AGONIS & ANTAGONIS AGONIS & ANTAGONIS ADRENERGIKADRENERGIK

Bagus Damar Ririh W.Bagus Damar Ririh W.

Adrenergik berhubungan dengan efek Adrenergik berhubungan dengan efek dari epineprin (adrenalin) berlawanan dari epineprin (adrenalin) berlawanan dengan efek asetilkolin (kolinergik).dengan efek asetilkolin (kolinergik).

Norepineprin (noradrenalin) Norepineprin (noradrenalin) merupakan neurotransmiter yang merupakan neurotransmiter yang bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab terhadap sebagian besar aktivitas adrenergik sebagian besar aktivitas adrenergik dari sistem saraf simpatis.dari sistem saraf simpatis.

Norepineprin disintesa di sitoplasma Norepineprin disintesa di sitoplasma dan berada dalam vesikel serabut dan berada dalam vesikel serabut posganglion saraf simpatis. posganglion saraf simpatis.

Setelah dilepakan melalui proses Setelah dilepakan melalui proses eksositosis aksi dari norepineprin eksositosis aksi dari norepineprin berakhir dengan diambilnya kembali berakhir dengan diambilnya kembali ke dalam akhir saraf ke dalam akhir saraf posganglion(dihambat oleh posganglion(dihambat oleh antidepresan trisiklik).antidepresan trisiklik).

Reseptoe adrenergik secara umum Reseptoe adrenergik secara umum dibagi menjadi dua ; dibagi menjadi dua ; αα dan dan ββ dan dan masing-masing dibagi menjadi masing-masing dibagi menjadi αα1 1 dan dan αα2 serta 2 serta ββ1 dan 1 dan ββ2.2.

reseptor reseptor αα11

reseptor reseptor αα1 adrenoseptor postsinaptik 1 adrenoseptor postsinaptik berada di otot polos tubuh, mata, berada di otot polos tubuh, mata, paru-paru, pembuluh darah, uterus, paru-paru, pembuluh darah, uterus, usus, dan sistem genitouri.usus, dan sistem genitouri.aktivasi reseptor ini akan aktivasi reseptor ini akan meningkatkan konsentrasi ion kalsium meningkatkan konsentrasi ion kalsium di intraseluler sehingga menyebabkan di intraseluler sehingga menyebabkan kontraksi otot karenanya agonis kontraksi otot karenanya agonis αα1 1 biasanya berhubungan dengan biasanya berhubungan dengan kondisi midriasis (dilatasi pupil karena kondisi midriasis (dilatasi pupil karena kontraksi otot radial mata), kontraksi otot radial mata), bronkokonstriksi, kontraktur uterus,bronkokonstriksi, kontraktur uterus,

dan kontraksi spinkter pada sistem dan kontraksi spinkter pada sistem gastrointestional dan genitouri.gastrointestional dan genitouri.

stimulasi stimulasi αα1 juga menghambat sekresi 1 juga menghambat sekresi insulin lipolisis.insulin lipolisis.

pada myokardium memiliki efek pada myokardium memiliki efek inotropik positif dan kronotropik negatif inotropik positif dan kronotropik negatif tetapi yang paling utama efeknya pada tetapi yang paling utama efeknya pada kardiovaskuler karena stimulasi kardiovaskuler karena stimulasi αα1 1 adalah vasokonstriksi yang akan adalah vasokonstriksi yang akan meningkatkan resistensi vaskuler meningkatkan resistensi vaskuler perifer, meningkatkan after load perifer, meningkatkan after load ventrikel kiri dan tekanan darah arteri.ventrikel kiri dan tekanan darah arteri.

reseptor reseptor αα22

berbeda dengan reseptor berbeda dengan reseptor αα1, reseptor 1, reseptor αα2 berlokasi di saraf terminal 2 berlokasi di saraf terminal presinaptik, aktivasi reseptor ini akan presinaptik, aktivasi reseptor ini akan menghambat aktivitas dari adenylate menghambat aktivitas dari adenylate siklase.ini akan menurunkan masuknya siklase.ini akan menurunkan masuknya ion kalsium ke dalam neuronal terminal ion kalsium ke dalam neuronal terminal sehingga akan menurunkan keluarnya sehingga akan menurunkan keluarnya norepineprin dari simpanannya dalam norepineprin dari simpanannya dalam vesikel.vesikel.

karenanya aktivasi karenanya aktivasi αα2 merupakan 2 merupakan negatif feedback yang menghambat negatif feedback yang menghambat pelepasan norepineprin dari neuron. pelepasan norepineprin dari neuron.

pembuluh darah yang memiliki pembuluh darah yang memiliki reseptor reseptor αα2 postsinaptik akan 2 postsinaptik akan menyebabkan vasokonstriksi, lebih menyebabkan vasokonstriksi, lebih penting lagi stimulasi reseptor penting lagi stimulasi reseptor αα2 2 postsinaptik pada SSP menyebabkan postsinaptik pada SSP menyebabkan sedasi dan mengurangi efek simpatis sedasi dan mengurangi efek simpatis yang akan menyebabkan yang akan menyebabkan vasodilatasi perifer dan penurunan vasodilatasi perifer dan penurunan tekanan darah. tekanan darah.

reseptor reseptor ββ11reseptor reseptor ββ1 yang paling penting adalah 1 yang paling penting adalah yang berada di postsinaptik membran yang berada di postsinaptik membran di jantung, stimulasi reseptor ini akan di jantung, stimulasi reseptor ini akan mengaktivasi adenilate siklase yang mengaktivasi adenilate siklase yang akan merubah adenosin tripospat akan merubah adenosin tripospat menjadi siklik adenosin monopospat menjadi siklik adenosin monopospat dan menginisiasi kinase posporilasi dan menginisiasi kinase posporilasi cascade, inisiasi pada cascade ini cascade, inisiasi pada cascade ini memiliki efek kronotropoik memiliki efek kronotropoik positif( meningkatkan HR), dromotropik positif( meningkatkan HR), dromotropik (meningkatkan konduksi), dan inotropik (meningkatkan konduksi), dan inotropik (meningkatkan kontraksi).(meningkatkan kontraksi).

reseptor reseptor ββ22reseptor reseptor ββ2 merupakan adrenoseptor 2 merupakan adrenoseptor postsinaptik yang berlokasi di otot polos, postsinaptik yang berlokasi di otot polos, dan sel-sel kelenjar.dan sel-sel kelenjar.

mekanisme aksinya bersamaan dengan mekanisme aksinya bersamaan dengan ββ1 1 mengaktivasi adenilate siklase tetapi mengaktivasi adenilate siklase tetapi selain itu stimulasi selain itu stimulasi ββ2 menghasilkan 2 menghasilkan bronkodilatsi, vasodilatasi, dan relaksasi bronkodilatsi, vasodilatasi, dan relaksasi uterus, kandung kencing dan usus.uterus, kandung kencing dan usus.

aktivasi aktivasi ββ2 juga menyebabkan 2 juga menyebabkan glukogenolisis, lipolisis, glukoneogenesis glukogenolisis, lipolisis, glukoneogenesis dan pelepasan insulin.dan pelepasan insulin.

aktivasi aktivasi ββ2 agonis juga mengaktifkan 2 agonis juga mengaktifkan sodium potasium pump sehingga sodium potasium pump sehingga potasium masuk ke intraseluler dan potasium masuk ke intraseluler dan dapat menginduksi terjadinya dapat menginduksi terjadinya hipokalemi dan disritmia.hipokalemi dan disritmia.

Agonis adrenergikAgonis adrenergikAgonis adrenergik memiliki selektivitas Agonis adrenergik memiliki selektivitas yang bervariasi pada reseptor adrenergik yang bervariasi pada reseptor adrenergik αα1, 1, αα2, 2, ββ1, dan 1, dan ββ2.2.Efek yang overlaping ini dapat untuk Efek yang overlaping ini dapat untuk memperkirakan efek klinisnya, sebagai memperkirakan efek klinisnya, sebagai contoh epineprin menstimulasi contoh epineprin menstimulasi αα1, 1, αα2, 2, ββ1, 1, dan dan ββ2→ efek pada rekanan darah 2→ efek pada rekanan darah arterinya tergantung dari keseimbangan arterinya tergantung dari keseimbangan antara vasokonstriksi antara vasokonstriksi αα1, vasodilatasi 1, vasodilatasi αα2 2 dan dan ββ2 dan pengaruh inotropik 2 dan pengaruh inotropik ββ1, lebih 1, lebih jauh lagi efeknya akan berbeda pada dosis jauh lagi efeknya akan berbeda pada dosis yang berbeda.yang berbeda.

Antagonis adrenergikAntagonis adrenergik

Antagonis adrenergik terikat pada Antagonis adrenergik terikat pada reseptor adrenergik tetapi tidak reseptor adrenergik tetapi tidak mengaktivasi reseptornya tetapi mengaktivasi reseptornya tetapi dengan mencegah aktivitas agonis dengan mencegah aktivitas agonis adrenergik.adrenergik.

Seperti agonis, antagonis adrenergik Seperti agonis, antagonis adrenergik memiliki perbedaan spektrum dalam memiliki perbedaan spektrum dalam interaksi dengan reseptor. interaksi dengan reseptor.