Agama

4
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya. Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar yaitu iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda, menanamkan semangat berani menghadapi maut, menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan, dan memberikan katentraman jiwa. Iman dan taqwa itu sesuatu yang harus dimiliki seorang mukmin, karena dengan itu kita bisa menyakini , dan takut hanya kepada Allah. Sehingga apa yang

Transcript of Agama

Page 1: Agama

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti

kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti,

atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama

Islam.

Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu,

melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan

sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau

diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan

dalam perbuatannya.

Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar yaitu iman

melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda, menanamkan semangat berani

menghadapi maut, menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan, dan

memberikan katentraman jiwa.

Iman dan taqwa itu sesuatu yang harus dimiliki seorang mukmin, karena

dengan itu kita bisa menyakini , dan takut hanya kepada Allah. Sehingga apa yang

diperintahkan Allah kita selalu senantiasa mengerjakannya. Taqwa juga bisa

menjadiakan kita sebagai manusia yang mulia di sisi Allah.

Bila landasan kehidupan sekaligus tuntunan dan tujuan kehidupan manusia

sudah mulai goyah atau terbuai dengan perkembangan zaman, maka manusia akan

mulai mengalami kehancuran. Hal ini bisa dicegah dengan selalu memupuk iman

dan ketaqwaan dalam diri.

Mantapnya iman dan taqwa dalam diri seseorang diiringi dengan suatu

pemahaman agama dan adat budaya (tamaddun) dalam perilaku seharian, dapat

menjadi landasan dasar kaderisasi regenerasi. Usaha kearah pemantapan

Page 2: Agama

metodologi pengembangan dapat direalisasikan melalui program pendidikan dan

pelatihan, pembinaan keluarga, institusi serta lingkungan mesti sejalin dan

sejalan dengan pemantapan akidah agama pada generasi mendatang. Political

action berkenaan pengamalan ajaran Agama menjadi sumber kekuatan besar

menopang proses pembangunan melalui integrasi aktif, dimana umat berperan

sebagai subjek dalam pembangunan bangsa itu sendiri.

Problematika sosial dan prilaku ini hanya bisa diatasi dengan memelihara

kemurnian akidah (paradigma tauhid) agar tidak terjadi pemahaman agama yang

campur aduk dan tidak pula terjerumus kepada pengamalan kehidupan materialis

yang berakhir dengan hedonistik. 

Perlu disimpulkan bahwa iman dan taqwa sangat penting dalam kehidupan

modern, jika dalam kehidupan modern yang serba canggih tidak menghiraukan

lagi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah maka akan banyak timbul problem

dan tantangan yang terjadi, baik dibidang ekonomi, sosial, agama, maupun

keilmuan itu sendiri. Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan

manusia, ia bukan hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, melainkan

juga menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku

hidup.

3.2      Saran

Permasalahan-permasalahan yang ada di era globalisasi sekarang yang

banyak menyimpang dari aturan agama khususnya di Indonesia sangat miris

sekali. Hal yang diperlukan sekarang adalah generasi muda yang handal,

dengan daya kreatif, innovatif, kritis, dinamis, tidak mudah terbawa arus,

memahami nilai-nilai budaya luhur, siap bersaing dalam knowledge based society,

punya jati diri yang jelas, memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam

sebagai kekuatan spritual. Kekuatan yang memberikan motivasi emansipatoris

dalam mewujudkan sebuah kemajuan fisik-material, tanpa harus mengorbankan

nilai-nilai kemanusiaan.