Ahp Tugas Mpo
-
Upload
pudan-asin -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Ahp Tugas Mpo
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agroindustri merupakan subsektor pertanian yang diharapkan dapat berperan penting
dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, penerimaan ekspor, penyediaan
lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan wilayah, terutama di luar Pulau
Jawa, hal ini bisa terjadi mengingat jika ditinjau dari cakupan komoditasnya, terdapat ratusan
jenis tanaman tahunan dan tanaman musiman yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Dilihat
dari hasil produksinya, komoditas agro khususnya perkebunan merupakan bahan baku
industri atau ekspor, sehingga pada dasarnya telah melekat kebutuhan keterkaitan kegiatan
usaha dengan berbagai sektor dan subsektor lainnya, kemudian jika diamati dari sisi
pengusahaannya, sekitar 85 persen komoditas agro merupakan usaha perkebunan rakyat yang
tersebar di berbagai daerah !ementerian Pertanian, "##$%. &ehingga pembangunan industri
agro akan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. 'erbagai
alasan tersebut menjadi dasar bagi pentingnya pengembangan agroindustri ke depan, di mana
dalam upaya percepatan dan perluasan industrialisasi di Indonesia, aspek hilirisasi perlu
diutamakan pada beberapa komoditas unggulan.
Dalam rangka percepatan dan perluasan industri agro harus ada skala prioritas,
sehingga mem(okuskan pada beberapa komoditas unggulan, hal ini dilakukan agar
agroindustri yang dikembangkan benar)benar menjadi industri yang berdaya saing, baik di
pasar domestik maupun di tingkat internasional. Adapun kriteria yang dijadikan acuan dalam
menentukan agroindustri unggulan utamanya adalah dari sisi daya saing berdasarkan *+A
Revealed Comparative Advantage%, pada tahun "##, kelapa sawit nilai *+A sebesar -,5,
karet 5,", kakao /,#, rotan 5,5/0 serta rumput laut #,"$. !omoditas dengan nilai *+A 1
dinilai memiliki daya saing dalam pasar internasional. 'eberapa indikator lain yang
digunakan untuk menetapkan komoditas unggulan antara lain adalah2 % Potensi produksi,
"%Market share, % 3ilai tambah bisnis, /% 3ilai tambah teknis, 5% keterkaitan ke depan
dan ke belakang, 4% Potensi permintaan, dan $% okasi penyebaran. 'erdasarkan indikator
tersebut, komoditas agroindustri yang dijadikan unggulan adalah kelapa sawit, karet, kakao,
rotan, dan rumput laut.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
2/36
!emudian salah satu solusi yang akan dilakukan dari beberapa komoditas unggulan
tersebut adalah pengembangan komoditas !aret.
1.2 Permasalahan
&alah satu permasalahan dalam process peningkatanproduksi karet di Indonesia
adalah banyaknya tanaman karet yang kondisinya sudah tua atau rusak berusia di atas "#
tahun%. &elain itu, tingkat produkti6itas tanaman masih rendah, karena sebagian besar berasal
dari benih sapuan, bukan klon unggul. 7erutama di perkebunan rakyat, penggunaan benih
klon unggul rata)rata baru mencapai /#. &ejalan dengan program re6italisasi pertanian yang
dicanangkan pemerintah, strategi peningkatan produksi karet dilakukan melalui re6italisasi
perkebunan yang mencakup perluasan areal, peremajaan dan rehabilitasi tanaman. Program
ini telah berjalan sejak tahun "##4, dengan sasaran areal tanaman karet hingga tahun "##
seluas ".### ha yang merupakan usulan dari pro6insi. Apabila lahan tersebut
dioptimalkan melalui peremajaan, diharapkan produksi karet akan meningkat sekitar "# 9
#.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
http://binaukm.com/http://binaukm.com/ -
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
3/36
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Penggolongan Klasi!ikasi "alam Komo"iti Karet
!aret adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus. Pohon karet
pertama kali hanya tumbuh di 'rasil, Amerika &elatan, namun setelah percobaan berkali)kali
oleh :enry ;ickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia 7enggara, di mana sekarang
ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang Asia merupakan sumber
karet alami. Di Indonesia, 7
) P' "$, P' "5, P' "4#
) P* "55, P* "4, P* ##, P* #) **I+ ##, **I+ #", **I+ #
) **I< 4##
) >>I< $"
) 7< ", 7< -
&edangkan beberapa jenis hasil karet yang biasa diman(aatkan atau diolah menjadi
beberapa produk antara lain adalah 2 *&& I, *&& II, *&& III, +rumb *ubber, ump, dan
ateks.
2.1.# Pengg$naan Komo"iti Karet
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
4/36
:asil utama dari pohon karet adalah lateks yang
dapat dijual atau diperdagangkan di masyarakat
berupa lateks segar, slabkoagulasi, ataupun sit
asapsit angin. &elanjutnya produk)produk
tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pabrik
+rumb *ubber!aret *emah, yang menghasilkan
berbagai bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung
tangan, baju renang, karet gelang, mainan dari karet, dan berbagai produk hilir lainnya.
Gbr. 2.1 Penyadapan dan hasil penyadapan pohon karet
2.1.% Komo"iti Karet
:asil sampingan dari pohon karet adalah kayu karet yang dapat berasal dari kegiatan
rehabilitasi kebun atau peremajaan kebun karet tua yang sudah tidak menghasilkan lateks
lagi. Bmumnya kayu karet yang diperjualbelikan adalah dari peremajaan kebun karet tua
yang diganti dengan tanaman karet muda. !ayu karet dapat dipergunakan sebagai kayu bahan
bangunan rumah, kayu api, arang, ataupun kayu gergajian untuk alat rumah tangga. >etah
karet yang disadap dari batang diolah menjadi karet dalam bentuk krep, sit yang diasap dan
lateks pekat. 7urunan dari karet antara lain adalah diberikan seperti bagan dalam >ambar ."
di bawah ini2
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
5/36
Gbr. 2.2 Turunan dari komoditi karet
a. !A*=7 pohon karet%
7anaman karet merupakan tanaman perkebunan yang tumbuh di berbagai wilayah di
Indonesia. !aret merupakan produk dari proses penggumpalan getah tanaman karet lateks%.
Pohon karet normal disadap pada tahun ke)5. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya
diolah untuk menghasilkan lembaran karet sheet%, bongkahan kotak%, atau karet remah
crumb rubber% yang merupakan bahan baku industri karet. =kspor karet dari Indonesia dalam
berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri sheet, crumb rubber, &I*% dan
produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya.
b. A7=!& P=!A7
ateks pekat merupakan produk olahan lateks alam yang dibuat dengan proses
tertentu. Pemekatan lateks alam dilakukan dengan menggunakan empat cara yaitu2
sentri(ugasi, pendadihan, penguapan, dan elektrodekantasi. Diantara keempat cara tersebut
sentri(ugasi dan pendadihan merupakan cara yang telah dikembangkan secara komersial sejak
lama. Pemekatan lateks dengan cara sentri(ugasi dilakukan menggunakan sentri(uge
berkecepatan 4###)$### rpm. ateks yang dimasukkan kedalam alat sentri(ugasi separator%
akan mengalami pemutaran yaitu gaya sentripetal dan gaya sentri(ugal. >aya sentri(ugal
tersebut jauh lebih besar daripada percepatan gaya berat dan gerak brown sehingga akanterjadi pemisahan partikel karet dengan serum. 'agian serum yang mempunyai rapat jenis
besar akan terlempar ke bagian luar lateks skim% dan partikel karet akan terkumpul pada
bagian pusat alat sentri(ugasi. ateks pekat ini mengandung karet kering 4#, sedangkan
lateks skimnya masih mengandung karet kering antara )8 dengan rapat jenis sekitar ,#"
gcm. Pemekatan lateks dengan cara pendadihan memerlukan bahan pendadih seperti
3atrium atau amonium alginat, gum tragacant, methyl cellulosa, carboCy methylcellulosa dan
tepung iles)iles. Adanya bahan pendadih menyebabkan partikel)partikel karet akan
membentuk rantai)rantai menjadi butiran yang garis tengahnya lebih besar. Perbedaan rapat
jenis antara butir karet dan serum menyebabkan partikel karet yang mempunyai rapat jenis
lebih kecil dari serum akan bergerak keatas untuk membentuk lapisan, sedang yang dibawah
adalah serum.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
6/36
) Jenis II 2 ateks pekat pendadihan yang diawetkan dengan amonia saja atau dengan
pengawet (ormaldehida dilanjutkan dengan amonia.
) Jenis III 2 ateks pusingan yang diawetkan dengan kadar amonia rendah dan bahan
pengawet sekunder.
c. +*B
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
7/36
produksinya juga terlambat. 7anaman karet memerlukan curah hujan optimal antara ".5##
mm sampai /.### mmtahun,dengan hari hujan berkisar antara ## sd. 5# ::tahun. 3amun
demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan berkurang. &uhu optimal
diperlukan berkisar antara "5E+ sampai 5E+. Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal
pada dataran rendah dengan ketinggian "## m dari permukaan laut. !etinggian 1 4## m dari
permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. !ecepatan angin yang terlalu
kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet.
'. 7anah
ahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya lebih
mempersyaratkan si(at (isik tanah dibandingkan dengan si(at kimianya. :al ini disebabkan
perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan
dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan si(at (isiknya. 'erbagai jenis tanah
dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah 6ulkanis muda dan tua, bahkan
pada tanah gambut F " m. 7anah 6ulkanis mempunyai si(at (isika yang cukup baik terutama
struktur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi si(at kimianya
secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. 7anah allu6ial biasanya cukup
subur, tetapi si(at (isikanya terutama drainase dan aerasenya kurang baik. *eaksi tanah
berkisar antara p: , # ) p: 8,# tetapi tidak sesuai pada p:, ,# dan 1 p: 8,#. &i(at)si(at
tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain2
) &ulum tanah sampai ## cm, tidak terdapat batu)batuan dan lapisan cadas
) Aerase dan drainase cukup
) 7ekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air
) &truktur terdiri dari 5 liat dan # pasir
) 7anah bergambut tidak lebih dari "# cm
) !andungan hara 3P! cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro
) *eaksi tanah dengan p: /,5 ) p: 4,5
) !emiringan tanah F 4 dan
) Permukaan air tanah F ## cm
Dalam pelaksanaan budidaya tanaman karet diperlukan berbagai langkah yang
dilakukan secara sistematis mulai dari pembukaan lahan sampai dengan pemanenan. 7ahapan
pekerjaan dalam proses produksi tanaman karet mulai dari tahapan awalnya adalah2
. Pembukaan lahan and +learing%
ahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa)sisa tumbuhan hasil tebas
tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman.
!egiatan pembukaan lahan ini meliputi 2 a% pembabatan semak belukar, b% penebangan
pohon, c% perecanaan dan pemangkasan, d% pendongkelan akar kayu, e% penumpukan dan
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
8/36
pembersihan. &eiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blokblok,
penataan jalan)jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan.
- Penataan lok-blok. ahan kebun plasma dipetak)petak menurut satuan terkecil antara lain
" hektar untuk setiap !! peserta plasma, dan kemudian ditata ke dalam blok)blok
berukuran /##m C /##m, sehingga setiap blok dikuasai oleh 8 !! petani. &etiap / blok
disatukan menjadi satu kelompok tani sehamparan yang terdiri dari " !! petani.
- Penataan !alan-"alan# Jaringan jalan di dalam kebun plasma harus ditata dan
dilaksanakan pada waktu pembangunan tanaman baru tahun #% dan dikaitkan dengan
penataan lahan ke dalam blok)blok tanaman. Pembangunan jalan di areal datar dan
berbukit dengan pedoman dapat menjangkau setiap areal terkecil, dengan jarak pikul
maksimal sejauh "##m. &edapatkan mungkin seluruh jaringan ditumpukkan
disambungkan, sehingga secara keseluruhan merupakan suatu pola jaringan jalan yang
e(ekti(. ebar jalan disesuaikan dengan jeniskelas jalan dan alat angkut yang akan
digunakan.
- Penataan $aluran %rainase# &etelah pemancangan jarak tanam selesai, maka pembuatan
dan penataan saluran drainase (ield drain% dilaksanakan. uas penampang disesuaikan
dengan curah hujan pada satuan waktu tertentu, dan mempertimbangkan (aktor peresapan
dan penguapan. &eluruh kelebihan air pada (ield drain dialirkan pada parit)parit
penampungan untuk selanjutnya dialirkan ke saluran pembuangan outlet drain%.
". Persiapan ahan Penanaman
Dalam mempersiapkan lahan pertanaman karet juga diperlukan pelaksanaan berbagai
kegiatan yang secara sistematis dapat menjamin kualitas lahan yang sesuai dengan
persyaratan. 'eberapa diantara langkah tersebut antara lain 2
- Pemberantasan Alang-alang# &lalang dan Gulma lainnya# Pada lahan yang telah selesai
tebas tebang dan lahan lain yang mempunyai 6egetasi alang)alang, dilakukan
pemberantasan alang)alang dengan menggunakan bahan kimia antara lain *ound up,
&coup, Dowpon atau Dalapon. !egiatan ini kemudian diikuti dengan pemberantasan
gulma lainnya, baik secara kimia Ally% maupun secara mekanis. Dengan tujuan e(isiensi
biaya, pengolahan lahan untuk pertanaman karet dapat dilaksanakan dengan sistem
minimum tillage, yakni dengan membuat larikan antara barisan satu meter dengan cara
mencangkul selebar "#cm. 3amun demikian pengolahan tanah secara mekanis untuk
lahan tertentu dapat dipertimbangkan dengan tetap menjaga kelestarian dan kesuburan
tanah.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
9/36
- Pembuatan ters'Petakan dan enteng'Piket# Pada areal lahan yang memiliki kemiringan
lebih dari 5# diperlukan pembuatan teraspetakan dengan sistem kontur dan kemiringan
ke dalam sekitar 5#. :al ini dimaksudkan untuk menghambat kemungkinan terjadi erosi
oleh air hujan. ebar teras berkisar antara ,"5 sampai ,5# cm, tergantung pada derajat
kemiringan lahan. Bntuk setiap 4)# pohon tergantung derajat kemiringan tanah% dibuat
bentengpiket dengan tujuan mencegah erosi pada permukaan petakan.
- Penga"iran# Pada dasarnya pemancangan air adalah untuk menerai tempat lubang
tanaman dengan ketentuan jarak tanaman sebagai berikut 2
o Pada areal lahan yang relati( datar landai kemiringan antara ## ) 8#% jarak tanam
adalah $m C m G /$4 lubanghektar% berbentuk barisan lurus mengikuti arah 7imur )
'arat berjarak $m dan arah Btara ) &elatan berjarak m.
o Pada areal lahan bergelombang atau berbukit kemiringan 8)5% jarak tanam 8m
C ",5m G5## lubangha% pada teras)teras yang diatur bersambung setiap ,"5m
penanaman secara kontur%.
'ahan ajir dapat menggunakan potongan bambu tipis dengan ukuran "#cm sampai
#cm. Pada setiap titik pemancangan ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang
untuk tanaman.
- Pelubang# Bkuran lubang untuk tanaman dibuat 4#cm C 4#cm bagian atas, dan /#cm C
/#cm bagian dasar dengan kedalaman 4#cm. Pada waktu melubang, tanah bagian atas
top soil% diletakkan di sebelah kiri dan tanah bagian bawah sub soil% diletakkan di
sebelah kanan. ubang tanaman dibiarkan selama bulan sebelum bibit karet ditanam.
) Penanaman (a)angan Penutup Tanah *+egume )over )rops , +CC# Penanaman
kacangan penutup tanah ini dilakukan sebelum bibit karet mulai ditanam dengan tujuan
untuk menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur (isik dan kimia tanah,
mengurangi pengupan air, serta untuk membatasi pertumbuhan gulma. !omposisi ++
untuk setiap hektar lahan adalah /kg. Pueraria ja6anica, 4kg +olopogonium mucunoides,
dan /kg +entrosema pubescens, yang dicampur ke dalam 5 kg rock Phosphate *P%
sebagai media. &elain itu juga dianjurkan untuk menyisipkan +olopogonium caerulem
yang tahan naungan shade resistence% eC biji atau eC steck dalam polibag kecil sebanyak
.### bibitha. 7anaman kacangan dipelihara dengan melakukan penyiangan, dan
pemupukan dengan "## kg *P per hektar, dengan cara menyebar rata di atas tanaman
kacangan.
. &eleksi dan Penanaman 'ibit
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
10/36
- $eleksi bibit# &ebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk
memperoleh bahan tanam yang memeliki si(at)si(at umum yang baik antara lain 2
berproduksi tinggi, responsi( terhadap stimulasi hasil, resitensi terhadap serangan hama
dan penyakit daun dan kulit, serta pemulihan luka kulit yang baik. 'eberapa syarat yang
harus dipenuhi bibit siap tanam adalah antara lain 2
o 'ibit karet di polybag yang sudah berpayung dua.
o
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
11/36
dibersihkan. Pemberian &P)4 biasanya dilakukan dua minggu lebih dahulu dari Brea dan
!+l.
7abel ". Program dan dosis pemupukan tanaman karet secara umum
&ementara itu untuk tanaman kacangan penutup tanah, diberikan pupuk *P sebanyak
"## kgha, yang pemberiannya dapat dilanjutkan sampai dengan tahun ke)" 7'
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
12/36
Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan
pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen
penyadapan. Apabila ketiga kriteria tersebut dapat terpenuhi, maka diharapkan tanaman karet
pada umur 5 ) 4 tahun telah memenuhi kriteria matang sadap. !riteria matang sadap antara
lain apabila keliling lilit batang pada ketinggian # cm dari permukaan tanah telah mencapai
minimum 5# cm. Jika 4# dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria tersebut, maka
areal pertanaman sudah siap dipanen.
- Tinggi bukaan sadap# 7inggi bukaan sadap, baik dengan sistem sadapan ke bawah Down
ward tapping system, D7&% maupun sistem sadap ke atas Bpward tapping system, B7&%
adalah # cm diukur dari permukaan tanah.
- /aktu bukaan sadap# ;aktu bukaan sadap adalah " kali setahun yaitu, pada a%
permulaan musim hujan Juni% dan b% permulaan masa intensi(ikasi sadapan bulan
@ktober%. @leh karena itu, tidak secara otomatis tanaman yang sudah matang sadap lalu
langsung disadap, tetapi harus menunggu waktu tersebut di atas tiba.
- (emiringan irisan sadap# &ecara umum, permulaan sadapan dimulai dengan sudut
kemiringan irisan sadapan sebesar /## dari garis horiontal. Pada sistem sadapan bawah,
besar sudut irisan akan semakin mengecil hingga ## bila mendekati kaki gajah
pertautan bekas okulasi%. Pada sistem sadapan ke atas, sudut irisan akan semakin
membesar.
- Peralihan tanaman dari TM ke TM# &ecara teoritis, apabila didukung dengan kondisi
pertumbuhan yang sehat dan baik, tanaman karet telah memenuhi kriteria matang sadap
pada umur 5 ) 4 tahun. Denganmengacu pada patokan tersebut, berarti mulai pada umur
4 tahun tanaman karet dapatdikatakan telah merupakan tanaman menghasilkan atau 7
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
13/36
Table 2.2 agan penyadapan tanaman (aret
&ebagai sistem sadap alternati( juga dapat digunakan sistem berikut seperti pada 7abel ".
Tabel 2.0 Alternati agian Penyadapan (aret Tanaman (aret
Atas0 s" d/ 5# =threl anti koalugan%
'ulan2 a.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
14/36
yang keluar dari dryer dibawah /#E+. Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air
sampai batas aman simpan baik dari serangan serangga maupun mikrobiologis, enimatis
dan hidrolis.Dalam pengeringan (aktor yang dapat memepengaruhi hasil adalah lamanya
penuntasan, ketinggian remahan, suhu dan lama pengeringan.
- Pengepresan#Pengepresan merupakan pembentukan bandela)bandela dari remah karet
kering. 'ahan yang keluar dari pengering kemudian ditimbang seberat 5kgbandela yang
akan dikemas dalam kemasan &; dan ,5kgbandela untuk kemasan. &etelah itu produk
dipress dengan menggunakan mesin press bandela. Bkuran hasil pengepresan 4# C # C
$cm.
- Pembungkusan dan Pengepakan# Pembungkusan dimaksudkan untuk menghindari
penyerapan uap air dari lingkungan serta bebas kontaminan lain.&etelah produk dipress,
kemudian disimpan diatas meja alumunium untuk penyortiran dengan menggunakan
pengutip. &etelah itu produk dibungkus dengan plastik transparan tebal #,# mm dan titik
leleh #8E+. 'andela yang telah dibungkus, kemudian dimasukkan dalam peti kemas
dengan susunan saling mengunci.
2.1.) Skala Usaha Pengem*angan Komo"iti Karet
Bntuk mengetahui suatu usaha layak atau tidak, maka diperlukan perhitungan skala
usahanya. Bntuk kelayakan komoditi karet, skala usaha untuk in6estasi besar yangmenjanjikan keuntungan yang cukup besar dapat dilakukan pada luas lahan kurang lebih
#.### ha.
+ontoh perkiraan analisis budidaya karet selama # tahun masa tanam dengan luas lahan
ha, dengan harga tanah per hektarnya sekitar *p #.###.###,)2
a. 'iaya Produksi
. 'ibit /85 bibit L *p ### *p ./55.###, )
". Pupuk M Brea "$5 kg L *p .5## *p /".###, )
M 7&P ## kg L *p .8## *p 5/#.###, )
M !+l ## kg L *p .8## *p 5/#.###, )
. Pestisida M Pestisida *p "#.###,)
M Hungisida *p "#.###,)
/. Alat M &prayer *p "5#.###,)
M +angkul, sabit, dll *p 5#.###,)
M Alat sadap pisau, mangkuk, cincin mangkuk, mal sadap% *p
##.###,)
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
15/36
5. 7enaga !erja M Persiapan dan buat teras *p /##.###,)
M ubang tanam dan penanaman *p 5#.###,)
M Penyulaman *p ##.###,)
M Penyiangan *p ##.###,)
M Pemupukan *p "##.###,)
M Pemeliharaan *p "5#.###,)
4. Panen M Penyadapan *p ."##.###,)
M 7ransportasi dari perkebunan% *p $##.###,)
Jumlah biaya produksi *p $.58$.###,)
&ehingga estimasi in6estasi awal untuk lahan seluas #.### ha adalah sebesar *p
$5.8$#.###.###,)
b. Pendapatan :asil Perhitungan%
'udidaya karet mulai berproduksi getah karetlateks% pada tahun ke9/, dengan
jumlah rata)rata produksi tiap tahunnya adalah2
. 7ahun ke)/, $4# kg L *p ".$##,) *p ".#5".###,)
". 7ahun ke)5, .### kg L *p ".$##,) *p ".$##.###,)
. 7ahun ke)4, .## kg L *p ".$##,) *p .5#.###,)
/. 7ahun ke)$, .5## kg L *p ".$##,) *p /.#5#.###,)
5. 7ahun ke)8, .$## kg L *p ".$##,) *p /.5-#.###,)
4. 7ahun ke)-, .-## kg L *p ".$##,) *p 5.#.###,)
$. 7ahun ke)#, ".## kg L *p ".$##,) *p 5.4$#.###,)
Jumlah pendapatan per ha *p "$.$#".###,)
Jumlah pendapatan untuk lahan seluas #.### ha adalah sebesar *p "$$.#"#.###.###,)
7anaman karet dapat berproduksi atau menghasilkan getah karet sampai dengan umur
tanaman "5)5 tahun dan hasil terus meningkat, sehingga dapat dipastikan bahwa
keuntungan akan terus meningkat
c. !euntungan selama # tahun *p #.5#.###.###,)
uas lahan atau skala usaha bisa ber6ariasi antara Pro6insi satu dengan Pro6insi yang
lainnya, atau disesuaikan dengan kemampuan petani atau kelompok usaha petani yang ada di
masing 9 masing Pro6insi yang memiliki potensi pengembangan. Dari contoh skala usaha
dengan luas hanya #.### ha di atas, dapat terlihat bahwa in6estasi yang dilakukan sudah bisa
mendatangkan keuntungan selama # tahun sebesar *p #.5#.###.###,), sehingga in6estasi
di komoditi karet adalah sangat menjanjikan.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
16/36
2.1.+ Ke*$t$han ,asilitas Prasarana Pengem*angan Komo"iti Karet
Hasilitas yang dibutuhkan untuk pengembangan komoditi karet tidak terlepas dari prasarana
yang diperlukan agar tanaman karet dapat tumbuh berkembang dengan baik, antara lain2
) Jaringan jalan dimana lebar jalan disesuaikan dengan jeniskelas jalan dan alat angkut
yang digunakan. Dan juga jalan yang menghubungkan lokasi perkebunan dengan pasar
komoditi atau langsung ke pabrik pengolahan.
) &aluran drainase dimana luas penampang disesuaikan dengan curah hujan pada satuan
waktu tertentu, dan mempertimabangkan (aktor peresapan dan penguapan.
) Peralatan seperti spryer, cangkulsabit, dan alat sadap pisau, mangkuk, cincin mangkuk,
dan mal sadap%.
) Pasar penjualan hasil karet mentah.
) Prasarana listrik dan telekomunikasi yang diperlukan untuk mendukung operasi
perkebunan maupun apabila perkebunan tersebut memiliki (asilitas pengolahan sendiri
baik yang sederhana ataupun yang modern.
2.2 Analytical Hierarchi Process-AHP
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
17/36
/. Penyusunan hierarki, metode A:P mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk
memilah)milah elemen)elemen suatu sistem dalam berbagai tingkatan yang berlainan
dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkatan.
5. Pengukuran, metode A:P memberikan suatu skala untuk mengukur berbagai hal dan
terwujud dalam suatu metode untuk menetapkan prioritas.
4. !onsistensi, metode A:P melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan berbagai proiritas.
$. &intesi, metode A:P menuntut ke suatu taksiran yang menyeluruh tentang kebaikan
setiap alternati(.
8. 7awar
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
18/36
menggambarkan relati( pentingnya suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 'ilangan
yang digunakan sebagai skala pembanding adalah nilai sampai dengan -. 'erdasarkan
pengalaman skala dengan sembilan satuan cukup menampung persepsi manusia sehingga
mampu membedakan intensitas tingkat kepentingan antar elemen. Dalam A:P skala untuk
pengisian matriks perbandingan berpasangan disajikan pada 7abel 5.
Ta*el & . Skala $nt$k Pengisisan /atriks Per*an"ingan Ber0asangan
Skala De!inisi Penelasan
!edua elemen sama 0entingn'a Dua elemen sama kuat pada si(atnya
=lemen yang satu se"ikit le*ih
0enting dibandingkan elemen
lainnya
Pertimbangan sedikit lebih menyokong
satu elemen atas elemen lainnya
5 =lemen yang satu sangat 0enting
dibandingkan elemen lainnya
Pertimbangan dengan kuat menyokong
satu elemen atas elemen lainnya.
$ =lemen yang satu elas le*ih
0enting dibandingkan elemen
lainnya
&atu elemen dengan kuat disokong dan
dominasinya telah terlihat dalam
praktek
- =lemen yang satu m$tlak le*ih
0enting dibandingkan elemen
lainnya
'ukti yang menyokong elemen yang
satu memiliki tingkat penegasan
tertinggi.
",/,4,8 3ilai)nilai diantara " pertimbangan !ompromidiperlukan diantara "
pertimbangan
!ebalikan Jika elemen i mendapat nilai $ dibandingkan elemen j, makaelemen j mempunyai nilai $ bila dibandingkan elemen i.
&umber 2 &aaty, -84.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
19/36
aporan analisis pengembangan komoditi karet ditujukan untuk men(ormulasikan
strategi pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri 3asional dan
Internasional. Dalam proses pengembangan tersebut perlu mempertimbangkan bebagai (aktor
yang mempengaruhi pengembangan agribisnis itu sendiri, diantaranya adalah 2 Petani !aret,
Pengusaha, Pemerintah dan Pemodal. &elain keempat (aktor diatas terdapat (aktor lain yang
turut mempengaruhi pengembangan komoditi tersebut yaitu kebijakan pemerintah atau
perdagangan internasional yang dikeluarkan oleh @rganisasi Perdagangan Dunia ;7@%
mengenai sistem perdagangan komoditi agribisnis. 'erdasarkan uraian tersebut maka ikhtisar
yang dapat dikemukakan mengenai langkah)langkah dalam penyusunan A:P untuk
men(ormulasikan strategi pengembangan komoditi karet adalah sebagai berikut 2
.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
20/36
BAB III
/ETDL3I
#.1 Jenis "an S$m*er Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
dibutuhkan guna didapat melalui wawancara langsung dengan responden ahli melalui
kuesioner yang berkaitan dengan isi laporan. Data sekunder didapat melalui studi pustaka,
yaitu dengan cara melakukan studi literatur dan tulisan ilmiah yang berkaitan dengan topik
dan tema laporan.
#.2 Teknik Pengam*ilan 4ontoh
7eknik pengambilan responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive
$amplingyaitu dengan memilih secara sengaja responden yang terkait dengan topik laporan.
Adapun responden yang dipilih adalah responden yang ahli di bidangnya, dalam hal ini
responden tersebut adalah 2
. Asep Ikhsan Iskandar
". Ashar Jarot &uranta
. +ecep
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
21/36
pertimbangan kedekatan hubungan. 'entuk umum abstraksi sistem hirarki dapat dilihat pada
>ambar .
Gbr. 0.1 entuk 3mum Abstraksi $istem irarki *ipotetik
7idak ada prosedur tertentu untuk membangkitkan sasaran, kriteria)kriteria, dan
akti6itas)akti6itas yang dimasukkan dalam sistem hirarki, atau pada suatu sistem yang umum
&aaty, --%. :al tersebut sangat tergantung pada sasaran apa yang dipilih untuk memilah)
milah sistem yang kompleks menjadi berbagai elemen. =lemen sistem yang telah
diidenti(ikasi tersebut dikelompokkan ke dalam kesatuan)kesatuan yang terpisah kesatuan
strata%, kemudian strata)strata tersebut disusun dalam bentuk hirarki. 7erdapat kaitan antar
(aktor atau elemen sistem yang tidak pernah dapat diperoleh secara sempurna dan lengkap
dalam menyusun suatu hirarki. @leh karena itu, dalam penyusunan hirarki diperlukan
intelegensia, kesabaran, dan kemampuan untuk berintraksi dengan orang lain agar dapat
diperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman darinya.
&elain itu, terdapat beberapa keunggulan dari hirarki, seperti dipaparkan di bawah ini
&aaty, -84%.
. *epresentasi suatu sistem secara hirarkis dapat digunakan untuk menggambarkan
bagaimana perubahan)perubahan prioritas elemen yang terjadi pada strata yang lebih
tinggi dapat mempengaruhi prioritas setiap elemen yang terkait pada strata di bawahnya0
". :irarki memberi banyak in(ormasi secara rinci atas struktur dan (ungsi.
Strata 1. Sasaran
Strata 2. Faktor
Strata ...
Strata ke m . . .
Skenario
Sasaran Analisis
Faktor ke-nFaktor 1 Faktor 2 Faktor 3
Skenario 1 Skenario nSkenario 3Skenario 2
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
22/36
Penetapan prioritas pada metode P:A mencakup penyusunan matriks pendapat
komparasi berpasangan, pengolahan horiontal, dan pengolahan 6ertikal, seperti yang
dipaparkan di bawah ini.
#.% /atriks Pen"a0at Kom0arasi Ber0asangan
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
23/36
m m
gij = aij (k)
k=1
n n
VEi = aij
j=1
diisi dengan nilai karena membandingkan antara dua elemen yang sama, sehingga tingkat
kepentingannya juga sama atas >. Pengisian matriks pendapat dari e5perthanya dilakukan
untuk sel)sel yang berada di atas diagonal. &el)sel yang berada di di bawah diagonal yang
diarsir% diisi nilai kebalikan dari nilai sel)sel yang sejajar yang berada di atas diagonal
matriks. Jika suatu matriks pendapat berukuran n C n, maka jumlah sel yang harus diisi
dengan pendapat e5pertadalah nn)%" &aaty, -84%.
Pada contoh matriks pendapat 7abel .% dipaparkan cara pengisian dari setiap selnya
sebagai berikut. 7ingkat kepentingan H dibandingkan dengan H" ternyata sedikit lebih
penting atas >, sehingga diberi nilai dan nilai kebalikannya adalah . 7ingkat kepentingan
H dibandingkan dengan Hn ternyata antara sedikit lebih penting sampai lebih penting atas >,
sehingga diberi nilai / dan nilai kebalikannya adalah /. 7ingkat kepentingan H"
dibandingkan dengan Hn ternyata sangat kurang penting atas >, sehingga diberi nilai $ dan
nilai kebalikannya adalah $. Demikian seterusnya dilakukan untuk setiap matriks pendapat
indi6idu.
abungan berisi nilai rata)rata geometrik gij% dari matriks pendapat
indi6idu yang memenuhi syarat tingkat konsistensi nilai *! #%. *ata)rata geometrik
dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut.
dimana m adalah jumlah responden pakar yang memenuhi syarat tingkat konsistensi.
#.& Pengolahan Hori5ontal
Pengolahan horiontal digunakan untuk menyusun prioritas keputusan untuk setiap
elemen pada suatu strata keputusan. 7ahap)tahap pada pengolahan horiontal dipaparkan di
bawah ini diadaptasi dari &aaty, -84%.
Taha0 1. /en6ari Nilai 7ektor Eigen -7E
i, j G , ", ..., n%
Taha0 2. /en6ari 7ektor Prioritas -7P
dimana ?Pi adalah elemen 6ektor prioritas ke)i
VEi
VPi= ---------
n VE j=i
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
24/36
#.( Pengolahan 7ertikal
Pengolahan 6ertikal digunakan untuk menyusun prioritas keputusan setiap elemen
pada strata tertentu terhadap sasaran utamanya strata %. Pengolahan 6ertikal dimulai dari
strata ketiga dengan mencari prioritas keputusan setiap elemen yang terdapat pada starata
ketiga tersebut terhadap sasaran utamanya. &etelah prioritas keputusan setiap elemen pada
strata ketiga diperoleh, maka dilanjutkan untuk menghitung prioritas keputusan untuk strata
berikutnya terhadap sasaran utama. Demikian seterusnya dilakukan untuk semua strata di
bawahnya. Pengolahan 6ertikal dapat di(ormulasikan dalam bentuk aljabar sebagai berikut
Diadaptasi dari &aaty, -84%.
m
3PpN G 3P:pNC 3P7t%, untuk p G , ", .., n dan t G , ", ..., m
tG
dimana 2
3PpN G 3ilai prioritas hasil pengolahan 6ertikal elemen ke p strata ke N
3P:pN G 3ilai prioritas hasil pengolahan horiontal elemen ke p strata ke N
3P?tN)% G 3ilai prioritas hasil pengolahan 6ertikal elemen ke)t strata ke N)
m G Jumlah elemen pada strata ke N)
n G Jumlah elemen pada strata ke N
#.) Prinsi0 Konsistensi Logis
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
25/36
maks G ))))))))))) untuk i G , ", ..., n n
Ta*el #.2 In"eks OAK RIDGE NATIONAL LABORATORY
Jumlah
@rde
3%
Indeks 6ak Ridge
8ational +aboratory
*I%
Jumlah
@rde
3%
Indeks 6ak Ridge
8ational +aboratory
*I%
#.## - ./5
" #.## # ./-
#.58 .5
/ #.-# " ./8
5 ." .54
4 ."/ / .54
$ ." 5 .5-
8 ./&umber 2 &aaty -84%
Taha0 2. /en6ari In"eks Konsistensi
!eterangan 2
I! G indeks konsistensimaks G nilai eigen maksimum
n G jumlah elemen yang dibandingkan pada matriks pendapatTaha0 #. /en6ari 8asio Konsistensi
!eterangan 2*! G rasio konsistensiI! G indeks konsistensi*I G Indeks @ak *idge 3ational aboratorium
maks - n
IK = ------------n - 1
IKRK = ---------- RI
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
26/36
BAB I7
HASIL DAN PE/BAHASAN
Dalam men(ormulasikan strategi pengembangan komoditi karet untuk memenuhi
kebutuhan industri nasional dan internasional digunakan metodeAnalyti)al iera)hi Pro)ess
A:P%. angkah)langkah yang digunakan dalam men(ormulasikan strategi pengembangan
komoditi karet tersebut dalam memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional ini
adalah sebagi berikut 2
%.1 I"enti!ikasi /asalah
3oal9 tujuan dari analisis ini adalah menentukan alternati( strategi yang terbaik untuk
pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan
internasional.
Kriteria!aktor, yaitu kriteria yang digunakan dalam menentukan alternati( strategi
yang akan dipilh dalam pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan
industri nasional dan internasional , yaitu2
&umber Daya
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
27/36
karet karena karena kebijakan)kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan
secara nasional masih tersentralisasi di pemerintahaan pusat.
Pemerintah Daerah, implikasi dari pemberlakuan otonomi daerah adalah adanya
peran serta pemerintah daerah dalam pengembangan komoditi karet. !operasi Primer, koperasi primer juga perlu dilibatkan dalam pengembangan
komoditi karet karena koperasi primer merupakan salah satu lembaga yang terlibat
dalam penanganan produksi.
Pengusaha, pengusaha dibutuhkan dalam pengembangan komoditi karet dalam hal
pembiayaan dan penyerapan hasil produksi pertanian.
Petani, petani sebagai salah satu pelaku dalam produksi yang memegang peranan
penting dalam pengembangan produksi karet karena petani terlibat langsung
dalam proses produksi karet tersebut.
Akademis, akademis dilibatkan dalam pengembangan karetkarena diharapkan pihak
akademis mampu menciptakan dan mengembangkankomoditi karetdari sisi ilmu
pengetahuan sehingga dapat membantu meningkatkan produkti6itas karet tersebut.
SasaranT$$an9 yaitu menentukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dalam
pengembangan komoditi karet yang ditinjau dari berbagai pelaku, yang meliputi
sasaran sebagai berikut: !esejahteraan Petani, kesejahteraan petani merupakan salah satu tujuan yang
harus dicapai karena karenan peran petani dalam meningkatkan produkti6itas
komoditas karet sangat besar. Apabila kesejahteraan petani meningkat maka akan
memacu petani untuk lebih giat lagi dalam melakukan proses produksinya.
!euntungan Bsaha, keuntungan usaha juga akan mendorong petani untuk
meningkatkan produkti6itas usahanya.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
28/36
Kesejahtraan PetaniKeuntungan UsahaPeningkatan DevisaKesinambungan Usaha
Menaikan Bea Im!rt KaretP!"a Kemitraan #"ih $ekn!"!gi Investasi
%trategi enggembangan k!m!&iti karet untuk memenuhi kebutuhan In&ustri nasi!na" &an Internasi!n
$ekn!"!gi In'rastruktur %DM Perm!&a"an
Pemerintah PusatPemerintah DaerahK!erasi PrimerPengusaha Petani #ka&emis
!a"
akt!r
#kt!r
#"ternati' %trategi
$ujuan
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
29/36
%.# Hasil /eto"e AHP
:asil Analisis pengembangan komoditas karet untuk memenuhi kebutuhan industri
nasional dan internasional dilakukan dengan menggunakan metode Analyti)al ierar)hyPro)ess A:P%.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
30/36
demikian diperlukan kemajuan teknologi yang dan tepat guna dalam mengelola komoditi
karet, yaitu dari mulai panen, pengolahan dan distribusi, sehingga e((isiensi dan kerusakan
produk dan bahan baku dapat di hindari.
". Prioritas Aktor
3o. Aktor ?ektor Prioritas Prioritas
. Pemerintah Pusat #.8"
". Pemerintah Daerah #."" "
. !operasi #.#85 5
/. Pengusaha #.$"
5. Petani #.#4" 4
4. Akademisi #.# /
Tabel :.2 Prioritas Aktor dalam pengembangan komoditi karet
Dari hasil analisa tersebut pada table /.", diperoleh bahwa Aktor penentu utama
dalam pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international
adalah melalui campur tangan pemerintah pusat #.8"%, dengan kata lain pemerintah harus
bijak dan memihak dalam mengluarkan kebijakan dalam hal agroindustri.
. Prioritas 7ujuan
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
31/36
3o
.
7ujuan ?ektor Prioritas Prioritas
. !esejahteraan petani #.5/
". !euntungan Bsaha #."8$ "
. Peningkatan De6isa #.$
/. !esinambungan Bsaha #.#4# /Tabel :.0 Prioritas Tu"uan dalam pengembangan komoditi karet
Dari hasil analisa tersebut pada table /., diperoleh bahwa tujuan utama dalam
pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international adalah
kesejahtraan petani #.5/%, sehingga produkti(itas akan semakin meningkat dan akhirnya
akan meningkatkan produksi itu sendiri.
/. Alternati(
Gbr.4.2 hasil analisa AHP yang diproses ooleh sofware Expert Choice dalam pengembangan Komoditi aret
!nt! memen!hi eb!t!han "nd!stri #asional dan "nternational.
Dari process tersebut dihasilkan alternati( utama yang terpilih dalam mengembangkan
komoditi karet yaitu, alternati(
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
32/36
BAB 7
KESI/PULAN DAN SA8AN
&.1 Kesim0$lan
'erdasarkan perhitungan A:P dengan menggunakan so(tware =Cpert +hoice dalam
menganalisa penentuan alternati( dalam mengembangkan komoditas karet untuk memenuhi
kebutuhan 3asional dan International untuk saat ini adalah (aktor dari pemerintah pusat
dalam menentukan kebijakan bea impor, karena sekarang ini importir karet semakin
membanjiri, dan pemerintahnya pun membiarkannya mengalir, sehingga banyak para petani
meninggalkan pro(esinya dan menjadi kaum urban di kota akibat dari beratnya persaingan
harga yang lebih murah, karena kita tahu dan menyadari teknologi yang kita gunakan sangat
jauh oleh para pesaing yang bermain di pasar global, sehingga cost produksi dari sistem
kon6ensional menjadi sangat tinggi, akhirnya karga produk menjadi mahal, dan akhirnya
tidak mampu menandingi harga impor.
&.2 Saran
&elain kebijakan pemerintah yang perlu di kaji ulang, presiapan para petani dan
akademisi dalam menghadapi persaingan global diperlukan teknologi yang tepat guna,
sehingga bisa meningkatkan produkti(itas daan kinerja, karena tujuan utama dari
pengembangan komoditas karet ini adalah untuk meningkatkan kesejahtraan para petani.
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
33/36
DA,TA8 PUSTAKA
'P&. &tatistik Perdagangan 3, ekspor. --#)--8.
http2www.ditjenbun.deptan.go.id. Diakses "4
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
34/36
TUGASMANAJEMEN PEMASARAN DAN PRODUKSI
(MPO)
Analytical Hierarchi Process-AHP
Tema: Pengembangan Komoditi Karet
untu memenu!i ebutu!an Na"iona#
dan Interna"iona#
Do"en:
Dr$Ir$ Suardi% MM
Ke#om&o MPO:'$ A"e& I!"an I"andar P*+'',,-$.E/$ A"!ar Jarot Suranta P*+'',0-$.E-$ 1e2e& Muti So#e! P*+''0'-$.E.$ Mardea P*+''0,-$.E*$ Todo MT Na&itu&u#u P*+'3,-$-,E
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
35/36
MAGISTER MANAJEMEN DAN 4ISNIS
INSTITUT PERTANIAN 4OGOR
/'/
DA5TAR ISI
:A
+@?=*
'A' I P=3DA:BBA3 OOOOOOOOOOOOOOOOO
. atar 'elakang OOOOOOOOOOOOOOOO...
." Permasalahan OOOOOOOOOOOOOOOOO "
'A' II 7I3JABA3 PB&7A!A OOOOOOOOOOOOO...
". !erangka 7eoritis OOOOOOOOOOOOO..
".. Penggolongan+lasi(ikasi !aret OOOOOOOO
".." Penggunaan !omoditi !aret OOOOOOOO /
".. !omoditi !aret OOOOOOOOOOOOO... /
"../ 7urunan !aret OOOOOOOOOOOOO... 5
"..5 !arakteristik konsumsiPeman(aatan !aret dan ikutannya 4
"..$ Proses Produksi komoditi karet OOOOOOOO.. $
"..$ &kala Bsaha pengembangan komoditi karetOOOO.. /
"..8 !ebutuhan Hasilitas Prasarana Pengembangan !! OO... 4
"." Analytical :ierarchi Process A:P%OOOOOOOOOO.. 4
". !erangka Pemikiran OOOOOOOOOOOOOO -
'A' III I OOOOOOOOOOOOOOOOO "#
. Jenis dan &umber Daya OOOOOOOOOOOOOO "#
." 7eknik Pengambilan contoh OOOOOOOOOOO "#
. 7eknik Pengolahan Data dengan menggunakan A:P OO. "#./
-
7/25/2019 Ahp Tugas Mpo
36/36
'A' ? !=&I