Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

8
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukan jenis-jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Untuk menetapkan iklim pada suatu tanaman, penempatan alat ukur harus mewakili untuk kondisi tanaman secara umum dalam lingkungannya. Alat ini diperuntukkan untuk mengetahui iklim mikro pada suatu tempat. Iklim mikro ini penting artinya dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena kondisi iklim mikro ini yang berkontak langsung terhadap tanaman tersebut. Iklim mikro dan tanaman akan saling mempengaruhi, untuk itu, pengkajian iklim mikro dalam agroklimatologi mempunyai peranan tersendiri yang membantu dalam memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

description

Siska Dwi Carita (A1H009055)

Transcript of Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

Page 1: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan

dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukan jenis-jenis

tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian

klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Untuk menetapkan iklim

pada suatu tanaman, penempatan alat ukur harus mewakili untuk kondisi tanaman

secara umum dalam lingkungannya. Alat ini diperuntukkan untuk mengetahui

iklim mikro pada suatu tempat.

Iklim mikro ini penting artinya dalam bidang pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Karena kondisi iklim mikro ini yang berkontak langsung

terhadap tanaman tersebut. Iklim mikro dan tanaman akan saling mempengaruhi,

untuk itu, pengkajian iklim mikro dalam agroklimatologi mempunyai peranan

tersendiri yang membantu dalam memaksimalkan pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Dalam praktikum “Pengukuran Unsur Iklim/Cuaca Mikro” ini, yang akan

dibandingkan adalah iklim mikro pada padi dan jagung dengan perhitungan

empiris menggunakan dua metode berbeda.

B. Tujuan

Praktikum “Pengukuran Unsur Iklim/Cuaca Mikro” ini bertujuan untuk

mengukur unsur iklim/cuaca mikro dengan benar.

Page 2: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

II. LANDASAN TEORI

Cuaca/iklim merupakan komponen yang penting dalam ekosistem alam

yang mempengaruhi kehidupan yang ada di bumi. Unsur iklim/cuaca antara lain

adalah radiasi, suhu/temperatur, kelembaban udara, tekanan udara, angin, dan

penguapan. Unsur iklim/cuaca tersebut, selain ada dalam suatu wilayah yang luas,

juga terjadi dalam suatu lingkup ruang atau daerah yang sempit. Kondisi iklim

pada suatu ruang terbatas inilah yang disebut iklim mikro. Iklim mikro sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, perkembangan hama

dan penyakit tanaman, dan proses pelapukan dan pembentukan tanah.

Iklim mikro yang penting terutama adalah kelembaban udara, suhu,

kecepatan angin dan penguapan. Iklim mikro penting artinya bagi krhidupan

tanaman, hewan, dan manusia. Karena iklim yang bersifat mikro inilah yang

berkontak langsung dengan makhluk hidup di sekitarnya. Keadaan unsur mikro

ini akan mempengaruhi keadaan metabolisme dalam tubuh makhluk hidup, begitu

pula sebaliknya. Keadaan metabolisme makhluk hidup juga berpengaruh pad

keadaan iklim mikro disekitarnya. Selain itu, keberadaan bangunan buatan

manusia dan benda-benda mati lain juga mempengaruhi iklim mikro pada suatu

tempat.

Modifikasi iklim mikro adalah upaya untuk menciptakan lingkungan yang

optimal atau paling tidak lebih baik untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan tanaman dalam kegiatan pertanian. Pendekatan lain untuk

memodifikasi iklim mikro yang dilakukan manusia diantaranya adalah dengan

merubah kelembaban udara, dan temperatur. Untuk itu perlu dilakukannya

pengukuran unsur iklim mikro agar dapat emngetahui kondisi iklim mikro terbaik

bagi tiap jenis tanaman.

Selain dengan mengamati secara langsung, iklim mikro dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan empiris. Metode dalam perhitungan ini ada

Page 3: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

berbagai macam, akan tetapi metode yang paling sederhana adalah metode

Thornthwaite dan metode Blanney-Criddle. Perbedaan antara kedua metode

tersebut adalah metode Blaney-Criddle selain menggunakan temperatur untuk

perhitungan, juga menggunakan ketetapan tanaman (Kc).

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam

udara. Pengukuran kelembaban udara dapat menggunakan berbagai metode antara

lain Metode termodinamik, Metode perubahan ukuran (panjang) benda

higroskopik, Metode perubahan nilai suatu tahanan listrik, dan Metode

kondensasi. Evaporasi adalah proses perubahan fase cair menjadi uap. Evaporasi

juga menentukan iklim mikro karena tumbuhan juga melakukan penguapan

(evapotranspirasi).

Dalam metode Thornthwaite, iklim mikro dihitung menggunakan

persamaan,

T bulan=1,62( 10 TmI )

a

dimana I=( Tm5 )

1,514

dan, a=675 ×10−9. I 3−771 ×10−7 . I+179 ×10−4 . I+149 ×10−3

Sedangkan dalam metode Blaney-Criddle, selain menggunakan

temperatur, juga menggunakan ketetapan tanaman. Persamaan perhitungannya

adalah,

ETc=Kc . ETo ,

dimana ETo=a+b . f ,

dengan f =P (0,46. t+8,13 )

Page 4: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

III. METODELOGI

Alat dan Bahan

1. Kertas Folio

2. Kertas HVS ukuran A4 70 gram

3. Alat tulis

4. Penggaris

5. Label/Tipe-X

6. Kalkulator

Page 5: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dalam praktikum in dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Iklim mikro adalah kondisi iklim pada ruang yang sangat terbatas.

2. Termohigrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan

tekanan uadara.

3. Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin

dan piche evaporimeter digunakan untuk mengukur banyaknya penguapan

yang terjadi.

4. Hasil perhitungan iklim mikro antara jagung dan padi adalah berbeda.

5. Pada metode ThornthWaite iklim mikro pada jagung lebih tinggi daripada

iklim mikro pada padi.

6. Pada metode Blane-Criddle, iklim mikro pada jagung lebih rendah

daripada iklim mikro pada padi.

7. Kedua metode tersebut dikarenakan pada metode Thornnthwaite hanya

menggunakan tepmeratur sedangkan pada metode Blaney-Criddle selain

menggunakan temperatur juga menggunakan ketetapan tanaman yang

dimasukkan pada rumus.

B. Saran

Page 6: Agroklimatologi Laporan Acara 2_revisi

Sebaiknya, asisten menjelaskan secara jelas tentang keterangan persamaan

Tm, I, a dan bagaimana persamaan itu dapat menjadi persamaan yang lain,

sehingga praktikan lebih memahami.

DAFTAR PUSTAKA

Abujamin Ahmad Nasri. 1978. Beberapa Alat Pengukur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Anonim, 2008. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Doronbos, J. 1976. Agro Meteorological Field Stations. Irigation and Drainage Paper. No. 27. FAO. Rome

ILACO B.V. 1981. Agricultural Compendium For Rural Development in The Tropics and Subtropics. Elsevier Science Publishers B.V

Hanafi. 1988. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. BandungMasrukhi.2010. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian

Universitas Jenderal Soedirman.Prawiro wardoyo, Susilo 1996. Meteorologi. ITB. Bandung.

Waryono, dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. PT Bina Ilmu. Surabaya.

Wisnubroto, Soekardi, dkk. 1981. Asas-Asas Meteorologi Pertanian. Ghalia Indonesia. Jakarta