Agraria fh uaj

31
FH UAJ 2014 Hukum Agraria

Transcript of Agraria fh uaj

Page 1: Agraria fh uaj

FH UAJ2014

Hukum Agraria

Page 2: Agraria fh uaj

ADALAH BAGIAN TERATAS KERAK ATAU KULIT BUMI, TEMPAT TERDAPATNYA SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIUSAHAKAN

TANAH TEKNIS

ADALAH BAGIAN TERLUAR DARI BUMI / KULIT BUMI YANG DIATASNYA DAPAT DIBERIKAN HAK-HAK ATAS TANAH BAGI PERORANGAN MAUPUN BADAN HUKUM

TANAH YURIDIS

ADALAH BAGIAN TERATAS TANAH YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN

TANAH PERTANIAN

ADALAH PERMUKAAN BUMI, TEMPAT KEGIATAN DALAM PEMBANGUNANLAHAN :

ADALAH BUMI, AIR, RUANG ANGKASA DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA

AGRARIA :

ADALAH SEGALA KEGIATAN YANG BERKENAAN DENGAN TANAH MIS: PERUMAHAN, PERTANIAN KEHUTANAN, DSB.

PERTANAHAN :

PERISTILAHANTANAH, AGRARIA DAN HUKUM AGRARIA

Page 3: Agraria fh uaj

PENGERTIAN AGRARIADAN HUKUM AGRARIA

PENGERTIAN DALAM BAHASA ASING

AGER : TANAH / SEBIDANG TANAH

AGRARIUS : PERLADANGAN, PERSAWAHAN, PERTANIAN

AGRARIA : URUSAN TANAH PERTANIAN, PERKEBUNAN

AGRARIAN : TANAH, DIHUBUNGKAN DENGAN USAHA PERTANIAN

AGRARIA (UUPA) : BUMI, AIR, RUANG ANGKASA DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA

Page 4: Agraria fh uaj

PENGERTIAN HUKUM AGRARIA

KELOMPOK BERBAGAI BIDANG HUKUM YANG MASING-MASING MENGATUR HAK-HAK PENGUASAAN ATAS SUMBER-SUMBER DAYA ALAM YANG TERMASUK KEDALAM PENGERTIAN AGRARIA.SEPERTI : HUKUM TANAH, PERTAMBANGAN, HUKUM PERIKANAN DLL.

HUKUM AGRARIA (UUPA) :

AGRARIAN LAW (BLACK’S LAW DICTIONARY) :PERANGKAT PERATURAN HUKUM YANG BERTUJUAN MENGADAKAN PEMBAGIAN TANAH-TANAH YANG LUAS DALAM RANGKA LEBIH MERATAKAN PENGUASAAN DAN PEMILIKAN TANAH

Page 5: Agraria fh uaj

PASAL 33 UUD 1945

1) PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA BERDASAR ATAS ASAS KEKELUARGAAN

2) CABANG-CABANG PRODUKSI YANG PENTING BAGI NEGARA DAN YANG MENGUASAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA

3) BUMI DAN AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYATBUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAM BUMI ADALAH POKOK-POKOK KEMAKMURAN RAKYAT, OLEH SEBAB ITU HARUS DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT

LANDASANHUKUM AGRARIA

Page 6: Agraria fh uaj

SEJARAH HUKUM AGRARIA

HUKUM AGRARIA KOLONIAL

1) Politik Pertanahan Kolonial dituangkan dalam Agrarische Wet 1870 (AW) yang diundangkan dalam S 1870 – 55

2) AW Pelaksanaannya diatur dengan Agrarische Besluit (AB) yang diundangkan dalam S-1870-118-Domein Verklaring

3) Dualisme Hukum Tanaha. Hukum Tanah Barat b. Hukum Tanah Adat - Hak Eigendom - HM Adat - Hak Erfpacht - Hak Ulayat - Hak Opstal

4) Belum ada pendaftaran tanah yang efektif- Legal Cadastre - Fiscal Cadastre

AW - 1870

19451) Usaha-usaha pembaharuan Hukum Tanah setelah proklamasi dan

tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang perlu segera diselesaikan

2) Sejarah Pembentukan UUPA

Page 7: Agraria fh uaj

Sejarah Hukum Agraria

Sebelum 18701. Sejak datang Belanda 1602 semua

pedagang dikenakan hak kadastral untuk hak-hak barat

2. Zaman Raffles mulai dikenalkan pajak tanah

3. 1830: Tanam Paksa yaitu tanah rakyat ditanami tanaman ekspor

4. Awal perambahan hutan oleh rakyat karena tanah usaha untuk tanam paksa

Page 8: Agraria fh uaj

Sejarah Hukum Agraria (lanjutan)

Pada masa sesudah 1870

Agrarische Wet (AW)

Terbentuknya AW merupakan upaya desakan dari para kalangan

pengusaha di negeri Belanda yang karenan keberhasilan

Usahanya mengalami kelebihan modal, karenanya memerlukan

bidang usaha baru untuk menginvestasikannya.

Tujuan AW :

1. Memperhatikan perusahaan dengan modal besar

2. Melindungi hak-hak rakyat kecil

Ketentuan AW diatur lebih lanjut dalam Agrarische Besluit (AB).

Page 9: Agraria fh uaj

Sejarah Hukum Agraria (lanjutan)

Agrarische Besluit (AB)

AB terdiri dari tiga bab, yaitu ;

1).    Pasal 1-7 tentang hak atas tanah;

2).    Pasal 8-8b tentang pelepasan tanah;

3).    Pasal 19-20 tentang peraturan campuran.

Domein Verklaring (Pernyataan Domein) , membuat peraturan bahwa yg

berhak memberi tanah pada pihak lain adalah pemerintah.

Yang membagi :

1).    Vrijlands Domein atau tanah negara bebas, yaitu tanah yang di atasnya tidak ada hak penduduk bumi putera.

2).    Onvrijlands Domein atau tanah negra tidak bebas, yaitu tanah yang di atasnya ada hak penduduk maupun desa.

Page 10: Agraria fh uaj

Sejarah Hukum Agraria (lanjutan)grarische eigendom adalah suatu hak yang bertujuan untuk memberikan

kepada

Orang orang Indonesia/pribumi,nsuatu hak yang kuat atas sebidang tanah. Agrarische

eigendom ini, dalam praktik untuk membedakan hakeigendom sebgaimana yang

dimaksud dalam BW.

Tujuan adanya Agrarische eigendom sebetulnya bertujuan untuk memberikan kepada

orang-orang Indonesia asli dengan semata hak yang kuat, yang pasti karena terdaftar

dan haknya dapat dibebani dengan hypotheek. Tetapi dalam praktiknya kesempatan

untuk menggantikan hak miliknya dengan menjadi Agrarische eigendom tidak banyak

Dipergunakan.

Page 11: Agraria fh uaj

Sejarah Hukum Agraria (lanjutan)

Era Pra Penjajahan,tanah itu milik kelompok:a. Kepala marga atau kepala ulayatb. Raja atau ratu memperuntukkan tanah

bagi rakyat warga kerajaanc. Kepala desa mengatur peruntukkan tanah

bagi warga di desanyad. Tidak ada hak milik mutlak perorangane. Tanah yang ditinggalkan otomatis

kembali pada marga/sukuf. Tidak ada bukti tertulis

Page 12: Agraria fh uaj

HAK BANGSA INDONESIA(Pasal 1 UUPA)

Adalah suatu hubungan yang bersifat abadi antara bangsa Indonesia dengan tanah di seluruh wilayah Indonesia dengan subyeknya bangsa Indonesia.

Hak Bangsa Indonesia merupakan hak penguasaan atas tanah yang tertinggi di Indonesia.

Page 13: Agraria fh uaj

HAK MENGUASAI NEGARA (Pasal 2 UUPA)

Negara sebagai organisasi kekuasaan tertinggi seluruh rakyat melaksanakan tugas untuk memimpin dan mengatur kewenangan bangsa Indonesia (kewenangan publik).

Melalui hak menguasai negara, negara akan dapat senantiasa mengendalikan atau mengarahkan fungsi bumi, air, ruang angkasa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.

Page 14: Agraria fh uaj

SUBSTANSI KEWENANGANDALAM HMN

Mengatur dan menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan dan pemeliharaan;

Menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai oleh subyek hukum tanah;

Mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum yang mengenai tanah.

Page 15: Agraria fh uaj

HAK ULAYAT PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT (Pasal 3 UUPA)

Hubungan hukum yang terdapat antara masyarakat hukum adat dengan tanah lingkungannya. Hak Ulayat oleh pasal 3 UUPA diakui dengan ketentuan :1. Sepanjang menurut kenyataannya masih ada;2. Pelaksanaannya tidak bertentangan dengan pembangunan nasional.

Pada tanggal 24 Juni 1999 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai hak ulayat yaitu dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 1999, tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.

Bahkan perkembangan terhadap pengakuan dan penghormatan terhadap Hak Ulayat masyarakat hukum adat tersebut dikukuhkan di dalam perubahan ke dua UUD 1945 oleh MPR-RI, para tanggal 18 Agustus 2000 di dalam Pasal 18B ayat (2) disebutkan bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”.

Hal itu tentunya akan memiliki implikasi yuridis dimasa mendatang terhadap pengaturan mengenai tindakan, perbuatan hukum yang berkaitan dengan tanah Hak Ulayat agar tidak berlanjut dampak-dampak negatif selama ini seperti dalam berbagai kasus pelanggaran terhadap tanah Hak Ulayat di berbagai tempat.

Page 16: Agraria fh uaj

MACAM HAK PENGUASAAN ATAS TANAH(Berdasarkan Kewenangannya)

HAK PENGUASAAN ATAS TANAH YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN KHUSUS(Bersifat Publik dan Perdata)

HAK BANGSA INDONESIA (Ps. 1 UUPA)

HAK MENGUASAI NEGARA (Ps. 2 UUPA)

HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT (Ps. 3 UUPA)

HAK PENGUASAAN ATAS TANAH YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN UMUM(Bersifat Perdata)

HAK PERORANGAN ATAS TANAH

HAK ATAS TANAH

HATPRIMER

HATSEKUNDERHAK JAMINAN ATAS TANAH

(Hak Tanggungan) UU No.4/1996

HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN(uu No. 16 Th. 1985)

WAKAF

Page 17: Agraria fh uaj

Hak atas tanah secara Historis

Sebelum UUPA

1. Tanah-tanah Hak Barat

2. Tanah-tanah Hak Indonesia

Hak Atas Tanah

Setelah UUPAYaitu HAT yang diatur di dalam UUPA*

17

Page 18: Agraria fh uaj

Kesimpulan Pluralitas Hk Tanah

1. Hukum Tanah Barat ( Liberal-Individualistik): sumber: a.Tertulis BK II: Eigendom (Ps 571), Opstal (Ps 711) Erfpacht (Ps 720), Gebruik (Ps 818),III: jual-beli (Ps 1457-1458), sewa-menyewa Ps 1588-1600), IV Acquisitive Verjaring,BW (Psl 610-1955, 1963), b.Tdk Tertulis (Hk Kebiasaan Blnd Kuno sblm BW 1848), Agrarisch Wet 1870, Agrarisch Besluit 1870 /118(Tnh Adm)

2. Hukum Tanah Adat: a. Tertulis diciptakan Pem Hind Bld/ Pem Swapraja b. Tdk Tertulis: berlaku sebag gol Inlanders/ Bm Putra

3. Tanah Hak Indonesia (Tdk diatur Hk Tnh Barat):4. Dibuat Pem Swapraja: berlaku di Kasultanan DIY, Solo, Sumt Tmr5. Dibuat Pem Hind Belanda: Hak Agrarisch Eigendom S 1872/117 &

S 1873-38 Grond Vervreemdings verbod S 1875-1796. Pengaturan dlm Psl 62 RR 1854 Psl 51 IS7. Hak Ulayat, Huta (Tapanuli), Negari (Minangkabau)8. Hak Anggaduh Kagungan Dalem (DIY + Solo)9. Apanage Stelsel: pemberian HAT dari raja kpd kelg/ kaula10. Tanah Gogolan/ Pekulen/ Kelakeran (Minahasa)/ Pusako

(Minangkabau) (Communal Bezitrecht) : membuka tnh hutan, tdk boleh dialihkan

Page 19: Agraria fh uaj

Pembagian Tanah Mnrt Agrarisch Besluit

1. Tanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak Barat

2. Tanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.Onvrijlandsdomein

3. Tanah Hak Eigendom4. Tanah Hak Erfpacht, Opstal, Gebruik5. Tanah hak Adat6. Fungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan

tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan pembuktian (terbalik)

7. Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) “Land rente” Lord Tenant

8. TEORI DOMEIN TS RAFFLES

9. 1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda10. 1830 van den Bosch Cultuur Stelsel11. Esensi Kolonialisme Eksploitasi

Page 20: Agraria fh uaj

HUKUM TANAH BARAT (Lanjutan..)

1. Dasar: Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Buku II (Benda), Buku III (Perjanjian) & S 1834 No.27 ( Overschrijvings Ordonnantie) Over-schrijvings Ambtenaar (Pejabat Baliknama)

2. Hukum Tanah Antar Golongan (Intergentiel recht) naar personele en zakelijke verschillende rechtsstelsels en rechtsnormen asas tnh memiliki status sendiri, tdk dipengaruhi hk subyek hak

3. Grond vervreemdingsverbod S 1875 No.179/ larangan pengasingan tanah pri ke non pribuminoway

4. Hukum Tanah Swapraja pem otonom krn kontrak politis dg kolonial/ daerah tdk langsung rakyat punya “Hak Anggaduh”

5. Ketentuan Penting !!!Pasal 62 RR 1854 (3 ayat) Pasal 51 IS 1925 1870 No.55 (Agrarisch Wet)

6. AW dilaks Koninklijk Besluit Agrarisch Besluit (1870 No.118) Psl 1 Asas “Domein Verklaring”/ Domein Statement

7. Jenis Hak: Eigendom (570 BW), Erfpacht (720 BW), Opstal (711 BW), Suyling Opstal = Erfpacht

Page 21: Agraria fh uaj

HAT sebelum UUPA1. Tanah-tanah Hak Barat

a. Hak Eigendom (HE) b. Hak Erfacht (HErf)

c. Hak Opstal (HO)2. Tanah-tanah Hak Indonesia

a. Tanah-tanah dengan Hak Adatb. Tanah-tanah dengan Hak ciptaan

Pemerintah HB

21

Page 22: Agraria fh uaj

Hak Eigendom (HE)Adalah hak untuk dengan leluasa:1. menikmati kegunaan suatu benda, dan 2. untuk berbuat bebas terhadap benda

yang bersangkutan dengan kekuasaan yang sepenuhnya

3. asal tidak bertentangan dengan UU dan Per-UUan lainnya yang ditetapkan oleh Penguasa yang berwenang dan tidak mengganggu hak-hak pihak lain; semuanya itu terkecuali pencabutan hak untuk kepentingan umum, dgn pemberian ganti kerugian yang layak menurut ketentuan per-UUan yg berlaku. (ps.570 BW)

22

Page 23: Agraria fh uaj

Eigendom (HE)HE dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:1. HE menurut ps.570 BW, (luasnya ≤10

bau)2. HE dengan hak-hak penguasa (luasnya

>10 bau) yang disebut dengan tanah partikelir* (particulaire landerijn), Tuan tanah mempunyai:

a. Hak dan kewajiban untuk mengangkat kepala desa

b. Hak memperkerjakan pddk laki-laki (rodi) untuk sehari dalam seminggu dgn hanya diberi makan

c. Hak untuk memungut cukai (sebagian dari dari hasil panen)

d. Hak atas sewa kebun, sewa tanah dan pajak atas pemeliharaan ikan

• Telah dihapus dengan UU No.1 tahun 1958 ttg Penghapusan Tanah-tanah Pertikelir23

Page 24: Agraria fh uaj

Hak Erfacht (HErf)

Hak kebendaan (zakelijk Recht) untuk mendapatkan kenikmatan sepenuhnya (volle genot hebben) dari benda tetap orang lain dengan syarat membayar pacht-sejumlah uang tunai atau hasil bumi-setiap tahun sebagai pengakuan terhadap milik orang lain. Ps.720 BW

24

Page 25: Agraria fh uaj

Hak Opstal (HO)1. Hak kebendaan untuk mempunyai

gedung-gedung, usaha atau tanaman di atas tanah orang lain. Ps.711 BW

2. Bila berakhir, dan di atas tanah tersebut masih ada tanah dan bangunan, maka opstaler mendapat penggantian sesuai dengan nilainya sedangkan erfpachter tidak.

25

Page 26: Agraria fh uaj

• Hak Opstal: suatu hak kebendaan untuk memiliki bangunan dan tanaman di atas sebidang tanah orang lain. (dikonversi ke HGB)

•  • Hak Erfpacht: hak untuk memetik kenikmatan

seluas-luasnya dari tanah milik orang lain dan mengusahakan untuk waktu yang sangat lama. (dikonversi ke HGU)

•  • Hak Gebruik (Recht van Gebruik): suatu hak

kebendaan atas benda orang lain bagi seseorang tertentu untuk mengambil benda sendiri dan memakai apabila ada hasilnya, sekedar buat keperluannya sendiri beserta keluarganya. (dikonversi ke Hak Pakai)

Page 27: Agraria fh uaj

Perbedaan Hak pada masa Hindia Belanda, Kemerdekaan & hak barat

Hak Barat UU Hindia Belanda UUPA

Free hold (hak milik)

Hak Erfpacht Hak Guna Usaha

Lease hold (hak sewa)

Hak Opstal Hak Guna Bangunan

Hak Eigendom Hak Milik

dsb Hak Sekunder seperti hak Pakai

Hak Sewa

Hak Agunan/ gadai

Page 28: Agraria fh uaj

Penyesuaian hukum agraria setelah proklamasi kemerdekaan

1. Penghapusan desa perdikan di Surakarta dan jogyakarta (hak istimewa Raja memberi hak pada bekel pemegang apanage untuk memperoleh seperlima dari hasil rakyat, penguasa 2/5 sehingga rakyatdpt 2/5 saja; rakyat wajib bekerja untuk penguasa.

2. Menghapus tanah partikelir (tanah hak erfpacht perkebunan besar, tanah hak konsesi, hak eigendom, opstal dan erfpacht perumahan

3. Pengawasan terhadap pemindahan hak

Page 29: Agraria fh uaj

UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA

Dasar Filosofi : Pancasila ; Dasar Konstitusional: Psl 33 (3) UUD Komunalistik Religius

Dasar Pengaturan : Hukum Adat ( Hukum Prismatik): kepentingan nasional & ngr, sosialisme Ind, perat dlm UUPA, perat lain, unsur yg berdasar hk agama

Tujuan : 2 a. menciptakan unifikasi hk agraria Dasar : b. Menciptakan unifikasi hak penguasaan (HAT &

hak jaminan) melalui Konversi Fungsi UUPA: a. menghapus Dualisme hk tnh

b. unifikasi HAT & hak jaminan dg Konvs

c. Meletakkan landasan hk bg pemb hk agr Azas Hukum Tanah Nasional: , nasionalitas, fungsi sosi-al,

pemerataan & keadilan, penatagunaan tnh & peme-liharaan lingk hidup, kekeluargaan & kegotongroyongan, pemisahan horisontal, berkarakter hk publik

Sumber Hk Tnh Nasional: a. tertulis; b. tdk tertulis

Page 30: Agraria fh uaj

USAHA PENYESUAIAN HUKUM AGRARIA KOLONIAL

1. Argumentasi: dasar filosofi berbeda Barat = Adat

2. Argumentasi Yuridik: Dualisme HukumKetidakpastian

3. Argumentasi Sosial & ek: ketimpangan struktur

4. Argumentasi Pragmatik: membuat hk baru/ memodify

5. Pilihan kebijakan: memodifikasi peraturan lama (7):

6. a.Penghapusan Desa Perdikan

7. b.Penghapusan Hak Konversi di wil Vorstenlanden

8. c.Penghapusan Tanah Partikelir

9. d.Penataan Pengaturan Tanah Perkebunan

10. e.Menaikkan Canon & Cijns

11. f.Larangan Okupasi Illegal

12. g.Merubah Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian

13. UNIFIKASI HUKUM TANAH NASIONAL

14. Berdasarkan: Hukum Adat: ,konsepsi, asas, lembaga, sistem pengaturan Hk Prismatik (Pluralisme Hukum)

Page 31: Agraria fh uaj

ASAS- ASAS DASAR HUKUM TANAH NASIONAL

A.Asas Religiositas memperhatikan unsur hk agama Ps 1 & 49

B.Asas Kebangsaanmendahulukan kept nasional Ps 9, 20, 55

C.Asas Demokrasitdk membedakan gender, suku, agama, wil Ps 4 ,9

D.Asas pemerataan, pembatasan & keadilan- gol ek lemah khususnya petani Ps 11, 12

E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19

F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14

G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa