Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada...

15
92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung yang ada konfigurasinya adalah 90 % sama hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station ke akses poin : 1. Pilih menu wireless 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 3. Pada tab general tentukan modenya station tentukan band yang digunakan ( harus sama dengan akses poin ) tentukan SSIDnya ( isikan sesuai SSID akses poin ) atau dapat dilakukan dengan mengklik scan yang ada disamping seperti gambar 4.7 dibawah ini, pilih SSID yang ingin lalu tekan connect. Gambar 4.8 Scan Akses Poin

Transcript of Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada...

Page 1: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

92

Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan

wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang

kita katakan di atas, bahwa semua gedung yang ada konfigurasinya adalah 90 % sama

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station

ke akses poin :

1. Pilih menu wireless

2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

3. Pada tab general tentukan modenya station tentukan band yang

digunakan ( harus sama dengan akses poin ) tentukan SSIDnya ( isikan

sesuai SSID akses poin ) atau dapat dilakukan dengan mengklik scan yang

ada disamping seperti gambar 4.7 dibawah ini, pilih SSID yang ingin lalu

tekan connect.

Gambar 4.8 Scan Akses Poin

Page 2: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

93

Setelah berhasil terhubung, hal yang harus dilakukan kemudian adalah dengan

memberikan IP pada setiap interface yang terhubung. Berikut adalah hasil pemberian IP

pada interface yang terhubung dengan WAN maupun LAN pada gedung B.

Gambar 4.9 IP Address Building B

Agar LAN dapat terhubung dengan WAN atau internet, kita memerlukan

Network Address Translation ( NAT ) untuk melakukan NAT hal-hal yang perlu

dilakukan adalah :

1. Pilih menu IP Firewall ke menu tab NAT

2. Tanda + ( Add ) chain = src-nat out-interface=( interface yang terhubung

dengan WAN ) action=masquerade

Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.10 dibawah ini.

Page 3: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

94

Gambar 4.10 NAT Building B

Setelah melakukan NAT, hal yang perlu kita lakukan adalah dengan memasukan

rute default untuk meneruskan paket data yang ada, agar dapat sampai tujuan. Dalam hal

ini rute default yang kita gunakan adalah router utama yang telah kita buat pertama kali

pada pembahasan awal. Untuk menentukan rute defaultnya hal-hal yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Pilih menu IP Routes

2. Klik tanda + ( add ) destination isikan 0.0.0.0/0 gateway isikan tujuan

berikut ( 10.36.1.2 ) distance=1

Page 4: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

95

Hasil dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini.

Gambar 4.11 Ip Route Building B

4.2.4 Hasil Konfigurasi Router

1. Perbandingan bandwidth setelah kolokasi

Setelah kolokasi router selesai di dapat perbandingan bandwith router di

setiap building, perbandingan bandwith sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbandingan Pemakaian Bandwidh

Bandwidth Sebelum kolokasi router Sesudah kolokasi router

Gedung A Gedung B Gedung C Gedung D Gedung E Gedung F

384 Kbps 192 Kbps 192 Kbps 128 Kbps 128 Kbps 256 Kbps

384 Kbps - 1 Mbps 192 Kbps - 1 Mbps 192 Kbps - 1 Mbps 128 Kbps - 1 Mbps 128 Kbps - 1 Mbps 256 Kbps - 1 Mbps

Page 5: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

96

Dari hasil perbandingan pemakaian bandwidth antara sebelum kolokasi

router dan sesudah kolokasi router yang telah di perlihatkan pada tabel diatas

terlihat adalah adanya perbedaaan maksimal pemakaian. Jika di tiap gedung,

menggunakan maksimal pemakaian bandwidth, maka tidak akan terlihat adanya

perbedaan sebelum atau sesudah kolokasi router. Hal ini dikarenakan bandwidth

yang dimiliki adalah sebesar 1 Mbps atau setara dengan 1024 Kbps. Namun,

seandainya pada saat permisalan gedung A hanya hanya menggunakan 256 Kbps

pada saat itu, serta Gedung B telah menggunakan 192 Kbps pada saat itu juga,

maka Gedung B dapat menggunakan 128 Kbps sisa dari bandwidth yang

seharusnya digunakan oleh Gedung A. Oleh sebab itu, penggunaan bandwidth

dapat lebih effisien.

2. Perbandingan pemakaian IP public

Perbandingan penghematan IP publik pada PT Hypernet yang

sebelumnya menggunakan IP publik untuk berkomunikasi antar router ataupun

berkomunikasi dengan internet, dapat dirubah dengan cukup menggunakan 1 IP

publik untuk berkomunikasi dengan internet serta menggunakan IP private untuk

berkomunikasi antar router dapat dilihat pada table di bawah ini.

Page 6: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

97

Tabel 4.2 Perbandingan Penggunaan IP sebelum dan sesudah kolokasi

router

Dari tabel diatas dapat diketahui adanya perbedaan penggunaan IP private

dan IP publik. Sebelum adanya kolokasi router semua gedung menggunakan IP

publik untuk saling berkomunikasi. Hal ini menyebabkan penggunaan IP publik

yang berlebih, karena enam gedung menggunakan enam IP publik. Setelah

adanya kolokasi router, komunikasi antar router menggunakan IP private dan

untuk selanjutnya menggunakan NAT ( Network Address Translation ) untuk

berkomunikasi dengan internet. Hal ini dapat menghemat penggunaan IP publik

dikarenakan IP yg digunakan untuk berkomunikasi dengan internet cukup

menggunakan 1 IP publik untuk 6 gedung, sehingga IP publik yang tidak

digunakan dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk Web server, DNS

server, ataupun mail server.

4.2.5 Backup Konfigurasi Mikrotik

Backup konfigurasi di mikrotik merupakan hal yang sangat penting.

Apabila suatu waktu konfigurasi pada router mikrotik mengalami masalah atau

error, maka sistem router mikrotik dapat direset dan direstore kembali. Cara

Gedung

Sebelum Kolokasi Sesudah Kolokasi IP Private IP Publik IP Private IP Publik

A B C D E F

- - - - - -

120.29.156.195120.29.156.195120.29.156.196120.29.156.197120.29.156.198120.29.156.199

10.36.1.101 10.36.1.102 10.36.1.103 10.36.1.104 10.36.1.105 10.36.1.106

120.29.156.195 120.29.156.195 120.29.156.195 120.29.156.195 120.29.156.195 120.29.156.195

Page 7: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

98

membackup yaitu dengan memasukkan perintah di PC router mikrotik: system

backup save name=mikrotiksmailingtour Untuk merestore atau mengembalikan

konfigurasi mikrotik yang telah dibackup, maka digunakan perintah: system

backup load name=mikrotik SmailingTour Kemudian klik “y” untuk reboot

system.

Backup dapat juga dilakukan di winbox, konfigurasinya :

1. Buka Winbox » Pilih menu File

2. Dari jendela File List » Klik Tombol Backup

3. Akan Tercipta File baru » Select Pada File

4. Setelah file tersorot » klik pada icon "Copy"

5. Buka windows explorer » buat folder baru, klik kanan mouse » lalu pilih

paste

Untuk melihat hasil perintah diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.12 Backup File

Page 8: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

99

4.2.6 Mikrotik Network Tools

• Graphing

Sebagai network admin tentunya ingin mengetahui apakah trafik yang

berjalan di jaringan sudah sesuai dengan semestinya. Caranya yaitu dengan

menggunakan monitoring traffic pada mikrotik yang disebut sebagai graphing.

Berikut konfigurasinya:

Klik: Tools » Graphing » Queue Rules » Settings » Store every: 5 min; Interface

Rules » Add (+) » Interface:ether2, Allow Address: 192.168.5.0/24; Resource

Rules » Add (+) » Allow Address: 192.168.5.0/24 Setelah itu, masukkan address

berikut pada browser :http://[Router_IP_address]/graphs/ »

http://192.168.5.1/graphs/Graphing ini dapat untuk memonitor Bandwidth, CPU

usage, Memory usage, dan Disk usage mikrotik.

Untuk melihat hasil perintah diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.13 Network Monitoring Tools

Page 9: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

100

• Ping (Packet Internet Groper)

Pada mikrotik juga dapat dilakukan ping secara langsung melalui console

atau melalui Tools » Ping, kemudian masukkan alamat IP atau alamat addreas

yang ingin dimonitor konektivitas jaringannya. Konektivitas jaringan yang

dimonitor yaitu connect atau tidaknya komputer asal ke komputer atau IP tujuan.

Untuk melihat hasil perintah diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.14 Mikrotik Ping

• Packet Sniffer

Packet Sniffer merupakan fitur untuk mengetahui data yang

berjalan di jaringan. Klik Tools » Packet Sniffer » Settings » tab General,

Interface: all. File Name: testing; tab Streaming, Streaming Enabled,

Server: 192.168.5.1. Untuk memulai sniffing, maka klik Start

Untuk melihat hasil perintah diatas dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Page 10: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

101

Gambar 4.15 Paket Snifer

4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco

Pembuatan VLAN ini diharapkan jaringan yang akan kami buat tidak

bercampur dengan jaringan lain, sehingga broadcast di jaringan tidak besar.

Kami menggunakan switch cisco 2950 dalam membuat VLAN. Berikut perintah

untuk membuat VLAN:

Switch>enable

Switch#configure terminal

Switch(config)#vlan 100

Switch(config-vlan)#name vlan100

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 0/10

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 100

Switch(config-if)#exit

Page 11: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

102

Switch(config)#vlan 101

Switch(config-vlan)#name vlan101

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 0/11

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 101

Switch(config-vlan)#exit

4.3 Evaluasi

Setelah melakukan implementasi kami akan membandingkan sistem yang ada

sebelum kolokasi dan sesudah kolokasi.

4.3.1 Evaluasi Bandwidth

Dibawah ini adalah bandwidth sebelum kolokasi pada bangunan A:

Gambar 4.16 Graphing Bandwidth sebelum kolokasi

Page 12: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

103

Dibawah hasil pengukuran bandwidth setelah kolokasi bangunan A:

Gambar 4.17 Graphing Bandwidth setelah kolokasi

Pada Gambar 4.16 kita dapat lihat hasil pengukuran bandwidth sebelum

kolokasi,didapatkan maksimal 300 Kbps. Namun setelah dilakukan kolokasi

pada pengukuran bandwidth didapatkan up to 1 Mbps. Sehingga dari hasil ini

kita dapat menyimpulkan bahwa penambahan router utama dapat mengakibatkan

pemakain bandwidth akan maksimal.

Page 13: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

104

4.3.2 Evaluasi Pengaturan Bandwidth

Gambar 4.18 Manajemen Bandwidth

Pada gambar di 4.18 kita dapat mengatur dan memonitoring setiap

gedung yang telah terkoneksi dengan router utama. Sehingga kita hanya perlu

melihat di router utama untuk memonitoring seluruh gedung yang telah

terkoneksi.

Page 14: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

105

4.3.3 Evaluasi VLAN

dibawah ini gambar neighbor sebelum kolokasi:

Gambar 4.19 neighbor sebelum perancangan VLAN

dibawah ini gambar neighbor setelah kolokasi:

Gambar 4.20 neighbor setelah perancangan VLAN

Page 15: Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00077-IF Bab 4.2.pdf · 4.2.7 Perancangan VLAN pada switch Cisco Pembuatan VLAN

106

Dari gambar 4.19 kita dapat melihat ada lebih dari satu broadcast domain.

Setelah perancangan VLAN hanya terdapat 1 broadcast domain yang dapat

dilihat pada gambar 4.20.