AJB Bumiputera 1912 Adalah Perusahaan Asuransi Terkemuka Di Indonesia

74
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan. Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan (transfer) resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. Definisi

description

laporan

Transcript of AJB Bumiputera 1912 Adalah Perusahaan Asuransi Terkemuka Di Indonesia

44

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan.Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan (transfer) resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. Definisi resiko disini adalah ketidakpastian terjadi atau tidaknya suatu kerugian (the uncertainty of loss).Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan Jepang.1

Hidup penuh dengan resiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh karena itulah kita perlu memahami tentang asuransi. Beberapa kejadian alam yang terjadi pada tahun-tahun belakangan ini telah memakan banyak korban, baik korban jiwa maupun harta, seperti mengingatkan kita akan perlunya asuransi. Bagi setiap anggota masyarakat termasuk dunia usaha, resiko untuk mengalami ketidakberuntungan (misfortune) seperti ini selalu ada. Dalam rangka mengatasi kerugian yang timbul, manusia mengembangkan mekanisme yang saat ini kita kenal sebagai asuransi.Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya.Pada dasarnya, polis asuransi adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian yang sah antara penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran (premi) tertentu dari tertanggung.

Penunjang usaha asuransi ada beberapa jenis, yang diantaranya adalah sebagaimana yang disebutkan di bawah ini :1. Perusahaan Pialang Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung;2. Perusahaan Pialang Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi;3. Agen Asuransi, adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung;4. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan; dan5. Perusahaan Konsultan Akturia, adalah perusahaan yang memberikan jasa akturia kepada perusahaan asuransi dan dana pensiun dalam rangka pembentukan dan pengelolaan suatu program asuransi dan atau program pensiun.Salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia adalah AJB Bumiputera 1912. Didirikan 103 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat Indonesia, AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB Bumiputera 1912. AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'. AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah. AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. AJB Bumiputera 1912 adalah aset nasional, pelopor asuransi di Indonesia.AJB Bumiputera 1912 dalam pelaksanaan kerjanya melakukan perekrutan agen asuransi. Agen Asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung (UU No.2 Th. 92). Setiap Agen Asuransi hanya dapat menjadi satu agen dari 1 (satu) Perusahaan Asuransi (UU No. 63 Th.99 Psl. 27). Agen Asuransi wajib memiliki Perjanjian Keagenan dengan Perusahaan Asuransi yang diageni (UU No. 63 Th. 99 Psl. 27). Agen dapat berupa perorangan ataupan badan usaha. Agen hanya diperbolehkan mengageni sebuah perusahaan asuransi. Berdasarkan penjelan tersebut di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang sistem rekruitmen agen pada perusahaan asuransi dalam bentuk Laporan Kerja Praktek (LKP) yang berjudul Sistem Rekruitmen Agen Pada Perusahaan Asuransi PT AJB Bumiputera 1912 Banda aceh.Adapun rumusan masalah sebagai pokok bahasan penulisan laporan ini adalah bagaimana sistem perekrutan agen yang dilakukan Perusahaan asuransi PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh, dan apakah penerapan sistem ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku terutama Undang-Undang.

1.2Tujuan Penulisan Laporan

Adapun tujuan dari penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui tata cara perekrutan agen yang dilakukan oleh Perusahaan asuransi PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh.

1.3Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan LKP ini yaitu penulis dapat mengetahui tata cara perekrutan agen asuransi, selain itu penulis juga mengetahui aturan apa saja yang digunakan dalam merekrut agen asuransi. LKP ini juga memberikan penambahan wawasan, pengetahuan, serta pengalaman mengenai ilmu pengetahuan bagi penulis, khususnya dalam mengembangkan teori yang telah dipelajari di Perguruan Tinggi dengan praktek langsung pada Perusahaan.

1.4Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah metode interview (wawancara), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan karyawan-karyawan tersebut dan khususnya pada Divisi Pemasaran yang bertugas memasarkan asuransi dan melakukan perekrutan agen asuransi pada PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh.

BAB IIPELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA

2.1Tempat Praktek Kerja

Dalam pelaksanaan praktek kerja ini, penulis mengambil tempat pada kantor AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh, yang beralamat jalan Tengku Daud Beureuh SK IV/8 Banda Aceh NAD.

2.2Lama Waktu Praktek

Praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan berlangsung selama 2 bulan. Waktu praktek dilaksanakan setiap hari kerja. Praktek kerja ini dimulai pada tanggal 9 Februari 2015 s.d. tanggal 9 April 2015. Selama melakukan praktek kerja lapangan penulis banyak mendapat masukan tentang cara kerja yang baik dan benar dari karyawan.

2.3Kegiatan Selama Praktek Selama melaksanakan kerja praktek, penulis diberikan tugas pada bagian administrasi. Adapun Job Description atau uraian tugas bagian administrasi PT AJB BUMIPUTERA 1912 BANDA ACEH adalah sebagai berikut :7

1. Menyusun rencana dan melaksanakan jadwal kerja harian, yang ditetapkan oleh pemimpin operasional;2. Melaporkan aktivitas kerja dalam bentuk laporan lisan dan tulisan kepada pemimpin;3. Menyusun rencana perekrutan & seleksi calon agen;4. Menyusun rencana pelatihan dan pembinaan;5. Menyusun rencana penagihan;6. Menyusun penagihan angsuran pinjaman polis;7. Mengisi daftar agen;8. Mencatat hasil kegiatan harian;9. Membuat laporan kegiatan/mencatat dan melaporkan penggunaan blangko;10. Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengutipan; dan11. Mengarsip laporan produksi.

2.4Suasana Kerja

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan pada PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh, penulis benar-benar mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan dapat langsung mempraktekkan apa yang penulis dapatkan di bangku kuliah. Hal tersebut tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan Kepala Bidang Administrasi PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh Kuta Alam.

BAB IIIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI PT AJB BUMIPUTERA 1912 BANDA ACEH

3.1Sejarah Singkat Perusahaan

AJB Bumiputera merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB disingkat dengan OL.MIJ. PGHB atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Mutual Life Insurance (Asuransi Jiwa Bersama). Dengan bentuk badan usaha yang seperti ini, maka pemilik perusahaan adalah para pemegang polis.OL.MIJ. PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam sidang pada kongres perserikatan guru-guru Hindia Belanda yang pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan guru-guru saja. Para peserta kongrespun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar sebagai anggota OL.MIJ. PGHB baru 5 orang. Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnyapun untuk pertama kali, hanya terdiri dari 3 orang pengurus PGHB, yang terdiri dari:a) Mas Ngabehi (M. Ng) Dwidjosewojo, sebagai Presiden Komisarisb) Mas Karto Hadi (M. K. H) Soebroto, sebagai Direkturc) Mas M.Adimidjojo, sebagai bendahara9

Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk mengubah nama perusahaan. Berdasarkan Rapat Anggota/ Pemegang Polis di Semarang, November 1914, nama OL.MIJ. PGHB diubah menjadi O.L.MIJ. Boemipoetera. Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L.MIJ. Boemipoetera yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943 O.L.MIJ. Boemipoetera kembali diubah menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemipoetera yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa nasional yang tetap bertahan. Namun karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pada tahun 1953 PTD Boemipoetera dihapuskan, dan hingga sekarang terkenal dengan nama Asuransi Jiwa Bersama (AJB) di depan nama Bumiputera 1912 yang merupakan bentuk badan hukum. AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen. Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual (usaha bersama), karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan modal lebih dahulu. Dalam tahun pertama ternyata usaha asuransi jiwa ini mengalami kesulitan-kesulitan dalam biaya, karena pemasukan uang premi tidak mencukupi untuk membiayai aktivitas, baik di bidang administrasi maupun operasional, lebih-lebih dana cadangan. Timbul suatu masalah dari mana dan bagaimana pembiayaan usaha ini harus dilakukan agar dapat berjalan terus. Usaha yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L.MIJ. PGHB syarat utama adalah dalam ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh. Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.Budaya Kerja Perusahaan AJB Bumiputera 1912 yang diambil dari kata BUMIPUTERA mempunyai arti:B: Berorientasi pada Kepuasan PelangganU: Utamakan Proses Kerja yang BenarM: Menjadi Teladan & PanutanI: Ikut Menjaga Tradisi Kebersamaan Didasari Rasa MemilikiP: Profitabilitas Menjadi SasaranU: Ulet Dalam Melakukan PekerjaanT: Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa & Peraturan PerusahaanE: Efisien & Efektif Dalam Segala KegiatanR: Ramah & Tulus Ikhlas Terhadap Rekan KerjaA: Amanah Dalam Mengemban Tugas Perusahaan.Struktur organisasi PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh dapat dilihat pada lampiran A.1 halaman 46-48.

3.2Kegiatan Usaha

Kelompok Usaha Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera terdiri dari :a) Anak Perusahaan (Subsidiary Companie)1) PT Bank Bumiputera Indonesia (Perbankan);2) PT Mardy Mulyo (Penerbitan dan Percetakan);3) PT Wisma Bumiputera (Properti dan sewa bangunan);4) PT Bumida 1967 (Asuransi kerugian);5) PT Bumiputera Mitrasarana (Kontraktor bangunan);6) PT Bumi Wisata (Perhotelan);7) PT Informatic Oase (Otomasi dan Software);8) PT Eurasia wisata (Jasa Tour dan Travel); dan9) PT Bumiputera Multimedia (Rumah Produksi).

b) Badan Penyertaan /Asosiasi1) PT Bumiputera Bot Finance (Leasing dan pembiayaan);2) PT Bumiputera J Hancock (Asuransi Jiwa);3) PT Bapido Bumi Sekuritas (Penjamin Emisi dan Efek); dan4) PT Jakarta Kyoai Medical (Klinik Kesehatan).

c) Yayasan (Foundation)1) Dharma Bumiputera (Pendidikan dan pelatihan);2) Bumiputera Sejahtera (Kesejahteraan Karyawan);3) Dana Pensiun Bumiputera (Pengolaan Dana Pensiun); dan4) STIE Dharma Bumiputera (Perguruan Tinggi).

3.3Pengertian Asuransi

Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.Pengertian asuransimenurutMark R. Greeneadalah institusi atau organisasi ekonomi yang bertujuan mengurangi resiko dengan menggabungkan diri dalam satu manajemen dan kelompok objek di dalam lingkup yang lebih rinci.MenurutCommack,pengertian asuransiialah suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan dengan cara pengumpulan unit-unit dalam jumlah yang memadai dengan tujuan agar kerugian individu dapat diperkirakan, kemudian kerugian yang diramalkan tersbut dapat dipikul merata oleh mereka yang tergabung.Robert I. Mehrmengemukakanpengertian asuransi, merupakan suatu alat yang bertujuan mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara bersama-sama dapat diprediksi. Kerugian yang diprediksi itu kemudian dibagi dan didistribusikan secara adil dan merata diantara semua unit-unit dalam gabungan tersebut.Pengertian asuransimenurut pendapatC Arthur Williams JRadalah alat yang dimana resiko dua orang atau lebih dari dua atau perusahaan-perusahaan yang digabungkan melalui konstribusi premi yang pasti atau pun yang ditentukan sebagai dana yang dipakai guna membayar klaim.Pengertian asuransidalamUU No. 40 Tahun 2014tentang perasuransian, merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk :a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertaggung/ pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; ataub. Memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.Dari pengertian asuransi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada sistem perekonomian, dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau terkena resiko yang hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar agar probabilitas kerugiannya dapat diprediksi dan bila kerugian yang diprediksikan terjadi, maka akan dibagi secara proposional kepada semua pihak dalam gabungan itu.Usaha perasuransian dilaksanakan antara lain oleh:1. Perusahaan Asuransi Kerugian, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti;2. Perusahaan Asuransi Jiwa, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan;3. Perusahaan Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan Asuransi Jiwa.Adapun penunjang usaha asuransi antara lain:1. Perusahaan Pialang Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung;2. Perusahaan Pialang Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi;3. Agen Asuransi, adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung;4. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan; dan5. Perusahaan Konsultan Akturia, adalah perusahaan yang memberikan jasa akturia kepada perusahaan asuransi dan dana pensiun dalam rangka pembentukan dan pengelolaan suatu program asuransi dan atau program pensiun.Ada dua bentuk perjanjian dalam menetapkan jumlah pembayaran pada saat jatuh tempo asuransi yaitu: kontrak nilai (valued contract) dan kontrak indemnitas (contract of indemnity). Kontrak nilai adalah perjanjian dimana jumlah pembayarannya telah ditetapkan dimuka. Misal, nilai Uang Pertanggungan (UP) pada asuransi jiwa. Kontrak indemnitas adalah perjanjian yang jumlah santunannya didasarkan atas jumlah kerugian finansial yang sesungguhnya. Misal, biaya perawatan rumah sakit.Dalam hal perusahaan asuransi berusaha menekan kemungkinan kerugian yang fatal/ besar, maka dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi lain. Hal ini disebut reasuransi, perusahaan yang menerima reasuransi dinamakan reasuradur.Perusahaan asuransi harus mempertimbangkan insurable interest dan anti seleksi. Insurable interest berkaitan dengan hubungan antara tertanggung dengan penerima santunan/ manfaat dalam hal terjadi kerugian potensial. Contoh, perusahaan asuransi tidak akan menjual polis asuransi kebakaran kepada pihak selain pemilik gedung yang diasuransikan. Insurable interest dalam contoh ini adalah kepemilikan terhadap sesuatu yang diasuransikan. Begitu pula hubungan keluarga, keterkaitan financial yang beralasan, juga merupakan bentuk insurable interest. Yang dimaksud anti seleksi (kontra seleksi) mengacu pada adanya kecenderungan lebih besar untuk ikut asuransi karena memiliki tingkat resiko di atas rata-rata. Contoh, orang yang memiliki catatan kesehatan buruk atau resiko pekerjaan berbahaya cenderung mau membeli asuransi. Untuk mengurangi akibat anti seleksi, perusahaan asuransi harus dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi potensi resiko atau kerugian. Proses identifikasi dan klasifikasi tingkat resiko itu disebut underwriting atau seleksi resiko. Namun bukan berarti anti seleksi menyebabkan pengajuan asuransinya ditolak, karena bagi tertanggung dengan resiko kerugian diatas rata-rata dapat dikenakan premi sub standar (premi khusus) disebabkan resikonya sub standar (resiko khusus) kecuali jika kemungkinan kerugiannya jauh lebih tinggi, mungkin permohonan asuransinya ditolak.

3.4Tujuan Asuransi

Berbicara mengenai Tujuan asuransi, tujuan asuransi meliputi tujuan pengalihan resiko, tujuan pembayaran ganti kerugian, tujuan pembayaran santunan, tujuan kesejahteraan anggota. Untuk lebih jelasnya mengenai tujuan asuransi akan dibahas di bawah ini.1.Tujuan Asuransi untuk Pengalihan ResikoTujuan Asuransi yang paling utama ialah untu pengalihan resiko. Dalam teori pengalihan resiko, tertanggung menyadari ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika suatu hari bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, maka dia akan menderita kerugian atau korban jiwa atau cacat raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya. Tertanggung dalam hal ini sebagai pihak yang terancam bahaya merasa berat memikul beban resiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi.Untuk mengurangi atau menghilangkan beban resiko tersebut, maka pihak tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang bersedia mengambil alih beban resiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam hal ini tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan resiko yang mengancam harta atau jiwannya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula resiko beralih kepada si penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan, maka penanggung beruntung memiliki dan menikmati premi yang telah diterimanya dari tertanggung.2.Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Ganti RugiTujuan asuransi yang berikutnya adalah pembayaran ganti rugi. Dalam hal ini terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada masalah terhadap resiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam prakteknya, bahaya yang mengancam itu tidak senantiasa sungguh-sungguh akan terjadi. Ini merupakan kesempatan baik bagi penanggung mengumpulkan premi yang dibayar oleh beberapa tertanggung yang mengikatkan diri kepadanya. Jika pada suatu ketika sunguh-sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka kepada si tertanggung yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan jumlah asuransinya. Dalam praktekya, kerugian yang timbul tersebut bersifat sebagian, tidak semuanya berupa kerugian total. Dengan demikian, tertanggung mengadakan asuransi yang bertujuan untuk memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sungguh-sungguh dideritanya.3.Tujuan Asuransi untuk Pembayaran SantunanTujuan Asuransi yang berikutnya yaitu untuk pembayaran santunan. Asuransi kerugian dan juga asuransi jiwa diadakan berdasarkan perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dan tertanggung. Akan tetapi, Undang-Undang mengatur asuransi yang bersifat wajib, artinya tertanggung terikat dengan si penanggung karena perintah Undang-Undang bukan karena perjanjian. Asuransi jenis ini biasa disebut sebagai asuransi sosial. Asuransi sosial bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat tubuh. Dengan membayar sejumlah konstribusi (semacam premi), maka si tertanggung berhak memperoleh perlindungan dari ancaman bahaya.Tertanggung yang membayar konstribusi tersebut adalah mereka yang terikat pada suatu hubungan hukum tertentu yang ditetapkan Undang-Undang, misalnya hubungan kerja, penumpang angkutan umum. Apabila mereka mendapat musibah kecelakaan dalam pekerjaannya atau selama angkutan berlangsung, mereka (ahli warisnya) akan memperoleh pembayaran santunan dari penanggung BUMN, yang jumlahnya telah ditetapkan oleh Undang-Undang adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat dan mereka yang terkena musibah diberi santunan sejumlah uang.4.Tujuan Asuransi untuk Kesejahteraan AnggotaTujuan asuransi yang terakhir yaitu untuk kesejahteraan anggotanya. Apabila beberapa orang berhimpun dalam suatu perkumpulan, maka perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai si penanggung, sedangkan anggota perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung. Jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan kerugian atau kematian bagi anggota (tertanggung), maka perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada anggota (tertanggung) yang bersangkutan. Prof Wirjono Prodjodikoro menyebut asuransi seperti ini mirip dengan perkumpulan koperasi. Asuransi ini ialah asuransi yang saling menanggung atau asuransi usaha bersama yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota.

3.5Premi Asuransi

Berbicara mengenai premi asuransi, dalam asuransi dikenal yang namanya premi asuransi. Premi asuransi memiliki beberapa jenis, antara lainnya yaitu :1. Premi Asuransi Unsur PentingDalam pasal 246 KUHD terdapat rumusan sebagai berikut : "dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi". Berdasarkan rumusan tersebut, dapat diketahui bahwa premi adalah salah satu unsur penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada penanggung. Dalam hubungan hukum asuransi ini, penanggung menerima pengalihan resiko dari tertanggung dan tertanggung membayar sejumlah premi sebagai imbalannya. Namun jik premi tidak dibayar, asuransi tersebut dapat dibatalkan atau setidak-tidaknya asuransi tidak akan berjalan. Premi asuransi ini harus dibayar lebih dahulu oleh tertanggung karena tertanggunglah pihak yang berkepentingan.Premi asuransi merupakan syarat mutlak untuk menetukan perjanjian asuransi dilaksanakan atau tidak. Kriteria premi asuransi yaitu :(a) Dalam bentuk sejumlah uang;(b) Dibayar lebih dahulu oleh si tertanggung;(c) Sebagai imbalan pengalihan resiko; dan(d) Perhitungan berdasarkan persentase terhadap nilai resiko yang dialihkan.2. Jumlah Premi Asuransi yang Harus DibayarPenetapan tingkat premi asuransi harus didasarkan pada perhitungan analisis resiko yang sehat. Besarnya jumlah premi asuransi yang harus dibayar oleh tertanggung ditentukan berdasarkan penilaian resiko yang dipikul oleh si penanggung. Dalam prakteknya penetapan besarnya jumlah premi itu diperjanjikan oleh tertanggung dan penggung secara layak dan dicantumkan dalam polis. Besarnya jumlah premi asuransi dihitung sedemikian rupa jumlahnya, sehingga dengan penerimaan premi dari beberapa tertanggung, maka si penanggung berkemampuan membayar klaim ganti kerugian kepada tertanggung yang terkena peristiwa yang menimbulkan kerugian.Dalam jumlah premi yang harus dibayar oleh tertanggung juga termasuk biaya yang berkenaan dengan pengadaan asuransi tersebut. Rincian yang dapat dikalkulasikan dalam jumlah premi asuransi adalah :(a)Jumlah persentase dari jumlah yang diasuransian;(b)Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh si penanggung, misalnya biaya materai, biaya polis;(c) Kurtase untuk pialang jika asuransi tersebut diadakan melalui pialang; dan(d) Keuntungan bagi penanggung dan juga jumlah cadangan.3. Premi RestornoPremi asuransi yang telah dibayar oleh tertanggung kepada penanggung dapat dituntut pengembaliannya, baik itu seluruhnya maupun untuk sebagian jika asuransi gugur atau batal, jika tertanggung telah bertindak dengan itikad baik. Premi yang harus dibayar kembali oleh penanggung disebut premi restorno. Pada premi restorno harus dipenuhi syarat bahwa penanggung tidak menghadapi bahaya. Dalam pasal 281 KUH Dagang menekankan pada syarat bahwa asuransi gugur atau batal bukan karena kesalahan tertanggung dan juga bukan karena itikad jahat tertanggung, tetapi disebabkan karena penanggung tidak menghadapi bahaya. Dalam hal ini sudah selayaknya premi yang sudah dibayar oleh tertanggung itu dikembalikan oleh penanggung. Hal ini sejalan dengan asas keseimbangan dan rasa keadilan.

3.6Penanggung, Tertanggung, dan Penikmat Asuransi

Dalam hukum asuransi minimal terdapat 2 (dua) pihak, yaitu penanggung dan tertanggung. Penanggung adalah pihak yang menanggung beban risiko sebagai imbalan premi yang diterimanya dari tertanggung. Jika terjadi evenemen yang menjadi beban penanggung, maka penanggung berkewajiban mengganti kerugian. Dalam asuransi jiwa, jika terjadi evenemen matinya tertanggung, maka penanggung wajib membayar uang santunan, atau jika berakhirnya jangka waktu asuransi tanpa terjadi evenemen, maka penanggung wajib membayar sejumlah uang pengembalian kepada tertanggung. Penanggung adaiah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulanggan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau matinya seseorang yang diasuransikan. Perusahaan Asuransi Jiwa merupakan badan hukum milik swasta atau badan hukum milik negara.Asuransi dapat juga diadakan untuk kepentingan pihak ketiga dan ini harus dicantumkan dalam polis. Menurut teori kepentingan pihak ketiga (the third party interest theory), dalam asuransi jiwa, pihak ketiga yang berkepentingan itu disebut penikmat. Penikmat ini dapat berupa orang yang ditunjuk oieh tentanggung atau ahli waris tertanggung. Munculnya penikmat ini apabila terjadi evenemen meninggalnya tertanggung. Dalam hal ini, tertanggung yang meninggal itu tidak mungkin dapat menikmati santunan, tetapi penikmat yang ditunjuk atau ahli waris tertanggunglah sebagai yang berhak menikmati santunan. Akan tetapi, bagaimana halnya jika asuransi itu berakhir tanpa terjadi evenemen meninggalnya tertanggung?, dalam hal ini tertanggung sendiri yang berkedudukan sebagai penikmat karena dia sendiri masih hidup dan berhak menikmati pengembalian sejumlah uang yang dibayar oleh penanggung.Apabila tertanggung bukan penikmat, maka hal ini dapat disamakan dengan asuransi jiwa untuk kepentingan pihak ketiga. Penikmat selaku pihak ketiga tidak mempunyai kewajiban membayar premi terhadap penanggung. Asuransi diadakan untuk kepentingannya, tetapi tidak atas tanggung jawabnya. Apabila tertanggung mengasuransikan jiwanya sendiri, maka tentanggung sendiri berkedudukan sebagai penikmat yang berkewajiban membayar premi kepada penanggung. Dalam hal ini tertanggung adalah pihak dalam asuransi dan sekaligus penikmat yang berkewajiban membayar premi kepada penanggung. Asuransi jiwa untuk kepentingan pihak ketiga (penikmat) harus dicantumkan dalam polis.

3.7 Evenemen Dan Santunan

Dalam Pasal 304 KUHD yang mengatur tentang isi polis, tidak ada ketentuan keharusan mencantumkan evenemen dalam polis asuransi jiwa berbeda dengan asuransi kerugian, Pasal 256 ayat (1) KUHD mengenai isi polis mengharuskan pencantuman bahaya-bahaya yang menjadi beban penanggung. Mengapa tidak ada keharusan mencantumkan bahaya yang menjadi beban penanggung dalam polis asuransi jiwa. Dalam asuransi jiwa yang dimaksud dengan bahaya adalah meninggalnya orang yang jiwanya diasuransikan. Meninggalnya seseorang itu merupakan hal yang sudah pasti, setiap makhluk bernyawa pasti mengalami kematian. Akan tetapi kapan meninggalnya seseorang tidak dapat dipastikan. lnilah yang disebut peristiwa tidak pasti (evenemen) dalam asuransi jiwa.Evenemen ini hanya 1 (satu), yaitu ketidakpastian kapan meniggalnya seseorang sebagai salah satu unsur yang dinyatakan dalam definisi asuransi jiwa. Karena evenemen ini hanya 1 (satu), maka tidak perlu dicantumkan dalam polis. Ketidakpastian kapan meninggalnya seorang tertanggung atau orang yang jiwanya diasuransikan merupakan risiko yang menjadi beban penanggung dalam asuransi jiwa. Evenemen meninggalnya tertanggung itu bersisi 2 (dua), yaitu meninggalnya itu benar-benar terjadi dalam jangka waktu asuransi, dan benar-benar tidak terjadi sampai jangka waktu asuransi berakhir. Kedua-duanya menjadi beban penanggung.Uang santunan adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh penanggung kepada penikmat dalam hal meninggalnya tertanggung sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam polis. Penikmat yang dimaksud adalah orang yang ditunjuk oleh tertanggung atau orang yang menjadi ahli warisnya sebagai yang berhak menerima dan menikmati santunan sejumlah uang yang dibayar oleh penanggung. Pembayaran santunan merupakan akibat terjadinya peristiwa, yaitu meninggalnya tertanggung dalam jangka waktu berlaku asuransi jiwa.Akan tetapi, apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi jiwa tidak terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung, maka tertanggung sebagai pihak dalam asuransi jiwa, berhak memperoleh pengembalian sejumlah uang dan penanggung yang jumlahnya telah ditetapkan berdasarkan perjanjian dalam hal ini terdapat perbedaan dengan asuraransi kerugian. Pada asuransi kerugian apabila asuransi berakhir tanpa terjadi evenemen, premi tetap menjadi hak penanggung, sedangkan pada asuransi jiwa, premi yang telah diterima penanggung dianggap sebagai tabungan yang dikembalikan kepada penabungnya, yaitu tertanggung.

3.8 Asuransi Jiwa Berakhir

Asuransi jiwa dianggap berakhir diakibatkan beberapa sebab, yang diantara lainnya adalah sebagai berikut :1.Karena Terjadi EvenemenDalam asuransi jiwa, satu-satunya evenemen yang menjadi beban penanggung adalah meninggalnya tertanggung. Terhadap evenemen inilah diadakan asuransi jiwa antara tertanggung dan penanggung. Apabila dalam jangka waktu yang diperjanjikan terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung, maka penanggung berkewajiban membayar uang santunan kepada penikmat yang ditunjuk oleh tertanggung atau kepada ahli warisnya. Sejak penanggung melunasi pembayaran uang santunan tersebut, sejak itu pula asuransi jiwa berakhir. Apa sebabnya asuransi jiwa berakhir sejak pelunasan uang santunan, bukan sejak meninggalnya tertanggung (terjadi evenemen). Menurut hukum perjanjian, suatu perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak berakhir apabila prestasi masing-masing pihak telah dipenuhi. Karena asuransi jiwa adalah perjanjian, maka asuransi jiwa berakhir sejak penanggung melunasi uang santunan sebagai akibat dan meninggalnya tertanggung. Dengan kata lain, asuransi jiwa berakhir sejak terjadi evenemen yang diikuti dengan pelunasan klaim.2.Karena Jangka Waktu BerakhirDalam asuransi jiwa tidak selalu evenemen yang menjadi beban penanggung itu terjadi bahkan sampai berakhirnya jangka waktu asuransi. Apabila jangka waktu berlaku asuransi jiwa itu habis tanpa terjadi evenemen, maka beban risiko penanggung berakhir. Akan tetapi, dalam perjanjian ditentukan bahwa penanggung akan mengembalikan sejumtah uang kepada tertanggung apabila sampai jangka waktu asuransi habis tidak terjadi evenemen. Dengan kata lain, asuransi jiwa berakhir sejak jangka waktu berlaku asuransi habis diikuti dengan pengembalian sejumlah uang kepada tertanggung.3.Karena Asuransi GugurMenurut ketentuan Pasal 306 KUHD: Apabila orang yang diasuransikan jiwanya pada saat diadakan asuransi ternyata sudah meninggal, maka asuransinya gugur, meskipun tertanggung tidak mengetahui kematian tersebut, kecuali jika diperjanjikan lain,Kata-kata bagian akhir pasal ini kecuali jika diperjanjikan lain memberi peluang kepada pihak-pihak untuk memperjanjikan menyimpang dari ketentuan pasal ini, misalnya asuransi yang diadakan untuk tetap dinyatakan sah asalkan tertanggung betul-betul tidak mengetahui telah meninggalnya itu. Apablia asuransi jiwa itu gugur, bagaimana dengan premi yang sudah dibayar karena penanggung tidak menjalani risiko. Hal ini pun diserahkan kepada pihak-pihak untuk memperjanjikannya. Pasal 306 KUHD ini mengatur asuransi jiwa untuk kepentingan pihak ketiga.Dalam Pasal 307 KUHD ditentukan: Apabila orang yang mengasuransikan jiwanya bunuh diri, atau dijatuhi hukuman mati, maka asuransi jiwa itu gugur. Apakah masih dimungkinkan penyimpangan pasal ini. Menurut Purwosutjipto, penyimpangan dari ketentuan ini masih mungkin, sebab kebanyakan asuransi jiwa ditutup dengan sebuah klausul yang membolehkan penanggung melakukan prestasinya dalam hal ada peristiwa bunuh diri dan badan tertanggung asalkan peristiwa itu terjadi sesudah lampau waktu 2 (dua) tahun sejak diadakan asuransi. Penyimpangan ini akan menjadikan asuransi jiwa lebih supel lagi.4.Karena Asuransi DibatalkanAsuransi jiwa dapat berakhir karena pembatalan sebelum jangka waktu berakhir. Pembatalan tersebut dapat terjadi karena tertanggung tidak melanjutkan pembayaran premi sesuai dengan perjanjian atau karena permohonan tertanggung sendiri. Pembatalan asuransi jiwa dapat terjadi sebelum premi mulai dibayar ataupun sesudah premi dibayar menurut jangka waktunya. Apabila pembatalan sebelum premi dibayar, tidak ada masalah. Akan tetapi, apabila pembatalan setelah premi dibayar sekali atau beberapa kali pembayaran (secara bulanan), bagaimana cara penyelesaiannya, karena asuransi jiwa didasarkan pada perjanjian, maka penyelesaiannya bergantung juga pada kesepakatan pihak-pihak yang dicantumkan dalam polis.

BAB IVSISTEM REKRUITMEN AGEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI PT AJB BUMIPUTERA 1912 BANDA ACEH

4.1Pengertian Rekruitmen

Rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekruitmen juga merupakan serangkaian mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, kemampuan dan keahlian yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Maksud dan tujuan rekruitmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Proses rekruitmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamarhingga pengajuan lamaran oleh pelamar.Proses rekruitmen perlu dikaitkan dalam dua hal. Pertama, para pencari tenaga kerja baru perlu mengkaitkan identifikasi lowongan dengan informasi tentang analisis pekerjaan, karena informasi tersebut mengandung hal-hal penting tentang tugas apa yang akan dilakukan oleh para tenaga kerja baru yang berhasil dicari, ditemukan, diseleksi dan dipekerjakan. Kedua,komentar para manajer yang kelak akan membawahi tenaga kerja baru itu harus diperhatikan, bahkan dipertimbangkan dengan matang. 29

Rekruitmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan adanya lowongan(vacancy)dengan beraneka ragam alasan, antara lain:a. Berdirinya organisasi baru;b. Adanya perluasan kegiatan organisasi;c. Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru;d. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain;e. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitif;f. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun; dang. Adanya pekerja yang meninggal dunia.Proses perekrutan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana. Banyak hambatan yang ditemukan dalam kegiatan tersebut. Kendala-kendala dalam proses perekrutan antara lain:a. Karakteristik organisasiKarakteristik organisasi akan menentukan desain dan pelaksanaan sistem rekrutmen dalam organisasi. Karakteristik organisasi tercermin dari sistem nilai, norma dan budaya perusahaan, filosofi organisasi, visi dan misi organisasi serta tujuan dan strategi organisasi.b. Tujuan dan kebijakan organisasiTujuan organisasi adalah ingin mencapai penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Efisien adalah kemampuan menggunakan sumber daya yang benar dan membuang sumber daya yang tidak perlu. Sementara efektifitas banyak berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi, yaitu memperoleh keuntungan. Semakin dekat organisasi dengan tujuannya, semakin efektif organisasi itu dalam mengendalikan program perekrutan karyawan. Berbagai kebijakan organisasi dapat menjadi hambatan dalam implementasi perekrutan. Namun hendaknya manajemen dan karyawanberupaya menyelaraskkan tujuan organisasi yang berbeda-beda untuk menjadikannya sebagai kelebihan dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan dan kebijakan dapat memengaruhi proses rekrutmen karyawan, seperti penggabungan atau merger organisasi yang berbeda bidang, dapat menghadapi kendala dari aspek legal dan aspek bisnis.c. Kondisi lingkungan eksternal organisasiKondisi lingkungan akan mempengaruhi nasib organisasi secara keseluruhan. Karena sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin bertahan hidup maka organisasi harus beradaptasi dengan lingkungannya. Apalagi dalam kapasitas penentuan pelaksanaan perekrutan tentunya kebiasan organisasi melihat lingkungan sekitar organisasi. Kondisi lingkungan tersebut seperti kondisi ekonomi, politik sosial budaya, konsumen, pemasok, pemerintah, pesaing, lembaga keuangan, karyawan, pemegang saham, dewan komisaris, faktor demografi, gaya hidup, teknologi dan dimensi internasional.d. Biaya Rekruitmen OrganisasiBiaya yang dibutuhkan dalam proses rekruitmen bisa cukup besar, yang mungkin tidak tersedia dalam anggaran organisasi. Ketika jumlah sumber tenaga kerja yang akan ditarik sedikit dan diprediksikan mereka akan ditempatkan ke tempat yang tersebar, hendaknya organisasi harus membuat iklan di beberapa tempat yang tersebar yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Organisasi dapat pula membuka lowongan dimana calon tenaga kerja yang berkualitas terkonsentrasi. Masalah biaya dapat menjadi kendala tersendiri bagi organisasiyang ingin memperbaharui tenaga kerja karena tuntutan pekerjaan. Ada alternatif baru bagi organisasi yang memiliki anggaran terbatas, tetapi ingin memperoleh pelamar-pelamar yang berkualitas dan handal, yaitu dengan melalui biro pencari tenaga kerjaonlineatau bursa kerjaonline yang di Indonesia masih terglong barang baru. Namun di negara maju sudah banyak perusahaan-perusahaan besar memanfaatkan jasa ini.e.KompensasiKompensasi ini bisa bertindak sebagai perangsang atau insentif untuk menarik calan tenaga kerja. Kebijakan kompensasi organisasi biasanya menetapkan batasan upah atau gaji yang berbeda pada berbagai pekerjaan. Besarnya kompensasi akan memengaruhi minat pelamar untuk menjadi karyawan pada sebuah organisasi. Kebijakan kompensasi di pasar kerja internasional yang cenderung lebih tinggi menjadi perangsang bagi tenag kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri.f.Kebiasaan rekruitmenKebiasaan perekrutan pada masa lalu yang dianggap sudah baku dan dilakukan berulang-ulang akan mampu meningkatkan keahlian seorang perekrutan dapat berjalan lebih baik. Sementarakebiasan yang salahdan kurang baik mungkin akan terulang kembali sehingga proses pencarian calon karyawan yang berkualitas tidak tercapai. Oleh karena itu, para pelaksana perekrutan hendaknya menerima masukan yang positif maupun negatif agar tidak bergantung pada kebiasaan yang buruk yang sudah terbentuk.g.Pasar tenaga kerjaDengan memahami kondisi pasar tenaga kerja, akan membantu manajemen untuk menaksir penawaran tenaga kerja yang tersedia untuk diterima sebagai karyawan. Pasar tenaga kerja merupakan wilayah dimana penawaran dan permintaan bertemu dan memengaruhi terbentuknya harga tenaga kerja. h.Tuntutan tugasKendala terakhir yang perlu dipertimbangkan oleh para pencari tenaga kerja ialah tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru itu. Tidak akan ada yang menyanggah bahwa mencari tenaga kerja yang sudah berpengalaman biasanya lebih sukar dibandingkan mencari tenaga kerja yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya. Dalam kaitan ini kembali lagi terlihat betapa pentingnya arti peranan informasi tentang analisis pekerjaan. Dengan informasi demikianpara pencari tenaga kerja tidak lagi semata-mata berpedoman kepada keinginan para manajer yang akan mempekerjakan tenaga kerja baru itu kelak, tetapi sudah memperhitungkan faktor-faktor lain yang memang harus diperhitungkan.Hal-hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam kaitan ini antara lain:1)Para manajer yang memerlukan tenaga kerja baru sering hanya mengatakan agar para pencari tenaga kerja berusaha mencari tenaga kerja baru yang paling memenuhi syarat. Pernyataan yang terlalu umum seperti itu sering menempatkan pencari tenaga kerja pada posisi yang sulit karena sukarnya menerjemahkan keinginan para manajer itu dalam praktek rekruitmen.2)Sering dalam mengelola sumber daya manusia pengertian berpengalaman sekian tahun diidentikkan dengan memiliki masa kerja sekian tahun. Padahal kedua hal tersebut berbeda sekali. Artinya, jika seseorang tidak bertumbuh dalam kemampuan, keterampilan dan kematangan jiwa, seseorang bisa saja mempunyai masa kerja bertahun-tahun, tetapi sesungguhnya yang bersangkutan tidak punya pengalaman apa-apa.3)Mencari tenaga kerja yang sudah berpengalaman memerlukan waktu, tenaga dan mungkin juga biaya yang besar. Oleh karena itu perlu diyakini benar terlebih dahulu bahwa pengalaman yang dipersyaratkan itu benar-benar dituntut oleh pekerjaan yang sedang lowong.4)Tenaga kerja yang sudah berpengalaman akan menuntut imbalan yang cukup tinggi berdasarkan harapan dan persepsi yang bersangkutan tentang imbalan yang wajar diterimanya. Jika tidak, yang bersangkutan sangat mungkin tidak berminat bekerja pada organisasi yang berusaha merekrutnya.5)Jika ternyata kemudianbahwa tenaga kerja baru itu dipekerjakan pada satuan kerja yang tidak menuntut pengalaman seperti dipersyaratkan pada waktu direkrut, sangat mungkin tenaga kerja baru itu akan bosan atau bahkan tidak bertahan lama dalam organisasi. Jika hal seperti itu terjadi berarti waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk merekrutnya merupan pemborosan yang sulit dipertanggungjawabkan.Jelaslah bahwa berbagai kendala yang mungkin dihadapi dalam rekruit tenaga kerja baru harus dipertimbangkan secara matang karena hanya dengan demikianlah waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai, yaitu tersedianya tenaga kerja baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan. Manajemen memulai proses perekrutan dengan mengingat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Perekrutan tenaga kerja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:a.InternalDengan cara internal, calon pengisi posisi tertentu dicari dan diseleksi dari tenaga kerja yang ada dalam organisasi saat ini. Cara ini memiliki keuntungan. Pertama, tenaga kerja yang direkrut sudah memahami organisasi dengan baik sehingga proses penyesuaian menjadi lebih mudah dan kemungkinan berhasil semakin tinggi.Kedua, cara ini akan mendorong semangat kerja, loyalitas, dan komitmen kerja yang semakin tinggi.Ketiga,biasanya rekrutmen internal lebih murah dibandingkan dengan cara eksternal. Rekrutmen internal juga memiliki keuntungan, karena apabila satu orang dipromosikan maka akan ada promosi berantai untuk jabatan-jabatan di bawahnya. Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui sistem informasi tenaga kerja yang ada dalam organisasi atau melalui bagan pergantian untuk tingkat manjemen yang lebih tinggi. Perekrutan ini dilakukan oleh organisasi karena beberapa alasan, seperti untuk penyegaran manajemen atau reformasi manajemen.

1)Job postingsSalah satu teknik rekrutmen dari dalam adalahjob postings, dimana organisasi mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam organissai sehingga memberikan peluang kepada pegawai untuk bersaing secara sehat dengan mengajukan lamaran secara formal. Kelebihan teknik ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada semua karyawan yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi calon dan organisasi pun akan mempunyai banyak calon untuk dipilih. Adapun kelemahan cara ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih lama.2)Referensi manajemenDalam cara ini rekrutmen dilakukan melalui referensi dari karyawan lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi dan keahlian karyawan yang direkomendasikanpada manajemen untuk pekerjaanyang dimaksud. Kelebihannya, karyawan telah mengenal karakter dan keterampilan kandidit, lebih cepat, serta dari segi biaya lebih murah. Kelemahanya, manajemen tidak mengenal orang-orang selainpegawai dalam organisasi yang mungkin mempunyai keahlian yang lebih bervariasi dibandingkan dengan hanya merekrut berdasarkan referensi karyawan sendiri. Juga mungkin adanya diskriminasi. Sebab karyawan akan cenderung mereferensikan teman-temannya sendiri yang memiliki sikap, sifat dan latar belakang yang hampir sama.3)Serikat buruhTeknik ini masih sangat jarang dipakai, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Tetapi metode ini sudah cukup sering diterapkan di negara maju, dimana organisasi serikat buruh (union) memiliki kekuatan yang solid dan mempunyai hak serta kedudukan yang sama dengan manajemen. Untuk itu manajemen dengan organisasi buruh hendaknya mempunyai visi yang sama dalam mencapai sasaran organisasi. Tujuan yang berbeda tidak lagi menjadi suatu pertentangan yang besar.b.EksternalPerekruten tenaga kerja eksternal berusaha menarik tenaga kerja dari luar organisasi. Dapat dilakukan dengan menggunakan iklan posisi pekerjaan melalui surat kabar atau Universitas yang akan menghasilkan lulusan yang dihendaki. Proses rekrutmen dapat menjadi mahal terutama banyak tenaga kerja baru yang meninggalkan organisasi setelah kerja hanya satu atau dua tahun. Organisasi akan rugi investasi pelatihan pada tenaga kerja tersebut. Rekrutmen dengan cara lain adalah dengan bekerja sama dengan lembaga swasta, baik formal maupun informal, departemen tenaga kerja, atau kelompok swadaya masyarakat untuk merekrut calon yang potensial.1.Iklan surat kabar dan majalahMedia ini sudah sangat umum digunakan dan dikenal sebagai cara yang cukup efektif untuk merekrut pelamar. Menggunakan metode ini membutuhkan dua publikasi, yaitu penggunaan sarana media dan konstruksi iklan. Iklan sebagai media untuk mencari pelamar yang potensial dapat dengan mudah didapat. Namun kelemahannya organisasi akan dibanjiri oleh panggilan orang yang mencari posisi pada iklan tersebut. Penggunaan iklan bisa menyumbangkan terbentuknya citra organisasi. Tetapi kadang-kadang diperlukan tenggang waktu yang lebih lama untuk publikasi ini.

2.Agen tenaga kerja pemerintahAgen-agen tenaga kerja yang dikelola pemerintah biasanya informasinya mudah dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, terutama yang bersifat tidak terampil. Agen ini berfungsi sebagai penghubung antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Calon pekerja dapat mendaftar ke kantor tenaga kerja, sementara pencari tenaga kerja memberitahukan lowongan kerja yang kosong. Kemudian kantor tenaga kerja menginformasikan kepada pencari kerja bila terdapat lowongan kerja yang cocok.3.Agen tenaga kerja swastaAgen tenaga kerja swasta belum banyak berfungsi. Keberadaannya terbatas di kota-kota besar yang diselenggarakan oleh konsultan dan lembaga informasi sumber daya manusia. Lembaga swasta ini tidak hanya mencari tenaga kerja terlatih tetapi juga menempatkan tenaga kerja terlatih untuk memenuhi permintaan organisasi yang akan ditempatkan pada level manajer.4.Sewa (Leasing)Teknik ini bisa dipakai pada organisasi yang ingin melakukan penghematan dari segi anggaran sumber daya manusia, seperti menghemat dana pensiun, asuransi, insentif, atau tunjangan lainnya.5.Open hauseOrganisasi membuka kesempatan pada orang luar di sekitar organisasi untuk datang mengunjungi dan melihat fasilitas yang ada. Organisasi memberi penjelasan tentang organisasi dan sejarah singkat organisasi. Cara ini diharapkan dapat membuat orang tertarik untuk bekerja di perusahan tersebut. Teknik ini lebih sesuai apabila organisasi ingin menarik calon pelamar yang memiliki keahlian dan keterampilan yang langaka dan terbatas. Metode ini sudah dicoba di Indonesia dengan cara mengadakan kompetisi bisnis via internet.6.NepotismePemberian jabatan kepada famili masih sering dijumpai pada model perekrutan ini. Karena adanya ikatan keluarga yang masih kuat maka biasanya lebih bisa dipercaya dalam pekerjaan tugas. Namun kelemahannya pelamar ini belum tentu bisa menunjukkan kemampuan yang cakap dalam bekerkja.7.Lembaga pendidikan dan UniversitasRekrutmen dari Sekolah-Sekolah atau Universitas bisa dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan lembaga tersebut. Caranya bisa dengan menyaring para lulusan terbaik Sekolah tersebut untuk dicoba magang terlebih dahulu pada organisasi. Apabila memang kinerja karyawan itu baik maka kontrak kerja bisa dilanjutkan. Beberapa Sekolah Tinggi dan Universitas malahan kewalahan dalam menerima permintaan perekrutan lulusan siswanya untuk ditempatkan diorganisasi besar dengan gaji, fasilitas dan tunjangan yang memadai.8.Perekrutan elektronik.Melalui internet, peluang perusahaan untuk merektut karyawan yang berpotensi tinggi terbuka luas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan internet untuk proses perekrutan. Metode perekrutan melalui internet ini merupakan metode yang dirasakan paling efisien bagi perusahaan. Di samping perusahaan ingin mencari tenaga kerja luar sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Media ini dapat juga menjadi sarana promosi perusahaan. Banyak perusaan skala besar yang memanfaatkan metode perekrutan denganakses teknologiinformasi pada akhir ini.

4.2Tata Cara Perekrutan Agen Asuransi Pada PT AJB Bumiputera 1912 Banda AcehAdapun tata cara perekrutan agen asuransi pada PT AJB BUMIPUTERA 1912 Banda Aceh adalah sebagai berikut :1. Tahap seleksi yang sudah melamar, diintervew oleh Supervisor dan Kepala Unit Pemasaran untuk mengetahui dan menjelaskan Job Desc seorang agen asuransi;2. Posisi agen di PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh, merupakan mitra kerja bagian pemasaran yang dinamakan dinas luar/ marketing;3. Agen yang diperbolehkan oleh AAJI untuk melakukan penjualan jasa asuransi harus mempunyai lisensi keagenan dari lembaga pemerintah yang dinamakan AAJI;4. Untuk mendapatkan kartu lisensi keagenan, calon mengikuti ujian yang difasilitasi oleh tempat agen itu mendaftar;5. Setelah dinyatakan lulus dengan hasil ujian tersebut, agen tersebut berhak melakukan penjualan polis asuransi;6. Selanjutnya baru dibuat perjanjia kontrak kerja pertahun (SPK) keagenan; dan7. Setelah semua selesai, agen dipersilahkan untuk menjual asuransi.Uraian tugas para agen (orang yang mencari nasabah untuk masuk ke asuransi) pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Banda Aceh yaitu :a) Melakukan perencanaan dan pengaturan kerja1. Menguasai pengetahuan tentang pasar, produk, perusahaan pesaing, industri dan pengetahuan lain yang berhubungan dengan bisnis asuransi jiwa serta sikap, pengetahuan dan ketrampilan penjualan dan pelayanan;2. Mengatur waktu operasional produksi, penagihan premi lanjutan serta pelayanan dalam bentuk jadwal kegiatan harian, mingguan dan bulanan;3. Melakukan analisis kegiatan untuk meningkatkan keberhasilan operasi berikutnya; dan4. Menyiapkan sarana operasional yang disediakan kantor, antara lain adalah surat penawaran, sales proposal dan brosur, serta kliping-kliping yang dapat mendukung usaha penjualan.b) Melakukan penjualan1. Mengenali potensi pasar;2. Membuat desain produk dan membuat desain presentasi;3. Melakukan presentasi penjualan; dan4. Membantu calon pemegang polis dalam menyelesaikan Medical Check Up untuk melengkapi syarat penutupan.c) Melakukan penagihan premi1. Menyusun dan membuat daftar nama pemegang polis yang potensial secara up to date;2. Melakukan penagihan premi sesuai tanggal jatuh tempo pembayaran;3. Membantu memberikan pelayanan kepada pemegang polis.d) Memelihara hubungan baik dengan pemegang polis dengan jalan1. Melakukan kunjungan berkala diluar jadwal penagihan;2. Membantu keperluan pemegang polis yang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan;3. Menangani dan menyelesaikan keluhan-keluhan pemegang polis.e) Melakukan pengamatan perkembangan pasa1. Mencari dan mendapatkan informasi tentang perusahaan, produk dan layanan pesaing;2. Mencari dan mendapatkan informasi aktual tentang perkembangan lingkungan usaha dan potensi lain di wilayah pasarnya.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KesimpulanBerdasarkan hasil laporan yang telah penulis lakukan, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya.1. AJB Bumiputera merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB disingkat dengan OL.MIJ.2. Tata cara perekrutan agen asuransi pada PT AJB BUMIPUTERA 1912 Banda Aceh adalah sebagai berikut :a. Tahap seleksi yang sudah melamar, diintervew oleh Supervisor dan Kepala Unit Pemasaran untuk mengetahui dan menjelaskan Job Desc seorang agen asuransi;b. Posisi agen di PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh, merupakan mitra kerja bagian pemasaran yang dinamakan dinas luar/ marketing;c. Agen yang diperbolehkan oleh AAJI untuk melakukan penjualan jasa asuransi harus mempunyai lisensi keagenan dari lembaga pemerintah yang dinamakan AAJI;43

d. Untuk mendapatkan kartu lisensi keagenan, calon mengikuti ujian yang difasilitasi oleh tempat agen itu mendaftar;e. Setelah dinyatakan lulus dengan hasil ujian tersebut, agen tersebut berhak melakukan penjualan polis asuransi;f. Selanjutnya baru dibuat perjanjia kontrak kerja pertahun (SPK) keagenan; dang. Setelah semua selesai, agen dipersilahkan untuk menjual asuransi.

5.2SaranBerdasarkan pembahasan yang telah disimpulkan di atas, maka penulis menyarankan agar PT AJB Bumiputera 1912 Banda Aceh dapat mempertahankan tata cara perekruitan agen yang baik, sehingga meningkatkan kualitas perusahaan di masa yang akan datang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdulkadir Muhammad, 2006.Hukum Asuransi Indonesia. Penerbit PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Faustino Cardoso Gomes,2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Ike Kusdyah Rachmawati,2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sondang P. Siagian. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

45