informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I...

266
BAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid ( د ي ح و ت) menurut etimologi (bahasa) adalah mengetahui atau meyakini bahwa sesuatu itu satu.Oleh sebab itu satu dalam bahasa arab adalah wahid( واحد) Sedangkan menurut terminology (istilah) adalah meng- Esakan Allah dari zat,sifat, dan perbuatan-Nya. Menurut Utsman Raliby tentang kemaha Esaan Tuhan: 1. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya Kemaha Esaan Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan kata-kata bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan apapun juga,berbeda dalam segala- galanya.Zat Tuhan itu bukanlah materi yang terdiri dari beberapa unsur bersusun.Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan benda apapun yang menurut ilmu fisika terjadi dari susunan atom,molekul,dan unsur- unsur yang berbentuk yang takluk kepada ruang dan waktu yang dapat ditangkap oleh pancaindera manusia,yang dapat hancur musnah dan lenyap pada suatu masa. 2. Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifat-Nya mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh kesempurnaan dan keutamaan,tidak ada yang menyamainya.Didalam Al-Quran 1

Transcript of informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I...

Page 1: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

BAB I

Konsep Tauhid Dalam Islam 

Pengertian :

          Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi (bahasa) adalah mengetahui atau

meyakini bahwa sesuatu itu satu.Oleh sebab itu satu dalam bahasa arab adalah

wahid(واحد   )

Sedangkan menurut terminology (istilah) adalah meng-Esakan Allah dari zat,sifat,

dan perbuatan-Nya.

Menurut Utsman Raliby tentang kemaha Esaan Tuhan:

1.    Allah Maha Esa dalam Zat-Nya

Kemaha Esaan Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan kata-kata

bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan apapun juga,berbeda

dalam segala-galanya.Zat Tuhan itu bukanlah materi yang terdiri dari beberapa

unsur bersusun.Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan benda

apapun yang menurut ilmu fisika terjadi dari susunan atom,molekul,dan unsur-

unsur yang berbentuk yang takluk kepada ruang dan waktu yang dapat ditangkap

oleh pancaindera manusia,yang dapat hancur musnah dan lenyap pada suatu masa.

2.    Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya

Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifat-Nya mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah

penuh kesempurnaan dan keutamaan,tidak ada yang menyamainya.Didalam Al-

Quran disebut dengan sifat-sifat  Allah yaitu yang terkandung dalam “Asmaul

Husna” terdiri dari 99 nama.Namun dalam ilmu tauhid disebutkan sifat-sifat Allah

itu terdiri dari 20 sifat.

3.    Allah Maha Esa dalam perbuatan-Nya

Kemaha Esaan Allah dalam perbuatan mengandung arti kita meyakini bahwa

tiada tara dalam melakukan sesuatu,sehingga hanya Dialah yang dapat berbuat

menciptakan alam semesta ini.Kagumilah,misalnya,bagaimana Dia menciptakan

diri kita sendiri dalam bentuk tubuh yang sangat baik,yang dilengkapi-Nya

dengan pancaindera, akal, perasaan, kemauan, bahasa, pengalaman dan

sebagainya.Perhatikan pula susunan kimiawi materi-materi yang ada dialam

ini.Misalnya H20,zat cair,NO2,zat asam dan sebagainya.

1

Page 2: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Tauhid menjadi inti rukun iman dan prima causa (yang pertama) seluruh

keyakinan islam.Secara sederhana,sistematika akidah islam dapat dijelaskan

sebagai berikut:

“ Kalau orang telah menerima tauhid sebagai prima causa maka rukun iman yang

lain hanyalah akibat logis saja penerimaan tauhid tersebut.Kalau orang yakin

bahwa (1) Allah mempunyai kehendak sebagai bagian dari sifatnya maka orang

yakin pula adanya (2) Malaikat yang diciptakan Allah untuk melaksanakan dan

menyampaikan kehendak Allah yang dilakukan malaikat jibril kepada para Rasul-

Nya yang dihimpun dalam (3) kitab suci.Namun perlu diingat dan dicatat bahwa

kitab suci yang masih murni dan asli memuat kehendak Allah,kehendak Allah itu

disampaikan kepada manusia malalui manusia pilihan Allah yang disebut

(4)Rasul yang menjelaskan dan menyampaikan kehendak Allah kepada manusia

untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan.Hidup dan kehidupan ini akan

berakhir oleh sebab itu kita meyakini yang ke (5) hari akhir.Pada waktu itu kelak

Allah akan menyediakan suatu kehidupan yang kekal dan abadi.Untuk mendiami

dunia yang fana ini manusia akan dimintai pertanggung jawaban setiap

individu.Yakin akan adanya hidup lain selain kehidupan sekarang membawa

konsekuensi pada keyakinan akan adanya (6) Qadha dan Qadar yang berlaku

dalam hidup dan kehidupan manusia.       

          Tauhid adalah ibadah qalbiah.Ibadah inilah yang pertama harus dipelajari

setiap manusia sebelum mempelajari ilmu yang lainnya karena ibadah hati

didalamnya menyangkut keyakinan seseorang kepada pencipta-Nya yaitu Allah

Dialah yang menghidupkan dan mematikan,memberikan rizki dan

menolaknya,memberikan penyakit dan menyembuhkannya  karena ibadah hati

akan mempengaruhi ibadah yang kedua yaitu ibadah jasadiah.Allah menciptakan

manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya,ibadah bukan dalam arti sempit

melainkan dalam arti luas.Karena ibadah dalam arti sempit hanyalah yang terdapat

dalam rukun islam seperti :shalat,puasa,zakat dan haji.Ibadah dalam arti luas(arti

yang sesungguhnya) dalam islam yaitu:melakukan segala sesuatu kebaikan yang

dicintai Allah dan Rasul-Nya baik berbentuk ucapan ataupun perbuatan,yang

dhahir(nyata) ataupun yang bathin(tidak nyata) seperti: takut kepada

Allah,bertawakal kepada-Nya,berbakti kepada kedua orang tua,berbuat baik

2

Page 3: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

kepada sesama manusia,atau kepada hewan,tumbuh-tumbuhan dan makhluk

lainnya berzikir dan lain-lain. Pelajaran tauhid adalah salah satu perbuatan yang

berkaitan dengan ibadah qalbiah(hati) karena didalamnya kita harus meyakini

sebenar-benarnya tentang Allah dan Rasul-rasul-Nya

Dalam mempelajari ilmu tauhid dalam islam adalah wajib setiap individu karena

amal setiap manusia tidak akan diterima oleh Allah jika perbuatan atau

pekerjaanya bukan karena-Nya seperti karena ingin dimuliakan atau dihormati

manusia,biar menjadi kaya,mendapat jabatan tinggi dan lain-lain dari semua

perbuatan kebaikan.

Allah berfrman dalam surat An-nisa ayat:114 Artinya:Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang)bersedekah atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian diantara manusia.Barang siapa berbuat demikian karena mencari ridha Allah maka kelak Kami akan memberinya pahala

yang besar

Dalam surat Asy-syura ayat:20 Allah juga menjelaskan:Artinya:barang siapa yang menghendaki keuntungan diakhirat akan Kami

tambahkan keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki

keuntungan didunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan

dunia) tetapi dia tidak akan mendapat bagian diakhirat.

Dari ayat tersebut sangat jelas orang yang bekerjanya bukan karena mencari ridha

Allah  atau karena urusan dunia (jabatan atau lainya) maka tidak akan mendapati

apa-apa nantinya diakhirat melainkan hanya didapati didunia sesuai yang

diniatkan(inginkan).

: ما : �ن إ وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال عنه الله رضي الخطاب بن� عمر عن

( ومسلم ( البخارى رواه مانوى + امر�إ ل�كل �نما وإ ات ي �الن ب األعمال

Artinya: Dari Umar bin Khattab ra,berkata : Rasulullah saw

bersabda:sesungguhnya perbuatan tergantung kapada niat dan setiap seseorang

tergantung apa yang diniatkan.(HR.Bukhari dan Muslim) 

 

Macam-macam Tauhid:

Pembagian tauhid menurut kalangan ulama memiliki tiga(3)macam:

3

Page 4: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

1. Tauhid Al-Uluhiyyah: mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah

hanya kepada Allah dan karenaNya semata.Tauhid ini  selalu dingkari oleh orang-

orang kafir dari dahulu hingga sekarang.Seperti:

Berdoa:

Artinya:Dan Tuhanmu berfirman:berdoalah kepada-Ku niscaya Akuو

perkenankan bagimu.(Ghafir/Al-mu’min:60)

Takut :

Artinya: Janganlah takut kepada mereka takutlah kepada-Ku jika kamu

orang-orang beriman.(Ali-imran:175)

Bertawakal:

Artinya:Dan bertawakallah kalian kepada Allah jika kalian orang-orangو

beriman (Al-maidah:23).

Meminta pertolongan:

Artinya:Kepada-Mu kami beribadah dan kepada-Mu kami meminta pertolongan

(Alfatihah:5)

2. Tauhid Ar-Rububiyyah:mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni

mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai,

mengatur alam semesta ini menghidupkan dan mematikan.Tauhid ini selalu diakui

oleh orang-orang kafir dari dahulu hingga sekarang namun tidak mau masuk

kedalam agama yang sempurna yaitu agama islam. Seperti:

Pencipta: Artinya : Allah adalah pencipta segala sesuatu dan maha pemelihara segala

sesuatu (Al-Zumar:62)

Pengatur alam semesta:

Artinya:Dia mengatur segala sesuatu dari langit sampai bumi (As-sajadah:5)

Menghidupkan dan mematikan:

 Artinya: Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan kepada-Nya

kalian dikembalikan.(Yunus:56)

3. Tauhid Al-Asma' was-Sifat:mengesakan Allah dalam asma(nama) dan

sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan

Allah, dalam dzat, asma(nama) maupun sifat-Nya.

Artinya:Dan Allah memilki nama-nama yang baik (Al-A’raf:180)

4

Page 5: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Nama-nama Allah memilki 99 nama yaitu:

Allah ,Ar-rahman,Ar-rahim,Al-malik,Al-quduus,Al-salam,Al-mu’min,Al-

muhaimin

Sifat-sifat yang dimiliki Allah terbagi tiga(3) bagian yaitu:

1.    Sifat yang wajib yang terdiri dari 20 macam sifat yaitu:

Wujud(ada), qidam(dahulu), baqa(kekal), mukhalafatul lilhawadits(berbeda

dengan makhluk), qiyamu binnafsi(berdiri sendiri), wahdaniyyat(esa),

qudrat(mampu), iradat(berkehendak), ilmu(mengetahui), hayat(hidup),

kalam(berbicara), sama’(mendengar), bashar(melihat), qadirun(maha mampu),

muridun(maha berkehendak), alimun(maha mengetahui), hayun(maha

hidup),samiun(maha mendengar),bashirun(maha melihat),dan mutakallimun(maha

berbicara).

2.    Sifat yang mustahil adalah sifat yang berlawanan dengan 20 sifat yang wajib

3.    Sifat yang boleh adalah sifat yang mungkin bagi Allah untuk menetapkan dan

meniadakan seperti :menjadikan orang kaya dan miskin,menjadikan sakit dan

sehat,menjadikan tertawa dan menangis dan lain-lain.

Arti  الله رسول محمد االالله : الاله

Arti :  االالله الالهKalimat tauhid yang agung dan wajib diketahui oleh setiap muslim dengan

pemahaman yang benar sehingga menghantarkan pribadinya masuk kedalam

surga sebagaimana Rasulullah bersabda:

( مسلم ( رواه ة الجن دخل الله �ال إ �له الإ أن يعلم وهو مات منArtinya:Barang siapa yang meninggal/wafat dan dia mengetahui bahwa tiada

Tuhan selain Allah maka akan masuk surga.(HR.Muslim).

Arti  الله إال .tidak ada yang berhak disembah semata kecuali Allah : الإله

Rukun kalimat tauhid:

Kalimat tauhid yaitu  إالالله :terdiri dari dua(2) rukun yaitu الإله

1.    Kalimat الإله :adalah kalimat peniadaan yaitu tidak ada yang disembah

2.    Kalimat إالالله : adalah kalimat penetapan yaitu yang berhak disembah hanya

Allah

5

Page 6: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dua(2) rukun tersebut dijelaskan dalam surat Al-baqarah ayat 256 yaitu:

Artinya: Barang siapa yang ingkar kepada thagut(setan dan apa saja yang

disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah maka sungguh dia telah

berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.Dan Allah maha

mendengar dan maha melihat.(Al-baqarah:256)

Kalimat:   �الطاغوت� ب يكفر adalah  فمن arti dari rukun yang pertama dan

kalimat :  ه� �الل ب .adalah arti dari rukun yang keduaويؤم�ن

Hal-hal yang mnghilangkan ketauhidan:

Segala sesuatu yang menyebabkan hilangnya ketauhidan manusia berarti manusia

tersebut sudah tidak lagi beriman,dengan demikian alangkah baiknya kita

mengetahui hal-hal yang menghilangkan ketauhidan yaitu:

1.    Kemusyrikan yaitu meyakini ada yang menandingi kekuasaan Allah baik

pengetahua-Nya,kekuataa-Nya,dan lain-lainnya.

Dan kemusyrikan adalah dosa terbesar yang tidak ada ampunan dari Allah:

Artinya:Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa yang menyekutukan-

Nya dan mengampuni selain itu bagi yang Dia yang kehendaki.Dan barang siapa

yang menyekutukan Allah maka sungguh dalam kesesatan yang nyata.(S.An-

nisa:116)

 Kemusyrikan menghapus amal-amal kebaikan yang sudah dilakukan:

Artinya:Dan jikalau mereka melakukan kemusyrikan niscaya putus apa yang

mereka telah lakukan.(QS.Al-an’am:88)

Kemusyrikan adalah menyebabkan diri manusia tidak akan bisa masuk kesurganya Allah: Artinya:Sesungguhnya orang yang melakukan kemusyrikan kepada Allah maka

Allah haramkan baginya surge dan ditempatkan neraka baginya.(QS.Al-

maidah:72)

2.    Kekufuran yaitu dengan menghina Allah,menghina ayat-ayat quran dan menghina para Rasul.Artinya:Katakanlah,”mengapa kepada Allah dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya

kamu selalu berolok-olok?(65).tidak perlu meminta maaf karena kamu telah kafir

setelah beriman (QS.At-Taubah:65-66).

3.    Kemunafikan yaitu dengan menampakan keimanan didepan manusia tetapi

dihatinya ada kekufuran dan kesyirikan.

6

Page 7: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Artinya:Dan diantara manusia ada yang berkata:kami telah beriman kepada

Allah dan hari akhir padahal mereka tidak beriman(QS.Al-Baqarah:8)

Arti:  الله رسول محمدMuhammad yang dimaksud dikalimat syahadat adalah Muhammad bin Abdullah

bin Abdul Muthalib Al-Hasymi.Dan Beliau diutus oleh Allah untuk manusia

secara umum:

Artinya:Katakanlah:wahai manusia: Aku ini utusan Allah untuk kalian semua

(QS.Al-A’raf:158)

Beliau hidup dikota Mekah yang menyeru ketauhidan,menyembah kepada Allah

bukan kepada berhala yang kemudian berhijrah ke kota Madinah dan

memerintahakan hukum-hukum dalam islam seperti zakat,puasa,jihad dan lain-

lain yang hidup selama 63 tahun.

Bukan Muhammad yang dianggap oleh kelompok Ahmadiyah yang tidak ada

sama sekali dibenarkan dalam Al-Quran dan hadits serta tidak dibenarkan oleh

para ulama ahlu sunnah sedunia.

Barang siapa yang menyimpang dari ajaran Rasulullah maka akan mendapatkan

siksa.Sebagaimana Allah berfirman:

Artinya:Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya

takut akan mendapat cobaan atau azab yang pedih(QS.An-Nur:63)

Sebaliknya yang taat akan perintah Rasul-Nya maka akan mendapatkan

rahmat/kebahagiaan yang sempurna dan hidayah dari Allah.

Artinya:Dan taatlah kepada Allah dan Rasul niscaya kalian akan diberi

rahmat (QS.Ali imran:132)

Artinya:Dan jika kalian taat kepada-Nya niscaya kalian akan mendapat

hidayah/petunjuk dari Allah.(QS.An-Nur:54)

 

Mengenal Allah

Mengenal disini bukan berarti mengenal zat Allah karena akal setiap manusia

tidak akan sampai mengenal zat Allah sesungguhnya melainkan mengenal  hasil

ciptaan-Nya.

Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 102-103:

Artinya:

7

Page 8: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Itulah Allah Tuhanmu tiada Tuhan selain Dia,pencipta segala sesuatu maka

sembahlah dia,Dialah maha pemelihara segala sesuatu.(102)Dia tidak dapat

dicapai oleh penglihatan mata sedang Dia dapat melihat segala penglihatan

itu.Dan Dia Maha halus dan Maha teliti (103).

Rasulullah saw bersabda:

�ه� ذات فى� والتتفكروا الله� خلق� فى� تفكرواArtinya:

Fikirkanlah /renungkanlah pada ciptaan Allah dan jangan fikirkan pada Zat-Nya.

 

Bukti-bukti adanya Allah (pencipta alam semesta):

1.    Diri manusia yang ada padanya seperti pendengaran,penglihatan,akal,ruh,dan

alat-alat tubuh lainnya sangat mustahil ada dengan sendirinya,selain itu setiap

manusia memiliki kulit yang berbeda,ada yang kaya dan miskin.

تبصرون أفال أنفسكم وفىArtinya:

Apakah kamu tidak fikirkan yang ada pada dirimu?

Rasulullah bersabda:

ه رب عرف نفسه عرف منArtinya:

Barang siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhanya.

Maksudnya adalah:barang siapa yang mengenal dirinya bahwa dia itu ada karena

sebelumnya tidak ada dan dirinya membutuhkan bantuan kepada yang lain.

2.    Pengakuan firaun tatkala tidak ada lagi pertolongan yang menyelamatkan

dirinya.

 Artinya:

Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Firaun dan bala

tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas .Sehingga ketika

Firaun hampir tenggelam Dia berkata:”Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan

melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang

muslim(berserah diri).(QS.Yunus:90)

8

Page 9: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

3.    Adanya langit dan bumi,pergantian siang dan malam,turunya air hujan dari

langit,datangnya matahari disiang hari dan bulan dimalam hari.

Artinya:

Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi,pergantian siang dan malam,kapal yang berlayar dilaut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering).dan Dia tebarkan bermacam-macam binatang dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi,semua itu sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang mengerti.(QS.Al-Baqarah:164)

Artinya:

Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul atau mereka yang menciptakan (diri

mereka sendiri)(35).ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi?

sebenarnya mereka tidak meyakini(apa yang mereka katakana)(36).(QS.At-

Thur:35&36).

4.    Fitrah manusia ketika ditanyakan :siapa pencipta alam semesta yang luas ini?

maka dijawab :Allah swt.

Artinya:

Dan jika engkau bertanya kepada mereka,”siapakah yang menciptakan langit dan

bumi dan menundukan matahari dan bulan?”pasti mereka

menjawab ,”Allah”.Maka mengapa mereka bisa dipalingkan.(QS.Al-Ankabut:61)

Artinya:

Dan jika engkau bertanya kepada mereka,”siapakah yang menurunkan air dari

langit,kemudian menghidupkan bumi setelah mati?”pasti mereka menjawab

”Allah”.(QS.Al-Ankabut:63)

 

5.    Dengan diutusnya para Rasul untuk menyelamatkan umatnya dari segala yang

menyimpang.

Artinya:

Dan Kami telah mengutus sebelum-Mu(Muhammad saw) para Rasul kepada

kaumnya,mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan lalu

9

Page 10: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa.Dan merupakan

hak Kami menolong orang-orang yang beriman.(QS.Ar-Rum:47)

 

6.    Pertanyaan Firaun kepada Nabi MusaArtinya:

Firaun bertanya,”siapa Tuhan seluruh alam itu?”(23)Dia(Musa)menjawab,”Tuhan

pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya.(QS.As-

Syuara:23&24)

10

Page 11: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

BAB II

AQIDAH, MAKNA DAN RUANG LINGKUP

1. PENGERTIAN

1. Definisi

Kata Aqidah (عقيدة) berasal dari bahasa arab yang dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia ditulis Akidah dan bermakna kepercayaan dasar; keyakinan

pokok.1 Kata menurut عقيFFدة bahasa dalam bahasa arab bermakna ikatan,

pengesahan, penguatan, pengokohan, transaksi.2 Menurut al-Ustadz Abd al-

Shobur Syahin dalam makalahnya berjudul عقيدة كلمة : حول tidak dijumpai

penggunaan kata baik عقيدة di dalam al-Quran, al-Hadits maupun kitab-kitab

kamus bahasa arab. Yang pertama menggunakan kata tersebut adalah Imam al-

Qusyairi (wafat 437 H) dalam kitab ,الرسالة hanya dalam bentuk plural/

jamaknya Kemudian Imam al-Ghazali (wafat 505 H) menggunakan kata .عقائد

tunggalnya yaitu kata عقيدة mengikuti wazan/ pola فعيلة yang bentuk jamaknya

Sebelum mereka berdua menggunakan kata tersebut sudah digunakan kata .فعائل

dan اعتقاد seperti biasa digunakan oleh Imam Ibnu Jarir al-Tobari (wafat معتقد

310 H).

Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan

oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan

yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Menurut الوسيط العقيدة: المعجم adalah لدى فيه الشك يقبل ال الذي الحكم dan yang dimaksud di sini adalah keyakinannya bukan dalam bentuk amal معتقده

perbuatan seperti meyakini adanya Allah SWT dan meyakini diutusnya para

Rasul.3

2. Pentingnya Aqidah

a. Sebagai asas pembinaan agama. (al-Kahfi 18:110)

1 KBBI materi Akidah.2 Muhammad bin Mukrim bin al-Manzhur Al-Mishri, Lisan al-`Arab, hal. 296, juz 3, Beirut: Dar Shodir, cet. 1, tt; Al-Shohib bin `Ibad, al-Muhith fi al-Lughoh, www.alwaraq.com.3 Majma al-Lughoh al-Arabiyyah, al-Mu`jam al-Wasit, hal 614, Mesir: Maktabah al-Syuruq al-Dauliyah, cet. 4, 1425 H/ 2004.

11

Page 12: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan

kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa".

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia

mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun

dalam beribadat kepada Tuhannya".

b. Sebagai syarat diterimanya amal ibadah seseorang (An-Nisa 4:124) Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita

sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan

mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.

(az-Zumar 39:65) :Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang

sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah

amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.

c. Sebagai amal terbaik :4

حدثنا قاال إسماعيل بن وموسى يونس بن أحمد حدثنا

المسيب بن سعيد عن شهاب ابن حدثنا قال سعد بن إبراهيم

: أي سئل سلم و عليه الله صلى الله رسول أن هريرة أبي عن

. ) ( ؟ ماذا ثم قيل ورسوله بالله إيمان قال ؟ أفضل العمل

( . ) ( حج قال ؟ ماذا ثم قيل الله سبيل في الجهاد قال

.مبرور (

Dari Abu Hurairoh RA berkata : sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya, apakah

amal yang terbaik? beliau bersabda: (Semulia-mulia amalan) adalah beriman

kepada Allah dan Rasul-Nya (beraqidah dengan aqidah yang benar)”. Kemudian

apa? beliau menjawab: berjuang di jalan Allah, kemudian apa? beliau menjawab:

haji yang mabrur.

d. Sebagai pengikat persaudaraan umat Islam (Al-Imran 3: 105) :

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih

sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang

yang mendapat siksa yang berat.

4 Muhammad bin Isma`il Al-Bukhaori, Shohih al-Bukhori, hal 18, juz 1, hadits No. 26, Berut: Dar Ibn Katsir, cet. 3, 1407 H/ 1987 M.

12

Page 13: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

e. Sebagai kunci masuk syurga :5

قال عنه الله رضي ذر أبي و: عن عليه الله صلى الله رسول قال

من ) مات من أنه بشرني قال أو فأخبرني ربي من آت آتاني سلم

؟ ( . سرق وإن زنى وإن قلت الجنة دخل شيئا بالله يشرك ال أمتي

) البخاري ) ( ) رواه سرق وإن زنى وإن قال

3. Aqidah dan Kebahagian

Surat al-Baqarah (2: 2-5) :2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa,

3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan

menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

4. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan

kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin

akan adanya (kehidupan) akhirat.

5. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah

orang-orang yang beruntung.

4. Aqidah dan Etos Kerja

Allah SWT mengajarkan bahwa kerja haruslah berbasis pada niat, usaha dan

kinerja.

Surat al-Zalzalah (99:7-8) :

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan

melihat (balasan)nya.

8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia

akan melihat (balasan)nya pula.

5. Aqidah dan Akhlak

Aisyah RA pernah ditanya mengenai akhlah Rasulullah SAW beliau menjawab :

الله رسول خلق عن عائشة سألت قال الدرداء أبي عن

لرضاه : ويرضى لغضبه يغضب القرآن خلقه كان 6فقالت

5 Muhammad bin Isma`il Al-Bukhori, ibid, hal 417, juz 1.6 Abu al-Qosim Sulaiman bin Ahmad al-Tobrani, aal-Mu`jam al-Awsat, Kairo: Dar al-Haramain, 1415 H, juaz 1, hal. 30.

13

Page 14: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bahkan Allah SWT sendiri memuji akhlak Rasulullah SAW dalam

surah al-Qalam (68:4)

4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

6. Aqidah dan Ilmu Pengetahuan

Allah SWT menjamin orang yang beriman dan berpengetahuan akan dinaikan

derajat, sebagaimana Allah SWt menjelaskan bahwa tidak akan sama antara

orang-orang yang berilmu dan tidak berilmu.

Surah al-Mujadalah (58:11) 11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surah al-Zumar (39:9) :

9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang

beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada

(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama

orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

2. RUANG LINGKUP

1. Keimanan

a. Rukun Iman

Surah al-Baqarah (2:285)285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari

Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka

mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang

lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami

taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah

tempat kembali."

14

Page 15: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

بالله تؤمن أن اإليمان قال اإليمان عن أخبرني قال ثم قال

خيره كله والقدر اآلخر واليوم ورسله وكتبه ومالئكته

ه 7وشر

Rukun Iman ada enam :

1. Iman Kepada Allah SWT

2. Iman Kepada Para Malaikat

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Suci

4. Iman Kepada Para Rasul

5. Iman Kepada Hari Akhir

6. Iman Kepada Qodho dan Qodar

b. Tauhid

Surah al-Ikhlas (112:1-4)1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

c. Kemurnian dan Keikhlasan beraqidah

5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595],

dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian

Itulah agama yang lurus.

1. Sumber-sumber Hukum Aqidah

a. Al-Quran al-Karim

b. Al-Hadits al-Syarif

c. Ijma`

2. Keislaman

عليه : الله صلى الله رسول أن عنه الله رضي هريرة أبي عن

يا فقال يمشي رجل أتاه إذ للناس بارزا يوما كان سلم و

ومالئكته ) بالله تؤمن أن اإليمان قال ؟ اإليمان ما الله رسول

. ) ما الله رسول يا قال اآلخر بالبعث وتؤمن ولقائه ورسله

7 Musnad al-Shohabah fi Kutub al-Tis`ah.

15

Page 16: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

وتقيم ) شيئا به تشرك وال الله تعبد أن اإلسالم قال ؟ اإلسالم

) رمضان وتصوم المفروضة الزكاة وتؤتي 8الصالة

: : ما الله رسول يا رجل قال قال عبسة، بن عمرو عن

" : من المسلمون يسلم وأن قلبك، يسلم أن قال اإلسالم؟

: " : : قال اإليمان، قال أفضل؟ اإلسالم فأى قال ويدك، لسانك

" : ورسله، وكتبه ومالئكته، بالله تؤمن قال اإليمان؟ وما

" : : الهجرة، قال أفضل؟ اإليمان فأى قال الموت، بعد والبعث

" : وء: الس تهجر قال الهجرة؟ فما 9قال

يوم ذات نحن بينما قال عنه الله رضي الخطاب بن عمر عن

شديد رجل علينا طلع إذ وسلم عليه الله صلى الله نبي عند

عليه نرى ال يزيد قال يرى ال عر الش سواد شديد الثياب بياض

صلى الله نبي إلى جلس حتى أحد منا يعرفه وال فر الس أثر

على يه كف ووضع ركبتيه إلى ركبتيه فأسند وسلم عليه الله

فقال اإلسالم ما اإلسالم عن أخبرني د محم يا قال ثم فخذيه

الله رسول دا محم وأن الله إال إله ال أن تشهد أن اإلسالم

إن البيت وتحج رمضان وتصوم كاة الز وتؤتي الة الص وتقيم

سبيال إليه استطعتRukun Islam ada Lima

a. Syahadat

b. Sholat Lima Waktu

c. Zakat

d. Puasa Ramadhan

e. Haji jika mampu.

3. Kenabian"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari

rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka

berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat

kembali."

8 Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shohih al-Bukhori, Beirut: Dar Ibn Katsir, 1987, cet. 3, juz 4, hal. 1793, hadits ke 4499.9 Ali bin Abi Bakar bin Sulaiman al-Haytsami, Ghoyat al-Maqshod Fi Zawaid al-Musnad,t.t., juz 1, hal. 113.

16

Page 17: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

4. Hukum-hukum syariat

Surah Ali Imron: 7 Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya

ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang

lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya

condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang

mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari

ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan

orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat

yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat

mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

5. Masalah Ghaib

Surah Hud : 123.123. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-

Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan

bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang

kamu kerjakan.

2. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan Aqidah Islam

Tujuan beraqidah dalam agama Islam adalah agar menjadi pondasi agama yang

kuat dan benar yang menjadi pandangan hidup pemeluknya.

2. Manfaat

a. Terbentuk individu yang sempurna, sosial masyarakat yang peduli dan

peka, negara yang makmur dan sejahtera.

b. Mencapai kebahagian dunia dan akhirat.

c. Keseimbangan pola hidup

d. Berfikir dan bersikap positif

e. Bertemu dengan Allah SWT

17

Page 18: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

BAB III

SYARIAH

1. PENGERTIAN SYARI’AH

Secara Etimology Kata Syari’ah berasal dari bahasa Arab, dari kata Syara’a

yang berarti jalan. Syari’ah Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan

dalam Islam. Sedang Syari’ah menurut istilah atau Terminology bahasa adalah

“maa anzalahullahu li ‘ibaadihi minal ahkaami ‘alaa lisaani rusulihil kiraami

liyukhrijan naasa min dayaajiirizh zhalaami ilan nuril bi idznihi wa yahdiyahum

ilash shiraathil mustaqiimi.” Artinya, hukum-hukum (peraturan) yang diturunkan

Allah swt. melalui rasul-rasulnya yang mulia, untuk manusia, agar mereka keluar

dari kegelapan ke dalam terang, dan mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus.

Jadi syari’at islam adalah hukum atau peraturan islam yang mengatur

seluruh sendi kehidupan umat khususnya muslim. Selain berisi hukum dan aturan,

syari’ah islam juga berisi tentang bagaimana cara menyelesaikan permasalahan

hidup ini. Maka oleh kaum muslimin, syari’at islam merupakan panduan

menyeluruh dan sempurna sebagai solusi terhadap seluruh permasalahan hidup di

dunia yang dialami oleh manusia.

A. PERBEDAAN SYARI’AH DENGAN FIQIH

1. Syari’at terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Kalau seseorang berbicara

syariat, maka yang dimaksud adalah firman Allah SWT dan sunnah Nabi

SAW. Sedangakan fiqh terdapat dalam kitab-kitab fikih. Kalau seseorang

18

Page 19: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

berbicara tentang fiqh, maka yang dimaksud adalah pemahaman manusia

tentang tata cara untuk mencapai ke syari’at.

2.  Syariat bersifat fundamental, mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari

fiqh. Fiqh bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa yang

biasanya disebut pebuatan hukum.

3.  Syari’at adalah ketentuan Allah SWT, dan ketentuan-ketentuan dari Rasul,

karena itu berlaku abadi. Fiqh adalah karya manusia yang dapat berubah dan

diubah dari masa-ke masa.

4. Syari,at hanya satu, sedangkan fiqh lebih dari satu seperti yang terlihat pada

aliran-aliran hukum yang disebut mazhab-mazhab. Dikarenakan imam mazhab

hidup dizaman yang berbeda sehingga memungkinakan pelaksananaan fiqh

menyesuaiakan dengan kehidupannya.

5. Syariat menunjukkan kesatuan, sedangkan fikih menunjukkan keragaman.

B. PRINSIP SYARIAH1. Tidak memberatkan.

Hukum islam senantiasa memberikan kemudahan dan menjauhi

kesulitan. Semua hukum islam dapat di lakukan oleh semua umaht

manusia. Antas dasar itulah maka islam dapat dengan mudah diterima

oleh seluruh umat manusia. Allah SWT berfirman dalam surat Al-

Baqarah ayat ke 286 yang artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”

2. Menyedikitkan beban

Nabi melarang para sahabatnya mempertanyakan hukum yang belum

ada yang nantinya akkan memberatkan mereka sendiri. Allah

berfirman dalam surat Al-Maidah, ayat 101.

19

Page 20: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

“hai orang – orang beriman, janganlahh kamu menanyakan (kepada

Nabi mu) hal-hal yang jika di terangkan kepadamu akan menyusahkan

kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al-quran itu diturunkan,

niscaya akan di terangkan kepada mu, Allah memaafkan (kamu)

tentang hal – ha itu. Allah Maha pengampun lagi Maha penyantun”

3. Di tetapkan secara bertahap

Dalam konteks merespon problem masyarakat inilah syariah islam di

turunkan secara bertahap, sehingga terjadi proses penjelasan hukum

Allah sesuai dengan keutuhan manyarakat.

4. Memperhatikan kemaslahatan manusia

Hubungan sesame manusia merupakan perwujudan dari hubungan

dengan pencipta. Jika hububgan dengan sesame manusia baik, maka

baik pula hubungannya dengan Allah, oleh karena itu dalam proses

penetapan hukum senantiasa di dasarkan pada 3 sendi:

a. Hukum ditetapkan sesudah masyarakat membutuhkan hukum

tersebut.

b. Hukum di tetapkan hanya menurut kadar kebutuhan masyarakat

c. Hukum hanya di tetapkan oleh lembaga pemerintah

5. Keadilan yang merata

20

Page 21: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Menurut syariah islam kedudukan semua orang adalah sama.Allah

berfirman dalam Al-quran surat Al-maidah ayat 8.

artinya :

“hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang

selalu menegakkan (kebenaran) karenas Allah menjadi saksi dengan

adil dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,

mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil

itu lebih dekat kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

C. MACAM-MACAM KETENTUAN HUKUM

1. Wajib. Suatu perbuatan yang telah dituntut oleh syari’at (Allah swt.) dengan

bentuk tuntutan keharusan. Hukum perbuatan ini harus dikerjakan. Bagi yang

mengerjakan mendapat pahala dan bagi yang meninggalkan berdosa.

2. Haram. Haram adalah sesutu sikap yang telah dituntut oleh syari’at (Allah

swt.) untuk ditinggalkan dengan bentuk tuntutan keharusan. Hukumnya bila

dilakukan yang melakukanya berdosa.

3. Sunnah. sunah adalah mengutamakan untuk dikerjakan daripada ditinggalkan,

Yang mengerjakannya mendapat pahala, dan yang meninggalkannya tidak apa-

apa, tapi dalam hal ini lebih menenkankan di laksanakan sekalipun tidak

memiliki kewajiban.

4. Makruh. adalah mengutamakan untuk ditinggalkan dari pada dikerjakan,

dengan tidak ada unsur keharusan. Dalam hal ini utamanya ditinggalkan,

terlebih jika yang dilakukan dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.

5. Mubah. adalah dibolehkan memilih antara mengerjakan sesuatu atau

meninggalkannya, dalam arti salah satu tidak ada yang diutamakan.

21

Page 22: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

D. TUJUAN SYARI’AH ISLAM

Mengingat surat Al-Maidah adalah surat yang menjelaskan halal dan haram

dalam islam, maka ini adalah satu-satunya surat yang memuat tujuan syariat yang

lima, yaitu:

1. Menjaga / memelihara agama (hifzhud diin),

2. Menjaga jiwa (hifzhun nafs),

3. Menjaga akal (hifzhul ‘aqli),

4. Menjaga kehormatan (hifzhul ‘ardh), dan

5. Menjaga harta (hizhul maal)

Dalam Surat ini terdapat firman Allah ta’ala yang menyatakan,

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang

lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (Qs. 5: 50)

Ayat tersebut hendak memberikan arahan bahwa syariat islam merupakan syariat

terbaik yang memberikan kemaslahatan bagi umat manusia, baik di dunia maupun

di akhirat. Hal tersebut dapat diketahui dari penjelasan berikut ini:

A. Menjaga / memelihara agama )hifzhud dien(

          Allah swt, berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari

agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah

mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut

terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,

yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka

mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-

Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui. (QS 5: 54).

Hal pertama kali menjadi perhatian syariat adalah kewajiban memelihara agama

dan meninggalkan kekufuran. Islam merupakan pondasi yang kuat, hukum

didalamnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi siapa saja yang

menjalankan. . Islam mengajak manusia beriman kepada Tuhan yang Satu dan Esa

22

Page 23: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

yaitu Allah s.w.t. dan perkara-perkara yang berkaitan dengannya (rukun iman)

serta menjauhi perihal syirik dengan menjelaskan berbagai panduan untuk

melaksanakan ketaatan kepada Allah s.w.t.

2. Menjaga jiwa )hifzhun nafs(

          Allah swt. Berfirman, “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani israel, bahwa: barang

siapa yang membunuh manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,

atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia

telah membunuh manusia seluruhnya…” (QS 5: 32).

          Ayat tersebut menjadi dalil tentang haramnya membunuh.

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak berbuat sewenang-wenang

saling menghargai antar sesama, dengan kata lain islam begitu menjunjung tinggi

hak azasi manusia dengan kontek yang sesuai dengan syari’at islam itu sendiri.

3. Menjaga Akal )Hifzhul ‘aqli(

          Allah swt. Berfirman,“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

berkorban untuk berhala, mengundi nasih dengan panah …” (QS 5: 90).

Tujuan dari pengharaman khamar adalah menjaga akal. dengan terjaganya akal,

manusia dapat menjalankan syari’at islam dengan baik dikarenakan hanya orang

yang berakal yang dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. Melalui

keistimewaan inilah manusia diberikan status sebagai khalifah untuk

memakmurkan bumi bersesuaian dengan ketentuan dan perintah Allah s.w.t.

Melaluinya manusia dapat mengeksploitasi segala anugerah alam untuk

kesejahteraan manusia.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam

dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, ( QS 3; 190 )

4. Menjaga kehormatan/keturunan )hifzhul ‘ardh / hifzhun nasl(

          Allah swt. Berfirman,

“Tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik

…” (QS 5: 5). Ayat ini menjelaskan tentang larangan melakukan hubungan

23

Page 24: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

dengan lawan jenis di luar pernikahan. Islam sangat menjaga kehormatan bagi

pemeluknya yaitu dengan pernikahan dalam kontek yang lain janganlah kamu

mendekati zina. larangan Allah SWT mempunyai tujuan yang satu untuk

menghindarkan manusia terjatuh ke lembah kehinaan. Seluruh perintah dan

larangan dari allah swt dapat dikaitkan dengan kepentingan untuk menjaga

kehormatan serta keturunan dari manusia itu sendiri.

5. Menjaga Harta )Hifzhul maal(

          Allah swt berfirman,

“Laki-laki mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya

sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari

Allah …”  (QS 5: 38).

Islam mengharamkan pencarian rejeki dengan cara tidak halal yang bisa

berdampak pada penggunaanya dan juga pengelolahanya. Apabila harta yang

didapat dengan cara tidak baik maka hasil pengelolahanya akan jadi tidak baik.

Menjaga harta yang diamaksud adalah didapat dengan cara baik yang sesuai

dengan syari’at islam dan dikelola sesuai dengan syari’at islam.

Imam Syatibi menjelaskan bahwa syariat yang diturunkan oleh Allah SWT

ini berlaku untuk semua hambanya, tidak ada pengecualian selain dengan sesuatu

yang sudah digariskan oleh syariat.

Kemudian ia memaparkan lebih lanjut bahwa tujuan peletakan syariah

adalah untuk membebaskan seorang hamba dari belenggu hawa nafsunya,

sehingga akan muncul pengakuan secara sukarela sebagai hamba Allah SWT,

sebagaimana halnya ia tidak bisa melepaskan diri dari predikat hambanya.

Dalam bahasanya imam Syatibi mengatakan: “al maqshad al syar’iy min

wad’i al syariah ihraju al mukallaf ‘an da’iyati hawahu, hatta yakuna ‘abdan lillahi

ihtiyaran kama yakunu ‘abdan lillahi idltiraran”. Oleh karena itu ia kemudian

menyimpulkan setiap amal yang didasari dorongan nafsu secara mutlak tanpa

melihat perintahnya atau larangan maka ia mutlak tidak sah, karena amal yang

seperti itu pasti dilandasi kepentingan-kepentingan terselubung yang tidak ada

kaitannya dengan syariat.

24

Page 25: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Kemudian ia juga mencoba membahas tentang sebuah amal yang

mengandung dua unsur di dalamnya; tunduk pada perintah Allah SWT dan nafsu,

maka amal tersebut dihukumi sesuai dengan unsur yang paling dominan antara

keduanya. Namun ia tidak lupa untuk buru-buru mengingatkan bahayanya

mentolelir nafsu dalam diri manusia meskipun dalam aktifitas-aktifitas yang

positif, karena ia bisa menjalar tanpa disadari sehingga pada akhirnya menguasai

dirinya.

E. RUANG LINGKUP SYARI’AH

Secara garis besar peraturan Allah yang diberikan kepada manusia terbagi

menjadi dua yaitu pertama, peraturan yang bertalian dengan perbuatan manusia

guna mendekatkan diri kepada Allah, mengingat ingat ke-Agungan-Nya dan

berterimakasih atas karunia yang diberikan-Nya kepada manusia. Bagian ini

sering disebut ibadat, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Kedua, peraturan yang

bertalian dengan kegiatan manusia guna menemukan kebaikan bersama dan

mengurangi kedzaliman atas manusia lain pada umumnya. Bagian kedua ini

sering disebut mu’amalat, seperti pernikahan, pembagian harta waris, penggunaan

barang atau jasa orang lain, hak hak dasar mencapai kemaslahatan umum.

 Perbuatan manusia dalam bentuk ibadat terdiri dari bersuci diri dari

kotoran dan najis (thaharah), shalat, zakat, puasa dan haji. Tujuan dari thaharah

ialah membiasakan manusia hidup bersih agar manusia lain merasa nyaman

ditengah tengah kehadirannya. Tujuan dari shalat ialah menanamkan kesadaran

diri manusia tentang identitas asal usulnya dari tanah serta kurun waktu 24 jam

dalam kehidupannnya yang dibuktikan dengan tidak melakukan perbuatan

merugikan orang banyak (fahisah) dan lisannya tidak melukai perasaan orang lain.

Tujuan dari zakat ialah membiasakan manusia untuk berbagi dengan

mnusia lain yang tidak bekerja produktif. Zakat dapat dilakukan setiap saat asla

ada keuntungan yang diperoleh dari pekerjaannya. Sasaranya adalah pekerja tidak

produktif yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Dengan berzakkat,

manusia bersyukur atas karunia yang diberikan Allah dengan gratis, seperti udara

segar, kesehatan tubuh, kecerdasan pikiran, keluasan pergaulan dan kepercayaan

diri dengan manusia lain.

25

Page 26: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Tujuan dari puasa ialah membiasakan manusia untuk jujur pada diri sendiri

dan berempati atas penderitaan orang lain dengan cara meniru sifat sifat Tuhan

tidak pernah makan, minum dan berkeluarga. Dengan berpuasa, manusia

menyucikan dirinya dari iri hati, cemburu, keinginan melihat orang lain sehingga

menjaddi manusia yang toleran, berbaik sangka kepada orang lain, dan selau

berusaha melayani orang lain sebaik baiknya.

Tujuan dari haji ialah mempersiapkan manusia untuk sanggup datang

kepada Allah sendiri sendiri dengan menanggalkan seluruh kekayaan, ikatan

kekerabatan, jabatan kekuasaan, kecuali amal perbuatan yang telah dilakukannya.

Dengan dua helai kain ihram, orang berhaji sedang mensimulasi menjadi orang

mati, yaitu dibungkus dengan dua helai kain putuh, diantarkan kerabat dan

tetangga ke liang lahat, lalu tinggal sendiri dibawah gundukan tangah dengan

telanjang dan hanya amal perbuatan yang dapat menolong dan menemani manusia

di alam kubur..

Perbuatan manusia dalam bentuk mu’amalat terdiri dari ikatan pertukaran

barang dan jasa, ikatan pernikahan, ikatan pewarisan, ikatan kemasyarakatan dan

ikatan kemanusiaan. Tujuan dari ikatan pertukaran barang dan jasa ialah agar

kebutuhan dasar hidup manusia tersedia dengan cara yang sportif. Sportif artinya

dalam ikatan pertukaran mempersyaratkan kerelaan kedua belah pihak dan

kejelasan status barang dan jasa yang dipertukarkan. Apabila kedua persyaratan

ini tidak dipenuhi dalam ikatan pertukaran, maka terjadilah kedzaliman (homo

homini lupus : manusia memakan manusia).

Tujuan ikatan pernikahan ialah melestarikan generasi manusia dengan cara

rekreassi permanen yang diikat perjanjian atas dasar kesukarelaan kedua belah

pihak dan tolong menolong dalam kebaikan serta taqwa diantara keduanya.

Apabila unsur kesukarelaan dan tolong menolong sudah hilang dalam ikatan

pernikahan, maka pintu perceraian yang sportif terbuka lebar bagi masing masing

pasangan.

Tujuan dari ikatan pewarisan ialah menjamin kebutuhan dasar hidup bagi

keturunan dari orang meninggal agar tidak menjadi benalu bagi manusia lain.

Anak laki laki dan perempuan adalah pewaris utama atas harta peninggalan kedua

orang tuanya. Anak laki laki memperoleh bagian lebih besar dibandingkan dengan

26

Page 27: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

bagian waris anak perempuan karena anak laki laki menggantika peran ayah

dalam keluarga. Apabila anak perempuan sudah menikah dengan pria dari

keluarga lain, kemudian terjadilah perceraian diantara keduanya, maka rumah

tempat kembali bagi anak perempuan tersebut adalah rumah saudara kandungnya

yang laki laki. Dengan demikian, anak anak dari saudara perempuannya tersebut

menjadi tanggungan ekonomi keluarga saudara kandung laki laki.

Tujuan ikatan kemasyarakatan ialah agar terjadi pembagian peran dan

fungsi sosial yang seadil adilnya atas dasar musyawarah, menegakkan kedamaian

bersama dan kesederajatan manusia dibawah hukum kemasyarakatan yang dibuat

bersasma. Apabila ketiga prinsip tersebut dilanggar, maka terjadilah konflik sosial

dan jatuhlah masyarakat manusia ke lubang anarkisme.

Tujuan ikatan kemanusiaan ialah agar terjadi saling tenggang rasa, karya

dan cipta diantara manusia yang berkaitan dengan keutuhan fisik, kesmpurnaan

nyawa, kenormalan akal, keterjaminan hak milik, keselamatan keluarga dan

kebebasan melakuka keyakinan agama. Kelima ikatan kemanusiaan tersebut

bersifat universal dan melintassi budaya, suku, ras bahkan agama itu sendiri.

Maqashid Syariah Imam Syatibi dan Pancasila

Maqashid syariah Imam Syatibi bisa dibilang sebagai Pancasilanya

Indonesia. Begitu pun dengan apa yang disampaikan sebagian tokoh-tokoh Islam

di negeri ini yang menyimpulkan bahwa Pancasila sejalan dengan maksud atau

tujuan syariah sebagaimana yang disimpulkan oleh Imam Syatibi dengan lima

penjagaan: hifzhud din (agama), nafs (jiwa), nasl (keturunan), aqal (akal), dan

maal (harta).

Mereka mencocokkan antara lima penjagaan itu dengan sila-sila yang ada di

Pancasila. Sila pertama cocok dengan hifzhud din, sila kedua cocok dengan

hifzhun nafs, sila ketiga dengan hifzhun nasl, sila keempat dengan hifzhul aqal,

dan sila kelima dengan hifzul maal.

Dari sudut pandang sejarah dan isi antara Pancasila dan maqashid syariah Imam

Syatibi mempunyai kandungan yang sangat berbeda. Bahkan, mungkin bertolak

belakang.

Hal tersebut dilihat dari dasar pemikiran Imam Syatibi terhadap lingkungannya

yang tidak lagi bisa membedakan mana yang ushul dan mana yang furu’ dalam

27

Page 28: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

menilai kehidupan berislam. Hanya karena berbeda mazhab fikih, mereka seperti

berbeda agama dan keyakinan. Dan bukan karena banyaknya perbedaan agama

dan keyakinan seperti yang dipersepsikan oleh para pencetus Pancasila di awal

kemerdekaan Indonesia.

Kedua, maqashid syariah Imam Syatibi berfungsi sebagai ilmu yang menyadarkan

kesalahpahaman masyarakat muslim saat itu terhadap integralitas syariah Islam.

Dan bukan sebagai kontrak sosial antar warga negara, apalagi sebagai ideologi

umat. Dengan kata lain, maqashid syariah Imam Syatibi hanya untuk mengurai

kebekuan berpikir umat Islam waktu itu. Dan bukan untuk membuat ajaran baru

yang menyederhanakan isi dan pengamalan syariat Islam.

BAB IV

AKHLAK

A. PENGERTIAN AKHLAK

Menurut pendekatan etimologi atau pendekatan bahasa, perkataan “akhlak”

berasal dari Bahasa Arab jama’ darang disebuti bentuk mufradnya “khuluqun”

yang menurut bahasa itu sendiri diartikan : budi pekerti,perangai, tingkah laku

atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan”khalqun yang berarti kejadian, serta hubungannya dengan “khaliq”

yang berarti Pencipta dan “Makhluq” yang berarti yang diciptakan.

Pola pembentukan definisi “akhlak” di atas muncul sebagai mediator yang

menjembatani komunikasi antara Khaliq (pencipta) dengan makhluk (yang

diciptakan) secara timbal balik, yang kemudian disebut hablum minallah. Dari

hasil hablum minallah yang verbal, biasanya lahirlah pola hubungan antarsesama

manusia yang disebut dengan hablum minannas (pola hubungan antarsesama

makhluk).

28

Page 29: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Adapun pengertian akhlak secara istilah ( terminologi ) beberapa pakar

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Ibnu maskawaih

“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-

perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran(lebih dulu)”.

2. Imam Al-Ghazali

“Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul

perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan

pikiran (lebih dulu)”.

3. Prof. Dr. Ahmad Amin

“sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlaq ialah kehendak yang

dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan disebut

akhlak”.

4. Dr. Ahmad umar

“Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang tak berubah-ubah yang muncul

darinya perbuatan-perbuatan yang baik tanpa terpaksa dan tidak dibarengi ketidak

sewenang-wenangan”.

5. “Dr.A. Rahman Ritonga,MA

“Akhlak adalah potensi yang tertanam di dalam jiwa seseorang yang mampu

mendorongnya berbuat baik dan buruk tanpa didahului oleh pertimbangan akal

dan emosi”.

Betapapun pendapat-pendapat itu berbeda-beda pada kata-katanya, tapi tidak

berjauhan maksudnya.

B. PEMBAGIAN AKHLAK

Dari segi sifatnya, akhlak dibagi kepada dua bagian yaitu akhlak yang terpuji(

al-akhlaq mahmudah) dan akhlak yang tercela(alkhlaq al madzmumah).

29

Page 30: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Jika perbuatan yang sudah menjadi kebiasaan itu sejalan dengan ajaran Islam

yang bersumberkan kepada Al-Quran dan al-sunnah, disebut akhlak terpuji. Jika

kebiasaan itu bertentangan dengan ajaran islam disebut akhlak tercela.

1. Akhlak Terpuji ) Al-Akhlak Al-Mahmudah(

Menurut al –Ghazali, berakhlak mulia atau terpuji artinya menghilangkan suatu

adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam ajaran islam, serta

menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan

kebiasaan baik melakukannhya dan mencintainya.

Akhlak terpuji dibagi menjadi dua dibagi menjadi dua bagian :

1. Taat lahir

Taat lahir berarti melakukan seluruh amal ibadah yang diwajibkan tuhan,termasuk

berbuat baik kepada sesama manusia dan lingkungan, dan dikerjakan oleh anggota

lahir. Beberapa perbuatan yang dikategorikan taat lahir adalah :

a. Tobat, dikategorikan kepada taat lahir dilihat dari sikap dan tingkah laku

sesorang. Namun sifat penyesalannya merupakan taat batin.

b. Amar makruf dan nahi munkar, perbuatan yang dilakukan kepada manusia

untuk menjalankan kebaikan dan meninggalkan keburukan dan kemungkaran

sebagai implementasi dari perintah Allah, Dan hendaklah ada di antara kamu

segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan , menyeru yang makruf dan

mencegah dari yang mungkar.

(QS. Ali Imran: 104)

c. Syukur, berterima kasih kepada terhadap nikmat yang telah dianugrahkan

Allah kepada manusia dan seluruh makhluk-Nya.Perbutan ini termasuk yang

sedikit dilakukan oleh manusia, sebaagaimana firman Allah , dan sedikit sekali

dari hamba-hambaku yang berterima kasih. (QS. Saba’:13)

2. Taat batin

Taat batin adalah segala sifat yang baik, yang terpuji yang dilakukan oleh oleh

batin (hati).

a. Tawakkal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadap,

menanti, atau menunggu hasil pekerjaan.

30

Page 31: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

b. Sabar. Sabar diabagi menjadi beberapa bagian, yaitu sabar dalam

beribadah, sabar terhadap malapetaka, sabar terhadap kehidupan dunia,sabar

terhadap maksiat,sabar dalam perjuangan. Dasarnya adalah keyakinan bahwa

semua yang dihadapi adalah ujian dan cobaan dari Allah.

c. Qana’ah, yaitu merasa cukup dan rela dengan pemberian yang

dianugrahkan oleh Allah. Menurut Hamka,qana’ah meliputi :

1. Menerima dengan rela akan apa yang ada

2. Memohon kepada Tuhan tambahan yang pantas dan ikhtiar

3. Menerima dengan sabar akan ketentuan Tuhan

4. Bertawakkal kepada Tuhan

5. Tidak tertarik oleh tipu daya dunia

Selain itu masih banyak terapat sifat-sifat mahmudah lainnya yang akan

disebutkan pada bagian berikutnya.

2. Akhlak Tercela

Menurut Imam Ghazali, akhlak yang tercela ini dikenal dsengan sifat-sifat

muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kebinasaan

dan kehancuran diri, yang tentu saja bertenaqngan dengan fitrahnya. Al-Ghazali

juga menerangkan 4 hal yang mendorong manusia melakukan pebuatan tercela,

diantaranya :

1. Dunia dan isinya, yaitu berbagai hal yang bersifat material

(harta,kedudukan) yang ingin dimiliki manusia sebagai kebutuhan dalam

melangsungkan hidupnya.

2. Manusia, selain mendatangkan kebaikan, manusia dapat mengakibatkan

keburukan, seperti istri ,anak. Karena kecintaan kepada mereka, misalnya dapat

melalaikan manusia dari kewajibannya terhadap Allah dan terhadap manusia.

3. Setan (Iblis). Syetan adalah musuh manusia yang paling nyata, ia

menggoda manusia melalui batinnya untuk berbuat jahat dan menjauhi Tuhan

4. Nafsu. Nafasu ada kalnya baik(muthmainnah) dan ada kalanya

buruk(amarah), akan tetapi nafsu lebih condong kepada keburukan

31

Page 32: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Kemudian pada dasarnya sifat dan perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi

dua bagian, yaitu :

1. MAKSIAT LAHIR

Maksiat lahir dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

a. Maksiat lisan, seperti berkata-kata yang tidak memberikan manfaat,

berlebihan-lebihan dalam percakapan, berbicara hal yang bathil, berdebat dan

berbantah yang hanya mencari menangnya sendiri tanpa menghormati orang

lain,berkata kotor,mencaci maki atau mengucapkan kata laknat baik kepada

manusia,binatang maupun kepada manusia,binatang maupun binatang maupun

kepada benda-benda lain-lainnya ,menghina ,menertawakan atau merendahkan

orang lain, berkata dusta,dan lain sebagainya.

b. Maksiat telinga, seperti mendengarkan pembicaraan orang

lain,mendengarkan orang yang sedang mengumpat,mendengarkan orang yang

sedang mengumpat, mendengarkan orang yang sedang namimah,mendengarkan

nyanyian-nyayian atau bunyi-bunyian yang dapat melalaikan ibadah kepada

Allah.

c. Maksiat mata,seperti melihat aurat wanita yang bukan

muhrimnya,melihat aurat laki-laki yang bukan muhrimnya,melihat orang lain

dengan gaya menghina, melihat kemungkaran tanpa beramar makruf nahi

mungkar.

d. Maksiat tangan,seperti menggunakan tangan untuk

mencuri,menggunakan tangan untuk mencopet,menggunakan tangan untuk

merampas,menggunakan tangan untukmengurangi timbangan.

Maksiat lahir, karena menggunakan alat-alat lahiriah, akan mengakibatkan

kekacauan dalam masyarakat, dan tentu saja amat berbahaya bagi keamanan dan

ketentraman masyarakat.

2. MAKSIAT BATIN

Maksiat batin lebih berbahaya dari pada maksiat lahir, karena tidak terlihat, dan

lebih sukar dihilangkan. Selama maksiat batin belum dilenyapkan,maksiat lahir

tidak dapat dihindari.Bahkan para sufi menganggap maksiaat batin sebagai najis

32

Page 33: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

maknawi. Yang karena adanya najis tersebut, tidak memungkinkan mendekati

Tuhan (taqarrub ila Allah).

Maksiat batin berasal dari dalam hati manusia, atau digerakkan oleh tabiat hati.

Sedangkan hati memiliki sifat yang tidak tetap, terbolak-balik, berubah-ubah,

sesuai dengan keadaan atau sesuatu yang mempengaruhinya. Hati terkadang baik,

simpati, dan kasih sayang, tetapi disaat lainnya hati terkadang jahat, pendendam,

syirik dan sebagainya.

Beberapa contoh penyakit batin adalah :

1. Marah )ghadab(,dpatdikatakan seperti nyala api yang terpendam di

dalam hati, sebagai salah satu godaan Syetan terhadap manusia. Islam

menganjurkan, orang yang marah agar berwudhu(menyiram api kemarahan

dengan air).

2. Dongkol )hiqd(, perasaan njengkel yang ada dalam hati, atau buah dari

kemrahan yang tidak tersalurkan.

3. Dengki )hasad(, penyakit hati yang ditimbulkan kebencian , iri, ambisi.

Islam melarang bersikap dengki, sebgaimana sabada nabi,”Jauhilah olehmu akan

dengki, karena sesungguhnya dengki dpat memakan kebaikan seperti api

memakan kayu bakar”. (HR. Abu Dawud).

4. Sombong dan angkuh, kedua kata tersebut mempunyai makna yang sama

yaitu berlebihan mengagumi dan menghargai diri sendiri serta menganggap

rendah orang lain, seperti merasa lebih pintar, kuat, kaya dan sebagainya dari

orang lain. Sikap mental ini termasuk penyakit batin yang dibenci Allah seperti

firmanNya dalam alQuran pada surat al Isra ayat 37 yang artinya “Dan janganlah

kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-

kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali tidak akan sampai setinggi

gunung”.

C. RUANG LINGKUP AKHLAK

Ruang lingkup akhlak meliputi :

1. Akhlak Kepada Allah

a. Mengabdi hanya kepada Allah

33

Page 34: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bertakwa dan mengabdi kepada Allah ,tidak akan mempersekutukan Allah

dengan apapun dalam bentuk apapun, serta dalam keadaan situasi dan kondii yang

bagaimanapun.Allah berfirman “dan Aku (Allah) tidak ciptakan jin dan manusia ,

melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku. (QS.Adz-Dzariyat:56)

b. Bersyukur kepada Allah

“Dan ingatlah tatkala Tuhan kamu memberitahu; jikakamu bersykur , niscsaya

Aku tambah nilmat bagi kamu, apabila tidak bersyukur,maka adzab-Ku sangatlah

pedih(QS.Ibrahim:6-7)

Rasa syukur itu dinyatakan dengaan mengetahui bahwa tiada pemberi kenikmatan

selain Allah.kemudian apabila engkau ketahui rincian-rincian nimat Allah atas

dirimu pada anggota-anggota badanmu, tubuh dan jiwamu serta segala yang

engkaunperlukan dari urusan-urusan penghidupanmu’ timbullah di hatimu

kegembiran terhadap Allah dan nikmat-Nya atas dirimu.

Adapun dengan hati, rasa syukur itu dinyatakan dengan menyembunyikan

kebaikan bagi seluruh manusia danmenghadirkannya selalu dalammengingat

Allah taala sehingga tidak melupakannya.

Adapun dengan lisan, dinyatakan dengan banyak mungucap hamdlah (tahmid).

c. Tawakkal

“Yang apabila terjadi terhadap mereka satu kesusahan, mereka berkata:

sesungguhnya kami ini milik Allah, sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan

kembali (QS. Al Baqarah:15)

Bertawakkal itu memfokuskan badan dalam ibadah menggantungkan hti kepada

Allah,menenangkan jiwa dengan kecukupan. Apabila diberi nikmat, maka ia

bersyhukur, dan jika tidak diberi,ia bersabar.

Rasulullah menjelaskan kepada ummatnya tentang manfaat tawakkal dalam

segalan urusan duniawi mereka, dalam sabdanya “seandainya kamu bertawakkal

dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan melimpahkan rizki kepadamu

sebagaimana Dia melimpahkan rizki kepada burung yang pergi dengan perut

kosong dan pulang dengan perut kenyang”.(HR. Ibnu Majah).

d. Tunduk dan patuh kepada Allah

34

Page 35: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

“Taatlah kepada perintah Allah dan perintah Rasul-Nya supaya kalian mendapat

rahmat”.(QS.Ali ‘Imran:132)

e. Penuh harap kepada Allah

“sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijran serta bekerja keras di jalan

allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah:dan Allah itu maha

Pengampun dan Maha penyayang”. (QS.Al Baqarah:218).

Penuh harap dalam bahasa arab disebut roja’.Harapan adalah kegembiraan hati

karena menantikan sesuatu yang dicintai. Karena Allah yang dicintai maka

seseorang akan berharap besar kepada Allah.

f. Ikhlas menerima keputusan Allah

“Dan alangkah baik jika mereka ridha dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya

berikan kepada mereka, sambil mereka berkata : cukuplah Allah bagi kami,

sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya akan memberi kepada kamu karunia-Nya,

sesungguhnya kami mencintai Allah”.(QS.At-Taubah:59).

Ikhlas adalah segala sesuatu yang dipersembahkan karena Allah. Artinya segala

perkara yang diperbuat tendesinya hanya kepada Allah. Konsekwensi dari itu

perbuatan itu tidak boleh karena ingin dilihat atau dipuji orang, atau karena

sesuatu yang berhubungan dengan dunia. Dan manfaatnya setiap perbuatan yang

berhubungan dunia maupun akhirat didasari karena niat yang ikhlas pasti akan

mendapat pahala.

g. Tadharru’ dan khusyu’

“Beruntunglah orang-orang yang beriman, mereka yang khusyu pada shalatnya”.

(QS.Al-Mukminun: 1-2)

“Bermohonlah kepada Tuhan kalian dengan rendah hati dan dengan rahasia(suara

hati).Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”.

(QS. AZZumar:53)

Thadharru’ artinya merendahkan diri di hadapan Allah. Maksudnya adalah apabila

beribadah,berdoa ataumemohon kepada Allah hendaklah merendahkan diri

kepada Allah dengan sepenuh hati, lebih-lebih di saat sujud pada shalat.

Khusyu artinya tekun sambil menundukkan diri. Khusyu’ dalam

perkataan,maksudnya dalam beribadat yang berpola perkataan, dibaca khusus

35

Page 36: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

kepada Allah robbul’alamin dengan tekun sambil menundukkan diri. Terbitnya

kekhusyuan itu dari dalam hati.

h. Husnud-dhzan

“janganlah mati salah seorang dari kalian, melainkan dalam keadaan baik sangka

kepada Allah”. (HR. Muslim). Artinya fikiran manusia harus didasari akal yang

sehat dan hati yang jernih. Terlebih bagi orang yang hendak menciptakan

persahabatan yang tulus secara konstruktif. Sebaliknya Allah melarang berbuat

buruk sangka atau suudzzan. Banyak persahabatan rusak atau kekacauan sosial

karena sebagian dari kita lebih memilih berbicara atas dasar prasangka buruk .

i. Taubat dan istighfar

“Hai orang-orang beriman! Hendaklah kalian benar-benar benar bertaubat kepada

Allah, agar dosa kalian diampuni dan kalian dimasukkan kedalam surga yang di

bawahnya m

engalir sungai-sungai”.(QS. At-Tahrim : 8)

Tobat adalah penyesalan dan dengan penyesalan timbul keinginan bertobat dan

memperbaiki kesalahan yang lalu. Tobat juga adalah meninggalkan dosa-dosa

seketika dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi.

2. Akhlak Kepada Mahkluk

a. Akhlak Kepada Manusia

1. Rasulullah, mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua

sunnah-Nya. Menjadikan Rasulullah sebagai idola dalam hidup dankehidupan,

menjalankan apa yang diperintah dan menjauhi larangannya.

2. Akhlak terhadap orang tua, meliputi mencintai mereka melebihi cinta

kepada kerabat lainnya.Merendahkan diri kepada mereka diiringi kasih

sayang,berkomunikasi dengan orang tua dengan hormat, berbicara dengan lembut

dan mendoakan keselamatan dan ampunan bagi mereka setelah meninggal dunia.

3. Terhadap diri sendiri meliputi : kesucian diri jasmaniah maupun rohaniah,

memelihara kerapihan diri, menambah ilmu pengetahuan , displin, pemaaf dan

pemohon maaf, sederhana , jujur dan menghindari perbuatan tercela.

36

Page 37: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

4. Akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat, antara lain saling membina

rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, saling menunaikan

kewjiban untuk memperoleh hak, berbakti kepada ibu bapak, mendidik anak

dengan penuh kasih sayang dan memelihara hubungan silaturahim.

5. Akhlak terhadap tetangga, antara lain: saling mengunjungi, saling bantu

saat senang maupun susah, saling beri-memberi, saling hormat- menghormati dan

saling menghindari pertengkaran dan permusuhan

6. Akhlak terhadap masyarakat, meliputi memuliakan tamu,menghormati

niali dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan, saling

menolong dalam melakukan kebajikan dan takwa, menganjurkan masyarakat dan

diri sendiri berbuat baik dan mencegah orang lain melakukan perbuatan jahat dan

munkar dan bemusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama.

b. Akhlak kepada selain manusia atau lingkungan hidup antara lain :

memelihara lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani

dan nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan Tuhan untuk kepentingan

manusia dan makhluk lainnya.

D. PEMBINAAN AKHLAK

Islam sudah menciptakan suatu kaidah untuk membina umatnya, sehingga

dapat memelihara eksistensi mereka dan dapat mencapai keseimbangan semua

unsur kekuatan. Khususnya pembinan akhlak yang dilakukan oleh Rasulullah

muhammad SAW telah membuat Barat terperangah kagum. Seorang

cendekiawan, Dr. Sizl, Dekan Fakultas Hukum Universitas Wina dalam

konferensi tingkat dunia 1927 mengatakan :”Bahwa manusia itu sangat bangga

bila dikuti oleh lelaki seperti Muhammad. Dengan kebuta hurufannya dari sepuluh

abad yang lalu ia telah mampu membuat perundang-perundangan. Kita orang-

orang Eropa akan lebih bahagia seandainya dapat bertemu ia setelah dua ribu

tahun.”

Kita tidak merasa heran dengan pernyataan di atas, sebab Allah yang telah

menciptakan manusia dan menurunkan kaidah pembinaan akhlak mereka, pasti

lebih mengetahui semua keperluan makhlukNya.

37

Page 38: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Berikiut ini akan dijelaskan beberpa metode pembinaan akhlak,diantaya

adalah:

1. Memberi pelajaran atau Nasihat

Ini metode yang cukup dikenal dalam pembinaan Islam yang menyentuh din

bagian dalam dan mendorong semangat penasihat untuk mengadakan perbaikan,

sehingga pesannya dapat diterima. Metode akan lebih berguna jika yang diberi

nasihat percaya kepada yang memberi nasihat, sementara nasihatnya datang dari

hati. Sebab apa-apa yang datang dari hati akan sampai kehati pula.

Dalam al-Quran, sebagaimana tafsir al Manar disebutkan, “Firman Allah.,

“demikianlah diberi pelajaran dengan itu (tentang talak dan ruju’) orang yang

beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah

niscaya dia akan memberi jalan keluar.” (QS. Ath thalaaq (65):52. Pelajaran ini

maksudnya, nasihat yang baik, yang melembutkan hati kemudian mendorong

untuk mengamalkannya.

Kemudian nasihat menunjukkan yang hak dan maslahat denganmagsud agar

menghindari

Madarat. Agar nasihat itu benar-benar mantap hendaklah yang memberi nasihat

tidak mengutamakan kepentingan pribadi yang bersifat materi. Karena itu kepada

para pembina akhlak mestimembersihkan hati dari unsur riya dan kepentingan

tertentu, agar keikhlasannya tidak ternodai. Jika ternodai maka hilanglah wibawa

dan pengaruhnya.

2. Membiasakan akhlak yang baik

Kebiasaan itu mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.Islam

memanfaatkan kebiasaan sebagai salah satu metode pembinaan akhlak yang baik,

maka semua yang baik itu diubah menjadi kebiasaan.metode pembiasaan yaitu

mengulangi kegiatan tertentu berkali-kali agar menjadi bagian hidup manusia

seperti puasa dan shalat.

Islam memberantas kebiasaan-kebiasan buruk yang berjalan Di Tanah Arab.

Untuk itu islam menggunakan salah satu cara berikut; memberantas secara

serentak atau memberantas secara perlahan , tergantung jenis kebiasaan yang

dihadapi, sambil mencari cara lain yang memungkinkan.

38

Page 39: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Setiap kebiasaan jahiliyah berbuat syirik yang berhubungan dengan pokok

akidah, diberantas Islam secara serentak dari pertama muncul-kebiasaan itu

diumpamakan kepada tumor yang merusak tubuh, perlu dicari akar tumbuhnya

agar tubuh bertahan hidup-sebab tidak mungkin iman dan syirik dapat

berdampingan jika dihubungkan dengan akidah.

Adapun kebiasaan-kebiasaan masyarakat seperti mengubur bayi perempuan,

mabuk, zina dan riba dihadapi secara perlahan sambil menyampaikan pelajaran

pengarahan dan penghidup hati. Sebab semua kebiasaan ini bukanlah kebiasaan

yang bersifat pribadi jika meihat perbuatan buruk yang sedang brerjalan di

masyarakat.

Demikian pula bukan adat kebiasaan yang setiap orang bisa menghentikannya

dalam sesaat.

3. Memilih teman yang baik

Kita sering menyaksikan orang yang baik-baik jatuh tergelincir disebabkan teman

yang jahat memperdayanya. Karena itu merupakan tugas kita untuk memulai

hidupini dari memilih teman yang baik. Sebab teman itu menunjukkan tentang

orang yang ditemaninya, karena setiap orang yang mempunyai kecocokan suka

tertarik pada apa-apa di antara mereka.

Orang yang paling baik untuk dijadikan teman adalah orang-orang yang berilmu

serxta shalih. Karena itu teman-teman umar bin khattab adalh para pembaca al

Quran.Imam Bukhari sendiri telah membuat bab khusus tentang hal ini dalm

shahihnya ia berkata “para pemimpin setelah Nabi SAW, itu suka meminta

nasihat kepada orang-orang amanah dari kalangan ulama...”

Kita sering menyaksikan orang orang yang sering bermusuhan, saling mendzalimi

dan saling memutuskan silaturrahim akibat teman yang buruk, yaknii teman yang

mengikuti keinginan setan. Sebab teman yang buruk itu selalu mendorong mereka

ke tepi jurang yang runtuh, lalu jatuh bersama mereka ke neraka jahannam.

“Dan ingatlah hari ketika orang yang dzalim itu mengigit dua tangannya, seraya

berkata,

Aduhaikiranya dulu aku mengambil jalan yang lurus bersama Rasul. Kecelakaan

besarlah

39

Page 40: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan jadi teman akrabku’,” (al

Furqan(25) : 27,28).

Kebiasaan itu suka menular tergantung jenis kebiasaannya pula. Buktinya musuh

yang jahat

Itu lebih cepat menyebar dari pada musuh yang baik. Pecandu rokok cepat

menular kepada Yang tidak merokok, jarang sebaliknya.

Untuk menghimdari hal tersebut dan memelihara kebiasaan yangbaik, Rasul SAW

memerintahkan agar waspada dengan teman yang buruk. Beliau bersabda :

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan yang buruk itu seperti yang

membawa kasturi dan yang meniup besi panas. Yang membawa kasturi;boleh jadi

kamu mengikutinya, kamu membeli darinya, atau kamu mendapati bau wanginya.

Sedangkan yang membawa besi panas; boleh jadi ia membakar bajumu atau

mendapati bau apek darinya.”

4. Memberi pahala dan sangsi

Jika pembinaan akhlak tak berhasil dengan metode keteladanan dan

pemberian pelajaran, beralihlah kepada metode pahala dan sanksi atau metode

janji harapan dan ancaman. Sebab

Allah SWT, pun telah menciptakan surga dan neraka,dan berjanji dengan surga itu

dan mengancam dengan nerakan-Nya. Di sisi lain manusia memerlukan metode

ini, sehingga dua-duanya ditetapkan dalam Islam yakni dalam bidang kehidupan

dan bidang pembinaan.

Pemberian harapan adalah janji yang diikuti bujukan dengan kenikmatan,

keindahan pasti atau kebaikan yang murni dari setiap noda berbanding dengan

amal saleh yang dilakukan atau amal buruk yang dijauhi demi mencari ridha

Allah berupa kasih sayang-Nya kepada para hamba.Sedangkan ancaman adalah

mengancam dengan sanksi akibat melanggar larangan Allah SWT, dimaksudkan

untuk menakut-nakuti para hamba. Ini bentuk keadilan dari Allah SWT.

Hal-hal yang berkaitan dengan pahala, hendaknya meperhatikan:

1. Tidak membesar-besarkan pahala karena bisa merendahkan nilainya dan

menurunkan semangat anak didik untuk meperolehnya. Sebaiknya memberitahu

mereka bahwa keberhasilan perjuangan terbaik mereka.

40

Page 41: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

2. Pahala atau upah itu memotivasi anak didik agar lebih bersungguh-

sungguh, bukan untuk berlomba-lomba yang menimbulkan saling cemburu, saling

dengki dan egoisme di antara mereka.

3. Teliti dalam pelaksanaanya.yaitu memberi i upah kepada yang berhak

menerima saja dan tidak membeda-bedakan nilainya jika alasannya

memperolehnya sama. Upah itu bisa berupa sanjungan,materi,hadiah atau

mengangkat salah seorang menjadi ketua.

Adapun hal-hal yang berkaitan dengan sanksi hendaknya memperhatikan :

1. Tidak terlalu membesar-besarkan sanksi karena khawatir disepelekan

maka hilanglah wibawanya.

2. Mesti dikaitkan dengan sebuah pelanggaran larangan serta sesuai dengan

ukuran pelanggaran tersebut. Dengan demikian sanksi berupa untuk meluruskan,

bukan bentuk kemarahan.

3. Pemberlakuannya dengan tenang dan menyenangkan agar tak menjauhkan

wibawa, tak menyakiti hati dan tak menimbulkan dendam atau kemarahan

4. Menjaga perasaan yang dijatuhi sanksi

Kendatipun demikian sanksi itu bukan sesuatu yang pokok bagi para anak didik.

Boleh jadi kebanyakan mereka cukup dengan keteladanan dan pelajaran.

5. Memberi keteladanan yang baik

Keteladanan memberi peranan penting dalam pembinaan akhlak islami

terutama pada anak-anak. Sebab anak-anak itu suka meniru orang-orang yang

mereka lihat baik tindakan maupun budi pekertinya. Karena itu pembinaan akhlak

islami melihat keteladanan yang baik suatu metode .

‘Amr bin ‘Utbah berkata kepada guru anaknya,”langkah pertama dalam

membimbing anakku hendaklah membimbing dirimu, maka yang baik pada

mereka adalah yang kamu kerjakan dan yang buruk adalah yang kamu

tinggalkan.”

41

Page 42: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Allah SWT telah menjadikan bagi orang yang mukmin keteladanan yang

baik Ibrahim as beserta para pengikutnya dalam keteguhan atas tauhid ketika

dibujuk orang-orang musyrik, sementara bahaya mengancam mereka.Kemudian

Allah menjadi Nabi Muhammad SAW sebagai teladan yang baik, pembina akhlak

pertama dan panutan yang wajib diikuti oleh orang-orang beriman dalam berbagai

aspek.

Oleh karenanya, hendaklah Rasulullah SAW, menjadi teladan sebagai

metode pembinaan Akhlak secara terus-menerus baik di rumah,sekolah di buku,

di media cetak atau media elektronika. Agar keteladanan beliau terus hidup dan

menjiwai pikiran kita.

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang

kamu tidak Perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa-

apa yang tidak Kamu Kerjakan. (QS>Ash Shaff (61):2,3)

Islam tidak pernah membiarkan suatu mtode pembinaan akhlak yang baik, kecuali

melakukan.

E. PERBEDAAN AKHLAK,ETIKA,MORAL DAN SUSILA

Disamping istilah akhlak, ada beberapa istilah yang sering disama artikan dengan

akhlak oleh banyak orang yaitu moral,etika dan susila.

Moral dari bahasa Latin(mores) ialah prilaku yang sudah menjadi kebiasan

seseorang dan baik buruknya prilaku itu diukur dengan norma yang berlaku

( (hukum dan adat)

Etika dari bahasa Yunani (ethos) ialah prilaku yang sudah menjadin kebiasaan

seseorang . Untuk mengukur baik buruk atau kebiasaan itu adalah dengan

mempergunakan standar logika umum yang sehat.

Susila dari bahasa sansekerta (su=baik dan sila=prinsip) yaitu prilaku yang sudah

menjadi kebiasaan seseorang. Baik buruknya diukur dengan perasaan.susila sering

juga disebut sopan santun dan tata krama

42

Page 43: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

BAB V

KONSEP MANUSIA DALAM AL-QURAN

A. Konsep Manusia dalam Berbagai Perspektif

Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu ia telah menjadi

sasaran studi sejak dahulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga

pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap

dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Para ahli telah mengkaji

menusia menurut bidang studinya masing-masing, tetapi sampai sekarang para

ahli masih belum mencapai kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari

43

Page 44: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

banyaknya penamaan manusia, misalnya homo sapien (manusia berakal), homo

economicus (manusia ekonomi) yang kadang kala disebut economical animal

(binatang ekonomi), dan sebagainya.

Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo

valens )manusia berkeinginan(. Menurut aliran ini manusia adalah makhluk

yang memiliki perilaku hasil interaksi antar komponen biologis (id), psikologis

(ego), dan social (superego) di dalam diri manusia terdapat unsure animal

(hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

Para penganut behaviorisme menyebut manusia sebagai homo

mechanicus )manusia mesin(. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap

intropeksionisme (aliran yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-

laporan sebjektif) dan aliran psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam

bawah sadar yang tidak tampak).

Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapien

)manusia berpikir(. Menurut aliran ini manusia tidak lagi dipandang sebagai

makhlik yang beraksi secara pasif pada lingkungan, tetapi sebagai makhluk yang

selalu berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir.

Dalam ilmu Manthiq (logika) kita temukan sebuah rumusan tentang

manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan yaitu al-Insan

Hayawanun Nathiq (manusia itu adalah hewan yang nathiq (berfikir), yang

mengeluarkan pendapat, yang berkata-kata dengan menggunakan pikirannya).

Dalam diri manusia terdapat sesuatu yang tidak ternilai harganya, sebagai

anugerah Tuhan yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya yaitu akal.

Sekiranya manusia tidak diberikan akal, niscaya keadaannya dan perbuatannya

akan sama saja dengan hewan. Dengan adanya akal, segala anggota manusia,

gerak dan diamnya semuanya berarti dan berharga. Akal itu dapat digunakan

untuk berfikir dan memperhatikan segala benda dan barang yang ada di alam ini,

sehingga benda-benda dan barang-barang yang halus serta tersembunyi dapat

dipikirkan guna dan manfaatnya, sehingga apabila akal digunakan dengan

semestinya, niscaya tidak ada benda atau barang-barang di dunia ini yang sia-sia

bagi manusia.

44

Page 45: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Para penganut teori humanisme menyebut manusia sebagai homo

ludens )manusia bermain(. Aliran ini mengecam teori psikoanalisis dan

behaviorisme karena keduanya dianggap tidak menhormati manusia sebagai

manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif

dan menentukan seperti cinta, kreatifitas, nilai makna dan pertumbuhan pribadi.

Al-Qur’an tidak menggolongkan manusia ke dalam kelompok

binatang )animal( selama manusia mempergunakan akalnya dan karunia

Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai

potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio),

kalbu, jiwa, raga, serta panca indera secara baik dan benar, ia akan menurunkan

derajatnya sendiri menjadi hewan seperti yang dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an

surat Al-A’raf (7) ayat 179, yang artinya: “...Mereka punya hati, tetapi tidak

dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, punya mata tetapi tidak

dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, punya telinga tetapi

tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka (manusia) yang

seperti itu sama martabatnya dengan hewan bahkan lebih rendah dari binatang

“.

Di dalam al-Qur’an manusia disebut antara lain dengan: Bani Adam )Q.S

al-Isra’ )17( ayat 70; al-Basyar )Q.S al-Kahfi )18( ayat 110; al-Insan )Q.S al-

Insan )76( ayat 1; dan an-Nas )114( ayat 1.

Penyebut nama manusia dalam al-Qur’an dengan berbagai istilah itu untuk

menunjukkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, di antaranya :

1. Dari aspek historis penciptaan manusia disebut dengan Bani Adam. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat al-A’raf (7) ayat 31.

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid,

makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

2. Dari aspek biologis manusia disebut dengan al-Basyar yang mencerminkan sifat-sifat fisik-kimia-biologisnya. Manusia perlu makan, minum,

45

Page 46: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

menikah dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Mu’minun (23) ayat 33.

“Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir diantara kaumnya dan yang

mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah (Kami mewahkan

mereka dalam kehidupan di dunia). Orang ini tidak lain hanyalah manusia

(basyar) seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan dan meminum dari

apa yang kamu minum”.

3. Dari aspek kecerdasan manusia disebut dengan al-Insan yakni makhluk

terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu penegrtahuan. Dan

manusia dibebani tanggung jawab, pengemban amanah dan khalifah Allah di

bumi. Sebagaimana Firman Allah dalam surat ar-Rahman (55) ayat 3-4.

“Dia menciptakan manusia (insan). Mengajarkan pandai bicara “.

4. Dari aspek sosiologis manusia disebut an-Nas yang menunjukkan sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat al-Hujurat (49) ayat 13. “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal...”.

5. Dari aspek posisinya disebut ‘Abdun (hamba) yang menunjukkan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Saba’ (34) ayat 9. “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di

belakang mereka ? jika Kami menghendaki niscaya Kami benamkan mereka di

bumi atau Kami jatuhkan mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba

yang kembali kepada-Nya “.

Menurut pandangan Dr. Murtadho Mutahhari, manusia adalah makhluk yang

serba dimensi. Dimensi pertama, secara fisik manusia hampir sama dengan

hewan, membutuhkan makan, minum, istirahat dan menikah, supaya ia dapat

hidup, tumbuh dan berkembang. Dimensi kedua, manusia memiliki sejumlah

emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh keuntungan dan menghindari

kerugian. Dimensi ketiga, manusia mempunyai perhatian terhadap keindahan.

46

Page 47: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dimensi keempat, manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan.

Dimensi kelima, manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan yang berlipat

ganda, karen aia dikaruniai akal, pikiran, dan kehendak bebas, sehingga ia mampu

menahan hawa nafsu dan dapat menciptakan keseimbangan dalam hidupnya.

Dimensi keenam, manusia mampu mengenal dirinya sendiri. Jika ia sudah

mengenal dirinya, ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa penciptanya,

mengapa ia diciptakan, dari apa ia diciptakan, bagaimana proses penciptaannya

dan untuk apa ia diciptakan.

Dalam al Qur’an, manusia berulang-kali diangkat derajatnya, berulang-kali

pula direndahkan. Mereka dinobatkan jauh mengungguli alam surga, bumi dan

bahkan malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka bisa tak lebih berarti

dibandingkan dengan setan terkutuk dan binatang jahanam sekalipun. Manusia

dihargai sebagai makhluk yang mampu menakhluk alam, namun bisa juga mereka

merosot menjadi “yang paling rendah dari segala yang rendah”. Oleh karena itu,

makhluk manusia sendirilah yang harus menetapkan sikap dan menentukan nasib

akhir mereka sendiri.

B. Unsur dan Ciri-ciri Manusia

Manusia makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan

Tuhan yang paling sempurna. Sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya“ (Q.S At Tin (95) ayat 4). Karena itu pula keunikannya (kelainannya dari

makhluk ciptaan Tuhan yang lain) dapat dilihat pada bentuk dan struktur

tubuhnya, gejala-gejala yang ditimbulkan jiwanya, mekanisme yang terjadi pada

setiap organ tubuhnya, proses pertumbuhannya melalui tahap-tahap tertentu.

Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidup hidupnya,

ketergantungannya pada sesuatu, menunjukkan adanya kekuasaan yang berada di

luar manusia itu sendiri. Manusia sebagai makhluk, seyogianya menyadari

kelemahannya. Kelemahan manusia berupa sifat yang melekat pada dirinya di

antaranya adalah melampaui batas, zalim (bengis, kejam, tidak menaruh belas

kasihan, tidak adil, aniaya), dan mengingkari karunia Allah, tergesa-gesa, suka

47

Page 48: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

membantah, berkeluh kesah dan kikir, ingkar dan tidak berterima kasih. Manusia

itu tersusun atas dua bentuk yaitu bentuk zahir (jasmani) dan bentuk bathin (roh).

Diri yang berbentuk zahir yaitu jasad atau badan, bukan saja telah menjadi

pelajaran bagi calon dokter tetapi juga menjadi pelajaran bagi mereka yang ingin

mencapai untuk lebih dekat ”MENGINGAT ALLAH”.

Selain itu manusia dilengkapi dengan rohani, akal dan nafsu. Tidaklah

layak disebut manusia kalau tidak bergabung antara jasmani dan roh. Ada jasmani

tetapi tidak ada roh, apakah namanya...? Mayat...? Yah, bangkai. Ada roh, tetapi

rusak rohani disebut bangkai hidup. Rupa dan bentuk ada, tetapi akhlak, budi

pekertinya rusak. Yang seperti ini dimana saja berada dan di tempatkan, niscaya

akan merusak saja. Ada jasmani, ada roh, ada rohani, ada akal, tetapi tak ada

nafsu, yang sperti ini dihinggapi penyakit apatis. Manusia yang apatis sukar

dibawa dengan betul untuk berjuang, lebih-lebih lagi berjuang untuk kepentingan

Agama, Bangsa dan Negara.

1. Segi-segi Positif Manusia :

a. Manusia adalah khalifah Tuhan di bumi. (QS. Al-Baqarah : 30)

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

b. Manusia mempunyai kapasitas intelegensia yang paling tinggi. (QS. Al-Baqarah: 31-33)

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,

kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah

kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang

benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami

ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya

Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (32) Allah berfirman:

"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah

diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman:

"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui

rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang

kamu sembunyikan?" (33)

48

Page 49: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

c. Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan. (QS. Al-A’raf :

172)

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari

sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya

berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau

Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah

orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".

d. Penciptaan manusia benar-benar telah diperhitungkan secara teliti, bukan

suatu kebetulan. (QS. Thaha: 122)

“Kemudian Tuhannya memilihnya[950] Maka Dia menerima taubatnya dan

memberinya petunjuk”.

e. Manusia bersifat bebas dan merdeka. (QS. Al-Ahzab : 72 ), (QS. Al-Insan : 2-3)

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi

dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan

mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh”.

f. Manusia dikaruniai pembawaan yang mulia dan martabat. (QS. Al-Isra:

70)

“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan

Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan

makhluk yang telah Kami ciptakan”.

g. Manusia memliki kesadaran moral. (QS. Asy-Syams : 7-8)

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), (7) Maka Allah mengilhamkan

kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”. (8)

h. Segala bentuk karunia duniawi diciptakan untuk kepentingan manusia. (QS. Al-Baqarah : 29), (QS. Al-Jatsiyah : 13)

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia

berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha

mengetahui segala sesuatu.”.

49

Page 50: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

i. Tuhan menciptakan manusia agar mereka meneymbah-Nya, dan tunduk

patuh kepada-Nya menjadi tanggungjawab utama mereka. (QS. Adz-

Dzariyat : 56)

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku”.

j. Manusia tidak dapat memahami dirinya, kecuali dalam sujudnya kepada

Tuhan dan meningat-Nya. Bila mereka melupakan Tuhan, mereka pun

akan melupakan dirinya. Dalam keadaan demikian mereka tidak akan tahu

siapa diri mereka, untuk apa mereka ada, dan apa yang harus mereka

perbuat. (QS. Al-Hasyr : 19)

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah

menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang

fasik”.

Kesimpulannya, al-Quran menggambarkan manusia sebagai suatu makhluk

pilihan Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebgai makhluk yang

semi-samawi dan semi-duniawi, yang di dalam dirinya dotanamkan sifat

mengakui Tuhan, bebas, terpecaya, rasa tanggungjawab terhadap dirinya maupun

alam semesta, serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit dan bumi.

Manusia dipusakai dengan kecenderungan ke arah kebaikan maupun kejahatan.

Kemajuan mereka dimulai dari kelemahan dan ketidakmampuan, dan kemudian

bergerak ke arah kekuatan, tetapi itu tidak akan menghapuskan kegelisahan

mereka, kecuali jika mereka dekat dengan Tuhan dan mengingat-Nya. Kapasitas

mereka tidak terbatas, baik dalam kemampuan belajar maupun dalam menerapkan

ilmu. Mereka memiliki suatu keluhuran dan martabat naluriah. Akhirnya, mereka

dapat secara leluasa memanfaatkan rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada

mereka, namun pada saat yang sama, mereka harus menunaikan kewajiban

mereka kepada Tuhan.

2. Segi-segi Negatif Manusia :

50

Page 51: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Di dalam al-Qur’an, manusia juga banyak dicela. Mereka dinyatakan sebagai luar

biasa keji dan bodoh. Al-Qur’an menggambarkan mereka dengan cercaan seperti

berikut ini :

a. Manusia bersifat tergesa-gesa (QS. Al-Isra :11)

“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan.

dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”.

b. Manusia adalah makhluk yang sering membantah (QS. Al-Kahfi : 54)

“Dan Sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al

Quran ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang

paling banyak membantah”.

c. Manusia selalu mengingkari ni’mat dan tidak berterima kasih kepada

Tuhan (QS. Al-Hajj : 66 )

“Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu,

kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-benar

sangat mengingkari nikmat”.

d. Manusia adalah makhluk yang selalu keluh kesah, gelisah, putus asa dan

amat kikir (QS. Al-Ma’arij : 19-21 dan QS. Al-Isra : 100)

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (19) Apabila

ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (20) Dan apabila ia mendapat kebaikan

ia Amat kikir”. (21)

e. Manusia adalah makhluk yang selalu melampaui batas (QS. Al-‘Alaq : 6-7)

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (6) Karena

Dia melihat dirinya serba cukup”. (7)

f. Manusia adalah makhluk yang amat zhalim dan bodoh karena selalu

mengkhianati amanah (QS. Al-Ahzab : 72)

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan

gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka

khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh”.

C. Asal Usul Manusia

51

Page 52: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Al-Qur’an tidak merinci secara kronologis penciptaan manusia menyangkut waktu

dan tempatnya. Tidak diragukan lagi bahwa figur manusia pertama diciptakan

Allah adalah Adam as. Dari manakah Adam diciptakan ? Allah telah

menyebutkannya dalam Al-Qur’an antara lain :

1. Q.S Al-A’raf )7( ayat 11.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami memberimu

bentuk, kemudian Kami katakan kepada para malaikat. Bersyujudlah kamu

kepada Adam, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk orang

yang bersujud”.

2. Q.S Al-Hijr )15( ayat 28-29.

“Ketika Tuhan mereka berfirman kepada para malaikat. “Aku hendak

membentuk seorang manusia (basyar) dari tanah liat kering (yang berasal) adri

lumpur hitam yang diberi bentuk”.

3. Q.S As-Sajadah )32( ayat 7.

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang

memulai penciptaan manusia dari tanah”.

4. Q.S Ar-Rahman )55( ayat 14.

“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”.

Berdasarkan ayat-ayat di atas jelaskan bahwa Adam as diciptakan dari bahan baku

tanah liat.

D. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an

Setelah Adam diturunkan ke bumi (daratan India sekarang) dan Siti Hawa di Irak,

mereka berpisah selama 200 tahun lamanya dan bertemu kembali di Padang

Arafah. Maka penciptaan manusia selanjutnya tidak lagi seperti Adam dari tanah

52

Page 53: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

liat tetapi diorganisir melalui percampuran sperma dan ovum (sari pati tanah) di

dalam rahim seorang ibu sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an:

“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakinya...”

(QS. Ali Imran (3) : 6).

Pada setiap 2-5 cc mani (sperma) berisikan paling sedikit 70.000.000-

200.000.000 bibit. Orang mengenal dua macam spermatozoa karena di dalam

intinya terdapat chromosoma sek yang menentukan jenis manusia yang akan

dibentuk, yaitu chromosoma X dan chromosoma Y. Bila chromosoma Y dibuahi,

maka akan terbentuk manusia denagn jenis laki-laki (XY) dan bila spermatozoa

dengan chromosoma X yang membuahi telur (XX), maka akan terbentuk manusia

perempuan. Adam punya anak yang lahir secara berpasang-pasangan dan

pasangan pertama bernama Qabil dan Iklima dan pasangan kedua Habil dan

Labuda, saat itu terjadilah perkawinan sistem silang.

Terdapat banyak surah di dalam al-Qur’an yang menguraikan tentang

penciptaan manusia. Didapati kebanyakan ayat menerangkan bahwa kejadian

manusia adalah dari pada tanah (turab). Di antara firman Allah itu ialah :

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),

Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,

kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari

segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar

Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami

kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu

sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada

kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara

kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui

lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini

kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu

dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang

indah”. (QS. Al Hajj (22) : 5)

53

Page 54: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Maka dalam uraian seterusnya penulis akan menguraikan proses kejadian manusia

ini melalui beberapa peringkat dengan merujuk kepada beberapa ayat yang

bersesuaian.

Pertama : Peringkat Saripati Tanah )sulalah min thin(

Pada peringkat ini didapati bahwa Allah SWT melakukan beberapa penyaringan

debu tanah. Firman Allah :

“Kemudian Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari

tanah”. (QS. Al-Mu’minun (23) :12)

Proses ini bertujuan untuk mendapatkan sarpati tanah (sulalah min thin) yang

bersih dan amat sesuai untuk dijadikan bahan sebagai salah satu unsur dari pada

penciptaan manusia. Ini menunjukkan bahwa tanah yang digunakan ini telah

melalui proses penyaringan dan bukan dari pada tanah biasa sebagaimana yang

manusia pada hari ini fikirkan. Ini amat bersesuaian dengan kemuliaan yang

diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Dari aspek lain dipaparkan juga

adalah kebesaran Allah SWT dalam penciptaan makhluknya dan dia sebagai

Khaliqnya.

Manakala Dr. Maurice Bucaille menguraikan dengan merunjuk kepada Surah al-

Furqan :54 bahwa keturunan manusia juga berasal dari pada air yaitu saripati

sperma atau yang dipanggil secara sciencetific sebagai spermatozoon. Oleh itu

belaiu melihat saripati tanah yang dikemukan di atas hendaklah dirujuk bersama

berbagai kompenen lain yang merangkumi saripati tanah dan saripati air yang

menjadi elemen terpenting dalam penciptaan manusia.

Kedua : Peringkat Tanah Melekat )min thin lazib(

Pada peringkat ini dikenali sebagai peringkat tanah melekat. Sebagaimana firman

Allah :

“... Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat”. (QS. As-

Shaffat (37) : 11)

54

Page 55: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Sebagaimana diketahui tanah liat pada dasarnya mempunyai sifat melekat. Al-

Qurtubiy menguraikan bahwa pada peringkat ini keadaan tanah melekat atau

menempel di antara satu sama lain. Manakala selepas itu tanah ini akan menjadi

tanah yang keras.

Pada peringkat ini Al-Qurtubiy juga menerangkan di dalam tafsirnya bahwa

manusia pertama yaitu yang dikaitkan dengan Adam dikatakan kekal sebagai satu

lembaga yang berbentuk tanah liat. Selain itu ia berada dalam keadaan ini adalah

selama empat puluh tahun sehingga sifat fisikalnya berubah menjadi keras dan

kering.

Ketiga : Peringkat Tanah Berbau )min hamaim masnun(

Peringkat ini adalah dengan merujuk kepada firman Allah :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat

kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk “. (QS. Al-Hijr (15) :

26)

Mengikuti tafsiran Dr. Maurice Bucaille “hamaim masnun” diartikan juga sebagai

lumpur, atau tanah berorganik dan tidak tertumpu kepada pengertian lain seperti

lumpur yang berubah-ubah yang berwarna hitam serta mempunyai bau tersendiri.

Ini adalah disebabkan proses penyebatian di antara tanah dan air telah berlaku.

Keempat : Peringkat Tanah Keras )ash-shalshal(

Perkataan ini tidak sempurna jika perumpamaannya tidak dijelaskan bersama

yaitu “kal fakhkhar” yang membawa arti seperti tembikar. Maka jelas bahwa pada

peringkat ini dari aspek fisikalnya manusia yang ingin diciptakan oleh Allah

SWTberada dalam keadaan yang keras seperti sifat tembikar. Sebagaimana firman

Allah:

“Dia mencipta manusia dari tanah kering seperti tembikar “. (QS. Ar-Rahman

(55) : 14)

Manakala Abu Hasan al-Tibrisi menerangkan bahwa dengan fisikal yang keras, ia

dapat mengeluarkan dentingan bunyi yang gemerincing serta berulang-ulang di

55

Page 56: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

udara seperti suara besi yang dipukul angin. Pada peringkat ini menunjukkan

bahwa masa untuk Adam menjadi lembaga manusia yang lengkap sudah tiba.

Pada peringkat ini juga hanya dilihat sebagai peringkat terakhir penciptaan

manusia dari aspek fisikalnya termasuk tiga peringkat yang terawal sebagaimana

yang diterangkan sebelum ini.

Kelima : Peringkat Peniupan Roh

Peringkat yang kelima ini menunjukkan proses penciptaan manusia pertama

(Adam) dari aspek spiritual, setelah aspek fisikalnya telah lengkap hingga ke

tahap menjadi satu lembaga. Di dalam kitab Qishas Al-Ambiya menerangkan

tentang proses penciptaan manusia yang seterusnya dipaparkan dengan amat jelas.

Dikatakan Allah SWT meniup roh ke dalam diri Adam melalui kepala dan selepas

itu malaikat dengan perintah Allah telah mengajarkan Adam untuk memuji Allah

yaitu Al-hamdulillah, lalu dia menyebut. Apabila roh memasuki bagian matanya,

Adam telah dapat melihat dengan jelas buah-buah yang terdapat di dalam syurga.

Selepas itu apabila sampai roh kebagian kerongkong Adam ingin makan. Dan

sebelum roh sampai kebagian kaki, maka Adam segera ingin menjangkau buah

tersebut.

Di sini terdapat dua persoalan yang dapat dijelaskan. Pertama, jika

merujuk kepada uraian di atas bahwa proses peniupan roh ke dalam jasad Adam

berlaku di dalam syurga, maka boleh dibuat kesimpulan bahwa tempat penciptaan

manusia pertama (Adam) adalah berada di dalam syurga. Ini adalah bertepatan

dengan pendapat yang menyatakan Adam diciptakan di syurga Ma’wa yaitu

tempat kediaman orang-orang saleh sebagaimana yang diuraikan di dalam kitab

Hayat Adam.

Persoalan kedua adalah berkenan dengan sikap gopoh Adam dan proses

menyempurnaan penciptaannya. Ia dapat dilihat dalam sikap manusia pada hari ini

yang suka melaksanakan sesuatu perkara dalam keadaan yang tergesa-gesa atau

inginkan sesuatu itu dalam kadar yang segera.

Maka dengan berakhir proses peniupan roh ini sempurnalah kejadian

Adam yaitu sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Jika

56

Page 57: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

dilihat dengan teliti proses penciptaan manusia pertama yang dipaparkan di dalam

Al-Qur’an amat teliti dan uraiannya adalah bersifat kronologi.

Kemudian Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menjelaskan proses

kejadian manusia, antara lain hadis yang terjemahannya sebagai berikut:

“Sesungguhnya setiap manusia dikumpulkan dalam kejadian perut Ibunya selama

40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai darah, 40 hari sebagai segumpal

daging “. Kemudian Allah mengutus malaikat meniupkan roh (ciptaan) Allah ke

dalam tubuh (janin) manusia yang berada dalam rahim itu”. (H.R Bukhari dan

Muslim)

Sebelum Allah meniupkan roh pada jasad seseorang Allah telah bertanya

kepada roh tersebut dengan pertanyaan: “Siapa Tuhanmu ? Roh menjawab :

Engkau Tuhan kami”. (Q.S Al-A’raf (7) : 172). Berarti potensi beragama bagi

manusia telah ada sejak manusia itu ada.

Dari ungkapan Al-Qur’an dan Hadits yang dikutip di atas, kita dapat

mengetahui bahwa kita masih berbentuk janin sampai berumur empat bulan,

embrio manusia belum mempunyai roh. Roh itu baru ditiupkan kedalam janin

setelah janin itu berumur 4 bulan (3 x 40 hari). Namun, dari teks atau nash itu

dapat dipahami kalau orang mengatakan bahwa kehidupan itu sudah ada sejak

manusia berada dalam bentuk air mani.

Dari proses kejadian dan asal manusia menurut Al-Qur’an itu, Ali

Syari’ati, sejarawan dan ahli sosiologi Islam, mengemukakan pendapatnya berupa

interpretasi tentang hakekat penciptaan manusia. Menurut beliau ada simbolisme

dalam penciptaan manusia dari tanah dan dari roh (ciptaan Allah). Maka

simbolisnya adalah, manusia mempunyai dua dimensi: dimensi ketuhanan dan

dimensi kerendahan atau kehinaan. Dalam pengertian simbolis, lumpur (tanah)

hitam, menunjukkan pada keburukan, kehinaan yang tercermin pada dimensi

kerendahan.

Di samping itu, dimensi lain yang dimiliki manusia adalah keilahian yang

tercermin dari perkataan roh (ciptaan) Nya itu. Dimensi ini menunjukkan pada

kecenderungan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencapai asal roh

(ciptaan) Allah dan atau Allah sendiri. Karena hakekat penciptaan inilah maka

57

Page 58: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

manusia pada suatu saat mencapai derajat yang tinggi, tetapi pada saat yang lain

dapat meluncur kelembah yang dalam, hina dan rendah.

E. Eksistensi dan Martabat Manusia

1. Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah di dunia ini tidak lain supaya mereka menyembah Allah dan bersetatus pengabdian Allah. Ketaatan kepada Allah merupakan peran puncak manusia dalam segala aspek kehidupannya, karena atas dasar dan tujuan tersebut pulalah manusia diciptakan. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. (56) Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka

dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. (57)

Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi

sangat kokoh”. (58) (QS. adz-Dzariyat (51) : 56-58)

2. Fungsi dan Peranan Penciptaan Manusia

Menurut Al-Qur’an, manusia menempati kedudukan dengan posisi yang istimewa

di alam jagad raya ini. Manusia adalah khalifah Tuhan di muka bumi.

Sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Baqarah : 30 :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Secara etimologi kata khalifah diambil dari kata kerja “khalafa” yang berarti

menggantikan dan melanjutkan. Sedangkan yang dimaksud khalifah adalah

person yang menggantikan person lain. Dengan demikian dapat kita yakini bahwa

manusia itu adalah salah satu tujuan diciptakan Tuhan untuk menjadi

khalifah di muka bumi.

Secara filosofis kata khalifah ditafsirkan ke dalam tiga defenisi: Pertama, karena

menggantikan yang lain, yakni menggantikan Allah. Kedua, segolongan manusia

58

Page 59: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

menggantikan segolongan manusia. Ketiga, menggantikan selain manusia.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Yunus : 14 :

“Kemudian kami jadikan kamu pengganti (khalifah) di muka sesudah mereka

untuk kami buktikan bagaimana kamu berbuat”. (QS. Yunus :14)

Sebagai penguasa di bumi, manusia berkewajiban memberdayakan alam ini guna

menyiapkan kehidupan yang bahagia. Tugas dan kewajiban ini merupakan bagian

dari fungsi diciptakannya manusia oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi.

Tugas dan kewajiban ini merupakan ujian Tuhan kepada manusia, siapa yang

paling baik menunaikan amanah-Nya itu.

Dalam melaksanakan kewajiban, amanah, dan fungsinya itu sama berdasar bidang

dan keahlian masing-masing. Jadi manusia ini tidaklah lain merupakan khalifah

Allah SWT di atas muka bumi. Khalifah adalah wakil Tuhan di atas muka bumi

ini dengan tuntunan Al-Qur’an berfungsi sebagai penterjemah sifat-sifat Tuhan ke

dalam kenyataan kehidupan dan penghidupan manusia sehari-hari dalam batas-

batas kemanusiaan yang diridhoi Allah. Jadi manusia sebagai khalifah Allah SWT

di muka bumi mempunyai tugas atau fungsi sebagai berikut :

a. Mewujudkan Kemakmuran

“Dia (Allah) telah menciptakan kamu (manusia) dari tanah dan meminta kamu

untuk memakmurkannya“. (QS. Hud : 61)

Ibnu Katsir menafsirkan khalifah sebagai pemakmur bumi ialah: “Ia (Allah)

menjadikan kamu untuk memakmurkan bumi dari generasi ke generasi, dari kurun

waktu ke kurun waktu lainnya untuk menggantikan yang sudah lama (menjadi

generasi yang lebih baik)”. Perwujudan kemakmuran yang diemban manusia di

bumi sebagai fungsinya adalah melaksanakan kegiatan baik berupa amal ibadah,

kaya kreatif, segala usaha untuk memberdayakan alam guna mencapai

kesejahteraannya sendiri.

b. Mewujudkan Kebahagiaan

59

Page 60: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

“Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-

Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan

orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan

seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”. (QS. Al-Maidah : 16 )

Kebahagiaan yang dimaksud untuk manusia merupakan kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Pencapaian kebahagiaan di dunia dan akhirat harus dibekali dengan ilmu

pengetahuan.

3. Tanggungjawab manusia

Manusia sebagai khalifah perlu menyadari bahwa ia diciptakan di muka bumi ini

mempunyai tanggungjawab yang penuh atas segala hal yang dilakukannya baik

yang bersifat pribadi maupun bersifat umum. Sebagai khalifah senantiasa

haruslah bekerja, mengambil dan memanfaatkan kekayaan alam ini sebaik-

baiknya dalam bentuk yang positif yang berpedoman kepada ajaran-ajaran

yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Prof. Abbas Mahmud Al-Aqqad mendefinisikan: manusia adalah makhluk yang

bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Definisi ini

mengandung tiga unsur pokok, yaitu :

a. Manusia sebagai ciptaan Allah SWT

b. Manusia bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya, menurut Al-

Qur’an akan dipertanggung jawabkan nanti dihadapan Tuhan di akhirat.

c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat Ketuhanan. Beberapa sifat

Ketuhanan yang ada pada manusia, seperti pemurah, pemaaf, pengasih,

penyayang, dan lain-lain.

BAB VI

SUMBER HUKUM ISLAM

A. Pendahuluan

60

Page 61: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Menurut Hudhari Beik (1969: 5), tersebarnya agama Islam sekarang ini

tidak dapat dipisahkan dengan andil besar yang diperjuangkan oleh Rasulullah

SAW. Dan sebagai pondasi pokok ajaran utamanya adalah Al-Qur’an. Sementara,

untuk memperjelas keterangan-keterangan di dalamnya, dibutuhkanlah

penjelasan-penjelasan langsung dari rasulullah SAW, baik melalui perkataan

maupun perbuatannya. Yang kemudian, bentuk penjelasan tersebut dikenal

dengan sebutan sunnah atau Hadis nabi. Dua hal inilah yang kemudian disepakati

oleh mayoritas umat Islam sebagai sumber utama Islam dari zaman ke zaman.

Dan sumber utama itulah yang dalam perkembangan selanjutnya, dikenal sebagai

sumber hukum Islam atau biasanya dalam literatur klasik dikenal dengan sebutan;

“al-adillah as-syar’iyyah” (dalil-dalil syara’).

Sedangkan pembahasan mengenai hukum Islam10 berarti pembahasannya

terfokus pada sudut pandang ushul fiqh sebagai media untuk menemukan

hukum. Para pakar ilmu ushul mendefinisikan hukum sebagai bentuk petunjuk

yang berhubungan dengan perbuatan mukalaf, baik berupa tuntutan, pilihan,

maupun ketetapan ( Khalaf, 1968:.105-125).11

Allah swt secara tegas menyeru terhadap orang-orang yang beriman

supaya mereka memeluk Islam secara total (kaffah). Sebagaimana tertera pada

surah al-Baqarah/2: 208. Seruan inilah yang kemudian mengilhami banyak ulama

melakukan kegiatan ijtihad secara simultan dari tiap generasi untuk mendekatkan

umat Islam terhadap hakikat dari nilai-nilai keislaman yang kaffah, termasuk di

dalamnya upaya pembakuan sumber hukum Islam.

B. Sumber Hukum Islam

Terminologi sumber hukum Islam biasa dalam disiplin ilmu ushuluddin

disebut sebagai dalil atau plural-nya adillah (argumentasi). Istilah ini, biasanya

terkait erat dengan ijtihad terhadap al-ahkam as-syar’iyyah (hukum-hukum

10 Hukum islam merupakan istilah Indonesia yang diterjemahkan dari al-Fiqh al-Islami atau asy-Syari’ah al-Islamiyah. Dalam istilah literatur barat dikenal dengan Islamic Law sedangkan Fiqh Islamic Jurisprudence.

11Menurut ulama ushul, hukum secara global dibagii menjadi dua, yaitu al-hukum at-taklifi dan hukum al-wad’i. hukum taklifi terdiri atas wajib, sunah, haram, makruh, dan mubah, sedangkan hukum wad’i terrdiri atas sebab, syarat, penghalang, keringanan, sah, dan batal

61

Page 62: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

syari’ah). Dari sini, kemudian para pakar ilmu ushul12 memformulasikan bahwa

Sumber hukum Islam adalah rujukan, argumentasi, dalil, atau referensi yang

dipergunakan untuk mendapatkan pandangan yang benar berdasarkan metodologi

yang tepat (Ramadhan Hasan, 1998: 132).

Pembahasan terkait sumber hukum, ada beberapa pandangan yang

berkembang. Diantaranya, pandangan yang menyebut bahwa mayoritas ulama

Islam menyepakati, bahwa sumber hukum dalam Islam di bagi menjadi dua

bagian. Sumber hukum pokok (primer) yang disepakati kehujjahannya(muttafaq

‘alaih) dengan memasukkan ijma’ dan qiyas setelah Al-Qur’an dan Hadis (Khalaf

1968:22). Dan sumber hukum furu’iyah (sekunder) yang kerapkali diperselisihkan

(mukhtalaf ‘alaih). Sumber hukum kedua yang diperselisihkan menurut Khalid

Ramadhan Hasan (1998: 5-6) terdiri atas; qaul shahabi (perkataan para sahabat),

syar’u man qablana (syariat umat-umat terdahulu), al-istishab, al-‘urf

(adat/kebiasaan), al-istihsan, sad zara’i, dan mashalih al-mursalaf h.

Sementara Tim Tafsir Tematik Kementerian Agama RI memberikan

eksplanasi baru ( 2010: 61),bahwa sumber utama hukum Islam adalah Al-Qur’an

dan Hadis, yang keduanya kemudian disebut sebagi adillah (dalil-dalil).

Sementara; ijma’ qiyas, istihsan, maslahah mursalah, istishab, urf dan sad zara’i

merupakan dalil pendukung, sebagai alat bantu untuk menggali hukum-hukum

yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Terlepas dari dua sudut pandang di atas. Khalaf (1968: 22)

mengklasifikasi keseluruhan sumber hukum dalam Islam ada 10, dengan

perincian; 4 disepakati secara penuh dan 6 di perselisihkan dan mengecualikan

sad zara’i.

12 Kata ushul merupakan jama’ dari kata Ashl yang berarti sesuatu yang menjadi dasar bagi yang lain. Atas dasar ini, ushul fiqih dipandang sebagai sandaran bagi fiqih dan sebagai alat untuk melahirkkan fiqih. Pembahasan Ilmu Ushul Fiqh biasanya mencakup dalil-dalil fiqhiyah, metode-metode istinbath, hukum syar’i, hakim (Allah), mahkum fih (pekerjaan orang mukallaf) dan mahkum ‘alaih (orang mukallaf). (Zahrah, 1957: 25-26).

Hampir semua buku yang membahas tentang Ilmu Ushul Fiqh menempatkan Imam Syafi’i (wafat 204 H) sebagai peletak dasar metodologi pemahaman hukum dalam Islam atau penyusun pertama Ilmu Ushul Fiqh, Sebenarnya metodologi untuk memahami hukum Islam itu sudah ada sebelum al-Syafi’i, hanya saja pada waktu itu metodologi ini belum dirumuskan dan belum pula dibukukan secara sistematis, sebagaimana pendapat Nurcholish Madjid dalam pengantar buku Ar-Risalah karya Imam Syafi’i yang selanjutnya diterjemahkan oleh Ahmadie Thoha.

62

Page 63: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dalam tulisan ini, akan diuraikan secara ringkas terkait sumber-sumber

hukum Islam di atas. Baik yang primer maupun skunder, berdasarkan pendekatan

yang dilakukan oleh para ulama ushul fiqh.

1. Sumber Hukum Primer

Sebagaimana disinggung di atas, dalam Islam terdapat sumber hukum

primer (pokok) dalam terminologi ahli ushul-fiqh, dikenal dengan ushuliyah. Dua

hal ini menjadi pondasi paling awal dalam memahami Islam. Ibarat sebuah

negara, dalam kontek fungsi –bukan dalam hal aqidah-Al-Qur’an adalah UUD

dan Pancasila, yang harus dipedomani dalam semua kehidupan umat muslim.

Yang di dalamnya masih terdapat beberapa aturan, perundangan yang bersifat

global (mujmal), yang hal itu membutuhkan perangkat penjelas yang lebih detail,

meskipun tidak semua demikian. Artinya, dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat

yang sudah cukup jelas yang tidak perlu penjelasan lebih jauh, namun sudah

dapat di tangkap makna dan pesannya. Namun juga terdapat ayat-ayat yang

berpotensi multi-tafsir yang hal itu jelas membutuhkan perangkat penjelas yang

otoritatif, yang dalam konteks inilah kemudian Hadis nabi menjadi nominator

pertama dalam memberikan eksplanasi lanjutan dari penjelasan Al-Qur’an.

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT kepada manusia yang di

wahyukan kepada nabi Muhammad melalui malaikat jibril dengan bahasa Arab,

yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir, tertulis dalam mushaf-mushaf,

membacanya merupakan ibadah, di mulai dengan surah al-Fatihah dan di tutup

dengan surah an-Nas. (al-Haj: 213).

63

Page 64: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Al-Quran Al-Karim, yang terdiri atas 6.236 ayat13, menguraikan

berbagai persoalan hidup dan kehidupan, dan ketika Al-Quran memperkenalkan

dirinya sebagai tibyanan likulli sya'i (Qs.an-Nahl/16:89)bukan maksudnya

menegaskan bahwa ia mengandung segala sesuatu, tetapi bahwa dalam Al-Quran

terdapat segala pokok petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup duniawi dan

ukhrawi (Syaltut: 13).

Dalam konteks menjadi sumber hukum, para pakar Ushul menyatakan

bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang diturunkan oleh Allah dan wajib

diamalkan. Seorang mujtahid (orang yang hendak menggali hukum) tidak

dibenarkan mencari hujjah lain, sebelum ia mampu meneliti dan menelaah lebih

dalam terhadap kandungan Al-Qur’an.

Yang perlu di garis bawahi, bahwa upaya menggali hukum dari Al-

Qur’an tidaklah cukup hanya memahaminya berdasarkan satu kitab tafsir saja,

apalagi hanya berdasarkan terjemahan. Akan tetapi diperlukan perangkat

keilmuan yang cukup, sehingga ketika mendasarkan dalil dari Al-Qur’an tidak

13Menurut Abdur-Razaq Ali Ibrahim Musa dalam al-Muharrar al-Wajiz fi ‘Addi Ayil Kitabil-Aziz (1988: 47) menginformasikan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang jumlah ayat Al-Qur’an. Menurut pendapat terkuat kriteria dan jumlah pengelompokan ini terkait erat dengan enam copy naskah Usmaniyah yang didistribusikan ke beberapa garnisun wilayah Islam waktu itu (al-Amshar). Olehkarenanya hitungan Madinah ada dua (Madani Awal dan Akhir), Mekah, Syam, Kufah, dan Basrah demikian menurut ad-Dani. Sementara al-Ja’biri (menambahkan satu lokasi lagi), yakni hitungan dari daerah Hims. Dari kronologis ini kemudian para ulama setelahnya menggenapkannya menjadi 7 riwayat yang memberikan keterangan tentang jumlah ayat dalam Al-Qur’an.

1. al-Madani (Madinah), hitungan jumlah ayat dalam kelompok ini dibagi lagi menjadi dua; Madani Awal dan Madani Akhir;a. Madani Awal 6217 ayat;b. Madani Akhir 6214 ayat;

2. al-Makki (Mekah) 6219 dan 6210 ayat. 3. as-Syami (Siria) 6226 ayat; 4. al-Kufi (Kufah, Irak) 6236 ayat;5. al-Bahsri (Basrah, Irak) 6204 ayat;6. al-Himsyi, menurut al-Mutawalli disandarkan dari riwayat Syuraikh bin Yazid al-

Himsyi al-Hadrami. Sementara menurut Abdul Ali Mas’ul hitungan ini disandarakan kepada Khalid al-Ma’dan seorang tabiin senior dari Syam. Meskipun terjadi perbedaan sumber, keduanya sepakat jumlah ayatnya adalah 6232 ayat.

Adapun hitungan 6666 setidaknya dapat ditemukan referensinya menurut; keterangan Syekh Nawawi Banten (w. 1316 H) dalam kitabnya Nihayatuz-Zain fi Irsyadil-Mubtadiin dan Az-Zuhaily dalam at-Tafsir al-Munir fil-‘Aqidah was-Syari’ah wal-Manhaj. Menurut al-Bantani Bilangan ayat Al-Quran yang mulia itu 6666 ayat. 1000 ayat didalamnya tentang perintah. 1000 ayat tentang larangan. 1000 ayat tentang janji. 1000 tentang ancaman. 1000 ayat tentang kisah-kisah dan kabar-kabar. 1000 ayat tentang ‘ibrah dan tamsil. 500 ayat tentang halal dan haram. 100 tentang nasikh dan mansukh, dan 66 ayat tentang du’a, istighfar dan dzikir. (Mu’ti Muhammad, 2005: 34).

64

Page 65: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

hanya asal comot dalam mencari legitimasi pembenaran dari prilaku seseorang

yang bersangkutan. Sebagai contoh, upaya pembenaran para pelaku pemboman

dengan mengambil dalil dari ayat Al-Qur’an surah al-Baqarah/2: 154.

“Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di

jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup,)tetapi kamu tidak

menyadarinya. “(Qs. al-Baqarah/2: 154).

Mereka (pelaku teror) menganggap bahwa tafsir/ pemaknaan dari yaqtul

fi sabilillah adalah dengan melakukan bom bunuh diri, dan mereka meyakini hal

itu sebagai prilaku syahid.

b. Sunnah/Hadis

Hadis adalah semua ucapan, perbuatan, arahan dan ketetapan yang

berasal dari Rasulullah.14 Dari pengertian diatas.Bahwa jumhur ulama hadis

membawa makna kepada seluruh kebiasaaan Nabi, baik yang melahirkan hukum

syara’ maupun tidak. Mereka juga menyamakan antara hadis dan sunnah, namun

ada juga yang membedakan. Menurut Nur al-Din ‘Itr (1995: 7-12) kebanyakan

kata sunnah dipakai oleh ulama ushul. Sunnah menurut mereka sebagaimana

dikutip as-Siba’i (1998: 57).” Segala Sesuatu yang bersumber dari Nabi selain

Al-Qur’an al-Karim, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrir yang

menjadi dalil bagi hukum syara’.

Sehingga mereka membatasi as-Sunah adalah yang berhubungan

dengan syara’ saja, sedangkan yang tidak berhubungan dengan syara’ seperti sifat

nabi fisik maupun non fisik masuk dengan istilah hadis dan yang bersumber dari

selain Nabi juga dikategorikan sama.

Pembatasan As-sunah juga hanya pada Nabi menurut Daniel W.

Brown (1996: 7-12) dilakukan oleh Imam Syafi’i. Dan pakar Fiqh kenamaan dari

Syiria juga lebih menekankan as-Sunnah dari pada hadis, dan ia memaparkan

14Para ahli memberikan definisi yang berbeda sesuai dengan latar belakang didiplin ilmunya. Seperti perbedaan pengertian hadis menurut ahli Ushul dan ahli hadis. Menurut ahli hadis pengertian hadis adalah “ segala perkataan Nabi, perbuatan, dan hal ihwalnya.”Ada juga yang memberikan pengertian lain yang lebih komprehensif: "segala yang bersumber dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, perangai, budi perkerti, perjalanan hidup, baik sebelum diangkat maupun sesudahnya”. (Ajjaj al-khatib, 1997: 17 – 19). ( Hasyim, 2005: 12). ( al-Qasimi, 1979:61 )

65

Page 66: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

cakupan sunnah memuat pada tiga aspek; sunnah qauliyah (perkataan), sunnah

fi’liyah (perbuatan) dan sunnah taqririyah (ketetapan) yang semua berasal dari

Nabi. Artinya, as-sunnah tidak selalu berupa perkataan rasul an sich (az-Zuhaili,

1997: 35).

Adapun Istilah hadis, khabar dan atsar, Sebagian ada yang

menyamakan ada juga yang membedakannya. Hadis hanya bersumber kepada

Nabi, sedangkan khabar bersumber kepada sahabat dan tabi’in, fuqaha khurasan

mengistilahkan atsar untuk hadis mauquf, dan sebagian dari mereka ada yang

mengkhususkan istilah khabar untuk hadis marfu’. Ada juga yang tidak

membedakannya sebagaimana juga dikemukakan al-Suyuthi (1988: 42 ).15

Sedangkan menurut Subhi Shalih (1995: 15), tidak ada alasan mengkhususkan

atsar hanya untuk apa yang disandarkan kepada sahabat (hadis mauquf) atau

kepada tabi’in (hadis maqthu’). Sebab yang mauquf dan maqthu’ ini pun sebuah

riwayat, seperti halnya yang disandarkan kepada Nabi (marfu’).

Posisi kehujjahan Hadis/sunnah dalam konteks sumber hukum Islam

setelah Al-Qur’an adalah terpaut empat hal (az-Zuhaili, 1997: 38-39). (1).

Sunnah/hadis menjadi penguat (ta’kid) dari ayat Al-Qur’an; 16(2). Sunnah/hadis

sebagai penjelas lebih dalam terhadap Al-Qur’an; 17(3). Sunnah/hadis menghapus

15 Hadis mencakup lebih luas dari sekedar ucapan Nabi SAW, para sahabat dan tabi’in, perbuatan mereka dan ketetapan mereka.”

Dari pengertian tersebut berimplikasi dengan pembagian hadis berdasarkan pada sumbernya: hadis marfu’, hadis mauquf dan hadis maqthu.

16Fungsi al-ta'kid disebut juga al-taqrir dan al-isbat. Sebagai fungsi ta'kid terhadap al-Qur'an berarti Nabi saw berperan untuk memperkuat apa yang telah dijelaskan dalam al-Qur'an. Salah satu contoh hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Umar “apabila kalian melihat bulan, maka berpuasalah, juga apabila melihat itu maka berbukalah”.

Hadis ini datang men-ta’kidayat al-Qur’an di bawah ini:

هر منكم شهد فمن فليصمه الش“Maka barangsiapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah ia

berpuasa”.17Fungsi al-tafsir dapat mencakup al-taqyid, al-tafshil dan al-takhsis. Salah satu contoh

hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Malik bin Huwairits :“shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat”. (HR. Bukhari)Hadis ini datang menjelaskan cara mendirikan shalat.

66

Page 67: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

hukum Al-Qur’an18dan (4). Sunnah/hadis memberikan putusan hukum19 yang

tidak disebut oleh Al-Qur’an.

Legitimasi Al-Qur’an terhadap posisi Hadis di atas, ditegaskan dalam

Qs, al-Hasyr/59:7

“Dan apa yang dilarangnyabagimumakatinggalkanlah. Dan bertakwalahkepada

Allah.Sungguh, Allahsangatkerashukuman-Nya.(Qs. al-Hasyr/59: 7).”

Di samping fungsi Hadis tersebut secara khusus sebagai salah satu

sumber dalam penetapan hukum, Hadis juga tidak sama dengan al-Qur’an.20Dan

Hadis baru dibukukan pada akhir abad pertamadan awal abad kedua hijrah21 yaitu

18Untuk jenis ini ada perbedaan ulama, ada yang menerima fungsi hadis sebagai nasikh dan ada juga yang menolak. Salah satu contoh yang biasa dimisalkan oleh para ulama yaitu hadis

لوارث وصية ال“tidak ada wasiat bagi ahli waris.”Hadis ini menaskah isi firman Allah

ية خيرا ترك إن الموت أحدكم حضر إذا عليكم كتب kkالوص ا بالمعروف واألقربين للوالدين المتقين على حق

“Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.”

19Abbas Mutawlli Hammadah juga menyebut fungsi ini dengan “Za’id ‘ala al-Kitab al-Karim”( 1965: 161)

Nabi saw memiliki wewenang mengatur hukum baru yang belum diatur dalam al-Qur'an yang tidak ada penjelasannya secara tersurat dalam Al-Qur'an. Salah satu contoh hadis tentang zakat fitrah, sebagaimana diriwayatkan Al-Bukhari dari Ibnu Umar

زكاة وسلم- فرض عليه الله -صلى الله رسول أن وعبد حر كل على شعير من صاعا أو تمر من صاعا الفطر

المسلمين من ذكروأنثى“bahwasanya Rasul SAW telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan

Ramadhan satu sha’ kurma atau gandum untuk setiap orang baik orang merdeka atau hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan”. (HR. Al-Bukhari)

20Diantara perbedaan adalah : semua lafaz Al-Qur’an adalah mutawatir sedangkan hadis tidak demikian, terjaga dari perubahan karena ia sebagai mukjjizat Nabi SAW sebaliknya hadis tidak, larangan periwayatan Al-Qur’an dengan makna sedangkan hadis tidak, Al-Qur’an bisa dibaca ketika shalat sementara hadis tidak, dinalai ibadah bagi yang membaca Al-Qur’an, dan lain-lain

21Disebabkan lamanya tenggang waktu antara Rasulullah dengan masa pembukuan Hadis ini, menjadikan Hadis sebagai sasaran empuk oleh kaum orientalis yang menginginkan agar umat Islam meragukan sumber hukum Islam yang kedua, salah satunya Joseph Schacht dalam bukunya The Origins of Muhammadan Jurisprudence yang terbit pada tahun 1950, kemudian bukunya An Introduction to Islamic Law yang terbit pada tahun 1960 (Badawi, 1989: 252-253).Dimana ia berkesimpulan bahwa Hadis Nabawi, terutama yang berkaitan dengan Hukum Islam, adalah buatan para dari tabaqah pertama sampai terakhir, dan berita yang mereka sampaikan benar-benar hasil pendengaran ulama abad kedua dan ketiga hijrah. Lihat bantahannya yang disampaikan oleh M.M. Azami melalui penelitiannya. (Azami, 1980).

67

Page 68: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

pada masa pemerintahan Umar ibn Abdul Aziz (61-101 H) (al-Khatib, 1981:

373).

Dalam Hadis ada beberapa istilah seperti Rawy: ialah orang yang

menyampaikan Hadis nabi, Matan: ialah pembicaraan atau materi atau lafaz hadis

itu sendiri.Sanad: ialah silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadis tersebut

(Al-Thahhan, 1979: 15-16).

Pembagian Hadis dilihat dari segi kuantitas terbagi atas, Hadis

Mutawatir dan Hadis ahad. Hadis mutawatir22 adalah Hadis yang diriwayatkan

oleh banyak orang yang menurut akal dan kebiasaan mustahil sepakat untuk

berdusta. Hadis ini mempunyai kedudukan sebagai dalil qath’î, hal ini sudah

disepakati oleh para ulama, dengan demikian adanya kewajiban dalam

mengamalkannya dan tidak dapat diragukan lagi atas keberadaan nya. sedangkan

Hadis ahad adalah Hadis yang jumlah perawinya tidak mencapai batasan

mutawatir. Hadis ahad terbagi 3; Masyhur adalah Hadis yang diriwayatkan oleh

tiga rawi atau lebih serta belum mencapai derajat mutawatir, Aziz adalah Hadis

yang jumlah perawinya tidak kurang dari dua, walaupun dua perawi tersebut

pada satu thabaqah saja. Dan Gharib adalah Hadis didalam sanadnya terdapat

satu perawi saja dalam meriwayatkannya (Al-Thahhan, 1979: 21).

Pembagian Hadis dilihat dari segi kualitas terbagi; Maqbul dan

mardud (Al-Thahhan, 1979: 41).Hadis yang kategori maqbul yaitu Hadis-Hadis

yang telah sempurna syarat-syarat penerimaannya. Adapun syarat-syarat

penerimaan hadits menjadi hadits yang maqbul berkaitan dengan sanad-nya yang

tersambung, diriwayatkan oleh rawi yang adil dan dhabit, dan dari segi matan

yang tidak syadz dan tidak terdapat illat. Sedangkan yang termaksud dalam

kategori Hadis ini adalah :Hadis Sahih baik yang Lizatihu maupun yang Ligairihi

dan Hadis Hasan baik yang Lizatihi maupun yang Ligairihi. Sedangkan Hadis

Mardud ialah hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat atau sebagian syarat

hadis maqbul. Adapun hadits mardud bisa dilihat dari Sanad dan Matan. Para

ulama mengelompokkan hadis ini dengan hadis dhaif. 

22Suatu hadis disebut mutawatir jika terpenuhi beberapa syarat. Pertama, diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi dan mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka berbohong, para ulama berbeda pendapat tentang batasan jumlahnya.Kedua, adanya kesamaan jumlah pada setiap thabaqah. Ketiga, menerima matannya benar-benar hasil pendengaran dan penglihataanya sendiri (Ismail : 114)

68

Page 69: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Pembagian hadis ahad kepada Masyhur, ‘Aziz dan gharib bertujuan

untuk mengetahui banyak sedikitnya sanad, sedang membagi hadis ahad kepada

shahih, hasan dan dhaif adalah bertujan untuk menentukan apakah hadis tersebut

diterima atau ditolak. Atau dengan pengertian lain hadis ahad dari segi kualitas

terbagi tiga bagian, yaitu: ada hadis ahad yang shahih, hasan dan dhaif. Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat kitab-kitab musthalah Al-Hadits.

c. Ijma’ )Konsensus(

Mayoritas ulama ushul fiqh, mendefinisikan ijma’ sebagai kesepakatan

para mujtahid dari umat Muhammad pada suatu masa ke masa setelah Rasulullah

wafat, terhadap suatu hukum syara’. (As-Subki, 1974: 76) yang bersifat amaliyah.

Hal tersebut mengandung pengertian bahwa ijma’ tersebut hanya berkaitan

dengan persoalan-persoalan furu’ (amaliyah praktis). Diantara argumentasi,

kenapa terdapat penambahan “setelah rasulullah wafat.”?. sebab, ketika

Rasulullah masih hidup segala persoalan dapat langsung ditanyakan kepada beliau

tanpa harus melakukan ijma’. (Hasan Hitou, 2005: 104).

Kehujjahan ijma’ di dasarkan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surah

an-Nisa/4: 59. Kata ‘ulil amri’ pada ayat tersebut, mayoritas ulama ushul adalah

pemimpin secara umum, yang mencakup para pemimpin agama dan pemimpin

urusan duniawi. Seperti aparat pemerintah, penegak hukum dan semisalnya. Ibnu

‘Abbas umpamanya, menafsirkan kata ini dengan para ulama (Nasrun Haroen,

2001:55)

Terpenuhinya ijma’ sebagai hujjah/dalil menurut para pakar ushul

sebagaimana di kutip Wahbah az-Zuhaili harus memenuhi lima rukun; (1). Orang

yang terlibat dalam pembahasan hukum adalah mujtahid, (2). Mujtahid yang

terlibat adalah seluruh mujtahid yang ada di waktu itu, (3). Ijma; harus di mulai

dengan mendengar pandangan para mujtahid, (4). Hukum yang disepakati harus

aktual yang tidak didapati perinciannya dalam Al-Qur’an dan hadis dan (5). Ijma’

tidak boleh tidak merujuk pada Al-Qur’an dan Hadis (Khalaf, 1968: 45-46).

Dilihat dari proses tercapainya kesepakatan, para ulama ushul membagi

ijma ke dalam dua kategori yaitu : Ijma’ Sarih dan ijma’ sukuti. Ijma’ sarih adalah

kesepakatan tegas para mujtahid, di mana mereka menyampaikan pendapat

masing-masing secara jelas, baik dengan perkataan,  tulisan atau juga dengan

69

Page 70: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

perbuatan dan hukum yang dihasilkan dapat dijadikan hujjah dan kekuatan

hukumnya bersifat qath’i. Sedangkan Ijma’ Sukuti adalah sebagian mujtahid

menyatakan pendapatnya tentang hukum suatu masalah dan tersebar luas,

sedangkan sebagian mujtahid lainnya hanya diam saja setelah meneliti pendapat

mujtahid yang dikemukakan di atas, tanpa berkomentar dan itu membuat status

ijma’ sukuti masih diperdebatkan.23

d. Qiyas

Qiyas adalah menganalogkan sesuatu hukum dengan hukum yang lain

yang memiliki kesamaan illat/sebab (as-Subki, 1974: 80). Secara sederhana, qiyas

adalah analogi atau mempersamakan. Semisal hukum sabu-sabu, zaman Nabi

tidak di kenal. Namun karena ada faktor penyebab memabukkan maka ia di-

qiyaskan hukumnya dengan khamer. Maka hukumnya haram.

Sebagaiman Ijma’, qiyas juga memiliki rukun (khalaf, 1968 : 60). (1). al-

Ashl yakni kasus yang sudah memiliki ketetapan hukum berdasarkan nas dan

ijma’, (2). al-faru’ yakni kasus yang sedang dipelajari status hukumnya, (3).

Hukmul-ashl yakni hukum yang sudah ditentukan oleh nas dan Ijma, dan (4). al-

illah, motivasi hukum pada ashl yang ditengarahi wujudnya oleh seorang

mujtahid.24

23Imam Syafi’i dan ulama Malikiyah menyatakan bahwa ijma’ sukuti tidak bisa dijadikan landasan hukum. Dengan alasan diamnya sebagaian ulama atau sebagaian mujtahidin belum tentu menandakan persetujuan mereka. berbeda dengan ulama Hanifiyah dan Hanabilah. ( Badrann, 1991:131) dan bandingkan dengan (al-Hanafi, 1983: 41).

24Dilihat dari perbandingan antara ‘illat yang terdapat pada ashl dan yang terdapat pada cabang, maka Qiyas terbagi menjadi tiga macam:

1. Qiyas Awla, yaitu ‘illat yang terdapat pada furu’ lebih besar dari ‘illat yang terdapat pada ashl. Semisal mengqiyaskan haramnya memukul orang tua dengan keharaman mengatakan “ah” pada surah al-Isra /17:23: memukul (‘illat far)’ lebih haram dari mengucapkan “ah” yang posisinya sebagai (‘illat ashl).

2. Qiyas musawi, yaitu ‘illat yang terdapat pada cabang sama bobotnya dengan ‘illat yang terdapat pada ashl. seperti menjual harta anak yatim diqiyaskan kepada memakan harta anak yatim pada surah an-Nisa /4:10. 'Illat-nya adalah sama-sama menghabiskan harta anak yatim.

3. Qiyas al-Adna, yaitu ‘illat yang terdapat pada cabang lebih rendah bobotnya dibandingkan ‘illat yang terdapat pada ashl. (Al-Amidi, 1983: 63)

Kalau dari segi jelas atau tidak jelasnya ‘illat yang menjadi landasan hukum, maka qiyas dapat dibagi menjadi dua macam :

1. Qiyas Jali, yaitu qiyas yang dinyatakan ‘illatnya secara tegas dalam Al Quran dan Sunnah atau tidak dinyatakan secara tegas dalam kedua sumber tersebut, tetapi berdasarkan penelitian kuat dugaan bahwa tidak ada perbedaan antara ashl dan cabang dari segi kesamaan ‘illatnya. .

2. Qiyas Khafi, yaitu qiyas yang illatnya di istinbatkan atau ditarik dari hukum ashl ( As-Subki, 1974: 177)

70

Page 71: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Adapun ayat yang dijadikan dasar pengukuhaan qiyas adalah firman Allah

yang berbunyi;

“......maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-

orang yang memiliki pandangan.” (Qs. al-Hasyr/59: 2)

2. Sumber Hukum Sekunder

Sebagaimana disinggung di atas, bahwa selain sumber hukum primer.

Islam memiliki perangkat sumber hukum sekunder. Tentu terminologi ini bukan

berarti pemaknaannya menjadi semacam kebutuhan ekonomi. Yang dikenal ada

kebutuhan primer. Sekunder, tersier. Namun, hal ini hanya meminjam istilah dan

menunjukkan stratifikasi (tingkatan) kehujjahan sumber hukum yang ada di dalam

Islam.

Selain itu, kentalnya para pakar ushul-fiqh dalam penggalian sumber

hukum Islam bukan berarti pembahasan ini fiqh oriented. Sebab, antar fiqh dan

ushul fiqh sangat berbeda. Adapun diantara argumentasi/alasan kentalnya nuansa

ushul fiqh dalam penggalian sumber hukum di atas. Sebab, dalam disiplin ilmu

inilah kajian terhadap sumber hukum Islam melembaga dan berkembang dari tiap

zaman.

Untuk lebih mensistematiskan pembahasan sumber hukum sekunder.

Penulis akan mengikuti pola yang dikembangkan oleh Khalid Ramadhan Hasan

(1998) dalam kitabnya, Mu’jam Ushul Fiqh sebagai berikut;

a. Qaul Shahabi

Qaul shahabi atau madzhab shahabi25 Wahab Khalaf menyebut qaul

shahabi dengan mazhab shahabi, adalah pendapat para sahabat Rasulullah tentang

suatu kasus yang status hukumnya tidak ditegaskan dalam Al-Qur’an maupun as-

sunnah (1968 : 94).

Sebagian para pakar ilmu Ushul meyakini bahwa pendapat para

sahabat, baik yang berupa ketetapan hukum maupun fatwa dapat dijadikan sebagai

25Qaul ash-shahabi merupakan pendapat perorangan, yang antara satu pendapat sahabat dengan pendapat sahabat yang lainya dapat berbeda. Sedangkan mazhab shahabi merupakan pendapat bersama. Namun ada juga pendapat lain yang memberikan defenisi sama yaitu fatwa sahabat secara perorangan. tentang hukum syara 'yang dihasilkan melalui usaha ijtihad. Namun perbedaan pengertian ini tidaklah harus kita jadikan sebagai permasalahan, karena dari beberapa defenisi diatas tentang mazhab shahabi itu adalah mengarah pada pengertian yang sama, hanya saja penggunaan bahasa yang sedikit berbeda (Syarifuddin, 2008: 378).

71

Page 72: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

hujjah. Dengan argumentasi, mereka hidup bersama Rasulullah dalam rentang

waktu yang lama, hal ini memberikan pengalaman yang sangat luas kepada

mereka dalam memahami ruh syariat dan tujuan-tujuan persyariatan hukum syara',

dan dijadikan rujukan oleh generasi-generasi sesudahnya. Diantara para tokoh

yang memegang hujjah qaul para sahabat adalah ulama Hanafiah, Imam Malik,

Imam Syafi’i dalam qaul Qadim, dan Imam Ahmad (Zahrah, 1957:. 212-215).

Kehujjahan qaul shahabi didasarkan atas firman Allah pada surahat-

Taubah/9: 100 yang menurut sebagian ulama merujuk pada pribadi para sahabat.

Rasulullah juga menegaskan bahwa generasi sahabat sebagai generasi terbaik

umat islam26 (Nasrun Haroen, 2001:157).

b. Syar’u Man Qablana

Syar’u Man Qablana secara terminologi ini merujuk pada syariat yang

berlaku pada umat-umat Nabi terdahulu, sebagian para ulama ushul memberikan

penegasan terhadap syariat umat terdahulu dengan sebuah garis tegas. Bahwa

syariat umat terdahulu akan diterima kehujjahannya bilamana terdapat nas yang

melegetimasi pemberlakuannya. Namun, pemberlakuan ini bukan dalam

kapasitasnya sebagai syariat pra-Islam, tapi sebagai syariat Islam itu sendiri.

Seperti kewajiban puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi umat Nabi Muhammad

yang dahulunya kewajiban puasa sudah ada, seperti tercantum surah al-Baqarah /

2:183 (khalaf, 1968: 93).

c. al-Istishab

Istishab menurut para ulama ushul adalah menetapkan sesuatu

berdasarkan keadaan yang berlaku sebelumnya hingga adanya dalil yang

menunjukkan adanya perubahan keadaan itu (khalaf, 1968: 91). Sebagaimana

penjelasan al-Gazali27 Bahwa istishab adalah “berpegang pada dalil atau syara’

tertentu-bukan pada ketiadaan dalil, dan setelah diadakan pembahasan dan

penelitian yang cermat, diketahui tidak ada dalil yang mengubah hukum yang

�ى خير 26 �ى أمت ذ�ين ثم قرن ذ�ين ثم يلونهم ال يلونهم ال (Shahih Bukhari pada bab: Fadhail Ashabun Nabi ).

27Imam al-Ghazali (w. 505 H/1111 M) termasuk tokoh besar dalam bidang fiqh maupun kalam. Keistimewaannya adalah selain keilmuan keIslamannya tidak diragukan, ia juga mengenal dengan sangat baik tradisi pemikiran dan filsafat Yunani, al-Ghazali juga termasuk tokoh yang mengelaborasi antara munasabah dan mashlahah. Dalam karyanya Syifa Al-Ghalil terlihat peran besar Al-Ghazali untuk meletakkan landasan epistemik dan kemungkinan integrasinya dalam penalaran hukum Islam.lihat (Kartanegara, et.al, 2011: 191)

72

Page 73: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

telah ada.” (al-Gazali, 1983: 128). Dengan demikian, poinnya ialah hukum yang

ada tetap berlaku apa adanya, sebab tidak ada dalil lain yang mengubah hukum

itu.

d. al-Urf

Urf secara sederhana berarti adat atau tradisi. Namun, sebagian ulama

ushultidak menganggapnya demikian. Oleh karenanya, mereka mendefinisikannya

sebagai kebiasaan mayoritas masyarakat dalam perkataan atau perbuatan tertentu

(az-Zarqa, 1968: 840)

Sementara dalam prespektif Wahab Khalaf antara adat dan tradisi

keduanya dianggap sama. Hal penting yang harus di catat dalam kasus urf ini

adalah jenisnya. Para ulama membagi urf (tradisi) menjadi dua. ‘Urf shahih atau

tardisi yang baik dan ‘urf fasid atau tradisi yang buruk yang bertolak belakang

dengan ketentuan syara’. Sudah barang tentu konteks sumber hukum yang dapat

dijadikan hujjah adalah kategori yang pertama (1968:89).

Para ulama sepakat bahwa 'urf shahih dapat dijadikan dasar hujjah selama

tidak bertentangan dengan syara'. Seperti ulama Malikiyah terkenal dengan

pernyataan mereka bahwa amal ulama Madinah dapat dijadikan hujjah, demikian

pula ulama Hanafiyah menyatakan bahwa pendapat ulama Kufah dapat dijadikan

dasar hujjah, Imam Syafi'i terkenal dengan qaul qadim dan qaul jadidnya.28

e. al-Istihsan

Istihsan adalah berpaling dari hasil qiyas tertentu kepada qiyas yang

lebih kuat, atau mengkhususkan qiyas pada dalil yang lebih kuat (khalaf, 1968:

80). Sementara, as-Syafi’i tidak mendefinisikannya, sebab ia tidak menganggap

istihsan sebagi salah satu sumber hukum. Dengan demikian, hanya tiga madzhab

28Qaul qadim terdapat pada kitabnya yang bernama al-Hujjah, yang dicetuskan di Irak. Qaul jadid-nya terdapat pada kitabnya yang bernama al-Umm, yang dicetuskan di Mesir. Imam Syafi’i tinggal di Irak pada zaman pemerintahan al-Amin dan banyak ulama Irak yang termasuk ahl al-ray. Sedangkan di Mesir,beliau bertemu ulama Mesir yang pada umumnya adalah sahabat Imam Malik. Imam Malik adalah penerus fiqh ulama Madinah atau ahl al-hadits. Adanya dua pandangan hasil ijtihad itu, diperkirakan bahwa situasi tempat pun turut mempengaruhi ijtihad Imam Syafi’i (Mubarok, 2002: 9).

Hanya saja yang perlu dicatat di sini adalah ahl alra'y bukan berarti menolak sama sekali pemahaman tekstual ataupun otoritas teks. Demikian pula, ahl al-hadits bukan berarti menolak sama sekali peran rasio dalam memahami teks agama. Pemberian nama ini terkait dengan porsi penggunaan kedua kecenderungan (Saleh, 2001: 15).

73

Page 74: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

yang menganggap istihsan sebagi salah satu sumber hukum syara’ (Asy-syatibi,

1975: 206-208).29

Perselisihan para ulama mengenai kehujjahan dan kebolehan al-Istihsan

dijadikan sebagai jalan ijtihad ini, sebenarnya terletak pada pemberikan batasan

terhadap al-Istihsan itu sendiri (Zuhaili, 1999: 86-90).30 Jadi bukan pada

operasionalnya dalam menetapkan hukum berdasarkan al-Istihsan. Jika al-

Istihsan diberi batasan sebagaimana dikemukakan oleh ulama Hanafiyah atau

ulama Malikiyah, maka sebenarnya ulama Syafi’iyah menggunakan cara

mengistimbatkan hukum seperti itu.

f. Sadduzz-Zariah

Kata zariah, menurut asy-Syatibi (1975: 198). berarti “melakukan suatu

pekerjaan yang mengandung kemaslahatan untuk menuju kepada kemafsadahan.”

Artinya; suatu pekerjaan yang pada dasarnya dibolehkan karena mengandung

kemaslahatan, tetapi berujung pada suatu kemafsadatan. Ada juga yang

mengartikan metode Sadduzz-Zariah merupakan upaya preventif agar tidak terjadi

sesuatu yang menimbulkan dampak negatif. Contoh dapat kita temukan dalam

kasus muzakki yang sebelum haul tiba, ia sengaja menghibahkan sebagian

hartanya sehingga nisab hartanya berkurang.

Pada umumnya ulama menerima metode Saddu al-Dzari’ah, hanya saja

mereka tidak sependapat memberikan ukuran dan kualifikasi dzari’ah mana yang

akan menimbulkan kerusakan dan dilarang memang agak sulit,31 tetapi kita

mempunyai prinsip bahwa sikap menghindari sesuatu hal yang menimbulkan

kerusakan harus didahulukan daripada menentukan sesuatu yang dikira akan

mendatangkan kemaslahatan. Jelasnya, kita harus benar-benar

29 jelasnya bisa dibuka di Ibn Taimiyyah, Majmu 'al-Fatawa , Juz IV, hlm., 46 dan Muhammad bin Muhammad bin Hazm al-Zhâhirî, Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam, Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, tt, Juz VII, hlm., 975.

30Batasannya adalah dimana para ulama membagi Istihsan menjadi beberapa batasan yaitu: Istihsan dengan Nash, Ijma ', Dhorurat, Qiyas Khafi,' Urf, dan mashlahah.

31Dilihat dari aspek akibat yang timbulkan, Ibnu al-Qayyim mengklasifikasikan adz-dzari'ah menjadi empat macam( 1996: 104): (1) Suatu perbuatan yang memang pada dasarnya pasti menimbulkan kerusakan (mafsadah), (2) Pada dasarnya diperbolehkan atau dianjurkan (mustahab), namun secara sengaja dijadikan sebagai perantara untuk terjadi sesuatu keburukan (mafsadah). (3) Pada dasarnya diperbolehkan namun tidak disengaja untuk menimbulkan suatu keburukan (mafsadah). (4) Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan namun terkadang bisa menimbulkan keburukan (mafsadah)

74

Page 75: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

mempertimbangkan antara kerusakan/kemudaratan dan kemaslahatan yang

ditimbulkan oleh sesuatu perbuatan.

g. al-Maslahatul-Mursalah

Maslahah32 menurut al-Ghazali maslahah berarti merealisasikan manfaat

dan melenyapkan kemudaratan dalam upaya pemeliharaan tujuan-tujuan syara.

Menurutnya, kemaslahatan haruslah sejalan dengan tujuan-tujuan syara’ yang

patokannya ada lima macam: memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta

atau dalam istilah “al-Maqashid as-Syari’ah” (1983: 286). 33

Konsep maslahah ini dibagi menjadi tiga; (1). Maslahah mu’tabarah,

yakni kemaslahatan yang secar tegas diakui oleh syara’ (2). Maslahah mulgah,

yakni maslahah yang secara akal dianggap ada, namun dalam realita syara’nya

tidak demikian. (3). Maslahah mursalah, yakni maslahah yang tidak memiliki

ketegasan hukum, baik dari Al-Qur’an ataupun hadis namun memiliki kontribusi

nyata dalam kehidupan manusia, ini banyak ditemukan pada bidang mu’amalah

(Satria Effendi & M. Zein, 2005: 149-150).

C. Penutup

Dari beberapa pemaparan sumber hukum Islam di atas dapat dipahami

bahwa, memahami ajaran Islam tidak cukup dengan mengambil sumber hukum

dari Al-Qur’an dan Hadis an sich. Para ulama ushul –misalnya- yang dalam

banyak literatur islam klasik menaruh perhatian besar dalam hal ini, sudah

merumuskan sedemikian rupa hal-hal urgen yang harus dipedomani oleh umat

Islam dalam memahami agamanya.

Penjelasan di atas, bukan berarti Al-Qur’an dan Hadis tidak cukup menjadi

solusi terhadap kehidupan manusia. Akan tetapi, justru mengukuhkan posisi

keduanya yang menjadi sumber dari segala sumber hukum di dalam Islam. Sebab,

32Menurut Wael B. Hallag teori Maslahah-Mursalah pertama kali diperkenalkan oleh Imam Malik (W. 97 H.). Namun karena pengikutnya yang lebih akhir mengingkari hal tersebut, maka setelah abad ketiga hijriyah tidak ada lagi ahli usul fiqih yang menisbatkan Maslahah-Mursalah kepada Imam Malik (Wael B. Hallag, 2000: 165-166).Sehingga ada pendapat yang menyatakan bahwa teori maslahah-mursalah ditemukan dan dipopulerkan oleh ulama-ulama usul fiqih dari kalangan asy-Syafi’iyah yaitu Imam al-Haramain al-Juwaini (w. 478 H.), guru Imam al-Ghazali. Dan menurut beberapa hasil penelitian ahli usul fiqih yang paling banyak membahas dan mengkaji maslahah-mursalah adalah Imam al-Ghazali yang dikenal dengan sebutan hujjatul Islam (Suratmaputra,2002: 63-64).

33Untuk lebih jelasnya, baca: A. Munif Suratmaputar, Filsafat Hukum Islam al-Ghazali: Maslahah mursalah dan Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.

75

Page 76: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Al-Qur’an bukanlah kitab sejarah, yang di dalamnya semuanya detail di jelaskan.

Namun, di dalamnya hanya di jelaskan garis-garis besar arahan-arahan umum

yang harus dipahami lebih lanjut oleh umat Islam. Begitupun dengan Hadis.

Sehingga, posisi; ijma’, qiyas dan seterusnya, adalah penjabaran lebih lanjut

dalam hal ini guna untuk terpenuhinya kontekstualisasi nilai-nilai Al-Qur’an agar

lebih membumi dan sebagai perangkat yang betul-betul bisa digunakan untuk

menciptakan kemaslahatan umat dan menghindarkan kerusakan umat.Dari

sinisumber hukum Islam memunculkan kesimpulan bahwa substansi ajaran Islam

tidak dibatasai ruang dan waktu, bearti kompatibel pada setiap zaman.

Wallahu ‘alam.

76

Page 77: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

BAB VII

TASAWUF DALAM ISLAM

1. PENGERTIAN TASAWUF

Adapun arti tasawuf  menurut para ahli biasanya dimulai  dari segi bahasa

dan ini terdapat berbagai  teori sal –usul  kata “tasawuf” diantaranya adalah

sebagai berikut:

A. Shuf  yang berarti wool kasar  karena orang sufi selalu memakai  pakaian

tersebut sebagai lambang  kesederhanaan dan reaksi terhadap kehidupan

mewah yang dinikmati oleh golongan pemerintah baik pemerintah Bani

Umayah maupun bani Abbasiyah. Kaum sufi ini berusaha menghindari 

kemaksiatan dan penyelewengan terhadap contoh teladan yang diberikan

oleh Rasulullah dan para sahabat .Mereka mengasingkan diri dan tekun

beribadah serta lebih mengutamakan kesucian jiwa.Para sufi ini muncul

pertama kali di Kufah dan Basrah dan tokoh –tokohnya Sufyan al-

Saury(w.135 H),Abu Hasyim(W.150H)Jabir bin Hayyan(w190H) Hasan

al- Basri (w.110H)dan Rabiahal—Adawiyah(w.183H)

B. Berasal dari ahl al-Suffah  yaitu orang –orang beranda.Hal ini terkait

dengan sekelompok sahabat nabi  yang fakir/ miskin mereka tinggal

diserambi  masjid nabi di Madinah. Mereka tidur  diatas batu dengan

pelana (suffah) sebagai bantal.Makan dan minum mereka ditanggung oleh

orang –orang yangn mampu di kota Madinah. Walaupun miskin mereka

selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka berhati baik dan

mulia dan tidak mementingkan keduniaan.Mereka merupakan pejuang –

pejuang fi sabililah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dari teori ini

terlihat praktek praktek tasawuf sudah ada sejak zaman Nabi Saw

77

Page 78: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

C. Menurut teori lain  kata tasawuf berasal dari kata Shafa ,yang berarti

bersih .Disebut sufi karena hatinya tulus dan bersih di hadapan Tuhan.

D. Shaaf  yaitu barisan atau derat . Shaaf awwal ,para sufi adalah orang –

orang yang berdiri pada shaf awal/shaf pertama atau mereka berdiri pada

garda terdepan  untuk mendekatkan diri pada Allah Swt.

E. Sophos kata tersebut berasal dari bahasa Yunani  yang berarti

hikmah ,kalau diperhatikan sekilas memang ada hubungan  antara orang

sufi dengan hikmah karena orang sufi membahas masalah yang mereka

persoalkan berdasarkan pembahasan falsafati.

Mereka berusaha mensucikan jiwa dalam rangka mendekati Tuhan,mereka

berpandangan bahwa Allah itu Maha Suci  hanya jiwa yang suci yang bisa

berhubungan dengan Allah tetapi ada yang meragukan teori ini.

F. Sebagian ada yang berpendapat kata tasawuf  tersebut  berkaitan dengan

kata Arab”al-Sifat” karena para sufi sangat memetingkan sifat-sifat terpuji

dan berusaha keras menghilangkan sifat-sifat tercela.

Para ahli pada umumnya cenderung memilih teori yang pertama menurut

teori kebahasaan.

Menurut Harun Nasution  dalam bukunya Falsafah dan Mistisisme dalam

Islam ,teori tentang kesederhanaan dan kerendahan hati yang lebih banyak

diterima sebagai sasal –usul kata sufi. Jadi sufi adalah orang yang memakai wol

kasar (menunjukkan kesederhanaan)untuk menjauhkan diri  dari dunia materi  dan

memusatkan perhatiaan pada alam ruhani.Istilah tasawuf bisa diidentikkan dengan

orang –orang yang tertarik pada pengetahuan batin, atau orang –orang  yang

tertarik untuk menemukan  suatu jalan atau praktikkearah kebersihan  hati dan

pencerahan spritualisme.

Al-Sarraj,tokoh sufi akhir abad keempat  misalnya secara tegas 

menyetujui teori nomor satu dan mendukun gnya dengan ungkapan  bahwa wool

adalah pakaian para nabi dan simbol para wali dan sufi, jadi ciri khas para sufi

adalah memakai pakaian yang terbuat dari bahan bulu domba atau wool kasar

disamping kesalehan dan sikap  zuhud mereka.Sedangkan penghertian tasawuf

dari segi istilah atau definisi adalah :

78

Page 79: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

1.       Al- Juned)w.296 H( mengemukakan “Tasawuf adalah menyucikan hati

sehingga tidak ditimpa  suatu kelemahan, menjauhi akhlak alamiah  melenyapkan

sikap kemanusiaan dan menjauhi segala keinginan nafsu.

2.       Ma`ruf al-Karkhi)w. 200 H( Tasawuf adalah hanya menerima kebenaran

dan tidak mengharapkan apa yang ada di tangan  para makhluk, barang siapa yang

tidak sanggup menerima kefakiran  berarti tidak  berhasil mencapai derajat

tasawuf.

3.       Syekh Ibn Ajiba Tasawuf adalah suatu ilmu  yang dengannya anda belajar 

sebagaimana berperilaku supaya berada dalam  kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

ada melalui penyucian batin  dan mempermanisnya dengan amal  baik. Jalan

tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu , tengahn ya adalah amal dan akhirnya adalah

karunia Ilahi.

4.       Syekh as –Suyuthi , berkata sufi adalah orang yang bersiteguh  dalam

kesucian kepada Allah, dan berakhlak baik kepada makhluk

5.       Abu al-Hasan asy- Syadzali  berkata mengatakan tasawuf adalah sebagai

praktek dan latihan diri melalui cinta yang dalam  dan ibadah un tuk

mengembalikan diri kepada jalan Tuhan

6.       At-Tazani berkata: Tasawuf adalah wasilah(medium)yang ditempuh oleh

seorang mukmin melalui proses upaya dalam rangka menghakikatkan syariat 

lewat thoriqaat untuk mencapai ma`rifat

7.       Abdul Hakim Hassan Tasawuf adalah proses pemikiran dan perasaan 

yang menurut tabiatnya  sulit di definisikan. Tasawuf  tampak merupakan upaya

manusia untuk memahami hakikat segala sesuatu ,dan untuk menikmati hubungan

intim  dengan Allah Swt. Oleh karena itu” hati “adalah lebih penting  dari pada

akal bagi para sufi ,bahkan hati bagi para sufi adalah segalanya karena hati

mereka panmdang sebagai “singgasana “bagi Allah Swt.

Dari beberapa definisi diatas ditarik suatu pemahaman bahwa tasawuf

adalah ilmu yang memuat cara ,tingkah laku atau amalan-amalanyang bertujuan

untuk mendekatkan diri kepada Allah atau yang berhubungan  dengan-Nya. Ilmu

tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan  tata cara pengembangan ruhani manusia 

dalam rangka usaha mendekatkan diri kepada Allah.Ajaran tasawuf pada dasarnya

merupakan  bagian dari prinsip- prinsip Islam sejak awal . Ajaran inin merupakan

79

Page 80: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

upaya  mendidik diri dan keluarga  untuk hidup bersih  dan sederhana ,serta patuh

meleksanakan ajaran-ajaran agama dalam kehidupannya sehari –hari.Ibnu

Khaldun  mengungkapkan pola dasar tasawauf adalah kedisiplinan

beribadah ,konsentrasi tujuan  hidup  menuju Allah(untuk mendapatkan  ridha-

Nya) dan upaya membebaskan diri  dari keterikatan mutlak  pada kehidupan

duniawi sehingga tidak diperbudak oleh harta ,tahta ,wanita atau kesenangan

duniawi lainnya2. Sejarah Munculnya Tasawuf

Munculnya tasawuf  dalam Islam bersamaan dengan munculnya agama

Islam itu sendiri yaitu semenjak nabi Muhammad Saw diutus menjadi rasul untuk

umat manusia di muka bumi .Sejarah mengatakan bahwa pribadi Muhammad

sebelum diangkat  menjadi rasul  telah berulang kali  melakukan tahannuts dan

khalwat di gua Hira, untuk mengasingkan diri  dari masyarakat  kota Makkah 

yang sibuk  dengan hawa nafsu keduniawian.

Kehidupan nabi yang seperti itu  dikenal sebagai hidup kerohanian  yang

bertujuan untuk mendekatkan diri  kepada Allah yang dilakukan orang sufi 

sekarang ini. Inilah yang jadi pedoman dalam hidup kerohanian sesudahnya

sebagai  materi  dalam tasawuf.Tasawuf adalah ajaran yang diikuti oleh orang

sufi, dimana sufi dianggap penganut Islam yang memisahkan  kehidupan  dunia 

dengan kehidupan akhirat.Yang dalam literatur Barat  disebut Sufisme. Memang

ada beberapa pendapat  yang menmgatakan  tasawuf muncul sesudah Islam 

mempunyai kontak atau hubungan dengan filsafat Yunani,agama kristen, Hindu

dan Budha.Itu sebabnya maka muncul anggapan bahwa aliran tasawuf  lahir

karena pengaruh dari luar Islam,pendapat ini  terjadi pro dan kontra karena prilaku

rasul seperti  yang telah dijelaskan diatas banyak mengandung nilai –nilai tasawuf

jadi kesimpulannyabahwa tasawuf berkembang  dengan dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

a.       Faktor Eksternal

1. Pendapat yang menyatakan bahwa tasawuf lahir karena pengaruh dari

paham Kristen yang menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri di biara-

biara.Sikap hidup menjauhi dunia dan keramaian manusia ,ini memeng

terlihat jelas di dalam perilaku para sufi dengan paham zuhud yang mereka

anut.

80

Page 81: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

2. Pengaruh dari filsafat Pythagoras yang berpendapat bahwa ruh manusia

bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing.Badan jasmani

merupakan penjara bagi ruh.Kesenangan ruh yang sebenarnya adalah di

alam samawi,manusia harus membersihkan ruh dengan meninggalkan

kehidupan materi dan berkontemplasi.Inilah yang menurut sebagian orang

yang mempengaruhi munculnya paham zuhud di dalam Islam

3. Filsafat emanasi Plotinus yang membawa paham bahwa wujud memancar

dari zat Tuhan .Roh yang bersal dari Tuhan akan kembali kepada-

Nya.Masuknya ke alam materi menyebabkan ruh menjadi kotor.Untuk dapat

kembali kepada Tuhan ,ruh harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikap

meninggalkan dunia serta mendekatkan diri kepada Tuhan sedekat mungkin.

4. Pengaruh paham Niewana yang ada dalam ajaran Budha .Untuk mencapai

Nirwana orang harus meninggalkan dunia dan melakukan

kontemplasi.paham fana dalam tasawuf Islam mirip sekali dengan paham

nirwana  dalam Budha.

5. Pengaruh ajaran Hinduisme yang mendorong manusia untuk meninggalkan

dunia  daqn berupaya mendekatkan diri  kepada Tuhan demi tercapainya

persatuan antara Atman dan Brahman

Inilah beberapa pendapat yang menurut teorinya mempengaruhi timbulya

sufisme di kalangan ummat Islam .Apakah teori ini benar atau tidak ,ini sulit

dibuktikan semuanya serba mungkin ,karena tasawuf lahir disaat ummat Islam

telah mempunyai kontak  dengan duniaq luar atau ummat agama lain.Tetapi

bagaimanapun dengan atau tanpa pengaruh dari luar sufisme bisa timbul dalam

Islam .Karena dalam AlQuran terdapat ayat-ayat yang mengatakan dan

menganjurkan bahwa manusia (harus)dekat sekali dengan Tuhan ,Taqarrub ilal-

Allah.

    b.Faktor Internal

Sebagian para ahli menekankan bahwa tasawuf lahir dilatarbelakangi oleh faktor –

faktor yang ada dalam Islam itu sendiri bukan karena pengaruh dari luar.Karena

dalam ajaran Islam dapat ditemukan ayat-ayat tertentu yang dapat membawa pada

paham tasawuf dan prilaku Nabi Muhammad Saw.Seperti yang terdapat dalam

Firman Allah surat Al-Baqarah[2]:186

81

Page 82: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa Ia  sangat dekat dengan manusia

dan akan memperkenankan permohonan orang  yang berdo`a kepada-Nya.Ini

dipertegas dalam suratQaf[50]:16

Allah menegaskan betapa dekat Ia dengan manusia ,bahkan lebih dekat dari

pembuluh darah yang ada dileher manusia itu sendiri.Lebih jauh lagi ayat ini bisa

dipahami bahwa Tuhan sebenarnya berada dalam diri manusia bukan berada

diluarnya,karena kemanapun manusia berpaling dan menghadapkan mukanya ia

selalu berjumpa dengan Tuhan sebagaimana dijelaskan pada suratAl-

Baqarah[2]:115

Tuhan menegaskan bahwa Ia sangat dekat dengan manusia ,maka manusia tentu

dapat berusaha agar dekat sedekat-dekatnya dengan Tuhan bahkan bisa

menyatukan dirinya dengan Tuhan  dengan demikian perbuatan manusia adalah

perbuatan Tuhan ini dapat dipahami dari ayat 17 surat al-Anfal[8]

Di samping itu banyak ayat Al-Qur`an yang menunjukkan ajaran tentang

zuhud,sederhana dalam kehidupan selalu beribadah kepada Allah dan lain-lain

yang sejalan dengan praktek kaum sufi yang melakukan aktivitasnya didasarkan

pada Al-Qur`an dan Hadits.Hadits yang dipandang sebagai mengilhami  lahirnya 

tasawuf di dinia Islam adalah sabda Nabi:

“Barang siapa yang mengenal dirinya,maka ia mengenal Tuhannya.”

Disamping melukiskan kedekatan hubungan antara Tuhan dan manusia sekaligus

mengisyaratkan  arti bahwa manusia dan Tuhan adalah satu.Maka  siapa yang

ingin mengenal Tuhan cukup mengenal dan merenungkan perihal dirinya sendiri,

dalam hadits qudsi rasulullah bersabda:

Aku pada mulanya adalah perbendaharaan yang tersembunyi .Kemudian Aku

ingin dikenal,maka Ku ciptakan makhluk dan melalui Aku mereka pun kenal

pada-Ku”

Faktor internal  yang dapat dipandang sebagai penyebab langsung lahirnya

tasawuf  di dalam Islam ini terlihat pada prilaku Rasulullah Saw itu

sendiri.Sebagaimana telah dimaklumi Rasulullah Saw. Di dalam

bertaqarrub ,mendekatkan diri kepada Allah, tidak jarang pergi meninggalkan

82

Page 83: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

keramaian orang banyak,hidup menyepi untuk merenung dan berkontemplasi,dan

bertahannust di gua Hira.Dalam kesendirian nya Rasulullah mendapat petunjuk

dari AllahSwt.Sebagai Nabi dan Rasul yang menjadi panutan utama  wajar

perilaku Rasulullah ini dicontoh oleh para ummatnya.Oleh sebab itu ,tidak heran

kalau diantara ummat Islam memandang sikap menyendiri sebagai cara untuk

mendekatkan diri kepada Allah Swt,ini salah satu ciri utama dalam dunia tasawuf.

Berarti tanpa paktor ekstrn pun tasawuf tetap lahir di dunia Islam.kalau menitik

beratkan pada faktor ekstrnakan ada kesimpulan tasawuf  bukan sesuatu yang

murni Islami,melainkan impor dari luar.Ibrahim Basuni mengatakan menyatakan

kalaupun ada pengaruh dari luar ,itu terjadi pada perkembangan jauh ke belakang 

dan ini terjadi pada masalah cara penjelasan dan penafsiran sebagai akibat

interaksi antara budaya asing dan budaya Islam.Ibrahim setuju dengan pernyataan

Nicholsonbahwa banyak masalah –masalah pokok di dalam tasawuf tersebut  lahir

dan berasal  dari lingkungan muslim itu sendiri.

Terlepas sejauh mana dominasi  pengaruh dari luar yang jelas praktik tasawuf

oleh dan dari ummat Islam dan merupakan bagian dari keberagamaan mereka.

 

C. Jalan Menuju Tasawuf

Tasawuf dalam bentuknya yang konkret sebagai salah satu cabang ilmu di dunia

Islam yang oleh para ahli ,diakui lahir pada akhir abad ke-2 atau awal abad ke-3

Hijrah.Pada masa itu tasawiuf telah menjelma sebagai ilmu yuang berdiri

sendiri ,mempunyai tokoh,metode,dan tujuan serta sistem sendiri.Tasawuf diakui

lahir pada akhir abadke-2 atau awal abad ke-3Hijrah,namun jauh sebelumnya di

dunia Islam telah lahir para tokoh sufi dengan ajaran tasawufnya antara lain ,Ali

ibn al-Husain zain al-Abidin (w.99 H),Muhaminad  Ibn Ali al-Baqir(w.117 H) al-

Hasan al- Basri,Abu Hasim Salmah Ibn Dinar al-Madani,Malik Ibn Dinar,

IbrahimIbn Adham ,Abu al- Faidl Zu al-Mishri  dll.

Perkembangan yang sangat berarti pada dunia tasawuf terjadi pada akhir abad ke-

5  dengan tampilnya Imam al-Ghazali. Tasawuf tampil sebagai mazhab yang

berdiri kokoh dan para sufi menjadi kelompok muslimin yang memiliki wibawa

dan kedudukan sedemikian rupa.Bila dilihat dari segi bentuk ajarannya , pada

perkembangannya yang mula-mula tasawuf  merupakan hal yang bersifat

83

Page 84: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

amaliah.Diajarkan para sufi generasi awal tersebut semata-mata menyangkut

praktik atau amaliah akhlaqiah, seperti kesungguhan beribadah, zuhud dll.Bentuk

ajaran tasawuf yang mula- mula lazim disebut  dengan istilah al-Tasawuf al-      

Amali atau Tasawuf al-Akhlaqi.Tasawuf akhlaqi jelas sebagai praktik keagamaan

yang tidak diragukan  kebenarannya bersumber dari Al-Qur`an dan Akhlak

Rasulullah SAW. Yang kemudian dilestarikan oleh para sahabat  dan Tabi1in

serta ulama salaf berarti jelas ilmu tasawuf adalah ilmu murni dalam Islam.

Pada akhir abad ke-2Hijriah ajaran tasawuf yang disampaikan oleh para sufi mulai

menyentuh  masalah –masalah yang bersifat teoritis dan filosofis.Perkembangan

ini  oleh para ahli ,lazim dinisbatkan kepada lahirnya ajaran al-ittihad dari Abu

Yazid al-Bustami,alhulul dari al-Halaj, dan wahdat al-Wujuddari Ibnal-Arabi,

yang dipandang dipengaruhi oleh pilsafat Plato dan plotinus.Bentuk tasawuf ini

disebut al-Tasawuf al-Nazhari atau al-tasawufal-falasafi.

Tasawuf adalah proses pendekatan diri pada Tuhaqn dengan cara mensucikan  hati

sesuci-sucinya.Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh orang

yang suci hatinya. Dalam tasawuf akhlaqi, sistem pembinaan akhlak  menganut

tiga cara /jalan yaitu:

Pertama, Takhalli sebagai langkah pertama yang harus dilakukan

olehseorang sufi dengan cara mengosongkan diri  dari akhlak tercela serta

memerdekakan jiwa  dari hawa nafsu duniawi. Hal ini dapat dicapai dengan jalan

menjauhkan diri dari kemaksiatan dengan segala bentuknya dan berusaha

melenyapkan dorongan hawa nafsu

Kedua, Tahalli sebagai upaya mengisi jiwa dengan akhlak yang terpuji ,

setelah jiwa dikosongkan,otak dicuci,tindakan nafsu syetan dibombardir,manusia

kembali kepada keasliannya. Saat itulah, jiwa dan otak diisi dengan pesan Ilahi

dengan mempertahankan tingkah laku akhlak terpuji.Cara terbaik melkukan

tahalli adalah tidak berhenti  ber”taubat” dari segala perbuatan nista.Rasa takut

dan rasa harap(khauf dan raja`) adalah bagian hidup berikutnya,yaitu rasa takut

mendorongnya untuk mempertinggi amal ubudiyahnya serta mengharap(raja`)atas

ampunan dari Allah.Kecemasan atau rasa takut dan penuh haraf  sebaiknya

dilengkapi  oleh sifat zuhud, yaitu sifat manusia yang tidak mau di perbudak  oleh

hawa nafsu  dan kehidupan duniawi .Manusia yang telah menjalankan kehidupan

84

Page 85: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

zuhud dia akan hidup dengan prinsif  apa adanya al-faqir dengan kepaqiran itu

akan melatihnya untuk sabar yaitu bertahan dengan yang sudah ada dan terus

berikhtiar  dengan kemam puan  yang masih dimiliki ,prinsip ini disebut as-

shabru. Dengan penuh kesabaran itulah , manusia menjadi rela atau

ridha ,keridhaan  mengandung pengertian  keikhlasan dan rasa cinta.Dengan sifat

ridha inilah manusia akan menuju pada ikhtiar jiwanya  yang terdalam yaitu selalu

yakin akan pengawasan Allah Swt, dalam kehidupannya, konsep ini disebut

dengan  muraqobah.Dalam konsep ini  manusia selalu intropeksi  diri, dan

menghisab perilakunya  setiap hari  agar kehidupannya terjaga dari akhlak yang

tercela.

Ketiga , Tajalli yaitu terungkapnya cahaya kegaiban atau “nur  ghaib”.

Manusia telah melakukan  kesadaran tertinggi   dengan cara membiasakan

kehidupannya  dengan akhlak yang terpuji ,kehidupannya tidak ada kecuali rasa

cinta ,rindu dan bahagia  karena dekat dengan Allah Swt. Dari tiga metode sufistik

itulah ,dapat dijelaskan  secara lebih rinci  bahwa akhlak secara umum terdiri  atas

dua macam  yaitu akhlak mulia (al-akhlakul mahmudah) dan akhlak tercela (al-

akhlakul mazmumah)

Ada pandangan lain mengenai kaitan tasawuf  dengan akhlak yaitu bahwa orang

yang suci hatinya (sufi) akan tercermin dalam air mukanya  dan perilakunya yang

baik (akhlakul mahmudah) oleh karena itu akhlak yang baik merupakan gambaran

dari hati yang suci, sebaliknya dari akhlak yang buruk merupakan gambaran dari

hati yang busuk. Dengan demikian agar seorang mukmin memiliki akhlak yang

baik  caranya adalah dengan mengamalkan tasawuf secara sistematis, yaitu al-

wajibat(melaksanakan semua kewajiban)al-nafilaat (melaksanakan yang sunat –

sunat)dan al-Riyadhah(latihan spritual). Riyadhah dalam tasawuf  adalah

dzikir(mengingat Tuhan) Sebenarnya harus diingat, akhlak jangan hanya

dipahami dalam konteks tasawuf Sebab tasawuf tidak menggambarkan ajaran

Islam secara utuh,sedang akhlak merupakan keseluruhan  prilaku manusia

mukmin  berdasarkan ajaran Allah dalam berbagai aspek.

Tingkatan Tasawuf

Untuk  berada dekat pada Allah , seorang sufi harus menempuh jalan panjang

yang di sebut  maqomat  .Maqam  dari segi bahasa berarti kedudukan ;tempat

85

Page 86: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

berpijak dua telapak kaki, bentuk jamaknya maqamat. Dalam ilmu tasaswuf istilah

maqam  mengandung arti “kedudukan  hamba dalam pandangan Allah,menurut

apa yang diusahakan  berupa ibadah latihan dan perjuangan menuju Allah azza

wajalla

BAB VIII

EKONOMI ISLAM

A.Konsep Ekonomi Islam

Ekonomi Islam pada hakikatnya bukanlah sebuah ilmu dari sikap reaksioner

terhadap fenomena ekonomi konvensional .Awal keberadaannya sama dengan

awal keberadaan Islam dimuka bumi ini (1500 tahun yang lalu),karena ekonomi

Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Islam sebagai sistem hidup.

Islam yang diyakini sebagai konsep hidup tentu melingkupi ekonomi sebagai

salah satu aktivitas hidup manusia.Jadi dapat dikakan bahwa ekonomi Islam

merupakan aktivitas agama atau ibadah kita dalam berekonomi.

Masalah perekonomian senantiasa menjadi perhatian berbagai lapisan

masyarakat .Berbagai system perekonomian muncul sebagai usaha untuk

menyelesaikan permasalahan ekonomi secara tepat dan akurat.Kenyataannnya

mengalami kegagalan dan sangat sedikit yang mencapai keberhasilan serta tidak

mampu memberikan jaminan social terhadap rakyatnya.Maka Islam lahir sebagai

solusi karena Islam merupakan Risalah yang sempurna ,yang memenuhi segala

aspek kehidupan termasuk kegiatan ekonomi.

Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan ekonomi yang terjadi melalui

interaksi antar manusia. Dalam Islam di sebut mu`amalah .Dalam Al-Qur`an

berkaitan dengan kegiatan interaksi ekonomi terdapat dalam surah Al-Baqarah

ayat 188 yang artinya:

Janganlah kamu memakan atau melakukan interaksi keuangan dengan cara yang

batil

Pada dasarnya system ekonomi Islam berbeda dengan system yang telah

diterapkan di berbagai Negara seperti kapitalis dan sosialis. Dalam ekonomi

Islam tidak hanya mementingkan keuntungan dunia semata. Ekonomi Islam dapat

didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pengelolaan harta benda menurut

86

Page 87: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

perpektif Islam ( An-Nabhani,1990).Secara epistemology, ekonomi Islam dibagi

menjadi dua disiplin ilmu;pertama ekonomi Islam normative yaitu studi tentang

hukum-hukum syariah yang berkaitan dengan urusan harta benda(al-mal) yang

cakupannya adalah:

1. Kepemilikan

2. pemanfaatan kepemilikan

3. distribusi kekayaan kepada masyarakat

Bagian ini merupakan pemikiran yang terikat nilai atau valutional karena

diperoleh dari sumber nilai Islam yaitu Al-Qur`an dan As-Sunnah. Ekonomi

Islam normative ini oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani(1990) disebut system

ekonomi Islam.(an-nizham al-iqtishad fi al-Islam)

Kedua ekonomi Islam positif, yaitu studi tentang konsep- konsep Islam yang

berkaitan dengan urusan harta benda , khususnya yang berkaitan dengan produksi

barang dan jasa. Cakupannya adalah segala macam cara (uslub) dan sarana

(wasilah)yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa . Bagian ini

merupakan pemikiran universal, karena diperoleh dari pengalaman dan fakta

empiris, melalui metode induksi (istiqra`) terhadap pakta –pakta empiris parsial

dan generalisasinya menjadi suatu kaidah atau konsep umum(Husaini,2002)

Bagian ini tidak harus mempunyai dasar konsep dari Al-Qur`an dan as-Sunnah

dengan syarat tidak bertentangan dengan keduanya. Ekonomi Islam positif ini

oleh Syaikh Taqiyuddinan-Nabhani (1990) disebut ilmu ekonomi Islam (al- `ilmu

al- iqtishad fi al-Islam).

Dibawah ini akan diberikan beberapa pengertian tentang ekonomi Islam yang di

kemukakan oleh para ahli ekonomi Islam:

a. M.Akram Kan

Islamic economics aims the study of the human falah( well –being)

achieved by organizing the resources of the earth on the basic of

cooperation and participation.Ini dapat diartikan bahwa ilmu ekonomi

Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagian hidup

manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumberdaya alam atas

dasar bekerja sama dan partisipasi .Definisi ini memberikan dimensi

87

Page 88: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

normative ( kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat serta dimensi positif

(mengorganisir sumber daya alam)

b. Muhammad Abdul Manan

Islamic economic is a social science which studies the economics

problems of a people imbued with the values of Islam. Menurut Manan

ilmu ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan social yang mempelajari

masalah –masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai

Islam.

c. M.Umar Chapra

Islamic economics was defined as that branch of knowledge which help

realize human well-being through an allocation and distribution of scarce

resources that is in comfirmity with Islamic teaching without unduly

curbing individual freedom or creating continued macroeconomic and

ecological imbalance.Menurut Chapra ekonomi Islam adalah sebuah

pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagian manusia melalui

alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam

korodor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan

kebebasan individu atau tanpa perilaku makroekonomi yang

berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan

d. Muhammad Nejatullah Ash-Sidiqy

Islamic economics is the muslim thinker`s response to the economic

challenges of their time.In this endeavour they were aided by the Qur`an

and the Sunnah as by reason and experience.Menurut As-Sidiqy ilmu

ekonomi Islam adalah respon pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi

pada masa tertentu .Dalam usaha keras ini mereka dibantu oleh Al-Qur`an

dan Sunnah, akal(ijtihad) dan pengalaman.

e. Kursyd Ahmad

Islamic economics is a systematic effort to thy to understand the

economic`s problem and man`s behaviour in relation to that problem from

an Islamic perpective .Sedang menurut Ahmad ilmu ekonomi Islam adalah

sebuah usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah ekonomi dan

tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif islam.

88

Page 89: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dari definisi-definisi yang diatas muncul pertanyaan Apakah ilmu ekonomi Islam

bersifat positif atau normative.Menurut Chapra ekonomi Islam jangan terjebak

oleh dikotomi pendekatan positif dan normative,karena pendekatan itu saling

melengkapi dan bukan saling menafikan.

1. Sistem Ekonomi Islam

Dalam system ekonomi Islam harus terikat dengan syariat Islam, sebab

segala aktivitas manusia (termasuk kegiatan ekonomi) wajib tunduk

kepada syariat Islam. Sistem ekonomi Islam adalah suatu konsep

penyelenggaraan kegiatan kehidupan perekonomian baik yang

berhubungan dengan produksi, distribusi,ataupun penukaran yang

berlandaskan kepada syariat Islam yaitu al-Qur`an dan as-Sunnah.Sistem

ekonomi Islam kontras dengan system ekonomi kapitalis yaitu sekulerisme

dimana paham sekulerisme yaitu pemisahan agama dari

kehidupan34.Sekulerisme adalah jalan tengah diantara dua kutub ekstrem

yaitu satu sisi pandangan Gereja dan para raja Eropa semua aspek

kehidupan harus ditundukkan di bawah domonasi Gereja.Di sisi lain ada

pandangan para filosof dan pemikir( seperti Voltaire, Montesquieu) yang

menolak eksistensi Gereja. Jadi sekulerisme sebagai jalan tengah yang

pada akhirnya tidak menolak keberadaan agama ,namun hanya membatasi

perannya dalam mengatur kehidupan.Agama hanya ada di Gereja,sedang

dalam kehidupan public seperti aktivitas ekonomi, politik, social,tidak lagi

diatur oleh agama.( an-Nabhani 2001).

Sekulerisme mendasari cabang kapitalisme lainnya yaitu paradigma yang

berkaitan dengan kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi

kekayaan ( barang dan jasa) kepada masyarakat . Semuanya dianggap

lepas atau tidak boleh disangkut pautkan dengan agama. Karena

sekulerisme menafikan peran agama dalam ekonomi, maka dalam masalah

kepemilikan suatu barang adalah terletak pada nilai manfaat yang

34 Kapitalisme adalah system ekonomi yang berasal dan tumbuh di Barat pasca abad peretengahan (mulai abad ke-15),yang bercirikan adanya kepemilikan individu atas sarana produksi dan distribusi dan pemanfaatan sarana produksi dan distribusi itu untuk memperoleh laba dalam situasi pasar yang kompetitif(Milton H. Spencer ,Contemporary Macro Economics,New York:Worth Publishers 1997)

89

Page 90: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

melekat pada barang itu,yaitu sejauh mana dia dapat memuaskan

kebutuhan manusia, Jika suatu barang mempunyai potensi dapat

memuaskan kebutuhan manusia, maka barang itu sah untuk

dimiliki ,walaupun haram menurut agama misalnya babi, minuman keras

dan narkoba.Berbeda dengan ekonomi Islam, yang memandang asal usul

kepemilikan adalah adanya izin dari Allah SWT kepada manusia untuk

memanfaatkan semua benda . Jika Allah mengizinkan, bertarti boleh

dimiliki. Tetapi jika Allah tidak mengizinkan ( yaitu mengharamkan

sesuatu) berarti barang itu tidak boleh dimiliki. Maka babi dan minuman

keras tidak boleh diperdagangkan karena keduanya telah diharamkan

Allah,yaitu telah dilarang kepemilikannya bagi manusia muslim.

Dalam kapitalisme pemanfaatan kepemilikan tidak membuat batasan

tatacaranya, dan tidak ada pula batasan jumlahnya. Sebab pada system

ekonomi kapitalisme adalah cermin dari paham kebebasan(

freedom/leberalisme)di bidang pemanfaatan hak milik. Maka seseorang

boleh memiliki harta dalam jumlah berapa saja dan diperoleh dengan cara

apa saja.Maka tidak heran di bolehkan seseorang bekerja dalam usaha

perjudian dan pelacuran.Sedang dalam Islam ada batasan tatacara tetapi

tidak membatasi jumlahnya. Tatacara itu berupa hukum-hukum syariah

yang berkaitan dengan cara pemanfaatan harta contohnya kegiatan

pembelanjaan seperti nafkah ,zakat,shadaqah,hibah maupun berupa

pengembangan harta seperti jual beli,ijarah,syirkah,shina`ah( industri) dan

sebagainya.Seorang muslim boleh memiliki harta berapa saja ,sepanjang

diperoleh dan dimanfaatkan sesuai dengan syariah Islam. Maka dalam

masyarakat Islam tidak akan diizinkan bisnis perjudian dan

pelacuran ,karena telah diharamkan oleh syariah.

Dalam masalah distribusi kekayaan ,kapitalisme menyerahkan kepada

mekanisme pasar ,yaitu melalui mekanisme harga keseimbangan yang

terbentuk akibat interaksi penawaran( supply) dan permintaan (demand).

Harga berfungsi secara informasional,yaitu memberi informasi kepada

konsumen mengenai siapa yang mampu memperoleh atau tidak

memperoleh suatu barang dan jasa . Karena itulah peran Negara dalam

90

Page 91: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

distribusi kekayaan kekayaan sangat terbatas , Negara tidak banyak

campur tangan dalam urusan ekonomi , misalnya dalam penentuan harga ,

upah dan sebagainya. Metode distribusi ini terbukti gagal ,baik dalam

skala nasional maupun internasional. Kesenjangan kaya miskin semakin

lebar . Sedikit orang kaya telah menguasai sebagian besar

kekayaan ,sementara sebagian besar manusia hanya menikmati sisa–sisa

kekayaan yang sangat sedikit.35

Dalam ekonomi Islam ,distribusi kekayaan terwujud melalui mekanisme

syariah,yaitu mekanisme yang terdiri dari sekumpulan hukum syariah

yang menjamin pemenuhan barang dan jasa bagi setiap individu rakyat.

Mekanisme syariah ini terdiri dari mekanisme ekonomi dan mekanisme

non ekonomi.Mekanisme ekonomi adalah mekanisme melalui aktivitas

ekonomi yang bersifat produksi, berupa berbagai kegiatan pengembangan

harta dalam akad –akad muamalah dan sebab-sebab kepemilikan misalnya

ketentuan syariah yang (1) membolehkan manusia bekerja disektor

pertanian, industri,dan perdagangan ;(2) memberikan kesempatan

berlangsungnya pengembangan harta melalui kegiatan investasi seperti

syrkah inan, Mudharabah dan sebagainya.;(3)memberikan kepada rakyat

hak pemanfaatan barang –barang (SDA)milik umum yang dikelola Negara

seperti hasil hutan,barang tambang,minyak ,listrik,air dan sebagainya demi

kesejahteraan rakyat.

Sedang mekanisme non ekonomi adalah mekanisme yang berlangsung

tidak melalui aktivitas ekonomi yang produktif, tetapi melalui aktivitas

non produktif. Misalnya dengan jalan pemberian ( hibah, shadaqah, zakat

dan lain- lain)atau warisan. Mekanisme non ekonomi di maksudkan untuk

melengkapi mekanisme ekonomi ,yaitu untuk mengatasi distribusi

kekayaan yang tidak berjalan sempurna jika hanya mengandalkan

35 Pada tahun 1985 misalnya ,Negara-negara industri yang kaya (seperti AS,Inggris,Perancis,Jerman,dan Jepang)yang penduduknyahanya 25%penduduk dunia ,menguasai lebih dari 78%produksi barang dan jasa ,81% penggunaan energi ,70% penggunaan pupuk dan 87%persenjataan dunia ( Rudolf H. Strahm,kemiskinan dunia ketiga ,Jakarta:cides,1999 hlm .8-9) Pada tahu 1985juga pendapatan nasional (GNP)Indonesia besarnya adalah 960 dolar AS perorang setahunnya,sejumlah 80%daripadanya merupakan nilai aktivitas ekonomi dari 300 group konglomerat saja.Sedangkan selebihnya (hampir 200 juta rakyat) sebagian 20%saja dari seluruh porsi ekonomi nasional ( Republika 28 Agustus 2000)

91

Page 92: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

mekanisme ekonomi semata ,baik yang disebabkan sebab alamiah seperti

bencana alam dan cacat fisik,maupun sebab non alamiah misalnya

penyimpangan mekanisme ekonomi (seperti penimbunan). Mekanisme

non ekonomi bertujuan agar di tengah masyarakat segera terwujud

keseimbangan ekonomi, dan memperkecil jurang perbedaan antara yang

kaya dan yang miskin. Mekanisme ini dilaksanakan secara bersama dan

sinergi antara individu dan Negara.

Mekanisme non ekonomi ada yang bersifat positif(ijabiyah) berupa

perintah atau anjuran syariah, seperti : (1)pemberian harta Negara kepada

warga Negara yang dinilai memerlukan, (2)pemberian harta zakat yang

dibayar oleh muzakki kepada para mustahik ,(3) pemberian

infaq,sedeqah,wakaf, hibah dari orang yang mampu kepada yang

memerlukan, (4) dan pembagian harta waris kepada ahli waris dan lain-

lain.

Ada pula mekanisme yang bersifat negative (salbiyah) yaitu berupa

larangan atau cegahan syariah, misalnya(1) larangan menimbun harta

benda(uang , emas, dan perak) walaupun telah dikeluarkan zakatnya;(2)

larangan peredaran kekayaan di satu pihak atau daerah tertentu;(3)larangan

kegiatan monopoli serta berbagai penipuan yang dapat mendistorsi pasar;

(4) larangan judi, riba,korupsi,pemberian suap dan hadiah kepada para

penguasa;yang ujung –ujungnya menyebabkan penumpukan harta hanya

ditangan orang kaya atau pejabat.

2.Prinsip Ekonomi Islam

Dalam melakukan aktivitas ekonomi Islam para pelaku ekonomi memegang

teguh prinsif-prinsif dasar yaitu prinsif ilahiyah.Dimana dalam ekonomi Islam

kepentingan individu dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat

sekali yaitu azas keselarasan, keseimbangan dan bukan persaingan sehingga

tercipta ekonomi yang seadil-adinya.Adapun prinsif –prinsif ekonomi Islam

diantaranya sebagai berikut:

a. Ekonomi Ilahiah( robbany) semua aktivitas manusia termasuk ekonomi

harus selalu bersandar kepada Tuhan.Karena apapun yang ada di langit

92

Page 93: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

dan di bumi adalah mutlak kepunyaan Allah SWT bukan manusia.Dan

dianugerahkan Allah kepada manusia sebagai wakil Allah di muka bumi

(khalifah Allah) untuk mengelola sumber daya alam secara adil.

b. Dalam ajaran Islam tidak ada pemisahan antara dunia dan akhirat, berarti

dalam mencari riski harus halal lagi baik dalam QS al-Maidah di jelaskan

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah

reskikan kepadamu,dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepadanya.

Untuk mengelola riski yang halal dan baik sesuai dengan petunjuk Allah yang

membentuk pola konsumsi ,simpanan dan investasi.

1) pola konsumsi;mengendalikan nafsu untuk tidak konsumtif,hidup

sederhana tidak boros Q.S Al-A`raaf(7):31

2) Pola simpanan dan pinjaman tidak riba( QS.An-nisa` ayat 161,Al-

Baqarah 275-279)

3) Pola investasi dengan usaha yang di benarkan;usaha perniagaan,bagi

hasi usaha,dan pinjaman lunak.

c.Dalam Islam diakui hak kepemilikan pribadi pada batas –batas tertentu,jadi

Islam menolak terjadinya akumulasi harta dikuasai oleh segelintir orang.

d..Dalam kegiatan ekonomi tidak boleh adanya spekulasi, Rasul melarang

uang di perjual belikan

e. Tidak dibenarkan adanya monopoli,dalam Islam kepemilikan public

diwakili oleh Negara,dalam sebuah hadits Rasul yang berbunyi

masyarakat punya hak yang sama atas air, padang rumput dan api.Berarti

semua industri yang berhubungan dengan air,bahan makanan dan bahan

tambang harus dikelola oleh Negara

f.Harta adalah titipan Allah berarti manusia tidak boleh sombong dan angkuh

serta membanggakan diri,karena itu merupakan ujian keimanan terutama

93

Page 94: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

menyangkut cara mendapatkannya dan membelanjakannya.Dan yang tidak

kalah penting adalah harta bekal ibadah sebagaimana dijelaskan Allah

dalam A-Qur`an S.At-Taubah ayat 41;

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau berat maupun

merasa berat,dan berjihadlah dengan harat dan dirimu di jalan Allah. Semua

harta akan diminta pertanggung jawabanya di akhirat

3 TujuanEkonomi Islam

Adapun tujuan hidup manusia ada dua dimensi yang harus dipelihara yaitu

hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah)untuk mencapai ridho-Nya dan

hubungan manusia dengan manusia(hablum minanas)mendatangkan rahmat bagi

seluruh alam.Sehingga tercipta kesejahteraan hidup baik di dunia dan akhirat.Inilah

yang merupakan tujuan dari penerapan system ekonomi Islam. Secara umum

tujuan ekonomi Islam adalah:

Untuk meningkatkan ekonomi umat supaya lebih makmur atau

meningkatkan tarap hidup kearah yang lebih baik

Menciptakan ekonomi umat yang adil dan merata

Mewujudkan perekonomian yang stabil namun tidak menghambat laju

pertumbuhan ekonomi masyarakat

Mewujudkan perekonomian yang serasi ,damai bersatu dan dalam

suasana kekeluargaan sesama umat ,menghilangkan nafsu menguasai

atau serakah

Mewujudkan perekonomian yang menjamin kemerdekaan baik dalam

hal produksi,distribusi serta menumbuhkan rasa kebersamaan

Mewujudkan peri kehidupan ekonomi yang tidak membuat kerusakan

di muka bumi.Sehingga kelestarian alam dapat dijaga dengan sebaik-

baiknya, baik alam fisik, cultural,social maupun spiritual keagamaan.

Menciptakan ekonomi umat yang mandiri

4 Lembaga Ekonomi Islam

Lembaga keuangan di Indonesia yang berbasis syariah islam disebut LKS

dibedaklan menjadi dua yaitu LKS Bank dan LKS yang bukan

94

Page 95: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

bank.Komponen Yang termasuk dalam kategori Lembaga keuangan

syariah adalah:36

1) Bank Umum Syariah

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsif–

prinsif syariah.Usaha bank selalu berkaitan dengan masalah uang yang

merupakan barang dagangan utamanya. Kegiatan dan usaha bank akan

selalu berkait dengan komoditas antara lain:37

a) Pemindahan uang

b) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening

Koran

c) Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat –surat

berharga lainnya.

d) Membeli dan menjual surat-surat berharga

e) Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang

f) Memberi kredit dan

g) Memberi jaminan kredit.

Bank syariah modern tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940

Mesir tahun 1963.Gagasan berdirinya bank syariah ditingkat

internasional, muncul dalam konfrensi Negara –negara Islam sedunia di

Malaysia pada tanggal 21-27 April 1969 diikuti 19 negara peserta. Dalam

konprensi itu diputuskan beberapa hal yaitu:38

a) Tiap keuntungan haruslah tunduk kepada hukum untung dan

rugi,jika tidak ia termasuk riba dan riba itu sedikit atau banyak

hukumnya haram.

36 Mustafa Edwin Nasution,Et,al,Ekonomi Islam , pengenalan eklusif.cetakan 1Jakarta 2006 Prof Sutan Remi Syahdeni,Perbankan Islam,cetakan II Jakarta 2005 M.Sholahuddin, lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam cetakan I Surakarta 200637 Tim Redaksi ,(1994) Ensiklopedia Hukum Islam ,PT.Ikhtiar Baru ,VaN Hoeve.Jakrata.h.19438 M.Zuhri,(1996)Riba dalam Al-Qur`an dan masalah perbankan,Raja Grafindo Persada,Jakarta ,h.159

95

Page 96: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

b) Diusulkan supaya dibentuk suatu bank syariahyang bersih dari

system riba dalam waktu secepat mungkin

c) Sementara menunggu bank syariah,bank –bank yang menerapkan

bunga diperbolehkan beroperasi.Namun jika benar-benar dalam

keadaan darurat.

Gagasan berdirinya Bank Syariah di Indonesia sebenarnya sudah

muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Pada tanggal 1 Mei 1992

bank syariah mulai beroperasi (BMI) kemudian diikuti oleh undang-

undang , dimana perbankan bagi hasil diakomodasi..(UU)No.7tahun

1992.tentang prinsif bagi hasil.Kemudian lahir UU No.10 tahun 1998

yang menjelaskan bank umum dapat memilih untuk melalakukan

kegiatan usaha berdasarkan system konvensional dan system syariah.

Fungsi dan peran bank syariah, manajer investasi( mengelolan

investasi dana nasabah) investor dana yang dimiliki atau danaa

nasabah yang dipercayakan kepada nya.Penyedia jasa keuangan dan

lalu lintas pembayaran, pelaksana kegiatan social mengelola dan

mengeluarkan zakat serta dana –dana social lainnya.Adapun tujuannya

adalah:

a) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah

secara Islam khususnya yang berhubungan dengan perbankan,

agar terhindar dari praktek riba dan unsure gharar(tipuan) yang

telah menimbulkan dampak negative bagi ekonomi rakyat,

b) Untuk menciptakan keadilan di bidang ekonomi,dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi,agar tidak

terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal

dengan pihak yang membutuhkan dana

c) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan

membuka peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok

miskin yang diarahkan kepada kegiatan usaha produktif

menuju terciptanya kemandirian usaha.

96

Page 97: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

d) Untuk menanggulangi masalah kemiskinan ,upaya bank

syariah dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan

nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaannya

e) Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter,bank syariah

mampu menghindari pemanasan ekonomi akibat

inflasi,menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga

keuangan

f) Untuk menyelamatkan ketergantungan ummat terhadap bank

non syariah

2) BPR Syariah( Badan Perkreditan Rakyat Syariah)

BPRS menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 adalah lembaga

keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito

berjangka tabungan,dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itudan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.Sedangkan dalam

UU No.10 tahun 1998 disebutkan bahwa BPR adalah lembaga

keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional atau berdasarkan prinsif syariah 39.Adapun tujuan BPRS

adalah40:

a) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama

golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di

daerah pedesaan

b) Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan,

sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi

c) Membina semangat ukhuwah Islam melalui kegiatan ekonomi

Bentuk –bentuk penyaluran dana BPR syariah

1) Pembiayaan Mudharabah Bank menyediakan modal bagi nasabah

( pengusaha)

kemudian dikelola keuntungan yang diperoleh akan dibagi

(perjanjian bagi hasil) sesuai dengan kesepakatan

39 Lihat surta keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank umum berdasarkan prinsif syariah dalam UU RINo.10 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan40 Warkum Sumitro ,(2002),karnaen Poerwataatmaja dan Safei Antonio (1992),Apa dan Bagaimana Bank Islam,Dana Bhakti Wakaf Yogyakarta h.96

97

Page 98: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

2) Pembiayaan Musyarakah bank dan pengusaha bersama –sama

membiayai suatu proyek dan dikelola secara bersama-

sama .Keuntungan akan dibagi sesuai dengan penyertaan masing-

masing pihak.

3) Pembiayaan Bai`u Bithaman Ajil Bank menyediakan dana untuk

pembelian sesuatu barang atau asset yang dibutuhkan oleh nasabah

guna mendukung usaha atau proyek yang sedang diusahakan. 3 BMT

Baitul Maal wattammil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu baitul

maal dan baitul tamwil.Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha

pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit seperti zakat,

infaq ,shadaqah .Seadangkan baitul tamwail sebagai usaha dan

penyaluran dana komersial.BMT adalah suatu lembaga pendukung

kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.

Adapun peran BMT adalah : Menjauhkan masyarakat dari praktek

ekonomi non syariah,melakukan pembinaan dan pendanaan usaha

kecil, dia harus bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga

keuangan mikro ,melepaskan ketergantungan kepada rentenir mampu

memenuhi keinginan mereka dengan segera berarti BMT harus

mampu melayani masyarakat setiap saat.Misalnya selalu tersedia

dana setiap saat ,birokrasi yang sederhana. Menjaga keadilan

ekonomi masyarakt dengan distribusi yang merata

Prinsif operasional BMT tidak jauh berbeda dengan BPRS yakni

menggunakan tiga prinsif:

a) Prinsif bagi hasil mudharabah,musyarakah ,muzaroahdan

muzaqah

b) Sistem jual beli

c) Sistem non profit contoh Qordul Hasan

Akadnya berserikat :maksudnya kerja sama antara dua pihak atau

lebih, masing –masing pihak mengikutsertakan modal dengan

perjanjian pembagiaqn keuntungan atau kerugian yang

disepakati.Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan

98

Page 99: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

atau kesepakatan pinjam meminjam diantara BMT dengan pihak lain

. Yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya beserta bagi

hasil setelah jangka waktu tertentu.BMT bisa berdiri dengan modal

awal sebesar 20 juta atau lebih bila terdapat kesulitan bisa 10 juta

bahkan lima juta.Dana bisa dari satu orang atau beberapa tokoh

masyarakat setempat,yayasan,kas masjid atau bazis anggotanya

terdiri dari 20-44 orang.Mnajemen BMT diselenggarakan secara

agamis dan professional,dalam arti tidak bertentangan dengan prinsif

–prinsif syariah,tetapi disisi lain tidak meninggalkan ruh

profesionalisme dalam menjalankan dan mengembangkan

usahanya.Menurut Safe`I Antonio permasalahan mendasar

BMTadalah minimnya modal, SDM yang tidak memadai dan

lemahnya system operasional.Untuk mewujudkannya menurut Safe`I

adalah dengan :

a) Capital Struktur

b) Human Resources( SDM) yang kompeten

c) Tenaga BMT diharapkan minimal D3

d) Minimum IT Requiremen ( perlengkapan itminimal)

e) BMT punya perangkat computer dan sofwere pendidikan

akutansinya

f) Minimum size business (BMT) harus punya produk bisnis yang

diandalkan jangan satu jenis saja

g) Detworking(jaringan) menyangkut pasar ,masjid ,tokoh ulama

dan masyarakat

h) Coacihing(pembinaan) harus rutin dilakukan

i) Risk manajement( manajemen resiko) yang terdiri dari unsure :

manajemen,strategi operasional, kredit, pasar, likuiditas,legal

dan manajemen reputasi(sharing)

Kita melihat makin banyak BMT-BMT berdiri di seluruh Indonesia

yang diharapkan dapat menjadi pendorong pembangkit ekonomi

untuk semua kelas.Kemunculannya sungguh sangat

membanggakan .Dalam operasionalnya BMT tidak termasuk dalam

99

Page 100: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

lembaga keuangan yang berada dalam pengawasan Bank Indonesia

karena dia tidak termasuk Bank Umum atau BPRS yang berada

dalam lingkup kerja BI.BMT adalah lembaga keuangan mikro

dengan badan koperasi.

Dalam system perbankan syariah, pemahaman terhadap konsep

keuangan syariah menempati paktor yang menentukan eksistensi dan

jati diri perbankan syariah dihadapan perbankan konvensional.

Kedudukannya sangat penting dalam kepentingan image building

mengenai Islamic Banking, akan tetapi juga searah dengan

penyadaran masyarakat akan nilai –nilai Islam dan tanggung jawab

keagamaan yang merupakan konsekwensi logis dari

pengatasnamaan agama Isalam. Konsep non ribawi atau anti bunga

dengan tawaran system berbagi untung, merupakan konsep distingtif

dalam perbankan Islam /syariah atas system perbankan konvensional

yang memakai bunga atau inters dalam proses intermediasi

keuangan.

Oleh karena itu para praktisi dituntut memiliki pengetahuan perihal

instrument financial dalam perbankan Islam seperti dalam proses

pembiayaan antara lain konsep Mudharabah( Qirad) kemitraan

(musyarakah) kontrak jual beli( murabahah) , pinjaman kebaikan

(qardul hasan) ,leasing atau sewa peralatan dan takaful. Dalam

proses penghimpunann dana digunakan Tabungan Titipan ( wadi`ah)

tabungan Mudharabah dll.Jika ini tidak benar –benar dipahami

sangat mungkin kerja BMT memunculkan penyimpangan –

penyimpangan baru yang akhirnya kerjanya tidak jauh berbeda dari

system perbankan konvensional.Dan terjadi pertentangan antara teori

dan praktek.BMT sudah seharusnya di perhatikan lebih serius oleh

pemerintah dan semua kalangan masyarakat untuk mendorong agar

lebih cepat lagi pertumbuhannya di tengah –tengah masyarakat

sesuai dengan visi dan misi BMT untuk mencapai kesejahteraan lahir

dan batin.

4. Asuransi Syariah

100

Page 101: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Ansuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian ,dengan mana

seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung,

dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepadanya

karena suatu kerugian ,kerusakan ,kehilangan keuntungan yang

diharapkan ,yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa

yang tak tertentu.41

Asuransisyariah di Indonesia dipelopori oleh PT

AsuransiTakafulIndonesia yang berdiri pada tahun 1994.

Sebagian kalangan Islam beranggapan bahwa asuransi sama dengan

menentang qadha dan qadar atau bertentangan dengan takdir.

Padahal sesungguhnya tidak demikian, karena pada dasarnya Islam

mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan, dan kematian merupakan

takdir Allah yang tidak dapat ditolak. Hanya saja kita sebagai

manusia diperintahkan membuat perencanaan untuk menghadapi

masa depan sebagai mana firman-Nya dalam Al-Qur`an S.Al-Hasyr

ayat 18 dan QS:Yusuf 43-49.

Sangat jelas dalam ayat ini manusia dianjurkan untuk berusaha

menjaga kelangsungan kehidupan dengan memproteksi

kemungkinan terjadinya kondisi yang buruk. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa berasuransi tidak bertentangan dengan takdir

bahkan Allah menganjurkan adanya upaya-upaya menuju kepada

perencanaan masa depan dengan system proteksi yang dikenal dalam

mekanisme asuransi.

Perbedaan asuransi konvensional dan asuransi syariah

Perbedaan utama terletak pada prinsip dasarnya.Asuransi syariah

menggunakan konsep takaful, bertumpu pada sikap saling tolong

menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan( wata`wanu alal birri

41 Dengan demikian ansuransi merupakan hubungan hokum antara dua pihak yang saling terikat dalam suatu perjanjian yang mengakibatkan hak dan kewajiban tertanggung( insured/assured) yaitu pihak yang mempercayakan ( mengansuransikan) miliknya terhadap suatu resiko yang mungkin terjadi,dan penanggung(insures/underwriter`s)yaitu pihak yang menerima pertanggungan .pihak ini lazim disebut perusahaan ansuransi ,Thomas Suyatno dll.(1993),kelembagaan perbankan STIE dan gramedia ,Jakarta h.80

101

Page 102: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

wataqwa) dan tentu saja memberi perlindungan (at-ta`min).Satu

sama lain saling menanggung musibah yang dialami peserta lain.

Sedang pada asuransi konvensional dasar kesepakatan adalah jual

beli.dalam takafulinvestasi dana berdasarkan system syariah dengan

system bagi hasil(mudharabah) sedang pada asuransi konvensional

atas dasar bunga atau riba (Advertorial Takaful, Republika 22 Juli

2002)

Demikian pula untuk dana premi yang terkumpul dari peserta dalam

konvensional dana itu menjadi milik perusahaan asuransi.Tentu saja

terserah perusahaan itu bila hendak diinvestasikan

kemanapun .Adapun pada asuransi takaful dana itu tetap milik

peserta .Perusahaan hanya dapat amanah untuk mengelolanya. Pada

takaful keuntungan dibagi antara perusahaan asuransi dengan peserta

sedang pada system konvensional keuntungan menjadi milik

perusahaan .

Satu hal yang sangat ditekankan dalam takaful adalah meniadakan

tiga unsur yang selalu dipertanyakan, yakni ketidakpastian, untung-

untungan, dan bungan alias riba. Tentu saja perusahaan takaful tidak

melupakan unsur keuntungan yang bisa diperoleh nasabah.Dari

setiap premi yang dibayarkan sekitar 5%akan dimasukkan kedana

peserta sebagai tabungan bila terjadi klaim peserta secara tiba-tiba.

Dana yang sebesar 5% disebut dana tabarru`. Sumbangan (tabarru`)

sama dengan hibah(pemberian) oleh karena itu haram hukumnya

ditarik kembali kalau terjadi peristiwa ,maka diselesaikan menurut

syariah.

Sisanya 95% akan ditanamkan disejumlah portofolio investasi yang

sesuai dengan syariah Islam, yakni saham reksa dana syariah ,dana

penyertaan langsung, dana talangan,deposito serta hipotek.Setelah

dikurangi beban asuransi ,surplus nkumpulan dana itu akan

dibagikan kepada peserta dengan system bagi hasil. Nisbahnya

berkisar 70%untuk perusahaan asuransi dan 30% untuk peserta.Atau

60:40 bila hasil investasi meningkat dengan tajam.Ini semua berlaku

102

Page 103: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

untuk semua produk asuransinya.Inilah yang membedakan dengan

produk asuransi konvensional.Dalam konvensional keuntungan milik

perusahaan.

Dari ilustrasi itu , nilai keuntungan yang akan diperoleh peserta

sangat tergantung pada kecerdikan manajemen investasi mengelola

duit nasabah.Dalam kondisi biasa-biasa saja potensi keuntungan

yang akan diraup bisa mencapai 8% pertahun,namun jika hasilnya

sedang bagus peserta bisa meraih keuntungan hingga 16 %

Hal yang menarik yang berkaitan dengan dana hangus, yakni ketika

peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin

mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo .Begitu juga dengan

asuransi jiwa konvensional nonsaving ( tidak mengandung unsure

tabungan) atau asuransi kerugian ,jika habis masa kontrak dan tidak

terjadi klaim, maka premi asurtansi yang sudah dibayarkan hangus

atau menjadi keuntungan perusahaan asuransi.

Dalam asuransi syariah ,mekanismenya tidak mengenal dana hangus.

Peserta yang baru masuk sekalipun karena satu dan lain hal ingin

mengundurkan diri ,maka dana atau premi yang sebelumnya sudah

dibayarkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil saja yang

sudah diniatkan untuk dana tabarru` yang tidak dapat diambil.Begitu

pula dengan asuransi syariah umum,jikahabis masa kontrak dan tidak

terjadi klaim maka pihak perusahaan mengembalikan sebagian dari

premi tersebut dengan pola bagi hasil ,misalnya 70:30 atau 60:40

sesuai dengan kesepakatan kontrak di muka.

Adanya DPS (Dewan Pengawas Syariah) dalam perusahaan asuransi

syariah merupakan suatu keharusan.Dia berperan dalam mengawasi

manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa

sejalan dengan syariat Islam

Prinsip-prinsip ansuransi syariah

103

Page 104: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

a. Sesama muslim saling bertanggung jawab ,kesulitan

seorang muslim dalam kehidupan menjadi tanggung

jawab sesame muslim.

b. Sesama muslim saling bekerja sama atau Bantu

membantu seorang muslim akan berlaku bijak dalam

kehidupan

c. Seorang muslim saling melindungi penderitaan satu

sama lain . Seorang muslim dapat diibaratkan sebagai

satu tubuh,jika salah satu anggotanya sakit maka yang

lain turut merasakannya.

Ansuransi syariah berpegang pada ketentuan –ketentuan sebagai

berikut:42

a. Kejelasan akad misalnya apakah akadnya jual beli

(tadabbuli)atau tolong menolong(takaful)

b. Tidak dibenarkan gharar

c. Tabarru` (sumbangan atau derma) bermaksud

memberikan dana secara ikhlas untuk tujuan saling

membantu satu sama lain sesame peserta takaful,

ketika ada diantranya yang mendapat

musibah.Tabarru` disimpan dalam rekening khusus .

d. Maisir dalam ansuransi syariah dihindari karena

adanya ketidak jelasan informasi dalam melakukan

transaksi karena tidak diketahui informasi oleh peserta

tentang berbagai hal yang berkenaan dengan produk

yang akan dikonsumsinya . Keterbukaan merupakan

akselerasi dari prinsif –prinsif syariah karena tidak

akan ada kepercayaan jika tidak ada keterbukaan

dalam informasi.

e. Riba .Semua ansuransi konvensional

menginvestasikan dananya dengan bunga berate

melibatkan dirinya engan riba. Sedangkan takaful

42 Endy M Astiwara (2001) Perbedaan secara syariah Ansuransi Takaful dengan Ansuransi konvensional,Muamatuan ,vol.1/edisi1/th.1

104

Page 105: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

menyimpan dananya di bank berdasarkan syariah

dengan system mudharabah.

f. Dana hangus Dalam ansuransi konvensional ada dana

hangus dimana peserta yang yang tidak dapat

melakukan pembayaran premi dan ingin

mengundurkan diri sebelum masa reversing

period.Demikian pula dengan ansuransi non tabungan

atau ansuransi kerugian jika masa kontrak dan tidak

terjadi klaim.maka premi yang dibayarkan akan hangus

sekaligus menjadi milik pihak ansuransi.

5)Penggadaian Syariah

Pada kitab hukum undang –undang hukum perdata pasal 1150 gadai

adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas

suatu barang bergerak .Barang bergerak diserahkan kepada orang

berpiutang oleh seseorang yang mempunyai hutang ,seorang yang

berutang tersebut memberikan kekuasaan yang untuk menggunakan

barang yang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang

apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada

saat jatuh tempo. Perusahaan umum penggadaian adalah satu-satunya

badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk

melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalan

bentuk penyaluran dana kepada masyarakat atas dasar hokum gadai.

Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat atas

dasar hokum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan

lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan

dana mendesakdari masyarakat.Gadai dalam fiqih disebut rahn 43, yang

menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan

43 Adapun manfaat langsung yang didapat bank adalah biaya-biaya kongkrit yang harus dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan dan keamanan asset tersebut . Jika penahanan asset berdasarkan fidusia ( penahanan barang bergerak sebagai jamnan pembayaran),maka nasabah juga harus membayar biaya ansuransi yang besarnya sesuai dengan yang berlaku secara umum.Lihat Muh,Sefei Antonio(2001) Bank Syariah dari Teori ke Praktik,Gema insani Jakarta h.218

105

Page 106: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

kepercayaan sedangkan menurut syariah artinya menyandera sejumlah

harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak ,tetapi dapat diambil

kembali sebagai tebusan.44

Menurut Ahmad Azhar Basyir, Rahn berarti tetap berlangsung dan

menahan sesuatu barang sebagai manana tertanggungan utang.Definisi

rahn adalah barang yang didagaikan, rahin adalah oraqng yang

menggadaikan ,sedangkan murtahin adalah orang yang memberikan

pinjaman.Jadi rahn merupakan perjanjian utang piutang anatar dua atau

beberapa pihak mengenai persoalan benda dan menahan sesuatu barang

sebagai jaminan utang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan

syara`sebagai jaminan atau ia bisa mengambil sebagian manfaat barang

itu.Ini di jelaskan dalam firman AllahSWT dalam QS al-Muddatsir ayat

38 :Setiap diri bertanggung atau apa yang telah diperbuatnya.Dalam Surah

Al-Baqarah ayat 283: hendaknya ada barang tanggungan yang di pegang.

Landasan hukumnya adalah Al-Qur`an (QS.Al-Baqarah :283) Al-Hadits

dari Aisyah;Rasulullah membeli makanan dari orang Jahudi dan beliau

menggadaikan baju besi beliau(HR.Bukhoridan Muslim) Dari Abu

Hurairah ,Rasulullah Saw.Bersabda : Apabila ada ternak digadaikan ,maka

punggungnya boleh dinaiki( oleh orang yang menerima gadai),karena ia

telah mengeluarkan biaya (menjaganya) apabila ternak digadaikan, maka

air susunya boleh diminum. Ijtihad

Perbedaan dan persamaan Gadai Syariah dan Konvensional

Persamaannya:

a. Hak gadai atas pinjaman uang

b. Adanya aguanan sebagai jaminan utang

c. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan

d. Baiaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi

gadai

44 Beberapa ulama berselisih pendapat tentang keberadaan hewan sebagai barang gadai ,tetapi perselisihan ini lebih disebabkan keberadaan barang gadai juga berhubungan dengan tempat penyimpanan ,pemeliharaan barang , dan biaya-biaya lainnnya.

106

Page 107: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

e. Apabila batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan

boleh dijual atau dilelang.

Perbedaaannya:

a. Rhan dalam hokum Islam dilakukan secara suka rela atas dasar tolong

menolong tanpa mencari keuntungan sedangkan gadai menurut hokum

perdata disamping berperinsif tolong menolong juga menarik keuntungan

dengan caramenarik bunga atau sewa modal.

b. Dalam hokum perdata hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak

sedangkan dalam hokum Islam ,rahn berlaku pada seluruh benda, baik

yang bergerak maupun yang tidak bergerak

c. Dalam rahn tidak ada istilah bunga

d. Gadai menurut hokum perdata dilaksanakan melalui suatu lembaga yang

di Indonesia disebut Perum Penggadaian .rahn menurut hokum Islam

dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga.

6) Pasar Modal Syariah

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument

keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk

utang maupun modal sendiri.Pasar modal merupakan pasar untuk surat

berharga jangka panjang sedang pasar uang ( money market) pasar surat

berharga jangka pendek. Baik pasar uang atau pasar modal merupakan bagian

dari pasar keuangan ( financial market)

Jika di pasar modal diperjualbelikan instrument keuangan seperti saham,

obligasi,obliges di konvertibel dan berbagai produk turunan maka di pasar

uang di perjualbelikan Sertifikat Bank Indonesia(SBI) Surat Berharga Pasar

Uang(SBPU)dll.

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan

efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan,

serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya dimana semua produk dan

mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hokum

muamalat Islam.

107

Page 108: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Di pasar modal syariah berbeda instrumentnya di pasar modal konvensional

yang mengandung riba ,maisir dan gharar.Saham di pasar modal syariah

saham yang dikeluarkan perusahaan yang melakukan usaha yang sesuai

dengan syariah contohnya Jakarta Islamic Indexs

Seleksi yang dilakukan terhadap saham –saham yang dimasukkan dalam

kelompok JII meliputi seleksi yang bersifat normative dan financial.Seleksi

nmormatif meliputi kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan prinsip

syariah,yang meliputi:

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang

b. Usaha lembaga keuangan konvensional(ribawi) termasuk perbankan

dan asuransi konvensional

c. Usaha yang memproduksi ,mendistribusi serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram

d. Usaha yang memproduksi , mendistribusi serta menyediakan barang –

barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.

Sedangkan seleksi financial meliputi:

a) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip hokum Islam dan sudah tercatat

lebih dari tiga bulan ( kecuali jika termasuk dalam saham-

saham 10 berkapitalisasi besar)

b) Memilih saham yang berdasarkan laporan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva

maksimal sebesar 90%

c) Memilih 60 saham dari susunan di atas berdasarkan urutan

rata-rata kapitalisasi pasar ( market capitalization) terbesar

selama satu tahun terakhir

d) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas

rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.

Itulah saham –saham yang tercatat di JII dengan mengacu pada

proses seleksi.

108

Page 109: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

7) Reksadana Syariah

Reksadana merupakan salah satu alternative investasi bagi masyarakat

pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung

risiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk

menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal mempunyai

keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan

pengetahuan yang terbatas45 Selain itu reksadana juga diharapkan dapat

meningkatkan peran pemodal local untuk berinvestasi di Pasar Modal46

Reksadana berasal dari kata reksa yang berarti jaga atau pelihara dan kata

dana berarti uang.Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai kumpulan uang

yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikansebagai wadah yang

dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam fortopolio efek(saham, obligasi, valuta asing

atau deposito) oleh manajer investasi47Sedangkan reksadana syariah

mengandung pengertian sebagai reksadana yang pengelolaannya dan

kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam.Misalnya tidak

menginvestasikan pada saham –saham atau obligasi dari perusahaan yang

pengelolaannya atau produknya bertentangan dengansyariat Islam.Seperti

pabrik makanan /minuman yang mengandung alcohol,daging babi,rokokdan

tembakau,jasa keuangan konvensional,pertahanan dan persenjataan serta

bisnis hiburanyang berbau maksiat48

Hadirnya Bank Muamalat ,Ansuransi Takaful dan tumbuhnya lembaga keuangan

syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi yang berbasis

pada investor muslim.Bapepam mulai melakukan inisiatif untuk mewadahi

investor muslim maka mulai tahun 1997 dihadirkan reksadana syariah. Kemudian

45 Reksadana di Amerika Serikat dikenal dengan istilah Mutual Fund ,sedangkan di Inggris di kenal dengan Unit Trust, dan di Jepang dikenal dengan istilah investment Trust, di Malaysia reksadana lebih dikenal dengan unit trust46 Tjipto Darmadji dan Hendy MF,(2001)Pasar Modal di Indonesia,Salemba Empat Jakarta,h.14747 Mengacu pada undang –undang pasar modal No .9 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27didefinisikan bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.48 www.pesantren.net/ekonom/2000111323171-rek.shtml

109

Page 110: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama dana reksa

syariah berimbang49

Kendala pengembangan reksadana syariah antara lain:

1. Reksadan relative dikenal hanya pada kalangan masyarakat tertentu

terutama investor yang akan menanamkan modalnya dan masyarakat yang

mempunyai kepentingan terhadap keberadaan reksadana syariah, seperti

pelaku bisnis praktisi dan akademisi dibidang ekonomi.Sehingga

reksadana syariahrelatif kurang dikenal oleh masyarakat umum.

2. Dualisme system dalam pasar modal yang menawarkan reksadana

konvensional ,juga reksadana syariah kurang memberikan dukungan bagi

tumbuhnya reksadana syariahdari aspek ekonomi. Karena masyarakat

lebih memilih reksadana yang lebih berpengalaman dalam system pasar

modal.

3. Untuk meningkatkan tumbuhnya reksadana perlu dukungan

pengusaha ,pelaku reksadana syariah sekaligus aklademisi guna

mendukung sinergi bagi peningkatan perkembangan reksadana syariah di

berbagai sector ekonomi.

8)Koperasi Syariah

Koperasi adalah lembaga usaha yang dinilai cocok untuk memberdayakan rakyat

kecil.Nilai –nilai koperasi juga mulia sepoerti keadilan,

kebersamaan ,kekeluargaan dan kesejahteraan bersama.Koperasi dalam Islam

disebut syirkah.Syirkah adalah salah satu bentuk kerjasama dagang dengan rukun

dan syaratrsarat tertentu, yang dalam hokum positif disebut dengan perserikatan

dagang.Sirkah berarti ikhtilat( percampuran)Para fuqoha mendefinisikan sebagai

akad antara orang –orang yang berserikat dalam hal modal dan

keuntungan(mazhab Hanafi)Sirkah secara umum ada dalam kitabullah Allah

berfirman yang artinya ; maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga(QS.:4;2)

Dan sesungguhnya kebanyakan orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat

zalim kepada sebagian yang lain,kecuali orang –orang yang beriman dan beramal

shaleh,dan amat sedikit mereka itu"(QS 38:24) Jejak koperasi berdasarkan prinsif

49 PTDana reksa Investment Management diluncurkan pada Juni 1997,sedangkan PT PNM Invesment Management diluncurkan pada 5 Mei 2000.lih,www.tazkia .com/print.php3?=123

110

Page 111: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

syariah telah ada sejak abad III H di timur tengah dan Asia Tengah Di Indonesia

koperasi berbasis Islam pertama kali dalam bentuk usaha paguyuban bernama

syarikat dagangan Islam yang didirikan oleh H.Saman Hudi.

Dalam koperasi syariah ada dua prinsip dasar yaitu syrkah mufawadah dan

syirkatul inan. Syirkah mufawadhah adalah perkongsian antara dua orang atau

lebih,dengan masing –masing pihak memberikan kontribusi dana (simpanan

pokok)wajib yang sama .Sedangkan simpanan suka rela tergantung pada masing-

masinganggota.Sedangkan syirkatul inan yaitu perkongsian dua orang atau lebih

dengan kontribusi dana dari masing –masing anggota kongsi bervarias.Dana itu

dikembangkan bersama –sama dan pembagian keuntungan berdasarkan

kesepakatan bersama.

Di dalam koperasi syariah pemberian pinjaman digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hajiat(sekunder) dan tahsiniyat (tersier) koperasi menerapkan system

murabahah yaitu penjualan barang seharga biaya barang tersebut ditambah mark

up(keuntungan)yang disepakati.Karakternya penjual harus memberi tahu pembeli

mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang

ditambah pada biaya (cost) tersebut50.Jadi bentuk pinjaman yang diberikan oleh

koperasi adalah barang bukan uang dan akadnya bukan pinjam meminjam tetapi

jual beli.Pada saat anggota datang kepada koperasi syariah untuk meminjam

sejumlah dana, maka yang dilakukan oleh pihak pengurus koperasi adalah

menanyakannkepada anggota tersebut untuk apa dana tersebut digunakan .Jika

digunakan untuk membeli barang maka pihak koperasi bisa menjembatani

kebutuhan anggota tersebut dengan membelikan secara langsung barang yang

dibutuhkan oleh anggota transaksi yang terjadi adalah jual beli.Pihak koperasi

menjelaskan kepada anggota harga beli awal barang, biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh koperasi untuk pengadaan barang tersebut serta tingkat

keuntungan yang ingin diperoleh koperasi, setelah disepakati oleh kedua belah

pihak,harga tersebut menjadi harga jual bagi barang yang di pesan oleh anggota

tersebut.

Bentuk akad lain ba`I bin saman ajil ,atau jual beli secara cicil.Mekanisme ini

diharapkan mampu menghiundari terjadinya penyalahgunaan dana pinjaman dari

50 Kata cost menyangkut pembelian dan expense 9biaya-biaya ) lain yang dikeluarkan oleh pemilik barang.

111

Page 112: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

koperasi yang selama ini sering terjadi.Mekanisme ini juga untuk menghindari

elemen –elemen yang terdapat didalamnya terhindar dari praktek system

peminjaman uang yang menggunakan instrument bunga /riba.

Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

a. Sumber (Epistimology) dan Tujuan Kehidupan

Ekonomi Islam berazaskan pada AlQur`an dan Al-Sunnah serta ijtihad.

Perkara-perkaraazas muamalah dijelaskan didalamnya dalam bentuk

suruhan dan larangan.Suruhan dan larangan tersebut bertujuan untuk

membangun keseimbangan rohani dan jasmani manusia yang berazaskan

tauhid. Ekonomi Konvensional lahir berdasarkan pemikiran manusia yang

bisa berubah berdasrkan waktu sehingga tidak bersifat kekal dan selalu

membutuhkan perubahan-perubahan, bahkan terkadang mengabaikan

aspek etika dan moral tergantung untuk kepentingan apa dan siapa.

Tujuan yang tidak sama tersebut melahirkan implikasi yang berbeda.

Menurut pakar ekonomi Islam, ekonomi Islam bertujuan untuk mencapai

al-Falah di dunia dan akhirat,artinya untuk meraih akhirat yang hasanah

melalui dunia yang hasanah pula, sedangkan ekonomi konvensional

mencoba menyelesaikan segala permasalahan yang timbultanpa ada

pertimbangan mengenai soal ketuhanan dan keakhiratan, akan ntetapi lebih

mengutamakanuntuk kemudahan dan kepuasan manusia di dunia

saja.Ekonomi Islam meletakkan manusia sebagai khalifah di muka bumi

dimana segala yang ada di bumi dan langit diperuntukkan untuk manusia,

sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl( 16:12-13):"Dan

Dia menundukkanmalam dan siang, matahari dan bulan untukmu.Dan

bintang –bintang itu ditundukkan (untukmu ) dengan perintah-

Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar –benar ada tanda –tanda

(kekuasaan allah) bagi kaum yang memahami(nya) Dan Dia

(menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamudi muka bumi ini

dengan berlain-lainnan macamnya.Sesungguhnyapada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda( kekuasaan Allah)bagi kaum yang

mengambil pelajaran

112

Page 113: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

b. Masalah kelangkaan dan pilihan

Dalam ekonomi konvensional masalah ekonomi timbul karena adanya

kelangkaansumber daya yang dihadapkan pada keinginan manusia yang

tidak terbatas.Dalam Islam, Islam kelangkaan sifatnya relative bukan

kelangkaan yang absolutdan hanya terjadi pada satu dimensi ruang dan

waktu tertentu saja dan kelangkaan tersebut timbul karena manusia tidak

memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya yang telah diciptakan

Allah.Kelangkaan membutuhkan ilmu dan pengetahuan untuk melakukan

pilihan.Dalam ekonomi konvensional, masalah pilihan tergantung pada

macam –macam sifat individu,sehingga mungkin tidak memperhitungkan

persyaratan-persyaratan masyarakat.Dalam ekonomi Islam, manusia tidak

berada pada kedudukan untuk mendistribusikan sumber-sumber

semaunya, tetapi ada pembatasan yang tegas berdasarkan kitab suci Al-

Qur`an dan As-Sunnah atas tenaga individu.Dalam Islam kesejahteraan

social dapat dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi juga dialokasikan

sedemikian rupa, sehingga dengan pengaturan kembali keadaannya,tidak

seorangpun menjadi lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk

di dalam kerangka AlQur`an atau As-Sunnah.

c. Konsep harta dan kepemilikan

Semua harta adalah milik Allah, sebagaimana firmanAllahSWT dalam

Surah Al-Baqarah (2:284) " Milik Allah lah apa yang ada dilangit dan apa

yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan yang ada didalam hatimu atau kau

sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkan (tentang perbuatan itu)

bagimu .Dia mengampuni siap yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa

atas segala sesuatu." Dan selanjutnya dalam surah Al-Hadid (57:7) Allah

SWT berfirman :"Berimanlah kamu kerpada Allah dan Rasul-Nya dan

infaqkanlah ( di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah

menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Mka orang yang

beriman diantara kamu dan menginfaqkan (hartanya di jalan Allah)

memperoleh pahala yang besar". Dalam ayat diatas manusia adalah

khalifah atas harta miliknya , maksudnya dalah bahwa semua harta yang

ada di tangan manusia pada hakikatnya kepunyaan Allah, karena Allah

113

Page 114: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

yang menciptakannya. Akan tetapi, Allah memberikan hak kepada

manusia untuk memanfaatkannya,menggunakannya di jalan Allah dan

bukan memilikinya.

Jelaslah bahwa dalam Islam kepemilikan pribadi,baik atas barang

konsumsi ataupun barang modal sangat dihormati walaupun hakikatnya

tidak mutlak dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan orang lain adalah ajaran Islam. Sementara itu dalam ekonomi

kapitalis,kepemilikan bersifat mutlak dan pemanfaatannya bebas,

sedangkan dalam ekonomi konvensional lainnya ( khususnya di kalangan

sosialis) justru sebaliknya,kepemilikan pribadi tidak diakui,yang ada

kepemilikan Negara.

Salah satu karakteristik ekonomi Islam mengenai harta yang tidak terdapat

dalam perekonomian lain adalah Zakat. Sistem perekonomian diluar Islam

tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan

sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir,dengki, dan

dendam.Jika dalam ekonomi konvensional pemerintah memperoleh

pendapatan dari sumber pajak, bea cukai dan pungutan, maka Islam lebih

memperkayanya dengan zakat, jizyah,kharas (pajak bumi)dan rampasan

perang.

d. Konsep Bunga

Suatu system ekonomi Islam harus bebas dari bunga( riba) karena riba

merupakan pemerasan kepada orang yang terdesak atas kebutuhan.Islam

sangat mencela penggunaan modal yang mengandung riba. Dalam Islam

system yang diterima adalah system bagi hasil( profit sharing) system ini

berorientasi pemenuhan kemaslahatan hidup umat manusia sedangkan

dalam system konvensional adanya riba. Pada system riba yang selalu

diuntungkan adalah orang yang punya modal akhirnya yang kaya makin

kaya ,perbedaan kaya dan miskin sangat jauh jurang pemisahnya yang

menimbulkan kesenjangan yang sangat tinggi.

114

Page 115: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Keunggulan Kompetitif Ekonomi Islam

Islam sebagai al-Din mengandung ajaran yang komprehensif dan

sempurna. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak saja

aspek ibadah tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi.Al-Qur`an

secara tegas menyatakan kesempurnaan Islam tersebut dalam banyak ayat,

antara lain:(1)Surah Al-Maidah( 5:3)" Diharamkan

bagimu( memakan)bangkai, darah,daging babi dan (daging)hewan yang

disembelih bukan atas (nama Allah),yang tercekik yang dipukul, yang

jatuh yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang

sempat kamu sembelih dan (diharamkan pula yang disembelih untuk

berhala) dan diharamkan pula mengundi nasib dengan anak panah karena

itu suatu perbuatan pasik. Pada hari ini orang –orang kafir telah putus asa

untuk (menghalalkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada

mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.Pada hari ini telah Aku sempurnakan

agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah

Aku Ridha Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena

lapar bukan karena ingin berbuat dosa maka sungguh Allah Maha

Pengampun lagi maha penyayang.

(2)Surah Al-An-`am (6:38) Tidak ada seekor binatang pun yang ada di

bumi dan burung –burung yang terbang dengan kedua

sayapnya ,melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti

kamu. Tidak ada sesuatu yang kami luputkan di dalam kitab kemudian

kepada tuhan mereka dikumpulkan ;Surah An-Nahl(16:89) Dan( ingatlah)

pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap ummat seorang saksi atas

mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan enkau

(Muhammad)menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan kitab

kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta

rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri(Muslim).

Kesempurnaan ajaran Islam itu tidak saja diakui oleh intelektual Muslim,

tetapi juga para orientalis dari Barat, diantaranya H.A.R Gib yang

mengatakan "Islam is much more than a system of theology it`s a complete

civilization"

115

Page 116: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Salah satu ajaran Islam yang mengatur kehidupan manusia adalah aspek

ekonomi (mua`malah iqtishadiyah). Ajaran Islam tentang ekonomi cukup

banyak, baik dalam Al-Qur`an, Al-Sunnah, maupun ijtihad para ulama.Hal

ini menunjukkkan bahwa perhatian Islam dalam masalah ekonomi sangat

besar. Ayat yang terpanjang dalam Al-Qur`an justru berisi tentang

masalah perekonomian, bukan masalah ibadah (makhdah) atau Aqidah.

Ayat itu ialah ayat 282 dalam Surah Al-Baqarah yang menurut Ibnu Arabi

ayat ini mengandung 52 hukum /masalah ekonomi.C.C.Torrey dalam the

commercial theology Term in The Qur`an menerangkan bahwa Al-Qur`an

memakai 20 terminologi bisnis .Ungkapan tersebut diulang sebanyak 720

kali.Dua puluh terminology bisnis tersebut antara lain1) Tijarah, 2) Ba`I

3)Isytara, 4)Dain( Tadayan) 5) Risq 6)Riba 7)Dinar 8) Dirham 9) qismah

10) dharb( mudharabah) 11) Syrkah 12)Rahn 13)Ijarah/ujrah 14)Amwal

15)Fadhilah 17)Akad/`ukud 18)Mizan (timbangan) dalam perdagangan

19)Kail ( takaran) dalam perdagangan 20) waraq (mata uang). Nabi

Muhammad SAW menyebut ekonomi adalah pilar pembangunan

dunia.Dalam berbagai Hadits juga menyebutkan bahwa para pedagang

(pebisnis) sebagai profesi terbaik, bahkan mewajibkan ummat Islam untuk

menguasai perdagangan."Hendaklah kamu kuasai bisnis,karena 90% pintu

rezeki ada dalam bisnis"(H,R,Ahmad)

Demikian besarnya penekanan dan perhatian Islam pada ekonomi,

sehingga tidak mengherankan jika banyak kitab Islam membahas konsep

ekonomi.Kitab –kitab Fiqih senantiasa membahas topik-topik

Mudharabah,Musyarakah, Musyahamah, Murabahah,Ijarah, Wadi`ah,

Wakalah, Hawalah, Kafalah, Ji`alah, Ba`I Salam, Istisna, riba dan ratusan

konsep muamalah lainnya.Selain dalam kitab-kitab Fiqih terdapat karya –

karya ulama-ulama klasik yang sangat melimpah dan secara panjang lebar

(luas) membahas konsep dan ilmu ekonomi Islam.Pada dasrnya, seluruh

kitab Fiqih Islam membahas masalah muamalah,contoh:Al-Umm(Imam

Safi`i) Majmu syarah Muhazzab( Imam Nawawi), Majmu Fatawa(Ibnu

Taimiyah). Sekitar 1/3 isi kitab tersebut berisi tentang kajian muamalah.

116

Page 117: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Oleh karena itulah maka Umer Ibrahim Vadillo (intelektual asal

Skotlandia) menyatakan, bahwa 1/3 ajaran Islam tentang muamalah.

Materi kajian ekonomi Islam pada masa klasik cukup maju dan

berkembang. Siddiqi menuturkan :"Ibnu Khaldun membahas aneka ragam

masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata nilai, pembagian

kerja, system harga, hukum penawaran dan permintaaan, konsumsi dan

produksi, Uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro

ekonomi dari pajak dan pengeluaran public, daur perdagangan, pertanian,

industridan perdagangan, hak milik dan kemakmuran dan sebagainya. Ia

juga membahs berbagai tahapan yang dilewati masyarakat dalam

perkembangan ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar yang

menjelma dalam kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya

berjenjang mundur (Shindiqi, Muhammad Najatullah, Muslim economic

Thingking, Asurvey of contemporary Literature, dalam buku Studies in

Islamic Ekonomic, International Centre for Research in Islamic

Economics King Abdul Aziz Jeddah and The Islamic Foundation, United

Kingdom,1976)

Boulakia bahkan menyatakan Ibnu Khaldun jauh mendahului Adam

Smith, Keynesy, Ricardo dan Robert Malthus. Ibnu Khaldun telah

menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran ekonomi fundamental

beberapa abad sebelum kelahiran resminya di Eropa.Ia menemukan

keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan

Smith dan prinsif tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah mengolah

teory tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak peranan

Negara di dalam perekonomian sebelum Keynes.Bahkan lebih dari itu,

Ibnu Khaldun menggunakan konsepsi ini untuk membangun suatu system

dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah

mengarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang…

(Boulakia, Jean David C.:Ibnu Khaldun :A Fourteenth Century

Economic"-Journalof Poltical Economic 79 (5)September-October 1971

Demikianlah gambaran kemajuan perkembangan ekonomi Islam di

masa lalu.Tapi disayangkan, dalam waktu yang relative panjang yaitu

117

Page 118: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

sekitar 7 abad(abad 13s/d pertengahan abad 20), ajaran-ajaran Islam

tentang ekonomi diabaikan kaum muslimin.Akibatnya ekonomi Islam

terbenam dalam limbo sejarah dalam mengalami kebekuan(staknasi).

Dampak selanjutnya, umat Islam tertinggal dan terpuruk dalam bidang

ekonomi. Dalam kondisi yang demikian,masuklah kolonialisme barat

mendesakkan dan mengajarkan doktrin-doktri ekonomi

ribawi(kapitalisme) khususnya sejak abad 18s/d abad 20.Proses ini

berlangsung lama, sehingga paradigma dan sibghah ummat Islam menjadi

terbiasa dengan system kapitalisme, konsep dan teori-teoriitu menjadi

berkarat dalam pemikiran ummat Islam.Sebagai konsekwensinya, ketika

ajaran ekonomi islam kembali ditawarkan kepada ummat Islam, mereka

melakukan penolakan, karena dalam pikirannya telah mengkristal

pemikiran ekonomi ribawi dan pemikiran ekonomi kapitalisme.Padahal

ekonomi Islam adalah ajaran Islam yang harus diikuti dan diamalkan

sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur`an Surah Al-Jatsiah

ayat18: "Kemudian kami jadikan bagi kamu (Muhammad) mengukuti

syariat, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu

orang –orang yang tidak mengetahui".

Sikap ummat Islam (utamanya para ulama dan intelektual muslim)

yang mengabaikan kajian –kajian muamalah sangat disesalkan oleh ulama

(para ekonom muslim). M.Njatullah As-Siddiqi mengatakan dalam buku

"muslim economic thingking", bahwa kejayaan peradaban Islam dan

pengaruhnya atas panggung sejarah dunia untuk 1000 tahun, tidak

mungkin tanpa diiringi dengan ide-ide (pemikiran) ekonomi dan

sejenisnya.Dari Abu Yusuf pada abad ke-2 Hijrah sampai ke Thusi dan

Waliullah kita memiliki kesinambungan dari serentetan pembahasan yang

sungguh-sungguh mengenai perpajakan, pengeluaran pemerintah, ekonomi

rumah tangga, uang dan perdagangan, pembagian kerja, monopoli,

pengawasan harga dan sebagainya.Tapi disayangkan, tidak ada perhatian,

tidak ada perhatian yang sungguh-sungguh yang diberikan atas khasanah

intelektual yang berharga ini oleh pusat –pusat riset akademik di bidang

118

Page 119: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

ilmu ekonomi(Muslim economic thingking foundation united

kingdom,1976)

Manfaat Mengamalkan Ekonomi Islam

Mengamalkan ekonomi Islam jelas mendatangkan manfaat yang besar

bagi ummat Islam itu sendiri, pertama mewujudkan integritas seorang

muslim yang kaffah, sehingga Islam tidak lagi parsial.Bila ummat Islam

masih bergelut dan mengamalkan ekonomi ribawi, berarti keislamannya

belum kaffah sebab ajaran ekonomi Islam diabaikan.Kedua, menerapkan

dan mengamalkan ekonomi Islam melalui bank Islam, ansuransi Islam,

reksadana Islam, penggadaian Islam,dan BMT.Mendapatkan keuntungan

duniawi dan ukhrawi, keuntungan duniawi berupa keuntungan bagi

hasil,keuntungan ukhrawi adalah terbebas dari unsure riba yang

diharamkan.Selain itu mengamalkan ekonomi Islam mendapatkan pahala

karena telah mengamalkan ajaran Islam yaitu meninggalkan ribawi.Ketiga

mengamalkan ekonomi Islam bernilai ibadah.Keempat mengamalkan

ekonomi Islam melalui lembaga bank Islam Ansuransi atau BMT berarti

mendukung kemajuan lembaga ekonomi ummat Islam sendiri.Kelima

mengamalkan ekonomi Islam dengan membuka tabungan deposito atau

menjadi nasabah ansuransi islam, berarti mendukung upaya

pemberdayaan ekonomi umat Islam itu sendiri untuk mengembangkan

usaha –usaha kaum muslimin.Keenam, mengamalkan ekonomi Islam

berarti mendukung gerakan amar ma`ruf nahi mungkar , sebab dana yang

terkumpul tersebut hanya boleh dimanfaatkan untuk usaha-usaha atau

proyek –proyek halal. Bank Islam tidak akan mau membiayai usaha- usaha

haram, seperti pabrik minuman keras, usaha perjudian, usaha narkoba,

hotel yang digunakan untuk kemaksiatan atau tempat hiburan yang

bernuasa munkar seperti diskotikdan sebagainya.

Penerapan Ajaran Ekonomi Islam

Sejak terbitnya buku Max Weber The Protestan Ethic and The Sprit of

Capitalism(1904-5)orang yakin adanya hubungan erat antara(ajaran-

ajaran)agama dan etika kerja ,atau antara penerapan ajaran agama dengan

119

Page 120: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

pembangunan ekonomi.Dalam ekonomi Islam ,etika agama kuat sekali

melandasi hukum-hukumnya.Namun juga disini banyak keberhasilan

ekonomi yang didasarkan pada peyimpangan –penyimpangan ajarannya.

Etika dan Prilaku Ekonomi

a) Etika sebagai ajaran baik –buruk,benar –salah, atau tentang

moral, khususnya dalam prilaku dan tindakan- tindakan

ekonomi, bersumber terutama dari ajaran agama. Itulah

sebabnya banyak ajaran dan faham dalam ekonomi barat

merujuk pada kitab Bible, dan etika ekonomi Yahudi

banyak merujuk pada Taurat. Demikian pula etika ekonomi

Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang

dimuat dalam Al-Qur`an.Namun jika etika agama Kristen-

Protestan telah melahirkan semangat (sprit) kapitalisme,

maka etika agama Islam tidak mengarah pada kapitalisme

maupun sosialisme. Jika kapitalisme menonjolkan sifat

individualisme dari manusia, dan sosialisme pada

kolektivisme maka Islam menekankan empat sifat sekaligus

yaitu:1)kesatuan (unity) 2)keseimbangan (equilibrium)

3)kebebasan (free will) dan 4)tanggung

jawab( responsibility). Manusia sebagai khalifatullah di

dunia tidak mungkin bersifat individualistic karena semua

(kekayaan)yang ada di bumi adalah milik Allah sematadan

manusia adalah kepercayaannya di bumi.

b) Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi Islam berbeda dengan kapitalisme,

sosialisme maupun Negara Kesejahteraan(Welfare

State).Berbeda dengan kapitalisme karena Islam menentang

ekploitasioleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin,

dan melarang penumpukan kekayaan,seperti firman

AllahSWT dalam Surah Al-Humazah(104:2)Celakalah bagi

setiap pengumpat dan pencela,yang mengumpulkan harta

dan menghitung-hitungnya.Orang miskin dalam Islam tidak

120

Page 121: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

di hujat sebagai kelompok malas dan yang tidak suka

menabung dan berinvestasi.Ajaran Islam yang paling nyata

menjujung tinggi upaya pemerataan untuk mewujudkan

keadilan social seperti firman AllahSWT.dalam Surah Al-

Hasr(59:7)"jangan sampai kekayaan hanya beredar

dikalangan orang-orang kaya saja diantara kamu".

Di sejajarkan dengan sosialisme ,Islam berbeda dalam hal

kekuasaan Negara, yang dalam sosialisme sangat kuat dan

menentukan.Kebebasan perorangan yang dinilai tinggi

dalam Islam jelas bertentangan dengan ajaran

sosialisme,Sedangkan ajaran ekonomi kesejahteraan

(welfare state)yang berada di tengah-tengah antara

kapitalisme dengan sosialisme memang lebih dekat ke

ajaran Islam.Bedanya hanyalah bahwa dalam Islam etika

benar-benar dijadikan pedoman perilaku ekonomi

sedangkan dalam wafare state tidak demikian, karena etika

walfare state adalah sekuler yang tidak mengarahkan pada

"integrasi vertical" antara aspirasi materi dan

spiritual( Naqvi)

Dapat disimpulkan bahwa dalam Islam pemenuhan

kebutuhan materil dan spiritual benar-benar dijaga

keseimbangannya, dan pengaturan oleh Negara,meskipun

ada tidak bersifat otoriter

c) Etika Bisnis

Karena etika dijadikan pedoman dalam kegiatan ekonomi

dan bisnis, maka etika bisnis menurut Islam juga dapat

digali langsung dari Al-Qur`an dan Al-Sunnah. Misalnya

karena adanya larangan riba, maka pemilik modal selalu

terlibat langsung dan bertanggung jawab terhadap jalannya

perusahaan miliknya, bahkan terhadap buruh yang di

pekerjakannya. Perusahaan dalam system ekonomi Islam

adalah perusahaan keluarga bukan perseroan terbatas yang

121

Page 122: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

pemegang sahamnya dapat menyerahkan pengelolaan

perusahaan begitu saja pada direktur atau manajer yang

digaji.Dalam system yang demikian tidak ada perusahaan

yang menjadi sangat besar, seperti di dunia kapitalis barat,

tetapi juga tidak ada perusahaan yang tiba-tiba bangkrut

atau dibangkrutkan, Etika bisnis Islam menjungjung tinggi

semangat saling percaya, kejujuran, dan keadilan

sedangkan antara pemilik perusahaan dan karyawan

berkembang semangat kekeluargaan.Misalnya dalam

perusahaan yang Islami gaji karyawan dapat diturunkan

jika perusahaan benar-benar merugi dan karyawan juga

dapat bonus jika keuntungan perusahaan meningkat.Buruh

muda yang masih tinggal bersama orang tua dapat dibayar

lebih rendah, sedangkan yang sudah berkeluarga dan punya

anak dapat dibayar lebih tinggi dibanding rekan-rekannya

yang muda.

Penataan kembali sosialisali ekonomi Indonesia

Bila disadari bahwa salah satu sebab utama terjadinya krisis ekonomi adalah

karena tingginya suku bunga pinjaman dan membengkaknya utang luar negeri

sebagai konsekwensi dari liberalisasi kebijakan moneter dan keuangan

internasional maka secara prinsipi, ajaran Islam sedari dulu sudah melarang riba,

usury atau bunga dalam transaksi bisnis .Sebagai alternative Islam menawarkan

konsep musyarakah atau profit loss sharing, mudharabah atau profit –sharing,

murabahah atau cozt plus margin ba`I bit saman ajil, qardhul hasan atau

pinjamann kebajikan tanpa imbalan apapun kecuali pengembalian pokok

pinjaman. Secara bertahap perbankan nasional harus dibebaskan dari unsure

bunga sehingga investor lebih terkonsentrasi pada pengembangan usaha yang

menguntungkan tanpa harus memikirkan pengembalian beban bunga pinjaman.

Kegiatan bisnis berdasarkan prinsif partnership atau kemitraan dan participatory

secara luas harus digalakkandi segala lini.Dalam hal berutang baik pada tataran

individual, perusahaan maupun pemerintah meskipun ajaran Islam tidak melarang

122

Page 123: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

utang dan juga tidak menganjurkannya tetapi sebaiknya dihindarkan. Sebagai

solusi, ajaran Islam menganjurkan perubahan status utang piutang menjadi

kemitraan bisnis non magrib yaitu non maisyir, non gharar, dan non ribawi.

Salah satu keunggulan system perbankan tanpa bunga ialah adanya dorongan yang

kuat bagi pihak perbankan untuk menyalurkan seluruh dana pihak ketiga pada

kegiatan sector riil, karena kelebihan likuiditas tidak dibenarkan untuk ditanam

dalam bentuk sertifikat financial berbasis bunga seperti SBI, sebagaimana terjadi

pada perbankan konvensional. Indikasinya sangatlah jelas bahwa " finance to

deposit ratio" atau FDR perbankan syariah selalu berkisar pada angka 100,

Sedangkan loan to deposit ratio perbanklan konvensional berada pada kisaran 70

ini berarti bahwa perbankan syariah selalu bisa menyalurkan kembali dana pihak

ketiga pada sector ekonomi produktif atau sector riil sedangkan perbankan

konvensional hanya mampu menyalurkan hanya mampu menyalurkan 70

persennya saja. Secara kualitatif perbankan syariah lebih berdampak positif pada

pengembangan sector riil, pada gilirannya akan berdampak positif pada

penciptaan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan serta pemberdayaan

usaha –usaha skala mikro, kecil dan menengah, bahkan juga skala

besar.Keunggulan lainnya dari perbankan syariah ialah terjaminnya penyaluran

dana pihak ketiga pada sektor-sektor bisnis yang benar-benar halal, dan terhindar

dari kegiatan –kegiatan ekonomi haram, subhat atau abu-abu, spekulatif atau

maisyir, ketidak pastian atau gharar.

Dengan demikian kegiatan ekonomi dan perbankan syariah membuka peluang

yang seluas-luasnya bagi semua pihak yang terlibat untuk menjadi manusia yang

shaleh secara religi maupiun sosial , serta shahih dari segi ibadah maupun

muamalah. Dalam rangka pemberdayaan ekonomi skala mikro, dewasa ini telah

beroperasi sekitar 3.037 lebih baitul maal wat tamwil(BMT) atau bank dan

lembaga keuangan mikro syariah, mempunyai kinerja yang baik, ditinjau dari

aspek kelembagaan maupun perannya dalam memberdayakan usaha skala mikro

diharapkan kedepannya satu desa satu BMT sudah seharusnya pemerintah

memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangya institusi ini.

Dalam rangka membantu mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan,

konsep zakat, infaq, sedekah dan wakaf(ziskaf) yang telah lama dilalaikan oleh

123

Page 124: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

umat maupun pemerintah, sudah waktunya untuk dibangkitkan dan dihidupkan

kembali. Inisiasi dapat diawali dari PNS muslim dengan cara memotong gaji yang

telah mencapai batas nishab 2,5 persen perbulan ( sebagaimana dilaksanakan

pada masa orde baru) kemudian disalurkan secara produktif kepada yang berhak

menerimanya. Upaya penghimpunan zakat maal oleh pemda Bulukumba Sulawesi

Selatan menunjukkkan bahwa potensi zakat maal baik dari sector pertanian,

perkebunan, industri, jasa dan lain-lain ternyata cukup besar bila potensi ini dapat

direalisasikan sepenuhnya dan dikelola secara produktif untuk memberdayakan

faqir miskin, kaum dhuafa dan kaum lemah lainnya maka hal itu akan cukup

membantu menggapai amanat konstitusi yakni mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur.

Konsep ekonomi Islam lainnya layak dipertimbangkan secara sungguh-sungguh

adalah prinsif menjauhkan diri dari kegiatan ekonomi yang spekulatif atau maisyir

seperti mengais keuntungan dari fluktuasi kurs mata uang. Pada hakekatnya

fluktuasi kurs mata uang tidak perlu terjadi kalau system moneter internasional

menggunakan mata unag tunggal, misalnya dengan menggunakan standar emas

atau perak dan atau perunggu. Meskipu system moneter ini bersal dari zaman

kekaisaran Romawi dan Persia tetapi karena tetap berlaku sejak zaman Rasulullah

Saw hingga kekhalifahan Islam yang terakhir di Turki pada tahun 1994, berarti

system inin dibenarkan secara syariah. Sistem moneter berdasarkan fiat money

yang sekali tidak didukung dengan cadangan emas dari setiap mata uang yang

beredar, telah mengakibatkan ketidakstabilan nilai mata uang, yang berujung pada

inflasi dan fluktuasi kurs mata uang domestic terhadap mata uang asing, yang

selanjutnya dimanfaatkan oleh para spekulan sebagai ajang judi dalam sector riil,

bahkan sering kali mendestabilisasinya dalam bentuk krisis moneter, bahkan krisis

ekonomi berkepanjangan seperti yang dialami bangsa Indonesia.

Melihat kenyataan ini sebaiknya sisten moneter sudah selayaknya ditatata ulang

dengan menerapkan kembali standar emas.Artinya,setiapuang kertas dan uang

logam yang dicetak harus didukung dengan cadangan emas senilai uang yang

dicetak tersebut. Bila setiap Negara menerapkan system moneter berstandar emas

berarti seluruh dunia hanya satu mata uang tunggal meskipun setiap Negara bisa

tetap memiliki mata uangnya sendiri, misalnya rupiah untuk Indonesia,dolar untuk

124

Page 125: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Amerika Serikat, Euro untuk Uni Eropa.Kalau setiap mata uang berstandar emas

berarti setiap mata uang domestik dapat ditukarkan dengan mata unang asing pada

tingkat tertentu.Misalnya setiap .10.000,-uang kertas Yang dicetak di Indonesia

didukung dengan cadangan 1 gram emas sedangkan di Amerika Serikat setiap 1

gram emas senilaiUS$ 1uang kertas maka kurs antarakedua mata uang itu adalah

adalah US$ 1=Rp 10.000,- dengan demikian kurs mata uang tetap ada tetapi

karena setaipa uang kertas dan logam dicetak selalu didukung dengan cadangan

emas yang sepadan nilainya, maka pada hakekatnya hanya dikenal 1 mata uang

tunggal yaitu mata uang emas. Yang lebih mudah lagi kalau semua negara hanya

mengeluarkan satu jenis mata uang yang sama, misalnya dinar sehingga stabilitas

moneter tetap terjaga dan sumber destabilisasi moneter keuangan dan perbankan

dapat diredam.

Implementasi uang dinar emas ini dapat dimulai dari transaksi keuangan bilateral

atau multilateral. Misalnya Indonesia dan Malysia sepakat untuk menggynakan

uang dinar emas dan traksaksi perdagangan bilateralnya, maka cadangan emas

yang diperlukan untuk mendukung kegiatan tersebut sebenarnya hanya sebesar

"net-payment"nya. Misalnya ekspor Indonesia ke Malysia dalam satu kuartal

sebesar dinar 5 Milyar,sedangkan ekspor Malysia ke Indonesia sebesar dinar 4,8

Milyar ,maka cadangan emas yang diperlukan untuk mendukung perdagangan

bilateral kedua negara ini bukan sebesar dinar 9,8 milyar melainkan cukup dengan

dinar 0,2 milyar yakni selisih nilai ekspor antar kedua negara tersebut. Dalam hal

ini Malysia perlu membayar dinar 0,2 milyar kepada Indonesia.Itupun tidak

berupa pengiriman batangan emas sebesar dinar 0,2 milyar melainkan cukup

dengan pemindah bukuan saja sehingga tidak ada aliran emas antar negara.

Dengan ilustrasi tersebut ide tentang penerapan kembali uang berstandar emas

untuk mendukung perdagangan unternasional cukup reasonable,feaseable dan

workable.Tahap berikutnya perlu langkah-langkah terencana dan terarah sehingga

secara keseluruhan sistem moneter berbasis fiat money tergantikan oleh genuine

money yakni uang dunar emas.

Dari aspek mikro, pembiayaan rumah misalnya, Islam menawarkan konsep

musyarakah mutanaqisah. Misalnya Seorang pegawai negeri sipil(PNS)ingin

membeli rumah senilai Rp 100 juta. Karena ia baru punya uang Rp 10 juta sebagai

125

Page 126: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

uang muka, maka ia dapat menghubungi bang syariah guna membantu pelunasan

pembayaran rumah tersebut kepada pihak developer.Dengan demikian status

pemilikan rumah tersebut 90 persen milik bang syariah dan 10 persen milik PNS

yang bersangkutan. Agar status rumah tersebut menjadi 100 persen milik PNS,

maka ia dapat melunasi utang tersebut kapan saja ia mau sesuai dengan

kemampuan nya tanpa harus di bebani bunga sebagaimana halnya pada bank

konvensional.Besarnya cicilan pokok pinjaman dan jangka waktu pelunasan tidak

ditentukan secara kaku. Suatu saat ia bisa mengangsur pinjaman dengan jumlah

kecil tetapi pada saat yang lain bisa membayar dalam jumlah besar, semua

tergantung pada nasabah bank sesuai dengan kemampuan keuangannya dan kapan

ia mau melunasi utangnya. Sebagai pengganti pembayaran bunga,nasabah perlu

membayar sewa rumah (ijarah) tersebut kepada bank sesuai dengan harga pasar.Ia

perlu membayar sewa karena status rumah tersebut 90 persen milik bank

syariah.Besarnya kewajiban membayar sewa rumah adalah proporsional terbalik

dengan persentase kepemilikan rumah oleh nasabah.Kalau persentase kepemilikan

nasabah baru 10 persen berarti ia harus bayar sewa sebesar 90 persen dari

harga sewa menurut pasar , dan kewajiban ini akan berhenti kalau pemilikan

rumah sudah 100persen berada pada nasabah bank.Skim musyarakah

mutanaqisah ini memiliki beberapa keunggulan .Pertama ,skim ini benar-benar

bebas dari bayang –bayang unsur bunga bank konvensional.Kedua ,skim

pembiayaan ini sangat fleksibel dan akan mendorong nasabah untuk segera

melunasi utangnya.

Dalam masalah perburuhan yang diuanggap batu sandungan bagi para

pengusaha ,prinsif dasar ajaran Islam tentang patnersship atau "sharing"atau

"kemitraan usaha" tampaknya layak dipertimbangkan secara sungguh-sungguh

untuk mengurangu beban kusut masalah ini.kepentingan buruh dan pengusaha

memang berseberangan. Buruh berkepentingan untuk mendapatkan upah yang

layak sesuai dengan kebutuhan hidupnya yang terus meningkat, sedangkan

pengusaha berkepentingan untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin

kalau perlu menekan upah buruh dibawah tingkat produktivitasnya.Kepentingan

yang saling bertolak belakang ini dapat dijembatani dengan menawarkan program

"employment stock ownership"(ESOP) yakni program pemilikan saham oleh

126

Page 127: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

karyawan.Caranya tidak dengan mengurangi sedikitpun kepemilikan saham oleh

para pemegang saham yang ada sekarang, melainkan dengan cara mencari

pinjaman baru ke pihak perbankan syariah untuk ekspansi usaha dengan prinsip

musyarakah,mudharabahatau murabahah,atau skim syariah lainnya.Pinjaman

tersebut dilakukan bukan atas nama pemilik saham lama melainkan atas nama

karyawansehingga status mereka tidak hanya sebagai buruh melainkan sekaligus

sebagai pemegang saham. Dengan demikian para buruh selain mendapat upah

juga berhak mendapat deviden sesuai dengan porsi kepemilikan saham yang

dimiliki.Bila ini yang direalisasikan maka akan tercipta budaya korporat yang

baru.Perilaku buruh akan berubah dari sikap selalu menuntut kenaikan upah

melalui berbagai macam unjuk rasa ,menjadi sikap selalu memikirkan kemajuan

perusahaan karena dengan sikap perilaku itulah para buruh berharap bahwa pada

akhir tahun buku mereka akan memperoleh dividen. Perubahan sikap dan perilaku

ini akan menjadi dengan sendirinya mengingat bahwa para karyawan sekarang

telah berperan ganda yakni sebagai buruh dan sekaligus sebagai majikan dari

perusahaan tempat mereka bekerja. Dengan prinsip patnership ini diharapkan akan

tercipta lingkungan kerja yang kondusif, perbaikan etos kerja dan kenaikan

produktivitas usaha.

Untuk menata kembali skala prioritas pembangunan nasional jangka panjang,

ajaran Islam memberikan justifikasi atas pentingnya aspek pengembangan

kemampuan intelektual manusia Indonesia melalui pendidikan dan riset.

Justifikasi ini didasarkan pada sejarah turunnya Al-Qur`anul Karim yang

menempatkan iqra`atau bacalah sebagai ayat yang pertama kali diturunkan oleh

Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Muhammad Saw sebagai nabi penutup

akhir zaman. Perintah pertama yang diterima Muhammad Saw selaku nabi dan

utusan Allah kepada umat manusia bukanlah membayar zakat (pemberdayaan

dan pembangunan ekonomi), dan juga bukan sholat berjama`ah(memperkuat

persatuan dan kesatuan politik) bukan puasa (pengendalian diri dan kepatuhan

pada hukum) melainkan perintah untuk membaca atau iqra` .Membaca apa?

Membaca seluruh ayat-ayat, fenomena, hukum-hukum atau tanda –tanda

kebesaran Allah SWT, yang terdapat dalam kitab –kitab suci (ilmu agama)

maupun alam semesta (fisika, kimia, biologi, ekonomi, sosiologi, sejarah,

127

Page 128: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

antropologi,politik dan lain-lain). Bagaimana membaca tanda –tanda kebesaran

AllahSWT tersebut? Dengan riset, pengajaran dan atau pendidikan. Riset dan

pendidikan adalah dua aspek penting dalam pengembangan penalaran dan

kemampuan intelektual manusia. Implikasi kebijakannya ialah bahwa mestinya

dijadikan skala prioritas pembangunan nasional bukan hanya aspek pendidikan

atau pengajaran melainkan juga riset dan pengembangan(research and

development). Dengan demikian alokasi dana sebesar 20 persen dari APBN untuk

sektor pendidikan sebagaimana diamanatkan konstitusi itu seharusnya tidak

ditafsirkan menjadi jatah Departemen Pendidikan nasional saja melainkan juga

dialokasikan untuk sektor ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan dan riset atau ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai skala prioritas

utama pembangunan jangka panjang, perlu dikembangkan sumberdaya insani

dalam sektor pendidikan yang diarahkan dan dikelola. Fenomena semakin

banyaknya pengangguran terdidik atau penganggur berpendidikan tinggi

mengindikasikan adanya suatu masalah serius dalam pendidikan nasional.

Meskipun masalah ini tidak sepenuhnya dialamatkan pada sektor pendidikan

melainkan menjadi tanggung jawab perekonomian nasional secara keseluruhan,

namun tak dapat dipungkiri bahwa sebagian masalah tersebut pada kekurang

jelasan orientasi pendidikan nasional.Akan dibawa kemanakah anak didik dalam

sistem pendidikan nnasional kita? Dengan perkataan lain, output macam apa yang

hendak dihasilkan melalui sistem pendidikan nasional? Untuk menjawab

persoalan ini, ajaran Islam memberikan masukan agar sistem pendidikan nasional

kita diarahkan untuk memebekali anak didik sehingga setelah menyelesaikan

studinya mereka mempunyai bekal yang cukup memadai sebagai modal awal

untuk meniti karir, dan memanfaatkan potensi, bakat dan kemampuan sebagai

salah satu dari lima kemungkinan berikut:a) intelektual b)Negarawan c)

pengusaha d)karyawan e) rohaniawan. Dengan demikian orientasi pendidikan

nasional seharusnya diarahkan untuk mencetak para spesialios diatas, sehingga

keterbatasan dana anggaran dapat dialokasikan secara berdaya guna dan berhasil

guna. Dengan orientasi pendidikan seperti itu diharafkan nantinya akan muncul

kaum intelektual kelas dunia"para negarawan agung, para pengusaha nasional

yang kuat, tangguh dan mandiri; kaum pekerja yang terampil, disiplin dan beretos

128

Page 129: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

kerja tinggi serta kaum rohaniawan mulia pembimbing moral, nurani dan akhlak

bangsa .Dengan model seperti ini diharapkan setiap anak bangsa dapat berperan

secara optimal dalam memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan nasional

dan peradaban umat manusia.Sedangkan riset Islam mengajarkan untuk

memahami ke-Maha Besaran Sang Pencipta melalui pemahaman yang mendalam

terhadap makhluk ciptaan –Nya baik berupa benda, manusia, atau makhluk hidup

lainnya.Menemukan hukum , dalil, rumus, mekanisme, metode, proses dan lain-

lain dari suatu fenomena alam dan masyarakat yang diamati adalah sasaran yang

hendak dituju dengan penelitian. Dan hasil penelitian itu akan dimanfaatkan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan ummat manusia . Dalam Islam,

ilmu itu bersifat amaliah disamping fungsi utamanya untuk meningkatkan

pemahaman ummat manusia tentang kehebatan makhluq-makhluq ciptaan Allah

SWT, yang pada akhirnya suatu proses penelitian diharapkan mampu

menghantarkan peneliti dan pembaca hasil-hasil penelitian pada Ke-Maha

Besaran Sang Pencipta.

BAB IX

SISTEM POLITIK ISLAM

a. Pengertian politik Islam

129

Page 130: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Pada mulanya kata politik terambil dari bahasa Yunani atau Latin politicos

atau politicus yang berarti relating to citizen. Keduanya berasal dari kata polis

yang berarti kota. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

mengartikan kata politik sebagai “segala urusan dan tindakan (kebajikan,

siasat dsb,) mengenai pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain.” Juga

dalam arti “kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani

suatu masalah).”

Dalam kamus-kamus bahasa Arab modern, kata poltik biasanya diterjemahkan

dengan kata siyasyah, kata ini terambil dari kata sasa-yasusu yang biasa

diartikan mengemudi, mengendalikan, mengatur, dsb,. Dalam kepustakaan

politik Islam, banyak defenisi siyasyah yang dikemukan oleh para yuris Islam

diantaranya;

Menurut Ibnu Manzur (ahli bahasa Mesir), siyasyah berarti mengatur sesuatu

dengan cara membawa kepada kemaslahatan. Menurut Abdul Wahab Khallaf,

siyasyah adalah undang-undang yang dibuat untuk memelihara ketertiban

dan kemaslahatan serta untuk mengatur berbagai hal. Adapun menurut

Abdurrahman, siyasyah adalah hokum dan kebijakan yang mengatur berbagai

urusan umat atau masyarakat dalam hal pemerintahan, hukum dan peradilan,

lembaga pelaksanaan dan administrasi, dan hubungan luar dengan Negara

lain.

Sedaangkan Deliar Noer menjelaskan bahwa politik adalah segala aktivitas

atau sikap yang berhubungan dengan kekuasan yang bermaksud untuk

mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu macam

bentuk susunan masyarakat.

Dari defenisi di atas yang telah dikemukan, tampaknya berbeda satu sama

lain, namun demikian, esensi yang dikehendaki oleh definisi di atas pada

prinsipnya sama. Esensinya sama-sama menyatakan bahwa siyasyah

merupakan sebuah terminologi yang biasa dipergunakan untuk konsep

pengaturan uurusan umum dan tata kehidupan umat manusia dalam berbangsa

dan bernegara yang diorientasikan untuk mewujudkan kemaslahatan dan

mencegah kemudaratan.

130

Page 131: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Selain itu, Uruian Al-Qur’an tentang politik secara sepintas dapat ditemukan

pada ayat-ayat yang berakar kata hukum. Kata ini pada mulanya berarti

“menghalangi” atau melarang dalam rangka perbaikan”. Dari akar kata yang

sama terbentuk kata hikmah yang pada mulanya berarti kendali. Makna ini

sejalan dengan asal makna kata sasa-yasusu-sais-siyasat, yang berarti

mengemudi dan cara pengendalian.

b. Tujuan Politik Islam

Menurut Abdul Wahab Khallaf, tujuan utama yang hendak dicapai dari

politik Islam adalah terciptanya sebuah system pengaturan Negara yang

Islami, dan untuk menjelaskan bahwa Islam menghendaki terciptanya suatu

system politik yang adil guna merealisasikan kemaslahatan bagai umat

manusia disegala zaman dan di setiap Negara. Secara rinci tujuan politik Islam

adalah :

1. Menegakkan agama merelisasikan penghambaan kepada Allah Swt Tuhan

semesta alam, seperti; meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya,

kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala

perintah dan larangan-Nya. Firman-Nya dalam surat as-Syuura ayat 13

Artinya:

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah

diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan

kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan

Isa Yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah

tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru

mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang

dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang

kembali (kepada-Nya). (Q.S. As-Syuura; 13)

2. Menegakkan keadilan, maksudnya adalah untuk mewujudkan satu umat

yang berdiri di atas kebaikan dan keadilan, yaitu umat yang mampu

membenerkan yang benar dan mampu membatikan yang bathil.

131

Page 132: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Melindungi orang dari kezaliman serta menegakkan keadailan diatas

muka bumi. Firman Allah dalam surat al-Imran ayat 110

kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di

antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

orang yang fasik.

3. Memperbaiki keadaan manusia, maksudnya hukum Islam tidak terbatas

semata-mata adanya kepemimpinan yang membawa kepada penyatuan

orang Islam saja, tetapi ia bertanggungjawab dalam memperbaiki keadaan

manusia dalam berbagai sector; ekonomi, kemasyarakatan, kebudayaan,

pendidikan, pertahanan dst.

c. Prinsip Politik Islam

Allah Swt adalah pemilik segala sesuatu, termasuk dalam kekuasan politik Artinya:

dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. dan kepada Allah-lah kembali

(segala sesuatu). (Q.S. Al-Maidah.(5):18)

Dalam kontek kekuasan politik, Al-Qur’an memerintahkan Nabi Muhammad Saw. Untuk menyampaikn pernyatan tegas berikut :Artinya:

Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan

kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan

dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau

kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan

Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas

segala sesuatu.(QS. Ali-‘Imran (5):26)

Dalam kontek ini, Rasul Saw. Setiap habis salat membaca doa, yang hingga kini

masih popular di kalangan uamat manusia :

132

Page 133: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

ذا ينفع وال منعت لمFا معطى وال أعطيت لمت مFانع ال اللهFم

الجد منك الجد

Namun demikian, seperti tersurat dalam ayat di atas, Allah Swt. menganugerakan

kepada manusia sebagian kekuasaan itu. Di antara mereka ada yang berhasil

melaksanakan tugasnya dengan baik karena mengikuti prinsip-prinsip kekuasan

politik dan ada pula yang gagal.

Kekuasan politik di anugrahkan oleh Allah SWT kepada manusia.

Penganugerahan ini dilakukan melalui suatu ikatan perjanjian. Ikatan perjanjian

ini terjalin antara sang penguasa dengan Allah SWT. Di satu pihak dan dengan

masyarakatnya di pihak lain.

Oleh karenanya perjanjian baik antara sang penguasa dengan masyarakat maupun antara dia dengan Yang Mahakuasa merupakan amanat yang harus ditunaikan. Firman Allah dalam surat An-Nisa :

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil

amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,

Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu

lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa (4): 58-59)

Kedua ayat di atas dinilai oleh para ulama sebagai prinsip-prinsip pokok yang

menghimpun ajran Islam tentang kekuasan atau pemerintahan. Bahkan Rasyid

Ridha, seorang pakar tafsir, berpendapat bahwa, “seandainya tidak ada ayat lain

yang berbicara tentang hal pemerintahan, maka ayat ini telah memadai”.

Amanat dimaksudkan berkaitan dengan banyak hal, salah satu di antaranya adalah

perlakuan adil. Keadilan yang dituntut ini bukan hanya terhadap kelompok,

133

Page 134: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

golongan, atau kaum muslimin saja, tetpi mencakup seluruh manusia bahkan

seluruh makhluk. Salah satu ayat Qur’an yang menyangkut amanat adalah berupa

teguran kepada Nabi saw. Yang hampir saja menyalahkan seorang Yahudi karena

terpengaruh oleh pembelan keluarga pencuri . Dalam konteks inilah turun firman

Allah;

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa

kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah

wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak

bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat (QS. An-Nisa (4) : 105)

Berdampingan dengan amanat yang dibebankan kepada para penguasa,

ditekankan pula kewajiban taat masyarakat kepada mereka (penguasa) atau ulil

amri selama perintahnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan

Rasul-Nya, artinya tidak wajib bagi manusia untuk taat kepada ulilamri dalam

kemaksiaatan, dalam hal ini dikenal kaidah yang sangat terkenal yaitu;

الخFالق معصية فى لمخلوق الطاعةArtinya :

Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk dalam kemaksiatan

kepada Khaliq (Allah).

Ayat an-Nisa yang dikutip di atas menurut al-Maraghi. Menjelaskan prinsip-

prinsip ajaran agama dalam bidang pemerintahan serta sumber-sumbernya, yaitu;

1. Al-Qur’a n Al-Karim yang ditunjuk oleh perintah agar taat kepada Allah.

2. Sunnah Rasul saw. Yang ditunjuk oleh kewajiban taat kepada Rasul.

3. Konsensus ulul amr, yakni mereka yang diberi kepercayaan oleh umat

seperti para ulama, cerdik cendikia, pemimpin militer, penguasa, peteni,

nelayan, industriawan, buruh, wartawan, dsb.

4. Mengembalikan persoalan yang diperselisihkan kepada kaidah-kaidah

umum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

d. Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional

134

Page 135: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bidang-bidang politik, social budaya dan keamanan juga belum mencapai taraf

yang diapat dijandikan landaan yang kuat untuk kesejahteraan masyarakat pada

umumnya. Ini semua menunjukan bahwa kita belum mampu mengelola Negara

dengn baik. Negara dengan wilayah yang demikian luas, dan sumberdaya alam

yang sangat memadai untuk modal kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Sekarang sumberdaya alam itu pun sudah berkurang, lagi-lagi karena

mismanagement. Ditambah dengan bencana alam yang bertubi-tubi, sebagian juga

karena kebodohan dan keserakahan manusia, maka semakin beratlah beban

pendetitaan rakyat. Ulama sering mengatakan, bencana alam dan wabah penyakit

merupakan peringatan dari Allah, agar manusia menyadari kedudukannya sebagai

hamba Allah, bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus. Seperti tercantum dalam

Al-Qur’an surat Al-Imran:

Artinya :

mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka

berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan

mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.

yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh

Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itudisebabkan mereka durhaka

dan melampaui batas.(QS. Al-Imran (3):112)

kaitan dengan hubungan manusia dengan manusia (hablum minannas) sifatnya

jelas social, menyangkut interaksi antara manusia. Tentu saja hubungan antar

manusia harus mencerminkan hubungan manusia dengan Allah sesuai aqidah

agama. QS. Ali Imran 3: 110 menyatakan amar ma’ruf nahi munkar, artinya

mengajak/mendorong/menyuruh untuk berbuat baik, mencegah dan melarang

perbuatan buruk.

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kehiduapn

dalam jaringan intraksi antar manusia yang kompleks dan dinamis. Peran agama

pada dasarnya adalah peran mengatur dengan memberikan aqidah-aqidah yang

bersifaat umum agar interaksi antar manusia dengan berbagai kepentingan

berlangsung aman dan tertib. Bagi umat Islam qaidah-qaidah tersebut dapat

ditemukan dalam syari’ah Islam, yang wjudnya adalah Qur’an dan sunnah.

135

Page 136: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dalam banyak segi kehidupan,

termasuk kehidupan dalam hal beraga. Oleh karena itu umat Islam Indonesia

harus kembali kepada syari’ah, artinya kita harus sungguh-sungguh berupaya

untuk menerapkan qaidah-qaidah Qur’an dan Sunnah dengan bertumpu pada

pikiran dan akal sehat, serta dengan pertimbangan pokok, dengan kepentingan

umum (mashlahah). Seperti dikatakan oleh para Fuqaha “dimana ada maslahat, di

situ jalan Allah”. Agama menghendaki kedamaian, kemashlahatan dan

keselamatan bagi umat manusia. Agama tidak menghendaki kekacauan,

kekerasan, dan kejahatan. Maka peran agama dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara adalah membawa kedamaian, kemashlahatan dan

keselamatan, amar ma’ruf nahi munkar, serta mendorong manusia untuk

berlomba-lomba berbuat kebaikan (fastabiqul khairat) .

Jadi kontribusi agama dalam kehidupan berpolitik dapat dilihat dalam

pancasila, sila pertama sejalan benar dengan prinsip tauhid baik dalam level teks

suci maupun pemahaman atas teks. Tidak ada antagonisme sejak bunyi wahyu

hingga konsep teologisnya. QS. Al-Ikhlas ayat 1 “ katakanlah: Dia-lah Allah yang

Maha Esa”. Dalam sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab”, sumbangan

Islam yang langsung dapat dilihat adalah konsep adil dan beradab. Adil adalah

ajaran pokok Islam, khusunya dalam kehidupan dalam kehidupan bersama.

Artinya hendaklah manusia itu berbuat adil terhadap Allah, dirinya sendiri,

sesame manusia, terhadap tumbuh-tumbuhan, binatang, amupun secara umum

kepada alam semesta. Sedangkan kata ‘Beradap” juga diartikan kesopanan, yakni

hubungan antar yang satu dengan yang lain, termasuk kehidupan dalam berpolitik

dan bernegara haruslah mengembangkan sifat sopan dan santun.

Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, hal ini tertera dalam Qur’an:

Artinya:

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah

mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama

mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang

perkara yang mereka perselisihkan (QS. Al-Baqarah (2):213).

136

Page 137: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Sila keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan”, merupakan perasaan dari sejumlah ajaran Islam.

Kata kerakyatan, hikmat, permusyawaratan dan perwakilan berasal dari bahasa

Arab dan bersumber dari ajaran Islam. Sila kelima, “Keadilan social bagi seluruh

rakyat Indonesia” menunjukan hablum minannas yang baik antar umat dalam hal

keadilan.

Demikianlah peran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara hara akan efektif, bila didukung oleh pemahaman yang benar oleh umat

beragama, tentang makna dan tujuan hidup beragama. Pemahaman dan

penghayatan yang benar membawa umat kepada pengalaman yang benar pula,

baik pada tataran hablumminallah, amaupun pada tataran hablumminannas.

Pemahaman, penghayatan dan pengamalan qaidah-qaidah agama secara benar,

akan membawa kemashlahatan bagi masyarakat, bangsa dan Negara, yaitu

hapusnya keterbelakangan dan kemiskinan, serta terwujudnya kedamaian,

kemakmuran dan kesejahteraan.

BAB X

Hak Asasi Manusia )HAM( dan Demokrasi dalam Islam

137

Page 138: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Pendahuluan

Bicara masalah HAM dan Demokrasi, saat ini keduanya merupakan dua hal yang

saling terkait. Tidak ada demokrasi tanpa adanya hak asasi manusia. Dan pada

umumnya hak asasi manusia tak dapat eksis tanpa adanya demokrasi. karena

semua agama, terlebih lagi yang berasal dari tradisi Ibrahimi, muncul dan

berkembang dengan misi untuk melindungi dan menjunjung tinggi harkat

manusia. Aktualisasi dari nilai kemanusiaan yang amat subtansial dan universal

selalu mengasumsikan terwujudnya nilai keadilan dan kemerdekaan yang diyakini

sebagai hak-hak asasinya. dalam kontek ini maka demokrasi dan proses

demokritisasi merupakan kondisi niscaya bagi terwujudnya keadilan dan hak

kemerdekaan seseorang.

A. Pengertian HAM dan Demokrasi

1. Pengertian HAM

Istilah hak asasi manusia yang dalam bahasa Arabnya adalah huquq al-insan,

belakangan semakin lazim digunakan dan beritanya selalu actual dan menjadi

topic pembicaraan masyarakat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak

asasi di artikan sebagai hak dasar atau hak pokok seperti hak hidup dan hak

mendapatkan perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang

dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tak dapat dipisahkan dari pada

hakekatnya dan karena itu bersifat suci.

Sedangkan ahmad kosasih, mengutip apa yang dikutip oleh Jan Materson,

seperti yang dikutip Lopa mengartikan hak-hak asasi manusia sebagai hak

yang melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil hidup

sebagai manusia “Human right which are inheren in our nature and whithout

which we can not live as human being” . tetapi Lopa kemudian mengomentari

bahwa kalimat “mustahil dapat hidup sebagai manusia hendaklah diartikan

manusia dapat hidup sebagai manusia di samping mempunyai hak juga harus

bertanggung jawab atas segala yang dilakukannya”.

Prinsip-prinsip umum tetang hak-hak asasi manusia yang dicanangkan Majelis

Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember tahun

138

Page 139: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

1948 dianggap sebagai pedoman standar bagi pelaksanaan penegakan HAM

bagi bangsa-bangsa, terutama yang tergabung dalam badan tertinggi dunia.

Prinsip-prinsip umum tersebut dikenal dengan Universal Declaration Of

Human Rights (UDHR), yakni penyataan semesta tentang Hak-hak Asasi

Manusia.

2. Pengertian Demokrasi

Demokrasi secara literal berarti kekuasan oleh rakyat, yang bersal dari bahasa

Yunani Demos (rakyat) dan Kratos (kekuasaan). Namun dalam kehidupan sehari-

hari masyarakat memahami kata demokrasi dengan arti kebebasan, yang

kemudian pemahaman tentang kebebasan dimasukan kedalam katagori demokrasi

secara empiris. Dan pengertian demokrasi secara empiris itu jika dikaji lebih

dalam lagi merupakan sebuah konsep kesamaan; kesamaan dalam kesempatan,

artinya Negara memberikan jaminan di dalam konstribusi untuk memberikan

kesempatan warganya untuk mencapai yang diinginkan. Separti: seseorang

menginginkan menjadi presiden, pejabat, ketua partai atau menderikan ormas-

ormas lainnya. Dalam hal ini Negara memberikan kesempatan untuk hal tersebut

Selain pengertian dasar di atas istilah demokrasi mempunyai berbagai pengertian

didalam penggunaan kontemporer termasuk dalam pendangan demokrasi liberar

itu sendiri, seperti berikut ;

1. definisi yang diunngkapkan oleh Joseph A. Schumpeter di dalam bukunya,

Cafatalism, socialism and Democrary. Metode demokrasi adalah suatu

perencanaan institusiaonal untuk mencapai keputusan politik di mana

individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara

perjuangan kompetitip atas suara rakyat.

2. definisi Sidney Hook dalam Encyclopaedia Americana, mendefinisikan:

“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang penting – atau arah

kebijakan di balik keputusan ini – secara langsung maupun tak langsung,

di dasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari

rakyat dewasa”

3. Definisi Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl dalam artikel mereka

What Democracy is…. And is not, mendefinisikan demokrasi politik

139

Page 140: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

sebagai “suatu sistem pemerintahan di mana pemerimtah dimintai

tanggung jawab atas tidakan-tindakan mereka diwilayah publik oleh warga

negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja

sama, dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

Ketiga definisi tersebut mengimplikasikan bahwa demokrasi mengandung

unsur-unsur; kekuasaan mayoritas, suara rakyat, pemilihan yang bebas dan

bertanggung jawab. Hal ini berarti bahwa dalam penggunaan

kontemporernya, demokrasi didefinisikan lebih pragmatis ketimbang

filosofis.

Pada zaman pencerahan, demokrasi pada mulanya dedifinisikan dalam

pengertian yang lebih filosofis, yakni dengan ide kedaulatan rakyat

sebagai lawan kedaulatan Tuhan (teokrasi), dan sebagai lawan kedaulatan

monarki. Selain itu ada juga konsep lain tentang demokrasi yang diajukan

oleh negara ketiga (komunis/Muslim) yang mana konsep ini dimaksudkan

selain untuk membenarkan kebijakan pemerintah, juga untuk

menyesuaikan konsep demokrasi dengan nilai-nilai pribumi dan budaya

bangsa tertentu.

B. Sejarah Perkembangan HAM

Menurut penyelidkan ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia itu

barulah muncul dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu oleh

manusia mulai diperhatikan dan diperjuangkan teradap serangan-serangan

atau bahaya yang timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau Negara

(state). Pada hakikatnya persoaalan antara manusia sebagai individu dan

masyarakat.

Sebab, manakala sesuatu Negara semakin kuat dan meluas, secara terpaksa

ia akan mengintervensi lingkungan hak-hak pribadi yang mengakibatkan

hak-hak pribadi itu semakin berkurang. Maka pada saat yang sama

terjadilah persengketaan antara individu dan kekuasaan Negara. Dalam

pertarungan itu, pihak individu (rakyat) selalu berada pada posisi yang

terkalahkan. Pada saat itu pula perlindungan terhadap hak-hak individu

yang bersifat asasi itu sangat dibutuhkan.

140

Page 141: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Bila diterusuri lebih jauh ke belakang mengenai sejarah lahirnya HAM,

umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa cikal bakal HAM itu

sebenarnya telah ada sejak lahirnya Magna Charta 1215 di kerajaan

Inggris. Di dalam Magna charta itu disebutkan antara lain bahwa raja yang

memiliki kekuasaan absolut dapat dibatasi kekuasaannya dan dimintai

pertanggung jawabannya di muka hukum. Dari sini lahir doktrin ‘raja tidak

kebal hukum’ dan harus bertanggung jawab kepada rakyat. Walaupun

kekuasaan membuat undang-undang pada masa itu lebih banyak berada di

tangannya.

Semangat Magna Charta inilah yang kemudian melahirkan undang-

undang dalam kerajaan Inggris tahun 1689 yang dikenal dengan undang-

undang hak (Bill of Right). Pristiwa ini dianggap sebuah keberhasialan

rakyat Inggris melawan kecongkakan raja John, sehingga timbul suatu

adagium yang berintikan “manusia sama di muka hukum (equality before

the low)”. Adigum ini memperkuat dorongan timbulnya Negara hukum

dan demokrasi yang mengakui dan menjamin asas persamaan dan

kebebasan sebagai warga Negara.

Asas persamaan ini pula yang nantinya, mendasari hak-hak lainnya seperti

kebebasan, keadilan dan perdamaian dunia, sebagaimana tercermin dalam

konsiderans mukadimah Deklarasi Sedunia tentang Hak-hak Asasi

Manusia 1948.

Untuk mewujudkan kedalam suatu tindakan konkrit dalam kehidupan

kemasyarakatan dan kenegaraan, pemikiran dua tokoh, Rousseau tentang

kontrak sosialnya dan Montesquieu dengan trias politika yang lahirnya

didorong oleh sebuah keinginan untuk mencegah tirani, pada intinya

membuat pemisahan antara kekuasaan legislative, eksekutif dan judikatif,

sehingga seorang raja tidak dapat bertindak secara semena-mena di luar

ketentuan hukum yang berlaku. Paham ini pula yang memberi semangat

bagi munculnya deklarasi tentang kemerdekaan “Declaration of

Indefendence” di Amerika tahun 1776. di dalam deklarasi itu ditegaskan

bahwa “manusia adalah merdeka sejak dalam perut ibunya, sehingga

tidak logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu”.

141

Page 142: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Kemudian pada tahun 1789, di Prancis lahir sebuah deklarasi yang dikenal

dengan The Rule of Law. Di dalamnya dinyatakan antara lain: tidak boleh

ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap

tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan

oleh pejabat yang sah.

Pernyataan ini, selanjutnya, dipertegas pula dengan kebebasan untuk

mengeluarkan pendapat (Freedomof Exspression), kebebasan menganut

keyakinan/ agama (freedom, of Religion), perlindungan terhadap hak milik

(the freedom of property) dan hak-hak dasar lainnya. Dalam The French

Declaration tersebut sudah tercakup semua hak, meliputi hak-hak yang

menjamin timbulnya demokrasi dan Negara hukum.

Deklarasi yang lahir sebagai buah Revolusi Perancis itu telah berhasil

meruntuhkan susunan masyarakat feudal termasuk golongan pendeta

agama dan susunan pemerintahan Negara yang bersifat kerajaan dengan

system monarki absolute. Desebabkan revolusi tersebut bertujuan untuk

memperoleh jaminan hak-hak manusia dalam perlindungan undang-

undang Negara, maka dirumuskan tiga prinsip yang disebut Trisloganda,

yaitu (1) kemerdekaan (liberte), (2) kesamarataan (equalite), (3)

kerukunan dan persaudaraan (fraternite). Ketiga semboyan ini telah

melahirkan konstitusi Prancis 1791.

Seiring dengan berjalannya waktu dan terjadinya perkembangan dalam

kehidupan kemasyarakatan konsepsi HAM terus mengalami perubahan. Isi

dan ruang lingkup HAM masa lampau itu ternyata tidak respinsif dan

aspiratif lagi terhadap perkembangan situasi serta tuntutan realitas social

yang ada. Lagi pula hak-hak yang harus mendapat perlindungan tidak

hanya bersifat yuridis-politik, melainkan juga hak-hak dalam bidang

kehidupan lainnya seperti ekonomi, social dan budaya.

Dalam rangka konseptualisasi dan reinterpretasi terhadap HAM yang

mencakup bidang yang lebih luas, maka pada permulaan abad ke-20,

presiden Amerika Franklin D. Rosevelt merumuskan empat macam hak-

hak asasi yang dikenal “The four freedoms’” yaitu, free asasi yang dikenal

dengan “the four freedom”. Yaitu, freedom of speech

142

Page 143: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

(kemerdekaan/kebebasan berbicara), freedom of religion (kemerdekaan/

kebebasan dalam memlih agama), freedom from fear (kebebasan dari rasa

takut), dan freedom from want. Keempat macam hak-hak dasar ini

disandarkan kepada sebuah argumen bahwa untuk membahagiakan

manusia tidak cukup hanya dengan memberikan pengakuan hak-hak

politik saja. Karena hanya dengan memberikan pengakuan hak-hak politik

dan yuridik tidak akan berarti apa-apa tanpa terpenuhinya kebutuhan

manusia yang paling mendasar seperti sandang, pangan dan papan.

Berdasarkan argument ini pula maka perspektif HAM dalam

perkembangan selanjutnya mencakup bidang ekonomi, social dan budaya.

Dimensi baru HAM yang dirumuskan D. Rosevelt ini menjadi inspirasi

dan bagian yang tak terpisahkan dari Declaratiaon of Human Rights 1948

yang menjadi pedoman pelaksanaan HAM hingga saat ini.

C. HAM dan Demokrasi Dalam Islam

1. HAM dalam Islam

Manusia adalah puncak ciptaan Tuhan. Ia dikirim ke bumi untuk menjadi

khalifah atau wakil-Nya. Mengenai posisi manusia yang tinggi sebagai

wakil Allah di bumi, Hasbi Ash-Shiddieqy manyatakan “bahwa Allah

memberkati manusia dengan kemuliaan-kemulian tertentu, sebagaimana

dinyatakan dalam Al-Qur’an (17:70) :

“dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-

baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas

kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Ada tiga karamah (kemulian) yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia

terlepas dari latar belakan etnik, agama dan politik mereka:

1. Karamah fardiyah (kemulian individu) yang berarti bahwa Islam

melindungi aspek-aspek kehidupan manusia baik aspek spiritual maupun

aspek material

2. Karamah ijtimai’yyah (kemulian kolektif) yang berarti bahwa Islam

menjamin sepenuhnya persamaan di antara individu-individu.

143

Page 144: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

3. Karamah siyasiyyah (kemulian secara politis) yang bererti bahwa Islam

memberi hak politik pada individu-individu untuk memilih atau dipilih

pada posisi politik, karena mereka adalah wakil Allah

Wahid menyebutkan 14 poin mengenai hak asasi manusia yang dinyatakaan

dalam Al-Qur’an, yang seluruhnya mendukung tujuan pembangunan dan

pembentukan kesempurnaan moralitas manusia. Hak-hak azasi manusia itu adalah

1) hak untuk hidup

2) hak untuk memperoleh keadilan

3) hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama

4) kewajiban untuk menegakkan kebenaran dan hak untuk menolak sesuatu

yang melanggar hukum

5) hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan social dan Negara

6) hak untuk memperoleh kemerdekaan

7) hak untuk memperoleh kebebasan dari ancaman dan penuntutan

8) hak untuk berbicara

9) hak atas perlindungan terhadap penuntutan

10) hak untuk memperoleh ketenangan pribadi

11) hak ekonomi, termasuk hak untuk bekerja adan mendapatkan upah yang

layak

12) hak untuk melindungi kehormatan dan nama baik

13) hak atas harta benda

14) hak untuk mendapat upah yang layak dan penggantian kerugiaan yang

sepadan.

Hak yang terakhir ini terutama ditujukan untuk melawan institusi pemerintah

yang membuat keputusan tanpa mempertimbangkan kerugian yang

diakibatkannya bagi warga Negara. Disamping hak-hak itu, Wahid

menyatakan kemungkinan mengembangkan lebih lanjut hak-hak di atas untuk

memajukan hak asasi manusia, misalnya, hak untuk mendapatkan

perlindungan penganiyaan yang dilakukan oleh aparatur Negara.

Sementara Harun Nasution merumuskannya dengan merujuk pada semboyan

Revolusi Perancis (kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan). menurutnya

144

Page 145: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

dasar filosofis hak asasi manusia ada dalam doktrin tauhid. Tauhid yang dalam

Islam dipegang secara sungguh-sungguh, berarti bahwa hanya Allah yang

menciptakan alam. Hal ini sungguh mengimplikasikan gagasan tentang

persamaan dan persaudaraan di antara sesama manusia, dan bahkan

persaudaraan di antra ciptaan yang lain. Islam tidak hanya mengajarkan

kemanusiaan, tetapi juga mengajarkan kebaikan dan perlindungan terhadap

binatang dan lingkungan. Dari prinsip-prinsip dasar persamaan, persaudaraan

dan kebebasan, kebebasan manusia dikembangkan, seperti kebebasan dari

perbudakan, kebebasan beragama, kebebasan berbicara, kebebasan

berkehendak, kebebasan dari ketakutan dan sebagainya. Hak asasi manusia itu

berasal dari kebebasan ini, seperti hak untuk hidup, hak untuk memperoleh

kekayaan, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak berbicara, hak untuk

bekerja dan sebagainya.

1. Demokrasi dalam Islam

Dalam Islam, sejak Muhammad Rasullah memulai dakwanya berupa tauhid,

maka implikasi sosioplogis dari ajaran tauhid ini adalah munculnya gerakan

egalitarianisme dalam masyarakat Arab yang feodalistik. Itulah salah satu

sebabnya mengapa Muhammad saw. selalu dimusuhi, bahkan disayembarakan

untuk dibunuh, oleh penguasa masyarakat yang telah mapan, yang merasa

terancam oleh gerakan Muhammad yang mengajarkan prinsip keadilan dan

persamaan hak.

Banyak pandangan tentang makna demokrasi dalam Islam, satu diantranya adalah

pandangan Jalaludi Rahmat yang memandang demokrasi sebagai istilah yang

mempunyai pengertian berbeda-beda. Dia mendukung demokrasi sebagai konsep

bagi system politik yang didasarkan pada dua prinsip, partisipasi politik dan hak

asasi manusia. prinsip-prinsip ini menyebabkan rakyat berpartisipasi dalam

keputusan keputusan publik dan melindungi hak-hak asasi manusia, yakni hak

kebebasan berbicara, hak mengontrol kekuasan dan hak persamaan dimuka

hukum. konsep ini tidak hanya sesuai dengan Islam, tetapi juga merupakan

perwujudan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan berbangsa.

145

Page 146: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Selain itu, Rais mengutrakan pendapatnya tentang demokrasi “Setidaknya makna

demokrasi dapat diterima berdasarkan tiga alasan utama:

1) Al-Qur’an memeritahkan umat Islam untuk melasanakan musyawarah dalam

dalam menyelesaikan masalah-masalah mereka

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah

ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-

Nya.” (Al-Qur’an, 3 : 159)

2) Secara histories Nabi menerapkan musyawarah ini dengan umat Islam dalam

menyelesaikan masalah-masalah mereka,

3) Secara rasional, dimana umat Islam diperintahkan untuk menyelesaikan dilema

dan masalah-masalah mereka, menunjukan bahwa system yang demokratis adalah

bentuk tertinggi mengenai system politik dalam sejarah umat manusia”.

Kesimpulan

Demokrasi dan Hak asasi manusia adalah dua hal yang saling terkait. tidak ada

demokrasi tanpa adanya hak asasi manusia, dan pada umumnya hak asasi manusia

tidak dapat eksis tanpa adanya demokrasi. karena semua agama, terlebih lagi yang

berasal dari tradisi Ibrahimi, muncul dan berkembang dengan misi untuk

melindungi dan menjunjung tinggi harkat manusia. Aktualisasi dari nilai

kemanusiaan yang amat subtansial dan universal selalu mengasumsikan

terwujudnya nilai keadilan dan kemerdekaan yang diyakini sebagai hak-hak

asasinya. dalam kontek ini maka demokrasi dan proses demokritisasi merupakan

kondisi niscaya bagi terwujudnya keadilan dan hak kemerdekaan seseorang. Oleh

karenaya, meskipun agama tidak secara sistimatis mengajarkan praktek

demokrasi, namun agama memberikan etos, spirit dan muatan doctrinal yang

mendorong bagi terwujudnya kehidupan demokratik.

146

Page 147: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Manusia adalah puncak ciptaan Tuhan. Ia dikirim ke bumi untuk menjadi khalifah

atau wakil-Nya. Oleh karena itu manusia merupakan subjek utama dalam roda

kehidupan, dan setiap perbuatan yang dilakukan dituntut untuk dapat membawa

perbaikan manusia dengan sesama manusia sendiri yakni mempunyai nilai

kebaikan dan keluhuran. Dan itulah yang menjadi pokus kajian HAM dan

demokrasi.

.

BAB XI

147

Page 148: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu

berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu

akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna

dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.

Dalam menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa dipungkiri akan ada

gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat,

baik yang berkaitan dengan ras maupun agama. Dalam rangka menjaga

keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling

menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang

dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut

untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang

satu dengan yang lainnya.

Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.” Oleh karena itu kita sebagai warga Negara sudah

sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama

dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita

demi keutuhan Negara.

Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya

kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak

mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama

adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh

Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.

Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar

kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan

toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah

148

Page 149: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang

mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan

memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat

mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai

kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan

sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.

A.    Pengertian Toleransi

Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin

yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian

toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang

tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau

menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga

dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang

berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi

terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima

oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi

beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat

mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga

digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih

luas , misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga

saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip

toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi

antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang

beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan

menghargai manusia yang beragama lain.

Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama,

bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-

masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari

itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan

demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan

hidup.

149

Page 150: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

B.     Toleransi Antarumat Beragama

Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebuah

masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai

macam suku dan agama. Untuk menjaga persatuan antar umat

beragama maka diperlukan sikap toleransi.dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia sikap memiliki arti perbuatan dsb yang berdasarkan pada

pendirian, dan atau keyakinan sedangkan toleransi berasal dari bahasa

Latin yaitu tolerare artinya menahan diri, bersikap sabar,membiarkan

orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang

memiliki pendapat berbeda (W.J.S Poerwodarminto ;

wartawarga.gunadarma.ac.id/).

Toleransi sendiri terbagi atas tiga yaitu :

a.      Negatif

Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya

hanya dibiarkan saja karena menguntungkan dalam keadaan

terpaksa.Contoh PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di

Indonesia pada zamanIndonesia baru merdeka.

  b.      Positif

Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai.Contoh

Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain

didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya

atau manusianya Anda hargai.

  c.       Ekumenis

Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu

terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam

pendirian dan kepercayaan sendiri.Contoh Anda dengan teman Anda

sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau

paham. Dalam kehidupan beragama sikap toleransi ini sangatlah

dibutuhkan, karena dengan sikap toleransi ini kehidupan antar umat

150

Page 151: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

beragama dapat tetap berlangsung dengan tetap saling menghargai

dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.

Mengingat pentingnya toleransi, maka ia harus diajarkan kepada

anak-anak baik dilingkungan formal maupun lingkungan informal. Di

lingkungan formal contohnya siswa dapat dibekali tentang nilai-nilai

yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama melalui bidang

studi Agama, Kewarganegaraan, ataupun melalui aspek

pengembangan diri seperti Pramuka, PMR, OSIS, dll. Hal yang sama

dapat juga dilakukan di lingkungan informal oleh orang tua kepada

anak-anaknya melalui pengajaran nilai-nilai yang diajarkan sedini

mungkin di rumah.

Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dengan menanamkan

sikap toleransi, manfaat tersebut adalah:

1.      hidup bermasyarakat akan lebih tentram

2.      persatuan, bangsa Indonesia, akan terwujud

3.      pembangunan Negara akan lebih mudah

C.    Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar

Umat Beragama

a.      Pengertian  Hak

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan

penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.Contoh dari hak

adalah:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak;

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum

dan di dalam pemerintahan;

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan

agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai;

151

Page 152: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan

Indonesia atau nkri dari serangan musuh;dan

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan

berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan

sesuai undang-undang yang berlaku.

b.      Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yang dilakukan dengan tanggung

jawab.Contoh dari kewajiban adalah:

1.      Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta

dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari

serangan musuh;

2.      Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi

yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah

(pemda);

3.      Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi

dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta

dijalankan dengan sebaik-baiknya;

4.      Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh

terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia;dan

5.      Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan

untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju

ke arah yang lebih baik.

Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau

dilaksanankan. Jika tidak dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi

bagi yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk

melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh

undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan

hak seseorang tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi

pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah seimbang, artinya, kita

tidak boleh terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban.

152

Page 153: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari beragam suku dan agama,

dengan adanya sikap toleransi dan sikap menjaga hak dan

kewajiban antar umat beragama, diharapkan masalah-masalah yang

berkaitan dengan sara tidak muncuk kepermukaan. Dalam

kehidupan masyarakat sikap toleransi ini harus tetap dibina, jangan

sampai bangsa Indonesia terpecah antara satu sama lain

Toleransi Hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam

dalam nilai-nilai yang ada pada pancasila. Indonesia adalah Negara

majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, tanpa

adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban maka

akan dapat muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat

beragama.

Pemeluk agama mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan

pemeluk agama lain, karena dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2

dikatakan bahwa “setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan

untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut

agama dan kepercayaannya.” Hal ini berarti kita tidak boleh

memaksakan kehendak, terutama dalam hal kepercayaan, kepada

penganut agama lain, termasuk mengejek ajaran dan cara

peribadatan mereka.

D.    Pandangan Islam Mengenai Silaturrahmi

Untuk terciptanya kehidupan yang rukun, damai dan sejahtera,

Islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk semata beribadah

kepada Allah SWT. Melainkan Islam justru sangat menekankan

umatnya untuk membina dan menjalin silaturahmi yang baik dengan

tetangga dan lingkungannya.

Islam adalah agama yang universal artinya rahmatan lil alamin.

Umat Islam yang sangat menginginkan hidupnya mendapatkan

ridha Allah SWT selalu namanya berpegang dengan ajaran Islam,

dimana hubungan secara vertical kepada Allah senantiasa harus

dibina tetapi karena manusia mahluk social maka dia harus

153

Page 154: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

membina hidup bermasyarakat artinya berhubungan dengan

tetangga secara baik .

Islam sangat menjunjung tinggi silaturahmi dan cara memuliakan

tetangga. Hal ini tercantum didalam ayat suci Al-Quran dan hadist,

berikut dalilnya:

“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara

kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mendengar”.

(QS Al- Hujurat:13)

Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata: Rosulullah SAW bersabda:

Barang siapa senang diperluas rezekinya diperpanjang umurnya

1) hendaklah bersilaturahmi.

Riwayat Bukhari.

Dari ra dia berkata: Rosulullah SAW Bersabda: Apabila engkau

masak kuah, berilah air yang banyak dan perhatikan hak

tetanggamu. Riwayat Muslim.

Dari beberapa hadist diatas menandakan bahwasannya Rosulullah

SAW sangat memuliakan tetangga. Karena dengan kita

memuliakan tetangga banyak sekali manfaatnya. Selain itu aplikasi

dalam kehidupannya, kebersamaan hidup antara orang-orang Islam

dengan non Islam sebenarnya telah dicontohkan oleh Rosulullah

ketika beliau dengan para sahabat mengawali hidup di Madinah

setelah hijrah. Dimana Rosulullah mengikat perjanjian penduduk

Madinah yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim untuk

saling membantu dan menjaga keamanan kota Madinah dari

gangguan.

154

Page 155: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

E.     Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan

Islam

1.      Menghindari Terjadinya Perpecahan

Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan

dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi

suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud

interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi

sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi

maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.

Prinsip-prinsip universal toleransi antar ummat beragama

Prinsip-prinsip toleransi agama ini, yang merupakan bagian dari visi

teologi atau akidah, telah dimiliki Islam, maka sudah selayaknya jika umat

Islam turut serta aktif untuk memperjuangkan visi-visi toleransinya di

khalayak masyarakat plural. Walaupun Islam telah memiliki konsep

pluralisme dan kesamaan agama, maka hal itu tak berarti para muballigh

atau pendeta dan sebagainya berhenti untuk mendakwahkan agamanya

masing-masing. PERBEDAAN umat manusia, baik dari sisi suku bangsa,

warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa serta agama dan

sebagainya, merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi

ketetapan Tuhan SWT. Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Tuhan

SWT, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang

paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujurat 13). Segenap manusia tidak akan

bisa menolak sunnatullah ini. Dengan demikian, bagi manusia, sudah

selayaknya untuk mengikuti petunjuk Tuhan SWT dalam menghadapi

perbedaan-perbedaan itu. Salah satu risalah penting yang ada dalam

teologi Islam adalah toleransi antar penganut agama-agama yang berbeda.

Risalah ini masuk dalam kerangka sistem teologi Islam karena Tuhan

155

Page 156: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

SWT senantiasa mengingatkan kepada kita akan keragaman manusia, baik

dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adat dan sebagainya. Dalam hal

teologi, keragaman agama tentu menjadi titik fokus risalah toleransi ini.

Toleransi adalah sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut

agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip

keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan,

baik untuk beribadah maupun untuk tak beribadah, dari satu pihak ke

pihak lain. Hal demikian, dalam tingkat praktek-praktel sosial, dapat

dimulai dari sikap-sikap bertetangga. Karena toleransi yang paling hakiki

adalah sikap kebersamaan antar penganut keagamaan dalam praktek-

praktek sosial, kehidupan bertetangga dan bermasyarakat, serta bukan

hanya sekedar pada tataran logika dan wacana. Seorang muslim yang sejati

atau tanda-tanda keimanan seseorang, dalam sebuah Hadits Nabi

Muhammad SAW, adalah bagaimana dia bersikap kepada tetangga. "Man

Kaana Yu'minu Billaahi wal-Yaumil-aakhiri Fal-Yukrim Jaarahu", barang

siapa yang beriman kepada Tuhan SWT dan Hari Akhir, maka hendaknya

dia memuliakan tetangganya. Tidak ada sama sekali dikotomi apakah

tetangga itu seiman dengan kita atau tidak. Dan tak seorang pun berhak

untuk memasuki permasalahan iman atau tak beriman. Ini penting untuk

diperhatikan, bahwa dikotomi seiman dan tak seiman sangat tidak tepat

untuk kita terapkan pada hal-hal yang memiliki dimensi humanistik.

Bahkan, ketika suatu saat Nabi Muhammad SAW hendak melarang

seorang sahabat untuk bersedekah kepada orang non-muslim yang sedang

membutuhkan, Tuhan SWT segera menegur beliau dengan menurunkan

ayat,

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan

tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siap yang

dikehendaki-Nya" (QS. 2 : 272). Maksudnya, kita tidak perlu untuk

membeda-bedakan orang-orang yang miskin, apakah mereka itu seiman

dengan kita atau tidak. Mengapa? Karena petunjuk atau hidayah ada dalam

kekuasaan Tuhan SWT. Sedangkan urusan manusia adalah mengajak

kepada kebaikan, keadilan dan kesejahteraan yang ada di dunia. Dengan

156

Page 157: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

turunnya ayat tersebut, Nabi SAW pun segera memerintahkan umat Islam

untuk bersedekah jika mendapatkan orang non muslim sedang

membutuhkan (Riwayat Ibnu Aby Haatim dari Ibnu 'Abbas RA). Sikap-

sikap yang diajarkan dari Tuhan SWT kepada Nabi SAW tersebut wajib

untuk dilakukan oleh umat Islam dalam bersikap kepada non muslim,

termasuk kepada, misalnya, orang tua kita yang, mungkin, tidak seiman

dengan kita. Asma RA, putri Abu Bakar RA, pernah menolak ketika

ibunya, yang non muslim, mau menemuinya . Akan tetapi, ketika berita itu

sampai kepada Nabi SAW, maka beliau memerintahkan Asma supaya

menemui dan menghormatinya. Ketika Nabi SAW dan para sahabat

sedang berkumpul, lewatlah rombongan orang Yahudi yang mengantar

jenazah. Nabi SAW langsung berdiri, memberikan penghormatan. Seorang

sahabat berkata, "Bukankah mereka orang Yahudi, Wahai Rasul?". Nabi

SAW menjawab, " Ya, tapi mereka manusia juga". Jadi, sudah jelas,

bahwa sisi akidah atau teologi bukanlah urusan manusia, melainkan Tuhan

SWT. Sedangkan kita bermuamalah dari sisi kemanusiaan kita.

Dengan demikian, sikap toleransi yang paling utama untuk kita tumbuh-

kembangkan adalah praktek-praktek sosial kita sehari-hari, yang

berdasarkan kepada prinsip, seperti yang telah disebutkan di atas, dapat

hidup bersama masyarakat penganut agama lain, dan hal ini dengan kita

awali bagaimana kita bersikap yang baik dengan tetangga terdekat kita,

tanpa membedakan mereka dari sisi apapun. Namun, untuk bersikap

toleran kepada tetangga tentu dapat kita mulai terlebih dahulu bagaimana

kemampuan kita mengelola dan mensikapi perbedaan (pendapat) yang

(mungkin) terjadi pada keluarga kita. Jadi, sebelum kita bersikap toleran

kepada tetangga, kita terlebih dahulu mencoba untuk membangun sikap

plural dan perbedaan (pendapat) dalam anggota keluarga kita. Membangun

sikap toleran dalam keluarga sangat penting, karena ia menjadi salah satu

syarat mutlak untuk mencapai derajat keluarga sakinah yang penuh

barokah dari Tuhan SWT. Sehingga, ketika dalam keluarga sebagai

komunitas terkecil kita sanggup untuk mengelola perbedaan dan

pluralisme, maka modal kemampuan itu akan menghantarkan kita kepada

157

Page 158: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

sikap toleran atas perbedaan-perbedaan dalam masyarakat (tetangga) dan

yang lebih luas. Catatan-catatan ringan tentang aksi dan praktek toleransi

tersebut di atas hendaknya tidak dipandang sebelah mata, sebab selama ini

sikap-sikap intoleransi dan permusuhan, khususnya yang terjadi antar

penganut agama, justru kebanyakan muncul dari kalangan elit atau tokoh

masyarakat, dan jarang sekali yang muncul murni dari bawah. Berbagai

kasus konflik antar agama yang terjadi, justru tak semuanya murni karena

dorongan semangat permusuhan yang muncul untuk membela agama

masing-masing. Dimensi-dimensi sosiologi dan antropologi yang

mengitari masyarakat konflik tersebut harus mendapatkan perhatian dari

kita. Sebab, kita akan terjebak untuk kesekian kalinya dengan berbagai

kekhilafan-kekhilafan yang tak seharusnya terjadi, seperti sikap curiga dan

sebagainya, yang diakibatkan oleh konflik-konflik tersebut. Padahal, sikap

curiga mencurigai itu sendiri bukanlah sikap yang akan mampu

menyelesaikan permasalahan kerukunan antar umat, melainkan justru akan

menambah daftar konflik horisontal. Di sini pula letak kekurangan

kalangan yang sering menyuarakan sikap-sikap toleransi agama. Suara-

suara dan pemikiran itu, dalam pandangan penulis, bukan tidak tepat. Ia

kurang bisa masuk dan meresap dalam masyarakat yang terlibat konflik

karena kebutuhan murni masyarakat tersebut bukanlah konsep-konsep

perdamaian dan hidup rukun, akan tetapi keadilan ekonomi, politik,

pendidikan dan sebagainya. Belum lagi jika terbukti bahwa ketegangan

antar umat beragama, khususnya dalam konteks masyarakat Indonesia,

lebih dikarenakan permainan politik elit-elit yang berkuasa. Jika yang

terakhir ini benar, atau mendekati kebenaran, maka problem

kemasyarakatan kita bermuara kepada problem politik. Penulis bahkan

meyakini bahwa masyarakat yang terlibat perang agama, baik di Indonesia

atau di manapun, sejatinya juga menyadari akan prinsip-prinsip toleransi

yang dikandung oleh agamanya masing-masing. Akan tetapi, mereka

sedang disuguhi sajian-sajian yang menyeret mereka untuk meninggalkan

kesadaran-kesadaran yang sebenarnya sangat kuat dalam dogma agama

mereka masing-masing.

158

Page 159: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Prinsip Toleransi Dalam Perspektif Islam Ketika kita sudah meyakini

bahwa hidayah atau petunjuk adalah hak mutlak Tuhan SWT, maka

dengan sendiri kita tidak sah untuk memaksakan kehendak kita kepada

orang lain untuk menganut agama kita. Namun demikian, kita tetap

diwajibkan untuk berdakwah, dan itu berada pada garis-garis yang

diperintahkan oleh Tuhan SWT. Prinsip toleransi antar umat beragama

dalam perspektif Islam adalah "Lakum Diinu-kum Wa Liya Diin",

untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Prinsip tersebut adalah

penggalan dari surat Al-Kaafirun, di mana surat tersebut turun karena

ajakan orang-orang Mekkah yang ingkar kepada kenabian Muhammad

SAW untuk beribadah secara bergantian : orang-orang Mekkah bersama

Nabi SAW beribadah secara agamanya, dan mereka bersedia untuk

beribadah bersama Nabi SAW secara Islam. Atas dasar usulan ini, Nabi

SAW mendapatkan konsepsi dari Tuhan SWT bahwa agama mereka

adalah agama mereka, dan Islam adalah Islam. Keduanya tak bisa

dicampur-adukkan, tetapi tak harus menimbulkan pertikaian, karena

urusan kebenaran dan petunjuk hanya kekuasaan-Nya. Ini adalah prinsip

yang didasarkan kepada pengakuan keberagamaan kita sekaligus

penghormatan kepada keberagamaan selain kita. Pada taraf ini konsepsi

tidak menyinggung kebenaran agama kita dan agama selain kita, juga

bukan sebaliknya, membenarkan agama kita sambil menyalahkan kepada

agama lain. Dalam masa kehidupan di dunia, dan untuk urusan dunia,

semua haruslah kerjasama untuk mencapai keadilan, persamaan dan

kesejahteraan manusia. Menghilangkan kediktatoran, penindasan terhadap

manusia, menolong kaum miskin dan sebagainya. Di sinilah letak

ungkapan atau pemikiran yang mengatakan bahwa semua agama itu sama

dan secara hakekat menyembah Tuhan yang sama. Seluruh agama

mengajak kepada kebaikan di dunia, bersikap adil, berkasih sayang serta

membantu yang memerlukan dan sebagainya, dan itulah nilai universal

yang ada pada setiap agama. Di sini, setiap agama mengalami kesamaan.

Sedangkan untuk urusan akhirat, baik itu meliputi keadilan, kebahagiaan,

pahala serta ganjaran atau sorga dan neraka, seperti halnya hidayah atau

159

Page 160: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

petunjuk, maka itu adalah mutlak urusan Tuhan SWT. Dikisahkan, suatu

ketika sahabat Salman Al-Faarisy bercerita di hadapan Nabi SAW, dan

juga para sahabat, tentang cara-cara ibadah masyarakat di kampung

halamannya , orang Majusi, kaum penyembah api yang hidup di kawasan

Iran. Setelah Al-Faarisy selesai bercerita, Nabi SAW berkomentar,

"Mereka masuk neraka". Atas komentar ini, turunlah ayat yang berbunyi,

"Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang

Shaabi’in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang

musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari

kiamat.

Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu" (QS. 22:17) .

Juga turun ayat berikut : "Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang

Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabi'in, siapa saja di antara

mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan

beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak

ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

(QS. 2:62) Pada ayat tersebut telah dijelaskan, bahwasanya siapapun dan

agama apapun, maka keputusan akhir pada Hari Kiamat ada pada Tuhan

SWT. Baik itu orang Islam, Yahudi, Kristen bahkan Majusi dan Shabi'in.

Kaum Majusi adalah penyembah api, sedangkan kaum Shabi’in adalah

kaum yang berkeyakinan bahwa dunia ini ada Sang Pencipta Yang Maha

Esa, namun mereka mengakui bahwa akal manusia tak mampu untuk

mengenal atau memasuki wilayah sang pencipta ini, sehingga mereka

mewakilkan komunikasinya dengan Tuhan melalui roh-roh suci. Roh-roh

suci itu, masih dalam keyakinannya, bertempat di bintang, bulan dan lain

sebagainya. Komunikasi itulah yang mereka lakukan, dan bukan

menyembah bintang, bulan, malaikat dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip

toleransi agama ini, yang merupakan bagian dari visi teologi atau akidah,

telah dimiliki Islam, maka sudah selayaknya jika umat Islam turut serta

aktif untuk memperjuangkan visi-visi toleransinya di khalayak masyarakat

plural. Walaupun Islam telah memiliki konsep pluralisme dan kesamaan

160

Page 161: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

agama, maka hal itu tak berarti para muballigh atau pendeta dan

sebagainya berhenti untuk mendakwahkan agamanya masing-masing. Itu

sudah menjadi kewajiban setiap pemimpin agama selama hal itu dilakukan

dengan cara-cara yang bijak. Al-Qur'an berpesan

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk". (QS. 16:125)

BAB XII

TAQWA

161

Page 162: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

A. Pengertian Taqwa

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah (Arab), yang di dalam al-

Qur'an terdapat 256 kata taqwa yang berarti takut, menjaga diri, memelihara,

tanggung jawab, dan memenuhi janji dan kewajiban.

Karena itu orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah

berdasarkan kesadaran; mengerjakan perintah-Nya, tidak melanggar larangan-

Nya, takut terjerumus dalam perbuatan dosa. Orang yang taqwa juga adalah orang

yang menjaga (membentengi) diri dari kejahatan, memelihara diri agar tidak

melakukan perbuatan yang tidak diridhai Allah, bertanggung jawab mengenai

sikap, tingkah laku dan perbuatannya, dan memenuhi janji dan kewajibannya.

Para ahli tasawuf berpendapat bahwa taqwa itu ialah membentengi diri

dari siksa Allah dengan jalan taat kepada-Nya. Sedangkan para fuqaha (ahli fiqih)

berpendapat bahwa taqwa berarti menjaga diri dari segala sesuatu yang

melibatkan diri kepada dosa.

Taqwa bisa juga diartikan sebagai pelindung yang kita persiapkan dari siksa

dan murka Allah. Pelindung ini membuat kita berhati-hati dalam setiap langkah

agar tidak terperosok ke lembah api neraka. Dengan demikian orang-orang yang

memiliki taqwa dihatinya akan selalu melangkah dengan penuh kehati-hatian dan

diiringi perasaan takut.

1. Imam an-Nawawi berkata: bahwa takwa adalah istilah tentang melaksanakan

segala kewajiban dan meninggalkan segala larangan.

2. Ibnu Taimiyyah menyebutkan: bahwa takwa artinya melakukan perintah dan

meninggalkan larangan.

3. Thuluq ibnu Habib: berkata tentang takwa, “Engkau melaksanakan ketaatan

(melaksanakan perintah), di atas cahaya dari Allah (ilmu), dengan berharap

pahala dari Allah. Dan engkau meninggalkan maksiat terhadap Allah, di atas

cahaya Allah dari Allah, karena takut terhadap hukuman Allah.”

4. Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Takwa adalah al-Khaufu minal Jalil (takut

kepada Allah yang Mahaagung), al-‘Amal bil Tanziili (mengamalkan al

Qur’an dan al Sunnah), al-Ridla bil Qalil (ridla atas pembagian rizki yang

162

Page 163: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

sedikit), dan al-Isti’dad liyaum al-Rahiil (mempersiapkan diri untuk

perjalanan di akhriat).”

Hasan Langgulung, mantan Dekan Fak. Pendidikan Univ. Islam Antar Bangsa

Kuala Lumpur, Malaysia, dalam tulisannya "Takwa Sebagai Sistem Nilai dan

Islam", mengatakan taqwa adalah kata kunci untuk memahami system nilai (sifat-

sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan) dalam Islam.

Takwa merupakan kesimpulan semua nilai yang terdapat dalam al-Qur'an.

Sebagai akhlak, taqwa mencakup segala nilai yang diperlukan manusia untuk

keselamatan dan kebahagiaannya di dunia dan akhirat kelak. Menurut beliau,

nilai-nilai takwa dapat digolongkan ke dalam: (1) nilai-nilai perseorangan, (2)

nilai-nilai kekeluargaan, (3) nilai-nilai social, (4) nilai-nilai kenegaraan, (5) nilai-

nilai keagamaan.

B. Macam-Macam Taqwa

Taqwa merupakan bukti keimanan. Perintah taqwa menembus dimensi

ruang dan waktu serta menuntut totalitas individu dalam melaksanakannya, dalam

menjalankan ketaqwaan terhadap Allah data dilakukan dalam bentuk hati, lisan

dan perbuatan.

1. Dalam hati )bil qalbi(

Selalu yang ada dihati hanya kebesaran Allah yang telah memberikan rahmat

kpada kita, apakah ni'mat Islam, iman ataupun ni'mat yang bersifat dunia.

a. Bertaqwalah pada Allah kalau kamu bennar-benar beriman, "inkuntum

mu'minin". (QS. Al-Maidah: 57)

b. Bertaqwalah pada Allah di mana saja kamu berada, "haitsuma kunta".

(HR. At-Tirmizi, Ahmad, dan Hakim)

c. Bertaqwalah pada Allah sekuat kemampuanmu, "mastatho'tum". (QS. At-

Taghobun: 16)

d. Bertaqwalah pada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, "haqqa tuqatih".

(QS. Ali Imran: 102)

2. Dalam Lisan )bil lisan(

163

Page 164: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Apa yang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari selalu bermanfaat, seperti:

zikir, mengajak manusia ke jalan Allah, tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak

baik. Firman Allah QS. Al-Ahzab: 70.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan

ucapkanlah perkataan yang baik".

3. Dalam perbuatan )bil arkan(

Segala apa yang diperintahkan oleh Allah selalu kita kerjakan, seperti shalat

puasa, zakat dan lain-lain. Dan apa yang dilarang oleh Allah senantiasa kita jauhi,

seperti mencuri, membunuh, berzina, minum-minuman keras, dan lain-lain.

C. Kedudukan Taqwa

Kedudukan taqwa bagi seorang muslim sangat penting dalam kehidupannya,

bahwa taqwa memiliki jalan yang apabila jalan itu ditempuh maka taqwa akan

menjadi watak (malakah) di dalam hati yang akan melahirkan perilaku sesuai

dengan al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena itu taqwa mempunyai kedudukan:

1. Taqwa adalah pokok segala pekerjaan. (QS. Al-Baqarah: 21)

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang

yang sebelummu, agar kamu bertakwa".

2. Taqwa adalah parameter kemuliaan seseorang. (QS. Al-Hujurat: 13)"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di

antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

3. Taqwa adalah dasar persamaan hak antara pria dan wanita. (QS. An-Nisa: 1)"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan

kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan

daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang

banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-

164

Page 165: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan

silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".

4. Taqwa adalah asas segala kebajikan. (QS. Al-Baqarah: 177)

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,

akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari

kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang

dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir

(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan

(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan

orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang

sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah

orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang

bertakwa".

D. Urgensi Taqwa

1. Taqwa adalah bekal yang terbaik. (QS. Al-Baqarah: 197)

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan

bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal".

2. Taqwa adalah pakaian yang terbaik. (QS. Al-A'raf: 26)

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian

untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa

itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda

kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".

3. Orang taqwa adalah orang yang paling mulia. (QS. Al-Hujurat: 13)

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-

suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

165

Page 166: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

4. Taqwa merupakan wasiat Allah kepada umat-umat terdahulu dan umat Nabi

Muhammad. (QS. An-Nisa: 131)

"Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab

sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika

kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di

bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

5. Taqwa merupakan perintah Allah yang banyak disebutkan dalam al-Qur'an.

(QS. Al-Hasyr: 18)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap

diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan".

6. Taqwa merupakan wasiat dan perintah Nabi SAW. (HR. Abu Daud, At-

Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

"Aku wasiatkan kepad akalian semua untuk bertaqwa kepada Allah, mendengar

dan taat…"

7. Taqwa merupakan sebab terbesar untuk masuk sorga. (HR. At-Tirmizi)

"Rasulullah ditanya tentang penyebab yang paling banyak Allah memasukkan

orang ke dalam surga, maka beliau menjawab, "Bertaqwa kepada Allah dan

akhlak yang baik". Dan ketika ditanya tentang sesuatu yang paling banyak Allah

menjerumuskan orang ke dalam neraka, beliau menjawab, "Mulut dan

kemaluan".

E. Indikator Taqwa

Ciri-ciri orang yang bertaqwa secara umum dapat dikelompokkan berdasarkan

QS. Al-Baqarah: 1-5, dan 177 QS. Ali Imran: 133-135, QS. Adz-Dzariyat: 15-19,

sebagai berikut:

166

Page 167: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

1. Iman (kepada Allah, yang ghaib, para Nabi, kitab-kitab, hari akhir)

2. Memelihara ibadah formal, seperti mendirikan shalat lima waktu dan

shalat malam, dan menunaikan zakat

3. Mengeluarkan harta yang dicintainya, baik di waktu lapang maupun

sempit kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, orang-orang yang

meminta-minta dan lain-lain

4. Memelihara kehormatan diri dengan cara menepati janji

5. Mohon ampun kepada Allah atau bertaubat atas segala kesalahan dan dosa

6. Sabar dalam kesempitan dan penderitaan serta peperangan

7. Menahan amarah dan suka mema'afkan kesalahan orang lain

1. QS. Al-Baqarah: 1-5

“Alif Laam Miim (1) Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk

bagi mereka yang bertakwa, (2) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,

yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami

anugerahkan kepada mereka, (3) dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al

Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan

sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (4) Mereka

itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-

orang yang beruntung” (5).

2. QS. Ali Imran: 133-135 “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga

yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang

bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu

lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat

kebajikan (134) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan

keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun

terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain

daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang

mereka mengetahui” (135).

167

Page 168: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

3. QS. Adz-Dzariyat: 15-19

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman

(surga) dan di mata air-mata air, (15) sambil mengambil apa yang diberikan

kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia

adalah orang-orang yang berbuat baik; (16) Mereka sedikit sekali tidur di waktu

malam; (17) Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)

(18) Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bahagian” (19)

F. Balasan Bagi Orang yang Bertaqwa

1. Pahala dan surga (QS. Yusuf: 57, QS. Al-Baqarah: 103, QS. Ali Imran: 15,

133, 179, 198, dan QS. Maryam: 63)

“Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang

beriman dan selalu bertakwa”. (QS. Yusuf: 57)

2. Mendapat keberuntungan dan kemenangan (QS. Al-Maidah: 100, QS. An-

Nur: 52, dan QS. An-Naba: 31)

“Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat

keberuntungan." (QS. Al-Maidah: 100)

3. Mendapat furqonan (petunjuk yang membedakan baik dan buruk),

dihapuskan segala dosa dan ampunan (QS. Al-Anfal: 29, dan QS. At-

Thalaq: 5)

“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan

memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-

kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia

yang besar”. (QS. Al-Anfal: 29)

1. Bersama Allah dan dicintai Allah (QS. Ali Imran: 76, dan QS. At-Taubah:

4 dan 123, QS. An-Nahl: 128)

168

Page 169: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya, dan

bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.

(QS. Ali Imran: 76)

2. Mendapatkan keselamatan (QS. An-Naml: 53, dan QS. Az-Zumar: 61)

“Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu

bertakwa”. (QS. An-Naml: 53)

3. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan (QS. At-Thalaq: 2)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya

jalan keluar”. (QS. At-Thalaq: 2)

4. Mendapatkan rahmat dan keberkahan (QS. Al-An'am: 155, QS. Al-A'raf:

156, dan QS. Al-A'raf: 96)

“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka

ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat”. (QS. Al-An’am: 155)

5. Mendapatkan rizki dengan mudah (QS. At-Thalaq: 3)

“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (QS. At-

Thalaq: 3)

6. Mendapatkan kemudahan dalam urusan (QS. At-Thalaq: 4) “Dan barang -

siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya”. (QS. At-Thalaq: 4)

G. Ruang Lingkup Taqwa

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT

Orang yang menghambakan dirinya kepada Allah dan selalu menjaga hubungan

dengan-Nya setiap saat. Memelihara hubungan dengan Allah terus-menerus akan

menjadi kendali dirinya sehingga dapat terhindar dari kejahatan dan kemunkaran

dan membuatnya konsisten terhadap aturan-aturan Allah.

169

Page 170: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

Dengan demikian ketakwaan yang paling utama adalah iman yang diwujudkan

melalui kecenderungan untuk menghambakan diri kepada Allah semata dan

menjelasan kiprah hidup secara konsisten kepada Islam. Yakni dengan berpegang

teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Ketakwaan atau pemeliharaan hubungan dengan Allah dapat dilakukan antara

lain: (1) beriman kepada Allah, (2) beribadah kepada-Nya, seperti shalat lima

waktu, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji, (3)

mensyukuri nikmat-Nya dengan jalan menerima, mengurus, memanfaatkan semua

pemberian Allah kepada manusia, (4) bersabar menerima cobaan Allah, tidak

putus asa ketika mendapat musibah, (5) memohon ampun atas segala dosa.

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah-Ku". (QS. Adz-Dzariyat: 56)

2. Hubungan manusia dengan hati nurani atau dirinya sendiri

Hubungan manusia dengan dirinya sendiri dicontohkan lewat keteladanan Nabi

Muhammad di antaranya: senantiasa berprilaku sabar, menerima apa saja yang

datang pada dirinya, baik perintah, larangan maupun musibah yang menimpanya.

Tawakkal, menyerahkan segala keputusan sesuatu, ikhtiar dan berdoa kepada

Allah. Syukur, sikap bertira kasih atas apa yang diberikan Allah, pemaaf, adil,

berani, mawas diri, dan mengembangkan semua yang terkandung dalam akhlak

atau budi pekerti yang baik.

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka

di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami

lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk

yang telah Kami ciptakan". (QS. Al-Isra: 70)

3. Hubungan manusia dengan sesama manusia

Orang yang bertaqwa akan dapat dilihat dari peranannya di tengah-tengah

masyarakat. Sikap taqwa tercermin dalam bentuk kesetiaan untuk menolong orang

170

Page 171: informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/PEND AGAMA ISLAM/Diktat/PEND... · Web viewBAB I Konsep Tauhid Dalam Islam Pengertian : Kalimat tauhid (توحيد) menurut etimologi

lain, melindungi yang lemah, suka memaafkan orang lain, menepati janji, lapang

dada, menegakkan keadilan dan berlaku adil. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri". (QS.

An-Nisa: 36)

4. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup

Hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya dapat dikembangkan antara lain

dengan memelihara dan menyayangi binatang dan tumbuhan, tanah, air, dan udara

serta semua alam semesta yang sengaja diciptakan Allah untuk kepentingan

manusia dan makhluk lain.

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)

memperbaikinya". (QS. Al-A'raf: 56)

171