Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... ·...

61

Transcript of Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... ·...

Page 1: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat
Page 2: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

1EDISI 4/2012

Salam Tabligh:Kalau kita perhatikan al-Qur’an danHadits, sangat jelas tergambar bahwashalat memiliki fungsi istimewa danmenimbulkan energi luar biasa bagisiapa saja yang menegakkannya.Shalat adalah tiang agama dan kuncisegala kebaikan. Kualitas shalat se-seorang berbanding lurus denganketeguhannya dalam beragama,kebaikan yang bakal diperolehnya,dan jauhnya seseorang dari perbu-atan keji dan munkar. Seseorangyang shalat tetapi masih enggan me-nolong, masih tergolong orang yanglalai dari shalatnya.......................... 2

Tafsir al-Qur’an:Surat al-Baqarah ayat 6-7Allah swt. mengungkapkan keadaanorang-orang kafir dengan menggu-nakan metafora yang menggambar-kan bahwa hati orang-orang kafirbagaikan suatu wadah yang ter-kunci, maksudnya bahwa hati orang-orang kafir tidak mungkin menerimacahaya iman dan cahaya kebenarankarena telah tertutup....................... 5

Tuntunan Akidah: Maknadan Konsekuensi La Ilaha illaAllahInti dari akidah Islam adalah akidah

Pemimpin Umum: Agus Sukaca. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Supriyadi.

Pemimpin Perusahaan: Ismail Siregar. Pemimpin Redaksi: Farid B. Siswantoro.

Dewan Ahli: Drs. H. Andy Dermawan, M.A. (Koordinator); Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul

Wahid, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. (Tafsir); H. Fathurrahman Kamal , Lc.,

M.Si., Dr. H. Syamsul Hidayat , M.Ag., Drs. H. Zaini Munir , M.Ag. (Aqidah); Dr.

Mohammad Damami , M.Ag., Drs. H. Hamdan Hambali, Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag.,

Drs. H. Muhsin Haryanto, M.Ag., Drs. Marsudi Iman, M.Ag. (Akhlak); Syakir Jamaluddin,

S.Ag., M.A., Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag., Asep Salahuddin, S.Ag., Drs. H. Kamiran Qomar (Ibadah); Drs. H. Dahwan, M.Si., H. Okrisal

Eka Putra, Lc., M.Ag., Drs. H. Najib Sudarmawan, Drs. H. Khamim Z. Putra, M.Ag. (Muammalah).

Sidang Redaksi: M. Yusron Asrofie (Tafsir), Ahmad Muttaqien (Akidah), Farid Setiawan (Akhlak), Ridwan Hamidy (Ibadah), W ijdan

Al-Arifin (Muamalah), Arif Jamali (Dinamika), Mahli Zainuddin Tago (Sosok), Adim Paknala (Rancang Grafis), Munichy B. Edrees

(Artistik), Nuruddin T. Widiyanto (Dokumentasi), Sutoto Jatmiko (Sekretaris Redaksi).

Manajer Pemasaran: RCA Pradipto Kuswantoro. Manajer Keuangan: Zulbahri St. Bagindo. Distribusi & Iklan: Sukirman,

Purwana. Diterbitkan oleh: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Alamat: Jl. KHA. Dahlan 103 Yogyakarta-55262 telp. +62-274-375025 fax. +62-274-381031 email: [email protected]

Rekening bank: Bank Syariah Mandiri nomor: 0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM.

foto kover & kaligrafi sampul: adimpaknala

tauhid, keimanan dan keyakinan kepada satu-satunya

Ilah yang haq, yakni Allah Ta’ala........................12

Tuntunan Akhlak: Membangun Kembali Ruh

(Spirit) Fastabiqû Al-khairât............................21Adab: Bicara Seperlunya..................................26

Tuntunan Ibadah:Keutamaan dan Tatacara Shalat Berjamaah........... 31

Tuntunan Muammalah:Tuntunan Hutang Piutang (2)............................44

Syarah Hadits:Allah Menguasakan Dunia Kepada Manusia........ 53

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullahitu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi

orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah. (Q.s. al-Ahzab: 21)

muskurahat.com

Ragam Isi

Page 3: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

2 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Salam Tabligh

Agus Sukaca

Kalau kita memperhatikan al-Qur’an dan Hadits, sangat jelas tergambar bahwa shalat memi-

liki fungsi istimewa dan menimbulkanenergi luar biasa bagi siapa saja yangmenegakkannya. Shalat adalah tiangagama dan kunci segala kebaikan1. Kua-litas shalat seseorang berbanding lurusdengan keteguhannya dalam beragama,kebaikan yang bakal diperolehnya, danjauhnya seseorang dari perbuatan kejidan mungkar. Seseorang yang shalattetapi masih enggan menolong, masihtergolong orang yang lalai dari shalat-nya2, sebagaimana disebut QS al-Maun:5-7. Begitu hebatnya shalat, sampai-sampai cara Allah dalam memerintah-kannya dilakukan dengan memanggilNabi Muhammad menghadap langsungkepada-Nya di Sidratul Muntaha dalamperistiwa Isra’ Mikraj.

Shalat terdiri atas shalat fardhu danshalat tathawwu’. Shalat fardhu adalahshalat yang wajib kita laksanakan 5 kalisehari semalam, yakni maghrib 3 raka’at,‘isya 4 raka’at, shubuh 2 raka’at, dhuhur4 raka’at, dan ‘ashar 4 raka’at. Shalatfardhu terbaik adalah yang dikerjakanpada waktunya dengan berjama’ah. Shalat

tepat pada waktunya merupakan amalanyang paling diicintai Allah.3 Shalat berja-ma’ah lebih utama daripada shalat sendi-rian dengan 27 kali derajat4

Shalat tathawwu’ adalah shalat sunat,berfungsi untuk lebih mendekatkan dirikepada Allah sehingga disayangi-Nya,5

dan penyempurna shalat fardhu.6 Ber-dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw.terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu,shalat antara adzan dan iqamah, shalattahiyat masjid, shalat rawatib, shalatlail , shalat dhuha, shalat akan bebergian,shalat istikharah, shalat ‘idain (idul fithridan ‘idul adha), shalat gerhana (mataharidan bulan), dan shalat istisqa’.

Shalat tahiyat masjid adalah hakmasjid, dilakukan 2 raka’at ketika me-masuki masjid sebelum duduk meskipunimam sedang berkhutbah.7 Shalat rawatibterdiri atas 2 raka’at sebelum shubuh,8 2atau 4 raka’at sebelum dan sesudahdhuhur,9 2 raka’at sebelum ashar10, 2raka’at sebelum dan sesudah maghrib, 2atau 4 raka’at sesudah ‘isya’.

zawaj.com

Page 4: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

3EDISI 4/2012

Shalat dhuha dikerjakan pada waktumatahari meninggi 2 raka’at,11 atau 4raka’at,12 atau 8 raka’at dengan salamsetiap 2 raka’at.13 Shalat safar dikerjakan2 raka’at ketika akan bepergian.14 Shalatistikharah dilakukan 2 raka’at dengandoa khusus ketika akan mengambilketegasan sesuatu yang penting.15

Shalat lail dilakukan antara shalat ‘isya’sampai menjelang terbit fajar, baik di dalammaupun di luar bulan Ramadhan. Waktuterbaik adalah sepertiga malam terakhir.Dikerjakan 11 raka’at dengan cara 2raka’at- 2 raka’at (4 kali), atau 4 raka’at– 4 raka’at, atau 8 raka’at terus menerusdan hanya duduk pada penghabisannyalalu salam, dan diakhiri 3 raka’at.

Apakah anda sudah menjadikan sha-lat fardhu dan tathawwu’ sebagai bagiankebiasaan-kebiasaan utama harian, danmelaksanakannya dengan cara terbaik?Alhamdulillah bila sudah! Anda beruntungdan wajib mensyukurinya dengan men-jaga kebiasaan tersebut, meningkatkankualitasnya, serta mewujudkan isibacaan-bacaannya dalam kehidupansehari-hari.

Bila belum kesemuanya bisa diwu-judkan, maka marilah berjuang mem-biasakannya mulai hari ini dan janganmenunda besok! Setan akan menggodakita untuk memulainya besok, dan besokakan mengatakan hal yang sama sehinggabesokpun kita mengatakan akan memulaibesok lagi, demikian seterusnya sampaiakhir hayat. Akhirnya kita menyesalkarena ternyata ketika malaikat mautmenjemput ternyata masih belum menjadikebiasaan.

Tulislah komitmen anda: “mulai hariini saya melaksanakan shalat fardhuberjama’ah” atau “mulai hari ini sayamelaksanakan shalat dhuha danshalat tahajud” atau lainnya.

Beritahukan kepada orang-orangyang anda cintai bahwa anda akan me-mulai kebiasaan-kebiasaan baru. Minta-lah dukungan mereka.

Menuliskan komitmen tentangapa-apa yang akan kita laku- kan sangatlah penting artinya

karena bisa memberikan energi untukmewujudkannya. Penelitian USA Today2006 terhadap orang-orang yang telahmenetapkan resolusi tahun baru, merekadiamati dan dipilah antara yang tidakmenuliskannya dan yang menuliskannya.Tahukah anda, apa yang terjadi12 bulankemudian? Inilah hasilnya, sebagaimanadipaparkan oleh motivator kelas dunia,Bryan Tracy16:• Orang-orang yang tidak menuliskan-

nya, ternyata hanya 4% yang benar-benar berusaha merealisasikan;

• Orang-orang yang menuliskannya,ternyata 44% berusaha merealisasikan.Jadi, cara yang benar adalah: disiplin

menuliskan tujuan, membuat rencanauntuk meraih tujuan tersebut, dankemudian bekerja meraihnya menaikkankecenderungan meraih tujuan hingga lebihdari 1.000%

Dalam proses melaksanakannya,sebaiknya kita mengadopsi sebuah sistemdan menggunakan teknologi. Sistem yangbaik menyederhanakan cara sehinggalebih mudah. Dalam hal melaksanakan

Page 5: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

4 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

shalat, kita perlu membuat sistem yangmemungkinkan terjadi asosiasi antaraperistiwa tertentu dengan shalat-shalatyang akan kita biasakan. Misalnya:• Suara adzan diasosiasikan dengan

shalat berjama’ah di masjid. Begitumendengar adzan segera menghenti-kan aktifitas dan pergi ke masjid.

• Masjid diasosiasikan dengan shalattahiyatul masjid. Begitu masuk masjid,langsung shalat tahiyatul masjid.

• Shalat wajib dengan shalat rawatib.Shalat subuh dengan shalat qabliyah,dhuhur dengan qabliyah dan bakdi-yah, ashar dengan qabliyah, dst.

• Selesai berpakaian rapi sebelum be-rangkat kerja di pagi hari diasosia-sikan dengan shalat dhuha. Begitu siapberangkat pergi pagi hari, shalat dhuhadahulu di rumah. Bagi yang berangkatterlalu pagi, shalat dhuha diasosiasi-kan dengan aktivitas awal saat tiba ditempat tujuan.

• Waktu dinihari sepertiga malamterakhir, diasosiasikan dengan shalattahajud.

• Waktu ketika mau bepergian jauh,diasosiasikan dengan shalat safar.

K ita cukup melakukan hal initerus menerus, maka lama-lamakomitmen kita akan dialihkan

pengendaliannya dari otak sadar ke otakbawah sadar. Ketika proses pengalihan-nya telah berjalan sempurna, jadilahkomitmen tersebut menjadi kebiasaanyang melekat pada diri kita. Memang sa-ngat berat pada awalnya. Ibarat pesawatyang mau tinggal landas, harus menge-

rahkan tenaganya dahulu, tetapi setelahmengangkasa, geraknya menjadi sangatcepat dengan tenaga yang lebih ringan.

Ada kisah teladan dari salah seorangsahabat baik saya (50-an tahun), yangpernah terserang stroke. Dia berkomit-men melaksanakan shalat tahajud setiapmalam. Ia menceritakan pengalamannyabagaimana berjuang membiasakan shalattahajud yang ia ketahui dapat membantuterapi stroke. Ia gunakan 3 jam wekkeruntuk alarm pada pukul 03.00. Belumcukup, ia setting alarm ponselnya juga.

Pada waktunya alarm-alarm tersebutberbunyi bersahutan dan membangun-kannya dari tidur. Di hari pertama belumberhasil menggerakkannya shalat tahajud.Tetapi karena kesungguhan hatinya,setelah dilakukannya berulang-ulangakhirnya setiap pukul 03.00 dinihari iadapat bangun dan mengawali hari-harinyadengan tahajud. Telah lebih setahun iamembiasakannya, dan sekarang telahmenjadi rutinitas yang jarang terle-watkan. Ia sangat bersyukur karenatidak lagi merasakan gejala-gejala stroke.

Bagaimana dengan anda? Marilah kitaberpacu dengan waktu, jangan sampaikedahuluan dijemput malaikat maut!

Bantul, 14 Muharram 1432 H.

Page 6: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

5EDISI 4/2012

Tafsir al-Qur’an

Dalam al-Qur’an terdapat ayat- ayat yang sama substansinya,yang jumlahnya kurang lebih 50

ayat, antara lain ialah:

Dan perumpamaan (orang-orang yangmenyeru) orang-orang kafir adalah se-perti penggembala yang memanggilbinatang yang tidak mendengar selainpanggilan dan seruan saja mereka tuli,bisu dan buta, maka (oleh sebab itu)mereka tidak mengerti. (QS al-Ba-qarah [2]: 171)

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri

peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan

beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka danpenglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang amat berat.

(QS al-Baqarah, [2]: 6-7)

Sama saja bagi mereka apakah kamumemberi peringatan kepada merekaataukah kamu tidak memberi peri-ngatan kepada mereka, mereka tidakakan beriman. (QS Yasin [36]: 10)

Sesungguhnya binatang (makhluk)yang paling buruk di sisi Allah ialahorang-orang yang kafir, karena mere-ka itu tidak beriman. (QS al-Anfal [8]:55)

SURAT AL-BAQARAH (2): 6-7SIKAP ORANG KAFIR

Page 7: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

6 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Dan orang-orang kafir serta mendus-takan ayat-ayat Kami, mereka itulahpenghuni neraka. (QS al-Maidah: 86)

A. Tafsir mufradat (al-Kufruu), bentuk masdar,

berasal dari kata (kafara), sebagai-

mana digunakan pada surat al-Baqarahayat 6, menurut bahasa berarti menutupsesuatu dan merahasiakannya. Sedang-kan menurut istilah syar’iyah berartimengingkari Allah atau ketauhidan-Nya,atau kenikmatan-Nya, atau sifat-sifat-Nya. (Rasyid Ridha, al-Manar, II: 137)

Dalam al-Qur’an, kata dengan

berbagai derivasinya diulang sebanyak526 kali, dengan makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya, antaralain berarti ebagai berikut.

Pertama, ingkar terhadap ketauhidan(ke-Esaan) Allah swt, seperti disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 6.

Kedua, menyangkal atau membantahterhadap penjelasan Allah swt. sepertidisebutkan dalam firman-Nya:

Maka setelah datang kepada merekaapa yang telah mereka ketahui, merekalalu ingkar kepadanya. Maka la’natAllah-lah atas orang-orang yang ingkaritu. (QS al-Baqarah [2]: 89)

Ketiga, kufrun-ni’mah; mengingkarikenikmatan yang dikaruniakan Allah swt,seperti diungkapkan dalam firman-Nya:

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Kuniscaya aku ingat (pula) kepadamudan bersyukurlah kepada-Ku, dan ja-nganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS al-Baqarah [2]: 152)

Keempat, bebas (lepas) sepertidiungkapkan dalam firman-Nya:

Sesungguhnya Kami berlepas diridaripada kamu daripada apa yangkamu sembah selain Allah, Kami ing-kari (kekafiran)mu (QS al-Mumta-hanah [60]: 4). (Sa’ad, 2000. Ma’ani al-Qur’an: 290).

(al-khatmu), bentuk masdar,,

berasal dari kata (khatama-yakhtimu), yang berarti menutup,menamatkan, mencap, mengunci. Dalamal-Qur’an kata tersebut dengan berbagaibentuknya diulang sebanyak delapan kalidengan arti menutup atau mengunci.

(al-Qulub), bentuk jamak dari

kata (qalb), yang berarti hati, akal.Dalam al-Qur’an kata tersebut denganberbagi bentuknya diulang sebanyak 168kali dengan makna yang berbeda-bedasesuai dengan konteksnya.

Page 8: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

7EDISI 4/2012

B. Tafsir ayat

1. Makna ayat secara ijmaliSetelah Allah menjelaskan sikap

orang-orang yang bertaqwa, yangberiman kepada yang gaib dan berimankepada kitab yang diturunkan kepadaRasulullah saw. dan kitab-kitab yangditurunkan sebelumnya, maka pada duaayat ini (ayat 6 dan 7 surat al-Baqarah)Allah menjelaskan sikap orang-orangkafir. Mereka telah mencapai klimaksdalam kesesatannya, maka tidak adafaedahnya memberikan peringatankepada mereka, diberi nasehat atau tidaksama saja! Cahaya yang bersinar tidakbermanfaat bagi mereka, karena hatinuraninya telah tertutup, maka merekatidak dapat lagi membedakan antaracahaya dan kegelapan, antara yangbermanfaat dan yang berbahaya.

Sudah menjadi sunnah Allah apabilakekafirannya telah mendarah daging,Allah mengunci hatinya, pendengarannyadan penglihatannya. Allah menetapkanbagi mereka adzab yang sangat pedih.

2. Penjelasan per-ayat

Sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka, kamu beriperingatan atau tidak kamu beriperingatan, mereka tidak juga akanberiman. (QS al-Baqarah [2]: 6)

Yang dimaksud dengan orang-orangkafir pada ayat tersebut, ialah orang-

orang yang kekafirannya telah merasukdalam hati mereka sehingga tidak siapuntuk beriman, karena mereka menentangNabi saw. dan menentang agama yangdibawanya setelah beliau menyampai-kannya kepada mereka disertai dengandalil-dalil yang kuat, tetapi mereka me-nentang dan berpaling serta meng-ejeknya.

Nasehat dan peringatan sama sekalitidak dapat menembus hati mereka.Perilaku mereka telah menyimpang jauhdari kebenaran, dari agama Allah,sehingga diberi peringatan atau tidakdiberi peringatan, sama saja bagi mereka.Tidak bermanfaat bagi mereka cahayadan sinar, sekalipun memancar dengankuatnya, karena kedua mata mereka telahtertutup dan kebodohan mereka telahmerusak hati nuraninya, sehingga tidakdapat membedakan antara cahaya dankegelapan, antara yang bermanfaat danyang berbahaya. (al-Maraghi, I: 46).

Orang yang

kekafirannya

telah merasuk

ke dalam hati itu

memang tidak siap

untuk beriman.

Mereka menentang

Nabi dan agama yang

dibawanya, meskipun

Nabi menyampaikannya

dengan dalil-dalil

yang kuat

Page 9: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

8 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Pada ayat lainnya Allah menegaskan:

Sama saja bagi mereka apakah kamumemberi peringatan kepada merekaataukah kamu tidak memberi peri-ngatan kepada mereka, mereka tidakakan beriman. (QS Yasin [36]: 10)

Yang demikian itu Allah telah membuatsekat (dinding) di depan dan di belakangmereka, dan telah menutup mata merekasehingga mereka tidak dapat melihat.

Orang-orang kafir bagaikan orangtuli, bisu dan buta, sebagaimanaditegaskan dalam firman-Nya:

Dan perumpamaan (orang-orang yangmenyeru) orang-orang kafir adalahseperti penggembala yang memanggilbinatang yang tidak mendengar selainpanggilan dan seruan saja, merekatuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebabitu) mereka tidak mengerti. (QS al-Baqarah [2]: 171)

Bahkan Allah swt. menggambarkanbahwa orang-orang kafir adalah makhlukAllah yang paling buruk, sebagaimanadifirmankan:

Sesungguhnya binatang (makhluk)yang paling buruk di sisi Allah ialahorang-orang yang kafir, karena mere-ka itu tidak beriman. (QS al-Anfal [8]:55)

Sunnah Allah telah berlaku bagi orang-orang kafir, sebagaimana ditegaskandalam firman-Nya:

Allah telah mengunci-mati hati danpendengaran mereka dan penglihatanmereka ditutup dan bagi mereka siksayang amat berat. (QS al-Baqarah [2]: 7)

Pada ayat 7 surat al-Baqarah tersebutAllah swt. menegaskan bahwa Allahmengunci hati mereka, sehingga tidak adakesempatan bagi mereka kecuali kufur.Allah mengunci pendengaran mereka,sehingga tidak dapat lagi melihat tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya inidan tidak dapat melihat bahaya yangmengancam mereka, seakan-akan mere-ka tidak dapat melihat sesuatu pun. Olehkarena itu Allah menetapkan azab bagimereka di hari akhir nanti, sebagaimanaditegaskan dalam firman-Nya:

…mereka di dunia mendapat kehinaandan di akhirat mendapat siksa yangberat. (QS al-Baqarah [2]: 114)

Page 10: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

9EDISI 4/2012

Adapun sebab-sebab kekafiranmereka, antara lain ialah:a. Takut kehilangan pengaruh dalam

masyarakat, maka mereka menentangkebenaran, padahal mereka telahmengetahuinya. Hal ini telah terjadipada sejumlah orang musyrik danorang Yahudi pada masa NabiMuhammad saw, seperti Abu Lahab(‘Abdul-‘Uzza bin Abi Thalib, pamanNabi saw.), Abu Jahal (tewas dalamperang Badar), al-Walid bin al-Mughirah al-Makhzumi (meninggalpada tahun 622 M) dan para pendetaYahudi.

b. Sombong dan menolak kebenaran.Orang-orang yang bersikap demikiandapat ditemukan dimana saja dankapan saja. Apabila datang kepadamereka seorang da’i, mereka selalubersikap sombong. (al-Maraghi, I: 47)

Pendapat tersebut berdasarkan firmanAllah:

Sesungguhnya binatang (makhluk)yang seburuk-buruknya pada sisi Allahialah; orang-orang yang pekak dan tuliyang tidak mengerti apa-apapun.Kalau sekiranya Allah mengetahuikebaikan ada pada mereka, tentulahAllah menjadikan mereka dapat men-dengar dan jikalau Allah menjadikanmereka dapat mendengar, niscayamereka pasti berpaling juga, sedangmereka memalingkan diri (dari apayang mereka dengar itu). (QS al-Anfal[8]: 22-23)

Rasyid Ridha, dalam tafsirnyamenjelaskan bahwa orang kafir terbagimenjadi beberapa golongan, antara lain:a. Orang yang mengetahui kebenaran

tetapi ia mengingkarinya, golongan inijumlahnya tidak banyak dan tidakmempunyai pendukung, sepertigolongan kafir yang hidup pada masaNabi saw. yang terkenal dengangolongan musyrikin dan Yahudi, daneksistensi mereka hanya sebentar.

b. Orang yang tidak mengetahui kebe-naran, tidak berminat dan tidak meng-hendakinya serta tidak ingin menge-tahuinya. Pikiran mereka selalu kacau,dan apabila datang kepada merekaseorang da’i, mereka meninggalkan-nya dengan sombong. Sebenarnya hatinurani mereka mengakui kebenaran,tetapi jiwa mereka selalu goncang.Setiap datang kepada mereka cahayakebenaran, mereka berusaha menu-tupi mata mereka dengan tangannya.Sebab mereka tidak menggunakannalar untuk mengetahui kebenaran,dan mereka khawatir jika menggu-

MENENTANG

KEBENARAN

KARENA

TAKUT KEHILANGAN

PENGARUH

DALAM MASYARAKAT

Page 11: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

10 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

nakan nalar mereka akan kehilangansesuatu yang disangka kebenaran dankhawatir menjadi ragu-ragu terhadapkeyakinan yang mereka terima darinenek moyang mereka.

c. Orang yang jiwa dan hati nuraninyasakit, sehingga tidak dapat merasakannikmat kebenaran dan tidak mempu-nyai rasa cinta kepada kebenaran,bahkan suka membelokkan hatinyakepada kesibukan-kesibukan lain yangdapat melupakan agama dan akalsehat, seperti memburu harta dankesenangan jasmani serta memenuhisyahwat, sehingga tertutuplah semuajalan, kecuali jalan menuju kerusakandan kecelakaan. Jika diberi peringatanmereka selalu menjawab: kami tidakmembenarkan dan tidak pula mendus-takan. Orang kafir dari golongan inijumlahnya sangat banyak, dapat dite-mukan dimana saja terutama dalamsuatu umat yang telah dikuasai olehkebodohan, dan telah menyimpang darifitrahnya serta tidak peduli terhadapkemuliaan akhlak sehingga sepertibinatang ternak yang hanya inginmemenuhi kebutuhan perut dansyahwatnya. (Rasyid Ridha, I:142).

Mereka sama saja, baik diberi peri-ngatan maupun tidak diberi peringatan,mereka tidak akan beriman. Mereka tidakmungkin beriman, sebab kekafiran sudahmendarah daging dalam diri mereka,sehingga tidak dapat membedakan antaracahaya dan kegelapan, antara yang haqdan yang bathil, antara yang bermanfaatdan berbahaya, sekalipun cahaya dan sinardipancarkan kepada mereka.

Terkuncinya akal dan tertutupnyapenglihatan bukanlah berarti bahwa me-reka diciptakan dalam keadaan demikiansejak awal, melainkan melalui proses.Mula-mula mereka melakukan kejahatanyang kecil, kemudian bertambah sedikitdemi sedikit, sehingga akhirnya melakukankejahatan yang besar, dan akhirnya ter-tutuplah hati dan akal mereka.

Mazhab mu’tazilah mempunyai teoriyang terkenal dengan ta’wil. Merekaberpendapat bahwa tertutupnya peng-lihatan dan terkuncinya akal serta pen-dengaran mereka adalah di akhirat nanti.Pada ayat tersebut dipergunakan bentukmadhi (kata kerja yang menunjuk waktulampau) untuk memberikan kepastianbahwa janji Allah tersebut pasti terlak-sana, sebagaimana ditegaskan dalamfirman Allah:

Orang yang jiwa dan

hati nuraninya sakit itu

tidak dapat merasakan

nikmat kebenaran dan

tidak cinta kepada

kebenaran. Mereka

suka membelokkan

hatinya kepada

kesibukan-kesibukan

yang dapat melupakan

agama dan akal sehat,

seperti memburu harta

dan kesenangan

jasmani serta syahwati

Page 12: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

11EDISI 4/2012

Dan Kami akan mengumpulkanmereka pada hari kiamat (diseret) atasmuka mereka dalam keadaan buta,bisu dan pekak. Tempat kediamanmereka adalah neraka Jahannam.tiap-tiap kali nyala api Jahannam ituakan padam, Kami tambah lagi bagimereka nyalanya. (QS al-Isra’ [17]: 97)(al-Qasimi, II: 40)

Macam-macam orang kafir tersebuttidaklah memberikan peringatan bahwasiksaan bagi mereka berbeda-beda.Dosa kekafiran itu sama, maka siksaanyapun sama, sebagaimana ditegaskan dalamfirman-Nya:

Dan orang-orang kafir serta mendus-takan ayat-ayat Kami, mereka itulahpenghuni neraka. (QS al-Maidah: 86)

KesimpulanDari uraian di atas, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.1. Orang-orang kafir yang kekafirannya

telah melekat atau telah mendarahdaging, tidak mungkin beriman, diberiperingatan atau tidak diberi peri-ngatan, sama saja.

2. Allah swt. mengungkapkan keadaanorang-orang kafir dengan meng-gunakan isti’arah (metafora), yaitumenggambarkan bahwa hati orang-orang kafir bagaikan suatu wadahyang terkunci, maksudnya bahwa hatiorang-orang kafir tidak mungkinmenerima cahaya iman dan cahayakebenaran karena telah tertutup.

Narasumber utama artikel ini:

Prof. Drs. H. Saad Abdul Wahid

Rumah Makan

Jl. GOR Karanganom km. 2 Kios Pasar GATEN, Mayungan, Ngawen, Klaten

“Halal”“Halal”BAPAK MUDZAKIR Buka

Tiap Hari

Mulai Pukul:

09.00

SPESIAL SOTOAYAM KAMPUNGRica-rica Ayam

&Aneka Masakan

Murah dan Enak

MonggoMonggoMonggoMonggoMampir . .Mampir . .Mampir . .Mampir . . ....

Page 13: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

12 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Makna dan Konsekwensi

La Ilaha illa Allah

Tuntunan Akidah

Tamhîd

I nti dari keyakinan (aqidah) Islamadalah aqidah tauhid, keimanan dankeyakinan kepada satu-satunya Ilah

yang haq, yakni Allah ta’ala. Tauhidmeliputi tawhîd al-rubûbiyah, yaknikeyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang menciptakan, menjagadan mengatur alam semesta ini, yangberkonsekwensi pada tawhîd al-asmâwa al-sifât, yakni keyakinan bahwa Allahadalah zat dengan nama-nama yang mahabaik dan sifat-sifat yang maha sempurna,yang berbeda dengan selain-Nya, dantidak satu pun yang menyamai-Nya.

Begitu pentingnya aqidah tauhid ini,Allah menetapkan satu surat khusus yangdikenal dengan nama “Al-Ikhlas”, yangartinya bersih, suci, tulus. Yakni bersihdari sekutu dan penuhanan selain Allah.Surat ini secara redaksional sangat singkattetapi padat. Begitu padatnya surat al-Ikhlas ini, Rasulullah SAW dalam haditsshahih Bukhari-Muslim menyatakanbahwa al-Ikhlas setara dengan sepertigaal-Quran.

Dari Abu Said al-Khudry radhiyallahanhu, berkata: Rasulullah bersabdakepada para sahabat, “Apakah adadi antara kalian yang dapat membacasepertiga al-Quran dalam satu ma-lam? Maka hal itu berat bagi mereka,dan mereka pun berkata,”Bagaimanakami mampu melakukannya, ya Ra-sulullah? Nabi menjawab, “MembacaQul huwallahu ahad, Allahu Shamadadalah sepertiga al-Quran. (HRBukhari-Muslim)

Dalam rangka penguatan tauhidullah,Rasulullah menegaskan membaca suratal-Ikhlash sebab mendapatkan kecintaan

Page 14: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

13EDISI 4/2012

Allah. Aisyah, isteri Nabi SAW, men-jelaskan bahwa Rasulullah mengutusseorang lelaki dalam suatu sariyyah(pasukan khusus yang ditugaskan untukoperasi tertentu). Laki-laki tersebutketika menjadi imam shalat bagi parasahabatnya selalu mengakhiri bacaansuratnya dengan “Qul huwallahu Ahad.”Ketika mereka pulang, disampaikanberita tersebut kepada Rasulullah, makabeliau bersabda:

“Tanyakanlah kepadanya kenapa iamelakukan hal itu?” Lalu mereka punmenanyakan kepadanya. Ia menjawab,

“Karena didalamnya terdapat sifat ar-Rahman, dan aku senang untuk selalumembacanya.” Mendengar itu makaRasulullah saw. bersabda:

“Beritahukanlah kepadanya bahwaAllah Ta’ala juga mencintainya.” (HRBukhari no. 7375 dan Muslim no. 813)

Ibnu Daqiq al-‘Ied menjelaskanperkataan Nabi , “Kabarkan padanyabahwa Allah mencintainya”. Beliaumengatakan, “Maksudnya adalah bah-wa sebab kecintaan Allah kepadaorang tersebut adalah karena kecin-taan orang tadi terhadap surat al-Ikhlash ini. Boleh jadi dapat dikata-kan, dari perkataan orang tadi, karenadia menyukai sifat Rabbnya, ini me-nunjukkan benarnya i’tiqadnya (keya-kinannya terhadap Rabbnya).” (FathulBari, 20/443)

Qaidah Memahami La ilahailla Allah ( )

‘La’ yang terdapat dalam kalimat“La Ilaha Illa Allah” adalah huruf “la”nafiyata li al-jinsi (huruf yang mena-fikan segala macam jenis). Dalamkalimat di atas, yang dinafikan adalah kata“ ilah” (sesembahan). Kata “ilah’ ber-bentuk isim nakirah dan isim al-jins.Kata “illa” adalah huruf istisna’ (penge-cualian) yang mengecualikan Allah darisegala macam jenis “Ilah”. Bentuk ka-limat semacam ini adalah kalimat nafyun(negatif), lawan dari kalimat itsbat(positif). Kata “illa” mempunyai fungsimengitsbatkan kalimat manfiy (negatif).

Dalam kaedah bahasa Arab, itsbatsesudah manfiy bermakna al-hasr(membatasi) dan al-ta’kid (mengu-atkan). Oleh karena itu, makna kalimat“La Ilaha illa al-Allah” adalah: tiada ilah(sesembahan) yang benar-benar berhakdisebut ilah (sesembahan) kecuali Allahswt. Jadi, kalimat La Ilaha illa Allahmaknanya la ma’buda bihaqq illa Allah,tiada sesembahan yang haq kecuali Allah.Kalaupun ada sesembahan di luar Allahadalah tuhan palsu dan tuhan batil.

Konsekwensi Ucapan La IlahaIlla Allah

Beberapa ayat al-Quran telah men-dukung pengertian La ma’buda bihaqqilla Allah di atas. Allah swt. berfirman,

Page 15: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

14 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

”Katakanlah: Aku berlindung kepadaTuhan manusia, yang menguasai ma-nusia, sesembahan manusia” (QS an-Nas [114]: 1-3).

”Ataukah mereka mempunyai ilah (se-sembahan) selain Allah? (QS at-Thur[52]: 43)

” Sesungguhnya kafirlah orang-orangyang mengatakan: “BahwasanyaAllah salah satu dari yang tiga”, pada-hal sekali-kali tidak ada Tuhan (yangberhak disembah) selain Tuhan YangEsa. Jika mereka tidak berhenti dariapa yang mereka katakan itu, pastiorang-orang yang kafir di antaramereka akan ditimpa siksaan yangpedih.” (QS al-Maidah [5]: 73)Ayat-ayat ini menunjukkan dengan jelas,bahwa sesembahan yang hakiki hanyalahAllah swt.

Kita diperintahkan untuk mengingkarisemua sesembahan (ilah) selain Allah. Ini ditunjukkan dengan sangat jelas padaayat lain, yakni tatkala Nabi Ibrahim as.mengingkari semua sesembahan yangtelah disembah oleh kaumnya.

Allah swt. berfirman:

“Dan ingatlah tatkala Ibrahim ber-kata kepada Bapak dan kaumnya,“Sesungguhnya aku melepaskan diridari segala apa yang kamu sembah,kecuali Allah saja Tuhan yang telahmenciptakan aku, karena hanya Diayang akan menunjukiku (kepada jalankebenaran).” (QS al-Zukhruf: 26-27)

Di ayat lain, Allah SWT juga menje-laskan dengan sangat jelas, tentang se-sembahan-sesembahan selain Allah swt. Setelah itu, manusia diperintahkan untukmengingkari sesembahan tersebut. Allahswt. berfirman,

”Mereka menjadikan orang-orangalimnya dan rahib-rahib mereka se-bagai tuhan selain Allah, dan (jugamereka mempertuhankan) al-Masihputera Maryam; padahal mereka ha-nya disuruh menyembah Tuhan YangMaha Esa; tidak ada Tuhan (yang ber-hak disembah) selain Dia. Maha SuciAllah dari apa yang mereka perse-kutukan”. (QS at-Taubah [9]: 31)

Page 16: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

15EDISI 4/2012

”Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka men-cintainya sebagaimana mereka men-cintai Allah. Adapun orang-orang yangberiman sangat cinta kepada Allah.Dan jika seandainya orang-orang yangberbuat zalim itu mengetahui ketikamereka melihat siksa (pada hari kia-mat), bahwa kekuatan itu kepunyaanAllah semuanya dan bahwa Allah amatberat siksaan-Nya (niscaya merekamenyesal).’(QS al-Baqarah: 165)

Surat at-Taubah ayat 31 ini menun-jukkan dengan gamblang, bahwa ahliKitab telah menjadikan rahib-rahib danpendeta (orang alim) mereka sebagaisesembahan. Padahal mereka hanya

diperintahkan untuk menyembah kepadaIlah Yang Satu (Allah SWT). Maksuddari ‘menyembah rahib-rahib dan pen-deta-pendeta di sini’ adalah, mematuhiorang-orang alim dan rahib-rahib dalamtindakan mereka yang bertentangandengan hukum-hukum Allah. Meskipun,secara dzahir kaum ahlu al-kitab tidaklahmenyembah alim-ulama mereka.

Berdasarkan ayat tersebut, pengertianLa Ilaha illa al-Allah dan tauhid adalahpemurnian ketaatan kepada Allah denganmenghalalkan apa yang dihalalkan Allahdan mengharamkan apa yang diharamkanAllah. Yakni, hanya mengakui bahwaAllah semata yang berhak menetapkanhukum, bukan manusia.

Allah SWT berfirman,

Page 17: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

16 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

”Katakanlah: “Sesungguhnya aku(berada) di atas hujjah yang nyata (al-Qur’an) dari Tuhanku sedang kamumendustakannya. Bukanlah wewe-nangku (untuk menurunkan azab)yang kamu tuntut untuk disegerakankedatangannya. Menetapkan hukumitu hanyalah hak Allah. Dia menerang-kan yang sebenarnya dan Dia PemberiKeputusan yang paling baik. (QS al-An’am [6]: 57)Rasulullah saw. bersabda, yang artinya,“Barangsiapa mengucapkan La IlahaIlla al-Allah dan mengingkari sesem-bahan selain Allah, haramlah hartadan darahnya, sedangkan hisab(perhitungannya) adalah terserahkepada Allah”.

Hadits ini juga menjelaskan dengansangat tegas bahwa yang menjadi pelin-dung atas harta dan darah seseorang,bukan sekedar ia mengucapkan La IlahaIlla al-Allah, bukan pula mengerti maknadan lafadznya, juga bukan sekedar tidakmeminta kepada selain Allah, akan tetapiia harus menambahkan “pengingkarankepada sesembahan-sesembahan (ilah)”selain Allah swt. dengan tiada keraguan. Jika masih ada keraguan, harta dandarahnya belum terpelihara.

Syarat Kalimat La Ilaha IllaAllah

Syaikh Shalih Fauzan dalam kitabTauhid menegaskan, seseorangyang berikrar La Ilaha Illa Allah

harus memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut.

1. Al-Ilmu (Mengetahui) lawannyaal-Jahlu (Tidak Mengetahui)

Yakni memahami makna dan maksudyang dikandung oleh kalimah La Ilaha IllaAllah. Mengetahui apa yang dinafikan (al-nafy, yakni La Ilaha) dan mengetahui apayang ditetapkan (al-itsbat, yaitu IllaAllah). Artinya tidak selayaknya orangyang mengucapkan lafadz La Ila IllaAllah tidak memahami makna yangterkandung. Ucapan yang disertai kebo-dohan adalah ucapan yang sia-sia.

Dan sembahan-sembahan yang me-reka sembah selain Allah tidak dapatmemberi syafa’at; akan tetapi (orangyang dapat memberi syafa’at ialah)orang yang mengakui yang haq (tau-hid) dan mereka mengetahui dan me-yakini(nya) (QS al-Zukhruf [43]: 86)

Ayat di atas memiliki maksud bahwaorang yang bersaksi atas nama La IlahaIlla Allah harus memahami makna dankonsekwensi yang dikandungnya, danapabila ia tidak memahami kandungannyamaka persaksiannya tidak sah.

2. Al-Yakin (Keyakinan) lawannyaal-Syakk (Keraguan)

Orang yang telah mengikrarkankalimat tauhid La Ilaha Illa Allah harus

Barangsiapa

mengucapkan

La Ilaha Illa Allah

dan mengingkari

sesembahan selain Allah,

haramlah harta

dan darahnya

Page 18: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

17EDISI 4/2012

meyakini apapun yang terkandung dalamkalimat tersebut. Apabila seseorang me-ragukan apa yang diucapkannya tersebutmaka ucapannya itu akan sia-sia dan ti-dak bermakna. Walaupun ia telahbersaksi dan berikrar dengan kalimattersebut tetap tidak diperhitungkan se-bagai orang yang beriman atau bertauhid.Justru yang demikian dikelompokkansebagai kaum munafiqun.

Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yangberiman itu hanyalah orang-orangyang percaya (beriman) kepada Allahdan Rasul-Nya, kemudian merekatidak ragu-ragu dan mereka berjuang(berjihad) dengan harta dan jiwamereka pada jalan Allah. merekaItulah orang-orang yang benar. (QSal-Hujurat [59]: 15)

Dari Abi Malik dari Ayahnya berkata:“Aku mendengar Rasulullah bersabdabarangsiapa mengatakan La Ilaha IllaAllah, dan mengingkari sesembahanselain Allah maka diharamkan hartadan darahnya, dan hisab-Nya olehAllah sendiri. (HR Muslim).

3. Al-Qabul (Menerima) LawannyaAl-Radd (Menolak)Menerima semua konsekuensi kalimat

ini dengan hati dan lisannya, membe-narkan dan mempercayai segala beritayang datang dari Rasulullah saw. sertamenerimanya tanpa penolakan sedikitpun. Allah berfirman:

“Rasul telah beriman kepada al-Qur-’an yang diturunkan kepadanya dariRabbnya, demikian pula orang-orangyang beriman. Semuanya beriman ke-pada Allah, malaikat-malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.“Kami tidak membeda-bedakan antaraseseorangpun dari rasul-rasul-Nya”,dan mereka berkata:”Kami dengar dankami ta’at”. ”Ampunilah kami ya Rabbkami dan kepada Engkaulah tempatkem-bali”. (QS al-Baqarah: 285).

Termasuk dalam kategori menolakdan tidak menerima, jika seseorang me-nentang atau menolak sebagian hukumsyar’i atau hudud, seperti menentanghukum pencuri, zina, poligami, hukumwaris dan lainnya. Allah berfirman:

Page 19: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

18 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

gam

bar:

ww

w.5

2ww

z.cn

“Dan tidakkah patut bagi laki-lakiyang mu’min dan tidak (pula) bagi pe-rempuan yang mu’min, apabila Allahdan Rasul-Nya telah menetapkansuatu ketetapan, akan ada bagi mere-ka pilihan (yang lain) tentang urusanmereka. (QS al-Ahzab: 36).

4. Al-Inqiyad (Tunduk) al-Nabdzu(Mengingkari)Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa

yang terkandung dalam kalimat ikhlas ini.Perbedaan antara inqiyad (tunduk) danqabul (penerimaan) yaitu bahwa qabuladalah menyatakan kebenaran makakalimat ini dengan perkataan dan inqiyadadalah mengikutinya dengan tindakan.Jika seseorang telah mengetahui maknaLa Ilaha Illa Allah, meyakini dan mene-rimanya, namun ia tidak tunduk, pasrahdan mengamalkan konsekuensi penge-tahuannya itu, maka hal ini tidak ada ber-guna baginya. Allah berfirman:

“Dan kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan berserah dirilah kepada-Nya”(QS az-Zumar [39]:54)

Maka demi Rabbmu, mereka (padahakekatnya) tidak beriman hinggamereka menjadikan kamu hakim da-lam perkara yang mereka perselisih-kan, kemudian mereka tidak merasa

keberatan dalam hati mereka terha-dap putusan yang kamu berikan, danmereka menerima dengan sepenuh-nya. (QS an-Nisa [4]: 65).

Siapa yang menolak dan mengingkarimakna La Ilaha Illa Allah meskipun iatelah mengucapkannya, maka ucapannyajuga tidak bermakna.

5. Al-Shidq (Jujur) Lawannya al-Kidzbu (Kedustaan)Yaitu jujur kepada Allah, maksudnya

jujur dalam keimanan dan aqidahnya.Allah berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, ber-taqwalah kepada Allah, dan hendak-lah kamu bersama orang-orang yangbenar. (QS at-Taubah [9]:119).

Rasulullah saw. bersabda:

Dari Abu Hurairah, bersabda Ra-sulullah: ‘Manusia yang paling ber-bahagia dengan syafaatku pada hariqiyamat adalah orang yang mengu-capkan La Ilaha Illa Allah denganikhlas dan bersih dari lubuk hatinya”(HR Bukhari)

Bila ia mengucapkan syahadat denganlisannya tapi hatinya mengingkarinya,maka hal ini tidak dapat menyelamat-

Page 20: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

19EDISI 4/2012

kannya, bahkan ia termasuk ke dalamgolongan orang-orang munafik. Termasuktidak jujur jika seseorang mendustakanajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw.atau sebagiannya, karena Allah telahmemerintahkan kita untuk mentaatinyadan membenarkannya dan menyertainyadengan ketaatan kepada-Nya.

Allah berfirman:

Katakanlah: “Taatlah kepada Allahdan taatlah kepada Rasul; dan jikakamu berpaling maka sesungguhnyakewajiban Rasul itu adalah apa yangdibebankan kepadanya, dan kewa-jiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.dan jika kamu taat kepadanya, niscayakamu mendapat petunjuk. dan tidaklain kewajiban Rasul itu melainkanmenyampaikan (amanat Allah) de-ngan terang”. (QS an-Nur: 54)

6. Al-Ikhlash (Ikhlas) Lawannya al-Syirk (kemusyrikan)Yaitu pensucian perbuatan manusia

dengan niat yang baik dari segala nodasyirik, dengan cara mengikhlaskan semuaperkataan dan perbuatannya hanya untukAllah dan mencari ridha-Nya. Tidak adanoda riya, sum’ah, mengambil keun-tungan, kepentingan pribadi, nafsu zahirdan batin ataupun terdorong untuk bera-mal karena kecintaan terhadap seseo-

rang, mazhab atau golongan yang iapasrah padanya tanpa adanya petunjukdari Allah. Ia berdakwah hanyalah karenamencari ridha Allah dan negeri akhirat.Hatinya tidak menoleh kepada seorangmakhlukpun untuk mendapatkan balasanataupun rasa terima kasih darinya.

Allah berfirman:

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lahagama yang bersih (dari syirik). danorang-orang yang mengambil pelin-dung selain Allah (berkata): “Kamitidak menyembah mereka melainkansupaya mereka mendekatkan Kamikepada Allah dengan sedekat- dekat-nya”. Sesungguhnya Allah akan me-mutuskan di antara mereka tentangapa yang mereka berselisih padanya.Sesungguhnya Allah tidak menunjukiorang-orang yang pendusta dan sa-ngat ingkar. (QS az-Zumar: 3)

Diriwayatkan dalam kitab shahihBukhari dan Muslim dari hadits ‘Utbanbahwa Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya Allah telah megharam-kan neraka bagi orang yang meng-ucapkan kalimat la ilaha illallah kare-na mencari ridha Allah.

Page 21: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

20 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

7. Al-Mahabbah (kecintaan) La-wannya Al-Bughd (Kebencian)Maksudnya mencintai kalimat ini

beserta isi kandungannya, juga mencintaiorang-orang yang mengamalkan dankonsekwen terhadap segala tuntutan darikalimat tersebut.

Allah berfirman dalam al-Qur’an suratal-Baqarah:

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka men-cintainya sebagaimana mereka men-cintai Allah. Adapun orang-orangyang beriman Amat sangat cintanyakepada Allah. dan jika seandainyaorang-orang yang berbuat zalim itumengetahui ketika mereka melihatsiksa (pada hari kiamat), bahwa keku-atan itu kepunyaan Allah semuanya,dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QSal-Baqarah: 165)

Orang yang mengucapkan kalimattauhid dengan kesungguhan hati akanmenumbuhkan rasa cinta yang mendalamkepada Allah. Cinta kepada Allah di atassegala-galanya. Sebaliknya ahlus syirkmencintai selain Allah menandingicintanya kepada Allah. Yang demikian inisama saja dengan membenci Allah,

karena Allah sangat membenci orang-orang yang menduakan-Nya denganselain Allah. Hal ini sangat bertentangandengan makna dan kandungan La IlahaIlla Allah. (bersambung)

Narasumber utama artikel ini:Syamsul Hidayat

Koperasi Pimpinan Pusat

MUHAMMADIYAHKAFILAJOGJA&

Program UMRAH 2012Reguler - by: GA/SV - 9 hari

KEBERANGKATAN:� 20 Feb, 5 & 18 Mar $ 1700

� 4 & 16 April $ 1800

� 2 & 14 Mei $ 1850� 3, 11 & 25 Juni $ 1900

SYARAT PENDAFTARAN UMRAH:

1. Mengisi formulir2. KTP, KK & Buku Nikah (Asli)3. Akte Kelahiran Asli (anak-anak)4. Paspor berlaku min. 7 bulan5. Nama paspor min. 3 suku kata6. Kartu kuning/vaksin meningitis8. Pas foto warna 3x4=4 lbr, 4x5=10 lbr. (background putih 80% fokus kepala,

berjilbab bagi wanita).

Hubungi:

H.M. Purwana 08156.853358

Tri Hartanto, SE 0856.4363.1838M. Iqbal Hargo 0815.78087.107

Page 22: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

21EDISI 4/2012

Tuntunan Akhlak

MEMBANGUN KEMBALI RUH (SPIRIT)FASTABIQÛ AL-KHAIRÂT

Bercermin pada diri Nabi, Nabikita (Muhammad SAW) adalahseorang yang mampu mensyu-

kuri nikmat Allah. Beliau adalah seorangyang berjiwa besar, termasuk di dalamupayanya untuk meraih kesuksesan.Dengan seluruh potensi dan kesempatanyang dimilikinya, Dia selalu ‘bisa’ ber-juang untuk menjadi yang terbaik tanpamengusik kehadiran orang lain, bahkanMuhammad Husain Haikal menyebutnyasebagai seorang inspirator bagi (kesuk-sesan) orang lain. Dia berhasil menjadiInsân Kâmil (manusia paripurna). Manu-sia “multidimensi”, yang berhasil mencapaipuncak prestasi tertinggi tanpa harusmenzalimi orang lain. Beliau bisa bermitradengan siapa pun, dan memandang parakompetitornya sebagai mitra untuk meraihprestasi.

Perhatikan firman Allah berikut:

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblat-nya (sendiri) yang ia menghadap ke-padanya. Maka berlomba-lombalahkamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allahakan mengumpulkan kamu sekalian(pada hari kiamat). SesungguhnyaAllah Maha Kuasa atas segala se-suatu. (QS al-Baqarah, 2: 148).

Kata orang bijak, hidup ini adalahsebuah proses untuk memahami danmemanfaatkan fungsi dari waktu. Ia terussaja berjalan, tidak ada delay (penun-daan). Oleh karenanya “tataplah arloji”

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia menghadap kepadanya.

Maka berlomba-lombalah kamu(dalam berbuat) kebaikan.

Di mana saja kamu berada pasti Allahakan mengumpulkan kamu sekalian

(pada hari kiamat). Sesungguhnya AllahMaha Kuasa atas segala sesuatu

Page 23: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

22 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

yang melekat di pergelangan tangananda, adakah ia mau menunggu diri anda?Inilah ungkapan orang-orang bijak yangbisa kita jadikan sebagai alas belajar.“Belajar untuk menghargai waktu”.

Dalam sebuah buku tarikh, ada kisahtentang seorang “lelaki surgawi” yang takmau menjalani hidup untuk sekadarmenunggu. Ia ingin menjadi yang terdepandalam kebaikan. Pada suatu kesempatan,Rasulullah SAW memaparkan profilnya,dengan menyatakannya: “Ialah penghunisurga tanpa azab dan hisab mulai daripara Nabi hingga Nabi Muhammad.

Mendengar pernyataan Rasulullah itu,para sahabat pun ‘berkasak-kusuk’,menduga-duga, gusar, seperti apakah dansiapakah gerangan manusia istimewatersebut? Melihat itu Rasulullah bertanya,“Apa yang kalian bicarakan?” Setelahmereka memberitahukan, Rasulullahbersabda, “Mereka adalah orang-orangyang tidak mendemonstrasikan “ruq-yah” (mengisi seluruh aktivitasnya hanyadengan berdoa), tidak pesimistik dankepada Rabbnya mereka bertawakkal.”

Tiba-tiba, di tengah kerumunan orangdi sekitar Rasulullah itu ada seorang lelakibangkit dan berkata, “Berdoalah kepadaAllah agar Dia menjadikan aku termasukgolongan mereka”. Setelah itu, ada lagiseorang lelaki yang bangkit, untuk keduakalinya dengan permintaan yang sama,“Berdoalah kepada Allah agar Diamenjadikan aku termasuk golonganmereka”.

Mencermati kata-kata lelaki yangbangkit pada kesempatan yang kedua itu,Rasulullah berkomentar, “Engkau sudah

didahului ‘Ukasyah” (seorang lelaki yangbangkit pertama kali).

Memang, pemuda yang pertama kalibangkit itu bernama ‘Ukasyah bin Mih-san. ‘Ukasyah tidak perlu menungguuntuk menjadi yang kedua. Karenakeberaniannya pada kesempatan yangpertama, permohonannya diamini olehRasulullah. Dia memiliki semangat seperti“api yang menyala-nyala”. Seperti itulahsemangat ‘Ukasyah yang hadir di awalkesempatan, bukan di akhir kesem-patan. Inilah satu di antara sahabat Ra-sulullah, mereka – para sahabat Ra-sulullah pada umumnya — memiliki saturuh (spirit) yang sudah lama kitatinggalkan: Ruh (spirit) budayaFastabiqû al-Khairât, “kesediaan untukberlomba-lomba dalam menuju danmeraih kebaikan”.

“Mereka itulah (sekelompok orang)yang selalu bergegas (segera) dalammeraih kebaikan, dan merekalahorang-orang yang (ingin selalu) terda-hulu memerolehnya,” (QS al-Mu’-minûn, 23: 61).

Ada sebuah kisah dalam hadits Nabiyang mengiringi kisah tentang asbâbunnuzûl. Diceriterakan, bahwa ketika turunayat tentang hijâb; tanpa membuangwaktu, para shahabiyah (para sahabatperempuan Nabi) langsung mengambilkain-kain mereka dan melilitkan keseluruh tubuhnya. Para shahabiyah(para sahabat perempuan Nabi SAW)yang berada di pasar-pasar lantas tidaklangsung pulang ke rumah. Mereka

Page 24: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

23EDISI 4/2012

memilih untuk bersembunyi di balik batu-batu besar, menunggu malam yang sepi.Setelah benar-benar situasinya ‘aman’dari pandangan orang, barulah merekapulang ke rumah. Ini merupakan salahsatu bukti, bahwa para sahabatRasulullah SAW adalah orang-orang yangmemiliki ruh (spirit) budaya Fastabiqûal-Khairât, budaya tak mau menunggudan selalu ingin berkompetisi dalamkebaikan dan ketaatan. Ingin menjadiyang utama dan pertama.

Sementara itu, ketika kita amatikondisi kekinian dalam masya-rakat kita, ternyata situasi dan

kondisinya telah jauh berbeda. Budayakompetisi ini lebih digandrungi dalam“ranah keduniaan”. Mereka -padaumumnya- lebih berkeinginan untukberlomba-lomba dalam memperkayadiri, mempercantik (tampilan) fisik,menggagah-gagahkan sikap, mengejarjabatan, mencicil gelar demi gelar danmenumpuk atribut-atribut keduniaanlainnya untuk sekadar memuaskan hawanafsu mereka.

Dalam kaitannya dengan fenomena iniRasulullah pun pernah bersabda:

“Bukanlah kefaqiran yang sangat akukhawatirkan terjadi pada kalian, te-tapi aku sangat khawatir jika (keme-wahan, kesenangan) dunia dibentang-kan luas atas kalian, kemudian ka-renanya kalian berlomba-lomba untukmeraihnya seperti yang pernah terjadipada orang-orang sebelum kalian.Maka akhirnya kalian binasa sebagai-mana mereka juga binasa karenanya.”(HR Bukhari dan Muslim dari ‘Uqbah bin‘Amir).

Semestinya, jikalau pun kita mem-peroleh dunia, maka teruslah melangkahsebagai orang yang dititipi amanah,berjalanlah sambil merunduk, indahkantitipan itu dengan keihklasan dan niatpengabdian kepada umat.

“Bukanlah kefaqiran yang sangat aku khawatirkanterjadi pada kalian, tetapi aku sangat khawatir

jika (kemewahan, kesenangan) duniadibentangkan luas atas kalian, kemudiankarenanya kalian berlomba-lomba untukmeraihnya seperti yang pernah terjadi

pada orang-orang sebelum kalian.Maka akhirnya kalian binasa

sebagaimana mereka juga binasa karenanya.”

Page 25: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

24 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Prototype (Purwarupa) Orang-orang Pilihan

Fastabiqû al-Khairât adalahpurwarupa orang-orang yang terpilih.Dalam QS Fâthir (35): 32, Allah meng-gambarkan purwarupa atau prototypekelompok manusia menjadi tiga jenis.

“Kemudian kitab itu Kami wariskankepada orang-orang yang Kami pilihdiantara hamba-hamba kami, laludiantara mereka ada yang menzalimidiri sendiri, ada yang pertengahan danada pula yang lebih dahulu berbuatkebaikan dengan izin Allah. Yangdemikian itu adalah karunia yangbesar,” (QS Fâthir, [35]: 32).

Kelompok manusia “jenis pertama’adalah “mereka yang zalim (menzalimidirinya sendiri)”. Keburukan mereka lebihbanyak daripada kebaikan yang merekaperbuat. Mereka menghabiskan waktu-nya untuk melakukan aktivitas yang tidakdiridhai oleh Allah. Hidupnya lebih banyakdiisi dengan tindakan maksiat.

Kelompok manusia “jenis kedua”adalah mereka yang ada di pertengahan(persimpangan). Dalam arti, di satuwaktu mereka melakukan keburukan,tetapi di waktu lain merekapun mela-kukan kebaikan. Merekalah orang yangibadahnya ‘jalan’, keburukannya punjalan seiring dengan ketaatannya, yangdalam banyak hal sering disebut sebagaiorang yang terjebak dalam budayaSTMJ (shalat terus, maksiat jalan).

Dan kelompok manusia “jenis ketiga”adalah mereka yang selalu membangunruh (spirit) budaya Fastabiqû al-Khairât, berlomba-lomba dalam keba-ikan (ketaatan). Inilah karakteristik (dari)para sahabat Rasulullah saw. terbaik.

Karena ruh (spirit) budaya Fas-tabiqû al-Khairât inilah para sahabatRasulullah saw. pantas dikatakan seba-gai “khairu ummah” atau generasi yangterbaik. Mereka tidak pernah melewat-kan momentum untuk menjalankanketaatan mereka kepada Allah. Tak relamelepaskan kesempatan untuk mengisisetiap desahan nafas mereka dalamketaatan kepada Allah. Mereka selalumemaksimalkan setiap pintu kebaikanyang telah dibukakan oleh Allah kepadadiri mereka, kapan pun dan di mana pun.

Sejenak menengok purwarupa diatas, apakah kita telah menjadi kelompokmanusia “jenis ketiga”? Jawabannya tentukembali kepada (perilaku) diri kitamasing-masing.

Saatnya kita merenung, alangkahberbedanya ghirah/semangat beribadahpara sahabat dengan kebanyakan daridiri kita sekarang. Seringkali kita tidakmemiliki semangat untuk ber-Fastabiqûal-Khairât, berlomba-lomba dalamkebaikan dan ketaatan. Kita seolah telahmerasa cukup dan baik-baik saja beradadi luar arena, menjadi penonton ataubahkan komentator, pengeritik perlom-baan kebaikan dan ketaatan yangdilakukan oleh orang lain.

Ketika orang lain – misalnya – telahmengamalkan “Islam” secara tepat danlebih baik daripada diri kita, kita sering

Page 26: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

25EDISI 4/2012

mengomentari mereka dengan komentar-komentar yang kurang bersahabat. Padasaat orang lain membudayakan“sedekah”, misalnya, kita justru berpikir(negatif) bahwa mereka melakukannyadengan kemungkinan besar untuk mencarimuka atau berkeinginan untuk “dibilangpemurah” (riya’ ). Ketika saudara kita‘menahan perkataan’ untuk mengamalkansebuah hadits, kita lantas menyimpulkanbahwa mereka adalah orang-orangsombong yang “pelit bicara”. Dan di saatyang lain memanjangkan sujudnya,terbersitlah dalam benak kita untukmengatakan: “mereka hanya ingindikatakan khusyu’ saja”.

Terkadang kita memosisikan dirisebagai komentator dan kritikus tanpaterlibat dalam perlombaan untuk meraih

ridha Allah. Sebuah peran yang teramatmelelahkan, membuang-buang waktu.Adalah sebuah musibah jika kitakehilangan kesempatan dalam ketaatankepada Allah, lantas kita tenang-tenangsaja. Tak inginkankah kita meraih surgaseperti ‘Ukasyah? Menjadi yang Utamadan Pertama!

Maka, saatnya kini bagi kita agarjangan hanya ingin menjadi penonton;mari kita bangun ruh (spirit) budaya yangtelah lama tertinggal dan kita tinggalkan:“ruh (spirit) budaya Fastabiqû al-Khairât” . Agar kita menjadi yang terbaikuntuk yang pertama kali, sebelum oranglain melakukannya.

Narasumber utama artikel ini:Muhsin Hariyanto

antara foto.com

Page 27: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

26 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Tuntunan Akhlak

ADAB BERBICARA (4):

Di antara adab berbicara yang dituntunkan Rasulullah saw.adalah berbicara seperlunya,

tidak berlebihan. Kita diperintahkanuntuk berbicara hanya yang baik. Beliaumelarang kita banyak bicara denganpembicaraan yang tidak terkait dengandzikir kepada Allah. Kemampuan seseo-rang untuk meninggalkan apa saja yangtidak berguna baginya menjadi salah satutanda bagusnya keislaman dia1 dan Allahmenjadikannya sebagai ciri orang mukminyang beruntung.

Kemampuan tersebut membawa seo-rang mukmin hanya akan berbicara apa-bila ia yakin pembicaraannya baik dandiam apabila ada dorongan untuk berkatayang tidak baik2. Ia berusaha sekuattenaga agar tidak ada seorangpun diantara kaum muslimin yang celaka akibatperkataan dan perbuatannya, memenuhisabda Rasulullah saw.: “Seorang muslim

BICARASEPERLUNYA

"Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin,yakni orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya,

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan al-laghwu(perkataan dan perbuatan yang tidak berguna)"

(al-Mukminun: 1-3)

yang baik adalah yang keselamatankaum muslimin lainnya terjaga darilisan dan perbuatannya” 3

Banyak berbicara selain untuk hal yangterkait dengan dzikir kepada Allah mem-buka peluang terjerumusnya manusia kedalam urusan-urusan yang tidak berfae-dah. Di antara bahan pembicaraan yangmendorong seseorang banyak bicaraadalah pembicaraan yang tidak penting.

Larangan banyak bicaraKita dilarang banyak bicara antara lain

berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:1. Hadits dari Ibnu Umar:

Page 28: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

27EDISI 4/2012

Dari Ibnu Umar berkata, bahwaRasulullah SAW bersabda: “Janganlahkalian banyak bicara tanpa berdzikirkepada Allah, karena banyak bicaratanpa berdzikir kepada Allah mem-buat hati menjadi keras, dan orangyang paling jauh dari Allah adalahorang yang berhati keras.”4

2. Hadits dari al-Mughirah ia berkata:

“Rasulullah saw. melarang menguburanak perempuan hidup-hidup, durha-ka kepada ibu, tidak memberi tapimau menerima, banyak bicara, ba-nyak bertanya dan menyia-nyiakanharta” .5

3. Hadits dari Abu Umamah, Nabi saw.bersabda:

“Sifat malu dan al-‘iyyu adalah duacabang dari cabang-cabang kei-manan. Sedangkan al-Badza ̀dan al-Bayan adalah dua cabang dari ca-bang-cabang kemunafikan.” Abu Isaberkata; Ini adalah hadits HasanGharib. Ia berkata, al-‘Iyy adalahsedikit bicara dan al-Badza` adalahkata-kata yang keji, sedangkan al-Bayan adalah banyak bicara sepertipara khatib-khatib yang memper-panjang dan menambah-nambahkanisi pembicaraan guna memperolehpujian publik dalam hal-hal yang tidakdiridlai Allah.6

4. Hadits dari Abu Hurairah:

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw.bersabda: “Allah meridlai kalian kare-na tiga perkara dan membenci darikalian tiga perkara. Meridhai kalianjika: kalian beribadah kepada-Nyadan tidak menyekutukan-Nya dengansesuatupun, kalian berpegang teguhterhadap tali agama Allah secara ber-sama-sama dan saling menasehatiterhadap orang yang Allah beri per-walian urusan kalian. Membenci ka-lian jika; banyak bicara, menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya.”7

Page 29: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

28 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Banyak bicara yang dibolehkan

Kita boleh banyak bicara apabilapembicaraan yang kita lakukanmerupakan bagian dari dzikir

kepada Allah, yakni berbicara tentangkebenaran serta amar makruf nahi mung-kar sebagaimana dituntunkan Allah danRasul-Nya.

Rasulullah saw. bersabda: “SemogaAllah memberikan keindahan kepadaseseorang yang mendengar sesuatudari kami, lalu ia menyampaikannyasebagaimana ia dengar. Betapa ba-nyak orang yang menyampaikan lebihpaham dari yang mendengar” 8.

“Barangsiapa yang mengajarkansuatu ilmu, maka baginya pahalaorang yang mengamalkannya tanpamengurangi pahala orang yang meng-amalkan sedikitpun”.9

“Orang yang menunjukkan keba-ikan seperti orang yang menger-jakannya” 10

Akibat Banyak BicaraTersebutlah seorang remaja menemui

ajalnya pada perang Uhud. Ia ditemukandalam keadaan di mana perutnya diikatdengan batu untuk menahan lapar. Ibunyamengusap debu di wajahnya seraya ber-kata: “Anakku, selamat bagimu karenakau telah mendapatkan surga”. Ra-sulullah bersabda: “Apa yang membu-atmu yakin? Barangkali saja ia ber-bicara tentang hal yang tidak pentingdan mencegah sesuatu yang tidakmerugikannya”11

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa-pun yang banyak bicara, maka diaakan banyak keliru. Orang yang

banyak keliru, maka dosanya akanberlimpah. Orang yang dosanyaberlimpah, akan masuk neraka” 12

Itulah barangkali kenapa orang yangbanyak bicara hatinya menjadi keras.Setiap dosa yang dilakukan menyebab-kan hati menjadi keras, semakin banyakdosa semakin keras pula hatinya.

Betapa banyak manusia yang senangmelibatkan diri dalam urusan yang tidakberfaedah. Kita bisa mengevaluasipembicaraan yang ada di radio, televisi,kumpulan orang, rapat, pasar, terminal,pelabuhan dan lain-lain. Cobalah simak,yang lebih banyak pembicaraan baik, sia-sia, atau pembicaraan buruk?

Ternyata pembicaraan sia-sia dantidak baik lebih dominan. Apalagi dalamsinetron, infotainmen, berita, percakapan,dan lain sebagainya; lebih sedikit perka-taan baik kita dengarkan. Kepada kitabanyak diperlihatkan dan diperdengarkankata-kata caci maki, perbincangan aib,ghibah, kecurigaan, pertentangan, peng-hinaan, dan pembicaraan buruk lainnyayang seharusnya kita hindari jauh-jauh.

Membiarkan diri menyukai acara-acara tersebut dan menyempatkan dudukberlama-lama menikmatinya membuathati tidak peka terhadap kebenaran. Kitaakan dibuat toleran terhadap perbin-cangan negatif dan sia-sia, dan menjadisemakin parah ketika ikut terlibat mengo-mentarinya. Diam tanpa komentarpunmembawa kita terlibat dalam perbuatansia-sia (al-laghwu), bahkan dapat men-jadi mungkar karena meningkatkan ratingacara. Semakin tinggi rating acara televisiatau radio, semakin lama bertahan,semakin banyak ditonton orang.

Page 30: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

29EDISI 4/2012

Menjaga LisanRasulullah SAW mewanti-wanti kita

semua untuk menjaga lisan, nikmat besarAllah yang dianugerahkan kepadamanusia. Lisanlah alat komunikasi ter-penting manusia, melahirkan apa yang iapikirkan dan yakini. Kemampuan sese-orang menjaga lisan untuk mengucapkanhanya yang baik dan benar merupakanprestasi luar biasa yang menjamin kese-luruhan anggota tubuh dalam keadaanbaik.

Dari Uqbah bin Amir ia berkata:“Saya bertemu Rasulullah, lalu beliaubersabda: “Wahai Uqbah bin Amir,sambunglah (hubungan silaturahim)terhadap orang yang memutuskannya,berikanlah (sesuatu) kepada orangyang telah mengharamkannya un-tukmu dan maafkanlah orang yangtelah menzalimi kamu.” Uqbah ber-kata, “Kemudian saya mendatangiRasulullah, beliau lalu bersabdakepadaku: “Wahai Uqbah, jagalahlisanmu, menangislah atas dosa-dosamu dan hendaklah rumahmumemberikan kelapangan untukmu.”13

Dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullahbersabda: “Bila manusia berada diwaktu pagi, seluruh anggota badanmenutupi (kesalahan) lisan laluberkata: Takutlah pada Allah tentangkami, kami bergantung padamu, bilakau lurus kami lurus dan bila kamubengkok kami bengkok.”14

Dari Sahl bin Sa’d dari Rasulullahbeliau bersabda: “Barangsiapa dapatmenjamin bagiku sesuatu yang beradadi antara jenggotnya (mulut) dan diantara kedua kakinya (kemaluan),maka aku akan menjamin baginyas u r g as u r g as u r g as u r g a .”15

Cobalah evaluasi, dalam 24 jamterakhir perbuatan dan pembicaraan apasaja yang kita lakukan yang tidakberguna? Apakah ada obrolan ngalorngidul atau ke sana ke mari yang tidakjelas juntrung-nya sekedar berbicaraberiya-iya berbukan-bukan? Yakinkahbicara kita baik-baik?

Marilah kita yakinkan diri untukberkata hanya yang baik!

Narasumber utama artikel ini:

Agus Sukaca

Catatan:1 HR Tirmidzi.2 HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad.3 HR Bukhari.4 HR Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi hadits no. 2335.5 HR Ad-Darimi dalam Sunan Ad-Darimi hadits No. 2633.6 HR Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi hadits no. 1950.7 HR Malik dalam Kitab Muwatha.’ Imam Malik hadits no. 1572.8 HR Abu Daud dari Anas bin Malik.9 HR Ibnu Majah, dari Sahal bin Mu’adz bin Anas.10 HR Al Bazzar dishahihkan oleh Ibnu Hibban11 HR Tirmidzi.12 HR Tahbrani dalam al-Ausath.13 HR Ahmad dalam Musnad Ahmad hadits no. 16810.14 HR Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi HN 2331.15 HR Bukhari dalam Sahih Bukhari hadits no. 5993.

Page 31: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

30 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Pada Berkala Tuntunan ISLAM edisi 3/2011, terdapat kesalahan penulisanteks arab khususnya dalam bacaan shalat. Berikut ini kami sampaikan

ralatnya. Kami sampaikan terima kasih secara khusus kepada Bapak Sarwadi,PDM Wonogiri Jateng dan Bapak Samsul Hadi (smslhdi77@yahoo),jazakumullah khairan jaza’. (Redaksi)

RALATTULISAN ARAB

BACAAN SHALAT(Tuntunan ISLAM edisi 3/2011)

No. Halaman Tertulis Yang Benar

2. 33 kolom 2baris ke-2

3. 34 kolom 1baris ke-1

4. 34 kolom 1baris 2-3

4. 34 kolom 1baris ke-7

6. 35 kol. 1-2

7. 36 kolom 1baris ke-1

8. 36 kolom 1baris ke-3

9. 36 kolom 1baris ke-4

10. 36 kolom 1(bacaanshalawat)

1. 33 kolom 2baris ke-1

Page 32: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

31EDISI 4/2012

KEUTAMAAN & TATACARA

SHALATBERJAMAAH

Tuntunan Ibadah

Shalat jama’ah itu melebihishalat sendirian dengan (pahala)

dua puluh tujuh derajat

Shalat berjamaahdiperintahkan oleh Nabi

Muhammad SAW denganpenekanan khusus. Para

alim-ulama Islamsemenjak awal

sejarahnya telah mencobamenyelami alasan di balik

itu. Ini bukan karenasekadar mencari

pembenar untuk meyakin-yakinkan diri sendiri.

Melainkan karena gairahuntuk lebih memahami

rahasia di balik perintahRasul yang maksum itu.

Kita di zaman modern initernyata masih saja bisa

menemukan makna itulewat aneka bentuk

pengkajian — termasukmelalui media seperti ini.

Selama hidupnya Nabi saw. selalumenyerukan ditegakkannya shalat.Padahal, perintah shalat dalam

ayat-ayat al-Quran juga seolah diucapkandalam satu tarikan nafas dengan perintahbersedekah. Tidak kurang ada 25 tempatdalam al-Quran yang menyerukan shalatsetarikan nafas dengan bersedekah,berzakat atau memberi kepada sesama.Dengan demikian secara implisit al-Quran menggariskan adanya “fungsisosial” dari shalat seperti itu.

Karena melihat fakta demikian, dapatdimaklumi bahwa shalat yang benarharuslah dilakukan secara berjamaah.Sebab, untuk menunaikan perintahlanjutan yang sangat erat kaitannyadengan perintah shalat —yakni berse-dekah atau memberi kepada sesamaitu— maka shalat harus dilakukan secaraberjamaah. Sudah tentu dengan cara“berjamaah yang berkualitas”.

Page 33: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

32 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Nabi Geram Kepada yangTidak Berjamaah

Dalil tentang keutamaan shalatberjamaah kita peroleh dari hadits IbnuUmar, yang menyatakan bahwaRasulullah saw. bersabda,

“Shalat jama’ah melebihi shalatsendirian dengan (pahala) dua puluhtujuh derajat.” (HR Muttafaqun‘alaih; Fathul Bari II: 131 no. 645; Mus-lim I: 450 no. 650; Tirmidzi I: 138 no.215; Nasa’i II no. 103 dan Ibnu MajahI: 259 no. 789).

Tentu saja masih banyak hadits yangmendukung itu, baik tentang besaranpahala, maupun keutamaan yang lain.Tentang besaran pahala, ada hadits sahihyang menyebut angka 25 derajat. Apapunhalnya, angka-angka itu menunjukkankelebihan shalat berjamaah yang jauh diatas shalat yang dilaksanakan secarasoliter. Tidak salah kiranya kalau angkaitu tidak dipahami secara matematis,melainkan dalam pengertian kiasan, yangpada intinya menunjukkan keutamaanluar biasa dari shalat berjamaah.

Ada hadits Nabi yang memperlihatkanbetapa junjungan kita itu merasa sangatgeram manakala umatnya shalat sendiri-sendiri.Rasulullah SAW bersabda, “Mau akurasanya menyuruh orang untuk sha-lat... kemudian aku pergi bersamabeberapa orang yang membawa kayubakar untuk mendatangi mereka yangtidak ikut shalat dan membakar

rumah-rumah mereka .... (HR. Bukharidan Muslim dari Abu Hurairah denganlafal dari Muslim).

Tentu saja hadits tersebut sifatnyapengandaian; untuk menggambarkanbetapa sungguh-sungguh seruan Nabiuntuk berjamaah. Faktanya, sepanjangsejarah tidak sampai ada rumah yang di-bakar Nabi karena alasan itu — bahkanuntuk alasan lain manapun. Kaum mus-limin sudah cukup diyakinkan denganseruan Nabi yang dimuliakan mereka,atau cukup dengan pelbagai bentukpahala yang dijanjikan, tidak sampai perludipaksa-paksa. Tentu saja ada penge-cualiannya, yakni: kaum munafik.

Dalam variasi riwayat yang lain Nabisaw. melengkapi pengandaian itu dengankalimat berikut:

“...Shalat Isya’ dan shalat Fajar ada-lah shalat yang paling dirasakan beratbagi orang-orang munafik. Padahalkalau saja mereka tahu, niscaya mere-ka akan mendatangi masjid bahkankalau perlu dengan merangkaksekalipun.”

Memang nyaris tidak ada perkecualianbagi setiap lelaki untuk berjamaah dimasjid. Dalam kondisi apapun, setiaplaki-laki hendaknya shalat berjamaahdengan dasar hukum sunnah muakadah(yang dikuatkan hingga mendekatiwajib). Bahkan jika dia buta pun, tetapdiharuskan untuk berjamaah di masjid.(Lihat boks: Ikuti Arah KumandangAdzan.) . Untuk kaum perempuan, Nabimemberi kemudahan tidak harusberjamaah di masjid. Namun karenaberjamaah itu nilainya 27 derajat lebih

Page 34: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

33EDISI 4/2012

IKUTI ARAH KUMANDANG ADZANSeorang laki-laki tunanetra menghadap Nabi, memohon agar kepadanya diberikeringanan untuk tidak perlu selalu shalat jamaah di masjid.

“Saya tidak punya penuntun, ya Nabi,” ujar laki-laki itu. “Yaitu seseorang yangmenuntunku ke masjid tiap tiba waktunya shalat.”

“Baik,” jawab Nabi. “Kau boleh shalat di rumah.”

Nabi tentu memperhitungkan kemanfaatan shalat berjamaah seperti itu bagiumatnya. Mengingat hal itu Nabi memanggil balik laki-laki buta tadi.

“Apakah kau bisa mendengar kumandang adzan tiap kali masuk waktu-waktushalat?”

“Ya, Nabi. Saya bisa mendengarnya.”

“Kalau demikian, wajib kamu ke masjid dengan mengikuti arah kumandangadzan itu,” tegas Nabi membuat ketetapan.

[[[[ Pemaparan bebas, berdasar hadits riwayat Muslim.]

tinggi, maka sudah tentu perempuan punharus menunaikannya —kendati itudilaksanakan di rumah.

Jamaahnya di Mana?Para laki-laki sudah tentu berja-

maahnya di masjid. Hal itu lebih utama.Sementara bagi perempuan, hendaknyasuaminya jangan sampai melarang jikamereka bermaksud berjamaah di masjid.Tuntunan Nabi tentang itu termaktubdalam hadits berikut:

“Janganlah kalian melarang para wa-nita (pergi) ke masjid dan hendaklahmereka keluar dengan tidak memakaiwangi-wangian.” (HR Ahmad dan AbuDaud, hadits shahih)

Dari situ kita tahu bahwa perempuanpergi ke masjid itu diseyogyakan

manakala manfaatnya lebih besar ataukalau mudaratnya (dampak dari ‘mema-kai wangi-wangian’) bisa dihindarkan.Frasa “memakai wangi-wangian” dalamteks hadits itu hendaknya tidak dipahamiharafiah; bukannya terlarang memakaiparfum, melainkan harus dipahamisebagai “hal itu akan memberi dampaktertentu kepada orang lain (laki-laki)”.Kita tahu, parfum adalah peranti yangsangat efektif untuk menarik perhatianorang lain. Selain itu, jika tidak ditekankandemikian, ada kemungkinan terjadijamaah saling berlomba mengenakanparfum. Bahkan di zaman sekarang pun,sudah tentu segi negatif dari hal ini akansegera tampak.

Dengan demikian, jika disesuaikandengan konteks zaman kita sekarang, dimana keadaan sudah sangat kondusif,aman dan damai, maka perempuan shalatberjamaah di masjid merupakan

Page 35: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

34 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

keniscayaan. Namun perlu segera diingatbahwa ada hadits sahih yang menyitirsabda Nabi yang dinilai shahih oleh AbuDaud sebagai berikut: “Janganlah kamu sekalian mencegahistri-istrimu pergi ke masjid, namun(ingat) rumah-rumah mereka lebihbaik bagi mereka.”

Tatacara Shalat BerjamaahBagaimana shalat jamaah dilak-

sanakan? Ada beberapa topik terkaitdengan pelaksanaan shalat berjamaah,yakni: penetapan imam, posisi imam danmakmum, cara makmum menyusulkarena terlambat (masbuq), akhlaksebagai imam, akhlak sebagai makmumterhadap imam, keutamaan setelah shalat.

Penetapan imam. Untuk menetapkanimam yang didahulukan ialah orang yanglebih banyak memiliki hafalan al-Qurandan lebih memahami hukum Islam.Apabila di kalangan para jamaah itu

dinilai setara, maka didahulukan yanglebih pandai dan lebih mengetahui tentangsunnah-sunnah Nabi saw. Kriteria lainnyaadalah didahulukan orang yang lebihdahulu berhijrah. Apabila sama juga,maka didahulukan yang lebih tua usianya.

“Rasulullah saw. berkata kepadakami: “Hendaknya yang menjadiimam shalat suatu kaum adalah yangpaling hafal al- Qur`an dan palingbaik bacaannya. Apabila dalambacaan mereka sama, maka yangberhak menjadi imam adalah yang

PERINGKAT KEBAIKAN SHALATDengan mengingat semua dalil tentang shalat, maka dapat disimpulkan bahwaada peringkat kebaikan shalat (tentu yang dilaksanakan tepat waktu) sebagaiberikut:

1) Peringkat I (kategori sangat baik): laki-laki shalat berjamaah di masjid;perempuan berjamaah di rumah;

2) Peringkat II (kategori baik): laki-laki berjamaah di rumah;perempuan berjamaah di masjid;

3) Peringkat III (kategori cukup): laki-laki shalat sendiri di masjid;perempuan shalat sendiri di rumah;

4) Peringkat IV (kategori sedikit di bawah cukup): laki-laki shalat sendiridi rumah; perempuan shalat sendiri di masjid.

Page 36: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

35EDISI 4/2012

paling dahulu hijrahnya. Apabilamereka sama dalam hijrah, makayang berhak menjadi imam adalahyang paling tua. Janganlah kalianmenjadi imam atas seseorang padakeluarga dan kekuasaannya, danjangan juga menduduki permadani dirumahnya, kecuali ia mengizinkanmuatau dengan izinnya” (HR Muslim)

Hadits di atas sekaligus menyebutadab shalat yang harus kita indahkan.Yakni, jangan menjadi imam terhadapkeluarga seseorang kecuali orang itumengijinkan atau meminta. Bahkansekadar “menduduki permadani dirumah” seseorang pun hendaknya harusseijin si pemilik. Untuk yang terakhir ini,bisa saja itu dalam konteks shalat; namunbisa jadi tidak berkaitan dengan shalat.

Karena itu, khususnya dalam komu-nitas jamaah shalat baru (misalnya disuatu masjid yang jamaahnya semulatidak saling kenal) seseorang tidak bolehmaju dan mengangkat diri sendiri, mela-inkan diangkat dan dipilih jamaahnya.Mengapa? Karena dengan maju meng-angkat diri sendiri itu berarti dia meng-anggap dialah yang paling memenuhikriteria imam seperti hadits di atas. Nah,bukankah itu jumawa? Akhlaq yangdituntunkan Nabi saw. mencegah kitaberlaku demikian.

Jika Datang Telat BerjamaahAdab yang dituntunkan Nabi Muham-

mad saw. adalah, kita datang ke masjiduntuk berjamaah dengan suasana hatitenang dan tidak tergesa-gesa. Shalat pundiharuskan untuk dilaksanakan secara

tuma’ninah, tenang, las-lasan (bhsJawa). Manakala shalat jamaah sudahdidi-rikan, orang yang datang belakanganhendaknya juga tidak buru-buru, tidakperlu tergesa-gesa sedemikian rupasehingga galau (kemrungsung - Jw).

Orang yang datang terlambat itu(disebut masbuq), berusaha bergabungdengan shalat jamaah yang sedangberlangsung dan tidak mendirikan shalatsendiri. Terlebih lagi kalau dia hanyasendirian. Untuk keadaan seperti inisunnah Nabi menuntunkan sebagaiberikut: Pertama-tama, dia (si masbuq)melakukan takbiratul ihram lebih dulu,lalu takbir untuk mengikuti gerakan yangpaling mungkin dia ikuti. Kalau diamendapati imam sudah sujud, maka dialangsung mengikuti imam untuk sujud —pendeknya dia mengikuti imam dalamkeadaan imam sedang melakukangerakan shalat apapun.

Kalau misalnya saat dia bergabungimam sudah dalam keadaan tahiyat akhir—sehingga tinggal menunaikan salam—maka dia langsung duduk bersimpuhuntuk mengikuti melakukan tahiyat akhir.Namun ketika imam mengucap salam,dia tidak mengikuti mengucap salam,melainkan bangkit berdiri dan mengge-napkan kekurangan jumlah rakaatnya.

Jika dia bergabung tadi masih sempatmengikuti ruku’, maka dia dihitung sudahmengikuti 1 (satu) rakaat. Tapi kalau diabergabung tepat saat imam mengucap“samiallahu liman hamidah”, maka itubelum dihitung satu rakaat. Jadi diamenggenapkan kekurangannya.(Redaksi)

Page 37: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

36 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Berdasar dalil Sunnah Nabi saw. yang sahih danmakbulah, posisi imam dan makmum adalahsebagai berikut:

1. Jika imam dan makmum sama-sama laki-laki, danmakmum hanya seorang, maka dia berdiri di sebelahkanannya sejajar dengan posisi imam (gambar 1).

2. Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaahperempuan, maka posisi makmum berada di bela-kang imam (gambar 2).

3. Jika makmum dua orang atau lebih dan semuanyasama jenis kelaminnya: Makmum berdiri membentukshaf di belakang imam. Shaf dibentuk dimulai tepatdari belakang imam, terus dipenuhi ke sebelah kanan,baru diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imamdan kirinya lagi sampai penuh (gambar 3).

POSISI IMAM DAN MAKMUMDALAM SHALAT JAMAAH

4. Jika makmumnya laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki di depan,lalu makmum perempuan di belakang makmum laki-laki. Ini berlaku untukjumlah berapapun makmumnya. Cara menyusun shafnya dimulai dari tengah(tepat di belakang imam), lalu untuk lebih afdal dengan memenuhi dulu sisikanan dari belakang imam diteruskan dari belakang imam ke kiri (gambar4).

gambar 3gambar 2

gambar 1

Page 38: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

37EDISI 4/2012

5. Imam perempuan jika diikuti oleh makmumperempuan mengikuti tatacara sebagai berikut:• Untuk makmum seorang, berdiri di sebelah

kanan imam (gambar 5).• Untuk makmum perempuan lebih dari seorang

dan bahkan dengan shaf yang lebih dari satu,posisi imam berada di tengah-tengah shaf per-tama, lalu shaf berikutnya berjajar di bela-kangnya (gambar 6).

gambar 4

Ilus

tras

i ga

mba

r: C

hand

ragambar 5

gambar 6

Page 39: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

38 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Jawaban Pak AR tentang Pertanyaan

Seputar Shalat dan DoaPak AR (K.H. ARFakhruddin)

dikenal sebagai ulama yang bijak dansantun, tapi bisa juga bertindak tegasdan berani tentang hal-hal keumatandan ke-Islam-an. Beliau bisaberkomunikasi secara efektif denganlapis bawah masyarakat Indonesiasampai ke desa-desa; tetapi jugapintar berkomunikasi denganpimpinan lembaga dan pemerintah.Itulah salah satu hal yang membuatPak AR dipercaya umat untukmemimpin Muhammadiyah sampaiselama 22 tahun (1968-1990).

Komunikasi Pak AR denganmasyarakat kebanyakan direkamdengan baik dalam bukunya yangbersahaja, Soal Jawab yangRingan-Ringan (1990), hasil dariceramah dan dialog di RRI NusantaraII Yogyakarta. Masih ada lagi bukuPak AR, baik yang ditulis beliausendiri ataupun putranya, SyukriyantoAR, maupun penulis-penulis lain.

Berikut ini tanya-jawab seputarshalat, yang merupakan petikan daribuku Soal Jawab yang Ringan-Ringan, baik kutipan langsung atauolahan dari halaman-halaman yang

tersebar. Pertanyaan-pertanyaan ituumumnya diajukan oleh pendengar(lewat surat) yang menghadapipelbagai masalah praktis sehari-hari.Jawaban Pak AR-pun jelas dangamblang; yang pada intinyamenekankan bahwa ibadah mahdhahitu sudah sempurna sebagaimanadituntunkan oleh Nabi SAW. Jadi,tidak perlu lagi ditambah-tambahiseolah Nabi meninggalkan aturanibadah yang masih perludisempurnakan oleh umatnya secaratambal-sulam di belakang hari.

Tuntunan Ibadah

Page 40: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

39EDISI 4/2012

Apakah Rasulullah mempu-nyai wiridan tertentu yang dibacaseusai shalat?

JAWAB:Menurut pengetahuan saya, darimembaca sejarah hidupnya, demikianpula dari hadits-hadits yang telah sayaketahui, Rasulullah tidak mempunyaiwiridan tertentu yang dibaca setiapselesai shalat.

���

Saya sering mendengar di mas-jid atau langgar/mushalla, setiapselesai shalat Shubuh, Magribdan Isya, imam bersama-samamakmum membaca dengan kerasbacaan berikut: (1). Istighfar 3x;(2). Surat Al Fatihah; (3). Ayat“Wa ilahukum ilahun wahid lailaha i la huwa rahman nur-rahim” (al-Baqarah: 163); (4). AyatKursi (al-Baqarah: 255); (5). Ayat“ La ikraha fiddin...” (al-Baqarah:256); (6). Subhanallah 33x; (7). Al-hamdulillah 33x; (8). Allahu Akbar33x; (9). “La ilaha illallahu wah-dahu la syarikalahu lahul mulkuwa lahul hamdu wa huwa ‘alakulli syai-in qadir” ; (10). Tahlil(entah berapa kali); (11). Doa pan-jang (yang diamini para makmumdengan suara keras).

Cara demikian itu baik atau ti-dak? Bagaimana hukumnya, apa-kah wajib atau sunat? Apakah Ra-sulullah juga mengerjakan cara de-mikian? Apakah ada hadits yangmenerangkan cara demikian itu?

JAWAB:Menurut pengetahuan saya, seper-tinya Rasulullah belum pernahmenuntunkan wiridan dengan carayang tertentu (ajeg). Memang benarbeliau memerintahkan kepada kitasupaya tiap selesai shalat membacadoa; tapi tidak memerintahkan untukmembaca bersama-sama harusdengan suara keras dan urutannyapun harus demikian. Maka para ulamayang hati-hati dalam soal agama,mengatakan bahwa cara yangdemikian itu adalah bid’ah. Untukpertanyaan apakah cara demikian itubaik atau tidak, tentu saya akanmengatakan bahwa bacaan itu semuabaik. Bahkan ada yang diambil darial-Quran; dan ada juga yang memangdiperintahkan oleh Rasulullah untukmembacanya. Tetapi yang menjadikaidah dalam ibadah itu bukan baikatau jelek. Yang kita jadikan kaidahialah apakah ada perintah dari Allahatau dari Rasulullah. Kalau tidak adaperintah dari Allah atau dari Rasul,maka akan lebih selamat bila kitatinggalkan atau tidak kita kerjakan.

1. TENTANG DOA & WIRID SEUSAI SHALAT

Page 41: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

40 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

2. BERDOA MENGGU-NAKAN TASBIH

Ada juga juga yang mengguna-kan tasbih untuk menghitungbacaannya itu. Apakah cara demi-kian diperbolehkan?

JAWAB : Apabila dikatakan bahwatasbeh atau tasbih (yang seperti untaiankalung) itu (tuntunan) dari Rasulullah,artinya Rasulullah juga menggunakantasbih, setahu saya tidak ada perintahdemikian. Jadi bukan sunnah; artinyabukan yang dikerjakan oleh NabiSAW. Tetapi kalau niatnya hanyauntuk menghitung, boleh-boleh saja.Sebetulnya kalau kita menghitunghanya sampai seratus-duaratus saja,cukup kita pergunakan jari-jari tangankita. Tidak perlu tasbih segala. Sebab,kalau selalu kita gunakan tasbih secaraterus-menerus kita membaca doa,dapat digolongkan bid’ah karena tidakada perintah dari Rasulullah.

3. BERDOA DENGANMENGGOYANG-GOYANGKAN BADAN

Apakah tiap membaca doasesudah shalat itu harus denganmenggoyang-goyangkan badan kekiri dan ke kanan bersama yanglain? Sebab, saya sering melihatorang-orang melakukan yangdemikian itu.

JAWAB : Setahu saya tidak ada pe-rintah dari Allah atau dari perintahRasulullah, yang memerintahkan agarsetiap kita berdoa supaya meng-goyang-goyangkan badan atau kepalakita seperti itu.

4. BERDOA DENGANMENADAHKANTANGAN

Apakah Rasulullah saw. ketikaberdoa juga menadahkan keduatangannya? Apakah ada dasarnyaapabila seseorang sehabis berdoakemudian mengusapkan kedua-belah tangannya pada mukanya?

JAWAB: Setahu saya, memang adahadits yang menerangkan bahwaketika Rasulullah berdoa menyam-paikan sesuatu permohonan kepadaAllah, dengan menadahkan kedua ta-ngannya, lebih-lebih ketika menyam-paikan permohonan dengan seriusseperti dalam shalat Istisqa’, memohonturunnya hujan, Rasulullah mengangkatkedua tangannya tinggi-tinggi.Dalam hadits diterangkan bahwaketika mengangkat tangan itu sampaiterlihat ketiaknya.Silakan membaca kitab BulughulMaram atau Hadyur Rasul ataulainnya. Namun demikian, tidak semuadoa Rasulullah selalu menadahkantangannya.

Page 42: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

41EDISI 4/2012

5. BERDOA DENGANBAHASA SELAIN ARAB

Apakah dibolehkan kita ber-doa kepada Allah dengan bahasaJawa atau Indonesia?JAWAB: Kalau dikerjakan di luarshalat, menurut pendapat saya, boleh-boleh saja.

6. MENGAWALI DANMENGAKHIRI DOA

Apakah dalam berdoa itu harusdimulai dengan “alhamdulillah”dan ditutup dengan membaca sha-lawat dan tasbih?JAWAB: Memang ada hadits yangmenerangkan bahwa Rasulullah dalamberdoa dimulai dengan membacabasmalah, kemudian alhamdulillah,terus shalawat. Tetapi tidak harusdemikian pada setiap doa.

7. BOLEHKAHSHALAT MEMAKAIBAHASA DAERAH?

Apakah dalam shalat tidak bo-leh berdoa dengan bahasa dae-rah? Apakah harus dengan ba-hasa Arab?JAWAB: Saya berpendapat bahwashalat itu suatu ibadah khusus, yangcara-caranya, juga bahasanya harusmengikuti contoh yang dituntunkanRasulullah. Demikian itu bukan karenasaya fanatik kepada bahasa Arab,

tetapi semata-mata mencontohperbuatan Rasulullah saw.

8. SHALAT SYUKRULWUDLU DANPELAKSANAANNYA

Benarkah ada shalat yangdinamakan “syukrul wudlu” yangdikerjakan oleh para jamaahJum’at sebelum atau sesudahshalat tahiyatul masjid?JAWAB: Dalam kitab Riyadus Sha-lihin ada uraian yang menyebutkanbahwa Rasulullah berdialog dengansahabat Bilal:·“Hai, Bilal. Saya mendengar suaraterompahmu di surga. Engkaumempunyai amal apa yang engkakerjakan?”“Ya, Rasulullah. Saya tidak me-miliki amal apa-apa yang istimewa.Saya hanya membiasakan shalatdua rakaat tiap-tiap sesudahwudlu.”Dengan dasar percakapan antaraRasulullah dengan sahabat Bilal itulahada shalat yang dinamakan ShalatSyukur Wudlu. Ada juga yangmenyebutnya Shalat Sunat Wudlu.Sedang Rasulullah sendiri atau sahabatBilal tidak memberi nama apa-apa.Shalat Syukur Wudlu atau SunatWudlu ini hanya dua rakaat, di-kerjakan di rumah masing-masing ataudi mana pun. Tidak harus dikerjakanbersama Shalat Tahiyatul Masjid dihari Jumat.

Page 43: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

42 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

9. SHALAT DAIM DANPRAKTEKNYA

Apakah yang disebut ShalatDaim itu? Apakah boleh orangtidak mengerjakan shalat limawaktu disebabkan sudah mem-praktekkan Shalat Daim?

JAWAB: Allah berfirman: “Se-sungguhnya manusia diciptakanbersifat keluh kesah lagi kikir.Apabila ia ditimpa kesusahan iaberkeluh kesah; dan apabila iamendapat kebaikan ia amat kikir;kecuali orang-orang yang me-ngerjakan shalat; yang mereka itutetap (dalam keadaan) menger-jakan shalatnya.” (Qs. al- Maarij19-23).Shalat adalah Rukun Islam yangkedua. Shalat lima kali sehari itudilaksanakan pada waktu-waktuyang sudah ditentukan. Manusiadiperintahkan shalat adalah untukmenambah ingatannya kepada Allah.Kita memang harus selalu ingatkepada Allah kapan pun dan dalamkeadaan apapun.Ketika sedang makan, minum,berjalan, naik kendaraan, berdagang,sedang di kantor, di toko, di pasar, disawah, sedang sendirian atau ketikasedang bersama-sama orang lain, kitaharus selalu ingat kepada Allah tanpaterputus; sampai kita dipanggilmenghadap Allah atau mati.Nah, keadaan demikian itulah yang

disebut shalat daim. Artinya, selaludalam keadaan ingat kepada Allah dimana pun, kapan pun dan dalamkeadfaan apapun. Namun, kita harustetap mengerjakan shalat, tidak bolehmeninggalkan shalat yang lima waktuitu.

10. SHALAT SUNATSHAFAR DAN DOABEPERGIAN

Apa yang disebut shalat sunatshafar itu? Kapan kita menger-jakan shalat sunat shafar?

JAWAB: Shafar artinya bepergian.Pada umumnya “bepergian” di sinimaksudnya adalah perjalanan denganjarak tempuh yang jauh. Salah satuhadits menyebutkan bahwa apabilaNabi saw. akan bepergian jauh, lebihdulu shalat sunat dua rakaat.Demikian pula ketika kembali, sampaidi rumah juga mengerjakan shalatsunat dua rakaat. Bahkan seringdikerjakan oleh Nabi saw, shalatsunat dua rakaat ketika tiba kembalidari bepergian itu dikerjakan beliaudi masjid.Nah, shalat dua rakaat sebelum dansesudah bepergian itu dinamakanshalat shafar. Dengan (shalat itu)bertawakal kepada Allah, memohonagar selama bepergian, sejak berang-kat sampai kembali pulang dalamkeadaan selamat tidak kurang suatuapa.

Page 44: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

43EDISI 4/2012

Apakah ada doa untuk beper-gian atau doa shafar dan bagai-mana penjelasan dan pene-rapannya?

JAWAB: Ketika akan berangkatbepergian, sesudah keluar dari rumah,berdoalah sebagai berikut:“Bismillah-hi tawakaltu alalla-hila-haula wala-quwwata illa billah-hi” (Dengan asma Allah, sayaberserah diri. Tidak ada daya dantidak ada kekuatan kecuali dariAllah).

Bepergian untuk tujuan baik apapun,dengan kendaraan apapun, berdoalahseperti tersebut di atas. Lalu, denganberbekal hati yang mantap, serta ihtiaryang cukup, kemudian denganberserah diri kepada Allah,berangkatlah.Apabila nanti tertimpa suatu kejadian,itu adalah atas kehendak Allah.Apabila mendapatkan sesuatu yangbaik, bersyukurlah. Apabila men-dapatkan sesuatu yang tidak dike-hendaki, bersabarlah dan ridla atastakdir Allah. (redaksi)

antarafoto.com

Page 45: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

44 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Tuntunan Muamalah

TUNTUNAN HUTANG PIUTANG (2)

Tuntunan Bagi yang Mempunyai Hutang

MEMBANGUN KESADARANAGAR TIDAK TERJERATHUTANG DENGAN SERINGBERDOA

(Tiga macam doa yang dikutip dari ImamBukhari)

Telah menceritakan kepada kamiAbu al-Yaman, telah mengabarkankepada kami Syu’aib dari Az Zuhriy.Dan diriwayatkan pula, telah mence-ritakan kepada kami Isma’il, berkata;Telah menceritakan kepadaku sau-daraku dari Sulaiman, dari Muham-mad bin Abi ‘Atiq, dari Ibnu Syihab,

dari ‘Urwah, bahwa ‘Aisyah r.a. me-ngabarkan kepadanya, bahwa Ra-sulullah saw. berdo’a dalam shalat:“ Allahumma innii a’uudzu bika minalma’tsaami wal maghram” (Ya Allah akuberlindung kepadamu dari berbuatdosa dan terlilit hutang).

Lalu ada seseorang yang bertanya:“Mengapa Anda banyak meminta per-lindungan dari hutang, wahai Ra-sulullah?” Nabi menjawab: “Sesung-guhnya seseorang apabila sedangberhutang ketika dia berbicara biasa-nya berdusta dan bila berjanji seringmenyelisihinya”. (HR Bukhari 2222)

Page 46: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

45EDISI 4/2012

Telah menceritakan kepada kamiAbu al-Yaman berkata, telah menga-barkan kepada kami Syu’aib, dari az-Zuhri berkata, telah mengabarkankepada kami ‘Urwah bin Az Zubairdari ‘Aisyah isteri Nabi saw., dia telahmengabarkan kepadanya, bahwa Ra-sulullah dalam shalat membaca do’a:“ Allahumma innii a’uudzu bika min‘adzaabil qabri, wa a’uudzu bika minfitnatil masiihid dajjaal, wa a’uudzu bikamin fitnatil mahyaa wa fitnatil mamaat.allahumma innii a’uudzu bika minalma’tsami wal maghram”

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlin-dung kepada-Mu dari f itnah al-Masihid Dajjal, dan aku berlindungkepada-Mu dari fitnah kehidupan danfitnah kematian. Ya Allah, aku berlin-dung kepada-Mu dari perbuatan dosadan hutang)”.

Tiba-tiba ada seseorang berkatakepada beliau, “Kenapa tuan banyakmeminta perlindungan dari hutang?”Beliau menjawab, “Sesungguhnya se-seorang apabila berhutang dia akancenderung berkata dusta dan berjanjilalu mengingkarinya”. Dan dari az-Zuhri ia berkata, ‘Urwah bin az-

Zubair telah mengabarkan kepadaku,bahwa ‘Aisyah r.a. berkata, “Akumendengar Rasulullah saw. dalamshalatnya meminta perlindungan darifitnah Dajjal.” (HR. Bukhari 789)

Page 47: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

46 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Telah bercerita kepada kami Qu-taibah, telah bercerita kepada kamiYa’qub, dari ‘Amru, dari Anas bin Ma-lik r.a., bahwa Nabi saw. berkata kepa-da Abu Thalhah: “Carilah seorangghulam (anak kecil pelayan) darighulam milikmu untuk melayanikuselama keberangkatan ke Khaibar”.

Maka Abu Thalhah keluar ber-samaku dengan memboncengku. Saatitu aku adalah seorang anak kecilyang hampir baligh. Aku melayani Ra-sulullah saw. saat Beliau singgah danaku selalu mendengar Beliau banyakberdo’a: “Allahumma inni a’uudzu bikaminal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wal jubniwa dlal’id daini wa ghalabatir rijaal”

(Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari (sifat) gelisah, sedih, lemah,malas, kikir, pengecut, terlilit hutangdan dari keganasan orang-orang).

Kemudian kami sampai di Khaibar.Ketika Allah membukakan keme-nangan kepada Beliau pada pepe-rangan itu, diceritakan kepada Beliautentang kecantikan Shofiyah bintiHuyay bin Akhthab yang suaminyatelah terbunuh dan dia menjanda.

Maka Rasulullah saw. memilihnyauntuk diri Beliau sendiri (sebagai ta-wanan) lalu Beliau berangkat bersa-manya hingga ketika kami tiba diSaddal Shohbaa’, dia beristirahat laluBeliau membuat kemah. Beliau lalumembuat makanan dari kurma dalamwajan kecil kemudian Beliau berkata:“Beri tahu orang-orang yang ada disekitarmu”. Dan itulah walimah (re-sepsi pernikahan) Rasulullah saw.dengan Shofiyah.

Kemudian kami berangkat menujuMadinah. Anas r.a. berkata: “Akumelihat Rasulullah saw. meletakkan

Allahumma inni a’uudzubika minal-‘ajzi wal-kasaliwal- bukhli wal-jubni wa-dlal-’id- daini wa-ghalabatir-rijaal

(Ya Allah aku berlindungkepada-Mu dari (sifat)gelisah, sedih, lemah,malas, kikir, pengecut,terlilit hutang dan darikeganasan orang-orang).

Page 48: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

47EDISI 4/2012

Shofiyah di belakang unta Beliaudimana Beliau duduk di atasnyasehingga Shofiyah bisa meletakkankakinya di atas lutut Beliau kemudianberjalan mengendarainya.

Maka kami terus berjalan hinggaketika kami hampir tiba di Madinah,Beliau memandang ke bukit Uhudseraya berdo’a: “Ini adalah gunungyang mencintai kita dan kita punmencintainya”.

Kemudian Beliau memandang kearah Madinah lalu berdo’a: “Ya Allahsungguh aku mensucikan kota yangterletak di antara dua bukit hitam ini(Madinah) sebagaimana Ibrahimalaihis-salam mensucikan Makkah. YaAllah, berikanlah barakah kepadamereka (penduduk Madinah) dalamtakaran mud dan sho’ mereka”. (HRBukhari 2679)

MEMBAYAR HUTANG KEPADAALLAH SWT

Telah menceritakan kepada kamiMusa bin Isma’il, telah menceritakankepada kami Abu ‘Awanah, dari AbuBisyir, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu‘Abbas r.a. bahwa ada seorang wanitasuku Juhainah datang menemui Nabisaw. lalu berkata: “Sesungguhnyaibuku telah bernadzar untuk menu-naikan haji, namun dia belum sempatmenunaikannya ia meninggal dunia,apakah boleh aku menghajikannya?”

Beliau (Rasulullah saw.) menjawab:“Tunaikanlah haji untuknya. Bagai-mana pendapatmu jika ibumu mem-punyai hutang, apakah kamu wajibmembayarkannya? Bayarlah hutangkepada Allah karena (hutang) kepadaAllah lebih patut untuk dibayar”. (HRBukhari 1720)

Telah menceritakan kepada kamiAhmad bin Yunus, telah menceritakankepada kami Zuhair, telah mence-ritakan kepada kami Yahya, dari AbuSalamah berkata; Aku mendengar‘Aisyah r.a. berkata: “Aku berhutangpuasa Ramadhan dan aku tidak bisamengqadha’nya kecuali pada bulanSya’ban”. Yahya berkata: “Karenadia sibuk karena atau bersama Nabisaw.” (HR Bukhari 1814)

Page 49: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

48 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin Khalid, telah mence-ritakan kepada kami Muhammad binMusa bin A’yan, telah menceritakankepada kami bapakku, dari ‘Amru binal-Harits, dari ‘Ubaidullah bin AbuJa’far, bahwa Muhammad bin Ja’farmenceritakan kepadanya dari ‘Ur-wah, dari ‘Aisyah r.a. bahwa Nabi saw.bersabda: “Barangsiapa meninggaldunia dan memiliki hutang puasamaka walinya (boleh) berpuasauntuknya”.

Hadits ini dikuatkan pula oleh IbnuWahab dari ‘Amru. Dan Yahya binAyyub meriwayatkannya dari IbnuAbu Ja’far. (HR Bukhari 1816)

Dari ‘Aisyah r.a. bahwa Nabi saw.bersabda: “Barangsiapa meninggal duniadan memiliki hutang puasa maka walinya

(boleh) berpuasa untuknya”.

Page 50: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

49EDISI 4/2012

Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin ‘Abdur Rahim, telahmenceritakan kepada kami Mu’a-wiyah bin ‘Amru, telah menceritakankepada kami Za’idah, dari Al-A’masy,dari Muslim Al-Bathin, dari Sa’id binJubair, dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata;“Datang seorang laki-laki kepadaNabi saw. lalu berkata:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnyaibuku telah meningal dunia dan diamempunyai kewajiban (hutang) puasaselama sebulan, apakah aku bolehmenunaikannya?”.

Rasulullah saw. bersabda: “Ya”,Beliau melanjutkan: “Hutang kepadaAllah lebih berhaq untuk dibayar”.

Sulaiman berkata, Al Hakam danSalamah berkata; Ketika kami sedangduduk bersama, Muslim menceritakantentang hadits ini, keduanya berkata;Kami mendengar Mujahid menyebut-kan masalah ini dari Ibnu ‘Abbas r.a.

Dan disebutkan pula dari Abu Kha-lid, telah menceritakan kepada kamiAl-A’masy, dari Al Hakam dan MuslimAl-Bathin dan Salamah bin Kuhail,dari Sa’id bin Jubair dan ‘Atho’ dan

Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas r.a.; seorangwanita berkata kepada Nabi saw.:“Sesungguhnya saudara perempuankutelah meninggal dunia”.

Dan Yahya dan Abu Mu’awiyahberkata, telah menceritakan kepadakami Al-A’masy, dari Muslim, dariSa’id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas r.a.;seorang wanita berkata kepada Nabisaw.: “Sesungguhnya ibuku telahmeningal dunia”.

Dan ‘Ubaidullah berkata; dari Zaidbin Abi Unaisah, dari Al-Hakam, dariSa’id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas;seorang wanita berkata kepada Ra-sulullah saw.; “Sesungguhnya ibukutelah meninggal dunia, dan dia mem-punyai tanggungan puasa nadzar.”

Dan Abu Hariz berkata, telah men-ceritakan kepada kami ‘Ikrimah, dariIbnu ‘Abbas r.a.: seorang wanita ber-kata kepada Nabi saw.; “Sesungguh-nya ibuku telah meninggal dunia, dandia memiliki hutang puasa selamalima belas hari”. (HR Bukhari 1817)

NABI SAW MENCONTOHKANKETIKA MEMBAYAR HUTANG,MAKA MEMBAYARNYA DIBERITAMBAHAN SUKARELA

Page 51: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

50 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Telah menceritakan kepada kamiKhallad bin Yahya berkata, telahmenceritakan kepada kami Mis’arberkata, telah menceritakan kepadakami Muharib bin Ditsar dari Jabir bin‘Abdullah berkata, “Aku datang me-nemui Nabi saw. saat beliau beradadi masjid -Mis’ar berkata, “Menu-rutku Jabir berkata, Saat waktu dluhaJabir bin ‘Abdullah berkata, “Beliaubersabda: “Shalatlah dua rakaat”.Ketika itu beliau mempunyai hutangkepadaku. Maka beliau membayarnyadan memberi tambahan kepadaku.”(HR Bukhari 424)

Hadis diatas menjelaskan bahwaNabi saw. mengembalikan hutangnyadengan memberi tambahan sebagaiungkapan rasa syukur atau terimakasihnya kepada yang member pinjaman.

Meskipun begitu, tidak boleh bagipemberi pinjaman untuk mensyaratkanbahwa ketika nanti mengembalikanhutang maka harus diberi tambahan ataukelebihan. Kalau memberi tambahan itudilakukan dengan sukarela, maka itulahyang dicontohkan oleh Nabi saw.

BAYARLAH HUTANG SEGERADAN SECEPATNYA

Telah menceritakan kepada kami‘Abdullah bin Muhammad berkata,telah menceritakan kepada kami ‘Uts-man bin ‘Umar berkata, telah menga-barkan kepada kami Yunus, dari az-Zuhri, dari ‘Abdullah bin Ka’b bin Ma-lik, dari Ka’b, bahwa ia pernah mena-gih hutang kepada Ibnu Abu Hadraddi dalam Masjid hingga suara kedua-nya meninggi, yang akhirnya didengarRasulullah saw. yang berada di rumah.

Beliau keluar menemui keduanyasambil menyingkap kain gorden ka-marnya dan bersabda: “Wahai Ka’b!”

Ka’b bin Malik menjawab: “WahaiRasulullah, aku penuhi panggilanmu.”

Beliau bersabda: “Bebaskanlahhutangmu ini.”

Beliau lalu memberi isyarat untukmembebaskan setengahnya.

Ka’b bin Malik menjawab, “Sudahaku lakukan ya Rasulullah.”

Beliau lalu bersabda (kepada IbnuAbu Hadrad): “Sekarang bayarlah.”(HR Bukhari 437)

Page 52: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

51EDISI 4/2012

Telah menceritakan kepada kamiAhmad, ia berkata, telah mencerita-kan kepada kami Ibnu Wahb berkata,telah mengabarkan kepadaku Yunusbin Yazid dari Ibnu Syihab, telah men-ceritakan kepadaku ‘Abdullah binKa’b bin Malik bahwa Ka’b bin Malikmengabarkan kepadanya, bahwa iamenagih hutang kepada Ibnu AbuHadrad pada saat Rasulullah saw.dalam masjid hingga suara keduanyameninggi dan didengar Rasulullahyang sedang berada di rumah.

Maka Rasulullah saw. kemudiankeluar menemui keduanya sambilmenyingkap kain gorden kamar.

Beliau memanggil Ka’b bin Malik:“Wahai Ka’b!”

freeislamicwallpaper.com

Page 53: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

52 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Ka’b bin Malik menjawab, “WahaiRasulullah, aku penuhi panggilanmu.”

Beliau memberi isyarat dengantangannya agar ia membebaskansetengah dari hutangnya.

Ka’b bin Malik berkata, “WahaiRasulullah, aku sudah lakukan.”

Rasulullah bersabda: “Sekarangbayarlah”. (HR Bukhari 451)

Telah menceritakan kepada kamiMusaddad, telah mengabarkan ke-pada kami Bisyir bin Al Mufadhdhal,telah menceritakan kepada kami Hu-sain al-Mu’alim, dari ‘Atha’, dari Jabirr.a. berkata; Ketika terjadi perangUhud, pada suatu malamnya bapakkumemanggilku seraya berkata: “Tidak-lah aku melihat diriku (menduga)melainkan aku akan menjadi orang

yang pertama-tama gugur diantarapara sahabat Nabi saw. (dalam pepe-rangan ini) dan aku tidak mening-galkan sesuatu yang berharga bagimusepeninggalku melainkan diri Nabisaw. Dan aku mempunyai hutang,maka lunasilah dan berilah nasehatyang baik kepada saudara-saudaramuyang perempuan”.

Pada pagi harinya kami dapatibapakku adalah orang yang pertamagugur dan dikuburkan bersamadengan yang lain dalam satu kubur.

Setelah itu perasaanku tidak enakdengan membiarkan dia bersamayang lain, maka kemudian aku keluar-kan setelah enam bulan lamanya darihari pemakamannya dan aku dapatijenazah bapakku masih utuh seba-gaimana hari dia dikebumikan dantidak ada yang berubah padanyakecuali sedikit pada ujung bawahtelinganya”. (HR Bukhari 1264)

Perang Uhud. Kekalahan di Perang Badar menanam dendammendalam di hati kaum kafir Quraisy. Mereka menuju ke bukitUhud hendak menyerbu kaum Muslimin. Pasukan Islamberangkat dengan kekuatan sekitar 1000 orang prajurit, 100 berbajubesi dan 50 menunggang kuda.

sejarah.info

Page 54: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

53EDISI 4/2012

Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin Basysyar, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Abu‘Adiy dari Syu’bah, dari Sulaiman,dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq,dari Khabbab berkata:

“Pada masa Jahiliyyah aku adalahseorang tukang besi dan emas dan Al‘Ash bin Wa’il pernah punya hutang

kepadaku lalu aku datang mene-muinya untuk menagihnya.

Dia berkata: “Aku tidak akanbayar kecuali kamu mau mengingkari(kufur) Muhammad saw.”

Aku katakan: “Aku tidak akankufur sampai kamu dimatikan olehAllah Ta’ala lalu kamu dibangkitkan.

Dia berkata: “Biarkanlah akusampai aku mati lalu dibangkitkandan aku diberikan harta dan anak laluaku bayar hutangku kepadamu”.

Maka turunlah al-Qur’an suratMaryam ayat 49, yang artinya: “Makaapakah kamu telah melihat orangyang kafir kepada ayat-ayat kami dania mengatakan: “Pasti Aku akan di-beri harta dan anak”. Adakah ia meli-hat yang ghaib atau ia telah membuatperjanjian di sisi Tuhan yang MahaPemurah?” (HR Bukhari 1949)

Hadis di atas mencela orang yangtidak mau membayar hutang, bahkandengan sombong dia berkata bahwahutangnya nanti akan dibayar di akhirat.

(Bersambung)

Narasumber utama artikel ini:

M. Yusron Asrofie

Banyumas: 0856.4798.5017Berau: 0811596641Boyolali: 0857.255.79118Karanganyar: 0816.427.9538Kendal: 0294-3686.924

Klaten: 0817.942.742.3Kudus: 0291-333.1220Lampung: 0812.3051.3118Luwuk: 0817.693.5003Samarinda: 0812.538.0004, dll.

0813.2848.3418

(administrasi/pemasaran)0813.2824.8448 (iklan)email: [email protected]

minat berlangganan Tuntunan ISLAM? hubungi agen terdekat:

Page 55: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

54 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Syarah Hadits

ALLAH MENGUASAKAN DUNIAKEPADA MANUSIA

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya duniaitu lahan yang manis lagi hijau. Sesungguhnya Allah telahmenguasakannya kepadamu sekalian. Kemudian Allah menunggu(memperhatikan) apa yang kamu kerjakan (di dunia itu). Karenaitu takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnyasumber bencana Bani Israil adalah wanita.” (HR Muslim).

Takhrij:Hadits ini diriwayatkan oleh Imam

Muslim dalam Kitab Shahih Muslim babAktsar Ahl al-Jannat al-Fuqara’ haditsno. 4925. Diriwayatkan dalam sanaddengan rawi secara berurutan sebagaiberikut:1) Muhammad bin al-Mutsanna bin

‘Ubaid Abu Musa. Tinggal di Bashrahdan termasuk generasi Tabi’ul Atba’al-Tabi’in kalangan tua. Wafat tahun252 H. Yahya ibn Ma’in, Maslamahibn Qasim, Dzahabi, Ibn Hajar al-Asqalani dan Ibn Hibban, semuanyamenilainya sebagai rawi siqqah.Sedangkan Abu Hatim menilainyadengan shaduq sholihul hadits.

2) Muhammad ibn Ja’far Abu Abdullah.Berdomisili di Bashrah dan termasukgenerasi Tabi’ al-Tabi’in, wafat tahun

193 H. Muhammad ibn Sa’ad, al-Ijlidan Ibn Hibban menilainya sebagairawi yang siqqah. Abul Fath al-Azdiymenilainya shaduq.

3) Syu’bah ibn al-Hajjaj ibn al-WaradAbu Bistham. Berdomisili di Bashrahdan termasuk generasi Tabi’utTabi’in tua. Wafat tahun 160 H. Al-‘Ijliy, Ibn Sa’ad, Ibn Hajar & Dzahabisemuanya menyatakannya sebagairawi yang siqqah. Menurut AbuDawud, tidak ada seorangpun yanglebih baik haditsnya daripadanya.Sufyan al-Tsauri menyatakannyasebagai amirul mukminin fil hadits.

4) Sa’id ibn Yazid ibn Maslamah AbuMaslamah. Berdomisili di Bashrah dantermasuk generasi Tabi’in. Ibn Hajaral-‘Asqalani, Yahya ibn Ma’in, Nasai,Bazzar, al-‘Ijli, Ibn ‘Adi, Dzahabi

Page 56: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

55EDISI 4/2012

semuanya menyatakannya sebagairawi yang siqqah. Abu Hatim al-Razimenilainya sebagai shahih.

5) Al-Mundzir ibn Malik ibn Qath’ahAbu Nadhrah. Domisili di Bashrah dantermasuk generasi Tabi’in perte-ngahan. Wafat tahun 108 H. AbuZur’ah, Nasai, Ibn Ma’in, Ahmad ibnHanbal, Ibn Syahin dan Ibn Hajar, se-muanya menilainya sebagai rawi yangsiqqah. Dzahabi juga menilainya se-bagai siqqah tetapi terkadang lalai. S-edangkan al-‘Uqaili memasukkannyadalam daftar rawi dha’if. Bukhari danMuslim memakai al-Mundzir sebagairawi yang haditsnya dimasukkan da-lam kitab shahihnya.

6) Sa’ad ibn Malik ibn Sinan ibn ‘UbaidAbu Sa’id al-Khudriy. Domisili di Ma-dinah dan termasuk sahabat Nabiyang banyak meriwayatkan hadits.Wafat tahun 74 H.

Hadits ini diriwayatkan oleh orang-orang yang siqqah dengan sanad ber-sambung dan kualitasnya merupakanhadits shahih. Hadits ini memiliki jalursanad yang menguatkan yaitu hadits yangdiriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitabSunan Tirmidzi bab Berita Nabi saw.Kepada Para Sahabat no. 2117; riwayatIbn Majah dalam kitab Sunan IbnMajah, bab Fitnah Wanita no. 3990 dan8 hadits yang diriwayatkan oleh Ahmadibn Hanbal. Selain imam Muslim yangmenyatakan hadits ini sebagai haditsshahih, Muhammad Nashiruddin al-Albani juga menyatakan sebagai shahih(Silsilah al-Shahihah, 2: 578).

Mufrodat:: manis

: hijau

: menguasakan kepadamu,

menjadikanmu khalifah

Syarah Hadits:“Sesungguhnya dunia itu lahan yangmanis lagi hijau”

Dunia dinyatakan sebagai lahanyang manis lagi hijau karenakenikmatan dunia yang indah

menawan dan memikat hati manusia.Kenikmatan dunia yang menyilaukanmata adalah kenikmatan sebagaimanadikemukakan dalam surat Ali ‘Imran: 14:

Dijadikan indah pada (pandangan)manusia kecintaan kepada apa-apayang diingini, yaitu: wanita-wanita,anak-anak, harta yang banyak darijenis emas, perak, kuda pilihan,binatang-binatang ternak dan sawahladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah-lah tempatkembali yang baik (surga). (QS Ali‘Imran: 14)

Page 57: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

56 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

“Sesungguhnya Allah telah mengua-sakan dunia kepadamu sekalian”

Apa fungsi manusia hidup didunia? Bagi orang atheis, hidupmanusia tak ubahnya seperti

hewan dan tumbuh-tumbuhan yaitusebagai bagian dari alam. Segala hal yangdialami manusia, seperti perang danbencana alam, adalah tak lebih sebagaiperistiwa alam yang tidak perlu diambilpelajaran dan tidak perlu dihubungkandengan dosa. Bagi mereka, dibalikkehidupan ini tidak ada apa apa, tidakada Tuhan dan tidak ada akhirat sertatidak ada surga atau neraka.

Bagi orang sekuler, manusia adalahpemilik alam yang boleh mengguna-kannya sesuai keinginannya. Manusiabisa mengatur kehidupan di dunia inidengan berbagai hal yang dipandangperlu, baik dan masuk akal. Manusiamemiliki akal agar bisa mengatur danmemutuskan apa yang dianggap perlu.Manusia dan dunia mungkin diciptakanTuhan, tapi bagi orang sekuler, kehidupandunia adalah urusan manusia yang tidakperlu dicampuri oleh agama. Agamaadalah urusan individu setiap manusiayang tidak perlu dicampuri oleh orang lainapalagi oleh negara.

Bagi orang Islam, hidup manusia didunia adalah untuk beribadah kepadaAllah. Allah swt. sebagai Pencipta ma-nusia telah menetapkan kehendak-Nyaagar manusia beribadah kepada-Nya.Ibadah, menurut rumusan MuktamarTarjih adalah “mendekatkan diri kepadaAllah dengan cara menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, danmengamalkan apa yang diizinkan-Nya”.

Dari pengertian dasar ini, dikenalibadah “umum” dan ibadah “khusus”.Ibadah “umum” ialah semua amal yangdiperintahkan atau diizinkan Allah untukdilakukan oleh manusia (dalam rangkauntuk ber-taqarrub), sedangkan ibadah‘khusus’ ialah amal yang diperintahkanAllah dengan disertai pembatasan atauperincian mengenai tata caranya.

Allah memberikan kepercayaan ke-pada manusia untuk memegang amanah.Amanah tersebut pernah ditawarkankepada langit, bumi dan gunung-gunung,tetapi semuanya enggan untuk memikulamanah tersebut. Manusia kemudianmenyanggupi amanah yang semula telahditolak oleh langit, bumi dan gunungtersebut (QS al-Ahzab: 72)

Sesungguhnya Kami telah menge-mukakan amanat kepada langit, bumidan gunung-gunung, Maka semuanyaenggan untuk memikul amanat itudan mereka khawatir akan mengkhia-natinya, dan dipikullah amanat ituoleh manusia. Sesungguhnya manusiaitu amat zalim dan amat bodoh . (QSal-Ahzab: 72).

Oleh karena kesanggupan manusiamengemban amah tersebut, maka Allahmengangkat manusia sebagai khalifah,“mewakili” Allah mengelola dunia.

Page 58: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

57EDISI 4/2012

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirmankepada para malaikat: “Sesungguh-nyaAku hendak menjadikan seorangkhalifah di muka bumi.” Mereka ber-kata: “Mengapa Engkau hendak men-jadikan (khalifah) di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan pa-danya dan menumpahkan darah, pa-dahal kami senantiasa bertasbih de-ngan memuji Engkau dan mensucikanEngkau?” Tuhan berfirman: “Sesung-guhnya Aku mengetahui apa yang ti-dakkamu ketahui.” (QS al-Baqarah: 30).

Dengan demikian wujud hidup dankehidupan ibadah manusia ialah menye-jahterakan serta mengupayakan kemak-muran hidup di dunia (QS Hud: 61),dalam bentuk pengaturan kehidupanmanusia maupun pengaturan dan peman-faatan alam dan kekayaan di dalamnya.

Dan kepada Tsamud (Kami utus) sau-dara mereka Shaleh. Shaleh berkata:“Hai kaumku, sembahlah Allah, se-kali-kali tidak ada bagimu Tuhanselain Dia. Dia telah menciptakankamu dari bumi (tanah) dan menja-dikan kamu pemakmurnya, Karena itumohonlah ampunan-Nya, Kemudianbertobatlah kepada-Nya, Sesungguh-nya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doahamba-Nya).” (QS Hud: 61).

Agar dapat melaksanakan amanahtersebut, orang Islam harus mengem-bangkan dirinya menjadi ahli ibadah, danterus mengembangkan dirinya sehinggamenjadi hamba yang shalih. (QS al-Anbiya: 105-106)

Dan sungguh telah kami tulis didalamZabur sesudah (Kami tulis dalam)Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi inidipusakai hamba-hambaKu yangshaleh. Sesungguhnya (apa yangdisebutkan) dalam (Surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaumyang menyembah (Allah). (QS al-Anbiya: 105-106).

Kekhalifahan mengandung arti peng-ayoman, pemeliharaan, serta pembim-bingan agar setiap makhluk mencapaitujuan penciptaannya. Seseorang tidakdibenarkan memetik bunga sebelummekar atau mengambil buah sebelum

Page 59: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

58 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

matang karena itu berarti tidak memberikesempatan kepada makhluk untukmencapai tujuan penciptaanNya. Manu-sia dituntut untuk mampu menghormatiproses-proses yang sedang berjalan danterhadap semua proses yang sedang ter-jadi. Agar tugas kekhalifahan tersebut bisaterlaksana dengan baik, maka manusiaharus memanfaatkan segala anugerahyang telah dianugerahkan Allah berupaharta, ilmu, kedudukan, dan sebagainyademi terlaksananya kewajiban tersebut(QS al-An’am: 165).

Dan Dia lah yang menjadikan kamupenguasa-penguasa di bumi dan Diameninggikan sebahagian kamu atassebahagian (yang lain) beberapa dera-jat, untuk mengujimu tentang apayang diberikan-Nya kepadamu. Se-sungguhnya Tuhanmu amat cepat sik-saan-Nya dan Sesungguhnya Dia Ma-ha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS al-An’am: 165).

“Kemudian Allah menunggu (mem-perhatikan) apa yang kamu kerjakan(di dunia itu)”

Allah akan meminta pertanggung-jawaban kepada manusiaterhadap apapun yang dilaku-

kannya terhadap dunia. Apalagi secarakhusus Allah telah memberi tugas kepadamanusia untuk menjadi khalifah di mukabumi yang bertugas menjaga kemak-muran bumi. Pelaksanaan tugas pentingtersebut menjadi tolak ukur penting danmenjadi kriteria keberhasilan manusiadalam mengemban amanah yang dibe-bankan kepadanya. Allah swt. telahberfirman:

Dan janganlah kamu mengikuti apayang kamu tidak mempunyai penge-tahuan tentangnya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatan dan hati,semuanya itu akan diminta pertang-gungan jawabnya. (QS al-Isra’: 36)

Kemudian kamu pasti akan ditanyaipada hari itu tentang kenikmatan(yang kamu megah-megahkan di du-nia itu). (QS at-Takatsur: 8)

“Karena itu takutilah dunia”

Menurut al-Ghazali, cinta duniaadalah pangkal dosa.Gemerlap dunia seringkali

membuat orang tersesat sehingga lupatujuan hidupnya sebagai musafir menujualam akhirat. Cinta dunia dan takut matiadalah dua hal yang menyebabkanmanusia tidak bermartabat.

Page 60: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

59EDISI 4/2012

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupandunia ini hanyalah permainan dansuatu yang melalaikan, perhiasan danbermegah-megah antara kamu sertaberbangga-banggaan tentang banyak-nya harta dan anak, seperti hujan yangtanam-tanamannya mengagumkanpara petani; Kemudian tanaman itumenjadi kering dan kamu lihat war-nanya kuning lalu menjadi hancur.dan di akhirat (nanti) ada azab yangkeras dan ampunan dari Allah sertakeridhaan-Nya dan kehidupan duniaini tidak lain hanyalah kesenanganyang menipu. (QS al-Hadid : 20).

Kenikmatan dunia adalah kesenanganyang menipu. Berbagai kesibukan danpekerjaan yang dilakukan manusia demimendapatkan makanan dan pakaian telahmembuat mereka lupa akan diri merekasendiri, tujuan utama kehidupan mereka dantempat kembali (akhirat). Imam al-Ghazalimembagi golongan orang yang “cintadunia” menjadi beberapa kelompok:

1. Golongan yang tujuan hidupnya untukmakan. Mereka makan agar dapatbekerja dan bekerja agar dapat ma-kan. Ini adalah aliran oang yang tidakpunya kenikmatan dunia dan tidakpunya pijakan agama. Mereka letih disiang hari untuk makan di malam haridan makan di malam hari untukbersusah payah di siang hari.

2. Golongan yang tujuan hidupnya padapelampiasan syahwat dunia yaitusyahwat perut dan kemaluan. Merekamenghabiskan waktu untuk mengejarwanita (lawan jenis) dan mengumpul-kan berbagai macam makanan lezat.Mereka makan sebagaimana binatangmakan, mereka berhubungan badansebagaimana binatang berhubunganbadan. Mereka mengira bila telahmendapatkan hal tersebut berarti telahmencapai puncak kebahagiaan, hinggaakhirnya melupakan Allah dan hariAkhirat.

3. Golongan yang mengira bahwa keba-hagiaan terletak pada banyaknya har-ta dan simpanan kekayaan. Merekabersusah payah mengumpulkan hartasiang dan malam. Mereka melakukanperjalanan siang dan malam hinggakelelahan, mondar-mandir melakukanberbagai pekerjaan berat hingga ke-sampaian. Mereka berusaha dan me-ngumpulkan kekayaan hingga merekasendiri tidak memakannya kecualisekadarnya saja. Hal itu karena mere-ka kikir dan takut hartanya berkurang.

4. Golongan yang mengira bahwa ke-baikan terletak pada nama baik,pujian dan penghormatan. Mereka

Page 61: Agus Sukaca - Muhammadiyahtabligh.muhammadiyah.or.id/muhfile/tabligh/download/Berkala... · dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw. terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu, shalat

60 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

rela mengurangi makanan dan mi-numan hanya untuk dapat membelipakaian yang bagus dan kendaraanyang mewah serta membuat rumahyang mewah agar dipuji dan dikata-kan sebagai orang kaya dan memilikibanyak harta.

5. Golongan yang mengira kebahagiaanterletak pada kedudukan dan kehor-matan di kalangan manusia. Merekaberusaha sekuat tenaga untuk menda-patkan simpati dari manusia. Merekamengira bahwa dengan menjadi pe-mimpin akan membawa dirinya dihor-mati dan dipatuhi. Mereka menyibuk-kan diri agar orang lain tunduk kepa-danya, dan bukan berusaha agar iatunduk kepada Allah dan taat ber-ibadah kepada-Nya.

Selain golongan di atas, masih banyak lagigolongan yang semuanya sesat danmenyesatkan.

Apabila seseorang tidak rakusakan kehidupan dunia ataumengambil bagian dunia seke-

dar kebutuhannya, maka ia akan ter-hindar dari tipu daya dunia dan akanbanyak mengingat kehidupan akhirat(zikrul akhirat) dan perhatiannya akantercurah pada persiapan menghadapikehidupan akhirat.

Ada juga orang yang menyadari bah-wa kenikmatan dunia adalah kesenanganyang menipu lalu mereka berpaling daridunia. Namun, ternyata setan jugaberhasil menyesatkan mereka. Palingtidak, ada dua golongan manusia yangberpaling dari dunia tetapi juga beradadalam kesesatan.

Pertama, Orang yang membebas-kan diri dari dunia dengan cara mem-bunuh segala sifat-sifat kemanusiaan danmemutusnya dari nafsu secara total. Ke-bahagiaan itu, menurut mereka, dapatdicapai setelah ia mampu mematikansyahwat dan amarah serta melakukanmujahadah dengan menjalani hidupmelarat.

Kedua, Orang yang mengira bahwatujuan ibadah adalah mujahadah untukmencapai ma’rifatullah. Apabila telahmencapai ma’rifah, maka mereka telahsampai kepada Allah (wushul). Setelahwushul maka tidak diperlukan lagiwasilah (perantara) dan hillah (usaha)seperti beribadah. Dengan keyakinannyabahwa mereka telah sampai kepadama’rifah, mereka merasa tidak diwaji-bkan lagi mengerjakan syariat, karenasyariat hanya untuk orang orang awam.

Diantara semua golongan tersebut,yang selamat hanyalah golongan yangmenempuh jalan yang telah dilaluiRasulullah dan sahabat Beliau, yaitu tidakmeninggalkan dunia secara total dan tidakmenjadi budak dunia dan syahwat.

Narasumber utama artikel ini:Agung Danarta

Apabila seseorang tidak

rakus akan kehidupan

dunia atau mengambil

bagian dunia sekedar

kebutuhannya, maka ia

akan terhindar dari tipu

daya dunia dan akan

banyak mengingat

kehidupan akhirat