AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

17

Click here to load reader

description

AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNNAHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNNAHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNNAHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Transcript of AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Page 1: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

TUGAS INDIVIDU

“MENYUNTING TEKS PANTUN”

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

NAMA : RICKY SUADMA

KELAS : XI TKJ 1

NISN : 9980658138

SMKN 4 PEKANBARU

TP. 2014/2015

Page 2: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Menyunting teks

pantun’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses

pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu

saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada

teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung

dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini.

Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi

kita bersama.

Pada bagian akhir, saya akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari

orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna

bagi kita bersama.

Semoga makalah yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih

baik lagi.

Ricky Suadma

Page 3: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

Pembahasan :

1.1 Membandingkan teks pantun dengan sejenisnya

1.2 Mengabstarksi teks pantun

1.3 Menyunting teks pantun

1.4 Memproduksi teks pantun

Page 4: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

1.1 Bandingkan teks pantun dengan teks sejenisnya kalian tentu sudah tau bahwa pantun

berbentuk saak ada beberapa bentuk sajak yaitu puisi, gurindam, dan syair. Perhatikan

masing-masing sajak tersebut dengan pantun.

HUJAN BULAN JUNI

Puisi :

Ciri-ciri Puisi Lama:

1. Anonim (pengarangnya tidak diketahui)

2. Terikat jumlah baris, rima, dan irama

3. Merupakan kesusastraan lisan

4. Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise

5. Isinya fantastis dan istanasentris

Ciri-ciri Puisi Baru:

1. Pengarangnya diketahui

2. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama

3. Berkembang secara lisan dan tertulis

4. Gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah)

5. Isinya tentang kehidupan pada umumnya

GURINDAM DUA BELAS

Gurindam:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

b. Berasal dari Tamil (India)

c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab

akibat.

SYAIR NYANYIAN ANAK

Ciri-ciri Syair Nyanyian Anak

1).Terdiri atas 4 baris tiap bait

2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan

3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-16) suku kata 4).Bersajak aa-aa

5).Berirama 2-2 (../..)

6).Jumlah suku kata tiap baris 8-12 kata

7).Isi syair berupa nasihat,petuah,dongeng/cerita

SYAIR BURUNG NURI

Ciri-ciri Syair Burung Nuri:

1).Terdiri atas 4 baris tiap bait

2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan

3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-16) suku kata 4).Bersajak aa-aa

5).Jumlah suku kata tiap baris 8-12 kata

Page 5: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

1.2 Kalian sudah memahami Syair Nyanyian Anak, Syair Burung Nuri, Gurindam dua belas,

dan Puisi Hujan Bulan Juni baik struktur maupun makna masing-masing sajak tersebut.

Kerjakan tugas ini kalian diminta membuat inti sari beberapa teks sajak.

Makna Gurindam Dua Belas

Pasal Pertama (1) Gurindam 12 Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama

“ Memberi nasihat tentang agama (religius) ”

Barang siapa tiada memegang agama

Sekali-kali tiada boleh dibilang nama

Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting

bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah

menjalankan hidupnya.

Barang siapa mengenal yang empat

Maka yaitulah orang yang ma’rifat

Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia harus mengenal

empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat,

hakikat dan makrifat.

Barang siapa mengenal Allah SWT

Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya

Barang siapa mengenal diri

Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat

dengan Allah SWT.

Barang siapa mengenal dunia

Tahulah ia barang yang terpedaya

Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia, makhluk ciptaan-Nya yang

paling sempurna. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari

kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadarinya bahwa di dunia

itu hanya sesaat

Page 6: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudharat

Di dunia ini kita hanya hidup sesaat, setelah kita wafat setiap manusia akan dimintakan

pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

Pasal Kedua (2) Gurindam 12 Makna Yang Terkandung dalam PasaL Kedua

“ menceritakan tentang orang – orang yang meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji

beserta akibatnya

Barang siapa mengenal yang tersebut

Tahulah ia makna takut

Semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti manusia tersebut akan

takut dan orang tersebut harus menjalani Perintah-perintah-Nya dan wajib kita

laksanakan

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang

Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang, shalat

merupakan pegangan hidup.

Barang siapa meninggalkan puasa

Tidaklah mendapat dua termasa

Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti

Allah tidak akan menjaga orang itu.

Barang siapa meninggalkan zakat

Tiadalah hartanya beroleh berkat

Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah. Itupun jika di

dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka, hidupnya

tidak akan terasa senang.

Barang siapa meninggalkan haji

Tiadalah ia menyempurnakan janji

Orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya

sebagai orang Islam.

Page 7: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Pasal Ketiga (3) Gurindam 12 Makna yang terkandung dalam Pasal Ketiga

“ tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”

Apabila terpelihara mata

Sedikitlah cita-cita

Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita meliahat apa yang

dilarang oleh allah swt

Apabila terpelihara kuping

Khabar yang jahat tiadalah damping

Telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan

Apabila terpelihara lidah

Niscaya dapat daripadanya faedah

Orang yang menjaga omongannya akan mendapatkan manfaat.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan

Daripada segala berat dan ringan

Jangan mengambil barang yang bukan hak kita

Apabila perut terlalu penuh

Keluarlah fi’il yang tidak senonoh

Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang

Anggota tengah hendaklah ingat

Di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hidup harus dijalani penuh semangat

Hendaklah peliharakan kaki

Daripada berjalan yang membawa rugi

Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan maksiat.

Melangkahlah dijalan yang benar dan di ridhoi

Page 8: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Pasal keempat (4) Gurindam 12 Makna yang terkandung dalam Pasal Keempat

“tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”

Hati itu kerajaan di dalam tubuh

Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama

Apabila dengki sudah bertanah

Datanglah daripadanya beberapa anak panah

Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri

Mengumpat dam memuji hendaklah pikir

Di situlah banyak orang yang tergelincir

Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya

Pekerjaan marah jangan dibela

Nanti hilang akal di kepala

Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah amarah kita

Jika sedikitpun berbuat bohong

Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Orang yang pernah berbohong, sedikit apa pun dustanya, akan terus tampak di mata

orang lain

Tanda orang yang amat celaka

Aib dirinya tiada ia sangka

Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri

sampai harus dikatakan oleh orang lain

Bakhil jangan diberi singgah

Itulah perompak yang amat gagah

Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta

kita akan bertambah

Barang siapa yang sudah besar

Janganlah kelakuannya membuat kasar

Jagalah setiap perbuatan kita

Page 9: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Barang siapa perkataan kotor

Mulutnya itu umpama ketor

Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.

Di manakah salah diri

Jika tidak orang lain yang berperi

Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf

Pekerjaan takbur jangan direpih

Sebelum mati didapat juga sepih

Jangan mengambil pekerjaan yang haram

Pasal Kelima (5) Gurindam 12 Makna yang Terkandung dalam Pasak Kelima

“ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar ”

Jika hendak mengenal orang berbangsa

Lihat kepada budi dan bahasa

Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia

Sangat memeliharakan yang sia-sia

Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat dan tidak melakukan perbuatan yang

sia-sia

Jika hendak mengenal orang mulia

Lihatlah kepada kelakuan dia

Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya

Jika hendak mengenal orang yang berilmu

Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya

di dunia

Jika hendak mengenal orang yang berakal

Di dalam dunia mengambil bekal

Orang yang berakal adalah orang yang teleh mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini

Page 10: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai

Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Jika ingin mengetahui sift baik dari seseorang maka lihatlah saat di bergaul dengan

masyarakat

Pasal Keenam (6) Gurindam 12 Makna Yang Terkandung dalam Pasal Keenam

“ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru

sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”

Cahari olehmu akan sahabat

Yang boleh dijadikan obat

sahabat yang setia dan dapat membantu kita

Cahari olehmu akan guru

Yang boleh tahukan tiap seteru

Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk

Cahari olehmu akan isteri

Yang boleh menyerahkan diri

Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti

Cahari olehmu akan kawan

Pilih segala orang yang setiawan

Carilah teman yang setia diasaat kita senang maupun susah

Cahari olehmu akan abdi

Yang ada baik sedikit budi

Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.

Pasal Ketujuh (7) Gurindam 12 Makna yang terkandung dalam Pasal Ketujuh

“ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil

dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri”

Apabila banyak berkata-kata

Di situlah jalan masuk dusta

Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta

Page 11: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Apabila banyak berlebih-lebihan suka

Itu tanda hampirkan duka

Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat

sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan

Apabila kita kurang siasat

Itulah tanda pekerjaan hendak sesat

Setiap pekerjaan harus ada persiapannya

Apabila anak tidak dilatih

Jika besar bapanya letih

Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh

dewasa akan membangkan orang tua

Apabila banyak mencacat orang

Itulah tanda dirinya kurang

Jangan suka menghina orang lain

Apabila orang yang banyak tidur

Sia-sia sajalah umur

Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya

Apabila mendengar akan kabar

Menerimanya itu hendaklah sabar

Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan maka kita harus sabar

dan menerima dengan lapang dada

Apabila mendengar akan aduan

Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

Jangan mudah terpengaruh akan omongan orang lain

Apabila perkataan yang lemah lembut

Lekaslah segala orang mengikut

Perkataan yang lemah-lembut akan lebih didengar orang daripada perkataan yang kasar

Apabila perkataan yang amat kasar

Lekaslah orang sekalian gusar

Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah

Page 12: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Apabila pekerjaan yang amat benar

Tidak boleh orang berbuat onar

Orang yang benar jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

Pasal Kedelapan (8) Gurindam 12 Makna yang Terkandung dalam Pasal Kedelapan

“ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk

terhadap seseorang ”

Barang siapa khianat akan dirinya

Apalagi kepada lainnya

Orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya

Kepada dirinya ia aniaya

Orang itu jangan engkau percaya

jangan percaya terhadap orang yang suka menganiyaya orang lain

Lidah suka membenarkan dirinya

Daripada yang lain dapat kesalahannya

Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar

Daripada memuji diri hendaklah sabar

Biar daripada orang datangnya kabar

Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain

Orang yang suka menampakkan jasa

Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa

Jangan menginginkan imbalan dari setiap jasa yang telah kita perbuat

Kejahatan diri disembunyikan

Kebajikan diri diamkan

Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan, begitu pula kebaikan-kebaikan yang

telah kita perbuat

Ke’aiban orang jangan dibuka

Ke’aiban diri hendaklah sangka

Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain, kesalahan diri sendiri harus disadar

Page 13: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Pasal ke Sembilan (9) Gurindam 12 Makna Yang Terkandung dalam Pasal Kesembilan

“ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam

pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar

kuat imannya ”

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan

Bukannya manusia yaitulah syaitan

Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di larang oleh allah swt, maka

manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia

Kejahatan seorang perempuan tua

Itulah iblis punya penggawa

Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan

Kepada segala hamba-hamba raja

Di situlah syaitan tempatnya manja

Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja

Kebanyakan orang yang muda-muda

Di situlah syaitan tempat bergoda

Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan

Di situlah syaitan punya jamuan

Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka disitu pulalah setan berada

untuk menggangu iman orang tersebut

Adapun orang tua yang hemat

Syaitan tak suka membuat sahabat

Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu melangkah di jalan

allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut

Jika orang muda kuat berguru

Dengan syaitan jadi berseteru

orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.

Page 14: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Pasal ke Sepuluh (10) Gurindam 12 Makna yang Terkandung dalam Pasal Kesepuluh

“ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang

tuanya ”

Dengan bapak jangan durhaka

Supaya Allah tidak murka

Jangan durharka terhadap bapak

Dengan ibu hendaklah hormat

Supaya badan dapat selamat

Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di telapak kaki ibu dan

ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya

Dengan anak janganlah lalai

Supaya boleh naik ke tengah balai

Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan

Dengan kawan hendaklah adil

Supaya tangannya jadi kapil

Bersikap adilah sesama teman

Makna Hujan Bulan Juni Puisi tersebut dapat ditafsirkan sebagai sebuah kerinduan yang ditahan, yang dirahasiakan, yang

sengaja untuk tidak diucapkan. Dalam puisi di atas, ‘hujan’ tidaklah sekedar butir air yang jatuh.

Oleh Sapardi ‘hujan’ seolah diberi sebuah jiwa yang memiliki sifat-sifat tertentu (tabah, bijak,

arif), dan kemudian dapat pula dilihat perilakunya (dirahasikannya, dihapusnya,

dibiarkannya).Hal ini diperkuat dengan penggunaan majas personifikasi yang begitu dominan

dalam larik-larik puisi tersebut.

‘Hujan’ dalam puisi tersebut seolah menjadi tokoh yang begitu dekat dengan kita.Bahkan

barangkali dapat pula menjadi wakil/representasi diri kita (pembaca). Sebab bukan tidak mungkin,

pembaca memiliki rasa yang sama dengan yang dirasakan hujan tersebut, yaitu rindu yang ditahan,

dirahasiakan, dan sengaja tidak diucapkan.

Bila judul puisi tersebut (Hujan Bulan Juni) dikaitkan dengan kenyataan sehari-hari, sepertinya

memang merupakan sesuatu yang hampir mustahil.Sebab, bulan Juni merupakan bulan yang

masuk dalam rentang musim kemarau.Sehingga, hujan tidak mungkin turun di bulan Juni.Terlebih

bila kita melihat angka tahun penciptaan puisi tersebut (1989).Nah, karena itulah, hujan harus

menahan diri karena tidak mungkin turun di bulan Juni.Jadi, dapat ditafsirkan bahwa hujan bulan

Juni merupakan metafor dari kerinduan yang tertahan.

Page 15: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

Makna Syair Nyanyian Anak Hakekat atau isi dari Syair Nyanyian Anak adalah tunjuk ajar yang di dalamnya terdapat nilai-nilai

luhur agama, budaya, dan norma-norma yang dianut masyarakat. Penyampaian nilai-nilai tersebut

melalui suatu pentas sastra lokal yang hadir dalam upacara akikah. Syair harus dipahami dan

dimengerti dalam konteks sosio-kultural masyarakat, bukan semata-mata pada pilihan katanya.

Untuk tujuan tersebut, ada sekian perangkat yang harus dipersiapkan agar pemahaman yang

dicapai tidak menimbulkan kesesatan, di antaranya adalah melalui bentuk penyampaiannya yang

dalam hal ini bersifat pentas sastra.

Berdasarkan kondisi pentas sastra lokal, keberadaan penuturnya sudah sangat mengkuatirkan.

Oleh sebab itu, diperlukan upaya pelestariannya. Sudah tidak banyak lagi dijumpai kelompok

marhaban yang mampu membawakan atau melantunkan Syair Nyanyian Anak ini.

Penelitian ini berguna bagi para peneliti selanjutnya untuk mengkaji Syair Nyanyian Anak dari

kajian yang berbeda seperti kajian sosiologi, sejarah, maupun psikologi.Hal ini memungkinkan

sebab syair ini adalah berbentuk anonim, dan menyangkut sejarah Islam masuk ke Indonesia,

kemudian sarat dengan nilai-nilai moral yang ingin diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Makna Syair Burung Nuri "Syair Si Burung Nuri Satu" ialah sebahagian petikan cerita (fragmen) dari pada teks "Sayir Si

Burung Nuri", sebuah syair yang berbentuk cerita (naratif). Tergolong dalam jenis cerita unggas

(binatang) yang bersifat alogari (perbandingan,kiasan). Meskipun cerita tentang unggas atau

binatang, cerita ini boleh dibawa dalam konteks kehidupan, sikap, dan sifat manusia.

Fragmen ini memaparkan kisah tentang seekor burung Nuri yang pandai berkata-kata. Kononnya,

burung Nuri tersebut tinggal di Gunung Puteri dan berasal dari kayangan. Nuri sangat cantik; tubuh

badannya berbau wangi, rupanya menarik, tutr katanya sopan, akal pemikirannya bijak, cahaya

wajahnya bersinar, bulunya bersih bersinar, kukunya putih bersih, jari-jarinya cantik berbagai-

bagai warna, dan tiada tandingan mana-mana raja di istana. Oleh sebab kecantikan dan budi bahasa

yang baik, burung Nuri diangkat menjadi Penghulu atau Raja di udara(kayangan). Semua burung

tunduk hormat dan mematuhi segala hukum-hakam yang dilaksanakan olehnya.

Dikisahkan, pada suatu hari ketika Nuri berada di atas takhta, Nuri mengadu kepada Burung

Punai bahawa badannya berasa tidak sedap. Nuri lalu masuk beradu.Semasa tidur, Nuri bermimpi

bertemu dengan Bunga Cempaka Dadu yang sangat cantik. Nuri terkejut dan terjaga. Bayangan

Cempaka Dadu yang hadir dalam mimpinya menimbulkan rasa asyik berahi dan rindu di hati Nuri

dan menggangu fikirannya. Burung Nuri kemudian bertitah kepada Si Burung Murai agar

memanggil semua burung datang berkumpul di istana dengan segera. Murai berasa hairan dan

bimbang memikirkan sebabnya Nuri bersikap demikian, iaitu tujuan semua burung diarah

berkumpul dengan segera. Murai berasa hairan dan bimbang memikirkan sebabnya Nuri bersikap

demikian, iaitu tujuan semua burung diarah berkumpul dengan segera. Setelah Murai bertemu

dengan semua burung, Murai pun menjelaskan bahawa Nuri menitahkan semua burung berkumpul

di istana dengan segera kerana ada perkara atau tugas penting hendak dikhabar atau dilaksanankan.

Page 16: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

1.3 Setelah membuat abstraksi beberapa sajak diatas kalian bisa menuangkan ide masing-

masing sajak Syair Nyanyian anak, Gurindam 12, Puisi Hujan Bulan Juni dan Syair Butung

Nuri menjadi bait pantun yang indah, buatlah sebait pantun untuk setiap sajak yang

diabstraksikan dari Syair Nyanyian Anak menjadi Pantun nasehat , dari Syair Burung Nuri

bisa membuat pantun berkasih-kasihan / pantun perpisahan sebab syair ini memiliki kisah

kasih di samarkan akan tetapi syair tersebut ditutup dengan lupakan nuri dengan warnanya

hal ini bermakna bahwa kisah kasih tersebut kandas ditengah jalan dan Gurindam 12 bisa

buat pantun agama sebab berisikan nasehat agama yang berguna bagi masyarakat dan pada

Puisi Hujan Bulan Juni karya Supardijoko Darmono ingin menyampaikan pesan rindu yang

tertahan dengan bahasa yang sederhana tetapi syarat akan makna. Pantun berhiba hati

dapat dibuat dengan ide puisi ini. Hal ini disebabkan sebuah kemustahilan untuk

menyampaikan rindu yang terpendam sama dengan kemustakhiran hujan di bulan Juni.

Gurindam Dua Belas Hidup manusia hanyalah sekali

Waktu tak terasa dijemput mati

Kerakusan insan tak kan pernah berhenti

Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti

Hujan Di Bulan Juni Daun manggis bertali-tali

Capa dikarang dengan ijuk

Meskipun menangis berhari hari

Tidak siapapun dating membujuk

Syair Nyanyian Anak Kapal anjiman dari cina

Singga bermuat papan jati

Amal dan iman biar sempurna

Tidaklah jadi sesal dihati

Syair Burung Nuri Ambil getah dikampung duri

Selaguri tumbuh digirat

Besar cinta didalam diri

Dari dunia sampai akhirat

Page 17: AHDIAWDIAOOIAOIAHABIBIETUGASINININININININITUGASMENYUNTINGDNAWIODNAIWDNAUTEKSCERPEENNNNNN

1.4 Pantun memiliik beberapa peran antara lain memelihara bahasa, menjaga fungsi kata,

menjaga alur berfikir, melatih seseorang berfikir secara logis tentang makna kata, serta

menunjukkan seseorang berfikir secara logis tentang makna kata, serta menunjukkan

seseorang dalam berfikir dalam memainkan kata. Setelah mengabstraksi beberapa bentuk

sajak diatas sebaiknya kalian memperhatikan kepiawaian bermain kata dalam menciptakan

teks pantun

1. Setelah teks informasi terkumpul dan terkelompokkan dengan baik, cobalah kalian

memilih kata yang cocok untuk teks pantun yang akan di bangun. Dengan memenuhi kaidah

kebahasaan yang berlaku dalam teks pantun ini kalian bisa menggunakan tema alam dan

kehidupan masyarakat sekitar

2. Suntinglah terus kata yang telah kalian kumpulkan jika belum mendapat rima yang bagus

dan memberi makna sesuai dengan kalian maksudkan

3. Setelah mendapat kata yang sesuai dengan maksud pembuatan teks pantun yang kalian

inginkan tentukanlah kalimat yang cocok untuk sampiran da nisi pada teks pantun kalian

bangun.

4. Setelah itu sesuaikan rima yang digunakan kemudian kalian diharapkan bisa membangun

teks pantun secara mandiri dengan demikian melalui berpantun akan menambah cita sara

bahasa kalian

Pinang muda di belah dua

Anak burung mati di ranggah

Dari muda sampai ke tua

Ajaran baik jangan di ubah

Rambut di kucir sambil memakai pita

Pita yang bagus merah muda warnanya

Begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita

Janganlah lupa untuk mensyukurinya