Agama

5
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/01/27/ lyfs4q-menghargai-kerja-keras . Kerja keras, yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah SWT: ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang berbuat kerusakan.”. (QS. Al-Qashash: 77). 2. Tekun dan Ulet, melakukan semua pekerjaan dengan rajin, teliti, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam belajar dan menuntut ilmupun kita harus giat dan rajin menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar, dan tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan sungguh-sungguh. Firman Allah SWT: “…Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri….” (QS. Ar-Ra’du: 11). 3. Teliti, cermat dalam setiap melakukan sikap dan perbuatan serta setiap pekerjaan, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan pengkajian baik-buruknya. Dalam Al-Qur’an, Allah juga mengajarkan kita agar bersikap teliti sebagaimana firman- Nya: ”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6).

description

PAI

Transcript of Agama

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/01/27/lyfs4q-menghargai-kerja-keras. Kerja keras, yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah SWT:

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang berbuat kerusakan.. (QS. Al-Qashash: 77).2. Tekun dan Ulet, melakukan semua pekerjaan dengan rajin, teliti, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam belajar dan menuntut ilmupun kita harus giat dan rajin menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar, dan tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan sungguh-sungguh. Firman Allah SWT:

Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Radu: 11).3. Teliti, cermat dalam setiap melakukan sikap dan perbuatan serta setiap pekerjaan, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan pengkajian baik-buruknya. Dalam Al-Quran, Allah juga mengajarkan kita agar bersikap teliti sebagaimana firman-Nya:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6).

Hasan sky

Arti kerja keras adalah berusaha dengan sepenuh hati dengan sekuat tenaga untuk berupaya mendapatkan keingingan pencapaian hasil yang maksimal pada umumnya.Tetapi kerja keras jangan di salah artikan untuk tujuan yang negatif, berusaha dengan jujur adil untuk tujuan positif.bekerja keras lah sesuai kemampuan yang dimiliki dan jangan memaksakan diri nantinya dapat menghasilkan hasil yang kurang maksimal, kerja keras juga mempunyai batasan - batasan limit.kerja keras merupakan salah satu cara yang dapat digunakan bila mana sesuatu hal ingin di capai, kerja keras untuk ini itu, dan yang penting kerja keras dalam konteks yang positif tidak serta merta bekerja keras untuk tujuan yang negatif ( malakukan perbuatan melanggar hukum, merugikan hak asasi orang lain dan merugikan lingkungan di sekitarnya).Semua makhluk hidup didunia butuh kerja keras walapun kerja keras tidak tiap harinya dilakukan makhluk hidup.marilah kita bekerja keras dengan maksimal dengan tujuan yang positif sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai saat ini (moh basuki)

TAQWA

PENGERTIAN TAQWA

Kebanyakan orang tidak paham apa sebenarnya taqwa. Walaupun istilah taqwa selalu disebut tetapi ilmu tentangtaqwa tidak pernah diajar. Jalan untuk mendapatkan taqwa tidak pernah diberitahu. Syarat-syarat dan rukun-rukun taqwa juga tidak pernah dinyatakan. Orang sudah lalai dengan perkataan taqwa. Sebagian orangmenganggap perkataan taqwa itu sudah tidak ada arti apa-apa lagi karena kebanyakan orang tidak paham.Sebab itu, setiap kali disuruh bertaqwa, orang tidak bertaqwa. Disebut Ittaqullah, `bertaqwalah kamu kepada Allah'namun orang tidak bertaqwa juga. Walhal suruhan supaya bertaqwa itu disebut dalam setiap khutbah sembahyangJumaat, karena ia adalah rukun khutbah. Kalau tidak disebut taqwa, tidak sah sembahyang Jumaat walaupunsembahyang khusyuk. Tetap, walaupun selalu disebut, orang tidak paham. Ia tidak jadi ilmu, ia tidak jadi amalandan pegangan, jauh sekali untuk dihayati. Oleh itu macam mana hendak jadi orang yang bertaqwa.Taqwa bukan sebatas melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan. Bukan sebatas menunai ketaatan danmenjauhkan kemaksiatan. Bukan sebatas membuat apa yang disuruh dan meninggalkan apa yang dilarang. Bukanjuga sebatas meninggalkan apa yang haram dan menunaikan apa yang fardhu. Bukan sebatas menjauhkan yangsyirik dengan beramal dan taat kepada Allah. Bukan sebatas menjauhkan diri dari segala apa yang akanmenjauhkan diri kita daripada Allah. Bukan sebatas membatasi diri kepada yang halal saja dan bukan sebatasberamal untuk menjuruskan ketaatan kepada Allah semata-mata.Inilah kupasan dan kepahaman tentang taqwa yang dibawa oleh para ustaz, para muallim, orang yang hafaz Qurandan Hadis bahkan juga para mufti dan kadhi. Taqwa itu sangat dipermudahkan sehingga orang tidak merasakanbahwa taqwa itu penting dan perlu diperjuangkan demi untuk mendapat keselamatan di dunia dan Akhirat.Maksud taqwa sebenarnya lebih dalam dan lebih luas dari itu. Taqwa adalah antara perkara yang terpokok dalamagama.Orang membuat apa yang disuruh dan meninggalkan apa yang dilarang atau orang menunaikan ketaatan danmenjauhkan kemaksiatan, tidak semestinya berasaskan taqwa. Mereka taat mungkin karena ada sebab-sebab lain.Mungkin ingin upah, ingin dipuji, ingin pengaruh atau untuk mengambil hati orang. Mereka meninggalkan apa yangdilarang pun mungkin ada sebab-sebab lain. Mungkin karena ingin dihormati, ingin menjaga nama dan kedudukan,takut dihukum, takut orang mengatai dan menghina atau takut diasingkan orang.Bila disebut taqwa, orang terjemah sebagai takutkan Tuhan. Itu tidak betul. Taqwa bukan berarti takut. Taqwapada Tuhan bukan berarti takutkan Tuhan. Takut kepada Tuhan hanyalah satu daripada sifat mahmudah yangterangkum dalam sifat taqwa tetapi ia bukan taqwa. Takut dalam bahasa Arab ialah khauf atau khasya.

Taqwa berasal dari perkataan waqa yaqi-wiqoyah yang artinya memelihara. Hujahnya ialah ayat Al Quran sepertiberikut:Maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara diri kamu dan keluarga kamu dari apiNeraka." (At Tahrim: 6)Di dalam Al Quran, sering Tuhan menyeru dengan kalimat ittaqu atau yattaqi. Di mana ada tambahan huruf padaasal kalimah waqa, ia membawa perubahan kepada makna. Di sini ittaqullah membawa maksud hendaklah kamumengambil Allah sebagai pemelihara/pembenteng/pelindung. Yaitu hendaklah jadikan Tuhan itu pelindung.Jadikan Tuhan itu kubu atau benteng. Bila sudah berada dalam perlindungan, kubu atau benteng Tuhan, perkarayang negatif dan berbahaya tidak akan, masuk atau tembus. Atau jadikan Tuhan itu dinding dari kejahatan.Usaha untuk menjadikan Allah sebagai pemelihara atau pelindung atau pembenteng ialah dengan melaksanakanperkara-perkara yang disuruh oleh Allah lahir dan batin. Dengan kata-kata yang lain, perkara yang disuruh itu ialahmembina sifat-sifat mahmudah. Mengumpulkan dan menyuburkan sifat-sifat mahmudah itulah usaha bagimenjadikan Allah itu sebagai pemelihara atau pelindung. Membina sifat-sifat mahmudah itulah usaha ke arahtaqwa.Taqwa atau wiqoyah telah disalahartikan. Maksudnya telah disempitkan. Ia sebenarnya adalah lebih global danluas. Ia adalah gudang mahmudah dan merupakan himpunan segala sifat-sifat mahmudah. Di situ ada sabar,redha, pemurah, berkasih sayang, pemaaf, memberi maaf, meminta maaf dan sebagainya. Seluruh sifatmahmudah itulah taqwa. Jadi, besarlah arti taqwa. Ia membawa keselamatan dunia dan Akhirat.Oleh itu, kalau dikatakan ittaqullah, maknanya yang sebenar ialah 'hendaklah kamu mengambil Allah sebagaipemelihara'. Oleh sebab istilah-istilah Islam telah banyak disalahgunakan dan disalahartikan, maka hilangberkatnya. Bila disebut istilah-istilah Islam, tidak terasa apa-apa.Contohnya ialah perkataan 'khalwat'. Maksudnya mulia iaitu menyendiri dengan Tuhan. Ia satu bentuk amalan sufi.Tetapi maksudnya itu telah diselewengkan dengan membawa arti `berdua-duaan lelaki dan perempuan yangbukan ajnabi'. Begitulah juga istilah ittaqullah ini. Setiap minggu pada hari Jumat, dilaung-laungkan di mimbarmasjid tetapi para jemaah tidak terasa apa-apa. Berkatnya telah hilang karena maksudnya telah disalahartikan.

Untuk menjadi orang yang bertaqwa artinya menjadi orang yang berada dalam perlindungan Tuhan atau dalampemeliharaan Tuhan. Orang yang berada dalam benteng dan kubu Tuhan. Dia selamat dari serangan luar. Seranganluar tidak lut dan tidak mengenai dirinya. Orang bertaqwa itu seolah-olah telah dipakaikan baju besi atau jaket antipeluru.Taqwa adalah pakaian jasad batin atau roh la adalah amalan jiwa atau roh. Taqwa adalah perkara dalaman danbanyak melibatkan amalan hati. Kalau sungguh-sungguh diamalkan dan dihayati, akan lahir sifat-sifat mahmudahseperti jujur, adil, benar, berkasih sayang, lemah lembut, pemurah, tawadhuk, pemalu, bertimbang rasa,berperikemanusiaan, sabar, redha, tawakal, bertolak ansur, mengutamakan orang lain, pemaaf, amanah, tekun,rajin, lapang dada, bekerjasama, simpati, belas kasihan dan sebagainya.Orang yang bertaqwa adalah orang yang luar biasa. Sebab dia manusia yang sudah bersifat malaikat. Sifat malaikatsudah ada dalam dirinya. Dia sudah jadi orang Tuhan. Sebab itulah dia dibantu dan dibela oleh Tuhan. Orangbertaqwa saja yang akan selamat di dunia dan di Akhirat.http://esharianomics.com/esharianomics/marketing/definisi-realistis-al-waqi%E2%80%99iyyah-pada-marketing-syariah/