AGAMA ISLAM II

26
AGAMA ISLAM II AJARAN ISLAM DALAM UPAYA KURATIF

description

AGAMA ISLAM II. AJARAN ISLAM DALAM UPAYA KURATIF. KELOMPOK 5 IKMA 2010. Aisyah Wahyu N. (1010110 33 ) Faradiba Hikmarida(101011046) Moiko Sivatino(101011050) Yuwaditya Dewi B. (101011054) Indi Mizar(101011086) Pradina Mudi A.(101011229) Himmatuzzakiya(101011242) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AGAMA ISLAM II

Page 1: AGAMA ISLAM II

AGAMA ISLAM II

AJARAN ISLAM DALAM UPAYA KURATIF

Page 2: AGAMA ISLAM II

KELOMPOK 5IKMA 2010

• Aisyah Wahyu N. (101011033)• Faradiba Hikmarida (101011046)• Moiko Sivatino (101011050)• Yuwaditya Dewi B. (101011054)• Indi Mizar (101011086)• Pradina Mudi A. (101011229)• Himmatuzzakiya (101011242)• Fitri Aisyah (101011243)

Page 3: AGAMA ISLAM II

1.1 Latar Belakang

Pengobatan pada zaman Nabi terkenal dengan istilah Thibbun Nabawi, dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad 13 M untuk menunjukkan berbagai ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat. Thibbun Nabawi mengacu pada kata dan tindakan Nabi dengan sandaran pada penyakit, pengobatan penyakit, dan perawatan pasien. Sumber Thibbun Nabawi adalah Al-Qur’an dan Hadist.

Page 4: AGAMA ISLAM II

Thibbun nabawi sistem penyembuhan medis yang bersifat holistik.

Di dalam Thibbun nabawi terdapat berbagai ajaran medis Nabi yang bervariasi dan mendalam, hal ini mencakup kegiatan pencegahan dan pengobatan kuratif (kesejahteraan mental, pengobatan spiritual atau ruqyah, perawatan medis dan bedah).

Berbagai hal tersebut mengintegrasikan pikiran dan tubuh, materi dan roh.

Page 5: AGAMA ISLAM II

1.2 Rumusan Masalah

• Bagaimana upaya kuratif dalam kacamata Islam?

• Bagaimana upaya kuratif dalam ajaran Islam di dunia modern?

• Bagaimana aplikasi upaya kuratif (madu) menurut Islam di masa kini?

Page 6: AGAMA ISLAM II

1.3 Tujuan dan Manfaat

• Mengetahui upaya kuratif dalam Islam. • Mengetahui upaya kuratif dalam Islam di

dunia modern.• Mempelajari aplikasi upaya kuratif (madu)

menurut Islam masa kini.

Page 7: AGAMA ISLAM II

2.1 Pengertian Kuratif

“Suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari penyakit yang mengganggu hidup”

Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu

a. Pendapat Pertamab. Pendapat Keduac. Pendapat Ketiga

Page 8: AGAMA ISLAM II

2.2 Pengobatan Dalam Islam Beserta Hadist dan Ayat

a. Tidak mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang menunjukkan ketidaksabaran terhadap ketetapan Allah atas dirinya

�ال إ حد أل� ذاك وليس خير، ه كل أمره �ن إ ، المؤم�ن� مر� أل� عجبا�ن وإ له، خيرا فكان شكر اء سر أصابته �ن إ ، �لمؤم�ن� ل

له خيرا فكان صبر اء ضر أصابته“Sungguh menakjubkan keadaan seorang muslim, (karena) sesungguhnya semua urusannya berakibat baik (baginya), dan yang demikian ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang muslim, (yaitu) apabila mendapat nikmat dia bersyukur sehingga akibatnya baik baginya dan apabila tertimpa musibah dia bersabar dan akibatnya (juga) baik baginya.” (HR. Muslim dan yang lainnya)

Page 9: AGAMA ISLAM II

Allah sebutkan di dalam firman-Nya (QS. Asy-Syura: 30 ):“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

•Sehingga dengan kesabaran dan upaya mengintrospeksi diri tersebut akan menjadi sebab terhapuskan dosa sehingga meringankan penyakit si penderita.

Page 10: AGAMA ISLAM II

b. Perkara kedua yang perlu diperhatikan oleh orang yang sakit adalah berobat dengan pengobatan yang bermanfaat

الله� �ذن� بإ برأ الداء� دواء أص�يب �ذا فإ دواء داء2 �كل لوجل عز

“Setiap penyakit ada obatnya, apabila obat penyakit tersebut mengenai (orang yang sakit) maka dia akan sembuh atas izin Allah SWT..” (HR. Muslim)

Page 11: AGAMA ISLAM II

c. Berobat yang sesuai dengan syariat secara umum bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Berobat dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an atau dengan doa yang diajarkan oleh Nabi

2. Berobat dengan menggunakan pengobatan yang bermanfaat dan diperbolehkan secara syariat.

Hal ini sebagaimana disebutkan Nabi dalam sabdanya, ketika ada salah seorang sahabat yaitu Thariq bin Suwaid menanyakan tentang khamr, yaitu sesuatu yang memabukkan, untuk dijadikan sebagai obat. Maka beliau menjawab:

داء ه �ن ولك �دواء ب ليس ه �ن إ“Sesungguhnya (khamr) itu bukan obat bahkan (khamr)itu

adalah penyakit.” (HR. Muslim).

Page 12: AGAMA ISLAM II

Pengobatan dengan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan penyakit.

عليك وهو مت لو ك �ن فإ وهنا، �ال إ تز�يدك ال ها �ن فإ انز�عهاأبدا أفلحت ما

“Lepaskan dan buanglah (logam yang engkau lingkarkan di tanganmu), karena sesungguhnya (apa yang kamu lingkarkan di tanganmu itu) tidak akan membuat engkau kecuali semakin lemah. Seandainya engkau mati dalam keadaan masih memakainya, sungguh engkau tidak akan mendapatkan keberuntungan selamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang dikatakan baik oleh sebagian para ulama)

Page 13: AGAMA ISLAM II

d. Pengobatan Ala Rasulullah SAW. (menurut-Dr. Khadim Jafar Yamani)

1. Tidak bertentangan dengan alquran.2. Tidak menggunakan bahan haram.3. Tidak memnyebabkan tubuh cacat.4. Tidak bersifat tahayul; maupun khurafat.5. Dokter atau tabib harus mengetahui ilmu tubuh manusia,

ilmu pengobatan dan efek samping obat.6. Harus menjauhkan diri sikap riya, ujub sombong dan

cenderung melakukan tindak pemerasan kepada pasien.7. Tempat pemeriksaan harus rapi dan bersih dan berpakaian

putih dan bersih.8. Tidak ada simbul simbol yang merupakan pemujaan.9. Bukan sebagai penyembuh hanya penghusada.

Page 14: AGAMA ISLAM II

e. Metode Penyembuhan Rasulluloh1. Jintan Hitam2. Air Zam-Zam 3. Madu4. Bahan nabati/gizi lain: Kurma, buah zaitun, tajin, rebusan

sayur, cuka apel, bawang putih, kismis, mentimun, susu.5. Bekam6. Ruqyah7. Meyakini bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan

sendirinya, namun dengan sebab Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

8. Berwudhu9. Membaca Al-Qur’an 10.Puasa

Page 15: AGAMA ISLAM II

2.3 Ayat Al-Quran dan Hadist Mengenai Upaya kuratif

�ال إ داء ه الل أنزل مافاء ش� له  أنزل

Artinya :Allah swt tidak menurunkan sakit, kecuali juga

menurunkan obatnya.(HRBukhari)

Page 16: AGAMA ISLAM II

Artinya:“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS Yunus:107)

Page 17: AGAMA ISLAM II

Artinya:“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS Al-Israa’:82)

Page 18: AGAMA ISLAM II

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(QS Yunus:57)

Page 19: AGAMA ISLAM II

Artinya:“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,

darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Baqarah:173)

Page 20: AGAMA ISLAM II

2.4 Madu

• Dalam riwayat lain “Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullahlulah saw dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasulullah menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasulullah saw, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)

Page 21: AGAMA ISLAM II

Banyak yang telah membuktikan bahwa ternyata madu mamang memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi medis tertentu, yakni.

a. Madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. b. Madu digunakan sebagai anti mencret. c. Madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-

inflammasi (luka bakar). d. Madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran. e. Madu sebagai sumber nutrisi.f. Madu kaya kandungan antioksidan.g. Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi

serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).

h. Madu dan kesehatan mulut. Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.

Page 22: AGAMA ISLAM II

i. Madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.

j. Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsur antioksidan.

k. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung

l. Buah-buahan yang direndam dalam madu mampu bertahan selama kurang lebih 6 bulan.

Page 23: AGAMA ISLAM II

CONTOH APLIKATIF Honey for Refractory Diabetic Foot Ulcers

Cerita !!! ^_^

Page 24: AGAMA ISLAM II

4.1 KESIMPULAN

Penyakit dalam Islam terdiri dari penyakit jasmaniah dan rohaniah. Ajaran Islam menganjurkan berikhtiar saat sakit dan diiringi dengan tawakkal pada Allah SWT.

Pengobatan yang dilakukan harus sesuai syariat Islam. Dalam Al-quran dan Hadist sudah memberi tuntunan pada kita tentang upaya kuratif yang dimasa kini sudah dibuktikan dengan uji klinis.

Page 25: AGAMA ISLAM II

4.2 SARAN

• Jika sakit baik rohani maupun jasmani hendaklah berikhtiar untuk mencari kesembuhan dan bertawakkal.

• Memilih pengobatan yang sesuai syariat Islam.

Page 26: AGAMA ISLAM II

SYUKRON ^_^