Agama Makalah

19
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah peranan kaum remaja dalam menanggapi perkembangan kebudayaan dengan iman kristiani. Salah satunya ialah dengan memilah pakaian mana saja yang pantas dan tidak pantas untuk dikenakan kaum remaja saat beribadah di bait Allah. Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Semoga dengan makalah ini kita dapat mengerti akan pakaian yang pantas untuk kita kenakan dalam beribadah di bait Allah. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa jualah penulis mohon hidayah, semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho dariNya. Amin.

Transcript of Agama Makalah

Page 1: Agama Makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena

atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam

penulisan makalah ini adalah peranan kaum remaja dalam menanggapi perkembangan

kebudayaan dengan iman kristiani. Salah satunya ialah dengan memilah pakaian mana

saja yang pantas dan tidak pantas untuk dikenakan kaum remaja saat beribadah di bait

Allah. Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kesulitan,

terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari

berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak

kekurangannya.

Semoga dengan makalah ini kita dapat mengerti akan pakaian yang

pantas untuk kita kenakan dalam beribadah di bait Allah. Akhirnya kepada Tuhan Yang

Maha Esa jualah penulis mohon hidayah, semoga usaha kami ini mendapat manfaat

yang baik. Serta mendapat ridho dariNya. Amin.

Malang, 16 September 2009

Penulis,

Stefi Yunia Suwarlan

Page 2: Agama Makalah

DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Agama Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar

budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari

buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan

budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan

kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Maka penulis menarik

kesimpulan bahwa kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem, dimana

sistem itu terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan

hal ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan

yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan

ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.

Salah satu wujud sari kebudayaan ialah berupa wujud artefak. Salah satu

contohnya adalah pakaian. Pakaian adalah salah satu bentuk kebudayaan yang

selalu berkembang dari suatu masa ke masa. Di kalangan remaja pun pakaian

sangatlah populer. Remaja saat ini cenderung menggunakan model pakaian yang

aneh-aneh seiring dengan mode pakaian yang sedang populer. hal inilah yang

menjadi latar belakang penulis untuk menyusun karya ilmiah mengenai

perkembangan kebudayaan pakaian dari jaman dahulu hingga saat ini, serta

pakaian apa sajakah yang pantas untuk dikenakan saat beribadah di dalam Bait

Allah.

Page 4: Agama Makalah

I.II Perumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan pakaian sejak jaman sebelum masehi.

2. Bagaimanakah penggunaan pakaian yang tidak baik di dalam Bait Allah?

3. Bagaimanakah peranan remaja dalam menggunakan pakaian yang pantas

sesuai dengan iman kristiani di Bait Allah?

I.III Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan pakaian sejak jaman sebelum masehi.

2. Untuk mengetahui penerapan penggunaan pakaian yang tidak baik di dalam

Bait Allah.

3. Untuk mengetahui peranan remaja dalam menggunakan pakaian yang pantas

sesuai dengan iman kristiani di Bait Allah.

Page 5: Agama Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Perkembangan pakaian

Memahami wujud busana masyarakat tertentu berarti memahami

pula kebudayaan masyarakat itu dan mengerti berbagai aspek

keberadaannya. Sebagai awal kita akan mengenal tata busana di Dunia

Kuno, adalah peradaban yang terjadi disekitar Mediterranea pada masa

sebelum Masehi. Pada dasarnya pakaian tidaklah hanya merupakan alat

pelindung terhadap keadaan cuaca semata mata. Suku bangsa primitive

ada kalanya mengenakan pakaian tebal panas di Katulistiwa dan kadang-

kadang hamper telanjang didaerah kutub. Ini sebagian dikarenakan

adanya keinginan merias diri yang lebih kuat dibandingkan penyesuaian

dengan keadaan sekitar. Kiranya sedikit sifat ini tidak hanya ada dimasa

purba tetapi hingga masa kini pun sikap itu masih terpelihara disebagian

umat manusia. Perbedaan berbusana antara suku bangsa di pegunungan,

kaum nomadan, penghuni padang pasir, goa, petani dan orang kota

terlihat jelas. Sedangkan pada golongan berkedudukan tinggi, kaum

ningrat dan aristocrat unsure-unsur simbolis kedudukan mereka sangat

ditonjolkan. Bangsa-bangsa kuno pada mulanya hanya mengenakan kain

cawet, kadang-kadang dilengkapi dengan selendang. Tutup kepala dan

alas kaki, hamper tak dipakai. Busana zaman kuno yang sangat

berpengaruh adalah busana yang berasal dari suku bangsa yang memiliki

kebudayaaan sendiri seperti bangsa Mesir Kuno dan Bangsa Babylonia.

Kedua bangsa ini memiliki bentuk dasar busana yang sama yaitu bentuk

dasar kemeja.

Bangsa Mesir Kuno menghias bentuk dasar ini dengan mempergunakan

kain itu sendiri, yaitu dengan cara pemberian lipit-lipit ( pleats, plissee ).

Page 6: Agama Makalah

Bangsa Babylonia dengan menambah potongan-potongan strook yang

berumbai-rumbai. Bentuk kostum dari masing-masing suku bangsa

zaman kuno ini saling berbeda tapi sepintas tak terlihat perbedaannya.

Potongan-potongan kain besar atau lebarnya tergantung yang dihasilkan

oleh alat tenun pada masa itu diterima sebagai bentuk dasar kostum untuk

kemudian dilipat, dililit, dilingkarkan atau disusun pada badan dalam

aneka perbandingan panjang atau lebar kain itu sendiri.

Akan jelas bahwa dengan demikian busana zaman kuno dapat dibagi

dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Rok – rok lipit ( sarung )

2. Bentuk dasar kemeja

- tunika

- kaftan

Tunika dan kaftan hingga kini masih dikenakan

oleh bangsa-bangsa di Afrika Utara dan Timur Tengah. Pakaian

ini biasanya dikenakan oleh para Kaisar Romawi.

Page 7: Agama Makalah

1. Deraperi.

Sepotong kain disusun pada bahan, acapkali sebagai tambahan. ( ingat :

sari pada busana khas India )

Busana deraperi memberi aksen pada gerakan badan hingga merupakan

pakaian paling plastis dari Dunia Kuno.

Dalam dunia kuno bentuk celana hamper tidak digunakan. Sesekali

bentuk ini dijumpai sebagai pakaian rasionil pada suku bangsa- suku

bangsa pegunungan atau pada suku bangsa-suku bangsa penunggang

kuda.

Mesir Kuno

Masa kelahiran Tuhan Yesus dan Kristen Awal 395 – 640 SM

Busana yang dipakai pada masa itu masih dalam bentuk yang

sangat sederhana berupa busana dalam bentuk kemeja tanpa krag

dinamakan KALASIRIS. Dalam periode kerajaaan kunoKalasirirs

berlengan setali ini sangat pendek dan ketat, sedangkan dalam periode

kerajaan baru kalasiris dibuat panjan dan lebar serta diberi lipit-lipit yang

merupakan unsure dekoratif yang sangat dominant pada tata busana

bangsa Mesir kuno.

Pelengkap Kalasiris : berbagai sarung pendek dan aneka krag.

Yang dibuat dari berbagai macam bahan. Sepeti Linen yang dikanji

sangat kaku agar mudah dibentuk, ini biasa digunakan oleh rakyat biasa.

Ada juga dibuat dari kulit atau logam mulia, ini biasa digunakan oleh

kaum ningrat dan tokoh-tokoh penting lainnya. Pada kragnya juga

acapkali ditambahkan hiasan dari permata yang disusun dalam susunan

geometris. Sedangkan sarung pendek atau disebut SCHENTI juga

memberikan efek dekoratif pada kalasiris. Yang juga terkadang dibuat

dari kulit berlapis emas.

Page 8: Agama Makalah

Asesoris lainnya ada selendang yang disebut STOLA yang disusun

sebagai draperi pada bahu. Dikenakan juga semacam rompi panjang yang

dibuat dari susunan jalinan dan ronce manik-manik.

Untuk Firaun, kalasiris yang berlipit-lipit dibuat dari kain emas agar

memberi kesan kedewaan.

Untuk Pendeta dan Firaun memakai tutup kepala dari kain yang dilipat

menjadi segitiga.

Tutup kepala ini disebut KLAFT.

Aneka mahkota yang terdapat di Mesir:

Mahkota Pschent -: Mahkota ganda terdiri dari Mahkota Merah dan

Mahkota Putih warna pada mahkota ini9 menunjukkan daerah kekuasaan

pada masa itu. Untuk warna merah meliputi Mesir Bawah dan warna

putih meliputi daerah Mesir Hulu. Mahkota CHEPERESH : Mahkota

pada masa kerajaan baru ini berbentuk lebih tinggi dari Pschent. Selalu

dihias dengan Ular Ureus yang menghadap kedepan, sebagai kepercayan

agar terlindungi dari gigitan ular.

Untuk Ratu selalu memakai hiasan burung Elang diatas kepala dengan

sayap burung yang putih disisi kepala.

Selain itu ada juga Mahkota Hemhemet, Mahkota Perang, Mahkota Isis.

Raja Mesir Kuno juga melengkapi penampilannya dengan menggunakan

janggut palsu. Janggut palsu ini dibuat dari serat wol atau jalinan rambut,

diikat dengan pita kebelakang. Juga ada gelang-gelang lebar dengan

hiasan motif berupa symbol-simbol khas Mesir kuno seperti Ular Ureus,

Papyrus, burung elang, matahari bersayap dan lain sebagainya.

Page 9: Agama Makalah

II.II Pakaian Yang Tidak Berkenan di Bait Allah

Bait Allah atau gereja adalah tempat dimana seluruh umat Allah

berkumpul untuk memuji, memuliakan, mendengarkan firmanNya, serta masuk

ke dalam hadiratNya. Rata-rata orang Kristen beribadah di gereja setiap hari

minggu, namun ada pula yang mengadakan persekutuan-persekutuan lainnya di

hari yang lain. Pada 1 Korintus 6 : 19-20, Tuhan berfirman : “Atau tidak tahukah

kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Roh

Kudus yang kamu peroleh dari Allah –dan bahwa kamu bukan milik kamu

sendiri?. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu

muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Ayat di atas sangatlah jelas bagi kita semua bahwa tubuh kita adalah bait

Allah yang harus dijaga. Namun sayangnya, remaja-remaja Kristen saat ini

kebanyakan lupa bahkan tidak menghiraukan ayat di atas. Mereka merusak,

memamerkan bahkan merendahkan bait Allah, yakni tubuhnya sendiri.

Kebanyakan dari kaum remaja saat ini cenderung menyukai pakaian-pakaian

yang dapat memperlihatkan bagian dari tubuhnya, yang sesungguhnya sangatlah

tidak pantas untuk dipertunjukkan. Contohnya seperti mengenakan rok diatas

lutut. Tank-top, celana di atas lutut, pakaian ketat, pakaian yang menunjukkan

bagian perutnya serta masih banyak lagi. Mereka menjadi sama dengan manusia

duniawi, hal ini sangat memperihatinkan.

Parahnya lagi, pakaian-pakaian di atas mereka kenakan saat mereka

hendak beribadah bersekutu dan masuk ke dalam hadirat Tuhan yang sangat

kudus. Hal ini sangatlah salah dan tidak bias ditoleran. Tubuh kita adalah milik

Tuhan, jadi kita harus menjaganya baik-baik. Melihat hal ini pastinya Tuhan pun

sangat sedih.

Page 10: Agama Makalah

II.III Peranan Remaja dalam Menggenakan Pakaian yang Pantas Sesuai dengan Iman

Kristiani di Bait Allah

Pada 1 Korintus 6 : 19-20, Tuhan berfirman : “Atau tidak tahukah

kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Roh

Kudus yang kamu peroleh dari Allah –dan bahwa kamu bukan milik kamu

sendiri?. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu

muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Pada ayat serta pembahasan di atas, kita sudah mengetahui betapa

pentingnya tubuh kita dan penggunaan pakaian yang tidak di dasari oleh iman

kristiani. Oleh karena itu pada pokok pembahasan kali ini saya akan

memberikan contoh-contoh serta cara berpakaian yang berkenan di hadapan

Allah berdasarkan iman kristiani.

Tubuh kita adalah Bait Allah, oleh karena itu kita harus menjaga,

merawatnya serta memperindahnya agar kemuliian, keindahan dan kebesaran

Tuhan dapat terpancar melalui tubuh kita. Salah satunya ialah dengan memilih

jenis-jenis pakaian yang akan kita kenakan, yang pastinya harus berpedoman

pada alkitab.

Pria : Pria cenderung memiliki permasalahan dalam berpakaian yang lebih

rendah dibandingkan dengan wanita. Pakaian yang pantas untuk dikenakan

seorang pria saat masuk ke dalam hadirat Tuhan di bait Allah ialah celana

panjang, dipadu dengan kemeja, serta sepatu yang menutupi seluruh kaki.

Wanita : Tuhan tidak berkenan pada jemaat wanita yang berdandan secara

berlebihan (I Timotius 2:9-10 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah

ia berdandan dengan pantas 1 , dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan

berkepang-kepang, jangan memakai emas 2  atau mutiara ataupun pakaian yang

mahal-mahal, p  2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan q  baik,

seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. “). Tuhan memerintah

jemaat wanita untuk berpakaian secara sederhana, bukan dengan pakaian yang

Page 11: Agama Makalah

mahal-mahal. Contoh pakaian yang pantas untuk dipakai wanita adalah rok di

bawah lutut, celana panjang dan blouse atau kemeja yang sopan dan tidak ketat.

Page 12: Agama Makalah

BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

Dengan mengenakan pakaian yang sesuai dengan iman kristiani maka

remaja sudah dapat melaksanakan peranannya dengan sangat baik di gereja serta

di mata orang banyak. Melihat remaja-remaja Kristen yang berpakaian sangat

rapi, sopan dan sederhana, maka orang luar akan menilai remaja-remaja Kristen

sebagai remaja yang berbeda dengan remaja dunia. Mereka tetap mengikuti

perkembangan kebudayaan di bidang pakaian, namun mereka tetap mengkajinya

apakah sesuai dengan iman Kristen atau tidak. Dengan demikian maka remaja-

remaja Kristen dapat menjadi terang di tengah dunia dan nama Tuhan

dipermuliakan.

III.II Saran

Penulis menyarankan agar remaja-remaja Kristen saat ini dapat pandai-

pandai dalam memilah arus kebudayaan yang begitu kuat. Dapat

merealisasikannya apakah sesuai dengan kehendak Allah atau tidak. Sehingga

remaja-remaja ini dapat menjadi terang di tengah masyarakat dan nama Tuhan di

permuliakan serta tidak menjadi serupa dengan dunia.

Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa   dengan dunia ini, tetapi

berubahlah oleh pembaharuan budimu,   sehingga kamu dapat membedakan

manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan  kepada Allah dan

yang sempurna..”

~Tuhan Yesus Memberkati~

Page 13: Agama Makalah

DAFTAR PUSTAKA

ALKITAB

http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Rm&chapter=12#n2

http://www.prepolino.ch/navigation/0156.html

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-

a&hs=Qf7&rls=org.mozilla%3Aen-US

%3Aofficial&biw=1366&bih=615&site=search&tbm=isch&sa=1&q=1.%09D

eraperi&aq=f&aqi=&aql=&oq

http://goyangkarawang.com/2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-kebudayaan/

http://www.google.co.id/search?

q=ayat+alkitab+tentang+cara+berpakaian&hl=id&prmd=ivns&tbas=0&sour

ce=lnt&sa=X&ei=IeGTTe7RDM_Icf_KoYwH&ved=0CAkQpwUoAA

http://dalank2012.wordpress.com/