan pendapat ulama dalam

20

Asy-Syarbaini al-khathib, ibid.

Page 41: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

30

hal mengambil upah dalam penyelenggaraan jenazah, seperti memandikan,

mangafani, dan menguburkannya. Ulama Hanafiyah mengatakan tidak boleh

mengambil upah dalam penyelenggaraan jenazah, karena hal itu merupakan

kewajiban seorang Muslim. Akan tetapi, jumhur ulama membolehkannya,

dengan alasan bahwa penyelenggaraan jenazah termasuk kewajiban kolektif

(fardhu kifayah), bukan kewajiban pribadi (fardhu „ain).21

7) Objek al-ijarah itu merupakan sesuatu yang biasa disewakan, seperti rumah,

mobil, dan hewan tunggangan. Oleh sebab itu, tidak boleh dilakukan akad

sewa menyewa terhadap sebatang pohon yang akan dimanfaatkan penyewa

sebagai penjemur kain cucian, karena akad pohon bukan dimaksudkan untuk

penjemur cucian.

8) Upah/sewa dalam akad al-ijarah harus jelas, tertentu dan sesuatu yang

bernilai harta. Oleh sebab itu, para ulama sepakat menyatakan bahwa khamr

dan babi tidak boleh menjadi upah dalam akad al-ijarah, karena kedua benda

itu tidak bernilai harta dalam Islam.

9) Ulama Hanafiyah mengatakan upah/sewa itu tidak sejenis dengan manfaat

yang disewa.22

Misalnya, dalam sewa menyewa rumah. Jika sewa rumah

dibayar dengan penyewaan kebun, menurut mereka al-ijarah seperti ini

21 Ibnu Rusyd, Bidayah Mujtahid wa Nihayah Muqtashid, (Beirut: Darul Fikri, 1978) Jilid I,

h. 221.

22

Imam al-Kasani, al-Bada‟i al-Shana‟i, Jilid IV, h.194.

Page 42: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

31

dibolehkan. Apabila sewa rumah itu dilakukan dengan cara mempertukarkan

rumah, seperti Munaf menyewakan rumahnya pada Indra. Indra dalam

membayar sewa rumah itu menyewakan pula rumahnya pada Munaf, sebagai

sewa; sedangkan dari segi kualitas dan kuantitas tidak berbeda. Sewa

menyewa seperti ini, menurut mereka, tidak sah. Akan tetapi, jumhur ulama

tidak menyetujui syarat ini, karena menurut mereka antara sewa dengan

manfaat yang disewakan boleh sejenis, seperti yang dikemukakan ulama

Hanafiyah di atas.23

c. Sifat Akad al-ijarah

Para ulama fiqih berbeda pendapat tentang sifat akad al-ijarah, apakah

bersifat mengikat kedua belah pihak atau tidak. Ulama Hanafiyah berpendirian bahwa

akad al-ijarah itu bersifat mengikat, tetapi boleh dibatalkan secara sepihak apabila

terdapat uzur dari salah satu pihak yang berakad, seperti salah satu pihak wafat atau

kehilangan kecakapan bertindak hukum.24

Akan tetapi, jumhur ulama mengatakan

bahwa akad al-ijarah itu bersifat mengikat, kecuali ada cacat atau barang itu tidak

boleh dimanfaatkan. Akibat perbedaan pendapat ini terlihat dalam kasus apabila salah

seorang meninggal dunia, maka akad al-ijarah batal, karena manfaat tidak boleh

23

Ibid.

24 Az-Sarakhsi, op. cit, h.2

.

Page 43: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

32

diwariskan karena termasuk harta (al-mal). Oleh sebab itu, kematian salah satu pihak

yang berakad tidak membatalkan akad al-ijarah.25

3. Pendapat Para Fuqaha Klasik dan Kontemporer

Pendapat para fuqaha; antara lain:

a. Al-Syairazi :

.26

“Boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang

dibolehkan…karena keperluan terhadap manfaat sama dengan keperluan terhadap

benda. Oleh karena akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya

boleh pula akad ijarah atas manfaat.”

b. Ibnu Qudamah:

)(. 27

25

Ibnu Qudamah, op. cit., h.409, dan Ibnu Rusyd, op. cit., Jilid II, h.

26

Al-Syairazi, al-Muhadzdzab, al-Ijarah, juz I, h. 39

Page 44: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

33

“Ijarah adalah jual beli manfaat; dan manfaat berkedudukan sama dengan

benda.”

c. Imam al-Nawawi, Ad-Dimyati, dan As-Syarbini:

. 28

“…kebutuhan orang mendorong adanya akad ijarah (sewa menyewa), sebab

tidak setiap orang memiliki kendaraan, tempat tinggal dan pelayan (pekerja).

Oleh karena itu, ijarah dibolehkan sebagaimana dibolehkan juga menjual benda.”

d. Ibnu Qudamah:

. 29

27

Ibnu Qudamah, al-Mughni al_Muhtaj, (Riyadh: Maktabah ar-Roiyadh al-Haditsah, tt.), Jilid

VIII, h.7.

28 Imam al-Nawawi, al-Majmu‟ Syarah al-Muhadzdzab, juz XV, h.308; al-Syarbini, Mughni

al-Muhtaj, juz II h. 332; al-Dimyathi, I‟anah al-Thalibin, Ijuz II, h.108.

Page 45: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

34

“Benda yang disewa adalah amanah di tangan penyewa; jika rusak bukan

disebabkan kelalaian, penyewa tidak diminta harus bertanggung jawab

(mengganti).”

Pendapat para ulama tentang kebijakan pemerintah; antara lain:

a. Pendapat Ibn Nujaim

30

“Imam (kepala negara, pemegang otoritas) boleh melakukan kebijakan terhadap

kekayaan negara untuk hal-hal yang dipandangnnya mengandung maslahat bagi

mereka (warga negara); di antara kemaslahatan tersebut adalah menjual

29

Ibnu Qudamah, op. cit., h.113.

30Ibn Nujaim, al-Asybah wa al-Nazha‟ir, tahqiq: ‟Abd al-‟Aziz Muhammad al-Wakil, (al-

Qahirah: Mu‟assasah al-Halabi, 1968), h. 124; Walid Khalid al-Syayiji, al-Madkhal ila al-Maliyah al-

‟Ammah al-Islamiyah, (Yordan: Dar al-Nafa‟is, 2005), h. 201-202).

Page 46: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

35

sebagian kekayaan baitul mal (perbendaharaan negara) guna menghimpun dana

yang cukup untuk membiayai kemaslahatan dan kebutuhan umum mereka. Hal itu

mengingat bahwa kebijakan Imam, apabila didasarkan pada maslahat yang

berhubungan dengan urusan umum, dipandang tidak sah menurut hukum Syariah

kecuali jika sesuai dengan maslahah; jika tidak sesuai dengan maslahah maka

kebijakan tersebut tidak sah”.

b. Pendapat Ibnu „Abidin

. 31

“Sultan (kepala negara) boleh menjual tanah baitul mal….karena imam (kepala

negara, pemegang otoritas) memiliki kekuasaan umum; dan ia boleh melakukan

kebijakan untuk kemaslahatan umat Islam.

4. Mekanisme Ijarah

Dilihat dari segi objeknya, akad al-ijarah dibagi para ulama fiqh kepada dua

macam, yaitu: yang bersifat manfaat dan yang bersifat pekerjaan (jasa). Al-ijarah

31

Ibn ‟Abidin, Hasyiyah Radd al-Muhtar, (Beirut:Dar al-Kutub al-‟Ilmiyah, 2003), jilid 6, h.

298.

Page 47: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

36

yang bersifat manfaat, umpamanya adalah sewa menyewa rumah, toko, kendaraan,

pakaian, dan perhiasan. Apabila manfaat itu merupakan manfaat yang dibolehkan

syara‟ untuk dipergunakan, maka para ulama fiqh sepakat menyatakan boleh

dijadikan objek sewa menyewa.32

Al-ijarah yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara mempekerjakan seseorang

untuk melakukan pekerjaan. Al-ijarah seperti ini, menurut para ulama fiqh,

hukumnya boleh apabila jenis pekerjaan itu jelas, seperti buruh bangunan, tukang

jahit, buruh pabrik, dan tukang sepatu. Al-ijarah seperti ini ada yang bersifat pribadi,

seperti menggeji seorang pembantu rumah tangga, dan yang bersifat serikat, yaitu

seseorang atau sekelompok orang yang menjual jasanya untuk kepentingan orang

banyak, seperti tukang sepatu, buruh pabrik, dan tukang jahit. Kedua bentuk al-ijarah

terhadap pekerjaan ini (buruh, tukang, dan pembantu), menurut para ulama fiqh,

hukumnya boleh.33

Apabila orang yang dipekerjakan itu bersifat pribadi, maka seluruh pekerjaan

yang ditentukan untuk dikerjakan menjadi tanggung jawabnya. Akan tetapi, para

ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa apabila objek yang dikerjakannya itu rusak

ditangannya, bukan karena kelalaian dan kesengajaan, maka ia tidak boleh dituntut

ganti rugi. Apabila kerusakan itu terjadi atas kesengajaan atau kelalaiannya, maka,

menurut kesepakatan pakar fiqh, ia wajib membayar ganti rugi. Misalnya, sebuah

32

Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, (Beirut: Darul Fikri 1984), jilid IV, h.759

dan seterusnya.

33Ibid.

Page 48: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

37

piring terjatuh dari tangan pembantu rumah tangga ketika mencucinya. Dalam kasus

seperti ini, menurut kesepakatan pakar fiqh, pembantu itu tidak boleh dituntut ganti

rugi, karena pecahnya piring itu bukan disengaja atau karena kelalaiannya.

Penjual jasa untuk kepentingan orang banyak, seperti tukang jahit dan tukang

sepatu, apabila melakukan suatu kesalahan sehingga sepatu orang yang diperbaikinya

rusak atau pakaian yang dijahit penjahit itu rusak, maka para ulama fiqh berbeda

pendapat dalam masalah ganti rugi terhadap kerusakan itu. Imam abu Hanifah, Zufar

ibnu Huzail, ulama Hanbilah dan Syafi‟iyah, berpendapat bahwa apabila kerusakan

itu bukan karena unsur kesengajaan dan kelalaian tukang sepatu atau tukang jahit itu,

maka ia tidak dituntut ganti rugi barang yang rusak itu.34

Abu Yusuf dan Muhammad

ibn al-Hasan asy-Syaibani, keduanya sahabat Abu Hanifah, dan salah satu riwayat

dari Imam Ahmad ibn Hanbal berpendapat bahwa penjual jasa untuk kepentingan

umum bertanggung jawab atas kerusakan barang yang sedang ia kerjakan, baik

dengan sengaja maupun tidak, kecuali kerusakan itu di luar batas kemampuannya

untuk menghindari, seperti banjir besar atau kebakaran35

Ulama Malikiyah

berpendapat bahwa apabila sifat pekerjaan itu membekas pada barang yang

dikerjakan, seperti binatu, juru masak, dan bururh angkat (kuli), maka baik sengaja

34Imam al-Kasani, op. cit., h.195.

35

Ibnu Qudamah, op. cit., h.404.

Page 49: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

38

maupun tidak disengaja, segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab

mereka dan wajib diganti.36

B. Konsep Al-Bay‟ (Jual Beli) dalam Fiqh Muamalat

1. Pengertian Al-Bay‟ Jual Beli

Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bay‟ yang berarti menjual,

menganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafal al-bay‟ dalam bahasa

Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira‟ (beli).

Dengan demikian, kata al-bay‟ berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli.

Secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang dikemukakan

ulama fiqh, sekalipun substansi dan tujuan masing-masing definisi adalah sama.

Ulama Hanafiyah mendefinisikannya dengan:37

Saling menukar harta dengan harta melalui cara tertentu; atau

36

Ad-Dardir, op. cit., h.4

37

Ibnu „Abidin, Radd al-Muhtar „ala ad-Darr al-Mukhtar, Jilid IV, hlm. 3, dan lihat juga

Iman al-Kasani, al-Bada‟i‟u ash-Shana‟i‟u, Jilid V, hlm. 133.

Page 50: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

39

Tukar menukar sesuatu yang diingini dengan yang sepadan melalui cara tertentu

yang bermanfaat.

Dalam definisi ini terkandung pengertian bahwa cara yang khusus yang

dimaksudkan Ulama Hanafiyah adalah melalui ijab (ungkapan membeli dari pembeli)

dan qabul (pernyataan menjual dari penjual), atau juga boleh melalui saling

memberikan barang dan harga dari penjual dan pembeli. Di samping itu, harta yang

diperjualbelikan harus bermanfaat bagi manusia, sehingga bangkai, minuman keras,

dan darah, tidak termasuk sesuatu yang boleh diperjualbelikan, karena benda-benada

itu tidak bermanfaat bagi muslim. Apabila jenis-jenis barang seperti itu tetap

diperjualbelikan, menurut ulama Hanafiyah, jual belinya tidak sah.

Definisi lain dikemukakan ulama Maliiyah, Syafi‟iyah, dan Hanabilah.

Menurut mereka, jual beli adalah:38

Saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik dan pemilikan.

Dalam hal ini mereka melakukan penekanan kepada kata “milik dan

pemilikan”, karena ada juga tukar menukar harta yang sifatnya tidak harus dimiliki,

seperti sewa menyewa (Ijarah).

38

Imam Nawawi, al-Majmu‟ Syarhul Muhazzab, (Beirut:Darul Fikri, 1980). Jilid IX, hlm. 65;

Asy-Syarbaini al-Khathib, Mughni al-Muhtaj, Jilid II, hlm. 2. Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Jilid III,

hlm.559; dan ad-Dardir, Asy-Syarhul Kabir „ala Hasyiyah ad-Dasuqi, Jilid III, hlm. 2.

Page 51: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

40

Dalam menguraikan apa yang dimaksud dengan al-maal (harta), terdapat

perbedaan pengertian antara ulama Hanfiyah dengan Jumhur Ulama. Akibat dari

perbedaan ini, muncul pula hukum-hukum yang berkaitan dengan jual beli itu sendiri.

Menurut jumhur Ulama, yang dikatakan al-maal adalah materi dan manfaat. Oleh

sebab itu, manfaat dari suatu benda, menurut mereka, dapat diperjualbelikan.39

Ulama

Hanfiyah mengertikan al-maal dengan suatu materi yang mempunyai nilai. Oleh

sebab itu, manfaat dan hak-hak, menurut mereka, tidak boleh dijadikan obyek jual

beli.40

Pada masyarakat primitif jual beli dilangsungkan dengan cara saling

menukarkan harta dengan harta (al-muqayadah), tidak dengan uang sebagaimana

berlaku di zaman ini, karena masyarakat primitif belum mengenal alat tukar seperti

uang. Misalnya, satu ikat kayu api ditukar dengan satu liter beras, atau satu tangkai

kurma ditukar dengan satu tandan pisang. Untuk melihat apakah antara barang yang

saling ditukar itu sebanding, tergantung kepada kebiasaan masyarakat primitif itu.

Jual beli seperti ini dalam istilah fiqh disebut dengan al-muqayyadah.41

Setelah manusia mengenal nilai tukar (uang), jual beli al-muqayyadah mulai

kehilangan tempat. Akan tetapi, dalam perkembangan dunia modern dalam hubungan

dagang antar negara, menurut Fathi ad-Duraini, guru besar fiqh di Universitas

39

Ibid

40

As-Sarkhsi, al-Mabsuth, Jilid XII, hlm. 108.

41

Mustafa Ahmad Zarqo‟, al-„Uqud al-Musammah, (Damaskus: Darul Kitab, 1968), hlm. 34.

Page 52: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

41

Damaskus, Syria, bentuk jual beli inilah yang berlaku, sekalipun untuk menentukan

jumlah barang yang ditukar tetap perhitungkan dengan nilai mata uang tertentu. Akan

tetapi, esensi al-muqayyadah masih dipakai. Misalnya, indonesia membeli spare part

kendaraan ke Jepang, maka barang yang diimpor itu dibayar dengan minyak bumi

dalam jumlah tertentu sesuai dengan nilai spare part yang diimpor Indonesia itu.

2. Dasar Hukum Al-Bay‟ (Jual Beli)

Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia

mempunyai landasan yang kuat dalam Al-Qur‟an dan Sunnah Rasulullah saw.

Terdapat sejumlah ayat A-Qur‟an yang berbicara tentang jual beli, di antaranya dalam

surat Al-Baqarah, 2:275 yang berbunyi:

Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.....

Tiada salahnya kamu mencari rezeki dari Tuhanmu. (QS. Al-Baqarah: 198)

Page 53: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

42

.....Kecuali dengan jalan perdagangan yang didasari suka sama suka di antara

kamu.....(QS. An-Nisa: 29).

Dasar hukum jual beli dalam sunnah Rasulullah saw. Diantaranya adalah

hadits dari Rifa‟ah ibn rafi‟ bahwa:

Rasulullah saw. Ditanya salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa

yang paling baik. Rasulullah ketika itu menjawab: Usaha tangan manusia sendiri

dan setiap jual beli yang diberkati. (HR. Al-Bazzar dan Al-Hakim).

Artinya jual beli yang jujur, tanpa diiringi kecurangan-kecurangan mendapat

berkat dari Allah. Dalam hadits dari Abi Sa‟id al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-

Baihaqi, Ibn Majah dan Ibn Hibban, Rasulullah saw, menyatakan:

Page 54: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

43

Jual beli itu didasarkan kepada suka sama suka.

Dalam riwayat At-Tirmizi Rasulullah saw bersabda:

Pedagang yang jujur dan terpercaya itu sejajar (tempatnya di surga) dengan para

Nabi, para shiddiqiin, dan para Syuhada‟.

3. Hukum Al-Bay‟ (Jual Beli)

Dari kandungan ayat-ayat Allah dan sabda-sabda Rasul di atas, para ulama

fiqh mengatakan bahwa hukum asal dari jual beli itu adalah mubah (boleh). Akan

tetapi, pada situasi-situasi tertentu, menurut Imam Asy-Syathibi (w. 790 H), pakar

fiqh Maliki, hukumnya boleh berubah menjadi wajib. Imam Asy-Syathibi memberi

contoh ketika terjadi praktik ikhtikar (penimbunan barang sehingga stok hilang dari

pasar dan harga melonjak naik). Apabila seseorang melakukan ikhtikar dan

mengakibatkan melonjaknya harga barang yang ditimbun dan disimpan itu, maka,

menurutnya, pihak pemerintah boleh memaksa pedagang untuk menjual barangnya

itu sesuai dengan harga sebelum terjadinya pelonjakan harga. Dalam hal ini,

menurutnya, pedagang itu wajib menjual barangnya sesuai dengan kebutuhan

Page 55: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

44

pemerintah.42

Hal ini sesuai dengan prinsip Asy-Syathibi bahwa yang mubah itu

apabila ditinggalkan secara total, maka boleh menjadi wajib. Apabila sekelompok

pedagang besar melakukan boikot tidak mau menjual beras lagi, pihak pemerintah

boleh melakukan boikot tidak mau menjual beras lagi, pihak pemerintah boleh

memaksa mereka untuk berdagang beras dan para pedagang ini wajib

melaksanakannya. Demikian pula dalam komoditi-komoditi lainnya.

4. Rukun dan Syarat Al-Bay‟ (Jual Beli)

Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual beli

itu dapat dikatakan sah oleh syara‟. Dalam menentukan rukun43

jual bei, terdapat

perbedaan pendapat ulama Hanafiyah dengan Jumhur Ulama. Rukun jual beli

menurut ulama Hanafiyah hanya satu, yaitu iijab (ungkapan membeli dari pembeli)

dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Menurut mereka yang menjadi rukun

dalam jual beli itu hanyalah kerelaan (rida/taradhi) kedua belah pihak untuk

melakukan transasksi jual beli. Akan tetapi, karena unsur kerelaan itu merupakan

unsur hati yang sulit untuk diindera sehingga tidak kelihatan, maka diperlukan

indikasi yang menunjukkan kerelaan itu dari kedua belah pihak. Indikasi yang

menunjukkan kerelaan kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual, menurut

42

Abu Ishaq Asy-Syathibi, Al-Muwafaqot fi Ushul As-Syari‟ah, (Beirut: Darul Ma‟rifah,

1975), Jilid II, hlm. 56.

43

Ulama Hanafiyah mengartikan rukun dengan sesuatu yang tergantung atasnya sesuatu yang

lain dan ia berada dalam esensi sesuatu tersebut. Sedangkan menurut Jumhur Ulama Fiqh, rukun

adalah sesuatu yang tergantung sesuatu yang lain atasnya, tetapi tidak harus berada pada esensi sesuatu

tersebut. Lihat Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1, (Jakarta: Logos Publishing House, 1996), hlm. 263.

Page 56: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

45

mereka, boleh tergambar dalam ijab dan qobul, atau melalui cara saling memberikan

barang dan harga barang (ta‟athi).44

Akan tetapi, jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu ada empat,

yaitu:45

a. Ada orang yang berakad atau al-muta‟aqidain (penjual dan pembeli).

b. Ada shighat (lafal ijab dan qobul).

c. Ada barang yang dibeli.

d. Ada nilai tukar pengganti barang.

Menurut ulama Hanafiyah, orang berakad, barang yang dibeli, dan nilai tukar

barang termasuk ke dalam syarat-syarat jual beli, bukan rukun jual beli.

Adapun syarat-syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli yang

dikemukakan jumhur ulama di atas adalah sebagai berikut:46

a. Syarat orang yang berakad

Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa orang yang melakukan akad jual

beli itu harus memenuhi syarat:

1) Berakal. Oleh sebab itu, jual beli yang dilakukan anak kecil yng belum berakal

dan orang gila, hukumnya tidak sah. Adapun anak kecil yang sudah mumayyiz,

menurut ulama Hanafiyah, apabila akad yang dilakukannya membawa

44

Ibnu „Abidin, Radd Al-Mukhtar „Alad Dirr al-Mukhtar, Jilid IV, hlm. 5.

45

Al-Bahuti, Kasysyaf al-Qina‟, (Beirut: Darul Fikri, tt), Jilid II, hlm. 125, Ad-Dardir, Asy-

Syarhul Kabir, Jilid III, hlm. 2, dan Asy-Syarbaini Al-Khatib, Al-Mughni Al-Muhtaj Jilid II, hlm. 3.,

46

Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuhu, Jilid IV, hlm. 354.

Page 57: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

46

keuntungan bagi dirinya, seperti menerima hibah, wasiat, dan sedekah, maka

akadnya sah. Sebaliknya, apabila akad itu membawa kerugian bagi dirinya,

seperti meminjamkan hartanya kepada orang lain, mewakafkan, menghibhkan,

maka tindakan hukumnya ini tidak boleh dilaksanakan.

2) Yang melakukan akad itu adalah orang yang berbeda. Artinya, seseorang tidak

dapat bertindak dalam waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus pembeli.

Misalnya, Ahmad menjual sekaligus membeli baangnya sendiri.

b. Syarat orang yang terkait dangan Ijab Qobul

Para ulama fiqh mengemukakan bahwa syarat ijab dan qabul itu adalah

sebagai berikut:47

1) Orang yang mengucapkannya telah baligh dan berakal.

2) Qabul sesuai dengan ijab

3) Ijab dan qabul itu dilakukan dalam satu majelis

.

c. Syarat barang yang dijualbelikan

Syarat-syarat terkait dengan barang yang dijualbelikan adalah:48

1) Barang itu ada, atau tidak ada di tempat, tetapi pihak penjual menyatakan

kesanggupannya untuk mengadakan barang itu.

47

Muhammad Yusuf Musa, Al-Amwaal wa Nazhariyatul „Aqd, (Mesir: Darul Fikri Al-„Arabi,

1976), hlm. 255.

48

Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuhu, Jilid IV, hlm. 356.

Page 58: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

47

2) Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia.

3) Milik seseorang.Barang yang sifatnya belum dimiliki seseorang tidak boleh

dijualbelikan.

4) Boleh diserahkan saat akad berlangsung, atau pada waktu yang disepakati

bersama ketika transaksi berlangsung.

d. Syarat-syarat Nilai Tukar (Harga Barang)

Termasuk unsur terpenting dalam jual beli adalah nilai tukar barang yang

dijual (untuk zaman sekarang adalah uang). Harga yang dapat dipermainkan

pedagang adalah Ats-Tsaman. Para ulama fiqh mengemukakan syarat-syarat ats-

tsaman sebagai berikut:49

1) Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya.

2) Boleh diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum, seperti pembayaran

dengan cek dan kartu kredit.

3) Apabila barang itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang, maka

barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara‟.

49

Mustafa Ahmad Zarqa‟, Al-„Uqud Al-Musammah, hlm. 67.

Page 59: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

48

C. Konsep Sales and Lease Back

1. Pengertian Sales and Lease Back

Sales and lease back adalah teknik jual dan sewa kembali. Suatu aset dapat

dibeli dari satu pihak dan kemudian disewakan pada pihak tersebut. Dalam kasus ini,

seharusnya kontrak ijarah tidak diputuskan kecuali sampai lembaga keuangan telah

memiliki aset tersebut. Aset-aset yang disewakan dengan teknik ini dapat dijual lagi

pada pemilik pertama, sebagaimana sebagian besar kasus penerbitan sovereign ijarah

sukuk. Walaupun demikian para pakar syari‟ah menyarankan agar klien sebaiknya

membeli kembali aset paling tidak satu tahun setelah penjualan. Hal ini untuk

menjamin bahwa teknik ini tidak digunakan sebagai “back door to interest”.

Sebagai contoh, dalam transaksi ini lessee terlebih dahulu menjual barang

modal yang sudah dimilikinya kepada lessor dan atas barang modal yang sama

kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha antara lessee (pemilik semula) dengan

lessor (pembeli barang modal tersebut). Lessee membutuhkan dana untuk modal

kerja, sehingga seolah-olah dia menjual asetnya (meskipun sebenarnya tidak karena

memang masih dibutuhkan).

2. Prinsip-prinsip Sales and Lease Back

a. Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat

(beneficial title);

b. Pendapatan berupa imbalan sewa (kupon).

c. Terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir;

Page 60: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

49

d. Memerlukan underlying asset.

e. Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah

3. Mekanisme Sales and Lease Back

a. Penerbitan

1) SPV dan Obligor melakukan transaksi jual-beli aset, disertai dengan

Purchase and Sale Undertaking di mana Pemerintah menjamin untuk

membeli kembali aset dari SPV, dan SPV wajib menjual kembali aset

kepada Pemerintah, pada saat sukuk jatuh tempo atau dalam hal terjadi

default,.

2) SPV menerbitkan sukuk untuk membiayai pembelian aset.

Pemerintah/Obligor

SPV

(Penerbit)

Pemegang Sukuk

(Investor)

1) Penjualan

Aset

2) Penerbitan

Sukuk

Aset

Sukuk

Purchase & Sale

Undertaking 3) Penyewaan

Kembali Aset

Rp

Rp

Page 61: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

50

3) Pemerintah menyewa kembali aset dengan melakukan perjanjian sewa

(Ijara Agreement) dengan SPV untuk periode yang sama dengan tenor

sukuk yang diterbitkan.

4) Berdasarkan servicing agency agreement, Pemerintah ditunjuk sebagai

agen yang bertanggungjawab atas perawatan asset

b. Mekanisme Pembayaran Imbalan

1) Obligor membayar sewa (Imbalan) secara periodik kepada SPV selama

masa sewa.

2) Imbalan dapat bersifat tetap (fixed rate) ataupun mengambang (floating

rate).

3) SPV melalui agen yang ditunjuk akan mendistribusikan imbalan kepada

para investor.

c. Mekanisme Saat Jatuh Tempo

1) Penjualan kembali aset oleh SPV kepada obligor sebesar nilai nominal

Sukuk, pada saat sukuk jatuh tempo.

2) Hasil penjualan aset, digunakan oleh SPV untuk melunasi sukuk kepada

investor.

Pemerintah (Obligor) SPV Pemegang Sukuk

Rp Rp

Pemerintah (Obligor) SPV Pemegang Sukuk

Rp Rp

Sukuk Aset

Page 62: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

51

D. Konsep Sukuk

1. Pengertian Sukuk

Kata-kata Sakk, Sukuk, dan Sakaik dapat ditelusuri dengan mudah pada

litelatur Islam komersial klasik. Kata-kata tersebut terutama secara umum digunakan

untuk perdagangan internasional di wilayah muslim pada abad pertengahan,

bersamaan dengan kata hawalah (menggambarkan transfer/pengiriman uang) dan

mudharabah (kegiatan bisnis persekutuan). Akan tetapi, sejumlah penulis barat

tentang sejarah perdagangan Islam/Arab abad pertengahan memberikan kesimpulan

bahwa kata Sakk merupakan kata dari suara Latin “cheque” atau “Check” yang

biasanya digunakan pada perbankan kontemporer.50

Suatu kenyataan dari keseluruhan sistem Islam bahwa alternatif yang

berlandaskan syariah keberadaannya seharusnya merupakan alternatif terhadap

aktivitas yang tidak berlandaskan syariah, yang selalu berlanjut sepanjang masa dan

diakui, yang dipraktikkan oleh umat manusia pada seluruh aspek kehidupan. Dalam

hal ini, para sarjana muslim selama bertahun-tahun telah memberikan pemikiran

mendasar, untuk mencari alternatif Islam terhadap instrumen keuangan konvensional

yang dapat diperdagangkan.

Fakta empiris membuktikan dan menyimpulkan bahwa sukuk secara nyata

digunakan secara luas oleh masyarakat muslim pada abad pertengahan, dalam bentuk

50

Mustafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta:

Kencana Pradana Media Grup, 2008), h.136

Page 63: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

52

surat berharga yang mewakili kewajiban pembiayaan yang berasal dari perdagangan

dan kegiatan komersial lainnya.

Berkaitan dengan perspektif dan kepentingan sejarah, asal produk dalam

konteks kontemporer merupakan satu dari keputusan pertama dari Dewan Perundang-

undangan Islam (IJC) yaitu “bahwa kombinasi aset tertentu (atau manfaat dari aset

tersebut) dapat diwakili dalam bentuk instrumen pembiayaan tertulis yang dapat

dijual pada harga pasar dengan ketentuan bahwa komposisi kelompok aset yang

diwakili oleh sukuk mayoritas terdiri dari aset yang tangible.”51

Penetapan aturan oleh IJC ini, walaupun tidak ada hubungannya dengan pihak

tertentu, bagaimanapun dipandang sebagai terobosan syariah demi kepentingan umat

di dunia muslim.

Dengan dukungan dari IJC, dan diikuti dengan periode pembangunan teori

dan model, maka pada tahun 2001 adalah pertama kalinya program sukuk diluncurkan

di pasar, inisiatif oleh Agen Moneter Bahrain (Bahrain Monetary Agency/BMA)

berkaitan dengan sukuk salam jangka pendek (91 hari) senilai 25 juta $erika

diluncurkan pada bulan Juni 2001 dan telah diterima dengan baik di pasar.

BMA melanjutkan program sukuk salam-nya dengan sukuk ijarah berjangka

panjang sebelum Malaysia (Juni 2002) dan Qatar (2003) untuk menangkap pasar

Internasional dengan menawarkan sukuk mega sovereign.

51 Mustafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, ibid, h.136

Page 64: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

53

Dengan debut pada pasar jutaan ini, standar syariah dengan tema “sukuk

investasi” berdasarkan Akuntansi dan Auditing Organisasi untuk Institusi Keuangan

Islam” (AAOIFI) yang diterapkan pada bulan Mei 2003, sesungguhnya penting dari

operasionalnya sebagaimana juga penting dipandang dari perspektif aturan.

Standar yang menjadi efektif dengan pengaruh dari 1 Januari 2004 mencatat

bahwa “sukuk adalah sertifikat dengan nilai yang sama yang mewakili bagian

kepemilikan yang sepenuhnya terhadap aset yang tangible, manfaat dan jasa atau

(kepemilikan dari) aset dari suatu proyek atau aktivitas investasi khusus.”52

Standar AAOIFI yang berasal dari institusi yang memperhatikan dengan baik

aspek perbankan Islam dan konvensional sesungguhnya tepat pada waktunya, karena

hal ini memberikan dukungan yang diperlukan untuk pokok persoalan ini. Misalnya,

adalah cukup membantu dalam hal menciptakan beberapa bentuk syariah lintas

batas/negara di dunia Islam, dikarenakan standar ditandatangani oleh 14 sarjana

muslim yang terdiri dari sarjana muslim terkemuka dari aliran (mazhab) utama

negara-negara muslim Timur Tengah, juga dari Malaysia, Pakistan, dan Sudan.

Meskipun demikian, debut dari sukuk telah menyebabkan pergeseran

paradigma terhadap sifat produk keuangan Islam yang secara umum dianggap tidak

likuid dan juga kurang berkualitas dalam orientasi pasar.

52 Ibid, h. 137.

Page 65: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

54

Dengan melihat sifat-sifat umum dari sukuk akan memperlihatkan bahwa

sukuk cukup memiliki kualitas yang sama dengan semua pasar lain yang berorientasi

asset keuangan konvensional, termasuk hal-hal berikut ini:53

Dapat diperdagangkan Sukuk mewakili pihak pemilik aktual dari

aset yang jelas, manfaat aset atau

kegiatan bisnis dan juga dapat

diperdagangkan pada harga pasar

Dapat diperingkat Sukuk dapat diperingkat dengan mudah

oleh Agen Pemberi Peringkat regional

dan internasional

Dapat ditambah Sebagai tambahan terhadap aset utama

atau kegiatan bisnis, sukuk dapat dijamin

dengan bentuk kolateral berlandaskan

syariah lainnya

Fleksibilitas hukum Sukuk dapat distruktur dan ditawarkan

secara nasional dan global dengan pajak

yang berbeda

Dapat ditebus Struktur sukuk diperbolehkan untuk

memungkinkan penebusan

53

Ibid, h. 138.

Page 66: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

55

Dilihat dari persamaannya, sukuk sering disamakan dengan surat obligasi

(bond) dan bahkan produk-produk pasar modal konvensional lainnya, walaupun

produknya agak berbeda dengan sifatnya, sebagaimana yang terlihat dari

perbandingan berikut ini:

Dibandingkan

Surat obligasi Surat obligasi murni

mewakili utang pada penerbit

Sukuk mewakili pihak yang

memiliki aset yang berwujud

dan/atau jelas, kegiatan ekonomi

dan jasa

Saham Saham mewakili pihak yang

memiliki sebuah perusahaan

Sukuk yang diterbitkan oleh

perusahaan yang mewakili

sepenuhnya kepemilikan

perusahaan pada aset, proyek, jasa,

dan kegiatan tertentu yang

berhubungan dengan perusahaan

Derivatif Derivatif mewakili turunan

berganda dari kontrak yang

berbeda yang dibuat dari

kontrak dasar utama

Sukuk berhubungan hanya dengan

satu kontrak dan memelihara

kesinambungan aset sepanjang

waktu

Sekuritisasi Sekuritisasi secara umum

berhubungan dengan

Sukuk (menurut definisi AAOIFI)

adalah sertifikat yang bernilai sama

Page 67: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

56

mengubah pinjaman dan

tagihan dalam berbagai jenis

menjadi sekuritas yang dapat

dipasarkan dengan mengemas

pinjaman menjadi satu

kesatuan, kemudian menjual

saham kepemilikan

yang mewakili bagian kepemilikan

yang sepenuhnya dari aset yang

tangible, manfaat aset, dan jasa

Pada prinsipnya sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga sebagai

instrumen investasi yang diterbitkan berdasar suatu transaksi atau akad syariah yang

melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah (sewa), mudharabah

(bagi hasil), musyarakah, atau yang lain. Sukuk yang sekurang-kurangnya banyak

diterbitkan adalah berdasarkan akad sewa (sukuk al-ijarah), di mana hasil investasi

berasal dan dikaitkan dengan arus pembayaran sewa aset tersebut. Meskipun

demikian sukuk dapat pula diterbitkan berdasarkan akad syariah yang lain.

Penerbitan instrumen investasi ini dapat dipandang sebagai inovasi baru

dalam keuangan syariah. Sukuk bukan instrumen utang piutang dengan bunga (riba),

seperti obligasi yang kita kenal dalam keuangan konvensional, tetapi sebagai

instrumen investasi. Sukuk diterbitkan dengan suatu underlying asset dengan prinsip

syariah yang jelas.54

54 Ibid, h. 138.

Page 68: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

57

Sukuk (jamak dari kata sak) secara luas digunakan oleh masyarakat muslim di

Era Pertengahan sebagai surat berharga yang merupakan obligasi keuangan yang

berasal dari perdagangan atau kegiatan lainnya. Bagaimanapun, struktur sukuk saat

ini berbeda dari sukuk yang mula-mula digunakan dan mirip dengan konsep

sekuritisasi konvensional; suatu proses di mana kepemilikan aset-aset utama

dipindahkan kepada sejumlah besar investor melalui surat berharga yang umum

diketahuinya sebagai sanat, sertifikasi, sukuk, atau instrumen lain yang

menggambarkan proporsi nilai dari aset yang relevan.

2. Prinsip-prinsip Sukuk

Seluruh bentuk struktur hukum bisa digunakan untuk penawaran sukuk

asalkan ketentuan berdasarkan syariah dilakukan sepanjang siklus hidup dari

perjanjian/kontrak. Ketentuan syariah berlaku untuk pelaksanaan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap transaksi dan keseluruhan gambar harus dilihat untuk

menentukan apakah transaksi tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip

syariahnya.

Prinsip-prinsip sukuk itu antara lain:

a. Bahwa sukuk, harus menggambarkan keterbukaan secara menyeluruh tentang

seluruh informasi yang berkaitan dengan penawaran dan informasi tentang aset-

aset utama. Hal ini untuk menghindari bentuk-bentuk penipuan atas aset yang

tidak diketahui (jahala) atau perjudian (maysir), dan spekulasi (gharar)

Page 69: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

58

b. Bahwa sukuk bukan dokumen moneter yang berkaitan dengan receivables

(tagihan), tetapi mewakili bentuk kepemilikan yang aktual dan legal terhadap aset

tangible, usufruct (manfa‟ah) dan jasa yang spesifik.

c. Bahwa sukuk hanya dapat diterima sebagai sekuritas, yang menunjukkan

kepemilikan, yang dapat diperjualbelikan dengan sah jika diterbitkan setelah

penerimaan nilai dari sukuk, penandatanganan dan penempatan dana yang

dimobilisasi untuk tujuan di mana sukuk diterbitkan.

d. Bahwa sukuk tidak mewakili utang dari orang yang diberi utang oleh penerbit

kepada pemegang sukuk, tetapi merupakan pemegang sertifikat yang berbagi

return sebagaimana yang telah ditetapkan pada perjanjian dan menanggung

kerugian sesuai porsi dari sertifikat yang dibeli.

e. Bahwa sukuk yang diterbitkan dan diperdagangkan didasarkan pada kontrak

investasi yang berlandaskan syariah dan sesuai dengan aturan syariah tertentu

yang dapat menentukan kontrak tersebut.

f. Bahwa tidak ada satu aktivitas pun dari penawaran yang terjadi, melibatkan

penjualan tertentu dari obligasi utang (receivables), atau penjualan dari arus kas

yang diharapkan atau berhubungan dengan obligasi berdasarkan bunga. 55

55 Muatafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, ibid. h. 162

Page 70: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

59

3. Jenis-jenis Sukuk

Sukuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk syariah

sebagai kontrak atau subkontrak utama, yang paling penting adalah syirkah, ijarah,

salam, dan istishna‟. Menurut aturan dasar syariah, investasi sukuk harus distruktur,

pada satu sisi berdasarkan prinsip mudharabah. Pada sisi lain, bisnis dapat

dilaksanakan melalui bentuk/instrumen partisipatory (keikutsertaan) atau fixed

return. Jadi, tingkat return pada sukuk akan berupa variabel atau quasi fixed (pada

kasus dalam bentuk fixed return). Sukuk pada kategori kedua dapat dibuat sukuk

dengan fixed return melelui provisi berupa jaminan pihak ketiga.56

Dalam istilah penggunaan dana-dana yang dimobilisasi oleh institusi

keuangan, berikut ini merupakan kategori dari sukuk: sukuk mudharabah, sukuk

musyarakah, sukuk kepemilikan pada aset yang disewa jual, sukuk kepemilikan

usufructs, sukuk salam, sukuk istishna‟dan sukuk murabahah. Karena prinsip

mudharabah adalah dasar untuk semua sukuk, kategori lain dari sukuk.

a. Sukuk Mudharabah

Sukuk atau sertifikat mudharabah dapat menjadi instrumen dalam

meningkatkan partisipasi publik pada kegiatan investasi dalam suatu perekonomian.

Jenis ini merupakan sertifikat yang mewakili proyek atau kegiatan yang dikelola

berdasarkan prinsip mudharabah dengan menunjuk partner atau pihak lain sebagai

56

The Council of Islamic Fiqh Academy, Resolutions and Recommendation‟s, (Jeddah: IRT,

2000), h.65.

Page 71: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

60

mudharib untuk manajemen bisnis. Berdasarkan keputusan Islamic Fiqh Academy

dari OIC, berikut ini adalah ciri-ciri yang melekat pada sertifikat mudharabah:57

1) Sukuk mudharabah (SM) mewakili kepemilikan umumdan memberi hak

pemegangnya untuk berbagi pada proyek khusus.

2) Kontrak sukuk mudharabah didasarkan pada pengumuman resmi dari penerbit

atau prospektus, yang harus memberikan seluruh informasi yang diperlukan oleh

syariah untuk kontrak Qiradh seperti jenis modal, rasio untuk distribusi profit dan

kondisi lain yang berhubungan dengan penerbit, yang harus disesuaikan dengan

syariah.

3) Pemegang sukuk mudharabah diberikan hak untuk memindahkan kepemilikan

dengan menjual sertifikat di pasar sekuritas sesuai nilainya. Nilai pasar sertifikat

mudharabah bervariasi berdasarkan status bisnis dan keuntungan yang diantisipasi

atau diharapkan dari proyek yang dijalankan. Penjualan sukuk mudharabah harus

mengikuti aturan berikut ini:

a) Jika modal mudharabah, sebelum beroperasinya proyek tertentu, adalah masih

berbentuk uang, perdagangan sukuk mudharabah akan seperti pertukaran uang

dengan uang dan hal tersebut harus memenuhi aturan bay‟al-sarf.

b) Jika modal muqaradhah adalah dalam bentuk utang, harus didasarkan pada

prinsip-prinsip perdagangan utang dalam hukum Islam.

57

Ibid, h. 61-65.

Page 72: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

61

c) Jika modal muqaradhah adalah dalam bentuk kombinasi tunai, tagihan, barang,

aset, dan manfaat riil, perdagangan harus didasarkan pada harga pasar yang

berkembang berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.

4) Manager/supervisor yang menerima pendanaan yang dikumpulkan dari pelanggan

untuk sukuk mudharabah juga dapat menginvestasikan dananya sendiri. Ia akan

memperoleh keuntungan untuk kontribusi modalnya sebagai tambahan pada

bagian keuntungan sebagai mudharab.

5) Tidak prospektus dan tidak juga sukuk mudharabah yang berisi jaminan, baik dari

pihak penerbit atau manajer pendanaan, untuk modal atau keuntungan berdasarkan

persentase modal. Oleh sebab itu:

a) Prospektus atau Penerbit sukuk mudharabah sesuai dengan hal tersebut, tidak

boleh menerapkan pembayaran atau jumlah tertentu kepada pemegang sukuk

mudharabah;

b) Keuntungan harus dipisahkan, sebagaimana yang ditentukan oleh aturan yang

diterapkan syariah; bahwa sejumlah kelebihan dari modal dan bukan

penerimaan atau hasil;

c) Perhitungan Laba dan Rugi dari proyek harus dipublikasikan dan

disebarluaskan pada pemegang sukuk mudharabah.

6) Diperbolehkan untuk membuat cadangan untuk kondisi tak terduga, seperti

hilangnya modal, dengan mengurangi dari keuntungan sejumlah persentase

tertentu setiap periode.

Page 73: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

62

7) Prospektus juga dapat berisi janji yang dibuat oleh pihak ketiga, yang secara

keseluruhan tidak berhubungan dengan pihak-pihak yang melakukan kontrak,

dalam bentuk entitas hukum atau status keuangan, untuk sumbangan dalam jumlah

tertentu, tanpa balasan keuntungan, untuk mengatasi kerugian pada proyek

tertentu; diberikannya komitmen semacam ini adalah independen dalam kontrak

mudharabah. Bagaimanapun, tidak diperbolehkan bagi pihak penerbit untuk

menjamin modal yang berasal dari mudharabah.58

b. Sukuk Musyarakah

Ini merupakan sertifikat nilai yang sama yang diterbitkan untuk memobilisasi

dana, yang digunakan berdasarkan persekutuan/firma sehingga pemegang-

pemegangnya menjadi pemilik dari proyek yang relevan atau memiliki aset

berdasarkan bagian masing-masing yang merupakan bagian dari portofolio aset

mereka. Sukuk musyarakah dapat diterbitkan sebagai sertifikat yang ditebus oleh,

atau, untuk sektor perusahaan atau untuk individu-individu untuk

rehabilitasi/kepegawaian mereka, untuk pembelian kendaraan bermotor untuk

penggunaan komersial mereka atau untuk pengembangan klinik, rumah sakit, pabrik,

pusat perdagangan dengan standar tinggi.59

Sukuk musyarakah yang dapat ditebus relatif sama dengan sukuk mudharabah.

Untuk itu, aturan dasar syariah yang berhubungan dengan mudharabah juga akan

58 The Council of Islamic Fiqh Academy, Ibid, h. 61-65

59

Mustafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, op. cit., h. 143

Page 74: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

63

diterapkan untuk sertifikat musyarakah. Perbedaan utamanya hanyalah pada pihak

perantara yang akan menjadi partner dari kelompok yang melakukan perjanjian, yang

diwakili oleh badan pemegang sertifikat musyarakah sebagaimana cara yang sama

pada perusashaan pemegang saham gabungan.60

Contoh yang sangat bagus dari sukuk musyarakah adalah Term Finance

Certificates (TFCs) 5 tahun setara dengan 360 juta Pak Rupee, yang diterbitkan oleh

Industri Kimia Sitara, perusahaan terbatas publik di Pakistan pada bulan Juni 2002.

TFCs ini untuk periode 5 tahun, didasarkan pada mekanisme bagi keuntungan dan

kerugian dengan pemegang TFCs yang dihubungkan dengan operasional keuntungan

atau kerugian perusahaan. Tingkat keuntungan yang pasti dari investasi pada TFCs

tidak dapat ditentukan terlebih dahulu untuk setiap tahun. Berdasarkan data akhir

Desember 2004, Sitara memberikan return yang bagus selama dua tahun terakhir

(masing-masing 21,3 persen dan 22,8 persen).61

Di Sudan, sejumlah aset Menteri Keuangan dan Bank of Sudan, Bank of

Khatoum, nilai bank dan entitas publik lainnya telah diidentifikasi untuk tujuan

sekuritisasi dengan dasar musyarakah. Instrumennya dikenal sebagai Sertifikat

Musyarakah Bank Sentral dan Sertifikat Musyarakah Pemerintah yang diterbitkan

60 Hamoun Hasan Sami, Islamic Financial Instrument Based on Intermediary Contracts,

(Jeddah: IRTI, 1998).

61

Mustafa Edwin Nasution dan Nurul Huda, op. cit., h. 144.

Page 75: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

64

untuk para investor. CMCc dijual (atau dibeli) oleh Bank Sentral melalui pelelangan

dan dapat diperdagangkan pasar antarbank sekunder.62

c. Sukuk Ijarah

Sukuk ijarah adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan aset yang

keberadaannya jelas dan diketahui, yang melekat pada suatu kontrak sewa beli

(lease), sewa di mana pembayaran return pada pemegang sukuk. Berkat fleksibilitas

pada aturan ijarah, pelaksanaan sekuritisasi kontrak ijarah merupakan likuiditas dan

untuk pembiayaan kebutuhan-kebutuhan sektor publik di negara-negara berkembang.

Pembayaran dari sewa manfaat oleh penyewa. Hal ini bisa dibuat sebelum memulai

keputusan yang saling menguntungkan antara pihak-pihak yang terlibat. Fleksibilitas

dapat digunakan untuk mengubah bentuk yang berbeda dari kontrak dan sukuk dapat

disesuaikan untuk tujuan berbeda dari penerbit dan para pemegang sukuk. Pemerintah

dapat menggunakan konsep ini sebagai alat alternatif dari peminjaman berdasarkan

bunga asalkan, mereka memilki aset jangka panjang yang dapat digunakandalam

proses pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan. Penggunaan aset oleh pemerintah

dimungkinkan, tidak masalah apakah aset ini meningkatkan pendapatan atau tidak.

Berikut ini ciri-ciri yang harus dipertahankan dalam memandang sekuritisasi

dengan ijarah:

1) Penting untuk kontrak ijarah bahwa baik aset yang disewa beli dan jumlah yang

disewa diketahui dengan jelas oleh pihak-pihak yang terkait pada saat kontrak dan

62

Muhammad Ayub, Islamic Banking and Finance: Theory and Practice, (Pakistan: State

Bank of Pakistan), h. 128-131.

Page 76: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

65

jika kedua hal ini diketahui, ijarah dapat dikontrakkan pada suatu aset atau suatu

bangunan yang belum dikonstruksi, selama hal tersebut dijelaskan sepenuhnya

dalam kontrak asalkan pihak yang menyewakan secara normal mampu

mendapatkannya, membangun atau membeli aset yang disewakan pada saat yang

ditentukan untuk pengirimannya kepada penyewa.63

Pihak yang menyewakan

dapat menjual aset yang disewa asalkan hal itu tidak menghalangi penyewa untuk

mengambil manfaat dari aset tersebut. Pemilik baru mempunyai hak untuk

menerima penyewaan pada sisa periode yang ada. Dengan cara yang sama, mereka

dapat mengatur bagian dari aset mereka kepada pemilik baru secara individu atau

secara kolektif.

2) Penyewaan dalam ijarah harus ditetapkan dalam bentuk yang jelas untuk bentuk

yang pertama dari sewa beli, dan untuk bentuk perubahan di masa yang akan

datang, mungkin saja konstan, meningkat atau menurun oleh

pencontohan/benchmarking atau menghubungkannya dengan variabel-variabel

yang jelas, seperti tingkat inflasi, indeks harga yang diumumkan secara teratur,

atau bentuk lain yang ditetapkan berdasarkan persentase. Para pakar syariah

mengizinkan pencontohan dengan referensi tingkat bungan tertentu, walaupun ini

bukan praktik yang ideal bagi mereka.

3) Menurut aturan syariah, pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan

karakteristik utama atau dasar dari aset merupakan tanggung jawab pemilik,

63 Saiful Azhar Rosly dan Sanusi Mahmood, The Application of Bay al-Inah dan Bay Dayn in

Malaysian Islamic Bonds: An Islamic Analysis. (Malaysia: AAOIFI, 2003), h. 140-157.

Page 77: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

66

sementara pengeluaran untuk pemeliharaan yang berhubungan dengan

operasionalnya ditanggung oleh penyewa. Untuk itu, return yang diharapkan yang

mengalir dari sukuk semacam ini tidak dapat ditetapkan dan ditentukan di muka

secara pasti. Dalam perspektif sukuk ijarah ini seharusnya diberlakukan sebagai

instrumen Quasi fixed return dalam keuangan Islam. Bagaimanapun, dapat

disetujui antara pihak-pihak terkait bahwa penyewaan akan terdiri dari dua bagian,

satu untuk pembayaran kepada pihak yang menyewakan dan yang lain sebagai

pembayaran “pada rekening”, yang dilakukan oleh penyewa untuk biaya-biaya

tertentu yang berhubungan dengan pemilik aset.

4) Sebagai prosedur yang harus diperhatikan untuk penerbitan sukuk ijarah, SPV

diciptakan untuk membeli aset yang mengeluarkan sukuk kepada para investor,

yang memungkinkannya untuk membuat pembayaran untuk pembelian aset

tersebut. Aset tersebut kemudian disewakan kepada pemerintah atau bentuk

perusahaan tertentu untuk digunakan. Penyewa membuat pembayaran sewa secara

teratur kapada SPV yang kemudian mendistribusikan hal yang sama kepada

pemegang sukuk. Jadi, pihak yang menyewakan dapat menetapkan peningkatan

penyewaan, peningkatan penyewaan pada sukuk dapat diindikasikan dengan

kemungkinan variasi yang sangat kecil, yang mungkin dapat disebabkan oleh

pembayaran dari pengeluaran-pengeluaran tidak terduga oleh pemilik oleh pihak

yang menyewakan atau kemungkinan adanya pembatalan oleh penyewa.

Page 78: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

67

d. Sukuk Istishna‟

Istishna‟ adalah perjanjian kontrak untuk barang-barang industri yang

memperbolehkan pembayaran tunai dan pengiriman di masa depan atau pembayaran

di masa depan dan pengiriman di masa depan dari barang-barang yang dibuat

berdasarkan kontrak tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk mendapatkan fasilitas

pembiayaan pembuatan atau pembangunan rumah, pabrik, proyek, jembatan, jalan,

dan jalan tol. Di samping kontrak istishna‟ yang paralel dengan subkontraktor, bank-

bank Islam dapat melakukan pembangunan aset tertentu dan menjualnya untuk harga

yang ditunda, dan melakukan subkontrak pembangunan aktual kepada perusahaan

khusus.64

Pada istishna‟, keepemilikan penuh dari bagian yang dibangun segera

dipindahkan kepada pembeli dengan harga jual yang ditunda yang secara normal

tidak hanya menutupi biaya pembangunan tetapi juga keuntungan yang dapat

disahkan, termasuk hal-hal lain, biaya pengikatan dana untuk jangka waktu periode

pembayaran kembali. Pembayaran harga yang ditunda dapat didokumentasikan dalam

form sukuk (sertifikat dalam bentuk utang) yang dikenal sebagai sukuk istishna‟.

Larangan terhadap riba mencegah penjualan sertifikat utang ini kepada pihak ketiga

pada harga selain pada harga yang tercantum (face value). Bagaimanapun, mereka

dapat memindahkan face value kepada pihak ketiga. Para pembangun, industri-

industri besar, dan pemasok-pemasok besar dapat menjual aset tertentu dariIFIs

64

Ibid. h. 158.

Page 79: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

68

berdasarkan istishna‟ dengan pembayaran yang ditunda dan menerbitkan sukuk

istishna‟ yang dapat ditebus secara periodik berdasarkan perjanjian pembayaran

mereka. Pemegang sukuk istishna‟ dapat membeli properti barang-barang dagangan

untuk harga yang ditunda. Begitu diperoleh, properti atau barang-barang dagangan

tersebut dapat diatur dalam berbagai cara.

e. Sukuk Salam

Salam adalah kontrak dengan pembayaran harga di muka, yang dibuat untuk

barang-barang yang dikirim kemudian. Tidak diperbolehkan menjual komoditas yang

diurus sebelum menerimanya. Untuk itu, penerima tidak boleh menjual kembali

komoditas salam sebelum menerimanya, akan tetapi ia boleh menjual kembali

komoditas-komoditas tersebut dengan kontrak yang lain yang paralel dengan kontrak

pertama. Dalam kasus ini, kontrak pertama dan kedua harus independen satu sama

lain. Spesifikasi dari barang dan jadwal pengiriman dari kedua kontrak harus sesuai

satu sama lain, tetapi kedua kontrak dapat dilakukan secara independen.65

Kemungkinan untuk memiliki sertifikat salam yang dapat diperjualbelikan

belum dapat diputuskan. Sejauh ini, para pakar cenderung belum dapat menerimanya.

Diperlukan analisis tentang penjualan kembali barang yang dibeli dengan

menggunakan salam sebelum dimiliki oleh pembelian pertama, khususnya pada

situasi di mana ia harus memelihara persediaan dari barang tersebut.

65 Ibid, h. 159.

Page 80: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

69

f. Sukuk Murabahah

“Surat Berharga” yang mewakili obligasi moneter, yang dikeluarkan untuk

transaksi penjualan kredit oleh bank, tidak dapat menciptakan instrumen yang dapat

diperjualbelikan. Sementara tagihan (receivable) murabahah tidak dapat mengambil

return tertentu, perjanjian mereka juga harus berdasarkan nilai yang tercantum. Sukuk

murabahah lebih memungkinkan digunakan untuk hal yang berhubungan dengan

pembelian barang untuk sektor publik. Dalam kasus pemerintah membutuhkan

barang-barang dengan harga yang tinggi, maka dimungkinkan untuk membelinya

melalui penjualan kredit dengan membayar angsuran. Penjual akan melakukan

amortisasi biaya dan return-nya (margin keuntungan) untuk keseluruhan periode

angsuran. Pemerintah akan menerbitkan sertifikat berdasarkan jumlah angsuran.

Setiap sertifikat memiliki tanggal jatuh tempo, yang mewakili hak kepemilikan dari

penjual yang tidak dapat dipindahtangankan dan sejumlah klaim yang tidak dapat

diubah. Penjual atau pemegang sertifikat pertama dapat memindahkan hak

kepemilikannya kepada pihak lain, di mana pembayaran akan sama dengan nilai yang

tercantum pada sertifikat dikurangi biaya pengumpulan. 66

4. Mekanisme Sukuk

Walaupun memiliki sifat berbeda dan diatur secara ketat oleh batasan-batasan

syariah, sukuk memiliki daya tarik bagi seluruh tipe investor internasional karena

66

Ibid, h.160.

Page 81: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

70

kecocokannya dengan struktur sekuritas konvensional. Akan tetapi, keserbagunaan

produk ini membutnya dapat diaplikasikan pada seluruh jenis aset yang sah yang

dapat menghasilkan aliran pendapatan yang dapat diprediksi.

Sukuk Ijarah (sukuk yang disewakan berdasarkan penjualan aset dan

disewakan kembali) mengikuti mekanisme parameter transaksi sebagai berikut:67

1) Ketersediaan aset masyarakat yang memenuhi syarat dan penjualannya (terpisah)

oleh pemilik (ahli waris). Aset utama harus ada dalam bentuk yang terdefinisikan

dengan baik dan secara hukum dapat dilaksanakan. Aset sebaiknya juga

mempunyai volume yang cukup besar dan homogen, untuk memudahkan analisis

statistik.

2) Tidak ada gangguan aliran keuntungan dan pembayaran pinjaman pokok kepada

pemegang sukuk selama jangka waktu transaksi.

3) Penebusan sukuk dan pembayaran kembali dari pemegang sukuk dan

pengembalian hak milik kepada pemilik semula aset.

4) Pemilik (ahli waris) dari suatu aset (yang disewakan) menjual hal yang sama

kepada “bankrupty remote”, perusahaan untuk tujuan khusus (penerbit) dalam

bentuk yang dikualifikasikan sebagai “true sale”. Berdasarkan pandangan

syariah, penjualan semacam ini tidak bisa menjadi nyata melalui perpindahan

nama secara nyata, tetapi juga harus dilengkapi secara konstruktif melalui

pemahaman dokumen secara tepat.

67 Jama Adam Nathif, Sukuk: A Panacea for Convergance and Capital Market Development

in the OIC Countries. (Jakarta: 2008).

Page 82: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

71

5) Penerbitan dan penjualan dilakukan oleh penerbit, baik dalam bentuk penerimaan

swasta atau penawaran umum, dari sekuritas (sukuk) kepada pemegang sukuk –

biasanya kepada investor lembaga. Dukungan hukum untuk transaksi akan

menjamin bahwa sukuk diterbitkan melalui jalur sekuritas, yang memungkinkan

pertisipasi langsung bagi investor dalam mengabungkan aset. Dengan kata lain,

sukuk mewakili kepentingan investor pada aset utama dan juga dalam

menghasilkan aliran kas. Pinjaman pokok dan dan keuntungan yang terkumpul

dari aset diterima pemegang sukuk. Saat penawaran ditutup, dana berpindah dari

pemegang sukuk kepada penerbit dan dari penerbit kepada pemilik aset.

Pemegang sukuk, begitu kontrak ditutup memiliki kebebasan untuk

memperdagangkan (menjual) sukuk pada pasar sekunder dan untuk

mempertahankannya.

6) Dividen (keuntungan) sukuk dan pembayaran modal (pinjaman pokok)

selanjutnya dipenuhi dari uang sewa penyewaan yang diterima dari penyewa dan

dari bagian penting aset lainnya. Jadi, aset yang dibeli secara khusus mewakili

sumber kas pinjaman poko untuk memenuhi kebutuhan sukuk.

Page 83: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

72

BAB III

SUKUK RITEL DI PT. BNI SECURITIES

A. Profil PT. BNI Securities

1. Sejarah Singkat PT. BNI Securities

PT. BNI Securities (“Perseroan”) didirikan berdasarkan akta No. 22 tanggal

12 April tahun 1995 yang diubah dengan akta No. 39 tanggal 3 Mei 1995. Persero

Perusahaan Efek yang menjalankankegiatan usaha sebagai perantara perdagangan

efek, penjaminan emisi efek dan penasehat investasi, serta kegiatan lain yang sesuai

dengan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal berdasarkan keputusan

Bapepam-LK.

Perseroan merupakan anak perusahaan PT BNI (Persero) Tbk dengan

komposisi kepemilikan saham per 31 Desember 2007 adalah 99,85% sedangkan

sisanya sebesar 0,15% dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT BNI Securities. Pada

awal didirikan, modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 30 miliar dengan modal

disetor RP 15 miliar. Guna mengantisipasi aktivitas pasar modal yang terus

berkembang, modal dasar Perseroan ditingkatkan, menjadi Rp 200 miliar dan modal

disetor menjadi Rp 100 miliar.1

1 Corporate Secretary Divisioan PT. BNI Securities, Annual Report 2008, (Jakarta: PT. BNI

Securities, 2008), h. 9

Page 84: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

73

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengelompokannya ke

dalam Divisi Utama dan Divisi Penunjang. Divisi utama adalah unit bisnis yang

melakukan kegiatan inti perseroan dalam menghasilkan pendapatan, sedangkan Divisi

Penunjang adalah unit yang bertugas mendukung kegiatan dari Perseroan maupun

unit bisnis divisi utama dalam menjalankan kegiatannya.2

Divisi utama terdiri dari :

Equity Brokerage

Debt Capital Market

Asset Management

Investment Bank

Divisi penunjang terdiri dari :

Treasury

Riset

Akunting dan Keuangan

Teknologi Informasi (IT)

Sumber Daya Manusia

Internal Audit

Risk Management

Quality Assurance & KYC

2 Corporate Secretary Division PT. BNI Securities, ibid, h. 10.

Page 85: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

74

Corporate Secretary @ Legal

Settlement

a. Divisi Utama

1) Divisi Equity Brokerage

Menjalankan kegiatan sebagai perantara dan pedagang efek dengan

terus berupaya meningkatkan peran pemodal ritel lokal dan kelembagaan

(institusi) baik dalam negeri aupun luar negeri.

Salah satu yang perlu dicatat adalah kinerja remote trading yang telah

dijalankan oleh Perseroan sejak 2005. Hingga kini terus menuai sejumlah

kemajuan. Salah satunya adalah memungkinkan nasabah di seluruh outlet

perseroan dapat mengeksekusikan order mereka melalui terminal yang

terhubung langsung (online) dengan BB.

Kecepatan, kemudahan dan ketepatan untuk bertransaksi merupakan

kebutuhan pertama dan utama bagi para investor. Menyadari arti penting hal

itu, Perseroan berusaha keras mewujudkannya, untuk kepentingan para

nasabah, termasuk bagi mereka yang tinggal di luar Jakarta.

Sebagai wujud kepedulian akan kemudahan akses bagi nasabah,

Perseroan mengembangkan outlet-nya secara online. Perseroan berusaha keras

meningkatkan kemampuan pelayanan melalui teknologi, sesuai dengan

perkembangan internasional, dan juga mempertahankan daya saing Perseroan

sebagai salah satu pemimpi pelaku pasar.

Page 86: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

75

Perseroan telah menetapkan satu bagian (desk) di dalam organisasi yang

bertanggung jawab menagani transaksi marjin, sehingga memungkinkan lebih

banyak variasi produk yang tersedia bagi nasabah. Mereka yang ingin

menjalankan transaksi marjin melalui BNI Securities kini dapat menggunakan

akses yang mudah ini.

Perseroan selalu mencari layanan baru yang dapat menambah

kemudahan dan nilai investasi bagi nasabah sebagai pernyataan sikap untuk

berusaha memberikan yang terbaik.

2) Divisi Debt Capital Market

Divisi Debt Capital Market, memberikan perhatian penuh terhadap

aktivitas pengelolaan perdagangan surat utang baik yang difokuskan untuk

kepentingan nasabah (brokerage) maupun kepentingan sendiri (proprietary

trading), sehingga pada akhirnya mampu memberikan kontribusi yang baik

terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan.3

Jangkauan aktivitas dan pelayanan yang dijalankan Divisi Debt Capital

Market sangat luas dan beragam mencakup perdagangan surat utang baik yang

difokuskan untuk kepentingan sendiri (proprietary trading), sehingga pada

akhirnya mampu memberikan kotribusi yang baik terhadap kinerja Perseroan

secara keseluruhan.

3 Ibid., h. 11

Page 87: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

76

Jangkauan aktivitas dan pelayanan yang dijalankan Divisi Debt Capital

Market sangat luas dan beragam mencakup perdagangan obligasi pemerintah

maupun korporasi pada pasar perdana dan sekunder, Promissory notes (PN),

Medium term notes (MTN), dan produk-produk perbankan seperti Negotiable

Certificate of Deposit (NCD), dan Roating Rate Notes (FRN) serta transaksi

Repurchase Agreement (REPO) baik saham maupun obligasi. Meningkatnya

aktivitas pasar keuangan dan pasar modal secara global membuka peluang

untuk menggarap dan melakukan penetrasi pasar bagi nasabah institusional

asing.

Selain itu, Divisi Debt Capital Market juga melakukan sinergi terbatas

dengan prifit center yang lain dalam lingkup Perseroan sebagai upaya

memberikan layanan terpadu (one stop services) kepada nasabah tertentu. Salah

satu contoh penerapan yang telah ditempuh adalah melakukan cross selling

product yang berasal dari unit bisnis Perseroan yang lainnya.

Sebagai unit bisnis, Divisi Debt Capital Market dituntut untuk mampu

menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga tetap mampu memberikan

kontribusi bagi pencapaian laba perusahaan dengan tetap berpegang teguh pada

prinsip kehati-hatian melalui penyempurnaan risk management system dan

standard operating procedure serta pengembangan infrastruktur dan sumber

daya manusia.

Page 88: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

77

3) Divisi Asset Management

Divisi Asset Management bertugas melakukan pengelolaan dana pihak

ketiga terutama dalam bentuk pengelolaan reksa dana, baik itu reksa dana

berbasis efek saham, efek pendapatan tetap dan efek campuran, baik yang

konvensional maupun syariah. Untuk memasarkan reksa dana, Perseroan telah

menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan, perbankan dan non perbankan.

Divisi ini beroperasi guna memanfaatkan peluang yang masih besar bagi

reksadana untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia, hal ini terjasi didukung

oleh perkembangan produk-produk unit dan dengan strategi pemasaran yang

efektif. Selain dari reksadana, Perseroan juga berusaha meningkatkan peran

discretionary funds, suatu bentuk manajemen dana yang didasarkan pada

kontrak antara Perseroan sebagai manajer investasi dengan investor dalam

jangka waktu tertentu.

Selama 2008, Divisi Asset Management PT BNI Securities bekerja

keras membangun kembali keyakinan, kepercayaan, dan minat para investor

dan masyarakat umum, terutama mengenal potensial keuntungan reksadana

pada masa kini dan masa akan datang.

Perbaikan teknologi juga memungkinkan kami menghasilkan Laporan

Unit Registry. Dokumen Manajemen Portofolio, dan Laporan Keuangan yang

berkualitas. Perbaikan fungsi sistem informasi manajemen berhasil

dilaksanakan baik di front maupun back offices.

Page 89: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

78

4) Divisi Investment Banking

Divisi ini menyediakan layanan penjaminan emisi saham dan obligasi,

yaitu membantu calon emiten dalam persiapan dan pelaksanaan penawaran

umum perdana saham maupun penerbitan obligasi dan efek hutnag lainnya.

Selain itu juga menyediakan jasa sebagai penasihat keuangan (financial

advisory), private placement, dan merger dan kauisisi. Selama tahun 2008,

Perseroan bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham Bank BTPN dan

beberapa kegiatan advisory lainnya.

Selain divisi-divisi tersebut di atas, Perseroan juga didukung oleh divisi

penunjang yang membantu kegiatan operasionalnya.

b. Divisi Penunjang

Divisi penunjang tersebut antara lain:4

1) Divisi Treasury

Divisi ini berfungsi untukmenjaga likuiditas dana atas transaksi

keuangan eperusahaan, investasi, trading pada surat-surat berharga pasar modal

(capital market) dan pasar uang (money market).

Atas fungsi tersebut, Divisi Treasury dibagi dalam beberapa bagian:

a) Bagian Kredit

4 Corporate Secretary Division PT. BNI Securities, ibid, h. 14.

Page 90: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

79

Bagian yang mengelola fasilitas dana untuk transaksi saham nasabah yang

terdiri dari Fasilitas Margin dan Fasilitas Reguler.

b) Bagian Proprietary Trading Fixed Income

Bagian yang mengelola dana perusahaan pada instrumen trading

obligasi/SUN, Repo Obligasi/Saham, dan instrumen fixed income lainnya.

c) Bagian Proprietary Trading Equity

Bagian yang mengelola dana perusahaan pada instrumen trading saham.

d) Bagian Liquidity Management

Bagian yang menangani likuiditas perusahaan.

2) Bagian Riset

Memberikan dukungan divisi lainnya dalam bentuk laporan analisa

ekonomi, analisa fundamental dan analisa teknikal, baik untuk saham maupun

instrumen pendapatan tetap beserta turunannya. Laporan tersebut dikeluarkan

secara rutin maupun secara berkala.

Riset-riset mengenai outlook perekonomian, riset fundamental suatu

pasar maupun emiten dan riset mengenai pergerakan instrumen keuangan

melalui pendekatan analisis, teknikal merupakan informasi yang sangat penting

bagi investor dalam proses pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

Menyadari akan kebutuhan informasi tersebut serta memahami bahwa

kebutuhan investor semakin meningkat terhadap informasi pasar baik pasar

saham, pasar obligasu, pasar komoditas baik di lingkungan global, regional,

maupun domestik, maka Bagian Riset terus mengembangkan produk-produk

Page 91: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

80

riset yang semakin berkembang tersebut. Bagian Riset memiliki tenaga analis

fundamental yang profesional di bidangnya untuk melakukan valuasi-valuasi

dan memberikan rekomendasi yang independen, dan juga memiliki analis

teknikal yang secara khusus menyajikan hasil riset terutama bagi investor yang

berorientasi investasi jangka pendek.

3) Divisi Akunting dan Keuangan

Bertugas melakukan pembukuan atas setiap pendapatan maupun

pengeluaran yang terjadi pada operasional perusahaan. Divisi ini juga membuat

laporan setiap hari kepada otoritas pasar modal mengenai modal kerja bersih

disesuaikan dengan Perseroan.

4) Divisi Teknologi Informasi (IT)

Bagian ini melakukan pengembangan sistem informasi dan teknologi

baik melalui pembaharuan aplikasi back office dan front office yang

terintegrasi, penataan infrastruktur jaringan dan penataan ruang data centre.

Pengembangan teknologi tinformasi yang memadai, akan sangat mendukung

strategi bisnis Perseroan, baik sebagai broker perdagangan efek maupun

manajer investasi. Dengan teknologi informasi Perseroan memberikan

kemudahan dalam layanan transaksi bagi para nasabah melalui penyediaan

aplikasi online trading “esmart”.

Selain memberikan kemudahan dalam layanan transaksi, sistem yang

dikembangkan juga mendukung penerapan manajemen resiko yang memadai,

penerapan ‘single customer id with multiple account’ serta membentuk

Page 92: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

81

database nasabah yang akurat sehingga dapat digunakan untuk pengembangnan

bisnis ke depan.

5) Bagian Internal Audit

Fungsi internal audit adalah menjain implementasi aktivitas kerja setiap

unit telah sejalan dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang berlaku. Hal ini

juga berarti bahwa banyak peraturan dan garis besar operasi yang ditentukan

oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dari pasar modal yang harus ditatati.

Kewajiban-kewajiban yang ada di antaranya adalah sebagai berkut:

a) Memantau pola transaksi harian nasabah melalui sistem kontrol otomatis,

sehingga menghasilkan Laporan Aktivitas Nasabah dan Jejak Audit.

b) Memeriksa akurasi dan validitas akun perusahaan, yang telah dicatat dalam

sistem; sehingga dengan demikian laporan keuangan akan tersusun sesuai

dengan standard akuntansi yang berlaku secara umum.

c) Menjalankan audit berkala yang mencakup setiap unit dalam organisasi.

d) Menindaklanjuti hasil dari audit eksternal, BAPEPAM-LK, BNI dan lain-

lain.

6) Bagian Risk Management

Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Resiko dan Bagian

Resiko sebagai unsur pendukung. Fungsi dari komite ini adalah untuk

menentukan kebijakan dasar manajemen resiko, baik resiko pasar, resiko kredit,

maupun resiko operasional. Kebijakan tersebut di atas termasuk toleransi resiko

(resiko yang dapat diterima) alokasi toleransi resiko bagi masing-masing unit

Page 93: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

82

bisnis kami, batas transaksi dan fasilitas untuk nasabah, batasan eksposure

terhadap surat-surat berharga, batasan counterpart transaksi, wewenang tiap

pejabat dalam menjalankan transaksi, kebijakan cuttting loss dan profit-taking,

selain dari kebijakan manajemen resiko lain yang diperlukan oleh unit bisnis.

Pelaksanaan kebijakan manajemen resiko yang tersebut di atas dipantau

oleh Unit Kontrol Internal dan Kepatuhan, dan hasilnya dilaporkan kepada

Direktur dan Komite Manajemen Resiko. Selain itu, Perseroan juga melaporkan

Profit Resikonya kepada para pemegang saham setiap triwulan, sehingga para

pemegang saham itu sendiri dapat memantau tingkat resiko Perseroan secara

keseluruhan.

7) Bagian Quality Assurance & KYC

Untuk memastikan seluruh peraturan perusahaan dituangkan dalam

Standard Operating Procedure (SOP) serta untuk meminimalisir

penyimpangan (non compliance) di setiap unit kerja.

Bagian ini berfungsi untuk melaksanakan kegiatan penyusunan SOP dan

pemantauan pelaksanaan SOP dan kebijakan perusahaan di setiap unit kerja.

Melakukan quality assurance atas aktivitas tersebut sesuai dengan kebijakan

dan prosedur yang berlaku.

8) Bagian Corporate Secretary & Legal

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab memantau dan melaporkan

perkembangan peraturan dalam pasar modal, sekaligus memberikan informasi

yang relevan kepada Direksi sesuai dengan ketentuan hukum pasar modal dan

Page 94: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

83

prosedur pelaksanaan di Indonesia. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung

jawab sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek,

analis, dan antara Perseroan dengan masyarakat umum, baik pemegang

obligasi, nasabah maupun pihak lainnya.

Bagian Legal mengkonfirmasikan hubungan kerja dan bisnis antara

Perseroan dengan para mitranya dalam batas hukum yang berlaku, selain juga

memenuhi seauh mungkin kepentingan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam usaha mengimplementasikan fungsi ini, bagian legal bekerja

berdampingan dengan konsultan legal eksternal dan bekerja sama dengan

sejumlah perusahaan dan institusi hukum.

9) Bagian Settlement

Bertugas menyelesaikan setiap transaksi yang dilakukan oleh divisi

equity brokerage maupun divisi debt capital market.

10) Bagian Sumber Daya Manusia

Berfungsi mengembangkan manajemen sumber daya manusiasecara

optimal dalam upaya meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme karyawan

Perseroan melalui personal development maupun organizational development,

implementasi budaya kerja BNI Securities, sehingga pegawai dapat bekerja

lebih efisien dan optimal.

PT BNI Securities menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia

merupakan faktor penentu bagi keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya.

Untuk mendukung perluasan kegiatan operasional serta mengantisipasi

Page 95: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

84

persaingan, Perseroan senantiasa memperhatikan peningkatan kemampuan dan

profesionalisme mereka. Selain itu Perseroan juga berupaya melakukan

pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal dengan cara menempatkan

karyawan secara tepat dan efisien, membangun budaya kerja dan budaya

perusahaan.

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui program

pendidikan yang terarah secara berkesinambungan, baik melalui pendidikan

internal maupun eksternal. Untuk itu Perseroan tidak segan mengikutsertakan

karyawan dalam berbagai program pendidikan, kursus, lokakarya yang

diselenggarakan lembaga pendidikan di dalam maupun luar negeri.5

Dalam hal sistem penggajian, manajemen senantiasa memperhatikan

kesejahteraan karyawan dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktivitas

mereka. Perseroan juga memberikan perhatian besar terhadap kesejahteraan

karyawan dengan cara memberikan berbagai fasilitas seperti Tunjangan Hari

Raya, Jaminan Sosisal Tenaga Kerja (Jamsostek), upah karyawan di atas upah

minimum regional dan pemberian jaminan kesehatan dalam bentuk penggantian

biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit sampai dengan batas tertentu, dan

5 Corporate Secretary Division PT. BNI Securities, ibid, h. 19.

Page 96: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

85

program insentif. Fasilitas-fasilitas tersebut diberikan kepada seluruh karyawan

Pereroan yang telah berstatus karyawan tetap.

Untukmeningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan. Perseroan

juga selalu rajin mengadakan sejumlah jenis pendidikan dan training secara

berkala untuk meningkatkan kredibilitas karyawan. Pelatihan dan pendidikan

itu antara lain:

a) Training Internal

Ketatnya persaingan menuntut manajemen Perseroan berusaha untuk

secara terus menerus melakukan perbaikan dari sisi kualitas sumber daya

manusia (SDM). Hal itu dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.

Perseroan akan mempersiapkan program training perkenalan khusus bagi

pegawai baru dalam bentuk program orientasi yang ditujukan untuk pengenalan

dasar pasar modal, produk-produk Perseroan, prosedur operasional, dan

kebijakan/peraturan kepegawaian.

Selain dari training internal yang diberikan kepada pegawai baru,

pengembangan juga diberikan bagi karyawan yang sudah ada, untuk

meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahlian mereka, selain juga

untuk menggerakan motivasi invidual dalam peningkatan kinerjanya. Melalui

usaha-usaha ini, diharapkan kinerja pegawai Perseroan akan meningkat.

Page 97: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

86

b) Training Eksternal

Perseroan memberikan kesempatan bagi para pegawainya untuk

mengikuti trainig, kursus, dan seminar yang diadakan oleh pihak eksternal. Hal

ini mencakup:

Seminar Mengenai Perencanaan Hukum Tentang Pasar Modal

Seminar Mengenai Pasar Modal

Pendidikan Analis Keuangan, Chartered Financial Analyst (CFA)

Workshop Manajemen Resiko

Seminar mengenai Corporate Finance, Investment Banking

Seminar tentang Obligasi dan Fixed Income Instruments

Kursus Analisis Fundamental dan Teknikal

Seminar Reksa Dana

Kursus Pajak

Kursus Konsultasi Keuangan

Kursus tentang Wealth Management

Page 98: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

87

2. Visi dan Misi PT. BNI Securities6

a. Visi PT BNI Securities tahun 2011:

Perusahaan dengan layanan investasi terbesar di Indonesia

b. Visi PT BNI Securities tahun 2016 :

Acuan bagi perusahaan-perusahaan sekuritas di ASEAN

c. Misi PT BNI Securities :

Menyediakan solusi-solusi financial secara lengkap untuk menjaga dan

meningkatkan kekayaan nasabah dengan prudent, inovatif dan responsif.

Layanan kami disajikan oleh para profesional yang kompeten dan terpercaya

yang mengutamakan kepentingan nasabah.

6 Ibid, h. 1.

Page 99: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

88

3. Struktur Organisasi PT. BNI Securities7

7 Corporate Secretary Division PT. BNI Securities, ibid, h. 2.

CHIEF OPERATING OFFICER CHIEF OPERATING OFFICER

Finance & Accounting

Treasury

Settlement

Risk Management

Internal Control

Research

Quality Assurance/KYC

Corporate Secretary & Legal

General Services

Customer Service

CEO Office & Corsec

Human Resource

CHIEF EXECUTIVE OFFICER

Equity

Outlet

Debt Capital Market

Sharia

Business

Information

Technology

Investment

Banking

Investment

Management

Page 100: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

89

4. Produk dan Jasa PT. BNI Securities8

a. Equity Brokerage

Divisi ini menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang

terus berupaya meningkatkan peran pemodal ritel dan kelembagaan (institusi)

baik dalam negeri maupun luar negeri di pasar modal Indonesia.

Salah satu visi Perseroan adalah menjadi perusahaan dengan layanan

investasi ritel terbesar di Indonesia. Untuk mensukseskan hal ini Perseroan

memiliki outlet-outlet yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia serta masih

akan terus membuka outlet-outlet di daerah-daerah potensial lainnya di

Indonesia. Selain itu, Perseroan saat ini sudah menyediakan layanan online

trading yang kami namakan "Esmart" yang bertujuan untuk memudahkan para

nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efek. Semua layanan ini kami

berikan semata untuk kepuasan nasabah.

1) E Smart

E Smart hadir untuk memberikan kemudahan bagi nasabah BNI

Securities dalam melakukan transaksi saham sendiri secara online di manapun.

E Smart merupakan perangkat lunak yang dapat menghadirkan

transaksi di Bursa Efek Indonesia langsung di computer siapapun. Dengan

8 Corporate Secretary Division PT. BNI Securities, ibid, h. 46.

Page 101: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

90

menggunakan aplikasi trading equity dari esmart, nasabah dapat melakukan

berbagai kegiatan transaksi seperti input order, amend, dan withdraw secara

langsung, di manapun dan kapanpun, selama jam perdagangan Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Untuk menunjang keputusan investasi nasabah, esmart juga dilengkapi

dengan aplikasi Market Info yang menampilkan pergerakan transaksi ekuitas

secara raltime sehingga nasabah tidak kehilangan momen dalam mengambil

keputusan untuk investasinya.

Bagi nasabah yang memiliki mobilitas tinggi, esmart memberikan

kemudahan dengan fasilitas bantuan langsung dan Sales/Account Officer BNI

Securities yang handal dan terpercaya, untuk me-maintain order nasabah serta

menyediakan informasi teraktual yang bermanfaat untuk kegiatan transaksi

nasabah selanjutnya.

2) Market Info-Equity

Market Info adalah aplikasi yang disediakan esmart untuk

menampilkan rangkaian data teraktual dari bursa sekaligus merekam histori

pergerakan harga saham. Dengan informasi dari Market Info, investor dapat

memprediksi perubahan yang akan terjadi dengan mudah, sekaligus menjadi

yang terdepan dalam pengambilan keputusan bertransaksi.

3) Trading-Equity

Trading merupakan aplikasi esmart yang menawarkan fleksibilitas

dalam bertransaksi. Trading berisikan fitur-fitur yang membuat investor dapat

Page 102: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

91

bertransaksi di mana saja dan kapan saja secara realtime, langsung dari

computer pribadi investor. Sangat cocok bagi investor yang sibuk tetapi ingin

tetap mengikuti perdagangan ekuitas yang terus bergerak tiap mildetik.

Fasilitas yang terdapat pada esmart

a) Trading (Buy, Sell, Amend, Withdraw)

b) Running Trade

c) Order Watch

d) Last Order

e) Open Order

f) Trade Watch

g) Trade Summary

b. Debt Capital Market

Divisi Debt Capital Markets BNI Securities, memberikan perhatian

penuh terhadap aktivitas pengelolaan perdagangan surat utang baik yang

difokuskan untuk kepentingan nasabah (brokerage) maupun kepentingan

sendiri (proprietary trading).

Jangkauan aktivitas dan pelayanan yang dijalankan Divisi Debt Capital

Markets sangat luas dan beragam, mencakup:

1) Obligasi Pemerintah maupun Korporasi, baik perdana ataupun sekunder

2) Promissory Notes (PN)

3) Medium Term Notes (MTN)

Page 103: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

92

4) Floating Rate Notes (FRN)

5) Repurchase Agreement (REPO)

Sebagai unit bisnis, Divisi Debt Capital Markets dituntut untuk tetap

berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian melalui penyempurnaan risk

management system dan standard operating procedures serta pengembangan

infrastruktur dan sumber daya manusia.

c. Asset Management

Divisi Asset Management memberikan layanan pengelolaan dana

pihak ketiga terutama dalam bentuk pengelolaan reksa dana, baik itu reksa dana

berbasis efek saham, efek pendapatan tetap dan efek campuran, baik yang

konvensional maupun syariah. Selain dari reksa dana, Perseroan juga berusaha

meningkatkan peran discretionary funds.

Peningkatan sistem teknologi informasi memungkinkan kami

menghasilkan Laporan Unit Registry, Dokumen Manajemen Portfolio, dan

Laporan Keuangan yang berkualitas. Peningkatan fungsi sistem informasi

manajemen telah dilaksanakan baik di front maupun back offices. Saat ini

terdapat beberapa produk reksadana yang dikelola oleh Perseroan.

Penting untuk diperhatikan setiap calon nasabah reksadana sebelum

memutuskan untuk membeli unit penyertaan di reksadana, harus terlebih dahulu

membaca dan memahami isi prospektus unit penyertaan tersebut dan faktor-

Page 104: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

93

faktor resiko yang mungkin akan dihadapi. Kinerja reksadana sebelumnya tidak

mencerminkan kinerja dimasa mendatang

NO PRODUK REKSA DANA

1 DanaPlus Syariah

2 Berkembang

3 Dana Berbunga Tiga

4 Dana Lancar

5 Dana Syariah

6 Dana Fleksibel Dua

7 Dana Merah Putih

8 Dana Plus

9 BNIS Proteksi IX

10 BNIS Proteksi V

11 BNIS Proteksi IV

12 BNIS Proteksi III

13 BNIS Proteksi I

14 BNIS Proteksi XII

15 BNIS Proteksi X

16 BNIS Proteksi VIII

17 BNIS Proteksi VII

18 BNIS Proteksi VI

19 BNIS Saham Syariah

20 BNIS Proteksi II

21 BNIS Penyertaan Terbatas I

Gambar 2. Produk Resadana BNI Securities

Page 105: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

94

Produk BNI Reksa Dana

1) BNI Dana Syariah

Adalah Reksa Dana yang melakukan investasi ke dalam Efek Pendapatan

Tetap yang bersifat Syariah yang bertujuan memberikan tingkat

pertumbuhan nilai investasi yang stabil dalam jangka panjang kepada para

pemodal yang berpegang pada Syariah Islam dengan hasil investasi yang

bersih dari unsur riba dan gharar.

2) BNI Dana Plus Syariah

Adalah Reksa Dana yang melakukan investasi ke dalam Efek Pendapatan

Tetap yang bersifat Syariah yang bertujuan memberikan tingkat

pertumbuhan nilai investasi yang stabil dalam jangka panjang kepada para

pemodal yang berpegang pada Syariah Islam dengan hasil investasi yang

bersih dari unsur riba dan gharar.

3) BNI Dana Berkembang

Melakukan investasi ke dalam Efek Saham yang tercatat di Bursa Efek.

Komposisi portofolionya adalah minimum 80% di Efek Saham dan

maksimum 20 % di Efek kas dan/ atau Efek lain.

4) Dana Berbunga Tiga

Melakukan investasi ke dalam Efek bersifat utang untuk mendapatkan

bunga dan apresiasi nilai pokok. Denominasi Obligasi, kas dan/atau Efek

lainnya yang dipilih tersebut adalah dalam Rupiah.

Page 106: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

95

5) Dana Fleksibel Dua

Melakukan investasi ke dalam instrument yang dianggap paling

menguntungkan pada saat-saat tertentu dengan aktif, sesuai dengan kondisi

ekonomi makro Indonesia. Reksa Dana ini melakukan alokasi asetnya

dengan aktif pada Obligasi, Instrumen Pasar Uang, Saham-saham dan/atau

Right dan/atau Warrant yang tercatat di Bursa Efek, dan pada instrumen

Pasar Uang dalam denominasi mata uang asing.

6) Dana Lancar Dua

Melakukan investasi ke dalam Efek bersifat utang dan Instrumen Pasar

Uang untuk mendapatkan bunga dan menyediakan likuiditas bagi para

pemodal dengan resiko minimal. Komposisi portofolio adalah 0 % sampai

dengan 100 % di Efek bersifat utang dan Instrumen Pasar Uang denominasi

yang dipiih tersebut adalah dalam Rupiah.

d. Investment Banking

Divisi ini menyediakan layanan penjaminan emisi saham, yaitu

membantu calon emiten dalam persiapan dan pelaksanaan penawaran umum

perdana saham maupun penerbitan obligasi dan efek hutang lainnya. Selain itu

juga menyediakan jasa sebagai penasihat keuangan (financial advisory), private

placement, dan merger & akuisisi.

BNI Securities telah bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi

(Lead Underwriter) atas emisi saham PT Bank BTPN Tbk, PT Bank Capital

Indonesia Tbk, PT Laguna Cipta Griya Tbk dan emisi Obligasi Panin Sekuritas

Page 107: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

96

III serta akan menyusul transaksi berpotensi lainnya. Selain itu, BNI Securities

juga turut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan penjaminan emisi baik saham

maupun obligasi.

Jasa Investment Banking

1. Penjaminan Emisi Efek

2. Penasihat Keuangan

3. Restrukturisasi Hutang

4. Penempatan Terbatas (Private Placements)

5. Merjer dan Akusisi

B. Mekanisme Sukuk Ritel di PT BNI Securities

1. Persyaratan Investasi pada Sukuk Ritel

a. Individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang dibuktikan

dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

b. Investasi minimum Rp 5.000.000,00 (lima juta Rupiah) dari kelipatan Rp

5.000.000 (lima juta Rupiah).

c. Mempunyai rekening tabungan di salah satu bank umum (bank umum

syariah/bank umum konvensional) dan rekening surat berhargadi salah satu

subregistry.

2. Prosedur Investasi pada Sukuk Ritel

a. Investasi di Pasar Perdana

Page 108: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

97

1) Membuka rekening tabungan di salah satu bank umum (bank umum

syariah/bank umum konvensional) dan rekening surat berharga di salah

satu subregistry.

2) Mengisi formulir pemesanan dari Agen Penjual yang ditunjuk

Pemerintah dengan melampirkan fotokopi KTP.

3) Menyetor dana tunai ke rekening khusus Agen Penjual, dan

menyampaikan bukti setor dana kepada Agen Penjual sesuai dengan

jumlah pemesanan.

4) Memperoleh hasil penjatahan pemerintah dari Agen Penjual sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

5) Menerima bukti kepemilikan Sukuk Ritel dari Agen Penjual.

6) Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah pemesanan tidak

seluruhnya dimenangkan.

b. Investasi di Pasar Sekunder

1) Pembelian Sukuk Ritel yang dilakukan dengan mekanisme bursa harus

melalui Perusahaan Efek.

2) Pembelian Sukuk Ritel yang dilakukan dengan mekanisme non bursa

(over the counter) dapat melalui perusahaan efek, Bank Umum Syariah

dan Bank Umum Konvensional.

3. Mekanisme Pembayaran Imbalan dan Nilai Nominal

Pemerintah melalui Bank Indonesia mentransfer dana tunai sebesar

jumlah pembayaran imbalan dan/atau nilai nominal Sukuk Ritel ke sub-registry.

Page 109: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

98

Selanjutnya sub-registry mentransfer dana tunai ke rekening tabungan investor

pada tanggal jatuh tempo pembayaran imbalan dan/atau nilai nominal Sukuk Ritel.

Pihak yang tercatat sebagai pemegang Sukuk Ritel pada sub-registry dalam 2

(dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran imbalan dan atau nilai nominal

Sukuk Ritel berhak atas imbalan dan/atau nilai nominal Sukuk Ritel.

a. Ilustrasi Perhitungan Hasil Investasi Sukuk Ritel

1) Harga Par

Investor A membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp

10.000.000,00 dengan nilai indikatif imbalan 12% dan tidak dijual sampai jatuh

tempo, maka hasil yang diperoleh adalah:9

Imbalan = 12 % x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 100.000,00 setiap bulan

sampai dengan jatuh tempo

Nilai Nominal pada saat jatuh tempo = Rp 10.000.000,00

Total yang diperoleh pada saat jatuh tempo = Imbalan + Nilai Nominal = Rp

10.100.000,00

2) Harga Premium

Investor B membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp

10.000.000,00 dengan kupon 12% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga

105%, maka hasil yang diperoleh adalah :

9 Corporate Seretary PT. BNI Securities, Sukuk Ritel: Investasi Rakyat Penuh Manfaat,,

(Jakarta: BNI Securities, 2009), h. 4.

Page 110: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

99

Imbalan = 12 % x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 100.000,00 setiap bulan

sampai dengan saat dijual

Capital Gain = Rp 10.000.000,00 x (105-100)% = Rp 500.000,00

Nilai Nominal yang diterima saat dijual Rp 10.500.000,00 yang berasal dari

Nilai Nominal Sukuk Ritel sebesar = Rp 10.000.000,00 + Capital Gain.

Total yang diperoleh pada saat dijual = Imbalan + Nilai Nominal pada saat

dijual = Rp 10.600.000,00

3) Harga Discount

Investor C membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,-

dengan kupon 12% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 95%, maka hasil

sukuk yang diperoleh adalah:

Imbalan = 12 % x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 100.000,00 setiap bulan

sampai dengan saat dijual

Capital Loss = Rp 10.000.000,00 x (95%-100%) = - Rp 500.000,00

Nilai Nominal yang diterima saat dijual Rp 9.500.000,00 yang berasal dari

Nilai Nominal Sukuk Ritel sebesar =Rp 10.000.000,00 + Capital Loss.

Total yang diperoleh pada saat dijual = Imbalan + Nilai Nominal pada saat

dijual = Rp 9.600.000,00

Catatan:

Ilustrasi di atas belum memperhitungkan biaya-biaya transaksi dan pajak.

Page 111: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

100

Transaksi penjualan di Pasar Sekunder dengan asumsi penjualan terjadi

pada saat pembayaran Imbalan, sehingga tidak memperhitungkan accrued

yang ada.

b. Penatausahaan

1) Pencatatan kepemilikan dilakukan secara elektronik (scripless). Sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2008, kegiatan

penatausahaan yang mencakup antara lain kegiatan pencatatan kepemilikan,

kliring dan setelmen, serta agen pembayar imbalan dan nilai nominal Sukuk

Ritel dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI). Selanjutnya BI telah menunjuk

12 sub-registry untuk membantu pelaksanaan penatausahaan tersebut.

2) Daftar sub-registry yang telah ditunjuk oleh BI adalah Bank Central Asia,

Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia 1946,

Bank CIMB Niaga, Bank Rakyat Indonesia, Citibank NA, Deutsche Bank,

HSBC, Standard Chartered Bank, Bank Permata, Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI).10

3) Biaya atas Kegiatan Penatausahaan yang dibebankan pada investor tergantung

pada kebijakan masing-masing sub-registry.

10 Departemen Keuangan Republik Indonesia, Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel

Seri SR-001, (Jakarta: Depkeu RI, 2009), h. 11.

Page 112: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

101

1 4 5a

5d

5b

8b

5c

6

8a 5e

2 3 7 8c

BAB IV

ANALISA DAN TEMUAN

A. Mekanisme Akad Sale and Lease Back Pada Transaksi Sukuk Ritel di PT. BNI

Securities

1. Penunjukan Agen Penjual.

2. Agen Penjual memasarkan Surar Berharga Syariah Negara ke investor.

3. Investor menyampaikan minat beli ke agen penjual dengan menyetor dana tunai.

4. Agen Penjual menyampaikan semua minat pembelian investor ke Pemerintah.

5. a. Pelaksanakan Allotment oleh pemerintah.

PEMERINTAH BANK INDONESIA

AGEN PENJUAL SUBREG

INVESTOR

Page 113: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

102

b. Penyampaian Terms & Cond‟t Surat Berharga Syariah Negara ke Bank

Indonesia.

c. Agen Penjual mentransfer dana sesuai hasil penjatahan ke rekening Pemerintah

di Bank Indonesia, untuk selanjutnya dilakukan setelmen.

d. Bank Indonesia mentransfer dana tunai sesuai hasil penjualan Surat Berharga

Syariah Negara ke Rekening Pemerintah.

e. Subreg menerima Term & Cond‟t Surat Berharga Syariah Negara dari Bank

Indonesia.

6. Subregistry menerima daftar hasil penjatahan dari agen penjual, dan membuat

daftar kepemilikan Surat Berharga Syariah Negara sesuai dengan hasil

penjatahan. Bukti kepemilikan diserahkan ke Agen Penjual.

7. Agen Penjual menyampaikan bukti kepemilikan dari Subregistry kepada investor

yang mendapat penjatahan, dan mengembalikan dana ke investor yang tidak

mendapat penjatahan.

8. Proses pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal pada saat Surat Berharga

Syariah Negara.

B. Analisa Konsistensi Akad Jual Beli (Al-Bay’) Pada Struktur Akad Sales and Lease

Back dalam Transaksi Sukuk Negara Ritel

1. Bentuk dan Jenis SBSN

Bentuk SBSN yang diterbitkan adalah SBSN tanpa warkat (scripless) dan

dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dengan akad Sale and Lease Back. SBSN ini

Page 114: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

103

diterbitkan khusus untuk investor ritel warga negara Indonesia, dengan pembatasan

investasi untuk investor institusi di pasar perdana, sehingga untuk selanjutnya disebut

dengan Sukuk Negara Ritel.

2. Struktur Akad Jual Beli (Al-Bay’) pada Sukuk Ritel

Dalam transaksi jual beli pada SBSN, penjual dalam hal ini Pemerintah

mensyaratkan agar Barang Milik Negara (BMN) yang telah dijual kepada para

pemegang SBSN tidak boleh diklaim kepemilikannya oleh individu, lembaga, dan

institusi, dan tidak boleh dipindahtangankan kecuali dijual kembali kepada

Pemerintah setelah masa sewa berakhir (jatuh tempo).

Jual beli dalam bentuk ini disebut sebagai jual beli bersyarat (Bay’ Wafa’).

Dalam jual beli ini si Pembeli dengan bebas memanfaatkan barang itu, hanya saja

pembeli tidak boleh menjual barang itu kepada orang lain selain kepada penjual

semula (Pemerintah). Apabila penjual telah memiliki uang untuk melunasi harga jual

semula (sebesar utangnya) pada saat waktu jatuh tempo, barang itu harus diserahkan

kembali kepada penjual (pemerintah). Dengan cara jual beli ini, kemungkinan

terkadinya riba dapat dihindarkan.1

Sebenarnya jual beli yang dibarengi dengan syarat itu termasuk kepada jual

beli yang dilarang oleh syara‟. Hal ini sesuai dengan sebuah Hadits yang berbunyi:

1

Abdur Rahman As-Shabuni, Al-Madkhal Li Dirasatir-Rasyri’ Al-Islamiy, (Damaskus:

Mathba‟ah Riyadh, 1980), Jilid I, hlm. 64.

Page 115: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

104

Rasulullah saw, melarang jual beli yang diiringi dengan syarat. (HR. Muslim, An-

Nasa‟i, Abu Daud, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah).

Dari gambaran jual beli bersyarat di atas (bay’ wafa’), menurut Musthafa

Ahmad Az-Zarqa‟, terlihat bahwa akad jual beli wafa’ itu terdiri dari tiga bentuk,

yaitu:2

a. Pertama, Dilakukan transaksi, akad ini merupakan jual beli, karena di dalam akad

dijelaskan bahwa transaksi itu adalah jual beli, melalui ucapan penjual “Saya

menjual tanah saya kepada engkau seharga Rp 10.000.000 selama 5 tahun”.

b. Kedua, Setelah transaksi dilaksanakan dan harta beralih ke tangan pembeli,

transaksi ini berbentuk ijarah (sewa/menyewa), karena barang yang dijual itu

harus dikembalikan kepada penjual, sekalipun pemegang harta itu berhak

memanfaatkan dan menikmati hasil barang itu selama waktu yang disepakati, dan

c. Ketiga, di akhir akad, ketika tenggang waktu yang disepakati sudah jatuh tempo,

bay’ wafa’ ini sama dengan rahn, karena, dengan jatuhnya tempo yang disepakati

kedua belah pihak, penjual harus mengembalikan uang kepada pembeli sejumlah

harga yang diserahkan pada awal akad, dan pembeli harus mengembalikan barang

yang dibeli itu kepada penjual secara utuh. Dari sini terlihat bahwa bay’ wafa’

diciptakan dalam rangka menghindari riba, sekaligus wacana tolong menolong

antara pemilik modal dengan pihak yang memerlukan uang dalam jangka waktu

2Musthafa Ahmad Az-Zarqa‟, Syarhul Qonun As-Suri: Al-‘Uqud Al-Musammah, (Damaskus:

Darul Kitab, 1968), hlm. 23.

Page 116: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

105

tertentu. Oleh sebab itu, ulama Hanafiyah menganggap bay’ wafa’ adalah sah dan

tidak termasuk ke dalam larangan Rasulullah saw. Yang melarang jual beli yang

dibarengi syarat, karena, sekalipun disyaratkan bahwa harta itu harus

dikembalikan kepada kepada pemilik semula, namun pengembalia itupun harus

melalui akad jual beli. Di samping itu, inti dari jual beli ini adalah adalah dalam

rangka menghindarkan masyarakat melakukan transaksi yang mengandung riba.

Kemudian dalam masalah pemanfaatan obyek akad (barang yang dijual),

statusnya tidak sama dengan gadai (rahn), karena barang itu benar-benar telah

dijual kepada pembeli.

3. Rukun Jual Beli Bersyarat (bay’ wafa’) pada Akad Sales and Lease Back

Ulama Hanafiyah mengemukakan bahwa yang menjadi rukun dalam bay’

wafa’ sama dalam rukun jual beli pada umumnya, yaitu:

a. Ijab (pernyataan menjual) dan qabul (pernyataan membeli). Dalam rangka

penerbitan Sukuk Negara ritel seri SR-001, khususnya terkait dengan transaksi

Aset SBSN, diperlukan beberapa dokumen hukum sebagai berikut :

1) Perjanjian Jual Beli (Sale and Lease Back)Perjanjian ini mengatur

kesepakatan antara pemerintah selaku penjual dan Perusahaan Penerbit SBSN

selaku pembeli mengenai Jual Beli Barang Milik Negara/BMN (akad al-ba’i)

untuk digunakan sebagai Aset SBSN, dengan jenis, nilai, dan spesifikasi

sebagaimana tercantum dalam dokumen perjanjian Jual Beli BMN.

Page 117: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

106

2) Perjanjian Sewa Menyewa (Lease/Ijarah). Perjanjian ini mengatur

kesepakatan antara Perusahaan Penerbit SBSN sebagai pemberi sewa dan

Pemerintah selaku penyewa mengenai sewa-menyewa Aset SBSN..

3) Perjanjian Pengelolaan Aset SBSN (Servicing Agency Agreement). Perjanjian

ini mengatur mengenai kesepakatan antara Perusahaan Penerbit SBSN sebagai

pemberi sewa dan pemerintah selaku penyewa bahwa Pemerintah akan

memelihara dan menjaga kondisi Aset SBSN serta menanggung seluruh biaya

atas kegiatan dimaksud.

4) Pernyataan Untuk Menjual (Sale Undertaking). Dokumen ini berisi

pernyataan/janji Perusahaan Penerbit SBSN untuk menjual Aset SBSN

kepada Pemerintah pada saat masa sewa berakhir/jatuh tempo SBSN.

5) Pernyataan Untuk Membeli (Purchase Undertaking). Dokumen ini berisi

pernyataan/janji Pemerintah untuk membeli Aset SBSN dari Perusahaan

Penerbit SBSN pada saat masa sewa berakhir/jatuh tempo SBSN. Dokumen-

dokumen tersebut ditandatangani oleh pemerintah dan perusahaan penerbit

SBSN Indonesia.

b. Pihak yang berakad (penjual dan pembeli). Pemerintah selaku penjual dan

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia selaku pembeli telah mengadakan

perjanjian jual beli BMN (Barang Milik Negara) dengan akad al-bay’ (jual beli)

untuk digunakan sebagai Aset SBSN, dengan jenis, nilai, dan spesifikasi

sebagaimana tercantum dalam dokumen perjanjian Jual Beli BMN. Perusahaan

Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Indonesia menerbitkan SBSN

Page 118: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

107

sebagai bukti penyertaan/kepemilikan investor atas Aset SBSN dan menggunakan

dana hasil penerbitan SBSN sebagai pembayaran atas pembelian BMN yang

digunakan sebagai Aset SBSN.

c. Barang yang dibeli/Aset SBSN yang diperjualbelikan. Aset SBSN dalam rangka

penerbitan SBSN Sale and Lease Back ini berupa tanah dan bangunan milik

negara. Rincian mengenai jenis, nilai, dan spesifikasi Aset SBSN dicantumkan

dalam dokumen transaksi aset yang ditandatangani oleh Pemerintah dan

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia. Untuk keperluan transaksi SBSN, Aset

SBSN dinyatakan dalam unit-unit penyertaan/kepemilikan dengan nilai nominal

masing-masing Rp. 1.000.000,00 (satu juta Rupiah), ekuivalen dengan nilai

nominal untuk tiap unit SBSN.

d. Harga barang. Pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel dilakukan dalam jumlah

sekurang-kurangnya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setara dengan 5 (lima) unit

dan selebihnya dengan kelipatan Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan 5

(lima) unit. Tidak ada batas maksimal pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel

seri SR-001

Page 119: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

108

4. Syarat-syarat pada Akad al-bay’ (Jual Beli) dalam Struktur Akad Sales and Lease

Back

a. Aset SBSN sebagai dasar transaksi SBSN merupakan satu kesatuan yang

tidak terbagikan. Aset SBSN bukan merupakan jaminan dan tidak dapat

diklaim baik secara individual atau bersama-sama oleh Pemilik Sukuk Negara

Ritel.3

b. Aset SBSN tidak dapat dipindahtangankan oleh Pemilik Sukuk Negara Ritel

kepada pihak lain.

c. Perusahaan Penerbit SBSN berjanji untuk menjual Aset SBSN kepada

Pemerintah pada saat masa sewa berakhir/jatuh tempo SBSN.

d. Pemerintah menyatakan/berjanji untuk membeli Aset SBSN dari Perusahaan

Penerbit SBSN pada saat masa sewa berakhir/jatuh tempo SBSN Sukuk

Negara Ritel berlaku tiga tahun dari tanggal 25 Februari 2009 sampai dengan

tanggal 25 Februari 2012.4

5. Hukum Jual Beli Bersyarat (Bay’ Wafa’)

Menurut Musthafa Ahmad Az-Zarqa‟, dan Abdur Rahman As-Shobuni, dalam

sejarahnya, bay’ wafa’ baru mendapatkan justifikasi para ulama fiqh setelah berjalan

beberapa lama. Maksudnya, bentuk jual beli ini telah berlangsung beberapa lama dan

3 Ibid., h. 4.

4 Ibid., h. 4.

Page 120: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

109

bay’ wafa’ telah telah menjadi ‘urf (adat kebiasaan) masyarakat Bukhara dan Balkh,

baru kemudian para ulama fiqh, dalam hal ini ulama Hanafi, melegalisasi jenis jual

beli ini. Imam Najmuddin An-Nasafi (461-573 H) seorang ulama terkemuka mazhab

Hanafi di Bukhoro mengatakan: “Para Syaikh kami (Hanafi) membolehkan bay’ al-

wafa’ sebagai jalan keluar dari riba”.

Muhammad Abu Zahroh, tokoh fiqh dari Mesir, mengatakan bahwa dilihat

dari segi sosio-historis, kemunculan bay’ al-wafa’ di tengah-tengah masyarakat

Bukhoro dan Balkh pada pertengahan abad ke-5 H adalah disebabkan oleh para

pemilik modal tidak mau lagi memberi utang kepada orang-orang yang memerlukan

uang, jika mereka tidak mendapatkan imbalan apapun. Hal ini membuat kesulitan

bagi masyarakat yang memerlukan. Keadaan ini membawa mereka untuk

menciptakan sebuah akad tersendiri, sehingga keperluan masyarakat terpenuhi dan

keinginan orang-orang kayapun terayomi. Jalan keluar yang mereka ciptakan itu

adalah bay’ al-wafa’ .5

Jalan fikiran ulama Hanafiyah dalam memberikan justifikasi terhadap bay’ al-

wafa’ adalah didasarkan pada istihsan ‘urfiy (menjustifikasi suatu permasalahan yang

telah berlaku umum dan berjalan dengan baik di tengah-tengah masyarakat). Akan

tetapi, para ulama fiqh lainnya tidak boleh melegalisasi bentuk jual beli ini.6Alasan

mereka adalah:7

5Muhammad Abu Zahra, Tarikhul Mazahib Al-Islamiyyin, (Mesir: Darul Fikri Al-„Arabi, tt),

hlm. 243.

Page 121: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

110

a. Dalam suatu akad jual beli tidak dibenarkan adanya tenggang waktu, karena, jual

beli adalah akad yang mengakibatkan perpindahan hak miik secara sempurna dari

penjual kepada pembeli.

b. Dalam jual beli tidak boleh ada syarat bahwa barang yang dijual itu harus

dikembalikan oleh pembeli kepada penjual semula, apabila ia telah siap

mengembalikan uang seharga semula.

c. Bentuk jual beli ini tidak pernah ada di zaman Rasulullah saw, maupun di zaman

sahabat,

d. Jual beli ini nerupakan hilah yang tidak sejalan dengan maksud-maksud syara‟

pensyari‟atan jual beli.

Namun demikian, para ulama fiqh muta’akhkhirin (generasi belakangan)

dapat menerima baik bentuk jual beli ini, dan menganggapnya sebagai akad yang sah.

Menurut Mustafa Ahmad Az-Zarqa‟, bay’ al-wafa’ sudah menjadi „urf. Dia melihat

bahwa akad ini tetap relevan untuk zaman sekarang, dalam rangka menghindari

kemungkinan terjadinya transaksi yang nyata-nyata mengandung unsur riba.

Sebagaimana pembahasan di atas, akad al-bay’ (jual beli) yang terdapat pada

struktur akad Sales and Lease Back dalam transaksi SBSN Sukuk Negara Ritel adalah

akad jual beli bersyarat (bay’ al-wafa’) yang konsisten dan sudah sesuai dengan

rukun dan syarat yang berlaku secara umum pada akad al-bay’ (jual beli) dan akad

6Ahmad Fahmi Abu Sunnah, Al-‘Urf wal-‘Aadah fi Ro’yi-l-Fuqaha’, (Mesir: Mathba‟ah

Klliyyat Azhar, 1949), hlm. 186.

7Abdur Rahman As-Shobuni, Al-Madkhal fi-t-Tasyri’ al-Islamiy, (Damaskus: Darul Kitab,

1976), hlm. 73.

Page 122: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

111

bay’ al-wafa’ (jual beli bersyarat) yang dibolehkan oleh syara‟ berdasarkan ‘Urf

Istihsan.

C. Analisa Konsistensi Akad Sewa (Ijarah) Pada Struktur Akad Sales and Lease

Back dalam Transaksi Sukuk Negara Ritel

1. Akad Ijarah (sewa) pada Struktur Akad Sales and Lease Back dalam Sukuk Ritel

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia sebagai pemberi sewa dan Pemerintah

selaku penyewa telah mengadakan perjanjian sewa (akad ijarah) atas Aset SBSN.

SBSN dengan akad Ijarah- Sale and Lease Back diterbitkan atas dasar

kesepakatan antara Pemerintah dan Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia untuk

melakukan jual-beli dan penyewaan Barang Milik Negara (BMN) yang dijadikan

sebagai Aset SBSN.

Transaksi dalam rangka penerbitan SBSN dengan akad Ijarah – Sale and

Lease Back, terdiri dari kegiatan/ perikatan sebagai berikut:8

a. Penjualan BMN oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia

untuk digunakan sebagai Aset SBSN.

b. Penerbitan SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia sebagai bukti atas

penyertaan/kepemilikan investor terhadap aset SBSN.

c. Pembayaran Imbalan atas penyewaan (al-ijarah) Aset SBSN oleh Pemerintah

sebagai Obligor kepada Pemilik SBSN melalui Agen Pembayar, dan

8Ibid., h. 8.

Page 123: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

112

d. Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia

sebesar nilai nominal SBSN pada akhir periode sewa (al-ijarah) untuk membayar

nilai nominal SBSN.

2. Mekanisme Akad Ijarah (sewa) pada Transaksi SBSN Sukuk Negara Ritel

Penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-001 dengan akad ijarah – Sale and

Lease Back dan dalam denominasi Rupiah di pasar perdana dalam negeri ini

dilakukan oleh Pemerintah melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia.

Perusahaan Penerbit Indonesia SBSN merupakan badan hukum khusus

(spesial legal entity) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang SBSN khusus untuk

menerbitkan SBSN. Pendirian dan pengelolaannya diatur melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 56 Tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit SBSN.

Dalam rangka penerbitan SBSN Ijarah- Sale and Lease Back ini, Pemerintah

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2008 telah mendirikan Perusahaan

Penerbit SBSN Indonesia untuk bertindak sebagai counter party Pemerintah dalam

transaksi Aset SBSN. Kegiatan Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia dalam

menerbitkan SBSN adalah sebagai berikut:

a. Membeli BMN dari Pemerintah untuk digunakan sebagai Aset SBSN.

b. Menyewakan Aset SBSN kepada Pemerintah, dan

c. Menjual Aset SBSN kepada Pemerintah pada akhir periode sewa Aset

SBSN/Tanggal Jatuh Tempo SBSN untuk membayar Nilai Nominal SBSN

.

Page 124: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

113

3. Rukun Ijarah (sewa) pada Akad Sales and Lease Back dalam Sukuk Negara Ritel

Menurut ulama Hanafiyah, rukun iijarah itu hanya satu, yaitu iijab (ungkapan

menyewakan) dan qabul (persetujuan terhadap sewa menyewa). Akan tetapi, jumhur

ulama mengatakan bahwa rukun al-ijarah itu ada empat, yaitu:

a. Orang yang berakad, dalam hal ini Pemerintah sebagai penyewa atas asset yang

dijual, dan para pemegang SBSN sebagai pemberi sewa

b. Sewa/Imbalan/ Kupon

1) Imbalan berupa sewa yang jumlah pembayarannya bersifat tetap (fixed-

coupon).

2) Imbalan/kupon per unit Sukuk Negara Ritel adalah sebesar 12% (dua belas

per seratus) per tahun yang dibayar setiap bulan.

3) Frekuensi Imbalan/Kupon. Imbalan dibayarkan secara periodik setiap bulan

pada tanggal 25 (dua puluh lima). Imbalan/Kupon pertama diberikan pada

tanggal 25 Maret 2009. Dalam hal tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon jatuh

pada bukan Hari Kerja, maka Pembayaran Imbalan/Kupon dilakukan pada

hari kerja berikutnya. Hari kerja adalah hari pada saat operasional sistem

pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

4) Jumlah Pembayaran Imbalan/Kupon. Rp * ,00 (* rupiah) untuk setiap Unit

Sukuk Negara Ritel (1/12 x tingkat Imbalan/Kupon x Rp 1.000.000,00 untuk

setiap unit Sukuk Negara Ritel). Jumlah Pembayaran Imbalan/Kupon telah

dibulatkan dalam Rupiah penuh, dengan ketentuan apabila di bawah dan sama

Page 125: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

114

dengan 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50

(lima puluh) sen dibulatkan menjadi Rp 1,00 (satu Rupiah).

5) Hak atas Imbalan/ Kupon dan/ atau Nilai Nominal SBSN. Pihak yang tercatat

dalam Daftar Pemegang SBSN pada Bank Indonesia dan Pemilik Penerima

Manfaat yang tercatat dalam rekening efek pada Subregistry 2 (dua) Hari

Kerja sebelum tanggal pembayaran Imbalan/ Kupon dan/ atau Nilai Nominal

SBSN berhak atas Imbalan/ Kupon dan/ atau Nilai Nominal Sukuk Negara

Ritel.

c. Manfaat, Pemerintah dalam hal ini sebagai penyewa mendapatkan manfaat berupa

penggunaan aset yang telah dijual yang kemudian disewa kembali.

d. Shighat,(Ijab dan qabul), Dalam rangka penerbitan Sukuk Negara ritel seri SR-

001, khususnya terkait dengan transaksi penyewaan Aset SBSN, diperlukan

beberapa dokumen hukum sebagai berikut :

1) Perjanjian Sewa Menyewa (Lease/Ijarah). Perjanjian ini mengatur

kesepakatan antara Perusahaan Penerbit SBSN sebagai pemberi sewa dan

Pemerintah selaku penyewa mengenai sewa-menyewa Aset SBSN.

2) Perjanjian Pengelolaan Aset SBSN (Servicing Agency Agreement). Perjanjian

ini mengatur mengenai kesepakatan antara Perusahaan Penerbit SBSN sebagai

pemberi sewa dan pemerintah selaku penyewa bahwa Pemerintah akan

memelihara dan menjaga kondisi Aset SBSN serta menanggung seluruh biaya

atas kegiatan dimaksud. Dokumen-dokumen tersebut ditandatangani oleh

pemerintah dan perusahaan penerbit SBSN Indonesia.

Page 126: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

115

Dalam hal ini, akad al-ijarah pada struktur akad Sales and Lease Back dalam

transaksi Sukuk Negara Ritel sudah sesuai dengan rukun dan syarat yang berlaku

pada rukun dan syarat al-ijarah sebagaimana yang telah dibahas di atas.

Page 127: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan Fatwa DSN MUI No:72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara menggunakan akad Ijarah - Sales and Lease Back sesuai dengan

prinsip syariah, yaitu kombinasi antara akad al-bay’ (jual beli) dan akad al-ijarah

(sewa).

2. Akad al-bay’ (jual beli) yang terdapat pada struktur akad Sales and Lease Back

adalah bentuk akad al-bay’ (jual beli) bersyarat (bay’ al-wafa’), yaitu

mensyaratkan pembeli Aset Barang Milik Negara untuk menjual kembali BMN

(underlying asset) kepada penjual semula (Pemerintah) setelah masa jatuh tempo

selama 5 tahun, dari tanggal 25 Februari 2009 sampai dengan tanggal 25 Februari

2012.1Dan bentuk jual beli bersyarat (bay’ al-wafa’) ini dibolehkan berdasarkan ‘Urf

Istihsan (kebiasaan yang berlaku), karena dapat menghindarkan masyarakat dari

transaksi ribawi.

1 Ibid., h. 4.

Page 128: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

117

3. Akad al-ijarah (sewa) yang terdapat pada struktur akad Sales and Lease Back sudah

sesuai dengan rukun dan syarat yang berlaku pada akad al-ijarah (sewa), rukun dan

syarat itu di antaranya:

a. Al-muta’aqidain (dua pihak yang berakad). Dalam hal ini Pemerintah sebagai

penyewa (musta’jir), dan pihak pemegang sukuk sebagai pemberi sewa (mu’jir).

b. Imbalan/sewa/nominal. Pemerintah memberikan imbalan atas sewa Barang Milik

Negara kepada pihak pemegang sukuk sebesar 1 % dari nilai pokok pembelian

SBSN selama 5 tahun.

c. Manfaat. Penyewa (Pemerintah) mendapatkan manfaat dari penyewaan Barang

Milik Negara berupa tanah dan bangunan (Gelora Bung Karno).

d. Shighot, Ijab dan Qabul. Dalam hal ini Pemerintah membuat akad Ijarah berupa

dokumen perjanjian antara Pemerintah (penyewa) dan pemegang Sukuk Negara

Ritel (yang menyewakan).

Page 129: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

118

B. Saran

1. Pemerintah (Departemen Keuangan RI) diharapkan memperhatikan syari’ah

compliance (kepatuhan syari’ah) pada transaksi Sukuk Negara Ritel, di samping

memperhatikan keamanan, resiko, dan pangsa pasar syari’ah.

2. Pemerintah (Departemen Keuangan RI) diharapkan dapat menggunakan

instrumen keuangan Islam bukan hanya penghindaran dari transaksi ribawi (hilah)

untuk meraih potensi investor syari’ah. Tetapi lebih dari itu, pemerintah juga

diharapkan memanfaatkan instrumen keuangan Islam untuk sektor produktif

sesuai dengan tujuannya (maqashid syari’ah)

3. Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat ikut andil

dalam pengawasan pada aplikasi Surat Berharga Syari’ah Nasional di lapangan,

selain bertugas memutuskan fatwa kehalalan akad Sales and Lease Back Surat

Berharga Syariah Negara.

4. Pihak PT BNI Securities dapat memaksimalkan pangsa pasar syari’ah dengan

instrumen pasar modal/reksadana syari’ah selain instrumen Sukuk Negara Ritel.

5. Pihak Akedemisi dapat menyumbangkan ide dan gagasan untuk mendukung

terciptanya formula keuangan Syari’ah yang ungul, bermaslahat, dan

menguntungkan semua pihak.

6. SBSN dengan akad Sales and Lease Back harus seiring sejalan dalam aplikasi

transaksinya. Seiring dalam memenuhi kebutuhan (hajiyat) dan mencapai tujuan

(maqashid syariah). Sejalan dengan misinya menjalankan syariah secara kaffah

Page 130: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

119

ke dalam berbagai aspek kehidupan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip yang

terkandung di dalamnya.

7. Perlunya kerjasama antara akademisi, ulama dan praktisi. Sehingga kebutuhan

pasar akan instrumen keuangan akan terpenuhi tanpa harus meninggalkan nilai-

nilai syariahnya.

Page 131: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

120

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono dan Hendry M Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. ED 1.

Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktik

Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003,

cet. ke-2.

Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.

Jakarta: Kencana, 2007.

Pontjowinoto, Iwan. Prinsip Syariah di Pasar Modal: Pandangan Praktisi. Jakarta:

Modal Publication, 2003.

Rusyd, Ibnu. Bidaayatul Mujtahid Wa Nihaayatul Muqtashid. Cairo: Darul Fikri,

1989

Sulistyastuti, Dyah Ratih. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, 2002.

Widiatmodjo, Sawiji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan Dasar.

Jakarta: PT. Jurnalindo Aksara Grafika, 1996, cet. ke-4.

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)-MUI “Tentang Obligasi Syariah”, No:

32/DSN-MUI/IX/2002.

--------------------------------------------------------“Tentang Obligasi Syariah

Mudharabah”, No: 33/DSN-MUI/IX/2002.

Page 132: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

121

Ahmad Hamur, Sami Hasan, Dr. Tathwiiru-l-A’maal al-Mashrifiyyah. Cairo:

Maktabtu Darit Turats,1991.

Qal’ah, Muhammad Rowwas. Al-Mu’aamalat al-Maaliyah fi Dhoui-l-Fiqhi wa-s-

Syarii’ati. Kuwait: Fakultas Syariah Universitas Kuwait, Daarun Nafaais,

1999.

Sayyid Thonthowi, Muhammad, Dr. Mu’aamalatu-l-Bunuuk wa Ahkaamuha al-

Syar’iyyah. Cairo: Nahdhoh Mesir, 1997.

Ashraf Usmani, Muhammad Imran, Dr. Meezanbanks’Guide to Islamic Banking.

Karachi: Daarul Ishaat, 2000.

Direktorat Perbankan Syariah. Kajian Gharar dan Maysir dalam Transaksi

Keuangan. Jakarta: Bank Indonesia, 2007.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisa Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press,

2004.

Khallaf, Abdul Wahhab, Prof, Dr. Kaidah-kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul Fiqh.

Jakarta: Rajawali Press, 2002.

Firdaus. Ushul Fiqh Metode Mengkaji dan Memahami Hukum Islam Secara

Komprehensif. Jakarta: Zikrul Hakim, 2004.

Zuhaili, Wahbah. Fiqh Muamalah Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Muamalat

Indonesia, 2002.

Heri Susanto, Agus Dwi Darmawan, “Tawarkan Bagi Hasil 12% Depkeu: Peminat

Sukuk Ritel Luar Biasa Besar” Artikel diakses pada 30 Juli 2009 dari

www.vivanews.com

Page 133: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

122

M.Gunawan Yasni. “Syariah Dan Implikasinya Atas Pengembangan Sukuk

Khususnya Ijarah & Pasar Modal Ke Depan” artikel diakses pada 4

November 2009 dari www.wordpress.com

Page 134: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

Wawancara mengenai PT. BNI Securities

1. Apa sebenarnya PT. BNI Securities ini?

2. Produk dan jasa apa saja yang ditawarkan di PT. BNI Securities ini?Mohon dijelaskan

produk dan jasa tersebut?

3. Bagaimana cara bergabung dengan PT. BNI Securities ini?

4. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung di PT. BNI Securities ini?

5. Produk apa yang menjadi andalan PT. BNI Securities?

6. Apa hubungan antara PT. BNI Securities dengan Bursa Efek Indonesia?

7. Produk syariah apa saja yang ditawarkan PT. BNI Securities?

8. Dalam penawaran produk syariah apakah PT. BNI Securities memiliki Dewan Pengawas

Syariah?

9. Apa saja keuntungan yang diperoleh investor bergabung dengan PT. BNI Securities?

10. Bagaimana PT. BNI Securities mendapatkan profit sebagaimana PT. BNI Securities

Badan Usaha?

Wawancara mengenai Sukuk Ritel

11. Bagaimana mekanisme sukuk ritel di PT. BNI Securities mulai dari penawaran sampai

penjualannya?

(Jika ada diktat/flow chart mengenai prosedur penjualan sukuk di PT. BNI Securities)

12. Apa keuntungan yang diperoleh PT. BNI Securities sebagai agen penjual sukuk?

13. Bagaimana cara membeli sukuk ritel di PT. BNI Securities?

14. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi nasabah/investor untuk membeli sukuk ritel di

PT. BNI Securities?

15. Apa saja peran (hak dan kewajiban) PT. BNI Securities sebagai agen penjual Sukuk

Ritel?

16. Berapa minimal sukuk yang dijual kepada nasabah/investor?

17. Berapa lama jatuh tempo Sukuk Ritel Seri SRI 001 ini?

18. Berapa yield yang ditawarkan pemerintah?

19. Bagaimana proses transfer imbalan tiap bulan kepada investor?

20. Dalam transaksi sukuk ini apa posisi PT.BNI Securities dan nasabah/investor?

21. Ketika investor bertransaksi adakah kontrak jual beli? Seperti apakah kontrak tersebut?

22. Dalam kontrak yang ada, apa posisi PT. BNI Securities?

23. Apakah perusahaan penerbit yang dijelaskan di memorandum informasi DEPKEU adalah

agen penjual seperti halnya PT. BNI Securities?

24. Apakah ada pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam transaksi sales ini?

25. Apa keuntungan yang diperoleh investor berinvestasi pada Sukuk Ritel di PT. BNI

Securities?

26. Adakah resiko berinvestasi pada sukuk ritel?Apa saja resiko-resiko tersebut?

27. Mohon dijelaskan mengenai perdagangan sukuk di pasar sekunder?

28. Apa keuntungan yang dapat diperoleh investor dengan memperdagangkan sukuk dalam

mekanisme bursa?

Page 135: AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3906/1/DANI... · AKAD SALE AND LEASE BACK PADA TRANSAKSI SUKUK RITEL . DI PT.

Data-data lain yang diperlukan

1. Company Profile PT. BNI Securities?

a. Sejarah berdiri PT. BNI Securities

b. Struktur Organisasi PT. BNI Securities

c. Visi dan misi PT. BNI Securities

d. Produk dan jasa yang ditawarkan di PT. BNI Securities

e. Produk dan jasa Syariáh apa saja yang ditawarkan?

2. Brosur mengenai produk dan jasa PT. BNI Securities

3. Memorandum Informasi Mengenai Sukuk Ritel Indonesia seri SRI 001 yang diterbitkan

DEPKEU

4. Kontrak jual (sales) dan kontrak sewa (lease)

5. Form pengajuan pembelian sukuk ritel