(Aging Prosess) Pada Jaringan Mulut

41
Oleh: Drg. Edi Karyadi, MM PROSES PENUAAN (AGING PROCESS) PADA JARINGAN LUNAK

description

slide kuliah

Transcript of (Aging Prosess) Pada Jaringan Mulut

PROSES PENUAAN (AGING PROSESS) PADA JARINGAN LUNAK

Oleh:Drg. Edi Karyadi, MMPROSES PENUAAN (AGING PROcESS) PADA JARINGAN LUNAK

Proses penuaan (Aging process) pada seseorang adalah fenomena alamiah sebagai akibat bertambahnya umur, oleh karena itu fenomena ini bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan yang wajar yang bersifat universal dan bila tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan berbagai masalah.Pendahuluan2FaKtor yang mempengaruhi penuaan organ rongga mulut Proses penuaan dipicu oleh laju peningkatan radikal bebas dan system penawar racun yang semakin berubah seiring berjalannya usiaRadikal bebas"(ROO,RO , OH ) : atom atau molekul yg dibawa olehelektron tak berpasanganSehingga sangat reaktif sebagai akibat kecendrungan atom tdk berpasangan mencari pasangannya shg mudahbereaksi dgn biomolekul dlm sel yang penting untuk kehidupan selTanda atau gejala proses menua: kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala kemunduran fisik:Timbul garis-garis keriput diwajahPenglihatan dan pendengaran memburukMulut mulai mengendur Rambut mulai beruban Gerakan lambat dan mudah lelah.Terjadi kemunduran kognitif: Menjadi pelupa, Ingatan tidak berfungsi denganbaik,Intelegensia menjadi lebih rendah, Tidak mudah menerima hal-hal atauide-ide yang baru.Factor geneticFactor endogenikFactor eksogenik (factor lingkungan dan gaya hidup)Factor proses penuaan Penuaan diniResiko penyakitIntelegensiaPharmakogenikWarna kulitTipe/ kepribadiaan seseorangFactor geneticPerubahan structural dan penurunan fungsionalKemampuan/ skill menurunKapasitas kulit untuk mensintesis vitamin DFactor endogenikDiet/ asupan zat giziMerokokObatPenyinaran Ultra VioletPolusiFactor eksogenik (factor lingkungan dan gaya hidup)GigiTulang AlveolarTulang RahangProses penuaan jaringan keras rongga mulutEmailErosiHilangnya lapisan terluar gigi secara progresif akibat pengaruh bahan-bahan kimia tanpa adanya pengaruh bakteri atau melarutnya email gigi (kalsium) oleh asamAtrisiHilangnya substansi gigi secara bertahap pada permukaan atas gigi karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan. Ini terjadi pada permukaan atas gigi akibat kebiasaan mengunyah yang salah dan kebiasaan menggerakkan gigi berulang-ulang, serta kebiasaan menggeser-geser gigi saat tidur (bruxism)AbrasiTerkikisnya lapisan email gigi sehingga email menjadi berkurang/ hilang hingga mencapai dentin. Penggunaan gigi secara patologis akibat dari kebiasaan buruk/ pemakaian zat-zat abrasive secara oral, merokok dengan pipa, mengunyah tembakau, menyikat gigi secara agresifGIGIErosi gigi

ATRISI GIGI

ABRASI GIGI

Permeabilitas enamel berkurang krn mengecilnya mikro pori enamel.Kandungan air di enamel berkurang.Komposisi permukaan enamel berubah terutama penambahan kandungan fluor sesuai perubahan pada lingkungan mulut. Akibatnya insiden karies berkurang karena perubahan tersebut.PERUBAHAN PADA EMAILDentinReaksi kompleks dentin pada proses penuaan ialah terjadinya pembentukkan :Dentin Sekunder, yang merupakan kelanjutan dentinogenesis serta reduksi jumlah odontoblasDentin Tersier, respon rangsangan dan odontoblast berdesakan serta tubulus dentin bengkokDentin Sklerotik, karies terhenti/ berjalan sangat lambat dan tubulus dentin menghilangDead Tracks (Sel. Mati), tubulus dentin kosongLanjutanPulpaReaksi kompleks pulpa pada proses penuaan :- Peningkatan kalsifikasi jaringan pulpa- Penurunan komponen seluler dan vaskuler- Reduksi ukuran ruang pulpa- Peningkatan kolagen jaringan pulpaLanjutanTerjadi resorbsi dari processus alveolaris, terutama setelah pencabutan gigi, sehingga ;Tinggi wajah berkurangPipi dan Labium Oris tidak terdukungWajah menjadi keriputTerjadi resorbsi pada caput mandibula, fossa glenoidales membatasi ruang gerak membuka dan menutup mandibulaResorbsi tulang alveolar menyebabkan pengurangan jumlah tulang akibat kerusakan tulang karena adanya peningkatan osteoklast (fungsinya : perusakan tulang) sehingga terjadi proses osteolisis dan peningkatan vaskularisasi

Tulang AlveolarPada mandibula lebih cepat daripada maksilaPada rahang bergigi, tinggi horizontal ramus M2 bertambah tapi sudut sudut mandibula berkurang 3-5 derajatPada rahang tak bergigi, sudut mandibula berkurang 10 derajatDensitas tulang mandibula berkurang sekitar 20% umur 45-90 tahunTULANG RAHANGMukosaLidahKelenjar SalivaLigamen PeriodontalGingivaProses penuaan jaringan lunak rongga mulutTerjadi perubahan pada struktur, fungsi dan elastisitas jaringan mukosa mulut. Mukosa mulut terlihat :- Pucat- Kering- Hilangnya Strippling- Terjadinya Oedema- Elastisitas jaringan berkurang- Jaringan mudah mengalami iritasi dan rapuh- Kemunduran lamina propria- Epitel mengalami penipisan- Keratinisasi berkurang- Vaskularisasi berkurang sehingga mudah atropiMukosaTonus lidah mengalami penurunan tapi ukurannya tidak berubah kecuali pada orang yang kehilangan giginyaPapilla lidah berkurang demikian juga ukurannyaPengurangan kuncup pengecap yang mengakibatkan penerimaan sensitivitas terhadap rasa manis, pahit, dan asam berkurangLidah

Kecepatan aliran saliva rendahBiosintesis protein menurun karena sel-sel asinus mengalami atropi sehingga jumlah protein saliva menurunXerostomia, aliran saliva berkurang karena menurunya jumlah jaringan pendukung yang sebanding dengan ductus dan connective tissue

Kelenjar SalivaPada serat-serat ligament dan kalsifikasi serat-serat kolagen yang menyebabkan berkurangnya lebar ligament periodontalLigamen PeriodontalTerjadinya penambahan papilla jaringan ikat dan menurunnya keratinisasi epitel

Pergerakkan dent gingival junction ke apical meluas ke Cemento Enamel Junction sering -disebabkan peradangan, sehingga terbukanya sementum yang menyebabkan karies pada akar gigiGingivaPerubahan pada sendi Temporo Madibular Junction sering terjadi pada usia 30-50 tahun. Perubahan ini terjadi akibat dari proses degenerasi sehingga melemahnya otot-otot mengunyah yang mengakibatkan sukar membuka mulut secara lebar.Pengaruh penuaan terhadap sendi TMJ dan persyarafanPengaruh pengurangan jumlah gigi akibat penuaan, terutama di gigi posterior telah diindikasikan sebagai penyabab gangguan TMJ. Hal ini karena condilust mandibula akan mencari posisi yang nyaman pada saat menutup mulut. Inilah yang memicu perubahan letak condilust pada fossa glenoid dan menyebabkan kelainan pada TMJAkibat penuaan mengakibatkan kontraksi otot bertambah panjang saat menutup mulut. Hal ini menyebabkan kerja sendi lebih kompleksPenuaan mengakibatkan remodeling (degradasi makromolekul sel dan ekstraselular secara continue pada struktur dan fungsi jaringan konektif) pada sendi. Remodeling ini merupakan adaptasi biologis terhadap lingkungan yaitu respon stress biomekanis. Contohnya remodeling sebagai kompensasi gigi yang telah dicabut. Akibat proses menua, jaringan sendi mnegalami reduksi sel yang progresif. Remodeling terjadi pada bagian anterior dan posterior kondil medial dan lateral dan atap fossa glenoidlanjutanBerkurangnya kemampuan proliferasi secara keseluruhan sehingga bila terjadi kerusakan atau kematian sel jaringan TMJ yang ditandai dengan menurunnya:Kemampuan untuk melakukan reparasi Kemampuan reaksi jaringan terjadap rangsangan pertumbuhanMenurunnya respon imun dan menurunya kemampuan pembentukan protein akibat rangsangan dari luar

Perubahan umumMenurunya ketebalan lapisan fibro kartilago pada permukaan condilust sendiTerjadi degenerasi dari kondrosit sehingga munurunya kemampuan kartilago terhadap rangsangan tekananPerubahan pada jaringan tulang rawan sendiMenurunnya kelancaran pergerakan diskus artikularisTerjadi krepitasi pada gerak sendi dan pada keadaan yang lebih parah diskus artikulasi akan robek atau mengalami kerusakanCairan synovial menurun sehingga :Menurunya ketebalan kapsula sendiMenurunya daya tahan regangan dari serat kolagen yang membentuk ligament TMJSintesa menurun sehingga proses reparasi menurun, karena menurunya ketahan regangan maka terjadi penurunan keleluasaan artikulasi TMJPerubahan pada Ligamen SendiPusat pengendalian saraf otonom adalah hipotalamus. Gangguan otonom pada usia lanjut adalah penurunan asetilkolin, atekolamin dopamine, dan noradrenalin.Perubahan pada neurotransmisi pada ganglion otonom yang berupa penurunan pembentukan asetil-kolin yang disebabkan terutama oleh penurunan enzim utama kolin-asetilaseTerdapat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor kolinlanjutanSystem StomatognatikKombinasi struktur cavum oris yang terlibat dalam proses bicara, pengecapan, mastikasi dan penelanan. Terdiri dari :a. Gigib. Rahangc. Otot pengunyahand. Persyarafane. TMJ

Pengaruh proses penuaan terhadap system stomatognatikSecara umumPenuaan mengakibatkan kehilangan kontak oklusal akan mengganggu kestabilan lengkung gigi sehingga mengacaukan fungsi kunyahPada proses bicara, huruf konsonan dibentuk oleh pemutusan aliran udara di atas larink. Pemutusan ini dapat dilakukan oleh salhsatunya karena gigi sehingga jika gigi sudah tanggal, pembentukan huruf konsonan terganggu, dan menghambat proses bicaraProduk bicara juga dipengaruhi oleh otot pengunyahanlanjutanPergerakan ke mesial (kea rah depan) dari gigi geligi. Pada tiap arcus dentalis yang berhubungan dengan ausnya facies aproximalis (daerah kontak) dari gigi geligi tetangganya (proses penyesuaian local untuk gigi sebelahnya)Atrisi enamel, diikuti dengan terbukanya dentin pada facies occlusalis dan edge insisal. Proses ini berhubungan dengan reduksi besar cavitas pulparis karena dentin sekunder yang mengalami atrisi yang hebatPergerakan mandibula ke depan dalam hubungan dengan maksila. Diakibatkan karena atrisi bonjol-bonjol gigi belakang cenderung menimbulkan kontak gigitan tepi dari insisivus atas dan bawah bertemuPengaruh perubahan usia pada gigi geligiResesi gingiva, menyebabkan CEJ pada cavum oris sehingga perlekatan ligamentum periodonsium akan berkurang dan tepi soket tereabsorpsiAkar gigi memanjang karena deposisi cementum pada regio apicalis sehingga kompensasi resesi gusi ke arah akar menyebabkan erupsi aktifPenyempitan rongga pulpa dan penebalan cementumlanjutanPerubahan warna Intrinsik, karena penuaan aging/ penuaan gigi cenderung menguningSolusi : Bleaching menggunakan bahan kimia (peroksida) yang akan terurai menjadi hydrogen peroksida menjadi radikal bebas yang menyebabkan organic dalam email gigi dimana molekul organic besar, sehingga lebih kecil dan lebih sedikit merefreksikan cahaya sehingga lebih putihJika gigi goyah akibat jaringan penyangga yang tidak baikSolusi : Splinting

Solusi dari akibat penuaan organ rongga mulutTulang alveolar yang resorpsiSolusi : Bone grafting yang tujuannya mengurangi kedalaman poket periodontal, peningkatan pelekatan secara klinik, pengisian tulang di daerah defek dan degenerasi tulang baru, semen dan ligament periodontalGigi yang tanggalSolusi : pemasangan protesalanjutanNamun pada penuaan karena lanjut usia, ada beberapa factor yang harus diperhatikan :Tidak semua gigi tersisa harus dicabut. Jangan paksakan untuk membuat gigi tiruan penuhKondisi jarak dimensi vertical tinggi wajah dalam arah vertical pada lansia secara fisiologis selalu berkurang dan sifatnya irreversible, hal ini karena resorbsi alveolar ridge. Hal ini menyebabkan gigi tiruan menjadi tidak stabil karena gigi tiruan tidak cekat lagi ada tempatnya.lanjutanTERIMA KASIH